keterampilan pukulan smash backhand pada …repository.unj.ac.id/6282/1/cover.pdf · tenis meja...
Post on 02-Dec-2020
9 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KETERAMPILAN PUKULAN SMASH BACKHAND PADA PERMAINAN TENIS MEJA
(Studi Eksperimen terhadap Atlet di Kota Makassar)
MUHAMMAD KAMAL NO. REG : 7217120501
Disertasi yang Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
dalam Mendapatkan Gelar Doktor
PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2020
i
KETERAMPILAN PUKULAN SMASH BACKHAND PADA PERMAINAN TENIS MEJA
(Studi Eksperimen terhadap Atlet di Kota Makassar)
Muhammad Kamal
ABSTRAK
Penelitian eksperimental ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode
latihan dan fleksibilitas terhadap keterampian pukulan smash backhand pada permainan tenis meja. Penelitian ini dilaksanakan pada atlet yang berada di kota Makassar. Metode eksperimen menggunakan desain faktorial 2x2. Sampel terdiri dari 40 atlet dibagi menjadi 4 kelompok masing-masing terdiri dari sekitar 10 atlet. Teknik analisis data adalah analisis varians dua arah (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji t- Dunnet pada tingkat signifikansi α = 0,05.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Metode distributed practice lebih baik pengaruhnya dari metode massed practice terhadap hasil keterampilan pukulan smash backhand permainan tenis meja, (2) Atlet yang memiliki fleksibilitas tinggi lebih baik pengaruhnya dari atlet yang memiliki fleksibilitas rendah terhadap hasil keterampilan pukulan smash backhand permainan tenis meja, (3) Terdapat interaksi antara metode massed practice, metode distributed practice, dan fleksibilitas terhadap hasil keterampilan pukulan smash backhand permainan tenis meja, (4) Metode massed practice lebih baik dari metode distributed practice terhadap hasil keterampilan pukulan smash backhand permainan tenis meja pada kelompok fleksibilitas tinggi, (5) Metode distributed practice lebih baik dari metode massed practice terhadap hasil keterampilan pukulan smash backhand permainan tenis meja pada kelompok fleksibilitas rendah, (6) Atlet yang memiliki fleksibilitas tinggi lebih baik pengaruhnya dari atlet yang memiliki fleksibilitas rendah terhadap hasil keterampilan pukulan smash backhand permainan tenis meja pada kelompok metode massed practice, (7) Atlet yang memiliki fleksibilitas rendah lebih baik pengaruhnya dari atlet yang memiliki fleksibilitas tinggi terhadap hasil keterampilan pukulan smash backhand permainan tenis meja pada kelompok metode massed practice.
Berdasarkan hasil daripada penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa metode latihan yaitu massed practice dan distributed practice dengan fleksibilitas secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap peningkatan keterampilan pukulan smash backhand pada atlet tenis meja yang berada di kota Makassar.
Kata kunci: Metode Latihan, Fleksibilitas, Smash Backhand
ii
SMASH BACKHAND OF SKILL ON TABLE TENNIS GAME
(The Experiment Study of Athlet in Makassar City)
Muhammad Kamal
ABSTRACT
The aim of this experimental study was to determine the effect of training methods
and flexibility smash backhand of skill in table tennis game. This research was conducted at athlet in Makassar city. Experimental using factorial design method 2x2. The sample consisted of 40 athlet were divided into 4 groups, each consisting of 10 athlet. Data analysis technique is a two-way analysis of variance (ANOVA) followed by t- Dunnet test at a significance level of α = 0.05.
The results of this study indicate that The results of this study indicate that (1) The distributed practice method is better influenced by the massed practice method on training outcomes smash backhand of skill in table tennis game, (2) The athletes who have high flexibility are better affected by athletes who have low flexibility on training outcomes smash backhand of skill in table tennis game, (3) There is an interaction between the method of massed practice, the method of distributed practice, and the flexibility on training outcomes smash backhand of skill in table tennis game, (4) The massed practice method is better than the distributed practice method on training outcomes smash backhand of skill in table tennis game using a high flexibility, (5) The distributed practice method is better than the massed practice method on training outcomes smash backhand of skill in table tennis game using a low flexibility, (6) The athletes who have high flexibility are better affected by athletes who have low flexibility on training outcomes smash backhand of skill in table tennis game in massed practice methods, (7) The athletes who have low flexibility have better influence than athletes who have high flexibility on training outcomes smash backhand of skill in table tennis game in distributed practice methods.
Based on the results of the previous research, it can be concluded that the training methods, namely massed practice and distributed practice with flexibility together have effect on improving the skills of the backhand smash on table tennis athletes in Makassar.
Key Words: Training Methods, Flexibility, Smash Backhand
iii
RINGKASAN
Pendahuluan
Indonesia pernah menduduki posisi yang bergengsi dalam jajaran negara-negara
peserta peraih medali emas, yaitu di urutan kedua pada Asian Games IV tahun 1962 di
Jakarta. Namun setelah itu, posisi Indonesia tidak lagi menduduki tempat yang terhormat
diantara negara-negara di kawasan Asia. Pada Asian Games XVIII tahun 2018 yang
dilaksanakan di Jakarta dan Palembang, Indonesia menjadi negara satu-satunya dari Asia
Tenggara yang berada di posisi 10 besar dan melebihi target yang dibebankan pemerintah
melalui Kemenpora. Pencapaian Indonesia pada Asian Games XVIII patut disyukuri
karena mampu berada pada peringkat keempat dengan perolehan 98 medali yaitu: 31
emas, 24 perak, dan 43 perunggu, akan tetapi masih banyak yang perlu dibenahi sehingga
menjadi permasalahan dan sekaligus sebagai tantangan bersama dalam meningkatkan
prestasi suatu cabang olahraga.
Pada kejurnas tahun 1999 di Jakarta, Sulawesi Selatan hanya mengirimkan atlet
tenis meja puteri dan prestasi yang dicapai hanya ranking 7 beregu. Pada PON XV tahun
2000 di Surabaya, Sulawesi Selatan tidak mengirimkan atlet tenis meja karena tidak lolos
Pra PON. Pada kejurnas tahun 2004 di Jakarta Sulawesi Selatan hanya mengirimkan atlet
tenis meja puteri, dan prestasi yang dicapai hanya ranking 6 beregu. PON XVI tahun
2004 di Palembang, Sulawesi Selatan mengirimkan atlet tenis meja puteri, dan prestasi
yang dicapai hanya 8 besar ganda puteri. Pada kejurnas tahun 2008 di Jakarta Sulawesi
Selatan hanya mengirimkan atlet tenis meja puteri, dan prestasi yang dicapai hanya
ranking 6 beregu. Pada PON XVII tahun 2008 di Samarinda, Sulawesi Selatan
mengirimkan atlet tenis meja puteri, dan prestasi yang dicapai hanya 8 besar ganda puteri.
Prestasi cabang olahraga tenis meja Sulawesi Selatan khususnya di kota
Makassar, pernah berjaya pada awal tahun delapan puluhan di event Nasional seperti
Kejurnas, PON dan puncaknya ketika berhasil meraih 4 medali di PON XI Tahun 1981
di Jakarta. Bahkan di era tahun tujuh puluhan sampai delapan puluh, pusat Pelatihan
Nasional (Pelatnas) cabang olahraga tenis meja dulu di tempatkan di Makassar yaitu di
GOR Bumi Sari Mappaoddang yang banyak melahirkan atlet berkeliber Nasional seperti
Rusli Kamaruddin, Ratna Kamaruddin, A. Abidin Muhammad, Gunawan Suteja, Oly Da
Costa dan masih banyak lainnya.
iv
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam hal peraturan permainan atau
pertandingan dan perwasitan serta adanya berbagai macam merek karet, mengakibatkan
munculnya istilah permainan tenis meja modern yang menganut tipe permainan
menyerang (offensive). Tipe permainan tenis meja modern pada umumnya menggunakan
jenis-jenis pukulan serang, seperti; drive, smash, dan spin. Hal ini sangat berbeda pada
era delapan puluhan, dimana pemain tenis meja Nasional pada umumnya memiliki tipe
permainan defensive. Mencermati penjelasan sebelumnya, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa penurunan prestasi tenis meja di Sulawesi Selatan salahsatu
diantaranya disebabkan oleh adanya pergeseran dari tipe permainan bertahan ke tipe
permainan tenis meja modern, dan kunci keberhasilan tipe permainan tenis meja modern
terletak pada penguasaan teknik pukulan menyerang seperti smash baik itu smash
forehand maupun smash backhand.
Solusi yang terbaik yang perlu dilakukan oleh para pembina dan pelatih adalah
dengan mengadakan penelitian ilmiah terhadap berbagai hal yang dapat mempengaruhi
prestasi tenis meja di Sulawesi Selatan, lebih khusus lagi pada peningkatan keterampilan
pukulan smash yang sangat dibutuhkan dalam permainan tenis meja modern terutama
pukulan smash backhand yang mulai jarang digunakan oleh para atlet pada saat
bertanding. Hal itu disebabkan karena, terkadang atlet lebih memilih mengembalikan
bola dengan menggunakan pukulan smash forehand yaitu dengan cara bergeser dan
membalikkan badannya ketimbang langsung memukul dengan pukulan smash backhand.
Permasalahan ini membuat penulis menjadi tertarik untuk melakukan penelitian lebih
mendalam lagi mengenai bagaimana meningkatan keterampilan pukulan smash
backhand pada permainan tenis meja yang melibatkan faktor fleksibilitasnya, dengan
menerapkan dua metode latihan yaitu; metode dengan praktek terus-menerus (massed
practice) dan metode dengan praktek terputus-putus yang diselingi istirahat (distributed
practice).
Permainan tenis meja adalah suatu cabang olahraga yang dimainkan oleh dua
atau empat orang di dalam gedung menggunakan meja sebagai lapangan perminan,
ditandai dengan adanya bola yang dipukul bolak-balik secara berganti-ganti dengan
menggunakan bet, dimana bola harus dipantulkan terlebih dahulu hingga melewati net
kemudian dipukul kembali ke lapangan lawan, begitu dilakukan secara berulang-ulang
dimana olahraga ini bisa termasuk olahraga prestasi dan juga bersifat rekreasi sehingga
dimainkan bukan hanya oleh anak-anak remaja saja tapi juga dapat dimainkan oleh
berbagai kalangan tanpa mengenal batas usia.
v
Pukulan smash backhand merupakan pukulan serang dimana dalam
pelaksanaannya pukulan ini hampir mirip dengan pukulan drive, namun pada saat
melakukan pukulan smash ayunan tangan lebih cepat dan lebih bertenaga sehingga
banyak menyita energi atau kekuatan. Ketika memukul bola dengan posisi telapak tangan
yang memegang bet menghadap ke belakang, atau posisi punggung tangan yang
memegang bet menghadap ke depan, dengan posisi tangan seperti berjabat tangan bila
menggunakan pegangan shakehand grip. Pukulannya yang keras dan curam ke bawah
mengarah ke bidang lapangan lawan sehingga membuat lawan sulit untuk
mengembalikannya.
Metode massed practice adalah metode latihn yang dalam penggunaannya hanya
sedikit memerlukan istirahat atau bahkan tidak ada sama sekali selama waktu
pelaksanaannya atau pada prinsipnya melakukan gerakan secara terus-menerus di waktu
latihan tanpa diselingi dengan waktu istirahat.
Metode distributed practice adalah metode latihn yang dalam penggunaannya
memerlukan istirahat diantara ulangannya minimal selama waktu pelaksanaannya atau
pada prinsipnya merupakan pengaturan giliran waktu latihan yang diselingi dengan
waktu istirahat.
Fleksibilitas adalah kemampuan persendian untuk melakukan gerakan sejauh
mungkin dalam waktu sesaat tanpa atau dengan bantuan peralatan ditentukan oleh elastis
tidaknya otot-otot, tendon, dan ligamen. Jadi kelentukan yang sangat berperan adalah
susunan sendi yang melibatkan jaringan ikat atau ligament di sekitar sendi. Lapisan sendi
jaringan ikat tersebut membentuk kesatuan susunan otot rangka yang berfungsi sebagai
penghubung antara serabut otot dan tulang.
Metode Penelitian
Populasi merupakan jumlah keseluruhan pengamatan yang dijadikan sebagai
obyek penelitian. Adapun yang menjadi target (target population) dalam penelitian ini
adalah seluruh atlet tenis meja dari tiap klub yang berada di kota Makassar. Sedangkan
populasi terjangkau (accessible population) dalam penelitian ini adalah atlet tenis meja
yang berada pada tingkat lanjutan dan tingkat mahir dari tiap klub di kota Makassar.
Sampel adalah sebagian dari obyek penelitian yang mewakili dari keseluruhan
populasi, yang memiliki karakteristik yang sama atau hampir sama, yang dihasilkan dari
teknik sampling yang handal, sehingga sampel tersebut benar-benar representatif, dan
hasil penelitiannya dapat digeneralisasikan terhadap populasi. Klub tenis meja yang yang
vi
aktif membina atlet di kota Makassar ada 4 dan populasi yang akan diambil untuk
diberikan perlakuan dalam penelitian ini berkisar 19 orang atlet tiap klub, jadi jumlah
populasi secara keseluruhan sekitar 76 orang atlet.
Atlet atau sampel yang terdiri dari 76 orang diuji fleksibilitasnya kemudian
diambil 27% sehingga diperoleh 20 orang sampel untuk fleksibilitas tinggi dan rendah
didasarkan pada perhitungan ranking. Atlet yang berada pada urutan 1-20 sebagai sampel
dengan fleksibilitas tinggi dan atlet yang berada pada urutan 56-76 sebagai sampel
dengan fleksibilitas rendah. Setelah itu, dengan cara random peneliti menentukan atlet
yang menjadi kelompok yang mendapat perlakuan metode massed practice dan metode
distributed practice untuk selanjutnya dibentuk menjadi 4 kelompok latihan yang
masing-masing jumlahnya 10 orang tiap selnya.
Penelitian ini data dianalisis dengan perhitungan statistik guna mengungkapkan
data deskriptif tiap variabel. Tangkudung (2016: 220) mengemukakan bahwa peneliti
mendeskripsikan teknik analisis data yang digunakan meliputi analisis data dengan
statistika deskriptif, analisis data dengan statistika inferensial dan uji persyaratan
analisisnya. Olehnya itu, karena penelitian ini merupakan penelitian eksperimen atau
pengaruh, maka datanya dianalisa sebagaimana yang dikemukakan oleh Hasan (2001:
178-182) yaitu dengan mengguanakan dengan teknik analisis varian (ANAVA) dua jalan
dengan taraf signifikansi α = 0,05. Sudjana (2002: 466-468) menyatakan bahwa
persyaratan yang diperlukan dalam analisis varian adalah uji normalitas dengan
menggunakan uji Liliefors. Lebih lanjut untuk uji homogenitas yaitu dengan
menggunakan uji Barlett (Sudjana, 2002: 261-265). Kemudian uji lanjut menurut Kadir
(2015: 357) yaitu dengan uji t- Dunnet.
Hasil Penelitian
Hasil perhitungan normalitas data dengan menggunakan Uji Liliefors
menunjukkan bahwa: (1) Hasil perhitungan uji normalitas kelompok metode massed
practice n = 20 didapat Lh sebesar = 0,136 dan Lt = 0,190. (2) Hasil perhitungan uji
normalitas kelompok metode distributed practice n = 20 didapat Lh sebesar = 0,148 dan
Lt = 0,190. (3) Hasil perhitungan uji normalitas kelompok fleksibilitas tinggi n = 20
didapat Lh sebesar = 0,167 dan Lt = 0,190. (4) Hasil perhitungan uji normalitas kelompok
fleksibilitas rendah n = 20 didapat Lh sebesar = 0,121 dan Lt = 0,190. (5) Hasil
perhitungan uji normalitas kelompok metode massed practice dan memiliki fleksibilitas
tinggi dengan n = 10 didapat Lh sebesar = 0,246 dan Lt = 0,258. (6) Hasil perhitungan
vii
uji normalitas kelompok metode massed practice dan memiliki fleksibilitas rendah
dengan n = 10 didapat Lh sebesar = 0,139 dan Lt = 0,258. (7) Hasil perhitungan uji
normalitas kelompok metode distributed practice dan memiliki fleksibilitas tinggi
dengan n = 10 didapat Lh sebesar = 0,192 dan Lt = 0,258. (8) Hasil perhitungan uji
normalitas kelompok metode distributed practice dan memiliki fleksibilitas rendah
dengan n = 10 didapat Lh sebesar = 0,200 dan Lt = 0,258. Berdasarkan hasil tersebut
dalam penelitian ini menunjukkan bahwa harga Lh dari seluruh kelompok perlakuan
menunjukkan hasil lebih kecil dari pada harga Lt, maka dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
Pengujian homogenitas dengan menggunakan uji Bartlett pada taraf signifikan α
= 0,05. Berdasarkan hasil perhitungan harga X2hitung = 6,42 lebih kecil dari pada harga X
2tabel = 7,81, sehingga H0 : σ1
2 = σ22 = σ3
2 = σ42 diterima pada taraf nyata α = 0,05. Dapat
ditarik kesimpulan bahwa, keempat populasi mempunyai varians homogen.
Pengujian hipotesis dilakukan setelah pengujian normalitas dan homogenitas data
hasil penelitian, yaitu dengan menggunakan analisis varians (ANAVA) dua arah untuk
menguji pengaruh utama (main effect) dan interaksi (interaction effect) serta pengaruh
sederhana (simple effect) variable bebas yaitu metode latihan dengan fleksibilitas
terhadap variable terikat yaitu keterampilan smash backhand pada permainan tenis meja
dengan menggunakan uji t-Dunnet: (1) Berdasarkan dari hasil perhitungan uji lanjut
hipotesis, jika thitung dibandingkan dengan ttabel (0,05;36), maka diperoleh -48,12 > 1,69
dengan demikian H0 ditolak. Sehingga dapat ditafsirkan terdapat perbedaan hasil
keterampilan pukulan smash backhand pada permainan tenis meja secara nyata antara
kelompok yang dilatih dengan menggunakan metode massed practice dengan kelompok
metode distributed practice. Adapun hasil analisis data penelitian untuk kelompok A1
diperoleh skor rata-rata yaitu 95,42 dengan simpangan baku yaitu 21,46, sedangkan
untuk kelompok A2 diperoleh skor rata-rata yaitu 106,90 dengan simpangan baku yaitu
17,93. Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima atau hasil keterampilan
pukulan smash backhand atlet yang dilatih dengan menggunakan metode distributed
practice (A2) memberikan pengaruh yang lebih baik daripada yang dilatih dengan
menggunakan metode massed practice (A1), (2) Berdasarkan dari hasil perhitungan uji
lanjut hipotesis, jika thitung dibandingkan dengan ttabel (0,05;36), maka diperoleh 42,42 > 1,69
dengan demikian H0 ditolak. Sehingga dapat ditafsirkan terdapat perbedaan hasil
keterampilan pukulan smash backhand pada permainan tenis meja secara nyata antara
kelompok yang memiliki fleksibilitas tinggi dengan kelompok yang memiliki
viii
fleksibilitas rendah. Adapun hasil analisis data penelitian untuk kelompok B1 diperoleh
skor rata-rata yaitu 106,22 dengan simpangan baku yaitu 17,36, sedangkan untuk
kelompok B2 diperoleh skor rata-rata yaitu 96,10 dengan simpangan baku yaitu 22,27.
Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima atau hasil keterampilan
pukulan smash backhand atlet yang memiliki fleksibilitas tinggi (B1) memberikan
pengaruh yang lebih baik daripada yang memiliki fleksibilitas rendah (B2), (3)
Berdasarkan dari hasil perhitungan Fhitung (AB) dibandingkan dengan Ftabel (0,05), maka
diperoleh 24,71 ˃ 4,11 dengan demikian H0 ditolak. Sehingga dapat ditafsirkan terdapat
perbedaan hasil keterampilan pukulan smash backhand pada permainan tenis meja secara
nyata antara kelompok metode latihan dan kelompok fleksibilitas. Adapun hasil analisis
data penelitian untuk kelompok A1 diperoleh skor rata-rata: 95,42 dan kelompok A2
diperoleh skor rata-rata: 106,90. Sedangkan untuk kelompok B1 diperoleh skor rata-rata:
106,22 dan kelompok B2 diperoleh skor rata-rata: 96,10. Sehingga dapat disimpulkan,
bahwa: terdapat interaksi antara yang dilatih dengan menggunakan metode dan yang
memiliki fleksibilitas terhadap keterampilan pukulan smash backhand, (4) Berdasarkan
dari hasil perhitungan uji lanjut hipotesis, jika thitung dibandingkan dengan ttabel (0,05;36),
maka diperoleh 1,81 > 1,69 dengan demikian H0 ditolak. Sehingga dapat ditafsirkan
terdapat perbedaan hasil keterampilan teknik pukulan smash backhand pada permainan
tenis meja secara nyata antara kelompok yang dilatih dengan menggunakan metode
massed practice yang memiliki fleksibilitas tinggi dengan kelompok metode distributed
practice yang memiliki fleksibilitas tinggi. Adapun hasil analisis data penelitian untuk
kelompok A1B1 diperoleh skor rata-rata yaitu 112,34 dengan simpangan baku yaitu
10,04, sedangkan untuk kelompok A2B1 diperoleh skor rata-rata yaitu 100,10 dengan
simpangan baku yaitu 21,27. Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima
atau hasil keterampilan pukulan smash backhand atlet yang dilatih dengan menggunakan
metode massed practice yang memiliki fleksibilitas tinggi (A1B1) memberikan pengaruh
yang lebih baik daripada yang dilatih dengan menggunakan metode distributed practice
yang memiliki fleksibilitas tinggi (A2B1), (5) Berdasarkan dari hasil perhitungan uji
lanjut hipotesis, jika thitung dibandingkan dengan ttabel (0,05;36), maka diperoleh -5,22 > 1,69
dengan demikian H0 ditolak. Sehingga dapat ditafsirkan terdapat perbedaan hasil
keterampilan pukulan smash backhand pada permainan tenis meja secara nyata antara
kelompok yang dilatih dengan menggunakan metode massed practice yang memiliki
fleksibilitas rendah dengan kelompok metode distributed practice yang memiliki
fleksibilitas rendah. Adapun hasil analisis data penelitian untuk kelompok A1B2
ix
diperoleh skor rata-rata yaitu 78,49 dengan simpangan baku yaitu 15,33, sedangkan
untuk kelompok A2B2 diperoleh skor rata-rata yaitu 113,70 dengan simpangan baku
yaitu 11,11. Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima atau hasil
keterampilan pukulan smash backhand atlet yang dilatih dengan menggunakan metode
distributed practice yang memiliki fleksibilitas rendah (A2B2) memberikan pengaruh
yang lebih baik daripada yang dilatih dengan menggunakan metode massed practice
yang memiliki fleksibilitas rendah (A1B2), (6) Berdasarkan dari hasil perhitungan uji
lanjut hipotesis, jika thitung dibandingkan dengan ttabel (0,05;36), maka diperoleh 5,01 > 1,69
dengan demikian H0 ditolak. Sehingga dapat ditafsirkan terdapat perbedaan hasil
keterampilan pukulan smash backhand pada permainan tenis meja secara nyata antara
kelompok yang dilatih dengan menggunakan metode massed practice yang memiliki
fleksibilitas tinggi dengan kelompok metode massed practice yang memiliki fleksibilitas
rendah. Adapun hasil analisis data penelitian untuk kelompok A1B1 diperoleh skor rata-
rata yaitu 112,34 dengan simpangan baku yaitu 10,04, sedangkan untuk kelompok A1B2
diperoleh skor rata-rata yaitu 78,49 dengan simpangan baku yaitu 15,33. Maka dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima atau hasil keterampilan pukulan smash
backhand atlet yang dilatih dengan menggunakan metode massed practice yang memiliki
fleksibilitas tinggi (A1B1) memberikan pengaruh yang lebih baik daripada yang dilatih
dengan menggunakan metode massed practice yang memiliki fleksibilitas rendah
(A1B2), (7) Berdasarkan dari hasil perhitungan uji lanjut hipotesis, jika thitung
dibandingkan dengan ttabel (0,05;36), maka diperoleh -2,02 > 1,69 dengan demikian H0
ditolak. Sehingga dapat ditafsirkan terdapat perbedaan hasil keterampilan pukulan smash
backhand pada permainan tenis meja secara nyata antara kelompok yang dilatih dengan
menggunakan metode distributed practice yang memiliki fleksibilitas tinggi dengan
kelompok metode distributed practice yang memiliki fleksibilitas rendah. Adapun hasil
analisis data penelitian untuk kelompok A2B1 diperoleh skor rata-rata yaitu 100,10
dengan simpangan baku yaitu 21,27, sedangkan untuk kelompok A2B2 diperoleh skor
rata-rata yaitu 113,70 dengan simpangan baku yaitu 11,11. Maka dapat disimpulkan
bahwa H0 ditolak dan H1 diterima atau hasil keterampilan pukulan smash backhand atlet
yang dilatih dengan menggunakan metode distributed practice yang memiliki
fleksibilitas rendah (A2B2) memberikan pengaruh yang lebih baik daripada yang dilatih
dengan menggunakan metode distributed practice yang memiliki fleksibilitas tinggi
(A2B1).
x
Penulis mengajukan beberapa rekomendasi dalam penelitian ini berdasarkan hasil
analisi data dan kesimpulan sebagai berikut: (1) Dalam upaya peningkatan perestasi tenis
meja di kota Makassar, maka diharapkan kepada guru olahraga di SMA, pelatih pada tiap
klub, dan dosen pengampuh pada mata kuliah tenis meja, agar kiranya
mempertimbangkan untuk menerapkan kedua metode latihan ini ke dalam program
kegiatan ekstrakulikuler, program latihan, dan program pada mata kuliah untuk
meningkatkan keterampilan dalam melakukan pukulan smash terutama pada pukulan
smash backhand, (2) Dalam upaya meningkatkan keterampilan pukulan smash terutama
pada pukulan smash backhand pada atlet cabang olahraga tenis meja di kota Makassar,
maka diharapkan kepada guru olahraga di SMA, pelatih pada tiap klub, dan dosen
pengampuh pada mata kuliah tenis meja agar senantiasa melihat metode latihan yang
cocok sesuai kemampuan fleksibilitas seorang atlet yang dilatihnya sehingga penguasaan
teknik dapat lebih efektif dan efisien, (3) Penerapan kedua metode latihan ini diharapkan
agar diperkenalkan dan diterapkan sedini mungkin oleh pelatih kepada pemula atau pada
tingkatan kadit di awal-awal latihannya secara bertahap, agar para atlet dapat dengan
mudah untuk beradaptasi jika nantinya diberikan metode latihan yang serupa berdasarkan
program latihan untuk meningkatkan teknik pukulannya, (4) Pada dasarnya penelitian ini
berfokus pada pengaruh metode latihan dan fleksibilitas terhadap peningkatan
keterampilan pukulan smash backhand dalam permainan tenis meja. Dengan demikian,
diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk memperluas atau menambah variabel demi
pegembangan peningkatan prestasi pada cabang olahraga tenis meja yang berada di kota
Makassar, (5) Cabang olahraga tenis meja merupakan olaharaga yang mulai digemari
dari berbagai usia baik laki-laki maupun wanita karena dapat dimainkan kapan dan
dimana saja. Oleh karena itu, harapan peneliti agar kiranya semua pihak dapat
bekerjasama dalam upaya pengembangan olahraga ini, sehingga prestasi olahraga tenis
meja ke depannya dapat berjaya kembali di kota Makassar.
xvii
MOTTO
Semakin sulit jalan menuju suatu “tempat”
Sesungguhnya akan ada suatu “kepuasan” disaat titik akhir perjalanan itu tercapai.
xviii
ACKNOWLEDGEMENT
The author would like to thank the family for support, especially my beloved mother and my brother who always helps me both material and non material. In addition, I also want to express my deepest gratitude and appreciation to the Chancellor of Jakarta State University Dr. Komarudin, M.Sc. and Director of the Postgraduate Program at Jakarta State University, Prof. Dr. Nadiroh, M.Pd., Together with his staff, both teaching staff and administrative staff provide and facilitate the improvement of the quality of education in the Physical Education Study Program.
xix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah subahana wata’ala atas berkat limpahan rahmat,
hidayah, dan segala anugerah karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga
dapat menyelesaikan penyusunan disertasi yang berjudul: Keterampilan Pukulan Smash
Backhand pada Permainan Tenis Meja.
Penyusunan disertasi ini bertujuan dalam rangka pemenuhan sebagian
persyaratan untuk memperoleh gelar Doktor Pendidikan Olahraga pada Program
Pascasarjana di Universitas Negeri Jakarta (PPs UNJ).
Pelaksanaan penulisan disertasi ini mengalami banyak kesulitan dan hambatan
bukan hanya dari segi waktu dan tenaga, tapi juga dari segi materil, namun Alhamdulillah
atas kuasa Ilahi yang telah memberikan kekuatan dan ketabahan bagi penulis, sehingga
mampu dilalui dengan baik. Selain itu, penulis ingin berterima kasih karena berkat
dukungan dan bantuannya baik dari keluarga maupun dari berbagai pihak terutama dari
Prof. Dr. Firmansyah Dlis, M.Pd., sebagai Promotor sekaligus sebagai Kepala Program
Studi dan Prof. Dr. Ahmad Sofyan Hanif, M.Pd., sebagai Co-Promotor yang senantiasa
memberikan bimbingan dan arahannya dari awal, hingga pada akhirnya penyusunan
disertasi ini dapat diselesaikan dan terwujud sebagaimana mestinya.
Penulis sewajarnya pada kesempatan ini juga ingin menghaturkan banyak terima
kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Rektor Universitas Negeri Jakarta
Dr. Komarudin, M.Si. dan Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta
Prof. Dr. Nadiroh, M.Pd., beserta jajarannya baik dosen maupun staf administrasi karena
telah memberikan pengajaran dan pelayanannya serta telah berupaya meningkatkan
kualitas pendidikan di Program Studi Pendidikan Olahraga.
xx
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan penulisan
disertasi ini, olehnya itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan bagi
penulis. Harapan penulis semoga disertasi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
perkembangan ilmu pengetahuan ke depan di Indonesia.
Jakarta, 17 Agustus 2019 MK
xxi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ........................................................................................................... i
RINGKASAN ...................................................................................................... iii
PERSETUJUAN KOMISI PROMOTOR ........................................................ xi
PERNYATAAN .................................................................................................. xv
MOTTO DAN ACKNOWLEDGEMENT .......................................................... xvii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ xix
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xxi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xxv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xxvii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xxix
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 9
C. Pembatasan Masalah .................................................................. 11
D. Perumusan Masalah ..................................................................... 11
E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 13
F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 14
G. Signifikan Penelitian .................................................................... 15
H. Keterbaruan Penelitian .............................................................. 16
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................ 19
A. Deskripsi Konseptual ................................................................... 19
1. Keterampilan Bermain Tenis Meja ........................................... 19
a) Permainan Tenis Meja ........................................................ 19
b) Teknik Dasar Bermain Tenis Meja .................................... 22
xxii
c) Keterampilan Gerak ............................................................ 30
d) Keterampilan Smash Backhand .......................................... 37
e) Prinsip-prinsip Latihan ....................................................... 49
f) Bentuk Latihan Fisik Smash Backhand .............................. 53
g) Tahap Pengolahan Informasi Keterampilan Smash
Backhand ............................................................................. 58
2. Metode Latihan .......................................................................... 62
a) Metode Massed Practice .................................................... 65
b) Metode Distributed Practice .............................................. 71
3. Fleksibilitas ................................................................................ 76
a) Fleksibilitas Tinggi ............................................................. 82
b) Fleksibilitas Rendah ............................................................ 83
B. Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................... 84
C. Kerangka Teoritik ........................................................................ 86
D. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 94
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 97
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 97
B. Metode dan Desain Penelitian .................................................... 98
C. Populasi dan Sampel .................................................................... 100
D. Rancangan Perlakuan ................................................................. 102
E. Kontrol Validitas Internal dan Eksternal ................................. 105
F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 108
G. Teknik Analisis Data .................................................................... 135
H. Hipotesis Statistik ......................................................................... 136
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 137
A. Deskripsi Data ............................................................................... 137
B. Pengujian Persyaratan Analisis .................................................. 147
1. Uji Normalitas Data .................................................................. 148
2. Uji Homogenitas ....................................................................... 151
C. Pengujian Hipotesis ..................................................................... 152
D. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 157
E. Keterbatasan Penelitian .............................................................. 170
xxiii
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI ................... 173
A. Kesimpulan ................................................................................... 173
B. Implikasi ........................................................................................ 174
C. Rekomendasi ................................................................................ 179
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 181
LAMPIRAN ...................................................................................................... 189
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... 453
xxv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Metode Massed Practice .................... 70
Tabel 2.2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Distributed Practice .............. 75
Tabel 3.1 Rancangan Desain Faktorial ............................................................ 99
Tabel 3.2 Desain Pengelompokan Sampel ...................................................... 102
Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Kemampuan Smash Backhand................................... 111
Tabel 3.4 Kisi-kisi Tes Analisis Gerak Smash Backhand ............................... 113
Tabel 3.5 Kisi-kisi Tes Kelentukan Tangan .................................................... 118
Tabel 3.6 Kisi-kisi Tes Gerak Fungsional ....................................................... 120
Tabel 4.1 Deskripsi Data Keterampilan Smash Backhand Secara Umum .............................................................................................. 138 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Skor Keterampilan Smash Backhand Kelom- pok Metode Massed Practice .......................................................... 138 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Skor Keterampilan Smash Backhand Kelom- pok Metode Distributed Practice .................................................... 140 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Skor Keterampilan Smash Backhand Kelom- pok Fleksibilitas Tinggi .................................................................. 141 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Skor Keterampilan Smash Backhand Kelom- pok Fleksibilitas Rendah ................................................................. 142 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Skor Keterampilan Smash Backhand Kelom-
pok Fleksibilitas Tinggi Metode Massed Practice .......................... 143 Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Skor Keterampilan Smash Backhand Kelom-
pok Fleksibilitas Tinggi Metode Distributed Practice .................... 145 Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Skor Keterampilan Smash Backhand Kelom-
pok Fleksibilitas Rendah Metode Massed Practice ........................ 146 Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Skor Keterampilan Smash Backhand Kelom-
pok Fleksibilitas Rendah Metode Distributed Practice .................. 147 Tabel 4.10 Rangkuman Hasil Uji Normalitas ................................................... 148
xxvi
Tabel 4.11 Rangkuman Hasil Uji Homogenitas dengan Uji Bartlett ................ 151 Tabel 4.12 Rangkuman Hasil Perhitungan Anava ............................................. 152 Tabel 4.13 Rangkuman Hasil Uji Lanjut Hipotesis Tiap Kategori .................... 156
xxvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Lapangan Tenis Meja ................................................................... 21
Gambar 2.2 Tipe Dasar Perputaran Bola .......................................................... 27
Gambar 2.3 Otot Bahu dan Otot Dada yang Dominan Bekerja pada saat Ayu- nan Lengan ke Samping Tubuh Bagian Dalam pada Proses Gerak
Pukulan Smash Backhand Tenis Meja ......................................... 43 Gambar 2.4 Otot-otot Daerah Lengan Atas yang Dominan Bekerja pada saat
Terjadi Gerakan Ayunan Lengan ke Depan ke Atas pada Proses Gerak Pukulan Smash Backhand Tenis Meja ............................... 44
Gambar 2.5 Otot-otot Daerah Lengan Bawah yang Dominan Bekerja pada saat
Terjadi Gerakan ayunan Lengan ke Depan ke Atas Proses Gerak Pukulan Smash Backhand Tenis Meja ........................................ 45
Gambar 2.6 Otot-otot Perut yang Dominan Bekerja pada saat Terjadi Gerakan
Ayunan Lengan dari Depan Dada ke Depan ke Atas Proses Gerak Pukulan Smash Backhand Tenis Meja ........................................ 46
Gambar 2.7 Otot-otot Tungkai Atas yang Dominan Bekerja pada saat Terjadi
Gerakan Ekstensi yang Bersumbu pada Persendian Lutut pada Pro- ses Gerak Pukulan Smash Backhand Tenis Meja ......................... 47
Gambar 2.8 Otot-otot Tungkai Atas yang Dominan Bekerja pada saat Terjadi
Gerakan Fleksi yang Bersumbu pada Persendian Lutut Proses Ge- rak Pukulan Smash Backhand Tenis Meja .................................. 48
Gambar 2.9 Otot-otot Tungkai Bawah yang Dominan Bekerja pada saat Terja-
di Gerakan Pukulan Smash Backhand Tenis Meja ...................... 49 Gambar 2.10 Bentuk Latihan Bent-Over Lateral Raises, Dumbbell Curls, dan
One Arm Dumbbell Triceps Extensions ....................................... 55 Gambar 2.11 Bentuk Latihan Wrist Curls dan Reverse Wrist Curls ................. 56 Gambar 2.12 Bentuk Latihan Machine Trunk Rotations.................................... 57 Gambar 2.13 Bentuk Latihan Leg Extentions dan Leg Curls ............................. 58 Gambar 2.14 Sistem Tertutup ............................................................................ 59 Gambar 2.15 Sistem Terbuka ............................................................................. 60
xxviii
Gambar 2.16 Grafik Hubungan antara FMS dengan Resiko Cedera .................. 81 Gambar 3.1 Meja Pelaksanaan Tes Smash Backhand ...................................... 112 Gambar 4.1 Histogram Skor Keterampilan Smash Backhand Kelompok Me-
tode Massed Practice ................................................................... 139 Gambar 4.2 Histogram Skor Keterampilan Smash Backhand Kelompok Me-
tode Distributed Practice .............................................................. 140 Gambar 4.3 Histogram Skor Keterampilan Smash Backhand Kelompok Sta- bility Tinggi ................................................................................... 142 Gambar 4.4 Histogram Skor Keterampilan Smash Backhand Kelompok Sta- bility Rendah ................................................................................. 143 Gambar 4.5 Histogram Skor Keterampilan Smash Backhand Kelompok Sta- bility Tinggi Metode Massed Practice .......................................... 144
Gambar 4.6 Histogram Skor Keterampilan Smash Backhand Kelompok Sta- bility Tinggi Metode Distributed Practice .................................... 145
Gambar 4.7 Histogram Skor Keterampilan Smash Backhand Kelompok Sta- bility Rendah Metode Massed Practice ........................................ 146 Gambar 4.8 Histogram Skor Keterampilan Smash Backhand Kelompok Sta- bility Rendah Metode Distributed Practice .................................. 147
Gambar 4.9 Interaksi Metode Latihan dengan Fleksibilitas terhadap Keteram- pilan Smash Backhand pada Permainan Tenis Meja .................... 154
xxix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Jadwal Kegiatan Penelitian .......................................................... 189
Lampiran 2 Jadwal dan Program Latihan ....................................................... 193
Lampiran 3 Instrumen Penelitian .................................................................... 255
Lampiran 4 Face Validity Instrument .............................................................. 295
Lampiran 5 Data Uji Coba Instrumen Penelitian ............................................ 299
Lampiran 6 Pembagian Kelompok Sampel ..................................................... 379
Lampiran 7 Data Hasil Penelitian.................................................................... 387
Lampiran 8 Data Hasil Akhir Eksperimen Tes Keterampilan Smash Back- hand ............................................................................................. 391
Lampiran 9 Uji Normalitas .............................................................................. 393
Lampiran 10 Uji Homogenitas Varians ............................................................. 407
Lampiran 11 Distribusi Frekuensi ..................................................................... 411
Lampiran 12 Pengujian Hipotesis ..................................................................... 427
Lampiran 13 Uji Lanjut ..................................................................................... 431
Lampiran 14 Surat-surat Penelitian ................................................................... 443
top related