komponen listrik dasar sistem kontrol
Post on 09-Jan-2017
213 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KOMPONEN LISTRIK
Penghantar Resistor Kondensator Induktor
Konduktor & Isolator Konduktor adalah bahan yang dapat dialiri
arus listrik, bisa digunakn sebagai penghantar misalnya logam
Isolator adalah bahan yang tidak dapat atau sulit dialiri arus listrik, tidak bisa digunakan sebagai penghantar, misalnya kaca, kayu, plastik dll
RESISTANSI ( R ) Adalah nilai hambatan listrik dari suatu bahan dimana
terdapat tiga unsur yang menentukan yaitu :1. Luas Penampang dari bahan tersebut umumnya
diberi notasi A dengan satuan mm2.2. Panjang bahan diberi notasi L dengan satuan meter3. Tahanan jenis bahan dengan notasi ρ ( baca: ro )
yaitu nilai hambatan dari suatu bahan dengan penampang 1mm2 panjang 1 meter. Tentunya setiap bahan tidak sama
Jadi R = ( L x ρ ) : A
TABEL HAMBATAN JENISBahan Simbo
l
.mm2/m Bahan Simbol
.mm2/m
Perak Ag 0,016 Timbel Pb 0,21Tembaga Cu 0,0178 Air raksa Hg 0,95Alumunium
Al 0,0278 Mangan Mn 0,43
Wolfram W O,055 Konstantan - 0,49Seng Zn 0,063 Baja
cromnikel- 1,0
Kuningan 0.08 Karbon C 50 s/d 100Nikel Ni 0,1 Silisiumkarbi
d- 1000
Platina Pt 0,1 Kaca - 1X1016
Tin (timah)
Sn 0,11 porselin - 5X1018
Besi Fe 0,13
RESISTOR Adalah komponen listrik yang berguna untuk
menghambat arus baik pada arus DC maupun AC dengan nilai hambatan tertentu.
Resistor terbuat bahan yang memiliki nilai hambatan jenis lebih besar dari penghantar. Untuk resistor kecil dari bahan karbon ( daya 1/8 sampai 1 W) sedangkan untk resistor diatas 1 W terbuat dari kawat nikelin
Pada resistor besar biasanya berbentuk persegi ( balok ) nilai resistansinya tertulis jelas misalnya 5W / 100Ω.
Pada resistor kecil nilai hambatanya menggunakan gelang warna
Contoh beberapa bentuk Resistor
Simbol Resistor
Komponen lain dari jenis resistor
VR ( Variable Resistor ) yaitu komponen dimana nilai resistansinya bisa diatur
Potensiometer digunakan untuk pengaturan nilai resistansi yang pelaksanaanya bisa dilakukan setiap saat.
Sedangkan Trimpot (Trimer Potensio) digunakan untuk mengatur nilai resistansi menggunakan obeng saat penyetingan kemudian tidak dirubah lagi
Potensio meter Trimpot
NTC ( Negatif Temperatur Coefisien) yaitu komponen dimana nilai resistansinya akan turun jika temperaturnya naik
LDR ( Light Depend Resistor) yaitu komponen dimana nilai resistansinya akan turun jika terkena cahaya dan membesar jika gelap
KONDENSATOR ( C ) Adalah komponen listrik yang dapat menampung muatan
listrik DC Terdiri dari dua keping konduktor yang disekat dengan
isolator Kapasitas (daya tampung) muatan listrik (C) tergantung
dari : luas penampang keping yang saling berhadapan (A) , jarak antara keping tersebut (d) = tebal isolator ( d ), dan jenis bahan isolatornya ( Σ )» C = ( ΣA ) : ( 4d)
Kondensator memiliki sifat yang berbeda terhadap arus AC dan DC
Besarnya nilai hambatan listrik dapat dihitung dari Reaktansi kapasitifnya
Xc = Reaktansi Kapasitif (Ω) F = Freqwensi (Hz)C = Kapasitas Kondensator (Farad)
KAPASITAS KONDENSATOR( C )Kapasitas kondensator dihitung dengan satuan
FARAD ( F ) dimana 1 farad adalah muatan listrik yang habis jika arus mengalir 1 A dengan tegangan 1 V selama 1 detik. Namun pada kondensator umumnya satuan tertinggi adalah mikro farad :
Mikro farad ( µF ) 1 µF = 10-6 F Nano farad ( nF ) 1 nF = 10-3 µFPiko farad ( pF ) 1 pF = 10-3 µFNamun untuk kondensator kecil Nilai C mengguna kan
kode angka angka ke tiga = pengali ( x 10n )misalnya tertulis 222 berarti 2200 pF = 2,2 nF = 2n2 Jika hanya satu atau dua angka berarti pF misal 33 =
33 pF
Contoh beberapa bentuk Kondensator
Kondensator untuk pengapian pada kendaraan
Kondensator polyester
Kondensator kertas
Kondensator Elektrolit ( ELCO )
INDUKTOR Adalah berupa kawat berisolasi yang digulung pada inti
besi Induktor biasa juga dusebut COIL, kumparan, lilitan, juga
selenoid. Jika kumparan dialiri arus listrik maka akan terbentuk
medan magnet, medan magnet diperkuat dengan adanya inti besi didalamnya.
Jika arus yang mengalir adalah arus DC maka terbentuk magnet yang tidak berubah ubah
Namun jika arus yang mengalir adalah AC maka medan yang terbentuk berubah ubah sesuai arah arusnya.
Perubahan medan magnet inilah selanjutnya membangkitkan induksi (arus listrik ke 2) sehingga komponen ini disebut INDUKTOR
KARAKTERISTIK INDUKTOR Pada arus DC tidak terbentuk induksi sehingga arus
mengalir dengan kuat karena tidak ada perlawanan kecuali hanya hambatan dari kawat itu sendiri. Sehingga kawat cepat panas.
Namun terhadap arus AC induksi yang terbangkir akan melawan arus yang masuk sehingga bisa dikatakan mendapata tambahan nilai resistansi sehingga arus yang masuk melemah. Sehingga kawat tidak cepat panas.
Besarnya perlawanan arus dapat dihitung dengan rumus : XL = 2πfL.
Dimana Xc = Reaktansi Induktif ( Ω ), f = frekwensi arus ( Hz ), danL = nilai Induktor ( Henri )
Beberapa contoh bentuk Induktor
DIODAAdalah komponen yang hanya bisa menghantar pada satu arah saja yaitu dari anoda ke katoda
Tegangan terendah yang bisa mengalir adalah 0,6 Volt Beberapa bentuk kemasan dioda seperti terlihat pada gambar
Beberapa contoh rangkaian dengan
komponen Condensato ( C ), Dioda ( D ), Induktor
( L ) pada :arus AC dan DC
Dari gambar di atas, apakah lampunya menyala normal, redup, sangat redup, atau tidak menyala ?
Dari gambar di atas, apakah lampunya menyala normal, redup, sangat redup, atau tidak menyala ?
Dari gambar di atas, apakah lampunya menyala normal, redup, sangat redup, atau tidak menyala ?
Dari gambar di atas, apakah lampunya menyala normal, redup, sangat redup, atau tidak menyala ?
Dari gambar di atas, apakah lampunya menyala normal, redup, sangat redup, atau tidak menyala ?
Dari gambar di atas, apakah lampunya menyala normal, redup, sangat redup, atau tidak menyala ?
top related