kerja kubikel
Post on 02-Mar-2018
254 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 kerja kubikel
1/23
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam pelajaran ilmu kelistrikan terdapat hubungan timbal balik antara teori
dan praktek. Hubungan timbal balik ini merupakan kaitan yang sangat erat,
dimana pengetahuan yang kita dapatkan dalam teori haruslah kita praktekkan.
Karena itu, dengan praktek akan membantu kita untuk mengetahui dan mengerti
serta mampu melaksanakan pekerjaan dilapangan/industri dengan baik dan benar.
Sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan di Politeknik Negeri Sriwijaya maka
mahasiswa diwajibkan mempunyai keterampilan di bidang teknologi. Program
studi teknik listrik adalah salah satu bagian dari jurusan Teknik Elektro pada
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang yang diharapkan setelah mendapat
keterampilan, mahasiswa mampu terjun langsung memahami ilmu listrik di
lapangan baik teori maupun praktek.
Umumnya kegiatan praktek ini dilakukan di dalam bengkel dan
laboratorium Untuk melaksanakan kegiatan ini dibutuhkan tenaga yang efesien,
agar menghasilkan pula hasil yang baik. Adapun dalam dunia listrik bukan saja
terdapat perancangan, pemasangan dan pengoperasiaan instalasi listrik tetapi
terdapat juga sesuatu hal yang tidak boleh dilupakan yaitu maintenance dan repair
pada instalasi listrik. Maka pada semester V ini terdapat mata kuliah yang
berjudulmaintenance dan repair. Tujuan diadakannya Praktek maintenance and
repair ini adalah apabila terjadi kerusakan di suatu instalasi listrik ataupun di
bidang industri maka mahasiswa dapat membayangkan atau menganalisa langkah-
langkah yang harus dilakukan pada saat terjadi kerusakan pada peralatan listrikdengan cara yang tepat,cepat,ekonomis dan efesien.Dimana praktek maintenance
and repairdapat diartikan sebagai mata kuliah yang dapat membuat mahasiswa
dapat melakukan maintenance yang berarti perawatan dan repair yang berarti
perbaikan. Beda halnya dengan praktek-praktek yang dilakukan terdahulu dimana
mahasiswa melakukan instalasi listrik sendiri dengan tenggang waktu yang
diberikan di semester V ini mahasiswa diberikan suatu instalasi yang berbentuk
box panel yang merupakan simulasi atau gambaran dari beberapa instalasi listrik
1
-
7/26/2019 kerja kubikel
2/23
2
di dunia industri yang terdapat beberapa troubleyang telah diberi oleh dosen pada
box panel tersebut sehingga mahasiswa harus melakukan maintenance dan repair
pada trouble-trouble yang diberikan.
Untuk mengimbangi perkembangan ilmu kelistrikan tersebut dibutuhkan
sumber daya manusia (SDM) yang terampil dalam kelistrikan. Oleh karena
itu,mahasiswa diberikan praktek kerja bengkel listrik ini agar terwujudnya tenaga
manusia yang handal dan mempunyai keterampilan baik dalam mempraktekkan
dan menganalisa suatu troubleyang terjadi baik di dalam mata kuliah tersebut saat
sekarang ataupun pada hal nyata yang akan terjadi di dunia industri yang akan
mendatang. Dari tenaga-tenaga terampil inilah dapat terciptanya SDM (Sumber
Daya Manusia) yang dapat berguna bagi dunia industri atau di masyarakat di masa
depan.
1.2 Pembatasan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada laporan ini adalah agar
dapat menginstalasi dan melakukan maintenance and repairpada rangkian serta
mengetahui prinsip kerja dari rangkian instalasi tanur tersebut
1.3 Tujuan dan Mamfaat
1.3.1 Tujuan
Adapun tujuan dilaksanakannya praktek di bengkel listrik semester V ini
dengan judul Maintenance and Repairpada Instalasi Listrik Tanur, adalah :
1. Melatih kemampuan mahasiswa untuk dapat mengistalasi rangkaian tanur
dan mengaplikasikannya.
2.
Agar mahasiswa memahami prinsip kerja dari instalasi listrik tanur.3.
Agar mahasiswa memahami tindakan yang harus dilakukan apabila terjadi
trouble-troubleyang ditemukan pada rangkaian instalasi tanur.
1.3.2 Manfaat
Adapun manfaat dilaksanakannya praktek di bengkel listrik semester V ini
dengan judul Maintenance and Repairpada Instalasi Listrik Tanur , adalah :
1. Mahasiswa dapat menginstalasi rangkaian tanur dan mengaplikasikannya.
2.
Mahasiswa memahami prinsip kerja dari instalasi listrik tanur.
-
7/26/2019 kerja kubikel
3/23
3
3. Mahasiswa memahami tindakan yang harus dilakukan apabila terjaditrouble-
troubleyang ditemukan pada rangkaian instalasi tanur.
1.4
Sistematika Penulisan
Dalam penulisan laporan ini penulis membuat suatu sistematika penulisan
yang terdiri dari beberapa bab, dimana pada masing masing bab terdapat uraian
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan latar belakang penulisan laporan, pembatasan
masalah, tujuan dan manfaat yang diperoleh, serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini membahas mengenai teori-teori penunjang secara umum,
menjelaskan apa itu sistem peralatan listrik, perbaikan (repair) dan perawatan
(maintenance).
BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas mengenai teori-teori penunjang dan deskripsi
umum mengenai tanur dan kubikel.
BAB IV PENUTUP
Berisikan tentang kesimpulan dan saran berdasarkan analis penulis.
-
7/26/2019 kerja kubikel
4/23
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Penghantar
Penghantar adalah bahan yang dapat mengalirkan arus listrik, sebagai
penghantar digunakan tembaga atau aluminium. Suatu kabel dari isolasi sesuai
dengan ukuran dan kegunaan dari kabel tersebut, yang terepenting suatu kabel
dalam suatu isolasi adalah penandaan yang nanti akan mempermudah dalam
pemakaian kabel untuk instalasi.
Untuk penyaluran penghantar listrik dari pusat pembangkit ketempat yang
memerlukannya ada 2 kemungkinan yang dapat digunakan yaitu:
a. Penghantar dengan menggunakan kawat udara
b. Penghantar dengan menggunakan kabel tanah.
Syarat kabel menurut PUIL dan standar IEC serta jenis kabelnya adalah:
a. NYM
1. Kode pengenal
Gambar 2.1 kabel NYM
Huruf kode Komponen
N = Kabel standar, tembaga sebagai penghantar
Y = Isolasi PVC
M = Selubung PVC
RM = Penghantar padat bulat berkawat banyak-1 = Warna urat kuning hijau
-0 = warna urat tanpa kuning hijau
2. Tanda Kabel
Isolasi kabel berurat tunggal diberi warna hijau-kuning atau biru muda
atau hitam dan kuning, tanda-tanda pengenal harus terangkat dengan jarak
tidak melebihi 20 cm bila tanda itu diletakkan pada urat berwarna biru
4
-
7/26/2019 kerja kubikel
5/23
5
muda, dan tidak melebihi 50cm bila tanda tersebut diletakkan pada saluran
luar. Warna selubung luar dari luar kabel-kabel yang berbentuk dalam
spesifikasi ini harus putih keabu-abuan atau putih kekuning- kuningan.
b. NYA
1. Kode pengenal
Gambar 2.2 kabel NYA
Huruf kode Komponen
N = Kabel standar, tembaga sebagai penghantar
Y = Isolasi PVC
A = Kawat berisolasi
Re = Penghantsar padat bulat
Rm = Penghantar bulat berkawat banyak
2. Tanda kabel
Isolasi harus diberi warna hijau kuning atau biru muda atau hitam atau
kuning dan merah. Tanda memenuhi standar SI dibuat dengan jarak antara
tidak melebihi 20 cm.
c. NYY dan NYMHY
Gambar 2.3 Kabel NYY Gambar 2.4 Kabel NYMHY
Kode Pengenal
Huruf Kode Komponen
N = Kabel standar, tembaga sebagai penghantar
-
7/26/2019 kerja kubikel
6/23
6
NA = Kabel standar, dengan aluminium
Y = Isolasi PVC
Y = Selubung PVC
Re = Penghantar padat bulat
Rm = Penghantar padat Bulat
Sm = Penghantar dengan dipilih bentuk sektor
2.2 Miniatur Circuit Breaker (MCB)
Gambar 2.5 Miniatur Circuit Breaker (MCB)
Miniature Circuit Breaker atau lebih umum disingkat MCB merupakan
komponen instalasi listrik yang berfungsi sebagai pengaman terhadap daya lebih.
Dengan memasang MCB gangguan karena hubung singkat, beban lebih pada
rangkaian akan dapat dicegah. Secara umum fungsi MCB antara lain :
1. Membatasi Penggunaan daya Listrik.
2. Mematikan listrik secara otomatis apabila terjadi hubungan singkat
(Korslet).
3. Mengamankan Instalasi Listrik baik penerangan maupun instalasi tenaga.
4.
Membagi daya pada instalasi rumah menjadi beberapa bagian, sehingga
lebih mudah untuk mendeteksi kerusakan instalasi listrik.
2.3 Saklar
Saklar adalah suatu alat listrik yang digunakan untuk memutuskan atau
menghubungkan arus pada alat / rangkaian listrik. Macam-macam saklar adalah :
-
7/26/2019 kerja kubikel
7/23
7
a. Saklar tunggal.
Saklar tunggal atau satu arah digunakan sebagai pengatur suatu rangkian
hanya dari satu tempat atau hanya dari posisi ON dan OFF. Rangkaian
penerangan satu arah ini digunakan untuk ruangan yang kecil dengan satu
pintu.
Gambar 2.6 Saklar tunggal
b. Saklar seri.
Saklar ini adalah suatu hubungan paralel dari dua buah saklar tunggal,
dimana dua saklar tunggal tersebut ini pemakaiannya secara kelompok, maka
dapat diatur secara terpisah, secara bersamaan pada suatu tempat tertentu.
Gambar 2.7 Saklar seri
c. Saklar tukar.
Gambar 2.8 Saklar tukar
Saklar tukar mempunyai dua posisi pengoperasian yaitu hanya bisa
menyalakan salah satu lampu E1 dan E2 secara bergantian. Saklar tukar ini
juga digunakan untuk mengoperasikan dua pemakaian dengan sumber
tegangan yang sama atau dua tegangan yang berbeda atau dipasang pada
suatu tangga rumah atau gedung bertingkat.
-
7/26/2019 kerja kubikel
8/23
8
c. Saklar impuls.
Gambar 2.9 Saklar impuls
Saklar impuls adalah saklar yang berbeda berdasarkan magnet dimana
posisi saklarnya akan berubah pada setiap impuls, lamanya pengoperasian
dari kotak tekan tidak mempengaruhi sistem kerjanya, saklar impuls
mempunyai dua posisi kontak yaitu : ON pada pengoperasian lampu pertamadan kontak OFF untuk pengoperasian pada lampu impuls kedua.
e. Saklar Staircase
Timer staircase dapat memutuskan rangkaian secara otomatis dengan
batas waktu yang telah ditentukan. Pengoperasian timer bisa dilakukan
kembali walaupun batasan waktu belum habis. Penyambungan pada timer
staircase dapat dilakukan dengan sistem 3 kawat dan 4 kawat tergantung
kondisi penggunaan.
f. Saklar Tekan
Saklar tekan atau push button umumnya digunakan pada rangkaian
kontrol kontak sebagai pengunci secara elektrik. Saklar ini beroperasi ketika
ditekan saja, jika dilepas maka akan kembali menjadi seperti semula. Jadi
saklar ini memberikan daya yang sifatnya sementara, apabila dikombinasi
dengan saklar impuls maka pada saat saklar dilepas hubungannnya dengan
beban tetap ada karena saklar tersebut terkunci oleh impuls.
Gambar 2.10 Simbol Saklar Tekan
-
7/26/2019 kerja kubikel
9/23
9
2.4 Line up Terminal.
Line up terminal adalah suatu alat listrik yang berfungsi sebagai
penghubung kabel penghantar dan untuk menghindari sentuhan apapun yang
dapat mengakibatkan terjadinya hubungan singkat.
Gambar 2.11 Line up Terminal
2.5 Wiring Chane
Wiring chanel adalah tempat jalanya atau alur penyambugan kabel yang
terbuat dari bahan campuran PVC yang berbentuk kotak persegi panjang sehingga
suatu rangkayan dapat terlihat rapi dan teratur.
Gambar 2.12 Wiring Chanel
2.5 Kontaktor
Kontaktor adalah merupakan suatu alat elektronik yang berfungsi sebagai
penyambung dan pemutus rangkaian, pergerakan kotak kontaknya terjadi karena
adanya gaya elektromagnetik. Kompenen-komponen dari sebuah kontaktor antara
lain :
1. Kumparan magnet.
2.
Kotak kontak bantu NO (Normaly Open)
3. Kotak kontak bantu NC (Normaly Close)
-
7/26/2019 kerja kubikel
10/23
10
Gambar 2.13 Kontaktor
Pada kontaktor apabila tegangan yang melewatinya terlalu besar maka
kumparan akan panas yang akan mengakibatkan berkurangnya umur dari
kontaktor tersebut. Demikian pula sebaliknya jika tegangan yang melewatinya
terlalu rendah maka tegangan pada kotak kontaknya akan berkurang sehingga
dapat menimbulkan bunga api.
Pada penggunaannya kontaktor sering kita kombinasikan dengan saklar
tekan (push button) yang dimaksudkan sebagai saklar pengoperasian dari
kontaktor.
Prinsip Kerja relay adalah Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa
kontak Normally Open( NO ) dan beberapaNormally Close( NC ). Pada saat satu
kontaktor normal, NO akan membuka dan pada saat kontaktor bekerja, NO akan
menutup. Sedangkan kontak NC sebaliknya yaitu ketika dalam keadaan normal
kontak NC akan menutup dan dalam keadaan bekerja kontak NC akan membuka.
Koil adalah lilitan yang apabila diberi tegangan akan terjadi magnetisasi dan
menarik kontak-kontaknya sehingga terjadi perubahan atau bekerja.
2.6 Time Delay
Timer adalah saklar waktu yang bekerja berdasarkan magnetisasi yangakan memutuskan rangkaian beban secara otomatis, dengan batasan waktu yang
telah ditentukan. Pada penggunaan Timer dalam rangkaian control ada juga
berbeda pengunaan, sehingga ada beberapa jenis Timer yang dapat dihubungkan
langsung dengan kontaktor yaitu : timer on delayyang berfungsi menunggu untuk
on, selama batas waktu yang telah di tentukan atau di atur, dan timer off delay
yang berfungsi menunggu untuk off selasa batas waktu yang ditentukan atau
diatur sebelumnya.
-
7/26/2019 kerja kubikel
11/23
11
Gambar 2.14 Time Delay
2.8 Relay
Relay merupakan sebuah saklar elektrik yang dapat mengubah kontak-
kontak dari NO (Normally Open) menjadi NC (Normally close) sewaktu
mendapatsupplyaliran listrik. Untuk mengendalikan suatu sistem dengan beban
keadaan AC/DC.
Prinsip kerja dari relayadalah berdasarkan gejala elektromagnetik di mana terdiri
dari lilitan kawat/kumparan, coil, yang dililitkan pada sebuah inti dari besi baja
yang bersifat lunak. Apabila pada kumparan tersebut kita alirkan arus maka inti
baja tersebut akan menarik jangkar dan relaydinamis
Gambar 2.15 Relay
Adapun jenisrelayada dua, yaitu :
1.
Relayyang bekerja dengan arus searah (DC)
2. Relayyang bekerja dengan arus bolak-balik (AC)
2.7
Lampu Indikator
Gambar 2.16 Lampu indikator
-
7/26/2019 kerja kubikel
12/23
12
Lampu indikator berfungsi sebagai isyarat atau indikator dalam sebuah
panel untuk mengetahui apakah sebuah panel bekerja dengan baik ataukah terjadi
sebuah gangguan. Lampu indicator dipakai pada instalasi tenaga karena untuk
mengoperasikan suatu control listrik, perlu adanya penandaan untuk kondisi-
kondisi tertentu, misalnya kondisi beban lebih (over load), kondisi manual
maupun kondisi otomatis.
Gambar 2.17 Simbol lampu indikator
2.8 Saluran Kabel (Wire Duck)
Wire Duct dimaksudkan dalam pemasangannya adalah untuk menjadi
tempat saluran kawat atau kabel serabut agar hasilnya kelihatan rapi.Penggunaan
wiring channelbiasanya ditemukan dalam peralatan kontrol di kotak panel kontrol
dengan menggunakan wiring channel pada setiap panel kontrol sehingga
rangkaian menjadi kelihatan rapi sehingga mudah dalam pengontrolan
pengecekan gangguan.
2.9 Pengaplikasian Kontrol Tanur
Proses kerja dari rangkaian tanur ini yaitu bekerja secara otomatis
memanaskan material dengan suhu awal sebesar 800 C didalam suatu tempat
tertentu yang nantinya di pertahankan sampai 820 C biasanya disebut tungku
pemanas (KILN) dan selanjutnya berakhir pada suatu tempat yang disebut
kontainer atau silo.
-
7/26/2019 kerja kubikel
13/23
13
BAB III
ANALISA DAN PEMBAHASAN
3.1
Prinsip Kerja Tanur
Proses kerja dari rangkaian Tanur ini yaitu bekerja secara otomatis untuk
memanaskan material dengan misalnya suhu awal sebesar 80C di pertahankan
sampai 82C hingga nantinya di dalam suatu tempat tertentu yang biasanya
disebut tungku pemanas (KILN) dan selanjutnya berakhir pada suatu tempat yang
disebut kontainer atau silo.
Pengoperasian pertama dengan menekan saklar S11 yang akan
menyebabkan konveyor belt yang berfungsi untuk mengangkut/membawa
material yang akan dipanaskan bergerak.Setelah material ini bergerak dan
melewati suatu sensor (light barier), maka selenoid dari valve 1 akan menjadi
aktif,sedangkan di lain pihak dengan terlewatinya sensor (light-barier) oleh
material tadi maka akan menyebabkan berhentinya konveyor pembawa material
tadi. Valve yang telah aktif tidak akan menyebabkan pintu pertama dari ruang
pemanas (tungku) menutup dan akan menekan saklar batas (LS1). Dengan
tertekannya LS1 ini maka akan berfungsi untuk mengaktifkan selenoid 2 dan yang
seterusnya akan mengaktifkan valve 2 untuk menggerakan pintu kedua dari ruang
pemanas (tanur).
Apabila pintu kedua tadi telah bergerak menutup dan kemudian menekan
saklar batas LS2 maka seketika itu pula proses pemanas pun sudah dimulai.
Proses pemanasan terjadi dalam dua tahap.
Pemanasan pertama terjadi dalam kondisi delta hingga mencapai suhu
80C.Suhu tersebut tercapai maka pemanasan selanjutnya berlangsung dalam
kondisi hubungan bintang yang akan mempertahankan suhunya hingga 82 C.
Kontrol pemanasan dalam ruang tersebut dilakukan dengan menggunakan
Thermostat.Setelah suhu 82 C tercapai dan pemanasan dalam ruang tersebut
dilakukan telah berlangsung kira-kira 1-3 menit, maka proses pemanasan akan
selesai.
Bersamaan dengan selesainya proses pemanasan tadi maka pintu pertama
dari ruang pemanas tadi akan membuka yang kemudian diikuti oleh pintu ke-2.
13
-
7/26/2019 kerja kubikel
14/23
14
Terbukanya pintu ke-2 dari ruang pemanas ini akan menekan saklar batas LS3
yang akan mengakibatkan bekerjanya valve 3 yaitu bergeraknya sebuah tuas
kedalam ruang pemanas yang bertujuan akan menarik material yang telah
dipanaskan tadi keluar. Material tadi akan dijatuhkan kedalam kontainer/silo yang
mana bagian atas dari silo ini telah dipanaskan oleh sensor, sehingga bila material
jatuh ke silo akan memotong sensor yang akan menyebabkan bergeraknya
kembali konveyor pembawa material yang akan dimasukkan kedalam ruang
pemanas. Begitulah proses tersebut tadi berulang lagi secara otomatis. Bila dalam
sistem ini terjadi kondisi darurat, maka sistem ini dapat dihentikan tiba-tiba
dengan menekan saklar Emergency Stop.
Proses awal dari sistem tanur dimulai dengan menekan saklar S11 yang
kemudian akan menyebabkan K11M tersupply tegangan sehingga K11M bekerja.
Bekerjanya K11M ini akan menggerakkan motor yang akan menjalankan
konveyor belt atau ban berjalan yang digunakan sebagai pengangkut material
yang akan dipanaskan. Material yang dibawa oleh konveyor belt menuju keruang
pemanasan, sebelum memasuki ruang tersebut akan melewati sebuah sensor (light
barier).
Dengan terlewatinya light barier 1 tersebut maka kontaktor akan menutup
dan menyebabkan akan mengalirkan arus pada K13 sehingga K13 bekerja. Kerja
dari K13 ini akan memutuskan arus yang mengalir pada K11M sehingga K11M
ini mati atau dengan kata lain konveyor belt berhanti berjalan selain itu K13 ini
akan mengalir arus K14 sehingga K14M dan K15 bekerja. Namun kerja dari K13
tadi hanya sesaat karena tidak memiliki pengunci. Dengan bekerjanya Y15 maka
selenois 1 akan aktif yang menyebabkan valve 1 menjadi aktif.
Untuk menggerakkan pintu pertama dari ruang pemanas (pintu pertamamenutup) sampai menekan limit switch LS1. Limit Switch 1 yang tertekan tadi
akan menggerakkan selenoid dari valve 2 dan menyebabkan pintu dari ruang
pemanas bergerak menutup sampai menekan LS2. Dengan tertekannya LS2 ini
akan berfungsi menjalankan proses pemanasandi dalam tanur yang dimulai
dengan bekerjanya K17, K18M dan K19M yang terhubung secara delta.
Proses pemanasan yang pertama dilakukan dengan hubung delta dengan
tujuan yaitu untuk menghasilkan C itu rendah danC, jika suhu 80panas yang
-
7/26/2019 kerja kubikel
15/23
15
langsung tinggi yaitu 80 sudah mencapai batas tertentu maka reostat 1 yang
berfungsi sebagai kontrol dari proses pemanasan akan terepas yang
mengakibatkan K17 akan berhenti bekerja sebab kontak thermostat 1 (S17 AE) ini
diserikan dengan K17. Dengan matinya K17 maka proses delta telah selesai dan
seketika itu pula arus akan mengalir ke K16 dan K20 dengan hubung bintang, ini
berarti proses pemanasan yang kedua telah berjalan, proses kedua ini dilakukan
dengan hubung bintang karena hanya ingin mempertahankan suhu C sudah
tercapai maka thermostat 2C. Jika suhu 82pemanasan hingga 82 akan bekerja,
atau dengan kata lain sewaktu K16 dan K20 bekerja maka K21 sebagai timer
untuk waktu pemanasan juga bekerja, sehingga jika telah sampau pada setting
waktu maka K22 akan bekerja menutuskan arus ke K16, K15, K18M dan K20,
atau dengan kata lain keseluruhan dari proses pemanasan telah selesai.
Dengan selesainnya proses pemanasan maka pintu 1 dan pintu 2 dari ruang
pemanas akan membuka. Ketika pintu 2 membuka maka pada akhirnya limit
switch 3 (LS3) akan tertekan yang akan menyebabkan selenois 3 akan
bertegangan dan selanjutnya mengaktifkan valve 3 bekerja mendorong lengannya
atau tuasnya masuk delam ruang pemanas untuk mengkait material yang telah
dipanaskan. Valve 3 ini mundur ke tempatnya semula apabila supply arusnya
terputus. Pada saat pemutusan arus dari valve 3 ini dikontrol oleh relay penunda
waktu K23T, jadi apabila waktu tunda dari K23T ini habis, maka supply untuk
selenoid dari valve 3 terputus sehingga lengannya akan bergerak mundur bersama
dengan material yang telah dipanaskan dalam tungku pemanas.
Material yang tertarik mundur oleh valve 3 tersebut selanjutnya dijatuhkan
ke dalam penampungan (kontainer/silo). Namun saat material tersebut jatuh maka
material tersebut akan memotong sensor (light barrier 2) yang berada pada bagianatas silo. Light barrier 2 ini dikontrol oleh S25, dimana saat S25A tersebut
dilewati maka anak kontak dari S25A tersebut akan menghubungkan supply
tegangan masuk ke K11 sehingga K11 bekerja atau dengan kata lain konveyor
belt pengangkutan masterial kembali berjalan, sehingga proses tersebut kembali
terulang. Begitulah kerja dari sistem tanur secara otomatis namun jika dalam
proses tersebut sedang berjalan dan terdapat gangguan secara tiba-tiba maka kita
dapat menghentikan proses secara keseluruhan dengan menekan Emergency Stop.
-
7/26/2019 kerja kubikel
16/23
16
3.2 Gambar Rangkaian Tanur
Gambar 3.1 Rangkaian Tanur a
-
7/26/2019 kerja kubikel
17/23
17
Gambar 3.2 Rangkaian Tanur b
-
7/26/2019 kerja kubikel
18/23
18
Gambar 3.3 Rangkaian Tanur c
-
7/26/2019 kerja kubikel
19/23
19
Gambar 3.4 Rangkaian Tanur d
3.3
Jurnal Kegiatan
Senin, 30 November 2015
NO. WAKTU KEGIATAN
1 07.00 - 07.15 Apel pagi, absen, berdoa
2 07.15 - 08.00 Pembagian kelompok dan job kerja yang akan di
lakukan
3 08.00 - 09.30 Check in peralatan bengkel, yang akan di gunakan
pada praktek bengkel
4 09.30 - 10.00 Break(istirahat)
-
7/26/2019 kerja kubikel
20/23
20
5 10.00 - 12.15 Memulai pembongkaran pada kabel-kabel yang
terpasang pada job kerja TANUR
6 12.1512.30 check out peralatan bengkel
7 12.3012.45 apel siang, absen, berdoa
Selasa, 01 Desember 2015
NO. WAKTU KEGIATAN
1 07.00 - 07.15 Apel pagi, absen, berdoa
2 07.15 - 07.30 Check in peralatan bengkel
3 07.30 - 09.30 Memeriksa peralatan yang akan di gunakan dalam job
TANUR
4 09.30 - 10.00 Break( istirahat)
5 10.00 - 12.15 Memulai pemasang kabel pada job kerja TANUR
6 12.15 - 12.30 Check out peralatan bengkel
7 12.30 - 12.45 Apel siang, absen, berdoa
Rabu, 02 Desember 2015
NO WAKTU KEGIATAN
1 07.00-07.15 Apel pagi, absen, berdoa
2 07.15 - 07.30 Check in peralatan bengkel
3 07.30 - 09.30 Melanjutkan pemasangan sambungan TANUR mulai
dari sambungan K19, K20, K21, K23M, dan K24M
4 09.30 - 10.00 Break(istirahat)
5 10.00 - 12.15 Melanjutkan kembali pemasangan untuk K25T, K27,K28T, dan Y29
6 12.15 - 12.30 Check out peralatan bengkel
7 12.30 - 12.45 Apel siang, absen, berdoa
Kamis 03 Desember 2015
NO WAKTU KEGIATAN
1 07.00-07.15 Apel pagi, absen, berdoa
2 07.15 - 07.30 Check in peralatan bengkel
3 07.30 - 09.30 Melakukan pengecekan sambungan yang telah
terpasang
4 09.30 - 10.00 Break(istirahat)
5 10.00 - 12.15 Melakukan pengujian terhadap sambungan tadi (tanpa
pebimbing /instruktur)
6 12.15 - 12.30 Check out peralatan bengkel
7 12.30 - 12.45 Apel siang, absen, berdoa
-
7/26/2019 kerja kubikel
21/23
21
Jumat 04 Desember 2015
NO WAKTU KEGIATAN
1 07.00 - 07.15 Apel pagi, absen, berdoa
2 07.15 - 07.30 Check in peralatan bengkel
3 07.30 - 09.30 Memperbaiki kembali sambungan kabel yang telah
terpasang
4 09.30 - 10.00 Break(istirahat)
5 10.00 - 11.20 Melakukan pengujan /pengetesan kembali terhadap
rangkaian yang telah terpasang
6 11.20 - 11.30 Check out peralatan bengkel
7 11.30 - 11.40 Apel siang, absen, berdoa
Senin, 07 Desember 2015
NO WAKTU KEGIATAN1 07.00-07.15 Apel pagi, absen, berdoa
2 07.15 - 07.30 Check in peralatan bengkel
3 07.30 - 09.30 Melihat dan merapikan kembali kesalahan/problem
yang terjadi pada job TANUR
4 09.30 - 10.00 Break(istrirahat)
5 10.00 - 12.15 Melanjutkan perbaikan job TANUR
6 12.15 - 12.30 Check out peralatan bengkel
7 12.30 - 12.45 Apel siang, absen, berdoa
Selasa, 08 Desember 2015
NO WAKTU KEGIATAN
1 07.00-07.15 Apel pagi, absen, berdoa
2 07.15 - 07.30 Check in peralatan bengkel
3 07.30 - 09.30 Mengganti saklar S19 dan melakukan pengecekan
kembali terhadap rangkian job TANUR
4 09.30 - 10.00 Break(istirahat)
5 10.00 - 12.15 Memperbaik timer K28T yang ke relay Y29
6 12.15 - 12.30 Check out peralatan bengkel
7 12.30 - 12.45 Apel siang, absen, berdoa
Rabu, 09 Desember 2015
NO WAKTU KEGIATAN
1 07.00-07.15 Apel pagi, absen, berdoa
2 07.15 - 07.30 Check in peralatan bengkel
3 07.30 - 09.30 Mengecek kembali sambungan-sambungan pada hasil
kerja
4 09.30 - 10.00 Break(istirahat)
5 10.00 - 12.15 Mengetes/menguji rangkaian yang telah terpasang
(tanpa instruktur/pembimbing)
-
7/26/2019 kerja kubikel
22/23
22
6 12.15 - 12.30 Check out peralatan bengkel
7 12.30 - 12.45 Apel siang, absen, berdoa
Kamis, 10 Oktober 2013
NO WAKTU KEGIATAN
1 07.00-07.15 Apel pagi, absen, berdoa
2 07.15 - 07.30 Check in peralatan bengkel
3 07.30 - 09.30 Melakukan pengujian/pengetesan terhadap rangkian job
kerja TANUR (dengan instruktur/pembimbing)
4 09.30 - 10.00 Break(istirahat)
5 10.00 - 12.15 Job kerja TANUR selesai
6 12.15 - 12.30 Check out peralatan bengkel
7 12.30 - 12.45 Apel siang, absen, berdoa
Jumat, 11 Desember 2015
NO WAKTU KEGIATAN
1 07.00 - 07.15 Apel pagi, absen, berdoa
2 07.15 - 07.30 Check in peralatan bengkel
3 07.30 - 09.30 Melakukan pengetesan lisan berdasarkan job kerja
masing-masing kelompok
4 09.30 - 10.00 Break(istirahat)
5 10.00 - 11.20 Melakukan pengetesan lisan berdasarkan job kerja
masing-masing kelompok
6 11.20 - 11.30 Check out peralatan bengkel7 11.30 - 11.40 Apel siang, absen, berdoa
-
7/26/2019 kerja kubikel
23/23
23
BAB IV
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Setelah melakukan Praktek Bengkel dapat diambil kesimpulan adalah
sebagai berikut:
1. Pada tanur prinsip kerjanya adalah motor berkerja otomatis, berurutan dan
saling mengunci.
2. Prinsip interlock digunakan pada saat starting motor, sedangkan prinsip
berurutan digunakan pada saat pengoperasian secara automatic.
3.
Dalam melakukan maintenance dan repair ini bukan dalam arti melakukan
instalasi ulang tetapi melakukan perawatan dan perbaikan.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat kami ambil yaitu sebagai berikut:
1. Dalam melakukan maintenance dan repair ini, kita harus melihat
rangkaian (sudah terpasang benar tidak).
2.
Dalam melakukan maintenancedan repairini, kerusakan bukan saja pada
eksternal (kesalahan pada instalasi itu sendiri) tetapi bisa saja pada faktor
internal (kesalahan pada alat itu sendiri misalnya peralatan yang sudah
lama, tidak berfungsinya peralatan sesuai dengan fungsinya dalam
meresetnya terjadi kesalahan dll).
23
top related