konstruksi tangga(bhnkuliah)tanggabeton02a

Post on 05-Dec-2014

183 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

KONSTRUKSI TANGGA(Bhnkuliah)TanggaBeton02a

TRANSCRIPT

KONSTRUKSI TANGGA

Oleh :Ignatius Haryanto

Konstruksi Tangga Beton Bertulang

• Pada tangga kayu perlu perawatan dan pemeliharaan guna ketahanannya, sedangkan pada tangga beton bertulang praktis hal tersebut tidak begitu diperlukan

• Tangga beton bertulang mempunyai berat sendiri yang cukup besar, maka dalam perencanaan konstruksinya perlu mendapat perhatian serta diusahakan dapat dibuat hemat pemakaian bahan.

KT.027

• Tangga Beton bertulang dapat dibentuk sesuai dengan yang diinginkan, tetapi pada dasarnya tangga beton bertulang dari segi konstruksinya terdiri dari :

- tangga plat/tangga biasa : artinya pelat

sebagai konstruksi pendukungnya

- tangga balok : artinya balok sebagai

pendukungnya

- slabless tread riser stair : artinya anak tangga

menjadi konstruksi pendukungnya

KT.028

• Bekisting dan perancah :- untuk mewujudkan plat/balok beton bertulang diperlukan kelengkapan alat pembentuk yang biasa digunakan bahan yang habis sekali pakai seperti kayu, kecuali pada hal khusus dapat dipergunakan bahan lain.Pembentuk terdiri dari :- pembentuk plat/balok dan anak tangga itu sendiri disebut bekisting- konstruksi yang menahan pembentuk tersebut disebut perancah.

KT.029

• Pembentuk ( bekisting ) dan peraancah harus direncanakan sedemikian rupa ,baik ukuran ukurannya tepat, kokoh dan kuat untuk menahan berat sendiri tangga tersebut termasuk pekerja

KT.030

Konstruksi Tangga Beton Bertulang

1. Tangga plat/tangga Biasa :

Konstruksi tangga plat beton bertulang terdiri dari suatu pelat beton bertulang sebagai konstruksi pendukungnya dengan lebar B = lebar tangga, serta diletakan miring dengan sudut tertentu. Dan di atas pelat tersebut terdapat anak tangganya yang dapat dibuat dari berbagai bahan atau juga terdiri dari beton bertulang.

Di dalam pelat atau di atas bekisting dipasang pembesian/penulangan baik untuk pelat maupun anak tangga. Pada tangga pelat dipasang jala-jala pembesian atau dikenal dengan wappening net untuk pelat tangga, dengan cara besi utama ( tulangan utama /pokok) dipasang membujur tangga yang bidangnya terletak miring, kemudian di atas besi utama dipasang besi pembagi ( tulangan pembagi ) berjajar melintang dan menyilang tegak lurus. Antara besi tersebut diikat satu sama lain. Kemudian dipasang /dibentuk pula besi anak tangga yang dikaitkan pada pembesian pelat tadi.

KT.033

Antara jala-jala besi dengan papan bekisting tersebut diberikan “berantaran “ ( batu tahu ) pada tempat-tempat tertentu yang tujuannya agar besi dan papan bekisting tidak saling bersentuhan. Jarak tersebut disebut “ selimut beton “.

Setelah semua siap, baru dilakukan pengecoran beton, setelah beton mengeras, bekisting dibongkar/dilepaskan.

KT.034

Tulangan/pembesian :

ukuran penampang tulangan/pembesian didasari atas perhitungan/perencanaan dan pada umumnya untuk konstruksi tangga beton bertulang dipergunakan ;

untuk pelat tangga :

tulangan utama/pokok ; Ø 8, Ø 10, Ø 12, D.12

tulangan pembagi ; Ø 8, Ø 10

untuk balok :

tulangan utama : D.13, D.16, D.19

beugel/sengkang ; Ø 8, Ø10

untuk anak tangga :

tulangan utama : Ø10, Ø 12, D.12

tulangan pembagi : Ø 8, Ø 10KT.035

top related