kalkulus iii mgg 1
Post on 24-Oct-2015
43 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Bab I
Matriks dan OperasinyaMatriks dan Operasinya
• Diketahui data hasil penjulan tiket
penerbangan tujuan Medan dan Surabaya,
dari sebuah agen tiket di Bandung selama
empat hari berturut-turut disajikan dalam
tabel berikut.
• Pada saat Anda membaca tabel tersebut maka
hal pertama yang Anda perhatikan adalah kota
tujuan, kemudian banyaknya tiket yang habis
terjual untuk masing-masing kota setiap
harinya.
• Data pada tabel tersebut, dapat Anda• Data pada tabel tersebut, dapat Anda
sederhanakan dengan cara menghilangkan
semua keterangan (judul baris dan kolom)
pada tabel, dan mengganti tabel dengan
kurung siku menjadi bentuk seperti berikut.
• Berdasarkan bentuk tersebut, dapat Anda
lihat bahwa data yang terbentuk terdiri ataslihat bahwa data yang terbentuk terdiri atas
bilangan-bilangan yang tersusun dalam baris
dan kolom. Susunan bilangan seperti inilah
yang dinamakan sebagai matriks.
Definisi Matriks
• Definisi Matriks
• Matriks adalah sekelompok bilangan yang
disusun menurut baris dan kolom dalam tanda
kurung dan berbentuk seperti sebuah kurung dan berbentuk seperti sebuah
persegipanjang.
• Tanda kurung yang digunakan dalam sebuah
matriks dapat berupa tanda kurung biasa “( )”
atau tanda kurung siku “[ ]”.
• Suatu matriks tersusun atas baris dan kolom,
jika matriks tersusun atas m baris dan n kolom
maka dikatakan matriks tersebut berukuran
(berordo ) m x n. Penulisan matriks biasanya
menggunakan huruf besar A, B, C dan
seterusnya, sedangkan penulisan matriksseterusnya, sedangkan penulisan matriks
beserta ukurannya (matriks dengan m baris
dan n kolom ) adalah Amxn, Bmxn dan
seterusnya.
Bentuk umum
• Bentuk umum dari Amxn adalah :
• aij disebut elemen dari A yang terletak pada
baris i dan kolom j.
Contoh
• Pada matriks A tersebut, kita dapat menuliskan
elemen-elemennya sebagai berikut.
– Elemen-elemen pada baris pertama adalah 34 dan 8.
– Elemen-elemen pada baris kedua adalah 34 dan 6.
– Elemen-elemen pada baris ketiga adalah 51 dan 12.
– Elemen-elemen pada baris keempat adalah 51 dan 13.– Elemen-elemen pada baris keempat adalah 51 dan 13.
– Elemen-elemen pada kolom pertama adalah 34, 34,
51, dan 51.
– Elemen-elemen pada kolom kedua adalah 8, 6, 12,
dan 13.
Latihan
• Diketahui matriks
• Tentukan:
a. Banyaknya baris pada matriks H,
b. Banyaknya kolom pada matriks H,
c. Ordo matriks H,
d. Tentukan h32 dan h14,
e. Banyaknya elemen pada matriks H.
Jenis-Jenis Matriks
• Matriks baris adalah matriks yang terdiri dari
satu baris.
Misalnya: P = [5 2], Q = [10 9 8]
• Matriks kolom adalah matriks yang terdiri• Matriks kolom adalah matriks yang terdiri
dari satu kolom.
Misalnya:
• Matriks nol adalah matriks yang semua
elemennya nol.
• Misalnya:
• Matriks persegi adalah matriks yang banyak
baris sama dengan banyak kolom.
• Misalnya:
• Karena sifatnya yang demikian ini, dalam
matriks bujur sangkar dikenal istilah elemen
diagonal yang berjumlah n untuk matriks
bujur sangkar yang berukuran nxn, yaitu : a11,
a22, …, ann.
• Pada suatu matriks persegi ada yang
dinamakan sebagai diagonal utama dan
diagonal sekunder. Perhatikan matriks berikut.
• Matriks Diagonal
• Matriks diagonal adalah matriks yang elemen
bukan diagonalnya bernilai nol.
• Dalam hal ini tidak disyaratkan bahwa elemen
diagonal harus tak nol.
• Matriks identitas adalah matriks yang
elemen-elemen diagonal utamanya sama
dengan 1, sedangkan elemen-elemen lainnya
sama dengan 0.
• Misalnya:
• Matriks Skalar adalah matriks yang elemen-
elemen diagonal utamanya sama, sedangkan
elemen di luar elemen diagonalnya bernilai
nol.
• Misalnya:
• Matriks segitiga atas adalah matriks persegi
yang elemen-elemen di bawah diagonal
utamanya bernilai nol.
• Misalnya:
• Matriks segitiga bawah adalah matriks
persegi yang elemen-elemen di atas diagonal
utamanya bernilai nol.
• Misalnya:
• Matriks A adalah matriks segitiga bawah, matriks B adalah matriks segitiga atasmatriks B adalah matriks segitiga atassedangkan matriks C merupakan matrikssegitiga bawah dan juga matriks segitigaatas.
• Transpos matriks A atau (At) adalah sebuah
matriks yang disusun dengan cara menuliskan
baris ke-i matriks A menjadi kolom ke-i dan
sebaliknya, menuliskan kolom ke-j matriks A
menjadi baris ke-j.
• Misalnya:• Misalnya:
• Suatu matriks dikatakan sama jika keduanyamempunyai ukuran yang sama dan anggota-anggotanya yang berpadanan sama. Dalamnotasi matriks, jika A = [aij] dan B = [bij] mempunyai ukuran yang sama maka A = B jika danhanya jika (A)ij = (B)ij, atau setara aij = bij untukhanya jika (A)ij = (B)ij, atau setara aij = bij untuksemua i dan j.
• Contoh : A = B
=
=
987
654
321
B;
987
654
321
A
• Matriks Simetri
• Matriks simetri adalah suatu matriks kuadrat atau
bujursangkar yang sama dengan matriks
transposenya atau A = AT.
• Sebagai contoh :
=
=
157
530
702
157
530
702TAmakaA
• Matriks Anti Simetri
• Matriks anti simetri adalah matriksbujursangkar yang sama dengan negatiftransposenya atau A = - AT.
−− 210210
−
−−
=−
−
−−=
032
301
210
032
301
210TAmakaA
• Matriks dalam bentuk eselon baris tereduksi
• Suatu matriks dikatakan memiliki bentuk eselon baristereduksi jika memenuhi syarat– syarat berikut :
1. Untuk semua baris yang elemen – elemennya tak–nol , maka bilangan pertama pada baris tersebut haruslah = 1 ( disebut satu utama ).
2. Untuk sembarang dua baris yang berurutan, maka satuutama yang terletak pada baris yang lebih bawah harusutama yang terletak pada baris yang lebih bawah harusterletak lebih ke kanan daripada satu utama pada barisyang lebih atas.
3. Jika suatu baris semua elemennya adalah nol, maka baristersebut diletakkan pada bagian bawah matriks.
4. Kolom yang memiliki satu utama harus memiliki elemennol ditempat lainnya.
�Matriks A , B dan C adalah matriks – matriksdalam bentuk eselon baris tereduksi dan notasi dalam bentuk eselon baris tereduksi dan notasi 1 menyatakan satu utamanya. Contoh berikut menyatakan matriks – matriks yang bukandalam bentuk eselon baris tereduksi.
� Matriks D bukan dalam bentuk eselon baris tereduksi karenaelemen d12 bernilai 1 sehingga tidak memenuhi syarat ke – 4 ( harusnya = 0 ), sedangkan matriks E tidak memenuhi karenaharusnya = 0 ), sedangkan matriks E tidak memenuhi karenabaris kedua yang merupakan baris nol letaknya mendahului barisketiga yang merupakan baris tak nol, sehingga syarat ketiga tidakterpenuhi.
� Jika suatu matriks hanya memenuhi syarat 1–3 saja, makadikatakan matriks tersebut memiliki bentuk eselon baris.
Latihan� Diketahui matriks
� Tentukanlah:� Tentukanlah:� a. banyaknya baris dan kolom� b. elemen-elemen pada setiap baris� c. elemen-elemen pada setiap kolom� d. letak elemen-elemen berikut� (i) 2 (iii) 4� (ii) 3 (iv) 5
� Sebutkanlah jenis dari setiap matriks berikut ini!
� Tentukanlah transpos dari setiap matriks berikut!
� Tentukanlah x, jika At = B.
OperasiOperasi HitungHitung MatriksMatriksDan sifat-sifatnya
PenjumlahanPenjumlahan dandan PenguranganPenguranganMatriksMatriks� Jumlah matriks A dan B, ditulis A + B
adalah suatu matriks baru C yang elemen-elemennya diperoleh denganmenjumlahkan elemen-elemen yang menjumlahkan elemen-elemen yang seletak dari matriks A dan B. Dengandemikian, syarat agar dua matriks ataulebih dapat dijumlahkan adalah ordomatriks-matriks itu harus sama.
� Operasi penjumlahan dapat dilakukanpada dua buah matriks yang memilikiukuran yang sama.
� Aturan penjumlahan
� Dengan menjumlahkan elemen – elemenyang bersesuaian pada kedua matriksyang bersesuaian pada kedua matriks
� Contoh:
±±
±±=
±
hdgc
fbea
hg
fe
dc
ba
ContohContoh
� Diketahui
−−
−=A
042
032
421
=
=
−−=
d
aD
dc
baC
B
33
02
315
042
PERKALIAN BILANGAN REAL DENGAN MATRIKS
� Kita telah mengetahui bahwa penjumlahan
bilangan real (skalar) secara berulang dapat
dinyatakan sebagai suatu perkalian.
�Misalnya, a + a = 2a, a + a + a = 3a, dan�Misalnya, a + a = 2a, a + a + a = 3a, dan
seterusnya. Hal tersebut berlaku juga pada
operasi matriks. Misalkan diketahui matriks:
−=
41
52A
� Oleh karena itu
AAA 241
522
82
104=
−⋅=
−=+
4182
−
−
� Jadi, perkalian matriks A dengan suatu bilangan
asli k adalah penjumlahan berulang matriks A
sebanyak k kali. Dengan kata lain, pengertian ini
dapat ditulis sebagai berikut. Jika k bilangan real
dan A matriks berordo m × n maka kA
didefinisikan dengan
CONTOH
� Diketahui
−=
−
−=
143
752
325
231BdanA
� Hitung :
� 2A + 5B
� 3A – 2B
−− 143325
SIFATSIFATSIFATSIFAT----SIFATSIFATSIFATSIFAT PERKALIANPERKALIANPERKALIANPERKALIAN SKALARSKALARSKALARSKALAR
� Jika A dan B adalah matriks-matriks berordo m × n, sedangkan k1 dan k2
adalah skalar, berlaku sifat-sifat berikut.
� a. k (A + B) = k A + k B� a. k1(A + B) = k1A + k1B
� b. (k1 + k2)A = k1A + k2A
� c. k1(k2A) = (k1k2)A
Perkalian Antar Matriks
� Operasi perkalian matriks dapat dilakukan pada duabuah matriks ( A dan B) jika jumlah kolom matriks A = jumlah baris matriks B.
� Aturan perkalian
Misalkan A dan B maka A B = C� Misalkan Amxn dan Bnxk maka Amxn Bnxk = Cmxk
dimana elemen – elemen dari C( cij) merupakanpenjumlahan dari perkalian elemen–elemen A barisi dengan elemen–elemen B kolom j
� Contoh :
� maka A2x3 B3x2 = C2x2 =
Contoh
� Diketahui matriks-matriks berikut :
Sifat Operasi Matriks
� A+B = B+A
� A+ ( B+C ) = ( A+B) + C
� AB ≠ BA
� A ( BC ) = ( AB ) C� A ( BC ) = ( AB ) C
� ( At )t = A
� ( AB )t = BtAt
top related