karya ilmiah (ragil)
Post on 23-Oct-2015
55 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL
MELALUI METODE OBSERVASI UPAYA MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA TENTANG ADAPTASI HEWAN
TERHADAP LINGKUNGAN KELAS V SD NEGERI SIDOMUKTI
JAKEN PATI
TAHUN 2013/2014
Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)
PDGK 4501
Program S1 PGSD
Oleh :
Nama : Sumirah
NIM : 818824892
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ SEMARANG
POKJAR PATI
2013/2014
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no. 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, Bab V Pasal 19 ayat 1 menyebutkan proses
pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisifasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik.
Oleh karena itu, sebagai seorang guru kita dituntut harus mampu untuk
mengembangkan beragam kemampuan dan pengalaman belajar, merencanakan
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, mengelola kelas, melaksanakan
evaluasi, dapat menemukan permasalahan yang timbul dalam proses
pembelajaran serta mampu menyelesaikan permasalahan dengan baik.
1. Identifikasi Masalah
Selama pelajaran berlangsung siswa tidak memperhatikan penjelasan
guru, bahkan ada yang melakukan kesibukan sendiri, dan mengganggu teman
lain ataupun asyik menggunakan permainannya. Pada saat guru member
pertanyaan, siswa tidak menjawab bahkan diam.
Jadi untuk mengatasi masalah pembelajaran yang terjadi maka seorang
guru harus mampu menciptakan situasi pembelajaran yang memungkinkan
siswa dapat berkembang secara optimal agar terciptanya suatu proses
pembelajaran yang berlangsung kondusif antara guru dengan siswa.
2. Analisis Masalah
Dari hasil Identifikasi masalah tersebut dapat di analisis peneliti dengan
beberapa hal yang perlu diperbaiki, hal-hal berikut.
a. Guru masih banyak menggunakan metode ceramah .
b. Siswa tidak tertarik pada penjelasan guru.
2
c. Guru lebih aktif sendiri dalam pembelajaran.
d. Guru dalam menguasai kelas kurang.
e. Siswa tidak merespon pertanyaan yang diberikan guru.
f. Siswa tidak berani bertanya.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Dari hasil identifikasi dan analisis masalah dapat diambil alternatif
pemecahan masalah sebagai berikut:
a. Dalam pembelajaran IPA dengan materi adaptasi hewan terhadap
lingkungan guru harus menggunakan metode observasi serta
menggunakan media lingkungan sekitar.
b. Guru melibatkan siswa dalam pembelajaran agar suasana kelas menjadi
lebih hidup dan siswa tidak jemu serta bermain sendiri.
B. Rumusan Masalah.
Berdasarkan analisis masalah-masalah yang menjadikan penyebab ketidak
berhasilan siswa dalam memahami materi pembelajaran IPA dengan pokok materi
adaptasi hewan terhadap lingkungan, maka masalah tersebut dapat dirumuskan
sebagai berikut.
1. Apakah metode observasi dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa tentang
adaptasi hewan terhadap lingkungan pada siswa kelas V SD Negeri Sidomukti
tahun pelajaran 2013/2014?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai peneliti dalam kegiatan perbaikan pembelajaran
adalah sebagai berikut.
1. Penerapan metode observasi dapat meningkatan keaktifan siswa tentang
mendeskripsikan cara adaptasi hewan terhadap lingkungan pada siswa kelas V
SD Negeri Sidomukti tahun pelajaran 2013/2014.
3
D. Manfaat Penelitian Pembelajaran
Penelitian ini mempunyai manfaat yang cukup besar baik bagi siswa, guru,
maupun bagi sekolah.
1. Siswa
a. Meningkatkan hasil belajar IPA.
b. Memotivasi siswa dalam belajar IPA.
2. Guru
a. Memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya sehingga dapat menimbulkan
rasa puas bagi guru karena sudah melakukan sesuatu untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran yang dikelolanya.
b. Guru percaya diri mampu melakukan analisis terhadap kerjanya sendiri di
dalam kelas sehingga menemukan alternatif untuk mengatasi kelemahannya.
3. Sekolah
Sebagai dokumen penelitian, dan sebagai bahan rujukan untuk dapat memberikan
kritikan serta saran terhadap peneliti yang dilakukan.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar Siswa
1. Pengertian Belajar
Menurut Hilgard (dalam Sanjaya, 2005:89) belajar itu adalah proses
perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di dalam
laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah.
Dari pengertian tersebut tampak bahwa konsep tentang belajar
mengandung pengertian sebagai berikut ini.
1. Belajar berkaitan dengan perubahan tingkah laku, seperti menulis,
membaca, berhitung yang dilakukan secara mandiri yang terjadi karena
didahului oleh proses pengalaman
a. Ciri – Ciri Belajar
1) Belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku, di mana perubahan itu
dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada
kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.
2) Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau
pengalaman, dalam arti perubahan – perubahan yang disebabkan oleh
pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar.
b. Prinsip – Prinsip Belajar
Prinsip belajar adalah perubahan perilaku. Perubahan perilaku sebagai hasil
belajar memiliki ciri – ciri berikut ini.
Sebagai hasil tindakan rasional Instrumental yaitu perubahan yang
disadari.
Kontinyu / berkesinambungan dengan perilaku lainnya.
Fungsional / bermanfaat sebagai bekal hidup.
Positif / berakumulasi.
Aktif / sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan.
Permanen / tetap.
Bertujuan dan terarah.
5
2. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes
atau nilai yang diberikan oleh guru (Depdiknas, 2005: 895).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupa-kan
tingkat penguasaan terhadap suatu hal setelah mengalami proses dan aktivitas
belajar dan dinyatakan dengan nilai yang meliputi keterampilan pengetahuan,
keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik.
B. Pembelajaran IPA di SD
1. Hakikat IPA
Menurut Adams & Dickey (dalam Oemar Hamalik, 2005: 123-126),
bahwa IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam semesta beserta
isi dan kejadian-kejadian yang dapat diperoleh dan dikembangkan baik secara
induktif atau deduktif. Hal ini menunjukkan bahwa IPA mempunyai dua sifat
utama. Sifat utama tersebut antara lain adalah rasional dan objektif. Rasional
berarti masuk akal, logis, atau diterima akal sehat sedangkan objektif
mempunyai arti sesuai dengan objeknya, kenyataan, atau observasi. Jadi
dengan belajar IPA kita juga dapat ketahui tentang cara berfikir yang baik.
2. Fungsi IPA
Menurut Hernawan, dkk. (2010:8.28) mata pelajaran IPA berfungsi
untuk memberikan pengetahuan tentang lingkungan alam.
Mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar bersifat memberi pengetahuan
melalui observasi terhadap berbagai jenis dan perangai lingkungan alam serta
alam buatan.
3. Tujuan Pendidikan IPA di SD
Dalam KTSP SD Negeri Sidomukti, disebutkan bahwa mata pelajaran
IPA di SD bertujuan agar peserta didik :
a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya
b. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah dan membuat keputusan
6
c. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga
dan melestarikan lingkungan alam
4. Ruang Lingkup Bahan Pembelajaran IPA
a. Ruang Lingkup Pembelajaran IPA di SD meliputi aspek-aspek sebagai
berikut :
1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,
tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.
2) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan
gas.
3) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,
cahaya dan pesawat sederhana.
4) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-
benda langit lainnya.
C. Metode Observasi
1. Observasi digunakan untuk penelitian dan telah direncanakan secara
sistematik.
2. Observasi harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah
direncanakan.
3. Observasi tersebut dicatat secara sistematis dan dihubungkan dengan
proposisi umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu set yang menarik
perhatian saja.
Cara observasi yang paling efektif adalah melengkapinya dengan pedoman
observasi/pedoman observasi seperti format atau blangko observasi. Format yang
disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan
akan terjadi. Setelah itu, peneliti sebagai seorang pengamat tinggal memberikan
tanda cek (√) pada kolom yang dikehendaki pada format tersebut. Orang yang
melakukan observasi disebut pengamat.
7
Kelebihan & Kekurangan Observasi
Kelebihan Observasi
1. Dapat mencatat kejadian yang sedang berlangsung atau dapat memperoleh
data dari subjek, baik yang dapat berkomunikasi secara verbal ataupun tidak.
Kelemahan Observasi
1. Diperlukan waktu yang lama dan tidak dapat dilakukan secara langsung.
D. Penerapan Metode Observasi dalam Pembelajaran IPA di SD
IPA adalah ilmu yang mempunyai obyek dan menggunakan metode
ilmiah sehingga perlu diajarkan di SD. Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD / MI merupakan standar minimum yang
secara nasional harus dicapai.
Usman Samatowa (2006) mengemukakan 4 alasan IPA dimasukkan ke
dalam kurikulum SD, yaitu :
a. Bahwa IPA berfaedah bagi suatu bangsa, Kesejahteraan materiil suatu bangsa
yang mengikutsertakan IPA merupakan dasar teknologi.
b. Bila diajarkan IPA menurut cara yang tepat, maka IPA merupakan suatu mata
pelajaran yang memberikan kesempatan berfikir kritis.
c. Bila IPA diajarkan melalui observasi -observasi yang dilakukan sendiri oleh
anak.
d. Mata pelajaran ini mempunyai nilai-nilai pendidikan.
E. Adaptasi Hewan terhadap Lingkungan
1. Cara hewan melindungi diri dari musuhnya
a. Cicak dan kadal
Cicak dan kadal memutuskan ekornya jika diserang oleh musuh, yang
disebut dengan autotomi.
8
b. Bunglon
Untuk melindungi dirinya, bunglon merubah warna kulit sesuai dengan
lingkunganya, yang disebut dengan mimikri.
c. Kala jengking, lebah dan kelabang
Hewan ini menggunakan sengat beracun dalam melindungi diri dari
musuhnya
d. Cumi cumi dan Gurita
Cumi cumi dan gurita hidup dilaut,ketika diserang musuhnya hewan ini
mengeluarkan cairan hitam seperti tinta.
e. Landak
Hewan landak melindungi diri dari musuhnya dengan cara
mengembangkan duri di kulitnya
f. Trenggiling dan Luwing
9
Trenggiling dan luwing melindungi diri dari musuhnya dengan
menggulung dirinya
g. walang sangit
walang sangit melindungi diri dari musuhnya dengan mengeluarkan bau
menyengat.
h. Belalang daun
Belalang daun melindungi diri dari musuhnya dengan cara menyamar
seperti daun
i. Siput
Hewan siput mempunyai ciri khusus yaitu melindungi diri dari musuhnya dengan cara memasukkan tubuh kedalam cangkangnya yang keras.
10
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian
Tempat pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri Sidomukti kecamatan
Jaken Kabupaten Pati kelas V semester 1 mata pelajaran IPA dengan materi
mengidentifikasi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan untuk
mempertahankan hidup. Jumlah siswa kelas V ada 19 anak yang terdiri dari 12
siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan.
Adapun tempat, mata pelajaran, dan waktu pelaksanaan pembelajaran
adalah sebagai berikut.
1. Nama Sekolah : SD Negeri Sidomukti
2. Mata pelajaran : IPA
3. Kelas / Semester : V / 1
4. Waktu 1. Awal / prasiklus : Rabu, 11 September 2013
2. Siklus I : Rabu, 18 September 2013
3. Siklus II : Rabu, 25 September 2013
Adapun pihak-pihak yang membantu dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah sebagai berikut.
1. Hj. Tiyamah, S.Ag.,M.H., kepala SD Negeri Sidomukti kecamatan Jaken
kabupaten Pati.
2. Eko Sri Sustyani, S.Pd,SD., Penilai II.
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dalam penelitian ini dilaksanakan
menurut suatu rangkaian langkah-langakah yaitu seperti penelitian yang
dikemukakan oleh Kurt Lewin (ME Niff, 1992. 21 – 22) sebagai berikut.
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Pengamatan
4. Refleksi
11
1. Pra Siklus / Awal
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Pengamatan
d. Refleksi
2. Siklus I
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Pengamatan
d. Refleksi
3. Siklus II
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Pengamatan
d. Refleksi
C. Teknik Analisis Data
Untuk mengalisis tingkat keberhasilan atau presentase keberhasilan siswa
setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara
memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.
Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu:
1. Untuk Menilai Tes Formatif
X=∑ X
∑ N Dengan : X = Nilai rata-rata
Σ X = Jumlah semua nilai siswa
Σ N = Jumlah siswa
2. Untuk Ketuntasan Belajar
Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara
klasikal. dengan digunakan rumus sebagai berikut :
P =
12
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan penulis pada mata pelajaran IPA
di kelas V SD Negeri Sidomukti Kecamatan Jaken Kabupaten Pati dengan materi
adaptasi hewan terhadap lingkungan dengan penerapan metode pengamatan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa yang dilaksanakan dalam perbaikan
pembelajaran siklus I dan pembelajaran siklus II secara lengkap diuraikan sebagai
berikut.
1. Pra Siklus / Awal
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Pengamatan
d. Refleksi
2. Siklus I
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Pengamatan
d. Refleksi
3. Siklus II
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Pengamatan
d. Refleksi
13
Tabel 4.10
Data Analisa Hasil Belajar Siswa Per Siklus
No Nama Siswa
ANALISA HASIL EVALUASIPRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II
Nilai
Ketuntasan
Nilai
Ketuntasan
Nilai
Ketuntasan
Tuntas
Belum
Tuntas
Belum
Tuntas
Bel
um
1 Ika Kresnawati 65 √ 76 √ 82 √
2 Agus 59 √ 59 √ 76 √
3 Kalil Muhammad gibran 59 √ 71 √ 76 √
4 Puji Lestari 88 √ 88 √ 94 √
5 Arif Mustaim 52 √ 59 √ 76 √
6 Thea Amanda 59 √ 71 √ 76 √
7 Juki Slamet 65 √ 82 √ 94 √
8 Arya Adi Fatma 71 √ 88 √ 88 √
9 Sulistina 65 √ 76 √ 76 √
10 Methania Rey Febrian 88 √ 94 √ 100 √
11 Leni Jiarti 94 √ 100 √ 100 √
12 Yuvendra Ardy 88 √ 100 √ 100 √
13 Nur Cahyo M.S. 52 √ 76 √ 82 √
14 Yusuf Tantowi 82 √ 88 √ 88 √
15 Rivaldi Maggfirotul Iksan 88 √ 94 √ 100 √
16 Shinta Arizka S. 71 √ 82 √ 82 √
17 Irgi Mahendra 47 √ 52 √ 76 √
18 Ahmad Nur Majid 47 √ 52 √ 65 √
19 Putut 52 √ 65 √ 76 √
Jumlah 1292 6 13 1473 12 7 1607 18 1
Nilai Rata-rata 68 78 85
Nilai Tertinggi 94 100 100
Nilai Terendah 47 52 65
Tingkat Ketuntasan Kelas (%) 31,58% 63,16% 94,73%
14
Dari data situasi belajar mulai Pra Siklus sampai perbaikan pembelajaran
siklus II dapat disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut.
Tabel 4.11
Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dan Peningkatan Nilai Rata-rata
NoPra Siklus Siklus I Siklus II
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1. Tuntas 6 siswa 31,58 12 siswa 63,16 18 siswa 94,73
2. Belum Tuntas 13 siswa 68,42 7 siswa 36,84 1 siswa 5,27
3. Nilai Rata-rata 68 78 85
Apabila ketuntasan hasil belajar di atas disajikan dalam bentuk diagram
akan terlihat seperti diagram 4.4 sebagai berikut.
Diagram 4.4
Diagram Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar
Dari Sebelum Perbaikan Pembelajaran Sampai Siklus II
Pra Siklus Siklus I Siklus II0
5
10
15
20
Tuntas
Tidak tuntas
Peningkatan nilai rata-rata sebelum perbaikan pembelajaran (Pra
Siklus) sampai pada siklus II jika disajikan dalam bentuk diagram batang
terlihat seperti diagram 4.5 sebagai berikut.
Diagram 4.5
15
Diagram Peningkatan Nilai Rata-rata Hasil Belajar
Pra Siklus Siklus I Siklus II0
50
100
Rata-rata
Rata-rata
Diagram 4.5 menunjukkan grafik peningkatan nilai rata-rata Mata
Pelajaran IPA di kelas V Semester I SD Negeri Sidomukti dengan materi
adaptasi hewan terhadap lingkungan.
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Siklus I
Berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat serta supervisor bahwa
ketidaktuntasan siswa dalam proses pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri
Sidomukti tentang adaptasi hewan terhadap lingkungan disebabkan karena
sebagai berikut.
a. Guru kurang tepat memilih metode sehingga konsentrasi anak berkurang.
b. Strategi pendekatan pembelajaran yang diberikan kurang optimal.
c. Penggunaan alat peraga kurang maksimal sehingga penjelasan abstrak.
d. Ketrampilan berfikir siswa untuk menemukan sendiri masih kurang.
Berdasarkan refleksi tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus I yang
dihasilkan adalah sebagai berikut.
1) Siswa belum terampil dalam menerapkan metode observasi.
2) Dalam kerja kelompok hanya beberapa siswa yang aktif.
3) Hasil evaluasi masih ada 13 siswa yang nilainya masih dibawah standar
ketuntasan.
2. Siklus II
Adapun refleksi pada siklus II adalah sebagai berikut.
a. Penerapan metode observasi sudah banyak dikuasai siswa sehingga siswa
dapat mengetahui tentang penyesuaian hewan terhadap lingkungan.
b. Kerja kelompok semakin baik sehingga semua siswa aktif.
16
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kegiatan
pembelajaran IPA dengan menggunakan metode observasi adalah sebagai
berikut.
a. Meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Memotivasi siswa belajar.
2. Saran dan Tindak Lanjut
a. Saran
1. Untuk mencapai hasil yang maksimal, seorang guru dalam mengajar IPA
khususnya materi adaptasi hewan terhadap lingkungan sebaiknya dengan
menggunakan metode observasi karena dalam proses pembelajaran tersebut
siswa merasa senang dan terlibat langsung.
2. Pihak Sekolah tentunya dapat melengkapi sarana dan prasarana yang
dibutuhkan oleh guru sehingga dapat bekerja maksimal.
b. Tindak Lanjut
Supaya guru dapat lebih profesional maka perlu pengembangan lebih lanjut
dengan keikutsertaan guru dalam forum KKG.
17
DAFTAR PUSTAKA
Andayani, dkk. (2011). Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta : Universitas Terbuka.
Anni, Tri C. dkk. (2006). Psikologi Belajar. Semarang : UPT MKK UNNES.
BSNP. (2006). Panduan Penyusunan KTSP Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.
Azmiyati, Choiril. Dkk. (2008). IPA 5 Salingtemas Kelas V SD. Jakarata : Pusat Perbukuan Depdiknas.
Dahar (1991). Pengembangan Pembelajaran IPA SD . Jakarta : Dikti Depdiknas.
Dimyati, dkk. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Driver dan Bell. 1986. Pengembangan Pembelajaran IPA SD. Jakarta. Dikti Depdiknas.
Hamalik, Oemar. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Hendry . (2012). Memilih Metode Pengumpulan Data. http://teorionline.wordpress.com/, diakses Senin 8 Oktober 2012 pukul 20.00. WIB.
Osborne & Witrock. 1985. Pendidikan IPA SD. Jakarta. Dikti Depdiknas.
Sanjaya, Wina. (2005). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum BerbasisKompetensi. Bandung : Kencana Prenada Media Group.
Taufiq, Agus. (2010). Pendidikan Anak di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.
Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Usman dan Setiawan. (1993). Pengembangan Pembelajaran IPA SD. Jakarta : Dikti Depdiknas.
Wardhani, I.G.A.K. dkk. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka
Winataputra, Udin S. dkk. (2007). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Universitas Terbuka.
Winataputra, Udin S. dkk. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka.
----------------.(2003). Kurikulum 2004. Jakarta : Pusat Kurikulum Balitbang
Depdiknas.
top related