kurikulum pelajaran kimia di korea selatan_rani
Post on 30-Nov-2015
220 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME, atas izin-Nya kami bisa menyelesaikan
Makalah Telaah Kurikulum dengan Judul Kurikulum Pelajaran Kimia di Korea Selatan. Berkat
bantuan pihak-pihak terkait seperti Dosen mata kuliah Telaah Kurikulum Das Salirawati,M.Si
selaku pengajar, teman-teman kelas Pendidikan Kimia Subsidi 2011 FMIPA, UNY. Dan pihak-
pihak lain yang tidak bisa kami sebutkan satupersatu, kami ucapkan terima kasih.
Dengan adanya mata kuliah telaah kurikulum ini, maka harapan terbesar dari bidang
pendidikan adalah bahwasanya secara umum Indonesia akan memperbaiki proses yang sudah
ada dan dengan adanya perbandingan kurikulum dengan negara lain yang sudah maju maka
diharapakan Indonesia akan mengejar kemajuan negara lain bukan mengejar ketertinggalan
dengan negara lain.
Perubahan kurikulum di setaiap negara selalu dilakukan, hal ini seiring dengan kemajuan
Ilmu Tekhnologi dan tuntutan kebutuhan masyarakat. Dan perubahan yang dilakukan haruslah
memenuhi kriteria budaya yang dimiliki oleh masyarakat negara tersebut. Dengan demikian
kurikulum yang digunakan oleh negara tersebut akan bisa diterima dalam masyarakat. Hal ini
pulalah yang tercermin di Indonesia yaitu adanya keterkaitan antara budaya nasional dengan
kurikulum nasional.
Kurikulum nasional sutau negara harus dipahami lebih dalam sesuai dengan kondisi
nasional negara tersebut, karena kurikulum menyangkut dasar dari pelaksanaan pendidikan di
negara tersebut, dengan demikian dalam pembuatan makalah ini praktian masih melakukan
banyak kesalahan, untuk itu kami mohon kritik dan sarannya untuk menghindari terjadinya
kekeliruan pemahaman kurikulum yang sebenarnya dan perbaikan makalah ini, sehingga bisa
menjadi referensi untuk perbandingan kurikulum pendidikan kimia di Korea Selatan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dunia pendidikan saat ini telah mengalami kemajuan pesat, terutama dunia
pendidikan yang bergerak di bidang ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sendiri
terbagi menjadi Fisika,Kimia dan Biologi. Dari ketiga ilmu tersebut kimia menjadi salah
satunya, sekolah nasional biasanya memisahkan dari ilmu fisika dan biologi, namun tak
jarang pula sekolah-sekolah internasional ataupun sekolah-sekolah di luar negeri
menggabungkannya menjadi satu yaitu dalam bungkusan ilmu pengetahuan alam walaupun
pada hakikatnya ilmu pengetahuan alam ini tetap terbagi menjadi tiga cakupan bidang.
Serupa dengan dunia pendidikan di Indonesia, di Korea Selatan pun memiliki
kemajuan dunia pendidikan yang tak kalah dengan dunia pendidikan di dalam negeri.
Pendidikan adalah proses penyesuaian diri secara timbal balik antara manusia dengan alam
sesama manusia dengan sesama manusia atau juga pengembangan dan penyempurnaan
secara teratur dari semua potensi moral, intelektual, dan jasmaniah manusia oleh dan untuk
kepentingan pribadi dirinya dan masyarakat yang ditujukan untuk kepentingan tersebut
dengan hubungannya dengan Tuhan. Maka dari itu tidak dapat dipungkiri bahwa disetiap
negara memiliki administrasi kurikulum yang berbeda-beda baik itu di Indonesia ataupun di
Korea Selatan sehingga, kita perlu mengetahui tinjauan pendidikan kimia beserta
kurikulumnya sebagai acuan dalam bidang pendidikan dalam negeri.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kurikulum secara menyeluruh (umum) yang diterapkan dalam sistem
pendidikan di Korea Selatan?
2. Bagaimana kurikulum bidang studi kimia yang diterapkan dalam sistem di Korea
Selatan?
3. Bagaimana perbedaan kurikulum yang diterapkan antara di Indonesia dengan Korea
Selatan?
C. Tujuan
1. Mengetahui kurikulum secara menyeluruh (umum) yang diterapkan dalam sistem
pendidikan di Korea Selatan.
2. Mengetahui kurikulum bidang studi kimia yang diterapkan dalam sistem di Korea
Selatan.
3. Mengetahui perbedaan kurikulum yang diterapkan antara di Indonesia dengan Korea
Selatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kurikulum Umum Korea Selatan
Reformasi kurikulum pendidikan di korea, dilaksanakan sejak tahun 1970-an
dengan mengkoordinasikan pembelajaran teknik dalam kelas dan pemanfaatan teknologi,
adapun yang dikerjakan oleh guru, meliputi lima langkah yaitu (1) perencanaan
pengajaran, (2) diagnosis murid (3) membimbing siswa belajar dengan berbagai program,
(4) test dan menilai hasil belajar. Di sekolah tingkat menengah tidak diadakan saringan
masuk, hal ini dikarenakan adanya kebijakan walikota daerah khusus atau gubernur
propinsi, ke sekolah menengah di daerahnya.
Sistem pendidikan Korea adalah sistem sekolah terpusat dikoordinasikan melalui
Departemen Pendidikan. Pola dasar sistem sekolahnya adalah model 6-3-3-4. Secara
umum system pendidikan di korea Selatan terdiri dari empat jenjang pendidikan formal
yaitu : Sekolah dasar, Sekolah Menengah Tingkat Pertama, SLTA dan pendidikan tinggi.
Keempat jenjang pendidikan ini adalah: grade 1-6 (SD), grade 7-9 (SLTP), 10-12
(SLTA), dan grade 13-16 (pendidikan tinggi/program S1), serta program pasca sarjana
(S2/S3).
Visualisasi grade pendidikan yang dimaksud adalah:
a. Sekolah dasar merupakan pendidikan wajib selama 6 tahun bagi anak usia 6 dan 11
tahun, dengan jumlah lulusan SD mencapai 99,8%, dan putus sekolah SD 0,2%.
b. SMP merupakan kelanjutan SD bagi anak usia 12-14 tahun, selama 3 tahun
pendidikan.
c. Kemudian melanjutkan ke SLTA pada grade 10-11 dan 12, dengan dua pilihan yaitu:
umum dan sekolah kejuruan. Sekolah kejuruan meliputi pertanian, perdagangan,
perikanan dan teknik. Selain itu ada sekolah komperhensif yang merupakan gabungan
antara sekolah umum dan sekolah kejuruan, yang merupakan bekal untuk melanjutkan ke
akademik (yunior college) atau universitas (senior college).
d. Pendidikan tinggi/akademik (yunior college) atau universitas program S1 (senior
college), pada grade 13-16, dan selanjutnya ke program pasca sarjana (graduate school)
gelar master/doktor.
Departemen Pendidikan kontrol banyak aspek dengan menetapkan kriteria dan standar
yang berkenaan dengan kurikulum dan kebutuhan derajat, kualifikasi staf pengajar, kuota
mahasiswa, dan sebagainya.
Tahun akademik, yang terdiri dari dua semester, dimulai bulan Maret dan berakhir
pada bulan Februari. Jumlah minimum dari hari sekolah untuk menyelesaikan satu tahun
akademik ditetapkan oleh Undang-Undang Pendidikan. Untuk sekolah dasar dan menengah,
lebih dari 220 hari sekolah diperlukan. Untuk lembaga pendidikan tinggi, 32 minggu
kehadiran sekolah diperlukan. Sekolah di sesi dari Senin hingga Sabtu (setengah hari sekolah
pada hari Sabtu) di sekolah dasar dan menengah.
Korea relatif homogen dalam hal etnis penduduknya, dan bahasa pengantar adalah selalu
Korea.
1. Kurikulum dan Sistem Buku
Hukum Pendidikan mengartikulasikan tujuan dan sasaran pendidikan untuk setiap
tingkat sekolah. Untuk memastikan kualitas standar pendidikan, UU Pendidikan mengatur
kurikulum untuk setiap tingkat sekolah dan kriteria untuk pengembangan buku teks dan
bahan ajar. Departemen Pendidikan menyediakan program studi, yang disebut
“Kurikulum”. Karena semua sekolah dasar dan menengah diwajibkan untuk mengikuti
kurikulum, mereka sebenarnya adalah menegakkan peraturan universal tujuan pengajaran
dan isi. Kurikulum yang telah direvisi secara berkala untuk mencerminkan kebutuhan yang
muncul dari perubahan masyarakat dan daerah perbatasan baru pada disiplin. Sejak versi
pertama kali didirikan pada tahun 1955, telah direvisi lima kali. Versi keenam diumumkan
pada tahun 1992. Tujuan dari kurikulum baru ini adalah untuk menghasilkan output yang:
1) sehat,
2) independen,
3) kreatif, dan
4) orang yang bermoral.
Prinsip-prinsip untuk penyusunan versi keenam adalah:
1) desentralisasi pengambilan keputusan tentang kurikulum tersebut;
2) keragaman struktur kurikulum;
3) kecukupan isi kurikulum, dan
4) efisiensi dalam pengelolaan kurikulum .
Buku teks direvisi dan diperbarui sesuai dengan kurikulum baru. Departemen
Pendidikan memiliki hak cipta dari buku pelajaran untuk sekolah dasar. Buku pelajaran
untuk program ilmu di sekolah menengah diperiksa dan dipilih oleh Departemen
Pendidikan juga.
2. Kredit untuk Program Penjatahan Ilmu
Ilmu dan penelitian sosial diintegrasikan ke dalam program yang disebut ”Wise
Life” (6 jam seminggu) untuk kelas 1-2. “Ilmu Alam” Tentu saja diajarkan untuk kelas 3-6.
“Ilmu Pengetahuan” tentu saja diajarkan di tingkat SMP. “Ilmu Umum” serta kimia, fisika,
biologi, dan ilmu bumi diajarkan di sekolah-sekolah tinggi. Setiap Sekolah untuk program
Science di Tingkat jatah Kredit dirangkum dalam Tabel 1 .
Table 1. Kredit jatah untuk program ilmu pengetahuan.
Tingkat
Sekolah
Grade
LevelMatapelajaran
Kredit
(SKS)Keterangan
Sekolah
Dasar
3
Alam
6
wajib4 8
5 8
6 8
Sekolah
Menengah
7 Ilmu Pengetahuan 8 wajib
8 8
Pertama9 8
Sekolah
Menengah
Atas
10 Sains Umum 8 wajib
11
sampai
12
Fisika I 4
untuk siswa
bidang non
sains
Kimia I 4
Biologi I 4
Ilmu Bumi I 4
Fisika II 8
bagi siswa
bidang sains
Kimia II 8
Biologi II 8
Ilmu II 8
Satu kredit terdiri dari satu kelas 40 menit (per minggu untuk satu semester) di sekolah
dasar, satu kelas 45 menit di sekolah SMP, dan satu kelas 50 menit di sekolah tinggi.
3. Kurikulum Sekolah Dasar
Sains di tingkat sekolah dasar diajarkan sebagai disiplin terintegrasi yang disebut
“Alam”. Dalam kegiatan “Alam”, sikap ilmiah, berpikir kreatif, dan pengambilan keputusan
ditekankan. Tujuan dari matapelajaran ini dengan rincian sebagai berikut:
1) Untuk memperoleh metode yang belum sempurna atas ilmu pengetahuan alam dan
cara memanfaatkan ilmu tersebut untuk memecahkan masalah,
2) Untuk memahami fakta dan konsep-konsep tentang fenomena alam dan
menerapkannya pada kehidupan sehari-hari,
3) Untuk membangun minat dan keingintahuan dalam fenomena alam dan pertanyaan
ilmiah dan untuk mengembangkan sikap ilmiah, dan
4) Untuk memahami ilmu pengetahuan yang mempengaruhi perkembangan teknologi
dan sangat berhubungan dengan kehidupan kita.
Isinya meliputi tidak hanya pengetahuan seperti materi, gerak dan energi, kehidupan, dan
bumi, tetapi juga kegiatan penyelidikan seperti observasi, klasifikasi, mengukur,
berkomunikasi, meramalkan, menggunakan model, menginterpretasikan data,
eksperimentasi, dan sebagainya. Isi dalam The Kimia Ilmu Kurikulum SD diringkas dalam
Tabel dua .
Table 2. Isi kimia dalam kurikulum Sekolah Dasar (SD)
Unit Isi
Berbagai
masalah
(A)
Pengetahuan: warna dan keadaan bubuk, perubahan
bubuk ketika dilarutkan dalam air, perubahan bubuk oleh
panas, aliran dan penguapan cairan, perubahan dalam
cairan pencampuran
(B)
Kegiatan: pengamatan warna dan keadaan dari bubuk,
pengamatan terhadap pembubaran bubuk, pengamatan
terhadap perubahan bubuk oleh panas, pengamatan aliran
dan penguapan cairan, pengamatan terhadap perubahan
cairan pencampuran, pengumpulan sampel bubuk dan
cairan
Pemisahan
Campuran
(A) Pengetahuan: sifat materi, metode pemisahan
(B)
Kegiatan: Prediksi dari komponen bubuk, eksperimen
pada pemisahan campuran, mencari sampel pemisahan
dalam kehidupan sehari-hari
Panas dan
perubahan
benda
(A)
Pengetahuan: hubungan antara panas dan suhu,
perpindahan panas, perluasan objek oleh panas,
perubahan di negara-negara dengan panas
(B) Kegiatan: pengukuran temperatur, percobaan, dan
interpretasi data pada hubungan antara panas dan suhu,
percobaan perpindahan panas, pengamatan memperluas
objek oleh panas, pengamatan perubahan di negara-
negara dengan panas
Penguraian
(A)
Pengetahuan: penguraian materi, jumlah materi yang
dapat larut dalam pelarut, perbandingan bobot materi
sebelum dan sesudah pembubaran
(B)
Kegiatan: pengamatan penguraian padat di berbagai
pelarut, observasi cairan larut, inferensi pada pembubaran
gas dalam bentuk cair, membuat kristal dari larutan,
perbandingan bobot materi sebelum dan sesudah
pembubaran, penggunaan keseimbangan
Sifat asam
dan basa
(A)
Pengetahuan: Sifat larutan asam, sifat solusi dasar, reaksi
logam dalam asam, asam solusi dan basa dalam
kehidupan sehari-hari
(B)
Kegiatan: klasifikasi solusi asam, dasar, dan netral,
pengamatan karakteristik larutan asam dan dasar,
membuat solusi yang netral, pengamatan terhadap reaksi
logam dalam larutan asam, penyidikan terhadap
penggunaan asam dan basa dalam kehidupan sehari-hari
Molekul
(A)
Pengetahuan: ukuran molekul, jarak antarmolekul, difusi
gas, penguapan, sublimasi, perubahan volume yang
menyertai perubahan di negara-negara
(B) Kegiatan: pengamatan pembubaran bubuk, pengamatan
penguapan, sublimasi pengamatan, pengamatan difusi,
inferensi pada suhu ketergantungan kecepatan gerak
molekul, pengamatan terhadap perubahan volume yang
menyertai perubahan di negara-negara, inferensi pada
antarmolekul jarak dengan mengukur perubahan volume
ketika dua cairan dicampur
Oksigen
dan karbon
dioksida
(A)Pengetahuan: persiapan dan sifat oksigen, persiapan dan
sifat karbon dioksida, pembakaran
(B)
Kegiatan: koleksi gas, pengamatan terhadap warna dan
bau oksigen, penyidikan terhadap penggunaan oksigen
dalam kehidupan sehari-hari, pengukuran waktu
penyalaan lilin dalam botol volume yang berbeda
4. Kurikulum Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Ilmu pendidikan pada tingkat SMP bertujuan pada pengayaan dan kemajuan
pengetahuan ilmiah yang diperoleh di tingkat sekolah dasar dan menyediakan dasar untuk
pendidikan sains sekolah tinggi. Matapelajaran pada tingkat ini disebut "Sains".
Matapelajaran ini dirancang untuk membantu siswa memiliki sikap ilmiah, ide-ide, dan
kemampuan untuk membuat keputusan yang wajar melalui pengembangan keterampilan
proses penyelidikan dan pemahaman pengetahuan ilmiah.
Tujuan dari matapelajaran "Ilmu Pengetahauan (Sains)" dengan rincian sebagai berikut:
1) untuk memperoleh proses penyelidikan ilmiah dan menerapkannya untuk memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari,
2) untuk memahami ilmu pengetahuan dasar dan menerapkannya pada fenomena alam
menjelaskan,
3) untuk membangun kepentingan dalam ilmu dan belajar ilmu pengetahuan dan
mengembangkan sikap untuk bertanya terus menerus, dan
4) untuk mengetahui pengaruh ilmu pengetahuan terhadap perkembangan teknologi dan
kemajuan masyarakat.
Isi dari "Sains" yang dibagi menjadi dua daerah:
1) pengetahuan luas yang SMP diringkas dalam Tabel 3. meliputi gerak dan energi,
materi, kehidupan, dan bumi, dan
2) daerah penyelidikan yang meliputi pengamatan, pengukuran, klasifikasi, eksperimen,
menafsirkan data, investigasi, dan diskusi. Meskipun konsep-konsep dalam kimia, fisika,
biologi, dan ilmu bumi diajarkan sebagai ilmu gabungan pada tingkat ini, unit dari
matapelajaran ini jelas dibagi ke dalam empat disiplin. Isi Kimia dalam kurikulum Ilmu
Pengetahuan.
Table 3. Isi kimia dalam kurikulum ilmu pengetahuan SMP.
Unit Isi
Sifat
materi dan
pemisahan
campuran
(A)Pengetahuan: titik didih, titik leleh, densitas,
kelarutan, distilasi fraksional, kromatografi
(B)
Kegiatan: pengukuran densitas, pengukuran titik
didih dan titik lebur, penyulingan, penggunaan
saldo
Komposisi
materi
(A)
Pengetahuan: senyawa, perubahan sudut pandang
atas masalah, simbol untuk unsur-unsur gerak,
persamaan reaksi kimia sederhana, uji nyala, atom,
hukum proporsi pasti, molekul, hukum Avogadro,
molekul
(B)
Kegiatan: pengukuran massa sebelum dan sesudah
reaksi kimia, pengamatan warna selama uji nyala,
interpretasi data pada hubungan antara volume dan
tekanan gas
Reaksi
kimia
(A)
Pengetahuan: elektrolit dan non-elektrolit, ion,
reaksi ionik, deteksi ion, sifat asam dan basa,
indikator, reaksi netralisasi, netralisasi asam,
oksidasi tanah / reaksi reduksi
(B)
Kegiatan: pengamatan reaksi ion, titrasi netralisasi
asam dan basa, pengukuran keasaman hujan,
kesimpulan atas perintah reaktivitas logam
5. Kurikulum Sekolah Menengah Atas (SMA)
Ada sembilan matapelajaran dalam kurikulum SMA: Sains Umum, Kimia I, Fisika I,
Biologi saya, Ilmu Bumi I, Kimia II, Fisika II, Biologi II, dan Ilmu Bumi II.
"Sains Umum" adalah program wajib untuk semua siswa SMA. Matapelajaran terpadu
ini dirancang untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan proses penyelidikan
diperlukan untuk memecahkan masalah sehari-hari dan memahami konsep dasar ilmu
pengetahuan melalui kegiatan penyelidikan. Tujuan dari kegiatan "Sains Umum" dapat
diringkas sebagai berikut: 1) untuk memahami fenomena alam dan ilmiah memecahkan
masalah dalam situasi sehari-hari dengan mempraktekkan metode penyelidikan ilmiah; 2)
untuk memahami ilmu pengetahuan dasar melalui kegiatan penyelidikan dan menerapkannya
untuk memecahkan masalah kreatif, 3) untuk membangun kepentingan dalam fenomena alam
dan ilmu pengetahuan belajar dan mengembangkan sikap untuk bertanya terus menerus, dan
4) untuk mengetahui pengaruh ilmu pengetahuan terhadap perkembangan teknologi dan
kemajuan masyarakat.
Isi dari "Sains Umum" terdiri dari dua daerah: 1) pengetahuan daerah seperti masalah,
kekuatan, energi, kehidupan, bumi, dan lingkungan hidup; dan 2) daerah penyelidikan seperti
klasifikasi, mengukur, memperkirakan, percobaan, penyelidikan dan diskusi , dan menafsirkan
data. Kebanyakan matapelajaran kimia pada "Sains Umum" dimasukkan dalam unit "Matter". Isi
dalam unit "Matter" dapat dibagi menjadi dua daerah. Daerah meliputi pengetahuan reaktivitas
zat, unsur dengan sifat yang sama, reaksi eksotermik dan endotermik, dan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi. Daerah penyelidikan meliputi klasifikasi unsur menurut sifat mereka,
mengukur panas pembakaran bahan bakar, dan percobaan tentang pengaruh konsentrasi reaktan,
suhu, dan katalis pada laju reaksi.
"Kimia I", matapelajaran ini dirancang untuk membantu nonscience (humaniora dan ilmu
sosial) jalur siswa memahami beberapa konsep dasar dan memperkuat kemampuan memecahkan
masalah mereka. Tujuan dari " Kimia I" dapat diringkas sebagai berikut: 1) untuk memahami
konsep-konsep fundamental dalam kimia melalui pertanyaan fenomena alam; 2) untuk
mendapatkan metode penyelidikan ilmiah dan menerapkannya untuk memecahkan masalah
sehari-hari, 3) untuk membangun kepentingan dalam fenomena alam dan belajar kimia dan
mengembangkan sikap untuk bertanya terus menerus, 4) untuk memahami pengembangan
pengetahuan kimia dan sudut pandang sejarah alam, dan 5) untuk mengetahui pengaruh kimia
pada pengembangan teknologi dan kehidupan manusia.
Isi dari "Kimia I" dibagi menjadi dua daerah: 1) pengetahuan daerah yang mencakup keteraturan
dalam dunia materi dan senyawa sekitar kita, dan 2) daerah penyelidikan yang meliputi
klasifikasi, eksperimen, investigasi, dan diskusi. Isi dari "Kimia I" diringkas dalam Tabel 4.
Table 4. Isi dari "Kimia I".
Unit Isi
Keteraturan
dalam dunia
materi
(A)
Pengetahuan: komposisi materi, rumus kimia, persamaan kimia,
partikel penyusun materi, model atom, berat atom, berat molekul,
konfigurasi elektron, tabel periodik, ikatan ion, ikatan kovalen
(B)Kegiatan: membandingkan sifat-sifat unsur dalam keluarga,
percobaan pada ikatan kimia
Senyawa di
sekitar kita
(A)
Pengetahuan: air dan udara, sifat dan penggunaan logam, sifat
senyawa yang mengandung sulfur dan nitrogen, senyawa organik
sederhana, sifat dan penggunaan senyawa makromolekul, obat-
obatan dan hidup kita
(B)
Kegiatan: penyelidikan pada proses pemurnian air dan udara,
penyelidikan dan diskusi pada masalah sumber daya daur ulang,
percobaan pada pemutihan, penyidikan terhadap sifat-sifat pelarut
organik yang digunakan dalam kehidupan kita, diskusi masalah
limbah plastik
"Kimia II", matapelajaran ini dirancang untuk membantu siswa bidang sains (ilmu alam
dan engineering) untuk belajar secara ilmiah. Hal ini juga berfungsi sebagai matapelajaran
persiapan dengan memberikan pengetahuan dasar dan keterampilan proses penyelidikan yang
diperlukan untuk jurusan dalam bidang ilmu yang terkait di masa depan Tujuan dari
matapelajaran "Kimia II" adalah sebagai berikut: 1) untuk secara sistematis memahami konsep-
konsep dasar kimia dan menerapkannya untuk menjelaskan fenomena alam, 2) untuk
memperkuat kemampuan untuk menanyakan tentang fenomena kimia secara ilmiah dan
menerapkannya untuk memecahkan masalah; 3) untuk membangun minat dan keingintahuan
dalam fenomena kimia dan kimia pembelajaran dan untuk mengembangkan sikap ilmiah; 4)
untuk memperkuat keterampilan manipulatif dibutuhkan dalam penyelidikan fenomena kimia
dan masalah; 5) memahami perkembangan pengetahuan kimia dan sudut pandang sejarah pada
alam; dan 6) untuk mengetahui pengaruh kimia terhadap perkembangan teknologi dan kehidupan
manusia.
Isi dari "Kimia II" terdiri dari dua daerah: 1) pengetahuan luas termasuk ilmu tentang materi,
struktur atom dan tabel periodik, ikatan kimia dan senyawa, wujud zat dan solusi, dan reaksi
kimia, dan 2) daerah penyelidikan termasuk observasi, klasifikasi, pengukuran, eksperimen,
memprediksi, dan penyelidikan. Isi dari "Kimia II" diringkas dalam Tabel 5 .
Table 5. Isi dari "Kimia II".
Unit Isi
Ilmu
tentang
materi
(A)Pengetahuan: atom, molekul, ion, rumus kimia, berat atom, berat
molekul, mol, kimia persamaan
(B) Kegiatan: eksperimen pada hubungan kuantitatif
Struktur
atom dan
tabel
periodik
(A)
Pengetahuan: komponen atom, model atom dan konfigurasi
elektron, tabel periodik, sifat-sifat periodik unsur, unsur-unsur
keluarga alkali, halogen, unsur-unsur transisi
(B)Kegiatan: eksperimen pada sifat-sifat unsur dalam keluarga,
prediksi periodisitas dengan tabel periodik
Ikatan
kimia
dan
senyawa
(A)Pengetahuan: ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan logam, polaritas
ikatan, geometri molekul, senyawa organik
(B)Kegiatan: pengamatan sifat senyawa ion dan kovalen, percobaan
pada sifat dan persiapan senyawa organik
Negara (A) Pengetahuan: persamaan gas ideal, difusi, tekanan gas campuran,
gas,
materi
dan
solusi
larutan cair dan padat.
(B)Kegiatan: pengukuran berat molekul gas, percobaan pada sifat
larutan, persiapan larutan standar
Reaksi
kimia
(A)
Pengetahuan: panas reaksi, laju reaksi, kesetimbangan kimia, asam
dan basa, titrasi netralisasi dan pH, garam, bilangan oksidasi, sel
kimia, elektrolisis
(B)
Kegiatan: pengamatan dari pergeseran dalam keseimbangan,
eksperimen pada titrasi netralisasi asam dan basa, pengukuran
gaya gerak listrik sel
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kurikulum kimia dapat diartikan sebagai semua pengalaman belajar peserta didik di
bidang pelajaran kimia di bawah bantuan sekolah. Kurikulum pendidikan kimia di Korea Selatan
mencakup pendidikan di tingakt SD, SMP, dan SMA. Masing-masing memiliki perbedaan dalm
bidang kedalaman materi, kalau di tingkat Sekolah Dasar pelajaran kimia dimasukan ke dalam
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, di tingkat Sekolah Menengah Pertama pelajaran kimia
tetap dikemas dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam hanya saja materi yang dibicarakan
lebih mendalam, sedangkan di tingkat Sekolah Menengah Atas pada kelas I, kimia yang
disampaikan masih kimia secara umum baik bagi siswa bidang Sains ataupun Non Sains, pada
kelas II materi kimia yang disampaikan adalah kimia I yang mencakup materi dasar kimia yang
akan diperdalam di kelas III dengan materi pokok Kimia II.
DAFTAR PUSTAKA
fmipa.um.ac.id diakses pada tanggal 20 Desember 2010 pada jam 09:15
www.pdf-finder.com diakses pada tanggal 20 Desember 2010 pada jam 09:10
www.sekolahrumah.com dikases pada tanggal 20 Desember 2010 pada jam 09:20
www.docstoc.com dikases pada tanggal 20 Desember 2010 pada jam 09:23
www.masterstudies.co.id dikases pada tanggal 20 Desember 2010 pada jam 09:26
www.endonesia.com dikases pada tanggal 20 Desember 2010 pada jam 09:30
top related