islam dan persoalan ekonomi.pptx

Post on 16-Jan-2016

236 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

ISLAM DAN PERSOALAN

EKONOMIAris Sabbrian (201210411139)

DR. Kurniasari (201210410311140)

Adzan Bagus (201210410311141)

Ekonomi Islam mempunyai sifat dasar sebagai ekonomi Rabbani dan Insani

ekonomi Islam memiliki tiga prinsip dasar yaitu tauhid, akhlak, dan keseimbangan.

PRINSIP EKONOMI ISLAM Harta adalah kepunyaan Allah

Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu

Kekuatan penggerak utama ekonomi islam adalah kerjasama

Pemilikan kekayaan/aset dalam ekonomi Islam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Islam menjamin pemilikan masyarakat dan penggunaannya direncanakan untuk kepentingan orang banyak.

Seorang muslim harus takut kepada ketentuan Allah dan hari akhirat.

Zakat

Melarang Riba'

BANK

Bank adalah sebuah lembaga keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang.

Bank islam adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.

1. Larangan bunga pada semua bentuk transaksi2. Pelaksanaannya atas dasar keuntungan yang sah

3. Pemupukan dana serta menggunakannya di negara-negara Islam

4. Pembinaan kebiasaan menabung di kalangan umat muslim

5. Penataan aktivitas bisnis yang dapat diterima dan sesuai dengan syari’ah

6. Mengembangkan kompetisi7. Pembayaran zakat8. Kerjasama dengan bank-bank Islam lain di

luar negeri

PERSOALAN EKONOMI DALAM ISLAMBursa efekPasar modal adalah kegiatan yang berhubungan dengan perdagangan modal, seperti obligaasi dan efek. Efek tesebut dapat terdiri atau dapat berupa pencatatan elektronis yang bersifat: 1. Sertifikat atas unjuk, di mana pemilik yang

berhak atas barang tersebut adalah si pembawa (pemegang efek).

2. Sertifikat atas nama yang dimana pemiliknya yang berhak atas efek tersebut adalah yang namanya tercatat pada daftar yang dipegang oleh penerbit atau biro pencatatan.

Menurut hadits Nabi dari Hakim bin Hazzam:

<َس> >ْي َو>َل <َع> >ْي <َب اَل EنِّىHِم JُبJْط<ُل< َي JُلJُج Qاَلَّر Hاَلُلِه ْو<َل> Jُس َر> >ا َي Jُل<ُتJُقاَلُلِه Jْو<َل Jُس َر> َف>َق>اَل> Jِه< َل JِهJُع> Hْي ِب

< >َف>َأ َأ <ِدHْي< ن Hِعο <َس> >ْي َل ِم>ا Hَع< >َب َت < َال<ِد>َك> ن Hِعο

“Ya Rasulullah, ada seseorang meminta saya menjual sesuatu yang bukan menjadi milik saya, apakah boleh saya menjualnya kepada orang itu? Beliau menjawab: ‘Kamu tidak boleh menjual sesuatu yang bukan menjadi milikmu.” (H.r. Baihaqi)

Asuransi Berikut adalah rincian mengapa asuransi menjadi

terlarang:1. Akad yang terjadi dalam asuransi adalah akad untuk

mencari keuntungan 2. Dari sisi lain, asuransi mengandung qimar atau

unsur judi3. Asuransi mengandung unsur riba fadhel dan riba

nasi’ah secara bersamaan4. Asuransi termasuk bentuk judi dengan taruhan yang

terlarang5. Di dalam asuransi terdapat bentuk memakan

harta orang lain dengan jalan yang batil6. dalam asuransi ada bentuk pemaksaan tanpa ada

sebab yang syar’i

ValasTransaksi jual beli mata uang pada prinsipnya boleh dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Tidak untuk spekulasi (untung-untungan). 2. Ada kebutuhan transaksi atau untuk

berjaga-jaga (simpanan). 3. Apabila transaksi dilakukan terhadap mata

uang sejenis maka nilainya harus sama dan secara tunai (at-taqabudh).

4. Apabila berlainan jenis maka harus dilakukan dengan nilai tukar (kurs) yang berlaku pada saat transaksi dan secara tunai.

Jual Beli OnlineSyarat-syarat mendasar

diperbolehkannya jual beli lewat online adalah sebagai berikut :

1. Tidak melanggar ketentuan syari’at Agama.

2. Adanya kesepakatan perjanjian diantara dua belah pihak

3. Adanya kontrol, sangsi dan aturan hukum yang tegas dan jelas dari pemerintah untuk menjamin bolehnya berbisnis yang dilakukan transaksinya melalui online bagi masyarakat.

Jual Beli Kredit Keumuman firman Allah Ta’ala:

. JْوُهJ Jَب <ُت َف>اْك qِّىrّم ِمJَس> uُج>ُل< َأ Hَل>ِّى ِإ uٍن> Hِد>َي ِب Jْم< <ُت >ن >ِد>اَي َت Hَذ>ا ِإ Jْوا آِم>ن QِذHَيٍن> اَل {َه>ا َي< َأ >ا َي

282اَلَبَقَّرة: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu

bermu’amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.” (Qs. Al Baqarah: 282)Ayat ini adalah salah satu dalil yang menghalalkan adanya praktek hutang-piutang, sedangkan akad kredit adalah salah satu bentuk hutang, maka dengan keumuman ayat ini menjadi dasar dibolehkannya perkreditan.

top related