kegiatan bank umum
Post on 24-Feb-2016
127 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
KEGIATAN BANK UMUM
DEFINISI Badan Usaha yg kegiatan utamanya menerima
simpanan dari masyarakat dan/atau pihak lainnya, kemudian mengalokasikannya kembali untuk memperoleh keuntungan serta menyediakan jasa jasa lalu-lintas pembayaran (subagio)
Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan mengeluarkannya kepada masyarakat dalam rangka mengingkatkan taraf hidup rakyat banyak(UU no 7/1992)
Suatu industri yang bergerak pada bidang kepercayaan yang menghubungkan debitur dan kreditur
Menurut Howard D.Crosse dan George H.Hempel :”Bank adalah suatu organisasi yang menggabungkan usaha manusia dan sumber sumber keuangan untuk melaksanakan fungsi bank dalam rangka melayani kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan bagi pemilik bank”
Menurut Dictionary of Banking and Financial Services (Jerry Rosenberg): “Bank adalah suatu lembaga yang mempunyai fungsi pokok antara lain (a) menerima simpanan giro, deposito dan membayar atas dasar dokumen yang ditarik orang / lembaga tertentu dan (b) mendiskontokan surat berharga, memberikan pinjaman dan menanam dana dalam bentuk surat berharga”
Menurut Sinkey:” Bank adalah department stores of finance yang menyediakan bermacam macam jasa keuangan”
Fungsi Lain Bank Umum Agent of Trust Agent of Development Agent of Service
Target Pasar Bank Wholesale banking (Corporate banking)
yaitu bank yang memprioritaskan pelayanan jasa pada segment pasar menengah ke atas
Retail banking yaitu bank yang memperioritaskan pelayanan jasa pada nasabah kecil
Wholesale dan retail bank yaitu bank yang melayani semua lapisan masyarakat (kecil, menengah dan besar)
Bank Berdasar Letak Geografis Bank Lokal (Community or Local Bank) Bank Regional Bank Multinasional
Karakteristik Bank yang Baik Aktiva tetapnya relatif sedikit
dibandingkan dengan aktiva lancar Hutang jangka pendeknya relatif banyak
dibandingkan dengan hutang jangka panjang
Perbandingan antara aktiva dengan modalnya relatif sangat besar
Karakter Bank yg Likuid Memegang alat likuid (uang kas, rekening
pada bank sentral dan bank lain) sama dengan jumlah kebutuhan likuiditas yang diperkirakan
Memegang kurang dari alat likuid tersebut diatas namum memiliki surat berharga berkualitas tinggi yang segera bisa ditukar menjadi uang tanpa mengalami kerugian baik sebelum maupan sesudah jatuh tempo
Memiliki kemampuan untuk memperoleh alat likuid melalui penciptaan hutang (mis: call money, penjualan surat berharga dengan repurchase agreement)
Tujuan Bank Jangka pendek
Memenuhi kebutuhan likuiditas wajib minimum bank (Reserve Requirement)
Memberikan pelayanan kepada nasabah secara optimal
Menanamkan dana pada tingkat bunga yang layak, aman dan fleksibel
Jangka panjang Memperoleh laba optimum Memaksimumkan nilai perusahaan
(kekayaan bank)
Kegiatan pokok bank Penghimpunan dana (giro, deposito,
tabungan) dengan sasaran meminimumkan biaya
Pengalokasian / penggunaan dana dalam bentuk pinjaman dengan sasaran memaksimumkan penerimaan
Pelayanan jasa keuangan (transfer, letter of credit, traveller cheque, money changer, inkaso bank garansi dll) dan jasa non keuangan (save deposit box)
Sumber Dana Bank Dana yang bersumber dari bank itu
sendiri Dana yang berasal dari masyarakat Dana yang berasal dari lembaga
keuangan baik berbentuk bank maupun non-bank
Fasilitas diskonto Bantuan dari BI selaku Lender of the last
resort Diberikan kepada bank yang mengalami
kesulitan likuiditas jangka pendek Penyediaan dana oleh BI dengan cara
pembelian promes yang diterbitkan bank yang sehat
Ditujukan untuk mengatas kesulitan likuiditas sementara akibat ketidaksesuaian penentuan target / proyeksi dana
Pinjaman antar Bank Call money
Pinjaman antar bank, paling lama 7 hari baik dalam keadaan darurat maupun biasa
Penerimaan luar negeri Semua pinjaman bank dan bukan bank
yang menimbulkan kewajiban membayar dalam valas maupun rupiah
Debitur wajib melaporkan ke Bank Indonesia dan Departemen Keuangan
Metode penilaian kinerja bankPenilaian tingkat kesehatan bank “CAMEL” C (capital) = ratio kecukupan modal
Modal : Asset Tertimbang Menurut Risiko A (asset) = kualitas asset
Aktiva Produktif : Total Aktiva M (management) = kualitas manajemen
BI menyusun 250 pertanyaan mengenai aktiva, permodalan, likuiditas, rentabilitas dan umum
E (earning) = ratio rentabilitas usaha Return on Asset, Return on Equity
L (liquidity) = ratio likuiditas Loan to Deposit Ratio, Loan to Asset Ratio
Resiko Dalam Usaha Perbankan Resiko Likuiditas Resiko Tingkat Bunga Resiko Kredit Resiko Manajemen Resiko Investasi Resiko Operasi Resiko Fidusia Resiko Keamanan Resiko Pendapatan Resiko Pasar
Modal Inti Bank Umum BI akan merubah izin Bank umum
menjadi BPR apabila: Tidak dapat memenuhi jumlah modal inti
minimum Rp100 milliar pada 31 Des 2010 Tidak melakukan pemenuhan modal disetor
paling kurang 3 trilliun untuk konven Tidak melakukan pemenuhan modal disetor
paling kurang 1 trilliun untuk syariah
GIRO WAJIB MINIMUM GWM ditetapkan sebesar 5% dari DPK dalam
rupiah Bank yang memiliki DPK dalam rupiah lebih besar dari
Rpl.000.000.000.000,00 (satu triliun rupiah) sampai dengan Rp10.000.000.000.000,00 (sepuluh triliun rupiah), wajib memelihara tambahan GWM dalam rupiah sebesar 1% dari DPK dalam rupiah.
Bank yang memiliki DPK dalam rupiah lebih besar dari Rp10.000.000.000.000,00 (sepuluh triliun rupiah) sampai dengan Rp50.000.000.000.000,00 (lima puluh triliun rupiah), wajib memelihara tambahan GWM dalam rupiah sebesar 2% (dua perseratus) dari DPK dalam rupiah
Bank yang memiliki DPK dalam rupiah lebih besar dari Rp50.000.000.000.000,00 (lima puluh triliun rupiah), wajib memelihara tambahan GWM dalam rupiah sebesar 3% (tiga perseratus) dari DPK dalam rupiah
Bank yang memiliki DPK dalam rupiah sampai dengan Rpl.000.000.000.000,00 (satu triliun rupiah) tidak dikenakan kewajiban tambahan GWM
top related