infeksi 2013

Post on 24-Jul-2015

52 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

DISUSUN OLEH : TITIK LESTARI

Infeksi adalah proses invasif oleh MO dan berproliferasi di dalam jaringan tubuh yang menyebabkan sakit

Kuman ( bakteri, virus, protozoa maupun jamur) mempunyai mekanisme dalam menyerang sel inangnya

kuman tersebut bisa menginfeksi melalui 4 tahap yaitu:1. Adhesi (menempel)2. Kolonisasi (berbiak)3. Penetrasi (masuk ke tubuh)4. Invasi (menyebar ke seluruh tubuh sambil

berbiak)

Adalah reaksi tubuh melawan injuri atau iritasi

Tidak sama dengan INFEKSIBerhubungan dengan JARINGAN yang HIDUP

Kata yang berakhiran ITISMisal : gingivitis,, pulpitis, nephritis

Reaksi pembuluh darah yang mengakibatkan akumulasi cairan dan leukosit pada jaringan ekstravaskuler

Berhubungan proses repair thd cedera

Dasarnya bersifat protektifMemiliki 5 cardinal Signs

Tergantung pada :- mikroorganisme, - source atau sumber, - portal of exit, - mode of transmition, - portal of entry dan - susceptible host.

GROSS :

DolorDolor adalah rasa nyeri, terasa pada jaringan yang mengalami

infeksi. terjadi karena sel yang mengalami

infeksi bereaksi mengeluarkan zat tertentu sehingga menimbulkan nyeri.

Rasa nyeri mengisyaratkan bahwa terjadi gangguan atau sesuatu yang tidak normal [patofisiologis]

Kalor adalah rasa panasterjadi karena tubuh mengkompensasi aliran darah lebih banyak ke area yang mengalami infeksi untuk mengirim lebih banyak antibody dalam memerangi antigen atau penyebab infeksi

= pembengkakan. Pada area yang mengalami infeksi akan mengalami pembengkakan karena peningkatan permeabilitas sel dan peningkatan aliran darah.

Rubor adalah kemerahan, terjadi pada area yang mengalami infeksi karena peningkatan aliran darah ke area tersebut sehingga menimbulkan warna kemerahan.

Fungsio laesa adalah perubahan fungsi dari jaringan yang mengalami infeksi.

demam, malaise, anoreksia dan nausea,

vomiting, sakit kepala dan diare.

1. Usia ( bayi: immature system immune pada usia 2-3 bulan IgG, lansia: terjadi kelemahan system immune).

2. Heriditas (kelainan bawaan berupa rendahnya serum immunoglobulin).

3. Status imunisasi (status imun lengkap atau tidak ini berhubungan dengan infeksi yang timbul)

4. Terapi yang sedang dijalani (radiasi atau chemotherapy menyebabkan penekanan pembentukan sel-sel darah)

5. Status nutrisi (status nutrisi yang kurang baik memudahkan tubuh daya tahan rendah, berkaitan dengan tidak seimbang proses metabolism dalam tubuh sehingga akan mempengaruhi sintesa protein)

6. Kelelahan (dapat mempermudah timbulnya infeksi akibat tubuh mudah rentan terhadap penyakit)

7. Stres (mengakibatkan peningkatan cortisone, selanjutnya berakibat pada penurunan anti inflamasi)

Dikarenakan perubahan pada pembuluh vaskuler yang kecil

PMN dan MN menuju area yang ada jejas/injuri

1. Peradangan serosaDitandai : extravasasi cairan protein

selSebagian besar peradangan akut

bermula sebagai bentuk serosaKomponen eksudat : cairan bening

plasma darah  menandakan peradangan derajat

ringan terjadi bila adanya iritasi ringan pada

membrana mukosa dan serosa  

Ditandai : eksudasi plasma fibrinogenKomponen utama eksudat : fibrinMenandakan peradangan akut dengan

kerusakan vasculer yang cukup hebatJaringan tampak kaku, kusam, dengan

warna putih – kuning ( karena kandungan fibrin)

Lapisan fibrin pada membrana mukosa sering membentuk ‘pseudo-membran

Biasanya terjadi pada organ yg banyak kapilernya

Menandakan peradangan perakut hebat

Makroskopis : organ mengalami perdarahan

Mikroskopis : banyak eritrosit diluar vasculer

 Komponen utama eksudat : darah

Komponen eksudat: “mukus” yang mengandung fibrin, sel debris, jaringan nekrosis,komponen sel darah

Warna mukus: bervariasi, tergantung komponen dominasi

Biasanya peradangan ini terjadi di saluran cerna, saluran reproduksi, maupun saluran respirasi

4. Peradangan Katarrhal 

Ditandai : keluarnya neutrofil & pembentukan pus.

Komponen utama eksudat: nanah/pus dengan kandungan: neutrofil, sel debris, jaringan nekrotik kuman

Konsistensi bisa cair, semisolid, gelatinous

Proses pembentukan nanah: supurasiBakteri pembentuk nanah/pus:

Cellulitis : eksudat purulen pada jaringan sub kutan

Abses : kumpulan nanah/pus di dalam organ

Pustula : kumpulan nanah/pus pada epidermis

Mukopurulen : nanah/pus dalam bentuk mukus

Fibrinopurulen : nanah/pus bercampur fibrin

6. Peradangan Granulomatosa Komponen eksudat: granul, yang

umum pada peradangan kronis

Serosa Purulenta

1. Berdasarkan derajat keparahana. Mild

= Peradangan derajat ringan - Jaringan sedikit mengalami

cidera - Daerah radang sedikit

mengalami          hiperemis, edema, eksudasi

Vasodilation; mis : histamine, nitric oxide.

Vasoconstriction; mis : thromboxane.

Increase vessel permeability; Mis : histamine, bradykinin.

Produce pain; Mis : bradykinin Produce fever; Mis : IL-1, T N F Chemotactic; Mis : IL8

b. Moderate = peradangan derajat sedang- jaringan yang meradang lebih luas dari mild

 - vaskularisasi jelas- Peningkatan infiltrasi sel-sel radang

c. Severe= Peradangan derajat hebat- Jaringan yang mengalami radang luas- Vascularisasi sangat jelas - Eksudasi dan peningkatan leukosit didaerah radang sangat nyata

a.Peradangan Lokal= Peradangan yang terjadi terlokalisasi

pada satu tempat sajab. Peradangan Multifokal

= Peradangan terlokalisasi yang terjadi pada berbagai tempatc. Peradangan Difusa

= Peradangan yang terjadi menyeluruh pada suatu organ

a.Peradangan Perakut= peradangan yg berlangsung sangat cepat- berlangsung: menit – beberapa jam- disebabkan : agen yg sangat poten- kematian dapat terjadi tanpa didahului

adanya gejala klinis- contoh : Avian Influenza

= Peradangan yang terjadi dalam kurun waktu 6 jam sampai beberapa hari- Peradangan dapat sembuh atau dapat pula

menimbulkan kematian - Ciri ‘panca radang’ dapat teramati dg jelas- Mikroskopis : adanya perdarahan lokal,

edema, sel neutrofil dominan dan sedikit limfosit

 

= Peradangan yg berlangsung beberapa minggu

- disebabkan : agen yg kurang poten- biasanya berakhir dengan

kesembuhan- pada daerah radang : makrofag, sel

plasma, limfosit, giant cell.- proliferasi fibroblast minimal

= Peradangan yang berlangsung berminggu-minggu sampai tahunan

- agen mampu bertahan terhadap sistem pertahanan tubuh

 - sel radang yang dominan : limfosit, makrofag, giant cell.

 - contoh : TBC, kemasukan benda asing

Agen asing dinetralisirSel-sel radang berkurangEksudasi cairan berkurang               Permiabilitas vaskuler normalRegenerasi sel-sel jaringan

I  Fase Inflammasia. Homeostatis = terjadi vasokontriksi

oleh         media catekolamin dan prostaglandin diikuti terjadinya agregasi platelet serta proses aktifitas thromboplastin (clotting)

b. Inflammasi = terjadinya vasodilatasi kapiler-kapiler sekitar daerah radang, aktivasi sel-sel radang sampai proses fagositosis

a. GRANULASI     tersusunnya colagen primer di daerah

luka/radang, diikuti pelapisan oleh fibroblast

    terjadinya proses angiogenesisb. KONTRAKSI     matrik yang tersusun oleh colagen

dan fibroblast mengadakan kontraksi menarik tepi luka untuk menutup luka

c. EPITHELIALISASI pertumbuhan sel-sel epithel

Terbentuknya colagen baru/colagen sekunder yang lebih kuat menutupi luka

Terbentuknya “scar” /jaringan parut sebagai jaringan penyambung

Jaringan yang mudah mengalami regenerasi : kulit, saluran cerna, gusi

Organ yang mudah mengalami regenerasi, asalkan bentuk jaringan masih baik saat meradang : hati, sel-sel kelenjar

Sel-sel yang sangat sulit mengalami regenerasi : jantung,. otak

1. Kesembuhan PrimerTerjadi pada luka, di mana tepi luka mudah ditautkan. Contoh : luka insisi saat bedah

2. Kesembuhan SekunderTerjadi pada luka, yang tepinya sulit ditautkan dan biasanya disertai terbentuknya jaringan granulasi yang cukup banyak. Contoh : luka karena trauma, luka yang dalam

ada/tidaknya suplai darahStatus gizi individu ( protein ; vit.C )Ada/tidaknya infeksiAda/tidaknya diabetes melitusSedang dalam pengobatan

glukokortikoidKadar sel darah putih dalam

sirkulasi 

top related