laksono trisnantoro magister manajemen rumahsakit ugm ... · magister manajemen rumahsakit...

Post on 03-Mar-2019

235 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Good Governancedan Sistem Menjaga

Mutu PelayananKesehatan

Laksono Trisnantoro

Magister Manajemen Rumahsakit UGM/PusatManajemen Pelayanan Kesehatan FK-UGM

Isi:• Pengantar: Situasi saat ini: Mengapa

mutu masih belum menjadi hal utama?• Strategi Pengembangan Mutu:

Pendekatan Good Governance sebagaisuatu pilihan: Sistem Pengendalian MutuEksternal dan Internal

• Kesimpulan

•Pengantar:

Pengamatan di berbagai tempat

• Berbagai fakta menunjukkan adanyamasalah serius dalam mutu pelayanankesehatan di Indonesia.

• Masyarakat Kota Medan banyak yang berobat ke Pulau Pinang, Kalimantan Baratke Kuching, Riau ke Malaka….

• Tuntutan hukum semakin meningkat, asuransi profesi dokter meningkat preminya

• Dokter masih banyak yang melakukanpraktek tidak sesuai standar dan peraturanperundangan

Penelitian di 7 provinsi:• Surveillance tidak berjalan baik• Perijinan rumahsakit tidak jelas siapa yang

mengurusinya. Ada tarik menarik antaraDepKes dan Dinas Kesehatan.

• Fungsi Dinas Kesehatan sebagai pemainutama dalam mutu belum terlihat

Interpretasi fakta:

• Belum ada sistempengendalian mutu diIndonesia yang baik.

Mengapa Sistem Pengendalian Mutudimasa lampau dan sekarang belum

berjalan?

• DepKes/Dinas Kesehatan belumberperan baik

• Rumahsakit belum mempunyai sistemmenjaga mutu internal yang efektif. Masih banyak faktor yang membikinmutu tidak baik

• Ikatan profesi dan masyarakat belummenyadari akan pengembangan mutusecara sistematis

Pertanyaan mendasar:• Siapakah pemegang/pemeran kunci dan

pemain untuk membangun sistem menjagamutu pelayanan kesehatan di Indonesia?

• Dokter, Ikatan Profesi, Manajer , Rumahsakit, PERSI, Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan, Asuransi kesehatan, ataukah para pengacara dan wartawanmedia? Apa Peran masing-masing?

Dalam membahas pertanyaantersebut:

• Perlu menggunakan konsep Good Governance

• Mengapa?

Saat ini :• Terjadi fragmentasi antara Pelayanan

Kesehatan Perorangan (UKP) danPelayanan Kesehatan Masyarakat (UKM)

UPAYA KES

Strata-2

Strata-3

Strata-1•Puskesmas•Pos-2 Kesehatan

•Dinkes Kab/Kota•UPT-2

•Dinkes Provinsi•Depkes• Institut-2 Kes

•Puskesmas•Praktik-2 Nakes, Klinik•Apotek, Lab, toko obat, Optik, dll

•Praktik Nakes Spes Kons•RS C & B•Apotek, Lab, Optik, Toko Obat•Balai-balai Kesehatan, dll

•Praktik Nakes Spes Konsultan•RS B & A•Apotek, Lab, Optik, Toko Obat•Pusat-pusat Unggulan Nasional

Pem Swsta/UKBM Pem Swasta

UKM UKP

model SKN

Suasana yang ada: Ada

kecenderungan pemisahanantara DinasKesehatandan RS

DitJen BinKesMas DitJen YanMed

DinKes Propinsi

DinKes Kabupaten

RSUP

RSUD

Tidak Mendukung terbangunnya SistemPengendalian Mutu

Timbul Masalah MutuPelayanan yang terkait

• Sistem kesehatan semakin dikuasai olehmekanisme pasar

• Dinas Kesehatan terlihat belummempunyai peran signifikan dalammenjaga mutu

• Sistem Kesehatan tidak ada leadernyayang mampu mengendalikan pasar

Kasus yang menantang didepan:

• UU Praktek Kedokteran menyatakanbahwa dokter tidak boleh praktek di 3 tempat.

• UU ini sangat penting untuk meningkatkanmutu pelayanan.

• Q: Apakah UU ini dapat diterapkan? Siapaenforcing agent nya? Dapatkah aturanmengendalikan pasar dokter?

•Bagaimana StrategiPengembangan Mutudi masa depan?

Perlu memahami konsep Good Governance

• Menata peran dan hubungan para pemaindalam sektor kesehatan

• Salahsatu tujuan penggunaan konsepGood Gvernance adalah peningkatanmutu pelayanan kesehatan

masyarakat

• Pemerintah

• UsahaKomponen utamadalam Good Governance

Pemerintah:DepKes

Dinas KesehatanPropinsi

Dinas KesehatanKab/kota

Dan berbagai lembagaquasi- pemerintah

Siapa mereka?

Masyarakat:LSM, IDI, PDGI, IKABI, Yayasan PemberdayaanKonsumen Kesehatan, Pengacara dll

Kelompok Usaha:RS,Laboratorium, Toko Obat, PBF, Perusahaan Asuransi kesehatan, Surveyor, Firma Hukum, dll

Strategi Pengembangan Mutu LembagaPelayanan Kesehatan:

• Menata peran dan tata hubungan antar“pemain/aktor” di sektor kesehatandengan dasar good governance.

• Ada pemegang fungsi kebijakan danregulasi

• Ada pelaku usaha• Ada komponen di masyarakat dll.

Fungsi Pemerintah dalam SistemKesehatan:

• Sebagai penetap kebijakandan Regulator (steering)

• Sebagai Pemberi Dana • Sebagai Pelaksana• Pengelolaan sumber daya

Berdasar UU dan PP• Pemerintah Pusat bertanggung-jawab

terhadap penyusunan standar-standar.• Pemerintah Pusat tidak melakukan

kegiatan operasional dalam perijinan (PP 8 tahun 2003). PP ini dilobby untukdiubah.

• Dinas Kesehatan merupakan lembagapenting di daerah

Peran Dinas Kesehatan• Penyusun kebijakan• Pemberi perijinan, termasuk untuk

rumahsakit swasta, daerah, rumahsakitpemerintah, dan tenaga kesehatan.

• Pemantau Mutu Pelayanan• Pemberi dana pelayanan kesehatan• Pemberi pelayanan umum, khususnya untuk

preventif dan promotif (dengan kadar public goods yang tinggi)

• Pengelola SDM, dll

Peran DinKes menjadi utama dalammengurangi fragmentasi

DitJen BinKesMas DitJen YanMed

DinKes Propinsi

DinKes KabupatenUKP

RSUP, RS Swasta, dll

UKP

RSD, RS Swasta, dll

UKM

UKM

Apa Peran Pelaku Usaha, seperti RS?

• Melakukan kegiatannya dengan berbasispada prinsip menjalankan usaha denganbaik.

• Harus patuh pada peraturan perundangan• Mempunyai sistem pengendalian mutu

internal.

Apa peran Masyarakat, termasuk kelompokprofesional

• Aktif menjaga agar mendapatkanpelayanan kesehatan yang bermutu

• Profesional dan Ikatan ahli (IDI, IKABI, POGI, Perhimpunan ahli lain) wajibmengikuti aturan perundangan yang adadan berkomunikasi dengan masyarakat.

• Aktif membela masyarakat dalam halmutu pelayanan

Bagaimana strategimengembangkan mutupelayanan di Indonesia

dalam konteks Good Governance?

Pemerintah Daerah

• Lembaga-lembaga Usaha Pelayanan Kesehatan(for profit dan non-profit)

DinasKesehatan

Pemerintah Swasta

LembagaSwasta: Badan Mutu, Surveyor Indonesia, dll

StrukturSistemKesehatan

DepartemenKesehatan

Perusahaan/Lembaga askes

Pemerintah Daerah

• Lembaga-lembaga Usaha Pelayanan Kesehatan(for profit dan non-profit)

DinasKesehatan

Pemerintah Swasta

LembagaSwasta: Badan Mutu, Surveyor Indonesia, dll

Strategi 1:

MemperkuatSistemPengendalianMutuEksternal

DepartemenKesehatan

Perusahaan/Lembaga askes

Efficient Health System

Pemerintah Daerah

• Lembaga-lembaga Usaha Pelayanan Kesehatan(for profit dan non-profit)

DinasKesehatan

Pemerintah Swasta

LembagaSwasta: Badan Mutu, Surveyor Indonesia, dll

Strategi 2:

MemperkuatSistemPengendalianMutu Internal

DepartemenKesehatan

Perusahaan/Lembaga askes

Patient Safety

Diharapkan:• Ada Sinergi antara Strategi Pengendalian

Mutu Eksternal dan Internal• Dalam kasus 3 tempat praktek dokter,

akan diuji apakah akan ada sinergiataukah semangat untuk menabrak UU yang menjaga mutu.

•Kesimpulan:

Dalam konteks good governance

• Pengawasan mutu eksternal rumahsakitdilakukan oleh Dinas Kesehatan (DepKessebagai penyusun standar), masyarakat, dan sesama lembaga usaha (Surveyors, perusahaan asuransi kesehatan dll)

• Pengawasan mutu secara internal dilakukan berdasar inovasi masing-masingdi RS dan kaidah-kaidah pelaku usahayang baik.

Diperlukan:• Kegiatan yang sistematis dalam

pengembangan Pengendalian MutuSarana Pelayanan Kesehatan.

• Working for Patient Safety and Efficient Health System

Perlu ada Jaringan antar Pihakyang terkait (Perorangan dan

Lembaga):• Departemen Kesehatan, DInas Kesehatan

Propinsi-Kabupaten, DPRD-DPR• Ikatan Profesi, LSM, College-college, Konsil-

konsil, Lembaga pemberdayaan Konsumen• RS-RS, Perhimpunan RS (PERSI), ARSADA, dll. • Puskesmas, BP, Tempat Praktek Bersama,• Perusahaan Asuransi Kesehatan, Penjamin

Kesehatan, Perusahaan Surveyors, Firma Hukum

• Dosen Perguruan Tinggi, Peneliti• dll

Sebagai konsekuensinya:

• Indonesian Health Care Quality Network (IHQN)/Jaringan MutuPelayanan Kesehatan Indonesiaperlu dikembangkan bersama oleh semuapihak terkait.

• Catatan: IHQN adalah Jaringan informal, tidak ada AD/ART, lembaga/siapapun bolehmenjadi anggota dan keluar kalau merasatidak ada manfaatnya.

Penutup:

• Perjalanan 1000 km dimulai denganmelangkahkan satu kaki

• Semoga pertemuan awal ini dapatmenjadi momen untuk pengembanganmutu pelayanan kesehatan diIndonesia dalam jangka panjangsecara sistematis.

• Terima-kasih atasperhatiannya

top related