kuliah menggambar teknik - copy
Post on 27-Oct-2015
260 Views
Preview:
TRANSCRIPT
A. Jenis Alat Gambar
Pada saat kita menggambar sket tangan, gambar yang kita rencanakan dan kita kerjakan haruslah
sesuai dengan kaidah dan standarisasi Internasional dari gambar teknik. Acuan penggambaran
sketsa meliputi : jenis alat gambar, jenis goresan garis gambar, bentuk standarisasi huruf, type
proyeksi yang digunakan, jenis penempatan ukuran, sistem toleransi dan cara pengerjaan serta
informasi lain sebagai pendukung kelengkapan dari gambar sketsa.
Didalam melakukan penggambaran sket, diharapkan kelak nantinya akan menjadi suatu cikal bakal
gambar kerja yang mampu memberikan informasi yang lengkap, maka kita harus mengenali dahulu
salah satu syarat penggambaran, yaitu : peralatan gambar. Pada dasarnya, ketika kita menggambar
sket, alat gambar yang kita gunakan adalah pensil, tanpa menggunakan penggaris. Berikut ini
adalah jenis dan klasifikasi dari pensil :
Jenis dan klasifikasi pensil
Dari tabel diatas dapat kita ambil suatu kesimpulan bahwa tingkat kekerasan atau kelunakan suatu
pensil ditentukan oleh besarnya angka yang menyertainya, semakin tinggi angka pada huruf H
(hard) maka semakin keraslah pensil tersebut, demikian juga sebaliknya semakin tinggi angka pada
huruf B (black) maka semakin lunak pulalah pensil tersebut. Sedangkan untuk klasifikasi sedang
terdapat type 3H, 2H, H dan ditambah dengan F (firm), HB (half black) dan B (black).
Penggunaan standar pensil untuk menggambar sketsa, minimal mempunyai panjang inti pensil ± 7
– 10 mm, dan panjang serutan ± 25 mm.
standar serutan pensil
Penggunaan antara pensil serut dan pensil mekanik sangatlah berbeda, apabila menggunakan
pensil mekanik, kita bisa langsung menggores untuk membuat suatu garis gambar dan tidaklah
diperlukan suatu teknik khusus. Namun pada saat menggunakan pensil serut, kita harus terus
menjaga ketajaman pensil saat digunakan. Pensil pada umumnya dapat diruncingkan dengan
menggunakan serutan ataupun cutter, namun ketika digunakan menggambar diperlukan suatu
teknik pada saat menggoreskannya agar tidak cepat tumpul.
Salah satu cara yang dapat digunakan adalah membuat kedudukan pensil terhadap garis yang akan
dibuat ± membentuk sudut 60°, kemudian pensil ditekan secara pelan-pelan, dan ditarik dengan
diputar, sehingga akan didapatkan suatu garis yang rata dan tajam.
standar letak sudut, gerak dan posisi pensil
B. Jenis Garis dan fungsinya
Jenis garis dan ukuran serta tebal dari suatu garis, sangat mutlak digunakan, baik pada gambar
sketsa maupun pada suatu gambar kerja. Perbedaan ukuran dari garis merupakan standar
internasional yang harus diikuti, meski yang kita kerjakan adalah suatu gambar sketsa. Standarisasi
garis yang telah dikeluarkan oleh ISO R 128 antara lain :
1. Garis tebal kontinyu : dipergunakan pada garis gambar kerja dan garis tepi.
2. Garis tipis kontinyu : digunakan pada garis pengukuran, garis arsiran, garis bantu, garis
proyeksi, garis petunjuk pengerjaan, garis tak-terlihat dan suatu garis nyata dari
penampang yang diputar ditempat.
3. Garis tipis kontinyu bebas : digunakan pada garis batas dari suatu potongan sebagian.
4. Garis tipis kontinyu zig-zag : digunakan pada garis batas dari suatu potongan sebagian.
5. Garis gores tebal : digunakan pada garis terhalang yaitu : garis nyata terhalang dan tepi
terhalang.
6. Garis gores tipis : digunakan pada garis terhalang yaitu : garis nyata terhalang dan tepi
terhalang.
7. Garis bergores tipis : digunakan pada garis lintasan, garis simetri dan garis sumbu.
8. Garis bergores tipis dan ditebalkan pada bagian ujung-ujungnya serta bagian perubahan
arah garis : digunakan pada garis potong.
9. Garis bergores tebal : digunakan pada penunjukan bagian yang harus mendapatkan suatu
perlakuan khusus.
10. Garis bergores ganda tipis : digunakan pada bagian yang berdampingan dan batas
kedudukan benda yang bergerak serta merupakan suatu garis sistem.
Batas Area Penggambaran :
Pada gambar sketsa yang mengacu kepada standarisasi gambar teknik, ketika kita akan melakukan
penggambaran pada sebuah kertas, kita harus mempunyai batas wilayah kerja gambar, yang
dibatasi dengan garis tepi. Batas garis tepi yang dibuat adalah sisi kiri, kanan, atas dan bawah.
Ukuran batas garis tepi sisi kiri biasanya lebih lebar, ini dimaksudkan agar ketika gambar kerja
tersebut berjumlah banyak, maka diperlukan suatu penjepitan gambar, sehingga ketika gambar
tersebut dibundel atau dijilid, gambar yang dibuat tidak tertutup oleh jilidan tepi kertasnya.
Berikut batas margin dari wilayah penggambaran :
Batas Margin kertas gambar
Pada penggunaan posisi kertas gambar, dikenal dengan 2 posisi kertas yaitu landscape dan portrait.
Sedangkan batas dari tepi gambar berubah, yang terpenting batas kiri kertas lebih lebar
dibandingkan batas atas, kanan dan bawah kertas. Untuk ukuran kertas A4, posisi yang
diperbolehkan hanyalah posisi tegak/portrait, sedang untuk ukuran A3, A2, A1 dan A0,
diperbolehkan menggunakan kedua posisi kertas.
Berikut tabel data batas margin yang sesuai dengan standar ISO
Batas Margin kertas gambar type A
Kepala gambar/Etiket
Kepala gambar atau etiket adalah suatu identitas yang dapat menjelaskan berbagai keterangan
pendukung sebagai pelengkap gambar. Didalam etiket biasanya tercantum : nama penggambar,
nama pemeriksa gambar, nama instansi yang mengeluarkan/menerbitkan rancangan gambar
tersebut, nomor gambar kerja, tahun pembuatan gambar, skala dari gambar kerja, ukuran dari
kertas gambar, satuan ukuran yang digunakan, lambang proyeksi yang digunakan, Judul gambar,
kebutuhan material beserta jumlah, jenis dan ukurannya dan berbagai data yang diperlukan
sebagai pelengkap. Berikut contoh jenis etiket yang sering kita jumpai :
Ukuran huruf dan angka untuk gambar sketsa dan gambar teknik mempunyai ketentuan yang sama,
yaitu standarisasi ISO menurut type A dan type B
Ukuran huruf dan Angka standar
Dicontohkan, apabila suatu huruf dan angka mempunyai tinggi huruf besar 7 mm maka didapatkan
data sebagai berikut :
Ukuran huruf dan Angka dengan tinggi huruf besar 7 mm
1. Model huruf & angka tegak jenis huruf Arial
2. Model huruf & angka miring 15 derajat jenis huruf Arial
3. Model huruf & angka tegak jenis huruf ISOCPEUR
4. Model huruf & angka Miring 15 derajat jenis huruf ISOCPEUR
Penunjukan ukuran didalam gambar sketsa, sangatlah diutamakan, karena selain bentuk gambar,
ukuran merupakan suatu komunikasi visual mutlak yang harus dipenuhi. Bisa kita bayangkan, bila
menggambar tanpa menggunakan suatu ukuran, maka ketika kita akan sangat kesulitan sewaktu
kita membuat rancangan skema ide menjadi suatu benda nyata.
Didalam teknik penunjukkan ukuran, yang perlu kita pelajari antara lain : panah, garis bantu dan
tata letak ukuran, simbol pengukuran dan jenis-jenis pengukuran.
1. Panah, garis bantu dan tata letak ukuran
Pada penunjukan ukuran, yang perlu kita perhatikan adalah jenis garis yang digunakan didalam
pengukuran, yaitu dengan membandingkan antara garis gambar dengan garis ukuran. Perhatikan
perbandingan antar kedua garis tersebut :
Perbandingan garis gambar dengan garis ukur
Anak panah yang diijinkan didalam gambar teknik mempunyai perbandingan panjang dengan
lebarnya adalah 3 : 1 dengan dihitamkan pada bagian anak panahnya.
Pengukuran anak panah
Syarat-syarat pengukuran didalam gambar teknik :
a) Penunjukkan ukuran (Garis bantu dan garis ukur) tidak diperbolehkan bertumpang tindih
ataupun berpotongan kecuali tidak dapat dihindari.
b) Garis sumbu, garis simetri dan garis gambar tidak diperbolehkan sebagai garis ukur.
c) Pengukuran yang berururtan diletakkan dalam satu baris garis.
d) Pada garis ukur yang sejajar, tiap garis ukur harus diletakkan dengan jarak yang sama dengan
ukuran paling kecil didalam, sehingga garis bantu dan garis ukur tidak saling berpotongan.
Berikut contoh beberapa pengukuran yang salah dan kurang tepat, berupa tumpang tindih garis
ukuran, patokan pengukuran dan ketidaksejajaran dalam pengukuran berantai.
Pengukuran yang salah dan kurang tepat
Berikut contoh beberapa pengukuran yang benar didalam kaidah gambar :
Peletakan penunjukan pengukuran suatu benda haruslah mengacu kepada posisi kertas tegak dan
pemutaran
top related