ketenangan dalam perspektif al-qur’an
Post on 20-Apr-2022
47 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Ketenangan dalam Perspektif Al-Qur’an
(Studi Analisis Term Saknîah dan Muthmainnah Menurut Tafsir Al-Iklîl
fî Ma’ânî At-Tanzîl Karya Mishbah Musthafa)
Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memenuhi Gelar Sarjana
Agama (S.Ag)
Oleh:
Nadila Rizkia Rahma
NIM: 17210861
PROGRAM STUDI ILMU AL- QUR’AN DAN TAFSIR (IAT)
FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH (FUD)
INSTITUT ILMU AL- QUR’AN (IIQ)
JAKARTA
2021 M/1442 H
Ketenangan dalam Perspektif Al-Qur’an
(Studi Analisis Term Saknîah dan Muthmainnah Menurut Tafsir Al-Iklîl
fî Ma’ânî At-Tanzîl Karya Mishbah Musthafa)
Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memenuhi Gelar Sarjana
Agama (S.Ag)
Oleh:
Nadila Rizkia Rahma
NIM: 17210861
Pembimbing:
Sofian Effendi, MA
PROGRAM STUDI ILMU AL- QUR’AN DAN TAFSIR (IAT)
FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH (FUD)
INSTITUT ILMU AL- QUR’AN (IIQ)
JAKARTA
2021 M/1442 H
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Ketenangan dalam Pesrpektif Al-Qur‟an (Studi Analisa
Makna Saknîah dan Muthmainnah Menurut Tafsir Al-Iklîl fî Ma‟ânî At-
Tanzîl Karya Mishbah Musthafa) yang disusun oleh Nadila Rizkia Rahma
dengan Nomor Induk Mahasiswa 17210861 telah menempuh proses
bimbingan dengan baik dan dinilai oleh pembimbing telah memenuhi syarat
ilmiah untuk diujikan sidang Munaqasyah.
Jakarta, 29 Juli 2021
Pembimbing
Sofian Effendi, S.Th.I, MA
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Ketenangan dalam Pesrpektif Al-Qur‟an (Studi
Analisis Term Saknîah dan Muthmainnah Menurut Tafsir Al-Iklîl fî Ma‟ânî
At-Tanzîl Karya Mishbah Musthafa)” yang disusun oleh Nadila Rizkia
Rahma dengan Nomor Induk Mahasiswa 17210861 telah dujikan dalam
sidang Munaqasyah Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-
Qur‟an Jakarta (IIQ) pada 2021. Skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Agama (S. Ag)
No Nama Jabatan Tanda Tangan
1 Dr. Muhammad Ulinnuha, Lc, MA Ketua Sidang
2 Mamluatun Nafisah, M. Ag Sekretaris
Sidang
3 Dr. Muhammad Ulinnuha, Lc, MA Penguji I
4 Ahmad Hawasyi, M. Ag Penguji II
5 Sofian Effendi, S. Th.I, MA Pembimbing
Jakarta, 03 Agustus 2021
Mengetahui
Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah
Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta
Dr. Muhammad Ulinnuha, Lc, MA
iii
PERNYATAAN PENULIS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Nadila Rizkia Rahma
NIM : 17210861
Tempat/Tanggal Lahir : Tangerang, 14 Juni 1999
Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Ketenangan dalam Pesrpektif Al-
Qur‟an (Studi Analisis Term Saknîah dan Muthmainnah Menurut Tafsir Al-
Iklîl Fî Ma‟ânî At-Tanzîl Karya Mishbah Musthafa)” adalah benar-benar
hasil karya saya kecuali kutipan-kutipan yang sudah disebutkan. Kesalahan
serta kekurangan di dalam karya ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab
saya.
Jakarta, 29 Juli 2021
Nadila Rizkia Rahma
iv
MOTTO
Lewatilah semuanya dengan baik
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada kedua orang tua saya, serta saudara-
saudara saya, dan juga kepada teman-teman yang sudah membantu dalam
menyelesaikan skripsi ini.
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt Tuhan semesta alam, yang telah
memberikan kita nikmat dan rahmat, karena dengan rahmat dan ridho-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Ungkapan yang pertama yang
penulis panjatkan adalah Alhamdulillah karena telah melewati masa-masa
sulit dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam tidak
lupa penulis ucapkan kepada Nabi besar kita Nabi Muhammad Saw yang
telah membimbing kita semua menuju jalan yang diridhoi-Nya.
Sungguh merupakan sebuah hasil karya yang tidak mungkin penulis
berhasil hantarkan, tanpa bantuan dan bimbingan serta motivasi dari berbagai
pihak yang penulis tidak akan melupakan budi baik mereka dalam penulisan
skripsi ini. Atas semua itu penulis sampaikan terimakasih kepada:
1. Ibu Prof. Hj. Huzaemah Tahido Yanggo, MA, Rektor Institut Ilmu Al-
Qur‟an Jakarta. Ibu Dr. Hj. Nadjmatul Faizah, M. Hum., selaku Warek I,
Bapak Dr. H. Dawud Aruf Khan, S.E, M.Si, selaku Warek II, Ibu Dr. Hj.
Romlah Widyawati, M. Ag, selaku Warek III Institut Ilmu Al-Qur‟an
Jakarta
2. Bapak Dr. H. M. Ulinnuha, Lc, MA Dekan Fakultas Ushuluddin dan
Dakwah
3. Ibu Mamluatun Nafisah, M. Ag Kaprodi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir
4. Bapak Sofian Effendi, S.Th.I, MA dosen pembimbing skripsi penulis,
yang telah memberikan bimbingan dengan sabar, arahan, kritik dan saran
demi terselesaikannya skripsi ini.
5. Saya ucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. H. M. Ulinnuha, Lc, MA
dan Bapak Ahmad Hawasyi, M. Ag selaku penguji I dan II pada sidang
munaqasyah penulis.
vii
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-
Qur‟an Jakarta beserta staff Tata Usaha Fakultas Ushuluddin dan
Dakwah yang telah membantu dan menstransformasikan ilmu
pengetahuan dengan tulus dan perhatian.
7. Seluruh Staff Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta yang telah membantu
penulis dalam pembuatan skripsi.
8. Bapak Dr. KH Ahmad Fathoni, Lc, MA, ibu Atiqah, ibu Samiah, ibu
Mayadah yang telah membimbing penulis dalam menghafalkan Al-
Qur‟an.
9. Terimakasih kepada kedua orang tua, Abi dan Umi dan saudara-saudara
serta keluarga yang telah mendoakan dan mendukung penulis dalam
segala hal.
10. Saudara seperjuanganku Nely Soraya, Nurul Fitri, Mutiah Ramadhani,
Qinta Berliana Valfini, yang selalu ada membersamai dalam keadaan
apapun.
11. Teman-teman kelas IAT A yang selalu menyemangati satu sama lain dan
terimakasih atas kebersamaannya selama 4 tahun, terimakasih untuk
teman-teman Dinda Aulia Putri, Iqlima Savera Camalia, Agustina Erika,
Nida Amalia, Lulu Zakiyatul Abshor, Nazmi Aulia Rahmah, Mawaddah
dan Qonitatu Zahara yang telah membersamai, mensupport dalam
keadaan apapun.
12. Dan seluruh teman-teman penulis yang sudah membantu dan mendoakan
Jakarta, 29 Juli 2021
Nadila Rizkia Rahma
viii
PEDOMAN TRANSLITASI
Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad
yang satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan skripsi di IIQ, translitrasi
Arab-Latin mengacu pada berikut ini:
1. Konsonan
th : ط a : أ
zh : ظ b : ب
„ : ع t : ت
gh : غ ts : ث
f : ف j : ج
q : ق h : ح
k : ك kh : خ
l : ل d : د
m : م dz : ذ
n : ن r : ر
w : و z : ز
h : ه s : س
` : ء sy : ش
y : ي sh : ص
dh : ض
2. Vokal
Vokal tunggal Vokal
Panjang
Vokal
rangkap
Fathah A آ Â Ai …ي
ix
Kasroh I ي Î و... Au
Dhammah U و Û
3. Kata Sandang
a. Kata sandang yang diikuti alif lam (ال) qomariyyah
Kata sandang yang diikuti alif lam (ال) qomariyyah ditransliterasikan
sesuai dengan bunyinya. Contohnya:
Al-Madinah : المدينث Al-Baqarah : التلرة
b. Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (ال) syamsiyah
Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (ال) syamsiyah
ditranslitersikan sesuai dengan aturan yang digariskan didepan dan
sesuai bunyinya. Contoh:
as-Sayyidah : السيده ar-Rajul : الرجل
سالشم :asy-Syams الدارمي : ad- Dârimi
c. Syaddah (Tasydîd)
Syaddah (Tasydîd) dalam sistem aksara Arab digunakan lambang ( ), sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan dengan huruf, yaitu
dengan cara nmenggandakan huruf yang bertanda tasydid. Aturan ini
berlaku secara umum, baik tasydid yang berada di tengan kata, di akhir
kata ataupun yang terletak setelah kata sandang yang diikuti oleh
huruf-huruf syamsiyah. Contoh: اةاالل Âmannâ billâhi : آمن
فىا ء Âmana as-Syufahâ‟u : آمنالس
ذي نال Inna al-Ladzîna : إن
ع Wa ar-rukka‟i : والرك
x
d. Ta Marbûthah (ة)
Ta Marbûthah (ة) apabila berrdiri sendiri, waqaf atau di ikuti oleh kata
sifat (na‟at), maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf “h”.
Contoh:
ئدةال أف : Al-Af‟idah.
ث اميل .Al-Jâmi‟ah Al-Islâmiyyah :الجامػثالإس
Sedangkan Ta Mârbuthah (ة) yang di ikuti atau disambungkan (Al-
Washal) dengan kata benda (ism), maka di alihaksarakan menjadi
huruf “t”. Contoh:
ةناصتثعامل : „Âmilatun Nâshibah.
ب دىيثالك
.Al-Âyat Al-Kubrâ : الأ
e. Huruf Kapital
Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan tetapi
apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), seperti penulisan awal
kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri, dan lain-lain.
Ketentuan yang berlaku pada PUEBI berlaku pula dalam alih aksara
ini, seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan kertentuan
lainnya. Adapun untuk nama diri yang diawali dengan kata sandang,
maka huruf yang ditulis kapital adalah awal nama diri, bukan kata
sandangnya. Contoh: „Ali Hasan al-„Âridh, al-„Asqallânî, al-Farmawî
dan seterusnya. Khusus untuk penulisan kata Al-Qur‟an dan nama-
nama surahnya menggunakan huruf capital. Contoh: Al-Qur‟an, Al-
Baqarah, Al-Fâtihah dan seterusnya.
xi
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... ii
PERNYATAAN PENULIS ...................................................................... iii
MOTTO ..................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .............................................................................. vi
PEDOMAN TRANSLITASI ................................................................... viii
DAFTAR ISI ............................................................................................. xi
ABSTRAK ................................................................................................. xiii
BAB I : PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Permasalahan ........................................................................ 4
1. Identifikasi Masalah ......................................................... 5
2. Pembatasan Masalah ........................................................ 5
3. Perumusan Masalah .......................................................... 6
C. Tujuan Penelitian .................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ................................................................ 6
E. Kajian Pustaka ...................................................................... 7
F. Kerangka Teori ..................................................................... 13
G. Metodologi Penelitian ........................................................... 14
1. Jenis Penelitian ............................................................... 14
2. Sumber Data ................................................................... 14
3. Teknik Pengumpulan Data ............................................. 15
4. Teknik Analisis Data ...................................................... 15
H. Tekhnik dan Sistematika Penulisan ...................................... 16
1. Teknik Penulisan ............................................................ 16
2. Sistematika Penulisan .................................................... 16
BAB II : TINJAUAN UMUM SAKINAH DAN MUTHMAINNAH .... 18
A. Pengertian Ketenangan ......................................................... 18
B. Pengertian Sakinah dan Muthmainnah ................................. 20
1. Pengertian Kata Sakinah ................................................. 20
2. Pengertian Kata Muthmainnah ........................................ 22
C. Ayat-ayat Sakinah dan Muthmainnah ................................... 23
xii
BAB III : BIOGRAFI KH MISHBAH MUSTHAFA DAN TAFSIR AL-
IKLIL FI MAANI AT-TANZIL ............................................. 43
A. Biografi KH Mishbah Musthafa .......................................... 43
1. Biofrafi KH Mishbah Musthafa ..................................... 43
2. Perjalanan Intelektual .................................................... 44
3. Murid dan Guru ............................................................. 48
4. Karya-Karya .................................................................. 48
B. Kitab Tafsir Al-Iklîl Fî Ma‟ânî At-Tanzîl ............................ 53
1. Latar Belakang Penulisan .............................................. 53
2. Sistematika Penulisan .................................................... 55
3. Metode dan Corak Penafsiran ........................................ 57
4. Sumber-Sumber dan Rujukan ........................................ 61
BAB IV : ANALISIS PENAFSIRAN KH MISHBAH MUSTHAFA
TENTANG SAKINAH DAN MUTHMAINNAH .................. 63
A. Penafsiran Ayat-Ayat Sakinah dan Muthmainnah dalam Al-Iklîl
Fî Ma‟ânî At-Tanzîl ............................................................. 63
B. Analisis Penafsiran KH Mishbah Musthafa pada Ayat-Ayat
Sakînah dan Muthmainnah dan Kontekstualisasinya pada Masa
Kini ...................................................................................... 83
BAB V : PENUTUP .................................................................................. 98
A. Kesimpulan ........................................................................... 98
B. Saran ..................................................................................... 99
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 100
xiii
ABSTRAK
Nadila Rizkia Rahma (17210861) Ketenangan dalam Pesrpektif Al-
Qur’an (Studi Analisis Term Sakinah dan Muthmainnah Menurut
Tafsir Al-Iklîl Fî Ma’ânî At-Tanzîl Karya Mishbah Musthafa) skripsi
Fakultas Ushuluddin dan Dakwah jurusan Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir Institut
Ilmu Al-Qur‟an Jakarta.
Di dalam kehidupan manusia, sering kali manusia mendapatakan
masalah. Saat masalah itu muncul manusia mengalami keresahan,
kegelisahan, setres atau bahkan penyakit lainnya. Pentingnya hati manusia
yang sehat, suci, bersih dan tenang pada diri seorang manusia sebagai bekal
dalam menjalani kehidupan di dunia yang haus akan masalah-masalah dan
dilema yang tidak pernah putus, selalu menghadang sepanjang kehidupan.
Karena hal seperti itulah manusia membutuhkan ketenangan sebagai bentuk
emosi positif agar terhindar dari hal-hal yang negatif. Dalam Al-Qur‟an telah
banyak dijelaskan tentang ketenangan. Kata ketenangan atau ketentraman
dalam Al-Qur‟an di sebut dengan kata sakînah dan muthmainnah.
Dalam penelitian ini penulis akan membahas makna kata sakînah dan
muthmainnah. Penelitian yang penulis tulis merupakan penelitian
kepustakaan (library research) yang didasarkan kepada tafsir Al-Iklîl Fî
Ma‟ânî At-Tanzîl sebagai sumber data primer dan buku-buku serta jurnal-
jurnal lainnya sebagai data sekunder. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif analisis, yaitu suatu upaya untuk mendeskripsikan penfasiran KH
Mishbah Musthafa tentang makna sakînah dan muthmainnah.
Hasil dari permasalahan yang telah disimpulkan adalah kata sakînah
dan muthmainnah diartikan oleh Mishbah Musthafa dengan beberapa kata
yaitu, tentrem, anteng, condong seneng dan ngaso. Kata tentrem menjelaskan
tentang kedamaian kehidupan, anteng menjelaskan tentang perbuatan-
perbuatan baik manusia, condong seneng menjelaskan tentang kasih sayang
antar manusia, dan ngaso menjelaskan tentang sesuatu yang mendatangkan
kebaikan pada tubuh. Dari keempat makna tersebut ada beberapa hal-hal
yang dapat mendatangkan atau mempengaruhi ketenangan yaitu, bertaubat,
beriman, bertakwa dan bertawakkal.
Kata Kunci: Ketenangan, Keimanan, Al-Iklîl Fî Ma‟ânî At-Tanzîl
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di dalam kehidupan manusia, sering kali manusia
mendapatakan masalah. Saat masalah itu muncul manusia mengalami
keresahan, kegelisahan, setres atau bahkan penyakit lainnya. Karena
fikiran yang tidak terkendali atau tidak tenang. Tidak jarang di suatu
masalah manusia tidak dapat menyelesaikan masalahnya. Bukan
berarti disetiap masalah tersebut tidak ada solusinya, melainkan sikap
kita terhadap masalah tersebut yang tidak tenang dan berpikir jernih
dalam menghadapi ataupun menyelesaikannya.
Kerusuhan, perpecahan, dan konflik individu maupun sosial
banyak terjadi dimana-mana. Terjadinya suatu tension (peristiwa)
atau ketegangan pada seseorang menjadi penyebab terjadinya konflik.
Konflik jiwa itu bermacam-macam manifestasinya pada individu; ada
diantara mereka mengalami ketegangan jiwa, stress dikarenakan
berbagai faktor kesulitan hidup, misalnya; mereka tidak mampu
membiayai keluarga, diberhentikan dari pekerjaan (PHK) dan ada
pula karena fakor keretakan keluarga, diusir oleh keluarganya.1
Seperti baru-baru ini di salah satu daerah di kota Tangerang Selatan.
Seorang anak muda melakukan percobaan bunuh diri dengan cara
melompat dari jembatan layang tol Jakarta-Serpong hingga tidak
sadarkan diri. Merasa putus dalam menjalani kehidupannya hingga ia
nekat untuk menghabisi dirinya sendiri. Karena tidak ada ketenangan
hati dalam dirinya dan masih jauh dari Allah Swt, sehingga membuat
ia nekat untuk menghabisi dirinya sendiri lantaran hidupnya digeluti
1Syaiful Hamali, Dampak Konversi Agama Terhadap Sikap dan Tingkah Laku
Keagamaan Individu, Jurnal Al-Adya 7, No. 2, Juli-Desember (2012),, h.28
2
dengan banyak masalah. Dan saat seperti itulah manusia butuh
ketenangan, baik hati maupun pikiran.2
Pentingnya hati manusia yang sehat, suci, bersih dan tenang
pada diri seorang manusia sebagai bekal dalam menjalani kehidupan
di dunia yang haus akan masalah-masalah dan dilema yang tidak
pernah putus, selalu menghadang sepanjang kehidupan. Apalagi
menghadapi kehidupan dunia yang serba modern dan kondisi serba
sulit. Kehidupan modern seperti saat ini telah banyak memberikan
janji-janji kemudahan dan kesuksesan dalam hal materi, tetapi hal itu
tidak cukup untuk memberikan bekal yang kuat bagi umat manusia.
Sehingga banyak sekali manusia modern saat ini yang tersesat dalam
kemajuan kemodernannya. Kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan
dan budaya masyarakat yang modern tidak dapat memberikan
keterangan jelas tentang arti dari kehidupan, sehingga banyak sekali
manusia masa kini yang mengalami keresahan batin akibat dari
kemajuan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengacu
pada rasionalitas, manusia merasa terasing dalam kehidupannya
sehingga hilangnya struktur sosial dalam masyarakat masa kini.3
Karena hal seperti itulah manusia mencari penenang hati dan batin
sesuai dengan fitrahnya.
Dalam Al-Qur‟an ketenangan atau ketentraman itu di sebut
dengan kata sakînah dan muthmainnah. Dalam Al-Qur‟an telah
banyak dijelaskan tentang ketenangan dan rasa tenang. Seperti pada
penjelasan dalam tafsir Al-Jami‟ Lî Ahkam Al-Qur‟an Karya Imam
Al-Qurthubi (W. 1273 M) menjelaskan bahwa kata sakînah di sama
artikan dengan kesabaran. Dalam penelitian yang ditulis oleh
2Novi Nurjannah Azhari, “Ketenangan Hati dalam Al-Qu‟an”, Skripsi Sarjana
Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Surabaya, 2019), h.5 3 Wira Maqna Uli, “Konsep Ketentraman dalam Al-Qur‟an”, Skripsi, h.6
3
Muhammad Muslim ia mengemukakan bahwa sakînah adalah tenang
dengan keadaan sesuatu sebelumnya bergerak dan mengusir rasa takut
serta kecemasan. Adapun tuma‟nînnah adalah ketenangan khusus
pada hati ditunjangi dengan ilmu, pengabaran keyakinan dan
keberuntungan.
Dari beberapa penjelasan tentang makna sakînah dan
muthmainnah, juga masih banyak lagi makna sakînah dan
muthmainnah dalam Al-Qur‟an dan dengan pelafalan atau ejaan kata
yang berbeda dengan makna yang sama, maka yang akan menjadi
fokus pembahasan dalam penelitian ini adalah tentang sakînah dan
muthmainnah dalam tafsir Al-Iklîl Fî Ma‟ ânî At-Tanzîl karya KH
Mishbah Musthafa (W. 1994 M) beliau dikenal sebagai ulama
pesantren yang sangat produktif dalam menulis berbagai bidang
keilmuan, dikenal juga sebagai seorang mufasir Nusantara yang
berkompeten.4
Penelitian ini menarik untuk dikaji, mengingat banyaknya
problem-problem kehidupan yang sering kali menyesatkan manusia
ke dalam hal-hal yang negatif, maka diperlukannya ketenangan agar
manusia dapat memilah problem-problem tersebut ke dalam hal-hal
positif.
Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk mengkaji lebih jauh
tentang ketenangan yang terdapat di dalam Al-Qur‟an. penulis akan
memfokuskan ke dalam tafsir Al-Iklîl Fî Ma‟ ânî At-Tanzîl. Maka
dari itu penulis akan melakukan penelitian dengan judul
“Ketenangan dalam Perspektif Al-Qur’an” (Studi Analisis Term
Sakinah dan Muthmainnah Menurut Tafsir Al-Iklîl Fî Ma’ânî At-
4 Faila Sufatun Nisak, “Penafsiran QS. Al-Fatihah KH. Mishbah Musthafa: Studi
Intertektualitas dalam Kitab Al-Iklîl Fî Ma‟ ânî At-Tanzîl, Jurnal Keislaman dan
Kemasyarakatan 3, No. 2, h.150
4
Tanzîl Karya Mishbah Musthafa). Alasan penulis menggunakan
kitab tafsir Al-Iklîl Fî Ma‟ ânî At-Tanzîl karya Misbah Musthafa
karena tafsir ini bercorak sufi dan al-adabî ijtima‟i. Oleh karena itu,
menurut penulis tafsir ini dapat memberikan jawaban atas penelitian
yang akan penulis teliti. Dan juga untuk mengkaji lebih jauh
mengenai pemahaman dan makna Sakînah dan Muthmainnah dalam
Al-Qur‟an.
B. Permasalahan
Dalam menguraikan permasalahan terkait tema yang menjadi
obyek penelitian perlu dijelaskan hal-hal berikut:
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis
mengidentifikasikan beberapa masalah yang akan dijadikan
bahan penelitian, yaitu:
Dalam kehidupan manusia, sudah menjadi hal yang biasa
jika mendapati masalah, tetapi tidak sedikit dari manusia ketika
mendapati masalah ia merasakan kegelisahan batin akibat dari
masalah tersebut. Sehingga dari problem-problem tersebut dapat
menimbulkan perbuatan-perbuatan negatif yang dapat menyakiti
dirinya.
Problem-problem kehidupan masa kini yang sering kali
menyesatkan manusia ke dalam hal-hal negatif, maka
diperlukannya ketenangan untuk memberikan emosi positif
terhadap problem-problem kehidupan masa kini. Oleh karena itu,
penulis ingin membahas tentang ketenangan yang ada di dalam
Al-Qur‟an. Ketenangan di dalam Al-Qur‟an disebut dengan
sakînah dan muthmainnah.
5
2. Pembatasan Masalah
Agar lebih fokus dan terarah dan tidak melebar pada
materi-materi yang tidak berkaitan dengan judul ini, maka
pembatasan masalah pada penelitian ini diperlukan. Penelitian ini
terbatas pada ayat-ayat Al-Qur‟an yang membahas tentang
ketenangan pada kata sakînah dan muthmainnah. Oleh karena itu
penulis membatasi menjadi beberapa ayat yang ingin dikaji, yaitu
pada surah Al-Baqarah ayat 248 dan 260, At-Taubah ayat 26, 40
dan 103, Al-Fath ayat 4, 18 dan 26, al-Anfal ayat 10, Yunus ayat
7, an-Nahl ayat 106 dan 112, ar-Ra‟d ayat 28, al-Qashsash ayat
73, al-A‟raf ayat 189, al-Fajr ayat 27. Perlu kiranya membatasi
kitab tafsir yang membahas kata sakînah dan muthmainnah dalam
Al-Qur‟an yaitu pada kitab tafsir Al-Iklîl Fî Ma‟ ânî At-Tanzîl
karya Mishbah Musthafa. Kitab tafsir Al-Iklîl Fî Ma‟ ânî At-
Tanzîl ditulis lengkap 30 juz dengan menggunakan metode
analisis (al-Manhaj al-Tahlili) yang memberikan cukup perhatian
terhadap persoalan-persoalan sosial kemasyarakatan (al-adabî al-
ijtima‟î)
3. Rumusan Masalah
Untuk memperjelas permasalahan dan persoalan yang
dibahas dalam penelitian ini maka perlu disampaikan perumusan
masalah. Adapun rumusan masalah yang ingin diteliti oleh
penulis adalah;
a. Bagaimana penafsiran Al-Qur‟an tentang ayat-ayat sakînah
dan Muthmainnah dalam tafsir Al-Iklîl fî Ma‟ ânî At-Tanzîl?
b. Bagaimana kontekstualisasi penafsiran KH Mishbah
Musthafa dalam tafsir Al-Iklîl Fî Ma‟ ânî At-Tanzîl?
6
C. Tujuan Penelitian
Setiap penelitian dan kajian tentunya memiliki tujuan yang
mendasari penelitian tersebut. Sejalan dengan hal tersebut,
berdasarkan dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk:
1. Memberikan penjelasan serta menganalisa bagaimana penfasiran
Al-Qur‟an tentang sakînah dan muthmainnah dalam tafsir Al-Iklîl
Fî Ma‟ ânî At-Tanzîl.
2. Melakukan kontekstualisasi penafsiran Al-Iklîl Fî Ma‟ ânî At-
Tanzîl.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
a. Manfaat penelitian ini adalah memberikan pengetahuan
kepada setiap pembaca dalam memahami maksud ayat-ayat
yang berkenaan dengan konsep ketenangan.
b. Penelitian ini juga mudah-mudahan dapat memberikan
khazanah keilmuan dalam Islam khususnya dalam bidang
tafsir, dapat bermanfaat baik bagi kepentingan akademis,
maupun masyarakat luas terutama kaum muslimin. Dan dapat
membantu usaha peningkatan dan penghayatan serta
pengamalan ajaran dan nilai-nilai yang terkandung di dalam
Al-Qur‟an.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan langsung bagaimana penjelasan
tentang teori-teori ketenangan dalam hidup
b. Bagi Masyarakat
7
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat
umum akan pentingnya dalam keseharian untuk menjalankan
aktivitas kehidupan sehari-hari agar semakin sabar dan ikhlas
menjalaninya.
E. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka berisi kajian literatur yang relevan dengan
pokok bahasan penelitian yang akan dilakukan atau beberapa
penelitian yang sebelumnya mempunyai kemiripan dengan penelitian
ini,5 atau bahkan memberikan inspirasi dan mendasari dilakukannya
penelitian. Dari penulusuran pustaka yang penulis lakukan, ada
beberapa skripsi dan jurnal yang membahas tentang ketenangan atau
pokok-pokonya darinya, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Skripsi dengan judul “Makna Nafs Muthmainnah dalam Surah
Al-Fajr ayat 27 (Studi Komparatif Penafsiran Muhammad Abduh
dan Buya Hamka)” disusun oleh Dyah Muthmainnah Safitri
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana strata satu (S-
1) dalam program studi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir di Universitas
Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya tahun 2019.
Sebuah sifat jiwa (nafs) yang disebut juga jiwa yang
tenang (nafs muthmainnah) terdapat ciri-cirinya, dengan adanya
ciri-ciri tersebut, pada hakikatnya ia telah mencapai puncak dari
kebahagian. Adapun hal-ha yang mempengaruhi seseorang untuk
tidak mendapatkan ketenangan daam dirinya antara lain karena
keraguan terhadap keyakinan yang ia anut, lebih sering mengurus
hal-hal duniawi, kurangnya pengetahuan keagamaan, selalu
berharap imbalan dari apa yang ia kerjakan, tidak mensyukuri
5 Humaira, “Upaya Memperoleh Ketenangan Jiwa dalam Perspektif Al-Qur‟an”,
(Skripsi Sarjana Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Banda Aceh,
2019), h.9
8
nikmat yang Allah berikan. Untuk mendapatkan ketentraman jiwa
maka hal-hal tersebut harus di ganti dengan hal-hal yang positif.6
Dalam penelitian Dyah Muthmainnah ia mendeskripsikan
serta menemukan perbedaan dan persamaan antara pendapat dua
mufasir yaitu Muhammad Abduh dan Buya Hamka terhadap
penafsiran surat al-Fajr ayat 27. Disebabkan karena bedanya latar
belakang keilmuan, lingkungan tempat tinggal para mufasir.
Muhammad Abduh dalam penafsirannya memaknai nafs
muthmainnah adalah seperti orang dermawan yang selalu
bersyukur dengan apa yang teah dimilikinya, yang
membelanjakan harta untuk orang-orang yang membutuhkan.
Sedangkan Buya Hamka memaknai sebagai tingkat ketenangan
jiwa yang paling tinggi yang diperoleh melalui berbagai macam
rintang Al-Iklîl Fî Ma‟ ânî At-Tanzîl. an dan cobaan sehingga
dalam dirinya tidak ada ketakutan apapun karena merasa sangat
dekat dengan Allah Swt. Kontribusi skripsi tersebut pada
penelitian ini adalah memberikan beberapa informasi tentang
pengaruh seseorang untuk mendapatkan ketenangan. Dalam
penelitian yang ditulis oleh Dyah Muthmainnah, ia menjelaskan
perbedaan dan persamaan antara dua mufasir sedangkan
penelitian yang akan penulis teliti disini adalah memaparkan
makna sakinah dan muthmainnah pada tafsir Al-Iklîl Fî Ma‟ ânî
At-Tanzîl karya Mishbah Musthafa.
2. Skripsi yang berjudul “Ketenangan Hati dalam Al-Qur‟an (Telaah
Pemikiran Syaikh Najmuddin al-Kubro)” oleh Novi Nurjannah
Azhari sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana agama
6 Dyah Muthmainnah Safitri, “Makna Nafs Muthmainnah dalam Surah Al-Fajr ayat
27 (Studi Komparatif Penafsiran Muhammad Abduh dan Buya Hamka)”, Skripsi Sarjana,
Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri, Surabaya, 2019), h.24
9
(S. Ag) dalam program studi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir di
Universitas Negeri Sunan Ampel Surabaya tahun 2019.
Karena berbedanya zaman, budaya dan sosial historis
berbeda pula ujian dan tantangan yang dihadapi. Mayoritas dari
masyarakat yang belum mengetahui cara dalam menempuh dan
memperoleh ketenangan hati sejati, akan terjerumus pada
kesalahan-kesalahan yang akan mereka perbuat setelahanya.
Maka skripsi ini disusun untuk membahas sebuah kontruk
pemikiran Syaikh Najmuddin al-Kubro (W. 1221 M) dalam
menafsirkan tentang ketenangan hati melalui kacamata sufistik di
era modern kontemporer, yang mempunyai keunikan dalam
menafsirkan ayat demi ayat Al-Qur‟an. melalui perspektif
Najmuddin al-Kubro yang mempunyai latar belakang seorang
mufassir sufi yang berjaya di masanya. Najmuddin al-Kubro
dalam karya nya at-Ta‟wilat an-Najmiyah Fî Tafsîr al-Isyarî al-
Sufî yang membahas beberapa ayat Al-Qur‟an menggunakan
ta‟wil dan makna isyarî. Ia mempunyai keunikan dalam
menafsirkan ayat demi ayat Al-Qur‟an, menggunakan pemaknaan
tujuh makna batin disetiap ayatnya.7
Dalam penelitiannya Novi Nurjannah Azhari membahas
ketenangann hati, jiwa, ruh batin serta hal-hal yang
menitikberatkan kepada pemahaman tafsir isyari serta ayat-ayat
dalam Al-Qur‟an dan implikasinya penafsiran Syaikh Najmuddin
al-Kubro dalam tariqat Kubrawiyyah. Kontribusi skripsi tersebut
pada penelitian ini adalah memberikan informasi bahwa sebelum
memperoleh ketenangan maka seseorang harus berupaya
melakukan amalan-amalan untuk mendapatkan ketenangan.
7 Novi Nurjannah Azhari, “Ketenangan Hati dalam Al-Qu‟an”, Skripsi, h. 9
10
Dalam penelitian Novi Nurjanah Azhari, ia menspesifikan
penelitiannya pada ketenangann hati, jiwa, ruh batin serta hal-hal
yang menitikberatkan kepada pemahaman tafsir isyari. Sedangkan
penelitian yang akan peneliti tulis adalah memaparkan makna kata
sakînah dan muthmainnah dalam tafsir Al-Iklîl Fî Ma‟ ânî At-
Tanzîl karya Mishbah Musthafa.
3. Skripsi yang berjudul “Upaya Memperoleh Ketenangan Jiwa
dalam Perspektif Al-Qur‟an (Studi Deskriptif Analsis Tafsir-
Tafsir Tematik)” disusun oleh Humaira sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana strata satu (S-1) dalam program studi
Bimbingan dan Konseling Islam di Universitas Islam Negeri Ar-
Raniry Banda Aceh tahun 2019.
Ketenangan jiwa merupakan sesuatu hal yang selalu
didambakan oleh setiap manusia. Manusia yang tenang adalah
manusia yang merasakan kedamaian dan memiliki kepribadian
yang mampu menguasai emosional secara profesional.Perasaan
tidak tenang, rasa takut serta kegundahan sering mengganggu
pikiran manusia sehingga menyebabkan seseorang menjadi stress.
Salah satu cara untuk menghilangkan hal tersebut adalah dengan
mengingat Allah Swt.8 Namun tidak jarang dari manusia mecari
ketenangan dengan cara yang tidak dibenarkan syari‟at, yang
hanya bisa menenangkan sesaat seperti memakai obat-obatan
terlarang.
Dalam penelitian Humaira, ia ayat-ayat yang menjelaskan
ketenangan jiwa dan upaya memperoleh ketenangan jiwa dalam
perspektif Al-Qur‟an. Berbeda dengan penelitian yang akan
8Humaira, “Upaya Memperoleh Ketenangan Jiwa dalam Perspektif Al-Qur‟an”,
Skripsi, h.4-5
11
penulis teliti, penulis lebih spesifik kepada kata sakinah dan
muthmainnah dalam Al-Qur‟an pada tafsir Al-Iklîl Fî Ma‟ ânî At-
Tanzîl karya Mishbah Musthafa. Kontribusi skripsi tersebut pada
penelitian ini adalah memberikan beberapa informasi tentang
upaya mendapatkan ketenangan.
4. Jurnal yang berjudul “Sakinah dalam Perspektif Al-Qur‟an”
disusun oleh Armin Tedy salah satu dosen FUAD IAIN Bengkulu
dalam jurnal El-Afkar. Dalam penelitiannya beliau menyimpulkan
sakinah adalah ketenangan atau kemantapan yang diberikan oleh
Allah Swt didalam hati orang-orang mukmin yang berjihad untuk
menegakkan agama Islam dengan ketulusan dan keikhlasan. Jika
sakînah ini di kaitkan dengan keluarga sakînah disini berarti
ketenangan yang dimiliki oleh suami istri karena keduanya merasa
ikhlas atasa jodoh yang diberikan Allah Swt sehingga mereka
mampu menjalankan hak dan kewajiban mereka masing-masing.9
Kontribusi penelitian tersebut pada penelitian iniadalah
memberikan informasi beberapa makna singkat tentang kata
sakînah dalam Al-Qur‟an. Berbeda dengan penelitian yang akan
penulis tulis, disini penulis akan menjelaskan apa makna sakînah
dan muthmainnah dalam tafsir Al-Iklîl Fî Ma‟ ânî At-Tanzîl karya
Mishbah Musthafa.
5. Skripsi yang berjudul “Konsep Lafaz Sakînah dan Tuma‟nînnah
dalam Al-Qur‟an” disusun oleh Muhammad Muslim bin Abd
Razak sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana agama
(S. Ag) dalam program studi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir di
9Armin Tedy. “Sakinah dalam Perspektif Al-Qur‟an,” Jurnal El-Afkar 7, No. II
Juli-Desember, (2018), h.45
12
Universitas Negeri Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh Tahun
2019.
Lafazh sakînah dan tuma‟nînnah mempunyai makna yang
sama dari konteks bahasa yaitu ketenangan, namun ungkapan
kedua makna tersebut di dalam Al-Qur‟an mengandung sifat yang
berlainan dan berbeda. Ada alasan yang sangat mempengaruhi
penulis untuk mengkaji tentang berpedaan makna disamping sifat
dari lafazh sakînah dan tuma‟nînnah. Ketika melakukan kajian
pustaka di beberapa kitab-kitab tafsir Al-Qur‟an, Muhammad
Muslim menemukan bahwa lafazh saki\înah sering ditafsirkan
dengan lafazh tuma‟nînnah begitupun sebaliknya.10
Dalam penelitian Muhammad Muslim bin Abd Razak
mengfokuskan pada sinonimitas kata sakînah dan tuma‟nînnah
sedangkan penulis fokus pada makna yang terkandung pada kata
sakînah dan muthmaînnah serta penafsiran kata sakînah dan
muthmainnah dalam tafsir Al-Iklîl Fî Ma‟ ânî At-Tanzîl karya
Mishbah Musthafa. Seperti halnya penulis, Muhammad Muslim
juga menggunakan metode penelitian pustaka (library search).
Dari hasil penelitiannya Muhammad Muslim menyimpulkan
bahwa ia menemukan perbedaan antara lafazh sakînah dan
tuma‟nînnah yaitu, sakînah adalah tenang dengan keadaan sesuatu
sebelumnya bergerak dan mengusir rasa takut serta kecemasan.
Adapun tuma‟nînnah adalah ketenangan khusus pada hati
ditunjangi dengan ilmu, pengabaran keyakinan dan
keberuntungan. Kontribusi skripsi tersebut pada penelitian
10Muhammad Muslim, “Konsep Lafazh Sakinnah dan Tuma‟ninnah dalam Al-
Quran”, Skripsi, h. 6
13
iniadalah memberikan informasi singkat tentang arti dari kata
sakînah dan muthmainnah.
F. Kerangka Teori
Tafsir Maudhû‟î adalah tafsir yang menghimpun dan
menyusun ayat-ayat Al-Qur‟an yang memiliki kesamaan arah dan
tema, kemudian memberikan penjelasan dan mengambil kesimpulan
dari satu tema tertentu.11
Pada penelitian ini penulis menggunakan teori „Abd al-Hayy
Al-Fârmâwî. Beliau lahir pada tahun 1942 di mesir. Al-Fârmâwî
adalah seorang Ulama yang aktif dalam bidang ulumul Qur‟an dan
tafsir dan telah banyak menghasilkan karyanya dalam dunia
penafsiran yang juga disertai dengan langkah atau metode dalam
menafsirkan Al-Qur‟an.
Al-Fârmâwî menegaskan bahwa Al-Qur‟an merupakan
petunjuk bagi seluruh umat manusia di mana pun ia berada. Baik
mereka yang hidup di masa lampau, masa kini maupun masa yang
akan datang. Hal yang seperti inilah yang merupakan alasan sangat
diperlunya upaya pengkajian Al-Qur‟an.Bagi Al-Fârmâwî Al-Qur‟an
harus bisa di pahami agar kandungan yang ada di dalamnya bisa di
amalkan.
Al- Fârmâwî menetapkan tafsir tematik sebagai sebagai salah
satu metode (manhaj) dari tafsir yang empat, yaitu: tahlîlî, ijmâlî,
muqarân dan maudhû‟î. Tafsir tematik yang di tawarkan oleh Al-
Fârmâwî adalah bentuk upaya mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur‟an
yang bernaung pada satu tema khusus, kemudian menempatkan ayat-
11 M. Quraish Shihab dkk, Sejarah dan Ulumul Qur‟an, (Jakarta: Pustaka Firdaus,
2013), h.193
14
ayat tersebut dalam satu judul tertentu, lalu menafsirkan ayat-ayat
tersebut secara penjelasan tematik.
Oleh karena itu, penulis mengambil teori Al- Fârmâwî dalam
penelitian ini bertujuan untuk bisa menjelaskan secara detail tentang
makna sakînah dan muthmainnah yang akan penulis teliti dalam
penelitian ini.
G. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan
menggunakan metode studi pustaka (Library Search) yakni
pengumpulan data dengan cara membaca, menelaah sumber-
sumber tertulis berupa ayat-ayat Al-Qur‟an, kitab-kitab tafsir,
buku-buku pendukung, dan literatur lainnya yang berhubungan
dengan penelitian ini.
2. Sumber Data
Sebagai mana yang telah kita ketahui sumber data terbagi
menjadi dua yaitu sumber data primer dan sekunder, yang
diuraikan sebagai berikut:
a. Sumber Data Primer
Data primer adalah berupa data pokok atau utama dari
penelitian ini, yang bersumber dari tafsir Al-Iklîl Fî Ma‟ ânî
At-Tanzîl karya Mishbah Musthafa.
b. Sumber Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang bersifat dan
bentuknya berupa penjelasan yang terkait dengan penelitian
15
ini,12
data sekunder di penelitian ini adalah referensi-
referensi, buku-buku atau jurnal-jurnal yang terkait dengan
tema sakînah dan muthmainnah dalam Al-Qur‟an.
3. Teknik Pengumpulan Data
Sebagaimana seperti di awal metodologi bahwa penelitian
ini menggunkan metode Library Search, maka teknik
pengumpulan data yang dipakai adalah teknik dokumentatif yakni
dengan membaca kitab-kitab yang berkaitan dengan ayat-ayat
dan bahan-bahan serta hal-hal yang berhubungan dengan tema,
menelaah buku dan literatur lainnya yang berhubungan dengan
skripsi ini. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
Pertama, menghimpun ayat-ayat yang bertema ketenangan
(sakînah dan muthmainnah)
Kedua, memaparkan penjelasan bagaimana makna serta
penjelasan tafsir tentang kata sakînah dan muthmainnah
Ketiga, penulis memfokuskan penelitian ini pada kata
sakînah dan muthmainnah dalam arti ketenangan saja.
4. Teknik Analisis Data
Metode yang dipakai untuk menganalisis data dalam
penelitian ini adalah metode deksriptif-analisis. Adapun langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut
a. Mengumpulkan kitab tafsir dan buku-buku yang berkaitan
dengan penelitian ini guna menguraikan analisis makna dari
penelitian secara meluas dan sistematis, sehingga
12Muhammad Muslim, “Konsep Lafazh Sakinah dan Tuma‟ninnah dalam Al-
Quran”, Skripsi, h.11
16
menghasilkan penelitian yang objektif dalam mengungkapkan
pesan.13
b. Memaparkan secara informatif bagaimana penafsiran Misbah
Musthafa dalam tafsir Al-Iklîl Fî Ma‟ ânî At-Tanzîl l tentang
ketenangan (sakînah dan muthmainnah).
H. Teknik dan Sistematika Penulisan
1. Teknik Penulisan
Teknik penulisan ini merujuk pada petunjuk teknis
penulisan proposal dan skripsi Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta
tahun 2021.
2. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan suatu gambaran yang jelas dan singkat
tentang penulisan ini, penulis membagi beberapa bab dalam
penelitian ini, yang mana setiap bab berisi persoalan tertentu
secara berkaitan.14
Adapun sistematika penulisan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bab pertama, bab ini berisi pendahuluan yang menguraikan
tentang problematika dan signifikasi penelitian. Pendahuluannya
meliputi latar belakang masalah yang berisikan alasan
diangkatnya tema penelitian ini, perumusan dan pembatasan
masalah, tujuan dan manfaat yang akan di peroleh dalam
penelitian ini. Metode penelitiannya meliputi jenis penelitian,
sumber data, teknik pengumpulan data dan metode analisis data.
13 Novi Nurjannah Azhari, “Ketenangan Hati dalam Al-Qu‟an”, Skripsi, h.16
14 Asep Hilmi, “Konsep Hidup Sejahtera Perspektif Al-Qur‟an”, Skripsi Sarjana
Faultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Jakarta, 2018), h.14
17
Dan yang terakhir memaparkan sitematika penulisan penelitian
ini.
Bab kedua, bab ini berisi tentang tinjauan umum tentang
makna kata sakînah dan muthmainnah dan menguraikan makna
kata sakînah dan muthmainnah dari segi etimologi dan
terminologi, pandangan umum para ulama tentang sakînah dan
muthmainnah, ayat-ayat sakînah dan muthmainnah serta asbabun
nuzul dan penggolongan ayat makkiyah dan madaniyah
Bab ketiga, bab ini berisi tentang biografi KH Mishbah
Musthafa, latar belakang penulisan tafsir, serta metode dan corak
penafsirannya.
Bab keempat, bab ini berisi tentang makna sakînah dan
muthmainnah, penafsiran ayat sakînah dan muthmainnah serta
analisis ayat pada tafsir Al-Iklîl Fî Ma‟ânî At-Tanzîl.
Bab kelima, bab ini merupakan bagian penutup yang
berisikan kesimpulan dan saran dari penelitian ini.
98
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan penelitian tentang term sakînah dan
muthmainnah dalam tafsir Al-Iklîl Fî Ma‟ânî At-Tanzîl, seperti yang
telah dijelaskan secara rinci disetiap bab. Oleh karena itu, penulis
mencoba untuk menarik kesimpulan yang mungkin dapat mewakili dari
seluruh penjelasan di atas, sebagai berikut:
1. Pada penafsiran yang ditulis oleh Mishbah Musthafa dalam kitab Al-
Iklîl Fî Ma‟ânî At-Tanzîl mengenai kata sakînah dan muthmainnah
yang memiliki makna ketenangan, KH Mishbah Musthafa
mengartikan dengan beberapa kata yaitu sebagai berikut:
a. Tentrem, Mishbah Musthafa mengartikan makna tentrem untuk
pemaknaan tentang kehidupan seperti kehidupan yang damai.
b. Anteng, Mishbah Musthafa mengartikan makna anteng untuk
perbuatan-perbuatan atau tingkah laku baik yang dilakukan
manusia.
c. Condong Seneng, digunakan kepada sesuatu yang menjelaskan
tentang kasih sayang.
d. Ngaso, digunakan untuk sesuatu yang dapat mendatangkan
kebaikan pada tubuh.
2. Faktor-faktor yang memperngaruhi ketenangan ada tiga, yaitu
bertaubat, setiap manusia yang bertaubat atau kembali kepada Allah
Swt ialah orang-orang yang mau beriman dan hatinya memperoleh
ketenangan. Beriman, seseorang yang telah melakukan taubat dan
beriman kepada Allah Swt hatinya akan tenang karena mengingat
99
janji-janji Allah Swt. Bertakwa, Allah Swt memerintahkan kepada
umat muslim untuk terus bertakwa kepada-Nya supaya orang-orang
muslim terhindar dari kemusyrikan. Bertawakkal, tawakkal adalah
puncak tertinggi atau pucuk terakhir dari keimanan. Jikalau iman
sudah matang, tawakkal pasti akan timbul dengan sendirinya.
B. Saran
Penelitian ini merupakan kajian yang sangat penting untuk
diketahui umat muslim. Perkembangan zaman yang begitu pesat dan
kehidupan modern yang memberikan janji-janji kemudahan dalam hal
kesuksesan dan juga materi ini belum cukup untuk memberikan bekal
yang kuat bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, manusia
membutuhkan sandaran yang kokoh, kontrol hati dan kontrol diri untuk
menjalankan kehidupannya.
Mengingat luasnya kandungan pesan-pesan ayat-ayat Al-Qur‟an,
penelitian ini tentu sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya masih
banyak aspek yang perlu dikaji dan diteliti. Dengan demikian,
diharapkan penelitian selanjutnya dapat mengkaji secara spesifik dan
mendetail terkait dengan pemikiran Mishbah Musthafa dalam tafsir Al-
Iklîl Fî Ma‟ânî At-Tanzîl. Harapan penulis penelitian ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca, dan dapat digunakan sebagai acuan bagi
peneliti selanjutnya.
100
DAFTAR PUSTAKA
Afanurriza, Edi. “An-Nafs Al-Muthmainnah dalam Al-Qur‟an Menurut
Imam Al-Mahali dan Imam As-Suyuti dalam Tafsir Al-
Jalalain”, Skripsi, STAIN Kudus, 2015.
Apriani, Penida Nur. “Analisis Ayat-Ayat Tawakkal dalam Al-Qur‟an”,
Skripsi UIN Jakarta, 2018.
Asmah, Siti. “Biografi dan Pemikiran KH. Misbah Mustofa Bangilan
Tuban (1919-1994)”, Skripsi, IAIN Sunan Ampel, 2012.
Azhari, Novi Nurjannah. “Ketenangan Hati dalam Al-Qu‟an” Skripsi,
UIN Sunan Ampel, 2019. Tidak diterbitkan (t.d)
Az-Zuhaili, Wahbah . Tafsir Al-Munir. Jilid 5. Jakarta: Gema Insani,
2016.
Baidowi, Ahmad. “Aspek Lokalitas Tafsir Al-Iklîl Fî Ma‟ânî At-Tanzîl
Karya Mishbah Musthafa”, dalam Jurnal Nun, Vol. 1, No. 1,
2015.
Baqi, Muhammad Fuad Abdul. Mu‟jam al-Mufaras lî al-Fazh Al-
Qur‟an al-Karîm.
Burhanuddin, “Zikir dan Ketenangan Jiwa (Solusi Islam Mengatasi
Kegelisahan dan Kegalauan)”, dalam Jurnal Media Intelektual
Muslim dan Bimbingan Rohani, Vol. 6, No. 1, 2020.
Fahma Maulida dan Ahmad Zainal Abidin, “Kebinekaan Agama dan
Budaya dalam Tafsir Al-Iklîl Fî Ma‟ânî At-Tanzîl”, dalam
Jurnal Ilmu Ushuluddin, Vol. 7, No. 2, Juli 2020.
Fahrudin, Ali. Nasionalisme Soekarno Dan Konsep Kebangsaan
Mufassir Jawa. Jakarta: Litbang Diklat Press, 2020.
Farid, Ahmad. Bahagia Tanpa Batas, Terjemah Thariq As-Sa‟adah,
terj. Denis Arifandi. Solo: Pustaka Arafah, 2008.
Gusmian, Islah. “K.H. Misbah Ibn Zainul Musthafa (1916-1994 M):
Pemikir dan Penulis Teks Keagamaan dari Pesantren”, dalam
Jurnal Lektur Keagamaan, Vol. 14, No. 1, 2016.
101
Hamali, Syaiful. “Dampak Konversi Agama Terhadap Sikap dan
Tingkah Laku Keagamaan Individu”, dalam Jurnal Al-Adya,
Vol. 7, No. 2, Juli-Desember 2012.
Hambari, Syaddad Ibnu. “Toleransi Beragama dalam Tafsir Ulama
Jawa (Telaah Pemikiran KH Misbah Musthofa dalam Tafsir
Al-Iklîl)”, dalam Jurnal Studi Al-Qur‟an dan Tafsir, Vol. 4,
No. 2, 2020.
Hamka, Tafsir Al-Azhar, Jilid 2. Jakarta: PT Pustaka Panjimas, 2002.
Hasanah, Mabruratul. “Israiliyat Surah Yusuf (Kajian Komparatif Pada
Tafsir Al-Iklil Fi Ma‟ani At-Tanzil dan Bible)”, Skripsi, IIQ
Jakarta, 2018. Tidak diterbitkan (t.d)
Hilmi, Asep. “Konsep Hidup Sejahtera Perspektif Al-Qur‟an,”skripsi,
UIN Syarif Hidayatullah, 2018. Tidak diterbitkan (t.d)
Humaira, “Upaya Memperoleh Ketenangan Jiwa dalam Perspektif Al-
Qur‟an,” skripsi, UIN Ar-Raniry, 2019. Tidak diterbitkan (t.d)
Al-Ishfahani, Ar-Raghib. Al-Mufradat Fī Gharīb Al-Qur‟an. Maktabah
Nazar Mustafa al-Baz, t.th.
Iskandar, “Penafsiran Sufistik Surat Al-Fatihah dalam Tafsir Taj al-
Muslimin dan Tafsir al-Iklil Karya KH Misbah Musthafa”,
dalam Jurnal Fenomena, Vol. 7, No. 2, 2015.
Ismatulloh, A.M. “Konsep Sakinah Mawaddah dan Rahmah Dalam Al-
Qur‟an (Perspektif Penafsiran Kitab Al-Qur‟an dan
Tafsirnya)”, dalam jurnal Pemikiran Hukum Islam, Vol. XIV,
No. 1, Juni 2015.
Jalaludin, Abdul. “Ketenangan Jiwa Menurut Fakhr Al-Dîn Al-Râzî
Dalam Tafsir Mafatîh Al-Ghayb”, dalam jurnal Al-Bayan:
Jurnal Studi Al-Qur‟an dan Tafsir, Vol. 3, No.1, Juni 2018.
Al-Jauziyyah, Ibnu Qayyim. Madarijus Salikīn Pendekatan Menuju
Allah, Terj. Kathur Suhardi. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,
2009.
102
Kallang, Abdul. “Visi Al-Qur‟an Tentang Muthmainnah”, dalam
Jurnal al-Din: Jurnal Dakwah dan Sosial Religius, Vol.5,
No.2, 2019.
Katsir, Ibnu. Tafsir Ibnu Katsir, Mudah Tafsir Ibnu Katsir, terj. Engkos
Kosasih dkk, Jilid 5, Jakarta: Maghfirah Pustaka, 2017.
Kusen, “Metode Kajian Kitab Tafsir Al-Iklil Fi Ma‟ani At-Tanzil
Dengan Fenomena Sosial Di Pondok Pesantren Tahsinul
Akhlaq Winong Gempol Cirebon”, dalam Jurnal Diya al-
Afkar, Vol. 5, No. 1, Juni 2017.
Kusnia, Maya. “Penafsiran Mishbah Musthafa Terhadap Ayat Tentang
Bid‟ah dalam Tafsir Al-Iklîl Fî Ma‟ânî At-Tanzîl”, Skripsi,
UIN Sunan Ampel, 2018.
Kusroni, “Mengenal Ragam Pendekatan, Metode, Corak dalam
Penafsiran Al-Qur‟an”, dalam Jurnal Kaca Jurusan
Ushuluddin STAI Al-Fithrah, Vol. 9, No. 1, November 2019.
Mahmadah, Darul. “Pemikiran Hamka Tentang Taubat dalam Al-
Qur‟an”, dalam Jurnal al-Fath, Vol. 11, No. 2, Juni-Juli, 2017.
Manzur, Ibnu. Lisan al-„Arab. Jilid, Beirut: Dar al-Hadis, 2003.
Al-Maraghi, Ahmad Musthafa. Tafsir Al-Maraghi, Terjemah Tafsir Al-
Maraghi. Edisi. 2. terj. Bahrun Abubakar dkk. Semarang: PT
Karya Toha Putra.
Masrur, Ali. “Relasi Iman dan Ilmu Pengetahuan dalam Al-Qur‟an
(Sebuah Kajian Tafsir Maudhu‟i)”, dalam Jurnal Al-Bayan:
Jurnal Studi Al-Qur‟an dan Tafsir, Vol.1, No.1, Juni 2016
Mauliana, “Thathma‟inna al-Qulub dalam Perspektif Al-Qur‟an,
Journal of Quranic Studies, Vol. 2, No. 1, Juni, 2018.
Mauliana, “Tatmai‟in al-Qulubdalam Perspektif Al-Qur‟an”, Skripsi
UIN ar-Raniry, 2018.
Miswar, “Konsep Tawakkal dalam Al-Qur‟an”, dalam Jurnal Ihya al-
Arabiyah : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Vol. 4, No.
1, 2018.
103
Musthafa, Mishbah. Tafsir Al-Iklil Fi Ma‟ani At-Tanzil, Jilid 2.
Surabaya, Maktabah Al-Ihsan.
Munawwir, Ahmad Warson. Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia,
terj. Ali Ma‟shum, Zainal Abidin Munawwir Surabaya:
Pustaka Progressif, 1997.
Munawir, “Telaah Metodologi Ilmu Al-Qur‟an: Konstruksi,
Dekonstruksi dan Rekonstruksi Ilmu Makkiyah dan
Madaniyah, dalam Jurnal Diya al-Afkar: Jurnal Studi Al-
Qur‟an dan Hadis 8, No.1, Juni 2020.
Muslim, Muhammad. “Konsep Lafazh Sakinah dan Tuma‟ninnah
dalam Al-Quran,” skripsi, UIN Ar-Raniry, 2019. Tidak
diterbitkan (t.d)
Muthamainnah, Laila. “Unsur-Unsur Israiliyat Ashhab Al-Kahfi”,
Skripsi, IIQ Jakarta, 2018. Tidak diterbitkan (t.d)
Najati, Muhammad Utsman. Al-Qur‟an Wa Ilmu An-Nafs, terj. Addys
Aldizar, Mukhlis B Mukti dan Tohirin Suparta. Jakarta:
Pustaka Azzam, 2006.
Ni‟mah, Humillailatun. “Kepemimpinan Non-Muslim dalam
Kepemerintahan Menurut KH Misbah Mustafa”, Skripsi, IAIN
Ponorogo, 2017.
Nisak, Faila Sufatun. “Penafsiran Al-Fatihah KH Mishbah Mustafa:
Studi Intertektualitas Dalam Kitab Al-Iklîl Fî Ma‟ânî At-
Tanzîl”, dalam Jurnal Al-Iman: Jurnal KeIslaman dan
Kemasyarakatan, Vol. 3, No. 2, 2019.
Nosantika, Alfara Aughlesia. “Koping Religius Dan Ketenangan Hati
Pada Pasien Kanker”, Skripsi, UII Yogyakarta, 2019. Tidak
diterbitkan (t.d)
Nurmaidah. “Manusia dan Agama (Konsep Manusia dan Agama dalam
Al-Qur‟an”. jurnal Pendais, Vol 1 No 1, 2019.
Prasetiawati, Eka. “Penafsiran Ayat-Ayat Sakinah Mawaddah Wa
Rahmah dalam Tafsir Al-Misbah dan Ibnu Katsir”, jurnal
Nizham 05, No. 2, Juli-Desember, 2017.
104
Al-Qatthan, Manna. Mabahits Fi Ulumul Qur‟an, Dasar-dasar Ilmu Al-
Qur‟an. terj. Umar Mujtahid. Jakarta: Ummul Qura, 2017.
Rahmawati, Novia. “Pelaksanaan Bimbingan Rohani dalam
Meningkatkan ketenangan Batin Pasien Terminal di Rumah
Sakit Umum Daerah RAA Soewondo Pati”, Skripsi STAIN
Kudus, 2018.
Safitri, Dyah Muthmainnah. “Makna Nafs Muthmainnah dalam Surah
Al-Fajr ayat 2,” Skripsi, UIN Sunan Ampel, 2019. Tidak
diterbitkan (t.d)
Samsurrohman, Pengantar Ilmu Tafsir. Jakarta: Amzah, cet. 1. 2014.
Saeful, Achmad. “Pendidikan Multi Iman dalam Al-Qur‟an”, dalam
Jurnal Tarbawi, Vol. 2, Agustus, 2019.
Shihab, M Quraish. “Pengantar” Rekonstruksi Sejarah Al-Qur‟an. Edisi
Digital. Jakarta: Divisi Muslim Demokratis. 2011.
Shihab, M Quraish. dkk. Sejarah dan Ulumul Qur‟an. Jakarta: Pustaka
Firdaus. 2013.
Shihab, M. Quraish. Tafsir Al-Misbah: Pesan Kesan dan Keserasian
Al-Qur‟an, Jakarta: Lentera Hati, cet.5, 2012.
Sholeh, Muhammad. “Studi Analisis Hadis-Hadis Tafsir Al-Iklîl Karya
Mishbah Musthafa”, Skripsi, UIN Walisongo, 2015.
Shuhada, “Muhammad Aula Rahmad. “Metodologi Penafsiran Misbah
Musthafa Dalam Tafsir Al-Iklîl Fî Ma‟ânî At-Tanzîl”, Skripsi,
UIN Sunan Ampel, 2019.
Sri Riwayati dan Nurul Bidayatul Hidayah, “Zakat Dalam Telaah QS.
At-Taubah: 103 (Penafsiran Enam Kitab)”, dalam Jurnal Al-
Furqan: Jurnal Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir, Vol. 1, No. 2
Desember 2018.
Sri Wahyuni dan Rustam Ibrahim, “Pemaknaan Jawa Pegon Dalam
Memahami Kitab Kuning Di Pesantren”, dalam Jurnal Ilmiah
Studi Islam,Vol. 17, No. 1, Desember 2017.
105
Sunendar, Dadang. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:
Kemendikbud, 2016.
Supriyanto, “Al-Qur‟an Dalam Ruang Lingkup Keagamaan Islam
Jawa: Respons Pemikiran Keagamaan Misbah Mustafa dalam
Tafsir Al-Iklîl Fî Ma‟ânî At-Tanzîl”, dalam Jurnal Theologia,
Vol. 28, No.1, 2017.
Supriyanto, “Kajian Al-Qr‟an dalam Tradisi Pesantren: Telaah atas
Tafsir Al-Iklîl Fî Ma‟ânî At-Tanzîl”, dalam Jurnal Tsaqafah,
Vol. 12, No. 2, November 2016.
Surikno, Heri. “Pendidikan Ketakwaan dalam Al-Qur‟an” dalam Jurnal
Al-Kahfi : Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. 6, No. 1,
Januari-Juni, 2021.
Susanto, Agus. Ihsan Ways Meraih Kebagahiaan Melalui Kesadaran.
Solo: Tinta Medina, Cet. 1, 2018.
Syarofi, Ahmad. Penafsiran Sufi dalam Tafsir Tâj Al-Muslimîn Min
Kalîmi Rabbi Al-Âlamin dan Tafsir Al-Iklil Fi Ma‟ani At-
Tanzil Karya KH Mishbah Musthafa, Skripsi UIN Walisongo
Semarang, 2008.
Tedy Armin..“Sakinah dalam Perspektif Al-Qur‟an,” dalam Jurnal El-
Afkar, Vol. 7 No.II Juli-Desember 2018.
Uli, Wira Maqna. “Konsep Ketentraman dalam Al-Qur‟an,” Skripsi,
UIN Antasari Banjarmasin, 2015. Tidak diterbitkan (t.d)
Vauiziah, Marfuah Santi. “Kata Sakinah dalam Al-Qur‟an,”skripsi,
UIN Sunan Kalijaga, 2014. Tidak diterbitkan (t.d)
Wijayanti, Purwa Lalita. “Tingkat Tutur Bahasa Jawa” Universitas
Sebelas Maret, 2020.
Yahya, Muhammad Alif. “Ketenangan Jiwa Pada Lansia Ajaran
Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyah (Fenomenologi
Jama‟ah Di Desa Podorejo Sumbergempol Tulungagung),
Skripsi, IAIN Tulungagug, 2019. Tidak diterbitkan (t.d)
106
Yati, Abizal Muhammad. “Islam dan Kedamaian Dunia” dalam Jurnal
Islam Futur, Vol. 6, No. 2, 2007.
Yuliana, Virgin. “Pendidikan Qalbu (Hati) Menurut Al-Qur‟an,”
Skripsi, UIN Raden Intan, 2019. Tidak diterbitkan (t.d)
110
ث 11 مئن Al-Fajr 27 Makkiyah المط
Sumber: diolah oleh Mu‟jam al-Mufahras lî al-Fazh Al-Qur‟an al-
Karîm
top related