kata pengantar - ditjen psppsp.pertanian.go.id/assets/file/2017/laporan pelaksanaan kegiat… ·...
Post on 06-Sep-2018
218 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Perkembangan informasi yang berkembang pesat dewasa ini, menuntut peningkatan
keterampilan dan keahlian pelaksana PPID. Di era teknologi sekarang kebutuhan akan keterampilan dan keahlian pelaksana PPID. Di era teknologi sekarang kebutuhan akan
informasi berjalan dalam hitungan detik, sehingga dibutuhkan kesiapan PPID dan
Pranata Humas dalam menghadapi derasnya permintaan informasi yang di butuhkan
masyarakat tentang kinerja pemerintah.
Kegiatan workshop Penyediaan dan Pengelolaan Informasi Publik (PPID) Ditjen
Prasarana dan Sarana Pertanian tahun 2017 dilaksanakan sebagai bentuk peningkatan
pemahaman kepada pelaksana PPID agar menjadi aparatur yang profesional dalam
melayani publik. melayani publik.
Pelaksanaan kegiatan PPID 2017 diuraikan secara jelas pada laporan ini, diantaranya
tujuan yang hendak dicapai, waktu dan tempat pelaksanaan serta output dari
pelaksanaan kegiatan yang dilengkapi dengan notulensi, materi serta dokumentasi.
Dengan tersusunnya laporan ini semoga PPID mendapat gambaran pelaksanaan PPID di
lingkup Ditjen PSP pada khususnya maupun Kementerian Pertanian pada umu mnya.
Pelaksanaan kegiatan workshop ini juga diharapkan dapat ditemukan solusi terhadap Pelaksanaan kegiatan workshop ini juga diharapkan dapat ditemukan solusi terhadap
permasalahan dalam pelayanan PPID. Semoga kedepannya, PPID Ditjen PSP dapat
memberikan pelayanan lebih profesional
Demikian kata pengantar ini, semoga dapat bermanfaat terutama untuk
memaksimalkan pelayanan dan penyediaan informasi menuju transparansi pemerintah.
Bandung, April 2017
Kabag Umum,
1
Kabag Umum,
Priyono
NIP: 196205191989031002
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTA R ………………………………………………………………….… 1KATA PENGANTA R ………………………………………………………………….… 1
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….……….. 2
I. PENDAHULUAN ……….……………………………………………………….... 3
II. TUJUAN ……………………….………………………………………………… 4
III. PELAKSANAAN …………..……………………………………………………… 4
a. Narasumber ……………………………………………………………………. 4
b. Peserta………………………………………………………………………...... 4
c. Pelaksanaan …………………………………………………………….…….. 5c. Pelaksanaan …………………………………………………………….…….. 5
d. Materi …………………………………………………………………………… 6
e. Jadwal ........................................................................................................ 7
IV. Keluaran …………………………………………………………………………… 8
V. Lampiran ……………………………………………………………………………
a. Notulen…………………………………………………………………………..
b. Rumusan ...……………………………………………………………………..
c. Contoh Kasus Pengujian Konsekuensi ...…………………………………...
d. Foto-foto………………………………………………………………………...d. Foto-foto………………………………………………………………………...
e. Laporan Panitia .........................................................................................
f. Sambutan Sesditjen ..................................................................................
g. Materi…………………………………………………………………………….
2
PENDAHULUAN
Penyediaan dan pengelolaan informasi publik merupakan kegiatan yang
dilatarbelakangi pertemuan tahunan dalam rangka coffee morning di Eselon I lingkup
kementerian Pertanian. Kegiatan ini diselenggarakan untuk memfasilitasi koordinasi
dan kerjasama yang dinamis antar petugas PPID baik di pusat maupun di UPT di
lingkungan kementerian pertanian.
Workshop penyedian dan pengelolan informasi publik ini lebih menekankan pada
pendalaman materi tentang penyusunan daftar informasi publik (DIP), daftar informasi
dikecualikan (DIK) serta berdiskusi lebih intens antara petugas PPID dan narasumber
untuk mencari solusi terkait permasalahan serta kendala dalam penyediaan dan
pengelolaan informasi publik.
DIP dan DIK merupakan database informasi di suatu badan publik, sehingga dapat
dijadikan acuan/pegangan bagi PPID dalam bekerja. Karena DIP dan DIK sebenarnya
keberadaanya saling melengkapi, sehingga DIP dan DIK ini perlu disusun secara
sistematis. Hal ini diperlukan untuk mengetahui informasi apa saja yang berada
dibawah penguasaan badan publik. Dengan berpegangan pada DIP dan DIK, maka dapat
mempermudah petugas PPID dalam melayani permohonan informasi. mempermudah petugas PPID dalam melayani permohonan informasi.
Melalui workshop ini kami juga ingin menjadikan petugas PPID profesional dalam
melayani permohonan informasi. Terlebih dengan penguasaan teknologi info rmasi yang
harus dimiliki petugas PPID. Melalui workshop ini kami ingin mendorong petugas PPID
lebih berinteraksi dengan masyarakat melalui teknologi informasi . Oleh sebab itu tema
kegiatan kali ini adalah ”Menuju PPID Profesional”.
Dengan materi-materi yang diberikan pada workshop ini, diharapkan petugas PPID bisa
3
Dengan materi-materi yang diberikan pada workshop ini, diharapkan petugas PPID bisa
menambah pengetahuan dari narasumber. Petugas PPID mendapat bahan edukasi dan
pembelajaran tentang pelayanan informasi sehingga dapat bekerja lebih profesional,
dalam arti dapat memenuhi apa yang diamanatkan UU 14 tahun 2008.
TUJUAN
Tujuan dilaksanakannya Sosialisasi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi
(PPID) Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian adalah:
1. untuk menjalin kerjasama, koordinasi antar petugas PPID serta ajang bertukar
informasi dalam penyediaan dan pelayanan informasi publik
2. untuk peningkatan pengetahuan dan wawasan yang lebih mendalam tentang
penyediaan dan pengelolaan informasi publik.
3. melengkapi penyusunan Daftar Informasi Publik dan Daftar Informasi yang
diKecualikan
4. serta identifikasi permasalahan-permasalahan dalam pelayanan informasi publik
PELAKSANAAN
a. Narasumber
Narasumber pada kegiatan PPID Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian adalah
No Nama Jabatan
1 Aryo Wicaksono, S.Kom, M.Si Kasubbid Aplikasi Sistem Informasi, PUSDATINInformasi, PUSDATIN
2 Dr. Agung Hendriadi, M.eng Kepala Biro Humas dan IP3 Dra. Henny S Widyaningsih, M.Si Komisioner Komisi Informasi
Pusat4 Tya Tirta Sari Tenaga Ahli Komisi Informasi
Pusat5 Ir. Dwiretnani Hesti M Kepala Bagian Pengelolaan
Informasi Publik, Biro Humas dan Informasi Publik
4
b. Peserta
Jumlah peserta yang hadir sekitar 70 orang. Peserta kegiatan ini adalah :
- Penanggungjawab dan pelaksana PPID lingkup Ditjen Prasarana dan Sarana
Pertanian
- Penanggungjawab dan pelaksana PPID lingkup Kementerian Pertanian
- Pranata Humas lingkup Kementerian Pertanian
- Pelaksana PPID Dinas Pertanian Tanaman Pangan Prop. Jawa Barat
c. Pelaksanaan.
Kegiatan PPID Tahun 2017 dilaksanakan pada tanggal 27-29 April 2017 di Best
Western Premier La Grande Hotel Bandung Jl. Merdeka Bandung Jawa Barat
dengan agenda sebagai berikut :
- Pemaparan materi oleh Narasumber
- Forum diskusi/tanya jawab antara narasumber dan peserta
- Simulasi dilakukan dengan cara :
a. membentuk 5 kelompok yang beranggotakan 5-7 orang peserta.
b. kemudian setiap kelompok diberikan contoh soal berupa kasus.
5
b. kemudian setiap kelompok diberikan contoh soal berupa kasus.
c. Kelompok berdiskusi untuk menyelesaikan 2 contoh kasus dengan
menentukan pengujian konsekuensi, apakah kasus tersebut merupakan
jenis informasi terbuka atau dikecualikan.
d. Memaparkan hasil diskusi kelompok oleh ketua kelompok di depan
narasumber dan kelompok lain.
e. Kelompok yang berhasil memecahkan kasus mendapat reward dari
narasumber.
Kegiatan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari di dalam ruangan diawali dengan
pembukaan oleh Dirjen PSP yang dilanjutkan dengan pemaparan materi di hari
pertama dan kedua oleh narasumber yang dipandu oleh moderator. Acara
dilanjutkan dengan berdiskusi dan tanya jawab di setiap sesinya.
d. Materi.
Materi Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian meliputi tentang penyediaan dan
pengelolaan informasi publik di media online khususnya dengan perkembangan
teknologi sekarang ini. Pengoptimalisasi penyediaan informasi terutama di
website sesuai dengan UU KIP. Terutama penyediaan informasi yang wajib
disediakan setiap saat, informasi serta merta serta informasi yang wajib
diumumkan secara berkala.
Materi dari kegiatan PPID adalah :
1. Penguatan Layanan Informasi Publik di Website lingkup Kementerian
Pertanian (PUSDATIN)
2. Penguatan peran PPID Pembantu Pelaksana mendukung PPID Pelaksana
(Biro Humas dan IP)
3. Daftar Informasi Dikecualikan dan Uji Konsekuensi (Komisi Informasi Pusat)
4. Daftar Informasi Publik (Komisi Informasi Pusat)
5. Pendalaman Aplikasi SILAYAN Online (Biro Humas dan IP)
6
e. Jadwal
JADWAL KEGIATAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN
Bandung, 27-29 April 2017
TANGGAL/ HARI JAM MATERI KETERANGAN
27 April 2017(Kamis)
13.00 – 16.00
16.00 – 17.30
17.30 – 19.00
19.00 – 20.00
Registrasi Peserta
Materi :- Penguatan Layanan Informasi Publik di Website lingkup
Kementerian Pertanian
ISHOMA
Acara Pembukaan :- Pembukaan MC- Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
Panitia
PUSDATIN
PanitiaPanitia- Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
- Laporan Ketua Panitia- Sambutan Selamat Datang
- Pengarahan Dirjen/Sesditjen PSP sekaligus membuka acara
- Doa
PanitiaIr. PriyonoKepala Dinas Pertanian Prop. Jawa BaratIr. Pending Dadih P, M.Ec, Dev. /Ir. Abdul Madjid Panitia
28 April 2017(Jumat)
08.00 – 09.30
09.30 – 10.00
Materi :- Penguatan peran PPID Pembantu Pelaksana mendukung
PPID Pelaksana(penyerahan DIP dan DIK PPID Pembantu Pelaksana lingkup Ditjen PSP)
Rehat
Biro Humas dan IP
(Kasubbag TU lingkup Ditjen PSP)
09.30 – 10.00
10.00 – 11.30
11.30 – 13.30
13.30 – 15.00
15.30 – 16.00
16.00 – 17.30
17.30 – 19.00
19.00 – 21.00
Rehat
- Daftar Informasi Dikecualikan dan Uji Konsekuensi
ISHOMA
- Daftar Informasi Publik
Rehat
- Lanjutan DIK, Uji Konsekuensi dan DIP
ISHOMA
- Pendalaman Aplikasi SILAYAN Online
Komisi Informasi Pusat
Komisi Informasi Pusat
Komisi Informasi Pusat
Biro Humas dan IP
7
29 April 2017(Sabtu)
08.00 – 09.00
09.00 -
Penutupan
Kembali ke Jakarta
Panitia
Panitia
KELUARAN
Keluaran yang diharapkan dari kegiatan Workshop PPID Ditjen Prasarana dan Sarana
Pertanian ini adalah meningkatnya pengetahuan dan wawasan bagi pelaksana PPID dan
Pranata Humas serta dapat memfasilitasi koordinasi dan komunikasi antar petugas
PPID, serta menambah kualitas dan pengetahuan tentang penyediaan dan pengelolaan
informasi .
Dampak yang diharapkan adalah petugas PPID lingkup Ditjen PSP dan lingkup
Kementerian Pertanian dapat menjadi petugas PPID yang profesional sehingga dapat
melayani lebih cepat dan akurat.
8
NOTULENKEGIATAN PEJABAT PENGELOLA
INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID)DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIANDITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN
Hari/ Tanggal Kamis-Sabtu, 27-29 Mei 2017
Waktu 13.00 s/d selesai
Tempat Best Western Premier La Grande Hotel Bandung
Tema Menuju PPID Profesional
Pembicara/Naras
umber
1. Dra. Henny S Widyaningsih, M.Si, Komisioner Komisi
Informasi Pusat
2. Tya Tirta Sari, Tenaga Ahli Komisi Informasi Pusat
3. Dr. Agung Hendriadi, M. Eng, Kepala Biro Humas dan
Informasi Publik, Setjen Kementan
4. Aryo Wicaksono, S.Kom, Kasubbid Aplikasi Sistem 4. Aryo Wicaksono, S.Kom, Kasubbid Aplikasi Sistem
Informasi, Pusat Data dan Informasi Kementerian
Pertanian
5. Ir. Dwiretnani Hesti M, Biro Humas dan Informasi
Publik
Peserta 1. Penanggungjawab dan pelaksana PPID lingkup Ditjen
PSP
2. Penanggungjawab dan pelaksana PPID lingkup 2. Penanggungjawab dan pelaksana PPID lingkup
Kemeterian Pertanian
3. Pranata Humas lingkup Kementerian Pertanian
4. Pelaksana PPID Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Propinsi Jawa Barat
Resume 1. Sambutan Selamat Datang Kepala Dinas Pertanian TP
Prop. Jawa Barat :
- Terima kasih atas pemilihan lokasi di bandung
untuk kegiatan ppid.
- Luas kota bandung 167,67 km penduduk 2,5 jt
merupakan kota kuliner dan shopping, maka
muncul istilah wilujeng sumping dan wilujeng
shopping.
- Era globalisasi menuntut keterbukaan kepada
masyaratak tapi kita harus bisa memilah milih mana
yang layak disampaikan kepada publik mana
informasi yang terbatas disampaikan ke
masyarakat. Kita juga ada pengecualian beberapa
hal tidak boleh dibuka mungkin mekanisme yang
harus disepakati jadi pedoman kita semua dalam
rangka menunjang peningkatan produksi yang
menjadi tupoksi Kementerian Pertanian dan dinas menjadi tupoksi Kementerian Pertanian dan dinas
pertanian seluruh Indonesia.
- Menghasilkan point yg akan menjadi pedoman
menjadi dasar pelaksanaan kegiatan ke depan
- Mudah-mudahan swasembada yang telah kita
capai untuk padi jagung bisa diikuti oleh komoditas
lain. Walaupun masih agak sulit untuk kedelai,
karena lahan jagung dan kedelai saling berebut
lahan. Semangat untuk mensejahterakan petani
jangan pernah surut.
2. Arahan Dirjen PSP :
- Acara ini sangat penting dan strategis
- Keterbukaan Informasi Publik merupakan
kebutuhan sebagai negara yang demokratis dan
seorang birokrat yang menggemban
menyelenggarakan dan menggerakkan amanah
birokrasi pemerintahan dan pembangunan maka
kewajiban kita untuk menyajikan informasi seluas-
luasnya terkait penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan yang diselenggarakan oleh
birokrasi.
- PPID belum banyak di dukung dan di back up
pimpinan dimasing-masing unit kerja, tetapi begitu
ada masalah yang pertama di cari adalah PPID.
Disadari atau tidak itu terjadi.
- Saya mengganggap ini penting karena kunci
keberhasilan institusi adalah sangat ditentukan oleh
kemampuan institusi itu sendiri untuk
mengaktualisasikan dan meyampaikan pesan-
pesan positif terhadap penyelengaraan tugas yang
ada yang melekat dalam fungsi struktur dalam
institusi.
- Di era informasi saat ini seolah-olah publik adalah - Di era informasi saat ini seolah-olah publik adalah
raja diatas raja. Memaksakan diri meminta
informasi bahkan dokumen yag sebenarnya masuk
dalam pengecualian. Para pejabat kemudian
dilempar kepada PPID
- Saya tidak ingin kita merasa petugas PPID
dihadapkan pada aspek ini. Hal ini harus disikapi
adalah bagian dari tanggungjawab kita
- Ditjen PSP banyak menjadi sasaran menerima
permohonan informasi karena banyak belanja
modal dan belanja barang. Karena mereka mencari
informasi aspek anggarannya. Kalau termasuk
dikecualikan maka wajib kita menyampaikan
dengan baik bahwa informasi yang diminta masuk
dalam ketegori yang dikecualikan. Sehinggga tidak
bisa memberikan informasi.
- Bagaimana kita menyikapi hal-hal seperti itu maka
workshop ini sangat penting bagi kita. Untuk
memilah mana yang diberikan mana yang di
kecualikan. Tergantung pada kepiawaian kita
sebagai ppid.
- Pengelola kehumasan sangat dekat dengan ppid.
Saya berharap kita semua sangat memanfaatkan
moment ini. Secara internal petugas PPID dibawah
Sesditjen pejabat PPID harus terus kita
kembangkan tingkat profesionalitasnya caranya
sama-sama menjalin komunikasi intensif antar
PPID antar lingkup tugas kita. Forum kita lebih
mendekatkan hubungan antara PPID di lingkup
tugas kementan.
- Aplikasi SILAYAN mari kita manfaatkan. Saya
berharap kita semua menyadari pentingnya tugas
ini.
- Setiap pejabat struktural harus mampu membackup - Setiap pejabat struktural harus mampu membackup
ppid. Sumber data infrmasi terkait penyelenggaraan
pemerintahan dan pembanguna dalam birokrasi
bapak-bapak punya kewenangan itu ada dimasing-
masing pejabat struktural yg ada.
- Jangan ada keraguan sedikit pun bapak ibu
sebagai ppid, saya akan memback up itu
semuanya
- Tidak ada niatan untuk menutup-nutupi tetapi kita
tidak ingin apa yg kita lakukan kita sudah bekerja
dengan baik kemudian menjadi terganggu
kepentingan sesaat yang muncul menjadi
gangguan. Biasanya PPID akan kesulitan
mengurusi hal-hal seperti ini.
- Senyum bapak dan ibu sekalian mengalahkan
segalanya
- Kunci pelayanan adalah dengan senyuman.
- Forum silaturahim mempererat hubungan antar
ppid dalan lingkup kerja di Kementerian Pertanian
karena informasi saling menyatu tidak terpisahkan.
PSP yang dilakukan merupakan lembaga
suporting. Keterkaitan informasi diantara kita
sangat erat, dengan membangun jejaring yang
baik.
3. Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi Berbasis
Online (Biro Humas dan Informasi Publik)
- Terdapat beberapa langkah untuk mengakses
aplikasi SILAYAN Online. Pertama dengan
membuka portal ppid kementerian pertanian.
- Ada 2 cara memperoleh informasi di Kementan
pertama adalah dengan on visit akan dilayani di
PPID Utama maupun PPID Pelaksana Eselon I dan
PPID Pembantu Pelaksana. Agar PPID memahami PPID Pembantu Pelaksana. Agar PPID memahami
SILAYAN untuk bisa melayani permohonan
informasi. Kedua melalui SILAYAN Online.
- Sebagai badan publik menyiapkan menyampaikan
dan melakukan apa yang sudah dilakukan. Apapun
yang sudah dibagikan kepada masayarakat harus
dimasukkan ke dalam SIDADO.
- Keterbukaan informasi publik mempunyai bobot
15% dalam evaluasi PNP Reformasi Birokrasi,
yang mendukung tunjangan kinerja kita. Sehingga
setiap bulan PPID harus mengirimkan laporan agar
mendapat nilai A.
- Tuntutan RB semua harus berbasis online.
- Dengan adanya SILAYAN Online PPID bisa
memantau permohonan sudah sampai mana
perkembangannya. Terdapat early warning di
SILAYAN Online jika sudah sampai tenggat waktu.
- Banyaknya dokumen yang masih tersimpan di
software hardware dan tersimpan dilaci.
Mekamisme nya adalah di scan dan dilink kan ke
SIMFORTA
- Kedepan kita di tuntut untuk sesuatu yang sifatnya
mobile, sehingga kita harus bisa menyesuaikan diri
dengan kecanggihan teknologi informasi.
- Yang belum Kementan punya adalah DIP yang
terkoneksi dengan seluruh unit kerja Kementerian
Pertanian.
4. Strategi Komunikasi dan Pengelolaan Informasi Publik
(Biro Humas dan Informasi Publik)
- Di era Jokowi peran humas telah berubah
- Humas sekarang ini adalah garda terdepan
- Karena kinerja eselon I belom bisa berbicara
banyak, karena jika hanya Biro Humas saja yang banyak, karena jika hanya Biro Humas saja yang
bekerja maka biro tidak sanggup. Maka diperlukan
bantuan PPID Pelaksana eselon I.
- Media Digital kecepatannya sangat tinggi sehingga
membutuhkan respon yang sangat cepat pula.
- Menjadi PR Government itu membanggakan,
karena : bisa menangkap isu publik, bisa merespon
isu publik dan mampu memenangkan persepsi
masyarakat.
- Cara menguasasi isu publik adalah dengan
membaca, maka sepatutnya bangga menjadi
seorang Humas.
5. Penguatan PPID Pelaksana dan Pembantu Pelaksana
di Lingkungan Kementerian Pertanian (Komisi
Informasi Pusat)
- Sesuai UU KIP, terdapat 2 jalur permohonan
informasi, yaitu perorangan dengan KTP asli dan
badan hukum dengan akte badan hukum yang
terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM. Jika
tidak terdaftar, maka di abaikan saja
- Informasi publik adalah informasi yang dihasilkan,
diterima
- Sebelum informasi dikecualikan, agar dilakukan uji
konsekuensi dan pra uji konsekuensi. Harus di buat
tabel analisis konsekuensi negatif dengan melihat
pada pasal 17 butir a-j di UU KIP.
6. Penguatan Layanan Informasi Publik di Website
Lingkup Kementerian Pertanian (PUSDATIN)
- Informasi publik bagian dari pelayanan publik.
- Kementerian Pertanian sekarang sedang menuju 1
data dan 1 peta, kita harus memulai ke arah sana.
- Transformasi dari manual ke basis TIK yaitu - Transformasi dari manual ke basis TIK yaitu
perubahan goverment ke e-government
- Kita harus mulai membiasakan dokumen berbentuk
elektronik, tapi kementeria pertanian belum bisa
melaksanakan e-gov secara full.
- Pemakaian internet wifi di kantor lebih banyak
dipergunakan untuk kepentingan pribadi. Sehingga
layanan internet yang disediakan untuk bekerja
menjadi lambat, karena lebih banyak pegawai yang
mengakses internet untuk kepentingan pribadi.
- Untuk bisa ditampilkan di web, maka data dibuat
secara elektronik dulu.
- Manfaat Layanan Informasi Publik berbasis Web:
adalah cepat, Efektif, Transparan dan Efisien.
Karena menggunakan Teknologi Internet dan
teknologi aplikasi, berdasarkan permintaan dan
nilai pengguna , dapat menjangkau seluruh lapisan
masyarakat, terbuka kecuali yang dikecualikan dan
tidak membuang waktu, tenaga dan biaya.
Forum
Diskusi/tanya
jawab
1) Yeni (BB Pelatihan Ketindan, Malang)
Banyaknya pertanyaan masuk melalui email, sesuai
SOP untuk membuka link website untuk mengisi form
A1. Ketika diarahkan untuk membuka website mereka
tidak puas, sehingga menjawab melalui email.
Sehingga tidak tercover jumlah pemohonnya di PPID
Jawab :
- Prinsip pelayanan IP adalah murah mudah
sederhana dan akuntabel, jika bertanya melalui
email maka dijawab saja melalui email. Dengan
email tidak dibatasi 10 hari kerja, namun dengan
SILAYAN Online kita punya tanggungjawab.
- Semua pertanyaan yang masuk lewat apa saja kita - Semua pertanyaan yang masuk lewat apa saja kita
tidak wajibkan dimasukkan di SILAYAN Online.
- Komen di Medsos tidak boleh menjawab atas nama
pribadi, sehingga menjawab komen adalah atas
nama unit kerja sehingga ditunjuk orang yang
bertanggungjawab menjawab komen.
- Jika dokumen yang di minta oleh pemohon maka
harus dirujuk ke SILAYAN Online.
2) Emir Kartarajasa (Dit. Irigasi Pertanian)
- Aplikasi yang dikembangkan oleh PPID menambah
beban pekerjaan, namun ini bagus.
- Sebuah terobosan jika sekali mengupload informasi
maka terkoneksi ke semua aplikasi.
- Namun jika ada permohonan yang ngawur maka
akan merepotkan, mohon solusinya.
Jawab :
- Apakah kita sudah mengauplod informasi, maka
sudah terintegrasi ke semua aplikasi Website,
SIMFORTA, SIDADO dll. Yang sudah di entry
online maka bisa di akses.
- PPID Utama membangun aplikasi yang
memudahkan karena jangan sampai kita di
sengketakan. Maka sebelumnya kita sudah siap
kita harus tahu apapun yang kita kerjakan berbasis
anggaran.
- Anggaran Ditjen PSP sekian triliyun, maka DIPA
harus di upload. Sesuai dengan UU KIP, setiap
anggaran harus di pertanggungjawabkan.
- Sebagai PPID Pembangtu Pelaksana (Kasubbag
TU), maka fungsinya adalah mengkoordinasikan
penyedia data di unit direktorat. Hal ini yang belum
terbangun. terbangun.
- Mau tidak mau, suka tidak suka kita harus memulai
menyiapkan diri terhadap data dan informasi yang
kita kerjakan.
3) Priyono (Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian)
- PPID Pelaksana dan PPID Pembantu Pelaksana
apa harus pejabat struktural? Sedangkan di PSP
ada kelompok kerja Perencanaan dan Kelompok
Kerja Pelaporan. Terkait data-data di direktorat,
maka data-data yang ada di pokja lengkap.
Bagaimana pendapat narsum jika PPID Pembantu
Pelaksana di koordinir oleh ketua Pokja-Pokja
tersebut dan bukan dijabat oleh struktural?
Jawab :
- Pola nya sama di SK kan oleh Menteri Pertanian.
PPID tidak ada diatur berdasarkan eselon atau
jabatan di UU atau peraturan komisi informasi
Diatur kewenangannya, kewenangannya sangat
tinggi. Jika diberikan ke koordinator apakah
kewenangan tersebut bisa berjalan atau tidak.
Saran narasumber, bahwa PPID Pelaksana adalah
orang berada 1 tingkat dibawah Dirjen/KaBadan,
karena kredibilitasnya lebih kuat, bisa mempunyai
kewenangan untuk menyatakan informasi bisa
dibuka atau tidak.
- Maka jika pokja yang mempunyai data, maka PPID
Pelaksana dan PPID Pembatu pelaksana
mempunyai tim atau struktur, sehingga Pokja-pokja
tersebut bisa masuk dalam tim pengumpulan dan
pendokumentasi. Sehingga tim bisa berjalan
sebagaimanamestinya
4) Safta (Ditjen Tanaman Pangan)
- Terdapat bantuan pupuk di Ditjen Tanaman Pangan
ada transfer uang ke rekening petani langsung,
kalau seperti itu bagaimana solusinya?
- Data daftar penerima Subsidi pupuk apa bisa di
share (merupakan informasi yang terbuka)?
Jawab :
Jika tidak terdapat data pribadi maka bisa diberikan,
karena rekening atas nama kelompok dan sejumlah
uang yang diterima.
5) Emir Kartarajasa (Direktorat Irigasi Pertanian)
- Terkait dengan hasil penelitian yang belum
didaftarkan di HAKI, tetapi penelitian yang
menggunakan dana negara, apakah penelitian
tersebut bisa diakses apa harus menunggu
dilegitimate oleh HAKI, karena sudah hal tersebut
sudah menjadi tugas peneliti
- Pengecualian tentang hubungan internasional,
banyak kegiatan yang di support oleh bantuan luar
negeri, apakah dana bantuan internasional bisa di
buka?
- Informasi yang kadaluarsa apa harus tetap dilayani?
Jawab :
- Jika penelitian menggunakan APBN dan bukan
penelitian untuk temuan, maka bisa di akses.
- UU KIP mengatakan bahwa dana internasional
harus akuntabel dan harus di buka. Yang tidak
boleh adalah jika terdapat klausul ada hal-hal yang
harus dirahasiakan, maka klausul tersebut di
blok/dihitamkan, namun MOU tersebut bisa dibuka.blok/dihitamkan, namun MOU tersebut bisa dibuka.
- UU kearsipan mengatakan bahwa badan publik
harus memilah-milah arsip aktif, pasif, dinamis dan
inaktif sepanjang tidak dikecualikan, maka bisa
dibuka. Jadi tergantung badan publik
mencantumkan retensi arsipnya. Masa retensi
paling lama di Indonesia adalah 30 tahun.
6) Nurhayati (BBPPTP Litbang Bogor)
- Badan Litbang Pertanian salah satu tugas eselon II
badan pengkajian adalah mengkoordinir BPTP yang
berada di propinsi. Tugasnya adalah menghasilkan
teknologi tepat guna, kaitannya dengan tugasnya
adalah apa yang kerjakan di BPTP tersebut bisa di
share untuk publik agar publik tahu bahwa BPTP
sudah menghasilkan teknologi. Teknologi dihasilkan
dengan melakukan riset, baik yang berguna bagi
masyarakat maupun hasil yang negatif. Apakah hal
tersebut bisa diposting ?
- Apakah boleh mempertanyakan sebab pejabat
diturunkan atau di demosi dari jabatannya?
Jawab :
- Badan publik harus mengekpose kinerja, maka
kinerja wajib di ekpose untuk publik. Yang di minta
adalah hasil final penelitian. Jika dana penelitian
digunakan untuk mengasilkan temuan yang bersifat
nasional dan belum di HAKI kan jangan di
publikasikan dan dikecualikan dengan masa retensi.
Namun jika penelitian biasa, maka bisa
dipublikasikan.
- Sebab pejabat didemosi hasil baperjakatnya bisa
dibuka dan bukan prosesnya. Terlebih jika pejabat
tersebut adalah pejabat publik. tersebut adalah pejabat publik.
7) Sugiono (STTP Malang)
- Apa kita harus memberikan informasi sesuai
dengan yang diinginkan?
- Ada pemohon yang memohon informasi untuk
kepentingan sendiri, apa tidak menjadi
pertimbangan komisi informasi agar tidak
memberikan informasi bagi pemohon yang mencari
informasi untuk kepentingan diri sendirinya atau
untuk kepentingan publik?
Jawab :
- Permohonan atas nama pribadi maka syaratnya
adalah hanya KTP.
- UU KIP mewajibkan menuliskan tujuan alasan
meminta informasi, namun tidak ada satu pasal pun
tujuan alasan penggunaan informasi tidak bisa
mengugurkan pengajuan permohonan. Yang lebih
penting badan mencantumkan status informasinya,
apakah informasi tersebut terbuka atau tertutup.
- Segera lakukan status untuk publik atau tidak
8) Aryo (Balai Besar Karantina Surabaya)
Bagaimana prosedur dan persyaratan sebagai peserta
sebagai peserta pelatihan melalui unit organisasi/surat
resmi?
Jawab :
Ada yang melalui surat resmi karena agar bisa
mendapatkan angka kredit bagi fungsional.
Bisa melalui email, atau telp langsung. Permintaan
pelatihan bisa pelatihan apa saja yang berbasis TI
untuk memaksimalkan kinerja. untuk memaksimalkan kinerja.
Dirjen PSP Ir. Pending Dadih Permana Mec Dev membuka secara resmi Workshop PPID 2017
Dirjen PSP, Sesditjen PSP dan Kadinas Pertanian Prop Jabar
Sambutan Selamat Datang dari Kadinas Pertanian TP Prop. Jawa Barat, Ir. Ibrahim Syah Laporan Panitia oleh Kabag Umum Ir. Priyono
Narasumber Komisioner KIP Dra. Henny NarasumberIr. Dwiretnani Hesti dari Biro Humas dan IP Kementan
Narsum KIP Tya Tirta SariNarsum PUSDATIN Aryo Wicaksono, S.Kom
Narsum Kabiro Humas dan IP Kementan Dr. Ir. Agung H Peserta Workshop PPID 2017
Pertanyaan dari peserta Bpk. Gatot dari Litbang Pertanian Pertanyaan dari peserta Bpk Emir K Dit. Irigasi Pertanian
top related