infographic · pada saat membuat animasi tentang infografis ... 6. irama jadi inti dari point yang...
Post on 14-Jul-2019
215 Views
Preview:
TRANSCRIPT
INFOGRAPHIC
Infographic/infografis berasal dari Bahasa Inggris information + graphic.
Graphic diterjemahkan menjadi grafis, seni visual yang berkaitan dengan gambar
dan huruf. Sedangkan infografis mengacu pada visualisasi grafis yang
menunjukkan relasi satu atau beberapa data atau informasi tertentu.
Secara umum diartikan sebagai teknik penyajian informasi secara visual/grafis,
sehingga lebih mudah dipahami oleh pembaca. Elemen grafis digunakan sebagai
upaya untuk mempersingkat informasi tanpa mengurangi kejelasan dari informasi
tersebut. Bahasa yang digunakan pun biasanya bahasa yang mudah dipahami
oleh masyarakat pada umumnya.
Hasil akhir dari infografis lebih didominasi bentuk visual daripada informasi teks.
Proses pembuatan infografis disebut information design, data visualization, dan
information architecture.
Dengan menggabungkan asset berupa icon, text, dan narasi ke dalam satu
animasi, diharapkan audience dapat segera mengerti dengan infografis yang disajikan.
Karena infografis sendiri berfungsi untuk menyederhanakan informasi yang cenderung
panjang dan padat, sehingga audience akan memperoleh pesan yang ingin disampaikan
melalui infografis tanpa harus membaca keseluruhan teks.
Pada saat membuat animasi tentang infografis ada beberapa element atau
object yang menjadi komponen untuk membuat infografis terlihat menarik dan
memberikan inti dari informasi lebih jelas, dan di berikut beberapa element dan
penjelasannya.
Character
Fungsi karakter di dalam
infografis sebenarnya hanya
sebagai sarana untuk
menyampaikan pesan informasi
secara lisan. Jadi tidak selalu
hanya icon dan teks yang menjadi
element infografis, namun karakter
juga termasuk. Sebenarnya ini
cukup optional karena tidak selalu
semua infografis harus ada karakter, mungkin saja jika satu infografis ditujukan untuk
bisnis atau formal cukup menggunakan teks dan icon, namun jika ingin terlihat lebih
santai dan ingin menarik perhatian audience dengan cepat kamu dapat menambahkan
karakter sebagai sarana penjelas didalamnya.
Icon
Icon didefinisikan sebagai tanda atau representasi langsung dari objek atau
gambar tertentu. Ikon digunakan untuk menyederhanakan informasi dan memungkinkan
untuk memahami pesan dengan cepat. Kamu akan sering menemukan ikon pada produk
yang kamu beli seperti "setrika" dengan tanda silang di atasnya, pada label pakaianmu
yang melambangkan bahwa kamu tidak boleh menyetrika pakaian itu.
Sedangkan infografis adalah kombinasi dari ilustrasi dan icon, yang didefinisikan
sebagai representasi visual dari informasi, data atau pengetahuan dengan tujuan
menyajikan informasi itu dengan cepat dan jelas.
Pada infografis, icon tidak mungkin akan diam saja atau muncul dengan gerakan
yang statis tapi beberapa bentuk yang ada di dalam icon tersebut juga harus bergerak
semenarik mungkin.
Berikut beberapa tips yang digunakan untuk menanimasikan icon.
1. Moving
2. Rotating
3. Scaling
4. Ease In/Ease Out
5. Masking Object
6. Irama
Jadi inti dari point yang di maksud di atas adalah, untuk membuat icon yang
menarik buatlah gerakan sekompleks mungkin, jadi tidak ada shapes (bentuk) yang
terlihat statis bahkan diam. Gunakan irama untuk memunculkan shapes-nya, mungkin
mengeluarkan satu per satu, atau memunculkan shape yang paling besar dahulu baru
setelah itu muncul shape kecil. Kombinasi moving, rotating dan scaling membuat
iramanya jadi semakin terasa.
Berikut adalah beberapa tips lainnya untuk menganimasikan icon
Motion Graphic
Video animasi telah meledak dalam beberapa tahun terakhir, karena lebih
banyak platform sosial telah memperluas kemampuan video mereka. Orang-orang
terutama tertarik menonton brand video daripada membaca informasi yang sama karena
menurut mereka jauh lebih efisien dan mudah dipahami.
Itulah mengapa, mengubah infografismu menjadi motion graphic sepenuhnya
mungkin merupakan cara yang tepat, tergantung infografis jenis apa yang kamu gunakan.
Penjelasan, tutorial, atau gambaran proses sangat cocok untuk motion graphic juga.
Motion graphic tidak perlu terlalu membutuhkan durasi yang lama. Sebuah
infografis dapat dengan mudah menyaring informasi dan dibentuk oleh motion graphic
sehingga estimasi durasi yang digunakan sekitar 30 detik, menghemat waktu dan energi
orang dalam memahami konten. Untuk lebih lanjut tentang membuat Motion Graphic
berikut beberapa element-nya:
Transition
Transisi secara luas digunakan untuk membuat cerita menjadi lancar dan natural.
Ini membantu audience untuk menerima informasi dengan cepat dan memahami konsep
inti di dalamnya, tidak hanya membuat visual tampak unik dan menarik tetapi juga
meningkatkan koneksi di antara adegan dan membuat narasi lebih terlihat fluent
(mengalir). Tanpa transisi, pemikiran audience akan terganggu. Pemahaman atau
pengalaman mereka akan sangat terpengaruh. Jadi, transisi memainkan peran penting
dalam Motion Graphic.
Ada banyak sekali transisi dalam Motion Graphic. Berikut ini adalah 4 jenis transisi
dalam Motion Graphic yang dapat disimpulkan;
1. Shape Transition
Cara kerja transisi bentuk menjiwai dalam bentuk untuk mengisi seluruh layar dan
mengubah adegan ke layar berikutnya saat menjiwai keluar. Fungsi bentuknya seperti
tirai di panggung. Ketika adegan sebelumnya selesai, tirai ditarik ke bawah sampai
adegan di belakang diaktifkan. Transisi bentuk dapat digunakan dalam skenario apa pun,
sehingga merupakan metode yang relatif mahakuasa.
Bagaimana cara shape transition bekerja adalah menganimasikan shape/bentuk
untuk memenuhi seluruh layar (screen) dan berubah ke scene selanjutnya saat
animasinya keluar. Fungsi dari shape seperi tirai di panggung. Ketika adegan
sebelumnya selesai, tirai ditarik ke bawah sampai adegan di belakang diganti. Transisi
shapes dapat digunakan dalam skenario apa pun, itu mengapa transisi ini begitu mudah
a. Geometry Shape Transition
Bentuk-bentuk geometri meliputi ellipse, persegi panjang, diamond, dan poligon.
Ribuan kombinasi dapat dibuat dengan memadukan gerakan posisi, rotasi, skala,
dan opacity.
b. Organic Shape Transition
Gerakan bentuk organik, termasuk cairan, asap, dan ledakan, ini sangat dinamis,
yang bisa menjadi nilai tambah yang besar untuk membuat visual yang menarik.
2. Mask Transition
Mirip dengan shape transition, Mask Transition adalah tentang shapes yang
dijadikan mask untuk mengganti adegan berikutnya. Ini cukup singkat dan efisien karena
transisi pada dasarnya selesai sebelum mask dianimasikan sepenuhnya.
3. Camera Movement Transition
Jenis transisi ini diambil melalui gerakan kamera. Pergerakan kamera termasuk
dolly in, dolly out, pan, tilt, track and pedestal. Gerakan kamera dalam motion graphic
relatif bebas. Karena kita sedang membahas transisi dalam motion graphic (2D), gerakan
kamera tidak dibatasi oleh perspektif. Kamera tidak harus dibuat untuk menyelesaikan
transisi. Kita dapat menganimasikan layers untuk membuatnya terlihat seperti transisi
gerakan kamera. Dibandingkan dengan gerakan kamera yang realistis, gerakan kamera
dalam jenis transisi ini lebih exaggerate dan powerful. Kita bahkan dapat menghidupkan
rotasi Z jika diperlukan. Selanjutnya, periksa fitur dan penggunaan setiap transisi gerakan
kamera dengan contoh-contohnya.
a. Dolly In Transition
Dolly In adalah transisi dengan pergerakan camera masuk ke scene selanjutnya,
sehingga audience yang melihatnya seperti masuk ke dalam scene yang baru.
b. Dolly Out Transition
Dolly Out mirip dengan Dolly In, hanya perbedaannya nuansa yang diciptakan
seolah kita keluar dari scene yang sebelumnya dan berganti ke scene selanjutnya.
c. Track/Pedestal Transition
Tracking adalah teknik menggerakkan kamera secara horizontal ke kiri atau ke
kanan. Sedangkan Pedestal adalah menggerakkan kamera secara vertikal ke atas
atau ke bawah. Penggunaan keduanya sama, dengan menggerakkan kamera
secara horizontal/vertikal untuk menyelesaikan transisi.
Ada jenis transisi tracking yang sering digunakan dalam beberapa adegan, dengan
menggunakan suatu objek untuk menutupi batas antara adegan untuk
membangun transisi. Kamera akan mengikuti object utama, sedangkan element
lain seperti background, foreground, ataupun object lain hanya bergerak
melewatinya
OUT
d. Pan & Tilt Transition
Fitur Panning dan Tilt, keduanya dapat memperluas bidang visi dan memiliki space
yang kuat. Menggabungkan transformasi shapes dengan merotasi sumbu x dan y
sehingga tampak seperti 3D.
e. Comprehensive Camera Movement Transition
Penggabungan dari beberapa transisi pergerakan kamera yang berbeda bisa
menjadi sangat luas karena lebih bebas dan beragam untuk menampilkan shots
dan ruang yang berbeda.
4. Transforming Transition
Transforming Transition adalah tipikal transisi dalam motion graphic dan animasi,
yang secara efektif dapat membuat audience menjadi tertarik dan terpukau. Bagaimana
cara menggunakan Transforming Transition? Ubahlah objek dari adegan sebelumnya ke
adegan berikutnya. Gunakan hal yang sama, bisa berupa shape, warna, objek antara
adegan adalah prinsipnya. Jadi, transisi ini berfokus pada perubahan bentuk, dan ketika
bentuknya berubah adegan akan langsung berganti.
Kesimpulan :
Transisi adalah bagian integral dari motion graphic. Transisi yang sempurna harus
tidak terlihat (samar), berintegrasi dengan lancar ke dalam gaya visual, terhubung secara
sempurna dengan setiap adegan dan menyajikannya dengan cara yang menarik bagi
penonton.
Kinetic Typography
Tipografi kinetik — nama teknis untuk "teks bergerak" — adalah teknik animasi
yang menggabungkan gerakan dan teks untuk mengekspresikan ide menggunakan
animasi video. Teks ini disajikan dengan maksud untuk menyampaikan dan
membangkitkan ide atau emosi tertentu.
Berikut adalah dua contoh basic dari Typography Kinetic;
Motion Typography
Elemen tipografi bergerak relatif satu sama lain dalam bidang 2d, tetapi tidak harus
berubah menjadi elemen baru. Typography bergerak dengan cara masuk, keluar,
tumbuh, menyusut, dan bergerak di sekitar layar untuk menjaga agar tetap dapat
dibaca.
Fluid Typography
Fluid Typography adalah transformasi elemen tipografi menjadi bentuk non-
tipografi. Kata dan karakter dapat berubah menjadi bentuk dan kata lain, tidak hanya
merubah posisinya namun juga bentuk asli dari kata itu sendiri.
Kedua tipe di atas adalah contoh dasar tipografi kinetik. Ada beberapa contoh gerakan
lain yang dapat membuat audience lebih terpukau, dengan menggabungkan berbagai macam
teknik animasi dapat menciptakan suatu animasi Typography yang menarik. Inilah beberapa
contohnya;
Enter/Exit
Gerakan tipografi jenis ini
cenderung bergerak keluar dan masuk,
sesuai dengan namanya. Beberapa
kata masuk ke dalam screen lalu
berlanjut dengan menghilang keluar
dari screen, dan berurutan sesuai
dengan cara kita membacanya.
Morphing
Huruf dapat berubah menjadi elemen non-tipografi. Ini dapat digunakan dalam
arti metaforis atau untuk transisi antara kata-kata dan elemen grafis. Teknik ini
biasanya menggunakan software seperti Adobe After Effect, namun ada
keterbatasan untuk Adobe Animate, karena di dalam softwarenya sendiri tidak
dibekali beberapa plug in seperti di After Effect, namun mungkin kita dapat
menggantinya dengan teknik masking yang mungkin hasilnya tidak sekompleks yang
kita inginkan.
Arc/Path Motion
Prinsip ini mirip dengan Arc yang ada di 12 prinsip animasi, jadi terdapat garis
bujur yang tidak terlihat, namun akan terasa ketika dianimasikan. Tipografi yang
sudah ada, bergerak sesuai dengan garis busurnya.
Signaling Motion
Gerakan halus yang menandakan akan muncul gerakan yang lebih besar. Ini
efektif untuk menarik mata audience dari titik awal animasi. Bergerak dengan object
yang kecil berlanjut dengan object yang lebih besar atau ke intinya.
Prinsip Kinetic Typography
Pertahankan Relativitas — Unsur-unsur tipografi sendiri bergerak relatif satu
sama lain. Semua unsur yang ada di dalam tipografi tidaklah terbatas, bisa saja
gerakannya yang sedikit random/acak atau bentuknya yang sedikit berbeda.
Harus dapat Dibaca — Kemudahan membaca secara akurat dapat
mempermudah memahami teks secara digital. Dengan kata lain, teks yang mudah
dibaca tergantung pada kontennya (kerumitan kosa kata) dan presentasinya
(seperti aspek tipografi seperti ukuran font, tinggi garis, dan panjang garis).
Durasi Effect — Durasi dari efek harus cukup untuk membangkitkan emosi,
pemahaman, atau respons yang ditujukan untuk audience, tetapi jangan gunakan
durasi yang terlalu panjang untuk mrmbuat efeknya, cukup durasi yang singkat
untuk membuat audience terpukau.
top related