jurnal wanita usia subur tentang bahaya merokok 2013.pdf
Post on 20-Feb-2016
80 Views
Preview:
TRANSCRIPT
GANMARAN PENGETAHUAN WAnIITA USIA SUBURTINTANG BAIIAYA MEROKOK TERHANAP KESEHATAI\I REPRODUKSI
DI DESA GUNUNS TUA LUMBA}\[ PASIRKECAMATAN PANYABUNGA T KOTAKAEUPATEN MAI{I}AILING NATAL
TAIIUN 'OT3
Oleh:
Rina Hafni tubis, SST, MSi
Di Biayai Dana Rutin Akademi Kebidailan Namira MadinaSesuai Dengan Kontrak Nomor : A34/LPphd/ III12013
LEMBAGA PENELITIAN DAI{ PENGABDIAN MASYARAKATAKAI}EMI I{EBMANAI\I NAMIRA MADINA
PAIYYABUNGAIS2013
LAPORAN PENELITIAN
1. a. Judul Penelitian
2. b. Macam Penelitian
: Gambaran Pengetahuan Wanita Usia SuburTentang Bahaya Merokok Terhadap KesehatanReproduksi Di Desa Gunung Tua Lumban PasirKecamatan Panyabungan Kota KabupatenMandailing Natal Tahun 20 13
: Studi Kasus
3. Penelitia. Narnab. NIDNc. Pangka? Golongand. Jabatane. Jurusanf. Bidang Ilmu yang Diteliti
Rina.Hafni Lubis, SST0104028703Asisten Ahli / III bDosen TetapAkbid Namira Madina PanyabunganKebidanan
4. Jumlah Tim Peneliti : I (Satu) Orang
5. Lokasi Penelitian : Desa Gunung Tua Lumban Pasir - Panyabungan
6. Jangka Wakiu Penelitian : 3 (Tiga) Bulan
7. Biaya yang Diperlukan : Rp.5.000.000,-
8. Sumber Biaya Dana Rutin Akbid Namira Madina
Panyabungan, 5 Maret 2013
Peneliti,
fit*,,lLRina Hafhi Lliffis. SST.M.Si
Direktur Namira Madina
.M.Si
l
,
I
;
i
i
I
JUDUL : GAMBARAN PENGETAHUANWANITA USIA SUBURTENTANG BAHAYA MEROKOK TERHADAP KESEHATANREPRODUKSI DI DESA GUNUNG TUA LUMBAN PASIRKECAMATAN PANYABUNGAN KOTA KABUPATENMANDAILING NATAL TAHUN 2OI3
ABSTRAK
WHO memporkirakan bahwa lebih dari 20 juta perempuan yang sukamerokok, dan sekitar 25o/o wanita perokok diantaranya kaum muda, hal ini berkaitandengan kesehatan reproduksi wanita karena zat yan1 dikandung oleh rokok dapatmerusak alat-alat reproduksi wanita.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia suburtentang bahaya merokok terhadap kespro di runding . Penelitian ini bersifat deskriptif.Data yang dikumpulkan berdasarkan data primer dengan menggunakan kuesioner.Populasi dalam penelitian ini sebanyak 210 orang. Sampel adalah sebahagian daripopulasi sebanyak 68 orang dengan cara acak sederhana.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa wanita usia subur berpengetahuan baik(T6,2%) dan berpengetahuan kurang (42,6%). Pengetahuan wanita usia suburberdasarkan : umur, berpengetahuan baik pada umur > 35 - 49 tahun (22,2oA),berpengetahuan kurang pada umur < 20-35 tahun (53,7W, pengetahuan wanita usiasubm berdasarkan pendidikan berpengetahuan baik pada pendidikan tinggi (100%),berpengetahuan kurang pada pendidikan dasar (61,29%), pengetahuan wanita usiasubur berdasarkan sumber informasi berpengetahuan baik pada sumber informasimelalui petugas kesehatan (44,45W, berpengetahuan ktrang pada sumber informasimelalui teman (50%).
Diharqpkan kepada wanita usia subur untuk memperluas pengetahuannya,dapat melalui rnedia massa atau elektronik dapat juga kepada tenaga kesehatan dansumber informasi lainnya.
Kata Kunci : Pengetahuan, Wanita usia subur, Bahaya merokok, KesehatanReproduksi
DaftarPustaka : 18 (2008 *?Al4)
DAF'TAR ISI
ABSTRAK
KATAPENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BABI PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Perumusan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. ManfaatPenelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengetahuan.
2.2. Wanita Usia Subur)
2.3. Rokok dan Kesehatan Reproduksi
2.4. Faktor-faktor yangMempengaruhi Pengetahuan
WUS
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Konsep
3.2. DefenisiOperasional
3.3. Jenis Penelitian
3.4. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.5. Populasi
3.6. Sampel
3.7. InstrumenPenelitian
3.8. Teknik Pengumpulan Data
Halaman
i
1V
vi
viii
I
IaJ
4
5
5
5
7
7
12
15
l5
t5
l8
19
l9
19
2t
2t
2t
lv
3.9. Pengolahan Data
3.10. Analisa Data
J]AB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 . Hasil
4.2. Penrbahasan.
BAB V KESIMPTJLAN DAN SARAN
5.1 . Kesimpuian
5.2. Sar"an
DAFTAR PI'STAKA
22
23
27
)t
32
n1-) .')
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Peningkatan perturnbuhan organ reproduksi adalah hak dan merupakan
perhatian bersama bukan hanya individu yang bersangkutan, karena darnpaknya
sangat luas menyangkut aspek kehidupan. Sehingga gerbang pertama untuk
membangun sumber daya manusia yang berkualitas adalah menjaga kesehatan
reproduksinya sendiri. Banyak penelitian sudah membuktikan bahwa kesehatan
reprodgksi dapat membuat wanita hidup tentram dan damai kehidupan fisik dan
psikis yang sehat. Kesehatao reproduksi dapat dipengaruhi oleh gizi rnakanan,
lingkungan, minuman-minuman keras dan juga rokok. Salah satu penyebab masalah
kesehatan reproduksi yang paling menonjol adalah mengt<onsumsi rokok, dimana
rokok dapat rnenyebabkan infertilitas (kemandulan), disrnenorhoe (nyeri haid),
kanker payudara dan juga menopauase.
WHO memperkirakan bahwa sepertiga penduduk dunia suka merokok ini
berarti 1,2 milyar orang, lebih dari 20 jtfia diantaratrya adalah perempuan. Data
menentukan bahwa diseluruh dunia sekitar 25Yo wanita adalah perokok diantaranya
adalah kaum muda. Lebih banyak wanita perokok dibandingkan pria. Hal ini sangat
berkaitan juga dengan kesehatan reproduksi wanita, dimana efek dari zat nikotin yang
di kandung oleh rokok dapat merusak alat-alat reproduksi wanita (Bernard, 2044.
Wanita di negara rnaju yang meninggal yang berhubungan dengan kesehatan
reproduksi atau yang diakibatkan mengkonsumsi rokok setranyak 0,5 iuta jiwa orang,
sedangkan di negara berkembang sebanyak 0,3 juta jiwa. Jumlah perokok wanita di
Asia terus meningkat, secara keseluruhan di daerah Pasifik Barat l2o/owanita adalah
perokok. Di Jepang hanya 8,6 wanita yang merokok di tahun 1999. Pada wanita muda
(trsia 22 - 29 tahun) peningkatannya bahkan lebih nyata lagi dari l0,5oh di tahun
1986 menjadi23,zyo di tahtrn 1999 (Siswono,2006).
Di negara Indonesia di tahun 2003 hanya ada 1,7o/o perokok wanita, dan angka
ini naik 3 kali lipat menjadi 4,5o/o di tahun 2004 Di Propinsi Sumatera Utara hanya
3,4Yo wanita yang merokok. (Aditama, 2008).
Dari data Dinas Kesehatan Kota Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal
wanita usia subur yang mengalami rnasalah kesehatan reproduksi yang disebabkan
oleh rokok yaitu infertilitas (18,63%), dismenorhoe (13,74oh), kanker payudara
(12,03%) dan menopause (17,81%).
Sejauh ini terdapat kurang lebih dua puluh penelitian yang salah satu peneliti
yaitu Dr. Robert Kim Farley yang memaparkan bahaya rokok terhadap kesehatan
reproduksi pada wanita diantaranya menyebabkan nyeri haid (dismenorhoe), kanker
payudara, dan menopause dini dan penelitian WHO juga memaparkan bahwa rokok
juga dapat menyebabkan efek yang bunrk bagi kesehatan reproduksi yakni infertilitas
(kemandulan) (Aritama, 2007).
Berdasarkan survei pendahuluan yang penulis lakukan di Desa Gunung tua
Lumban pasir Kecamatan Panyabungan Kota menunjukkan masih adanya masalah
kesehatan reproduksi, dalam hal ini masalah kesehatan reproduksinya yaitu termasuk
infertilitas, dismenorhoe, kanker payudara dan menopause dini.
Berdasarkan uraian data di atas penulis merasa tertarik untuk melakrkan
penelitian tentang gambaran pengetahuan wanita usia subur (Wt S) tentang bahaya
merokok terhadap kesehatan reproduksi.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut
"Bagaimanakah Gambaran Pengetahuan WUS tentang Bahaya Merokok Terhadap
Kesehatan Reproduksi di Desa Gunung Tua Lumban Pasir Kecamatan Panyabungan
Kota Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2013
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Unhrk mengetahui Gambaran Pengetahuan WUS tentang Bahaya Merokok
Terhadap Kesehatan Reproduksi di Desa Gunung Tua Lumban Pasir Kecamatan
Panyabungan Kota Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2013
1.3.2. Tujuan Khusus
1 Untuk mengetahui distribusi pengetahuan WUS tentang
terhadap kesehatan reproduksi berdasarkan unrur.
2. Untuk mengetahui disribusi pengetahuan WUS tentang
terhadap kesehatan reproduksi berdasarkan pendidikan.
bahaya merokok
bahaya merokok
J. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan WUS tentang bahaya merokok
terhadap kesehatan reproduksi berdasarkan sumber informasi.
l'Ianfaat Penelitian
1. Untuk melaksanankan tri darma pergrruan tinggi yaitu melakukan
penelitian .
2. Hasil penelitian dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi wanita
usia subur yang ada di Desa Gunung tua tentang bahaya merokok bagai
kesehtan reproduksi .
3. Untuk menambah referensi bagi perpustakaan jurusan kebidanan Namira
Madina sehingga dapat menjadi bahan bacaan bagi mahasiswi jurusan
kebidanan Namira Madina.
1.4.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengetahuan
2,1.1. Pengertian
Pengetahuan merupakan hasil "trhu" atau kemampuan setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan te{adi melalui
pancaindera manusia, yakd ; indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. 6
tingkatan pengetahuan adalah :
l. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelurnnya
termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah meningkat kembali (recall)
terhadap sesuaht yang spesifik dari keseluruhan bahan yang dipelajafi ataa
rangsangan yang telah diterima.
2. Mernahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai sesuatu kemampuan unfuk menjelaskan secara benar
tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi tersebut
secara benar. ftang yang salah paham terhadap materi harus dapat meqjelaskan,
4.
menyebutkan. Contoh rnenyimpulkan, meramalkan dan terhadap objek yang
dipelajari.
Aplikasi (App licat ion)
Aplikasi diartikan sebagi kemempuan unflrk menggunakan materi yang telah
dipelajari kepada situasi atau kondisi real sebenarnya.
Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke
dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi dan
masih ada kaitanya satu sama lain.
Sintesis {Synthesis)
Menunjukkan kepada sesuatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru
rnisalnya: dapat menyusun rencana, dapat meringkas dan menyesuaikan.
Evaluasi (Evaluation)
Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap materi atau
objek pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket
yang menyatakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjektif penelitian
atau responden (Notoatmodjo, 2003).
5.
6
i
,lr
j
2.2. Wanita Usia Subur (WUS)
Wanita Usia Subur $fUS) adalah keadaan seluruh wanita yang alat-
alat reproduksinya masih berfungsi. Wanita usia subur sangat penting kaitannya
dengan kesehatan reproduksi dimana wanita usia subur mampu dalam berproduksi
dengan baik dan sehat. Kriteria wanita dikatakan wanita usia subur adalah :
a. Wanita yang berumur 15-49 tahun
b. Wanita yang sudah mendapat haid (datang bulan)
c. Wanita yang berstatus kawin maupun yang belum kawin
d. Wanita yang berstatus janda (Edun,2006)
2.3. Rokok dan Kesehatan Reproduksi
2.3.1. Rokok
2.3.1.1. Pengertian
Rokok adalah zat adiktif yang menimbulkan ketagihan dan ketergantungan.
Merokok adalah kebiasaan yang anelr, sudah beberapa ratusan tahun diketahui bahwa
merokok menyebabkan konsekuensi yang serius. Merokok adalah faktor yang paling
berbahaya yang bisa menimbulkan masalah pada jantung dan peredaran darah. Bila
seseorang sudah ketagihan dan ketergantungan terhadap rokok bila dihentikan
penggunaan rokok akan berdarnpak pada gejala-gejala sebagai berikut :
i
$
i;
- Mudah tersinggung dan marah
- Cemas dan gelisah
- Gangguan konsentrasi
- Nyeri kepala
- Mengantuk
(Hawari,2006)
2.3.1.2. Faktor Penyebab lt{arusia Merokok
1. Merokok itu menyenangkan
2. Merokok keren
3. Merokok dapat memuaskan di mulut
4. Merokok dapat menghilangkan sfress
5. Merokok dapat membuat perasaan gembira
6. Merokok dapat memberikan rasa alnan
(Christian, 2002)
2.3.1.3. Komposisi Rokok
Rokok mengandung kurang lebih 4000 elemen-elemen dan 2000 dinyatakan
berbahaya bagi kesehatan. (Wibowo, 2004). Asap rokok mengandung banyak zat-zat
berbahaya, diantaranya :
I. TAR
Mengandung bahan kimia yang beracun, sebagainya merusak sel paru-paru dan
menyebabkan kanker.
,I
2. Nikotin
Nikotin salah satu servis obat perangsang yang dapat merusak jantung dan
sirkulasi darah. Nikotin membuat pemakainya kecanduan, menyebabkan
peningkatan tekanan darah, denyut jantung berdenyut lebih cepat dan bekerja
lebih kuat. Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syarat dan mampu
memicu kanker paru-paru yang mematikan (Wibowo, 2004).
Kadar nikotin yang tinggi dapat menghambat informasi rangsang saraf sehingga
mengakibatkan menurunnya aktivitas refl ek tubuh (Noortiningsih, 2003 ).
3. KarbonMonoksida
Zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, dan karbon monoksida adalah gas
beracun yang dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan darah membawa
oksigen (Rowlend, 2006 ).
4. Timah Hitam (Pb)
Timah hitam (Pb) merupakan partikel asap rokok.
5. Aseton (Penuntur cat)
6. DPT (Racrur serangga untuk membunuh semut dan nyamuk)
7. Arsenik (racun)
8. Kadmium (bahan kimia yang terdapat dalam aki mobil)
9. Ammonia (bahan aktif dalam pembersih lantai)
10. Hidrogensianida (gas beracun)
1 1. Vinikhorida (bahan kimia yang digunakan untuk membuat plastik)
(Purwanto, 2407).
2.3.2,. Kesehatan Reproduksi
Kesehatan reproduksi adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental dan sosial
yang utuh dalam segala hal yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi -
fungsi dengan prosesnya atau kemamp uan orang untuk memperoleh kehidupan
seks yang memuaskan dan aman, berproduksi dan bebas memperoleh kehrunan.
Kesehatan reproduksi disebut reproduksi yang sehat jika mampu mempunyai
keturunan yang sehat mampu untuk mengendalikan diri untuk tidak melakukan
hubungan seks sebelum nikah, mampu menjalankan kehidupan seksual yang sehat
dengan pasangan yang sah, tidak menulari atau tertular penyakit kelamin, serta
memaksa atau dipaksa oleh pasangan kita. Selain itu, bisa memperoleh informasi
terhadap pelayanan kesehatan reproduksi yang kita butuhkan dan keputusan apapun
yang kita ambil seputar masalah kesehatan reproduksi.
Bahaya merokok terhadap kesehatan reproduksi :
1. Infertil (kernandulan)
Ketidakmampuan suami ishi untuk punya anak serta melakukan hubungan
seks secara terafur selama setahun seorang wanita yang dikatakan atau dikategorikan
mengalami infertilitas bila tidak juga mengalami pembuahan, meskipun sudah
melakukan hubungan seksual secara teratur tanpa menggunakan alat kontrasepsi
dalam periode setahun.
Keadaan ini dapat disebabkan oleh rangsangan asap rokok yang
mempengaruhi keseimbangan hormon yang diperlukan untuk produksi. Demikian
pula rangsangan asap rokok itu dapat mengganggu pergerakan dari bagian rahim
dimana biasanya sel telur dan sperma yang telah bersatu tidak mendapat tempat,
10
akibatnya tidak terjadi kehamilan. Dan juga nikotin dapat menghambat pematangan
sel bakal sel telur dan komponen kimia dari rokok terisolasi dalam cairan yang
menutupi telur dan merokok telah menunjukkan sebagai penyebab kerusakan DNA
(Taka Sihaeng,2005).
2. Dismenorhoe
Dismenorhoe adalah rasa nyeri pada saat menstruasi, kadar nikotin yang
terkandung dalam rokok membuat aktifitas hormon esfrogen dalam tubuh berkurang
sehingga tidak terjadi keseimbangan antara estrogen dan progesteron. Mensfruasi
dimana hormon estrogen yang salah satu tugasnya mengatur proses haid. Gangguan
metabolisme akan menyebabkan haid tidak teratur dan pada wanita perokok akan
mengalami nyeri perut yang lebih berat ketika haid. Gejala-gejala krarn pada perut
bagian bawah terutama selama 7 hari pertruna haid (Rayburn, 2001 ).
3. Kanker Payudara
Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan
payudara, kanker bisa tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak
maupun jaringan ikat pada payudara.
Bahan kimia yang dikandung rokok yakni nikotin dapat menyebabkan kanker
payudara dimana kanker payudara terjadi ketika sejumlah sel di dalam
payudara tumbuh dan berkembang hingga tak terkendalikan. Sel-sel yang tumbuh tak
terkendali ini dapat menyerang jaringan disekitarnya dan menyebar keseluruh tubuh.
Kanker payudara lebih banyak menyerang wanita.
l1
Gejala dan tanda kanker payudara :
Gejala awal berupa sebuah benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari
jaringan payudara disekitarnya tidak menimbulkan nyeri dan biasanya merniliki
pinggiran yang tidak teratur, atau gejala lainnya yang rnungkin diternukan adalah
benjolan atau massa diketiak. Perubahan ukuran dan bentuk pal,udara keluar cairan
yang abnormal dari puting susu biasanya berdarah atau berwarna kuning sarnpai hijau
mungkin juga bernanah (Baraard, 2000).
4. Menopause Dini
Menopause adalah terhentinya secara fisiologis siklus menstruasi yang
berkaitan dengan tingkat lanjut usia perempuan. Seorang wanita yang mengalami
menopause alamiah sama sekali tidak dapat mengerti apakah saat menstruasi tertentu
benar-benar mentpakan menstruasi yang terakhir sampai satu tahun berlalu.
Menopause akan dialami perempuan yang berusia 45-55 tahr.rn dan menopause adalah
masa dimana menshuasi tidak ada lagi setiap bulan pada mereka pada usia menjelang
menopause. Gejala yang dirasakan pada masa menopause adalah turunnya fungsi
indung telur mengakibatkan hormon estrogen dan progesteron sangat berkurang dan
timbul keluhafl yakni gejala panas dimuka, leher dan dada, disusul dengan keringat
banyak, berlangsung biasanya malam hari selanjutnya timbul rasa tertekan, sedih,
gugup, mudah marah dan ketakutan menjadi tua, vagina mulai kering dan menyempit,
sehingga timbul rasa nyeri.
T2
Rokok memiliki kadar estrogen yang lebih rendah dan beresiko mengalami
menopause 2 tahun lebih cepat dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok.
Menunrt para peneliti adanya perbedazur 2 tahun permulaan terjadinya menopause
tersebut, ini menunjukkan bahwa zat nikotin yang terkandung dalam rokok
mengganggu fungsi telur dan akhirnya merusak reproduksi secara biologis.
Penelitian lain juga menyatakan bahwa merokok dapat merangsang tubuh untuk
mengeluarkan racun yatrg mempengaruhi pembuatan sel telur yang menyebabkan
mati. (Info Sehat, 2007).
2.4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan WUS
2.4.1. Umur
Umur adalah lamanya hidup dalam tahun yang dihitung sejak kita dilahirkan
sampai benrlang tahun yang terakhir. Masa dewasa dini dimulai dari umur 15 tahun
sarnpai kira-kira 49 tahun masa dewasa dini adalah masa reproduksi wanita.
Keterkaitan umur terhadap kesehatan reproduksi adalah umur yang semakin tinggi
dapat rnempenganrhi pengetahuan, dimana semakin tinggi umur seseorang maka
semakin tinggi tingkat pengetahuannya tentang kesehatan reproduksi. Menurut
Notoatmodjo umur adalah variabel yang selalu diperhatikan di dalam penyelidikan-
penyeli dikan epiderniologi. Di dalam ilmu kebidanan penyakit kandungan
dan keluarga berencana rnengemukakan bahwa reproduksi sehat pada kelompok umur
15 49 tahun. Salah sahr variabel yang diperlukan mengarah pada suatu
keseimbangan. Reproduktif adalah umur sepanjang siklus kehidupan wanita yang
13
dibatasi pada umur kanak-kanak, remala, masa reproduktif dan menopause. Wanita
usia subur sebaiknya merniliki pengetahuan yang baik tentang kesehatan reproduksi
dalam usaha peningkatan kesehatan reproduksi pada wanita usia subur. Jika
dibandingkan umur dengan pengetahuan wanita usia subur (WUS) tentang kesehatan
reproduksi maka dengan semakin banyaknya pengetahuan dan pengalaman yang
dimiliki oleh wanita sehingga sernakin banyak pula informasi yang diperoleh (Kasdu,
2005).
2.4.2. Pendidikan
Pendidikan merupakan peranan penting bagi kesehatan untuk melangsungkan
kehidupan WUS dan memerlukan pengetahuan untuk melanjutkan pendidikan baik
secara fisik maupun psikis. Dengan adanya dorongan maka pendidikan akan
terlaksana dengan baik dan juga dengan pendidikan wanita akan memperoleh
pengetahuan terutama dalam kesehatan. Kegunaan dan manfaat kesehatan reproduksi
akan lebih dimengerti dengan adanya pendidikan kesehatan. Maka manusia
berperilaku sesuai dengan tuntutan dan nilai-nilai kesehatan.
Salah satu upaya pendidikan kesehatan reproduksi agar wanita usia subur
paham dan mengerti pentingnya pemeliharaan kesehatan reproduksi. Pendidikan juga
sangat berperan dalama menenhrkan kualitas manusia terutama pada WUS. Semakin
tinggi tingkat pendidikan seseorang maka diharapkan tingkat pengetahuannya akan
semakin meningkat juga. (Firmansyah, 2007)
2.4.3. Sumber Informasi
T4
Informasi adalah data yang telah diproses ke dalam suatu benttrk yang
mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata dan terasa bagi
keputusan saat ini atau kepuhrsan mendatang. Informasi manusia tersebut sering
disebut pesan yang berarti informasi yang datang dari pengirimar pesan yang
ditujukan kepada penerima pesilr. Informasi yang diperoleh WUS sehubungan
dengan informasi rentang bahaya merokok terhadap kesehatan reproduksi dari
petugas kesehatan, media massa, teman, maupuo keluarga, informasi yang diperoleh
melalui tenaga kesehatan dapat berupa penyuluhan kesehatan, sedangkan informasi
yang diperoleh dari media massa berasal dari media elekronik (seperti radio, televisi,
VCD) sedangkan dilihat dari media cetak berupa majalah, brosur, koran, buku.
(Soenadi,2A0D.
15
BAB III
METODE Pf,NELITIAN
3.1. Kerangka Konsep
Adapun kerangka konsep penelitian tentang gambaran pengetahuan wanita usia subur
(WUS) tentang bahaya merokok terhadap kesehatan reproduksi di di Desa Gunung
Tua Lumban Pasir Kecamatan Panyabungan Kota Kabupaten Mandailing Natal
Tahun 2013
Variabel Independent
Kerangka Konsep
Variabel Dependent
3.2. Defenisi Operasional
3.2.1. Pengetahuan
Adalah tingkat pengetahuan wtls tentang bahaya merokok terhadap
kesehatan reproduksi dinilai dari kemampuan WUS untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan dengan kategori.
a. Baik : Apabila menjawab pertanyaan dengan benar 76% - rc}% atau 16-20
pertanyaan
Pengetahuan:- Umur- Pendidikan- Sumber lnformasi
Tentang BahayaMerokok TerhadapKesehatan Reproduksi
16
F
b. cukup : Apabila menjawab pertanyaan dengan benar 55% - 75Yo ataa tz-15
pertanyaan
pertanyaan (Arikunto, 2002)
Alat ukur : Kuesioner
Skala ukur : Ordinal
3.2.2. Umur
Adalah lamanya hidup wus dalam hitungan waktu (tahun) dihitung
berdasarkan ulang tahun yang terakfiir sampai dilakukan penelitian dengan kategori.
a. E -24 tahun
b. > 20 * 35 tahun
c. > 35 - 49 tahun
Alat ukur : Kuesioner
Skalaukur: Ordinal
3.2.3. Pendidikan
Adalah tingkat pendidikan terakhir WUS yang telah diselesaikan dan
mendapat qmah dengan kategori :
Pendidikan rendah : Apabila responden telah menyelesaikan pendidikan SD,
SLTP.
: Apabila responden telah menyelesaikan pendidikan
SMA.
Pendidikan menengah
17
Pendidikan tinggi
Alat ukur
Skala ukur
:Kuesioner
:Ordinal
Apabila responden telah menyelesaikan perguruafl
tinggi.
3.2.4. Sumber Informasi
Merupakan segala sesuatu informasi yang
berhubungan dengan bahaya merokok terhadap
pernah diperoleh WUS yang
kesehatan reproduksi, dengan
a. Media massa
b. Keluarga
c. Teman
d. Petugas kesehatan
Alat ukur
Skala ukur
: Kuesioner
:Nominal
: Apabila WUS memperoleh informasi dari media cetak dan
eleknonik.
: Apabila WUS memperoleh informasi dari keluarga.
: Apabila WUS memperoleh informasi dari teman
: Apabila WUS memperoleh informasi dari petugas
kesehatan (bidan, perawat, dokter).
3.3. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini bersifat deskriptif untuk mengetahui gambaran pengetahuan WUS
tentang bahaya merokok terhadap kesehatan reproduksi di Desa Gunung Tua Lumban
Pasir Kecamatan Panyabungan Kota Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2013
l8
3.4. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.4.1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukandi Desa Gunung Tua Lumban Pasir Kecamatan Panyabungan
Kota Kabtrpaten Mandailing Natal
3.4.2. \traktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai april20l3
3.5. Populasi
Populasi dalam penelitian ini seluruh WUS yang ada di di Desa Gunung Tua Lumban
Pasir Kecamatan Panyaburgan Kota Kabupaten Mandailing Natal yang berjumlah
210 orang.
Sampel
Dalam penelitian ini diambil secara acak sederhana {simple random samping)
yaitu dengan menggunakan anggota populasi Aoffery technique) dimana setiap
anggota dari populasi mempunyai peluang yang sama untuk diambil sebagai sampel
penelitian. Besar sampel ditenftrkan dengan rumus Qrlotoatmodj o,2002).
,l/h = --------------:
r+ N(d)'
n: besar sampel
N: besar populasi
d : Tingkat kepercayaanlketepatan yang disajikan (0,1) maka,
3.6.
t9
2rc
nrn=-t+ N {d)'?
l+210(0,1)'?
2rc/l=
l+210(0,01)
2rcn=-l+2,1
2rcll=-
3,1
n:67,74
Untuk memperkecil tingkat kesalahan dalam penelitian ini, maka jumlah sampel
digenapkan menjadi 68 orang dan pengambilan sampel dilakukan secara acak
sederhana yaitu populasi diberi nomor urut, kemudian diambil sampel dengan
interval (i) tertentu dimana besarnya sarnpel ditentukan dengan membagi populasi
(N) dengan jumlah sampel yang diinginkan (n).
. ,l/n
_21068
:3
20
Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini inshumen yang digunakan adalah kuesioner yang berisi
reproduksi dengan jumlah 20pertanyaan tentang bahaya merokok terhadap kesehatan
pertanyaafl.
3.8. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dengan rnenggunakan data primer yaitu benrpa kuesioner
dengan terlebih dahulu memberikan penjelasan singkat tentang cara pengisian
kuesioner pada responden dan menanyakan bila hal-hal yang tidak dimengerti oleh
responden. Dan meminta kesediaan responden untuk mengisi kuesioner.
Pengolahan Data
Data yang telah terkumpul diolah secara manual dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Editing
Dilakukan dengan memeriksakan kusioner yang telah diisi dengan tujuan agar
data yang masuk dapat diolah secara benar-, sehingga pengolahan data
memberikan hasil yang menggambarkan rnasalah yang diteliti.
2. Coding
Proses coding yaitu merubah data
misalnya responden diubah rnenjadi
3. Tabulating
yang sudah diedit ke dalam bentuk angka
kode responden.
21
Data yang telah lengkap dan memenuhi tabel dihitung data yang sesuai dengan
variabel yang dibutuhkan lalu dimasukkan ke dalam tabel-tabel distribusi
frekuensi.
3.10. Analisis Data
Dalam penelitian ini analisis data dilakukan secara deskriptif dengan melihat
presentase data yang terkumpul dan disajikan dalam tabel distibusi frekuensi yang
akan dilanjurkan dengan membahas hasil penelitian dengan menggunakan teori
kepustakaan yangada.
22
Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2013
No Pengetahuan Frekuensi (F) Persen (%)
1 Baik l1 16,2
2 Cukup 28 41,2
J Kurang 29 42,6
Jumlah 68 t00
I
BAB tv
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis mengenai "Gambaran pengetahuan
wanita usia subtr (WIJS) tentang bahaya merokok terhadap kesehatan reproduksi di
Desa Gunung Tua Lumtran Pasir Kecamatan Panyabungan Kota Kabupaten
Mandailing Natal Tahun 2013" data diperoleh dari 68 responden, hasilnya disajikan
pada tabel di bawah ini :
4. l. 1. Garnbaran Pengetahuan Responden
Tabel 4.1
Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Bahaya Merokok Terhadap KesehatanReproduksi di Desa Gunung Tua Lumban PasirKecamatan Panyabungan Kota
Dari Tabel4.1. di atas dapat dilihat bahwa 68 responden, mayoritas memiliki
pengetahuan kurang sebanyak 29 orang {42,60/0), dan minoritas rnemiliki pengetahuan
baik sebanyak 11 orang (16,2%).
4.1.2. Pengetahuan Responden Tentang Bahaya Merokok Terhadap Kesehatan
Reproduksi Berdasarkan Umur
j23
DistribusiTerhadap
Tabel4.2.Pengetahuan Responden Berdasarkan umur Tentang Bahaya MerokokKesehatan Reproduksi di Desa Gunung Tua Lurnban pasir KecamatanPanyabungan Kota Kabupaten Mandailing Natal Tahun2}l3
Dari Tabel 4.2. di atas dapat dilihat mayoritas responden mempunyai
pengetahuan baik berusia > 35 - 49 tahun sebanyak 6 orang (22,2oA. Mayoritas
responden mempunyai pengetahuan cukup benrsia > 20 * 35 tahun sebanyak 14
orang (34,1%) dan mayoritas responden berpengetahuan kurang benrsia > 20 - 35
tahun sebanyak 21 orang (52,5%).
4.1.3. Pengetahuan Responden Tentang Bahaya Merokok Terhadap Kesehatan
Reproduksi Berdasarkan pendidikan
Tabel4.3.Distribusi Pengetahuan Responden Berdasarkan Pendidikan Tentang Bahaya
Merokok Terhadap Kesehatan Reproduksi di Desa Gunung tua Lumban pisirKecamatan Panyabungan Kota Kabupaten Mandailing Natal rahun 2013
No Umur
Pengetahuan
JumlahBaik Cukup Kurang
F % F % F % F %
I l5-20 I t00 I 100
2 > 20-35 5 T2,2 t4 34,1 21 5?5 40 100
2 > 35-49 6 ))) t4 51,9 ?{q 27 100
No Pendidikan
Pengetahuan
JumlahBaik Cukup Kurang
F % F o/o F % F %
74
I Dasar
(sD, SLTP)
2 6,45 11 i3? 20 60,6 JJ 100
2 Menengah
(SL{u)
4 12,5 17 56,6 9 30 30 t00
aJ Perguruan
Tinggi (D3)
5 100 5 100
Dari Tabel 4.3. di atas dilihat bahwa mayoritas responden berpengetahual
baik berpendidikan D3 sebanyak 5 orang (100%)" mayoritas responden
berpengetahuan cukup berpendidikan SMA sebanyak 17 orang (s6,6o6), mayoritas
responden berpengetahuan kurang berpendidikan dasar (SD) sebanyak 20 orang
(60,6%).
4-1.4. Pengetahuan Responden Tentang Bahaya Merokok Terhadap Kesehatan
Reproduksi Berdasarkan Sumber lnformasi
Tabel4.4.Distribusi Pen getahuan Responden Berdasarkan S umber Informa s i
Tentang Bahaya Merokok Terhadap Kesehatan Reproduksidi Desa Gunung Tua Lumban pasir Kecamatan panyabulgan Kota Kabupaten
Mandailing Natal Tahu n 20 1 3
NoSumber
Informasi
Pengetahuan
JumlahBaik Cuk,rp Kurang
F % F % F a/o F %
25
I Media cetak I 11,12 4
;J
44,44
25
4 44,44 9 100
2 Media
elekfronik
I 8,33 8 66,67 12 100
aJ Keluarga 2 t 1-l I 11 61,11 5 27,79 18 100
4 Teman aJ 15 7 35 t0 50 20 100
Petugas
kesehatan
4 44,45 -1 JJ,JJ 2 )) )') 9 100
Dari Tabel 4'4' di atas dilihat bahwa mayoritas responden berpengetalruan
baik mayoritas mendapatkan informasi dari petugas kesehatan sebanyak 4 orang
(44,45yo), mayoritas responden berpengetahuan cukup mayoritas mendapatkan
informasi dari keruarga sebesar r i orang (6r,fiw, rnayoritas responden
berpengetahuan kurang mayoritas mendapatkan informasi dari teman sebesar 10
orang (5Or"zo1.
4.2. Pembahasan
4.2.1. Pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis telah lakukan tentang gambaran
pengetahuan wanita usia subur (wus) tentang bahaya merokok terhadap kesehatan
reproduksi, rnenunjukkan bahwa mayoritas responden berpengetahuan kurang tentang
bahaya merokok terhadap kesehatan reproduksi yaitu sebanyak 29 responden
(42,647%).
26
Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi
setelah melakukan penginderaan rnelalui panca indera manusia yakni indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan pada dasarnya
terdiri dari sejumlah fakta dari teori yang memungkinkan seseorang untuk dapat
memecahkan masalah yang dihadapinya. Pengalaman adalah gwu yang baik,
merupakan sumber pengetahuan atau cara memperoleh kebenaran ilmu pengetahuan.
Tingkat pengetahuan yang rendah akan sulit merespon pertanyaan yang mengandung
bahasa verbal dibandingkan tingkat pengetahuan yang tinggi.
Menurut penulis mayoritas responden berpengetahuan kurang, hal ini
disebabkan oleh masih banyaknya wanita yang tingkat pendidikannya (SD) hal ini
disebabkan pada pendidikan SD belum mempelajari tentang kesehatan reproduksi dan
juga disebabkan oleh rendahnya sumber informasi, dimana informasi yang lebih
banyak didapat yaitu hanya dari teman. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh
Notoatmodjo (2003) dimana tingkat pengetahuan yang rendah akan sulit merespon
pertanyaan yang mengandung bahasa verbal dibandingkan tingkat pengetahuan yang
tinggi. Untuk itu perlu dilakukan penyuluhan-penyuluhan tentang masalah yang akan
dihadapi akibat mengkonsurnsi rokok terhadap kesehatan reproduksi khususnya bagi
wanita usia subur ke daerah Kecarnatan Girsang Sipangan Bolon Kelurahan Parapat.
4.2.2" Gambaran Pengetahuan Responden Berdasarkan Umur
Dari Tabel 4.3. didapat bahwa responden yang berpengetahuan baik berumur
> 35 - 49 tahun sebanyak 6 orang (22,2%) dan yang berpengetahuan kurang berusia
> 20 - 35 tahun sebanyak 14 orang (34,1%).
27
Menurut Hurlock Q\AD umur dewasa dini dimulai dari umur 15 tahun
sampai kira-kira 49 tahun, masa dewasa dini adalah masa reproduksi wanita.
Pengetahuan seseorang rneningkat dimana kemampuan penerimaan terhadap
pengetahuan masih tinggi sehingga sering dikatakan masa dimana seseorang secara
maksimal dapat mencapai prestasi yang memuaskan dalam karirnya. Menurut Ihsan
(2005) penambahan umur seseorang selalu dibarengi dengan proses peningkatan
pengetahuan. Semakin bertambah umur seseorang, semakin meningkat pula
kematangan berbagai fungsi biologisnya. Umur yang lebih tua rnemiliki kebiasaan
kerja dan ingatan yang lebih daripada umur yang rendah.
Menurut peneliti, menunjukkan bahwa umur > 20-35 tahun berpengetahual
kurang, hal ini sesuai yang dikatakan lhsan (2005) dimana penambahan umur
seseorang selalu dibarengi dengan proses peningkatan pengetahuan.
4.2.3. Garnbaran Pengetahuan Responden Berdasarkan pendidikan
Dari Tabel4.3. diketahui bahwa pengetahuan responden yang berpengetahuan
baik mayoritas dari Perguruan Tinggi (D3) sebanyak 5 orang (100%), sedangkan
berpengetahuan cukup rnayoritas berpendidikan SMA sebanyak 17 orang (56,6%)
dan berpengetahuan kurang mayoritas SD sebanyak 20 orang (66,6yo).
Pendidikax sangat mempengaruhi pengetahuan wus, semakin tinggi
pendidikan maka akan membuat wuS lebih cepat memahami dan menambah
wawasan tentang bahaya merokok terhadap kesehatan reproduksi baik dari tenaga
kesehatan, keluarga, media cetak atau elektronik.
28
Menurut Hurlock (1999) pendidikan memiliki peranan penting dalam
menentukan kualitas manusia, Dengan pendidikan dianggap akan memperoleh
pengetahuan. Aplikasinya semakin tinggi pendidikan, hidup manusia semakin
berkualitas. Pendidikan bermanfaat bagi kehidupan manusia karena merupakan
kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan mustahil
suatu kelompok manusia dapat rnaju berkembang, sejalan aspirasi (cita-cita) untuk
maju, sejahtera dan bahagia. Menumt konsep pandangan hidup mereka, walaupun
pengetahuan tidak hanya didapatkan dari pendidikan formal tetapi juga dari
pendidikan non formal misalnya seminar-seminar dan pelatihan.
Sesuai dengan Depkes RI (2000) yang menyatakan bahwa pendidikan
memiliki peranan penting dalam menentukan kualitas manusia, lewat pendidikan
manusia akan memperoleh pengetahuan. Tingkat pendidikan akan menentukan pola
pikir dan wawasan seseorang.
Menurut peneliti pada tabel 4.4. bahwa hasil penelitian berdasalkan
pendidikan berpengetahuan kurang karena mayoritas berpendidikan SD dimana SD
belum mempelajari tentang kesehatan reproduksi. Dapat disimpulkan dari hasil
penelitian sesuai dengan Depkes RI (2000) yang mengatakan tingkat pendidikan akan
menentukan pola pikir dan wawasan seseorang.
4.2.4. Gambaran Pengetahuan Responden Berdasarkan Sumber Informasi
Dari hasil penelitian di atas didapat responden yang berpengetahuan baik
mayoritas mendapat informasi dari petugas kesehatan sebanyak 4 orang {44,45Y$ dan
mayoritas responden berpengetahuan cukup mendapat inforrnasi dari keluarga
29
I
sebanyak 11 orang (61,117o) dan mayoritas responden berpengetahuan kurang
mendapatkan informasi dari teman sebesar l0 orang (50%).
Menurut Notoatmodjo (2003) bahwa sumber informasi dapat mempengaruhi
bertambahnya pengetahuan seseorang tentang sesuatu hal sehingga informasi dapat
diadopsi secara keseluruhau atau sebahagian. Informasi yaog diperoleh WUS
berhuburgan dengan informasi tentang bahaya merokok terhadap kesehatan
reproduksi yang berasal dari petugas kesehatan, media cetak, media elektronik,
keluarga dan teman. Informasi yang diperoleh dari petugas kesehatan dapat berupa
penyuluhan, sedangkan informasi dari media berasal dari media cetak berupa brosur,
buku, majalah, koran dan media elekhonik (radio, televisi, VCD).
Menurut peneliti mayoritas responden berpengetahuan kurang, dimana
informasi yang didapat hanya dari teman saja. Hal ini sesuai dikatakan Notoatrnodjo
(2003) bahwa sumber informasi dapat mempengaruhi bertambalrnya pengetahuan
seseorang tentang sesuatu hal, semakin banyak sumber informasi maka semakin
tinggi pula tingkat pengetahuannya.
30
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang berjudul "Gambaran Pengetahuan Wanita Usia
Subur (WIIS) Tentang Bahaya Merokok Terhadap Kesehatan Reproduksi di Desa
Gtrnurg Tua Lumban Pasir Kecamatan Panyabungan Kota Kabupaten Mandailing
Natal Tahun 2013" dapat disimpulkan sebagai berikut :
5.1.1. Pengetahuan responden tentang bahaya merokok terhadap kesehatan
reproduksi dari 68 Responden yang diteliti mayoritas berpengetahuan kurang
y aitu 29 onmg (42,647 %).
5.1.2. Dari 68 responden yang diteliti diketahui bahwa responden dengan umur >,
20-35 tahun mayoritas mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 2l orang
(52,5o/o).
5.1.3. Dari 68 responden yang diteliti diketahui bahwa responden yang
berpendidikan Sekolah Dasar (SD) mempunyai pengetahuan kurang sebanyak
20 orang {60,6W.
5.1.4. Dari 68 responden yang diteliti, diketahui bahwa mayoritas responden yang
mendapat informasi dari keluarga mempunyai pengetahuan cukup sebanyak
1l orang (61,1IYo).
31
5.2. Saran
Saran-saran yang dapat penulis kemukakan dari hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Diharapkan kepada bagian Puskesmas yaitu dokter / bidan / fasilitas kesehatan
yang ada di Kecamatan Panyabungan untuk lebih meningkatkan peramya,
dengan melakukan penyuluhan-penyuluhan kesehatan mengenai bahaya merokok
terhadap kesehatan reproduksi, agar pengetahuan mereka flMUS) menjadi lebih
baik lagi.
2. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya unhrk dapat melakukan penelitian lagi
dengan melakukan penyuluhan dan seminar kepada wanita usia subur yang ada di
daerah tersebut.
32
},H*!
DAFTAR PUSTAKA
Aditam4 2008, Tuberkulosis Rokok dan Perempuan, FKldir, Jakarta.
Aritam4 20{}7, Bahaya Rakok Terhadap Kesehatan Reproduksi,hQ://wvw.yah.com
Edjun, 2011, Kehifuryt Wanita, http ://www. google.com.
Firmansyalr, 2ffi12, furjory Pendidikan, http://www. google.com.
Hawari, 2009, Patylahgunaon NAZA, FKUI, Jakarta.
Kusumawudhani, 2012, Depresi Perimenopause, FKUI, Jakarta.
Kasdu,2008, Pertorltwt PasienJawabon Tentang Roko&, FKUI, Jakarta.
Marche, 2012, Rok* Percepd Terjadinya Menopouse, www.Pada Porsi.co.id.
Noortiningsih,2008, Resiko Kesehotan Gigi Perokok Pasif http://www.google.com.
Ningsih, 2012,Setiry ru Ribu OrdngMeninggal Akibat Rokok, Kompas, Jal<arta.
Notoatmodjo,s,20ll,Metodologi Penelitian Kesehatsn, Rineka cipta, Jakarta.5
Purwanto, 20W, Komposis i Rokok, h@://www.yahoo.com.
Purwoterto, 20a9, Kesehatan Reproduksi dan Kebijakan di Indonesia,http ://www.yahoo.com.
Rayburn, 20ll,Memahami Kesehatan reprodului Wanrta, Arcan, Bandung.
Rowland, 2009, Kandungan Rokok, http ://www.yahoo.com.
Siswono, 2A09, Setiap Menit 8 Orang Meninggal Akibat Rokok,h@:l/www.google.com.
Soenadi, 2011,Info Sehat Wanita, Kompas, Jakarta.
Wibowo, 20 13, Ke s e h atan dan Rokok, http :/lwww.yahoo. com.
AKADEMI KEBIDANAN NAMIRA MADINALEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT(LPPM)
Jln.Bhayangkara Desa Gunung Tuo Lumbon Pasir Ponyabungon
Kabupaten Mondailing Natol Sumotero lJtora.No flp @635)327875
SURAT PERJANJIAN KERJANo: 034/LPPNOIIV20l3
Pada hari ini Senin Tanggal lima bulan Maret Tahunbertanda tangan di bawah ini :
1. Drs. H. Ahmad Chot Lbs, MM, M.Si
Dua Ribu Tiga Belas, Kami yang
Ketua Lembaga Penelitian danPengabdian masyarat(LPPM) untuk dan
atas nama Direktur Akademi KebidananNamira Madina dalam perjanjian inidisebut PIHAK PERTAMADosen Tetap Akademi KebidananNamira Madina dalam hal ini bertindaksebgai peneliti, selanjutnya disebutPIHAK KEDUA
2.Rina Hafni Lbs, SST,M.Si
Kedua belah pihak secara bersama-sama sepakat mengadakan surat perjanjian kerja atau SPK
dengan ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
1. PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA, dan PIHAKKEDUA menerima tugas tersebut untuk melaksanakan dan penelitian yang berjudul :
o'Gambaran Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok Terhadap
Kesehatan Reproduksi Di Desa Gunung Tua Lumban Pasir Kecamatan Panyabungan
Kota Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2013" yang berada dibawah tanggungjawab PIHAK PERTAMA/ yang diketahui oleh : PIHAK KEDUA;dengan masa kerja3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal perjanjian ditandatangani.
Pasal21. PIHAK PERTAMA memberikan dana penelitian tersebut pada pasal I sebesar
Rp3.000.000,- (Tiga Juta Rupiah) dan pembayaran dilaksanakan secara bertahap,
setelah disisihkan biaya suvervisi sebesar 57o sesuai dengan SK Direktur AkademiKebidanan Namira Madina.
2. Tahap pertama sebesar T}YoyaiARp 2.100.000,- (Dua Juta Seratus Ribu Rupiah)dibayarkan sewaktu surat perjanjian kerja ini ditanda tangani oleh kedua belahpihak
3. Tahap kedua sebesar 30%oyaiuRp. 900.000,- ( Sembilan Ratus Ribu Rupiah )dibayar setelah PIHAK KEDUA Mempersentasikan dan menyerahkan laporanhasil penelitian dinyatakan telah sesuai oleh PIHAK PERTAMA
Pasal31. PIHAK KEDUA harus menyelesaikan penelitian yang dimaksud selama masa
berlaku SPK
2. Sebelum akhir penelitian diselesaikan, PIHAK KEDUA menyampaikan konseplaporan penelitiannya berupa makalah seminar yang dapat disampaikan melaluiforum yang dikordinasikan LPPM Akademi Kebidanan Namira Madina
3. Bahan seminar dimaksud disampaikan ke pusat penelitian sebanyak 4 ( empatbuah ) diketik satu setengah spasi ukuran A4
Pasal4PIHAK KEDUA harus mengirimkan laporan hasil penelitian tersebut dalam pasal3 kepada:
l. PIHAK PERTAMA : 2 (dua) Eksemplar untuk Perpustakaan2. LPPM : 2 ( dua) Eksemplar untuk registrasi
Tembusan surat perjanjian pengantar laporan penelitian tersebut ( tanpa buku hasil laporan)harus disampaikan ke BAAK Akademi Kebidanan Namira Madina Panyabungan. Laporanhasil penelitian yang disebut pada pasal 3 harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
l. Bentuk A42. Warna Kulit Biru3. Sampul kertas jeruk
Pasal5Keterlambatan PIHAK KEDUA dalam menyelesaikan penelitian ini dikenakan denda 1%perhari, dengan maksimum keterlambatan 5o/o dari kontrak, denda tersbut diserahkan kepadaPIHAK PERTAMA
Pasal6Hak cipta penelitian tersebut ada pada PIHAK KEDUA, sedangkan untuk penggadaan danpenyebaran laporan hasil penelitian berada pada PIHAK PERTAMA
Pasal T
Surat perjanjian kerja ini dibuat rangkap 3 (tiga ) satu rangkap untuk PIHAK PERTAMAsatu rangkap untuk PIHAK KEDUA, dan satu rangkap untuk pihak yang berkepentingansebagai tembusan.
Hal hal lain yang belum diatur dalam perjanjian kerja ini akan ditentukan kemudian olehkedua belah pihak
Surat Perjanjian ini ditujukan1. Lembar I2. Lembar II3. Lembar III
kepada :
: LPPM: Peneliti Ybs: Direktur ( sebagai laporan )
,4'.x$i,. PticfD'$
:1dffi
top related