kreativitas guru akuntansi dalam penggunaan …/kreati...kreativitas guru akuntansi dalam penggunaan...
Post on 08-Mar-2019
227 Views
Preview:
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user i
KREATIVITAS GURU AKUNTANSI DALAM PENGGUNAAN MEDIA
PEMBELAJARAN DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR
SKRIPSI
Oleh:
FEBRIANA ROSMAWATI SAPUTRI
K7408216
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iii
KREATIVITAS GURU AKUNTANSI DALAM PENGGUNAAN MEDIA
PEMBELAJARAN DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR
Oleh:
FEBRIANA ROSMAWATI SAPUTRI
K7408216
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapat gelar Sarjana
Pendidikan Bidang Keahlian Khusus Akuntansi, Program Studi Pendidikan
Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vii
ABSTRAK
Febriana Rosmawati Saputri. KREATIVITAS GURU AKUNTANSI DALAM
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SMK NEGERI 1
KARANGANYAR. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret Surakarta. Juli 2012.
Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mengetahui kreativitas guru
akuntansi dalam penggunaan media pembelajaran di SMK Negeri 1 Karanganyar,
(2) Mengetahui upaya guru akuntansi dalam pengembangan media pembelajaran,
(3) Mengetahui kendala-kendala atau hambatan-hambatan yang dihadapi guru
akuntansi dalam pengembangan kreativitas dalam penggunaan media
pembelajaran, (4) Mengetahui upaya/solusi yang dilakukan guru akuntansi dalam
pengembangan kreativitas dalam penggunaan media pembelajaran.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh informasi dan mengumpulkan data dari sumber data.
Sumber data berasal dari narasumber/informan, dokumen, dan tempat penelitian.
Teknik cuplikan yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dokumentasi
dan kuesioner. Validitas data menggunakan trianggulasi sumber. Analisis data
yang digunakan adalah analisis data model interaktif. Prosedur penelitian dimulai
dari tahap pralapangan, tahap kegiatan lapangan, tahap analisis data, dan tahap
penulisan laporan.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1) Kreativitas guru akuntansi
dalam penggunaan media pembelajaran di SMK Negeri 1 Karanganyar sudah
cukup kreatif karena dalam pembelajaran guru akuntansi sudah menggunakan
media power point dengan background yang menarik. Selain itu, guru juga sudah
menggunakan media lain yaitu berupa kartu. (2) Upaya yang dilakukan oleh guru
akuntansi dalam mengembangkan media pembelajaran yaitu media yang
digunakan harus disesuaikan dengan materi, tujuan, metode maupun karakteristik.
(3) Kendala-kendala yang dihadapi guru akuntansi dalam pengembangan dalam
penggunaan media pembelajaran diantaranya mati lampu, LCD rusak atau buram,
komputer rusak, siswa tidak mempunyai laptop. (4) Solusi yang dilakukan guru
akuntansi dalam pengembangan kreativitas penggunaan media pembelajaran
diantaranya guru harus bisa mengoptimalkan lingkungan kelas yang nyaman dan
suasana belajar yang lebih menyenangkan agar siswa tidak bosan.
Kata Kunci: Kreativitas, Media pembelajaran, Akuntansi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user viii
ABSTRACT
Febriana Rosmawati Saputri. CREATIVITY IN ACCOUNTING TEACHER
LEARNING MEDIA USE IN STATE 1 Karanganyar SMK. Thesis, Teacher
Training and Education Faculty of Surakarta Sebelas Maret University. July 2012.
The objectives of research are: (1) Knowing the accounting teacher
creativity in the use of instructional media in SMK Negeri 1 Karanganyar, (2)
Knowing the accounting teacher efforts in the development of instructional media,
(3) Knowing the constraints or barriers that accounting teachers face in the
development of creativity in the use of instructional media, (4) Knowing the effort
that accounting teachers do solutions in the development of creativity in the use of
learning media.
This study employed a descriptive qualitative approach. The study was
conducted to obtain information and collect data from the data source. The source
data came from sources/informants, documents, and the research site. The
sampling technique used is purposive sampling. Data collection techniques used
were interviews, observation, documentation and questionnaires. The validity of
using triangulation of data sources. Analysis of the data used is the interactive
model of data analysis. The procedure starts from the stage pralapangan research,
fieldwork stage, the stage of data analysis and report writing stage.
From the result of research, it could be found that: (1) Creative accounting
teachers in the use of instructional media in SMK Negeri 1 Karanganyar creative
enough as a teacher in the learning of accounting has been using a medium of
learning with an interesting backgroundand teachers also have other media that is
in the form of cards. (2) The efforts made by accounting teachers in developing
instructional media is media that is used must be adapted to the material, purpose,
method and characteristics. (3) The constraints faced by teachers in the use of
accounting in the development of instructional media such as power failure, the
LCD is damaged or faded, broken computers, students do not have a laptop. (4)
The solution is performed accounting teacher in the development of creativity
among teachers use instructional media should be able to optimize a comfortable
classroom environment and a more pleasant learning atmosphere so that students
are not bored.
Keywords: Creativity, Learning Media, Accounting.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ix
MOTTO
Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok adalah harapan.
(Penulis)
Janganlah larut dalam satu kesedihan karena masih ada hari esok yang
menyongsong dengan sejuta kebahagiaan.
(Penulis)
Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang.
Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh.
(Andrew Jackson)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user x
PERSEMBAHAN
Teiring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya
ini untuk:
1. Bapak dan ibu yang doanya selalu kuharapkan
dalam setiap perjalanan hidupku..
2. Adikku Unggul Budi Sembodo yang kusayangi
yang selalu memberikan dukungannya.
3. Kakek dan nenek beserta keluarga besar yang
selalu memberikan semangat.
4. Sahabat-sahabatku “KafeRobelin (Ika, Rovi,
Bety dan Herlin).
5. Teman-teman PAK angkatan 2008.
6. Almamater
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xi
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyanyang, yang
memberiilmu, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “KREATIVITAS GURU AKUNTANSI
DALAM PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SMK NEGERI 1
KARANGANYAR”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk
mendapatkan gelar Sarjana pada Bidang Keahlian Khusus Akuntansi, Program
Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan,
bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak.Untuk itu, penulis menyampaikan
terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Drs. Saiful Bachri, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan dan Ilmu
Pengetahuan Sosial.
3. Bapak Drs. Wahyu Adi, M.Pd selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus
Akuntansi yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.
4. Ibu Dr. Susilaningsih, M.Bus, selaku pembimbing I yang selalu memberikan
pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Muhtar, S.Pd, M.Si, selaku pembimbing II yang telah memberikan
pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Para dosen di Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan pengetahuan dan
bimbingan.
7. Bapak Tenang Pranata, S.Pd, M.Pd selaku kepala sekolah SMK Negeri 1
Karanganyar yang telah memberikan kesempatan dan tempat guna
pengambilan data dalam penelitian.
8. Ibu Ari Anggarukmi, S.Pd. selaku Ketua Jurusan Akuntansi SMK Negeri 1
Karanganyar yang telah memberi bimbingan dan bantuan dalam penelitian.
9. Para guru dan siswa di SMK Negeri 1 Karanganyar yang telah bersedia untuk
berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xii
10. Bapak dan ibu tercinta, yang telah memberikan semangat dan dorongan serta
yang setia mendo’akan penulis untuk dapat menyelesaikan studi di UNS.
11. Adikku Unggul Budi Sembodo yang telah memberikan semangat selama ini.
12. Sahabat-sahabatku “KafeRobelin” (Ika, Rovi, Bety, Herlin) yang selalu
menghiasi hari-hariku dengan keceriaan, motivasi dan kerja samanya selama
ini.
13. Sahabat SMPku “Aga” yang selalu memberikan motivasi dan semangat
selama ini.
14. Teman-teman akuntan angkatan 2008 dan semua pihak yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan
karena keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap skripsi ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.
Surakarta, Juli 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN .............................................................. ii
HALAMAN PENGAJUAN ................................................................ iii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................. v
HALAMAN ABSTRAK ..................................................................... vi
HALAMAN MOTTO .......................................................................... viii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................... ix
KATA PENGANTAR .......................................................................... x
DAFTAR ISI ......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................... xv
DAFTAR TABEL ................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………………..………. 1
B. Perumusan Masalah ………………………..…………… 5
C. Tujuan Penelitian ………………………..……………… 5
D. Manfaat Penelitian………………………..……………... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang ………………… 7
B. Kerangka Berpikir ………………………………………. 27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian……………..…………..… 29
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian ……………………….. 30
C. Data dan Sumber Data ………………………..…………. 31
D. Tehnik Sampling (Cuplikan) ………………………..…... 32
E. Pengumpulan Data ………………………..……………... 33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiv
F. Uji Validitas Data ………………………..………………. 35
G. Analisis Data ………………………..……………………. 36
H. Prosedur Penelitian………………………..……………… 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi/Objek Penelitian ……………………… 40
1. Sejarah SMK Negeri 1 Karanganyar ………………... 40
2. Alamat, Lokasi dan Keadaan Sekolah ………………. 41
3. Strukstur Organisasi Sekolah ………………………... 44
4. Visi, Misi, dan Tujuan SMK Negeri 1 Karanganyar
………………………..……………………………….. 46
5. Kompetensi Tamatan SMK Negeri 1 Karanganyar …. 46
6. Sarana dan Prasarana Sekolah ……………………….. 47
B. Deskripsi Temuan Penelitian ………………………..…… 51
1. Kreativitas Guru Akuntansi dalam Pengembangan
Media Pembelajaran di SMK Negeri 1
Karanganyar………………………..………………… 51
2. Upaya Guru dalam Pengembangan Media
Pembelajaran di SMK Negeri 1 Karanganyar ……… 55
3. Kendala yang Dihadapi Guru Akuntansi dalam
Pengembangan Kreativitas dalam Penggunaan Media
Pembelajaran di SMK Negeri 1 Karanganyar ………. 57
4. Solusi yang dilakukan oleh Guru Akuntasi dalam
Pengembangan Kreativitas Penggunaan Media
Pembelajaran di SMK Negeri 1 Karanganyar ………. 58
C. Pembahasan ……………………………………………… 58
1. Kreativitas Guru Akuntansi dalam Penggunaan media
Pembelajaran di SMK Negeri 1 Karanganyar……….. 58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xv
2. Upaya Guru Akuntansi dalam Pengembangan Media
Pembelajaran di SMK Negeri 1 Karanganyar ………. 61
3. Kendala yang Dihadapi Guru Akuntansi dalam
Pengembangan Kreativitas dalam Penggunaan Media
Pembelajaran di SMK Negeri 1 Karanganyar ………. 62
4. Solusi yang dilakukan oleh Guru Akuntasi dalam
Pengembangan Kreativitas Penggunaan Media
Pembelajaran di SMK Negeri 1 Karanganyar……….. 62
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan……….……….……….……….……………. 64
B. Implikasi……….……….……….……….………………. 65
C. Saran ……….……….……….……….………………….. 67
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 68
LAMPIRAN ………………………………………………………… 70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
3.1 Kerangka Pemikiran .............................................................. 28
1.1 Denah Lokasi SMK N 1 Karanganyar ... ............................... 41
1.2 Denah SMK N 1 Karanganyar ............................................... 42
1.3 Struktur Organisasi Sekolah .................................................. 45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xvii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ............................................... 29
4.1 Data Rombongan Belajar Siswa Tahun 2011/2012................. 43
4.2 Tingkat Pangkat dan Golongan ............................................... 47
4.3 Macam-macam Bangunan di SMK N 1 Karanganyar ............ 50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Angket Penelitian .................................................................. 70
2. Pedoman Wawancara ............................................................ 72
3. Struktur Organisasi Sekolah .................................................. 74
4. Catatan Lapangan ……………………………………….…. 75
5. Daftar Nama Guru di SMK N 1 Karanganyar........................ 90
6. Materi Power point Pak Ria ………………………………... 94
7. Materi Power point Pak Waluyo …………………………… 97
8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...................................... 104
9. Surat Ijin Penelitian ................................................................ 111
10. Dokumentasi Penelitian ......................................................... 115
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat
membawa pengaruh berbagai bidang kehidupan bangsa. Salah satu bidang ke-
hidupan itu adalah bidang pendidikan. Kebutuhan pendidikan dirasakan penting
oleh masyarakat karena pendidikan merupakan sarana untuk menyiapkan sumber
daya manusia Indonesia yang berkualitas dalam pembangunan. Kehadiran dan pe-
laksanaan pendidikan dapat melalui jalur sekolah maupun non sekolah. Jalur
sekolah adalah pendidikan yang diberikan secara resmi di dalam kelas dalam se-
buah lembaga pendidikan seperti SD, SMP, SMTA dan perguruan tinggi. Jalur
non sekolah artinya pendidikan yang diberikan dalam keluarga, lingkungan,
masyarakat atau melalui kursus-kursus.
Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan dalam me-
laksanakan kurikulum suatu pendidikan, agar parasiswa dapat mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantar-
kan para siswa menuju pada perubahan tingkah laku baik intelektual, moral
maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagai indidvidu dan makhluk sosial.
Selain itu, lingkungan belajar yang diatur oleh guru mencakup tujuan pengajaran,
bahan pengajaran, metodologi pengajaran dan penilaian pengajaran.
Dalam dunia pendidikan, yang memegang kunci dalam pembangkitan
dan pengembangan daya kreativitas anak itu adalah guru. Mulyasa berpendapat
“Kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran, dan guru
dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan proses kreativitas tersebut.
Kreativitas merupakan sesuatu yang bersifat universal dan ciri aspek dunia
kehidupan disekitar kita” (2009: 51).
Seorang guru perlu mengembangkan kreativitas sebagai upaya pem-
baharuan proses pembelajaran di sekolah, maka seorang guru disyaratkan me-
miliki pandangan atau pendapat yang positif terhadap bagaimana menciptakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
situasi dan kondisi belajar yang diharapkan. Guru harus memiliki kemampuan pro-
fesional dalam tugasnya dengan menerapkan konsep teknologi pembelajaran
dalam memecahkan masalah-masalah pendidikan/pembelajaran. Kreativitas pe-
serta didik dalam belajar sangat bergantung pada kreativitas guru dalam me-
ngembangkan materi standar dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Guru dapat menggunakan berbagai pendekatan dalam meningkatkan kreativitas
peserta didik sedangkan dalam pengembangan media pembelajaran, hendaknya
guru menyesuaikan dengan karakteristik siswa, tujuan pembelajaran, bahan ajar,
karakteristik media itu sendiri, dan sifat pemanfaatan media.
Dalam teknologi pembelajaran, pemecahan masalah itu berupa kom-
ponen sistem instruksional yang telah disusun dalam fungsi desain dan seleksi, dan
dalam pemanfaatan dikombinasikan sehingga menjadi sistem instruksional yang
lengkap. Komponen-komponen tersebut meliputi pesan, orang, bahan, peralatan,
teknik dan latar atau lingkungan. Namun dari sejumlah komponen tersebut, yang
akan menjadi objek penelitian adalah sikap guru terhadap teknologi pembelajaran
dan pemanfaatan media atau alat bantu dalam proses pembelajaran. Seorang guru
tentunya mempunyai pandangan tersendiri berdasarkan tanggapan, perasaan,
penilaian terhadap teknologi pembelajaran, serta pemanfaatan media dalam proses
pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran, media telah dikenal sebagai alat bantu me-
ngajar yang seharusnya dimanfaatkan oleh pengajar, namun kerap kali terabaikan.
Problematika yang dihadapi oleh guru tidak dimanfaatkannya media dalam proses
pembelajaran, pada umumnya disebabkan oleh berbagai alasan, seperti waktu per-
siapan mengajar terbatas, sulit mencari media yang tepat, biaya tidak tersedia, atau
alasan lain. Hal tersebut sebenarnya tidak perlu muncul apabila pengetahuan akan
ragam media, karakteristik, serta kemampuan masing-masing diketahui oleh para
pengajar.
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu jamak dari kata medium
yang secara harfiah berarti perantara yang diperlukan dalam dunia pendidikan. Hal
yang sesuai dengan simpulan Gagne bahwa “Media adalah berbagai jenis
komponen dalam lingkungan peserta didik yang dapat merangsangnya untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
belajar (Sulistyo, 2011: 2). Selain itu, hal yang sesuai dengan pendapat Brigs
bahwa “Media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta
merangsang siswa untuk belajar (Sulistyo, 2011: 2). Jadi, media merupakan segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian
peserta didik dengan sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah diberikan, maka media
pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan dalam kegiatan pem-
belajaran agar dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian siswa se-
hingga proses interaksi komunikasi edukasi antara guru (atau pembuat media) dan
siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdayaguna.Media pembelajaran
merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting
dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Pemanfaatan media seharusnya me-
rupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru atau fasilitator dalam setiap
kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru atau fasilitator perlu mempelajari ba-
gaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian
tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Salah satu upaya seorang guru untuk meningkatkan mutu pendidikan
adalah penggunaan media pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan pesan-
pesannya. Hal ini diperuntukkan bagi siswa yang belum dapat menerima pesan
yang disampaikan guru, maka penggunaan media sangat dianjurkan. Dengan
demikian penggunaan media untuk menyampaikan pesan pembelajaran akan lebih
dihayati tanpa menimbulkan kesalahpahaman bagi keduanya yaitu murid dan guru.
Pekerjaan mengajar tidak selalu harus diartikan sebagai kegiatan me-
nyajikan materi pelajaran. Meskipun penyajian materi pelajaran memang me-
rupakan bagian dari kegiatan pembelajaran, tetapi bukanlah satu-satunya. Masih
banyak cara lain yang dapat dilakukan guru untuk membuat siswa belajar. Peran
yang seharusnya dilakukan guru adalah mengusahakan agar setiap siswa dapat
berinteraksi secara aktif dengan berbagai sumber balajar yang ada. Untuk men-
ciptakan suasana belajar yang kondusif, yang dapat mengembangkan aktivitas dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
kreativitas belajar secara optimal harus sesuai dengan kemampuan masing–masing
peserta didik.
Guru juga memiliki kreativitas dalam menggunakan media-media pem-
belajaran yang ada dan menggunakan metode yang sesuai dengan materi yang
akan disampaikan, yaitu disesuaikan dengan materi, tujuan, metode, karakteristik
siswa dikelas. Hal ini dimaksudkan agar penggunaan media pembelajaran tidak
menyimpang dari materi, tujuan, metode, karakteristik siswa sehingga pemahaman
siswa dengan penggunaan media pembelajaran dapat lebih mudah dicapai. Dalam
pembelajaran seorang guru diharapkan agar dapat menggunakan media pem-
belajaran selain buku paket, papan tulis dan LKS, seperti LCD Proyektor.
SMK Negeri 1 Karanganyar merupakan sekolah yang me-
nyelenggarakan pendidikan kejurusan di Kabupaten Karanganyar. SMK N 1
Karanganyar menerapkan kedisiplinan yang tinggi, pelaksanaan manajemen
sekolah yang baik, serta didukung dengan sarana dan prasarana serta fasilitas
belajar yang cukup memadai. Belajar akuntansi semakin menyenangkan karena di-
tunjang oleh sarana dan prasarana yang cukup memadai seperti laboratorium
akuntansi yang dilengkapi dengan 40 unit komputer yang sesuai dengan banyak-
nya siswa, high speed internet maupun LCD Proyektor.
Media yang dimiliki SMK Negeri 1 Karanganyar sudah cukup me-
nunjang dalam proses pembelajaran akuntansi di sekolah. Namun, ketersediaan
media tersebut apabila tidak didukung dengan sumber daya manusia (guru) yang
kreatif, maka pembelajaran belum dapat berjalan dengan efektif. Penggunaan
media yang kreatif dapat meningkatkan semangat dan motivasi siswa dalam
belajar, sehingga pelajaran yang diberikan oleh guru dapat dipahami siswa dengan
cepat.
Sehubungan dengan latar belakang masalah diatas, maka peneliti ter-
tarik untuk meneliti permasalahan yang terjadi terkait dengan penggunaan media.
Penelitian ini dimaksudkan agar penggunaan media yang tersedia di sekolah dapat
dioptimalkan oleh guru seefektif mungkin. Penelitian ini dituangkan kedalam
skripsi dengan judul “KREATIVITAS GURU AKUNTANSI DALAM
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SMK NEGERI 1
KARANGANYAR”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah kreativitas guru akuntansi dalam penggunaan media
pembelajaran di SMK Negeri 1 karanganyar?
2. Bagaimana upaya guru akuntansi dalam pengembangan media pembelajaran di
SMK Negeri 1 Karanganyar?
3. Apa kendala-kendala atau hambatan-hambatan yang dihadapi guru akuntansi
dalam pengembangan kreativitas penggunaan media pembelajaran di SMK
Negeri 1 Karanganyar?
4. Bagaimana solusi yang dilakukan guru akuntansi dalam pengembangan
kreativitas penggunaan media pembelajaran di SMK Negeri 1 Karanganyar?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitin ini adalah :
1. Untuk mengetahui kreativitas guru akuntansi dalam penggunaan media
pembelajaran di SMK Negeri 1 Karanganyar.
2. Untuk mengetahui upaya guru akuntansi dalam pengembangan media
pembelajaran di SMK Negeri 1 Karanganyar.
3. Untuk mengetahui kendala-kendala atau hambatan-hambatan yang dihadapi
guru akuntansi dalam pengembangan kreativitas dalam penggunaan media
pembelajaran di SMK Negeri 1 Karanganyar.
4. Untuk mengetahui upaya solusi yang dilakukan guru akuntansi dalam
pengembangan kreativitas dalam penggunaan media pembelajaran di SMK
Negeri 1 Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang didapatkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Manfaat Praktis:
1. Bagi Sekolah
Untuk dasar pengembangan kebijakan sekolah tentang bagaimana
pengembangan kreativitas guru akuntansi dalam penggunaan media
pembelajaran.
2. Bagi Siswa
Apabila guru sudah kreatif dalam mengembangkan media yang sudah ada
maka siswa dapat lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru.
3. Bagi Guru
Dengan adanya penelitian ini guru dapat meningkatkan kreativitas dalam
mengembangkan media, sehingga guru dapat lebih kreatif dalam
menggunakan media pembelajaran yang sudah ada.
4. Bagi Penulis
a. Untuk mengetahui tentang bagaimana upaya pengembangan kreativitas
guru akuntansi dalam penggunaan media pembelajaran sehingga dapat
memperkaya pengetahuan penulis yang dapat diterapkan kelak ketika
penulis menjadi guru.
b. Penulis dapat lebih kreatif dalam mengembangkan media yang sudah ada
pada saat nanti menjadi seorang guru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Kreativitas Guru
a. Kreativitas
Salah satu kemampuan utama yang memegang peranan penting
dalam kehidupan dan perkembangan manusia adalah kreativitas.
Kemampuan ini banyak dilandasi oleh kemampuan intelektual, seperti
intelegensi, bakat dan kecakapan hasil belajar, tetapi juga didukung oleh
faktor-faktor afektif dan psikomotor. Kreativitas merupakan kemampuan
yang dimiliki seseorang untuk menemukan dan menciptakan sesuatu hal
baru, cara-cara baru, model baru yang berguna bagi dirinya dan bagi
masyarakat. Hal baru itu tidak perlu selalu sesuatu yang sama sekali tidak
pernah ada sebelumnya, unsur-unsurnya mungkin telah ada sebelumnya,
tetapi individu menemukan kombinasi baru, hubungan baru, konstruk baru
yang berbeda dengan keadaan sebelumnya. Jadi hal baru itu adalah sesuatu
sifatnya inovatif.
Mulyasa berpendapat, “Kreativitas merupakan hal yang sangat
penting dalam pembelajaran, dan guru dituntut untuk mendemonstrasikan
dan menunjukkan proses kreativitas tersebut” (2009: 51). Sesuai dengan
simpulan Wallas (1993) bahwa ada empat tahap perbuatan atau kegiatan
kreatif yaitu:
1) Tahap persiapan atau preparation, merupakan tahap awal berisi
kegiatan pengenalan masalah, pegumpulan data informasi yang
relevan, melihat hubungan antara hipotesis dengan kaidah-kaidah
yang ada. Tetapi belum sampai menemukan sesuatu, baru menjajagi
kemungkinan-kemungkinan.
2) Tahap pematangan atau incubation, merupakan tahap menjelaskan,
membatasi, membandingkan masalah. Dengan proses incubation atau
pematangan ini diharapkan ada pemisahan mana hal-hal yang benar-
benar penting dan mana yang tidak, mana yang relevan dan mana
yang tidak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
3) Tahap pemahaman atau illumination, merupakan tahap mencari dan
menemukan kunci pemecahan, menghimpun informasi dari luar untuk
dianalisis dan disintesiskan, kemudian merumuskan beberapa
keputusan.
4) Tahap pengetesan atau verification, merupakan tahap mentes dan
membuktikan hipotesis, apakah keputusan yang diambil itu tepat atau
tidak untuk mendongkrak kreativitas pembelajaran (Nana, 2003: 104).
b. Guru Sebagai Pendorong Kreativitas
Mulyasa berpendapat, “Kreativitas merupakan hal yang sangat
penting dalam pembelajaran, dan guru dituntut untuk mendemonstrasikan
dan menunjukkan proses kreativitas tersebut” (2009: 51). Kreativitas
merupakan sesuatu yang bersifat universal dan merupakan cirri aspek
dunia kehidupan disekitar kita. Kreativitas ditandai oleh adanya kegiatan
menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan oleh
seseorang atau adanya kecenderungan untuk menciptakan sesuatu.
Sebagai orang yang kreatif, guru menyadari bahwa kreativitas
merupakan suatu hal yang universal dan oleh karenanya semua
kegiatannya ditopang, dibimbing dan dibangkitkan oleh kesadaran itu.
Guru sendiri adalah seorang kreator dan motivator, yang berada di pusat
proses pendidikan. Akibat dari fungsi ini, guru senantiasa berusaha untuk
menemukan cara yang lebih baik dalam melayani peserta didik, sehingga
peserta didik akan menilainya bahwa ia memang kreatif dan tidak
melakukan sesuatu secara rutin saja. Kreativitas menunjukkan bahwa apa
yang akan dikerjakan oleh guru sekarang lebih baik dari yang telah
dikerjakan oleh guru sekarang lebih baik dari yang telah dikerjakan
sebelumnya dan apa yang dikerjakan di masa mendatang lebih baik dari
sekarang.
Sementara itu, sesuai dengan simpulan Widada (1994) bahwa
disamping penyediaan lingkungan yang kreatif, guru dapat menggunakan
pendekatan sebagai berikut:
1) Self esteem approach. Dalam pendekatan ini guru dituntut untuk lebih
mencurahkan perhatiannya pada pengembangan self esteem (kesadaran
akan harga diri), guru tidak hanya mengarahkan peserta didik untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
mempelajari materi ilmiah saja, tetapi pengembangan sikap harus
mendapat perhatian secara proporsional.
2) Creativity approach. Beberapa saran untuk pendekatan ini adalah
dikembangkannya problem solving, brain storning, inquiry dan role
playing.
3) Value clarivication and moral development approach. Dalam
pendekatan ini pengembangan pribadi menjadi sasaran utama,
pendekatan holistik dan humanistik menjadi ciri utama dalam
mengembangkan potensi manusia menuju self actualization. Dalam
situasi yang demikian pengembangan intelektual akan mengiringi
pengembangan pribadi peserta didik.
4) Multiple talent approach. Pendekatan ini mementingkan upaya
pengembangan seluruh potensi peserta didik, karena manifestasi
pengembangan potensi akan membangun self concept yang menunjang
kesehatan mental.
5) Inquiry approach. Melalui pendekatan ini peserta didik diberi
kesempatan untuk menggunakan proses mental dalam menemukan
konsep atau prinsip ilmiah, serta meningkatkan potensi intelektualnya.
6) Pictorial riddle approach. Pendekatan ini merupakan metode untuk
mengembangkan motivasi dan minat peserta didik dalam diskusi
kelompok kecil. Pendekatan ini sangat membantu meningkatkan
kemampuan berfikir kritis dan kreatif.
7) Synetics approach. Pada hakekatnya pendekatan ini memusatkan
perhatian pada kompetensi peserta didik untuk mengembangkan
berbagai bentuk metaphor untuk membuka intelegensinya dan
mengembangkan kreativitasnya. Kegiatan dimulai dengan kegiatan
kelompok yang tidak rasional, kemudian berkembang menuju pada
penemuan dan pemecahan masalah secara rasional (Mulyasa, 2009:
168-169).
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa kreativitas
peserta didik dalam belajar sangat bergantung pada kreativitas guru dalam
mengembangkan materi standard, dan menciptakan lingkungan belajar
yang kondusif. Guru dapat menggunakan berbagai pendekatan dalam
meningkatkan kreativitas peserta didik.
c. Mengembangkan Kreativitas (Creativity Quotient) dalam Pembelajaran
Sesuai dengan pendapat Gordon (1996) bahwa terdapat empat
prinsip dasar sinektik yang menentang pandangan lama tentang kreativitas
meliputi:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
1) Kreativitas merupakan sesuatu yang penting dalam kegiatan sehari-
hari.
2) Proses kreatif bukanlah sesuatu yang misterius.
3) Penemuan kreatif sama dalam semua bidang, baik dalam bidang seni,
ilmu, maupun dalam rekayasa.
4) Berpikir kreatif lebih baik secara individu maupun kelompok adalah
sama (Mulyasa, 2009: 163-165).
Dilihat dari empat prinsip diatas maka dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Kreativitas merupakan sesuatu yang penting dalam kegiatan sehari-
hari.
Manusia yang berhubungan dengan proses kreativitas dapat
dikembangkan melalui seni atau penemuan-penemuan baru. Hal ini
dirancang untuk meningkatkan kapasitas pemecahan masalah, ekspresi
kreatif, empati, dan hubungan sosial. Guru juga menekankan bahwa
ide-ide yang bermakna dapat ditingkatkan melalui aktivitas kreatif
untuk memperkaya pemikiran.
2) Proses kreatif bukanlah sesuatu yang misterius.
Hal ini dapat dideskripsikan dan mungkin membantu orang secara
langsung untuk meningkatkan kreativitasnya. Secara tradisional,
kreativitas dipandang sebagai sesuatu yang misterius, bawaan sejak
lahir, yang bisa hilang setiap saat. Gordon yakin bahwa jika
memahami landasan proses kreativitas, individu dapat belajar untuk
menggunakan pemahamannya guna meningkatkan kreativitas dalam
kehidupan dan pekerjaan, baik secara pribadi maupun sebagai anggota
kelompok. Gordon memandang bahwa kreativitas didorong oleh
kesadaran yang memberi petunjuk untuk mendeskripsikan dan
menciptakan prosedur latihan yang dapat diterapkan disekolah atau
lingkungan lain.
3) Penemuan kreatif sama dalam semua bidang, baik dalam bidang seni,
ilmu, maupun dalam rekayasa.
Selain itu penemuan kreatif ditandai oleh beberapa proses intelektual.
Ide ini bertentangan dengan keyakinan umum, yang memandang
kreativitas terbatas pada bidang seni, padahal ilmu dan rekayasa juga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
merupakan penemuan manusia. Gordon menunjukkan adanya
hubungan antara perkembangan berpikir dalam seni dan ilmu yang
sangat erat.
4) Berpikir kreatif lebih baik secara individu maupun kelompok adalah
sama
Individu dan kelompok menurunkan ide-ide dan produk dalam
berbagai hal. Hal ini menentang pandangan yang mengemukakan
bahwa kreativitas adalah pengalaman pribadi.
Proses pembelajaran pada hakikatnya untuk mengembangkan
aktivitas dan kreativitas peserta didik, melalui berbagai interaksi dan
pengalaman belajar. Namun dalam pelaksanaannya seringkali guru tidak
sadar, bahwa masih banyak kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan
justru menghambat aktivitas dan kreativitas peserta didik.
Apa yang diungkapkan diatas dapat dilihat dalam proses
pembelajaran dikelas yang pada umumnya lebih menekankan pada aspek
kognitif, sehingga kemampuan mental yang dipelajari sebagian besar
berpusat pada pemahaman bahan pengetahuan, dan ingatan. Dalam situasi
yang demikian, biasanya peserta didik dituntut untuk menerima apa-apa
yang dianggap penting oleh guru dan menghafalnya. Guru pada umumnya
kurang menyenangi suasana pembelajaran yang para peserta didiknya
banyak bertanya megenai hal-hal diluar konteks yang dibicarakan. Dengan
kondisi yang demikian, maka aktivitas dan kreativitas para peserta didik
terhambat atau tidak dapat berkembang secara optimal.
Hal tersebut sesuai dengan simpulan Gibbs (1972) bahwa
“Kreativitas dapat dikembangkan dengan memberi kepercayaan,
komunikasi yang bebas, pengarahan diri, dan pengawasan yang tidak
terlalu ketat (Mulyasa, 2009: 163-165). Hasil penelitian tersebut dapat
diterapkan atau ditransfer dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini
peserta didik akan lebih kreatif jika:
1) Dikembangkan rasa percaya diri pada peserta didik, dan tidak ada
perasaan takut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
2) Diberi kesempatan untuk berkomunikasi ilmiah secara bebas dan
terarah.
3) Dilibatkan dalam menentukan tujuan dan evaluasi belajar.
4) Diberikan pengawasan yang tidak terlalu ketat dan tidak otoriter.
5) Dilibatkan secara aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran secara
keseluruhan
Apa yang dikemukakan diatas nampaknya sulit untuk dilakukan.
Namun paling tidak guru harus dapat menciptakan suasana belajar yang
kondusif, yang mengarah pada situasi, misalnya dengan mengembangkan
modul yang heuristic dan hipotetik. Jadi, kualitas pembelajaran sangat
ditentukan oleh aktivitas dan kreativitas guru, disamping kompetensi-
kompetensi profesionalnya.
Beberapa hal yang dilakukan guru untuk mengembangkan
kreativitas peserta didik:
1) Jangan terlalu banyak membatasi ruang gerak peserta didik dalam
pembelajaran dan mengembangkan pengetahuan baru.
2) Bantulah peserta didik memikirkan sesuatu yang belum lengkap,
mengeksplorasi pertanyaan, dan mengemukakan gagasan yang
original.
3) Bantulah peserta didik mengembangkan prinsip-prinsip tertentu
kedalam situasi baru.
4) Berikan tugas-tugas secara independent.
5) Kurangi kekangan dan ciptakan kegiatan-kegiatan yang dapat
merangsang otak.
6) Berikan kesempatan kepada peserta didik untuk berfikir reflektif
terhadap setiap masalah yang dihadapi.
7) Hargai perbedaan individu peserta didik, dengan melonggarkan aturan
dan norma kelas.
8) Jangan memaksakan kehendak terhadap peserta didik.
9) Tunjukkan perilaku-perilaku baru dalam pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
10) Kembangkan tugas-tugas yang dapat merangsang tumbuhnya
kreativitas.
11) Kembangkan rasa percaya diri peserta didik, dengan membantu
mereka mengembangkan kesadaran dirinya secara positif, tanpa
menggurui dan mendikte mereka.
12) Kembangkan kegiatan-kegiatan yang menarik, seperti kuis dan teka-
teki, dan nyanyian yang dapat memacu potensi secara optimal.
13) Libatkan peserta didik secara optimal dalam proses pembelajaran,
sehingga proses metalnya bisa lebih dewasa dalam menemukan konsep
dan prinsip-prinsip ilmiah.
d. Sikap Guru terhadap Teknologi Pembelajaran Hubungannya dengan
Pemanfaatan Media dalam Proses Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang kompleks karena
kegiatan pembelajaran menyangkut proses penciptaan lingkungan, baik
yang dilakukan guru maupun siswa agar terjadi proses belajar. Penciptaan
lingkungan dalam belajar meliputi penataan nilai-nilai dan kepercayaan
yang akan diupayakan tercapai. Hal ini sejalan dengan pandangan bahwa
pengajaran adalah penciptaan lingkungan agar dapat memengaruhi siswa
untuk aktif belajar, jadi penekanan di sini adalah aktivitas siswa untuk
belajar.
Walaupun inti dari pembelajaran adalah siswa belajar, namun
guru memegang peranan sentral dalam upaya pembelajaran di sekolah.
Oleh karena itu guru perlu mencari terobosan baru yang bersifat inovatif
sebagai upaya pembaharuan mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Syarat-syarat kehidupan modern dalam pendidikan adalah
bersifat efektif dan efisien. Semua itu ditentukan oleh sifat kreativitas
seorang guru dalam melaksanakan tugasnya, terutama pada proses
pembelajaran di kelas, seperti pemanfaatan penemuan-penemuan baru
dalam ilmu pengetahuan, teknologi modern, teknologi pendidikan pada
umumnya dan teknologi pengajaran pada khususnya, serta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
pemanfaatan/penggunaan berbagai macam sumber belajar dan media
sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran.
Salah satu upaya yang paling praktis dan realita dalam
meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar para siswa sebagai
indikator kualitas pendidikan adalah perbaikan dan penyempurnaan sistem
pembelajaran. Upaya tersebut diarahkan kepada kualitas pembelajaran
sebagai suatu proses yang diharapkan dapat menghasilkan kualitas hasil
belajar yang optimal. Teknologi pembelajaran merupakan salah satu upaya
yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Sebagai
bagian dari teknologi pendidikan, maka teknologi pembelajaran juga
mempunyai pandangan bahwa pendidikan dan pembelajaran itu
merupakan suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang harus
diatur agar mempunyai fungsi yang optimal dalam mencapai tujuan
pendidikan dan pembelajaran.
2. Hakikat Akuntansi
1) Pengertian Mata Pelajaran Akuntansi
Mata pelajaran akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran
yang wajib ditempuh oleh siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Akuntansi
berasal dari bahasa inggris “to account“ yang artinya memperhitungkan
atau mempertanggungjawabkan dari pengelola perusahaan kepada pemilik
perusahaan atas kepercayaan yang telah diberikan kepadanya untuk
menjalankan kegiatan perusahaan. Pengertian akuntansi yang sesuai
dengan simpulan American Institute of Certified Public Accounts (AICPA)
bahwa “Accounting is the art of recording, classifying, and summarizing
in a significant manner and in terms of money, transactions and event
which are, in part at least, of financial character and interpreting the
result thereof”. Definisi tersebut dapat diartikan sebagai berikut
“Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan dan peringkasan
transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
guna dan dalam bentuk satuan uang dan penginterpretasian hasil proses
tersebut” (Kardiman, 2006: 2).
Akuntansi membutuhkan kemampuan, keyakinan, insting, dan
kreativitas ditambah dengan keahlian para individu yang bergerak
didalamnya. Jadi, bagi orang yang memahami akuntansi tidak hanya
dituntut keahlian atau kepandaian tetapi juga insting dan kreativitas pribadi
untuk menyelesaikan suatu persoalan.
Sesuai dengan pendapat AAA (American Accounting
Association) bahwa akuntansi adalah proses pengidentifikasian,
pengukuran, dan penyampaian informasi yang memungkinkan
dilakukannya penilaian dan keputusan yang tepat bagi para pemakai
informasi tersebut” (Kardiman, 2006: 2). Definisi tentang akuntansi dapat
disimpulkan bahwa “akuntansi adalah suatu proses yang mengidentifikasi
data keuangan, pencatatan dan sebagai hasil akhirnya dari laporan
keuangan”.
Mata pelajaran akuntansi mengajarkan mengenai suatu sistem
yang menghasilkan informasi kaitannya dengan transaksi keuangan dan
informasi tersebut akan digunakan dalam pengambilan keputusan serta
evaluasi suatu organisasi. Selain hal itu mata pelajaran akuntansi juga
mempunyai fungsi dan tujuan.
2) Fungsi dan Tujuan
a) Fungsi mata pelajaran akuntansi
Ada beberapa fungsi mata pelajaran akuntansi, fungsi mata
pelajaran Akuntansi di SMK antara lain adalah untuk pengembangan
pengetahuan, keterampilan, sikap rasional, teliti, jujur, dan
bertanggung jawab melalui prosedur pencatatan, pengelompokan,
pengiktisaran transaksi keuangan, penyusunan laporan keuangan dan
penafsiran perusahaan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan
(SAK).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
b) Tujuan mata pelajaran akuntansi
Selain mempunyai fungsi mata pelajaran akuntansi juga
mempunyai tujuan. Tujuan mata pelajaran Akuntansi di SMK adalah
membekali tamatan SMK dalam berbagai komponen dasar agar
mereka dapat mengusai dan mampu menerapkan konsep–konsep dasar,
prinsip dan prosedur Akuntansi dengan benar dan baik untuk
kepentingan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi ataupun
untuk terjun ke masyarakat sehingga memberikan manfaat bagi
kehidupan siswa.
3) Ruang Lingkup Mata Pelajaran Akuntansi di SMK
Ruang lingkup mata pelajaran Akuntansi dimulai dari dasar–
dasar konseptual, struktur dan siklus Akuntansi. Adapun materi pokok
pelajaran Akuntansi di SMK adalah sebagai berikut:
a) Myob
b) Akuntansi Biaya
c) Laporan keuangan
d) Buku Besar
e) Pajak
f) Komunikasi Bisnis
g) Dana Kas
Hubungan antara hakikat akuntansi dengan pembelajaran
akuntansi dapat kita lihat dalam proses pembelajaran akuntansi. Hakikat
akuntansi berguna sebagai pedoman dalam melaksanakan proses
pembelajaran akuntansi. Guru terlebih dahulu harus mengetahui tentang
hakikat akuntansi karena dari hakikat tersebut guru dapat menentukan
pembelajaran akuntansi yang akan diajarkan. Agar proses belajar mengajar
dapat berjalan dengan lancar sebaiknya guru harus menyesuaikan materi
yang diajarkan dengan hakikat akuntansi seperti yang tertera dalam ruang
lingkup mata pelajaran akuntansi di SMK.
Salah satu hakikat akuntansi adalah ruang lingkup mata
pelajaran akuntansi dimana terdiri dari beberapa materi pokok diantaranya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
myob, akuntansi biaya, laporan keuangan, buku besar, pajak, komunikasi
bisnis, dan dana kas. Didalam setiap materi tentunya dibutuhkan media
pembelajaran agar mempermudah guru dalam menyampaikannya kepada
siswa. Pada umumnya, setiap sekolah sudah menyediakan media
pembelajaran sebagai penunjang dalam proses kegiatan belajar mengajar.
Guru diharapkan untuk mengembangkan media pembelajaran yang sudah
ada sehingga guru dituntut untuk lebih kreatif. Dengan adanya kreativitas
guru dalam pengembangan media maka dalam menyampaikan materi akan
lebih mudah diterima oleh siswa.
3. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media
Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak
dari kata “median“ yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar
yang diperlukan dalam dunia pendidikan yang digunakan untuk
menyampaikan pesan dari pengirim pesan ke penerima pesan.
Sesuai dengan pendapat Gagne (1970) bahwa “Media adalah
berbagai jenis komponen dalam lingkungan peserta didik yang dapat
merangsangnya untuk belajar” (Sulistyo, 2011: 2). Hal tersebut sesuai
dengan pendapat Brigs (1970) bahwa “Media adalah segala alat fisik yang
dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar” (Sulistyo,
2011: 2). Media yang diperlukan pada dasarnya sama seperti media yang
dipakai untuk semua proses belajar mengajar seperti buku, slide,
proyektor, gambar dan sejenisnya. Sementara itu, sesuai dengan pendapat
Arief bahwa “Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima, sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dan dengan
demikian terjadilah proses belajar” (Suwarna, 2006: 128).
Dari definisi tentang media pembelajaran diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat pengajaran yang dapat
digunakan oleh guru sebagai perantara untuk menyampaikan materi dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
proses belajar mengajar, sehingga dapat memudahkan pencapaian tujuan
pembelajaran secara efektif dan efisien.
b. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran
Dari pengertian tentang media pembelajaran harus ada tujuan
penggunaan suatu media, yaitu untuk membantu guru dalam
menyampaikan pesan–pesan kepada peserta didik, sehingga para peserta
didik dapat menangkap pesan–pesan yang diberikan guru kepada peserta
didik secara cepat dan akurat. Dalam proses belajar mengajar yang
dilakukan guru dalam penggunaan media dimaksudkan agar peserta didik
yang terlibat dalam belajar itu terhindar dari situasi dengan demikian
peserta didik yang terlibat dalam belajar itu terhindar dari situasi dengan
demikian peserta didik mengetahui isi kata–kata yang disampaikan guru
tetapi tidak memahami arti atau maknanya.
Media pembelajaran memungkinkan peserta didik untuk
mendapatkan pesan–pesan yang disampaikan melalui media pembelajaran
secara efektif dan efisien. Media dapat digunakan dalam proses belajar
mengajar dengan dua arah cara, yaitu sebagai alat bantu mengajar dan
sebagai media belajar yang dapat digunakan sendiri oleh siswa.
c. Fungsi dan Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran
Dalam proses belajar mengajar diperlukan media pembelajaran
yang akan membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran,
sehingga dapat tercapai suatu tujuan pembelajaran secara efektif dan
efisien. Sadiman berpendapat, secara umum media pembelajaran berfungsi
untuk:
1) Memperlancar penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis
(dalam bentuk kata–kata tertulis atau lisan).
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
3) Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi
dapat diatasi sikap pasif anak didik.
4) Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambahi lagi dengan
lingkungan dan pengalaman yang berbeda–beda sedangkan kurikulum
dan materi pendidikan yang ditentukan bersama–sama untuk siswa
maka guru akan banyak mengalami kesulitan bilamana semua itu
diatasi sendiri apabila latar belakang guru dengan siswa sangat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
berbeda–beda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pembelajaran
(1996: 16-17).
Levie dan Lentz mengemukakan empat fungsi media pem-
belajaran, khususnya media audio visual yaitu:
1) Fungsi Atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan
mengarahkan perhatian siswa untuk berkosentrasi kepada isi pelajaran
yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai
teks materi pelajaran.
2) Fungsi Afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan
siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar.
3) Fungsi Kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian
yang mengungkapkan bahwa gambar memperlancar pencapaian
tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang
terkandung dalam gambar.
4) penelitian yang menyatakan bahwa media visual yang lemah dalam
membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan
mengingatnya kembali (Arsyad, 2005: 16).
Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat ditarik
kesimpulan beberapa manfaat dari penggunaan media pembelajaran dalam
proses belajar mengajar yakni:
1) Media belajar dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi
sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses belajar
mengajar.
2) Media dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian siswa,
sehingga terjadi interaksi yang lebih langsung antara guru dan siswa.
3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan
waktu
4) Media dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa
tentang peristiwa–peristiwa di lingkungan siswa.
d. Ciri–ciri Media Pembelajaran
Ciri-ciri media pembelajaran, yang sesuai dengan pendapat Sell
dan Richey (1994) dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok yaitu:
a) Teknologi cetak
b) Media audio visual
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
c) Media yang dihasilkan teknologi berbasis komputer
d) Media hasil gabungan teknologi cetak komputer (Arsyad, 2005: 16).
Keterangan mengenai ciri–ciri media diatas dapat dijabarkan
seperti dibawah ini:
a) Teknologi cetak memiliki ciri–ciri sebagai berikut:
(1) Teks dibaca secara linier, sedang visual diamati berdasarkan ruang.
(2) Baik teks maupun visual menampilkan komunikasi satu arah dan
reseptif.
(3) Teks dan visual ditampilkan secara diam.
(4) Pengembangannya dilakukan secara diam baik teks maupun visual
berorientasi (berpusat) pada siswa.
(5) Informasinya dapat diatur kembali atau ditata ulang oleh pemakai.
b) Media Audio visual mempunyai ciri–ciri sebagai berikut:
(1) Mereka biasanya bersifat linier. Mereka biasanya menyajikan
visual dinamis.
(2) Mereka digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya
oleh perancang/pembuatnya.
(3) Mereka merupakan fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak.
(4) Mereka dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme
dan kognitif.
(5) Umumnya mereka berorientasi kepada guru dengan tingkat
interaktif murid yang rendah.
c) Media yang dihasilkan teknologi berbasis komputer baik perangkat
keras maupun perangkat lunak mempunyai ciri:
(1) Mereka dapat digunakan secara acak, non sekuensial, atau secara
linear.
(2) Mereka dapat digunakan berdasarkan keinginan siswa berdasarkan
keinginan perancang/pengembangan sebagaimana direncanakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
(3) Biasanya gagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan kata,
symbol dan grafik.
(4) Prinsip–prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media.
(5) Pembelajaran dapat berorientasi siswa dan melibatkan
interaktivitas siswa yang tinggi.
d) Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer, memiliki ciri–ciri
yakni:
(1) Media dapat digunakan secara acak, sekuensial, secara linier.
(2) Media dapat digunakan sesuai dengan keinginan siswa, bukan saja
dengan cara yang direncanakan dan diinginkan oleh perancangnya.
(3) Gagasan–gagasan sering disajikan secara realistik dalam konteks
pengalaman siswa, menurut apa yang relevan oleh siswa dan
dibawah pengendalian siswa.
(4) Prinsip ilmu kognitif dan konstruktivisme dapat digunakan dalam
pengembangan dan penggunaan pelajarannya.
(5) Pembelajaran ditata dan terpusat pada lingkungan kognitif
sehingga pengetahuan dikuasai jika pelajaran itu digunakan.
(6) Bahan–bahan pelajaran melibatkan banyak interaksi siswa.
(7) Bahan-bahan pelajaran memadukan kata dan visual dari berbagai
sumber.
e. Karakteristik dan klasifikasi Media Pembelajaran
Dalam proses belajar mengajar terdapat banyak jenis media
pembelajaran yang masing–masing mempunyai karakteristik sendiri.
Sesuai dengan pendapat Kemp (1975) bahwa “Karakteristik merupakan
dasar pemilihan media sesuai dengan situasi belajar tertentu” (Arief, 2009:
28). Jadi, karakteristik media dan pemilihan media merupakan kesatuan
yang tidak terpisahkan dalam penentuan strategi pembelajaran.
Adapun karakteristik media pembelajaran yang sesuai dengan
simpulan Bretz (1971) menggolongkan media pembelajaran menjadi 7
kelas, yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
1) Media audio visual gerak
2) Media audio visual diam
3) Media audio semi gerak
4) Media visual gerak
5) Media visual diam
6) Media audio
7) Media cetak (Wibawa dan Mukti, 2001: 31).
Pengklasifikasian media untuk tujuan praktis, dapat
diidentifikasikan menurut kesamaan karakteristik dan kekhususannya.
Wibawa dan Mukti berpendapat bahwa pengklasifikasian tentang media
pembelajaran dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
1) Media Audio (audio dan audio semi gerak)
2) Media Visual (media visual diam seperti peta konsep, media kartu, peta
konsep, tari bambu dan media visual gerak seperti talking stick)
3) Media serbaneka (media tiga dimensi, boards dan display, teknik
dramatisasi, sumber belajar pada masyarakat, belajar terprogram,
komputer) (2001: 35-84).
Arief berpendapat bahwa ada beberapa karakteristik media
yang lazim digunakan dalam kegiatan belajar mengajar khususnya di
Indonesia, yaitu:
1) Media Grafis
2) Media Audio
3) Media Proyeksi Diam (2009: 28).
Dari keterangan masing–masing media akan dijelaskan seperti
dibawah ini:
1) Media Grafis
Media Grafis merupakan media yang termasuk media visual yang
berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan
dengan saluran media indera penglihatan. Pesan yang akan disampaikan
dituangkan ke dalam simbol–simbol komunikasi visual. Yang termasuk
media grafis yaitu (a) Gambar/Foto; (b) Sketsa; (c) Diagram; (d) Bagan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
(Chart); (e) Grafik; (f) Kartun; (g) Poster; (h) Peta dan globe; (i) Papan
Panel; dan (j) Papan buletin.
2) Media Audio
Media Audio berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dari sumber ke
penerima pesan yang disampaikan dalam lambang–lambang auditif baik
verbal maupun non verbal. Ada beberapa jenis media antara lain (a)
Radio; (b) Tape recorder; dan (c) Laboratorium bahasa.
3) Media Proyeksi Diam
Media ini hampir sama dengan media grafis dalam menyampaikan
rangsangan secara visual, perbedaan yang jelas antara keduanya adalah
media grafis yang secara langsung berinteraksi dengan media yang
bersangkutan sedangkan media proyeksi dalam menyampaikan pesan
harus diproyeksikan dengan proyektor agar dapat dilihat oleh sasaran.
Ada beberapa jenis media proyeksi diam antara lain adalah (a) film
bingkai; (b) media OHP (Overhead Projector); (c) proyektor tak
tembus pandang; (d) microfilm.
Beberapa contoh pengklasifikasian diatas, semakin mem-
perjelas bahwa karakteristik masing–masing media pembelajaran akan
membantu guru maupun dalam pengembangan program pengembangan
pendidikan dalam memilih media yang sesuai dengan situasi belajar,
kebutuhan siswa dan tujuan pembelajaran yang diharapkan.
f. Peranan Media Pembelajaran
Masalah yang sering dihadapi guru lebih banyak berhubungan
dengan cara bagaimana mengikat perhatian siswa selama pelajaran
berlangsung dan bagaimana cara membantu siswa mengingatkan kembali
akan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari dengan cepat dan
pada saat yang tepat. Media pembelajaran mempunyai peranan yang
sangat penting untuk mencapai suatu tujuan. Wibawa dan Mukti
berpendapat bahwa ada empat peranan media, yaitu:
1) Peranan media pada tahap pra instruksional. Guru sering kali
mengalami kesulitan dalam mengarahkan perhatian, minat atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
motivasi siswa terhadap pokok bahasan yang sesaat lagi akan
dipelajari misalnya foto, gambar, maupun poster.
2) Peranan media pada tahap penyajian pelajaran. Guru lebih banyak
berhubungan dengan cara bagaimana mengikat perhatian siswa
selama pelajaran berlangsung, membantu siswa mengingatkan
kembali akan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari dengan
cepat dan pada saat yang tepat. Misalnya, media transparansi, papan
tulis atau lembar balin (flip chart) yang dapat dipakai untuk
menyajikan garis–garis besar permasalahan atau pokok bahasan
yang akan dipelajari.
3) Peranan media untuk mengundang partisipasi aktif siswa. Guru
dapat membina kebiasaan siswa untuk memperhatikan dan
mengamati apa yang sedang dipelajari, mampu mengundang
keterlibatan kognitif dan emosional siswa secara spontan. Misalnya
gambar, poster, model, realita, peta, permainan, film, rekaman video,
rekaman audio, siaran televise dan radio.
4) Peranan media pada tahap tindak lanjut. Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mencoba, menerapkan pengetahuan yang
dipelajari. Misalnya modul, globe dan peta, pita audio dan video
(2001: 89).
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses
belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan
tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.
g. Indikator Media Pembelajaran
Berdasarkan uraian di atas, maka indikator yang digunakan
dalam membahas penggunaan media pembelajaran sebagai berikut:
1) Media sebagai alat bantu
a) Manfaat media pembelajaran bagi siswa
b) Pemahaman siswa terhadap media yang digunakan
2) Media sebagai bagian integral dalam proses belajar mengajar
a) Keterampilan guru didalam menggunakan media pembelajaran
b) Penggunaan media pembelajaran oleh siswa
3) Media harus sesuai dengan tujuan didalam pembelajaran
Kesesuaian media pembelajaran dengan materi pelajaran dan taraf
berfikir siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
4. Pengembangan Persiapan Mengajar
Persiapan mengajar pada hakikatnya memproyeksikan tentang apa
yang akan dilakukan. Dengan demikian, persiapan mengajar adalah
memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.
Perencanaan pembelajaran perlu dilakukan untuk mengkoordinasikan
komponen pembelajaran berbasis kompetensi, yaitu kompetensi dasar, materi
standar, indikator hasil belajar, skenario pengajaran, dan penilaian berbasis
kelas.
Sementara itu, sesuai dengan pendapat Aderson (2004) bahwa
membedakan perencanaan dalam dua kategori, yaitu perencanaan jangka
panjang dan perencanaan jangka pendek (Majid, 2008: 91). Perencanaan
jangka panjang disebut unit plan merupakan perencanaan bersifat
komprehensif, dimana dapat dilihat aktivitas guru selama satu semester.
Perencanaan umum ini memerlukan uraian lebih rinci melalui perencanaan
jangka pendek yang disebut dengan persiapan mengajar. Penyusunan program
pembelajaran akan bermuara pada persiapan mengajar, sebagai produk
program pembelajaran jangka pendek yang mencakup komponen kegiatan
belajar dan proses pelaksanaan program.
Selain itu, yang sesuai dengan pendapat Cynthia (2004) bahwa
proses pembelajaran yang dimulai dengan fase persiapan mengajar ketika
kompetensi dan metodologi telah diidentifikasi, akan membantu guru dalam
mengorganisasikan materi standar serta mengantisipasi peserta didik dan
masalah-masalah yang akan timbul dalam pembelajaran. Sebaliknya, tanpa
persiapan mengajar, seorang guru akan mengalami hambatan dalam proses
pembelajaran yang dilakukannya” (Majid, 2008: 95).
Guru, murid, dan bahan ajar merupakan unsur yang dominan
dalam proses pembelajaran. Ketiga unsur ini saling berkaitan, mempengaruhi
serta saling menunjang antara satu dengan lainnya. Apabila salah satu unsur
tidak ada, maka kedua unsur yang lain tidak dapat berhubungan secara wajar
dan proses pembelajaran tidak akan berlangsung dengan baik. Jika proses
belajar mengajar ditinjau dari segi kegiatan guru, maka guru memegang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
peranan prima. Guru berfungsi sebagai pembuat keputusan yang berhubungan
dengan perencanaan, implikasi, dan penilaian/evaluasi.
Dalam perencanaan guru hendaknya dapat mendiagnosa kebutuhan
para siswa sebagai subjek belajar, merumuskan tujuan kegiatan proses
pembelajaran dan menetapkan strategi pengajaran yang ditempuh untuk
merealisasikan tujuan yang telah dirumuskan. Sebagai pengimplementasi
rencana pengajaran yang telah disusun, guru hendaknya mempertimbangkan
situasi dan kondisi yang ada dan berusaha untuk memoles setiap situasi yang
muncul menjadi siatuasi yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar. Semua itu memerlukan keterampilan professional secara memadai.
5. Penelitian Yang Relevan
1. Faizah (2008) dalam penelitiannya yang berjudul Kreativitas Guru
Matematika Dalam Pembelajaran Dengan Menggunakan Media
Information And Communication Technology di SMA N 7 Yogyakarta
menyimpulkan bahwa Pembelajaran dengan menggunakan media ICT,
guru matematika sudah cukup kreatif karena sudah menggunakan LCD
dan komputer yang dilengkapi dengan fasilitas internet dan intranet.
2. Wibowo (2005) dalam penelitiannya yang berjudul Pendayagunaan Media
Pembelajaran, menyimpulkan bahwa media pembelajaran diperlukan oleh
setiap guru dalam proses belajar mengajar yang disesuaikan dengan
kebutuhan, situasi dan kondisi. (Jurnal Pendidikan Penabur-
No.04/th.IV/Juli 2005)
3. Aryo (2009) dalam penelitiannya yang berjudul Peningkatan Kemampuan
dan Kreativitas Guru dalam Proses Belajar Mengajar di Kelas,
menyimpulkan bahwa menjadi seorang guru yang professional, guru
dituntut untuk mempunyai kemampuan dan kreativitas dalam proses
belajar mengajar agar siswa dapat menerima materi yang sudah
disampaikan oleh guru secara efektif dan efisien.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
B. Kerangka Berpikir
Suatu proses diharapkan dapat menghasilkan suatu hasil. Demikian
pula dengan adanya media pembelajaran yang sudah disediakan oleh sekolah,
diharapkan seorang guru dapat kreatif dalam penggunaan media pembelajaran.
Penggunaan media pembelajaran mempunyai manfaat dalam proses belajar
mengajar diantaranya yaitu, penyampaian materi pembelajaran dapat
diseragamkan, proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, proses
pembelajaran menjadi lebih interaktif, efisiensi dalam waktu dan tenaga. Dengan
manfaat tersebut guru diharapkan dapat mengembangkan media pembelajaran
yang kreatif dan inovatif.
Kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran,
dan guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan proses kreativitas
tersebut. Guru juga memiliki kreativitas dalam menggunakan media-media
pembelajaran yang ada dan menggunakan metode yang sesuai dengan materi yang
akan sampaikan, yaitu disesuaikan dengan materi, tujuan, metode, karakteristik
siswa dikelas, hal ini dimaksudkan agar penggunaan media pembelajaran tidak
menyimpang dari materi, tujuan, metode, karakteristik siswa sehingga
pemahaman siswa dengan penggunaan media pempelajaran dapat lebih mudah
dicapai.
Namun perlu disadari bahwa dalam pengelolaan media pembelajaran
yang sudah ada terkadang masih juga terdapat hambatan atau kendala–kendala
dalam penggunaan media pembelajaran yang sudah ada. Oleh karena itu, guru
harus berusaha mengatasi kendala-kendala yang timbul dalam pengembangan
media pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Materi
Tujuan
Metode
Karakteristik
siswa
Media
Pembelajaran
Kreativitas
guru
akuntansi Kendala dalam
pengembangan
Manfaat Media
Pembelajaran
Solusi mengatasi
kendala
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian,
di tempat penelitian inilah diperoleh data yang kemudian diolah menjadi
informasi. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang
beralamat di Jalan Monginsidi No.1 Karanganyar. Penulis memilih SMK Negeri 1
Karanganyar sebagai lokasi penelitian karena di sekolah ini belum pernah ada
penelitian serupa yang dilaksanakan.
2. Waktu Penelitian
Penulis melaksanakan penelitian dari bulan Februari 2012 sampai Juli
2012. Waktu ini meliputi kegiatan persiapan sampai penyusunan laporan penelitian,
dengan jadwal sebagai berikut:
Table 3.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Dalam Penelitian
Jenis Kegiatan Tahun 2012
Feb Mar Apr Mei Jun Jul
1. Persiapan penelitian
- Pengajuan masalah
- Penyusunan proposal
- Ijin penelitian
2. Pelaksanaan penelitian
- Pengumpulan data
- analisis data
3. Penyusunan laporan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian deskriptif kualitatif.
Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Ada tiga bentuk
pendekatan yang digunakan dalam suatu penelitian yaitu: kualitatif, kuantitatif
dan kombinasi diantara keduanya. Pendekatan-pendekatan tersebut mempunyai
dasar filosofi yang berbeda-beda dan mempunyai konsekuensi terhadap
pelaksanaan teknis penelitian.
Sesuai dengan simpulan Bogdan dan Taylor (1975) bahwa “Metode
kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”
(Moleong, 2007: 4). Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu secara
holistik (utuh). Jadi dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau
organisasi ke dalam variabel atau hipotesis. Sedangkan hal tersebut yang sesuai
dengan simpulan David Williams (1995) bahwa “Penelitian kualitatif adalah
pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode
alamiah dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah”
(Moleong, 2007: 5).
Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa penelitian
deskripstif kualitatif adalah penelitian yang mempelajari fenomena–fenomena
tertentu dan berdasarkan suatu keadaan tertentu yang menghasilkan data berupa
kata–kata tertulis atau lisan orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
2. Jenis Penelitian
Dalam penelitian kualitatif ada 3 jenis penelitian yaitu etnografi,
penelitian tindakan, dan studi kasus. Etnografi yaitu studi yang mendalam tentang
budaya pada sekelompok orang. Para ahli menyebutnya sebagai penelitian
lapangan karena penelitian ini memang dilakukan di lapangan dalam latar alami.
Moleong berpendapat bahwa “Penelitian Etnografi adalah usaha yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
memerlukan kerja keras yang membutuhkan waktu yang cukup panjang kadang-
kadang berbulan-bulan berada dilapangan malah kadang-kadang sampai bertahun-
tahun” (2007: 235). Penelitian tindakan adalah penelitian baik kualitatif maupun
penelitian kuantitatif. Hal tersebut yang sesuai dengan simpulan Cormack (1991)
bahwa “Penelitian Tindakan adalah cara untuk melakukan penelitian dan
berupaya bekerja untuk memecahkan masalah pada saat yang bersamaan”
(Moleong, 2007: 238). Penelitian studi kasus yaitu penelitian yang mendalam
tentang individu, satu kelompok, satu organisasi, satu program kegiatan dan
sebagainya dalam waktu tertentu. Tujuannya untuk memperoleh diskripsi yang
utuh dan mendalam dari sebuah entitas.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi kasus karena untuk
menghasilkan data selanjutnya maka akan dianalisis kemudian akan
menghasilkan suatu teori. Metode deskriptif dalam pelaksanaannya tidak hanya
terbatas pada pengumpulan dan penyusunan data saja, tetapi juga menganalisis
dan menginterpretasikan data tersebut. Dari kajian definisi tersebut dapat
disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilaksanakan
untuk mengetahui atau memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
subjek penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang
akan mendiskripsikan kreativitas guru akuntansi dalam penggunaan media pem-
belajaran di SMK Negeri 1 Karanganyar.
C. Data dan Sumber Data
Sesuai dengan simpulan Lofland dan Lofland (1984) bahwa “ Sumber data
utama dalam penelitian kualitatif ialah kata–kata, dan tindakan, selebihnya adalah
data tambahan seperti dokument dan lainnya” (Moleong, 2007: 157). Data adalah
segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun informasi,
sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang digunakan untuk suatu
keperluan. Adapun sumber data yang digunakan untuk memperoleh data dalam
penelitian ini adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
1. Informan
Informan adalah seseorang yang dipandang mengetahui permasalahan
yang sedang dikaji dalam penelitian dan bersedia untuk memberikan informasi
pada peneliti. Infoman disini meliputi Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum,
guru akuntansi serta siswa di SMK Negeri 1 Karanganyar.
2. Dokumen dan Arsip
Dokumen merupakan sumber tambahan yang berupa catatan-catatan
tertulis. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen yang
berhubungan dengan objek penelitian, dapat berupa laporan, catatan instansi
terkait.
3. Tempat
Tempat menjadi sumber data karena dalam pengamatan penelitian
harus sesuai dengan konteksnya dan setiap situasi seperti aktivitas, tempat
maupun kejadian. Penelitian ini mengambil tempat di SMK Negeri 1
Karanganyar.
D. Teknik Sampling
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang dipilih. Teknik
sampling yang digunakan untuk menyeleksi dan memfokuskan permasalahan agar
pemilihan lebih mengarah pada tujuan penelitian. Pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling (sampel bertujuan), yaitu cara
pengambilan sampel dimana sampel yang diambil disesuaikan dengan tujuan
penelitian. Teknik ini dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan
atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Dengan
cara ini diharapkan peneliti dapat memilih informan yang dianggap mengetahui
masalah secara mendalam dan dipercaya menjadi sumber data yang representatif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
E. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang ditempuh untuk
memperoleh data yang diperlukan dalam suatu penelitian dengan menggunakan suatu
alat tertentu. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Wawancara
Moleong berpendapat bahwa “Wawancara adalah percakapan dengan
maksud tertentu” (2007: 186). Artinya percakapan yang dilakukan oleh dua pihak,
yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang
memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Hal tersebut sesuai dengan
simpulan Lincoln dan Guba (1985) bahwa “Wawancara dilakukan untuk
mengkonstruksi mengenai orang, kejadian organisasi, perasaan, motivasi,
tuntutan kepedulian dan kebutuhan lainnya” (Moleong, 2007: 186). Sutopo
berpendapat bahwa “Teknik wawancara adalah teknik yang paling banyak
digunakan dalam penelitian kualitatif, terutama pada penelitian lapangan” (2002:
58). Tujuan utama melakukan wawancara adalah untuk menyajikan konstruksi
saat sekarang dalam suatu konteks mengenai para pribadi, peristiwa, aktivitas,
organisasi, perasaan, motivasi, tanggapan atau persepsi, tingkat dan bentuk
keterlibatan dan sebagainya, untuk mengkonstruksi beragam hal seperti itu
sebagai bagian dari pengalaman masa lampau, dan memproyeksikan hal–hal itu
dikaitkan dengan harapan yang biasa terjadi di masa yang akan datang.
Untuk memperoleh data yang diinginkan, peneliti menggunakan
pedoman wawancara dengan informan sebagai berikut: wakil kepala sekolah
bagian kurikulum, guru akuntansi serta siswa di SMK Negeri 1 Karanganyar,
untuk memperoleh data tentang kreativitas guru akuntansi dalam penggunaan
media pembelajaran di SMK Negeri 1 Karanganyar.
2. Observasi
Sutopo berpendapat bahwa “Teknik Observasi digunakan untuk
menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan
benda serta rekaman gambar” (2002: 64).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Observasi secara langsung akan dilakukan oleh peneliti selama
penelitian untuk mengoptimalkan data mengenai kreativitas guru akuntansi dalam
penggunaan media pembelajaran, kondisi bangunan, interaksi siswa dan guru di
sekolah, dan keadaan sarana dan prasarana pendidikan yang ada di SMK Negeri 1
Karanganyar.
3. Dokumentasi
Teknik dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengklasifikasikan bahan-bahan tertulis yang
berhubungan dengan masalah penelitian. Moleong berpendapat bahwa “Dokumen
adalah setiap bahan tertulis ataupun film” (2007: 216). Sedangkan Sutopo
berpendapat bahwa “Dokumen tertulis dan arsip adalah sumber data yang sering
memiliki posisi penting dalam penelitian kualitatif” (2002: 69).
Alat pengumpul data ini terdiri dari dokumen pribadi dan dokumen
resmi. Dokumen pribadi berasal dari catatan atau keterangan waka kurikulum,
keterangan dari guru akuntansi maupun siswa. Dokumen resmi berasal dari
dokumen internal dan eksternal. Dokumen internal meliputi pengumuman, memo,
instruksi, aturan suatu lembaga masyarakat tertentu yang digunakan dalam
kalangan sendiri. Sedangkan dokumen eksternal yang dihasilkan oleh lembaga
adalah majalah, artikel, buletin, pernyataan, dan berita yang disiarkan kepada
media masa.
4. Kuesioner
Sutopo berpendapat bahwa “Kuesioner adalah daftar pertanyaan bagi
pengumpulan data dalam penelitian” (2002: 70). Teknik pengumpulan data atau
cara mengajukan pertanyaan kepada informan, biasa dilakukan baik secara lisan
atau secara tertulis. Dalam pelaksanaan secara lisan, pertanyaan tersebut
dibacakan kepada responden secara tepat sesuai dengan yang tertulis dan
jawabannya dicatat oleh pengumpul data dalam kuesioner yang sesuai dengan
pilihan jawaban yang tersedia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Kuesioner yang disajikan secara tertulis biasanya dikirim langsung ke
setiap responden, setelah diisi jawaban kemudian dikirim kembali kepada
pengumpul data atau peneliti, atau mungkin secara langsung dikumpulkan oleh
pengumpul data. Cara ini sering disebut dengan teknik angket. Teknik angket
lebih sering dilakukan daripada kuesioner lisan. Cara ini banyak dilakukan
terutama untuk memperoleh data yang banyak dalam waktu yang singkat,
sehingga sangat menguntungkan dalam hal waktu dan biaya.
Penggunaan kuesioner dengan teknik angket dalam penelitian
kualitatif sering dilandasi alasan bahwa peneliti ingin mendapatkan data secara
garis besar untuk memperoleh gambaran umum, atau kemungkinan memperoleh
beragam fokus yang tidak dipikirkan sebelumnya. Kuesioner atau daftar
pertanyaannya selalu bersifat terbuka artinya setiap pertanyaan diberikan
alternative jawaban, namun pada bagian bawah selalu disediakan ruang yang
cukup untuk memberikan kesempatan kepada informan untuk menulis alasan
mengapa ia menjawab demikian, atau hal-hal lain yang mungkin penting dan
berkaitan dengan masalah yang ditanyakan, yang ingin dia utarakan.
F. Uji Validitas Data
Validitas data sangat diperlukan dalam berbagai penelitian, termasuk juga
penelitian kualitatif. Data yang diperoleh selama proses penelitian akan diuji kembali
dengan melakukan pengujian validitas data melalui penggunaan trianggulasi data.
Trianggulasi data yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data itu.
Moleong berpendapat bahwa “Triangulasi yaitu teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dari luar data untuk keperluan
pengecekan atau pembanding terhadap data” (2007: 330). Sementara itu, sesuai
dengan simpulan Patton (1987) bahwa triangulasi dibagi menjadi empat macam,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
yaitu:(a) trianggulasi sumber; (b) trianggulasi metode; (c) trianggulasi peneliti dan (d)
trianggulasi teori (Moleong, 2007: 331).
Jenis trianggulasi yang digunakan untuk mencapai validitas dalam
penelitian ini adalah trianggulasi sumber, dimana peneliti mengumpulkan informasi
dari beberapa narasumber yang berbeda. Peneliti juga menggunakan trianggulasi
dokumen, dalam memperoleh kredibilitas kebenarannya dan objektivitas data yang
dilakukan dalam mereview informan yang artinya mengulang catatan yang telah
disusun kepada informan supaya informan dapat memperbaikinya apabila ada
kesalahan atau kekurangan sehingga data tersebut sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.
G. Analisis Data
Analisis data kualitatif yang sesuai dengan simpulan Bogdan dan Biklen
(1982) bahwa upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,
mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,
mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan
apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada orang lain”
(Moleong, 2007: 248). Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua tahap,
yaitu:
a. Analisis data selama di lapangan
Analisis data selama di lapangan dalam penelitian ini tidak dikerjakan
setelah pengumpulan data selesai, tetapi selama pengumpulan data berlangsung
dan dikerjakan terus menerus hingga penyusunan laporan selesai. Kegiatan
analisis data ini melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
1) Penetapan fokus penelitian
2) Penyusunan temuan-temuan sementara berdasarkan data yang telah
terkumpul.
3) Pembuatan rencana pengumpulan data berikutnya berdasarkan temuan–
temuan pengumpulan data sebelumnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
4) Pengembangan pertanyaan-pertanyaan analitik dalam rangka pengumpulan
data berikutnya.
5) Penetapan sasaran-sasaran pengumpulan data (informan, situasi, dokumen)
berikutnya.
b. Analisis data selama pengumpulan data
Adapun untuk membatasi data yang terkumpul adalah bahwa data
yang diperoleh tidak direalisasikan dalam bentuk angka, tetapi dalam bentuk
uraian atau gambaran tentang kondisi objek penelitian yang berkenaan dengan
tema yang dikaji dalam penelitian ini.
Teknik analisis data digunakan untuk menganalisis data adalah analisis
data model interaktif, dengan komponen yaitu :
1. Pengumpulan Data
Langkah pengumpulan data ini sesuai dengan teknik pengumpulan
data, yaitu meliputi wawancara, observasi, dokumentasi dan kuesioner.
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi berkaitan dengan
permasalahan dalam penelitian ini.
2. Reduksi Data
Proses seleksi, pemfokusan, dan pengambilan data yang dapat
diolah lebih lanjut untuk disajikan sebagai hasil laporan. Dengan reduksi data,
data kualitatif dapat disederhanakan dan ditransformasikan dalam berbagai
cara, seperti seleksi ketat, ringkasan dan menggolongkan dalam satu pola
yang lebih luas. Hal ini dapat membantu penarikan kesimpulan pada akhir
penyusunan laporan penelitian.
3. Penyajian Data
Suatu kegiatan mengorganisasikan informasi secara sistematis
yang memungkinkan kesimpulan riset dapat dilakukan. Dalam penyajian data
peneliti akan lebih mudah memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang
harus dilakukan lebih jauh menganalisa/mengambil tindakan berdasarkan atas
pemahaman yang didapat dari penyajian data.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
4. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan proses konklusi-konklusi yang terjadi
selama pengumpulan data dari awal sampai proses pengumpulan data
berakhir. Kesimpulan akhir yang ditulis merupakan rangkaian keadaan yang
sebelum penelitian belum jelas kemudian menjadi pernyataan yang memiliki
landasan kuat proses analisis terhadap fenomena yang diteliti.
H. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan, yaitu tahap
persiapan, pengumpulan data, analisis data dan penyusunan laporan penelitian.
Bogdan (1972) berpendapat dalam penelitian terdapat tiga tahap yaitu:
1. Tahap Pra Lapangan, meliputi:
a. Menyusun proposal penelitian
b. Mengurus ijin penelitian
c. Menyusun instrumen-instrumen pengumpulan data seperti wawancara dan
angket.
2. Tahap Kegiatan Lapangan, meliputi:
a. Pengumpulan data di lapangan dengan melakukan wawancara, melakukan
observasi, melakukan wawancara dan mencatat dokumen atau arsip
b. Membuat catatan lapangan dan transkrip hasil wawancara
c. Memilah dan merangkum data sesuai rumusan tujuan penelitian
3. Tahap analisis data, meliputi:
a. Menentukan teknik analisis data yang tepat sesuai desain penelitian yang
meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan
b. Mengembangkan sajian data dengan analisis lanjut kemudian dibandingkan
dengan temuan lapangan
c. Data yang diperoleh sesuai intensitas kebutuhan selanjutnya dilakukan proses
verifikasi dan pengayaan dengan mengkonsultasikan dengan dosen
pembimbing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
d. Membuat simpulan akhir sesuai dengan hasil observasi di lapangan
4. Tahap penyusunan laporan penelitian, meliputi:
a. Penyusunan laporan awal
b. Meninjau laporan yang telah disusun dengan dosen pembimbing
c. Melakukan perbaikan sesuai hasil diskusi dengan dosen pembimbing
d. Penyusunan laporan akhir (Moleong, 2007: 127)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 40
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Sejarah Singkat SMK Negeri 1 Karanganyar
SMK Negeri 1 Karanganyar berdiri pada tanggal 7 November 1963
dengan mendapat SK MENDIKBUD No.974/ B-3/ Kedj. Dahulu dikenal dengan
sebutan SMEA. Pertama kali berdiri sekolah ini, dikepalai oleh bapak Soekamto.
Sekolah ini mengalami perubahan nama berulang-ulang dari STM, SMKK,
SMEA, SMPS dan akhirnya sekarang menjadi nama SMK. Meskipun sering
mengalami perubahan nama, masyarakat tidak merasa asing dengan keberadaan
SMK ini. Sehingga, sering disebut dengan istilah lama yaitu SMEA.
Pada tahun 1970 SMK Negeri 1 Karanganyar, hanya mempunyai 2
program jurusan, yaitu tata buku dan tata perusahaan. Kemudian pada tahun 1976,
ada penambahan program jurusan, yaitu tata niaga. Seiring dengan perkembangan
zaman, nama program jurusan itupun berubah-ubah. Karena kemajuan teknologi
dan tuntutan jaman, serta harapan masyarakat, maka SMK Negeri 1 Karanganyar
memperbanyak program kejuruan, yaitu tata busana.
Pada tahun 2000-an, program jurusan yang ditawarkan di SMK Negeri
1 Karanganyar menjadi 5 jurusan, yaitu program keahlian bisnis dan manajemen
yang meliputi 3 program khusus yaitu akuntansi (dulu dikenal dengan nama tata
buku), sekretaris (tata usaha), dan penjualan (tata niaga). Program keahlian tata
busana, dan program teknologi informasi yaitu multimedia.Dengan tersedianya
berbagai jurusan, maka peminat siswa yang ingin melanjutkan ke SMK Negeri 1
Karanganyar juga semakin banyak.
Tahun 2008, SMK negeri 1 Karanganyar, semakin mampu
menciptakan daya saing yang kuat, dengan membuka jurusan baru lagi, yaitu
usaha perjalanan wisata.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
2. Alamat, Lokasi, dan Keadaan Sekolah
a. Alamat SMK Negeri 1
Karanganyar
Jalan : Monginsidi
Telepon : (0271) 495079
Kelurahan : Tegalgede
Kecamatan : Karanganyar
Kota/ Kabupaten : Karanganyar
Kode Pos : 57714
Website : smkn1kra.sch.id
E-mail : smkn_kra@yahoo.com
b. Lokasi Sekolah
SMK Negeri 1 Karanganyar terletak di:
Sebelah barat : MAN Karanganyar
Sebelah utara : MI Karanganyar
Sebelah timur : SMK Wikarya dan SMK BK
Sebelah selatan : Pertokoan dan rumah warga
c. Denah Lokasi SMK Negeri 1 Karanganyar
Gambar 4.1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
d. Denah SMK Negeri 1 Karanganyar
Gambar 4.2
e. Keadaan Umum Sekolah Dipandang dari Segi fisik
SMK Negeri 1 Karanganyar mempunyai luas lahan 7.656 m2 dan
luas gudang 4.750 m2, untuk seluruh gedung baik dilantai 1 dan lantai 2.
Luashalaman atau taman yaitu 1.947 m2 disertai dengan lapangan olahraga
seluas 788 m2. luas bangunan yang lain adalah 1.498 m2.
Jumlah siswa sampai tahun 2011 sebanyak 1.437siswa untuk
melengkapi kegiatan KBM maupun kegiatan administrasi sekolah, maka di
SMK Negeri 1 Karanganyar mempunyai tenaga guru sebanyak 86 orang
dengan karyawan sejumlah 28 orang. Untuk menyalurkan tamatan siswa,
SMK Negeri 1 Karanganyar bekerja sama dengan 101 perusahaan sebagai
tempat praktek industri dan penerimaan tenaga kerja.
f. Keadaan Lingkungan Belajar
Letak SMK Negeri 1 Karanganyar yang strategis membuat sekolah
ini mudah dijangkau oleh kendaraan umum dari berbagai jurusan, sehingga
memudahkan siswa untuk menuju ke sekolah.Secara unum, keadaan
lingkungan SMK Negeri 1 Karanganyar adalah sekolah yang asri dan bersih.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Hal ini ditunjang adanya kegiatan Jumat bersih yang dilakukan oleh semua
anggota sekolah setiap satu minggu sekali untuk membersihkan seluruh
wilayah sekolah. Disetiap sudut bangunan terdapat pohon rindang dan juga
tumbuhan lain yang sangat terawat. Sejak awal bulan November SMK Negeri
1 Karanganyar merenovasi bangunan Minimarket KW Martsebelah utara.
Sedangkan untuk keadaan kelas pada umumnya sudah dilengkapi
dengan berbagai fasilitas penunjang pembelajaran yang sangat memadai
(sesuai standar RSBI), yaitu berupa inventaris kelas seperti whiteboard, meja,
kursi, LCD, screen, dll. Penggunaan ruang belajar siswadi SMK Negeri 1
Karanganyar menerapkan sistem moving class, sehingga ruang pembelajaran
siswa berganti-ganti tempat atau ruang kelasnya. Pergantian ini dilakukan
ketika terjadi pergantian mata pelajaran sesuai jadwal yang ditentukan.Untuk
menunjang kegiatan pembelajaran siswa SMK Negeri 1 Karanganyar
menyediakan laboratorium dan perpustakaan. Dengan adanya berbagai
fasilitas yang lengkap diharapkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SMK
Negeri 1 Karanganyar dapat berjalan dengan maksimal.
g. Keadaan Siswa SMK Negeri 1 Karanganyar
Rasa dan suasana kekeluargaan sangat jelas terlihat diantara semua
warga SMK Negeri 1 Karanganyar, dengan diterapkan suasana yang hangat,
penuh keakraban, dan saling menyapa apabila bertemu, diharapkan akan
tercipta kerjasama yang penuh dan dapat meningkatkan prestasi.
Rombongan belajar siswa tahun 2011/2012 di SMK Negeri 1
Karanganyar adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
KELAS ROMBEL JUMLAH
SISWA
X-Akuntansi
X-Administrasi Perkantoran
2
2
79
80
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
X-Pemasaran
X-Tata Busana
X-Multimedia
X-Usaha perjalanan Wisata
XI-Akuntansi
XI-Administrasi Perkantoran
XI-Pemasaran
XI-Tata Busana
XI-Multimedia
XI-Usaha Perjalanan Wisata
XII-Akuntansi
XII-Administrasi Perkantoran
XII-Pemasaran
XII-Tata Busana
XII-Multimedia
Total
2
3
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
3
2
37
76
108
80
80
80
80
75
116
79
79
79
79
78
112
77
1437
Siswa SMK Negeri 1 Karanganyar memiliki tata tertib yang harus
ditaati oleh seluruh siswa, dan apabila tata tertib tersebut dilanggar
akanmendapat hukuman dari pihak sekolah.
3. Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Karanganyar
Struktur organisasi SMK Negeri 1 Karanganyar dipimpin oleh kepala
sekolah yang berkoordinasi dengan komite sekolah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Gambar 4.3 Struktur Organisasi Sekolah
Wali
Kelas
Wali
Kelas
Wali
Kelas
Wali
Kelas
Wali
Kelas
Wali
Kelas
GURU-GURU
SISWA
KOMITE
SEKOLAH
KEPALA
SEKOLAH
KASUBAG
TU
Pe
g
Su
r
Sis Kap Sim
QMR WK.
KUR
WK.
HDI
WK.
KESIS
WK.
SARTEN
Sekretaris
Dok.con/ In
Au
Pengad/dok
tk
perpustakan
n
STP2K/O
SIS
BK
STP2K/O
SIS
7K
Pemel&M
e
RT/Kesej
BP/BK
KA.PRO
G AK
KA.PRO
GAP
KA.PR
OG PJ
KA.PRO
G TI
KA.PRO
G TB
KA.PR
OG PW
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
4. Visi, Misi dan Tujuan SMK Negeri 1 Karanganyar
VISI
Mewujudkan SMK yang di percaya oleh masyarakat sebagai lembaga Diklat yang
unggul serta mampu menjawab tantangan dalam perubahan di era global.
MISI
a. Membekali peserta diklat dengan kompetensi yang memadai sesuai dengan
kebutuhan lapangan kerja dan mampu ber-wirausaha
b. Membekali peserta diklat agar memiliki etos kerja yang tinggi dan berbudi
pekerti yang luhur
Tujuan Pendidikan di SMK N 1 Karanganyar
a. Menyiapkan siswa menjadi insan cerdas, terampil dan kompetitif untuk
memasuki lapangan kerja, memilih karir dan mampu mengembangkan diri
sesuai bidang keahliannya.
b. Menyiapkan siswa memungkinkan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi.
5. Kompetensi Tamatan
a. Kompetensi Kepribadian
Untuk siswa SMK Negeri 1 Karanganyar, diharapkan mampu menjadi
manusia yang beriman dan bartaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi
pekerti luhur, sehat jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri
serta mempunyai tanggungjawab kemasyarakatan dan ke-bangsaan.
b. Kompetensi Produktif
Tamatan siswa SMK Negeri 1 Karanganyar, diharapkan mampu ber-
kompeten di bidangnya masing-masing, yaitu :
1) Bidang akuntansi
2) Bidang administrasi perkantoran
3) Bidang penjualan/pemasaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
4) Bidang teknologi informasi dan komunikasi/multimedia
5) Bidang tata busana/busana butik
6) Bidang pariwisata
SMK Negeri 1 Karanganyar memiliki 86 guru yang semua
mempunyai kompeten dibidangnya. Keadaan guru berdasarkan tingkat
pangkat/golongannya dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel4.2
Pangkat/Gol L P Jumlah
IV/c
IV/b
IV/a
III/d
III/c
III/b
III/a
II/d
2
4
18
3
2
6
7
-
-
-
12
0
0
5
12
1
2
4
30
3
2
11
19
1
Sumber: TU di SMK Negeri 1 Karanganyar
6. SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH
Sarana dan prasarana di SMK Negeri 1 Karanganyar dibawah
tanggungjawab wakil kepala sekolah bidang sarana dan ketenagaan, yaitu Drs.
Bambang AP.
a. SARANA
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam
mencapai maksud/tujuan. Sarana pendidikan adalah segala sesuatu yang dapat
dipakai sebagai alat, yang secara langsung digunakan dalam proses
pendidikan. Sarana ini harus ada dalam proses pendidikan.
Sarana yang ada di SMK Negeri 1 Karanganyar adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
1) Ruang Kelas
Didalam ruang kelas tersediameja dan kursi guru, meja dan kursi siswa,
whiteboard, LCD, screen, spidol, penghapus, dll.
2) Laboratorium
Di SMK Negeri 1 Karanganyar terdapat beberapa laboratorium untuk
menunjang KBM siswa, penulis dapat menjelaskan beberapa laboratorium
tersebut, diantaranya:
a) Laboratorium bahasa
Di dalam laboratorium bahasa terdapat 41 kursi putar, 2 buah papan
tulis (whiteboard), 1 unit monitor, 120 m karpet ruangan, 1 buah tape
recorder guru dan panel kontrol guru, 1 buah OHP, 42 komputer, 40
meja komputer dan headset, 2 buah AC dan beberapa peralatan
pendukung lainnya.
b) Laboratorium komputer
Di SMK Negeri 1 Karanganyar mempunyai 4 ruang laboratorium
komputer. Dibuat/dibangun dari beberapa laboratorium ini dengan
tujuan agar banyak siswa yang dapat melakukan praktek komputer
dengan frekuensi sering. Keberadaan peralatan pada laboratorium ini,
misalnya:
(1) Lab. Komputer I: 40 buah komputer, 10 stabilizer, 4 whiteboard, 3
printer, 50 kursi, 3 rak, 2 AC, 43 meja komputer, dll.
(2) Lab. Komputer II: 20 komputer, 1 kamera digital, 1 video kamera,
1 kamera digimax, 1 mixer video, 3 printer, 2 handycam, 1 LCD, 1
laptop, 5 scanner, dll
(3) Lab. Komputer III: 20 meja computer, 1 kursi lipat, 12 komputer,
3 lemari kaca, 2 AC, 1 whiteboard, 2 fotocopy, dll.
(4) Lab. Komputer IV: 21 komputer, 1 televisi, 1 screen, 2 AC, 20
UPS, 41 kursi, 21 meja computer, dll.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
c. Laboratorium administrasi perkantoran
Laboratorium administrasi perkantoran terletak di lantai atas. Ke-
beradaan alat yang ada di laboratorium ini adalah antara lain 25
komputer, 3 printer, 26 mejja komputer, 16 telepon, 15 stempel, 18
cap tanggal, 2 AC, 3 falling cabinet, dll. Dari semua alat ini,
digunakan oleh siswa untuk aplikasi teori yang sudah diaarkan guru
dikelas.
d. Laboratorium akuntansi dan penjualan
Untuk prokel akuntansi dan penjualan, laboratoriumnya dijadikan
satu.hal ini karena keterbatasan tempat. Alat/sarana yang ada di lab
akuntansi dan penjualan antara lain : 41 komputer, 42 meja komputer,
10 priter, 7 scanner, 10 money detector, 3 kas register, 67 kalkulator, 2
intercom, 2 mesin faximile, 4 timbangan, 3 AC, dll. Semua alat disini
dapat menjadi tempat aplikasi bagi siswa setelah belajar di dalam
kelas.
e. Laboratorium tata busana I
Alat-alat yang tersedia adalah peralatan untuk praktek menjahit siswa,
diantaranya 21 mesin jahit, 1 mesin obras, 3 meja potong, 2 setrika, 1
buah kaca pas, 1 mesin itik, 14 mesin jahit, 1 pemadam kebakaran, 1
mesin pres.
f. Laboratorium tata busana II
Pada laboratorium ini juga menyediakan peralatan untuk siswa
menjahit. Diantaranya 40 mesin jahit, 2 mesin obras, 3 meja potong, 1
mesin bordir, 1 kaca pas, 1 setrika, 14 making JM, 63 draceform, dll.
g. Laboratorium mengetik
Laboratorium mengetik digunakan untuk siswa dalam berlatih mesin
ketik manual. Peralatan yang disediakan pada laboratorium mengetik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
ini adalah 32 mesin ketik pendek, 10 mesin ketik panjang, 2 mesin
ketik portable, dan beberapa peralatan pendukung lainnya.
3) Ruang-ruang penunjang KBM lainnya, antara lain: (a) Ruang Kepala
Sekolah, WKS dan TU, (b) Ruang guru, (c) Ruang BP, BKK, QMR, (d)
Ruang komputer, (e) Kantin (4buah), (f) Perpustakaan, (g) UKS, (h)
Masjid, (i) Ruang service, (j) Ruang inventaris, (k) Kamar mandi, (l)
Laboratorium, (m) Aula.
Macam–macam bangunan di SMK N 1 Karanganyar
Tabel 4.3
No. NAMA BANGUNAN JUMLAH
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Bangunan kantor
Bangunan gedung pendidikan
Bangunan tempat ibadah
Bangunan lab. Ketik
Bangunan gedung pendidikan
Bangunan perpustakaan
Bangunan toko
Tempat olahraga
Tempat parkir
Lab. Komputer
Lab. Bahasa
1500 m2
865 m2
100 m2
270 m2
952 m2
216 m2
150 m2
129 m2
6 m2
144 m2
144 m2
Sumber: TU di SMK Negeri 1 Karanganyar
PRASARANA
Prasarana adalah segala sesuatu yang digunakan untuk proses/kegiatan
tetapi tidak berhubungan secara langsung. Prasarana dalam pendidikan adalah
sesuatu yang digunakan dalam proses pendidikan tetapi tidak berhubungan secara
langsung dalam KBM. Misalnya saja tanah, mobil (kendaraan), alat kebersihan,
rak buku, dan lain-lain. SMK N 1 Karanganyar mempunyai lahan tanah seluas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
7656 m2, beberapa macam alat kebersihan dan rak buku guna menunjang
kemajuan pembelajaran.
B. Deskripsi Temuan Penelitian
1. Kreativitas Guru
Akuntansi Dalam Penggunaan Media Pembelajaran Di SMK Negeri 1
Karanganyar
a. Kreativitas guru akuntansi dalam penggunaan media pembelajaran pada saat
proses belajar mengajar.
Dalam proses belajar mengajar media pembelajaran merupakan
alat yang digunakan untuk penunjang proses belajar mengajar. Sebelum
mengajar guru harus menciptakan terlebih dahulu media atau alat peraga yang
sesuai dengan materi yang akan diajarkan dan menarik minat siswa.
Penggunaan media pembelajaran atau alat peraga akan memperlancar
tercapainya tujuan dalam pembelajaran. Guru diusahakan untuk lebih kreatif
dalam menciptakan media pembelajaran sehingga akan lebih menarik
perhatian siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Penggunaan media
pembelajaran/alat peraga yang menarik juga akan membangkitkan motivasi
belajar siswa. Seorang guru harus mampu dalam menciptakan alat peraga
sendiri yang lebih kreatif dibandingkan dengan alat peraga yang dibeli dari
toko walaupun bentuknya lebih sederhana.
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Hadiansyah selaku
wakil kepala sekolah bagian kurikulum menyatakan bahwa “Setiap guru
mempunyai karakteristik sendiri-sendiri dalam mengembangkan media yang
sudah ada dan guru juga harus dapat menguasai kompetensi dasar yang akan
diajarkan kepada siswa”. Hal yang serupa juga diungkapkan oleh bapak
Waluyo selaku guru akuntansi SMK Negeri 1 Karanganyar menyatakan
bahwa “Dalam penggunaan media pembelajaran, saya selalu menggunakan
power point pada saat menyampaikan materi. Selain itu, dalam pengembangan
media pembelajaran dan menggunakan metode jigsaw. Metode tersebut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
digunakan bertujuan agar siswa lebih mudah untuk memahami materi yang
saya sampaikan”.
Sementara itu, menurut penjelasan dari Bapak Ria bahwa “Saat
mengajar saya sering menggunakan power point dengan tampilan slide yang
menarik agar siswa tertarik sama materi yang saya sampaikan. Selain
menggunakan power point juga dengan pemberian tugas dalam bentuk
diskusi”.
Berdasarkan hasil angket dapat diketahui bahwa ketika
pembelajaran siswa lebih senang menggunakan media, dibandingkan dengan
menggunakan metode ceramah atau tidak menggunakan media karena dengan
menggunakan media tersebut siswa akan lebih memahami materi yang
disampaikan oleh guru. Selain itu, siswa juga akan lebih tertarik mengikuti
pelajaran apabila dalam menyampaikan materi guru menggunakan media
pembelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa
dalam proses pembelajaran guru diharapkan untuk menggunakan media
pembelajaran yang sudah ada. Penggunaan media yang sudah ada ini
kemudian dikembangkan menjadi suatu media yang menyenangkan agar
siswa lebih mudah dalam memahami materi yang telah disampaikan oleh
guru. Selain itu, Guru yang kreatif dalam pengembangan media suasana
belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan dan siswa tidak bosan dalam
menerima materi. Misalnya guru menggunakan media power point, kemudian
dari power point tersebut guru mengembangkan dengan cara menampilkan
slide-slide yang menarik (menggunakan animasi, background yang
bervariasi).
b. Persiapan yang dilakukan guru sebelum menggunakan media pembelajaran
Sebelum mengajar guru harus melakukan persiapan atau me-
rencanakan terlebih dahulu dalam menentukan media pembelajaran yang akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
digunakan dan harus disesuaikan dengan karakteristik maupun kebutuhan
siswa agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar.
Hal ini seperti yang disampaikan guru mata pelajaran keterampilan
akuntansi, Pak Budi mengatakan bahwa:
Ya, karena saya mengajar mata pelajaran KPPI, jadi sebelum pelajaran
dimulai biasanya saya mengecek kembali komputer yang akan
digunakan pada saat pelajaran nanti apakah komputer ada sedikit
trouble atau tidak. Karena kalau saja ada 1 komputer yang trouble
maka akan mengganggu pelajaran yang sedang berlangsung dan siswa
yang komputernya trouble harus bergabung dengan komputer punya
temannya. Selain itu, biasanya saya dibantu oleh team bagian teknisi
komputer apabila ada salah satu komputer yang rusak maka team
tersebut yang akan memperbaiki komputer yang lagi trouble.
Sementara itu, Pak Ria mengatakan bahwa “Sebelum proses
belajar mengajar saya biasanya membuat power point (power point di
lampiran 6) yang akan saya sampaikan besok pada saat mengajar. Saya juga
membuat tampilan power point untuk materi yang akan diajarkan besok
dengan menarik agar siswa dapat menerima pelajaran dengan baik”.
Setelah peneliti melakukan wawancara dengan guru akuntansi
maka dapat disimpulkan bahwa guru sebelum mengajar harus mempersiapkan
atau merencanakan terlebih dahulu media yang akan digunakan dan harus
disesuaikan dengan materi, tujuan, metode maupun karakteristik.Perencanaan
tersebut dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang dapat dilihat pada lampiran 8.
c. Jenis-jenis media pembelajaran yang digunakan guru dalam kegiatan belajar
mengajar
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Hadiansyah
mengatakan bahwa “Di SMK Negeri 1 Karanganyar memiliki media
elektronik (internet), cetak (buku), LCD maupun komputer”. Selain itu, Pak
Budi mengatakan bahwa “Biasanya saya menggunakan LCD dan laptop dan
setiap siswa juga menggunakan komputer. Materi yang saya gunakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
biasanya materi yang berasal dari website. Pada saat melakukan tes saya
kadang juga menggunakan tes quiz online. Bapak Waluyo selaku guru
akuntansi menambahkan bahwa “Pada saat mengajar saya menggunakan
media power point (lampiran 7) yang sesuai dengan materi kemudian power
point tersebut akan saya buat menjadi lebih menarik agar siswa dapat lebih
mudah menerima materi dengan baik. Selain itu, saya juga menggunakan
pendekatan kooperatif dengan media kartu yang berisi berbagai soal”.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran di SMK
Negeri 1 Karanganyar sudah cukup menunjang kegiatan belajar mengajar. Di
dalam pembelajaran apabila guru tidak kreatif dalam mengembangkan media
maka siswa menjadi bosan dan jenuh saat proses belajar mengajar
berlangsung.
d. Kriteria penggunaan media pembelajaran
Media pembelajaran merupakan salah satu sarana pendidikan
untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Guru harus
mempunyai keahlian maupun keterampilan dalam menggunakan media
tersebut sehingga guru dapat mengelola proses belajar mengajar dengan baik.
Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan wakil kepala sekolah
bagian kurikulum Bapak Hadiansyah mengatakan bahwa “Berdasarkan
dengan hasil penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) guru harus
menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan KKM yang sudah
ditentukan sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik”.
Ibu Endang Mardiyati menyatakan bahwa “Pada saat guru
mengajar dan mengembangkan media pembelajaran yang sudah ada, maka
siswa dengan lebih mudah dapat memahami materi yang disampaikan oleh
guru”. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Pak Ria bahwa “Pada saat
pembuatan power point harus sesuai dengan materi yang akan diajarkan dan
harus dibuat semenarik mungkin agar siswa lebih tertarik dan mudah untuk
menerima materi yang akan diajarkan”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Berdasarkan hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa dalam
pemilihan media harus disesuaikan dengan materi, tujuan, metode maupun
karakteristik sehingga tujuan pembelajaran yang diinginkan guru dapat
tercapai dengan baik.
e. Kondisi siswa saat guru menggunakan media pembelajaran
Dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik, maka
siswa akan mengikuti proses belajar mengajar dengan baik sehingga kegiatan
belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan dan siswa tidak merasa bosan
untuk menerima materi yang diberikan oleh guru.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan Pak
Budi, menyatakan bahwa “Tanpa menggunakan media pembelajaran seperti
komputer khususnya untuk mata pelajaran KPPI maka proses belajar
mengajar tidak dapat berjalan dengan lancar karena setiap siswa
menggunakan 1 unit komputer”. Sedangkan menurut pendapat Ibu Endang
Mardiyati bahwa “Pada saat penggunaan media pembelajaran kondisi siswa
menjadi tertib dalam artiannya siswa memperhatikan guru yang sedang
mengajar dan siswa lebih mudah memahami materi yang sudah diberikan oleh
guru”.
Dari beberapa hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa
ketika guru menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar,
maka kondisi kelas menjadi lebih menyenangkan sehingga siswa lebih
memperhatikan materi yang telah disampaikan oleh guru.
2. Upaya Guru
Akuntansi Dalam Pengembangan Media Pembelajaran Di SMK Negeri 1
Karanganyar
Dalam mengembangkan media pembelajaran yang sudah ada, guru
juga menggunakan metode-metode dalam mengajar dan disesuaikan dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
media pembelajaran yang akan digunakan. Berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan peneliti dengan guru akuntansi di SMK Negeri 1 Karanganyar, Bapak
Waluyo mengatakan bahwa “Saya selalu menggunakan berbagai macam metode
kemudian media yang akan digunakan, saya sesuaikan dengan metode-metode
pada saat mengajar. Metode yang saya gunakan selama mengajar yaitu metode
demonstrasi, studi kasus, maupun jigsaw. Dalam mengembangkan media
pembelajaran yang sudah ada, saya selalu menggunakan media power point
kemudian tampilan pada slide yang menarik sehingga siswa menjadi antusias
dalam mengikuti pelajaran”.
Sementara itu, Bapak Budi mengatakan bahwa “Saat mengajar selalu
menggunakan metode demonstrasi dan memberikan tugas kepada siswa kemudian
saya bimbing langsung bagaimana cara mengerjakan tugas tersebut.
Pengembangan media pembelajaran yang sudah tersedia biasanya komputer yang
digunakan siswa, dikasih remote kontrol dan dikasih NSS (Net Spot School).
Ibu Endang juga menambahkan bahwa “Selain menggunakan media
pembelajaran, guru juga menggunakan metode-metode saat proses belajar
mengajar. Salah satu metode yang digunakan yaitu metode ceramah kemudian
dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Selain menggunakan metode ceramah
juga menggunakan metode jigsaw”.
Berdasarkan hasil angket dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa
lebih senang apabila guru menggunakan metode pembelajaran yang interaktif
(diskusi, penggunaan media dan lain-lain) sehingga siswa tidak merasa bosan
pada saat proses belajar mengajar dan lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti bahwa guru
menggunakan media pembelajaran pada saat proses belajar mengajar, sehingga
siswa memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru.
Dari hasil wawancara antara peneliti dengan guru akuntansi di SMK
Negeri 1 Karanganyar dapat disimpulkan bahwa dalam mengembangkan media
pembelajaran yang sudah ada, guru juga menggunakan berbagai macam metode-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
metode agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan dan siswa dapat menerima
pelajaran dari guru dengan baik.
3. Kendala-kendala
Yang Dihadapi Guru Akuntansi Dalam Pengembangan Kreativitas Dalam
Penggunaan Media Pembelajaran Di SMK Negeri 1 Karanganyar
Guru dapat dikatakan kreatif dalam menggunakan media apabila guru
tersebut selalu mengkomunikasikan materi kepada peserta didiknya, menemukan
ide-ide baru,dan mempunyai tanggung jawab yang sangat besar sehingga dalam
pelaksanaannya banyak kendala yang dihadapi dalam rangka meningkatkan
kegiatan proses belajar mengajar. Dalam penggunaan media pembelajaran pasti
terdapat kendala-kendala yang dihadapi oleh guru pada saat pengembangan media
pembelajaran yang sudah ada. Sebagaimana yang diungkapkan oleh guru
akuntansi di SMK Negeri 1 Karanganyar Bapak Ria bahwa:
Kendala yang sering dihadapi oleh guru dalam penggunaan media
pembelajaran yaitu saat mau mengajar kadang terjadi mati lampu, LCD
yang rusak atau buram, komputer yang trouble serta terbatasnya dalam
penggunakan metode. Kendala yang dihadapi oleh siswa belum ada
kendala sama sekali, karena siswa lebih aktif dalam bertanya.
Ibu Endang juga menambahkan kendala dalam penggunaan media pembelajaran
oleh siswa, bahwa:
Disekolahan ini siswa memiliki karakteristik sendiri-sendiri to mbak.
Karakteristik itu bisa dilihat dari latar belakang siswa itu sendiri. Tidak
semua siswa mempunyai laptop untuk dibawa ke sekolah karena pada saat
pemberian tugas saya selalu menyuruh siswa untuk mempresentasikan
hasil jawaban yang sudah dikerjakan dilaptop. Berhubung siswa tersebut
tidak memiliki laptop maka saya membuat lembar jawaban kosong dan
siswa tersebut mengerjakan pada laptop saya, kemudian dipresentasikan
kepada teman-temannya.
Dari beberapa hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa
guru yang menggunakan media pembelajaran pada saat mengajar pasti terdapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
kendala-kendala yang dihadapinya seperti pada saat mengajar terjadi mati lampu,
LCD yang buram atau rusak, komputer yang trouble terbatasnya dalam
penggunaan metode, siswa tidak mempunyai laptop untuk dibawa ke sekolah.
4. Solusi yang
Dilakukan Guru Akuntansi dalam Pengembangan Kreativitas Penggunaan
Media Pembelajaran Di SMK Negeri 1 Karanganyar
Kendala-kendala yang dihadapi guru dalam mengembangkan media
pembelajaran harus dapat diatasi agar proses belajar mengajar dapat berjalan
dengan lancar.Sehingga guru harus mencari solusi untuk mengatasi kendala-
kendala tersebut. Solusi-solusi/upaya yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Pada saat mati lampu guru menggunakan metode lain seperti jigsaw. Selain
itu, guru juga bisa memberikan tugas kepada siswanya agar proses belajar
mengajar tetap berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
b. Saat LCD buram atau komputer trouble guru memberitahukan kebagian
teknisi. Bagian teknisi tersebut yang akan memperbaiki LCD yang buram atau
laptop yang sedang trouble sehingga guru hanya tinggal mengajar. Pada saat
LCD buram guru bisa menggunakan whiteboard, sedangkan komputer yang
sedang trouble guru bisa menyuruh siswa untuk bergabung dengan komputer
milik temannya.
c. Bagi Siswa yang tidak memiliki laptop, guru bisa meminjamkan laptop
kepada siswanya atau siswa tersebut bisa pinjam keteman-temannya yang
mempunyai laptop. Selain itu, bagi siswa yang tidak mempunyai laptop,
mereka bisa mengerjakan dibuku dan kemudian dipresentasikan keteman-
temannya.
C. Pembahasan
Setelah melihat hasil penelitian diatas, maka dari hasil penelitian tersebut
akan dibahas seperti berikut ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
1. Kreativitas Guru
Akuntansi Dalam Penggunaan Media Pembelajaran Di SMK Negeri 1
Karanganyar
a. Kreativitas guru akuntansi dalam penggunaan media pembelajaran pada saat
proses belajar mengajar.
Saat proses pembelajaran di SMK Negeri 1 Karanganyar, guru selalu
menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan
diberikan kepada siswa. Setiap guru di SMK Negeri 1 Karanganyar
mempunyai karakteristik yang berbeda-beda dalam mengembangkan media
pembelajaran. Dalam pengembangan media pembelajaran harus disesuaikan
dengan materi, tujuan, metode maupun karakteristik siswa. Hal ini
dimaksudkan agar dalam penggunaan media pembelajaran tidak menyimpang
dari materi, tujuan, metode, karakteristik siswa sehingga pemahaman siswa
dengan penggunaan media pempelajaran dapat lebih mudah dicapai.
Proses pembelajaran, guru ditekankan untuk menggunakan media
pembelajaran yang sudah ada. Media pembelajaran yang sudah ada ini
kemudian dikembangkan menjadi media pembelajaran yang lebih menarik
sehingga siswa dengan mudah menerima materi yang disampaikan oleh guru.
Guru yang kreatif dalam mengembangkan media pembelajaran akan membuat
suasana belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan dan siswa tidak
merasa bosan.
Guru yang menggunakan media power point merupakan guru yang
sudah cukup kreatif daripada guru yang tidak menggunakan media pada saat
pembelajaran. Tampilan slide yang menarik akan membuat siswa lebih mudah
dalam menerima materi yang diberikan oleh guru. Tidak semua materi yang
diberikan oleh guru menggunakan media pembelajaran yang sudah ada dan
guru juga bisa menggunakan media kartu, peta konsep, tari bambu, talking
stick, dan lain-lain. Dengan media tersebut, siswa akan lebih mudah untuk
memahami materi yang disampaikan oleh guru dan dapat mengerjakan soal-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
soal yang diberikan. Sementara itu, guru di SMK Negeri 1 Karanganyar
hanya menggunakan media kartu dalam proses belajar mengajar. Guru belum
bisa mengoptimalkan berbagai macam media yang dapat diterapkan untuk
mempermudah siswa memahami materi.
b. Persiapan yang dilakukan guru sebelum menggunakan media pembelajaran
Sebelum mengajar guru harus melakukan persiapan atau rencana
terlebih dahulu dalam menentukan media pembelajaran yang akan diajarkan
dan harus sesuai dengan karakteristik maupun kebutuhan siswa agar proses
belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar. Guru di SMK Negeri 1
Karanganyar sebelum mengajar terlebih dahulu mempersiapkan media apa
yang akan digunakan pada saat mengajar. Persiapan yang harus dilakukan
oleh guru sebelum menggunakan media pembelajaran yaitu:
1) Guru menentukan terlebih dahulu metode yang akan digunakan kemudian
media tersebut harus disesuaikan dengan metode tersebut.
2) Guru selalu mengecek kembali komputer-komputer yang akan digunakan
siswa pada saat pembelajaran, apakah komputer yang digunakan siswa
mengalami kerusakan atau tidak.
3) Guru membuat power point dengan tampilan yang menarik, agar siswa
dapat menerima pelajaran dengan baik.
c. Jenis-jenis media pembelajaran yang digunakan guru dalam kegiatan belajar
mengajar
Jenis media pembelajaran yang digunakan guru di SMK Negeri 1
Karanganyar dalam kegiatan belajar mengajar yaitu LCD, komputer, media
elektronik (internet), maupun media cetak (buku). Setiap ruang kelas di SMK
Negeri 1 Karanganyar telah disediakan LCD sehingga guru tidak harus
membawa LCD kedalam kelas. Dalam penggunaan media, guru mencoba
untuk menggunakan berbagai metode mengajar dan disesuaikan dengan media
yang dipakai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
d. Kriteria penggunaan media pembelajaran
Kriteria yang dilakukan oleh guru dalam pemilihan media yang
ada di SMK Negeri 1 Karanganyar, disesuaikan dengan materi, tujuan,
metode, karakteristik siswa dikelas, biaya pengadaan media yang disesuaikan
dengan dana intern sekolah. Hal ini dimaksudkan agar penggunaan media
pembelajaran tidak melenceng dari materi, tujuan, metode, karakteristik siswa
sehingga pemahaman siswa dengan penggunaan media pembelajaran dapat
lebih mudah dicapai.
e. Kondisi siswa saat guru menggunakan media pembelajaran
Penggunakan media pembelajaran yang menarik seperti dengan
menggunakan media power point yang tampilan slidenya menarik, siswa akan
antusias untuk mengikuti pelajaran. Tidak hanya itu saja, siswa lebih mudah
dalam menerima materi yang telah disampaikan oleh guru. Ada juga guru
yang menggunakan pendekatan kooperatif dengan media kartu yang isinya
soal-soal mata pelajaran akuntansi. Media kartu tersebut dibuat menjadi dua
warna yaitu warna biru dan ungu. Pada kartu yang berwarna biru berisi soal
tipe A sedangkan yang berwarna ungu berisi soal tipe B. Kemudian siswa
mencari pasangan sesuai dengan nama penyanyi/judul lagu yang mereka
peroleh. Setelah menemukan teman satu kelompoknya siswa tersebut
mengerjakan soal yang sudah ditulis oleh guru didalam kartu tersebut. Media
kartu ini digunakan dengan tujuan agar siswa lebih senang dalam mengikuti
pelajaran dan siswa lebih mudah dalam mengerjakan soal yang telah diberikan
oleh guru.
2. Upaya Guru
Akuntansi Dalam Pengembangan Media Pembelajaran Di SMK Negeri 1
Karanganyar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Sebelum mengajar guru harus mempersiapkan dan merencanakan
program media apa yang akan digunakan pada saat mengajar. Guru yang
menggunakan media pembelajaran harus disesuaikan dengan materi, tujuan,
metode maupun karakteristik guru dan siswa.
Guru yang menggunakan metode demonstrasi saat mengajar, hanya
menggunakan media power point dengan tampilan slide yang menarik. Guru juga
memberikan tugas kepada siswa, kemudian siswa tersebut mempresentasikan
hasil jawabanya keteman-temannya. Ada juga guru yang menggunakan model
jigsaw yang bertujuan agar siswa lebih senang mengikuti pelajaran dari guru dan
proses belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan.
3. Kendala-
Kendala atau Hambatan-Hambatan Yang Dihadapi Guru Akuntansi Dalam
Pengembangan Kreativitas Dalam Penggunaan Media Pembelajaran Di
SMK Negeri 1 Karanganyar
Sebagaimana telah diketahui, bahwasanya berhasil atau tidaknya
tujuan suatu pembelajaran, sangat dipengaruhi oleh seorang guru.Pada saat
seorang guru ditemukan suatu permasalahan yang menjadi kendala dalam
pembelajaran, maka pembelajaran tidak dapat berjalan secara optimal.
Di SMK Negeri 1 Karanganyar telah ditemukan beberapa problema
yang dihadapi oleh guru akuntansi dalam pengembangan media pembelajaran saat
proses belajar mengajar, antara lain:
a. Mati lampu
b. LCD buram atau rusak
c. Komputer rusak
d. Siswa tidak mempunyai laptop
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
4. Solusi yang
Dilakukan Guru Akuntansi dalam Pengembangan Kreativitas Penggunaan
Media Pembelajaran Di SMK Negeri 1 Karanganyar
Dalam mengatasi kendala-kendala yang dihadapi oleh guru akuntansi
di SMK Negeri 1 Karanganyar menggunakan berbagai langkah untuk mengatasi
kendala-kendala dalam penggunaan media pembelajaran yaitu:
a. Langkah dalam mengatasi kendala pada saat mati lampu
Pada saat mati lampu guru tidak harus tergantung pada LCD saja. Guru juga
bisa menggunakan media kartu, yang bertujuan agar siswa lebih antusias
dalam mengikuti pelajaran dan lebih mudah menerima materi yang diberikan
oleh guru. Selain itu, guru juga bisa memberikan tugas kepada siswa agar
proses belajar mengajar tetap berjalan lancar sesuai dengan tujuan yang
diinginkan.
b. Langkah-langkah dalam mengatasi LCD yang buram atau komputer yang
sedang trouble
Saat LCD buram atau komputer trouble guru memberitahukan kebagian
teknisi. Bagian teknisi tersebut yang akan memperbaiki LCD yang buram atau
laptop yang sedang trouble sehingga guru hanya tinggal mengajar. Pada saat
LCD buram guru bisa menggunakan whiteboard, sedangkan bila komputer
sedang trouble guru bisa menyuruh siswa untuk bergabung dengan komputer
milik temannya.
c. Langkah-langkah dalam mengatasi siswa yang tidak mempunyai laptop
Bagi Siswa yang tidak memiliki laptop, guru bisa meminjamkan laptop
kepada siswanya atau siswa tersebut dapat meminjamkepadatemannya yang
mempunyai laptop.Selain itu, bagi siswa yang tidak mempunyai laptop,
mereka bisa mengerjakan dibuku dan kemudian dipresentasikan keteman-
temannya.
Didalam kegiatan belajar mengajar, media pembelajaran secara
umum mempunyai kegunaan untuk mengatasi hambatan dalam ber-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
komunikasi. Disamping itu media pembelajaran dapat membantu
memudahkan belajar bagi siswa dan memudahkan mengajar bagi guru,
memberikan pengalaman lebih nyata, menarik perhatian siswa lebih besar
sehingga proses belajar mengajar siswa tidak merasakan bosan, lebih menarik
perhatian dan minat siswa dalam belajar. Hal tersebut akan membuat siswa
tidak merasa bosan atau jenuh dalam proses belajar mengajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 64
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab-bab
sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa kreativitas guru akuntansi dalam
penggunaan media pembelajaran di SMK Negeri 1 Karanganyar sudah cukup
kreatif karena dalam pembelajaran guru akuntansi sudah memakai media
pembelajaran yang sudah disediakan sekolah dan media kartu. Disamping itu guru
juga masih memiliki hambatan/kendala dalam mengembangkan media
pembelajaran yang sudah ada. Berikut ini rincian kesimpulannya:
1. Kreativitas Guru Akuntansi dalam Penggunaan Media Pembelajaran di SMK
Negeri 1 Karanganyar
Saat proses belajar mengajar berlangsung di SMK Negeri 1
Karanganyar khususnya untuk guru akuntansi sudah cukup kreatif dalam
menggunakan media pembelajaran karena setiap guru mempunyai
karakteristik sendiri-sendiri dalam mengembangkan media yang sudah ada.
Media pembelajaran di SMK Negeri 1 Karanganyar juga sudah cukup
menunjang dalam proses belajar mengajar. Sebelum guru mengajar harus
mempersiapkan atau merencananan media apa yang akan digunakan pada saat
mengajar dan harus disesuaikan dengan materi, tujuan, metode, karakteristik
maupun kebutuhan siswa agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan
lancar. Dalam penggunaan media guru diharapkan untuk bisa
mengembangkan media yang sudah ada. Namun, disamping pengembangan
media yang sudah ada guru juga dan juga melakukan inovasi terhadap media,
misalnya dengan menggunakan media kartu.
2. Upaya yang Dilakukan oleh Guru Akuntansi dalam Mengembangan Media
Pembelajaran Di Smk Negeri 1 Karanganyar yaitu media pembelajaran yang
akan digunakan oleh guru pada saat mengajar harus disesuaikan dengan
materi, tujuan, metode, maupun karakteristik. Dalam proses belajar mengajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
guru juga harus menggunakan berbagai macam metode yang akan digunakan
sehingga media yang akan digunakan berbeda dengan media yang digunakan
sebelumnya. Hal ini dilakukan agar siswa dapat menerima materi yang
diberikan oleh guru dengan baik dan kegiatan belajar mengajar tidak
membosankan tetapi menjadi lebih menyenangkan.
3. Kendala-Kendala yang Dihadapi Guru Akuntansi dalam Pengembangan
Kreativitas dalam Penggunaan Media Pembelajaran Di SMK Negeri 1
Karanganyar
Untuk menjadi seorang guru yang kreatif dalam mengembangkan
media pembelajaran yang sudah ada guru akuntansi di SMK Negeri 1
Karanganyar masih mengalami beberapa kendala yang dihadapi oleh guru,
diantaranya yaitu:
a. Terjadi mati lampu
b. LCD buram atau rusak
c. Komputer rusak
d. Siswa tidak mempunyai laptop
Hal ini mengakibatkan proses belajar mengajar sedikit terganggu apabila
seorang guru hanya mengandalkan media yang sudah ada.
4. Solusi yang Dilakukan Guru Akuntansi dalam Pengembangan Kreativitas
Penggunaan Media Pembelajaran Di SMK Negeri 1 Karanganyar
Upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala/hambatan yang
dihadapi saat guru menggunakan media pembelajaran, guru harus bisa
mengoptimalkan lingkungan kelas yang nyaman dan suasana belajar lebih
menyenangkan agar siswa tidak bosan. Guru juga harus menguasai ruang
kelas agar siswa memperhatikan dan berkonsentrasi untuk tetap fokus pada
pelajaran yang diberikan oleh guru.
B. Implikasi
Dari hasil kesimpulan diatas maka dapat dikaji implikasi teoretis dan
implikasi praktis yang dijabarkan sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
1. Implikasi Teoretis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai alat pembuktian bahwa
kreativitas guru akuntansi di SMK Negeri 1 Karanganyar sudah tergolong
cukup kreatif dalam mengembangkan media pembelajaran. Sesuai dengan
pendapat Cynthia mengatakan bahwa pada saat guru akan memulai
pengajaran, dimana guru mengidentifikasi kompetensi dan metodologi. Upaya
ini akan membantu guru dalam mengorganisasikan materi standar serta
mengantisipasi peserta didik dan masalah-masalah yang akan timbul dalam
pembelajaran. Sebaliknya, tanpa persiapan mengajar seorang guru akan
mengalami hambatan dalam proses pembelajaran yang dilakukannya (Majid,
2008: 95).
Pengembangan media pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan bagi guru mata pelajaran lainnya yang berada di sekolah
tersebut. Hal ini bertujuan agar guru dapat lebih kreatif dalam
mengembangkan media sehingga guru tidak tergantung pada media yang
sudah disediakan oleh sekolah. Keberhasilan suatu proses belajar mengajar
harus didukung oleh beberapa komponen seperti murid yang aktif, guru yang
kreatif, media yang menunjang. Oleh karena itu, semua komponen harus
saling menunjang agar tujuan dari pembelajaran itu dapat tercapai.
2. Implikasi Praktis
Hasil penelitian menunjukkan kreativitas guru akuntansi dalam
penggunaan media pembelajaran di SMK Negeri 1 Karanganyar sudah cukup
kreatif dalam penggunaan media pembelajaran. Sebelum proses belajar
mengajar berlangsung guru mempersiapkan terlebih dahulu media yang akan
digunakan dan harus sesuai dengan materi, metode, tujuan maupun
karakteristik siswa. Oleh karena itu, hasil penelitian ini dapat dijadikan
pertimbangan bagi pihak sekolah dalam mengembangkan penggunaan media
pembelajaran. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan bahan masukan bagi
pihak sekolah mengenai penggunaan media sehingga pada masa mendatang
guru dapat diwajibkan untuk menggunakan media secara lebih kreatif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
C. Saran
Untuk meningkatkan kreativitas guru akuntansi dalam penggunaan
media pembelajaran di SMK Negeri 1 Karanganyar, maka peneliti menyarankan
agar dalam penggunaan media pembelajaran guru semakin kreatif. Berikut ini
adalah saran yang akan diberikan oleh penulis kepada pihak kepala sekolah
maupun pihak guru untuk meningkatkan kreativitas dalam penggunaan media
pembelajaran yaitu:
1. Pihak Sekolah
a. Pihak sekolah memberikan himbauan kepada guru agar dalam proses
pembelajaran guru lebih kreatif dalam penggunaan media.
b. Kepala sekolah sebaiknya memberikan pelatihan terhadap guru-guru agar
lebih kreatif dalam menggunakan media.
c. Kepala sekolah sebaiknya memberikan pengarahan kepada guru tentang
disiplin waktu terkait dengan penggunaan media dalam proses belajar
mengajar.
2. Pihak Guru
a. Guru sebaiknya berusaha untuk lebih kreatif dan inovatif agar tidak selalu
menggunakan media yang disediakan di sekolah.
b. Guru sebaiknya menyesuaikan materi, tujuan, metode maupun
karakteristik siswa dengan media yang akan digunakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
DAFTAR PUSTAKA
Arief S. Sadiman, Rahardjo, Anung Haryono, Rahardjito. 2009. Media
Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Azhar, Arsyad. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Dunne, Richard. Wragg, Ted. 1996. Pembelajaran Efektif. Jakarta. PT Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Fajar, Arnie. 2005. Portofolio Dalam Pembelajaran IPS. Bandung: CV. Maulana
Johnson, Lou Anne. 2008. Pelajaran yang Kreatif dan Menarik. Indonesia. PT
Indeks.
Kardiman. 2006. Prinsip-Prinsip Akuntansi. Jakarta: Yudhistira
Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Mulyasa. 2009. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Mustikasari, Ardiani. Mengenal Media Pembelajaran. http://edu-articles.com.
Diakses 3 Januari 2012.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sulistyo, Tri. 2011. Media Pendidikan dan Pembelajaran di Kelas. Surakarta:
UNS Press.
Sutopo, H. B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press.
Sun, Aryo. 2009. Peningkatan Kemampuan dan Kreativitas Guru dalam Proses
Kegiatan Belajar Mengajar di Kelas. Jurnal Mimbar Pendidikan.
No.2/XXVIII/2009
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
Wibawa, Basuki dan Farida Mukti. 2001. Media Pengajaran. Bandung: CV.
Maulana
Wibowo, Thomas. 2005. “Pendayagunaan Media Pembelajaran”. Jurnal
Pendidikan Penabur. Tahun ke-4, No.04
top related