kisah sang pengembara

Post on 09-Aug-2015

906 Views

Category:

Education

7 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Page 1

Kisah Sang

Pengembara

By: Sari, S.Pd

Adapted from “Quantum Teaching”By: Bobby DePorter, Mark Reardon, and Sarah Singer Nourie

Page 2

Pada suatu hari di suatu zaman, seorang pengembara muda sedang berjalan di padang pasir. Ia sedang mengembara dan tak tahu harus kemana. Ia terus berjalan tanpa tujuan……

Page 3

Pada saat itu, cuaca amatlah terik. Dibawah sengatan matahari, ia terus berjalan. Meski lelah, ia terus melangkahkan kaki…

Page 4

Sampai pada saat ia tak mampu lagi menahan rasa lelahnya, ia memutuskan untuk beristirahat dibawah sebuah pohon ditengah gurun pasir.

Page 5

Sesaat ia tertidur dibawah pohon itu. Lalu ia terbangun oleh suara seseorang yang tidak ia kenali. Orang itu tua, lusuh, berpakaian compang- camping, mirip orang gila.

Page 6

Orang itu berkata kepada sang pengembara.« Anak muda, jika kamu terus berjalan, diujung sana kamu akan menemukan sebuah sungai. Sebelum menyeberang, ambillah apa saja yang ada dipinggir sungai»

Page 7

Sang pengembara hanya terdiam. Ia berkata dalam hati.« Aku tidak percaya dengan kata- kata orang itu. Penampilannya saja mirip orang gila. Mana mungkin di gurun pasir ini ada sungai dan untuk apa harus mengambil barang dipinggir sungai »

Page 8

Sang pengembara kemudian melanjutkan perjalanannya. Ia terus melangkah, tetap tanpa tujuan. Ia terus melangkah hingga kemudian, ia terkejut oleh apa yang dilihatnya…

Page 9

Ia melihat sebuah sungai dengan air yang sangat jernih tepat didepan matanya. Ia sangat gembira karna tenggorokannya sangat kering dan berhari- hari ia tidak mandi.

Page 10

Sang pengembara menceburkan diri kedalam sungai sambil bermain- main air dengan penuh kegembiraan hingga ia lupa apa yang dikatakan oleh orang tua yang dianggap gila itu.

Page 11

Setelah lelah bermain air, ia baru ingat apa yang dikatakan orang tua itu. Ia lalu keluar dari sungai dan mulai mengambil beberapa benda yang ada. Tidak banyak yang ia ambil karna ia berfikir benda itu tidak akan bermanfaat.

Page 12

Senja mulai datang. Sang pengembara masih berjalan. Sampai malam tiba, ia memutuskan untuk bersitirahat dan tidur diatas pasir. Ia hanya ditemani oleh sinar bulan purnama…

Page 13

Kemudian ia terbangun karna merasakan badannya sakit akibat terganjal benda yang diambilnya dipinggir sungai. Lalu ia mengeluarkan benda itu dan meletakkannnya diatas pasir. Alangkah terkejutnya ia karna…

Page 14

Benda itu mengeluarkan sinar yang sangat indah dan menakjubkan. Ia baru sadar ternyata benda itu adalah permata yang sangat berharga.

Page 15

Betapa menyesalnya sang pengembara karna ia hanya mengambil sedikit permata itu dan sekarang ia sudah tidak dapat kembali lagi ketempat itu. Gurun pasir amatlah luas...

Page 16

Tetapi ia tidak dapat kembali lagi ketempat itu…Yang ada hanyalah penyesalan…

Page 17

Sekarang mari kita renungkan. Guru = orang tua dalam

cerita tadiMurid = sang pengembaraIlmu = permataSungai = waktu

Page 18

Seperti orang tua itu, guru tidak dapat memaksa murid untuk mengambil ilmu sebanyak- banyaknya. Yang mampu memaksa murid untuk menuntut ilmu dengan maksimal adalah dirinya sendiri…

Page 19

Laksana Sang Pengembara, murid kadang- kadang tidak tahu dan tidak menyadari manfaat ilmu yang sedang ia pelajari.

Page 20

Ilmu bagaikan permata yang nilainya sangat berharga… Bahkan ilmu lebih berharga dari permata…

Page 21

Waktu diibaratkan dengan sungai dalam cerita tadi. Kita tidak akan pernah bisa kembali ke masa lalu.

Page 22

Sebelum anda menyesal dikemudian hari, ambillah dan pelajarilah sebanyak- banyaknya ilmu yang diajarkan disekolah ini, dikelas ini, termasuk pelajaran yang akan saya sampaikan.

Page 23

RENUNGKANLAH...

top related