kelainan kelopak

Post on 06-Jul-2015

822 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Anak Agung K Tri K111 0211 075

Bersifat ringan sampai sangat berat. Sebagian besar diakibatkan streptococcus. Infeksi ringan antibiotik lokal dan kompres

basah dengan asam borat. Infeksi berat antibiotik sistemik.

Infeksi kelopak superfisial disebabkan oleh staphylococcus.

Pengobatan dengan cara krusta diangkat dengan kapas basah lalu diberi salep antibiotik (sulfasetamid dan sulfisoksazol).

Merupakan peradangan menahun yang sukar penanganannya.

Terjadi pada laki-laki, usia lanjut (50 tahun). Mata kotor, panas, dan rasa kelilipan. Gejala : sekret yang keluar dari kelenjar

Meibom, air mata berbusa pada kantus lateral, hiperemia, hipertrofi papil pada konjungtiva.

Pengobatan : pembersihan dengan nitrat argenti 1%, salep sulfonamid, kompres hangat selama 5-10 menit, kelenjar Meibom ditekan dan dibersihkan dengan shampo bayi, antibiotik lokal dan sistemik (tetrasiklin oral 4x250 mg).

Blefaritis skuamosa : blefaritis disertai terdapatnya skuama atau krusta pada pangkal bulu mata, bila dikupas tidak mengakibatkan terjadinya luka kulit.

Sering terdapat pada orang dengan kulit berminyak.

Penyebab : kelainan metabolik ataupun oleh jamur.

Gejala : pasien merasa panas dan gatal, terdapat sisik berwarna halus-halus dan penebalan margo palpebra disertai dengan madarosis.

Pengobatan : membersihkan tepi kelopak dengan shampo bayi, salep mata, steroid.

Blefaritis ulseratif : peradangan tepi kelopak dengan tukak akibat infeksi staphylococcus, bersifat sangat infeksius.

Gejala : keropeng berwarna kekuningan, bila diangkat akan terlihat ulkus yang kecil dan mengeluarkan darah di sekitar bulu mata, merusak folikel rambut sehingga menyebabkan madarosis.

Pengobatan : sulfasetamid, gentamisin, basitrasin dan higiene yang baik. Bila ulseratif luas ditambah antibiotik sistemik dan roboransia.

Blefaritis angularis : infeksi staphylococcus aureus pada kelopak di sudut kelopak atau kantus.

Dapat mengakibatkan gangguan pada fungsi pungtum lakrimal.

Pengobatan : sulfa, tetrasiklin, sengsulfat.

Hordeolum : peradangan supuratif kelenjar kelopak mata.

Biasanya merupakan infeksi staphylococcus pada kelenjar sebasea kelopak.

Pengobatan : biasanya sembuh sendiri, dapat diberi kompres hangat.

Hordeolum internum : infeksi kelenjar Meibom yang terletak di dalam tarsus.

Hordeolum eksternum : infeksi pada kelenjar Zeiss atau Moll.

Gejala : kelopak yang bengkak, rasa sakit dan mengganjal, merah dan nyeri bila ditekan.

Hordeolum eksternum : menunjukkan penonjolan terutama ke daerah kulit kelopak.

Hordeolum internum : penonjolan terutama ke daerah konjungtiva tarsal.

Ukuran internum > eksternum. Pengobatan : kompres hangat 3x sehari selama

10 menit sampai nanah keluar, antibiotik sistemik (eritromisin 250 mg atau 235-250 mg dikloksasilin) 4x sehari.

Kalazion : peradangan granulomatosa kelenjar Meibom yang tersumbat.

Gejala : benjolan pada kelopak, tidak hiperemi, tidak ada nyeri tekan, adanya pseudoptosis.

Kadang-kadang kalazion sembuh atau hilang dengan sendirinya akibat diabsorbsi.

Pengobatan : kompres hangat, antibiotik setempat dan sistemik, ekskokleasi isi abses.

Dapat memberikan infeksi pada ganglion gaseri saraf trigeminus.

Mengenai orang dengan usia lanjut. Gejala : rasa sakit pada daerah yang terkena,

badan terasa demam, terlihat vesikel dan infiltrat pada kornea bila mata terkena.

Pengobatan : steroid superfisial tanpa masuk ke dalam mata akan mengurangi gelaja radang.

Merupakan radang tepi kelopak ringan dengan terbentuknya krusta kuning basah pada tepi bulu mata, mengakibatkan kedua kelopak lengket.

Gejala : vesikel kecil dikelilingi eritema, dapat disertai dengan keadaan yang sama pada bibir.

Pada kelopak terlihat sebagai benjolan dengan penggaungan di tengah yang biasanya terletak di tepi kelopak.

Kelainan berupa konjungtivitis (seperti konjungtivitis inklusi klamidia atau trakoma).

Pengobatan : ekstirpasi benjolan, antibiotik lokal untuk mencegah infeksi sekunder.

top related