kelainan kongenital dan didapat saluran pencernaan
Post on 14-Apr-2018
216 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/29/2019 Kelainan Kongenital Dan Didapat Saluran Pencernaan
1/14
KELAINAN KONGENITAL SALURAN PENCERNAAN
I. Labiopalatoskizis ( mulut)
Yaitu kelainan bagian depan serta samping muka serta langit-langit mulut tidak menutup
dengan sempurnaEtiologi
a. factor Genetik atau keturunan
Pada penderita bibir sumbing terjadi Trisomi 13 atau Sindroma Patau dimana ada 3 untai kromosom
13 pada setiap sel penderita, sehingga jumlah total kromosom pada tiap selnya adalah 47. Jika terjadi
hal seperti ini selain menyebabkan bibir sumbing akan menyebabkan gangguan berat pada
perkembangan otak, jantung, dan ginjal. Namun kelainan ini sangat jarang terjadi dengan frekuensi 1
dari 8000-10000 bayi yang lahir.
Selain itu bisa juga karena mutasi gen THF 8
b. Kurang Nutrisi contohnya defisiensi vitamin C pada waktu hamil, kekurangan asam folat.
Fungsi Asam Folat
- berperan dalam sintesis purin-purin guanin dan adenin serta pirimidin timin
- Folat juga dibutuhkan dalam pembentukan sel darah merah dan sel darah putih dalam
sumsum tulang dan untuk pendewasaannya.
Defisiensi Asam Folatmenyebabkan gangguan metabolisme DNA.
- Akibatnya terjadi perubahan dalam morfologi intisel terutama sel-sel yang cepat
membelah, seperti sel darah merah, sel darah putih serta sel-sel epitel lambung dan usus,
vagina,
- Kekurangan folat menghambat penyembuhan, menyebabkan anemia megaloblastik dan
gangguan darah lain, peradangan lidah (glositis) dan gangguan saluran cerna.
Pada ibu hamil, kekurangan asam folat menyebabkan meningkatnya resiko anemia,
sehingga ibu mudah lelah, letih, lesu dan pucat serta bisa menyebabkan keguguran.
Kebutuhan asam folat untuk ibu hamil dan usia subur sebanyak 400 mikrogram/ hari
Asam folat perlu diberikan mulai 4 bulan sebelum kehamilan. Ini didasarkan pada
kenyataan bahwa banyak wanita tidak tahu pasti kapan dirinya akan hamil.
Bagi janin, kekurangan asam folat pada ibu hamil, bisa menyebabkan terjadinya
kecacatan pada bayi yang dilahirkan. Bayi mengalami kecacatan pada otak dan sumsum
tulang belakang, menyebabkan bayi lahir dengan bibir sumbing, bayi lahir dengan beratbadan rendah, Downs Syndrome, bayi mengalami kelainan pembuluh darah,
Vitamin C yang ada dalam jeruk menghambat kerusakan folat.
Alkohol mengganggu absorbsi dan menungkatkan ekskresi folat
c. Radiasi
d. Terjadi trauma pada kehamilan trimester pertama.
-
7/29/2019 Kelainan Kongenital Dan Didapat Saluran Pencernaan
2/14
e. Infeksi pada ibu yang dapat mempengaruhi janin contohnya seperti infeksi Rubella dan Sifilis,
toxoplasmosis dan klamidia
f. Pengaruh obat teratogenik, termasuk jamu dan kontrasepsi hormonal, akibat toksisitas selama
kehamilan, misalnya kecanduan alkohol, terapi penitonin
PatofisiologiCacat terbentuk pada trimester pertama kehamilan, prosesnya karena tidak terbentuknya mesoderm,
pada daerah tersebut sehingga bagian yang telah menyatu (proses nasalis dan maksilaris) pecah
kembali.
Klasifikasi
1. Berdasarkan organ yang terlibat
a. Celah di bibir (labioskizis)
b. Celah di gusi (gnatoskizis)
c. Celah di langit (palatoskizis)
d. Celah dapat terjadi lebih dari satu organ mis = terjadi di bibir dan langit-langit (labiopalatoskizis)
2. Berdasarkan lengkap/tidaknya celah terbentuk
a. Unilateral Incomplete. Jika celah sumbing terjadi hanya disalah satu sisi bibir dan tidak memanjang
hingga ke hidung.
b. Unilateral Complete. Jika celah sumbing yang terjadi hanya disalah satu sisi bibir dan memanjang
hingga ke hidung.
c. Bilateral Complete. Jika celah sumbing terjadi di kedua sisi bibir dan memanjang hingga ke hidung.
Gejala
Ada beberapa gejala dari bibir sumbing yaitu :
1. Terjadi pemisahan langit-langit
2. Terjadi pemisahan bibir3. Terjadi pemisahan bibir dan langit-langit
4. Infeksi telinga berulang
5. Berat badan tidak bertambah
6. Pada bayi terjadi regurgitasi nasal ketika menyusui yaitu keluarnya air susu dari hidung
Diagnosis
Untuk mendiagnosa terjadi celah sumbing pada bayi setelah lahir mudah karena pada celah
sumbing mempunyai ciri fisik yang spesifik. Sebetulnya ada pemeriksaan yang dapat digunakan untuk
mengetahui keadaan janin apakah terjadi kelainan atau idak. Walaupun pemeriksaan ini tidak
sepenuhya spesifik. Ibu hamil dapat memeriksakan kandungannya dengan menggunakaan USG.
Komplikasi
1. Kesulitan makan; dalami pada penderita bibir sumbing dan jikadiikuti dengan celah palatum. memerlukan penanganan khusus seperti dot
-
7/29/2019 Kelainan Kongenital Dan Didapat Saluran Pencernaan
3/14
khusus, posisi makan yang benar dan juga kesabaran dalam memberi makan
pada bayi bibir sumbing
2. Infeksi telinga, dikarenakan tidak berfungsi dengan baik saluran yangmenghubungkan telinga tengah dengan kerongkongan dan jika tidak segera diatasi
maka akan kehilangan pendengaran
3. Kesulitan berbicara. Otot otot untuk berbicara mengalami penurunan fungsi karena adanya celah. Hal
ini dapat mengganggu pola berbicara bahkan dapat menghambatnya
4. Masalah gigi. Pada celah bibir gigi tumbuh tidak normal atau bahkan tidak tumbuh, sehingga perlu
perawatan dan penanganan khusus.
Penatalaksanaan
Penanganan untuk bibir sumbing adalah dengan cara operasi. Operasi ini dilakukan setelah bayi
berusia 2 bulan, dengan berat badan yang meningkat, dan bebas dari infeksi oral pada saluran napas
dan sistemik.
Untuk melakukan operasi bibir sumbing dilakukan hukum Sepuluh (rules of Ten)yaitu :
- Berat badan bayi minimal 10 pon,- Kadar Hb 10 g%,
- usianya minimal 10 minggu
- kadar leukosit minimal 10.000/ui.
Pencegahan
- menghindari faktor- faktor yang meningkatkan terjadinya labiopalatoskizis
- Skrining USG
Divertikulum mekel ( yeyunum ileum )
Adalah suatu kelainan bawaan yang merupakan suatu kantung ( divertikula ) yang
menonjol dari dinding usus halus. Divertikula ini bisa mengandung jaringan lambungmaupun jaringan pankreas.
Penyebab pasti tidak diketahui.
Gejala
-
7/29/2019 Kelainan Kongenital Dan Didapat Saluran Pencernaan
4/14
Biasanya tidak bergejala, tapi kantungnya dapat melepaskan asam dan menyebabkan ulkus
sehingga terjadi perdarahan rektum yang tidak disertai nyeri.
Tinja biasanya berwarna keunguan / kehitaman
Pada remaja dan orang dewasa, divertikulum cenderung menyebabkan penyumbatan usus
sehingga timbul nyeri, kram dan muntah
Diagnosa
> Melalui skrining radionuklir
> Pada pemeriksaan tinja bisa ditemukan adanya darah
> Pemeriksaan darah dilakukan untuk menemukan adanya anemia
Penatalaksanaan
Jika tidak timbul gejala, maka tidak perlu dilakukan pengobatan khusus
Jika terjadi perdarahan, maka dilakukan pengangkatan divertikulum disertaipengangkatan jaringan usus disekitarnya
VIII. Hirschsprung (Megakolon Kongenital)
Etiologi
Terjadi akibat tidak adanya sel-sel ganglion submukosa dan pleksus
miesterikus dari intestin distal.
Patogenesis
Tidak ada ganglion parasimpatik dalam dinding usus yang terbentang ke arah
proksimal mulai dari anus hingga jarak tertentu menyebabkan bagian kolon yang sempit
ini tidak dapat mengembang sehingga tatap sempit dan defekasi terganggu. Kolon
proksimal (antara usus yang persarafannya normal dan abnormal) akan
menebal/hipertropi otot karena tinja yang tertimbun menyebabkan penebalan dinding
usus.
Manifestasi klinis
Gangguan defekasi 24 jam setelah lahir Trias klasik : Mekonium keluar terlambat, muntah hijau, perut membuncitseluruhnya
-
7/29/2019 Kelainan Kongenital Dan Didapat Saluran Pencernaan
5/14
Gejala obstipasi kronik diiringi oleh diare berat dengan feses berbau danberbau khas karena enterokolitis
Distensi berlebihan dinding abdomen
Pada anak yang lebih besar, diare lebih menonjol
Diagnosis
1. Pemeriksaan fisik rectal toucher2. Pemeriksaan radiologis : Tampak masa usus yang melebar3. Pemberian barium enema ditemukan perubahan kaliber usus yangmendadak diantara usus berganglion dan aganglion
4. Pemeriksaan manometri anal didapat kenaikan tekanan sfingter aniinterna dibandingkan orang yang normal
5. Biopsi rektum -> tidak ditemukan sel ganglion parasimpatikTata laksana
Untuk mengobati gejala obstipasi dan mencegah enterokolitis, lakukan bilasan kolon dengan
cairan garam faai atau kolostomi di daerah yang ganglioner dengan laparatomi atau anal
tube
Bedah definitive bila bayi berusia 6 12 bulan, dengan BB >9 kg.
IX.Atresia recti dan ani
Tidak terjadinya perforasi membran yang memisahkan bagian entoderm mengakibatkan
pembentukan lobang anus yang tidak sempurna
Anus tampak rata / sedikit cekung kedalam / anus ada tapi tidak berhubungan dengan
rectum
Etiologi
Putusnya saluran pencernaan dari atas dengan daerah dubur sehingga bayi lahir tanpa
lubang dubur
2 Kegagalan pertumbuhan saat bayi dalam kandungan berusia 12 minggu/ 3 bulanAdanya gangguan/ berhentinya perkembangan embriologik di daerah usus, rektum bagian
distal, serta traktus urogenital
Tanda dan gejala
Mekonium tidak keluar dalam 24 jam pertama setelah kelahiran
-
7/29/2019 Kelainan Kongenital Dan Didapat Saluran Pencernaan
6/14
Tidak dapat dilakukan pengukuran suhu rektal pada bayi Mekonium keluar melalui sebuah fistula atau anus yang salah letaknya Perut kembung
Klasifikasi
1)Anal stenosis-> penyempitan daerah anus-> feses tidak bisa keluar
2) Membranosus atresia-> terdapat membran pada anus
3)Anal agenesis-> memiliki anus, tapi ada daging antara rektum dan anus
4) Rektal atresia -> tidak memiliki rektum
Diagnosis
* Kelainan biasanya dapat di diagnosis setelah lahir, Mekonium tidak keluar dalam 24 jam
pertama setelah kelahiran
* Perut kembung
* Tidak dapat dilakukan pengukuran suhu rektal pada bayi
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan foto rontgen untuk menentukan letak ujung buntu
USG perianal untuk menentukan jarak antara ujung rektum dengan kulit
Penatalaksanaan
o Kolonostomi, dilakukan saat bayi berusia 12 bulan
o Eksisi membran anal -> membuat anus buatan
-
7/29/2019 Kelainan Kongenital Dan Didapat Saluran Pencernaan
7/14
3. Hernia
1. Pengertian
Berasal dari bahasa Latin, herniae, yaitu menonjolnya isi suatu rongga melalui jaringan ikat tipis yang
lemah pada dinding rongga. Dinding rongga yang lemah itu membentuk suatu kantong dengan pintu
berupa cincin. Gangguan ini sering terjadi di daerah perut dengan isi yang keluar berupa bagian dari usus.
2. Bagian-bagian Hernia
Bagian-bagian hernia adalah
1) Kantong hernia: pada hernia abdominalis berupa peritoneum parietalis
2) Isi hernia: berupa organ atau jaringan yang keluar melalui kantong hernia. Pada hernia abdominalis
berupa usus
3) Locus Minoris Resistence (LMR)
4) Cincin hernia: Merupakan bagian locus minoris resistence yang dilalui kantong hernia
5) Leher hernia: Bagian tersempit kantong hernia yang sesuai dengan kantong hernia.
3. Klasifikasi Hernia
1) Berdasarkan terjadinya, hernia dibagi atas :
a. hernia bawaan (kongenital)
b. hernia yang didapat (akuisita)
2) Berdasarkan letaknya, hernia dibagi menjadi
a. Hernia interna
b. Hernia eksterna
3) Berdasarkan sifatnya, hernia dibagi menjadi
a. Hernia reponible, yaitu terjadi jika isi hernia dapat keluar masuk, isi hernia keluar biasanya pada saat
-
7/29/2019 Kelainan Kongenital Dan Didapat Saluran Pencernaan
8/14
berdiri atau mengedan (aktifitas) dan masuk pada saat tiduran (istirahat) , hernia jenis ini biasanya tanpa
keluhan.
b. Hernia irreponible, yaitu terjadi jika isi hernia tidak dapat keluar masuk karena sudah ada perlekatan
antara isi hernia dengan kantongnya, hernia jenis ini biasanya tanpa keluhan nyeri maupun gangguan
pasase usus.
c. Hernia inkaserata, yaitu terjadi jika isi hernia tidak dapat keluar masuk kerena adanya jepitan isi herniaoleh cincin hernia sehingga timbul gejala gangguan pasase usus seperti mual, muntah, kembung, tidak
dapat BAB, tidak dapat flatus.
d. Hernia strangulata, yaitu terjadi jika isi hernia megalami jepitan oleh cincin hernia sehingga timbul
gejala gangguan pasase (obstruksi) dan gangguan vaskularisasi. Gangguan pasase dapat berupa mual,
muntah, kembung, tidak dapat BAB, tidak dapat flatus dan gangguan vaskularisasi dapat berupa nyeri
yang menyerupai cholik yang lama kelamaan bisa menetap dan dapat diikuti dengan nekrosis daerah yang
mengalami jepitan bahkan dapat terjadi perforasi. Bila hernia strangulata hanya menjepit sebagian dinding
usus biasanya disebut hernia Richter.
4. Factor Predisposisi
Hal-hal yang mempermudah terjadinya suatu hernia antara lain :1) Riwayat batuk lama : TBC paru
2) Pekerja pengangkat beban berat
3) Trauma
4) Konstipasi lama
5) Usia tua
6) Hipertrofi prostat
7) Iatrogenik
8) Obesitas
9) Kebiasaan mengejan saat BAB
5. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan hernia dapat dilakukan dalam beberapa tindakan, antara lain:
1) Konservatif
Pengobatan konservatif terbatas pada tindakan melakukan reposisi dan pemakaian penyangga atau
penunjang untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi.
2) Operatif
Pengobatan operatif merupakan satu-satunya pengobatan hernia inguinalis yang rasional. Indikasi operasi
sudah ada begitu diagnosis ditegakkan. Prinsip dasar operasi hernia adalah hernioraphy, yang terdiri dari
herniotomi dan hernioplasti.
a. Herniotomi
Pada herniotomi dilakukan pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya. Kantong dibuka dan isi
hernia dibebaskan kalau ada perlekatan, kemudian direposisi, kantong hernia dijahit-ikat setinggi
mungkin lalu dipotong.
b. Hernioplasti
Pada hernioplasti dilakukan tindakan memperkecil anulus inguinalis internus dan memperkuat dinding
belakang kanalis inguinalis. Hernioplasti lebih penting artinya dalam mencegah terjadinya residif
dibandingkan dengan herniotomi. Dikenal berbagai metode hernioplasti seperti memperkecil anulus
-
7/29/2019 Kelainan Kongenital Dan Didapat Saluran Pencernaan
9/14
inguinalis internus dengan jahitan terputus, menutup dan memperkuat fasia transversa, dan menjahitkan
pertemuan m. tranversus internus abdominis dan m. oblikus internus abdominis yang dikenal dengan
nama conjoint tendon ke ligamentum inguinale poupart menurut metode Bassini, atau menjahitkan fasia
tranversa m. transversus abdominis, m.oblikus internus abdominis ke ligamentum cooper pada metode
Mc Vay. Bila defek cukup besar atau terjadi residif berulang diperlukan pemakaian bahan sintesis seperti
mersilene, prolene mesh atau marleks untuk menutup defek.
6. Pencegahan
Kelainan kongenital yang menyebabkan hernia memang tidak dapat dicegah, namun langkah-langkah
berikut ini dapat mengurangi tekanan pada otot-otot dan jaringan abdomen:
1) Menjaga berat badan ideal. Jika anda merasa kelebihan berat badan, konsultasikan dengan dokter
mengenai program latihan dan diet yang sesuai.
2) Konsumsi makanan berserat tinggi. Buah-buahan segar, sayur-sayuran dan gandum baik untuk
kesehatan. Makanan-makanan tersebut kaya akan serat yang dapat mencegah konstipasi.
3) Mengangkat benda berat dengan hati-hati atau menghindari dari mengangkat benda berat. Jika harus
mengangkat benda berat, biasakan untuk selalu menekuk lutut dan jangan membungkuk dengan
bertumpu pada pinggang.4) Berhenti merokok. Selain meningkatkan resiko terhadap penyakit-penyakit serius seperti kanker dan
penyakit jantung, merokok seringkali menyebabkan batuk kronik yang dapat menyebabkan hernia
inguinalis.
4. Invaginasi
1) Defenisi
Intususepsi atau invaginasi adalah suatu keadaan masuknya segmen usus ke segmen bagian distalnya
yang umumnya akan berakhir dengan obstruksi usus strangulasi (Mansjoer. R. 2000)
2) Epidemiologi
Intususepsi lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan (Mansjoer. R. 2000). Angka kejadian
pada anak laki-laki 3 kali lebih besar bila dibandingkan anak perempuan (kidshealth. org, 2001). Seiring
dengan pertambahan umur, perbedaan kelamin menjadi bermakna. Pada anak usia lebih dari 4 tahun,
rasio insidensi anak laki-laki dengan anak perempuan adalah 8 : 1. (emedicine, 2001)
3) Etiologi
Pada bayi lebih dari 3 tahun, bisa disebabkan faktor mekanik, seperti :
a. Meckel diverticulum
b. Polip pada untestinum
c. Lymposarcoma intestinum
d. Trauma tumpul pada abdominal dengan hematome. Hemangioma emedicine.com, 2003).
Selain itu beberapa penelitian menunjukkan peranan rotavirus pada penyebab invaginasi.
4) Gejala Klinis
Gejala yang tampak adalah nyeri perut yang hebat, mendadak dan hilang timbul dalam waktu beberapa
detik hingga menit dengan interval waktu 5-15 menit. Diluar serangan, anak tampak sehat.
(www.pediatrik.com, 2003). Bayi dengan intususepsi akan mengalami nyeri abdomen yang sangat
-
7/29/2019 Kelainan Kongenital Dan Didapat Saluran Pencernaan
10/14
mendadak sehingga mereka menangis dengan sangat kesakitan dan keras. Bayi tersebut akan menarik
lututnya ke dada. kidshealth.org, 2001)
Anak sering muntah dan dalam feses sering ditemukan darah dan lendir. Secara bertahap anak akan pucat
dan lemas, bisa menjadi dehidrasi, merasa demam, dan perut mengembung. (www.gosh, 2002).Selain itu,
ada gejala-gejala seperi anak menjadi cepat marah, nafas dangkal, mendengkur, konstipasi
kidshealth.org, 2001).
5) Diagnosis
Anamnesa dengan keluarga dapat diketahui gejala-gejala yang timbul dari riwayat pasien sebelum
timbulnya gejala, misalnya sebelum sakit, anak ada riwayat dipijat, diberi makanan padat padahal umur
anak dibawah 4 bulan. kidshealth.org, 2001).Pemeriksaan fisik, pada palipasi diperoleh abdomen yang
mengencang, massa seperti sosis kidshealth.org, 2001).
Pemeriksaan penunjang dilakukan X-ray abdomen untuk melihat obstruksi
kidshealth.org.2001).Pemeriksaan ultrasound bisa melihat kondisi secara umum dengan menggunakan
gelombang untuk melihat gambaran usus di layar monitor (www.gosh, 2002).
6) Penatalaksanaan
Penatalaksanaan invaginasi adalah
a. Terapi cairan intravena
b. Pemasangan nasogastrik tube
c. Barium enema untuk reduksi invaginasi
d. Operasi, jika tindakan dengan barium enema tidak berhasil
7) Komplikasi
Jika invaginasi terlambat atau tidak diterapi, bisa timbul beberapa komplikasi berat, seperti kematian
jaringan usus, perforasi usus, infeksi dan kematian kidshealth.org, 2001).
8) Prognosis
Invaginasi dengan terapi sedini mungkin memiliki prognosis yang baik. Terdapat resiko untuk kambuh
lagi familidoctor.org, 2003)
9) Differensial diagnosis
Differensial diagnosis pada invaginasi adalah
a. Trauma Abdomen
b. Appendisitis Akut
c. Hernia
d. Gastroenteritis
e. Torsi testis
f. Perlengketan jaringan
g. Volvulus
h. Meckel diverticulum
i. Perdarahan G 1
j. Proses-proses yang menumbuhkan nyeri abdomen emedicine.com, 2003).
-
7/29/2019 Kelainan Kongenital Dan Didapat Saluran Pencernaan
11/14
5. Hemorrhoid
1. Defenisi
Hemorrhoid adalah dilatasi varikosus vena dari pleksus hemoroidalis inf/sup.
2. Etiologi
Etiologi hemorrhoid adalaha. Obstruksi vena
b. Prolaps bantalan anus
c. Keturunan
d. Diet dan geografis
e. Kebiasaan defekasi
f. Tonus sfingter anus
3. Gejala klinis
Gejala klinis hemorrhoid adalah
a. Perdarahan melalui anus
b. Prolaps atau benjolan anus
c. Nyeri dan rasa tidak aman
d. Secret, pruritus dan hygiene kurang
4. Komplikasi
Komplikasi yang muncul adalah
a. Trombosis dan infeksi bantalan vaskuler interna
b. Edema
c. Trombosis vaskuler ekterna
d. Anemia
e. Dermatitis perianal
5. Diagnosis
Diagnose hemorrhoid ditegakkan dengan diagnose
a. Anamnesa
b. Pemeriksaan fisik
c. Inspeksi perianal
d. Palpasi
e. Anuskopi
f. Sigmoidoskopi
6. Klasifikasi
Klasifikasi hemorrhoid adalah
a. Stadium I
Pada stadium I terjadi perdarahan, tetapi tidak terjadi prolaps
b. Stadium II
Pada stadium II, terdapat bantalan prolaps seperti dibawah L.Dentata saat mengedan dan hilang spontan,
selain itu terdapat secret dan pruritus
c. Stadium III
-
7/29/2019 Kelainan Kongenital Dan Didapat Saluran Pencernaan
12/14
Pada stadium III, terdapat bantalan anus yang keluar saat mengedan dan tetap diluar sampai direposisi
manual, selain itu biasanya terdapat kotoran dalam pakaian dalam.
d. Stadium IV
Pada stadium IV, terdapat nyeri, prolaps tidak dapat direposisi secara manual, dan terdapat bantalan
interna yang ditutupi mukosa.
7. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan hemorrhoid ini adalah
a. Pencegahan
Usaha yang dapat dilakukan adalah
1) Memberikan nasehat
2) menghindari konstipasi kronik
3) mengkonsumsi makanan berserat tinggi
4) menghindari makanan yang pedas
5) menggunakan toilet jongkok
b. Medikamentosa
Obat yang digunakan adalah Obat simtomatik nyeri ,gatal ,salep antiseptik,analgetik, vasokonstriktor.
c. Tindakan invasiv
Tindakan invasive yang dapat dilakukan adalah
1) Skleroterapi
2) Rubber Band Ligation
3) Cryotheraphy atau cryosurgery
4) Coagulation infra red
5) Bipolar diathermy
6) Tindakan operasi
6. Perdarahan Saluran Pencernaan
1) Defenisi
Perdarahan bisa terjadi dimana saja di sepanjang saluran pencernaan, mulai dari mulut sampai anus. Bisa
berupa ditemukannya darah dalam tinja atau muntah darah,tetapi gejala bisa juga tersembunyi dan hanya
bisa diketahui melalui pemeriksaan tertentu.
2) Etiologi
Penyebab perdarahan pada saluran pencernaan :
a. Kerangkongan, di antaranya disebabkan oleh:
a) Robekan jaringan
b) Kanker
b. Lambung, di antaranya disebabkan oleh:
a) Luka kanker atau non-kanker
b) Iritasi (gastritis) karena aspirin atau Helicobacter pylori
-
7/29/2019 Kelainan Kongenital Dan Didapat Saluran Pencernaan
13/14
c. Usus halus, di antaranya disebabkan oleh:
a) Luka usus dua belas jari non-kanker
b) Tumor ganas atau jinak
d. Usus besar, di antaranya disebabkan oleh:
a) Kankerb) Polip non-kanker
Penyakit peradangan usus (penyakit Crohn atau kolitis ulserativa)
c) Penyakit divertikulum
d) Pembuluh darah abnormal di dinding usus (angiodisplasia)
e. Rektum, di antaranya disebabkan oleh:
a) Kanker
b) Polip non-kanker
c) Anus, di antaranya disebabkan oleh:
Hemoroid
Robekan di anus (fisura anus)
3) Manifestasi Klinik
Gejalanya bisa berupa:
1. muntah darah (hematemesis)
2. mengeluarkan tinja yang kehitaman (melena)
3. mengeluarkan darah dari rektum (hematoskezia)
Tinja yang kehitaman biasanya merupakan akibat dari perdarahan di saluran pencernaan bagian atas,
misalnya lambung atau usus dua belas jari. Warna hitam terjadi karena darah tercemar oleh asam lambung
dan oleh pencernaan kuman selama beberapa jam sebelum keluar dari tubuh. Sekitar 200 gram darah
dapat menghasilkan tinja yang berwarna kehitaman.
Penderita dengan perdarahan jangka panjang, bisa menunjukkan gejala-gejala anemia, seperti mudah
lelah, terlihat pucat, nyeri dada dan pusing. Jika terdapat gejala-gejala tersebut, dokter bisa mengetahui
adanya penurunan abnormal tekanan darah, pada saat penderita berdiri setelah sebelumnya berbaring.
Gejala yang menunjukan adanya kehilangan darah yang serius adalah denyut nadi yang cepat, tekanan
darah rendah dan berkurangnya pembentukan air kemih. Tangan dan kaki penderita juga akan teraba
dingin dan basah. Berkurangnya aliran darah ke otak karena kehilangan darah, bisa menyebabkan
bingung, disorientasi, rasa mengantuk dan bahkan syok.
Gejala kehilangan darah yang serius bisa berbeda-beda, tergantung pada apakah penderita memiliki
penyakit tertentu lainnya. Penderita dengan penyakit arteri koroner bisa tiba-tiba mengalami angina (nyeri
dada) atau gejala-gejala dari suatu serangan jantung. Pada penderita perdarahan saluran pencernaan yang
serius, gejala dari penyakit lainnya, seperti gagal jantung, tekanan darah tinggi, penyakit paru-paru dan
gagal ginjal, bisa bertmbah buruk. Pada penderita penyakit hati, perdarahan ke dalam usus bisa
menyebabkan pembentukan racun yang akan menimbulkan gejala seperti perubahan kepribadian,
perubahan kesiagaan dan perubahan kemampuan mental (ensefalopati hepatik).
4) Diagnosa
Pemeriksaan ditujukan untuk menemukan sumber perdarahan. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan
untuk menegakkan diagnosis adalah
-
7/29/2019 Kelainan Kongenital Dan Didapat Saluran Pencernaan
14/14
a. Endoskopi
b. Biopsy
c. Rontgen dengan menggunakan barium enema
d. angiografi
5) PenatalaksanaanPada lebih dari 80% penderita, tubuh akan berusaha menghentikan perdarahan. Penderita yang terus
menerus mengalami perdarahan atau yang memiliki gejala kehilangan darah yang jelas, seringkali harus
dirawat di rumah sakit dan biasanya dirawat di unit perawatan intensif.
Bila darah hilang dalam jumlah besar, mungkin dibutuhkan transfusi. Untuk menghindari kelebihan cairan
dalam pembuluh darah, biasanya lebih sering diberikan transfusi sel darah merah (PRC/Packed Red Cell)
daripada transfusi darah utuh (whole blood). Setelah volume darah kembali normal, penderita dipantau
secara ketat untuk mencari tanda-tanda perdarahan yang berlanjut, seperti peningkatan denyut nadi,
penurunan tekanan darah atau kehilangan darah melalui mulut atau anus.
Perdarahan dari vena varikosa pada kerongkongan bagian bawah dapat diobati dengan beberapa cara.
Diantaranya dengan memasukkan balon kateter melalui mulut ke dalam kerongkongan dan
mengembangkan balon tersebut untuk menekan daerah yang berdarah. Cara lain ialah denganmenyuntikan bahan iritatif ke dalam pembuluh yang mengalami perdarahan, sehingga terjadi peradangan
dan pembentukan jaringan parut pada pembuluh balik (vena) tersebut.
Perdarahan pada lambung sering dapat dihentikan melalui endoskopi. Dilakukan kauterisasi pembuluh
yang mengalami perdarahan dengan arus listrik atau penyuntikan bahan yang menyebabkan
penggumpalan di dalam pembuluh darah. Bila cara ini gagal, mungkin perlu dilakukan pembedahan.
Perdarahan pada usus bagian bawah biasanya tidak memerlukan penanganan darurat. Tetapi bila
diperlukan, bisa dilakukan prosedur endoskopi atau pembedahan perut. Kadang-kadang lokasi
perdarahan tidak dapat ditentukan dengan tepat, sehingga sebagian dari usus mungkin perlu diangkat.
top related