isi jurnal.docx
Post on 03-Jan-2016
135 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Latar Belakang
Berakhirnya Perang Dingin ditandai oleh kemenangan Amerika Serikat
(AS) melawan Uni soviet yang juga merupakan kemenangan bagi neoliberalisme
yang merupakan ideologi besar AS. Lahirnya sistem neoliberalisme dimulai saat
perundingan oleh lembaga keuangan internasioanl yakni World Bank dan
International Monetary Fund serta Departemen Keuangan AS yang disebut
dengan Washington Consensus pada tahun 1980. Washington Consensus
merekomendasikan sepuluh aspek sebagai dasar untuk reformasi ekonomi politik
internasional. Diantaranya, meliputi defisit fiskal, pemotongan belanja publik,
reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar uang
yang kompetitif, deregulasi ekonomi, investasi asing, privatisasi, perlindunagan
terhadap hak cipta milik negara.1
Konsep neoliberalime yang dianggap menjadi solusi untuk mengatasi
krisis yang terjadi pada negara-negara miskin tidak sesuai dengan yang terjadi
khususnya di Amerika latin sebagai kawasan pertama yang mengaplikasikan
kebijakan tersebut. Kebijakan neoliberalime AS, tidak menjadi sebuah solusi bagi
Amerika Latin untuk keluar dari krisis ekonomi, namun menjadikan kawasan ini
lebih jatuh pada tingginya tingkat kemiskinan. Adanya hubungan yang tidak
imbang, keuntungan besar hanya berada pada pemilik modal. Hal ini dapat dilihat
dari komoditas yang dipasarkan oleh Amerika Latin yakni hasil bumi (gas alam,
minyak bumi), hasil pertanian atau perkebunan, produk – produk industri yang
mempekerjakan buruh rumah.
1 http://www.cid.harvard.edu/cidtrade/issues/washington.html. diakses pada tanggal 12 mei 2013
1
Sistem neoliberalisme yang membawa keterpurukan bagi rakyat Amerika
Latin ini menggerakkan mereka untuk membentuk sebuah perlawanan. Hal ini
didukung oleh pemimpin-pemimpin baru di Amerika Latin yang memiliki sikap
anti neoliberalisme AS. Hal ini kemudian menjadi pelopor dari terbentuknya
beberapa kebijakan yang menentang kekuatan AS di Amerika Latin. Hugo Chaves
yang merupakan presiden dari Venezuela merupakan salah satu pemimpin yang
mengeluarkan kebijakan yang menentang AS bersama dengan pemimpin anti AS
lainnya seperti Fidel Castro dari Kuba dan Evo Morales dari Bolivia, mereka
berintegrasi dalam melakukan perlawanan menghadapi hegemoni AS di
kawasannya.
Pergerakan untuk keluar dari dominasi AS dimulai dengan nasionalisasi
aset-aset negara yang telah banyak dikuras oleh asing khususnya AS. Beberapa
negara telah memberlakukan kebijakan tersebut. Misalnya di Venezuela
melakukan nasionasasi terhadap PDVSA yang telah lama didominsasi oleh AS
dan Bolivia yang menaikkan royalti terhadap aset gas alamnya. Semangat dari
beberapa negara ini terinspirasi dari Kuba yang dapat bertahan dan
mengembangkan perekonomian serta pendidikan dibawah embargo ekonomi yang
telah dilakukan AS terhadap negara Kuba.
Hugo Chavez mengumumkan rencananya untuk secara formal menarik
keanggotaan Venezuela dari Bank Dunia dan IMF . Segera setelah berkuasa pada
tahun 1999, Chavez telah membayar seluruh utang Venezuela kepada IMF.
Venezuela juga telah melunasi utangnya kepada Bank Dunia lima tahun lebih
cepat dari waktu yang dijadwalkan. Venezuela juga menyuntikkan dana bagi
2
negara-negara Amerika Latin lainnya dalam rangka pelunasan hutang negara-
negara itu pada IMF dan Bank Dunia untuk melepaskan dependensi regional
Mercosur, menjadi Mercosur yang independen.2
Perlawanan terhadap neoliberalisme AS ini kemudian dibentuk dengan
mendirikan kerjasama regional yang difokuskan dalam bidang ekonomi yang
terlepas dari campur tangan AS. Alternativa Bolivariana Para Las Americas /
Bolivarian Alternative for Latin Americas and the Caribbean (ALBA) merupakan
kerjasama ekonomi di kawasan Amerika Latin. Integrasi ekonomi ini dibangun
sebagai bentuk boikot terhadap FTAA yang didominasi oleh AS. Jika FTAA dan
lainnya berorientasi untuk kepentingan modal internasional dan mengejar
liberalisasi mutlak dari perdagangan barang, jasa, dan investasi, ALBA
menekankan pada perjuangan melawan kemiskinan dan ekslusi sosial. ALBA
menolak neoliberalisme dengan tujuan untuk membentuk alternatif yang berbeda
dari perdagangan bebas. Negara-negara anggota bekerja sama untuk
mengintegrasikan ekonomi mereka, sehingga mereka akan mampu untuk
melengkapi, bukannya bersaing, dengan satu sama lain. Secara umum tujuan
ALBA adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat.
ALBA tidak hanya mempromosikan demokrasi partisipatif dalam struktur
sendiri, sebagai bukti komitmen negara-negara anggota untuk melaksanakan
demokrasi partisipatoris dalam perbatasan mereka. Tujuan mempromosikan
demokrasi partisipatif di ALBA membedakannya dari sistem neoliberalisme yakni
perjanjian perdagangan bebas yang sedang diterapkan pada negara-negara miskin
oleh AS dan juga sekutunya.
2 ibid
3
Sistem Perekonomian Amerika Latin
Pada masa 1960-1980an, Amerika Latin merupakan wilayah non-komunis
yang memiliki perekonomian tertutup. Mereka lebih mengutamakan strategi
industri substitusi impor ketimbang melakukan ekspor besar-besaran. Ekonomi
politik Amerika Latin baru terkonsolidasi secara matang pada paruh kedua abad
ke-19, karena mayoritas roda perekonomian berada pada tangan pemilik lahan
kolonial dan keluarga merkantilis yang memiliki hubungan politik lemah dengan
para metropolis. Ketika hubungan antara kedua pihak ini mulai membaik dan
perekonomian negara mulai terbuka terhadap dunia luar, dibutuhkan
restrukturisasi politik domestik guna mengakomodasi hubungan dengan pihak
luar.
Liberalisasi perdagangan membuat perusahaan-perusahaan Amerika Latin
kemudian diprivatisasi dan ditingkatkan efisiensinya guna mengejar tingkat
kompetisi di level global. Liberalisasi perdagangan di Amerika Latin mulanya
diadopsi secara unilateral oleh tiap negara dibandingkan menegosiasikan
perjanjian dagang dengan partner dagang utama. Selain itu, kebutuhan akan
liberalisasi perdagangan nyatanya bukanlah berasal dari kebutuhan akan integrasi
regional, melainkan karena adanya krisis ekonomi domestik.
Krisis pembangunan yang melanda negara-negara Amerika Latin membuat
negara-negara di kawasan tersebut mengadopsi model pembangunan neoliberal
guna memulihkan kondisi perekonomian. Secara umum pengembangan model
4
pembangunan neoliberal di neagra-negara kawasan Amerika latin seperti Brazil,
Argentina, maupun Chile, dapat dilihat melalui berbagai kebijakan yang
disesuaikan dengan Washington Konsesus seperti liberalisasi perdagangan,
deregulasi, hingga privatisasi perusahaan milik negara di negara-negara tersebut.
Eksploitasi sumber daya alam di Amerika Latin, dilakukan oleh negara-
negara kapital misalnya pada wilayah hutan, sungai dan danau yang berakibat
pada pencemaran bahan kimia dan dapat membahayakan pola hidup masyarakat.
Sedangkan privatisais dinggap sebagai sebuah strategi dalam membenahi aparatur
negara sehingga banyak fasilitas rakyat yang kemudian dipegang oleh pihak-
pihak swasta.
Hubungan AS – Amerika Latin
1. Kepentingan Amerika Serikat di Amerika Latin
Perubahan pada tatanan dunia kearah neoliberalisme ini dimulai
dengan bentuknya perundingan oleh lembaga keuangan internasioanl yakni
World Bank dan International Moneytary Fund serta departemen keuangan
Amerika Serikat yang disebut dengan Washington Consensus pada tahun
1989. Washington Consensus mengindetifikasikan sepuluh aspek sebagai
dasar untuk reformasi ekonomi politik internasional. Diantaranya, meliputi
defisit fiskal, pemotongan belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas,
liberalisasi pasar modal, nilai tukar uang yang kompetitif, deregulasi ekonomi,
investasi asing, privatisasi, perlindunagan terhadap hak cipta miliki negara.3
3 Opcit
5
Negara-negara Amerika Latin yang pada saat itu mengalami krisis
finansial meneriima bantuan dari AS. dengan berjalannya perdagangan bebas
di Amerika Latin maka produk AS akan membanjiri pasar di Kawasan
Amerika Latin. Selain itu dengan bantuan utang luar negeri yang semakin
besar, maka akan mengikat Amerika Latin untuk membayar utang luar
negerinya sampai pada mengalokasi anggran rakyat untuk pembayaran utang
luar negeri.
Sistem neoliberalisme yang mengghalakan privatisasi juga menjadi
keuntungan bagi AS untuk menguasai kekayaan alam. Kekayaan alam yang
dimiliki negara-negara dikawasan Amerika Latin menjadi perhatian AS dalam
mencapai kepentingan ekonominya di Kawasan tersebut. Negara-negara di
Amerika Latin merupakan negara yang kaya akan minyak bumi, gas alam dan
hasil pertanian.
2. Doktrin Monroe
Penjajahan yang di alami Amerika Latin oleh bangsa Eropa telah
berakhir dengan adanya pernyataan Amerika Serikat terhadap koloni Eropa
tersebut yang dilakukan oleh James Monroe yang kemudian dikenal sebagai
Doktrin Monroe.
Pidato ini terkenal dengan nama ”doktrin Monroe”. Pada doktrin
Monroe, ada empat prinsip dasar, yang cukup terkenal. Antara lain :
1. Amerika serikta tidak akan mencampuri masalah-masalah internal
ataupun peperangan di antara negara eropa
6
2. Amerika serikat mengakui dan tidak mencampuri koloni yang masih
ada di bawah keuasaan negara negara eropa
3. Negara Eropa harus menghentikan kolonisasi lebih lanjut
4. Upaya apapun oleh negara Eropa untuk menekan atau mengendalikan
negara manapun di dunia akan dipanndang sebagai tindakan kekerasan
melawan Amerika Serikat.
Alasan pokok yang melatar-belakangi Monroe sebagai doktrin adalah:
1. Munculnya kembali kekuatan politik Eropa pasca Napoleonic Wars
bertujuan menguasai kembali dunia melalui The Great Powers yang terdiri
atas Austria, Prusia, Rusia dan Inggris dengan aliansi Quadraple Alliance
berdasarkan Traktat Perancis (Treaty of Paris) tahun 1815. Juga setelah
berkuasanya Raja Bourbon di Perancis, maka Quadraple Alliance diubah
menjadi Quintuple Alliance dengan masuknya Perancis sebagai anggota.
2. Ketakutan berlebihan tanpa dasar AS atas tumbuh-suburnya komunisme di
Benua Amerika serta besarnya pengaruh Uni Soviet terhadap Kuba.
Doktrin Monroe merupakan sarana bagi Amerika Serikat untuk
mencegah kolonisasi lebih lanjut dari negara-negara Eropa atas benua
Amerika. Namun demikian, doktrin tersebut dianggap bermanfaat bagi
kepentingan negara-negara di Amerika Latin. Presiden Monroe sendiri
menyatakan bahwa AS mengharapkan semua penduduk benua Amerika, di
utara dan selatan, untuk mengeksploitasi semua potensi yang dimiliki oleh
the New World (benua Amerika). Bagi AS sendiri doktrin tersebut akan
7
memperkuat Perjanjian Transkontinental, serta beberapa persetujuan lain
seperti terbukanya Oregon bagi pemukim Amerika, serta kesempatan
ekonomi yang lebih luas bagi AS menyusul keberhasilan revolusi di negara-
negara Amerika latin.4
Namun persepsi negatif dalam melihat sikap amerika Serikat
terhadap kawasan Amerika latin pun juga muncul. Pemerintah negara-
negara amerika latin berfikir bahwa amerika serikat menggunakan doktrin
monroe sebagai media untuk mendominasi benua amerika. Hal ini
ditunjukkan dengan adanya peningkatan investasi dari Amerika maupun
sekutunya yakni Inggris yang meningkat setelah keluarnya doktrin Monroe.
Interpestasi yang meluas dari doktrin monroe terjadi seiring dengan
tampilnya Amerika serikat menjadi salah satu kekuatan dunia. Amerika
mengkalim bahwasanya negara ini adalah polisi dunia. Sehingga negara
negara amerika latin ikut menjadi wilayah pengaruhnya serta menjadi
penyumbang kekuatan dari Amerika secara finansial. Selain itu dengan
adanya penginteprestasian yang meluas atas doktrin mempermudah upaya
amerika serikat untuk mendapatkan akses sumber daya dari negara amerika
latin.
ALBA (Bolivarian Aliance for Latin America and the Caribbean)
4 http://file.upi.edu/Direktori/Fpips/Jur._Pend._Sejarah/196904301998021 Moch_Eryk_Kamsori/Sej.Amerika/Bahan_Ajar/Bab_Ix.Bangsa_Amerika.Pdf
8
Bolivarian Alternative for Latin America and the Caribbean (ALBA)
merupakan blok regional yang dibentuk untuk melanjutkan kembali gagasan
Simon Bolivar untuk membuat konfederasi Amerika Latin yang merdeka dari
Spanyol. ALBA ini digagas oleh pemimpin-pemimpin Amerika Latin dalam
menghadapi neoliberalime Amerika Serikat yang dianggap sebagai bentuk
kolonialisme baru. Pembentukan ALBA sebagai blok dalam menghadapi
neoliberalisme Amerika Serikat ini didasarkan solidaritas, kerjasama yang saling
menguntungkan tanpa adanya dominasi, tidak ada persaingan, dan berlandaskan
pada kesejahteraan rakyat, serta pengelolahan dan pengembangan sumber daya
alam dan sumber daya manusia. Prinsip dasar tersebut dicetuskan di awal
pendeklarasian ALBA:
Dalam teks dari negara bersejarah Deklarasi Bersama: "Kami menegaskan bahwa prinsip kardinal yang harus membimbing ALBA adalah solidaritas yang lebih luas antara rakyat Amerika Latin dan Karibia, yang didasarkan pada pemikiran BolIvar, MartI, Sucre, O'Higgins, San MartIn, Hidalgo, Petion, Morazán, Sandino, dan pahlawan lainnya, nasionalisme tanpa menyangkal tujuan membangun bangsa yang besar di Amerika Latin, seperti yang dibayangkan oleh para pahlawan perjuangan kemerdekaan kami. 5
ALBA telah berjalan secara signifikan sejak diluncurkan oleh Venezuela
dan Kuba di Desember 2004. Bolivia, Nikaragua dan Dominika telah menyetujui
prinsip dasar dari pemndirian ALBA, dan St Vicent, Grenadies , Antigua dan
Barbuda juga telah menandatangani sebagai bentuk persetujuan dan dukungan
atas terlaksananya misi dari ALBA. Pada ALBA Summit di bulan Januari 2008,
5 http://www.alba-tcp.org/en/contenido/statements-and-summits-resolutions diakses pada tanggal 2 desember 2012
9
Kementerian Luar negeri Venezuela mengatakan bahwa inisiatif utama ALBA
adalah sebagai berikut;6
a. melawan kemiskinan dan pengucilan sosial
b. rencana bersama untuk ketahan pangan
c. pengembangan hasil bumi untuk produksi bersama
d. portofolio investasi terpadu
e. pertukaran akademik dan budaya
f. kerjasama pariwisata dalam pengembangan sumber daya manusia dan
transportasi
g. pelestarian lingkungan
h. perdagangan intra regional
i. pencegahan dan penanganan bencana alam
Secara garis besar tujuan ALBA di proyeksikan dalam berbagai isu
meliputi; minyak dan energi, komunikasi dan transportasi, Militer, Utang Luar
Negeri, Ekonomi dan Keuangan, Industri, Sumber daya Alam, kedaulatan pangan,
pendidikan pengembangan ilmiah dan teknologi, media massa, kesehatan, jender,
migrasi dan identitas, gerakan adat dan budaya, gerakan buruh, dan partisipasi
internasional. Rancangan proyek yang dapat menyentuh seluruh aspek tersebut,
diantaranya:
Tabel 1.1
6 http://www.normangirvan.info/wp-content/uploads/2009/03/alba-petrocaribe-and-caricom.pdf diakses pada tanggal 7 Mei 2013
10
ALBA GRANNASIONAL PROJECTAREA PROJEK GRAND NASIONAL
ALBA sandang ALBA sandangALBA Lingkungan - Air, sanitasi dan drainase
- “grand nasional” pemanfaatan hutanALBA Ilmu pengetahuan dan Teknologi
- ALBA pusat ilmu pengetahun, teknologi dan inovatif- Sistem telemedicine di area pedesaan- Distance education in the municipalities- Projek Satelit- Projek Forum Ilmiah- Sekolah perfilman dan Televisi ALBA
ALBA FAIR TRADE (perdagangan adil)
- “Grannational” Impor dan ekspor
ALBA CULTURE (budaya) - ALBA budayaALBA EDUCATION (pendidikan)
- Literasi dan Pasca Literasi
ALAB ENERGY (energi) - ‘Grannational” Energy, Gas, and perusahaan Petroleum ALBA INDUSTRY AND MINING (industry dan pertambangan)
- Kompleks Produktif- "Grannational" Perusahaan semen- Analisis Pertambangan, Eksploitasi, Intitusi Penelitian- Metalurgi dan Pertambangan Perusahaan- Perusahaan Aluminium - Perusahaan Besi dan Baja
ALBA HEALTH (kesehatan) - pengetahuan peraturan penggunaan obat-"Grand National" Perusahaan Produk farmasi- Psikososial Studi Genetik untuk Orang Cacat
ALBA TELECOMUNICATIONS
- “Grand National "perusahaan Telekomunikasi (ALBATEL) Binational Media observatorium Proyek
ALBA TRANSPORT - InfrasturukturALBA TOURISM - “Grand nasional”ALBA Hotel Chain
- Program Sarjana dan pasca sarjana di bidang pariwisata di UNIALBA
- Jaringan Intitusi Pelatihan Basik Turis- Peluncuran Multi-terfokus Produk ALBA- Sosial “Toirsm Master Plan”
Sumber:http://www.fao.org/fileadmin/templates/cfs/Docs1112/CFS39Docs/SpecialSession/CFS_39_Special_Session_Alba_Food_En.pdf
11
Negara-negara ALBA sepakat untuk mengkoordinasikan upaya-upaya
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat antara pemerintah dan negara-negara lain
serta dengan organisasi internasional, dalam rangka mencapai keadilan sosial
sebagai persyaratan mendasar untuk meberantas kemiskinan dan berkonstribusi
pada penanggulangan kelaparan. Dalam hal ini, ALBA mengambil tindakan
konkrit yang terwujud dalam bidang misi dan program sosial yang berkonstribusi
untuk universalitas hak-hak dasar untuk pendidikan dan kesehatan dikalangan
masyarakat. Sebuah pencapai basar diwujudkan melalui beberapa program yang
telah dijalankan Adapun pencapaian pada program tersebut adalah Literacy and
Post-LITERACY Progaram, Mission Miracle Program, Care for People with
Disabilities Program, Latin-American School of Medicine (LASM), ALBA
Culture Program, Komunikasi dan Kedaulatan Bangsa, ALBA Games Sport serta
Solidarity for Haiti.
ALBA mendorong partisipasi rakyat dalam perencanaan dan fungsi.
Untuk itu, ia memiliki tiga dewan yang mengawasi operasinya yaitu presiden,
menteri serta yang ketiga terdiri dari beberapa gerakan sosial. Dalam hal ini,
gerakan sosial telah terlibat langsung dalam perencanaan dan administrasi
ALBA. Saat ini, beberapa gerakan sosial terbesar di Amerika Latin - seperti
MST dan Via Campesina - berpartisipasi dalam ALBA melalui dewan ini. Ide
mereka tentang redistribusi tanah, kesehatan gratis, pendidikan gratis, dan
keamanan pangan telah menjadi bagian dari tujuan ALBA.
ALBA tidak hanya mempromosikan demokrasi partisipatif dalam
struktur sendiri, sebagai bukti komitmen negara-negara anggota untuk
12
melaksanakan demokrasi partisipatoris dalam perbatasan mereka. Tujuan
mempromosikan demokrasi partisipatif di ALBA adalah untuk
membedakannya dari perjanjian perdagangan yang neoliberal yang sedang
disisipkan pada negara-negara miskin oleh AS dan Uni Eropa.
Pengaruh ALBA terhadap perekonomian Amerika Latin
Sistem neoliberalisme AS yang diterapkan melalui FTAA pada kenyataan
tidak dapat mengurangi dampak kemiskinan di kawasan Amerika Latin bahkan
semakin meningkatkan kemiskinan dan hilangnya kekayaan alam akibat
pengalihan kepemilikan ketangan pemegang kekuasaan. Hal ini dirasakan oleh
rakyat Amerika Latin, dimana sistem ini merupakan bentuk neokolonialisme yang
tidak menggunakan penindasan kekarasan.
Ketimpangan yang dirasakan oleh rakyat Amerika Latin, menggerakkan
mereka untuk melakukan perubahan sosial dalam membela hak mereka. Hal ini
dipicu dengan munculnya tokoh-tokoh masyarakat yang anti terhadap sistem yang
didominasi oleh AS. Kemunculan tokoh pergerakan seperti Hugo Chaves, Evo
Morales telah mengambil tindakan yang menentang program-program yang
diterapkan Amerika Serikat di Amerika Latin.
Perlawanan mereka dalam menghadapi hegemoni AS di Amerika Latin
lebih terintegrasi dengan melakukan kerjasama regional dengan negara-negara di
kawasan Amerika Latin tanpa adanya campur tangan dari AS. Regionalisme
dianggap penting karena merupakan wadah paling tepat dan paling mungkin
untuk menerima perubahan dan mengintensifkan resistensi dari tekanan kompetisi
13
kapitalisme global. Rgionalisme ini dibentuk sebagai perlawanan terhadap
kapitalisme global dan selanjut dalam menghadapi tantangan eksternal.
Integrasi regional tersebut diwujudkan dalam pembentukan ALBA
(Bolivarian Alternative for Latin Americas and Caribbean/ Alianza Bolivariana
para los Pueblos de Nuestra America). ALBA merupakan counter dari FTAA
yang merupakan gagasan AS dalam menanamkan kepentingannya di Amerika
Latin. Oleh sebab itu dalam kebijakan yang diterapkan di ALBA sangat berbeda
dengan penerapan FTAA.
Perbedaan antara sistem yang diterapkan oleh ALBA dan FTAA dapat
dilihat dari prinsip-prinsip yang menjadi dasarnya. ALBA memiliki prinsip yang
menekankan pada solidaritas, saling melengkapi, keadilan dan kerjasama, dan
integrasi bersama dalam membentuk kekuatan dalam menghadapi tantangann
eksternal dalam mencapai pembangunan bangsa yang berdaulat dan adil. Berbeda
dengan FTAA yang hanya memberikan keuntungan sepihak bagi AS.
Kerjasama yang dibangun dalam ALBA melingkup aspek ekonomi,
politik, sosial dan budaya. Bentuk kerjasma tersebut telah diprogramkan dalam
Grannational Project. Dalam mencapai integrasi ekonomi, kerjasama telah
dirancang dalam ALBA Food, ALBA Science and Technology, ALBA Fair
Trade, ALBA Energy, ALBA Industry and Mining dan ALBA Tourism. Proyek
kerjasama ini merupakan asumsi dari kebutuhan rakyat.
ALBA merupakan kejasama regional yang dibentuk oleh beberapa negara
di Amerika Latin adalah sebagai bentuk dalam menghadapi pengaruh AS di
Amerika Latin, yang telah memperburuk kondisi sosial masyarakat sehingga
14
dalam pelaksanaanya ALBA melakukan pembangunan dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Dengan memenuhi kebutuhan primer masyarakat
hingga pada kebutuhan sekunder. Prinsip dasar yang diterapkan ALBA sangat
berperan dalam proses penyatuan di kawasan Amerika Latin dan tujuan utamanya
yang difo rakyat akan enjadi solusi dalam memberantas kemiskinan di kawasan
ini. Hasil yang diperoleh dari kerjsama dapat dilihat dari PDB dari masing-masing
negara anggota dibawah ini:
TABEL 1.2
TOTAL PRODUK DOMESTIK BRUTO,NEGARA 2004 2005 2006 2007 2008 2009
ALBA-TCP 195.95
0
238.403 292.992 347.16
9
445.392 465.248
Antigua & Barbuda 815 867 1.001 1.115 1.203 1.098
Bolivia 8.773 9.549 111.452 13.120 16.574 17.340
Kuba 38.203 42.644 52.743 58.604 60.806 62.279
Dominika 285 299 316 344 374 376
Ekuador 32.646 36.942 41.705 45.504 54.209 52.022
Nikaragua 4.465 4.872 5.230 5.599 6.248 6.149
St. Vincent Las
Granadinas
421 446 498 554 582 585
Vennezuela 110.34
3
142.785 180.037 222.28
9
305.296 325.399
Sumber: http://www.alba-tcp.org/public/images/Estadistica/PIB.jpg
Dari data diatas dapat dilihat bahwa perekonomian negara-negara
anggota ALBA rata-rata mengalami peningkatan dari tahun 2004 sampai pada
tahun 2009. Hal ini dianggap sebagi pencapaian bagi ALBA dalam tujuannya
15
untuk meningkatkan perekonomian rakyat. Dan dengan ini, ALBA dianggap
menjadi instrumen yang menghadapi hegemoni AS di Amerika Latin.
Strategi ALBA Menghadapi Hegemoni AS Di Amerika Latin Dalam Bidang
Perekonomian
Dalam membendung pengaruh AS di Amerika Latin,berbagai negra di kawasan
ini telah membangun beberapa strategi. Dengan membentuk sebuah organisasi kerjasama
regional sebagai tameng dari kebijakan neoliberal AS. Dan munculnya para pemimpin
pemimpin dari beberapa negara yang berhaluan kiri menjadi sebuah pelopor untuk
membentuk lingkaran dalam menghadapi hegemoni AS.
ALBA merupakan salah satu bentuk organisasi regional yang menjadi
perlawanan terhadap kebijakan neoliberalisme yang dianggap telah membawa
kesengsaraan pada rakyat Amerika Latin sehingga dapat pelaksanaannya, ALBA
memiliki prinsip yang bertolak belakang dengan prinsip-prinsip neoliberalisme. Selain itu
beberapa strategi yang disusun adalah sebagai berikut:
1. Promosi ALBA
ALBA merupakan strategi dari Amerika Latin dan Karibia dalam
menghadapi hegemoni Amerika Srikat di Amerika Latin yang dianggap telah
membawa rakyat pada kemiskinan dan ketimpangan sosial. ALBA merupakan
gagasan dari Presiden Venezuela yaitu Hugo Chaves yang merupakan tokoh
anti neoliberal. Awal pembentukan ALBA ditandatangai oleh Venezuela dan
Kuba yang dipimpin oleh Presiden Fidel Castro yang juga memiliki prinsip
yang sama dengan Hugo haves dalam melepaskan rakyat Amerika Latin
dalam hegemoni Amerika Serikat. Dan pada tanggal 14 Desember 2004
16
Venezuela dan Kuba mendeklarasikan pendirian ALBA dengan
menandatangani pernyataan bahwa:
Kami menyadari bahwa selalmaa lima dekakde terakhir keuntungan hanya diperoleh oleh perusahaan-perusahaan transnasional dengan pernipisan model subtitusi impor, krisis utang luar negeri, penyebaran kebijakan neoliberal yanag didpaatkan oleh Amerika Latin dan Karibia dari perjanjian FTAA. Dan hal ini telah membawa penderitaan pada rakyat kami. Oleh karena itu, kami menolak dengan tegas tujuan dari FTAA, dengan keyakinan bahwa integrasi pada basis neoliberal hanya akan menyebabkan perpecahan yang lebih besar pada negara-negara Amerika Latin. Dan menjadikan kawasan kami menjadi lebih miskin. Kami menpertegas pula bahwa integritas dalam Amerika Latin dan Karibia adalah integritas yang mengutamakan solidaritas dan kerjasama yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di Amerika Latin dan Karibia. Dan menjaga indepensi, kedaulatan serta identitas negara. 7
Dari pernyataan tersebut, Venezuela dan Kuba telah mendeklarasikan
kerjasama regional yang akan menghadapi hegemoni Amerika Serikat di
Amerika Latin. Kemudian dalam mempertegas bentuk perlawanannya, ALBA
membuat kebijakan yang berladaskan pada prinsip-prinsip yang sangat
bertentang dengan prinsip yang dibangun AS dalam pembeentukan FTAA.
Prinsip yang ditetapkan ALBA dalam integrasi regional ini didasarkan pada
solidaritas, kerasama yang dibentuk untuk saling melengkapi dan saling
membantu, tidak adanya dominasi antar negara, menjaga kedaulatan negara,
dan menghormati identitas bangsa dan memiliki cita-cita dalam meningkatkan
kesejahteraan rakyat.
2. Pembangunan Projek “Grand Nasional”
Seperti yang digambarkan pada tabel 3.1 mengenai grand nasional
yang merupakan kebijkan dari kerjasama yang dibangun oleh ALBA yang
7 http://www.alba-tcp.org
17
dilandasi oleh prinsip-prinsip solidaritas yang telah disepkati dalam kerjasama
regional ini. Dan sebuah kebijakan yang menghilangkan pengaruh AS di
Amerika latin dengan membangun kerjasama yang lepas dari campur tangan
negara adidaya tersebut. Grand nasional tersebut meliputi ALBA Food,
ALBA Science and Technology, ALBA Fair Trade, ALBA Energy, ALBA
Industry and Mining, ALBA Tourism. Seperti yang telah dijelaskan bahwa
grand nasional ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masing-masing
negara agar kebutuhan rakyat dapat terpenuhi.
3. Mendirikan dan Mengembangkan Bank Of South
Dalam menghadapi pengaruh AS dan lembaga-lembaga yang berada
dibawah pengaruh AS seperti IMF dan World Bank. Amerika Lain
membentuk kerjasma dalam membentuk Bank of South yang memiliki fungsi
sepertgi halnya IMF yang memberikan bantuan pada negara yang mengalami
permaslaham finansial namun berbeda dalam hal kebijakan yang diterapkan.
Bank of South merupakan gagasan dari Hugo Chaves yang dibentuk
sebagai alternatif dalam menghadapi perbudakan hutang Oleh IMF dan World
Bank. Pendirian Bank of South ini bertujuan untuk membangun sebuah
arsitektur baru dalm meningkatkan likuiditas dan menghidupkan kembali
pembangunan sosial ekonomi dan investasi infastruktur di negara-negara yang
berpartisipasi dan menjaga mereka dari kontrol IMF dan World Bank.
4. Pembentukan Surce
Selain membentuk kerjasama ekonomi yang bertentangan dengan
kebijakan-kebijakan neolibral AS, Amerika Latin juga membentuk
18
perlawanan atas dominasi Dollar AS, dengan menerbitkan mata uang alternatif
yang disebut Sucre. Nama Sucre diambil dari pahlawan Amerika Latin,
Antonio Jose de Sucre, yang berjuang bersama Simon Bolívar membebaskan
dari penjajahan Spanyol. Hal ini, merupakan penghargaan akan jasa mereka.
Kesimpulan
Ketimpangan sosial akibat resep-resep neoliberalisme yang terjadi di
Amerika Latin telah menggerakkan tokoh-tokoh sosial yang anti terhadap
kebijakan neoliberal AS melakukan perlawan untuk membela kepentingan rakyat.
Munculnya Hugo Chaves, Fidel Castro, Evo Morales dan pemimpin-pemimpin
yang berhaluan kiri tersebut melakukan penentangan terhadap kebijakan yang
telah membawa kesengasaran di wilayahnya sendiri. Oleh sebab itu, para tokoh ini
melakukan kerjasama untuk mebangun integrasi regional yang bertentangan
dengan kebijakan yang diterapkan oleh Amerika Serikat, demi memenuhi
kebutuhan rakyat.
ALBA (Bolivarian Alternative for Latin Americasn and Caribbean)
merupakan kerjasama regional yang dibentuk oleh beberapa negara di Kawasan
Amerika Latin dan Karibia dalam menghadapi hegemoni Amerika Serikat di
Amerika Latin. ALBA memiliki prinsip dasar yang diantaranya adalah, saling
melengkapi (tidak berkompetisi), solidaritas (tidak dominasi), kerja bersama
(tidak eksploitasi) dan penghormatan kedaulatan rakyat (menggantikan kekuasaan
korporasi) bagi kemajuan produktif suatu negara, khususnya negarra miskin.
19
ALBA menekankan pada perjuangan melawan kemiskinan dan ekslusi
sosial. Tujuan ALBA adalah membangun masa depan Amerika Latin yang
sejahtera, menghancurkan ketidaksetaraan sosial dan menjadikan wilayah ini
sebagai kekuatan yang mampu menjalankan model perekonomian sendiri di
tengah globalisasi, melalui strategi ekonomi, politik, sosial budaya yang ada di
kawasan Amerika Latin.
Dalam strateginya menghadapi hegemoni AS di Amerika Latin, ALBA
membuat kebijakan-kebijakan ekonomi yang berlandaskan pada prinsip dasar
ALBA, dan dengan memperkenalkan ALBA sebagai organisasi yang
bertujuan dalam mengatasi ketimpangan dalam masyarakat dengan
memberikan bantuan khususnya secara materil pada negara-negara yang ingin
melepaskan diri dari hegemoni AS. Selain itu ALBA juga membentuk
alternatif dalam memberikan bantuan kepada negara dalam memenuhi
kebutuhan rakyatnya. ALBA mendirikan Bank of South yang berfungsi sama
halnya dengan IMF dan World Bank namun berbeda dalam kebijakan yang
diterapkan. Bank tersebut dibentuk sebagai kontrol dari pengaruh lembaga
donor internsional yang membawa Amerika Latin pada tinggi tingkat utang
luar negeri dan untuk menjaga hubungan regional antar negara di Kawasan
Amerika Latin. Selain itu, ALBA juga membentuk Sucre, yang menjadi
bentuk perlawanan terhdap dominasi Dollar AS.
20
top related