kecerdasan spiritual dalam perspektif agama islam

Post on 05-Jul-2015

804 Views

Category:

Documents

5 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AGAMA ISLAM

OLEHYUSNITA SIMBOLON

310927105IV/PAI 2

PENGERTIAN KECERDASAN SPIRITUAL dalam perspektif psikologi islam

Spiritual manusia berarti membicarakan komponen-komponen spiritual yang di milikinya, yang dalam psikologi islam dikenal sebagai komponen yang membentuk kepribadian manusia. Meliputi: Qalb, bashirah, akal, nafs, sahwwat, hawa dan ruh.

Cara untuk mencapai kecerdasan spritual tertinggi

Seseorang telah mampu memiliki kepribadian yang utuh, yakni mampu mengoptimalkan fungsi setiap komponen secara sinkron untuk menunaikan fungsinya sebagai hamba Allah dan khalifah Allah di bumi ini.

Seseorang mencapai kecerdasan spiritual melalui latihan dan pengembangan yang berkesinambungan dalam upaya mencapai kepribadian yang paripurna.

Seseorang harus mengendalikan semua potensi kepribadian yang ia miliki dengan cara mengembangkan potensi-potensi poositif dan menahan potensi-potensi yang negatif .

Bentuk-bentuk kecerdasan spiritual dalam perspektif psikologi islam

• Ikhbat • Zuhud• Wara’• Raja’• Ri’ayah• Murraqabah• Ikhlash• Istiqamah• Tawakkal• Shabr• Ridha• Syukr• Haya’• Shidq• Itsar• Tawadhu’• Mu’ruah• Qana’ah• taqwa

Apabila kepribadian manusia meliputi pikiran, perkataan, dan perbuatan maka wujud dari

kepribadian seorang muslim adalah:

o Menyadari akan adanya Allaho Menerima dan hidub dalam kepastian bahwa Allah merupakan

muara akhir pertanggung jawaban semua ciptaan termasuk manusia

o Mengakui ketergantungannya terhadap Allaho Menerima dan menjalankan hukum-hukum Allaho Menyerahkan diri kepadanya o Mengingat Allah dalam segala aktifitas dan pemikiran.

Karakteristik yang di tuntut oleh islam agar berkepribadian islami

anara lain: ketulusan hati, tanggung jawab, integritas,

kejujuran, kecermatan, memegang janji, disiplin dan kontrol diri, kerendahan hati, kesabaran, ketabahan, keberanian, sederhana, cinta ilmu pengetahuan, berjuang dan bekerja keras serta persaudaraan.

Kriteria orang yang memiliki kesempurnaan jiwa dan dekat dirinya kepada Allah dalam

hidupnya

Kesinambungan antara jasmani dan rohani dalam kehidupan manusia

Ketinggian akhlak dan kesucian jiwa Ketauhidan dan ma’rifat kepada Allah

Agama sangat erat hubungannya untuk mewujudkan pribadi dan masyarakat yang

islami

• Dalam agama terkandung ajaran-ajaran yang menjadi dasar bagi perbuatan manusia dalam hidup bermasyarakat

• Untuk menjadi manusia yang paripurna (insan al-kamil) seseorang tidak bisa hanya mengandalkan kecerdasan intelektual, emosi, dan spiritual, melainkan pembinaan harus di lakukan dengan mengoptimalkan daya tujuh komponen kepribadian manusia

Tasawuf menawarkan jalan untuk mencapai kesempurnaan, Syed hossein Nasr menawarkan tiga tingkatan dalam menempuh metodde tasawuf :

1. Pelaksanaan tasawuf secara aktif

2. Memperkenalkan islam yang integral antara hal-hal yang sakral dengan yang hal sekuler

3. Mengigatkan dan membangunkan orag dari tidurnya dengan ajaran-ajaran tasawuf

Latihan pencapaian kesempurnaan spritual

• Dilakukan dengan menerima ajaran-ajaran mistis dalam waktu yang lama

• Proses penerimaan pengetahuan melalui pengalaman-pengalaman pribadi

• Pengamalan sehari-hari

Pencapaian realisasi spritual dengan mengalami

siklus tiga fase

Ketakwaan (makhafah) Kecintaan (mahabbah) Pengetahuan (ma’rifah)

Realisasi spiritual akan membuat manusia menyadari keadilan dan

keagungan Allah“ kesadaran terhadap hal-hal ini akan

menciptakan perasaan kagum dan takut yang secara mutlak bersifat positif dan menghilangkan dari jiwa manusia segala sesuatu yang asing bagi fitrahnya”

Kesimpulan

Kecerdasan spiritual dalam perspektif psikologi islam berartimembicarakan komponen-komponen spiritual yang dimiliki manusia, yang dalam psikologi islam dikenal sebagai komponen yang membentuk kepribadian manusia.Kecerdasan spiritual itu bukan merupakan barang jadi, melainkan ia diperoleh melalui latiahan dan pengembangan untuk mencapai kepribadian yang paripurna.

Referensi

• Suprayatno W, Psikologi Agama, Bandung: Cita Pustaka Media, 2009

• http://www. Kecerdasan-qalbiah/psikologi-islam.com

top related