kegawatdaruratan pediatrik asfiksia neonatorum …univbsi.id/pdf/2017/911/911-p05.pdf2. pengertian...

Post on 05-Aug-2019

262 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

KEGAWATDARURATAN PEDIATRIK

Asfiksia NeonatorumGagal Nafas

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ASFIKSIA NEONATORUM

1. PENDAHULUANPenyebab langsung kematian bayi baru lahir di Indonesia adalah :

a. Infeksi : 32%b. Asfiksia : 29%c. Komplikasi prematur : 24%d. Anomali kongenital : 10%e. Lain-lain : 5 %

(WHO)

2. PengertianAsfiksia neonatorum : suatu keadaan

dimana bayi tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur dalam 1 menit setelah lahir.

3. Manifestasi KlinisDistress pernafasanHR < 100 x/menitRefleks/respon bayi lemahTonus otot menurunWarna kulit biru/pucat

4. Klasifikasi- Asfiksia ringan (nilai APGAR 4-6)- Asfiksia berat (nilai APGAR 0-3)

5. PatofisiologiAdanya gangguan pertukaran gas dan transpor O2 dari ibu ke janin O2 ke Janin Berkurang dan CO2 menumpuk, sulit untuk dikeluarkan (Hipoksia) Bayi tak dapat bernafas spontan & teratur.

APGAR SCORETANDA NILAI 0 NILAI 1 NILAI 2

A (Appearance)

Seluruh tbh biru/putih

Badan merah, kaki

biru

Seluruh tbh kemerahan

P (Pulse)

Tdk ada < 100x/mnt > 100x/mnt

G(Grimace)

Tdk ada Perubahan mimik

Bersin/menangis

A(Activity)

Lumpuh Ekstremitas sedikit flexi

Ger.aktif ekstrmits.flexi

R (Respiration)

Tdk ada Lemah Menangis kuat/keras

6. Faktor PredisposisiFaktor antepartum :- Umur > 35 tahun- Ibu dengan diabetes- Hipertensi dalam kehamilan- Anemia- Infeksi pada ibu- KPSW ( Ketuban Pecah Sebelum

Waktunya)- Kehamilan Ganda- Tidak ada PNC

Faktor Intra Partum :- Seksio sesaria- Sungsang atau kelainan letak- Persalinan kurang bulan- Cairan Amnion bercampur mekonium- Prolaps tali pusat- Abrutio Plasenta- Plasenta Previa - Persalinan lama

7. Komplikasi

a. Edema otakb. Perdarahan otakc. Anuri atau oligurid. Hiperbilirubinemiae. Enterokolitis nekrotikansf. Kejangg. Koma

ASUHAN KEPERAWATANA. PENGKAJIAN :1. Riwayat kesehatan ibu (Apakah ibu selalu

melakukan PNC)2. Riwayat Kesehatan Keluarga (Penyakit DM,

Hipertensi, Gemeli)3. Riwayat Kehamilan( Aterm, prematur,

KPSW)4. Riwayat Kesehatan sekarang

5. Pemeriksaan fisika. Inspeksi

- Cianosis- Hypotonia- Adanya retraksi dinding dada

b. Palpasi - Tak ada respon terhadap stimulus

c. Perkusi- kurang respon terhadap rangsang taktil

d. Auskultasi- Bradicardia

6. Tes Diagnostika. Dengan menilai Djj

Mula-mula naik di atas 180 x /menit, kemudian turun kurang dari 100 x / menit.

b. Analisa Gas darah (Pemeriksaan pH darah janin) diambil dari kulit kepala janin. pH darah < 7,2 asidosis.

c. Pemeriksaan air ketuban, ada /tidak mekoniumd. Radiologi : Foto thorak (pembesaran jantung,

bendungan vena paru, edema paru) dilakukan setelah bayi lahir.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Gangguan kebutuhan O2 sehubungan dengan

• Akumulasi Sekret• Sumbatan Jalan Nafas (lilitan tali pusat)• HMD, bayi prematur

2. Tidak efektifnya jalan nafas sehubungan dengan • Akumulasi Sekret• Adanya kemungkinan edema paru.

3. Tidak efektipnya pertukaran oksigen dan karbon dioksida sehubungan dengan sumbatan jalan nafas.

4. Gangguan pola nafas sehubungan dengan persalinan yang lama.

C. TUJUAN– Kebutuhan O2 terpenuhi– Jalan nafas efektif– Pola nafas teratur

D. INTERVENSIResusitasi (tanpa menunggu penghitungan APGAR)A : Pertahankan jalan nafas, intubasi endotrachealB : Bangkitkan nafas spontan dgn stimulasi taktil /

tekanan (+) menggunakan bag & mask atau lewat pipa endotracheal

C : Pertahankan sirkulasi jika perlu dgn kompresi dada & obat-obatan

Asfiksia ringan :Berikan bantuan nafas dgn O2 100% melalui bag & mask : 15-30 detikJika dlm waktu 30 detik, HR < 80 x/mnt lakukan kompresi dada dgn 2 Jari pada 1/3 bawah sternum terbanyak 120 x/mntIntubasi endotracheal tenaga terlatih

Pada bayi yang tidak memberi respon thd bag&mask atau asfiksia berat

• Terapi Medikamentosa HR < 80 x/mntAdrenalin 1 : 10.000 dosis 0,1-0,3 ml/kgBB

IV / intratrakealRespon buruk thd resusitasi (hipovolemi,

hipotensi, & riw.perdarahan) : 10 ml/kgBB cairan infus (NaCl 0,5%,RL,darah)Asidosis metabolik :

Na.bicnat 2 mEq/kgBB perlahan-lahan (setelah terjadi ventilasi efektif)

Asfiksia berat : jika t`jadi syok kardiogenikBerikan dopamin/dobutamin per infus 5-20 ug/kgBB/mnt, setelah sebelumnya diberikan volume expander. Jika tidak ada respon adrenalin 0,1 ug/kgBB/mntJika ada riw. Pemberian analgesik narkotik

pada ibu saat hamil :berikan narcan (nalokson) 0,1 mg/kgBB SC / IM / IV / melalui pipa endotracheal

Definisi Adalah suatu keadaan system respirasi

melakukan konpensasi untuk memperbaiki pertukaran gas yang menurun dalam paru serta mempertahankan oksigenasi dan ventilasi

Penyebab Utama Gagal Nafas pada Anak1. Kegagalan paru

– Asma– Bronhialitis – Obstruksi saluran nafas atas

2. Kegagalan Pompa Respirasi– Over dosis obat– Penyakit susunan saraf pusat

Type Gagal Nafas1. Type I, adalah kegagalan paru untuk

mengoksigenasi darah. Adanya hypoksia Pa CO2 menurun, Pa O2 normalPenyebab : Gangguan ventilasi / perpusi, gangguan difusi paru misal pada pnemonia, broncho pulmonal

2. Type II, terjadi karena hypoventilasi alveolar misal : disfungsi susunan saraf pusat, gangguan neuro muskuler (polio)

Pemeriksaan Penunjang• Analisa Gas Darah

Asuhan KeperawatanA. Pengkajian

1. Riwayat menelan benda asing2. Riwayat infeksi saluran nafas sekarang dan

sebelumnya3. Adakah keluhan nafas pendek dan sesak4. Riwayat sakit kepala5. Pemeriksaan fisik :

- Perubahan Pola Nafas dan Frekwensi nafas- Tachicardia- Retraksi dinding dada- Suara nafas melemah

– Sianosis (perifer sentral)– Letargi, kesadaran menurun – Pa O2 < 60 mg mmhg– Pa CO2 > 4 mg hg– pH < 7,3

Kemungkinan Diagnosa Keperawatan• Tidak efektipnya pertukaran gas sehubungan dengan

benda asing, asma• Tidak efektipnya jalan nafas sehubungan dengan akumulasi sekret/ benda asing

• Gangguan rasa aman dan nyaman sehubungan dengan frekwensi dan pola nafas

Intervensi• Penuhi kebutuhan oksigen dengan cara resusitasi

segera ( lakukan langkah A B C )• Lakukan pemeriksaan dan observasi (tampilan, kinerja

nafas, dan sirkulasi ke kulit)• Nilai derajat kesadaran• Kolaborasi pemberian obat-obatan,

Penilaian awal Gagal Nafas

Penilaian• Status mental :• Tonus otot :• Gerakan dada :• Upaya Nafas :• Warna kulit :• Tindakan :

Distres pernafasanSadar, melawanNormalAdaMeningkatKemerahan atau pucatPendekatan segera, bantu anak dalam posisi nyaman, beri O2

Penilaian• Status mental :• Tonus otot :• Gerakan dada :• Upaya Nafas :• Warna kulit :• Tindakan :

Gagal NafasAgitasi (kurang responsif)Normal, HypotoniaAdaMelemahPucat, sianosisGerak cepat, buka saluran nafas, hisap lendir, berikan O2, beri bantuan ventilasi positif

Penilaian•Status mental :•Tonus otot :•Gerakan dada :•Upaya Nafas :•Warna kulit :•Tindakan :

Henti NafasTidak responsifAtoniaTidak adaTidak adaSianosisSegera buka saluran nafas, hisap lendir, berikan O2, segera beri bantuan ventilasi positif, nilai ulang ada/ kembalinya nafas spontan.

RESUSITASI PADA ANAK DAN BAYIResusitasi adalah Menghidupkan kembali atau memberi hidup baru.Terhentinya pernafasan pada anak atau bayi disebabkan :- aspirasi- sekresi air(tenggelam)- obat-obatan/racun- hipoksia berat- penyakit SSP (encephalitis)- dehidrasi berat- aspiksia

Langkah-langkah tindakan pada resusitasi : Tahap I : Tunjangan hidup dasar (basic life

support)............ABCTahap II : Tunjangan hidup lanjutan..........DEFTahap III : Tunjangan hidup terus-menerus

3 hal penting yang harus diperhatikan pada waktu melakukan resusitasi :

1. Jangan mencelakakan penderita,gunakan metode yang benar

2. Jangan membuang waktu untuk prosedur yang kurang berguna

3. Bila kasus ini irreversible,jangan lakukan tindakan seterusnya untuk menunda kematian

Tunjangan Hidup DasarA=Airway (jalan nafas)1. Bebaskan jalan nafas, miringkan kepala, bersihkan

jalan nafas dengan suction2. Letakkan anak dalam posisi sniffing position untuk

mencegah jatuhnya lidah ke belakang3. Artificial airway, Pemasangan Naso orophryngeal

airway (guedel)4. Endotracheal intubation5. Thracheostomy

B=Breathing (pernafasan)Setelah jalan nafas terbebas lakukan pemberian tekanan

positif secara intermitten ke paru-paru.Cara pernafasan buatan : 1. Pernafasan mulut ke mulut atau mulut ke hidung.

Penderita pada posisi sniffing position, si penolong menghirup nafas dalam dan meniupkan udara melalui mulutnya ke dalam mulut atau hidung pasien lakukan 3-5 kali

2. Pernafasan dari mulut ke penghubung dengan oropahryngeal airway.

3. Pernafasan dengan menggunakan balon dan masker4. Dengan menggunakan Ventilator

C=Circulation (peredaran darah)Rangsang dan pertahankan sirkulsi darah dengan carakompresi dada dan kolaborasi pemberian obat-obatan.Pada anak,lakukan dengan cara meletakan sebagiantelapak tangan dibawah punggung penderita dan tanganyang satu lagi menekan tulang dada penderita.

Pada bayi,pemijatan dada dilakukan pada daerah 1/3bawah sternum : • Dua ibu jari pada sternum, saling bertumpu atau

berdampingan jari yang lain melingkari dada dan menekan punggung.

• Dua jari diletakan di sternum

D=Drugs (obat-obatan)1. Epineprin.

Konsentrsi 1:10.000Dosis 0,1-0,3 ml/kg bbCara IV atau ETTFungsi = vasokontiksi perifer (kulit, ginjal)

vasodilatasi (pembuluh darah)2. Natrium bikarbonatDosis 1-2mEq dilarutkan dengan dextrose 5-10%Fungsi meningkatkan PCO2

3. Calcium clorida 10%Dosis 20 mg/kg bbDiberikan secara IntravenaFungsi untuk meningkatkan daya kontraksi jantung

4. Glukosa, larutan glukosa hipertonicFungsi untuk mengurangi edema cerebri

E=Elektrokardiogram F=Fibrilation treatment

top related