kelompok 1 (78-82)_ciri-ciri fisiologis
Post on 08-Jul-2018
238 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Kelompok 1 (78-82)_Ciri-Ciri Fisiologis
1/20
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI PENYAKIT
INFEKSI
CIRI-CIRI FISIOLOGIS
Kelompok 1
260110140078 Ayu Aprilini Pembahasan
260110140079 Putri Raraswati Pembahasan
260110140080 Ummi Habibah Teori Dasar
260110140081 Ayyu Widyazmara Data Pengamatan, Prosedur
260110140082 Anggia D. Amaliah Tujuan, Prinsip, Simpulan,
Revisi,dan Kirim.
HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : RABU, 30 SEPTEMBER 2015
ASISTEN :1. BETHARY K.
2. HIMMATUL ULYA
LABORATORIUM FARMAKOTERAPI PENYAKIT INFEKSI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2015
-
8/19/2019 Kelompok 1 (78-82)_Ciri-Ciri Fisiologis
2/20
CIRI-CIRI FISIOLOGIS BAKTERI
I. Tujuan
Mengamati secara langsung atau tidak langsung produk kegiatan enzimatik.
II. Prinsip
1. Uji Biokimia
Uji biokimia merupakan salah uji yang digunakan untuk menentukan
spesies kuman yang tidak diketahui sebelumnya. Setiap kuman memiliki
sifat biokimia yang berbeda sehingga tahapan uji biokimia ini sangat
membantu proses identifikasi. Setelah sampel diinokulasikan pada media
differensial atau selektif, kemudian koloni kuman diinokulasikan pada
media uji biokimia. Ada 12 jenis uji yang sering digunakan dalam uji
biokimia walaupun sebenarnya masih banyak lagi media yang dapat
digunakan (Adam, 2001).
2.
Sifat Fisiologis Bakteri
Bakteri merupakan organisme bersel tunggal dan mampu bereproduksi
sendiri. Bakteri tidak memiliki inti sel. Bakteri terdiri dari sitoplasma yang
dikelilingi oleh sebuah dinding sel yang kaku terbuat dari peptidoglikan,
didalam sitoplasma terdapat materi genetik (Waluyo, 2007).
3.
Inkubasi
Inkubasi yaitu perlakuan terhadap bakteri yang dilakukan pada suhu
optimum untuk pertumbuhan bakteri (350C –
370C)dan kelembapan udara
yang mengandung CO2 sekitar 3 – 5% (Pelczar, 1986).
4. Teknik Aseptis
Teknik aseptis adalah suatu metode dalam memindahkan atau mentransfer
kultur bakteri dari satu tempat ke tempat lain agar tidak terjadi
kontaminasi oleh mikroba lain dalam medium kultur (Curtis, 1999).
-
8/19/2019 Kelompok 1 (78-82)_Ciri-Ciri Fisiologis
3/20
5. Uji gula-gula
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah kuman memfermentasi
masing-masing gula diatas membentuk asam. Media gula-gula ini terpisah
dalam 5 tabung yang berbeda dan media yang digunakan adalah masing-
masing gula dengan konsentrasi 1% dalam pepton. Masing-masing gula
gula ditambahkan indikator phenol red (Adam,2001).
6. Uji TSIA
Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui kemampuan kuman untuk
memfermentasikan karbohidrat. Pada media TSIA berisi 3 macam
karbohidrat yaitu glukosa, laktosa dan sukrosa. Indikatornya adalah phenol
red yang menyebabkan perubahan warna dari merah orange menjadi
kuning dalam suasana asam. Glukosa berada di dasar media sedangkan
laktosa dan sukrosa berada di bagian lereng (Buchanan, 2003).
III. Teori Dasar
Pada praktikum kali ini akan dibahas mengenai ciri-ciri Fisiologis
Bakteri. Tujuan dari praktikum ini yaitu mengamati secara langsung atau
tidak langsung produk. kegiatan enzimatik bakteri. Prinsip yang gunakan
adalah Uji Biokimia, sifat Fisiologis Bakteri, Inkubasi ,Teknik Aseptis, Uji
gula-gula, Uji TSIA.
Uji fisiologis biasanya identik dengan uji biokimia. Uji-uji
biokimia yang biasanya dipakai dalam kegiatan identifikasi bakteri atau
mikroorganisme yaitu antara lan uji koagulase, uji katalase, uji nitrit,
hidrolisis gelatin, uji hidrogen sulfida (H2S) dan lain-lain. Pengujian
biokimia merupakan salah satu hal yang sangat penting di dalam dunia
mikrobiologi (Lim, 1998)
a. Uji katalase.
Diletakkan 2 tetes H2O2 pada kaca objek yang bersih. Isolat bakteri
diambil menggunakan jarum ose, kemudian dipindahkan ke atas kaca
objek dan dicampurkan. Uji positif ditandai dengan terbentuknya
-
8/19/2019 Kelompok 1 (78-82)_Ciri-Ciri Fisiologis
4/20
gelembung-gelembung oksigen yang menunjukkan bahwa organisme
yang bersangkutan menghasilkan enzim katalase yang mengubah
hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen (Hadioetomo, 1993). Fungsi
uji katalase pada bakteri berbentuk kokus adalah untuk membedakan
antara stsphylococcus dan streptococcus, dimana kelompok
staphylococcus bersifat katalase positif. Katalase merupakan enzim
yang mengkatalisa penguraian hidrogen peroksida menjadi H O dan O .
2 2Hidrogen peroksida bersifat toksik terhadap sel karena bahan ini
menginaktifkan enzim dalam sel. Hidrogen peroksida terbentuk
sewaktu metabolisme aerob, sehingga mikroorganisme yang tumbuh
dalam lingkungan aerob pasti menguraikan bahan tersebut . Menurut
Schliefer semua galur staphylococcus adalah katalase positif (Dewi,
2013).
b.
Uji motilitas
Isolat bakteri ditusukkan ke dalam media SIM semi padat pada
tabung reaksi menggunakan jarum ose tusuk steril. Kemudiandiinkubasi selama 24 jam pada suhu 37ºC. Uji positif ditandai dengan
pertumbuhan bakteri yang menyebar, maka bakteri tersebut bergerak
(motil) dan bila pertumbuhan bakteri tidak menyebar hanya berupa satu
garis, maka bakteri tersebut tidak bergerak (non motil) (Sudarsono,
2008).
Uji positif ini dapat dilihat dengan adanya pertumbuhan koloni bakteri
yang menyebar. isolat yang positif motil ditunjukkan dengan penyebaran
isolat ke seluruh media (Tantu, Tumbol & Longdong. 2013).
c. Uji Indol
Diambil satu koloni terpisah dengan menggunakan jarum ose, kemudian
diinokulasi ke dalam media SIM dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu
37ºC. Setelah inkubasi ditambahkan 10-12 tetes reagen Kovac. Uji
-
8/19/2019 Kelompok 1 (78-82)_Ciri-Ciri Fisiologis
5/20
positif ditandai dengan terbentuknya lapisan berwarna merah di
bagian atas biakan (Hadioetomo, 1993).
Indol merupakan senyawa yang mengandung nitrogen yang terbentuk
sebagai hasil pemecahan amino tryphosphat. Pentingnya uji indol ini
adalah karena hanya beberapa jenis bakteri saja yang dapat
membentuk indol dan produk ini dapat diuji sehingga dapat digunakan
sebagai identifikasi (Yulvizar, 2013).
d.
Uji MR
Diambil satu koloni terpisah dengan menggunakan jarum ose, kemudian
diinokulasi ke dalam media MR-VP dan diinkubasi selama 24 jam pada
suhu 37ºC. Pada uji MR, ditambahkan3-4 tetes indikator merah metil.
Uji positif ditandai dengan perubahan warna medium menjadi merah,
artinya terbentuk asam (Hadioetomo, 1993).
uji merah : metil (methyl red test) bertujuan untuk mengetahui
kemampuan bakteri untuk mengoksidasi glukosa dengan memproduksi
asam dengan konsentrasi tinggi sebagai hasil akhirnya. Jika media
MR-VP akan menjadi merah setelah ditambahkan merah metil
menunjukkan bahwa hasil uji positif, sedangkan jika media tetap berwarna
kuning menunjukkan hasil uji negatif (Yulvizar, 2013).
e. Uji Simmons Citrate.
Diambil satu koloni terpisah dengan menggunakan jarum ose dan
diinokulasikan pada media Simmons Citratelalu diinkubasi pada
temperatur 37ºC selama 24 jam. diamati adanya perubahan warna
pada medium biakan (Hadioetomo, 1993). Uji positif ditandai dengan
berubahnya warna medium menjadi biru (Sudarsono, 2008).
f. Uji TSIA.
-
8/19/2019 Kelompok 1 (78-82)_Ciri-Ciri Fisiologis
6/20
Diambil sebagian kecil koloni bakteri dengan menggunakan ose dan
diinokulasikan pada media TSIA, kemudian dilakukan dengan cara
menusuk tegak lurus pada bagian butt (tusuk) dan cara zig zag pada
bagian slant (miring). Diinkubasi pada temperatur 37ºC selama 24 jam.
Diamati perubahan warna medium yang terjadi. Apabila bagian slant
berwarna merah dan butt berwarna kuning maka bakteri mampu
memfermentasi glukosa, sedangkan apabila bagian slant dan butt
keduanya berwarna kuning maka bakteri mampu memfermentasi
sukrosa dan laktosa (Yusuf, 2009).
Uji TSIA ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan dari suatu
bakteri dalam memfermentasi gula untuk menghasilkan asam atau gas.
Warna merah pada agar menunjukkan reaksi basa, sedangkan warna
kuning menunjukkan reaksi asam. Warna merah pada permukaan agar
dan kuning di bagian bawah agar menunjukkan bahwa terjadinya
fermentasi glukosa. Warna kuning pada bagian permukaan dan bawah
tabung menunjukkan terjadinya fermentasi laktosa dan sukrosa (Yulvizar,2013).
IV. Alat dan Bahan
Peralatan dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu suspensi
bakteri x, Biakan bakteri x dalam trypticase soy broth (TSB), Biakan
bakteri x dalam agar miring trypticase soy agar (TSA), tabung Durham
berisi kaldu glucose dengan indikator merah fenol, indol reagen Kovac,
kertas plumbum asetat, tabung, kaldu urea, tabung medium MR-VP (Methyl
Red-Voges Proskauer), tabung agar miring sitrat Siminons, reagen Barritt.
V. Prosedur
Untuk melakukan praktikum uji fisioligi kali ini, prosedur yang
dilakukan adalah memijar kawat ose lalu mengoleskan suspensi bakteri
kepada 12 media yang telah disiapkanya itu motil, glukosa, laktosa, manosa,
-
8/19/2019 Kelompok 1 (78-82)_Ciri-Ciri Fisiologis
7/20
maltose, sakarosa, indol, H2S, urea, MR, VP dan Simon sitrat. Lalu setelah
suspensi bakteri dioleskan pada media, maka media tersebut diinkubasi
dalam inkubator dengan suhu 370Cdan dibiarkan selama 18 – 24
jam.Diamati perubahan warna yang terjadi dan di bandingkan dengan
persyaratan.
VI. Data Pengamatan
No Perlakuan Hasil
1 Dilakukan pemijaran ose untuk
mensterilisasi
Ose telah steril dari kontaminasi
mikroba
2 Pengolesan suspense bakteri ke
media motil
Sebelum di inkubasi :
-
8/19/2019 Kelompok 1 (78-82)_Ciri-Ciri Fisiologis
8/20
Setelah diinkubasi selama 22 jam:
3 Pengolesan suspense bakteri ke
media glukosa
Sebelum di inkubasi :
Setelah diinkubasi selama 22 jam:
4 Pengolesan suspense bakteri ke
media laktosa
Sebelum di inkubasi :
-
8/19/2019 Kelompok 1 (78-82)_Ciri-Ciri Fisiologis
9/20
Setelah diinkubasi selama 22 jam:
5 Pengolesan suspense bakteri ke
media manosa
Sebelum di inkubasi :
Setelah diinkubasi selama 22 jam:
6 Pengolesan suspense bakteri ke
media maltosa
Sebelum di inkubasi :
-
8/19/2019 Kelompok 1 (78-82)_Ciri-Ciri Fisiologis
10/20
Setelah diinkubasi selama 22 jam:
7 Pengolesan suspense bakteri ke
media sakarosa
Sebelum di inkubasi :
Setelah diinkubasi selama 22 jam
8 Pengolesan suspense bakteri ke
media indol
Sebelum di inkubasi :
-
8/19/2019 Kelompok 1 (78-82)_Ciri-Ciri Fisiologis
11/20
Setelah diinkubasi selama 22 jam
9 Pengolesan suspense bakteri ke
media H2S
Sebelum di inkubasi :
Setelah diinkubasi selama 22 jam
10 Pengolesan suspense bakteri ke
media urea
Sebelum di inkubasi :
-
8/19/2019 Kelompok 1 (78-82)_Ciri-Ciri Fisiologis
12/20
Setelah diinkubasi selama 22 jam
11 Pengolesan suspense bakteri ke
media MR
Sebelum di inkubasi :
Setelah diinkubasi selama 22 jam
12 Pengolesan suspense bakteri ke
media VP
Sebelum di inkubasi :
-
8/19/2019 Kelompok 1 (78-82)_Ciri-Ciri Fisiologis
13/20
Setelah diinkubasi selama 22 jam
13 Pengolesan suspense bakteri ke
media Simon sitrat
Sebelum di inkubasi :
Setelah diinkubasi selama 22 jam
VII.
Pembahasan
Pada praktikum uji fisiologi baketri ini bertjuan untuk mengamati
secara langsung atau tidak langsung produk kegiatan enzimatik bakteri..
Dalam praktikum ini dilakukan identifikasi dengan uji biokimia dengan uji
motil,uji gula-gula (glukosa, laktosa, maltosa, mannose dan sukrosa), uji
indol, uji H2S, uji hidrolisis urea, uji MR, uji VP, dan uji simon sitrat.
-
8/19/2019 Kelompok 1 (78-82)_Ciri-Ciri Fisiologis
14/20
Ciri fisiologi ataupun biokimia merupakan kriteria yang amat
penting di dalam identifikasi spesimen bakteri yang tak dikenal karena
secara morfologis biakan atau pun sel bakteri yang berbeda dapat tampak
serupa, tanpa hasil pengamatan fisiologis yang memadai mengenai organik
yang diperiksa maka penentuan spesiesnya tidak mungkin dilakukan.
Karakteristik dan klasifikasi sebagian mikroba seperti bakteri berdasarkan
pada reaksi enzimatik ataupun biokimia. Mikroba dapat tumbuh pada
beberapa tipe media memproduksi tipe metabolit tentunya yang dideteksi
dengan interaksi mikroba dengan reagen test yang mana menghasilkan
perubahan warna reagen (Murray, 2003)
Sebelum melakukan semua uji terlebih dahulu lakukan fiksasi
.Fiksasi adalah proses pengawetan dan pelekatan atau penempelan struktur
sel mikroorganisme pada suatu posisi. Selain itu fiksasi juga berfungsi
untuk menonaktifkan enzim lytic sehingga bakteri tidak mengalami lisis
dan berubah bentuk pada saat diamati. Fiksasi yang digunakan pada
percobaan kali ini adalah fiksasi panas, yaitu dengan cara melewatkan Osedan tabung yang berisi suspensi bakteri di atas api. Fiksasi dilakukan
sampai kawat ose bewarna merah terasa hangat apabila ditempelkan pada
punggung tangan. Fiksasi yang dilakukan tidak boleh terlalu panas dan
lama, karena bakteri yang ada pada preparat bisa hangus terpanggang dan
terjadi perubahan bentuk dan penyusutan sel.
Ose berfungsi untuk memindahkan atau mengambil koloni suatu
mikrobia ke media yang akan digunakani. Ose terdiri dari ose lurus untuk
menanam dan ose bulat untuk menggores yang biasanya berbentuk zig-
zag.Jarum inokulum biasanya terbuat dari kawat nichrome atau platinum
sehingga dapat berpijar jika terkena panas. Bentuk ujung jarum dapat
berbentuk lingkaran (loop) dan disebut ose atau inoculating loop/transfer
loop, dan yang berbentuk lurus disebut inoculating needle/Transfer needle.
Inoculating loop cocok untuk melakukan streak di permukaan agar,
-
8/19/2019 Kelompok 1 (78-82)_Ciri-Ciri Fisiologis
15/20
sedangkan inoculating needle cocok digunakan untuk inokulasi secara
tusukan pada agar tegak .
Uji pertama yang dilakukan adalah uji motil ,mengambil suspense
bakteri dengan ose lurus kemudian menginokulasi ke dalam media cair
pertumbuhan dalam tabung reaksi.
Dari hasil pengamatan uji motil emnunjukkan hasil negatif yang
ditandai dengan tidak berubahnya cairan menjadi keruh yang artinya tidak
terjadi pergerakan pada bakteri. Motilitas merupakan salah satu ciri
penting pengkarakterisasian bakteri. Sifat ini diakibatkan oleh adanya alat
moler cambuk yang disebut flagella sehingga sel bakteri dapat berenang
didalam lingkungan air.
Uji selanjutnya yaitu uji gula-gula, mengambil suspense bakteri
dengan menggunakan ose bulat yang sebelumnya telah difiksasi kemudian
dimasukkan dalam tabung reaksi yang didalamnya terdapat tabung
Durham . Tabung Durham merupakan alat yang digunakan di duniamikrobiologi untuk mendeteksi produksi gas yang dihasilkan dari
mikroorganisme.Alat ini berukuran sangat kecil, ditempatkan pada tabung
reaksi yang telah berisi cairan pertumbuhan mikroorganisme dan zat
indikator yang dapat menandai terjadinya perubahan warna karena adanya
perubahan derajat keasaman dan gas yang dihasilkan.Produksi gas
dicirikan dengan terdapatnya gas di ujung tabung durham setelah
mikroorganisme diinokulasi dan diinkubasi.Uji gula disini yaitu
diantaranya ujiglukosa, laktosa, maltosa, mannose dan sukrosa .Hasil
positif bila terjadinya perubahan warna larutan uji dari semula berwarna
merah menjadi larutan berwarna kuning, dan untuk hasil negative tidak
akan ada perubahan warna pada larutan, artinya bakteri uji tersebut tidak
melakukan fermentasi pada sakarosa. Pada hasil percobaan menunjukan
adanya perubahan warna menjadi larutan berwarna kuning, sehingga
sampel bakteri yang diuji adalah jenis bakteri yang dapat melakukan
-
8/19/2019 Kelompok 1 (78-82)_Ciri-Ciri Fisiologis
16/20
fermentasi membentuk asam dan gas, gas terlihat jelas pada tabung
durham yang terapung keatas.
Pengujian yang selanjutnya adalah uji indol. Dalam uji indol ini
media yang dipakai adalah pepton 1%. Uji indol digunakan untuk
mengetahui apakah sampel bakteri memiliki enzim triptophanase sehingga
bakteri tersebut dapat mengoksidasi asam amino tryptophan membentuk
indol. Tryptophan merupakan asam amino esensial yang dapat mengalami
oksidasi dengan cara kegiatan enzimatik oleh beberapa bakteri. Hasil
positif akan menunjukan terbentuknya lapisan cincin berwarna merah pada
permukaan biakan dan sebaliknya pada hasil negative tidak terbentuk
lapisan cincin berwarna merah pada permukaan biakan. Pada hasil
percobaan menunjukan bahwa uji indol yang dilakukan adalah negative
karena tidak terbentuk lapisan cincin berwarna merah pada permukaan
biakan ini dapat diartikan bahwa sampel bakteri tidak membentuk indol
dari tryptophan sebagai sumber karbon.
Pengujian yang berikutnya yaitu uji hydrogen sulfide. Pada uji
hydrogen sulfide dikatakan positif bila terjadi perubahan warna menjadi
hitam kecoklatan, dan untuk hasil negative bila tidak terjadi perubahan
warna menjadi hitam kecoklatan. Hasil percobaan menunjukan hasil yang
positif karena terjadi perubahan warna menjadi hitam kecoklatan, artinya
terjadi ikatan antara media H2S dengan plumbum asetat menghasilkan
plumbum sulfide yang berwana hitam kecoklatan.
Pengujian yang selanjutnya adalah uji hidrolisis urea. Tujuan dari uji
ini adalah untuk mengetahui apakah sampel bakteri yang diuji mempunyai
enzim urease yang dapat menguraikan urea membentuk amoniak.
Interpretasi hasil negative apabila tidak terjadi perubahan warna media
menjadi pink atau merah jambu sedangkan interpretasi hasil positif adalah
terjadinya perubahan warna media menjadi pink atau merah jambu. Hasil
yang diperoleh pada saat percobaan adalah negative karena tidak terjadi
-
8/19/2019 Kelompok 1 (78-82)_Ciri-Ciri Fisiologis
17/20
perubahan warna media menjadi pink atau merah jambu, artinya sampel
bakteri yang diuji tidak memecah urea membentuk amoniak.
Pengujian yang berikutnya adalah uji MR. Uji MR adalah pengujian
yang bertujuan untuk mengetahui adanya fermentasi asam campuran
metilenglikol. Hasil positif menunjukan bila pada media terjadi perubahan
warna menjadi merah setelah ditambahkan metilen red 1%, sebaliknya bila
pada media tidak terjadi perubahan warna menjadi warna merah berarti uji
MR ini negative. Hasil yang diperoleh dari percobaan adalah
negative,karena tidak terjadinya perubahan warna menjadi merah, artinya
sampel bakteri yang uji tidak menghasilkan campuran asam metilenglikol.
Pengujian yang selanjutnya adalah uji VP. Tujuan dari uji ini adalah
untuk mengetahui pembentukan asetil metal karbinol (asetoin) dari hasil
fermentasi glukosa. Bila terjadi perubahan warna menjadi warna merah
artinya pengujian berjalan positif, dan sebaliknya bila tidak terjadi
perubahan warna menjadi merah berarti pengujian berjalan negative. Hasil
yang diperoleh dari percobaan adalah negative karena tidak adanya
perubahan warna menjadi merah, artinya sampel bakteri uji tidak
membentuk asetil metal karboinol (asetoin).
Pengujian yang terakhir adalah pengujian menggunakann simon
sitrat. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah sampel
bakteri uji menggunakan sitrat sebagi sumber karbon. Didalam media
simon sitrat berisi indicator BTB (Brom Tymol Blue), apabila bakteri
menggunakan sitrat sebagai sumber karbon maka media berubah menjadi
basa dan berubah menjadi biru. Hasil percobaan menunjukan hasil positif
karena terjadinya perubahan pada media menjadi warna biru.
Dari semua hasil pengujian fisiologis diatas dapat disimpulkan
bahwa sampel bakteri uji yang digunakan adalah Eschericia freundii.
-
8/19/2019 Kelompok 1 (78-82)_Ciri-Ciri Fisiologis
18/20
VIII. Simpulan
Berdasakan data dan hasil pengamatan dapat disimpulkan identifikasi
bakteri dengan uji biokimia menggunakan uji motil,uji gula-gula (glukosa,
laktosa, maltosa, mannose dan sukrosa), uji indol, uji H2S, uji hidrolisis
urea, uji MR, uji VP, dan uji simon sitrat, menunjukkan hasil yang positif.
Kemudian dapat dilakukan perkiraan bakteri yang digunakan adalah
Eischerichia freundii.
-
8/19/2019 Kelompok 1 (78-82)_Ciri-Ciri Fisiologis
19/20
DAFTAR PUSTAKA
Adam,MR. 2001. Microbiology of Fermented Food .Elsivier Applied Science
Publisher,Ltd. New York.
Buchanan,RE. & Gibbons,NE.2003. Bergey’s Manual of Determinative
Bacteriology. The William & Wilkins Company Baltimore.USA.
Curtis, Helena. 1999. Biology 5 th edition. New York : Worth Publisher Inc.
Dewi, Amalia Krishna. 2013. Isolation, Identification and Sensitivity test of
Staphylococcus aureusagains Amoxi cillinof the Milk Sample in the
Mastitis Crossbreed Ettawa Goat at Girimulyo Area, Kulonprogo,
Yogyakarta. JS 31 (2).
Hadioetomo RS. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek Teknik dan
Prosedur Dasar Laboratorium. Jakarta : Gramedia.
Lim, D. 1998. Microbiology. WCB Mcgraw-Hill. Missouri.
Murray, R.K. dkk. 2003. Biokimia Klinik Edisi 4. Jakarta :EGC.
Pelczar MJ, Chan E. C. S. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta : UI Press.
Sudarsono A. 2008. Isolasi dan Karakterisasi Bakteri pada Ikan Laut dalam
Spesies Ikan Gindara (Lepidocibium flavobronneum). Bogor: Institut
Pertanian Bogor.
Tantu. W., Tumbol, R. A., Longdong, S.N.J. 2013. Deteksi keberadaan bakteri
Aeromonas sp pada ikan nila yang dibudidayakan di karamba jaring apung
danau Tondano. Budidaya Perairan. Vol. 1 No. 3: 74-80.
Waluyo, L. 2007. Mikrobiologi Umum. Malang : Universitas Muhammadiyah
Malang.
Yulvizar, Cut. 2013. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Probiotik pada Rastrelliger
sp.Isolation and Identification of Probiotic Bacteria in Rastrelliger sp.
Biospecies. Vol. 6 No.2, Juli 2013, hal. 1-7.
-
8/19/2019 Kelompok 1 (78-82)_Ciri-Ciri Fisiologis
20/20
Yusuf RW.2009. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Gram Negatif pada Luka Ikan
Maskoki (Carassius auratus) Akibat Infeksi Ektoparasit Argulus sp.
Surabaya: Unversitas Erlangga.
top related