kak rp4d
Post on 04-Aug-2015
172 Views
Preview:
TRANSCRIPT
' |ffi PEMERINTAH PROvINsI SUMATERA BARAT
\EilI DINAS PRASARANA JALA}[, TATA RUANG DAN PERMUKIMAN
@ raran ramaffi',X#iJ#i"fi?"1,:;illJ:l?fi1;J*i,i5',,f,,1#;Jlli'JJ05r783 Padang
KERANGKAACUAN KER'A
(KAK)
Program
PROCRAM PENGEMBANGAN PERUMAHAN
Kegiatan
REVISI RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN
PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DAERAH (RP4D)
PROVINSI SUMATERA BARAT
Pekerjaan
PAKET REVISI RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN
DAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DAERAH (RP4D)
PROVINSI SUMATERA BARAT
Lokasi
WII.AYAH SUMATERA BARAT
Tahun Anggaran 2012
BII}AI{G PERI]IT{AHAN DAT{ PEM
A.
KERANGKAACUAN KERJA
PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNANPERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DAERAH (RP4D)
LATAR BELAKANG
Seiring dengan perkembangan daerah dan pertumbuhan penduduknya, setiap daerah dilndonesia cenderung mengalami permasalahan yang tipikal, yaitu permasalahan di sektorperumahan menjadi semakin rumit. Jumlah penduduk yang meningkat akan menuntutpertambahan jumlah rumah baru, padahal di lain pihak lahan semakin terbatas, dan kondisibacklog rumah tahun-tahun sebelumnya masih belum juga terselesaikan. Aktivitas daerahyang senantiasa bertumbuh, semakin membutuhkan penyediaan sarana prasarana yang
lebih banyak, salah satunya adalah sarana prasarana kawasan permukiman, padahal masihpula terjadi beberapa kondisi di mana kawasan permukiman kumuh belum juga
mendapatkan layanan sarana prasarana yang memadai hingga terjadi kecenderungan luas
kawasan kumuh semakin bertambah dari masa ke masa. Belum lagi permasalahan budayalokal, kondisi ekologis wilayah serta ditambah dengan ancaman perubahan iklim yang
semakin besar, menuntut perumahan dan kawasan permukiman harus mampu melakukanpenyesuaian terhadapnya. Menilik kondisi tersebut, maka sektor perumahan sudah perlu
diberikan perhatian lebih karena jika semakin lama tidak ditangani maka permasalahan
yang terjadi justru semakin menggunung, dan akan semakin berat bagi daerah dalammelakukan perbaikan untuk mencapai kinerja yang optimal di sektor perumahan.
Mengingat PP No. 38 Tahun 2007 telah mengamanatkan bidang {sektor) perumahan jadisalah satu urusan wajib daerah, maka peningkatan kinerja sektor perumahan adalah salahsatu prioritas bagi daerah. Cara terefektif bagi daerah untuk meningkatkan kinerjanya disektor perumahan adalah dengan dimulai dengan penyiapan rencana sektor perumahanyang komprehensif, yang mana mampu menjawab kebutuhan atau kondisi yang terjadi didaerah. Sejalan dengan amanat UU No. 1 Tahun 2011 pada bagian kedua tentang tugas,maka pemerintah daerah (provinsi maupun kabupaten/kota) bertugas melaksanakanpembinaan bidang perumahan dan kawasan permukiman, yang salah satunya adalahmenyusun Rencana Pengembangan Pembangunan Perumahan dan Permukiman Daerah(RPAD) di daerah.
Rencana Pengembangan Pembangunan Perumahan dan Permukiman Daerah (RP4D) adalahsebuah skenario jangka panjang (20 tahun) untuk penyelenggaraan dan pengelolaan bidangperumahan dan permukiman yang terkoordinasi dan terpadu baik secara lintas sektoralmaupun wilayah administratif. RP4D, dengan demikian harus senantiasa selaras dengan
rencana pembangunan daerah, baik jangka panjang maupun menengah; rencana keruangan
daerah maupun rencana pembangunan sektoral lainnya, serta bersinergi dengan kebijakan-kebijakan terkait dari tingkat pusat hingga daerah. Merujuk hal itu, maka RP4D dituntutagar mampu menjadi sebuah acuan operasional dalam pelaksanaan pembangunan
perumahan permukiman di daerah.
B. TUJUANDANSASARAN
Tujuan
Menyusun arahan pembangunan dan pengembangan khusus di sektor perumahan yang
terintegratif antar sektor, implementatif serta sesuai kebutuhan lokal.
Sasaran
Sasaran yang ditetapkan agar produk RP4D dapat implementatif, adalah:
1. RP4D memuat informasi tentang arahan serta rambu-rambu kebijakan dalampembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman di daerah,baik berbentuk skim-skim arahan (implisit) atau arahan spasial (eksplisit)
2. RP4D menjadi alat sinergitas antara kebijakan pembangunan sektor perumahanpermukiman di pusat dan daerah
3. RPAD menjadi acuan pelaksanaan koordinasi dan sinergitas berbagai sektor terkaitpembangunan perumahan permukiman di daerah
4. RP4D menjadi acuan bagi seluruh pihak terkait lstakeholders) dalam pelaksanaanpembangunan perumahan permukiman di daerah
C. MANFAAT
Manfaat yang didapatkan oleh daerah dengan mempunyai dokumen RP4D, antara lain:
1. Stakeholder daerah memperoleh gambaran prospek perkembangan permukiman diwilayahnya
2. Stakeholder daerah dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan perkembangankawasan perumahan dan permukiman di wilayahnya
3. Terdapat acuan yang jelas bagi upaya dan prioritas penanganan masalah perumahandan permukiman di daerah
4. Teraturnya upaya penanganan dan antisipasi terhadap permasalahan permukimansecara lintas sektoral maupun lintas wilayah
D. DASARHUKUM
Dasar hukum yang digunakan sebagai pedoman bagi penyusunan RP4D, antara lain:
1. UUD 1945 Pasal 28 H ayat 1, Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup baik dan sehat serta berhakmemperoleh pelayanan kesehatan.
2. Undang-undang No.l Tahun 201l tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
3. Undang-Undang No. 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
4. Undang-undang No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
5. Undang-undang No.17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka PanJang
Nasional Tahun 2005-2025
6. Undang-undang No.4 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana Undang-undangNo.25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
7. Undang-undang No.33 Tahun 2OA4 tentang Perimbangan Keuangan Antara
, Pemerintah Pusat dan Daerah
8. Undang-undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
9. Undang-undang No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
10. Undang-undang No.39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
11. Undang-undang No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Llngkungan Hidup
12. Undang-undang No.10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan danPembangunan Keluarga Sejahtera
13. Undang-undang No.15 tahun 1985 tentang Rumah Susun
14. Undang-undang No.5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria
15. Peraturan Pemerintah No.15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
16. Peraturan Pemerintah No.36 Tahun 2005 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
17. Peraturan Presiden No.65 Tahun 2006 tentang Pengadaan Lahan untuk Kepentinganlnfrastruktur Publik
18. Keputusan Menteri Negara Perumahan dan Permukiman No.9 Tahun 1999 tentangPedoman Penyusunan RP4D
19. Permenpera No.22 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal BidangPerumahan Rakyat
20. Permendagri No.13 tahun 2005 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
21. Peraturan Kepala BPN No.3 Tahun 1991tentang Konsolidasi Lahan
22. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera barat No.7 Tahun 2008 tentang RencanaPembangunan Jangka Panjang (RPJPD) Tahun 2005-2025
23. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No.5 Tahun 2011 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Tahun 2010-2015
24. Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No... Tahun 2011 tentangRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2009 -2029
E. RUANG TINGKUP
Ruang Lingkup Wllayah
Wilayah perencanaan RP4D Provinsi Sumatera Barat, secara geografis terletak antara 0054'
LU dan 3030' LS serta 98036' BT dan 101053' BT dan dilalui garis khatulistiwa (garis lintangnol derajat/garis equator). Luas daratan Provinsi Sumatera Barat t 42.297,3O km2 dan luasperairan (laut) t 52.882,42 km2 dengan panjang pantaiwilayah daratan t 375 km ditambah ;/
/y
a
o
a
a
panjang garis pantai kepulauan mentawai t 1.003 km, sehingga total garis pantaikeseluruhan t 1.378 km. Perairan laut ini memiliki 375 pulau-pulau kecil dengan jumlahpulau terbanyak yaitu 323 pulau berada di Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Wilayah administrasi Provinsi Sumatera Barat terdiri dari 12 kabupaten (Limapuluh Kota,Agam, Dhamasraya, Kepulauan Mentawai, Padang Pariaman, Pasaman, Pasaman Barat,Pesisir Selatan, Sijunjung, Solok, Solok Selatan, Tanah Datar) dan 7 kota (Bukittinggi,Padang, Padang Panjang, Pariaman, Payakumbuh, Sawahlunto, Solok), dengan batasadministrasi meliputi:
Sebelah Utara
Sebelah Selatan
Sebelah Timur
Sebelah Barat
Provinsi Sumatera Utara;
Provinsi Bengkulu;
Provinsi Riau dan Jambi; dan
Samudera Hindia.
Ruang Ltngkup PekerJaan
Untuk menyelesaikan pekerjaan ini, diperlukan serangkaian kegiatan dengan lingkupsebagai berikut:
a. Mengidentifikasi isu dan permasalahan pembangunan sektor perumahan didaerah
b. Mengidentifikasi profil dan daerah dalam pembangunan sektor perumahan
c. Mengidentifikasi kebijakan dan strategi pembangunan daerah terutama pada sektorperumahan
d. Melakukan kajian perkembangan daerah dan proyeksi pembangunan sektor perumahanhlngga 20 tahun ke depan
e. Menyusun rencana dan strategi pembangunan sektor perumahan di daerah
f. Menyusun indikasi program jangka waktu 20 tahun pembangunan sektor perumahan didaerah
LUARAN
Kegiatan ini akan menghasilkan produk dokumen perencanaan sektor perumahan ProvinsiSumatera Barat untuk jangka waktu 20 tahun.Dokumen ini sangat berbeda dengan produk perencanaan yang dihasillkan dalam kegiatandekonsentrasi lingkup Kemenpera, baik dari segi jangka waktu perencanaan maupunsubstansi; meski demikian hasil dari produk perencanaan dalam kegiatan dekonsentrasilingkup Kemenpera digunakan sebagai salah satu sumber terpercaya dan paling berhargauntuk menyusun dokumen RP4D Provinsi Sumatera Barat. Dokumen RP4D Provinsi
Sumatera Barat tahun 2OI2-2O32 selanjutnya akan memuat keluaran sebagai berikut :
a. Profil Pembangunan dan Pengembangan sektor Perumahan Provinsi Sumatera Barat.Profil ini akan memuat hasil identifikasi terhadap kondisi fisik dan non fisik daerah terkaitsektor perumahan, isu dan permasalahan pembangunan sektor perumahan di daerah,
[Tjlt:t, pelaku pembansunan sektor perumahan di daerah beserta dengan ,*)rf
b. Kerangka strategi pembangunan dan pengembangan sektor perumahan provinsi
Sumatera Barat. Kerangka strategis ini merupakan konsepsi dasar untuk membangunsektor perumahan, dengan substansi meliputi: visi misi; tujuan dan sasaran strategis;serta kebijakan strategls dalam pembangunan sektor perumahan di daerah.
c. Rencana pembangunan sektor perumahan Provinsi Sumatera Barat, Rencana inimerupakan bentuk respon {jawaban penyelesaian} terhadap isu dan permasalahan sertakebutuhan pembangunan sektor perurnahan di daerah. Pada rencana ini, dapat memuatrencana yang berkonteks arahan spasial maupun non-spasial. Arahan spasial berlakudalam konteks rencana yang berhubungan dengan sistem keruangan serta mempunyaikonteks waktu, selain itu diupayakan untuk senantiasa bersinergi dengan RTRW daerahyang ada. Arahan non-spasial digunakan pada substansi yang umumnya terkait dengansistem maupun tata laksana dan tidak terikat secara kuat dengan konteks waktu karenadapat berlaku umum.
d. Strategi pembangunan sektor perumahan Provinsi Sumatera Barat. Strategi ini memuattuntunan atau panduan dasar tentang bagaimana memadukan pelaksanaan rencana yangtelah disusun sehingga dapat diimplementasikan secara integrasi dan komprehensif.
e. lndikasi program pembangunan sektor perumahan Provinsi Sumatera Barat. lndikasiprogram ini menjadi panduan bagi SKPD pelaksana dan instansi terkait dalam rangkakolaborasi pelaksanaan kegiatan dan alokasi penganggaran pembangunan sektorperumahan di daerah hingga jangka waktu 20 tahun ke depan. lndikasi program disusundengan menggunakan batasan waktu perencanaan per lima tahunan.
MEI(ANISME PELAIGANAAN PEKER'AAN
Tahapan Penyusunan RP4D meliputi kegiatan sebagai berikut :
1. Tahap penyusunan laporan pendahuluan, yaitu kegiatan perumusan konsep awal kerangkapemikiran penyelesaian pekerjaan, metodologidan rencana kerja, organisasi pekerjaan, danmobilisasi personil
2. Tahap penyusunan laporan antara, yaitu kegiatan pengumpulan data dan informasi terkaitdengan penyusunan RP4D Provinsi Sumatera Barat. Pada tahap ini, laporan telah memuathasil identifikasi dan telah melakukan kegiatarl pengkajian dan penyusunan rencana.
3. Tahap penyusunan laporan akhir, yaitu kegiatan penyusunan dokumen RP4D provinsi
Sumatera Barat. Pada tahap ini, telah dilakukan penyempurnaan dari laporan antara, danmenghasilkan produk dokumen RP4D Provinsi Sumatera Barat yang utuh.
Sistem pembahasan dari setiap tahap kegiatan tersebut, diatur dengan susunan sebagai berikut :
Diskusi tahap 1, diskusi ini dilaksanakan dalam rangka pembahasan buku draft laporanpendahuluan yang dilakukan oleh pihak konsultan dengan tim teknis. Diskusi ini dilakukansebanyak l kalidan menghasilkan buku laporan pendahuluan
Diskusi tahap 2, diskusi ini dilaksanakan dalam rangka pembahasan draft laporan antara yang
dilakukan oleh pihak konsultan dengan tim teknis dan melibatkan instansiterkait serta pokja pKp.
Diskusi ini dilakukan sebanyak 1 kali dan menghasilkan buku laporan antara.Diskusi tahap 3, diskusi ini dilaksanakan dalam rangka pembahasan draft laporan akhir yang
dilakukan oleh pihak konsultan dengan tim teknis dan melibatkan instansi terkait serta Pokja pKp. IDiskusiinidilakukan sebanyak 1 kalidan menghasilkan buku laporan akhir. ///
H. TENAGAAHLI YANG DIPERTUKAN
Untuk melaksanakan kegiatan ini, dibutuhkan Tenaga Ahli yang berkompeten di bidangnya,meliputi:
' 1. Tenaga Ahli Perumahan dan Permukiman sekaligus sebagai Team Leader dengan latarbelakang pendidikan Sarjana 51 Teknik Arsitekturl Planologi berpengalaman 9 tahun atauSarjana 52 berpengalaman 7 tahun dalam studi dan perencanaan perumahan permukiman
2. Tenaga Ahli Pengembangan Wilayah dengan latar belakang pendidikan Sarjana 51 Teknik
Arsitektur/Planologi berpengalaman 7 tahun dalam bidang perencanaan pengembangan
wilayah kota dan studiserta perencanaan perumahan permukiman
3. Tenaga Ahli Sistem lnformasi Geografis (SlG) dengan latar belakang pendidikan Sarjana 51
Geografi Kartografi dan Penginderaan Jauh berpengalaman 7 tahun dalam perencanaan
pengembangan wilayah kota dan studi serta perencanaan perumahan permukiman
4. Tenaga Ahli Teknik Sipil dengan latar belakang pendidikan Sarjana 51 Teknik Sipil
berpengalaman 7 tahun dalam perencanaan pengembangan prasarana sarana utilitas kotadan studi serta perencanaan perumahan permukiman
5. Tenaga Ahli Teknik Lingkungan dengan latar belakang pendidikan Sarjana 51 TeknikLingkungan berpengalaman 7 tahun dalam kajian lingkungan pada kegiatan studi danperencanaan perumahan permukiman
6. Tenaga Ahli Ekonomi Pembangunan dengan latar belakang pendidikan Sarjana 51 EkonomiPembangunan berpengalaman 7 tahun dalam melakukan analisis ekonomi pada kegiatan
studi dan perencanaan perumahan permukiman
7. Tenaga Ahli Hukum dengan latar belakang pendidikan Sarjana 51 Hukum berpengalaman 7tahun dalam melakukan kajian aspek hukum pada kegiatan studi dan perencanaan
perumahan permukiman
8. Tenaga Ahli Sosial Kemasyarakatan dengan latar belakang pendidikan Sarjana 51 Sosial
Kemasyarakatan berpengalaman 7 tahun dalam melakukan analisis terhadap kondisi sosialmasyarakat terkait pada kegiatan studi dan perencanaan perumahan permukiman
JADWAT PEI.AKSANAAN I
Kegiatan ini diselenggarakan dalam waktu 5 (lima) bulan atau 150 (seratus lima puluh) hari
kalender setelah Daftar lsial Pelaksanaan Anggaraan (DIPA) diterbitkan. Jadwal pelaksanaan
kegiatan sebagaimana jadwal terlampir:
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
NO KE6IATANSUIAN
I 2 3 4 51 Persiapan ---':1=12 Observasi lapangan dan analisis l3 Finalisasi dokumen oerencanaan r::-4 Pembahasan laporan
a. Laporan pendahuluan ob. Lanoran antara ac. Laporan akhir a
J. BIAYA
Sumber pendanaan untuk kegiatan ini beraal dari APBD Tahun Anggaran 2012 pada Bidang
Perumahan dan Permukiman SKPD Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang dan Permukiman Provinsi JSJ,rmatera Barat senilai Rp.400.000.000,- (empat ratus juta rupiah). 'L
K. BIAYA
Laporan yang wajib dihasilkan dari pekerjaan ini adalah:
1. Laporan Pendahuluan2. Laporan Antara3. Laporan Akhir4. Executive summary
Kuasa Pengguna Anggaran
Bidang Perumahan dan Permukiman
Padang Maret 2012
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
NIP. 19560826 198703 1 002
15 eksemplar15 eksemplar15 eksemplar15 eksemplar
Ir. FACHRUDDIN. llfl.Si
NIP. 19570712 198903 l00l
top related