komunikasi assertif dokter gigi dan pasien dg pendekatan nlp

Post on 10-Jul-2015

350 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

BIODATA Nama : Drg. SRI ASIH GAHAYU,M.Kes TTL : Tebing Tinggi / 31 mei 1969 Jabatan : 1. Widyaiswara Madya (gol. IV.b) = Koordinator Widyaiswara UPT Pelatihan dan Penelitian Kesehatan Dinkes (Bapelkes Riau) Propinsi Riau Tahun 1999 – sekarang 2. Dosen Ilmu Kes. Masy dan Tehnik Gigi Stikes Hang Tuah 3. Ketua PDGI Cabang Pekanbaru, 2011- 2014 4. Koordinator Penelitian dan Pengembangan IAKMI Riau 5. Bendahara Ikatan Widyaiswara Riau ( IWI – Riau ) 6. Sekretaris Ikatan Alumni Universitas Idonesia ( ILUNI UI ) 7. Sekretaris Yayasan Maharaja Mandiri Indonesia ( MMI – Riau ) Pendidikan : S1 : Kedokteran Gigi USU 1992 S2 : Magister Kesehatan Univ. Indonesia 2003 S3 : Mahasiswa : Phd : Health Management Universiti Selangor,2012 - skrg Alamat : Jl. Bunga Harum 55, Sukajadi Pekanbaru HP : 081170092 / 081266401165 Email : asih_gahayu@yahoo.com

Pendahuluan • Tuntutan Hukum terhadap dokter Meningkat • Penyebab : 1. Kesadaran Hukum Pasien Meningkat 2. Kesadaran akan hak hak pasien meningkat 3. Interpretasi yang salah bahwa kegagalan mengobati pasien adalah Malpraktek • Seorang dokter tidak bisa disalahkan, apabila yang

dilakukannya adalah sesuai SOP ( Standar Operating Prosedure )

• Kebanyakan Kasus yang dituduhkan Pasien Malpraktek, kepada dokter ybs, hanyalah berupa KEGAGALAN KOMUNIKASI

KORAN

Nota Kesepakatan Kepolisian Daerah Propinsi Riau dengan IDI dan PDGI

25 Mei 2014

KOMUNIKASI ASERTIF • Komunikasi asertif adalah

kemampuan seseorang untuk berkomunikasi secara efektif tanpa terlalu banyak terganggu dengan apa yang orang lain mungkin pikirkan atau katakan.

• Perilaku asertif tidak sama dengan dengan perilaku agresif

• Komunikasi asertif juga akan menuntun seseorang untuk memutuskan antara mengatakan ‘ya’ atau ‘tidak’ untuk situasi tertentu.

4 Tahapan KOMUNIKASI ASSERTIF dengan Pasien :

• Pertama, berikan salam dan sapaan yang hangat kepada pasien. Pasien akan merasa diterima dengan baik oleh dokter gigi.

• Kedua, komunikasi dua arah. Antara dokter gigi dan pasien harus terjalin komunikasi yang baik dan fokus.

• Ketiga, beri penjelasan tentang penyakit dan jenis perawatan yang diperlukan. Sebagai seorang dokter gigi, kita harus mampu menjelaskan kondisi pasien dengan bahasa yang mudah. Terangkan jenis perawatan yang dibutuhkan dan luruskan kesalahan-kesalahan persepsi pasien terhadap kondisinya.

• Keempat, ingatkan kembali informasi kesehatan yang penting terkait kondisinya.

NLP Neuro-Linguistic Programming

(NLP) : adalah model Komunikasi

interpersonal dan merupakan pendekatan alternatif terhadap psikoterapi yang didasarkan kepada pendengar subyektif mengenai bahasa,

komunikasi, dan perubahan personal

Neuro : dapat diartikan sebagai

berbagai mekanisme yang dilakukan individu dalam menginterpretasikan informasi yang didapat melalui panca indra dan berbagai mekanisme pemprosesan selanjutnya di pikiran

Linguistic ditujukan untuk

menjelaskan pengaruh bahasa yang digunakan pada diri maupun pada individu lain yang kemudian membentuk pengalaman individu akan lingkungan.

Programming: dapat diartikan

sebagai berbagai mekanisme yang dapat dilakukan untuk melatih diri seorang individu (dan individu lain) dalam berpikir, bertindak dan berbicara dengan cara baru yang lebih positif

NLP terdiri dari 3 kata, yaitu Neuro yang

berarti sel syaraf, Linguistic yang

berarti bahasa, dan Programming yang berarti program

Metode ini sesungguhnya adalah suatu

bentuk metode komunikasi, yaitu bagaimana seseorang dapat menyampaikan pesan secara santun dan bersahaja kepada para audience /

PASIEN

Penyimpangan dalam menyampaikan pesan sering kali menimbulkan kesalahpahaman

(misscommunication) : bahkan pertengkaran karena masing-masing

merasa tidak dimengerti oleh satu sama lainnya.

Setiap orang bisa menjadi pembicara yang baik tetapi tidak semua orang bisa menjadi

pendengar yang baik.

Empat Pilar Utama NLP

•Hasil (Outcome): Sebelum memulai suatu komunikasi, terlebih dahulu individu perlu mengenali hasil akhir yang diinginkan.

•Rapport merupakan inti dari komunikasi

yang efektif. Salah satu cara untuk membangun rapport adalah dengan mengikuti (pacing) lawan bicara, contohnya dengan menyamakan bahasa tubuh, laju nafas dan lainnya. Hal ini didasari karena setiap individu hanya menyukai individu yang serupa.

•Akuitas sensorik adalah

kemampuan menggunakan panca indra untuk mengamati individu lain secara cermat tanpa asumsi ataupun penilaian tertentu sebelumnya sehingga individu dapat memberikan respon dengan rapport yang maksimal.

•Fleksibilitas (Flexibility) :

Guna mencapai hasil akhir yang diinginkan, individu membutuhkan fleksibilitas

Persepsi Sensorik

Terminologi NLP dikenal sebagai :

VAK : (Visual, Auditory,

dan Kinesthetic

(Sensory Language) Bahasa sensorik (sensory language) yang digunakan, seperti;

"Masalah itu terasa seperti beban yang sangat

berat di pundak saya." (Kinesthetic) "Dapatkah anda membayangkan apa yang

sedang saya bicarakan?" (Visual) "Hal tersebut terdengar tidak asing bagi saya."

(Auditory)

Pasien dengan Tipe Visual

Pasien dengan Tipe Auditori

Penggunaan NLP masih sebatas sebagai terapi tambahan atau

pelengkap pada terapi lainnya. Terapi khusus NLP dinamakan Neurolinguistic

Psikoterapi

NLP adalah terapi, sekarang diadaptasikan pada penggunaan di luar psikoterapi, seperti komunikasi interpersonal dan persuasi dalam

komunikasi

TERIMAKASIH

top related