khairil anwar -...
Post on 15-Jul-2019
232 Views
Preview:
TRANSCRIPT
STRATEGI PENGEMBANGAN PEMBIA YAAN SYARI' AH
DALAM BIDANG AGRIBISNIS PERIKANAN DI BANK
SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PE:MBANTU
CIANJUR
Khairil Anwar
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
ya Allan, PerbatRtlan bagtRu agaw.aRu Rarevi,a ta w.eru·pak.avi, pavi,gRal urusavi,Ru
PerbatRtlan bagtRu cluvi,ttARu RClrevi,a ta w.erupaRr,1vi, pevi,gntclupavi,Rv. PerbatRtlan bagtRu ClRntratRu R/Arevi,a la w.enipClRCl"" tew.1)at
Rew.ballRu !>Cl"" j acltRa vi,la 1'1 ntclup tvi,t sebagat Resew.patcw" t-<~vi,tuR VV1.evi,a w.ba n
settap RebalRIAV\-Ru J::>Clvi, jacltRClvi,la n Rew.attavi, sebagat pelepas clf.rtRu dart s:.ettap
Raj an ata vi,
(f-tR. Musltw.)
STRA TEGI PENGEMBANGAN PEMBIAYAAN SYARI' AH
DALAM BIDANG AGRIBISNIS PERIKANAN n1 BANK
SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU
CIANJUR
Oleh:
Khairil Anwar
101092123401
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pertanian
Fakultas Sains clan Teknologi
Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta
FAKULTAS SAINSDAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDA YATUJLLAH
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh:
Nama NIM Program Studi Judul Skripsi
: Khainl Anwar 101092123401
: Sosial Ekonomi Pertanian Strategi Pengembangan Pembiayaan Syari'ah Dalam Bidang Agribisnis Perikanan di Bank Syari'ah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Cianjur
Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Sains dan Teknologi UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
Jakarta, J anuari 2006
Menyetujui
Dosen Pembimbing
Pembimbing I
Ir. Muha;jis Natadiwirya, MM, M,Si
Mengetahui
A, Dr. S) opiansyah Jaya Putra, M.Sis 'f NIP. 50 317 956 '&.\
Pembimbing II
~?f'vv<L. fj,- -.::.l AlM. Hasa;Ali~ M: Ketua Jurusan
Ir. tu.~n:l, MM NIP. 150 317 958
Pengesahan Ujian
Skripsi yang berjudul "Strategi Pengembangan Pembiayaan Syari'ah dalam
Bidang Agribisnis Perikanan di Bank Syari'ah l\fandiri Kantor Cabang
Pembantn Cianjur" telah diuji dan dinyatakan lu!us dalam Sidang Munaqosyah
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Sabtu,
tanggal 31 Desember 2005. Skripsi ini telah diterima sebagai salaJ:i satu syarat
untuk memperoleh gelar sarjana Strata I (SI) pada jurusan Sosial Ekonomi
Pertanian
Penguji II
Timpenguji
Penguji I
I
Ir.Mu~, MM
Ir. MuhandlsNatadiwirya, MM, M.Si
Mengetahui Dekan
Fakultas Sains n Teknologi
Jakarta, Desember 2005
Penguji III
~ A.M. Hasan Ali, MA
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRllPSI INI BENARBENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN
Jakarta, Januari 2006
Khairil Anwar 101092123401
Khairil Anwar, Strategi Pengembangan Pembiayaan Syari'ah dalam Bidang Agribisnis Perikanan di Bank Syari'ah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Cianjur. (Dibawah bimbingan Muhandis Natadiwirya dan A.M. Hasan Ali)
Agribisnis merupakan sektor yang sangat penting dan memiliki peran yang sangat strategis dalam pengembangan ekonomi bangsa. Di dalam sektor ini tardapat beraneka ragan1 kegiatan antara lain pertanian, perikanan, perkebtman, kehutanan dan petemakan dalam cakupan yang luas meliputi pengadaan sarana produksi, produksi, pengolahan dan pemasaran. Salah satu bagian dari agribisnis di Indonesia yang memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan adalah sub sektor perikanan dan kelautan. Menurut data yang dikeluarkan oleh DKP, pada tahun 2003 diperkirakan terdapat 65 juta ton potensi perikanan tangkap dan budidaya yang ada di Indonesia. Dari jumlah tersebut baru termanfaatkan sebesar 6,0 juta ton atau hanya sekitar 9,23% dari total potensi produksi yang ada.
Sebagaimana usaha mikro dan kecil lainnya, daya serap pelaku agribisnis perikanan terhadap kredit yang disediakan oleh perbankan masih sangat rendah. Besamya resiko serta pengelolaan usaha yang pada umunmya masih sangat tradisional merupakan beberapa kendala yang dihadapi oleh para pengusaha perikanan dalam memperoleh pembiayaan. Hal tersebut ditambah dengan persyaratan teknis perbankan dalam menyalurkan pembiayaan seperti keharusan untnk menyertakanjaminan.
Salah satu altematif sumber pembiayaan yang ada dan dapat dimanfaatkan dalam upaya pengembangan sektor kelautan dan perikanan di fndonesia adalah dari perbankan syari'ah. Namun dalam pelaksanaannya, pihak perbankan syari'ah sendiri hams tetap mempertimbangkan resiko serta profitabilitas usaha yang akan dibiayai. Oleh karena itu diperlukan perhitungan yang tepat sehingga setiap usaha yang dibiayainya dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak yaitu pihak bank syari'ah dan pengusaha.
Tujuan penelitian ini adalah untnk : (1) Mengidentifikasi kondisi internal dan ekstemal yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang dihadapi Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu (BSM KCP) Cianjur dalam mengembangkan pembiayaan syari'ah di bidang agribisnis perikanan khususnya di daerah Cianjur, (2) Memformulasikan strategi yang tepat untuk dijalankan dalam pengembangan pola pembiayaan syari'ah dalam bidang agribisnis perikanan di daerah Cianjur berdasarkan fak1:or internal dan ekstemal dan (3) Menganalisis dan menentukan strategi yang paling sesuai untnk BSM KCP Cianjur dalam pengembangan pola pembiayaan syari'ah di bidang agribisnis perikanan.
Penelitian ini dilaksanakan pada BSM KCP Cianjur yang beralamat di JI. Pasar Barn no. 137 pada bulan Juli-Agustus 2005. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa lembaga tersebut telah melakukan pembiayaan terhadap sektor agribisnis ·perikanan. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan bagian-bagian yang terkait dengan penelitian. Data
melalui tiga tahap, yaitu : pertama, tahap pengumpulan data (input stage), kedua, tahap analisis (:natching stage) dan ketiga, tahap pengambilan keputusan (decision stage). Pada tahap pertama penulis memulai dengan menganalisis faktor internal dan eksternal perusahaan dengan menggunakan matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan matriks External Factor Evaluation (EFE). Pada tahap analisis penulis menganalisis hasil identifikasi pada tahap sebelumnya dengan menggunakan matriks IE (Internal-External Matrix) dan matriks SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats). Sedangkan pada taliap pengambilan keputusan, penulis menggunakan Matriks QSP (Quantitative Staregic Planning Matrix).
Faktor Internal yang menjadi kekuatan utama bagi perusahaan dalam mengembangkan pembiayaan sektor agribisnis perikanan di Cianjur adalah pengalaman dalam menyalurkan pembiayaan syari'ah dalam bidang agribisnis dengan skor sebesar 0,459. Sementara itu faktor yang menjadi kelemahan utama bagi perusahaan berdasarkan skor terendah adalah ragam skim yang ditawarkan bank untuk sektor agribisnis dengan skor sebesar 0,291. Faktor Eksternal yang menjadi peluang utama bagi perusahaan yang memiliki skor tertinggi adalah pembiayaan syari' ah dinilai cocok dengan karakteristik pe:mbiayaan yang dibutuhkan oleh petani ikan dengan skor 0,281. Sedangkan faktor yang menjadi ancaman utama bagi perusahaan dalam mengembangkan pembiayaan sektor agribisnis perikanan di Cianjur adalah resiko usaha agribisnis yang besar dengan skor 0,328.
Dari hasil yang diperoleh melalui matriks IFE dan EFE diketahui bahwa total skor bobot IFE adalah sebesar 3,328 dan EFE sebesar 2,439 menempatkan BSM KCP Cianjur dalam kuadran IV matriks I-E. Posisi ini menggambarkan bahwa posisi perusahaan dalam kondisi internal kuat dan respon sedang terhadap faktor eksternal yang dihadapi. Sementara itu altematif strategi yang dihasilkan dari analisis SWOT adalah: (I) Strategi S-0: Melakukan pengembangan produk melalui penelitian bekerjasama dengan instansi lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pembiayaan syari'ah. (2) Strategi S-T: Pertahankan kualitas produk dengan memanfaatkan SDM yang berkualitas serta pengalaman yang ada untuk mengantisipasi persaingan. (3) Strategi W-0: Me:nciptakan skim pembiayaan yang lebih beragam dengan persyaratan yang mudah dan sesuai dengan karakteristik bisnis perikanan. Dan (4) Strategi W-T: Tingkatkan nsaha sosialisasi pola pembiayaan syari'ah untuk meningkatkan pemahaman yang benar kepada masyarakat.
Berdasarkan hasil dari matriks QSP dapat diketahui bahwa strategi yang menjadi prioritas utama adalah strategi III yaitu "Menciptakan skim pembiayaan yang lebih beragan1 dengan persyaratan yang mudah dan sesuai dengan karakteristik bisnis perikanan", dengan nilai WAS terbesar yaitu 7. 714.
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam yang telah melimpahkan karunia
Nya berupa nikmat Iman dan Islam. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah
kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW juga atas segenap keluarganya,
para sahabat, tabiin dan tabi'it tabi'in serta pengikut setianya hingga akhir zaman.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada:
I. Keluarga di Tangerang: Bapa, Mamah, Kakang sekeluarga, Ida, Lina, Eni
yang telah memberikan dorongan baik moriil maupun materiil sehingga
Deden bisa menyelesaikan skripsi ini. Do'a kan Deden agar selalu berada
dalam kebaikan.
2. Keluarga di Cianjur, Teh Kulsurn, Wa Indiw, Wa Iis atas bantuannya.
3. DR. Syopiansyah Jaya Putra, M. Sis, selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi.
4. Ir. Mudatsir Najamuddin, MM, selaku Ketua Jurusan sekaligus dosen
penguji l atas koreksi dan masukannya.
5. Ir. Muhandis Natadiwirya, MM, M.Si dan AM. Hasan Ali, MA selaku
dosen pembimbing sekaligus penguji II dan III atas arahan serta
bimbingannya.
6. Ors. Hilmi, MA, atas waktu dan buku-buk:unya semoga Allah
membalasnya dengan yang lebih baik
7. StafFakultas Saintek (Ibu Ofa, Pa Gun) atas bantuannya
8. BSM KCP Cianjur, Bpk. Budi Syehabudin selaku Kepala BSM KCP
Cianjur. Juga Ibu Evi Selfiawati, Ibu Rita Haeni, Ibu Savitri, Bpk.
Budirman dan Bpk.lwan Gunawan, terima kasih atas bantuan dan
kerj asamanya.
9. My best friends in kost-an pecel, Irwan, Fahri, Fikrul, Taris semoga Allah
selalu menetapkan kita dalam kebaikan.
l 0. My best friends in kost-an Raudha, Jalil, Ridho, Nanang, Qodir, Isnando
11. Teman-teman At,>Ti angkatan 2001, special buat kang Idris yang telah
membuatku tertawa, mas Kaswid Bapaknya anak-anak dan seluruh alumni
Citeko. Juga untuk kawan sepe1juangan Susi, Dodi dan Riko.
12. Mukhtar as-Salafy dan Akh Salman, atas ilmu, tausiah serta do'anya.
Semoga Allah Merahmatimu.
13. Bang Masykur, Kang Soleh, Bukhori, Mpok Endah dan Wahdah mohon
maaf atas amanah yang tak terlaksana dengan sempuma.
14. Dan semua pihak yang tak dapat saya sebutkan satu persatu.
Tak ada gading yang tak retak, seperti itulah mungkin gambaran skripsi ini
yang masih jauh dari sempurna. Namun hati ini selalu berharap apa yang telah
tertulis dengan segala kekurangannya ini dapat membe1ikan manfaat bagi
siapapun yang membacanya. Amiin.
Jakarta, Januari 2006
Khairil Anwar
DAFTARISI
DAFTARISI ................................................................................................. . DAFTARGAMBAR....................................................................................... IV
DAFT AR TABEL .................................................................................. v DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... VI
BAB! PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ................................................................. . 1.2. Rumusan Masalah ............................................................ . 1.3. Tujuan Penelitian .............................................................. . 1.4. Manfaat Penelitian ............................................................ .
1 3 4 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Agribisnis ............................................................. 6
2.1.1. Pengertian Agribisnis .................................................. 6 2.1.2. Agribisnis Dalam Tinjauan Syari'ah........................... 9
2.2. Gambaran Umum Perbankan Syari'ah.............................. 12 2.2.1. Pengertian Bank Syari'ah............................................ 12 2.2.2. Sejarah Perbankan Syari'ah ........................................ 13 2.2.3. Pengertian Pembiayaan Syari'ah................................. 15 2.2.4. Jenis-jenis Pembiayaan Syari'ah................................. 15
2.2.4.1. Pembiayaan Produktif ......................................... 16 2.2.4.2. Pembiayaan Investasi ............................................ 19 2.2.4.3. Pembiayaan Konsumtif ........................................ 20
2.2.5. Konsep Pembiayaan Syari'ah untuk Bidang Agribisnis 21 2.2.5.1. Mudharabah........................................................... 21 2.2.5.3. Bai' as-Salam ...................................................... . 2.2.5.3. Bai' al-Isthisna .................................................... . 2.2.5.4. Musyarakah ......................................................... . 2.2.5.5. ljarah ..................................................................... . 2.2.5 .6. Qard ...................................................................... . 2.2.5.7. Muzara'ah dan Musaqoh ...................................... .
2.3. Konsep Manajemen Strategi ........................................... . 2.3.1. Strategi ...................................................................... . 2.3 .2. Manajemen Strategi ................................................... . 2.3.3. Perumusan Strategi .................................................... .
2.4. Kerangka Pemikiran ........................................................ .
BAB Ill METODOLOGI PENELITIAN
23 26 27 29 30 31 32 32 34 36 38
3.1. Definisi Operasional ·······················································'· 41 3.2. Lokasi dan W'aktu Penelitian ............................................ 43 3.3. Jenis dan Sumber Data ..................................................... 43 3.4. Metode Pengumpulan Data .............................................. 44
3.5.3. Tahap Analisis ............................................................ 49
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1. Sejarah Perusahaan ....................................................................... 55 4.2. Visi ................................................................................................ 57 4.3. Misi ............................................................................................... 57 4.4. Struktur Organisasi........................................................................ 58
BAB V ANALISIS LINGKUNGAN BSM KCP CIANJUR 5.1. Analisis Visi dan Misi ....................................................... 59 5 .2. Analisis Lingkungan Internal ............................................ 60
5.2.1 Kekuatan........................................................................ 61 5.2.1.l Produk Pembiayaan Syari'ah yang Bebas Sunga . 61 5.2.1.2 SDM yang Berkualitas ............................................ 62 5.2.l.3 Dikenalnya Lembaga Keuangan Syari'ah oleh
Masyarakat .......................................... ................... 64 5.2.1.4 Komitmen Perusahaan untuk Menyalurkan
Pembiayaan Usaha Agribisnis........... ..................... 66 5 .2.1.5 Sarana dan Prasarana yang Memadai ..................... 64 5.2.1.6 Adanya Lembaga Penelitian dan Pengembangan .. 65 5.2.1. 7 Kemudahan Akses oleh Nasabah ........................... 66 5.2.1.8 Pengalaman Dalam Menyalurkan Pembiayaan di
Bidang Agribisnis................................................... 67 5.2.2 Kelemahan.................................................................... 67
5.2.2.1 Kurangnya Skim yang Ditawarkan Bank untuk Sektor Agribisnis .................................................... 67
5.2.2.2 Persyaratan yang Diajukan oleh Bank Dalam Memberikan Pembiayaan....................................... 68
5.2.2.3 Pemasaran Pola Pembiayaan Syari'al1 Kepada Petani Ikan......................................................................... 70
5 .3 Analisis Lingkungan Ekstemal ..................................... ,.... 70 5.3. l Peluang ......................................................................... 71
5.3. I. I Kebutuhan Masyarakat Terhadap Perbankan Syari'ah .................................................................. 71
5.3.1.2 Kebijakan Pemerintah yang Mendukung Pengembangan Pembiayaan di Sektor Agribisnis.. 72
5.3.1.3 Pembiayaan Syari'ah Dinilai Cocok Dengan Karakteristik Pembiayaan yang Dibutuhkan oleh Petani Ikan ......................................... ..................... 73
5.3.1.4 Kecenderungan Masyarakat untuk Meminjam Uang ke Bank Syari'ah .................................................... 73
5.3.1.5 Banyaknya Usaha Perikanan di Daerah Cianjur .... 74 5.3.1.6 Adanya Kerjasan1a Dengan Instansi Lain.............. 76
5.3.2 Ancaman....................................................................... 77
5.3.2.2 Rendahnya Pemahaman Masyarakat Terhadap Perbankan Syari'ah ................................................ 79
5.3.2.3 Besarnya Resiko Usaha Agribisnis ........................ 80 5.3.2.4 Skala Usaha serta Manajemen Usaha Perikanan di
Daerah Cianjur yang Masih Kecil dart Bersifat Tradisional ............................................................... 80
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Perumusan Alternatifdan Prioritas Strategi....................... 82
6.1.1 TahapMasukan(JnputStage).................................... 82 6.1.1.1 Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) 82 6.1.1.2 Analisis Matriks External Factor Evaluation (EFE) .84
6.1.2 Tahap Pemaduan (Matching Stage).......................... 86 6.1.2.1 Matriks I-E (Internal-External) ...... ..................... 86 6.1.2.2 Matriks SWOT.................................................... 90
6.1.3 Tahap Pemilihan Strategi (Decision Stage) ............. 92
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan........................................................................ 95 7.2. Saran.................................................................................. 96
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 98 LAMPIRAN .................................................................................................. 102
DAFT AR GAMBAR
Garn bar ha! Gambar I. Subsistem Agribisnis ................................................ ...................... 7 Gambar 2. Skema Mudharabah ......................................................................... 23 Gambar 3. Skema Bai' as-Salam....................................................................... 25 Gambar 4. Skema Bai' al-Isthisna..................................................................... 26 Gambar 5. Skema Musyarakah ......................................................................... 28 Gambar 6. Skema Ijarah................................................................................... 30 Gambar 7. Skema Qardh .................................................................................. 31 Gambar 8. Skema Muzara'ah........................................................................... 32 Gambar 9. Tahapan Manajemen Strategis ....................................................... 37 Gambar 10. Kerangka Pemikiran Operasional................................................. 40 Gambar 11 Matriks I-E .................................................................................... 50 Gambar 12. Matriks Intemal-Eksternal (I-E) BSM KCP Cianjur................... 89
DAFTAR TABEL
Tabel ha! Tabel I. Potensi dan Tingkat Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan Indonesia 2 Tabel 2. Jaringan Kantor Perbankan Syari'ah.................................................. 15 Tabel 3. Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal Perusahaan ....................... 46 Tabel 4. Penilaian Bobot Faktor Strategis ekstemal Perusahaan..................... 47 Tabel 5. Kerangka Matriks IFE........................................................................ 48 Tabel 6. Kerangka Matriks EFE....................................................................... 49 Tabel 7. Penyusunan Strategi Berdasarkan Matriks SWOT............................ 52 Tabel 8. Kerangka Matriks QSP (Quantitative Strategic Planning)................ 54 Tabel 9 Realisasi Perijinan Bidang Perikanan di Kabupaten Cianjur .............. 78 Tabel 10 Klasifikasi Kelompok Tani Perikanan Kabupaten Cim1jur 2004...... 81 Tabel 11. Hasil Matriks EFE (External Factor Evaluation)............................ 83 Tabel 12. Hasil Matriks IFE (Internal Factor Evaluation).............................. 85 Tabel 13. Hasil Matriks SWOT........................................................................ 91 Tabel 14 Hasil Matriks QSP (Quantitative Strategic Planning)...................... 94
Lampiran Lampiran I. Lampiran2. Lampiran3. Lampiran4. Lampiran5.
Lampiran 6. Lampiran 7. Lampiran 8.
DAFT AR LAMPIRAN
Halaman Pembobotan Faktor Internal dan Eksternal................................. l 02 Skoring Faktor Eksternal dan Internal........................................ l 04 Penentuan Rating........................................................................ I 05 Struktur Organisasi Bank Syari'ah Mandiri KCP Cianjur ......... 107 Tabel Ekspor Hasil Perikanan Indonesia Menurut Komoditi, Berat dan Nilai Tahun 2002-2004 ........................................................ I 08 Kondisi Umum Perikanan di Kabupaten Cianjur ....................... 109 Peta kabupaten Cianjur ......................... :..................................... 110 Kelengkapan Data Pembiayaan Usaha Perseroan Terbatas, Firma CV dan Koperasi ... . ... ... . ... . . ... ... ... .. .. . .. .. . .. .. ... .. . .. .. ........ .. . ... .... ...... 111
Lampiran 9. Distribusi Persentase Produk Domestik Bruto Kabupaten Cianjur Tahun 1999-2003 ....................................................................... 112
Lampiran 10. Produk Bank Syari' ah Mandiri.................................................. 114 Lampiran 11. Contoh Quisioner....................................................................... 115
BABI
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Agribisnis merupakan sektor yang sangat penting dan rnemiliki peran yang
sangat strategis dalam pengembangan ekonomi bangsa. Di dalam sektor ini
tardapat beraneka ragam kegiatan antara lain pertanian, perikanan, perkebunan,
kehutanan dan petemakan dalam cakupan yang luas meliputi pengadaan sarana
produksi, produksi, pengolahan dan pemasaran. Salal1 satu bagian dari agribisnis
di Indonesia yang memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan adalah
sub sektor perikanan dan kelautan. Kesadaran akan besamya potensi inilah yang
mengilhami lahimya Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) pada masa
pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid (1999-2001).
Menurut data yang dikeluarkan oleh DKP, pada tahun 2003 diperkirakan
terdapat 65 juta ton potensi perikanan tangkap dan budidaya yang ada di <
Indonesia. Dari jumlah tersebut baru termanfaatkan sebesar 6,0 juta ton atau
hanya sekitar 9 ,23 % dari total potensi produksi yang ada 1• Berarti masih ada
sekitar 90,77% atau 59,15 juta ton potensi sumber daya perikanan yang belum
termanfaatkan.
Tabel I. Potensi dan Tingkat Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan Indonesia
Jenis Kegiatan Potensi Prodnksi Tingkat Produksi Tahun 2003 Pemanfaata
(Juta Ton/ Th) (Juta ton) n (%)
1. Perikanan Tau!!kap 7;3 4,8 65,75
• Laut 6,4 4,4 68,75
• Perairan Umum 0,9 0,4 44,44 2. Perikanan Budidaya 57,7 1,2 2,08
" Laut 47,0 0,5 1,06
• Tambak 5,0 0,4 8,00 .. AirTawar 5,7 0,3 5,26
Total 65,0 6,0 9,23 ,, Sumber: Departemen Kelautan dan Penkanan, 2003
Besarnya potensi tersebut dapat menjadi peluang namun bisa juga menjadi
ancaman. Peluang, jika kita berusaba memanfaatkannya secara optimal dan
ancaman jika kita tidak memanfaatkannya maka akan dimanfaatkan oleh pihak
luar.
Oleh karena itu, maka pemerintab diharapkan mengambil langkah-langkab
kebijakan dalam rangka mewujudkan sektor kelautan dan perikanan sebagai prime
movers pembangunan nasional. Salab satu upaya yang dapat dilakukan adalah
dengan mendorong terjadinya peningkatan investasi pada sentra-sentra
pertumbuhan ekonomi kelautan dan perikanan yang meliba:tkan kalangan usaba
(swasta). Hal tersebut perlu dilakukan mengingat sebagian besar pelaku usaha
perikanan di Indonesia adalah dari golongan miskin sehingga sangat sulit untuk
menjangkau sumber-sumber pembiayaan.
Salah satu altematif sumber pembiayaan yang ada dan dapat dimanfaatkan
dalam upaya pengembangan sektor kelautan dan perikanan di Indonesia adalab
dari perbankan syari' ah. Bagi para pelaku agribisnis sendiri, pembiayaan syari 'ah
secara teori dinilai bisa mengatasi kelemahan yang ada pada bank konvensional
meskipun pada kenyataannya belum banyak perbankan syari'ah yang berani terjun
ke dunia agribisnis. Hal tersebut didasarkan pada karakteristik perbankan syari'ah
yaitu: pertama, penetapan bagi hasil dan bagi resiko secara adil dengan
memperhitungkan untung rug1. Kedua, menghindari penetapan besaran
keuntnngan di awal perjanjian dan ketiga, menetapkan bagi hasil berdasarkan
besarnya keuntnngan yang diperoleh 3•
Sebagaimana usaha mikro dan kecil lainnya, daya serap pelaku agribisnis
perikanan terhadap kredit yang disediakan oleh perbankan masih sangat rendah.
Kalangan pengusaha kecil dan mikro di sektor perikanan rnendapatkan alokasi
pembiayaan dari dana Surat Utang Pemerintah (SUP-005) sebesar Rp500 rniliar
atau 15,62% dari keseluruhan dana Rp3,2 triliun. Namun ketcrsediaan dana untnk
sektor perikanan saat ini sudal1 relatif baik dibandingkan realisasi krcdit pada
masa orde baru yang hanya sekitar Rp5 miliar atau sekitar 0,04% dari total kredit
perbankan nasional4• Hal tersebut banyak disebabkan karena mereka terhalang
oleh persyaratan-persyaratan teknis perbankan. Oleh karena itu, karakteristik yang
melekat pada agribisnis perikanan tersebut memerlukan penanganan secara
khusus termasuk dalam ha! pembiayaan.
3 Anton Apriyantono, Pen1biayaan Syariah di Sektor Pertanian. (Jakarta: Makalah Sitnposiu1n Nasional Pe1nbiayaan Syari'ah dalan1 bidang Agribisnis, 2005)
4 13isnis Indonesia. Usaha Perikanan Dapal Dana SUP Rp500 Mi/iar,
Namun dalam pelaksanaannya, pihak perbankan syari'ah sendiri harus tetap
mempertimbangkan resiko serta profitabilitas usaha yang akan dibiayai. Oleh
karena itu diperlukan perhitungan yang tepat sehingga setiap usaha yang
dibiayainya dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak yaitu pihak bank
syari'ah dan pengusaha.
1.2. Perumusan Masalah
Dalam penelitian ini penulis tertarik untuk mengkaji strategi Bank Syari'ah
Mandiri (BSM) Kantor Cabang Pembantu (KCP) Cianjur dalam melihat peluang
peluang yang ada, terutama yang terkait dengan pembiayaan syari'ah di bidang
agribisnis perikanan. Kajian akan ditekankan pada aspek-aspek internal dan
eksternal perusahaan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Untuk menganalisis dan melihat strategi apa yang paling tepat dalam upaya
mengembangkan pembiayaan syari'ah dalam bidang agribisnis perikanan oleh
BSM KCP Cianjur, maka rumusan masalah yang diketengahkan adalah:
1. Faktor internal dan eksternal apa saja yang menjadi kekuatan dan
kelemahan serta peluang dan ancaman yang dihadapi oleh BSM KCP
Cianjur dalam mengembangkan pembiayaan syari'ah dalan1 bidang
agribisnis perikanan?
2. Formulasi strategi apa yang paling sesuai dalam mengembangkan pola
pembiayaan syari'ah dalam bidang agribisnis perikanan oleh BSM KCP
Cianjur berdasarkan faktor internal dan eksternal yang ada?
3. Strategi apakah yang paling sesuai bagi BSM KCP Cianjur dalam
mengembangkan pola pembiayaan syari'ah dalam bidang agribisnis
perikanan?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal
yang mempengaruhi BSM KCP Cianjur dalam mengembangkan
pembiayaan syari'ah dalam bidang agribisnis perikanan khususnya di
daerah Cianjur.
2. Memformulasikan strategi yang tepat untuk dijalankan dalam
pengembangan pola pembiayaan syari'ah dalam bidang agribisnis
perikanan di daerah Cianjnr berdasarkan faktor internal dan eksternal.
3. Menganalisis dan menentukan strategi yang paling sesuai untuk BSM
KCP Cianjur dalam pengembangan pola pembiayaan syari'ah di bidang
agribisnis perikanan.
1.4. Manfaat Pcnelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Bagi penulis: sebagai sarana mengembangkan ilmu dan pengetahuan
serta syarat kelulusan dalam studi S 1 yang sedang dijalani.
2. Bagi perusahaan: sebagai bahan pertimbangan dalam membuat
keputusan strategis untuk pengembangan pola pembiayaan syari'ah
BABU
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Agribisnis
2.1.1. Pengertian Agribisnis
Agribisnis adalah suatu kesatuan usaha yang meliputi salah satu atau
keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran yang ada
hubungannya dengan pertanian dalam arti yang luas5• Dari definisi tersebut dapat
difahami bahwa agribisnis merupakan usaha yang bersifat luas dan tidak terbatas
pada aspek produksi saja, namun termasuk pula di dalanmya aspek penyediaan
alat produksi, pengolahan dan pemasaran yang secara sinergis dijalankan tanpa
ada pemisahan antara satu aspek dengan yang lainnya.
Secara konseptual agribisnis merupakan sistem yang terdiri dari empat
subsistem yang saling mendukung dan terkait satu sama lain 6• Subsistem tersebut
adalah:
1) Subsistem agribisnis hulu (up-stream agribusiness), meliputi pengadaan
dan penyaluran sarana produksi pertanian primer seperti industri pupuk,
pestisida, alat dan mesin pertanian, dan benih.
2) Subsistem produksi pertanian primer (on:farm agribusiness), meliputi
kegiatan penggunaan sarana yang dihasilkan oleh subsistem agribisnis
hulu seperti pengolahan lahan, pemberian pupuk se1ia budidaya.
3) Subsistem agribisnis hilir (down stream agribusiness), meliputi
pengolahan komoditas pertanian primer menjadi produk olahan, baik
produk antara (intermediate product) maupun produk akhir (finished
product) beserta kegiatan distribusinya.
4) Subsistem pemasaran komoditas-komoditas agribisnis.
Dalam pelaksanaannya, keempat subsistem di atas didukung oleh subsistem
penunjang agribisnis (supporting system) sebagai jasa dalam menunjang kegiatan
agribisnis. Termasuk ke dalam subsistem ini adalah lembaga pertanahan, lembaga
keuangan (perbankan dan asuransi), lembaga penelitian, lembaga pendidikan dan
konsultasi agribisnis serta kebijakan pemerintah. Di bawah ini merupakan
diagram yang menggambarkan keempat subsistem agribisnis beserta subsistem
penunjangnya.
l
" l i .,
1
Subsistem I Subsistem II ! Subsistem lII ~ Subsistem IV ' '
(pengadaan dan (produksi primer) i (pengolahan) (pemasaran) penyaluran '
_J ' l
sarana produksi 1 j j j ... ...
'
"' Lembaga penunjang agribisnis (pertanahan, penyuluhan, keuangan penelitian dll)
Sumber: Gumb1ra Said, 200 I
Gambar 1. Subsistem Agribisnis
Setiap subsistem dalam sistem agribisnis mempunyai keterkaitan ke
belakang dan ke depan. Pada gambar di atas, terlihat bahwa subsistem
pcngolahan akan bcrfungsi dengan baik apabila ditunjang olch ketersediaan bahan
akan berjalan dengan baik jika telab menemukan pasar untuk memasarkan hasil
produksinya. Selain subsistem-subsistem tersebut agribisnis juga memerlukan
lembaga penunjang seperti lembaga pertanahan, pembiayaan, pendidikan,
penelitian dan perhubungan.
Secara umum menurut Downer diantara karakteristik produk Agribisnis
adalab mudab rusak (perishable), sifat ukuran yang besar (voluminous), musiman,
dan memiliki perbedaan bentuk antara produk mentab dengan produk akhir7• Hal
tersebut selaras dengan apa yang dikatakan oleh E. Gumbira Said8, namun beliau
menambal1kan satu karakteristik yaitu beraneka ragam mutunya (quality
variation).
Dalan1 konteks agribisnis perikanan maka karakteristik umum yang ada
diantaranya adalab:
a) Sebagian besar pelaku usaba merupakan masyarakat miskin.
b) Usabanya masih bersifat musiman (seasional).
c) Memiliki resiko tinggi (high risk) dan produk yang dihasilkan mudab
rusak {perishable).
d) Manajemen usaha sebagian besar masih bersifat tradisional
e) Skala usaba masih keeil dan tersebar sangat luas 9•
7 David Do\vner dan Stephen Erickson, Manajen1en Agribisnis, (Jakarta: Erlangga, 1987) ed. 2, h.291
2.1.2. Agribisnis Dalam Tinjauan Syari'ah
Menurut Ismail Yusanto, Setiap manusia tentu memerlukan harta guna
mencukupi segala kebutuhan hidupnya. Karenanya manusia akan selalu berupaya
untuk memperoleh harta kekayaan itu. Salah satu cara yang lazim dilakukan untuk
memperoleh harta adalah dengan beke1ja, sedangkan salah satu dari ragam bekerja
adalah berbisnis.
Bekerja menurut pandangan Islam merupakan salah satu sebab pokok yang
memungkinkan manusia memiliki harta kekayaan. Oleh karena itulah Allal1 SWT
melapangkan bumi serta menyediakan berbagai fasilitas yang dapat dimanfaatkan
manusia untuk mendapatkan rezeki 10. Allah SWT berfirman:
Artinya: "Allah/ah yang menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit. Kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu bualt-buahan menjadi rezeki untukmu, dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan bagimu sungai-sungai. Dan Dia telah menundukkan bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang. Dan Di'a telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah kamu dapat menghinggakannya. ".(Q,S. Ibrahim/14: 32-34).
Salah satu dari ragam bekerja adalah dengan berbisnis. Memperoleh harta
dari hasil kerja sendiri memiliki nilai lebih dalam pandangan Islam. Bahkan para
Nabi terdahulu memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan bekerja sebagaimana
tercantum dalam sebuah hadis yang mengisahkan bahwa Nabi Daud AS makan
dari hasil usahanya sendiri dan Nabi Zakariya AS adalah seorang tukang kayu.
,.. ,, ,,. ,. ,, ,, _. "' ,, " "' ... ,, " ,.. ,, ~ ~ ;'.(;..I JS' I \.A : J \j (.L) ~ c .ill I j.:.. ~I ;)- ~ .ibl ~) o).:~ lS;\ ::,£.
,. , ,.. ,.. \ '"' "' ,.. , .. ,.. ~ ,..
Olj)) ~* p ~ JS'4 .J\S' ;')j\;') .ill\ ~ .J! J '~* p ~ JS'4 .JI ~ 'f. J:.j
( '-$) l?t.,J I
Artinya: "Dari Abu Hurairah RA dari Nabi SAW beliau bersabda: tidaklah seseorang mengkonsumsi makanan itu lebih baik daripada mengkonsumsi makanan yang diperoleh dari hasil ke1ja sendiri, sebab Nabiyullah Daud AS makan dari hasil usahanya sendiri" (HR. Bukhari) 1
i.
,, ,. ,.. ,,. ,.. " ;; ,,. " "' ... ,.. " ,,. ,..
~ ~}') .:.i\S' : Jl.i ;..i.:.:, ~ .;:»1 j.:.. :;i1 .;. ~ .ib\ ~) o;.; ~1 ::,£. ,, ,.. ,. ,.
(~_. Olj)) 1)~ ~St.JI
Artinya: "Dari Abu Hurairah RA dari Nabi SAW beliau bersabda: Nabi Zakariya AS adalah seorang tukang kayu" (HR. Muslim) 12
•
Di antara berbagai macam sumber daya yang diserahkan kepada manusia
antara lain: hewan (Q.S. an-Nahl: 5, 66, 68-69), tumbuh-tumbuhan (Q.S. an-Nahl:
67), kekayaan laut (Q.S. an-Nahl: 14) dan kekayaan barartg tambang (Q.S. al-
Hadid: 25).
11 Muhammad lbnu Ismail al-Bukhari, Sahih Bukhari. (Beirut:Darul Fikr, 1994) Vol.2, h.12
Selain anjuran untuk mencari rezeki dengan memanfaatkan sumber daya
yang ada, maka Islam juga menekankan aspek kehalalan, baik dari segi cara
memperolehnya, maupun pendayagunaannya (pengelolaan dan pembelanjaan).
Dalam salah satu hadis Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: " Dari lbnu Mas 'ud dari Nabi SAW bersabda: kedua telapak kaki seoranng anak Adam di hari kiamat masih be/um beranjak sebelum ditanya kepadanya mengenai lima perkara: diantaranya, tentang hartanya, darimana dia peroleh dan untuk apa dia belanjakan" (HR. Tirmidzi)13
•
Dari paparan di atas dapat kita fahami bahwa bisnis Islami merupakan
serangkaian aktifitas bisnis dalam segala macam bentuknya yang tidak dibatasi
jumlah (kuantitasnya) kepemilikan hartanya (barang dan jasa) termasuk profitnya,
namun ia dibatasi dalam bagaimana cara memperoleh serta p1~ndayagunaannya14•
Islam memandang bahwa sektor agribisnis merupakan tuntutan agama yang
bersifat fardhu kif ayah 15 • Ini berarti bahwa tidak boleh tidak dalam kehidupan
suatu komunitas masyarakat harus ada yang berusaha untuk menjalankan serta
mengembangkan sektor agribisnis ini. Hal ini karena agribisnis memegang
peranan penting dalam menjarnin ketersediaan bahan sandang, pangan dan papan
yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia.
Namun dalam masalah yang terkait dengan bisnis apapun bentuknya, baik
itu agribisnis atau yang lainnya, maka Islam memberikan beberapa batasan yang
harus ditaati. Hal ini disebabkan karena dalarn praktek berbisnis akan banyak
terkait dengan hubungan interaksi antara manusia dengan manusia lainya sehingga
perlu aturan agar tidak ada yang merasa dirugikan. Tata cara berbisnis
(bermuarnalah) haruslah menempatkan keseimbangan antara kepentingan pribadi
dan kepentingan sosial 16•
Secara umum menurut Prof. Dr. Ali Mustafa Y akub ada tujuh perkara yang
dihararnkan dan harus dihindari dalarn bennuarnalah yaitu: dhalim, riba,
perjudian, penipuan, risywah (sogok-menyogok), barang-barang hararn dan
maksiat 17•
2.2. Gambaran Umnm Perbankan Syari'ah
2.2.l. Pengertian Bank Syari'ah
Secara urnurn bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak18• Sedangkan bank syari'ah merupakan lembaga
keuangan yang tatacara beroperasinya didasarkan pada tatacara bermuamalat
secara Islam, yakni mengacu pada ketentuan-ketentuan al-Qur'an dan al-Hadis.
Sedangkan pengertian muamalat itu sendiri adalah ketentuan-ketentuan yang
16 Muhan1mad Abdul Ghani, The Spirituality in Business Pencerahan f-lati Bagi Pelaku Usaha (Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2005), h. 33
mengatur hubungan manusia dengan manusia, baik hubungan antar pribadi
maupun dengan masyarakat 19•
Menurut Zainul Arifin, secara umum, prinsip-prinsip utama yang menjadi
dasar bank-bank Islam (bank Syari'ah) adalah20:
1. Larangan riba dalam berbagai bentuk transaksi.
2. Menjalankan bisnis dan aktivitas perdagangan yang berbasis pada
prinsip memperoleh keuntungan yang sah menurut syari'ah.
3. Memberikan zakat
2.2.2. Sejarah Perbankan Syari'ah
Kesadaran umat Islam untuk kembali hidup dalam sistem Islam dalam setiap
aspek kehidupannya telah mendorong untuk melakukan transaksi-transaksi
ekonomi yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan syari'ah. Hal ini juga dipicu
oleh fatwa beberapa ulama yang mengatakan bahwa terdapat ketidalcsesuaian
mainstream economic yang berlaku saat ini dengan prinsip dan ketentuan syari'al1.
Sistem dan praktik perbankan syari'ah modem mulai berkembang
khususnya di negara-negara Teluk sejak setengah abad yang lalu. Eksperimen
pendirian bank syari'ah yang paling sukses dan inovatif di masa modem ini
dilakukan di Mesir tepatnya pada tahun 1963 dengan berdirinya Mit Ghamr Local
Saving Bank. Bank ini mendapat sambutan yang cukup hangat di Mesir, terutama
dari kalangan petani dan masyarakat pedesaan21• Sebelumnya pada tahun 1940-an
19 Warkum Sun1itro. A.sas-asas Perhankan /slan1 dan Lernha£a-le1nba.ea Terkait, (Jakarta:Rajav1ali
sebenamya telah ada suatu upaya penerapan sistem profit and loss sharing tercatat
di Pakistan dan Malaysia, namun terbatas pada pengelolaan danajamaah haji 22•
Setelah itu berkembang ke seluruh negara-negara Islam lainnya seperti
Siprus, Kuwait, Bahrain, Uni Emirat Arab, Iran dan Turki. Hal ini tidalc terlepas
dari peran Islamic Develovement Bank (IDB) yang dengan gencar melalcnkan
penelitan-penelitian, pengembangan serta pelatihan untuk membangun dan
mengembangkan sistem ekonomi syaii'ah melalui pembentnkan bank-bank
syari' ah di negara-negara terse but.
Di Indonesia sendiri kemunculan perbankan syari'al1 baru terlihat pada
sekitar tahun 1990-aii. Namun diskusi-diskusi mengenai perbankan syari'ah telah
dimulai sekitar tahun 1980-an yang melibatkan tokoh-tokoh seperti Kamaen A.
Perwata Atmaj~ M. Dawam Raharjo, AM. Saefudin dan lain-lain23•
Aspek huk1U11 yang mendasari perkembangan bailk syari'ah di hldonesia
adalah Undang-Undang (UU) No 7 tahun 1992 tentang perbankan. Namun dalain
UU tersebut prinsip syari'ah masih samar, yang dinyatalcai1 sebagai prinsip bagi
hasil. Prinsip perbankan syari'ah secara tegas baru dinyatakan dalam UU No 10
talmn 1998 tentangperubahan UU No 711992 tentangperbankan 24•
Dalam laporan tahunan Direktorat Perbankan Syariah dijelaskan bahwa
hingga saat ini perkembangan perbankan syari' ah di Indonesia menunjnkan
pertumbuhan yang signifikan. Menurut data yang dikeluarkan oleh Bank
Indonesia, saat ini di Tndonesiajumlah kantor bank syari'ah (termasuk kantor kas
22 Muhan1n1ad Syafii Antonio, Bank Syariah Dari 1Cori ke f>raktek, (Jakarta: Gema Insani Press, 2001), h. !8
dan kantor cabang pembantu) bertambah 96 kantor dari jumlah 337 kantor pada
akhir 2003 menjadi 443 kantor pada akhir 200425.
Tabel 2. Jaringan Kantor Perbankan Syari'ah
Kelompok Bank 2000 2001 2002 2003 2004
Bank Umum Syari'ah 2 2 2 2 3
Unit Usaha Syari'ah 3 3 6 8 15
Jumlah Kantor 62 96 127 253 355
BPRS 78 81 83 84 88
Total 140 177 210 337 443
Sumber: Laporan Perkembangan Perbankan Syari'ah (Bank lndonesia: 2004)
2.2.3. Pengertian Pembiayaan Syariah
Dalarn UU No 10 tahun 1998, pembiayaan berdasarkan prinsip syari'ah
adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersarnakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut
setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian imbalan atau bagi hasil. Prinsip
syari'ah itu sendiri adalah aturan perjanjian berdasarkan bukum Islam antara bank
dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan/atau pembiayaan kegiatan usaha atau
kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syari'ah 26•
2.2.4. Jenis-jenis Pembiayaan Syari'ah
Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian
fasilitas penyediaan dana bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Secara umum
dilihat dari sifat penggunaannya, pembiayaan dibagi menjadi dua jenis yaitu
pembiayaan produktif dan pembiayaan konsumtif.
2.2.4.1. Pembiayaan Produktif
Pembiayaan produktif adalah pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk.peningkatan usaha, baik produksi,
perdagangan maupun investasi.
Menurut keperluannya, pembiayaan produktif dibagi menjadi dua jenis yaitu
pembiayaan modal kerja dan pembiayaan investasi. Pembiayaan modal kerja
merupakan pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan peningkatan produksi baik
secara kuantitatif maupun kualitatif dan untuk keperluan perdagangan atau
peningkatan utility of place dari suatu barang. Sedangkan pembiayaan investasi
merupakan pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan barang-harang modal (capital
goods) serta fasilitas-fasilitas yang erat kaitannya dengan itu 27•
2.2.4.1.1 Pembiayaan Modal Kerja
Unsur-unsur modal kerja terdiri atas komponen-komponen alat liquid
(cash), piutang dagang (receivable) dan persediaan (inventory) yang umurnnya
terdiri atas persediaan bahan baku (raw material), persediaar1 barang dalarn proses
(work in process) dan persediaan barang jadi (finished goods). Oleh karena itu,
pembiayaan modal kerja merupakan salah satu atau kombinasi dari pembiayaan
liquiditas (cash financing), pembiayaan piutang (receivable financing) dan
pembiayaan persedian (invent my financing) 28.
2.2.4.1.1.l Pembiayaan Liquiditas (Cash Financing)
Pembiayaan liquiditas (cash financing) pada umurnnya digunakan untuk
memenuhi kebutuhan yang timbul akibat terjadinya ketidaksesuaian antara cash
inflow dengan cash outflow pada suatu perusahaan yang menjadi nasabah. Pada
bank konvensional, fasilitas yang biasa diberikan adalah fasilitas cerukan
(overdraft facilities) atau yang lebih dikenal dengan rekening koran. Sedangkan
pada bank syari' ah fasilitas yang sejenis dengan itu diberikan dalam bentuk qardh
timbal balik atau yang disebut compensating balance. Perbedaan mendasar antara
keduanya adalah jika bank konvensional memperoleh imbalan manfaat berupa
bunga atas jumlah rata-rata dar:i pemakaian dana yang disediakan dalan1 fasilitas
yang diberikan, sedangkan pada bank syari'ah, bank tidak d:iperbolehkan meminta
imbalan apapun kecuali sebatas biaya admin:istrasi pengelolaan fasilitas tersebut29•
Pembiayaan piutang diberikan kepada perusabaan yang menjual barangnya
secara kredit, tetapi baik jumlah maupun jangka waktunya melebihi kapas:itas
modal kerja yang dimilikinya. Biasanya bank akan memberikan fasilitas
pembiayaan piutang berupa pinjaman dana untuk mengatasi kekurangan dana
karena masih tertanam dalam piutang atau dengan pengambilalihan piutang
nasabah atau anjak piutang. Dalam kasus pembiayaan piutang, bank syari'ah
dapat menggunakan bentuk al-qardh. Sedangkan dalam kasus anjak piutang dapat
dilakukan dengan menggunakan bentuk hiwalah.
2.2.4.1.1.2 Pembiayaan Persediaan (Inventory Financi11g)
Pembiayaan persediaan dipergunakan untuk mendanai pengadaan persediaan
(inventory financing) yang berupa modal kerja. Bank syari'ab memiliki
mekanisme sendiri untuk memenuhi kebutuban pendanaan persediaan tersebut,
yaitu dengan menggunakan prinsip jual beli (al-Bai) yang dilakukan dalam dua
tahap. Pertama, bank mengadakan (membeli dari suplier secara tunai) barang
barang yang dibutuhkan oleh nasabab. Kedua, bank menjual kepada nasabah
pembeli dengan pembayaran tanggub dengan mengambil keuntungan yang
disepakati bersama antara bank dan nasabah. Ada beberapa skema jual beli yang
biasa diaplikasikan dalam memenuhi kebutuhan alcan barang modal diantaranya
adalab Bai' al-Murabahah, Bai' al-Isthisna dan Bai' as-Salam 30
2.2.4.1.1.3 Pembiayaan Modal Kerja untuk Perdagangan
Pembiayaan modal kerja untuk perdagangan dibagi menjadi dua jenis.
Pertama untuk perdagangan yang bersifat umum dan kedua untuk perdagangan
yang berdasarkan pesanan. Perdagangan umum adalab perdagangan yang
dilakukan dengan target pembeli siapa saja yang datang membeli barang-barang
yang telab disediakan di tempat penjual, baik pedagang eceran (retail) maupun
pedagang besar (wholeseller). Untuk pembiayaan modal ke1ja jenis ini skema
yang paling tepat adalah skema mudharabah 31•
Perdagangan berdasarkan pesanan biasanya tidak diselesaikan di tempat
penjual. Pembeli terlebih dahulu memesan barang-barang yang dibutuhkan kepada
penjual berdasarkan eontoh barang atau daftar harga yang ditawarkan. Biasanya
pembeli hanya akan membayar apabila barang-barang yang dipesannya telah
diterima. Hal tersebut untuk menghindari kemungkinan resiko akibat
ketidakmampuan penjual memenuhi pesanan atau ketidaksesuaian jumlah dan
kualitas barang yang dikirimkan dengan spesifikasi yang dimaksud dalam surat
penawaran atau pemesanan. Skema yang tepat untuk perdagangan jenis ini adalah
al-Waka/ah, al-Mudharabah, ataupun al-Murabahah. Dalan1 hal wakalah, bank
syari'ah hanya memperoleh pendapatan berupa imbalm1 atas jasa yang
d.b .k 32 1 en annya .
2.2.4.2. Pembiayaan Investasi
Pembiayaan Investasi diberikan kepada nasabah untuk keperluan investasi,
yaitu keperluan tamballan modal dengan tujuan perluasan usaha maupun pendirian
proyek baru. Pembiayaan investasi memilliki beberapa eiri yaitu pertama, untuk
pengadaan barang-barang modal. Kedua, perencanaan dan alokasi dana yang
matang dan terarah. Ketiga, memilikijangka waktu menengah sampai panjang 33•
Pada umumnya pembiayaan jenis ini diberikan dalan1 jumlah yang besar
sehingga memerlukan penyusunan proyeksi arus kas (projected cash flow) yang
mencakup semua komponen biaya dan pendapatan sehingga akan dapat diketahui
berapa dana yang tersedia setelah semua kewajiban terpenuhi.
Skema yang tepat untuk transaksi ini adalah skema musyarakah
mutanaqisah yaitu suatu skim musyarakah dimana porsi dana salah satu pihak
akan menurun terus hingga akhimya menjadi no!. Apabila porsi dana dari salah
satu pihak sudah no!, maka akan terjadi perpindahan kepemilikan dimana
kepemilikan tersebut akan diambil alih oleh pihak yang lain. Skema yang juga
dapat diterapkan dalam pembiayaan investasi ini adalah skema al-Ijarah
muntahiya bit tamlik, yaitu akad sewa yang diakhiri dengan k•epemilikan barang di
tangan penyewa34•
2.2.4.3. Pembiayaan Konsumtif
Pembiayaan konsumtif adalah pembiayaan yang diberikan untuk pembelian
ataupun pengadaan barang tertentu yang tidak digunakan untuk tujuan usaha 35•
Baik untuk barang-barang kebutuhan primer maupun sekunder. Biasanya
pembiayaan konsumtif digunakan hanya untuk pemenuhan kebutuhan sekunder
karena untuk kebutuhan yang sifatnya primer tidak dipenuhi dengan pembiayaan
yang bersifat komersil. Orang yang belum !llampu memenuhi kebutuhan
primemya masuk kedalam golongan fakir miskin sehingga wajib diberi zakat,
sedekah atau pinjaman kebajikan (qardul hasan), yaitu pinjaman dengan
kewajiban pengembalian pinjaman pokok saja tanpa imbalan apapun 36.
34 Jihad Abdullah dalam Muhammad Syafii Antonio, op.cit. h. 167
2.2.5. Konsep Pembiayaan Syariah untuk Bidang Agribisnis
Dalam setiap bisnis, baik itu bisnis dalam bidang pertanian ataupun yang
lainnya maka akan selalu ditemui resiko dan juga peluang. Resiko dan peluang ini
merupakan sesuatu yang alami (sunnatullah) yang tidak bisa dihilangkan tapi ia
bisa dikelola.
Sebagaimana difahami bersama bahwa bisnis pertanian memiliki tingkat
resiko yang cukup tinggi. Hal tersebut diakibatkan oleh karakteristik dari produk
pertanian yang unik sebagaimana telah disebutkan di atas. Kelemahan inilah yang
menghambat laju pertumbuhan kredit di sektor pertanian oleh perbankan
konvensional. Akibatnya selama berpuluh tahun petani kita !erasing dari dunia
perbankan.
Dengan tampilnya perbankan syari'ah membiayai sektor pertanian,
kelemahan yang ada di bank konvensional secara teori teratasi. Karena, prinsip
pembiayaan yang diperlukan petani seiring dengan skim pembiayaan di bank
syari'ah. Menurut Menteri Pertanian, ada beberapa jenis pembiayaan syari'ah
yang perlu di dorong untuk sektor pertanian diantaranya adalah mudharabhah,
isthisna, bai '-salam, musyarakah, ijarah dan qardul hasan d.an muzara 'ah 37.
2.2.5.1. Mudharabah
Mudharabah adala11 kontrak antara dua pihak dimana satu pihak berperan
sebagai pemilik modal (shahibul metal) dan mempercayakan sejumlah modalnya
untuk dikelola oleh pihak kedua (mudarib) sebagai pelaksana usaha, dengan
tujuan untuk mendapatkan untung 38•
Faktor-faktor yang harus ada (rukun) dalam akad mudharabah adalah
pertama, ada pelaku (pemilik modal dan pelal(Sana usaha). Kedua, ada objek kerja
(modal dan usaha yang dijalankan). Ketiga, adanya persetujuan antara kedua
belah pihak (Ijab-qabul) dan keempat, adanya pembagian nisbah keuntungan yang
jelas antara kedua belah pihak 39•
Landasan diperbolehkannya mudharabah diantaranya adalah hadis Nabi
SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah:
(<\;?"Lo
Artinya: Dari Shalih bin Shuaib dari ayahnya berkata: telah bersabda Rasulullah SAW: "Tiga perkara yang di dalamnya terdapat keberkahan, pertama menjual dengan pembayaran tangguh. Kedua, Muqaradah (Mudharabah) dan ketiga, mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah dan bukan untuk dijua/"(HR. Ibnu Maj ah) 40
.
Skema Mudharabah ini dapat diaplikasikan untuk pembiayaan pertanian
seperti tanaman pangan, holtikultur, perkebunan dan peternakan dari hulu, onfarm
sampai hilir.
38 Adiwarman Karitn, op.cit., h.176
~-------... Perjanjian bagi hasn---------,
Nasabah (mudharib) Keahlian
NisbahX%
Sumber: Zulkifli, 2003
Usaha produktif
Pembagian keuntungan
Modal
Modal !00%
Nisbah Y%
Gambar 2. Skema Mudhairabah
2.2.5.2. Bai' as- Salam
Bank (shahibul maal
Wahbah az-Zuhaily berpendapat, bai' salam atau sa/afyaitujual beli yang
pemberian barangnya ditunda dengan pembayaran segera, atau jual beli sesuatu
yang sifatnya tanggungan yaitu jual beli yang didahulukan pembayaran dan
barangnya ditunda sampai batas waktu yang tertentu 41•
Landasan diperbolehkannya salam diantaranya adalah:
Artinya: Dari Ibnu Abbas RA katanya, Nabi SAW datang ke Madinah dimana penduduknya senantiasa memesan buah-buahan yang akan diserahkan dalam jangka waktu satu atau dua tahun kemudian Beliau SAW berkata "Siapa yang nzelakukan salaf!salam, hendaknya melakukannya dengan takaran yang jelas dan timbangan yang jelas pula sampai dengan waktu tertentu (HR. lvfuslimf2
.
Rukun dan syarat jual beli salam pada dasamya sama dcngan jual beli biasa.
Pada jual beli salam ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi agar jual beli
salam sah dan dibolehkan. Syarat-syarat bai' as-salam dibagi menjadi dua yaitu
yang berkenaan dengan syarat pembayaran:
1. Syarat pembayaran:
a. Diketahui jelas jenisnya.
b. Diketahui jelas kadamya.
c. U ang di serahkan di maj !is.
2. Syarat barang yang di salarnkan:
a. Barang tersebut ada dalam tanggungan.
b. Barang tersebut berkriteria yang bisa memberikan kejelasan kadar dan
sifat-sifatnya yang membedakan dengan yang lainnya agar terhindar
dari perselisihan dikemudian hari.
c. Batas waktu penyerahan barang diketahui dengan jelas 43•
Pembiayaan salam tidak sama dengan sistem ijon atau sistem tebasan yang
banyak dilakukan oleh para petani ketika hendak meryual hasil produksi
pertanian. Pada sistem ijon, pembeli hanya menaksir berapa banyak hasil produksi
dalam satu luasan lahan tanpa menjelaskan ukuran, sifat, jenis dan bentuknya
sehingga unsur gambling-nya sangat besar. Sedangkan dalam sistem bai' as-salam
segala sesuatunya harus jelas sebagaimana diatur dalam syarat-syarat di atas.
Bai' salam biasanya diaplikasikan pada pembiayaan pertanian dengan
jangka waktu yang relatif pendek yaitu 2 sampai 6 bulan. Sistem ini dapat
diaplikasikan dalam pembelian hasil produksi tanaman pangan pokok seperti padi
agar harga pada saat panen raya harga padi di pasaran tidak arjlok.
Nasabah mengajukan pembiayaan pada bank syari'ah untuk membiayai
segala kebutuhan pertaniannya. Bank menyanggupi permohonan tersebut dengan
menyerahkan dana kepada petani dalam bentuk memesan basil pertanian yang
akan ditanam oleh petani. Karena bank sebagai lembaga keuangan tidak mungkin
untuk menjadikan hasil pertanian tersebut sebagai simpanan, maka bank
melakukan akad bai • salam kepada pembeli kedua, misalnya bulog, atau grosir.
Inilah yang dikenal dengan salam paralel di perbankan syari'ah 44• Keuntungan
yang akan didapat oleh bank dalam pembiayaan ini adalah selisih harga yang
didapat dari nasabah dengan harga jual kepada pembeli. Untuk lebih jelasnya
bagaimana mekanisme kerja bai' salam di perbankan syari'ah dapat dilihat pada
skema bai' salam di bawah ini:
I b. Spesifikasi barang 2b. Spesifikasi barang
la. Akad 2b. Akad Salam 1 Salam2
Nasabah . ' . Bank Pemasok
' 3a. Bayar dimuka 3a. Bayar tunai
3b. Penyerahan barang
Sumber: Zulkifli, 2003
Gambar 3. Skema Bai' as-Salam
2.2.5.3. Bai' al-Isthisna
Isthisna adalah prinsip bai' (jual beli) suatu barang tcrtentu antara pihak
penjual dan pembeli sebesar harga pokok ditambah nilai kcuntungan yang
disepakati, dimana waktu penyerahan barang dilakukan di kemudian hari
sementara penycrahan uang dilakukan melalui cicilan atau ditangguhkan45.
Isthisna sebenarnya harnpir sama dengan salarn, narnun dalam isthisna
pembayarannya dapat dilakukan oleh bank dalarn beberapa kali pembayaran.
Dalarn aplikasi oleh perbankan syari 'ah, mengingat bahwa bank tidak
memiliki kemampuan untuk melakukan pengadaan barang sebagaimana pesanan
nasabah, maka bank akan melakukan pemesanan ulang kepada pihak lain yakni
pemasok. Transaksi seperti ini sering disebut sebagai isthisna paralel.
Sebagaimana terlihat dalam skema pada garnbar 4.
I b. Spesifikasi Bru-ang 2b. Spesifikasi Bru-ang
la. Akad ,. 2a Akad
I Nasabah !- Isthisna I .I Bank I lsthisna II { Pemasok I
I I
'
3b. Penyerahan barang
3a. Bayar secara dimuka, cicilan atau ditangguhkan
Sumber: Zulkifli, 2003
3. Bayar Tunai
Gambar 4. Skema Bai' al-Isthisna
'
--
Da\am pembiayaan sektor agribisnis, skema bai' al-isthisna ini dapat
diaplikasikan dalam pengadaan mesin-mesin pertanian seperti alat inseminasi
buatan untuk petemakan, traktor mini, alat packing dan lain se:bagainya.
2.2.S.4 Musyarakah
Musyarakah adalah akad kerjasama atau percampuran antara dua pihak atau
lebih untuk melakukan suatu usaha tertentu yang halal dan produktif dengan
kesepakatan bahwa keuntungan akan dibagikan sesuai nisbah yang disepakati dan
resiko ditanggung sesuai porsi kerjasama 46.
Dalil diperbolehkannya musyarakah diantaranya adalah firman Allah SWT:
15.. :< ::,µ °'.'.'.~~ .:.,_]l ~~I~ .!..L <l ii. .J it ~Ll 1 ~I;;~--' .. _; 11 {_1 .. ~7~·~- · I.:: • • '· ·- ·::..:J I Ll:i...Jj- -..JI-- - VO. -~ ,..)~(g. g a ... )~~·· ~ ~
.!£.. - """' JI
~ i...;:, J .. J•:; ..,,.._L....=...j, ~I~.:; Artinya: Dia (Dawud) berkata, "sungguh. dia telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk (ditambahkan) kepada kambingnya. Dan sesungguhnya kebanyakan orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh; dan amat sedikitlah mereka ini (Q.S. Shaad/38 :24).
dan Hadis Qudsi yang berbunyi:
Artinya: Dari Abu Hurairah berkata : Aku(.4llah) ini ketiga dari dua orang yang berserikat selama salah seorang dari mereka tidak menghianati temannya. apabila salah seorang telah berkhianat terhadap temannya, Aku keluar dari antara mereka (HR. Abu Daud)n
Jenis-jenis Musyarakah diantaranya:
1. Syirkah Mufawadhah, yaitu kontrak kerja sama atau percampuran dana
antara dua pihak atau lebih dengan porsi dana, kerja, tanggung jawab dan
beban hutang yang sama.
2. Syirkah Inan, adalah kerjasama atau percampuran dmm antara dua pihak
atau lebih dengan porsi dana yang tidak mesti sama.
3. Syirkah Wujuh, yaitu adalah kerjasarna atau percampuran antara pihak
pemilik dana dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas ataupun
kepercayaan.
4. Syirkah Abdan, yaitu kerjasama atau percarnpuran tenaga atau
profesionalisme antara dua pihak atau lebih (kerjasama profesi).
5. Syirkah Mudharabhah, yaitu adalah kerjasama atau percampuran dana
antara pihak pemilik dana dengan pihak lain yang memiliki
profesionalisme atau tenaga 48.
Secara umum, aplikasi perbankan dari musyarakah dapat digambarkan dalam
skema sebagai berikut:
Nasabah parsial: asset value PROYEK
USAHA
KEUNTUNGAN
Bank syari'ah parsial pembiayaan
Bagi basil keuntungan sesuai porsi kontribusi modal (nisbah)
Sumber: Syafi'i Antonio, 200 I
2.2.S.5. Ijarah
Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa melalui
pembayaran upah sewa tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang
. d" . 49 1tu sen m .
Dali! diperbolehkannya ijarah diantaranya adalah:
' 0 ,
( A?.lA ..;,ii OIJJ) ~~ ~ <)\
Artinya: Dari Abdullah Ibnu Umar berkata: telah bersabda Rasulullah SAW "Berikanlah olehmu upah orang sewaan sebelum keringatnya kering" (HR. Ibnu Majah)5°.
Syarat-syarat ijarah diantaranya:
1. Adanya kerelaan dari kedua belah pihak.
2. Mengetahui manfaat dengan sempuma barang yang akan diakadkan.
3. Barang yang menjadi objek transaksi dapat dimanfaatkan kegunaannya
menurut !criteria, realita dan syara
4. Dapat diserahkannya sesuatu yang disewakan berikut kegunaannya.
5. Manfaat yang didapat adalah pada hal-hal yang mubah (diperbolehkan),
bukan yang dihararnkan 51
49 Savviri Sahio dalan1 Muhan1mad Svafi'I Antonio, OfJ.cit., h. l l 7
' Pcnjual Su plier
--------!>;
A.Milik
2. Beli objek sewa
Sumber: Syafi'i Antonio, 2001
Objek Sew a
-,-'
Bank Syariah
B. Milik
' Nasabah ;---------;
3. Sewa beli /~_,-' /
/ .1s.-' l.Pesan objek sewa
Gambar 6. Skcma Ijarah
2.2.5.6. Qard
Qard adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau
diminta kembali tanpa mengharapkan imbalan apapun 52•
Dalil diperbolehkannya qard adalah hadis Nabi SAW yang berbunyi:
... ,.. Q ... \ ;;I Ill ....
:Jt:i ~J ~ .ill\ ~ ~~\ c)I ~Y.:,,~ ~! ~ ,.. ,.. ,.. ,.. lil
("'='IA ()II OIJJ) ~J.:aS" c)\S' ':I\;/;
Artinya: Dari Ibnu Mas 'ud bahwasanya Nabi SAW bersabda: "tidak ada seorang muslim yang mengqiradhkan hartanya kepada seorang muslim sebanyak dua kali, kecuali perbuatannya seperti sedekah satu kali" (HR. Ibnu Majah)53
.
Skim qard merupakan produk yang fleksibel karena dapat digunakan untuk
pembiayaan produktif maupun konsumtif. Skim ini juga merupakan salah satu
skim yang membedakan antara bank syari'ah dengan bank konvensional.
Pembiayaan jenis ini biasanya diarahkan untuk membiayai pihak-pihak yang
sangat membutuhkan seperti fakir miskin yang ingin berusaha dan lain-lain. Oleh
karena itu modal yang disalurkan untuk skim ini adalah dari dana zakat, infak dan
shadaqoh. Secara umum qardh dapat digan1barkan dalam skema berikut.
Perjanjian Qardh
Nasabah Tenaga Kerja
Modal 100%
~3ank /
100% Proyek Usaha
Keuntungan
Sumber: Syafi'i Antonio, 200 I
Gambar 7. Skema Qardh
2.2.5.7. Muzara'ah dau Musaqoh
Kembali modal
Muzara 'ah adalah kerjasama pengolahan lahan pertm1ian antara pemilik
lahan dengan penggarap dengan sistem bagi hasil atas dasar basil panen.
Dali! diperbolehkannya musaqah diantaranya adalah:
Artinya: Dari lbnu Umar RA ba/rn.·a Nabi SAW mempekerjakan penduduk Khaibar dengan memberi mereka imba/an separuh hasi/ yang keluar, berupa buah atau tanaman (HR. Muslim/~.
Jika dalam kerjasama tersebut benih berasal dari pemilik lahan, maka ia
disebut muzara 'ah. Sedangkan bila benih berasal dari penggarap, maka disebut
mukhabarah 55. Apabila penggarap hanya bertanggungjawab atas penyiraman dan
pemeliharaan, maka ia disebut musaqoh 56•
Pemilik lahan
Sumber: Zulkifli, 2003
Penggarap ,-----L_.
Lahan pertanian
Hasil Panen
Bagi hasil sesuai kesepakatan
Gambar 8. Skema Muzara'ah
2.3. Konsep Manajemen Strategi
2.3.1. Strategi
Menurut bahasa, strategi adalah ilmu siasat (perang), siasat, atau tipu
muslihat untuk mencapai suatu maksud 57• Jika demikian, strategi merupakan ilmu
siasat sebagai tipu muslihat yang dilakukan oleh seorang pemimpin untuk
dijadikan acuan dalam mencapai suatu tujuan yang hendak dicapai.
Strategi berasal dari kata dalam bahasa Yunani yaitu strategos yang berarti
generalship atau sesuatu yang dikerjakan oleh para jenderal perang dalam
membuat rencana untuk memenangkan perang58. Dilihat dari definisi tersebut,
strategi pada awalnya digunakan oleh dunia militer untuk memenangkan suatu
peperangan dan kemudian berkembang menjadi suatu konsep yang digunakan
dalam persaingan bisnis.
Dalam istilah bahasa Arab, terdapat dua kata yang menunjuk pada makna
strategi. Pertama adalah manhaj yang berarti jalan terang, nyata dan kedua adalah
khittah yang berarti cara atau strategi. Kata manhaj lebih bersifat teoritik,
sedangkan khittah lebih bersifat operasional 59•
Di dalam al-Qur'an, secara tekstual tidak kita temukan kata yang menunjuk
pada strategi, namun secara konseptual terdapat beberapa ayat yang substansinya
bemuansa strategi. Allah SWT berfirman:
Artinya: "Kemudian, sesungguhnya Aku (menyeru) mereka (lagi) dengan terangterangan dan dengan diam-diam" (Q.S. Nuh/71: 9).
Artinya: "Maka sampaikanlah o!ehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang musyrik" (Q.S. al-Hijr/15: 94).
Substansi kedua ayat di atas mencerminkan suatu strategi yang clijalaukan
oleh Nabi Nuh AS dan Rasulullah SAW dalam mengajak ummatnya melalui dua
58 Agustinus Sri Wahyudi, lvfanajen1en Strategi Peng;antar Proses Berfikir Strategis, (Jakarta:
strategi yang pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi
keduanya. Nabi Nuh AS berhadapan dengan kondisi masyarakat yang sangat
keras sedangkan Nabi Muhammad SAW berhadapan dengan kondisi masyarakat
yang keras juga jahil. Hal tersebut memerlukan strategi yang tepat dan akurat
agar dakwah mereka memperolah hasil sesuai dengan yang diharapkan. Jadi dapat
difahami bahwa jika ada perintah menyampaikan risalah secara terang-terangan,
berarti ada juga penyampaian secara diam-diam, meskipun aktifitas kedua Rasul
tersebut selalu memperoleh bimbingan dari Allah SWT 60•
Secara konseptual, strategi merupakan respon secara terns menerus maupun
adaptif terhadap peluang dan ancaman ekstemal serta kekuatan dan kelemahan
internal yang dapat mempengaruhi suatu organisasi61• Istilah strategi tidak
digunakan untuk sesuatu yang bersifat reaktif tapi seharusnya digunakan untuk
sesuatu yang proaktif. Tetapi, istilah proaktif itu sendiri sering be1masalah.
Banyak orang yang mengartikan "proaktif' dengan banyaknya aktivitas yang
dilakukan. Padahal, proaktif berarti "disposed to take action or effectuate
change"62
2.3.2. Manajemen Strategi
Dalam perjalanarmya, perusahaan atau organisasi akan selalu berhadapan
dengan perubahan lingkungan yang demikian cepat. Hal tersebut mendorong para
manajer puncak untuk selalu mengambil keputusan-keputusan strategis dalam
60 Ibid, h. 20 61 tv1intzberg dala1n Fredy Rangkuti, Analisa SWOT Teknik A1en1bedah /{asus Bisnis, (Jakarta: PT.
rangka menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. Manajemen strategis
didefinisikan sebagai sem dan pengetahuan untuk merumuskan,
mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan Jintas fungsional yang
membuat organisasi marnpu mencapai tujuannya63• Sedangkan Wahyudi
mendefinisikan manajemen strategi sebagai suatu seni dan ilmu dari pembuatan
(formulating), penerapan (implementing), dan evaluasi (evaluating) terhadap
keputusan-keputusan strategis antar fungsi-fungsi yang memungkinkan sebuah
organisasi mencapai tujuan-tujuan dimasa mendatang 64•
Proses manajemen strategi merupakan cara yang dilakukan oleh para
perencana strategis untuk menentukan sasaran dalarn membuat kesimpulan
strategis yang bersifat dinarnis dan berkesinarnbungan. Adanya perubahan pada
salah satu komponen akan berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung
terhadap komponen yang lainnya.
Dikatakan bersifat dinarnis karena setiap keputusan yang diarnbil dapat
berubah disesuaikan dengan lingkungan yang sedang dihadapi, baik yang bersifat
internal maupun eksternal perusahaan. Berkesinarnbungan karena proses
manajemen strategis akan lebih baik jika suatu perusahaan terns berupaya
membuat terobosan-terobosan baru dalam membuat strategi yang disesuaikan
dengan lingkungan internal dan eksternal yang dihadapinya.
Proses manajemen strategi diawali dengan kegiatan formulasi yang
menggunakan data historis, data saat ini, data operasi dan lingkungmi bisnis.
Perubahan yang terjadi di lingkungan yang dimasuki organisasi seringkali
menuntut perusahaan untuk mengevaluasi ulang strategi yang dipilih 65•
Formulasi strategi dimulai dengan pengembangan visi clan misi perusahaan,
kemudian dilanjutkan dengan pengembangan profil perusahaan ( analisis kondisi
internal perusahaan), dan penilaian atas kondisi lingkungan eksternal perusahaan.
Selanjutnya dilakukan penyusunan rencana strate:gi, pemrograman
(programming), penganggaran (budjeting), implementasi (implementing) dan
pengendalian (controlling).
2.3.3. Perumusau Strategi
Strategi adalah alat yang paling penting dalam mencapai keunggulan
bersaing suatu perusahaan untuk dapat mengembangkan strategi dalam mengatasi
ancaman eksternal dan merebut peluang yang ada. Menurut Rangkuti, proses
analisis, perumusan dan evaluasi strategi disebut sebagai perencanaan strategi 66•
Tujuan utama perencanaan strategi adalah agar perusahaan dapat melihat secara
objektif terhadap kondisi internal dan eksternalnya. Hal ini bertujuan agar
perusahaan dapat meugantisipasi perubahan lingkungan eksternal.
Proses manajemen strategis terdiri dari tiga tahapan utama67• Pertama,
perumusan strategi (strategy formulation). Kedua, penerapan strategi (strategy
implementation) dan ketiga, evaluasi strategi (strategy evaluation). Penggambaran
model manajemen strategi dapat dilihat pada gambar 9.
65 Fuad al-I-Iadi, Strategi Pen:;;emban:;;an Usaha Tanan1an Hias Daun l)akis Untuk Ekspor Pada
Bambang Hariadi menjelaskan bahwa perumusan strategi merupakan proses
penyusunan langkah-langkah ke depan yang dimaksudkan un1uk membangun visi
dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta
merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalan1 rangka menyediakan
costumer value terbaik68• Ada tiga langkah utama yang dilakukan perusahaan
dalam melakukan perumusan strategi. Per!anla, mengembangkan visi dan misi.
Kedua, menetapkan tujuan baik jangka pendek, menengah atau panjang. Ketiga,
menyusun strategi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Tahapan tersebut
digambarkan dengan bagan di bawah ini:
Analisis Lingkungan - Perumusan Implementasi Evaluasi Ekstern dan Strategi r- Stratagi Strategi
Intern
l Membangun Menetapkan Merancang Membangun Penilaian
Visi, Misi dan + Tujuan ~
Strategi Untuk ... Struktur, Proses dan ~
Kinerja dan Filosofi Strategis dan Mencapai Prilaku Untuk Melakukan
Keuangan Tujuan Menjalankan Koreksi Strategi
--l l l 1 t
I Umpan Balik I Somber: Bambang Hariadi, 200 l
Gambar 9. Tahapan Manajemen Strate1~
Dari bagan di atas dapat disimpulkan bahwa ada empat tahapan yang harus
dilakukan dalam manajemen strategis. Pertama, melakukan analisis internal dan
eksternal dari suatu perusahaan atau organisasi untuk membangun visi, misi dan
filosofi yang nantinya akan menjadi panduan umum dalam membuat langkah-
langkah strategis. Kedua, melakukan perumusan strategi yang dilakukan dengan
dua tahapan yaitu menetapkan tujuan strategis dan keuangan, kemudian
merancang strategi yang tepat untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Ketiga,
mengimplementasikan strategi-strategi yang telah dirancang sebelumnya untuk
membangun struktur, proses serta prilaku untuk menjalankan strategi. Keempat,
melakukan proses evaluasi untuk menilai kinerja serta melakukan koreksi
terhadap apa-apa yang telah dijalankan serta melakukan umpan balik.
2.4. Kerangka Pemikiran
Dengan kebijakan pemerintah yang sangat mendukung untuk
berkembangnya po la pembiayaan sektor agribisnis perikanan berbasis syari' ah,
ditambah dengan potensi yang besar dari dunia agribisnis perikanan merupakan
peluang bagi perbankan syari'ah untuk mengembangkan sayap usahanya. Namun
dengan kondisi yang ada, baik di dunia perbankan syari' a11 maupun agribisnis
perikanan, maka diperlukan alternatif strategi untuk mengembangkan pola-pola
pembiayaan yang tepat untuk diaplikasikan dalam usaha agribisnis perikanan.
Dalam penentuan alternatif strategi yang tepat, diperlukan beberapa tahap
yang dimulai dari penentuan misi dan tujuan perusahaan. Pernyataan misi
mendefinisikan pada bisnis apa suatu perusahaan berge:rak dan menjawab
pertanyaan mengapa perusahaan ada, sedangkan tujuan memberikan kepekaan
arah, memfokuskan lingkup usaha serta membantu untuk me:nilai kemajuan yang
telah dicapai.
Setelah penentuan m1s1 dan tujuan, maka langkah selanjutnya adalah
kelemahan serta peluang dan ancaman. Faktor internal terdiri dari struktur
organisasi perusahaan, sedangkan faktor ekstemal terdiri dari lingkungan politik,
ekonomi, sosial, kebijakan pemerintah, teknologi, produk substitusi dan pesaing.
Pengidentifikasian dilanjutkan dengan memilih faktor strategis bagi
perusahaan dalam bentuk matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan EFE
(Ekternal Factor Evaluation) yang bertujuan untuk sejauh mana kelemahan dan
kekuatan yang dimiliki serta sebesar apa peluang dan ancaman yang ada. Hasil
dari matriks IFE dan EFE kemudian dimasukkan ke dalam matriks Intemal
Ekstemal (IE Matriks) yang selanjutnya digunakan untuk menentukan altematif
strategi dengan analisis matriks SWOT (Strength, Weakness, Opportunity,
Threats). Altematif strategi yang dihasilkan dari matriks S\VOT kemudian akan
dipilih mana yang paling tepat untuk diterapkan oleh perusal1aan dengan analisis
yang lebih objektif dan intuisi yang baik dalam matriks QSPM (Quantitative
Strategic Planning Matrix).
Hasil dari matriks QSPM akan dipilih dengan melihat skor. Skor yang
tertinggi menunjukkan bahwa altematif strategi tersebut dapat dijadikan prioritas
utama untuk diterapkan sedangkan skor yang terendal1 rnenunjukkan bahwa
altematif tersebut merupakan prioritas terakhir yang dipilih. Berikut ini kerangka
operasional dari penelitian yang akan dilakukan:
Perusahaan (Bank Syari'ah X)
i Visi, Misi dan Tujuan
Perusahaan
ldentifikasi Faktor Identifikasi Faktor Internal dengan mattiks Ekstemal dengan matriks
!FE EFE
Perumusan alternatif Strategi IE dan SWOT
~ Pemilihan Strategi
Terbaik dengan QSPM
Gambar 10. Kerangka Pemikiran Operasioual
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional
1. Pembiayaan Syari'ah: penyediaan uang atau tagiban yang dapat
dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara
bank dengan pibak lain yang mewajibkan pibak yang dibiayai untuk
mengembalikan uang atau tagiban tersebut setelah jangka waktu tertentu
dengan pemberian imbalan atau bagi basil.
2. Strategi: mernpakan respon secara terns menerus maupun adaptif
terbadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemaban
internal yang dapat mempengaruhi suatu organisasi
3. Agribisnis: kesatuan usaha yang meliputi salah satu atau keselurnban dari
mata rantai produksi, pengolahan basil dan pemasaran yang ada
bubungannya dengan pertanian dalam arti yang luas.
4. Faktor Internal: faktor-faktor yang berpengaruh terbadap kinerja
pernsahaan dari dalam seperti kelemahan dan kekuatan juga struktur
organisasi pernsahaan.
5. Faktor Eksternal: faktor-faktor yang mempengaruhi pernsahaan dari luar
seperti lingkungan politik, ekonomi, sosial, kebijakan pemerintah,
teknologi, produk substitusi dan pesaing.
6. Bank Syari'ah: lembaga keuangan yang tatacara beropcrasinya
didasarkan pada tatacara bemmammalat secara Islam, yakni mengacu pada
7. Mudharabah: kontrak antara dua pihak dimana satu pihak berperan
sebagai pemilik modal (shahibul maal) dan memp•~rcayakan sejumlah
modalnya untuk dikelola oleh pihak kedua (mudarib) sebagai pelaksana
usaha, dengan tujuan untuk mendapatkan untung.
8. Bai' as- Salam: jual beli sesuatu yang sifatnya tanggungan yaitu jual beli
yang didahulukan pembayaran dan barangnya ditunda sampai batas waktu
yang tertentu.
9. Bai' al-Isthisua: jual beli suatu barang tertentu antara pihak penjual dan
pembeli sebesar harga pokok ditambah nilai keuntungan yang disepakati,
dimana waktu penyerahan barang dilakukan di kemudian hari sementara
penyerahan uang dilakukan melalui cicilan atau ditangguhkan.
10. Musyarakah: kerjasama atau percan1pnran antara dua pil1ak atau lebih
untuk melakukan suatu usaha tertentu yang halal dan produktif dengan
kesepakatan bahwa keuntungan akan dibagikan sesuai nisbah yang
disepakati dan resiko ditanggung sesuai porsi kerjasarna.
11. Ijarah: akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui
pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan
atas barang itu sendiri.
12. Qard: pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta
kembali tanpa mengharapkan imbalan apapun.
13. Muzara'ah: kerjasama pengolahan lahan pertanian antara pemilik lahan
dengan penggarap dengan sistem bagi hasil atas dasar hasil panen.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Bank Syari'ah Mandiri KCP Cianjur yang
beralamat di JI. Pasar Baru no. 137 pada bulan Juli-Agustus 2005. Lokasi
penelitian dipilih secara sengaja (purposive) dengan p•~rtimbangan bahwa
lembaga/perusahaan tersebut telah melakukan pembiayaan terhadap sektor
agribisnis perikanan.
3.3. Jenis dan Sumber Data
Data yang dikurnpulkan adalah data pnmer dan sekunder. Data pnrner
diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan bagian-bagian yang terkait
dengan penelitian. Jumlah responden sebanyak lima orang yaitu sebanyak dua
orang dari bagian pernasaran, administrasi pembiayaan, sumber daya insani dan
customer service rnasing-masing satu orang. Data sekunder diperoleh dari
laporan-laporan dari perusahaan yang erat kaitannya dengan pembiayaan pada
sektor agribisnis. Disarnping itu data sekunder juga diperoieh dari laporan-laporan
penunjang lainnya diluar perusahaan serta berbagai kepustakaan yang relevan
dengan penelitian yang dilakukan. Adapun data-data yang diperlukan diantaranya:
1. Garnbaran umum perusahaan seperti sejarah, struktur organisasi beserta
tugas dan wewenang dari setiap bagian/departemen perusahaan, kegiatan
pembiayaan, pcngembangan usaha scrta pemasarannya.
2. Visi, misi, tujuan, strategi dan manajeman yang sedm1g dijalankan dalam
perusaaan.
3. Fasilitas serta kegiatan usaha.
4. Jenis serta jumlah produk pembiayaan secara umum yang ada di
perusahaan.
5. Kondisi demografis, alam, teknologi, politik, perekonomian nasional.
3.4. Metode Pengumpnlan Data
Pengumpulan data primer dilakukan dengan teknilk wawancara dan
penyebaran knisioner. Responden terdiri atas para manajer fungsional serta bagian
yang terkait dengan penelitian yang direkomendasikan oleh perusahaan.
Wawancara dan kuisioner dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal
dan eksternal yang berpengaruh terhadap kinerja perusahaan serta menentukan
bobot dan peringkat untuk masing-masing faktor tersebut. Untuk data sekunder
diperoleh melalui makalah-makalah, literatur dan data-data yang relavan dengan
penelitian yang berasal dari instansi-instansi yang terkait :seperti Badan Pusat
Statistik (BPS), Departemen Kelautan dan Perikanan dan Iain··lain.
3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Metode pengolahan serta analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif dengan pendekatan konsep manajemen strategi. Pada
penelitian ini metode deskriptif yang digunakan adalah metode studi kasus
sehingga kesimpulan yang diambil nantinya akan tetap terkait dengan perusahaan.
Perumusan altematif strategi bagi perusahaan dilakukan dengan
menggunakan matriks. Proses perumusan altematif strategi dilakukan dengan
melalui tiga tahap, yaitu: Perlama, tahap pengumpulan data (input stage), kedua,
tahap analisis (matching stage), dan ketiga, tahap pengambilan keputusan
(decision stage).
3.5.1 Tahap Pengumpulan Data
3.5.1.1. Data Internal dan Eksternal
Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data internal dan
data eksternal. Hal yang pertama harus dilakukan dalarn tahap ini adalah
mengetahui visi, misi serta tujuan dari organisasi/perusahaan, selanjutnya
melakukan identifikasi terhadap data internal dan eksternal organisasi/perusahaan.
3.5.1.2. Matriks IFE dan EFE
Penilaian terhadap faktor internal ditujukan untuk mengukur sejauh mana
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Salah satu metode yang
dapat digunakan untuk menganalisis faktor-faktor internal tersebut adalah dengan
menggunakan matriks Internal Factor Evaluation (IFE). Sedangkan untuk
penilaian faktor eksternal digunakan matriks External Factor Evaluation (EFE).
Langkah-langkah dalam mengolah matriks IFE dan EFE adalah sebagai
berikut:
1. Identifikasi Terhadap Faktor Internal dan Eksternal P1~rusahaan
Langkah awal dalam mengidentifikasi faktor internal perusahaan adalah
dengan mendaftar semua kelemahan dan kekuatan orgm1isasi. Pertmna adalah
daftar kekuatan, baru kemudian daftar kelemahan organisasi.
Untuk faktor-faktor eksternal terlebih dahnlu didaftarkan semua peluang
yang dimiliki oleh organisasi baru kemudim1 ancaman yang ada. Hasil dari kedua
identifikasi faktor-faktor tersebut akan menjadi faktor penentu internal dan
eksternal yang selanjutnya akan diberikan bobot.
2. Penentuan Robot
Penentuan bobot dilakukan dengan cara mengajukan identifikasi faktor
internal dan eksternal tersebut kepada pihak manajemen dengan menggunakan
metode Paired Comparison69. Metode ini digunakan untuk memberi penilaian
terhadap bobot setiap faktor penentu internal dan eksternal. Dalam penentuan
bobot ini dari setiap variabel digunakan skala 1,2 dan 3.
1 = Jika indikator horisontal kurang penting daripada indikator vertikal
2= Jika indikator horisontal sama penting daripada indikator vertikal
3= Jika indikator horisontal kurang penting daripada indikator vertikal
Indikator horisontal dan vertikal adalah variabel kekuatan dan kelemahan
pada faktor strategis internal serta variabel peluang dan ancaman pada faktor
strategis eksternaL Metode ini digunakan untuk membandingkan secara
berpasangan antara dua faktor secara relatif berdasarkan kepentingan serta
pengaruhnya terhadap perusahaan. Bentuk penilaian pembobotan dapat dilihat
pada tabel 3 dan 4.
Tabel 3. Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal Perusahaan
Faktor-faktor Internal A B c D
Total Sumber: Kinear dan Taylor, 1991
Total
Tabel 4. Penilaian Bobot Faktor Strate is Eksternal Perusahaan "--------
Faktor-faktor Ekstcrnal A B C D Total A B c D
Total Sumber: Kinear dan Taylor, 199 l
Bobot setiap variabel diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel
terhadap jumlah nilai keselnrnhan variabel dengan menggunakan rumus Kinear:
x. ai =--1 -
n
:Li i=l
3. Penentuan Peringkat (Rating)
Keterangan : ai = Bobot variabel ke 1 X 1 = Nilai variabel ke 1 I = 1,2,3, .... ll n = Jumlah vadabel
Penentuan peringkat (rating) oleh pihak manaJemen atau pakar dari
perusahaan yang diteliti, dilakukan terhadap variabel-variabel dari hasil analisis
situasi perusahaan. Untuk mengukur pengaruh masing-masing variabel terhadap
kondisi perusahaan digunakan sesuai peringkat dengan menggunakan skala 1-4
terhadap masing-masing faktor strategis untuk melihat sebcrapa efektif strategi
perusahaan saat ini.
Pemberian rating pada matJiks EFE untuk faktor peluang bersifat positif
yaitu skala:
l = Peluang kecil 2= Peluang sedang
3= Peluang besar 4= Peluang sangat besar
Sedangkan untuk faktor ancaman merupakan kebalikan dari faktor peluang
yaitu negatif:
1 = Ancaman sangat besar 2= Ancaman besar
3= Ancaman sedang 4= Ancaman kecil
Pemberian rating terhadap matriks !FE tmtuk faktor kekuatan bersifat positif
yaitu:
I= Kekuatan kecil 2= Kekuatan sedang
3= Kekuatan besar 4= Kekuatan sangat besar
Sedangkan untuk faktor kelemahan bersifat positifyaitu:
I= Kelemahan sangat berarti 2= Kelemahan cukup berarti
3= Kelemahan kurang berarti 4= Kelemahan tidak berarti
Selanjutnya nilai yang diperoleh dari pembobotan tersebut dikalikan dengan
peringkat pada tiap faktor sehingga akan diperoleh skor. Total skor diperoleh dari
hasil penjumlahan secara vertikal terhadap hasil pengalian.
Tabel 5. Kerangka Matriks !FE (Internal Factor Evaluation)
Faktor-faktor Internal Bo bot Rating (Bobot x Rating)=skor
Kekuatan:
1.
2 .
. .... Kelemahan:
' L
2 .
. . ...
Total skor dapat berkisar antara 1,0 sampai 4,0 dengan rata-rata 2,5. Total
skor dibawab 2,5 menunjukan babwa posisi internal organisasi tersebut lemah,
sedangkan total skor diatas 2,5 menunjukan posisi internal organisasi kuat.
Tabel 6. Kerangka Matriks EFE (External Factor Evaluation)
Faktor-faktor Bo bot Rating (Bobot x Rating)=skor
Eksternal
Peluang:
1.
2 .
. . ... Ancamau:
1.
2 .
. . ... Total 1
Sumber: David, 2004
Total skor dapat berkisar antara 1,0 sampai 4,0 dengan rata-rata 2,5. Total
skor 4,0 menunjukan babwa organisasi tersebut responsif terhadap peluang dan
ancaman yang ada di sekitarnya. Sedangkan total skor 1,0 menunjukan babwa
organisasi tersebut tidak dapat memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman.
3.5.2. Tahap Aualisis
Setelah terkumpul seluruh informasi ya.ng dianggap berpengaruh terhadap
kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah menlmuskan semua infonnasi
tersebut ke dalam bentuk-bentuk kuantitatif untuk menganalisa perumusan
dan matriks SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) dan QSPM
(Quantitative Strategic Planning Matrix).
3.5.2.1. Matriks IE
Matriks IE merupakan matriks yang digunakan untuk menganalisis total
pembobotan dari faktor-faktor internal (IFE) dan total pembobotan dari faktor-
faktor eksternal (EFE). Setelab diperoleh nilai total dari masing-masing matriks
baik !FE maupun EFE, maka barulab dapat dibuat analisis IE.
Pada sumbu X dari matriks IE, pembobotan total IFE kemudian diberikan
skor yang bernilai antara 1,00-4,00. Skor 1,00-1,99 menggambarkan posisi
internal yang lemab. Skor 2,00-2,99 menggambarkan posisi rata-rata. Skor 3,00-
4,00 menggambarkan posisi perusabaan kuat.
Pada sumbu Y, total pembobotan EFE dengan nilai 1,00-1,99 menunjukkan
posisi eksternal perusabaan yang rendab. Skor 2,00-2,99 menunjukkan posisi
sedang dan nilai skor dari 3,00-4,00 menunjukkan posisi yang tinggi.
Total Skor /FE
3,00-3,99 2,00-2,99 1,00-1,99
"' "'· Tinggi 4,00 ";' 0 0
Kuat 3,00 Rata-rata 2,00 Lemah 1,00
I II III
"' t:: Medium 3,00 "' "' ~ "' 0 N <;] 6
IV v VI
2 0 Renclah 2,00 N' .::: VII VIII IX
"' "' 6 1.00 o_
Gambar 11. Matriks Internal -Eksternal
Dalam matriks internal-eksternal di atas terdapat tiga buah strategi yaitu:
1. Grow and build strategies, yaitu apabila terletak pada sel I, II dan IV.
Dalam posisi ini, strategi yang layak diterapkan adalah strategi intensif
(penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau
strategi integrasi.
2. Hold and maintain strategies, jika hasil pembobotan IFE dan EFE
berada pada sel III, V, VII. Strategi yang ban yak digunakan adalah
strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk.
3. Harvest or divest strategies, yaitu jika hasil dari pembobotan berada
pada sel VI, VIII atau IX 70•
3.5.2.2. Matriks SWOT
Analisis SWOT adalah cara untuk mengidentifikasi be:rbagai faktor secara
sistematis dalam merumuskan strategi. Analisis ini didasarkan pada logika yang
dapat memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang (Opportunities), namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman
(Threats).
Penyusunan strategi yang diterapkan berdasarkan matriks SWOT dapat
dilihat pada tabel 7. Data yang digunakan dalam analisis SvVOT dibahas dengan
melalui tahapan sebagai berikut:
I. Tentukan faktor-faktor peluang perus.ahaan.
2. Tentukan faktor-faktor ancaman perusahaan.
3. Tentukan faktor-faktor kekuatan perusahaan.
4. Tentukan faktor-faktor kelemahan perusahaan.
5. Sesuaikan kekuatan internal dengan peluang ekstemal untuk
mendapatkan strategi SO.
6. Sesuaikan kelemahan internal dengan peluang eksternal untuk
mendapatkan strategi WO.
7. Sesuaikan kekuatan internal dengan ancaman eksternal untuk
mendapatkan strategi ST.
8. Sesuaikan kelemahan internal dengan ancaman eksternal untuk
mendapatkan strategi WT.
Tabel 7. Penyusunan Strategi Berdasarkan Matriks SWOT -INTERNAL Strength (S) Weakness (W)
Tentukan 5-10 faktor-faktor Tentnkan 5-10 faktor-faktor
kekuatan kelemahan
EKSTERNAL
Opportunities (0) Strategi SO Strategi WO
Tentukan 5-10 faktor-faktor Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
peluang menggunakan kekuatan meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan untuk memanfaatkan
peluang peluang
Threats (T) Strategi ST Strategi WT
Tentukan 5-10 faktor-faktor Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
kekuatan tnenggunakan kekuatan meminimalkan kelemahan
untuk mengatasi ancaman dan menghindari ancaman
3.5.2.3. Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)
Analisis ini digunakan untuk mencari strategi mana yang paling baik untuk
diprioritaskan secara objektif berdasarkan atas faktor-faktor eksternal dan internal
yang dianalisis pada tahap sebelumnya. Input dari matriks QSPM berasal dari
tahap input/masukan dan tahap pemaduan strategi.
Langkah-langkah untuk mengembangkan matriks QSPM adalah sebagai
berikut:
I. Mendaftar peluang/ancaman kunci eksternal dan kekuatan/kelemahan
internal organisasi dalam kolom kiri QSPM. Informasi ini harus
diambil dari matriks IFE dan EFE.
2. Memberikan bobot untuk setiap faktor kiitis eksternal dan internal. Bo
bot ini sama dengan yang dipakai dalam matriks IFE dan EFE.
3. Memeriksa tahap pencocokan strategi dan mengidentifikasi strategi
al ternatif yang harus dipertimbangkan orgamsas1 untuk
diimplementasikan.
4. Menetapkan daya tarik (Attractiveness Score), yang menunjukkan daya
tarik relatif dari tiap strategi terhadap strategi laimtya. Nilainya adalah:
I= Tidak menarik
3= Cukup Menarik
2= Agak menarik
4= Amat menarik
5. Menghitung total nilai daya tarik (Total Atractiveness Score), yang
merupakan hasil perkalian antara bobot dengan nilai daya tarik.
6. Menghitung jumlah total nilai daya tarik. Hasil dari perhitungan ini
altematif strategi yang ada. Semakin tinggi nilainya, maka strategi
tersebut semakin menarik.
Tabel 8. Kerangka Matriks QSP (Quantitative Strategic Planning)
FAKTOR ALTERNATIF-ALTERNATIF STRATEGI KUNCI Bo bot AS TAS AS TAS
Strate2i l Stratel'i 1 Strate2i 2 Strnte<>i 2 Peluang An earn an Kekuatan Kelemahan Jumlah TAS
Sumber: David, 2004
BABIV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1. Sejarah Perusahaan
Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan pada bulan November
1998 yang merupakan penyempurnaan dari UU No. 7 tahun 1992, telah memberi
peluang yang sangat baik bagi pertumbuhan perbankan syari'ah di Indonesia.
Undang-Undang tersebut memungkinkan bank beroperasi sepenuhnya secara
syari'ab atau dengan membuka cabang khusus syari'ah. Inilah awal dari suatu
masa dalam dunia perbankan yang disebut dengan Dual Banking System.
Dalam suasana seperti itulah PT. Bank Susila Bak"ti (BSB) menemukan
momentum yang tepat. BSB yang dimiliki oleh Y ayasan Kesejahteraan Pegawai
(YKP) PT. Bank Dagang Negara (BDN) dan PT. Mahkota Prestasi ini mengambil
langkah untuk berkonversi menjadi bank syari'ah. Hal inii dilakukan sebagai
respon terhadap peluang yang diberikan oleh UU No. 10 tahun 1998 sekaligus
upaya untuk keluar dari krisis ekonomi dan moneter pada saat itu.
Ketika tengab berproses menjadi bank syari'ah, terjadilah merger empat
bank (Bank Bumi Daya, BDN, Bank Exim dan Bapindo) ke dalam PT. Bank
Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999. Karena induknya merger ke dalam
Bank Mandiri, BSB pun memperoleh pemilik baru, yaitu PT. Bank Mandiri.
Rencana perubahan BSB menjadi bank syari'ah dengan nama Bank Syari'ah
Sakinah diambil alih oleh pemilik barn, karena secara kebetulan Bank Mandiri
Pada Tanggal 25 Oktober 1999 melalui Surat Keputusan Gubemur Bank
Indonesia (Bl) No. l/24/KEP.Bl/1999 diperoleh pengukuhan tentang perubahan
kegiatan usaha BSB menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syari' ah.
Disusul dengan SK Deputi Gubemur Senior Bl No.1/l/KEP.DGS/1999 untnk
mengubah nama menjadi PT. Bank Syaii'al1 Mandiri (BSM). BSM mulai
beroperasi pada tanggal 1November1999.
Dari awal berdiri hingga akhir Desember 2004, BSM telah merniliki 50
kantor cabang, 31 kantor cabang pembantu dan 53 kantor kas yang tersebai· di 20
provinsi. Salah satu kantor cabai1g pembantu yang ada di IProvinsi Jawa Bai·at
adalah BSM KCP Cianjur yang didirikan pada tanggal 5 Mei 2003. Hingga akhir
bulan Juli 2005, BSM KCP Cianjur telah memiliki asset sebesar Rp. 14. 196. 755.
477, 52.
Beberapa penghargaan yang telah diraih oleh BSM diantaranya adalah The
Best Quality Service (Karim Bussines Consulting), Bank Tt~rbaik 2004 kategori
syari' ah (Majalah Investor Awai·d), Bank Sehat (BI) da!l masih banyalc lagi.
Selain penghargaan, BSM juga telah memperoleh sertifikasi ISO 9001 :2000 dari
Llyod's Register Quality Assurance-UKAS untnk bidang pelayanan, bidang audit
dan bidang pembiayaan.
4.2. Visi
"Menjadi Bank Syari'ah Terpercaya Pilihan Mitra Usaha"
4.3. Misi
I . Menciptakan suasana pasar perbankan syari' ah agar dapat berkembang
dengan mendorong terciptanya syarikat dagang yang terkoordinasi dengan
baik.
2. Mencapai pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan melalui
sinergi dengan mitra strategis agar menjadi bank syari' ah terkemuka di
Indonesia yang mampu meningkatkan nilai bagi pemegang saham dan
memberikan kemaslahatan bagi masyarakat Juas.
3. Mempekerjakan pegawai yang profesional dan sepenuhnya mengerti
operasional bank syari' ah.
4. Menunjukkan komitmen terhadap standar kinerja operasional perbankan
dengan pemanfaatan teknologi mutakhir, serta memegang teguh prinsip
keadilan, keterbukaan dan kehati-hatian.
5. Mengntamakan mobilisasi pendanaan dari golongan masyarakat menengah
dan kecil, serta mendorong terwujudnya manajemen zakat, infak dan
shadaqoh yang Jebih efektif sebagai cerminan keperdulian sosial.
6. Meningkatkan permodalan sendiri dengan mengundang perbankan lain,
segenap Iapisan masyarakat dan investor asing.
4.4. Struktur Organisasi
Bank Syari'ah Mandiri KCP Cianjur dipimpin oleh seorang kepala cabang
pembantu yang membawahi bagian-bagian diantaranya marketing officer,
customer service, back office, teller dan petngas-petngas seperti office boy,
satpam, dan driver (larnpiran 4).
Kepala cabang pembantu bertugas untuk menjarnin efisiensi dan efoktivitas
operasional bank dan membawahi langsung bagian marketing officer, customer
service, back office dan teller serta bertanggung jawab langsung ke kantor pusat.
Bagian marketing officer bertugas menentukan target-target yang hendak dicapai
oleh perusahaan seperti target pembiayaan dan pendanaan dan bertanggung jawab
kepada kepala cabang pembantn. Customer service bertugas untnk memberikan
pelayanan kepada nasabah yang terkait dengan informasi mengenai produk,
layanan serta kemudahan-kemudahan yang diberikan kepada nasabah. Back office
bertugas untnk mengatur operasional bank yang terkait dengan akutansi dan
pembukuan serta keperluan-keperluan yang terkait dengan internal bank dan tidak
terkait secara langsung dengan nasabah.
BABY
ANALISIS LINGKUNGAN BANK SY ARI' AH MANDIRI KANTOR
CABANG PEMBANTU CIANJUR
5.1. Analisis Visi dan Misi
Menurut David, perbedaan antara pernyataan visi dan misi adalah jika
pernyataan misi menjawab pertanyaan "apa bisnis kita?" sedangkan pemyataan
visi menjawab pertanyaan "kita ingin menjadi seperti apa"?71• Pernyataan Visi
Bank Syari'ah Mandiri menggambarkan keingiuan uutuk menjadi suatu institusi
perbankan yang berlaudaskan priusip-prinsip syari'ah yang terpercaya oleh setiap
mitra usaha.
Pernyataan visi di atas kemudian dijabarkan secara lebih jelas dalam 6
pernyataan misi (mission statement). Menurut Wahyudi, pernyataan misi yang
baik haruslah dapat mencakup komitmen terhadap salah satu atau lebih dari
karakteristik berikut: pelanggan, produk dan jasa, pasar, teknologi, komitmen
terhadap pertumbuhau atau stabilitas, konsep perusahaan, komitmen terhadap
image masyarakat dau komitmeu terhadap karyawan 72• Misi yang dicanaugkan
oleh BSM setidaknya telah mencakup hampir seluruh karakteristik di atas.
Misi pertama dan kedua yaitu menciptakan suasar1a pasar perbankan
syari'ah agar dapat berkembang dengan mendorong terciptanya syarikat dagang
yang terkoordinasi dengan baik dan mencapai pertumbuhan dan keuntuugan yang
berkesinambungan melalui sinergi dengan mitra strategis agar menjadi bank
syari'ah terkemuka di Indonesia yang mampu meningkatkan nilai bagi pemegang
saham dan memberikan kemaslahatan bagi masyarakat luas menggambarkan
komitmen perusahaan terhadap pe1tumbuhan dan stabilitas se1ta konsep
perusahaan.
Misi kedua dan ketiga yaitu mempekerjakan pegawai yang profesional dan
sepenuhnya mengerti operasional bank syari'ah dan menunjukkan komitmen
terhadap standar kinerja operasional perbankan dengan pemanfaatan teknologi
mutakhir, serta memegang teguh prinsip keadilan, keterbukaan dan kehati-hatian
merupakan gambaran komitmen perusahaan terhadap pelanggan dan teknologi.
Sedangkan misi kelima dan keenam yaitu mengutamakan mobilisasi
pendanaan dari golongan masyarakat menengah dan kecil, serta mendorong
terwujudnya manajemen zakat, infak dan shadaqoh yang kbih efektif sebagai
cerminan keperdulian sosial dan meningkatkan permodalan sendiri dengan
mengundang perbankan lain, segenap lapisan masyarakat dan investor asmg
merupakan komitmen perusahaan terhadap image masyaralcat dan pasar.
5.2. Analisis Lingkungan Internal
Analisis terhadap lingkungan internal diperlukan untuk mengungkap potensi
kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan yang berasal dari kapabilitas dan sumber
daya yang dimiliki. Disamping itu analisis lingkungan internal juga dapat
memberikan gambaran tentang kelemahan yang masih melekat pada perusahaan.
5.2.1. Kekuatan
5.2.1.1. Produk Pembiayaau Syari'ah Yang Bebas Bunga
Sebagaimana telah dituliskan pada bab sebelumnya, bahwa salah satu
prinsip dari perbankan syari' ah adalah larangan adanya unsur riba dalam setiap
transaksi (lihat hal 13). Bunga bank sebagaimana fatwa dari beberapa organisasi
Islam dunia diantaranya Rabithah al-alam al-Islami dan Majma' Fiqh Islami
Organisasi Konferensi Islam adalah salah satu bentuk dari riba73•
Sistem perbankan yang berbasis pada bunga memang tidak dirasakan
pengarnhnya dalam jangka pendek. Pangarnh dari sistem perbankan ribawi akan
dirasakan dalam jangka panjang. Salah satu pe1masalahan ycu1g diakibatkan oleh
bunga bank adalah ancaman negative spread yaitu kondisi dimana biaya bunga
yang hams dibayar oleh bank kepada para deposan lebih besar daripada
pendapatan bunga yang diterima bank. Hal ini terjadi akibat adanya kewajiban
bank untuk membayar bunga kepada para deposan meskipun usaha yang
dibiayainya mengalami kerugian.
Sementara itu, sistem bagi has ii yang diterapkan oleh perbankan syari' ah
menjadi salah satu keknatan yang dimiliki oleh perbankan syari 'ah. Ini terbukti
pada awal krisis ekonomi di pertengahan talmn 1997 lketika banyak bank
konvensional yang menghadapi masalah negative spread, justru bank syari'ah
dapat terlepas dari permasalahan terse but. 74
5.2.1.2. SDM Yang Berkualitas
Sampai akhir tahun 2004 total jumlah pegawai BSM mencapai 1913 orang.
Secara garis besar komposisinya terdiri dari 582 officer dan 1331 non officer.
Jumlah tersebut naik sebanyak 39% dari jumlah pegawai per 31 Desember 2003
sejumlah 1377 orang 75• Untuk BSM KCP Cianjur hingga saat ini memiliki
jumlah pegawai sebanyak 15 orang.
Dalam proses seleksi awal penerimaan pegawai baru, ada tiga faktor utama
yang menjadi pertimbangan BSM. Ketiga faktor tersebut adalah faktor
kecerdasan fisik (physical factor), kecerdasan emosional (emotional quation
factor) dan kecerdasan spiritual (spiritual quationfactor).
Kecerdasan fisik meliputi pengetahuan, pengalaman dan keahlian.
Kecerdasan emosional meliputi daya adaptasi dan etos kerja, sedangkan
kecerdasan spiritual meliputi budi pekerti (akhlaq), Keimanan dan ketaqwaan
serta kelurusan. Setelah lulus dalam seleksi awal tersebut, calon pegawai akan
menjalani masa percobaan selama waktu yang diperjanjikan. Kebijakan ini
dilakukan untuk mendeteksi secara dini faktor-faktor kegagalan dikemudian hari.
Dalam upaya pengembangan serta peningkatan motlvasi dan etos kerja
pegawai, Divisi Sumber Daya lnsani (OSI) memberikan beberapa fasilitas
kesejahteraan bagi pegawai BSM diantaranya:
1. Progam pembiayaan pegawai.
2. Ketentuan penggunaan seragam baru.
3. Pemberian uang duka.
4. Tunjangan marketing dan frontliner.
5. Pemberian tunjangan prestasi unit kerja.
6. Ketentuan perihal kerja lembur.
7. Program reward.
5.2.1.3. Dikenalnya Lcmbaga Keuangan Syari'ah Oleh Masyarakat
Pengetahuan masyarakat mengenai keberadaan sistem perbankan syari'ah
relatiftinggi (Jawa Barat: 88,6%, Jawa Tengah dan Daerah Istirnewa Yogyakarta:
71,2%) Meskipun demikian pemahaman mengenai bagaimana keunikan sistem
produk/jasa bank syari'ah secara umum masih rendah76• Hal tersebut
menggambarkan bahwa masyarakat khususnya di Pulau Jawa sudah cukup
mengetahui keberadaan sistem perbankan syari'ah, namun ha! tersebut belum
didukung dengan pemahaman yang memadai terhadap produk-produk yang ada.
Salah satu langkah strategis BSM untuk memperkenalkan lembaga dan
produknya adalah dengan penggunaan akronim (singkatan) BSM untuk setiap
produk/jasa. Penamaan produk (branding) dengan menambahkan akronim BSM
pada setiap produk atau jasa ini bertujuan untuk melekatkan brand BSM pada
benak pelanggan sehingga produk-produk BSM akan lebih mudah dikenal dan
diingat oleh setiap pelanggan maupun calon pelanggan.
Penggunaan nama atau logo perusahaan pada setiap produk dalam ilmu
pemasaran dinamakan dengan cm11orate branding. Salah satu manfaat cmporate
branding adalah efisiensi pelaksanaan program periklanan dan promosi penjualan
lainnya. Hal itu disebabkan karena program tersebut dapat mempopulerkan semua
jenis produk yang mereka hasilkan secara bersamaan 77•
5.2.1.4. Komitmcn Pcrusahaan Untuk Mcnyalurkan Pcmbiayaan Usaha
Agribisnis
Salah satu komitmen perusahaan khususnya BSM KCP Cianjur untuk
menyalurkan pembiayaan usaha agribisnis adalah dengan adanya pembiayaan
untuk sektor agribisnis perikanan. Meskipun secara kuantitas masih relatif kecil,
nanmn jika dibandingkan dengan beberapa bank syari'ah yang ada di Kabupaten
Cianjur untuk saat ini hanya BSM yang telah melakukan pembiayaan untuk sektor
agribisnis perikanan.
5.2.1.5. Sarana dan Prasarana yang Mcmadai
Dalam menjalankan operasinya BSM KCP Cianjur didukung oleh sarana
dan prasarana yang cukup memadai, diantaranya dua buah gedung yaitu kantor
cabang pembantu yang terletak di jalan Pasar Barn No.137 dan kantor kas Cipanas
yang terletak di JI. Raya Cipanas No.7. Disamping itu untuk kelancaran
operasional, BSM KCP Cianjur dilengkapi dengan tiga buah kendaraan
operasional, fasilitas komputer, pesawat telepon serta sarana pendukung lainnya.
5.2.l.6. Adanya Lembaga Penelitian dan Pengembangan
5.2.1.6.1 Pengembangan SDM
Untuk menjaga kualitas SDI dimasa-masa mendatang, BSM terus menerus
mengembangkan dan mendidik karyawan. Hal tersebut dilakukan atas dasar
prinsip babwa pegawai merupakan asset perusabaan. Untuk mendukung program
ini, maka DSI membuat buku pedoman Taining Master Plan BSM sebagai baban
acuan bagi DSI dalam menjalankan tugas pendidikan dan pelatihan.
Program pendidikan dan pelatihan yang dilakukan oleh BSM memfokuskan
pada pengembangan kompetensi karyawan yang secara umum ditinjau dari tiga
aspek yaitu pengetabuan, keteran1pilan dan motivasi kerja. Diantara program
yang dijalaukan adalab program Management Trainee dan program Shari'a
Banking Audit Course.
5.2.1.6.2 Pengembangan Teknologi Infonnasi (TI)
Pemanfaatan dan pengembangan teknologi informasi ditujukan untuk
mendukung pengembangan dan penyediaan berbagai produk dan jasa perbankan
yang telab ada. Program ini diwujudkan dengan upaya peningkatan dan
penyempurnaan sistem secara berkelanjutan. Langkah-Iangkah dan kegiatan kerja
yang telab berhasil direalisasikan diantaranya:
1. Mendukung pengembangan produk dan layiman perbankan yang
berbasis teknologi informasi.
2. Melakukan sincrgi di bidang teknologi info1masi dengan Bank Mandiri.
3. Peningkatan kapasitas mes in core banking.
5. Penyempumaan topologi (design) jaringan utama di kantor pusat.
6. Peningkatan fungsi keamanan data dan jaringan komunikasi data .
7. Penyempumaan serta sosialisasi sistem dan prosedur teknologi
informasi.
5.2.1.6.3 Pengembangan Produk
Hingga saat ini BSM telah memiliki sebanyak 26 prodluk yang terdiri dari
sepuluh jenis produk pendanaan (funding), empat jenis produk pembiayaan
(financing) dan dua belas jenis produk jasa-jasa (services) (lampiran 10). Usaha
untuk terus mengembangkan jenis produk terus diupayakan untuk senantiasa
melayani dan memenuhi kebutuhan nasabah dalam pengelolaan keuangannya.
5.2.1.7. Kemudahan Akses Oleh Nasabah
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Penditian IPB diketahui
bahwa salah satu pertimbangan memilih bank adalah lokasi/aksesibilitas bank.
Kemudahan bank itu untuk dijangkau akan mendorong masyarakat mau menjadi
nasabahnya78•
Letak gedung yang cukup strategis yang berada di sekitar jalan utama kota
Cianjur dan dapat diakses oleh semua kendaraan dari berbagai daerah yang ada di
Kabupaten Cianjur, memudahkan nasabah untuk mengakses bank.
5.2.1.8. Pengalaman Dalam Menyalurkan Pembiayaan Syari'ah di Bidang
Agribisnis
Setelah lima tahun berdiri, BSM telah menyalurkan pembiayaan ke berbagai
sektor ekonomi. Penyebaran pembiayaan menurut sektor ekonomi sepanjang
tahun 2004 meliputi pertanian, pertambangan, industri, perdagangan, jasa sosial,
jasa usaha dan lain-lain. Porsi terbesar adalah perdagangan sebesar 15, 94%
sedangkan sektor pertanian menempati posisi kelima sebesar 112,08 % 79•
Sementara itu, pembiayaan untuk sektor perikanan di BSM Cianjur kurang
lebih sebesar 1 % dari total pembiayaan yang disalurkan. Dalam lingkup
Kabupaten Cianjur, maka BSM untuk saat ini merupakan satu-satunya bank
syari'ah yang telah menyalurkan pembiayaannya ke sektor perikanan. Hal ini
merupakan salah satu kekuatan bagi BSM KCP Cianjur.
5.2.2. Kelemahan
5.2.2.1. Kurangnya Ragam Skim Yang Ditawarkan Bank Untuk Sektor
Agribisnis
Beberapa produk pembiayaan syari'al1 yang ada di BSM adalah:
1. Gadai Emas BSM (BSM Gold Pawn) yaitu pinjaman dalam rupiah
dengan jaminan barang /emas. Jenis pembiayaan ini merupakan cara
cepat untuk memperoleh dana tunai.
2. Pembiayaan. Murabahah BSM (BSM Murabahah Financing), yaitu
pembiayaan yang menggunakan akad jual beli (1m1rabahah).
3. Pembiayaan Musyarakah BSM (BSM Musyarakah Financing), yaitu
pembiayaan modal kerja dengan dana bank mernpakan bagian dari
modal usaha . Keuntungan dibagi sesuai nisbah yang disepakati.
4. Pembiayaan Mudharabah BSM (BSM Mudharabah Financing), yaitu
pembiayaan dimana selurnh modal kerja ditanggung bank dan
keuntungan dibagi sesuai nisbah yang disepakati.
Untuk pembiayaan sektor perikanan di BSM KCP Cianjur saat ini baru
terbatas pada jenis pembiayaan murabahah dalam pengadaan pakan ikan.
5.2.2.2. Persyaratan Yang Diajukan Oleh Rank Dalam Memberikan
Pembiayaan
Prosedur pembiayaan yang ada di bank syari'ah tidak jauh berbeda dengan
yang ada pada bank konvensional. Tahapan-tahapan sepeiti pengajuan proposal,
penyelidikan berkas pinjaman, penilaian kelayakan kredit, wawancara, peninjauan
ke lokasi dan yang lainnya sebagaimana bank konvensional juga dilakukan oleh
bank syari 'ah. Prosedur ini dilakukan untuk menilai la yak atau tidaknya suatu
usaha mendapatkan pembiayaan.
Aspek-aspek yang diperhatikan dalam penilaian kredi.t/pembiayaan, yang
menyangkut kegiatan usaha calon debitur antara lain :
1. Aspek Hukum. Meliputi status hukum badan usaha, kelengkapan izin
usaha dan legalitas barang jaminan.
2. Aspek pasar dan pemasaran. Menyangkut kemampuan daya beli
masyarakat, keadaan kompetisi, pangsa pasar, kualitas produksi dan lain
3. Aspek Keuangan. Menyangkut besarnya biaya dan pendapatan yang
dikeluarkan dan diperolehnya
4. Aspek teknis. Meliputi kelanearan produksi, kapasitas produksi, mesin dan
peralatan, ketersediaan dan kontinuitas bahan baku.
5. Aspek manajemen. Meliputi struktur dan susnnan organisasi, termasuk
pengalaman anggota dan pola kepemimpinan manajemen.
6. Aspek sosial ekonomi. Meliputi keadaan keuangan perusahaan debitur
yang dibiayai
7. Aspek AMDAL. Menyangkut dampak lingkungan yang akan timbul
dengan adanya suatu usaha dan cara-cara pencegahan terhadap dampak
tersebut80•
Kendala yang umumnya dihadapi oleh petani ikan dalam upayanya
mendapatkan pembiayaan dari lembaga formal seperti perbankan adalah adanya
persyaratan yang ditetapkan oleh Jembaga keuangan tersebut (lihat Lampiran 8).
Sebagai perbandingan, dari hasil penelitian tentang kajian pemanfaatan sistem
pembiayaan syari'ah pada komnnitas petani ikan gurame di Desa Petir Kecamatan
Dramaga Kabupaten Bogor diketahui bahwa hanya 3,33 % responden yang pernah
memanfaatkan sumber pembiayaan Jembaga keuangan forn1al dan semi forma!81•
Beratnya pemenuhan persyaratan pembiayaan erat kaitarmya dengan sikap
hati-hati lembaga keuangan syari'ah dalam menilai kelayakan calon debiturnya.
Ketelitian dalam mempertimbangkan berbagai aspek yang terkait dengan usaha
8° Kash1nir. Afanaien1e11 }Jerbankan (Jaka1ia: Raiawali Press, 2003) h. 94
yang dijalankan oleh cal on debitur harus dilakukan sebelurn mengambil keputusan
untuk memberikan pembiayaan. Hal tersebut disebabkan karena kesalahan dalam
pengambilan keputusan akan berakibat pada terjadinya kredit macet.
5.2.2.3. Pemasaran Pola Pembiayaan Syari'ah Kepada Pet:ani Ikan
Sosialisasi pembiayaan syari'ah kepada petani ikan yang ada di Kabupaten
Cianjur masih dirasakan kurang dan masih harus lebih ditingkatkan mengingat
masih banyaknya petani ikan di daerah Cianjur yang belum mengetahui serta
memahami mekanisme pembiayaan syari'ah.
Beberapa upaya yang dapat ditempuh dalam memp1~rcepat pelaksanaan
pembiayaan syari'ah bagi pengembangan agribisnis perikanan adalah dengan
menyebarluaskan informasi mengenai pembiayaan syari'ah kepada masayarakat
perikanan. Kegiatan yang dilakukan antara lain:
1. Mempertemukan bank syari'ah dengan para pelaku usaha agribsinis
perikanan baik secaa individu maupun kelompok;
2. Mensosialisasikan pembiayaan syari'ah kepada pelaku usaha agribsinis
perikanan di daerah-daerah;
3. Menyusun leaflet dan buku informasi pembiayaan syari'ah bagi
masyarakat dan instansi terkait di daerah.
5.3. Analisis Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal memiliki pengaruh yang sangat besar dalam upaya
perusahaan mewujudkan rnisi serta tujuan yang hendak dicapai. Pengetahuan
tentang kondisi lingkungan ekstemal merupakan suatu kemarnpuan yang harus
dimiliki oleh perusahaan.
5.3.1. Peluang
5.3.1.1. Kebutuhan Masyarakat Terhadap Perbankan Syari'ah
Kebutuhan masyarakat akan produk-produk perbankan syari'ah merupakan
salah satu peluang yang memungkinkan pihak bank syari'ah untuk
mengembangkan pembiayaan syari'ah pada berbagai sektor ekonomi. Kebutuhan
masyarakat terhadap layanan perbankan syari'ah, terus berkembang dari waktu ke
waktu. Hal ini ditujukan oleh meningkatnya berbagai indikator seperti
penghimpunan dan penyaluran dana serta rasio profitabilitas dan permodalan
perbankan Syari'ah, hal ini menunjukan bahwa bank dengan prinsip syari'ah
mempunyai prospek yang baik.
Total dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun juga meningkat menjadi
Rpl0,6 triliun dengan pertumbuhan 104,6% (y-o-y). Secara rinci, setiap
komponen menunjukkan pertumbuhan yang signifikart, yaitu giro wadiah
meningkat 116,5%, tabungan mudharabah 113,2% dan deposito mudharabah
98,7%82• Sementara itu dari sisi pembiayaan, besarnya pembiayaan yang
diberikan oleh perbankan syari'ah mengalami peningkatan 100,8% (y-o-y)
menjadi sebesar Rp!0,9 triliun. Dari segi jenisnya, pertumbuhan pembiayaan
berbasis bagi hasil yang terdiri atas pembiayaan mudharabah dan musyarakah
ternyata melebihi pertumbuhan · pembiayaan berbasis jual beli, sehingga per
November 2004 pangsa pembiayaan bagi hasil telah mencapai 28,3%
dibandingkan posisi setahun sebelumnya yang baru mencapai 19,9% 83•
5.3.1.2. Kebijakan Pemerintah Yang Mendukung Pengembangan
Pembiayaan Syari'ah di Sektor Agribisnis.
Dengan memperhatikan berbagai kendala yang dihadapi oleh pelaku
agribisnis perikanan, struktur dan karakteristik agribisnis perilkanan serta prinsip
prinsip pembiayaan syari'ah, maka pemerintah (dalam ha! ini Departemen
Kelautan dan Perikanan) telah menetapkan kebijakan bahwa pembiayaan syari'ah
merupakan salah satu altematif sumber pembiayaan yang hams dimanfaatkan
untuk pengembangan agribisnis perikanan. Kebijakan tersebut diimplementasikan
melalui program pengembangan pembiayaan syari'ah yang telah dilaksanakan
sejak tahun 2004, antara lain dengan melakukan kerjasama dengan BSM.
Departemen Kelautan dan Perikanan bekerja sama dengan Bauk Syari'ah
Mandiri dalam ha! menyalurkan pembiayaan untuk pembangunan sektor kelautan
dan perikanan. Realisasi penyaluran Pembiayaan Bank Syari'ah Mandiri untuk
Sektor Kelautan dan Perikanan sebagai berikut :
Sampai dengan periode Desember 2004 PT. Bauk Syrui'ah Mandiri (BSM)
telah menyalurkan pembiayaan untuk pembangunan sektor Kelautan dan
Perikanan sebesar Rp. 160,723 milyar, dengan rincian : (!) usaha prasarana
perikanan dan lainnya sebesar Rp. 145,204 milyar, (2) industri perikanan sebesar
Rp. 12,553 milyar, (3) usaha perikanan sebesar Rp. 2,904 milyar84.
5.3.1.3. Pcmbiayaan Syari'ah Dinilai Cocok Dcngan Karakteristik
Pembiayaan Yang Dibutuhkan Oleh Pctani Ikan.
Model-model pembiayaan syari'ah baik yang menggunakan prinsip bagi
hasil maupun jual beli secara konseptual dinilai oleh beberapa kalangan cocok
dengan karakteristik bisnis pertanian atau perikanan dan perlu dikembangkan. Hal
tersebut didasarkan pada beberapa alasan diantaranya:
I. Sistem bagi hasil sudah dikenal di kalangan petani
2. Menciptakan rasa keadilan bagi debitur dan perbankan
3. Alokasi pembiayaan untuk sektor pertanian oleh perbankan
konvensional masih sangat kecil (± 6% per tahun)
4. Pelaku usaha pertanian umumnya tidak mampu memenuhi criteria
"Prudential banking" dengan 5 C (character, capacity, capital,
colleteral, condition)85•
5.3.1.4. Kecenderungan Masyarakat Untuk Meminjam Uang Ke Bank
Syari'ah.
Kecenderungan masyarakat untuk memmJan uang lee bank syari'ah
merupakan sal_ah satu peluang dari perbankan syari'ah. Hal tersebut karena sistem
pembiayaan berdasarkari prinsip-prinsip syari'ah yang menunjukkan kekuatannya
8~ Departemen Kelautan Perikanan: Pengolahan <ll Pe111asaran, Bank ~)yari'ah A1andiri
dalam masa krisis, dan memiliki kinerja yang lebih baik dibanding sistem
perbankan konvensional yang terlihat pada non performing financing (NPF) yang
lebih rendah, tidak adanya negative spread dan konsisten dalam menjalankan
fungsi intermediasi86• Hal tersebut dapat dilihat dari realisasi pembiayaan yang
disalurkan oleh bank syari 'ah kepada para debiturnya.
Untuk BSM realisasi pembiayaan per 31 Desember 2004 telah mencapai
Rp 5.295.655 juta. Angka tersebut jauh melampaui pencapaian tahun sebelurnnya
sebesar Rp 2.170.573 juta atau telah terjadi peningkatan sebesar 143,97 %. Untuk
segmen pembiayaan korporasi telah terealisasi sebesar Rp 619.214 juta atau
11,72% dari total portofolio sedangkan untuk kelompok menengah rite! telah
terealisasi sebesar Rp 4.662.735 juta atau 88,28% dari total portofolio dan
merupakan perwujudan misi perusahaan dalam mendukung pengembangan usaha
berskala menengah dan keci187•
5.3.1.5. Banyaknya Usaha Perikanan di Daerah Cianjur
Pemerintah Kabupaten Cianjur memiliki komitmen yang kuat untuk
mengembangkan potensi agribisnis yang dimilikinya. Hal ini setidaknya dapat
dilihat dari visi yang dicanangkan oleh pemerintah Kabupaten Cianjur yaitu
"Terwujudnya Kabupaten Cianjur sebagai salah satu pusat agribisnis dan
pariwisata andalan Jawa Barat di era otonomi daerah" 88•
Peranan sektor pertanian di Kabupaten Cianjur masih merupakan yang
terbesar dalam menyumbang pendapatan daerah. Selanm periode 1999-2003
86 l-1. l-lalide, Alternat[f" Stralegi ·Pengen1bangan Perbankan Syari'ah, (Jakarta: Maka!ah seminar
sumbangan sektor pertanian masih di atas 40 % dimana subsektor tanaman bahan
makanan masih mendominasi dengan persentase di atas 30% sedangkan subsektor
lainnya yaitu perkebunan, petemakan kehutanan dan perikanan memberikan
kontribusi dengan persentase yang relatif keeil 89 (Lampiran 9).
Total produksi perikanan di Kabupaten Cianjur pada talimn 2004 mencapai
35.153,3 ton atau meningkat 11,16% dari talhun sebelumnya sebesar 31.623,6 ton.
Ada delapan jenis usalha perikanan yang dikembangkan di Kabupaten Cianjur
yaitu Kolam Air Tenang (KAT), Kolam Air Deras (KAD), minapadi, keramba,
Kolam Jaring Apung (KJA), tambalk, perairan umum dan laut. Dari delapanjenis
usalha tersebut, jumlalh produksi terbesar adalalhjaring terapung sebesar 14.900 ton
sedangkan yang terkecil adalalh tambalk yaitu 38,5 ton dan perikanan laut sebesar
230 ton.
Luas areal perikanan yang ada di Kabupaten Cianjur pada talhun 2004 adalalh
237,86 ha untuk kolam pembenihan, 1.425 ha kolam air terapung, 14.175 ha
sawalh, 32 ha tambalk dan 4.200 ha waduk. Areal perikanan tersebut tersebar di 26
kecamatan yang ada di seluruh Cianjur.
Jenis ikan yang dibudidayakan di Kabupaten Cianjur pada talhun 2004
terdiri dari dua jenis yaitu ikan konsumsi dan ikan hias. Untuk jenis ikan
konsumsi diantaranya ikan mas (70,5 ton), ikan nila (45,5 ton), jambal (30,0 ton),
tagih (27,0 ton), lele (25,0 ton) dan lain-lain (7,0 ton). Sementara itu untuk jenis
ikan hias diantaranya adalah ikan koi (19.150 ekor); Komet .(18.250 ekor) dan
black molly (43.800 ekor). Daerah penghasil ikan jenis konsumsi terbanyak
adalah kecamatan Ciranjang dengan jumlah produksi sebesar 27,06 ton,
sedangkan untuk jenis ikan hias adalah di kecamatan Pacet yaitu sebesar 70.800
ekor 90.
5.3.1.6. Adanya Kerjasama Dengan Instansi Lain
BSM telah melakukan kerjasama dengan beberapa insta1si dan perusahaan.
Nota kesepakatan dan Perjanjian yang dilakukan oleh BSM diantaranya adalah
dengan:
1. PT. Artajasa Pembayaran Elektronik untuk pengadaan fasilitas ATM.
2. Inkopsyah (Induk Koperasi Syari'ah)-BMT (Baitul Maal wa Tamwil)
dalam rangka penyaluran pembiayaan kepada lembaga keuangan mikro
syari'ah untuk pengembangan KUKM (Koperasi Usaha Kecil
Menengah).
3. Swisscontack, untuk pengembangan dan optirnalisasi kerjasama
pendampingan dan monitoring pengusaha mikro.
4. Business Technology Center Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi (BTC-BPPT) dalam rangka pengembangan kemampuan
UKM berbasis teknologi melalui bantuan teknologi/inovasi dan
permodalan.
5. Kementerian Koperasi dan UKM dalan1 rangka penyaluran pembiayaan
kepada koperasi dan UKM dengan pola dana penjaminan pembiayaan.
5.3.2. Ancaman
5.3.2.1. Potensi Persaingan Antar Bank
Persaingan yang terjadi diantara bank syari'ah terutama yang terkait dengan
pembiayaan sektor agribisnis perikanan belum terlalu ketat atau mungkin bisa
dikatakan belum ada. Resiko usaha dan manajemen usaha perikanan di Cianjur
yang masih sederhana menjadi pertimbangan utama.
Meskipun demikian, potensi persaingan antar bank syari'ah masih tetap ada.
Hal tersebut seiring dengan perbaikan infrastruktur serta sarana dan juga arah
kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur dalam mengembangkan
agribisnis khususnya agribisnis perikanan.
Beberapa upaya yang telah ditempuh oleh Dinas Perikalllan dan Peternakan
Kabupaten Cianjur untuk mendukung pengembangan usaha di bidang perikanan
adalah dengan memberikan perizinan berupa Peraturan Daerah (perda) dan Surat
Keputusan diantaranya :
1. Perda nomor 8 tahun 2000, tentang retribusi usaha perikanan.
2. Kegiatan pelayanan perizinan di bidang perikanan yang terdiri dari
perizinan penangkapan ikan, pengolahan hasil perikanan serta
pembudidayaan ikan dalam bentuk IUP (Ijin Usaha Perikanan), SPI (Surat
Penangkapan Ikan) yang dilengkapi dengan SPbI (Surat Pembudidayaan
Ikan) dan SPH (Surat Pengolalmn Hasil) yang merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan dari bentuk perizinan.
Pada tal1lm 2004 kegiatan perizinan untuk usaha perikanan telah
perizinan, KAT sebanyak 81 perizinan. SP! untuk penangkapan ikan sebanyak I
perizinan.
Tabet 9. Realisasi Perizinan Bidang Perikanan di Kabupaten Cianjur
NO JENIS PERIJINAN ALAMAT JUMLAH Jatinenggang 18 Ciputri 8 Patokbeusi 3
1 IUP-SPbl a.KJA Jangari 2 Coklat 4 Calincing 3 Babakan Garut 3 PasirBogor 2 Cikalong Kulon 1 Man de 5 Ciranjang 14 Boion<micung 19 Karangtengah 14
b.KAT Sukaluvu 2 Cianiur 5 Warungkondang 16 Cugenang 2 Cilaku 2 Agrabinta 1
2 IP-SP! Penangkapan Agrabinta 1 Ikan di laut
Sumber: Laporan Tahunan Departemen Penkanan dan Petemakan Kabupaten Crnnjur 2004
Peningkatan kualitas sarana dan prasarana perikanan dilakukan dengan
melakukan rencana pembangunan dan penataan Pangkalan Pendaratan Ikan (PP!)
Jayanti di Kecamatan Cidaun. Pembangunan dan penataan pelabuban Jayanti
diantaranya dilakukan dengan :
1. Pendalaman jalur pelayaran.
2. Pembuatan rumah jaga dan pembuatan pos pasar.
4. Pengadaan generator listrik dan instalasinya.
5. Pengadaan perahu SAR.
6. Pengadaan sarana bantu navigasi dan komunikasi.
7. Pengadaan bouy (tempat tambat perahu).
Hingga saat ini telah ada sekitar lima bank syari' ah di Kabupaten Cianjur
yaitu BSM, BRI Syari'ah, BNI Syari'ah, Bank Muamalat dan Bank Jabar
Syari'ah.
5.3.2.2. Rendahnya Pemahaman Masyarakat Terhadap Perbankan Syari'ah
Salah satu ancaman bagi perbankan syari'ah dalam memasarkan produk
produknya adalah masih rendalmya pemahaman masyarakat terhadap perbankan
syari' ah itu sendiri. Berdasarkan survei persepsi yang dilakukan BI menunjukkan
adanya kesenjangan antara kebutuhan akan jasa keuangan yang sesuai dengan
prinsip syari' ah dengan pengetahuan mengenai jenis-jenis produk serta
operasional sistem perbankan syari' ah91•
Kesan umum yang ditangkap oleh masyarakat tentang bank syari'ah adalah
(1) bank syari'ah identik dengan bank dengan sitem bagi hasil (55,6%) (2) bank
syari'al1 adalah bank yang Islami (55,5%), dan 8,1% responden menyatakan
bahwa bank syari'ah secara ekslusifhanya khusus untuk umat Islam Terdapat 18
persen yang tidak memiliki pengetahuan tentang sistem operasional bank
syari' ah92.
91 l'ri H.artanto, Sebuah Keharusan, Keberadaan Undang-undang i(husus Bank Syari 'ah,
5.3.2.3. Besarnya Resiko Usaha Agribisnis
Salah satu ancaman bagi dunia perbankan dalarn megembangkan
pembiayaan untuk sektor agribisnis adalah besamya resiko dalam pengelolaan
usaha agribisnis. Hal tersebut karena dalam usaha sektor agribisnis faktor alam
seperti perubahan cuaca serta ancaman penyakit dan hmna masih sangat
berpengaruh terhadap produktifitas petani.
5.3.2.4. Skala Usaha serta Manajemen Usaha Perikanan di Daerah Cianjnr
Yang Masih Kecil dan Bersifat Tradisional
Pelaksanaan kelembagaan dan permodalan untuk usaha perikanan di
Kabupaten Cianjur diarahkan untuk menciptakan kelembagaan usaha perikanan
(KUD/Koperasi) yang efisien dan produktif sehingga kelangsungan usaha
perikanan dapat dipertahankan dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
Pada tahun 2004 atas dasar perjanjian kerjasama antara Departemen
Kelautan dan Perikanan dengan PT. Bank Mandiri Tbk No.
022/PK2P/HK.145/III/2003 barn dapat merealisasikan pennohonan kredit yang
diajukan oleh pembudidaya ikan sebesar Rp. 74.000.000 atau hanya 4 pemohon
dari 54 pemohon kredit 93•
Mininmya realisasi permohonan kredit usaha perikanan oleh bank dapat
dimaklumi karena masih kurangnya penataan aspek kelembagaan dan organisasi
yang tercermin dari jumlah kelompok tar1i yang ada. Hal tersebut cukup
berpengaruh karena dalam menyalurkan pembiayaan, BSM juga mensyaratkan
adanya kelengkapan data yang terkait dengan aspek kelembagaan (lihat lampiran
8). Dari data yang diperoleh, di Kabupaten Cianjur ada sekitar 21 kelompok tani
yang bergerak di dalam usaha perikanan. Dari jumlah tersebut baru 2 kelompok
yang masuk kategori kelompok utama, 1 kelompok madya, 4 kelompok lanjutan
dan 14 kelompok pemula.
Tabel 10. Kalsifikasi Kelompok Tani Perikanan Kabupaten Cianjur 2004
No kelompok Kemampuan Kelompok Jumlah
Pemula Laniut Madya Utama I Jaring Apung 1 - - 1 2 2 Keramba 3 1 - - 4 3 Ikan hias 1 - 1 1 3 4 Nelayan laut 6 3 - - 9 5 Pengolahan ikan 3 - - - 3
total 14 4 1 2 21 .. Sumber: Data Stat1st1k Dmas Penkanan dan Peternakan Kabupaten Ciaruur 2004
Klasifikasi kelompok tani 1m didasarkan atas penilaian terhadap
kemampuan dari kelompok tani dalam mengelola usahanya. Aspek-aspek yang
menjadi titik penilaian diantaranya aspek perencanaan, pemupukan modal,
kemampuan untuk mentaati perjanjian, kemampuan men~ari informasi dan
teknologi baru serta hubungan kelompok dengan lembaga lain.
Penilaian dilakukan dengan memberikan poin terhadap aspek-aspek
penilaian yang tela11 ditetapkan dengan skala poin penilaian antara 0-1000. Untuk
kelompok pemula, skala penilaiannya antara 0-250, kelompok lanjutan antara
251-500, kelompok madya antara 501-750 dan kelompok utama antara 751-1000.
Pengukuhan masing-masing kelompok tersebut dilakukan oleh Kepala Desa untuk
kelompok pemula, Camat untuk kelompok lanjutan, Bupati untuk kelompok
BAB VI··
HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Perumusan Alternatif dan Prioritas St1·ategi
Dalam melakukan perumusan serta pemilihan strategi dilakukan melalui tiga
tahapan. Pertama tahap masukan (input stage). Kedua, tahap pemaduan (matching
stage) dan ketiga tahap pemilihan atau pengambilan keputusan (decision stage).
6.1.1 Tahap Masukan (Input Stage)
Tahap masukan merupakan langkah pertarna setelah dilakukan identifikasi
terhadap faktor internal dan eksternal perusahaan. Pada tahap sebelurnnya yaitu
tahap analisis lingkungan, telah didapatkan informasi tentang peluang dan
ancaman serta kekuatan dan kelemahan yang dihadapi oleh perusahaan.
Berdasarkan informasi-informasi tersebut maka disusunlah matriks IFE (Internal
Factor Efaluation) dan EFE (Eksternal Factor Evaluation).
6.1.1.1 Analisis Matriks Internal Factor Eval111ation (IFE)
Dari hasil kuisioner yang sama, juga diperoleh informasi mengenai faktor
faktor internal yang merupakan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh
perusahaan dalam mengembangkan pembiayaan sektor agribisnis perikanan di
Kabupaten Cianjur.
Faktor yang menjadi kekuatan utama bagi perusahaan dalam
mengembangkan pembiayaan sektor agribisnis perikanan di Cim~jur adalah
pengalaman dalam menyalurkan pembiayaan syari'ah dalam bidang agribisnis
variabel-variabel tersebut berpengaruh besar dan dapat diandalkan oleh
perusahaan untuk menghadapi persaingan.
Sementara itu faktor yang menjadi kelemahan utama bagi perusahaan
berdasarkan skor terendah adalah ragam skim yang ditawarkan bank untuk sektor
agribisnis dengan skor sebesar 0,291 dan persyaratan yang diajukan oleh bank
dalam memberikan pembiayaan dengan skor sebesar 0,316. Sedangkan faktor
yang menjadi kelemahan minor yang memiliki skor sebesar 0,347 adalah
pemasaran pola pembiayaan syari'ah kepada petani ikan. Total skor yang
diperoleh dari faktor internal perusahaan adalah sebesar 3.328. Hal ini
menunjukan posisi internal BSM KCP Cianjur memiliki kekuatan yang lebih
besar dari pada ancaman yang ada. Oleh karena itu perusahaan mampu
memanfaatkan kemampuan internal perusahaan dalam mengatasi permasalahan
internal yang dihadapi perusahaan.
Tabel 11. Hasil Matriks JFE (Internal Factor Evaluation)
Faktor Sukses Kritis Internal Bobot Rating Skor Kekuatan Prociuk oembiavaan svariah vana bebas bunaa Cl,071 3.4 0,241 SOM vana berkualitas Ci, 113 3 0,339 Dikenalnva lembaaa keuanaan svari'ah oleh masvarakat 0,076 3.6 0,274 Komitmen perusahaan untuk menyalurkan pembiayaan usaha aaribisnis 0,086 3 0,258 Sarana dan prasarana vang memadai 0,075 3.6 0,270 Adanva lembaga penelitian dan oengembanaan 0,071 3 0,213 Kemudahan akses oleh nasabah 0,089 3.6 0,320 Pengalaman dalam menyalurkan pembiayaan syariah dalam bidana aaribisnis 0,121 3.8 0,459
Kelemahan .
Kurangnya skim pembiayaan yang ditawarkan bank untuk. sektor aqribisnis 0,097 3 0,291 Persyaratan yang diajukan oleh bank dalam memberikan oembiavaan 0,099 3.2 0,316
·- . -- - . "' ........
6.1.1.2 Analisis Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE)
Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner diperoleh informasi tentang
faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan bagi pengembangan
pembiayaan syari'ah untuk agribisnis perikanan oleh BSM KCP Cianjur.
Kuisioner diisi oleh lima orang pegawai yang direkomendasikan oleh pihak bank
dan dinilai memiliki keterkaitan yang kuat dengan aspek penditian yang sedang
diteliti.
Dengan menggunakan metode paired comparison maka diperoleh bobot
dari masing-masing variabel eksternal. Selain penilaian bobot responden juga
melakukan pemberian rating terhadap faktor-faktor terse:but. Hal tersebut
dilakukan untuk mengetahui tingkat pengaruh masing-masing variabel terhadap
kondisi perusahaan.
Hasil dari pemberian bobot dan rating oleh para responden menghasilkan
skor bobot yang menggambarkan tingkat peluang dan ancaman dari faktor
eksternal perusahaan sehingga diperoleh hasil seperti pada tabel 12. Faktor yang
menjadi peluang utama bagi perusahaan yang memiliki skor tertinggi adalah
pembiayaan syari'ah dinilai cocok dengan karakteristik pembiayaan yang
dibutuhkan oleh petani ikan dengan skor 0,281; banyakuya usaha perikanan di
daerah Cianjur dengan skor sebesar 0,244; dan kecenderungan masyarakat untuk
meminjam uang ke bank syari'ah dengan skor sebesar 0,190, Sedangkan faktor
kekuatan yang memiliki nilai terkecil adalal1 adanya kerjasama dengan instansi
lain dengan skor sebesar 0,146. Berdasarkan penilaian tersebut maka perusahaan
yang dinilai sesuai dengan karakteristik bisnis perikanan. Sedangkan kerjasarna
dengan instansi lain masih belum termanfaatkan secara maksimal.
Faktor yang menjadi ancaman utama bagi perusahaan dalam
mengembangkan pembiayaan sektor agribisnis perikanan di Cianjur adalah resiko
usaha agribisnis yang besar dengan skor 0,328. Sedar1gkan pemaharnan
masyarakat terhadap perbankan syari'ah dengan skor terendah yaitn 0,174.
Berdasarkan penilaian tersebut maka variabel ancarnan yang dapat direspon
dengan baik oleh perusahaan adalah pemaharnan masyarakat terhadap perbankan
syari'ah
Total skor dari pembobotan terhadap faktor ekstemal yang mempengaruhi
perusahaan adalah 2,439. Angka tersebut menunjukan bahwa pengaruh ekstemal
yang dihadapi oleh perusahaan dapat dihadapi dengan baik diatas nilai rata-rata
sebesar 2.50,
Tabel 12. Hasil Matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation)
Faktor Sukses Kritis Eksternal Bo bot Rating Skor Peluana Kebutuhan Masvarakat terhadao oerbankan svariah 0,062 2.8 0,174 Kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan pembiavaan svariah di sektor aaribisnis 0.103 1.6 0,165 Pembiayan syariah dinilai cocok dengan karakteristik oembiavaan vana dibutuhkan oleh oetani ikan 0,117 2.4 0,281 Meningkatnya kecenderungan masyarakat untuk meminjam uana ke bank svariah 0.07 2.8 0,19 Banvaknva usaha oerikanan di Cianiur 0,087 2.8 0,244 Adanva kerjasama denQan instansi lain 0,104 1.4 0,146
Ancaman Potensi oersainaan antar bank 0,107 2.6 0,278 Pemahaman masvarakat terhadap perbankan svariah 0,109 1.6 0,174 Resiko usaha aaribisnis vana besar 0,091 3.6 0,328 Skala usaha oerikanan di daerah Cianiur 0,083 3 0,249 Manaiemen usaha perikanan masih bersifat tradisional ::::J 0,075 2.8 0,21
6.1.2 Tahap Pemaduan (Mate/zing Stage)
Tahap pemaduan (matching Stage) merupakan tahapan kedua setelah tahap
masukan dalam proses perumusan strategi. Tahap ini dilakukan untuk memadukan
antara kekuatan dan kelemahan yang terdapat dalam perusahaan dengan peluang
dan ancaman yang ada di lingkungan ekstemal perusahaan. Dalam tahap ini alat
analisis yang digunakan adalah matriks I-E (Intemal-Ekstemal) dan matriks
SWOT(Strengths, Weakness, Opportunities, Threats).
6.1.2.1 Matriks 1-E (Internal-Eksternal)
Penggunaan martiks I-E bertujuan untuk membantu me•mberikan altematif
strategi. Hasil analisa dengan menggunakan matriks I-E diharnpkan memberikan
gambaran posisi perusahaan saat ini dan strategi apa yang tepat untuk
dilaksanakan oleh perusahaan sesuai dengan posisi perusahaan di dalam martiks.
Dari hasil yang diperoleh melalui matriks IFE dan EFE diketahui bahwa
total skor bobot IFE adalah sebesar 3,328 dan EFE sebesar ;~,439 menempatkan
BSM KCP Cianjur dalam kuadran IV matriks I-E. Posisi ini menggambarkan
bahwa posisi perusahaan dalam kondisi internal kuat dan respon sedang terhadap
faktor ekstemal yang dihadapi.
Menurut David, strategi yang tepat untuk posisi ini adalah strategi tumbuh
dan bina (grow and build). Strategi ini dapat dijalankan dengan strategi integratif
(integrasi ke depan, integrasi ke belakang dan integrasi horisontal) atau strategi
intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk). 94
Intergrasi kedepan adalah strategi yang dijalankan untuk memperoleh
kepemilikan atau kendali terhadap distributor atau pengecer, sedangkan integrasi
ke belakang adalah strategi untuk memperoleh kendali terhadap perusahaan
pemasok. Perusahaan pemasok dalam ha! ini misalnya perusahaan penyalur
tenaga kerja, pemasok pakan, benih dan lain sebagainya.
Penetrasi pasar merupakan strategi dengan mencari pangsa pasar yang lebih
besar untuk produk atau jasa yang sudah ada. Diperlukan usaha pemasaran yang
lebih gencar dalam strategi penetrasi pasar ini misalnya dengan menambah
anggaran untuk promosi atau dengan menambah usaha publisitas.
Pengembangan pasar juga merupakan rekomendasi yang dapat diberikan
dengan melihat posisi perusahaan dalam matriks. Dengan strategi ini perusahaan
diharapkan memperkenalkan produk atau jasa yang sudah ada ke wilayah
potensial ham yang sebelumnya belum mengenal produk atau jasa yang
ditawarkan.
Pengembangan produk adalah strategi yang mencari peningkatan penjualan
dengan memperbaiki atau memodifikasi produk/jasa yang sudah ada. Malrnudnya
adalah meningkatkan nilai penjualan dari produk dengan cara meningkatkan
kualitas produk yang sudah ada atau mengembangkannya. Misalnya dengan
melakukan pengembangan produk pembiayaan disesuaikan dengan karakteristik
usaha agribisnis perikanan.
Salah satu contoh model pembiayaan yang memiliki peluang untuk dapat di
kembangkan adalah model micro finance yang berbasis pada komunitas. Model
yang dilakukan secara bertahap dengan metode pendampingan mengoptimalkan
potensi lokal dan menggunakan pendekatan terhadap kelompok-kelompok usaha
yang ada95•
Rancangan klmsus dalam penyaluran pinjaman dengan menggunakan model
micro finance ini adalah (I) syarat pinjaman yang mudah, (2) modal diberikan
langsung ke sasaran, (3) pendekatan kelompok, (4) pemikulan tanggungjawab
secara bersama-sama, (5) pinjaman kecil-kecilan dan (6) pinjaman yang
berkelanjutan dengan memperbatikan rekaman pmJaman, disiplin dan
k . 96 om1tmen .
Tahapan micro finance berbasis komunitas dibagi rnenjadi tiga tahapan.
Tahapan pertama yaitu tahap motivasi dan pembelajararn. Pada taliap ini
pembiayaan yang diberikan dengan menggunalcan akad qardul hasan derngan
jumlah yang tidak terlalu besar dan disesuaikan dengan kebutuhan. Jika tahap
petama ini dapat dilalui dengan baik maka bisa dilanjutkan pada tahap kedua yaitu
tahap pertumbuhan. Pada tahap ini pembiayaan yang diberikan menggunakan
akad bagi basil pemula. Bagi hasil pemula adalah akad bagi hasil dimana nisbah
bagi hasil untuk nasabah lebih besar. Pada tahap selanjumya yaitu tahap
pengembangan dan pemandirian barulah pembiayaan yang diberikan dapat
menggunakan akad bagi basil komersil97•
Dalan1 pelaksanaannya, bank atau lembaga keuangan lainnya tidak mungkin
dapat berjalan sendiri. Dalam model pembiayaan ini, ada proses pendampingan
95 Ja1nil Azzaini, Model Penda1npingan Masyarakat tne!alui LPZ, (Jakarta: Makalah Seminar Nasional dan Workshop Manajemen UKM, Melalui Koperasi dan LKM Syari'ah, P3EI UlN,
secara intensif yang tidak akan dapat dijalankan oleh bank sendiri namun
membutuhkan pihak Iain seperti LSM yang bergerak dalam bidang pengeti:ibangan
masyarakat atau instansi pemerintah yang terkait.
Beberapa manfaat yang di dapat dari model pembiayaan ini diantruanya
adalah secara tidak langsung memperkenalkan produk-produk perbankan syariah
kepada masyarakat dan memberikan pemahaman kepada masyai"akat tentang
model-model pembiayaan yang ada pada bank syari'ah.
Total Skor JFE
3,00.J,99 2,00..2,99 1,00-1,99
Kuat 3,00 Rllta-rata 2,00 Lemah 1,00
Tinggi 4,00 I ' II m ' • 8l. •
' ~ "'
• ' ' ' ' • •
~ Medium· 3,00
8l. ... ~ ~ - ... s ~ Rcndah2,00
' IV • v VI • •
-----------·
VII VIII IX
8l. -~ -1.00
Gambar 12. Matriks Internal-Eksternal (I-E) BSM KCP Cianjur
6.1.2.2 Matriks SWOT
Matriks SWOT sebagaimana matriks 1-E juga memberikan berbagai
alternatif strategi. Dengan menggunakan matriks SWOT dapat diformulasikan
berbagai strategi dengan cara mensinergiskan antara faktor-faktor eksternal
dengan faktor-faktor internal.
Empat strategi utama yang digunakan adalah dengan menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang (SO), strategi memanfaatkan peluang untuk
menghindari ancaman (ST), strategi mengurangi kelemaban dengan
memanfaatkan peluang (WO) dan strategi mengurangi kelemaban juga sekaligus
mengantisipasi ancaman (WT).
Alternatif strategi yang dihasilkan dari analisis matriks SWOT adalab
sebagai berik:ut:
1. Strategi S-0:
Melakukan pengembangan produk melalui penelitian bekerjasama
dengan instansi lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap
pembiayaan syari 'ab.
2. Strategi S-T:
Pertabankan kualitas produk dengan memanfaatkan SDM yang
berkualitas serta pengalaman yang ada untuk mengantisipasi persaingan.
3. Strategi W-0:
Menciptakan skim pembiayaan yang lebih beragam dengan persyaratan
yang mudah dan sesuai dengan karakteristik bisnis perikanan.
4. Strategi W-T:
Tingkatkan usaha sosialisasi pola pembiayaan syari'ah untuk
meningkatkan pemahaman yang benar kepada masyarakat.
Tabet 13. Hasil Matriks SWOT
INTERNAL Strength (S) 'Weakness (W) I. Produk pembiayaan syari' ah l. Ragrun skim yang ditawarkan
yang bebas bunga bank untuk sektor agribisnis 2. SDM yang berkualitas 2. Pcrsyaratan yang diajukan oleh 3. Dikenalnya lembaga keuangan bank dalam memberikan
syari'ah oleh masyarakat pcmbiayaan 4. Kon1itmen perusahaan untuk 3. Pemasaran pola pcmbiayaan
mcnyalurkan pembiayaan usaha syari'ab kcpada petani ikan agribisnis
5. Adan ya lembaga penelitian dan pengembangan
6. Kemudaban akses oleh nasabah 7. Pengalaman dalam
EKSTERNAL menyalurkan pembiayaan syari'ah dalam bidang aDribisnis
Opportnnities (0) Strategi SO StrategiWO I. Kebutuhan masyarakat terhadap • Melakukan pengembangan • Mendptakan skim
pembiayaan syari'ab produk melalui penelitian pembiayaan yang lebih 2. Kebijakan pemerintab yang dengan bekerjasama dengan beragam dengan persyaratan
mendukung pengembangan instansi lain untuk yang mudah dan sesuai pembiayaan syari'ah di sektor memenuhi kebutuhan dengan karakteristik bisnis agribisnis
masyarakat terhadap perikanan (Wl,W2,03) 3. Pembiayaan syari'ah dinilai cocok dengan karakteristik pembiayaan (SI, pembiayaan yang dibutuhkan SS,06,04,03) dengan petani ikan
4. Kecenderungan masyarakat untuk meminjam uang ke bank syari'ah
5. Banyaknya usaha perikanan di Cianjur
6. Adanya kerjasan1a dengan instansi lain
Threats (T) Strategi ST StrategiWT I. Persaingan antar bank • Pertahankan kualitas produk • Tingkatkan sosialisasi pola 2. Pcmahaman masyarakat dengan memanfaatkan SDM pembiayaan syari'ah untuk
terhadap perbankan syari'ah yang berkualitas serta meningkatkan pemahaman 3. Rcsiko usaha agribisnis yang pengalaman yang ada untuk yang benar kepada
besar mengantisipasi persaingan masyarakat (W3, 4. Skala usaha pcrikanan di dacrah (Sl,S2,S7,Tl) T2,T3,T4,T5) Cianjur
5. t-.1annjcmcn usaha pcrikanan ma<>ih bersifat tradisional
6.1.3 Tahap Pemilihan Strategi (Decision Stage)
Tahap pemilihan strategi ini adalah tahap ketiga dari proses perumusan
strategi. Pada tahap ini dilakukan pemilihan terhadap altematif strategi yang
diperoleh melalui analisis matriks I-Edan SWOT pada tahap sebelumnya. Strategi
yang dihasilkan haruslah disesuaikan dengan visi dan misi perusahaan secara
umum. Alat analisis yang digunakan pada tahap ini adalah Quantitative Strategic
Planning Matriks (QSPM).
Matriks QSP digunakan untuk mengevaluasi pilihan strategi alternatif secara
objektif berdasarkan hasil analisis terdahulu. Analisis dilakukan dengan
menentukan kemenarikan relatif (relative attractiveness) dari tindakan-tindakan
strategi alternatif yang dapat dilaksanakan oleh perusahaan.
Berdasarkan hasil perumusan strategi pada analisis SWOT maka didapatkan
empat alternatif strategi yang dapat dilaksanakan oleh perusahaan yaitu:
I. Melakukan pengembangan produk melalui penelitian bekerjasarna
dengan instansi lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap
pembiayaan syari' ah.
2. Pertahaukan kualitas produk dengan memanfaatkan SDM yang
berkualitas serta pengalarnan yang ada untuk mengar1tisipasi persaingan.
3. Menciptakan skim pembiayaan yang lebih beragarn dengan persyaratan
yang mudah dan sesuai dengan karakteristik bisnis p<~rikanan.
4. Tingkatkan usaha sosialisasi pola pembiayaan syari'ah untuk
meningkatkan pemahaman yang benar kepada masyarakat.
Berdasarkan hasil dari matriks QSP (tabel 15) dapat diketahui bahwa
strategi yang menjadi prioritas utama adalah stratcgi III yaitu "Menciptakan skim
pembiayaan yang lebih beragam dengan persyaratan yang mudah dan sesuai
dengan karakteristik bisnis perikanan", dengan nilai WAS terbesar yaitu 7. 714.
Sedangkan alternatif strategi yang meqjadi prioritas terakhir adalah stratcgi 2
yaitu "pertahankan kualitas produk dengan memanfaatkan SOM yang berkualitas
serta pengalaman yang ada untuk mengantisipasi persaingan", dengan TAS
5.491.
Urutan prioritas strategi perusahaan dari hasil analisis matriks QSP
berdasarkan Total Attractive Score (TAS) tertinggi sampai terendah adalah:
1. Menciptakan skim pembiayaan yang lebih beragam dengan persyaratan
yang mudah dan sesuai dengan karakteristik bisnis perikanan, dengan
TAS 7.714.
2. Tingkatkan usaha sosialisasi po la pembiayaan syari' ah untuk
meningkatkan pemahaman yang benar kepada masyarakat, dengan TAS
7.530.
3. Melakukan pengembangan produk melalui penelitian beke1jasama
dengan instansi lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap
pembiayaan syari'ah, dengan TAS 6.656.
4. Pertalmnkan kualitas produk dengan memanfaatkan SOM yang
berkualitas serta pengalaman yang ada untuk mengantisipasi persaingan,
dengan TAS 5.491.
Tabet 14 Basil Matriks QSP (Quantitative Strategic Planning)
STRATEGI faktor pcncntu skor I II III IV velnane Bo bot AS WAS AS WAS AS WAS AS WAS 1 0.062 4 0.248 1 0.062 4 0.248 4 0.248 2 0.103 4 0.412 1 0.103 4 0.412 4 0.412 3 0.117 3 0.351 3 0.351 4 0.708 4 0.708 4 0.07 3 0.210 4 0.280 4 0.280 4 0.280 5 0.087 1 0.087 2 0.174 4 0.348 4 0.348 6 0.104 4 0.416 2 0.208 4 0.416 4 0.416 An ca man 1 0.107 2 0.214 3 0.321 3 0.321 2 0.214 2 0.109 4 0.436 3 0.327 3 0.327 4 0.436 3 0.091 4 0.364 2 0.182 4 0.364 2 0.182 4 0.083 4 0.332 2 0.166 4 0.332 3 0.249 5 0.075 4 0.300 2 0.150 4 0.300 3 0.225 Kekua tan 1 0.071 4 0.284 4 0.284 4 0.284 4 0.284 2 0.113 4 0.452 4 0.452 4 0.452 4 0.452 3 0.076 2 0.152 4 0.304 3 0.228 4 0.304 4 0.086 4 0.344 4 0.344 4 0.344 4 0.344 5 0.075 3 0.225 2 0.150 3 0.225 4 0.300 6 0.071 4 0.284 4 0.284 4 0.284 4 0.284 7 0.089 l 0.089 l 0.089 3 0.267 3 0.267 8 0.121 3 0.363 3 0.363 4 0.484 4 0.484 Kclcmahan 1 0.097 4 0.388 3 0.291 4 0.388 4 0.388 2 0.099 3 0.297 2 0.198 4 0.396 3 0.297 3 0.102 4 0.408 4 0.408 3 0.306 4 0.408 Total 6.656 5.491 7.714 7.530
6.1. Kesimpulan
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari basil penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
I. Faktor ekstemal yang menjadi peluang utama adalah pembiayaan syari'ah
dinilai cocok dengan karakteristik pembiayaan yang dibutuhkan oleb petani
ikan, sedangkan faktor ekstemal yang menjadi ancaman utama adalab resiko
usaha agribisnis yang besar.
Faktor internal yang menjadi kekuatan utama bagi perusahaan adalab
pengalaman dalam menyalurkan pembiayaan syari'ah dalam bidang
agribisnis, sedangkan faktor yang menjadi kelemahan utama adalah ragam
skim yang ditawarkan bank untuk sektor agribisnis perikanan. Saat ini BSM
KCP Cianjur barn menyalurkan pembiayaan dalam bentuk murabahah dalam
pengadaan pakan ikan.
2. Dari basil analisis matriks IFE dan EFE diperoleb nilai total skor bobot IFE
sebesar 3,328 dan EFE sebesar 2,439 dan ha! ini menempatkan posisi Bank
Syariah Mandiri KCP Cianjur berada pada kuadran IV pada matriks I-E
( strategi grow and build) sebingga strategi yang la yak di terapkan adalah
strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan
produk) atau integrasi (integrasi ke depan0 integrasi ke belakang dan integrasi
horisontal).
3. Dari hasil analisis SWOT dan QSPM diperoleh empat altematif strategi.
Prioritas strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan berdasarkan urutan
tertinggi dari nilai Total Attractive Score (TAS) adalah:
• Menciptakan skim pembiayaan yang Jebih beragam dengan persyaratan
yang mudah dan sesuai dengan karakteristik bisnis perikanan, dengan T AS
7.714
• Tingkatkan usaha sosialisasi pola pembiayaan syari'ah UIJtuk
meningkatkan pemahaman yang benar kepada masyarakat, dengan T AS
7.530
• Melakukan pengembangan produk melalui penelitian bekerjasama dengan
instansi lain UIJtuk memenuhi kebutuhan masyarakat t<:rhadap pembiayaan
syari'ah, dengan TAS 6.656
• Pertahankan kualitas produk dengan memanfaatkan SDM yang
berkualitas serta pengalaman yang ada UIJtuk mengantisipasi persaingan,
dengan TAS 5.491
6.2. Saran
Dari kesimpulan yang di atas maka ada beberapa ha! yang harus
diperhatikan diantaranya:
I. Perlu adanya usaha sosialisasi atau pemasaran yang lebih gencar kepada para
pelaku bisnis perikanan yang ada dibarengi dengan usaha pengembangan
produk yang sesuai dengan karakteristik usaha perikanan misalnya dengan
meni'embam!kan model micro finance vang berbasis komunitas. Hal tersebut
mengingat skala usaha perikanan yang ada di Cianjur umumnya masih skala
kecil.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengkaji model micro finance
yang tepat untuk usaha perikanan bekerja sama dengan dinas perikanan
setempat atau LSM yang bergerak dalam bidang pengembangan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Al- Qur'an dan Terjemahnya
Al-Bukhari, Muhammad lbnu Ismail, Sahih Bukhari, (Beirnt: Darul Fikr, 1994)
Vol.2
An-Naisaburi, Ibnu Hajjaj Ibnu Muslim, Sahih Muslim, (Riyadh: Darussalam,
1998)
At-Tirmidzi, al-Imam, Jami'u Tirmidzi, (Riyadh: Darnssalam, l. 999)
As-Sajastani, Abi Daud Sulaiman, Sunan Abu Daud, (Beirnt: Darn! Fikr,
1994),Jilid 3
Apriyantono, Anton. Pembiayaan Syariah di Sektor Pertanian, (Jakarta: Makalah
Simposium Nasional Pembiayaan Syari'ah dalam bidang Agribisnis, 2005)
al-Hadi, Fuad. Strategi Pengembangan Usaha Tanaman Blas Daun Pakis Untuk
Ekspor Pada PT XY dan Z Kab. Magelang Jawa Tengah,(Bogor: Skripsi
JUJUsan Sosial Ekonomi Pertanian IPB, 2002)
Abdul Ghani, Muhammad. The Spirituality in Business Pencerahan Hati Bagi
Pelaku Usaha (Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2005)
Badan Pusat Statistik, Berita Resmi Statistik No.43 I VIII / 15 Agustus 2005.
(Jakarta: 2005)
Bank Indonesia, Laporan Perkembangan Perbankan Syari 'ah Tahun 2004.
(Jakarta: Direktorat Perbankan Syari'ah Bank Indonesia, 2006)
Bank Syariah Mandiri, Laporan Tahunan Bank Syari 'ah Mandiri, (Jakarta: 2004)
David, Fred. R. Concept of Strategic Management. te1jemahan. (Jakarta: PT.
Indeks:2004)ed. 7
Departemen Kelautan dan Perikanan, Pembiayaan Syari 'ah Dalam
Pengembangan Agribisnis Perikanan. Makalah Simposium Nasional
"Pembiayaan dan Asuransi Syariah di Bidang Agribisnis (Jakarta: 2005)
Departemen Kelautan Perikanan: Pengolahan & Pemasaran Bank Syari'ah
Mandiri Realisasikan Penyaluran Pembiayaan di Sektor Kelautan dan
Perikanan (Ditjen Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Pemasaran, 2004)
Dinas Perikanan dan Petemakan, Laporan Tahunan Tahun 2004, (Cianjur: 2004)
Direktorat Penelitian & Pengaturan Perbankan Bl, Ringkasan Pokok-Pokok Hasil
Penelitian Potensi, Preferensi dan prilaku Masyarakat Terhadap Bank
Syari 'ah di Pulau Jawa (Jakarta: Bank Indonesia, 2000)
Direktorat Perbankan Syari'ah Bank Indonesia, Laporan Perkembangan
Perbankan Syari 'ah 2004, (Jakarta: 2004)
Dzulkifli, Sunarto. Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, (Jakarta:
Zikrul Hakim, 2003)
Echols, John M dan Hassan Sadly. Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: Ora.media,
1996)
Hariadi, Barnbang. Strategi Manajemen Strategi Memenangkan Perang Bisnis,
(Pusat Pengembangan Akutansi Unibraw, 2001)
Halide, H, Alternatif Strategi Pengembangan Perbankan Syari'ah, (Jakarta:
Makalah seminar nasional "Mencari Solusi Pembiayaan Bagi Hasil Perbankan
Ibnu Majah, Abu Abdillah Muhammad Ibnu Yazid Qozweni, Sunan Jbnu Majah,
(Beirut: Darul lhya al-Thurats al-Araby, 1975) vol.2
Imran, Oka, Kajian Pemanfaatan Sistem Pembiayaan Syari 'ah Pada Komunitas
Petani Ilcan Gurame di Desa Petir Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogar
(Bogor: Skripsi Fakultas Peikanan dan Ilmu Kelautan IPB, 2004)
Karim, Adiwarman. Bank Islam Analisa Fiqih dan Keuangan, (Jakaiia: HIT,
2003)
Kashmir, Manajemen Perbankan (Jakarta: Rajawali Press, 2003)
Kinear and Taylor. Marketing Research, an Aplied Approach,Fourth Edition
(USA: Mc Graw Hill, 1991)
Laporan Tahunan Dinas Perikanan dan Peternakan 2004, (Dinas Perikanan dan
Petemakan Pemerintah Kabupaten Cianjur, 2004)
Laonso, Hamid. Strategi Pengembangan Investasi Mudharabah di Bank Syariah,
(Jakarta: Proposal Disertasi UIN SyarifHidayatullah, 2004)
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Cianjur Tahun 1999-2003 (BPS
Kabupaten Cianjur, 2004)
Rangkuti, Fredi. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2001)
Ratnawati, Anny, et.all. Bank Syariah Potensi, Preferensi dan Perilaku
Masyarakat di Wilayah Jawa Barat, Executive Summary (Bogor: Lembaga
Penelitian IPB, tt)
Sabiq. Sayyid. Fiqih Sunnah (terjemahai1), (Bandung: Penerbit PT. al- Ma'arif.
Said, E. Gumbira dan Yayuk Eka Prastiwi .. Agribisnis Syariah, Manajemen
Agribisnis dalam PerspektifSyariah Islam (Jakarta: Penebar Swadaya, 2005)
Said, E. Gumbira dan A. Haritz Intan. Manajemen Agribisnis. (Jakarta: PT. Ghalia
Indonesia, 2001)
Soekartawi, Agribisnis Teori dan Aplikasi (Jakarta: Rajawali Press, 2003)
Sri Wahyudi, Agustinus. Manajemen Strategi Pengantar Proses Be1fikir
Strategis, (Jakarta: Binarupa Aksara, 1996)
Sumitro, Warkum. Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-lembaga Terkait,
(Jakarta: Rajawali Press, 2002)
Syafii Antonio, Muhammad. Bank Syariah Dari Teori ke Prala'ek. (Jakarta: Gema
Insani Press, 2001)
Tri Hartanto, Sebuah Keharusan, Keberadaan Undang-undang Khusus Bank
Syari 'ah, ( http://cms.sip.co. id/hukumonline/detai/.asp?id=9235&cl=Berita)
Widjaja, Robert B., A Market Driven Corporate Strategy Solusi Holistis Untuk
Tantangan Masa Depan, (Jakarta: Tira Pustaka, 2004)
Yakub, Ali Mustofa. Kriteria Bisnis Syari'ah (Jakarta: Makalah Simposium
Nasional Pembiayaan Syari'ah dalam bidang Agribisnis, 2005)
Yusanto, Ismail dan Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis lslami, (Jakarta:
Gema Insani Press, 2002)
Zuhaily, Wahbah. Al-Fiqh al-lslami wa Adillatuh, (Damsyik: Dar al-Fikr, 1989)
-
·an I
Pembobotan Faktor Internal dan Eksternal
1den 1 Baq Administrasi Pembiavaan (Budirman) Ekstcmal A 8 c D E F G H I J K Tota bobot han Masyarakat terhadae perbankan svariah # 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.045 :an ""'merintah vana mendukuna oenaembanaan oembiavaan svariah di sektor aqribisnis 3 # 2 2 2 1 3 3 3 3 2 24 0.109 ivan svariah dinilai cocok denaan karakteristlk rn:>mbiavaan vanq dibutuhkan o!eh-netani ikan 3 2# 3 2 3 3 3 3 3 2 27 0.123 1gan antar bank 3 2 1 • 1 1 1 2 3 3 3 20 0.091 aman masvarakat terhadan nerbankan svariah 3 2 2 3# 3 3 3 3 3 3 28 0.127 usaha aaribisnis vana besar 3 3 1 3 1 # 2 2 2 2 2 21 0.095 lerunaan masvarakat untuk meminiam uana ke bank svariah 3 1 1 3 1 2 # 1 1 1 1 15 0.068 mva usaha oerikanan di Cianiur 3 1 1 2 1 2 3# 2 2 1 18 0.082 Jsaha oerikanan di daerah Cianiur 3 1 1 1 1 2 3 2# 2 1 17 0.077 ~men usaha ru:i.fikanan masih bersifat tradisiona! 3 1 1 1 1 2 3 2 2 # 1 17 0.077 :i keriasama denaan instansi lain 3 2 2 1 1 2 3 3 3 3# 23 0.105
220 1
·Internal A B c D E F G H I J K ota Bobot t pembiavaan s riah vana bebas bunaa # 1 1 3 1 3 1 1 1 1 1 14 0.064 ann berkualitas 3# 1 3 3 3 3 3 3 3 3 28 0.127 laman dalam men lurkan mbiavaan svariah dalam bidano anribisnis 3 3# 3 3 3 3 3 3 3 3 30 0.136 tlnw:i lembaaa oleh masvarakat 1 1 1 # 1 1 3 3 2 1 2 16 0.073 \ skim nembia an vano ditawarkan bank untuk sektor anrlbisnis 3 1 1 3# 2 3 3 1 2 1 20 0.091 1en rusahaan untuk menvalurkan mbiavaan usaha aoribisnis 1 1 1 3 2# 3 3 1 2 2 19 0.086 :i dan nrasarana nomemadai 3 1 1 1 1 1 # 3 2 2 1 16 0.073 a lembaoa nelitian dan noembanoan 3 1 1 1 1 1 1 # 1 2 1 13 0.059 lahan akses oleh nasabah 3 1 1 2 3 3 2 3# 1 1 20 0.091 1ratan no diaiukan oleh bank dalam memberikan .....,.mbiavaan 3 1 1 3 2 2 2 2 3 # 2 21 0.095 saran nnla mbiavaan svariah ken:ida nPtani ikan 3 1 1 2 3 2 3 3 3 2# 23 0.105
220 1
inden 2 Marketina (Rita Haenn rEkstemal A 8 CID E F G H I J K Tota Bobot Jhan Masw:irakat terhadan oorbankan svariah # 1 11 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.045 kan merintah namenduku noemba an mbiavaan s riah di sektor aoribisnis 3# 21. 2 2 1 3 3 3 3 2 24 0.109 18 n svariah dini1ai cocok denaan karakteristik mbiavaan vana dibutuhkan o!eh n.<>tani ikan 3 2 # r: a 2 3 3 3 3 3 2 27 0.123 jnroan antar bank 3 2 1 # 1 1 1 2 3 3 3 20 0.091 haman masvarakat terhadao ""'rbankan svariah 3 2 2 3# 3 3 3 3 3 3 28 0.127 :> usaha aaribisnis vana besar 3 3 1 3 1 # 2 2 2 2 2 21 0.095 1derunaan masvarakat untuk meminiam uana ke bank SVHriah 3 1 1 3 1 2# 1 1 1 1 15 0.068 1knva usaha ru:.fikanan di Cianiur 3 1 1 2 1 2 3# 2 2 1 18 0.082 usaha oerikanan di daerah Cianiur 3 1 1 1 1 2 3 2# 2 1 17 0.077 emen usaha n&>rikanan masih bersifat tradisiona1 3 1 1 1 1 2 3 2 2 # 1 17 0.077 ra keriasama denaan instansi lain 3 2 2 1 1 2 3 3 3 3# 23 0.105
220 1
,r Internal A B c D E F G H I J K ota Bo bot 1k nPmbiav-..ian s riah nn bebas bunna # 'I 1 3 1 3 1 1 1 1 1 14 0.064 ~nn berkualitas 3# 1 3 3 3 3 3 3 3 3 28 0.127 ~taman dalam menvalurkan """mblavaan svariah dafam bidana aaribisnis 3 3# 3 3 3 3 3 3 3 3 30 0.136 aln lembaoa o!eh mas rakat 1 1 1 # 1 1 3 3 2 1 2 16 0.073 mskim mbiavaan vana ditawarkan bank untuk sektor a!lribisnis 3 ·1 1 3# 2 3 3 1 2 1 20 0.091 men ru:-rusahaan untuk menva!urkan i=mblavaan usaha anribisnis 1 1 1 3 2# 3 3 1 2 2 19 0.086 1a dan orasarana vana _memadai 3 1 1 1 1 1 # 3 2 2 1 16 0.073 ra lembaaa nAnelitian dan nenaembannan 3 I 1 1 1 1 1 # 1 2 1 13 0.059 dahan akses o!eh nasabah 3 1 1 2 3 3 2 3# 1 1 20 0.091 •aratan vana diaiukan oleh bank dalam memberikan mbiavaan 3 1 1 3 2 2 2 2 3 # 2 21 0.095 1saran !a nembiavaan svarlah kenada tani ikan 3 1 1 2 3 2 3 3 3 2# 23 0.105
220 1
onden 3 Sumber 08""' lnsani tEvi Selfiawati) ,r Ekstemal A El c D E F G H I J K Tota Bo bot luhan Masvarakat terhadao l'\l>ofbankan svariah # 1 2 1 2 3 2 1 1 1 1 15 0.068 akan oemerintah vano mendukuno oenoembanoan pembiavaan svariah di sektor anribisnis 3# ~! 1 2 3 2 2 2 1 1 19 0.086 )ia=n svariah dinilai cocok denaan karakteristik nPmbiavaan vann dibutuhkan oleh ru:>ctani ikan 2 2# 1 3 3 2 2 2 3 2 22 0.1 1inaan antar bank 3 3 a# 3 3 2 3 3 3 3 29 0.182 :ihaman masv-..irakat terhadan perbankan svariah 2 2 1 1 # 3 2 1 1 3 1 17 0.077 lo usaha aariblsnis na besar 1 1 'I 1 1 # 3 3 3 3 3 20 0.091 nderunaan masvarakat untuk meminiam uana ke bank svariah 2 2 ~! 2 2 1 # 1 1 2 1 16 0.073 aknva usaha Derikanan di Cianiur . 3 2 2 1 3 1 3# 2 2 2 21 0.095 1 usaha oerikanan di daerah Cianiur - 3 2 2 1 3 1 3 2# 3 2 22 0.1 i·emen usaha Perikanan masih bersifat tradisional 3 3 ·1 1 1 1 2 2 1 # 2 17 0.077 1Y§"ke!1asama deng:an instansl lain . 3 3 2 1 3 1 3 2 2 2 # 22 0.1 I 220 1
internal A B c 0 E F G H I J K ota Bobot n<>mbiavaan svariah vanci bebas bunoa • 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 22 0.1 no berkua!itas 2# 2 1 1 1 2 1 1 1 1 13 0.059 •,
1man dafam menva!urkan pembiavaan svariah datam bidanq anribisnis 1 2# 1 1 2 2 1 1 1 1 13 0.059 rwa lembana oteh masvarakat 2 3 3# 1 2 2 1 2 2 1 19 0.086 skim nembiavaan vann ditawarkan bank untuk sektor aaribisnis 2 3 3 3# 3 3 2 3 2 3 27 0.123 ~n ""'rusahaan untuk menva1urkan nembia an usaha amibisnis 2 3 2 2 1 • 1 2 2 2 2 19 0.086 dan nrasarana vann memadai 2 2 2 2 1 3. 1 2 1 2 18 0.082 lembana r~ne!itian dan r~nnembannan 2 3 3 3 2 2 3# 3 2 3 26 0.118 1han akses oleh nasabah 1 3 3 2 1 2 2 1 # 1 2 18 0.082 a tan no diaiukan oleh bank da!am memberikan nembiavaan 2 3 3 2 2 2 3 2 3. 3 25 0.114 uan la mbiavaan svariah keoada tan! ikan 2 3 3 3 1 2 2 1 2 1 # 20 0.091
220 1
1den 4 Asisten Marketina flwan Gunawan) Eksternal A B c D E F G H 1 J K Tota Bo bot 'lan Masvarakat terhadao rmrbankan svariah • 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.045 an ru:imerintah vano mendukuno ru:inaembam:1an nPffibiavaan svariah di sektor aqribisnis 3# 2 2 2 1 3 3 3 3 2 24 0.109 ~ns riah dinilai cocok denqan karakteristik nembiavaan vann dibutuhkan o!eh ruo,tani ikan 3 2# 3 2 3 3 3 3 3 2 27 0.123 1nan antar bank 3 2 1 II 1 1 1 2 3 3 3 20 0.091 aman mas rakat terhada rbankan s riah 3 2 2 3# 3 3 3 3 3 3 28 0.127 usaha aaribisnis vano besar 3 3 1 3 1 # 2 2 2 2 2 21 0.095 lerunaan masvarakat untuk meminiam uana ke bank svariah 3 1 1 3 1 2# 1 1 1 1 15 0.068 fl""' usaha rikanan di Cianiur 3 1 1 2 1 2 3# 2 2 1 18 0.082 !Saha n.crikanan di daerah Cianiur 3 1 1 1 1 2 3 2# 2 1 17 0.077 men usaha oorikanan masih bersifat tradisional 3 1 1 1 1 2 3 2 2 # 1 17 0.077 1 keriasama denoan instansi lain 3 2 2 1 1 2 3 3 3 3# 23 0.105
220 1
Internal A B c D E F G H 1 J K Tota Bobo! nPmbiavaan sv::iriah vann bebas bunna # 1 1 3 1 3 1 1 1 1 1 14 0.064 ~no berkualitas 3# 1 3 3 3 3 3 3 3 3 28 0.127 aman dalam menvalurkan IJHmbia•,.,an svarlah dalam bidann anribisnis 3 3# 3 3 3 3 3 3 3 3 30 0.136 In lembana oleh masvarakat 1 1 1 # 1 1 3 3 2 1 2 16 0.073 1skim mbia'"'an vano ditawarkan bank untuk selctor aaribisnis 3 1 1 3# 2 3 3 1 2 1 20 0.091 1en rusahaan untuk menvalurkan mbiavaan usaha aarfbisnis 1 1 1 3 2# 3 3 1 2 2 19 0.086 1 dan nrasarana vana memadai 3 1 1 1 1 1 # 3 2 2 1 16 0.073 t lembaaa oenelitian dan naemba an 3 1 1 1 1 1 1 # 1 2 1 13 0.059 ahan akses oleh nasabah 3 1 1 2 3 3 2 3# 1 1 20 0.091 ratan yang diajukan oleh bank dalam memberikan ~mbia~aan 3 1 1 3 2 2 2 2 3 # 2 21 0.095 :aran nnla m>mbiavaan svariah keoada nPtani ikan 3 1 1 2 3 2 3 3 3 2# 23 0.105
220 1
nden 5 Customer Seivice rSavitri Ina Pusr.ita' ·Ekstemal A B c D E F G H I J K Tota So bot 1han Mas rakat tert1ada rbankan s riah # 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 23 0.105 <an merintah vana mendukuno noembanaan mbiavaan svariah di sektor aoribisnis 2# 2 2 2 3 2 2 2 3 2 22 0.1
' ns riah dinilai cocok denaan karakteristik ""'ffibiav::ian vano dibutuhkan oleh oetani ikan 2 2# 3 2 3 3 3 3 3 2 26 0.118 naan antar bank 1 2 1 # 1 1 1 2 3 3 3 18 0.082 laman masvarakat terhadao l"\<>rbankan svariah 2 2 2 3# 3 2 1 1 3 1 20 0.091 • usaha aoribisnis =ino besar 1 1 1 3 1 # 2 2 2 2 2 17 0.077 cterunaan mas=rakat untuk meminiam uanCJ ke bank s1r.1riah 2 2 1 3 2 2 # 1 1 1 1 16 0.073 knva usaha oerikanan di Cianiur 2 2 1 2 3 2 3# 2 2 2 21 0.095 usaha ni:>rikanan di daerah Cianiur 2 2 1 1 3 2 3 2# 2 1 19 0.086 emen usaha rmrfkanan masih bersifat tradisional 1 1 1 1 1 2 3 2 2 # 1 15 0.068 a keriasama denoan instansi Jain 2 2 2 1 3 2 3 2 3 3# 23 0.105
220
r Internal A B c D E F G H I J K Tota Sabot k mbiavaan svariah no bebas bunaa # 1 1 3 1 3 1 1 1 1 1 14 0.064 rano berkualitas 3# 1 3 3 3 3 3 3 3 3 28 0.127 1!aman dalam menvalurkan Of>mbiavaan svariah dalam bidano anriblsnis 3 3# 3 3 3 3 3 3 3 3 30 0.136 alnva lembami oleh masv::irakat 1 1 1 # 1 1 3 3 2 1 2 16 0.073 n skim nembiavaan vano ditawarkan bank untuk sektor aaribisnis 3 1 1 3# 2 3 3 1 2 1 20 0.091 nen rusahaan untuk menvalurkan mbiavaan usaha aaribisnis 1 1 1 3 2# 3 3 1 2 2 19 0.086 a dan orasarana '""no memadai 3 1 1 1 1 1 # 3 2 2 1 16 0.073 a tembaaa oenelitian dan rv:>naembanaan 3 1 1 1 1 1 1 # 1 2 1 13 0.059 jahan akses o!eh nasabah 3 1 1 2 3 3 2 3# 1 1 20 0.091 aratan vano diaiukan o!eh bank dalam memberikan pembiavnan 3 ., 1 3 2 2 2 2 3 # 2 21 0.095 saran oo!a pembiavaan svariah keoada petani ikan 3 1 1 2 3 2 3 3 3 2# 23 0.105
220 1
Lampiran 2. Skoring Faktor Ekstemal dan Internal
Faktor Sukses Kritis Eksternal Bo bot Ratinq Skor Peluana
Kebutuhan Masvarakat terhadao oerbankan svariah 0.062 2.8 0.174 Kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan pembiayaan svarlah di sektor aciribisnis 0.103 1.6 0.165 Pembiayan syariah dinilai cocok dengan karakteristik pembiayaan yang dibutuhkan oleh oetani ikan 0.117 2.4 0.281 Kecenderungan masvarakat untuk meminjam uana ke bank svariah 0.07 2.8 0.19 Banyaknva usaha perikanan di Cianiur 0.087 2.8 0.244 Adanva keriasama denaan instansi lain 0.104 1.4 0.146
Ancaman PersainQan antar bank 0.107 2.6 0.278 Pemahaman masyarakat terhadao oerbankan svariah 0.109 1.6 0.174 Resiko usaha aoribisnis vano besar 0.091 3.6 0.328 Skala usaha nerikanan di daerah Cianiur 0.083 3 0.249 Manajemen usaha oerikanan masih bersifat tradisional 0.075 2.8 0.21 to ta~ . 'I 2.405
Faktor Sukses Kritis Internal Boillot Ratin11 Skor
Kekuatan
Prociuk oembiavaan svariah vana bebas bunaa 0.071 3.4 0.241 SDM vana berkualitas 0.113 3 0.339 Dikenalnva lembaaa oleh masvarakat 0.076 3.6 0.274 komitmen perusahaan untuk menyalurkan pembiayaan usaha aaribisnis 0.086 3 0.258 Sarana dan prasarana vanq memadai 0.075 3.6 0.27 adanva lembaga nenelitian dan ~naembanaan 0.071 3 0.213 kemudahan akses oleh nasabah 0.089 3.6 0.320 Pengalaman dalam menyalurkan pembiayaan syariah dalam bidang aaribisnis 0:121 3.8 0.459
Kelemahan
Raaam skim rw.mbiavaan vano ditawarkan bank untuk sektor aoribisnis 0.097 3 0.291 Persvaratan vana diaiukan oleh bank dalam memberikan pembiavaan 0.099 3.2 0.316 Pemasaran pola nP-mbiavaan svariah keoada oetani ikan 0:102 3.4 0.347
Total 1 3.061
lampiran 3 Penentuan Rating
Faktor Eksternal Resnnnden 1 Faktor Eksternal 1 2 3 4 Kebutuhan Masvarakat terhadan r=rbankan svariah v Kebi"akan oemerintah vanq mendukunq nPcOQembannan pembiavaan svariah di sektor aaribisnis v Pembiavan svariah dinilai cocok denaan karakteristik oembiavaan vana dibutuhkan oleh ni:i.tani ikan v Persainaan antar bank - v Pemahaman masvarakat terhadao norbankan svariah v Resiko usaha aqribisnis vano besar v Kecenderunaan masvarakat untuk meminiam uanq ke bank svariah v Banvaknva usaha n.:>rikanan di Cianiur v Skala usaha nofikanan di daerah Cianiur v Manaiemen usaha rikanan masih bersifat tradisiona! v Adanva keriasama dencian instansi lain v
Resoonden 2 Faktor Eksternal 1 2 3 4 Kebutuhan Masvarakat terhadap nr!rbankan svariah v Kebiiakan ni:>merintah vana mendukuna °"'naembanaan nPffibiavaan svariah di sektor aaribisnis v Pembiavan svariah dinitai cocok denaan karakteristik nambiam:ian w::>na dibutuhkan oteh tani ikan v Persainnan antar bank v Pemahaman masvarakat terhadao nPrbankan svariah v Resiko usaha aaribisnis vana besar v Kecenderunaan masvarakat untuk meminiam uanro ke bank svariah v Banvaknva usaha nPrikanan di Cian[ur v Skala usaha ni:>fikanan di daerah Cianiur v Manaiemen usaha nofikanan masih bersifat tradisional v AdanvH keriasama dennan instansi lafn v
Resnnnden 3 Faktor Eksternal 1 2 3 4 Kebutuhan MasvHrakat terhadap rbankan svariah v Kebiiakan nHmerintah vann mendukunn DP.noembanoan rmmbiavaan svariah di sektor aaribisnis v Pembiavan svariah dinilai cocok denQan karakteristik nPmbiavaan vanq dibutuhkan oleh ni:>tani ikan v Persainaan antar bank v Pemahaman masvarakat terhada"' ncrbankan svariah v Resiko usaha aaribisnis vann besar v -Kecenderunaan masvarakat untuk meminiam uano ke bank svariah v Banvaknva usaha '"""rikanan di Cianiur v Skala usaha rn"lrikanan di daerah Cianiur v Manaiemen usaha ni:>rikanan masih bersifat tradisional v Adanva keriasama denaan instansi lain
Resnnnden 4 Faktor Eksternal 1 2 3 4 Kebutuhan Masvarakat terhadao rv:orbankan svariah v Kebiiakan nomerintah vana mendukuna ""'naembanaan ""'mbiavaan svariah di sektor aaribisnis v Pembiavan svariah dinilai cocok denoan karakteristik .... 0 mbiavaan '""no dibutuhkan oleh tani ikan v Persainaan antar bank v Pemahaman masvarakat terhadao l"lPrbankan svariah v Resiko usaha aaribisnis vana besar v Kecenderunoan masvarakat untuk meminiam uana ke bank svariah v Banvaknva usaha nRrikanan di Cianiur v Skala usaha ni:>rikanan di daerah Cianiur v Manaiemen usaha ""'rikanan masih bersifat tradisional v Adanva keriasama denoan instansi lain v
Resnonden 5 Faktor Ekstemal 1 2 3 4 Kebutuhan Masvarakat terhadao oerbankan svariah v Kebiiakan ""'merintah vana mendukuna nanaembanaan n.ombiavaan svariah di sektor aaribisnis v Pembiavan svariah dini!ai cocok denaan karakteristik nembiavaan vana dibutuhkan oleh r"!Htani ikan v Persainaan antar bank v Pemahaman masvarakat terhadao ni:i.fbankan svariah v Resiko usaha aoribisnis vanq besar v Kecenderunqan masvarakat untuk meminjam uana ke bank sVariah v Banvaknva usaha oerikanan di Cianjur . v .
Skala usaha nPrikanan di daerah Cianiur v Manaiemen usaha ,..,,,,.;kanan masih bersifat tradisional v Adanva keriasama denaan instansi lain v
Faktor Internal
R d esoon en Faktor Internal 1 2 3 4 Prociuk nf>mbiavaan svariah vana bebas bunaa v SOM vana berkualitas v Penaalaman dafam menvalurkan """mbiavaan svariah dalam bidano aaribisnis v Dikenalnva !embaaa o!eh masvarakat v Raaam skim nPffibiavaan vana ditawark.an bank unt1•k sektor aaribisnis v kamitmen """rusahaan untuk menvalurkan nPffibiavaan usaha aaribisnis v Sarana dan nrasarana vann memadai v adanva !embaaa oenelitian dan oenaembanqan v kemudahan akses oleh nasabah v Persvaratan vano diaiukan oleh bank dalam memberikan """mbiavaan v Pemasaran la mbiavaan svariah kenada tani ikan v
Resnnnden 2 Faktor Internal 1 2 3 4 Produk mbiavaan svariah vann bebas bunna v SOM vanQ berkualitas v Penaalaman dalam menvalurkan ru:imbiavaan svariah dalam bidana aaribisnis v Oikenalnva lembaaa o!eh masvarakat . v Raaam skim """mbiavaan vann ditawarkan bank untuk sektor anribisnis v komitmen nHrusahaan untuk menvalurkan nHffibiavaan usaha aaribisnis v Sarana dan orasarana vana memadai v adanva lembaaa ni:>nelitian dan ni:>noembanaan . v kemudahan akses oleh nasabah v Persvaratan vana diaiukan oteh bank dalam memberikan E!!mbia~aan v Pemasaran rn- la nPffibiavaan svariah keoada nP.tani ikan v
R d 3 esnnn en Faktor Internal 1 2 3 4 Produk ru:imbia1man svariah vana bebas bunaa v SOM vann berkua!itas v Penoalaman dalam menvalurkan nPffibiavaan svariah dalam bidano aaribisnis v Dikenalnva lembaaa oleh masvarakat v Raoam skim """mbiavaan vana ditawarkan bank untuk sektor aaribisnis v komitmen rusahaan untuk menva\urkan mbiavaan usaha anribisnis v Sarana dan orasarana vana memadai v adanva lembaaa l"\Pnelitian dan rw:>Orn:>mbanoan v kemudahan akses oleh nasabah v Persvaratan vana diaiukan oleh bank dalam memberikan mbiavaan v Pemasaran la mbiavaan svariah ke da tani il<an v
Resnnnden 4 Faktor Internal 1 2 3 4 Produk mbiavaan svariah vann bebas bunaa v SOM vano berkualitas v Penaa1aman dalam menvalurkan ni:>mbiavaan svariah dalam bidano aaribisnis v Oikenalnva lembaaa oleh masvarakat v Raqam skim 1JHmbiavaan vano ditawarkan bank untuk sektor anribisnis v komitmen ni:>rusahaan untuk menvalurkan nPffibiavaan usaha aoribisnis v Sarana dan orasarana vana memadai v adanva lembana nelitian dan nnembanoan v kemudahan akses oleh nasabah v Persvaratan vana diaiukan o!eh bank dalam memberikan rv:>ffibiavaan v Pemasaran nnJa """ffibiavaan svariah keoada ni:>tani ikan v
d Res....,..n en 5 Faktor Internal 1 2 3 4 Produk rn:imbiavaan svariah vana bebas bunoa v SOM vana berk.ualitas v Penaalaman da!am menva!urkan na.mblavaan svariah dalam bidana aaribisnis v Dikenalnva lembaoa oleh masvarakat v Ranam skim nembiavaan vann ditawarkan bank untuk sektor aaribisnis v komltmen perusahaan untuk menvalurkan pembiavaan usaha aoribisnis v Sarana dan orasarana vana memadai v adanva tembaaa oenEilitian dan na.naembanoan v kemudahan akses oleh nasabah v Persvaratan Vanq dlajukan o1eh bank da!am memberikan rlF'mbiav·aan . v Pemasaran oola oembiavaan svariah kepada oetani ikan v
I I
Lampiran 4
Struktnr Organisasi Bank Syari'ah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Cianjur
-'·
Kepala Capem l I Budi Syehabudin I
I I I I Marketing Officer I Customer Service I I Bacik Office Teller
Rita Haeni I I Savitri Ina Puspita I Budi Irman Evi Selfiawati M. Recky lflilmawan As as Dwi Astuti
I Asisten Marketing Officer I
Dede Rodiansyah I 8 !wan Gunawan Office Boy I I Satpam I
I Yasin Ilyas Zakir I M. Asrul Sopandi I Fery Johar Panji I Ida Darsono
Achmacl Sutanto Riswan Setiawan
107
,ampiran 5
Tabel Ekspor Hasil Perikanan Indonesia Menurut Komoditi, Berat, dan Nilai Tahun 2002-2004
fo. KOMODITI 2002 2003 JAN-NOP 2004 (KG) (US$) (KG) (US$l (KG) (US$)
1 UDANG 124,764,697 836,563,280 137,635,700 850,222,203 127,739,248 810,905,190 Udang tidak 8,986,895 14,141,415 8,795,135 16,486,712 6,099,794 12,640,554 beku Udang 112,538,742 817,823,251 125,684,245 830,820,981 109,905,368 732,385,670 beku Udang 3,239,060 4,598,614 3, 156,320 2,914,510 11,734,086 65,878,966 dalam kalenq
2 KEPITING 11,226,337 90,348,143 12,040,537 91,917,616 18,847,792 117,350,882 Kepiting 2,155,379 10,425,599 2,176,914 11,153,691 2,262,450 8,437,228 beku Kepiting 5,639,597 70,937,602 6,804,948 74, 103, 166 1,611,452 12,402,931 dalam kalena Kepiting 3,431,361 8,984,942 3,058,675 6,660,759 14,973,890 96,510,723 tidak beku
3 RUMPUT 28,559,855 15,785,474 40, 162,037 20,511,027 44,847,821 22,057,355 LAUT
4 I TERI I 7,200,039 I 41,157,021 I 3,794,794 I 19,623,920 I 2,991,583 I 16,613,188
-5 UBUR- 7,714,439 7,869,864 8,763, 123 6,924,803 3,759,445 4,038,683
UBUR
6 KERUPUK 6,637,775 9,105,862 6, 122,338 8,887,938 5,113,909 6,979,866 UDANG
7 TUNA 92,796,612 212,425,684 117,091,984 213,178,841 85,781,201 222,118,610 Tuna seaar 26,718,138 90,687,435 27,794,668 83,256,526 25,698,072 97,244,560 Tuna beku 27,732,824 35,689,728 42,451,401 28,680,754 16,532,321 16,897,201 Tunadalam 38,345,650 86,048,521 46,845,915 101,241,561 43,550,808 107,976,849 kalena
8 I KODOK I 3,832, 173 I 13,543,902 I 3,796,541 I 12,553,036 3,089,375 10,253,782
9 KORAL& 3,639,235 1,972,077 3,208,406 1,529,773 2,752,142 1,230,656 KULIT KERANG
10 I !KAN HIAS I 3,513,967 I 15,054,169 I 3,377,585 I 15,808,992 I 2,987,230 14,079,960
11 LE MAK 303,052 717, 191 3,868,469 2,026,816 781,056 488,496 MINYAK IKAN
12 I MUTIARA I 5,867 I 11,470,948 I 296 I 3, 172,880 I 1579 5,293,154
13 I SIPUT I 2,647,352 I 4,316,782 I 2,930,806 I 4,814,960 I 1,709,722 2,533,245
14 I LAINNYA I 272,897,941 I 310,022,716 I 516,894,538 I 383,995,045 I 520,031,445 377,911,947 .
I TOTAL I 565,739,341 I 1,570,353,113 I 859,687;154 I 1,635,167,850 I 820,433,548 1,611,855,014 Sumber: Oepartemen Kc!autan dan pcnkanan, 2004
mdisi Umum Perikanan di Kabupaten Cianjur
Skala Dava Dukunc
Lokasi ustifikasi (Ringkas)
Usaha Permlntaan Pasar SDM SDA Prloritas Teknologi Kelem- Pendukung
Kenda!a utama Jalan Desa/Kecamatan Daerah oendukuno baqaan lain
1saran peningkatan K-M ++ ++ + + ++ + Kolam Produktivltas --- Karangtengah isional 11,0°/o/th Nasional 599.139 ton 17.524 potenslal rend ah Kadupandak gemari masyarakat KK 198.5 Ha
han sawah 15.103 Ha K-M ++ + ++ + + + Kolarn Tidak dapat --- Sukanagara ~bagai upaya Sasaran ekspor pemberian kontinyu Warungkondang •ningkatan produktlvitas naslonal 14.070 ton 198.5 Ha Ciranjang 1an sukaresmi islensi TK tinggi K-M ++ + ++ + ++ + ++ Resiko --- Cianjur ~butuhan lahan' rendah 87 ton keracunan Pacet
oestisida ~rdapat areal seluas K-M-B ++ + ++ ++ Gangguan --- Pantal Cianjur ·kitar 1000 ·ha keamanan Selatan lai ekonofni relatif 1nni
~rdapat areal 6.609 Ha M-B ++ ++ ++ + ++ + + Gangguan --- Sukaluyu ~rmintaan lokal tingg i 1.030 keamanan Ciranjang 2.396 ton/th) KK Mande ::iling potensial untuk 1bar emiliki prospek ekspoe K-M ++ + + + + + Investasi tinggi --- Pacet ilai iual tinnni oasar terbatas Sukaresmi 2lum banyak K-M-B ++ + ++ + + + + Keterbatasan --- Mande kembangkan keterampilan ahan baku tersedia masyarakat •S.476 ton/tahun) I I I I ::inok';::u1rin n;::ic;;::ir leh!h I I as ' i I I I I I Cianjur. Go.id, Sektor/Sub Sektor: Perikanan
: rendah/belum dlkembangkan : sedang
+ : tinggl
·09
Lampiran 7 Peta Kabupaten Cianjur
\ .. .,, .... 1 '""' . - - I \ . · .• ·· .. /" ....
·-.. - ~· --~ -t- ;;,.--..__ -~:-.,Y...-:1.. .. ""-•.,c •. ,_ .
:._~--~/l: ~ ': ~. ," .. ---- - ~~
-, I -
'¥\ '•:'( - ~\
r I .
l .. l / 7 /. l "\ ... :.
=· )· ' _, ( ( .
.. , .. {~-)' .
'
. '
\ \---
Lampiran 8
Kelengkapan Data Pembiiiyaan Usaha Perseroan Terbatas, Firma, CV dan Koperasi.
I. Mengisi surat permohonan pembiayaan untuk usaha (fonnulir bank) yang telah ditandatangani pejabat berwenang sesuai AD/ART
2. Copy KTP manajemen perusahaan 3. Copy AD/ART 4. Copy Akta Pendirian/ Perubahan 5. Copy Pendaftaran di Pengadilan Tinggi Negeri 6. Copy Surat pengesahan Menkeh 7. Copy Pendaftaran dan Berita Negara 8. Copy surat izin usaha
• Copy TDP (Tanda Daftar Perusahaan) • Copy Surat Keterangan Domisili Perusahaan • Copy SIUP (Surat lzin Usaha Perdagangan) • Copy surat izin lainnyajika ada
9. Copy NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) 10. Copy tanda bukti kepemilikanjaminan
• Copy Sertifikat, !MB, dan SPPT PBB untuk tanah • Copy BPKB dan STNK untuk kendaraan
11. Surat kuasa penjaminan bila jaminan milik orang lain berikut copy KTP penjamin dan istri/suaminya (copy sebanyak 2 kali)
12. Copy surat perjanjian kontrak/ PO/ MoU bila ada kontrak 13. Rekening Koran 6 bulan terakhir 14. Company profile perusahaan 15. Surat penawaran harga dari dealer/suplier untuk keperluan pembelian
barang-barang investasi seperti kendaraan, mesin, dan lain-lain 16. Laporan keuangan
• Neraca 2 tahun terakhir • Laporan Laba Rugi 2 tahun terakhir • Proyeksi Cashflow
Biaya-biaya: I. Biaya administrasi 1 % dari pembiayaan 2. B iaya materai 3. B iaya notaris 4. Rekening tabungan diblokir sebesar I x angsuran 5. Asuransi jaminan
• Asuransi kebakaran untuk rumah • Asuransi kebakaran untuk ruko/toko, gudang, showroom, dan
kantor • Asuransi all risk/TLO untuk kendaraan bermotor.
Lampiran 9
DISTRIBUSI PERSEIHASE PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN CIANJUR ATAS DASAR HARGA BERlAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
Tahun 1939 • 2003 jPersen}
LAPANGAN USAHA 1999 2000 2001 2002'1 2003 .. l
·1 2 3 _fil_ 6
,N 47,50 47,65 47,33 47,03 46,76 1n Bahan Makanan 38,63 39,15 39,03 38,84 38,68 man 3,60 3,55 3,55 3,57 3,59 kan 2,69 2,52 2.44 2.38 2,33 ian 0,48 0,45 OA3 0,41 0,39 on 2,09 1,98 1,89 1,83 1,77
ANGAN DAN PENGGALIAN o·,13 0,12 0,12 0,12 0,12 dan Gas Bumi >anQan Tan pa Miqas lian 0,13 0, 11 0,12 0,12 0,11
PENGOLAHAN 2,90 2,80 2,78 2,76 2,73 MiQas Tanpa MiQas 2,90 2,80 2.78 2.76 2,73
lAS DAN AIR BERSIH 0,41 0,39 0,38 0,38 0,38 0,37 0,36 0.35 0,35 0,35
" ih 0,03 0,03 0,03 0,03 0,04
N 3,45 3,39 3,19 3,22 3,16
,NGAN, HOTEL DAN RESTORAN 23,65 22,94 22,68 22,54 22,41 mi:ian Besar & Eceran 16,94 16,37 16,26 16,21 16,16
0,49 0,47 0.45 0,44 0,44 n 6,22 6,11 5,96 5.88 5,81
IKUTAN DAN KOMUNIKASI 6,86 7,26 7,79 8,17 B,54 Qkutan 6,17 6,57 7.10 7,45 7,80 ~kulan Rel O,D3 0,04 0.04 0,04 0,04 Qkutan .Ja!an Raya 5,54 5,90 6.41 6,75 7,09 ~kutan Laut qkutan SunQai & Penvebranqan Qkutan Udara rn Penunianr:i Anqkulan 0,60 0,63 0,65 0.66 . 0,67 ;asi 0,69 0,69 0,69 0.72 0,75
lN, PERSEWAAN DAN JASA PER%AHAAN 4,53 4,72 4,66 4,63 4,55 0,43 0.42 0,40 0,38 0,36
~a KeuanQan Lainnya 0,18 0,18 0.20 0,20 0,21 lanqunan 3,23 3,42 3,38 3,38 3,33 ~[US~haan 0.69 0,69 0,69 0,67 0,65
:A 10,50 10,72 10,95 11.14 11,34 ntahan Umum 5,73 5,87 5,H9 fi.12 6,26
4,77 4,06 4.96 5,02 5,09 :isa Sosial Kemasyarakatan 0,89 0,90 0,90 0,88 0,87 !Sa Hiburan dan Rekreasi 0,11 0, 11 0.11 0.12 0,12 !sa PerseoranQan dan Ruman Tani:JQ? 3,77 3,05 3,95 4,02 4,09
,IESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
aikan entara
LAJU PERTUMBUHAN PRODUK DDMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN CIANJUR ATAS DASAR HARGA KONSTAH'93 MENURUT LAPANGAN USAHA
Tahun 1999 • 2003 f Persenj
.APANGAN USAHA 1999 20il0 2001 2002'1 2003"1
2 3 4 5 {6}
2,73 3,20 3,97 4.08 3,62 an Makanari 3,08 3,26 4, 15 4,26 3,69
4, 11 3,77 4,40 4,59 4,43 0,60 1,81 2.22 2.24 2,39 1,91 2,09 2,51 2.42 2,43
(3,711 2,94 2.20 ?.26 2,35
.N DAN PENGGALIAN 0.30 4,94 4,27 4.40 4,56 IS Bumi 1 Tan pa Miq.1s
0.30 1\,84 4.21 P.AIJ 4,56
OLAH AN (6,771 0,87 3,26 3,30 3,40
MiQas (6,771 0,87 3,26 3,30 3,40
IN AIR BERSIH 6,64 2,81 3,32 3,66 4,04 6,16 2,42 2,!JI\ 3,/5 J.61
13, 12 7,63 7,85 8.33 8,68
1,33 2,20 2,16 "l,13 2,16
, HOTEL DAN RESTORAN 2,17 3,44 3,62 3,68 3,43 3esar & Eceran 1.45 3,64 3.64 3.69 3,51
2.26 4,77 5,36 5.97 6,03 3,66 2,90 2,96 3,05 3,02
N DAN KOMUNIKASI 2,36 4,65 3,56 3,78 4,11 2,28 4,73 3,16 3.32 3.62
Rel 3,07 . 5,63 2.26 2,'J7 2, 14 Ja1an Rava 2,26 4,76 2,94 3.06 3,36 Laut Sunqai & Pcnvcbr<rnqan Udara JnjanQ AnQkulan 2,37 4,38 5,62 5,83 6.02
3,04 5,83 6,65 7,46 7,63
lSEWAAN DAN Jt.SA PERUSAllAAIJ 2,07 3,04 3,08 3,14 • 2,92 2.24 2,35 1,IJG 1,lb 1,91
anQan Lainnva 1,91 6,47 6,80 6.88 6,96 an 2.16 3,13 3.21 3,26 2,96
"" 1,44 1.92 1.89 1,81) 1,97
2,52 2,98 3,00 3,08 3,09 Umum 2.19 2,06 2.12 2,15 2,18
3.02 4,33 4,JO 4,43 4,39 ;ial Kemasvarakatan 0,80 2,65 1,18 1,21 1~1 uran dan Rekreasi 2.03 3,62 5,82 7,24 7,21 ·seoranr.ian dan R•;moh Tan9Qa 3,53 4.71 4,93 5.03 4,94
\REGIONAL BRUTO 2,14 3,23 ·3,60 3,70 3,46
Lampiran I 0. Produk Bank Syari'ah Mandiri
I. Produk Pendanaan (Funding) I) Tabung&f! BSM (BSM Saving) 2) T<1pµf1g~11 BSM Dolar (BSM Doll&r Saving) 3) T~bung1111 Mabrnr BSM (BSM Miibrnr Saving) 4) Deposj\o \3SM (BSM Deposit) 5) Deposi\o BSM Valas (BSM Forei&11 Currency Deposit) 6) Giro BSM (BSM Current Account) 7) Giro BSM Valas (BSM Foreign Currency Current Account) 8) Giro BSM Singapore Dolar (BSM Singapore Dollar Currency Account) 9) Obligasi BSM Mudharabah (BSM Mudharabah Bond) I 0) BSM Investa Cendikia
2. Produk Pembiayaan/ Financing I) Gadai Emas BSM (BSM Gold Pawn) 2) Pembiayaan Murabahah BSM (BSM Murabahah Financing) 3) Pembiayaan Mudharabah BSM (BSM Mudharabah Financing) 4) Pembiayaan Musyarakah BSM (BSM Musyarakah Financing)
3. Jasa-jasa/ Services I) BSMCard 2) Sentra Bayar BSM (BSM Payment Center) 3) BSM SMS Banking 4) BSM Electronic Payroll 5) BSM L/C (Letter of Credit) 6) BSM SUHC (Saudi Umroh and Haj Card) 7) BSM Intercity Clearing 8) BSMRTGS 9) Transfer Dalam Kota BSM I 0) Transfer Valas BSM/ BSM Foreign Currency Transfer 11) Pajak on-line BSM/ BSM Tax on-line 12) Zakat on-line BSM/ BSM Zakat on-line
Lampiran 11. Contoh Quisioner
Kuisioner I .
PENENTUAN FAKTOR EKSTERNAL
Faktor ekstemal penelitian ini adalah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
pengembangan pembiayaan syari'ah dalam bidang agribisnis perikanan yang berasal
dari luar Bank/ lembaga keuangan yang diteliti
Petunjuk pengisian :
I. Berikan tanda (v) pada kolom yang bertanda positif {+) jika faktor-faktor
tersebut dapat menjadi peluang dalam mengembangkan pembiayaan syari'ah
dalam bidang agribisnis perikanan oleh Bank/ lembaga keuangan
2. Berikan tanda (v) pada kolom yang bertanda negatif (-) jika faktor-faktor
tersebut dapat menjadi ancaman dalam mengembangkan pembiayaan syari'ah
dalam bidang agribisnis perikanan oleh Bank/ lembaga keuangan
No Faktor Eksternal Peluanv. An ca man (+} (-}
1 Kebutuhan masyarakat terhadap pembiayaan syariah
2 Kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan pembiayaan syari'ah di sektor agribisnis
3 Pembiayaan syariah dinilai cocok dengan karakteristik pembiyaan yang dibutuhkan oleh petani ikan
4 Persaingan antar bank 5 Pemahaman masyarakat terhadap
perbankan syari' ah 6 Resiko usaha a1rribisnis yang besar 7 Kecenderungan masyarakat untuk
meminiam uang ke bank syari'ah 8 Banyaknya pengusaha perikanan di
Cianjur 9 Skala usaha oerikanan di daerah Cianjur 10 Manajemen usaha perikanan masih
bersifat tradisional I I Adanya kerjasama dengan instansi lain
.
Kuisioner 2 .
PENENTUANFAKTORINTERNAL
Faktor eksternal penelitian ini adalah faktor·'f'aktor yang berpengaruh terhadap
pengembangan pembiayaan syari'ah dalam bidang agribisnis yang berasal dari dalam
Bank/ lembaga keuangan yang diteliti
Petunjuk pengisian :
3. berikan tanda (v) pada kolom yang bertanda positif (+) jika faktor-faktor
tersebut dapat menjadi kekuatan dalam mengembangkan pembiayaan syari'ah
dalam bidang agribisnis perikanan oleh Bank/ lembaga keuangan
4. berikan tanda (v) pada kolom yang bertanda negatif (-) jika faktor-faktor
tersebut dapat menjadi kelemahan dalam mengembangkan pembiayaan
syari'ah dalam bidang agribisnis perikanan oleh Bank/ lembaga keuangan
No Faktor Internal Kekuatan Kelemahan (+) (-)
I Produk pembiayaan syariah yang bebas bunga
2 SOM yang berkualitas 3 Pengalaman dalam menyalurkan
pembiayaan syariah dalam bidang a!!fibisnis
4 Dikenalnva lembaga oleh masvarakat 5 Ragam skim pembiayaan yang
ditawarkan bank untuk sektor agribisnis 6 Komitmen perusahaan untuk
menyalurkan pembiayaan usaha a!!fibisnis
7 Sarana dan prasarana yang memadai 8 Adanya lembaga penelitian dan
pengembangan 9 Kemudahan akses oleh nasabah 10 Persyaratan yang diajukan oleh bank
dalam memberikan pembiayaan II Pemasaran/ sosialisasi pola pembiayaan
syari'ah keoada para oetani ikan
Kuisioner 3.
PENENTUAN BOBOT FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL
1. Penentuan Bobot Eksternal
Tujuan:
Mendapatkan penilaian responden terhadap faktor eksternal rnengenai tingkat
kepentingan faktor-faktor strategis eksternal dalarn pengembangan pembiayaan
syari'ah dalam bidang agribisnis perikanan oleh BSM cabang Cianjur. Tingkat
kepentingan diukur dengan pemberian bobot untuk melihat sejauh mana fakteor
eksternal tersebut menentukan keberhasilan pengembangan pembiayaan syari'ah
dalam bidang agribisnis perikanan oleh BSM cabang Cianjur.
2. Penentuan Bobot Internal
Tujuan :
Mendapatkan penilaian responden terhadap faktor internal mengenai tingkat
kepentingan faktor-faktor strategis internal dalam pengembangan pembiayaan
syari'ah dalam bidang agribisnis perikanan oleh BSM cabang Cianjur. Tingkat
kepentingan diukur dengan pemberian bobot untuk melihat sejauh mana fakteor
internal tersebut menentukan keberhasilan pengembangan pembiayaan syari'ah dalam
bidang agribisnis perikanan oleh BSM cabang Cianjur.
Petunjuk Khusus
Skala yang digunakan untuk menentukan bobot setiap variabel adalah 1,2 dan 3
1 = Jika indikator horizontal kurang penting dari pada indikator vertikal
2 = Jika indikator horizontal sama penting dari pada indikator vertikal
3 = Jika indikator horizontal lebih penting dari pada indikator ve1tikal
contoh:
a. Jika Produk pembiayaan syariah yang bebas bunga (point A pada baris)
kurang penting daripada SDM yang berkualitas (point B pada kolom), maka
nilainya = 1
b. Jika Produk pembiayaan syariah yang be bas bunga (point A pada baris) sama
penting dengan Pengalaman dalam menyalurkan pembiayaan syariah dalam
bidang agribisnis (Point C Pada Kolom), maka Nilainya = 2
c. Jika Produk pembiayaan syariah yang be bas bunga (point A pada baris) lebih
penting daripada Dikenalnya lembaga oleh masyarakat (point D pada Kolom),
I Faktor Eksternal A B c D E F G H I J K To1 Kebutuhan masyarakat terhadap nembiayaan svariah (A) Kebiiakan nemerintah yang mendukun<r pengemban<ran nembiayaan syari'ah di sektor a<lTibisnis (B) Pembiayaan syariah cocok dengan karakteristik pembiayaan yang dibutuhkan oleh petani ikan (C) Persaingan antar bank (D) Pemahaman masyarakat terhadao oerbankan syari'ah (E) Resiko usaha agribisnis van<> besar fF) Kecenderungan masvarakat untuk meminiam Uanll ke bank svari'ah(G) Banvaknva nen<>usaha nerikanan di Cianiur (H) Skala usaha nerikanan di daerah Cianiur (I) Manajemen usaha nerikanan masih bersifat tradisional (.n
! Adanva keriasama den<ran instansi lain (J()
Total - ' ' - - L ---····-- - -- -
Faktor Internal A B c D E F G H I J K To Produk pembiayaan syariah van<> bebas bunga (A) SDM vanrr berkualitas (B) Pengalaman dalam menyalurkan nembiayaan svariah dalam bidang agribisnis perikanan (C) Dikenalnya lembaga oleh masyarakat (D) Ragam skim nembiayaan vanrr ditawarkan bank untuk sektor allribisnis (E) Komitmen perusahaan untuk menyalurkan nembiayaan usaha allribisnis (F) Sarana dan prasarana yan<> memadai (G) Adanva lembaga penelitian dan pengembangan (H) Kemudahan akses oleh nasabah (I) Persyaratan vang diajukan oleh bank dalam memberikan oembiayaan (J) Pemasaran/ sosialisasi pola pembiayaan syari'ah kenada nara oetani ikan (K) Total
Kuisioner 4
PENENTUAN RATING
Faktor Eksternal
Penentuan peringkat (rating) bertujuan untuk mengetalmi pengaruh masing-masing
faktor eksternal baik itu peluang dan ancaman terhadap kondisi lingkungan. Untuk
mengukur variabel-variabel pada faktor-faktor eksternal t•~rhadap kondisi
pengembangan pembiayaan syari'ah di bidang Agribisnis perikanan oleh BSM cab.
Cianjur digunakan nilai peringkat dengan menggunakan skala I sampai 4, dimana :
I = Rendah, respon kurang
2 = Sedang, respon sama dengan rata-rata
3 = Tinggi, respon di atas rata-rata
4 = Sangat tinggi, Respon superior
Faktor Eksternal 1 2 3 4
Kebutuhan masyarakat terhadap pembiavaan svariah Kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan pembiayaan syari'ah di sektor agribisnis Pembiayaan syariah dinilai cocok dengan karakteristik pembiyaan yang dibutuhkan oleh petani ikan Persaingan antar bank Pemahaman masyarakat terhadap perbankan syari' ah Resiko usaha agribisnis yang besar Kecenderungan masyarakat untuk meminiam uang ke bank syari'ah Banyaknya pengusaha perikanan di Cianjur Skala usaha perikanan di daerah Cianjur Manajemen usaha perikanan masih bersifat tradisional Adanya kerjasama dengan instansi lain .
Faktor internal
Penentuan peringkat (rating) bertujuan untuk mengetahui pengaruh masing-masing
faktor internal baik itu kekuatan dan kelemahan terhadap kondisi lingkungan. Untuk
mengukur variabel-variabel pada faktor-faktor internal terhadap kondisi
pengembangan pembiayaan syari 'ah di bi dang Agribisnis perikanan oleh BSM cab.
Ciaajur digunakan nilai peringkat dengan menggunakan skala I sampai 4, dimana :
I = Kelemahan Utama
2 = Kelemahan Kecil
3 = Kekuatan Kecil
4 = Kekuatan Utama
Faktor Internal 1 2 3 4
Produk pembiayaan syariah yang bebas bung a SDM yang berkualitas Pengalaman dalam menyalurkan pembiayaan syariah dalam bidang agribisnis Dikenalnya lembaga o\eh masvarakat Ragam skim pembiayaan yang l ditawarkan bank untuk sektor agribisnis Komitmen perusahaan untuk I menyalurkan pembiayaan usaha I
agribisnis Sarana dan orasarana Van!! memadai Adanya \embaga penelitian dan pengembangan Kemudahan akses oleh nasabah Persyaratan yang diajukan oleh bank dalam memberikan oembiayaan Produk pembiayaan syariah yang bebas bung a Pemasaran/ sosialisasi pola pembiayaan syari'ah kepada para oetani ikan
2 J anuari 2006 No. 08/ o::.<1 /040
Kepada Fakultas Sains dan Teknologi UIN SyarifHidayatullah JI. Ir. H. Juanda No.95 Ciputat 15412
BANK SYARIAH MANDI~~J;,.·
Cabang Pembantu Clanjur JI. Pasar Baru Ruka No. 137
Pasar Muka ;. Cjanjur Telp. (0263) 284648 Fax. (0263) 284677
Up.: Yth. Bp. Drs. U. Maman, Msi., Pudek Bidang Akademik
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Perihal: SURAT KETERANGAN PENELITIAN AN. KHAIRIL ANWAR
"Scmoga Saudara beserta seluruh keluarga besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah senantiasa dalam keadaan sehat wal' afiat dan mendapat taufik se1ta hidayah dari Allah SWT. Aamiin"
Mcuunjuk surat No.FST/KM.02.5/561NI/2005 tanggal 4 Juni 2005 perihal Permohonan lzin Penelitian!Riset, dengan ini kami menerangkan bahwa benar ybs. telah melaksanakan penelitian di pernsahaan kami.
Demikian surai ini kami buat untuk diketahui dan dipergunakan sebagaimana mestinya.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Cianjur
top related