kestabilan lereng
Post on 22-Oct-2015
38 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
ANALISIS STABILITAS LERENG PADA BADAN JALAN DANPERENCANAAN PERKUATAN DINDING PENAHAN TANAH
(SLOPE STABILITY ANALYSIS ON ROAD AND REINFORCEDRETAINING WALL DESIGN)
Abstrak
Studi ini membahas tentang kemantapan lereng (permukaan tanah
yang membentuk sudut terhadap bidang horizontal) pada badan jalan di desa
Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan. Jalan yang
menghubungkan kota Denpasar-Gilimanuk ini selalu dipadati oleh arus lalu
lintas.
Longsor yang terjadi saat musim hujan pada bulan Januari 2006,
menyebabkan kemacetan yang panjang, mengakibatkan perubahan kontur
pada lereng dan memungkinkan terjadinya longsoran susulan. Untuk
mengatasi hal tersebut, dilakukan analisis terhadap kemantapan lereng pada
saat lereng dalam kontur alami dan denganpembebanan lalu lintas.
Analisis ini menggunakan Methode Irisan Bishop yang
disederhanakan dengan membagi lereng menjadi tiga bagian sesuai dengan
jenis tanah dan letak
koordinatnya.
Berdasarkan hasil analisis kemantapan lereng pada jenis tanah 1 baik
yang berada pada bagian bawah badan jalan maupun pada bagian atas badan
jalan didapat bahwa angka keamanan terhadap longsor rata-rata lebih kecil
dari 1. Untuk mencegah terjadinya longsor, maka direncanakan konstruksi
alternatif berupa dinding penahan kantilever dengan beton bertulang pada
bagian bawah badan jalan, dan dinding penahan gravitasi dengan pasangan
batukali pada bagian atas badan jalan sampai mencapai angka kestabilan (Fs
> 1,5).
Berdasarkan hasil yang diperoleh setelah lereng bagian atas badan
jalan dibangun dinding penahan tipe gravitasi (dengan rusuk) setinggi 1,5
meter didapat angka stabilitas terhadap guling dan geser lebih besar dari 1,5
dan stabilitas terhadap daya dukungnya lebih kecil dari daya dukung tanah
yang diijinkan. Demikian juga untuk lereng pada bagian bawah badan jalan
setelah dibangun dinding kantilever setinggi 8 meter didapatkan hasil yang
sesuai disyaratkan di atas.
Pendahuluan
Lereng adalah suatu permukaan tanah yang miring dan membentuk
sudut tertentu terhadap suatu bidang horizontal. Pada tempat dimana
terdapat dua permukaan tanah yang berbeda ketinggian, maka akan ada
gaya-gaya yang bekerja mendorong sehingga tanah yang lebih tinggi
kedudukannya cenderung bergerak kearah bawah yang disebut dengan gaya
potensial gravitasi yang menyebabkan terjadinya longsor.
Di desa Bantas kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan
terdapat daerah berlereng yang tingginya 22 meter dengan kondisi tanah
secara visual adalah tanah lempung dan sangat rawan akan bahaya
kelongsoran.
Untuk mencegah terjadinya kelongsoran susulan pada lereng tersebut
dan menanggulangi lereng yang sudah longsor, diperlukan suatu konstruksi
yang mempunyai fungsi untuk menahan kelongsoran. Dalam hal ini akan
dianalisis stabilitas lereng pada badan jalan dan perencanaan perkuatan
dinding penahan tanah (Retaining Wall) yang digunakan untuk
meningkatkan kestabilan lereng.
Berdasarkan data tanah yang didapat dari hasil pengujian di
laboratorium, dianggap bahwa tanah di lokasi tersebut merupakan tanah
homogen dengan merataratakan data yang ada menjadi 3 jenis tanah seperti
yang tertera pada Tabel 1 dibawah ini :
Tabel 1. Data tanah hasil uji laboratorium
No. Jenis Pemeriksaan Tanah 3(22,0m -12,0m)
Tanah 2(12,0m -8,0m)
Tanah 1(8,0m -0,0m)
1 Berat isi g (ton/m3) 2,1 1,95 2,12 Kohesi c (ton/m2) 0,18 0,29 0,183 Sudut geser f (derajat) 24 15 24
Perhitungan analisis stabilitas lereng pada badan jalan ini
menggunakan Metode Irisan Bishop yang disederhanakan, karena
penyelesaiannya lebih teliti dan akan mendapatkan harga Fs dengan lebih
tepat. Analisis ini juga menggunakan lengkung longsor coba-coba (trial slip
circle) atau beberapa lengkung longsor. Penampang bidang longsor dibagi
dalam beberapa bagian atau irisan pada arah vertikal, dan pengaruh gaya-
gaya pada sisi tepi tiap irisan juga diperhitungkan.
Hasil Dan Pembahasan
Dari hasil analisis dan perhitungan terhadap kestabilan lereng pada
badan jalan di desa Bantas kecamatan Selemadeg-Tabanan, maka dapat
disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil analisa kemantapan lereng dengan menggunakan cara
analitis, yaitu dengan Metode Irisan Bishop yang disederhanakan
diketahui bahwa nilai rata-rata keamanan lereng pada kontur alami < 1
untuk lereng bagian bawah badan jalan (lereng 1), sehingga memerlukan
dinding penahan tanah setinggi lereng tersebut yaitu 8 meter. Pada lereng
bagian atas badan jalan (lereng 2), untuk mencapai keamanan sebesar
2,056 memerlukan dinding 1,5 meter. Sedangkan untuk mencapai nilai
keamanan > 1 (lereng 3) diusahakan dengan mengurangi kecuraman
lereng.
2. Berdasarkan hasil yang diperoleh setelah lereng bagian atas badan jalan
dibangun dinding penahan setinggi 1,5 m tipe gravitasi (dengan rusuk)
dengan pasangan batu kali didapatkan angka stabilitas terhadap guling
= 4,918 > 1,5. Stabilitas terhadap geser = 1,675 > 1,5. Stabilitas terhadap
daya dukung tanah; smin = 1,921 t/m2 > 0 dan untuk smaks = 4,372 t/m2
< s = 7,167 t/m2 .
top related