kewirausahaan tekstil modern&tradisional

Post on 30-Jun-2015

1.507 Views

Category:

Education

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

kewirausahaan tentang tekstil modern dan tradisional kelas X inituh BAB 1

TRANSCRIPT

X IIS 1 ! Tugas Kewirausahaan

Kerajinan tekstil modern

Fungsi kebutuhan sandang

Sandang adalah pakaian yang diperlukan oleh manusia sebagai mahluk berbudaya. Pada

awalnya manusia memanfaatkan pakaian dari kulit kayu dan hewan yang tersedia di alam.

Kemudian manusia mengembangkan teknologi pemintal kapas menjadi benang untuk ditenun

menjadi bahan pakaian Pakaian berfungsi sebagai pelindung dari panas dan dingin. Lama kelamaan

fungsi pakaian berubah, yakni untuk memberi kenyamanan sesuai dengan jenis-jenis kebutuhan seperti pakaian kerja, pakaian rumah, untuk tidur

dan sebagainya.

1. Pakaian

2.Kapas

Fungsi alat interior

Interior untuk mengelola agar nampak bernilai seni dan sekaligus

adanya penataan ulang atau mempercantik demi tujuan akhir dari sebuah keinginan. Sehingga menjadi sangat penting hanya untuk meraih

kenyamanan bagi pemiliknya

1.Ruang tamu

2. Dapur

Fungsi wadah dan pelindung

• Mencegah kehilangan• Mencegah kerusakan akibat lembab dan

gas.• Mencegah kontaminasi.• Mengurangi efek lingkungan akibat suhu

dan lingkungan.

Jenis penutup wadah dan pelindung

• Sekali pakai: kertas dan plastik.• Berulang (pici/cap): pici ditekan → terbuat

dari gabus atau gelas dengan mekanisme ditekan langsung ditutup. pici putar → penutup, sumbat, dan pelapis (terpisah atau terpasang).

1.Penutup handphone

2.Tas

Kerajinan tekstil tradisional

Kebutuhan sadang tradsional

Menurut arkeolog dan antropolog, pakaian paling awal kemungkinan terdiri dari bulu , kulit , daun, atau rumput yang terbungkus, dibungkus, atau diikatkan di tubuh.

Pengetahuan tentang pakaian tersebut tetap inferensial, karena bahan pakaian memburuk dengan cepat

dibandingkan dengan batu, tulang, shell dan artefak logam. Para arkeolog telah mengidentifikasi sangat awal

jarum jahit tulang dan gading dari sekitar 30.000 SM, ditemukan di dekat Kostenki , Rusia pada tahun 1988. Dicelup rami serat yang bisa digunakan dalam pakaian telah ditemukan di sebuah gua prasejarah di Republik

Georgia yang tanggal kembali ke 36.000 BP .

1. Kain tenun/sutra

2.Rumah adat

Fungsi alat ritual

Ritual adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan terutama untuk tujuan simbolis. Ritual dilaksanakan berdasarkan suatu agama atau bisa juga berdasarkan tradisi dari suatu komunitas tertentu. Kegiatan-kegiatan dalam ritual biasanya sudah diatur dan ditentukan, dan tidak dapat dilaksanakan secara sembarangan.

Kain ulos

• Ulos atau sering juga disebut kain ulos adalah salah satu busana khas Indonesia. Ulos secara turun temurun dikembangkan oleh masyarakat Batak, Sumatera utara. Dari bahasa asalnya, ulos berarti kain. Cara membuat ulos serupa dengan cara membuat songket khas Palembang, yaitu menggunakan alat tenun bukan mesin.

• Warna dominan pada ulos adalah merah, hitam, dan putih yang dihiasi oleh ragam tenunan dari benang emas atau perak. Mulanya ulos dikenakan di dalam bentuk selendang atau sarung saja, kerap digunakan pada perhelatan resmi atau upacara adat Batak, namun kini banyak dijumpai di dalam bentuk produk sovenir, sarung bantal, ikat pinggang, tas, pakaian, alas meja, dasi, dompet, dan gorden.

• Ulos juga kadang-kadang diberikan kepada sang ibu yang sedang mengandung supaya mempermudah lahirnya sang bayi ke dunia dan untuk melindungi ibu dari segala mara bahaya yang mengancam saat proses persalinan.

• Sebagian besar ulos telah punah karena tidak diproduksi lagi, seperti Ulos Raja, Ulos Ragi Botik, Ulos Gobar, Ulos Saput (ulos yang digunakan sebagai pembungkus jenazah), dan Ulos Sibolang.

Kain tapis

• Kain Tapis merupakan salah satu jenis kerajinan tradisional masyarakat Lampung dalam menyelaraskan kehidupannya baik terhadap lingkungannya maupun Sang Pencipta Alam Semesta. Oleh sebab itu, munculnya kain tapis ini ditempuh melalui tahap-tahap waktu yang mengarah kepada kesempurnaan teknik tenun, maupun cara-cara memberikan ragam hias yang sesuai dengan perkembangan kebudayaan masyarakat.

Kain tenun capuk

• Asal usul nama kain Tenun Cepuk itu sendiri berasal dari Bahasa Sansekerta, yakni ‘Cepuk’ yang berarti Kayu Canging. Kayu Canging merupakan jenis tumbuhan yang cocok digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kain tenun. Berdasarkan sejarah tersebut nama kain Tenun Cepuk menjadi brand dari kain tenun khas Desa Tanglad. Keberadaan kain Tenun Cepuk tidak hanya dipakai saat melaksanakan persembahyangan saja, namun kain ini juga dipakai dalam upacara agama tertentu.

Kain tenun songket

• Songket adalah jenis kain tenunan tradisional Melayu dan Minangkabau di Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Songket digolongkan dalam keluarga tenunan brokat. Songket ditenun dengan tangan dengan benang emas dan perak dan pada umumnya dikenakan pada acara-acara resmi. Benang logam metalik yang tertenun berlatar kain menimbulkan efek kemilau cemerlang.

Kelompok 6

• R.Arsyanti Grahati• Calvin Taufik• Rikki Andryana• Ken Evitawati• Fitri Ramdiani• Wildan Ramdani• Rully Fachrezy• Ferry Okta• Yogi Sudirman

top related