kajian syarah hadis (studi atas syarah arba’in...
Post on 23-Jul-2020
44 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KAJIAN SYARAH HADIS (Studi atas Syarah Arba’in Hadistan al-Nawawiyah
Karya Ibn Daqiq al-‘Id)
Oleh:
Alief Luthfian Akbar
1620511006
TESIS
Diajukan kepada Program Studi Megister (S2) Aqidah dan Filsafat Islam
Fakultas Usuluddin dan Pemikiran Islam UIN Negeri Sunan Kalijaga
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh
Gelar Magister Agama
YOGYAKARTA
2018
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
vi
HALAMAN MOTTO
وقل رب أدخلني مذخل صذق وأخرجني
مخرج صذق واجعل لي من لذنك
سلطانا نصريا
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya tulis yang sederhana ini saya persembahkan untuk kedua orang
tuaku yang ku cinta
Dan juga untuk para pecinta al-Qur’an dan Hadis
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
viii
ABSTRAK
Tesis ini berjudul ‚Kajian Syarah Hadis (Studi atas Syarah Arba’in Hadistan al-Nawawiyah Karya Ibn Daqiq al-‘Id))‛. Dalam uraian (Syarah) hadis
merupakan satu aspek penting dalam kajian hadis yang memberikan penekanan
pada kepahaman dan uraian serta penjelasan terhadap sesuatu yang disandarkan
kepada Nabi s.a.w. syarah hadis bukanlah perbincangan baru dalam tradisi
keilmuan Islam. Ia dimulai sejak awal dengan keterlibatan sebagian besar para
muhadditsun. Berdasarkan hal tersebut, muncullah sebuah anggapan bahwa suatu
syarah{ tidak pernah lepas dari maksud atau tujuan tertentu. Oleh karena itu, perlu
kiranya menelusuri sejarah suatu syarah{ hadis untuk menyingkap episteme dan
ideologi yang tersembunyi dibalik suatu karya tersebut dan relasinya dengan
konstruk social dan politik dimana karya itu diproduksi. Hal inilah yang hendak
dibuktikan dengan menelusuri salah satu syarah{ hadis, Syarah Arba’in Hadistan al-Nawawiyah Karya Ibn Daqiq al-‘Id, yang merupakan syarah{ dari kitab al-Arba’i>n fi> Mana>ni> al-Isla<>m wa qawa>’id al-Ah}ka>m
Penelitian ini kemudian difokuskan pada dua persoalan berikut: pertama, Bagaimana karakteristik penulisan kitab ‚Syarah Arba’in Hadistan al-Nawawiyah‛ karya Ibn Daqiq al-‘Id; kedua, faktor sosio-historis yang
mempengaruhi model penulisan kitab syarah tersebut. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif yang didasarkan pada studi kepustakaan (library research). Sumber primer yang digunakan yaitu kitab Syarah Arba’in Hadistan al-Nawawiyah‛ karya Ibn Daqiq al-‘Id.
Temuan dari penelitian ini adalah: karakteristik penulisan kitab Syarah Arba’in Hadistan al-Nawawiyah‛ karya Ibn Daqiq al-‘Ied dalam memberikan
syarah hadis, kemudian sosio-historis yang mempengaruhinya dalam
keterkaitannya penulisan kitab tersebut salah satunya dipengeruhi oleh kebijakan
pemerintahan dinasti Ayubiyah dan dinasti Mamluk yang meliputi politik,
pendidikan serta ilmu pengetahuan.
Kata kunci : Historisitas, Syarah{ Hadis, Syarah Arba’in Hadistan al-Nawawiyah,
Ibn Daqiq al-‘Id .
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
ix
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Transliterasi adalah kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan tesis
ini dengan berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nomor 158 Tahun 1987 dan Nomor
0543b/U/1987, tanggal 22 Januari 1988.
I. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan
Alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan
Ba’ B Be
Ta’ T Te
s\a S\ es (titik di atas)
Jim J Je
h}a’ H{ ha (titik di bawah)
Kha’ Kh ka dan ha
Dal D De
z\al z\\ zet (titik di atas)
Ra’ R Er
Zai Z Zet
Sin S Es
Syin Sy es dan ye
S{ad s}} es (titik di bawah)
D{ad d{ de (titik di bawah)
T{a’ t} te (titik di bawah)
Z{a z} zet (titik di bawah)
‘ain ‘ koma terbalik ( di atas)
Gain G Ge
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
x
Fa’ F Ef
Qaf Q Qi
Kaf K Ka
Lam L El
Mim M Em
Nun N En
Wawu W We
Ha’ H H
Hamzah ...’... Apostrof
Ya’ Y Ye
II. Konsonan Rangkap Tunggal karena Syaddah ditulis Rangkap
ditulis muta’addidah
1. Ditulis ‘iddah
III. Ta’ Marbutah diakhir kata
a. Bila dimatikan tulis h
ditulis H}ikmah
Ditulis Jizyah
(ketentuan ini tidak diperlukan kata-kata Arab yang sudah terserap ke
dalam bahasa Indonesia, seperti zakat, shalat dan sebagainya, kecuali bila
dikehendaki lafal aslinya)
b. Bila diikuti kata sandang ‚al‛ serta bacaan kedua itu terpisah, maka
ditulis h.
ditulis Kara>mah al-auliya>’
c. Bila Ta' marbu>t}ah hidup dengan harakat, fath}ah, kasrah, atau d}ammah
ditulis t.
ditulis Zaka>t al-fit}rah
IV. Vokal Pendek
fath}ah ditulis a
Kasrah ditulis I
d{amah ditulis u
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
xi
V. Vokal Panjang
1 FATHAH + ALIF
ditulis
ditulis
a> Ja>hiliyah
2 FATHAH + YA’MATI
ditulis
ditulis
a> Tansa>
3 FATHAH + YA’MATI
ditulis
ditulis
i> Kari>m
4 DAMMAH + WA>WU MATI
ditulis
ditulis
u> Furu>d{
VI. Vokal Rangkap
1 FATHAH + YA’ MATI
ditulis
ditulis
Ai
bainakum
2 FATHAH + WA>WU MATI
ditulis
ditulis
Au
qaul
VII. Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan apostrof
ditulis a antum
ditulis u’iddat
ditulis la’in syakartum
VIII. Kata sandang alif lam yang diikuti huruf Qomariyyah maupun Syamsiyyah
ditulis dengan menggunakan "al"
ditulis al-Qur’a>n
Ditulis al-Qiya>s
Ditulis al-Sama>'
Ditulis al-Syams
IX. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat ditulis menurut bunyi atau
pengucapannya
ditulis Z|awī al-Furu>d{
Ditulis Ahl al-Sunnah
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
xii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur bagi Allah SWT. dengan segala pujian yang tak ada
henti, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia, hidayah serta kesempatan dan kekuatan kepada penulis, sehingga
bisa menyelesaikan perkuliahan dan penulisan tesis ini. Shalawat serta salam
senantiasa penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan kepada
seluruh sahabat Nabi SAW.
Terselesaikannya penulisan tesis ini, penulis sadari betul bahwa proses
penelitian ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Oleh karenanya, salam hormat dan terima kasih penulis
haturkan kepada:
1. Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.Q., Ph.D. selaku rektor UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta
2. Dr. Alim Roswantoro, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan
Pemikiran Islam sekaligus Dosen Penasehat Akademik bagi penulis.
3. Dr. Muhammad Zuhri, S.Ag., M.Ag. selaku Ketua Program Studi
Magister (S2) Aqidah dan Filsafat Islam
4. Dr. Ali Imron, S.Th.I., M.S.I. yang dengan gagasan cemerlang, keramahan
dan kesabarannya telah membimbing penulis dalam menyelesaikan
penulisan tesis ini.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
xiii
5. Kepada seluruh karyawan, TU, petugas Perpustakaan Pusat UIN Sunan
Kalijaga, penulis mengucapkan terima kasih atas pelayanan yang
diberikan
6. Kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen civitas Ushuluddin dan Pemikiran
Islam, khususnya Program Studi Al-Qur’an dan Hadis, yang telah
memberikan pengajaran, bimbingan dan arahan selama penulis menjadi
mahasiswa Pascasarjana di Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Jaza>kumullah
7. Bapak dan Ibuku dan seluruh keluarga tercinta yang senantiasa
memberikan motivasi, restu, do’a dan dukungan sehingga penulis mampu
melanjutkan studi hingga jenjang Program Magister. Jaza>kumullah.
8. Seluruh pihak yang telah ikut membantu terselesainya penyusunan tesis
ini, baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Akhirnya, semoga bantuan dari semua pihak mendapat balasan dari Allah
SWT dengan pahala yang berlipat ganda. Aamiin. Dan, semoga tesis ini
mendapatkan keberkahan dari Allah dan bermanfaat kepada semua pihak,
khusunya para pengkaji al-Qur’an dan penikmat kajian tafsir. A<mi>n.
Yogyakarta, 22 Nopember 2018
Penulis,
Alief Luthfian Akbar, S.Th.I
NIM: 1620511006
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN DAN BEBAS PLAGIASI ...... ii
NOTAS DINAS BIMBINGAN ................................................................. iii
PERSETUJUAN TIMPENGUJI ................................................................ iv
PENGESAHAN TESIS .............................................................................. v
HALAMAN MOTO .................................................................................. vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii
ABSTRAK ................................................................................................ viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN ........................................ ix
KATA PENGANTAR ............................................................................... xii
DAFTAR ISI ............................................................................................. xiv
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................... 7
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................................ 8
D. Telaah Pustaka .................................................................... 8
E. Kerangka Teori ................................................................... 12
F. Metode Penelitian ............................................................... 13
G. Sistematika Pembahasan .................................................... 16
BAB II TRADISI SYARAH HADIS DAN KITAB ARBA’IN NAWAWI
A. Pengertian Syarah Hadis ..................................................... 19
B. Syarah Hadis Era Klasik ..................................................... 22
C. Syarah Hadis Era Pertengahan ............................................ 27
D. Syarah Hadis Era Modern ................................................... 31
E. Gambaran Umum Kitab Arba’in Nawawi .......................... 35
BAB III SETING HISTORIS IBN DAQIQ AL-‘ID
A. Biografi Singkat Ibn Daqi>q al-‘Ied ..................................... 43
B. Kehidupan Ibn Daqi>q al-‘Ied .............................................. 47
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
xv
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA SYARAH{ ARBA’I<N NAWAWI<
KARYA IBN DADI<Q AL-‘IED
A. Latar Belakang Penulisan Syarah Kitab karya Ibn Daqiq
al-‘Ied ............................................................................. 65
B. Sistematika Penulisan Kitab .......................................... 69
C. Sumber yang Digunakan dalam Penulisan Kitab ........... 72
D. Metode Syarah Hadis \ ..................................................... 73
E. Kekurangan dan Kelebihan ............................................ 94
F. Komentar Ulama Terhadap Ibn Daqiq al-Ied ................ 96
G. Kontribusi Ibn Daqiq al-‘Id untuk syarah hadis
di Era Modern ................................................................ 98
H. Faktor Sosio-historis yang Mempengaruhi Kitab ......... 99
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................... 111
B. Saran .............................................................................. 112
DAFTAR PUSTARA ........................................................................... 115
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................. 121
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
BBAB I
PENDAHULIAN
A. Latar Belakang
Al-Quran dan al-H}adi>s merupakan dua hal yang saling berkaitan, keduanya
adalah sumber dari ajaran dalam agama Islam yang memuat segala hukum
problematika (khususnya agama). Ketika ada permasalahan yang mungkin tidak
bisa diselesaikan dalam al-Quran, maka rujukan kedua setelah itu adalah h}adi>s.
Oleh karena itu sebagaimana al-Quran dipahami dan di jelaskan, h}adi>spun juga
demikian agar bisa diamalkan dengan baik dan benar. Jika pemahaman terhadap
al-Quran disebut tafsir maka pemahaman terhadap h}adi>s disebut dengan syarah.
Berbagai usaha telah dilakukan oleh ulama untuk memahami dan
menjelaskan h}adi>s – h}adi>s nabi. Terbukti banyaknya kitab-kitab h}adi>s yang telah
dihasilkan. Sebut saja kutubusittah, terdapat banyak macam kitab yang
mensyarahi h}adi>s-h}adi>s dalam kitab – kitab tersebut. Diantaranya adalah kitab
Fat}h}ul al-Ba>rri Syarh} S}oh}i>h} al-Bukho>ri> karya Ibn Hajar al-Asqola>ni>, al-Minhaj
Syarh} S}ahi>h} al-Muslim karya Imam al-Nawawi, ‘Aun al-Ma’bu>d Syarh} Sunan
Abu> Da>wu>d karya ‘Adzim Abadi, Zahra al-Ruba Syarh} Sunan al-Nasa>’i karya
Imam al-Sindi, al-‘Arfu al-Sya>dzi> karya al-Kisymiry, `Syarh} al-Sunan Ibn Ma>jah
karya al-Mughlathoi1
Beberapa contoh kitab tersebut diatas dan mungkin kitab yang lain
memberikan corak dan metode yang berbeda, sesuai dengan latar belakang
1 Arif Wahyudi, “Mengurai Peta Kitab-Kitab Hadits : Kajian Referensi Atas Kitab-Kitab Hadits,” Pamekasan, al-Ihkam Vol. 8 No. 1 Juni (2013): 9–10.
1
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
pensyarah dari segi pendidikan, kadar keilmuan dan kondisi sosial yang berbeda.
Seiring perkembangan zaman dengan tersebarnya Islam diberbagai penjuru dunia
menyebabkan pula jenis dan corak syarh} h}adi>s yang beragam pula dengan sosial
dan budaya setempat. Di Indonesia pula perkembangan Islam sangat pesat dan
tercatat menjadi penduduk Islam terbesar di dunia2 memiliki metode syarh} h}adi>s
dan penyampaian diberbagai pengajian, madrasah media pendidikan dan lain
sebagainya. Diantara kitab yang populer di Indonesia diantaranya adalah kitab
Tanqi>h} al-Qoul al-H}adi>s fi> Syarh} al-Luba>b al-H}adi>s kitab ini karya Imam
Nawawi al-Bantani yang telah mashur dikalangan pesantren dan akademisi dari
kalangan ulama Indonesia, Hida>ya>t al-Habi>b fi> al-Targi>b wa al-Tarti>b karya Al-
Raniri, al-Mawa>’iz al-Badi>’ah karya Abdul Ra‟uf al-Sinkili.
Upaya menjaga kemurnian h}adi>s Nabi saw. telah dilakukan sejak masa
sahabat dengan menggunakan metode klarifikasi. Praktek krarifikasi yang
dilakukan oleh para sahabat tersebut tidak berarti bahwa mereka tidak percaya
atau curiga kepada pembawa berita melainkan semata-mata untuk meyakinkan
diri mereka bahwa h}adi>s atau berita yang berasal dari Nabi itu benar
adanya.3Namun sesudah wafatnya Nabi saw. upaya konfirmasi ini tentu juga
dilakukan oleh sahabat, tetapi para sahabat melakukannya dengan sangat hati-
hati, bahkan menanyakan kepada orang lain yang ikut hadir mendengar dan
2 Mary Silvita, “Presiden Non-Muslim Dalam Komunitas Masyarakat Muslim,” Jakarta,
Islamica Volume 7, Nomor 1, September (2012): 56–57. 3 Fuadi, “Sistem Pemeliharaan Hadits dari Masa ke Masa,” Al-Mu’ashiroh Vol 10, No.1
Januari (2003): 89.
2
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
menyaksikan h}adi>s itu terjadi, bahkan sebagian sahabat ada yang melakukan
rih}lah} sekedar untuk konfirmasi.4
Pada masa itu, para sahabat mengajarkan h}adi>s secara lisan (Syafa>hiyyah),
karena mereka masih mengandalkan hafalannya. Namun demikian, bukan berarti
kegiatan pencatatan h}adi>s tidak dilakukan. Pencatatan h}adi>s tetap dilakukan, tapi
dibatasi karena takut tercapur dengan hafalan al-Qur’an. Bukti adanya catatan
h}adi>s adalah tulisan-tulisan para Sahabat dalam bentuk sahifah-sahifah, tetapi ini
masih merupakan inisiatif dan kepentingan pribadi.5
Perjalanan h}adi>s berikutnya, sebelum dilakukan pencatatan secara resmi,
melewati masa pemalsuan h}adi>s yang dilakukan berbagai kelompok tertentu baik
untuk tujuan politik, kebencian terhadap Islam, perselisihan teologi, fanatisme,
meningkatkan kegiatan ibadah serta amal-amal lainnya maupun dengan tujuan
mengaburkan atau menodai ajaran agama Islam, baik disengaja maupun tidak,
dengan mengatasnamakan Rasulullah. Padahal beliau tidak pernah mengucapkan,
melakukan, dan menetapkan, h}adi>s seperti ini disebut h}adi>s Maudhu’.6
Kegiatan penghimpunan h}adi>s secara resmi dan massal dimana (puncak
populernya) dilakukan di penghujung abad 1 H yang dikomandoi oleh Khalifah
‘Umar bin ‘Abdu al-‘Aziz. Khalifah Umar bin Abdul Aziz memang dikenal
berbeda dengan khalifah-khalifah sebelumnya, karena Umar bin Abdul Aziz
4 Abbas, “Kritik Hadits : Standar Orisinalitas Sunnah,” PILAR Vol. 2, No. 2, Juli-Des
(2014): 109. 5 Lutfi Maulana, “Periodesasi Perkembangan Hadits (dari Tradisi Lisan/ Tulisan hingga
Berbasis Digital),” Esensia Vol 17, No. 1, April (2016): 116. 6 Alamsyah, “Pemalsuan Hadits dan Upaya Mengatasinya,” al-Hikmah Vol.XIV, Nomor 2
(2013): 198.
3
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
merupakan pencetus kodifikasi h}adi>s, sehingga ketika itu, h}adi>s menjadi sebuah
bahan kajian yang begitu signifikan, bahkan pasca setelah tadwi>n muncul
berbagai karya - kitab yang sangat luar biasa, sebagaimana munculnya diragam
literatur h}adi>s.7
Perjalanan perkembangan h}adi>s selanjutnya melewati masa yang panjang
dan pesat dari abad ke abad. Hingga pada abad ke-V dan seterusnya, usaha ulama
mulai mengklarifikasikan h}adi>s dengan metode kodifikasi h}adi>s-h}adi>s sesuai
jenis kandungannya dalam suatu kitab h}adi>s. Disamping itu mereka men-tas}h}i>h},
men-syarh}, dan meng-ikhtisa>r kitab-kitab h}adi>s yang telah disusun oleh ulama
sebelumnya. Dengan demikian, lahirlah kitab-kitab h}adi>s hukum, seperti Bulu>g
al-Mara>m Karya Ibn Hajar al-Asqolani, al-Muntaqa Karya Majduddin Ibn
Taimiyyah, ‘Umdatu al-Ah}kam karya al-Maqdisi, al-Muh}arrar fi> al-aha>di>s al-
Ah}ka>m Karya Ibn Abdul Hadi, Taqri>b al-asa>ni>d wa Tarti>b al-Masa>ni>d karya al-
‘Iraqy, al-‘Ilma>m fi Baya>n al-adillati al-ah}ka>m karya al-‘Izz bin Abdissalam,
Ga>yatu al-Ah}ka>m karya al-T}aba>ri, Fath} al-Ga>ffar karya al-Ruba>’i, al-Ah}ka>m al-
Kubra>, al-Ah}ka>mu al-Wust}a>, al-Ah}ka>m al-Sugra> karya al-‘Isbi>ly>, dan kitab-kitab
h}adi>s al-Targi>b wa al-Tarhi>b seperti, at-Targi>b wa al-Tarhi>b karya al-Mundziri,
dan kitab-kitab syarh} h}adi>s baik syarh} h}adi>s hukum maupun lainnya seperti,
Taisir al-‘Alam syarh ‘Umdatul Ahkam karya Ali Bassam, Taudhi>h al-Ah}ka>m
Syarh} Bulu>g al-Mara>m karya Ali Bassam, Ih}ka>m al-Ah}ka>m Syarh} ‘Umdah al-
7 Maulana, “Periodesasi Perkembangan Hadits (dari Tradisi Lisan/ Tulisan hingga Berbasis
Digital),” 112.
4
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
Ah}ka>m karya Ibn Daqi>q al-‘Ied, Subulussalam Karya as-San’ani, Syarh} Arba’in
al-Nawawi karya Ibn Daqi>q al-‘Ied dan lain sebagainya.8
Fenomena penulisan syarh} tersebut menarik untuk diamati lebih lanjut.
Muhammad Al Fatih Suryadilaga selaku dosen UIN Suka berpendapat bahwa
penulisan syarh} h}adi>s sebenarnya tidak pernah lepas dari suatu maksud ataupun
tujuan tertentu. Beliau menambahkan bahwa pensyarh}an atas kitab-kitab h}adi>s
sangatlah tidak bebas nilai. Secara fenomena sosial, terkadang ditemukan sedikit
banyaknya fanatisme dalam pen-syarh}-an sehingga kemudian lebih cenderung
menampakkan subjektifitasnya. Sikap subjektif ini sendiri sepertinya muncul dari
pengaruh fanatisme bermazhab yang sangat berlebihan. Oleh karenanya, usaha
tersebut nampaknya bertujuan untuk mencari legitimasi dari h}adi>s yang disyarh}
untuk melakukan pembenaran pemikiran dan tindakan. Selain itu, untuk
meyakinkan para pengikut mereka bahwa ajaran yang mereka sampaikan adalah
sesuatu yang benar.9
Bertolak dari alasan tersebut, perlu kiranya menelusuri sejarah dalam
mensyarh} h}adi>s untuk menyingkap episteme dan ideologi yang tersembunyi
dibalik suatu karya tersebut dan relasinya dengan konstruk sosial-politik, dimana
karya itu diproduksi. Setidaknya kajian seperti ini turut memberikan kontribusi
terhadap minimnya kajian mengenai sejarah pensyarh}an h}adi>s.
8 Yusuf Qardawi, Seleksi H}adi>s-H}adi>s Sahih Tentang Targhib dan Tarhib karya Imam al-
Munziri trj. Aunur Rafiq Shaleh Tamhid, Cet. I (Jakarta: Rabbani Press, 1996), 8. 9M. Alfatih Suryadilaga, Metodologi Syarah H}adi>s (Yogyakarta: SUKA Press-IAIN Sunan
Kalijaga, 2012), xviii–xxii.
5
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
Oleh karena itu, penelitian ini akan menitikberatkan pada sosio-historis
untuk menelusuri berbagai pengaruh masyarakat yang mungkin ada dalam proses
penulisan syarh} h}adi>s. Peneliti kemudian berusaha untuk memfokuskan
penelitian ini pada kajian satu kitab syarh} tertentu, yaitu “Syarh} Arba’i>n
H}adi>stan al-Nawawi” karya Ibn Daqi>q al’Ied.10 Hal ini dilakukan untuk
membatasi cakupan wilayah, mengingat banyaknya karya syarh} h}adi>s yang
muncul dalam berbagai literatur.
Ibn Daqi>q al-‘Ied, beliau merupakan ulama besar yang sangat terkenal yang
lahir pada tahun 625 H. Ibn Daqi>q merupakan salah satu ulama yang lahir di
masa akhir pemerintahan Ayubiyah di Mesir dan Syam pada masa itu. Kefasihan
dan kealiman seorang Ibn Daqi>q sudah tidak perlu lagi diragukan, pasalnya
banyaknya karya-karya yang lahir dari beliau, berikutnya beliau merupakan
ulama yang menjadi rujukan dari ulama-ulama sesudahnya. Ini merupakan salah
satu alasan penulis untuk meneliti satu dari karya-karya beliau.
Kitab h}adi>s Al-Arba‘in Al-Nawawiyyah adalah sebuah kitab yang berisi
kumpulan h}adi>s yang sangat masyhur di kalangan masyarakat muslim Indonesia,
bahkan seluruh dunia Islam. Kitab h}adi>s al-Arba‘i>n al-Nawa>wiyyah dengan
berbagai macam bentuk dan metode yang digunakan terus berkembang sampai
saat ini, ditandai dengan banyaknya dipelajari kitab tersebut, terutama di
pesantren - pesantren. Penulis kitab ini adalah Muhyiddin Abu Zakariya Yahya
bin Syaraf bin Mari Al-Khazami Al-Haurani Asy-Syafi‘i. Nama akhir beliau yang
bergelar Asy-Syafi‘i menunjukkan madzhab yang beliau anut. Memang beliau
10 Ibn Daqiq al-Ied, Syarah al-Arba’in H}adi>san al-Nawawiyah (Kairo: Maktabah Turos al-
Islami, t.t.).
6
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
adalah seorang ulama yang sangat kagum kepada Imam Asy-Syafi‘i. Oleh karena
itu, kitab Al-Arba‘in ln-Nawawiyyah ini sangat populer di kalangan umat Islam
yang mayoritas menganut madzhab Syafi`i dan kitab ini dianggap sebagai kitab
Syafi‘iyyah.11
Layaknya kitab induk S}ahi>h Bukha>ri>, Musli>m dan yang lainnya bahwa
banyak yang memberikan syarh} pada kitab tersebut, tak terkecuali kitab Syarh} -
Arba‘i>n H}adi>stan al-Nawa>wiyyah. Uniknya ada pula ulama yang sangat terkenal
dan berbeda madzhab yang berkeinginan untuk memberikan syarh} tersebut,
misalnya ulama yang bermadzhab Maliki seperti Ibn Daqi>q al-‘Ied yang semula
bermadzhab Maliki mensyarh} kitab Arba’in karya Imam Nawawi yang benar-
benar pengarang kitab tersebut bermadzhab Syafi’i.12 Hal inilah yang merupakan
alasan peneliti selanjutnya untuk memilih kajian tersebut diatas.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latarbelakang yang telah dipaparkan di atas dan agar
penelitian tidak menjalar kepada permasalahan yang melebar, maka perlu adanya
rumusan masalah yang meliputi :
1) Bagaimana karakteristik penulisan kitab “Syarh} Arba’i>n H}adi>stan al-
Nawa>wiyah ” karya Ibn Daqi>q al-‘Ied?
11 Abdullah As, Achyar Zein, dan Saleh Adri, “Manhaj Imam An-Nawawi Dalam Kitab
Al-Arba‘´N An-Nawawiyyah:Kajian Filosofi Di Balik Penulisan Kitab H}adi>s Al-Arba‘in An-Nawawiyyah,” At-Tahdis: Journal Of Hadith Studies Vol. 1 No. 2 Juli Desember (2017): 29.
12 Arif Chasanul Muna’, “Melacak Kesejarahan Ilmu Musthalah H}adi>s : Kajian terhadap
kitab Al-Iqtirah fi Eann al-Ishthilah karya Ibn Daqiq al-‘Id,” Pekalongan, Kalimah : Jurnal Studi Agama-agama dan Pemikiran Islam Vol. 8 No. 2, September (2010): 138–39.
7
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
2) Apa faktor sosio-historis yang mempengaruhi model penulisan kitab syarh}
tersebut?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan
Adapun tujuan penelitian ini antara lain :
a. Mengeahui dan menggali lebih dalam deskritif dari kitab Syarh}
Arba’i>n H}adi>stan al-Nawa>wiyah
b. Melacak sosio-historis yang melarbelakangi terbentuknya kitab Syarh}
Arba’i>n H}adi>stan al-Nawa>wiyah karya Ibn Daqi>q al-‘Ied
2. Kegunaan
a. Dengan penelitian ini pembaca diharapkan menambah wawasan
keilmuan mengenai banyaknya kitab syarh} h}adi>s dan salah satunya
adalah Syarh} Arba’i>n H}adi>stan al-Nawa>wiyah karya Ibn Daqi>q al-‘Ied
yang merupakan kitab ulama klasik yang tidak kalah pentingnya
b. Memberikan pengetahuan karakteristik kitab klasik khususnya dalam
kitab Syarh} H}adi>s.
c. Sebagai salah satu syarat meraih gelar Magister Agama (M.Ag.) di
Universitas Islam Negeri Yogyakarta.
D. Telaah Pustaka
Dalam kajian ini peneliti berusaha untuk mencari literatur atau kajian
sebelumnya mengenai kajian syarh} h}adi>s yang bersangkutan atau setema dalam
8
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
penelitian ini. Data yang diambil tak lain dari berbagai tulisan dan penelitian
diantaranya dalam bentuk buku-buku, jurnal ilmiah maupun tuntutan akademik
baik skripsi atau tesis. Berikut data yang telah dapat ditelusuri :
Tesis yang berjudul Pemahaman H}adi>s Ibn Daqi>q al-‘Ied dalam Kitab
Ihkam al-Ihkam :Syarh} Umdah al-Ahkam (Kajian Terhadap H}adi>s-h}adi>s Bab
Sholat). Penelitian dikarang oleh Muhammad Romelan. Tesis ini memaparkan
mengenai hal ihwal kitab Ih}ka>m al-Ih}ka>m dengan memberikan contoh dalam
h}adi>s-h}adi>s seputar sholat. Dalam kesimpulannya Romelan memberikan
komentar kepada Ibn Daqi>q al-‘Ied bahwa beliau memberikan penjelasan
mengenai h}adi>s tersebut cenderung sama dengan teks h}adi>s.13
Selanjutnya tesis yang berjudul Metodologi Syarh} H}adi>s Indonesia Awal
Abad Ke-20 karya Muniroh ia memaparkan perkembangan syarh} h}adi>s dari masa
ke masa hingga sampai Indonesia. Pemaparan tersebut sangatlah bagus ia
berusaha memberikan informasi ternyata ada juga ulama Indonesia yang
memberikan fokus pada h}adi>s Nabi seperti Muhammad Mahfuz al-Tirmasi dan
juga Kasyful Anwal al-Banjari, juga memberikan gambaran mengenai syarh} h}adi>s
di Indonesia meliputi metodologi, karakteristik dan corak syarh} h}adi>s.14
Selajutnya, tesis UIN Alaudin Makassar, “Metodologi Syarh} H}adi>s Nabi
SAW (Telaah Kitab Tanqih al-Qoul Karya al-Bantani) karya Fakhri Tajudin
13 Muhammad Romelan, “Pemahaman H}adi>s Ibn Daqiq al-‘Id dalam Kitab Ihkam al-
Ihkam :Syarah Umdah al-Ahkam Kajian Terhadap H}adi>s-h}adi>s Bab Sholat” (Tesis, UIN Suka Yogyakarta, 2017), 94–95.
14 Muniroh, “Metodologi Syarah H}adi>s Indonesia Awal Abad Ke-20 :Studi Kitab al-
Khil‘ah al-Fikriyyah Syarh al-Minh}ah al-Khairiyyah Karya Muhammad Mahfuz al-Tirmasi dan Kitab al-Tabyin al-Rawi Syarh Arba‘in Nawawi Karya Kasyful Anwar al-Banjari” (Tesis, UIN Suka Yogyakarta, 2015), 150–53.
9
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
Mahdy”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara garis besar metode yang
digunakan Imam Nawawi al-Bantani dalam mensyarh} h}adi>s yaitu dengan
menggunakan metode ijmali. Namun, ia tidak menafikan metode tah}li>li> dalam
mensyarh} h}adi>s tertentu. Teknik yang digunakan dalam menginterpretasikan
h}adi>s yaitu teknik interpretasi tekstual dan intertekstual. Sementara pendekatan
yang digunakan dalam memahami h}adi>s adalah pendekatan theologis, linguistik
dan antropologis.15
Berikutnya, tesis UIN Sunan Kalijaga, Kholila Mukaromah, “Kajian
Syarh} H}adi>s Subulussalam (Perspektif Historis)”. Kajian ini menyimpulkan
bahwa sebuah kitab h}adi>s tertentu bisa memunculkan banyak kitab syarh} h}adi>s
dan dengan beragam metode (misal tah}li>li>, ijmali>, dan juga muqarin) serta corak
pensyarh}an. Berdasarkan hal tersebut, muncullah sebuah asumsi bahwa suatu
pensyarh}an tidak pernah lepas dari maksud atau tujuan tertentu. Untuk itu, perlu
kiranya menelusuri historisitas suatu syarh} h}adi>s untuk menyingkap episteme dan
ideologi yang tersembunyi di balik suatu karya tersebut dan relasinya dengan
konstruk sosial-politik dimana karya itu diproduksi.16
Selain penelitian tesis, di dalam jurnalpun terdapat banyak kajian yang
bersinambungan dengan penelitian tesis ini. Diantaranya ada jurna yang berjudul
Perkembangan Syarh} H}adi>s dalam Tradisi Keilmuan Islam, oleh Akhmad Sugir.
Dalam jurnal tersebut ia menyajikan sejarah mengenai pensyarh}an dari awal
15 Fakhri Tajuddin Mahdy, “Metodologi Syarah Hadits Nabi SAW (Telaah Kitab Tanqih
al-Qoul Karya al-Bantani)” (Tesis, UIN Alauddin Press Makassar, 2016), 78. 16 Kholila Mukaromah, “Kajian Syarah Subulussalam (Perspektif Historis)” (Tesis, UIN
Suka Yogyakarta, 2015), 76.
10
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
tradisi pensyarh}an hingga tradisi di Nusantara, beserta alasan ulama terdahulu
untuk memberikan syarh} dari pada membuat buku baru.17
Berikutnya, jurnal Studi Ilmu-ilmu al-Qur’an dan H}adi>s UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta, yang berjudul “Metode Syarh} H}adi>s Kitab Fath al-Bari
(Sebuah Upaya Rekonstruksi Metodologi Pemahaman H}adi>s)”, karya Agung
Danarto. Beliau mengutarakan metode dalam kajian syarh} h}adi>s yang dipelopori
oleh Ibn Hajar. Diantaranya bahwa Ibn Hajar memakai ayat-ayat al-Qur’an
dalam pensyarh}an, kemudian pemakaian H}adi>s-H}adi>s Setopik, Pemakaian atsar
sahabat, dan lain sebagainya. Intinya dalam jurnal tersebut Agung Danarto
memberikan metodologi yang dipakai Ibn Hajar dalam kitab Fath al-Barri.18
Berdasarkan beberapa deskripsi singkat hasil penelitian di atas, diketahui
bahwa penelitian mengenai syarh} h}adi>s sudah banyak dilakukan. Akan tetapi
secara spesifik kajian atas kitab Syarh} Arba’i>n H}adi>stan al-Nawa>wiyah karya
Ibn Daqiq al’Id belum ada penelitian. Terlebih dalam studi khusus sosio-historis
syarh} h}adi>s Syarh} Arba’i>n H}adi>stan al-Nawa>wiyah kebetulan peneliti belum
menemukan. Jika dirunut, penelitian diatas banyak mengkaji mengenai kitab-
kitab syarh} h}adi>s, namun ia lebih memfokuskannya pada kitab selain Syarh}
Arba’i>n H}adi>stan al-Nawa>wiyah yang mana sebenarnya kita tersebut telah ada
dikalangan masyarakat. Oleh karena itu paneliti akan mendeskripsikan atau
17 Akhmad Sagir, “Perkembangan Syarah H}adi>s dalam Tradisi Keilmuan Islam,”
Banjarmasin, Ilmu Ushuluddin Vol.9 No.2 (2010): 130–45. 18 Agung Danarto, “Metode Syarah Hadits Kitab Fath al-Bari (Sebuah Upaya
Rekonstruksi Metodologi Pemahaman H}adi>s),” Jurnal Studi Ilmu-ilmu al-Qur’an dan H}adi>s Vol. 2, No.1 Juli (2001): 95–106.
11
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
mengutarakan bagaimana sebenarnya Ibn Daqi>q al-‘Ied memberikan syarh} h}adi>s
terhadap kitab Arba’i>n al-Nawawi.
E. Kerangka Teori
Kerangka teori sangat diperlukan untuk memandu jalannya sebuah
penelitian agar menjadi terarah. Dalam penelitian ini, teori yang digunakan
dalam penelitian ini adalah teori “sosiologi pengetahuan” dari Karl Mannheim.
Sebagai sebuah teori sosiologi pengetahuan, ilmu ini berusaha menelusuri
kehidupan sosial seseorang untuk memahami keterkaitannya dengan sebuah
pemikiran atau pun pengetahuan.
Teori sosiologi pengetahuan yang digagas oleh Karl Mannheim adalah teori
determinasi, istilah lebih luasnya adalah determinasi eksistensial atas
pengetahuan (Seinsverbundenheit des Wissens). Karl Mannheim menjelaskan
bahwa teori ini (determinasi) adalah sebagai suatu fakta sejarah yang
mengutarakan bahwa proses pengetahuan tidak berkembang secara historis saja
sesuai dengan hukum-hukum yang imanen, bahwa proses itu tidak hanya
berlangsung dari “hakikat benda-benda” atau dari “kemungkinan-kemungkinan
logis murni”, dan bahwa proses itu tidak didorong oleh suatu “dialektika dalam”.
Teori ini merupakan kebalikan dari teori aktual yang dipengaruhi oleh banyak
sudut yang menentukan, faktor-faktor, ekstra-teoritis yang sangat beraneka-
ragam.19
19 Karl Mannheim, Ideologi dan Utopia: Menyingkap Kaitan Pikiran dan Politik, terj. F.
Budi Hardiman (Yogyakarta: Kanisius, 1991), 290.
12
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
Karl Manheim menegaskan bahwa kekuatan-kekuatan dan sikap seseorang
tidak semata-mata dari proses individu, melainkan keluar dari tujuan-tujuan
kolektif suatu kelompok yang mendasari pemikiran individu tersebut. Individu
hanyalah berpartisipasi di dalam pandangan yang telah digariskan sebelumnya.
Dengan demikian, semakin jelaslah bahwa sebagian besar pemikiran tak bisa
dimengerti secara betul tanpa mengetahui sosial kehidupannya.20
Keterangan di atas menunjukkan bahwa proses munculnya suatu
pengetahuan atau pemikiran seseorang tidak bisa terlepas dari latar belakang
sosial yang mengitarinya beserta psikologi, dan peristiwa besar yang terjadi pada
kehidupan pelaku. Maka, sosiologi pengetahuan di sini tidak semata-mata
mencari aspek sosial historis suatu pemikiran. Sosiologi pengetahuan justru ingin
membuktikan bahwa pengetahuan yang mapan tidak akan pernah lepas dari
proses dialektis di tengah masyarakatnya.
Cara mengaplikasikan teori tersebut dalam tulisan ini peneliti harus
menelusuri keberadaan sejarah atau sosio-historis yang melingkupi. Sosial yang
digeluti dalam mengarungi kehidupan sangatlah berpengaruh dalam diri
seseorang. Sehingga teori determinasi eksistensial atas pengetahuan dalam
mengungkap keilmuan seseorang.
F. Metode Penelitian
Metode penelitian pada hakikatnya adalah suatu cara yang ditempuh untuk
menemukan, menggali, dan melahirkan ilmu pengetahuan yang memiliki
20 Mannheim, 192.
13
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
kebenaran.21 Metode berasal dari kata meta dan todos (Yunani) yang arti
literalnya adalah jalan sampai. Dengan begitu metode penelitian adalah cara-cara
berpikir dan berbuat, yang dipersiapkan dengan baik-baik untuk mengadakan
penelitian dan untuk mencapai suatu tujuan penelitian.22
Dalam upaya melengkapi kajian tesis ini, dan agar tujuan penelitian tercapai
dengan baik, maka penulis menggunakan beberapa metode yang umumnya
dilakukan oleh para peneliti. Adapun metode-metode yang penulis gunakan
dalam penelitian ini adalah :
1. Jenis penelitian
Jenis Penelitian yang penulis lakukan ini bersifat pustaka murni (library
research) dengan metode kualitatif yaitu metode diskiptif analisis. Hal ini
sesuai dengan data-data yang dipergunakan, yaitu data-data yang bersifat
dokumentasi atau data yang berasal dari sumber-sumber tertulis yang ada
kaitannya dengan topik yang sedang dibahas.
2. Sumber data
Sumber data yang penulis gunakan ada dua jenis, primer dan sekunder.
Primer yang dimaksut adalah kitab Syarh} Arba’i>n H}adi>stan al-
Nawa>wiyah sedangkan sekunder adalah kitab-kitab, jurnal atau
penelitian lain yang mana masih dalam satu terma.
21 Erna Widodo dan Makhtar, Konstruksi ke Arah Penelitian Deskriptif (Yogyakarta:
Avyrouz, 2000), 7.
22 Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial (Bandung: Mandar Maju, 1996), 20.
14
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
3. Tehnik Pengumpulan data
Jenis penelitian yang penulis lakukan ini bersifat pustaka murni (library
research). Hal ini sesuai dengan data-data yang dipergunakan, yaitu data-
data yang bersifat dokumentasi atau data yang berasal dari sumber-
sumber tertulis yang ada kaitannya dengan topik yang sedang dibahas.
4. Teknik analisis data yang digunakan
Metode analisis data adalah acara bagaimana mengelola data yang sudah
didapatkan. Metode analisis adalah cara penanganan pada suatu objek
ilmiah tertentu dengan cara memilah-milah antara pengertian yang satu
dengan pengertian-pengertian yang lain, untuk sekedar memperoleh
kejelasan terhadap hal yang diteliti. Secara umum pada penelitian ini
menggunakan analisis wacana, yaitu menganalisis, memaparkan serta
menjelaskan data-data yang terkumpul baik dari data primer atau data
sekunder secara jelas. Metode analisis data ini akan dibuat per bab
sehingga akan mudah untuk dipahami secara menyeluruh.
5. Pendekatan
Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan sosiologi pengetahuan, selain
sebagai teori, dia juga bisa digunakan sebagai pendekatan dalam meneliti
sebuah pemikiran seseorang. Pendekatan tersebut digunakan untuk
mengetahui hubungan antara pemikiran dengan konteks sosial yang
melingkupinya, dalam hal ini adalah Ibn Daqi>q al-‘Ied. Hal ini diharapkan
15
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
dapat ditemukan makna dan maksud dari pemahaman beliau terhadap
h}adi>s-h}adi>s Arba’in Nawawi
G. Sistematika Pembahasan
Untuk mempermudah dalam penelitian, maka bahasan-bahasannya dibagi
kepada beberapa bagian, yaitu satu bab pendahuluan, dua bab pembahasan dan
satu bab terakhir penutup. Adapun isi masing-masing bab tersebut adalah sebagai
berikut.
Bab pertama sebagai pendahuluan berisi problem akademik yang
melatarbelakangi penulisan, permasalahan yang dibahas dalam bentuk
pertanyaan, tujuan dan manfaat penelitian dalam bentuk jawaban dari pertanyaan
tersebut. Untuk menunjukkan keakuratan dan perbedaan penelitian ini dengan
penelitian lain yang telah melakukan kajian terkait tema, maka bab ini juga
dilengkapi dengan telaah kepustakaan. Berikutnya juga dijelaskan metode yang
digunakan agar penelitian bisa terarah. Kemudian diakhiri dengan sistematika
pembahasan dalam penelitian.
Bab kedua berisi tentang pengerian syarh} h}adi>s dan sejarah
perkembangannya, dari periode klasik, pertengahan, dan modern, gambaran
umum kitab Arba’i>n al-Nawawi
Bab ketiga berisikan dengan biografi tokoh pengarang kitab Ibn Daqi>q al-
‘Ied, yang meliputi beberapa aspek yang ditelusuri terkait aspek politik, aspek
keagamaan, perkembangan keilmuan, latar belakang tokoh dan lain sebagainya.
16
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
Hal ini dilakukan karena pengaruh yang mengitari tokoh tersebut sangatlah
berperan.
Bab keempat berisi tentang deskripsi kitab Syarh} Arba’i>n H}adi>stan al-
Nawa>wiyah karya Ibn Daqi>q al-‘Ied, kitab tersebut merupakan kitab syarh} h}adi>s
Imam Nawawi yang beredar dikalangan masyarakat Indonesia. Bab ini akan
menguraikan latar belakang ditulisnya karya tersebut, sistematika penulisan
sumber yang digunakan, metode yang digunakan, kekurangan dan ke\lebihan
kitab, komentar ulama’, kontribusi diera modern serta faktor sosio-historis yang
mempengaruhi terbentuknya kitab.
Bab terakhir penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran-saran.
17
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
18
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
BBAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan jumlah rumusan masalah yang disampaikan sebelumnya serta
seletah melalui penelitian yang lebih lanjut, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
Karakteristik penulisan kitab Syarah Arba’in H}adi>stan al-Nawawiyah karya
Ibn Daqi>q al-‘Ied yaitu adanya anjuran (motivasi) dengan h}adi>s} Nabi saw. tentang
keutamaan orang yang menghafal 40 hadits, mengamalkan, mempelajari, dan
mengajarkan kepada orang lain. H}adi>s-h}adi>s tersebut beliau sebutkan dalam
muqaddimah-nya. Mengikuti perintah Nabi saw. untuk mengajarkan h}adi>s kepada
orang lain.
Sistematika penulisan kitab h}adi>s tersebut diawali dengan mukaddimah dari
Ibn Daqi>q al-‘Ied, kemudian tiap-tiap h}adi>s tidak dibuatkan tema pokok tersendiri
artinya tiap h}adi>s tidak diberi judul secara spesifik, yang tak lain hanya
menyebutkan “h}adi>s pertama”, h}adi>s kedua”, dan seterusnya hinga akhir, sehingga
pembaca tidak mengetahui tema dalam h}adi>s tersebut tanpa membacanya terlebih
dahulu. Meski demikian beliau mencantumkan daftar isi di akhir halaman sehingga
memudahkan pembaca dalam menguangi atau merujuk langsung pada yang
dikehendaki. Selain itu metode yang digunakan pertama memaparkan h}adi>s
kemudian mentakhrijnya, menganalisis kata yang dianggap suka, memberikan
111
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
penilaian terhadap h}adi>s, memberikan perbedaan redaksi atau sanad, memaparkan
pendapat ulama bila dibutuhkan, mengutip ayat al-Quran sebagai contoh maupun
penguat serta menggunakan kaidah ushul fiqh untuk mempermudah dalam
memberikan kesimpulan.
Faktor sosio-historis yang mempengaruhi model penulisan kitab syarah
tersebut bisa dilihat dari sejarah. Dari pemaparan beberapa aspek tentang teori
sosiologi pengetahuan yang digagas oleh Karl Mannheim dengan mengumpulkan
data sejarah yang mengitari seorang tokoh sehingga dapat disimpulkan. Bahwa ibn
Daqi>q al-Ied terpengaruh dengan politik yang terus menerus mengalami
peperangan yang tak kunjung habis, sehingga dirinya terdorong untuk memberikan
syarah kitab yang berbicara tentang muamalah, syariah dan aqidah. Selain itu pada
kedua dinasti pada masanya memang madzhab suni berkembang dengan baik,
banyak madrasah yang dibangun dengan berbagai madzhab sehingga tak heran bila
sosok Ibn Daqi>q al-Ied sangat mahir dan menguasai perbandingan madzhab.
Dilihat dari segi keilmuan ia memang menguasai dari berbagai bidang ilmu seperti
nahwu, balaghoh, bahasa arab dan perbandingan adzhab, maka tak heran pula pada
masa pemerintahan dinasti Mamluk sang sultan mengangkatnya sebagai hakim.
BB. Saran
Setelah melalui penelitian dan pemaparan terkait syarah h}adi>s Syarah
Arba’in H}adi>stan al-Nawawiyah karya Ibn Daqi>q al-‘Ied, peneliti melihat
beberapa hal yang kiranya perlu dan penting untuk dikembangkan dan dilakukan:
112
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
Pertama, perlunya kajian ulang terhadap karya-karya ulama klasik,
terutama dalam khazanah studi h}adi>s}. Peneliti melihat banyak sekali tokoh Islam
yang kiranya belum semua dikenal baik karakter dan pemikiran cemerlangnya.
Pemikiran non sekterian terhadap suatu madzhab beliau tolak tanpa kajian ulang.
Beliau telah mengusung tradisi ijtihad dalam rangka menghindari bahaya
fanatisme dan ta‘assubiyah mazhab.
Kedua, Perlunya pengembangan lebih lanjut atas kajian terhadap syarah}
h}adi>s yang dilihat dari sejumlah perspektif seperti Hermeneutis, Filosofis,Historis,
Sosiologis, maupun Antropologis. Telaah syarah Arba’in H}adi>stan al-Nawawiyah
karya Ibn Daqi>q al-‘Ied yang ada dihadapan pembanaca ini masih jauh dari
kesempurnaan, semoga peneliti selanjutnya bisa lebih baik lagi.
113
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
DDAFTAR PUSTAKA
Abbas. “Kritik Hadits : Standar Orisinalitas Sunnah.” PILAR Vol. 2, No. 2, Juli-Des (2014).
Abd ‘Aziz, Umar Muhammad Sayid. Us}u>l al-Fiqh ‘Inda Ibn Qadi>q al-‘Id,. Kairo: Da>r al-Sala>m li al-tiba>’ah, wa al-Nasyr, wa al-Tauzi>’, wa al-Tarjamah, 2010.
Abd. Rahman, M. Syukri, dan M. B. Seman. “Ketokohan dan Kewibawaan Imam Nawawi dalam bidang Keilmuan.” Selangor, Jurnal Pengajian Islam, Akademi Islam Kuis Jurnal Pengajian Islam, Akademi Islam Kuis, 2014.
Abdullah, As, Achyar Zein, dan Saleh Adri. “Manhaj Imam An-Nawawi Dalam Kitab Al-Arba‘´N An-Nawawiyyah:Kajian Filosofi Di Balik Penulisan Kitab Hadis Al-Arba‘in An-Nawawiyyah.” At-Tahdis: Journal Of Hadith Studies Vol. 1 No. 2 Juli Desember (2017).
Alamsyah. “Pemalsuan Hadits dan Upaya Mengatasinya.” al-Hikmah Vol.XIV, Nomor 2 (2013).
al-Baihaqi. al-Asma>’ wa Shifa>t, t.t.
———. Sunan S}aghir Lil Baihaqi. Vol. Jilid 1. Bairut: Da>r al-Fikri, 1414.
Ali bin Ja’far Abu Fadhal al-’Asqalani al-Syafi’i, Ahmad bin. Fath} al-Ba>ri> Syarh S}ah}ih} al-Bukhari>. Vol. 11. Bairut: Da>r al-Ma’rifah, 1279.
Ali, Nizar. Imam Nawawi dan Metodologi Pemahaman Hadis : Kajian atas Kitab Sahih Muslim bi Sharh al-Nawawi. Yogyakarta: Pilar Media (Anggota IKAPI), t.t.
———. Memahami Hadis Nabi : Metode dan Pendekatan. Yogyakarta: YPI Al-Rahmah, 2001.
Al-Qurtubi, Muhammad bin Ahmad. al-Jami’ Li Ahkami al-Quran. Riyad: Dar al-’Alam al-Kutub, 2003.
Ash-Shalabi, Prof. DR. Ali Muhammad. Shalahuddin al-Ayyubi : Pahlawan Islam Pembebas Baitul Maqdis, trj. Muslich Taman, Lc; Ahmad Tarmudzi, Lc. Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2013.
Ash-Shayim, Muhammad. Shalahuddin al-Ayyubi: Sang pejuang Islam. Jakarta: Muhammad Ash-Shayim, Shalahuddin al-Ayyubi: Sang pejuang Islam (Jakarta: Gema Insani Press, 2003.
115
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
Ash-Shiddieqy, Hasbi. Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadis. Yogyakarta: Bulan Bintang, 1980.
Bik, Muhammad al-Khudari. Usul Fiqh. Mesir: al-Maktabah al-Tija>riyah al-Kubra>, 1969.
Bin Hasan bin Hibatillah Abu al-Qasim, Ali. Arba’u>na Hadi>san Liarba’i>na Syaikhan min Arba’i>na Buldah. 1 vol. Kairo: Maktabah al-Qur’an, t.t.
Bin Muhammad al-Anshari, Isma’il. al-Tuh}fah al-Rabbaniyah fi> Syarh}i al-Arba’i>na H}adi>s}an al-Nawawiyah. Saudi Arabia: Madani, 1380.
Bin Muhammad Sa>lim, ’At}iyah. Syarh} al-Arba’i>n al-Nawawiyah, t.t.
Bin Muhammad Umar Rasyid al-Fahri Abu Abdillah, Muhammad bin Umar. Sunan al-Abyan. Vol. 1. Madinah Munawaroh: Maktabah al-Ghurba>’ al-Asriyah, 1417.
Bosworth, C. E. Dinasti-Dinasti Islam, trj. Ilyas Hasan. Bandung: Mizan, 1993.
Bukhori, Muhammad Ibn Isma’il Ibn Ibrohim Ibn Mughiroh al-. al-Adab al-Mufrod. Cetakan ke 3. Bairut: Dar al-Basyair al-Islamiyah, 1989.
Danarto, Agung. “Metode Syarah Hadits Kitab Fath al-Bari (Sebuah Upaya Rekonstruksi Metodologi Pemahaman Hadis).” Jurnal Studi Ilmu-ilmu al-Qur’an dan Hadis Vol. 2, No.1 Juli (2001).
Fuadi. “Sistem Pemeliharaan Hadits dari Masa ke Masa.” Al-Mu’ashiroh Vol 10, No.1 Januari (2003).
Hakim, Masykur. “Kh. Muhajirin Amsar Contribution On Legal Hadith Interpretation.” Aceh, Ar-Raniry: International Journal Of Islamic Studies Vol. 2, No.2, December (2015).
“https://id.wikipedia.org/wiki/Ibnu_Daqiq_al-Ied.” https://id.wikipedia.org/wiki/Ibnu_Daqiq_al-Ied (blog), t.t.
Ied, Ibn Daqiq al-. Ihkam al-Ihkan Syarah ’Umdah al-Ahkam. Vol. 1. Muassasah al-Risalah, 2005.
———. Syarah al-Arba’in Hadisan al-Nawawiyah. Kairo: Maktabah Turos al-Islami, t.t.
K Hitti, Philip. The Arab a Shaort History, trj. Ushuluddin Hatagalung dan ODP Sihombing “Dunia Arab Sejarah Singkat. Bandung: Sumut, 1970.
116
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
Kartono, Kartini. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung: Mandar Maju, 1996.
Mahdy, Fakhri Tajuddin. “Metodologi Syarah Hadits Nabi SAW (Telaah Kitab Tanqih al-Qoul Karya al-Bantani).” Tesis, UIN Alauddin Press Makassar, 2016.
Mannheim, Karl. Ideologi dan Utopia: Menyingkap Kaitan Pikiran dan Politik, terj. F. Budi Hardiman. Yogyakarta: Kanisius, 1991.
Maulana, Lutfi. “Periodesasi Perkembangan Hadits (dari Tradisi Lisan/ Tulisan hingga Berbasis Digital).” Esensia Vol 17, No. 1, April (2016).
Moh. Nurhakim. Jatuhnya Sebuah Tamadun : Menyikap Sejarah Kegemilangan dan Kehancuran Imperium Khalifah Islam. Jakarta: Kemenag RI, 2012.
Muhammad Sayid Abd ’Aziz, Umar. Us}hul al-Fiqh ’Inda Ibn Daqi>q al-Ied. Kairo: Da>r al-Sala>m li al-Tiba>’ah, wa al-Nasyr, wa al-Tauzii>, wa al-Tarjamah, 2010.
Muhyi a;-Di>n Yahya bin Syaraf al-Nawawi, Abu Zakariya. al-Majmu>’ Syarah al-Madzhab. al-Maktabah al-Sya>milah, t.t.
Mukaromah, Kholila. “Kajian Syarah Subulussalam (Perspektif Historis).” Tesis, UIN Suka Yogyakarta, 2015.
Muna’, Arif Chasanul. “Melacak Kesejarahan Ilmu Musthalah Hadis : Kajian terhadap kitab Al-Iqtirah fi Eann al-Ishthilah karya Ibn Daqiq al-‘Id.” Pekalongan, Kalimah : Jurnal Studi Agama-agama dan Pemikiran Islam Vol. 8 No. 2, September (2010).
Munawwir, Ahmad Warson. Al-Munawwir : Kamus Arab – Indonesia. Surabaya: Pustaka Progressif, 1997.
Muniroh. “Metodologi Syarah Hadis Indonesia Awal Abad Ke-20 :Studi Kitab al-Khil‘ah al-Fikriyyah Syarh al-Minh}ah al-Khairiyyah Karya Muhammad Mahfuz al-Tirmasi dan Kitab al-Tabyin al-Rawi Syarh Arba‘in Nawawi Karya Kasyful Anwar al-Banjari.” Tesis, UIN Suka Yogyakarta, 2015.
Mursi, Syaikh Muhammad Sa’id. Tokoh-tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah penerjemah Khoirul Amru Harahab & Achmad Faozan. Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2013.
Najjar, Zaghlul al-. Pembuktian Sain dalam Sunnah, terj. Zainal Abidin dan Syakirun Ni’a. Jakarta: Amanah, 2006.
117
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
Nawawi, Imam an-. Hadits Arbain al-Nawawiyah. Terjemah. Surabaya: aw Publisher, 2005.
———. Hadits Arbain al-Nawawiyah : Terjemah Bahasa Indonesia. Surabaya: aw Publisher, 2005.
Nur, Abdullah. “Dinasti Mamalik Di Mesir.” Palu: Hunafa, Jurnal Studia Islamika Vol. 2 No. 2 Agustus (2005).
Qardawi, Yusuf. Seleksi Hadis-Hadis Sahih Tentang Targhib dan Tarhib karya Imam al-Munziri trj. Aunur Rafiq Shaleh Tamhid. Cet. I. Jakarta: Rabbani Press, 1996.
Qastalani, Ahmad bin Muhammad al-. al-Muwahib al-Laduniyyah bi al-Mihnah al-Muhammadiyah disyarah dan di ta’liq oleh Makmun in Muhy al-Din al-Jinan. Juz. 1. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1996.
Qozwini, Ibn Majah Abu Abdillah Muhammad bin Yazid al-. Sunan Ibn Majah. Vol. juz 2. Saudi Arabia: Daru Ihya’ al-Kutub al-‘Arabiyah, t.t.
Romelan, Muhammad. “Pemahaman Hadis Ibn Daqiq al-‘Id dalam Kitab Ihkam al-Ihkam :Syarah Umdah al-Ahkam Kajian Terhadap Hadis-hadis Bab Sholat.” Tesis, UIN Suka Yogyakarta, 2017.
Sagir, Akhmad. “Perkembangan Syarah Hadis dalam Tradisi Keilmuan Islam.” Banjarmasin, Ilmu Ushuluddin Vol.9 No.2 (2010).
Saifuddin. Arus Tradisi Tadwin Hadis dan Historiografi Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.
Sasongko, Agung. “Mengenal Dinasti Ayyubiyah.” republika. 24 April 2017.
Silvita, Mary. “Presiden Non-Muslim Dalam Komunitas Masyarakat Muslim.” Jakarta, Islamica Volume 7, Nomor 1, September (2012).
Supian, Aan. “Metode Syarah Fath al-Barri.” Bengkulu, Nuansa Vol. X, No. 1, Juni (2017).
Suryadilaga, M. Alfatih. Metodologi Syarah Hadis. Yogyakarta: SUKA Press-IAIN Sunan Kalijaga, 2012.
Susanto, Musyrifah. Sejarah Islam Klasik. Jakarta: Prenada Meia, 2004.
Syarh} al-Arba’i>na H}adi>ts|an al-Nawawiyah, t.t.
Wahyudi, Arif. “Mengurai Peta Kitab-Kitab Hadits : Kajian Referensi Atas Kitab-Kitab Hadits.” Pamekasan, al-Ihkam Vol. 8 No. 1 Juni (2013).
118
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
Widodo, Erna, dan Makhtar. Konstruksi ke Arah Penelitian Deskriptif. Yogyakarta: Avyrouz, 2000.
Yahya nin Syaraf bin Muri al-Nawawi, Abu Zakariya. Manhaj Syarh Shahih Muslim bin Hijaj. Vol. 16. Bairut: Da>r Ihya>’ al-Tura>s al-’Arabi>, 1392.
Yusuf, Mundzirin. “Peradaban Dinasti Mamluk di Mesir.” Yogyakarta, Thaqafiyyat Vol. 16, No. 2 (2015).
Zuhaili, Wahbah al-. al-Fiqh al-Islami wa Adullatihi. Vol. 10. Damaskus: Da>r al-Fikri, t.t.
119
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
Nama : Alief Luthfian Akbar, S.Th.I
Tempat/ Tanggal Lahir : Ponorogo, 10 Desember 1988
Alamat Asal : Jalan Ukel No. 40 Kertosari Babadan
Ponorogo, Jawa Timur
Email : kelotkedul@gmail.com
No. HP : 0896 8030 4855
Nama Ayah : Imam Muhadi
Nama Ibu : Paumi Rudatin
B. Riwayat Pendidikan
- 1997 - 2003 : SDN 2 Kertosai
- 2004 - 2006 : PMDG Ponorogo
- 2006 - 2008 : MA Al-Iman Ponorogo
- 2009 - 2013 : S1 Tafsir Hadits UIN Sunan Kalijaga
- 2016 - Sekarang : S2 Studi al-Qur’an dan Hadits Program
Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (02.04.2019)
top related