kebutuhan mobilisasi

Post on 01-Dec-2015

392 Views

Category:

Documents

45 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

KEBUTUHAN MOBILISASI

Linda Hotmaida, S.Kep., Ners

19 Mei 2012

Mobilisasi adalah :

Suatu kondisi dimana tubuh dapat

melakukan

kegiatan dengan bebas (Kozier, 1989)

Tujuan Mobilisasi adalah :

1. Memenuhi kebutuhan dasar,

2. Mencegah terjadinya trauma

3. Mempertahankan tingkat kesehatan,

KONSEP DASAR MOBILISASI

4. Mempertahankan konsep diri,

5. Mengekspresikan emosi

dengan gerakan tangan non

verbal

6. Mempertahankan interaksi

sosial dan peran sehari-hari

7. Mencegah hilangnya

kemampuan fungsi tubuh

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOBILISASI

Gaya hidupProses penyakit dan injuri

KebudayaanTingkat energi

Usia dan status perkembangan

Bayi : Sistem muskuloskletal bayi bersifat fleksibel. Ekstremitas lentur & persendian

memiliki ROM lengkap. Posturnya kaku krn kepala dan tubuh bagian atas dibawa ke depan dan tdk seimbang sehingga mudah terjatuh

Batita : Kekakuan postur tampak berkurang

Balita dan anak sekolah : tulang-tulang panjang (lengan dan tungkai), otot, ligamen, tendon menjadi kuat, koordinasi yang lebih baik

Remaja : Remaja putri : pinggul membesar, lemak disimpan di lengan atas, paha, dan bokongLaki-laki : Tungkai menjadi lebih panjang dan pinggul menjadi lebih sempit. Perkembangan otot meningkat di dada, lengan, bahu dan tungkai atas

Dewasa : Postur dan kesegarisan tubuh lebih baik. Perubahan normal pd tubuh dan kesegarisan tubuh terjadi pada wanita hamil

Lansia : Kehilangan progresif pd massa tulang total terjadi

Immobilisasi adalah :

Ketidakmampuan untuk bergerak secara aktif

akibat berbagai penyakit atau impairment

(gangguan pada alat/organ tubuh) yang bersifat

fisik atau mental

Immobilisasi sebagai faktor resiko utama

munculnya luka dekubitus

Immobilisasi mempengaruhi bbrp organ

tubuh : system kardiovaskuler, system

respirasi

PENYEBAB

Berbagai kondisi dpt menyebabkan terjadinyaimmobilisasi :1.Gangguan sendi dan tulang : penyakit

rematik seperti pengapuran tulang atau patah tulang

2.Penyakit syaraf : stroke, parkinson, gangguan syaraf

3.Penyakit jantung4.Penyakit pernafasan5.Gangguan penglihatan6.Masa Penyembuhan

AKIBAT IMMOBILISASI

Immobilisasi dapat menimbulkan berbagai masalah

sbb :1. Infeksi saluran kemih2. Sembelit3. Infeksi paru4. Gangguan aliran darah5. Luka tekan, sendi kaku

Respon Fisik Dari Perubahan Mobilisasi

Muskuloskletal seperti kehilangan daya tahan, penurunan massa otot, atropi dan abnormalnya sendi (kontraktur) dan gangguan metabolisme kalsium

Kardiovaskuler seperti hipotensi ortostatik, peningkatan beban kerja jantung, dan pembentukan thrombus

Pernafasan seperti atelektasis dan pneumonia hipostatik

Metabolisme dan nutrisi antara lain laju metabolik : metabolisme karbohidrat, lemak dan protein; ketidakseimbangan cairan dan elektrolit : ketidakseimbangan kalsium; dan gangguan pencernaan (spt konstipasi)

Eliminasi urin seperti statis urin meningkatkan resiko infeksi saluran perkemihan dan batu ginjal

Integument seperti ulkus dekubitus adalah akibat iskhemia dan anoksia jaringan

Neuroensori : sensori deprivation

Respon Psikososial Respon emosional, intelektual, sensori, dan

sosiokultural Perubahan emosional yang paling umum :

depresi, perubahan perilaku, perubahan dalam siklus tidur-bangun, gangguan koping

ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN - Ukur ROM selama latihan ekstremitas- Tanyakan klien tentang persepsinya

terhadap nyeri- Tanyakan klien tentang daya tahan dan

toleransi aktivita

Ciri Khas Penting- Keterbatasan ROM pada bahu kiri- Enggan mencoba menggerakkan bahu kiri- Gagal mengkoordinasikan ketika

melakukan ROM pada bahu kiri

- Klien mengeluh nyeri seperti tertusuk pada lengan kiri

- Klien mengatakan kekuatan otot bahu kirinya berkurang

Diagnosa Keperawatan :Gangguan mobilisasi fisik b/d nyeri

padabahu kiri

Pengkajian- Inspeksi keutuhan area kulit ekstremitas

yang digips- Observasi gaya jalan dan kemampuan

bergerak dengan bebas

Ciri Khas Penting - Abrasi kulit di perimeter area yang digips- Kemampuan untuk mengubah posisi

dengan bebas berkurang

Diagnosa Keperawatan :Risiko injuri b/d tekanan dari gips

DIAGNOSA KEPERAWATAN (NANDA)

1. Intoleransi aktivitas b/d :- Kesegarisan tubuh yang buruk- Penurunan mobilisasi

2. Risiko injuri b/d :- Ketidaklayakan mekanik tubuh- Ketidaklayakan posisi

3. Gangguan mobilisasi fisik b/d :- Pengurangan ROM- Tirah baring- Penurunan kekuatan

PERENCANAAN

Diagnosa Keperawatan : Gangguan mobilitas fisik b/d nyeri bahu kiri

Tujuan :Klien akan mencapai ROM normal (fleksi danekstensi 180o) bahu kiri dalam 4 bulan

Hasil yang diharapkan :1. Klien akan ROM pada kesatuan ekstermitas

atas2. Klien akan menunjukkan aktivitas perawatan

diri menggunakan lengan kiri dalam 2 hari

3. Klien akan mengikuti program latihan secara teratur pada saat pulang

Intervensi :1.Usulkan pemberian analgesik 30 menit

sebelum latihan ROM2.Ajarkan klien untuk latihan ROM spesifik

pada bahu dan lengan kiri3.Buat jadwal latihan aktif antara waktu

makan dan mandi

Rasional :1.Aktivitas analgesik akan maksimal

pada saat klien memulai latihan2.Pendidikan membuat klien

mempunyai kesempatan dan pengetahuan untuk menjaga dan meningkatkan ROM

3.Hal ini akan mendukung frekuensi latihan yang berpengaruh pada kesatuan dan pengurangan risiko perkembangan kontraktur

IMPLEMENTASI : Lihat penuntun praktikum

EVALUASI : Sesuaikan dengan tujuan

TERIMA KASIH

top related