komponen perangkat pembelajaran aud
Post on 16-Oct-2021
9 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
Kegiatan Belajar 1
Komponen Perangkat Pembelajaran AUD
_________________________________________________________________
PENDAHULUAN Deskripsi Singkat
Salam semangat bapak, ibu dan teman-teman mahasiswa. Pada Kegiatan
Belajar 1 (KB1) kita akan mendalami tentang pengembangan kurikulum
PAUD dan komponen utama perangkat pembelajaran yang terdiri dari
merumuskan tujuan, memilih pengalaman belajar (materi), memilih metode
dan media pembelajaran serta perencanaan asesmen. Setelah Saudara
mempelajari KB1 ini, kita akan memahami apa itu pengembangan kurikulum
dan komponen utama pembelajaran.
Relevansi
Setelah menyelesaikan KB 1 ini, saudara diharapkan mampu menjelaskan
pengembangan kurikulum PAUD dan komponen utama perangkat
pembelajaran secara komprehensif. Secara lebih rinci, saudara diharapkan
dapat menjelaskan:
1. Pengertian pengembangan kurikulum PAUD
2. Pengertian pembelajaran
3. Program Semester (Prosem), RPPM dan RPPH
4. Komponen utama perangkat pembelajaran (tujuan pembelajaran, materi,
metode dan media pembelajaran serta penilaian/asesmen)
Dengan menguasai tujuan tersebut, saudara akan dapat membedakan
antara sub komponen perangkat pembelajaran dengan benar, sehingga saudara
dapat melanjutkan kajian saudara tentang penyusunan perangkat pembelajaran
agar tujuan tersebut dapat saudara kuasai.
2
Petunjuk Belajar
Untuk keberhasilan saudara dalam belajar, ikutilah semua petunjuk
dengan cermat. Bacalah uraian berulang-ulang, cari contoh lain yang serupa,
kerjakan latihan secara disiplin, dan bacalah rangkuman sebelum mengerjakan tes
formatif. Jika saudara menunjukkan disiplin yang tinggi dalam belajar, saudara
pasti berhasil dan secara berangsur-angsur saudara akan menjadi mahasiswa yang
mampu belajar mandiri.
Selamat belajar dan sukses!
3
INTI
Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan
1. Mampu merancang pembelajaran untuk AUD berdasarkan teori bermain dan permainan dalam rangka mewujudkan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak abad 21
2. Mampu merancang pembelajaran yang inovatif, kreatif dan sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan tuntutan perkembangan IPTEKS
3. Mampu mengimplementasikan pembelajaran untuk anak usia dini yang sesuai dengan tuntutan perkembangan abad 21
4. Mampu menelaah berbagai permasalahan pembelajaran berbasis data
Pokok-Pokok Materi
1. Kurikulum AUD dan prinsip pengembangan kurikulum
2. Mampu menyusun perangkat pembelajaran dengan komponen2 yang
lengkap
A. Prosedur Penyusunan Perangkat Pembelajaran AUD
1. Pengertian Pengembangan Kurikulum
Jika kita berbicara tentang komponen-komponen perangkat pembelajaran
mau tidak mau kita akan bicara mengenai kurikulum. Kurikulum pada dasarnya
berfungsi sebagai pedoman terutama bagi pendidik di setiap jenjang pendidikan
pada tingkat satuan masing-masing. Oleh karenanya, ada sejumlah prinsip dalam
proses mengembangkan kurikulum.
Kurikulum sebagai pedoman akan membawa anak untuk dapat memaknai
hidup sesuai dengan aturan hidup yang ada di masyarakat dan membekali anak
baik dalam bidang pengetahuan, sikap maupun keterampilan sesuai dengan apa
yang diharapkan oleh masyarakat. Oleh karena itu, dalam penyusunan kurikulum
4
yang didapat dari pengalaman belajar anak kurikulum harus relevan dengan
kebutuhan masyarakat dan inilah yang dinamakan prinsip relevansi.
Relevansi sendiri terbagi dua, yaitu relevansi internal dan relevansi
eksternal. Relevansi internal adalah bahwa setiap kurikulum harus memiliki
keserasian antara komponen-komponennya, yaitu keserasian antara tujuan yang
harus dicapai, isi, materi atau pengalaman belajar yang harus dimiliki anak,
strategi atau metode yang digunakan serta alat penilaian untuk melihat
ketercapaian tujuan pembelajaran. Relevansi internal ini menunjukkan keutuhan
suatu kurikulum sebagai dokumen.
Relevansi eksternal memiliki makna bahwa antara tujuan, isi dan proses
belajar anak yang tercakup dalam kurikulum sejogyanya sesuai dengan kebutuhan
dan tuntutan masyarakat. Biasanya dalam pelaksanaan penyusunan kurikulum
relevansi eksternal yang harus diperhatikan adalah relevan dengan lingkungan
hidup anak. Artinya isi kurikulum hendaknya disesuaikan dengan lingkungan
sekitar anak. Berikutnya kurikulum harus relevan dengan perkembangan zaman,
artinya isi kurikulum harus sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada saat ini
(yang sedang berkembang); dan yang ketiga dengan tuntutan masyarakat dan
kebutuhan anak; artinya bahwa apa yang diajarkan di sekolah harus mampu
memenuhi kebutuhan anak dan perkembangan masyarakat yang ada di sekitar
anak.
Oleh karena itu, dalam menyusun kurikulum guru harus memperhatikan
keterkaitan komponen-komponen yang ada dalam kurikulum secara cermat.
2. Pengertian Perencanaan Pembelajaran
Pembelajaran yang baik harus dilaksanakan secara sistematis dan
berkesinambungan. Kegiatan pembelajaran dirancang dengan mengikuti prinsip-
prinsip pembelajaran, keluasan muatan/materi, pengalaman belajar, alat/sumber
belajar, model pembelajaran dan cara penilaian.
5
Perencanaan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang memproyeksikan
tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam suatu pembelajaran, dengan
mengkoordinasikan komponen pengajaran, sehingga arah tujuan, materi, metode
dan teknik serta evaluasi menjadi jelas dan sistematis (Nana Sujana, 1988).
Perencanaan Pembelajaran adalah apa yang akan dikerjakan guru dan anak di dalam
kelas dan di luar kelas. (Reiser, 1986). Perencanaan kegiatan pembelajaran adalah
suatu proyeksi tentang apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan yang
bernilai (Roger A. Kauffman, 1972).
Pembelajaran sebagai suatu sistem bertujuan agar guru dapat memahami apa
yang direncanakan dalam suatu perencanaan konsep berdasarkan kurikulum yang
berlaku. Perencanaan program belajar mencakup kegiatan merumuskan tujuan
pembelajaran, merumuskan isi/materi pelajaran yang harus dipelajari, merumuskan
kegiatan belajar dan merumuskan sumber belajar atau media pembelajaran yang
akan digunakan serta merumuskan asesmen hasil belajar. Fungsi perencanaan
pembelajaran sebagai pedoman kegiatan guru dalam mengajar dan pedoman anak
dalam kegiatan belajar yang disusun secara sistematis dan sistemik. Perencanaan
program belajar harus berdasarkan pendekatan sistem yang mengutamakan
keterpaduan antara tujuan, materi, kegiatan belajar dan asesmen.
Rencana pembelajaran pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka
pendek yang dilakukan oleh guru untuk dapat memperkirakan berbagai tindakan
yang akan dilakukan di kelas atau di luar kelas. Perencanaan pembelajaran tersebut
perlu dilakukan agar guru dapat mengkoordinasikan berbagai komponen
pembelajaran yang berorientasi (berbasis) pada pembentukan kompetensi anak,
yakni kompetensi dasar, materi standar, indikator hasil belajar, dan penilaian.
Prinsip perencanaan pengajaran yang harus diperhatikan adalah: a)
perencanaan pengajaran harus berdasarkan kondisi anak, b) perencanaan
pengajaran harus berdasarkan kurikulum yang berlaku, c) perencanaan harus
memperhitungkan waktu yang tersedia, d) perencanaan pengajaran harus
merupakan urutan kegiatan belajar-mengajar yang sistematis, e) perencanaan
6
pengajaran bila perlu harus dilengkapi dengan lembaran kerja anak atau tugas dan
atau lembar observasi serta f) perencanaan pengajaran harus bersifat fleksibel.
Sedangkan perencanaan pembelajaran untuk AUD lebih menekankan pada
proses pengembangan aspek-aspek perkembangan anak seperti aspek
perkembangan kognitif, bahasa, nilai agama dan moral, fisik/motorik, seni dan
sosial emosional. Capaian dan kualitas perkembangan serta tindakan intervensi
yang akan dilakukan bila anak belum mencapai target perkembangan disesuaikan
dengan permasalahan perkembangan yang dihadapi anak dan bagaimana solusi
yang dilakukan guru. Capaian dan target perkembangan anak menginguti rujukan
Permen Dikbud No. 137 tahun 2013. (STPPA = Standar Tingkat Pencapaian
Perkembangan Anak).
Berkaitan dengan tugas guru sebagai perencana, perencanaan pembelajaran
wajib disusun oleh guru secara mandiri, sesuai dengan aturan yang berlaku.
Perencanaan pembelajaran AUD yang harus disusun dan disiapkan guru sebelum
pelaksanaan pembelajaran terdiri atas perencanaan pembelajaran semesteran
(PROSEM), perencanaan pembelajaran mingguan (RPPM) dan perencanaan
pembelajaran harian (RPPH). Dalam menyusun ketiga jenis perencanaan di atas
harus mengacu pada muatan pembelajaran yang telah dirumuskan dan ditetapkan.
Perencanaan program semester berisi daftar tema satu semester termasuk
alokasi waktu setiap tema dengan menyesuaikan hari efektif kalender pendidikan.
Tema berfungsi sebagai wadah yang berisi bahan dan kegiatan untuk
mengembangkan potensi anak. Dalam menyusun perencanaan program semester,
lembaga diberikan keleluasaan dalam menentukan format dan disesuaikan dengan
kebutuhan lembaga masing-masing.
Rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan (RPPM), dikembangkan dari
kegiatan semester, namun penyajiannya lebih lengkap dan lebih operasional.
Sedangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH), adalah unit
perencanaan terkecil dibuat untuk digunakan dan memandu kegiatan dalam satu
hari. RPPH disusun berdasarkan RPPM yang berisi kegiatan-kegiatan yang dipilih
7
dari indikator yang direncanakan untuk satu hari sesuai tema dan sub tema.
Penulisan RPPH disesuaikan dengan model atau pendekatan yang telah ditentukan
atau dipilih serta disesuaikan dengan jenis kegiatan atau metode/strategi, pada saat
pembuatan rencana kegiatan mingguan. RPPH memuat identitas lembaga, tema/sub
tema, kelompok usia, alokasi waktu, kegiatan belajar (awal/pembukaan, inti dan
akhir/penutup), media dan sumber belajar.
Dari uraian pengembangan kurikulum di atas, dapat dibuatkan bagan
prosedur pengembangan kurikulum PAUD seperti di bawah ini:
Gambar 1. Prosedur Pengembangan Kurikulum PAUD
3. Prosedur Penyusunan Perangkat Pembelajaran
Sebagaimana diketahui bersama bahwa, Pendidikan Anak Usia Dini pada
jalur pendidikan nonformal berbentuk Kelompok Bermain adalah layanan
pendidikan diutamakan bagi anak usia 4 sampai dengan 6 tahun merupakan layanan
8
di Taman Kanak-kanak yang berfungsi untuk membantu meletakkan dasar-dasar ke
arah perkembangan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan bagi
anak usia dini dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk tumbuh
kembang selanjutnya, sehingga anak siap memasuki pendidikan dasar.
B. Komponen-komponen perangkat pembelajaran untuk AUD sebagai
berikut:
1. Merumuskan tujuan
Rumusan tujuan pembelajaran mencakup 3 aspek domain yaitu
domain kognitif, domain afektif dan domain psikomotorik (Bloom:1964).
Domain kognitif, dimana tujuan pembelajaran berkaitan dengan aspek
intelektual anak yaitu penguasaan pengetahuan, informasi, data dan fakta,
konsep, generalisasi, serta prinsip. Domain afektif adalah domain yang
berhubungan dengan penerimaan dan apresiasi anak terhadap suatu hal serta
perkembangan mental yang ada dalam diri seseorang. Domain psikomotorik
adalah domain yang menggambarkan kemampuan dan keterampilan anak
yang dapat dilihat dari unjuk kerja atau performance berupa keterampilan
fisik dan keterampilan non fisik. Istilah pada Pendidikan Anak Usia Dini
adalah motorik halus dan motorik kasar. Pada saat merumuskan tujuan
pembelajaran mengacu indikator KD (Kurikulum 2013 PAUD). Indikator
tersebut dirumuskan oleh guru. Contoh cara merumuskan indikator dapat
dilakukan seperti berikut ini dengan menggunakan Tema: Diriku
9
Tabel 1. Cara merumuskan indikator
No KD Indikator 1 1.1 Mempercayai adanya Tuhan
melalui ciptaan-Nya 1.1.1 Menyadari keberadaan Tuhan melalui adanya tubuhku 1.1.2 bersyukur telah diberikan tubuh yang sehat oleh Tuhan
2 1.2 Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa syukur kepada Tuhan
1.2.1 terbiasa menggosok gigi 1.2.2 terbiasa mencuci tangan
3 2.1 Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat
2.1.1 terbiasa membuang sampah pada tempat yang telah ditentukan 2.1.2 terbiasa membersihkan tempat makanku
4 2.3 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif
2.3.1 berusaha untuk membuat sesuatu yang aku sukai 2.3.2 berusaha menghasilkan sesuatu dari sesuatu yang ada di sekitarku
5 3.1 Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari 4.1 Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang dewasa
3.1.1 berdo’a telah diberi tubuh yang sehat 3.1.2 berdoa sebelum makan 3.1.3 berdoa setelah makan
3.2 Mengenal perilaku baik sebagai cerminan akhlak mulia 4.2 Menunjukkan perilaku santun sebagai cerminan akhlak mulia
3.2.1 terbiasa memberi salam saat bertemu guru 3.2.2 terbiasaMemberi salam saat mau masuk rumah
3.3 Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk pengembangan motorik kasar dan motorik halus 4.3 Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan halus
3.3.1 mampu menunjukkan anggota gerak (tangan dan kaki) sambil bersuara (ini tanganku) 3.3.2 mampu menangkap bola yang dilempar ke arahnya 3.3.3 mampu menggunakan sendok saat makan
3.15 Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni 4.15 Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai media
3.15.1 membentuk bagian-bagian tubuh dengan menggunakan kertas Koran dan tanah liat 3.15.2 membuat gambar orang
10
2. Memilih materi pembelajaran (pengalaman belajar)
Belajar bukan hanya sekedar mencatat dan menghafal, akan tetapi
proses untuk mendapatkan pengalaman belajar. Ada kalanya proses
pembelajaran juga dilakukan dengan stimulasi dan dramatisasi. Tujuan
yang hendak dicapai tidak hanya sekedar untuk mengingat tapi juga
menghayati suatu peran tertentu yang berkaitan dengan perkembangan
mental dan emosi anak. Memberikan pengalaman pada anak untuk mampu
bersosialisasi dengan orang lain. Misalnya anak melakukan kegiatan
bermain peran menjadi penjual di pasar dimana ada anak yang menjual dan
sebagai pembeli yang melakukan transaksi, dengan ini anak diberi
pengalaman kelak akan menjadi pembeli yang jujur dan penjual yang jujur.
Dalam kegiatan bermain peran terdapat beberapa materi, yaitu 1) benda-
benda yang dijual (nama buah, sayur), 2) ukuran, 3) warna, 4) tokoh, 5)
uang dan 6) nilai uang
Gambar 2. Kegiatan bermain peran pada AUD
3. Memilih Metode dan Media Pembelajaran
Menentukan kegiatan belajar mengajar dengan memilih dan
merancang strategi, metode, media dan model pembelajaran untuk anak.
Kegiatan belajar anak disesuaikan dengan karakteristik anak usia dini atau
disesuaikan dengan kebutuhan dan minat anak. Metode pembelajaran untuk
11
AUD sangat variatif sekali dari metode ceramah, cerita, bernyanyi, bermain
dan lain sebagainnya. Selanjutnya, memilih media pembelajaran yang
banyak digunakan pada saat pembelajaran berlangsung. Ada hal-hal yang
harus diperhatikan dalam memilih media pembelajaran untuk AUD yaitu
dari aspek keamanan dan kenyamanan anak dalam kegiatan bermain dan
karakteristik materi yang disampaikan kepada anak.
4. Perencanaan asesmen
Asesmen merupakan faktor penting dalam perencanaan pembelajaran,
sebab dengan asesmen akan dapat dilihat keberhasilan pengelolaan
pembelajaran dan keberhasilan anak mencapai tujuan pembelajaran. Pelaporan
perkembangan anak disusun melalui proses analisis sintesis, interpretasi dan
komunikasi. Dalam proses analisis dan sintesis, guru mengumpulkan data hasil
asesmen perkembangan yang telah dilakukannya untuk semua aspek
perkembangan dan mengamati karakteristik perkembangan yang terlihat pada
anak. Selanjutnya, guru membuat sebuah interpretasi dari karakteristik
perkembangan anak yang telah diamati guru.
Pelaporan perkembangan anak bertujuan untuk membantu guru
merencanakan pembelajaran selanjutnya sesuai dengan perkembangan anak,
memberikan informasi kepada orangtua tentang kemajuan anak serta
mendukung kelancaran program guru dan orangtua.
Setelah uraian kegiatan belajar 1, maka diharapkan Saudara dapat
mengerjakan latihan dan mendiskusikan dengan teman tentang pertanyaan
latihan dibawah ini.
12
FORUM DISKUSI
Untuk memperdalam pemahaman Saudara mengenai materi di atas, kerjakanlah
latihan berikut!
1. Coba jelaskan apa yang anda ketahui tentang Perencanaan Pembelajaran.
2. Bagaimana menurut anda proses penyusunan perencanaan pembelajaran
yang sesuai dengan perkembangan anak usia dini?
Petunjuk jawaban latihan
1. Untuk dapat menjawab coba diskusikan dalam kelompok tentang
Perencanaan Pembelajaran.
2. Sebagai seorang guru saudara harus membuat perencanaan pembelajaran
dengan memperhatikan karakteristik, kebutuhan dan tujuan pembelajaran
anak usia dini serta pengembangan aspek-aspek perkembanagan anak.
19
Kegiatan Belajar 2
PENYUSUNAN RPPM DAN RPPH
PENDAHULUAN Deskripsi Singkat
Pada KB 1 saudara sudah belajar pengembangan kurikulum PAUD dan
komponen perangkat pembelajaran. Jika KB 1 sudah saudara kuasai, saudara tentu
sudah paham benar tentang komponen perangkat pembelajaran, termasuk manfaat,
fungsinya, keterbatasannya dan persyaratan yang diperlukan. Berdasarkan
pengetahuan pada KB 1 tersebut, pada KB 2 ini anda saudara akan mendapat
kesempatan untuk mengkaji langkah-langkah yang harus ditempuh dari
pengembangan kurikulum yaitu penyusunan program semesteran, RPPM dan
RPPH. Pemahaman langkah-langkah penyusunan prosem,RPPM dan RPPH akan
menjadi acuan bagi pengembangan RPPH yang akan digunakan guru sebagai
pedoman melaksanakan kegiatn pembelajaran. Oleh karena itu, saudara dituntut
untuk mampu menjelaskan secara deskriptif bagaiman menyusun dan
mengembangan program semesteran, RPPM dan RPPH yang akan digunakan
untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sebenarnya.
Relevansi
Setelah menyelesaikan KB 2 ini, saudara diharapkan mampu menjelaskan
penyusunan Prosem, RPPM dan RPPH secara komprehensif. Secara lebih rinci,
saudara diharapkan dapat menjelaskan dan menyusun:
1. Program semester (PROSEM) yang disusun dengan komponen yang
lengkap
2. Program Mingguan (RPPM) dengan komponen yang lengkap
3. Program Harian (RPPH) disusun dengan komponen yang lengkap
Dengan menguasai tujuan tersebut, saudara akan dapat mengembangkan
dan menyusun prosem, RPPM dan RPPH. Agar tujuan tersebut dapat saudara
20
kuasai, saudara harus dapat memahami langkah-langkah penyusunan Prosem,
RPPM dan RPPH yang ada pada KB 2 ini.
Petunjuk Belajar
Untuk keberhasilan saudara dalam belajar, ikutilah semua petunjuk dengan
cermat. Bacalah uraian berulang-ulang, cari contoh lain yang serupa, kerjakan
latihan secara disiplin, dan bacalah rangkuman sebelum mengerjakan tes formatif.
Jika saudara menunjukkan disiplin yang tinggi dalam belajar, saudara pasti
berhasil dan secara berangsur-angsur saudara akan menjadi mahasiswa yang dapat
belajar secara mandiri.
Selamat belajar dan sukses!
21
INTI Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan
5. Mampu merancang pembelajaran untuk AUD berdasarkan teori bermain dan permainan dalam rangka mewujudkan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak abad 21
6. Mampu merancang pembelajaran yang inovatif, kreatif dan sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan tuntutan perkembangan IPTEKS
Pokok-Pokok Materi
1. Program semester (PROSEM) yang disusun dengan komponen yang lengkap
2. Program mingguan (RPPM) berdasarkan Proses yang disusun dengan komponen
yang lengkap.
3. Rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH) yang bersifat kontekstual,
bermakna dan mampu memicu HOTS pada anak usia dini
4. Mampu melakukan validasi rancangan program pembelajaran harian
5. Mampu menyusun kembali perencanaan pembelajaran sesuai dengan temuan /
hasil validasi.
A. Tahapan Penyusunan Program Semester
Program semester adalah wadah yang berisi bahan kegiatan untuk
mengembangkan potensi anak dan menyatukan seluruh kompetensi dalam satu
kesatuan yang lebih berarti, memperkaya wawasan dan perbendaharaan kata anak
sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakana . Program semester berisi daftar
tema satu semester dan alokasi waktu setiap tema. Program semester (Prosem)
dapat dilengkapi dengan menyusun kegiatan-kegiatan pembelajaran yang
dikembangkan dari muatan/materi yang ada pada Kompetensi Dasar untuk
digunakan dalam menyusun RPPM.
Tentu Saudara masih ingat bagaimana menyusun program semester dalam materi
kurikulum. Ini langkah-langkah penyusunan program semester.
22
1. Membuat daftar tema satu semester kemudian memilih dan
mengurutkan tema yang sudah dipilih tersebut berdasarkan materi yang
terdapat dalam tema.
2. Menjabarkan tema ke dalam sub tema dan dapat dikembangkan lebih
rinci lagi menjadi sub-sub tema untuk setiap semester.
3. Menentukan alokasi waktu untuk setiap tema.
4. Menentukan kompetensi dasar pada setiap sub tema yang akan
dikembangkan.
5. Menentukan kegiatan belajar sesuai dengan kompetensi dasar yang
ditetapkan akan dipakai selama tema yang sama. Kompetensi dasar yang
sudah dipilih untuk tema dapat dibagi ke dalam beberapa kelompok
yang disesuaikan dengan sub tema.
6. Kompetensi dasar yang diambil untuk sub tema tersebut akan
digunakan terus selama sub tema dibahas.
7. Kompetensi dasar yang sudah digunakan pada tema dan sub tema dapat
diulang untuk digunakan kembali pada tema yang berbeda.
Tabel 2. Contoh Perencanaan Program semester
B. Pemilihan Tema
Tema dapat dikembangkan menjadi sub-sub tema. Alokasi waktu setiap
tema tergantung pada minat anak, keluasan dan kedalaman pengetahuan
23
disesuaikan dengan banyak sedikitnya bahan yang ada di lingkungan.Tema
berfungsi untuk menyatukan isi program pengembangan dalam satu kesatuan yang
utuh, memperkaya perbendaharaan kosa kata peserta didik dan membuat
pembelajaran lebih bermakna.
Tema merupakan alat atau wahana yang berisi bahan kegiatan untuk
mengembangkan kompetensi secara utuh. Tema disusun sesuai dengan prinsip-
prinsip penentuan tema. Sebuah tema dapat digunakan untuk berbagai kelompok
usia, kedalaman dan keluasan bahasannya disesuaikan dengan tahapan
perkembangan anak.
Prinsip pemilihan tema sebagai berikut:
1. Tema dipilih mulai dari hal yang terdekat dengan kehidupan anak ke hal
yang lebih jauh dari kehidupan anak. Misalnya tema Diriku, sub tema
‘’aku’’ dan tema gejala alam sub tema “bulan, bintang dan matahari”.
2. Tema dipilih dari tema-tema yang menarik minat anak.
3. Tema dipilih mulai dari tema-tema yang sederhana ke yang sulit bagi anak.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam mengembangkan tema antara lain:
1. Mempelajari minat anak.
2. Mengidentifikasi konsep sebagai materi yang terdapat dalam tema, menjadi
sub tema dan sub-sub tema dan seterusnya
3. Menata dan mengurutkan tema berdasarkan prinsip-prinsip pemilihan tema.
4. Menjabarkan tema ke dalam sub-sub tema agar cakupan tidak terlalu luas.
24
C. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)
Langkah-langkah penyusunan RPPM
1. Mengacu pada kompetensi dasar (Kompensi Dasar) yang memuat sikap,
pengetahuan, dan keterampilan untuk mewujudkan ketercapaian kompetensi
inti (KI-1 KI-2 KI-3 KI-4).
2. Memuat cakupan materi yang sesuai dengan KD dan dalam cakupan tema.
3. Memilih kegiatan selaras dengan cakupan materi pembelajaran.
4. Mengembangkan kegiatan main yang berpusat pada anak.
5. Menggunakan pembelajaran tematik.
6. Mengembangkan cara berpikir pendekatan saintifik.
7. Berbasis budaya lokal dan memanfaatkan lingkungan alam sekitar, sebagai
media anak.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan RPPM antara lain:
1. Penjabaran dari perencanaan program semester
2. Berisi tema, sub-tema –KD – materi – rencana kegiatan
3. Penyusunan kegiatan mingguan disesuaikan dengan strategi pengelolaan
kelas
(kelompok, sudut, area dan sentra) yang ditetapkan masing-masing satuan
PAUD
Cara menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)
1. Tuliskan identitas Program
a. Semester / bulan / minggu
b. Tema
c. Kelompok sasaran / usia
d. Kompetensi dasar
2. Mengembangkan rencana kegiatan mingguan
a. Nomor urut diisi sesuai urutan
b. Sub tema diambil dari bagian tema di program semester
25
c. Materi diturunkan dari pengetahuan yang akan dikenalkan sesuai KD
d. Rencana kegiatan diisi dengan jenis kegiatan yang akan dilakukan anak
dengan ukuran mingguan (boleh satu minggu, dua minggu atau lebih
sesuai dengan kedalaman tema yang telah ditetapkan guru/sekolah).
e. Pengulangan materi
Materi yang ditetapkan pada setiap sub tema akan digunakan terus
selama sub tema tersebut dibahas tetapi disampaikan melalui kegiatan
bermain yang berbeda di setiap kelompok/sudut/area dan sentra.
Contoh format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan
Nama lembaga : PAUD RAMA
Semester / Minggu ke : I / Juli / Minggu ke 2-3-4
Tema : Diriku
Kelompok : B ( usia 5- 6 tahun)
Kompetensi Dasar : 1.1-1.2-2.3-2.5-2.8-2.10-3.1-4.1-3.2-4.2-
3.3-4.3-3.14- 4.14- 3.15–4.15
Tabel 4. Contoh format RPPM
26
Contoh format lainnya
Ruang Lingkup Pembelajaran
Tema / sub tema : Diriku / Tubuhku
Semester / Minggu : 1 / 13
Kelompok : B
KD: 1.1.- 1.2 – 2.3 – 2.5 – 2.8 – 2. 10 – 3.3 – 4.3 – 3.4 – 4.4 – 3. 12 – 4. 12 – 3.15
- 4.15
Materi : Tubuhku ciptaan Tuhan, Berterima kasih sebagai kebiasaan sopan, bagian-
bagian tubuh, bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh, Kerapian
berpakaian, Doa sebelum dan sesudah belajar, nama anggota tubuh dan cara
merawatnya, keaksaraan awal anggota tubuh, cara membuat taplak meja dan cara
membuat vas bunga dengan melipat,
27
Gambar 3. Contoh format lain dari RPPM
D. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
1. Disusun berdasarkan kegiatan mingguan.
2. Kegiatan harian berisi kegiatan awal/pembukaan, inti, istirahat/makan bersama
dan akhir/penutup.
3. Pelaksanaan pembelajaran dalam satu hari dilaksanakan sesuai dengan prinsip-
prinsip pembelajaran anak usia dini.
4. Penyusunan kegiatan harian disesuaikan dengan kondisi satuan pendidikan
masing-masing dan menggunakan pendekatan saintifik.
5. Kegiatan harian dapat dibuat oleh satuan pendidikan dengan format sesuai
kebutuhan masing-masing ataupun dapat melihat contoh.
6. Penyusunan RPPH mengacu kepada RPPM
28
Beberapa contoh cara penyusunan RPPH
Contoh:
Semester / bulan / Minggu Ke : I / Juli /2
Hari / Tanggal : ……. / ……..
Kelompok / Usia : B / 5-6 Tahun
Tema / Sub Tema : Diriku / Tubuhku
Judul Kegiatan Belajar : MEMBUAT ANGGOTA
TUBUH (DENGAN RAGAM
MEDIA)
Kompetensi Dasar (KD) : 1.1-1.2-2.3-2.5-2.8-2.10- 3.12-
4.112-3.15- 4.15 (dari RPPM)
TUJUAN PEMBELAJARAN (ISINYA INDIKATOR), MISALNYA
SEPERTI
1. Anak mampu menyadari tubuhnya sebagai ciptaan Tuhan dengan mengamati badan masing2
2. Anak mampu bertutur kata dengan menggunakan kata-kata sopan pada saat
berbicara dalam kegiatan belajar
3. Anak mampu menyebutkan nama-nama bagian tubuh
4. Anak mampu melakukan kegiatan mengikuti maze yang diberikan guru
(Catatan: Tema/subtema dan judul kegiatan diambil dari RPPM )
1. Materi:
- Tubuhku ciptaan Tuhan
- Nama bagian-bagian tubuh (kepala; tangan; kaki dan badan)
- Fungsi tangan, kaki dan jari tangan
- Kebersihan tubuh (kesehatan)
29
- Keaksaraan yang berkaitan dengan bagian2 tubuh
2. Sumber dan Media Belajar:
- Buku
- Media gambar Orang (anak)
2. Kegiatan Main
- Membentuk Huruf-huruf nama bagian tubuh dari plastisin
- Mewarnai gambar anak
- Mencari jejak (maze) dimana Ita berada dengan menggunakan
LKPD/LKA
Proses Kegiatan :
A. Awal/Pembukaan (kegiatan bersama)
1. Bernyanyi ‘’Aku anak Indonesia”
2. Tepuk ‘’Saya‘’
3. Mengamati diri sendiri (ciri-ciri, atribut yang dikenakan, huruf-huruf nama
diri)
4. Bercakap-cakap tentang bagian-bagian tubuh dan fungsinya
5. Tanya jaawab antara anak guru dan anak bagaimana menjaga kebersihan
tubuh
6. Mengenalkan kegiatan dan aturan yang digunakan bermain.
B. Inti
1. Menyusun huruf nama diri dari palstisin
2. Mewarnai gambar anak sesuai jenis kelamin
3. Mencari jejak (Maze) dimana Ita berada
C. Recalling
1. Merapikan mainan
2. Tanya jawab tentang perasaaan diri selama melakukan kegiatan bermain
3. Bila ada perilaku yang kurang tepat harus didiskusikan bersama
4. Menceritakan dan menunjukkan hasil karyanya
30
5. Penguatan pengetahuan yang didapat anak
D. Akhir/Penutup
1. Menanyakan perasaan selama hari ini belajar dan bermain dengan guru dan
teman-teman
2. Bercakap-cakap kegiatan apa saja yang sudah dimainkan hari ini, mainan
apa yang paling disukai .
3. Cerita pendek yang berisi pesan-pesan
4. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari
5. Berdoa setelah belajar
E. Penilaian : Observasi/hasil karya/catatan anekdot
F. Rencana Penilaian
Metode: Observasi
Instrumen:
- Daftar cek (v)
- Event Sampling
- Rubrik menggambar
- Catatan kelas
Catatan:
Berbagai bentuk format dapat dikreasikan oleh guru yang dapat dimengerti dan
dapat diimplementasikan. Sebagus apapun suatu program atau produk jika tidak
digunakan maka tidak aka ada gunanya. Sama halnya jika kurikulum dikemas
dengan baik tapi pada kenyataan guru tidak menerapkan maka tidak akan tercapai
tujuan pendidikan. RPPM dan RPPH untuk model pembelajarannya disesuaikan
dengan lembaga masing-masing.
39
Kegiatan Belajar 3
PENYUSUNAN MATERI,
SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN,
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN LEMBAR
KERJA ANAK
__________________________________________________________________
PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat
Pada KB 1 dan 2, saudara sudah belajar tentang komponen perangkat
pembelajaran dan mengembangkan serta menyusun prosem, RPPM dan RPPH. Jika
KB 1 dan 2 tersebut sudah saudara kuasai, saudara tentu sudah paham benar
bagaiman mengembangkan kurikulum PAUD dan komponen utama perangkat
pembelajaran, termasuk manfaat, keterbatasan dan persyaratan yang diperlukan.
Berdasarkan pengetahuan pada KB 1 dan 2 tersebut, pada KB 3 ini saudara akan
mendapat pemahaman tentang pengembangan materi pembelajaran, sumber dan
media pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan membuata LKA. Pemahaman akan
langkah-langkah penyusunan komponen utama perangkat pembelajaran ini akan
menjadi landasan bagi guru untuk mengembangan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan di lapangan. Oleh karena itu, saudara dituntut untuk mampu
menjelaskan langkah-langkah pengembangan komponen perangkat pembelajaran
serta mendeskripsikan langkah-langkah tersebut dengan benar.
Relevansi
Setelah menyelesaikan KB 3 ini, saudara diharapkan mampu menjelaskan
penyusunan materi, sumber dan media pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan
lembar kerja anak (LKA) secara komprehensif. Secara lebih rinci saudara
diharapkan dapat menjelaskan:
40
1. Penyusunan materi pembelajaran
2. Penyusunan sumber dan media pembelajaran
3. Kegiatan pembelajaran
4. Pembuatan LKA
Petunjuk Belajar
Untuk keberhasilan saudara dalam belajar, ikutilah semua petunjuk dengan
cermat. Bacalah uraian berulang-ulang, cari contoh lain yang serupa, kerjakan
latihan secara disiplin, dan bacalah rangkuman sebelum mengerjakan tes formatif.
Jika saudara menunjukkan disiplin yang tinggi dalam belajar, saudara pasti berhasil
dan secara berangsur-angsur saudara akan menjadi mahasiswa yang mampu belajar
mandiri.
Selamat belajar dan sukses!
41
INTI
Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan
7. Mampu merancang pembelajaran untuk AUD berdasarkan teori bermain dan permainan dalam rangka mewujudkan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak abad 21
8. Mampu merancang pembelajaran yang inovatif, kreatif dan sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan tuntutan perkembangan IPTEKS
Pokok-Pokok Materi Kegiatan
1. Perencanaan pembelajaran untuk AUD
2. Pengertian Bahan ajar (materi pembelajaran)
3. Sumber dan media pembelajaran
4. Kegiatan pembelajaran (pengalaman belajar)
5. Lembar Kerja Anak (LKA)
Bapak, Ibu dan teman-teman semua pada KB 1 kita telah mengkaji bersama
tentang komponen perangkat pembelajaran dan KB 2 kita telah mengajak bapak,
ibu dan teman-teman melihat kembali bagaimana cara menyusun RPPM dan RPPH.
Selanjutnya pada KB 3 kita akan membahas penyusunan materi, sumber dan media
pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penyusunan LKA. 4 komponen utama
dalam RPPH ini adalah komponen yang kadang-kadang masih salah pada saat
penyusunan RPPH.
A. Penyusunan Materi
Dalam penyusunan materi untuk pembelajaran anak usia dini, mula-mula guru
menentukan capaian kemampuan yang harus dimiliki oleh anak (dapat dilihat
indikator capaian perkembangan anak pada Permen Dikbud Nomor 137 tahun 2013
yang kita kenal dengan sebutan Standard Nasional PAUD (yang di dalamnya salah
satu bagiannya membahas STPPA). Selanjutnya, guru dapat memilih tema/subtema
42
yang akan diajarkan, kemudian mulai menganalisa untuk mengisi materi apa saja
yang akan disampaikan terkait dengan tema/sub tema yang sudah dipilih (diambil
dari RPPM). Materi yang akan diajarkan harus dipilih materi berupa informasi yang
sederhana dan dapat dipahami oleh anak.
Misalnya tema/sub tema: Binatang/Binatang peliharaan. Materi yang akan
diberikan kepada anak macam binatang peliharaan berdasarkan tempat tinggalnya
Di Darat ada kucing, anjing, sapi, ayam; yang hidup di air ada ikan, yang di udara
ada burung. Dilanjutkan dengan mencari informasi apa yang akan disampaikan
guru kepada anak, Misalnya untuk binatang yang hidup di darat ada kucing,
suaranya meong…..meong; kakinya empat , telinganya 2, ekornya panjang;
warnanya …….dan seterusnya.
Dalam menentukan kegiatan pembelajaran dengan indikator kompetensi
perkembangan yang ingin dicapai, guru harus kembali pada 6 aspek pengembangan
yang akan menjadi focus pengembangan dalam kegiatan pembelajaran. Ke 6 aspek
pengembangan tersebut adalah:
1) Perkembangann Nilai agama dan moral merupakan kemampuan mengenal
nilai agama yang dianut, mengerjakan ibadah, berperilaku jujur, penolong,
sopan, hormat, sportif, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mengetahui
hari besar agama, menghormati, dan toleran terhadap agama orang lain.
2. Perkembangan Fisik-motorik meliputi:
a. motorik kasar, mencakup kemampuan gerakan tubuh secara terkoordinasi,
lentur, seimbang, lincah, lokomotor, non-lokomotor, dan mengikuti aturan;
b. motorik halus, mencakup kemampuan dan kelenturan menggunakan jari dan
alat untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk;
dan
c. kesehatan dan perilaku keselamatan, mencakup berat badan, tinggi badan,
lingkar kepala sesuai usia serta kemampuan berperilaku hidup bersih, sehat,
dan peduli terhadap keselamatannya.
43
9. Perkembangan Kognitif meliputi:
a. belajar dan pemecahan masalah, mencakup kemampuan memecahkan
masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari dengan cara fleksibel dan
diterima sosial serta menerapkan pengetahuan atau pengalaman dalam
konteks yang baru;
b. berfikir logis, mencakup berbagai perbedaan, klasifikasi, pola, berinisiatif,
berencana, dan mengenal sebab-akibat; dan
c. berfikir simbolik, mencakup kemampuan mengenal, menyebutkan, dan
menggunakan konsep bilangan, mengenal huruf, serta mampu
merepresentasikan berbagai benda dan imajinasinya dalam bentuk gambar.
10. Perkembangan Bahasa terdiri atas:
a. memahami bahasa reseptif, mencakup kemampuan memahami cerita,
perintah, aturan, menyenangi dan menghargai
b. mengekspresikan bahasa, mencakup kemampuan bertanya, menjawab
pertanyaan, berkomunikasi secara lisan, menceritakan kembali yang
diketahui, belajar bahasa pragmatik, mengekspresikan perasaan, ide, dan
keinginan dalam bentuk coretan; dan
c. keaksaraan, mencakup pemahaman terhadap hubungan bentuk dan bunyi
huruf, meniru bentuk huruf, serta memahami kata dalam cerita.
11. Perkembangan Sosial-emosional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. kesadaran diri, terdiri atas memperlihatkan kemampuan diri, mengenal
perasaan sendiri dan mengendali kan diri, serta mampu menyesuaian diri
dengan orang lain;
b. rasa tanggung jawab untuk diri dan orang lain, mencakup kemampuan
mengetahui hak-haknya, mentaati aturan, mengatur diri sendiri, serta
bertanggung jawab atas perilakunya untuk kebaikan sesama; dan
44
c. perilaku prososial, mencakup kemampuan bermain dengan teman sebaya,
memahami perasaan, merespon, berbagi, serta menghargai hak dan pendapat
orang lain; bersikap kooperatif, toleran, dan berperilaku sopan.
12. Perkembangan Seni merupakan kemampuan mengeksplorasi dan
mengekspresikan diri, berimajinasi dengan gerakan, musik, drama, dan
beragam bidang seni lainnya (seni lukis, seni rupa dan kerajinan), serta mampu
mengapresiasi karya seni, gerak dan tari, serta drama.
Sesuai dengan RPPH yang dicontohkan pada KB 2 Modul 5 ini maka materi
pembelajaran dapat disusun seperti berikut ini.
Tabel 4. Contoh RPPH dalam materi pembelajaran
Tubuhku ciptaan Tuhan
1) Nama bagian-bagian tubuh (Tubuh manusia terdiri dari kepala, anggota
gerak, yaitu tangan dan kaki serta badan)
2) Fungsi Anggota Tubuh
Setiap anggota tubuh memiliki fungsi tertentu.
- Kepala sebagai tempat mata, hidung, mulut, dan telinga.
- Tangan dan jari tangan
- kaki
3) Kebersihan tubuh (kesehatan)
- Mandi
- Cuci tangan
- Sikat gigi
4) Keaksaraan yang berkaitan dengan bagian2 tubuh
- Nama-nama bagian tubuh
- Huruf dalam nama bagian tubuh
45
B. Sumber dan Media Pembelajaran
1. Sumber belajar adalah bahan rujukan materi yang digunakan guru untuk
disampaikan kepada anak. Sumber rujukan dapat dikatakan sebagai
referensi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran agar kegiatan
pembelajaran lebih bermakna dan efisien. Sumber belajar tidak hanya
berupa buku tetapi dapat film, CD, lingkungan, orang (guru dan anak
sendiri), pesan, benda-benda dan kegiatan yang dilakukan dengan media
audio (suara hewan, lagu, cerita).
2. Media pembelajaran adalah alat bantu mengajar yang digunakan guru dan
mempunyai fungsi dapat lebih menjelaskan maksud serta tujuan dari
kegiatan pembelajaran tersebut. Pada media pembelajaran terdapat unsur
informasi yang akan disampaikan kepada anak, agar dapat mempermudah
anak untuk menangkap dan pemahami apa yang akan disampaikan guru.
Selain itu, fungsi media pembelajaran adalah untuk menarik perhatian anak
agar dalam kegiatan pembelajaran dapat fokus memperhatikan penjelasan
maupun arahan guru selama ada di dalam kelas.
Persyarat dalam memilih dan menggunakan media pada kegiatan
pembelajaran anak usia dini, misalnya untuk anak usia dini media yang
diutamakan adalah media riel (nyata), media model, gambar, flash card,
panggung boneka, flip card dan lain-lain. Media pembelajaran untuk anak
usia dini yang digunakan guru harus dapat dilihat, dipegang dan diraba oleh
anak, kaarena secara kognitif perkembangan berpikir anak usia dini masih
dalam kelompok operasional kongkrit. Ukuran media pembelajaran yang
digunakan guru harus sesuai kebutuhan proses pembelajaran yang
dilaksanakan (misalnya pada saat guru mengajar dengan membawa anak
duduk melingkar di depan kelas berbeda jika guru melakukan kegiatan
pembelajaran dengan berdiri di depan kelas). Selain dari aspek bentuk
media pembelajaran yang digunakan guru anak usia dini harus memiliki
pewarnaan yang menarik, karena memang sifat media pembelajaran harus
dapat menarik perhatian anak sehingga anak dapat lebih fokus dalam
46
mengikuti kegiatan pembelajaran. Persyaratan lain yang juga harus
diperhatikan oleh guru adalah pewarnaan media (untuk menarik perhatian
anak), bahan dan bentuk media itu sendiri tidak berbahaya bagi anak (aspek
keamanan dan keselamatan).
Seiring perkembangan jaman dengan majunya teknologi, maka media
pembelajaran juga dapat digunakan yang berbasis teknologi. Untuk media
pembelajaran berbasis teknologi tentunya biayanya cukup mahal karena
media pembelajaran berbasis teknologi memerlukan alat bantu teknologi
lainnya. Misalnya media pembelajaran “dora” dalam bentuk CD
memerlukan alat bantu lainnya agar dapat digunakan dan dilihat anak yaitu
TV, DVD, LCD sampai dengan komputer. Ditambah untuk melatih
kreativitas guru khusus didaerah terpencil media yang dibuat oleh guru itu
lebih murah dengan menggunakan bahan alam yang ada disekitar anak.
C. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran adalah rangkaian proses antara guru dengan anak
dalam mencapai tujuan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang disusun
guru kembali lagi harus mengacu pada tema/subtema yang dipilih dan
ditetapkan guru dari RPPM. Kegiatan pembelajaran lebih rinci dapat dilihat
kembali pada KB 2.
D. Menyusun LKA untuk tugas pembelajaran
Lembar Kerja Anak (LKA), adalah lembaran kerja yang dibuat guru maupun
yang diambil dari buku paket, majalah anak di sekolah. Lembar Kerja Anak
ini isinya harus mengacu kepada tema/subtema yang telah dipilih dan
ditetapkan guru dalam kegiatan pembelajaran, aspek pengembangan dan
indikator ketercapaian pembelajaran. Lembar Kerja Anak ini akan diberikan
kepada anak untuk diselesaikan sesuai dengan perintah yang ditetapkan guru.
Dengan kata lain, apa yang harus anak kerjakan dengan menggunakan lembar
47
kerja anak tidak boleh lepas dari tema/subtema, fokus materi yang
disampaikan guru kepada anak dan aspek pengembangan yang akan
diobservasi dan indikator ketercapaian hasil belajar. Untuk lebih jelasnya,
saudara dapat melihat contoh LKA dibawah ini
Tabel 5. Contoh LKA
Buatlah gambar rumah di kolom ini
Catatan :
Guru………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………..
57
Kegiatan Belajar 4
Penyusunan Instrumen Penilaian
PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat
Pada KB 1, 2 dan 3 saudara sudah belajar tentang penyusunan perangkat
pembelajaran. Jika KB 1,2 dan 3 tersebut sudah saudara kuasai, saudara tentu
sudah paham benar tentang penyusunan perangkat pembelajaran, termasuk
manfaat, ketrebatasan dan persyaratan yang diperlukan. Berdasarkan pengetahuan
pada KB 1, 2 dan 3 tersebut, pada KB 4 ini saudara mendapat kesempatan untuk
mengkaji langkah-langkah penyusunan asesmen perkembangan anak yang
dilakukan guru setiap harinya. Oleh karena itu, saudara dituntut dituntut untuk
mampu menjelaskan langkah-langkah penyusunan asesmen perkembangan anak
serta mendeskripsikan setiap langkah.
Relevansi
Untuk mencapai tujuan diatas, materi dalam KB 4 ini membahas tentang
pelaksanaan penilaian harian perkembangan anak serta menyusun perangkat
penilaian yang digunakan berdasarkan RPPH yang disusun guru, semua contoh
yang diberikan sudah mencakup implementasi asesmn dalam kegiatan penilaian
harian perkembangan anak. Namun untuk kepentingan pemahaman yang lebih
baik lagi ada kalanya saudara diminta mencari contoh-contoh yang langsung
berkaitan dengan pelaksanaan di lapangan.
Petunjuk Belajar
Agar dapat mencapai penguasaan optimal, peran aktif saudara sangat
dituntut dalam mempelajari KB 4 ini. Peran aktif tersebut antara lain harus
saudara tunjukkan dalam mengaitkan pengalaman sehari-hari sebagai guru dalam
menyusun asesmen perkembangan anak. Dengan cara demikian, minat saudara
58
untuk mempelajari KB 4 ini akan meningkat karena materi yang saudara pelajari
langsung dapat dikaitkan dengan pengalaman saudara. Di samping itu,
kedisiplinan dalam mengerjakan semua tugas akan berperan besar dalam
keberhasilan. Oleh karena itu, jangan ditunda sampai besok apa yang dapat
saudara kerjakan kerjakanlah hari ini.
Selamat belajar, saudaara pasti berhasil!
59
INTI
Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan
13. Mampu mengimplementasikan pembelajaran untuk anak usia dini yang sesuai dengan tuntutan perkembangan abad 21
14. Mampu menelaah berbagai permasalahan berbasis pembelajaran berbasis data
Pokok Materi
1. Penggunaan penilaian dalam rangka memetakan keberhasilan belajar
2. Teori dan karakteristik perkembangan dan belajar anak berbasis teknologi
3. Jenis-jenis instrument penilaian perkembangan anak yang dapat digunakan guru
Uraian Materi Haruskah seorang guru pendidikan anak usia dini (PAUD) menguasai
penilaian? Apa akibatnya jika guru tidak menguasai penilaian ? Apa pentingnya
penilaian bagi anak, orang tua dan lembaga PAUD itu sendiri? Ketiga pertanyaan
tersebut diharapkan akan mengantar kita pada pemahaman tentang hakikat
penilaian pada anak usia dini. Mari kita mulai terlebih dahulu dengan memahami
dari dekat tentang makna penilaian pada anak usia dini. Dari pemahaman ini, anda
akan menemukan beragaman urgensi (pentingnya) penilaian dari berbagai
kepentingan. Mari kita ikuti materi berikutnya yakni makna dan urgensi penilaian
dalam berbagai sudut pandang.
A. Makna dan Urgensi Penilaian
Penilaian sebenarnya suatu pengetahuan yang biasa ditemukan dan
dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pernahkah Saudara sendiri memberikan
komentar pada seorang anak, misalnya “Dek... kamu kok tidak mau mengajak
temanmu bermain?” atau mungkin Saudara berkomentar “Dek... gambarmu bagus
sekali”. Menggambarkan anak secara apa adanya atau memberikan nilai tertentu
pada keadaan seorang anak merupakan bagian pokok dari apa yang disebut dengan
60
penilaian. Ketika Saudara berhasil memberikan atau mendeskripsikan keadaan
seorang anak secara apa adanya pada suatu waktu tertentu tanpa disertai menebak
atau memperkirakan maka Saudara sudah memahami dan menggunakan konsep
dari makna penilaian. Penilaian merupakan suatu proses mendeskripsikan secara
apa adanya tentang perilaku yang ditunjukkan oleh anak. Untuk memahami lebih
kongkrit lagi coba Saudara bandingkan dua hasil penilaian terhadap kasus berikut :
Tabel 6. Contoh hasil penilaian
Hasil penilaian 1 (Komentar 1)
Seorang anak sedang duduk
memegang spidol dengan menjepit menggunakan lima jarinya membuat suatu coretan.
Hasil penilaian 2 (Komentar 2)
Anak sudah dapat menggunakan alat tulis dan membuat gambar berbentuk geometri
Hasil penilaian 1 memberikan gambaran keadaan anak
secara apa adanya.
Hasil penilaian 2 memberikan komentar yang cenderung menduga atau
memperkirakan. Bentuk
geometri yang ada dalam
photo bukan hasil yang dibuat oleh anak.
Berdasarkan kasus tersebut dapat dikemukakan bahwa komentar 1 memberikan
gambaran bahwa penilaian dikemukakan dengan menggambarkan apa adanya
perilaku anak. Adapun hasil penilaian kedua, penilaian memberikan gambaran
perilaku anak bercampur dengan intepretasi atau penafsiran individu penilai.
61
Dalam pandangan seorang ahli (Yus, 2012), penilaian sebagai suatu proses
pengumpulan informasi tentang seorang anak yang akan digunakan untuk membuat
pertimbangan dan keputusan yang berhubungan dengan anak tersebut. Pada hasil
penilaian 1, terdapat informasi (data) yang berkaitan dengan kondisi anak (terutama
terkait dengan perilaku motorik halus) sehingga dapat dibuat suatu pertimbangkan
tentang program dan cara lebih lanjut untuk mengembangkan kemampuan motorik
halus anak tersebut.
Coba anda perhatikan dan pahami penyataan yang diungkapkan oleh
Bonnie Campbel (1994:8) yang memandang penilaian sebagai proses
pengumpulan bukti dokumentasi perkembangan dan pertumbuhan anak. Pada
contoh kasus di atas, dokumen photo merupakan suatu bukti tentang informasi
atau keterangan perilaku anak yang berkaitan dengan kemampuan motorik halus.
Bukti photo tersebut memberikan gambaran informasi atau keterangan perilaku
anak yang berkaitan dengan kemampuan motoriknya.
Konsep penilaian juga sering dihubungkan dengan analisis kebutuhan
atau yang disebut dengan need assessment. Penilaian kebutuhan (need
assessment) anak memberikan gambaran tentang perilaku aktual yang
ditunjukkan anak dibandingkan dengan perilaku normatif pada rentang usianya.
Perhatikan pendapat Walter Dick, Lau Carey dan James O. Carey (2005:22) yang
memberikan gambaran need assesment sebagai proses mengumpulkan informasi
tentang kondisi kemampuan secara actual (kemampuan tampak nyata)
dibandingkan perilaku berdasarkan standar normatif. Meluruskan contoh kasus di
atas, Saudara akan bisa membandingkan perilaku motorik halus anak tersebut,
anak usia 2 tahun dengan perkembangan motorik halus pada rata-rata
perkembangan motorik halus rentang usia tersebut.
62
Coba Saudara cek kesimpulan makna penilaian tersebut
dengan link internet sebagai berikut : https://www.slideshare.net/dan
blogomjhon.blogspot.com atau digilib.unila.ac.id dan file.upi.edu/...asesmen
Nah...cukup jelas bukan apa yang dimaksud dengan penilaian.
Berdasarkan ragam makna penilaian tersebut Saudara dapat memberikan
gambaran betapa pentingnya penilaian dilakukan oleh pendidik (guru atau orang
tua). Secara psikologis, penilaian dianggap penting untuk memperoleh gambaran
kondisi psikologis yang terjadi pada seorang anak dengan mendeskripsikan
perilaku yang tampak. Dengan data perilaku aktual (tampak) ini dapat
digambarkan kedudukan kondisi psikologis anak dibandingkan keadaan
psikologis secara normatif pada rentang usia tertentu.
Dalam konteks psikologi perkembangan dan perkembangan anak, setiap
anak memiliki karakteristik dan tahapan perkembangan normatif yang relatif sama
sesuai dengan usia perkembangan (cronological ages). Standar normatif
perkembangan ini akan menjadi kerangka acuan dalam menyusun standar
kompetensi perkembangan sesuai dengan usia kalender masing-masing murid.
Walaupun secara normatif anak memiliki standar perkembangan yang relatif sama
namun dalam proses pencapaiannya, setiap anak memiliki keunikan, tempo dan
irama perkembangan masing-masing. Terdapat perbedaan kondisi psikologis
(mental ages) yang telah dimiliki dan dicapai setiap anak didik dibandingkan
dengan standar perkembangan yang sesuai usia.
Selain tipe belajar tersebut, banyak aspek psikologis yang harus diketahui,
dipahami dan dipetakan oleh pendidik melalui proses penilaian. Aspek psikologis
yang dimaksud diantaranya adalah minat belajar, motivasi internal, perhatian,
motorik halus/kasar, keterampilan menyimak, keterampilan berbicara,
keterampilan menulis dan keterampilan membaca, perilaku moral, sikap beragama,
perilaku sosial, pengendalian emosi dan lain-lain. Berbagai aspek perkembangan
63
tersebut perlu diungkap dan dipahami pendidik sebelum pendidik merencanakan
dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Jika menelaah dan menggambarkan
keragaman kondisi berbagai aspek psikologis maka pendidik akan menemukan
keragaman itu begitu sangat spesifik untuk masing-masing anak. Hal ini sejalan
dengan sifat dan hukum perkembangan bahwa perkembangan bersifat individual
(individual differences). Oleh karena itu maka pembelajaran seharusnya bersifat
individual sesuai dengan keragaman masing-masing anak dan inilah yang menjadi
salah satu pijakan sebagian ahli yang menghendaki pembelajaran itu bersifat
individual (individual learning). Dengan demikian, secara ideal seharusnya
kurikulum disusun sesuai dengan banyaknya keragaman yang ditemukan pada anak
usia dini (differences curriculum) sehingga setiap anak mengggunakan kurikulum
yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan aktual yang dicapaiannya. Pola
inilah yang mendorong munculnya kurikulum individual dan pembelajaran
individual.
B. Cara melakukan pengamatan perkembangan anak setiap hari
1) Tips untuk memulai pengamatan: (a) Ingat, tidak diatur (tidak di setting), (b)
Perilaku anak yang muncul itu yang dicatat, (c) Temukan sesuatu yang menarik
dari perilaku anak setiap harinya, (d) Bekerja dengan tim guru lainnya, (e)
Mulailah dari yang paling sederhana, (f) Pengakuan dan penghargaan dari apa
yang dipelajari anak, (g) Catatlah apa yang Saudara temukan setiap harinya
terhadap perilaku perkembangan anakAmbillah beberapa waktu untuk
memikirkan apa yang Anda pelajari.
2) Refleksi diri guru terhadap temuan perilaku anak
3) Membuat rencana dan catatan pengamatan setiap hari secara rutin
Bapak, ibu dan teman-teman mahasiswa tiba saatnya kita bersama-sama
mempraktekan penyusunan instrumen asesmen untuk penilaian harian
perkembangan anak. Kita coba melihat kembali RPPH pada KB 2, seperti di bawah
ini.
64
Semester / bulan / Minggu Ke : I / Juli /2
Hari / Tanggal : Senin / 14 Juli 2014
Kelompok / Usia : B / 5-6 Tahun
Tema / Sub Tema : Diriku / Tubuhku
Judul Kegiatan Belajar : MEMBUAT ANGGOTA
TUBUH (DENGAN RAGAM
MEDIA)
Kompetensi Dasar (KD) : 1.1-1.2-2.3-2.5-2.8-2.10- 3.12-
4.112-3.15 - 4.15 (dari RPPM)
TUJUAN PEMBELAJARAN (ISINYA INDIKATOR), MISALNYA
SEPERTI
5. Anak mampu menyadari tubuhnya sebagai ciptaan Tuhan dengan mengamati badan masing2
6. Anak mampu bertutur kata dengan menggunakan kata-kata sopan pada saat
berbicara dalam kegiatan belajar
7. Anak mampu menyebutkan nama-nama bagian tubuh
8. Anak mampu melakukan kegiatan mengikuti maze yang diberikan guru
(Catatan: Tema/subtema dan judul kegiatan diambil dari RPPM)
1. Materi:
- Tubuhku ciptaan Tuhan
- Nama bagian-bagian tubuh (kepala; tangan; kaki dan badan)
- Fungsi tangan, kaki dan jari tangan
- Kebersihan tubuh (kesehatan)
- Keaksaraan yang berkaitan dengan bagian2 tubuh
65
2. Sumber dan Media Belajar:
- Buku
- Media gambar Orang (anak)
3. Kegiatan Main (kegiatan Inti)
- Membentuk Huruf-huruf nama bagian tubuh dari plastisin
- Mewarnai gambar anak
- Mencari jejak (maze) dimana Ita berada dengan menggunakan
LKPD/LKA
Proses Kegiatan :
G. Awal/Pembukaan (kegiatan bersama)
7. Bernyanyi ‘’Aku anak Indonesia”
8. Tepuk ‘’Saya‘’
9. Mengamati diri sendiri (ciri-ciri, atribut yang dikenakan, huruf-huruf nama
diri)
10. Bercakap-cakap tentang bagian-bagian tubuh dan fungsinya
11. Tanya jaawab antara anak guru dan anak bagaimana menjaga kebersihan
tubuh
12. Mengenalkan kegiatan dan aturan yang digunakan bermain.
H. Inti
4. Menyusun huruf nama diri dari palstisin
5. Mewarnai gambar anak sesuai jenis kelamin
6. Mencari jejak (Maze) dimana Ita berada
66
I. Recalling
6. Merapikan mainan
7. Tanya jawab tentang perasaaan diri selama melakukan kegiatan bermain
8. Bila ada perilaku yang kurang tepat harus didiskusikan bersama
9. Menceritakan dan menunjukkan hasil karyanya
10. Penguatan pengetahuan yang didapat anak
J. Akhir/Penutup
6. Menanyakan perasaan selama hari ini belajar dan bermain dengan guru dan
teman-teman
7. Bercakap-cakap kegiatan apa saja yang sudah dimainkan hari ini, mainan
apa yang paling disukai .
8. Cerita pendek yang berisi pesan-pesan
9. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari
10. Berdoa setelah belajar
K. Penilaian : Observasi/hasil karya/catatan anekdot
L. Rencana Penilaian
Metode: Observasi
Instrumen:
- Event Sampling
- Daftar cek (v)
- Rubrik menggambar
- Catatan kelas
Coba bapak, ibu dan teman-teman mahasiswa perhatikan RPPH di atas
terutama pada bagian kegiatan inti dan rencana penilaian. Pada kegiatan inti anak
akan melakukan: (1) menyusun huruf nama sendiri menggunakan plastisin, (2)
Mewarnai gambar anak sesuai jenis kelamin dan (3) mencari jejak (maze) dimana
Ita berada.
67
Instrumen asesmen yang dibuat guru adalah Daftar cek (V); rubrik (Kriteria
penilaian) untuk mewarnai gambar anak, catatan harian kelas guru menggunakan
event sampling. Untuk menyusun instrumen asesmen dari ketiga jenis instrumen di
atas mempunyai tahapan:
1. Menentukan aspek perkembangan yang akan dinilai
2. Menentukan indikator capaian perkembangan
3. Menentukan format penilaian
4. Membuat rubrik penilaian (BB, MB, BSH, BSB)
Instrumen penilaian dirumuskan berdasarkan RPPH yang telah disusun oleh
guru. Mari kita coba untuk menyusun instrumen penilaian perkembangan anak
berdasarkan RPPH (lihat RPPH pada KB 2).
1) Event Sampling
Event sampling dipakai untuk mengukur tingkah laku yang terjadi
dalam kegiatan utama tetapi tidak dapat dipredikasikan atau mengamati
tingkah laku khusus dari suatu kasus.
Contoh
Nama Anak : Jesi
Usia : 5 Tahun
Sekolah : TK Kutilang
Pengamat: : Yasmin
Aspek Pengamatan : Sosial Emosional
68
Tabel 6. Jesi menangis terus-menerus (contoh event sampling)
Event Kejadian Komentar
Ditinggal orangtua
Anak diantar orangtua, bermain sebentar dengan orangtua ke sekolah, tiba di sekolah setelah Jesi turun lalu orangtua pergi tanpa dilihat anak, karena Jesi bermain. Anak mencari orangtua hingga ke semua sudut ruangan, tapi orang tua nya tidak ditemukan. Anak menjerit keras dan mengeluarkan suara tangis terus menerus hingga siang hari. Guru tidak bisa mendiamkan dan membujuk anak untuk bermain kembali. Ini adalah hari pertama anak masuk sekolah
Anak belum terbiasa untuk mandiri
2) Daftar Cek
Daftar kriteria penilaian berdasarkan indikator kemampuan,
pengetahuan atau tingkah laku yang diberi option ya atau tidak, ada atau
tidak ada. Dapat diindikasikan dengan tahapan perkembangan anak dari
Milestone dan aspek yang dikembangkan.
Table 7. Contoh Perkembangan Bahasa Anak Usia 3 tahun
No Uraian Skala Penilaian
1 2 3 4
1. Anak memiliki kemampuan bercakap-cakap lebih baik
√
2. Anak memiliki fokus perhatiankira-kira 3 menit
√
3 Anak dapat bicara 300 sd 1000 kata
√
Dst
69
3) Menentukan Kriteria Penilaian pada Lembar Kerja Anak
Dari pola gambar ini guru dapat menilai 1. Kebersihan anak dalam mewarnai
gambar 2. Komposisi warna yang digunakan
oleh anak 3. Warna tidak keluar dari pola
gambar
Gambar 4. Contoh kriteria penilaian pada LKA
top related