keratitis neurotropik

Post on 24-Jul-2015

144 Views

Category:

Documents

18 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

KERATITIS NEUROTROPIK

Oleh :

EKA SAPUTRIINDAH PERMATAJESSICA LIUSENMITHA PRADINI

SYARIFAH YULIZA

Pembimbing : dr. BAGUS SIDHARTO, Sp.M

KKS - BAGIAN ILMU PENYAKIT MATAFK UR - RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU - 2012

PENDAHULUAN

DEFINISI

• Keratitis neurotropik adalah penyakit kornea degeneratif yang jarang dan di sebabkan oleh gangguan inervasi nervus trigeminus kornea yang mengakibatkan terjadinya penurunan atau tidak adanya sensasi kornea.

EPIDEMIOLOGI

• 15% kasus dengan anestesi kornea mengalami komplikasi serius

• 40.000 – 60.000 kasus herpes zoster terjadi tiap bulannya.

• 50% melibatkan mata, 16% keratitis neurotropik

• Insiden keratitis neurotropik meningkat sejalan dg usia

ETIOLOGIETIOLOGI

•Infeksi•Palsi Nervus Trigeminal•Kongenital :.•Penyakit sistemik•Distrofi kornea Toksin / obat-obatan•Penyebab lainnya : peningkatan usia, Adie’s pupil dan setiap kondisi peradangan kronis yang menyebabkan cedera epitel kornea.

PATOFISIOLOGI

EKSPERIMENTAL

• Menipisnya substansi P (SP) dan asetilkolin (Ach) pada kornea tikus setelah kerusakan saraf sensorik

• Secara invitro SP, cholecystokinin gen-related peptide (CGRP), dan Ach menginduksi proliferasi epitel.

• Secara in vitro & in vivo, peran faktor pertumbuhan potensial saraf (NGF) induksi pemulihan neuron sensorik & induksi produksi Ach dalam SSP & SP di system saraf perifer.

• NGF berperan dalam keseimbangan antara persarafan sensorik dan simpatik

• NGF menginduksi proliferasi & diferensiasi epitel kornea kelinci

DIAGNOSIS

Herpes zoster, tumor fossa posterior, trauma, tindakan bedah, obat topikal kronis, pemakaian kontak lens, DM, terapi neuroleptik, antipsikotik.

Gangguan saraf trigeminus

KERATITIS NEUROTROPIK

GEJALA

Mata merah Tajam penglihatan menurun Kotoran mata yang banyak Silau Nyeri Mata jarang berkedip, terutama keratitis neurotropik bilateral. Edema palpebra Sensasi seperti ada benda asing di mata

Keratitis neurotropik pada infeksi herpes zoster opthalmikus

PEMERIKSAAN OPTHALMOLOGI

Kekeruhan kornea yang tidak sensitif Kekeringan kornea Injeksi siliar Infiltrat dan vesikel pada kornea Deskuamasi epitel seluruh permukaan kornea,

dimulai pada bagian tengah dan terdapat lapisan epitel kornea yang sehat di dekat limbus.

STADIUM

A. Keratopati punctate interpalpebra dengan iregularitas epitel.

B. Opasitas dan edema kornea dengan defek kecil.

C. Persisten defek pada epitel disertai sedikit penebalan.

D. Perluasan defek epitel disertai infiltrat dan edem stroma, mencairnya stroma kornea.

E. Perforasi kornea.

STADIUM

KERATITIS NEUROTROPIK

Hipoestesi / anestesi kornea

Daya pertahanan kornea terhadap iritasi dari luar (-) atau metabolisme kornea ↓

Peradangan kornea (infeksi)

ULKUS KORNEA

UJI SENSITIVITAS KORNEA

Menyentuh pusat dan perifer kornea dengan ujung kapas.

Aesthesiometer Cochet-Bonnet

Melokalisir dan menghitung hilangnya sensitivitas kornea.

Tingkat keparahan keratitis neurotropik ≈ tingkat keparahan penurunan sensorik kornea.

TES SCHIRMER

Harus dilakukan karena produksi air mata dipengaruhi oleh tingkat sensitivitas kornea.

Penurunan sensitivitas kornea penurunan produksi air mata.

Pewarnaan vital dengan fluorescein

Menunjukkan perubahan epitel kornea dan konjungtiva.

Pemeriksaan akurat marginal kelopak mata, posisi, dan motilitas.

Pemeriksaan mikrobiologi

Menyingkirkan bakteri, fungi, dan virus sebagai penyebab terbentuknya ulkus kornea.

FUNDUSKOPI

Jaringan parut pada stroma kornea INFEKSI sebelumnya.

Atrofi iris infeksi HERPES sebelumnya. Funduskopi dilatasi RETINOPATI DIABETES. Saraf optik pucat atau bengkak TUMOR

INTRAKRANIAL.

PENATALAKSANAAN

• Tujuan :

• Mencegah progresivitas kerusakan kornea

• Meningkatkan penyembuhan epitel kornea

• Tatalaksana sesuai dengan stadium klinis

STADIUM I

• Tujuan:– ↑kualitas epitel– Mencegah kerusakan epitel

• Terapi topikal stop• Identifikasi terapi sistemik sebelumnya• Air mata buatan 8x1 hari• Tetrasiklin 2x250 mg atau doksisiklin 1x100mg ↑ produksi mukus• Operasi penutupan punctum lakrimal• Rawat jalan follow up 3-7 hari sekali

STADIUM II

• Tujuan:– Mencegah ulkus– ↑ kesembuhan epitel– Mencegah rekurensi kerusakan epitel

• Stop obat topikal• Air mata buatan / kontak lens• Tarsoraphy• Transplan membran amnion menutup defek epitel• Injeksi botulinum A pada palpebra

STADIUM II

• Tetrasiklin topikal ↑ penyembuhan epitel

• Radang di COA

• Sikloplegik topikal -> atropin 1%, skopolamin 0,25% 1x1

• Follow up

• Ketat tiap 1-2 hari hingga terlihat kemajuan terapi

• Tiap 3-5 hari sekali

STADIUM III

• Tujuan :

• ↑ kesembuhan kornea

• Mencegah melting dan perforasi

• Rawat inap

• Stop terapi topikal

• Air mata buatan

• Melting stroma inhibitor kolagenase N-asetilsistein, tetrasiklin, MPA

STADIUM III

• Mencegah melting doksisiklin dan minosiklin sistemik

• Stabilisasi tear film suplemen omega-3

• Pembedahan tarsoraphy dan flap konjunctiva

• Defek kecil

• Salep antibiotik: eritromisin/ bacitrasin 4-8x/hari selama 3-5 hari atau hingga defek sembuh

STADIUM III

• Ulkus– Salep antibiotik– Sikloplegik– Beban tekan selama 24 jam

• Perforasi kecil (< 2 mm) lem sianoakrilat + soft kontak lens

• Defek besar keratoplasti lamelar– Tranplan kornea kesembuhan jelek, risiko defek

persisten ↑

KERATOPLASTI LAMELAR

KOMPLIKASI

• Perforasi kornea

• Keratitis bakterial sekunder

• Penurunan visus permanen akibat sikatrik kornea

• Astigmatisme

PROGNOSIS

• Faktor prognosis buruk

• Kerusakan sensorik neuron ↑

• Lama penyakit diderita

• Ocular surface disease

• Perlu monitoring rutin

• Peny berlanjut tapi klinis bisa asimtomatik

KESIMPULAN

• Keratitis neurotropik adalah penyakit kornea degeneratif karena palsi nervus trigeminus cabang oftalmikus hingga terjadi hipo-anestesi kornea.

• Epidemiologi keratitis neurotropik 16% dari kasus infeksi herpes virus komplikasi serius

KESIMPULAN

• Etiologi keratitis neurotropik berupa

• Infeksi,

• Palsi nervus trigeminal,

• Kongenital,

• Penyakit sistemik,

• Distrofi kornea,

• Iatrogenik,

• Toksin/obat-obatan

KESIMPULAN

• Patofisiologi keratitis neurotropik : lesi nervus trigeminus cabang oftalmikus hipo-anestesi kornea penyembuhan luka epitel kornea ↓ defek epitel, ulkus perforasi.

• Diagnosis keratitis neurotropik ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, dan dibagi menjadi 5 stadium klinis.

KESIMPULAN

• Penatalaksanaan keratitis neurotropik stadium klinisnya,

• Tujuan: ↓ progresivitas kerusakan epitel kornea dan mencegah melting serta perforasi kornea.

• Prognosis keratitis neurotropik tergantung dari faktor penyebab dan derajat kerusakan neuron trigeminal.

SARAN

• Pencegahan dan pengobatan keratitis neurutropik mencegah kerusakan epitel kornea hingga perforasi.

• Keratitis neurotropik progresif diperlambat dengan air mata buatan ↑ kesembuhan epitel.

TERIMA KASIH

top related