i daftar isi peraturan daerah kabupaten nganjuk
Post on 30-Dec-2016
239 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
DAFTAR ISI
PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NGANJUK TAHUN 2014-2018
i
Daftar Isi i Daftar Tabel ii Daftar Grafik iii BAB I PENDAHULUAN I/ 1-13 1.1. Latar Belakang I/ 1-13 1.2. Dasar Hukum Penyusunan I/ 3-13 1.3. Hubungan Antar dokumen I/ 8-13 1.4. Sistematika Penulisan
I/ 10-13
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II/ 1-72 2.1. Aspek Geografis dan Demografis II/ 1-72 2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat II/ 16-72 2.3. Aspek Pelayanan Umum II/ 35-72 2.4 Aspek Daya Saing Daerah II/ 68-72
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH III/ 1-20 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu III/ 2-20 3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu III/ 9-20 3.3. Kerangka Pendanaan III/ 15-20
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS IV/ 1-36 4.1. Permasalahan Pembangunan IV/ 1-36 4.2. Isu-Isu Strategi IV/28-36 BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN V/ 1-7 5.1. Visi V/ 1-7 5.2 Misi V/ 2-7 5.3.
Tujuan dan Sasaran V/ 4-7
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN VI/ 1-11 BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH VII/ 1-23
7.1. Urusan Wajib VII/ 1-23 7.2. Urusan Pilihan VII/18-23 BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG
DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN VIII/1-1
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH IX/1-14 BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN X/ 1-2 10.1. Pedoman Transisi X/ 1-2
10.2. Kaidah Pelaksanaan X/ 1-2 LAMPIRAN 1.1 s/d 1.6 1-19 LAMPIRAN 2.1 s/d 2.6 20-48 LAMPIRAN 3.1 s/d 3.6 49-66 LAMPIRAN 4.1 s/d 4.6 68-90
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Ketinggian dan Luas Wilayah Kabupaten Nganjuk Perkecamatan (Berdasarkan Podes 2008)
II/ 2-72
Tabel 2.2 Statistik Geografis Kabupaten Nganjuk Tahun 2011-2012
II/ 3-72
Tabel 2.3 Jenis Tanah Menurut Kecamatan II/ 5-72 Tabel 2.4 Lokasi dan Banyaknya Hari Hujan Per Kecamatan
2012 II/ 6-72
Tabel 2.5 Luas Lahan Kritis Tahun 2012 II/ 8-72 Tabel 2.6 Jumlah Penduduk Kabupaten Nganjuk II/ 9-72 Tabel 2.7 Jumlah Penyebaran Penduduk per Kecamatan II/ 10-72 Tabel 2.8 Kepadatan penduduk per kecamatan II/ 11-72 Tabel 2.9 Jumlah Pemeluk Agama Kabupate Nganjuk Tahun
2012 II/ 11-72
Tabel 2.10 Penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur hasil olah Susenas Tahun 2012
II/ 13-72
Tabel 2.11 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nganjuk Atas Dasar Harga Berlaku (Juta Rupiah)
II/ 17-72
Tabel 2.12 Kontribusi per sektor Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nganjuk Menurt Harga Berlaku Tahun 2000 (Juta Rupiah)
II/ 17-72
Tabel 2.13 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nganjuk Menurut Harga Konstan Tahun 2000 (Juta Rupiah)
II/ 18-72
Tabel 2.14 Kontribusi per sektor Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nganjuk Menurt Harga Konstan Tahun 2000 (Juta Rupiah)
II/ 18-72
Tabel 2.15 Pertumbuhan Sektoral PDRB Kabupaten Nganjuk Menurut Harga Konstan Tahun 2000 ( % )
II/ 21-72
Tabel 2.16 Data komponen IPM Tahun 2008 – 2011 II/ 25-72 Tabel 2.17 Tingkat Keberhasilan Bidang Pendidikan Tahun 2008 -
2012 II/ 26-72
Tabel 2.18 Indikator Bidang Kesehatan II/ 27-72 Tabel 2.19 Jumlah Balita Gizi Buruk Tahun 2008 – 2012 II/ 27-72 Tabel 2.20 Jumlah realisasi perusahaan berjamsostek dan yan
menerapkan K3 TAhun 2009-2012 II/ 28-72
Tabel 2.21 Ketenagakerjaan sampai Tahun 2012 (Pencari Kerj yang Ditempatkan Menurut Tingkat Pendidikan)
II/ 29-72
Tabel 2.22 Pencari Kerja dan Lowongan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012
II/30-72
Tabel 2.23 Jumlah Lowongan Baru Yang Terdaftar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012
II/31-72
Tabel 2.24 Ketenagakerjaan Tahun 2008-2012 II/33-72 Tabel 2.25 Organisasi Kesenian Menurut jenis Kesenian tahun
2009 - 2012 II/34-72
Tabel 2.26 Angka Putus Sekolah SD/MI dan SMP/MTs di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
II/36-72
Tabel 2.27 Rata - Rata Nilai UN dan UASB di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
II/37-72
Tabel 2.28 Rasio Murid terhadap Guru dalam 5 tahun terakhir II/37-72
Tabel 2.29 Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kab. Nganjuk 2008 - 2012
II/38-72
Tabel 2.30 Jumlah Tenaga Medis Tahun 2012 II/39-72 Tabel 2.31 Prasarana jalan dan jembatan Kondisi Tahun 2008-
2012 II/40-72
Tabel 2.32 Jumlah Jembatan di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
II/41-72
Tabel 2.33 Perkembangan Jaringan Irigasi di Kabupaten Nganjuk Tahun 2009-2013
II/41-72
Tabel 2.34 Prasarana Air Bersih Perpipaan dan Pemugaran Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
II/42-72
Tabel 2.35 Capaian Kinerja Urusan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk tahun 2008-2012
II/43-72
Tabel 2.36 Ketersediaan Dokumen Perencanaan di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
II/44-72
Tabel 2.37 Jumlah Ijin Trayek Yang Dikeluarkan Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
II/45-72
Tabel 2.38 Perkembangan Transportasi Darat (Trayek Angkutan Umum) Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
II/46-72
Tabel 2.39 Peningkatan Pelayanan Prasarana Jalan Untuk Kelancaran Dan Keselamatan Lalu Lintas Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
II/46-72
Tabel 2.40 Volume Sampah Yang Tertangani di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012.
II/48-72
Tabel 2.41 Rasio TPS Terhadap Jumlah Penduduk di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
II/48-72
Tabel 2.42 Jumlah Aset Tanah Pemda Yang sudah Bersertifikat Tahun 2008-2012
II/49-72
Tabel 2.43 Kepemilikan KTP dan Akte Kelahiran di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012.
II/50-72
Tabel 2.44 Persentase Peserta KB Aktif II/51-72 Tabel 2.45 Persentase Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial Nganjuk di Kabupaten Tahun 2008-2012 II/52-72
Tabel 2.46 Ketenagakerjaan Sampai Tahun 2012 (Jumlah Pencari Kerja dan Lowongan Kerja)
II/52-72
Tabel 2.47 Jumlah Lowongan Yang Terdaftar Persektor Lapangan Tahun 2009 -2012
II/53-72
Tabel 2.48 Pencari Pekerjaan Berdasarkan Pendidikan Tahun 2009 -2012
II/53-72
Tabel 2.49 Capaian Kegiatan Pengembangan Kualitas Sumber Daya Tenaga Kerja
II/54-72
Tabel 2.50 Jumlah Grup Kesenian di Kabupaten Nganjuk tahun 2008-2012
II/56-72
Tabel 2.51 Jumlah Cabang Olah Raga berprestasi di Kabupaten Nganjuk tahun 2008 - 2012
II/56-72
Tabel 2.52 Data Pegawai yang telah mengikuti diklat di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
II/57-72
Tabel 2.53 Ketersediaan Bahan Pangan serta penyaluran Raskin II/58-72
di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 Tabel 2.54 Jumlah Pengurus yang telah mengikuti Pelatihan
BUMDES di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 II/59-72
Tabel 2.55 Tersediaan Dokumen Statistik di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
II/59-72
Tabel 2.56 Pengelolaan Arsip SKPD Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
II/60-72
Tabel 2.57 Capaian Kinerja Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
II/61-72
Tabel 2.58 Jumlah Pengunjung dan Buku Perpustakaan II/62-72 Tabel 2.59 Produktifitas Pertanian Tanaman Pangan,
Perkebunan, Ternak dan Perikanan di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
II/63-72
Tabel 2.60 Luas Hutan Menurut Kecamatan dan Fungsinya 2012 II/ 64-72 Tabel 2.61 Perkembangan Unit Usaha di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2008-2012 II/ 67-72
Tabel 2.62 Perkembangan Usaha Sektor Industri dan Kontribusinya terhadap PDRB Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
II/ 67-72
Tabel 2.63 Jumlah Transmigran Umum yang diberangkatkan di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012.
II/ 68-72
Tabel 2.64 Perkembangan Ekonomi Makro Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
II/ 69-72
Tabel 2.65 Fasilitas Wilayah/Infrastruktur Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
II/ 70-72
Tabel 2.66 Sumber Daya Manusia Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
II/ 71-72
Tabel 2.67 Data Ketenagakerjaan Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
II/ 72-72
Tabel 3.1 Perkembangan pendapatan Daerah Tahun 2008-2012 III/ 3-20 Tabel 3.2 Tren Perkembangan Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Nganjuk Tahun 2008 – 2012 III/ 4-20
Tabel 3.3 Komposisi Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2008 – 2012
III/ 5-20
Tabel 3.4 Perkembangan Belanja Daerah Tahun 2008 - 2012 III/ 7-20 Tabel 3.5 Pembiayaan Daerah Kabupaten Nganjuk tahun 2008-
2012 III/ 9-20
Tabel 3.6 Proyeksi/Target Pendapatan Kabupaten Nganjuk Tahun 2014 s.d tahun 2018
III/ 1 6-20
Tabel 3.7 Tabel 8.1 Tabel 8.2 Tabel 8.3 Tabel 8.4 Tabel 8.5
Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014 s.d Tahun 2018 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Kabupaten Nganjuk Misi Pertama Penetapan Indikator Kinerja Daerah Kabupaten Nganjuk Misi Kedua Penetapan Indikator Kinerja Daerah Kabupaten Nganjuk Misi Ketiga Penetapan Indikator Kinerja Daerah Kabupaten Nganjuk Misi Keempat Penetapan Indikator Kinerja Daerah Kabupaten Nganjuk Misi Kelima
III/ 17-20 VIII/ 1-20 VIII/ 7-20 VIII/11-20 VIII/14-20 VIII/18-20
DAFTAR GRAFIK
Grafik 2.1 Struktur penduduk Kabupaten Nganjuk
menurut jenis kelamin dan kelompok umur Tahun 2012
II/12-72
Grafik 2.2 Perkembangan kontribusi 4 sektor terbesar PDRB ADHB Kabupaten Nganjuk
II/19-72
Grafik 2.3 Pertumbuhan PDRB ADHB dan ADHK tahun 2008-2012
II/20-72
Grafik 2.4 Perbandingan pertumbuhan ekonomi Kab. Nganjuk, Nasional dan Propinsi Jawa Timur Tahun 2008 - 2012
II/22-72
Grafik 2.5 Perbandingan Besar Inflasi Kabupaten Nganjuk dan Propinsi
II/23-72
Grafik 2.6
Perkembangan pendapatan Perkapita Penduduk Kabupaten Nganjuk Tahun 2008 – 2012
II/24-72
Grafik 2.7 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2008-2012
II/25-72
Grafik 2.8 Grafik 2.9
Jumlah Pengunjung Obyek Wisata 2008-2012 Pendapatan Asli Daerah Dari Obyek Wisata
II/65-72 II/66-72
Grafik 3.1 Tren Perkembangan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2008 – 2012
III/ 5-20
Grafik 3.2 Tren Perkembangan Belanja Pegawai dibandingkan dengan total Belanja Daerah Dalam APBD Kabupaten Nganjuk Tahun 2008 – 2012
III/ 8-20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab I/1-13
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018 disusun sebagai konsekuensi
terbitnya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 serta Undang-
Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah. Di dalam ketiga peraturan
perundang-undangan dimaksud disebutkan bahwa penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) didasarkan pada
penjabaran dari Visi, Misi Kepala Daerah. Penyusunan RPJMD Kabupaten
Nganjuk mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
Nasional dan RPJMD Propinsi yang di dalamnya memuat sasaran-sasaran
pokok yang harus dicapai, arah kebijakan, program-program pembangunan
dan kegiatan pokok pembangunan daerah kurun waktu lima tahun
mendatang.
Penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, lebih mengutamakan pelaksanaan desentralisasi yang memberikan
keleluasaan dan sebagian besar kewenangan kepada daerah dalam
menyelenggarakan otonomi daerah. Keleluasaan tersebut adalah dalam hal
kewenangan untuk menentukan dan melaksanakan kebijakan menurut
prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi. Oleh karena itu, dalam
implementasinya pelaksanaan otonomi daerah tersebut harus terencana dan
sinergis dengan perencanaan pemerintahan yang lebih tinggi dengan tidak
menghilangkan nilai kekhasan dari setiap daerah.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab I/2-13
Dalam rangka menjamin adanya konsistensi dan sinkronisasi
dengan dokumen perencanaan pembangunan yang lebih tinggi, penyusunan
RPJMD memperhatikan amanat Peraturan Presiden RI Nomor 5 Tahun
2010 tentang RPJM Nasional Tahun 2010-2014 dengan tetap mendasarkan
pada kondisi dan potensi daerah serta aspirasi yang tumbuh dan
berkembang di tengah-tengah masyarakat. Dengan demikian akan terjalin
keterkaitan (benang merah) dengan dokumen perencanaan pembangunan
yang lebih tinggi dan terdapat kesesuaian dengan kondisi dan potensi
daerah serta aspirasi masyarakat, yang selanjutnya akan mempermudah
pengembangan “sharing” pembiayaan dengan pemerintah pusat.
RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018 ini akan digunakan
sebagai pedoman dan landasan dalam menetapkan skala prioritas Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang selanjutnya akan menjadi pedoman
dalam penyusunan RAPBD. Penentuan periode 2014 - 2018 dalam RPJMD
Kabupaten Nganjuk didasarkan pada masa kerja Bupati Nganjuk masa bakti
Tahun 2013-2018 dengan alasan RPJMD ini merupakan tolak ukur kinerja
Kepala Daerah.
RPJMD disusun berdasarkan pedoman sebagaimana dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah. Dalam Peraturan Pemerintah tersebut disebutkan
bahwa perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan
tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku
kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber
daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam
suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu. oleh karena
itu RPJMD sebagai bagian dari sistem perencanaan tersebut, dalam proses
penyusunannya harus melibatkan seluruh unsur pemangku kepentingan di
Kabupaten Nganjuk. RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018 akan
berisi Visi, Misi, Tujuan, Sasaran serta Program Daerah berikut dengan
pendanaan indikatif. RPJMD tersebut merupakan penjabaran dari Visi dan
Misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih.
Untuk menjamin pelaksanaan RPJMD secara baik maka
penyelenggaraan kepemerintahan yang baik (good governance) merupakan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab I/3-13
prasyarat bagi setiap penyelenggara pemerintahan Daerah untuk
mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita - cita
bangsa dan negara. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan penerapan
dan pengembangan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, dan
nyata. Sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan
pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, bersih dan
bertanggung jawab (akuntabel). Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP) yang merupakan instrumen pertanggungjawaban,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM Daerah)
merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi
pemerintah.
1.2. Dasar Hukum Penyusunan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Nganjuk disusun atas dasar:
a) Landasaan Idiil : Pancasila
b) Landasan Konstitusional : Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun
1945.
c) Landasan Operasional :
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 19,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 9)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun
1965 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730);
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3851);
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab I/4-13
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286) ;
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan,
Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);
8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunn Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4700);
10. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4724);
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab I/5-13
11. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4725);
12. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 61 , Tambahan Lembaran Negara Nomor 4846);
13. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (lembaran negara Republik
Indonesia Tahun 2011 nomor 82, tambahan lembaran negara
Republik Indonesia Nomor 5234) ;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja
Pemerintah(lembaran negara Republik Indonesia Tahun 2004 nomor
74 , tambahan lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4405) ;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140,
tambahan Lembaran Negara Nomor 4578);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan(lembaran negara Republik Indonesia Tahun 2006
nomor 96, tambahan lembaran negara Republik Indonesia Nomor
4663) ;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah,
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada
DPRD dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada
Masyarakat (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 19 tambahan
lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4693) ;
18. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan antara Pemerintah ; Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007
Nomor 82, tambahan Lembaran Negara Nomor 4741);
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab I/6-13
19. Peraturan Pemerintah nomor 6 tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara
Tahun 2008 Nomor 19, tambahan Lembaran Negara Nomor 4815);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008
Nomor 21, tambahan Lembaran Negara Nomor4817);
21. Peraturan Presiden RI nomor 5 tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 - 2014 ;
22. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program
Pembangunan Berkeadilan ;
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang diubah kedua kalinya
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 21 tahun 2011 ;
24. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional Dan Menteri Keuangan nomor : 28 tahun 2010; nomor :
0199/m ppn/04/2010 ; nomor : pmk 95/pmk 07/2010 Tentang
Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2010-2014
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 54 tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah ;
26. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 01 Tahun 2009
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2005 - 2025 ;
27. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 38 Tahun 2009
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 - 2014 ;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab I/7-13
28. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 05 Tahun 2012
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur Tahun
2011 - 2031(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2012
Nomor 3 Seri D);
29. Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 14 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kabupaten Nganjuk Tahun 2005 - 2025 (Lembaran Daerah
Kabupaten Nganjuk Tahun 2008 Nomor 19 Seri E);
30. Peraturan Daerah Kabupaten Madiun Nomor 16 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Madiun Tahun 2009-2013 (Lembaran Daerah Kabupaten
Madiun Tahun 2008 Nomor 08 Seri E);
31. Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor 10 Tahun 2010
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Ponorogo Tahun 2011-2015 (Lembaran Daerah
Kabupaten Ponorogo Tahun 2010 Nomor 06 Seri E);
32. Peraturan Daerah Kabupaten Kediri Nomor 10 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kediri Tahun 2011-2015 (Lembaran Daerah Kabupaten
Kediri Tahun 2010 Nomor 11 Seri E);
33. Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 11 Tahun 2013
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Bojonegoro Tahun 2014-2018 (Lembaran
Daerah Kabupaten Bojonegoro Tahun 2008 Nomor 08 Seri E);
34. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 5 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Jombang Tahun 2009-2013 (Lembaran Daerah
Kabupaten Jombang Tahun 2008 Nomor 04 Seri E);
35. Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 02 Tahun 2011
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Nganjuk 2010 -
2030(Lembaran Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2011 Nomor 05
Seri E);
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab I/8-13
36. Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 02 Tahun 2012
tentang Tata Cara Penyusunan RPJPD, RPJMD, Rencana Strategis
SKPD, RKPD dan Rencana Kerja SKPD(Lembaran Daerah
Kabupaten Nganjuk Tahun 2012 Nomor 02 Seri E);
1.3. Hubungan Antar Dokumen
1.3.1. Hubungan RPJMD dengan RPJMN Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, RPJMD harus mengacu dan
selaras dengan RPJP dan RPJM Nasional karena keberhasilan
pembangunan di daerah seperti yang direncanakan akan menjadi bagian
dari keberhasilan pembangunan nasional.
Rencana Pembangunan Nasional dalam kurun waktu 5 tahun (2010-2014)
yang tertuang dalam RPJM Nasional menjadi perhatian Pemerintah
Kabupaten Nganjuk dalam merancang pembangunan di daerah sesuai
kondisi daerah. Substansi tujuan pembangunan nasional lima tahunan untuk
kesejahteraan rakyat menjadi inti dari rencana pembangunan sebagaimana
tertuang dalam RPJMD Tahun 2014-2018 yang selanjutnya dirinci dalam
rencana tahunan dalam RKPD.
1.3.2. Hubungan RPJMD dengan RPJPD RPJMD Tahun 2014-2018 merupakan RPJMD Ketiga dari tahapan
pelaksanaan RPJPD Tahun 2005-2025. Oleh sebab itu, penyusunan RPJMD
selain menjabarkan visi, misi dan program Kepala Daerah periode Tahun
2014-2018, juga berpedoman pada visi, misi dan arah kebijakan yang
termuat dalam RPJPD Tahun 2005-2025.
1.3.3. Hubungan RPJMD dan RTRW Penyusunan RPJMD memperhatikan dan mempertimbangkan struktur dan
pola penataan ruang yang sesuai dengan RTRW Kabupaten Nganjuk
sebagai dasar untuk menetapkan lokasi program pembangunan yang
berkaitan dengan pemanfaatan ruang daerah di Kabupaten Nganjuk.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab I/9-13
1.3.4. Hubungan RPJMD dengan Renstra SKPD RPJMD menjadi pedoman dalam penyusunan Renstra SKPD yang
berwawasan 5 (lima) tahunan. Renstra SKPD merupakan penjabaran teknis
RPJMD yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional
dalam menentukan arah kebijakan serta indikasi program dan kegiatan
setiap urusan bidang dan atau fungsi pemerintahan untuk jangka waktu
5 (lima) tahunan, yang disusun oleh setiap SKPD di bawah koordinasi Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Nganjuk.
1.3.5. Hubungan RPJMD dengan RKPD Pelaksanaan RPJMD Tahun 2014-2018 setiap tahun dijabarkan ke dalam
RKPD sebagai suatu dokumen perencanaan tahunan daerah yang memuat
prioritas program dan kegiatan dari Rencana Kerja SKPD. RKPD menjadi
acuan dalam pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang) yang dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat
desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten. Selanjutnya SKPD dengan
berpedoman pada Renstra SKPD dan RKPD menyusun rencana kerja
tahunan berupa Rencana Kerja (Renja) SKPD. Gambaran tentang hubungan
antara RPJMD dengan dokumen perencanaan lainnya sebagai kesatuan
sistem perencanaan pembangunan dan sistem keuangan adalah
sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 1.1.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab I/10-13
Gambar 1.1. Hubungan RPJMD Kabupaten Nganjuk Dengan
Dokumen Perencanaan Lainnya
1.4. Sistematika Penulisan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Nganjuk disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN,
1.1. Latar Belakang
1.2. Dasar Hukum Penyusunan
1.3. Hubungan Antar Dokumen
1.4. Sistematika Penulisan
1.5. Maksud dan Tujuan.
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH.
2.1. Aspek Geografis dan Demografis
2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.3. Aspek Pelayanan Umum
3.4. Aspek Daya Saing Daerah.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab I/11-13
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu
3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu
3.2. Kerangka Pendanaan.
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
1.1. Permasalahan Pembangunan
1.2. Isu Strategi
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN.
5.1 V i s i
1.1. M i s i
1.2. Tujuan dan Sasaran
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
6.1 Strategi
6.2. Arah Kebijakan
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH.
7.1 Kebijakan Umum
7.2 Program Pembangunan
BAB VIII
BAB IX
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
9.1. Pedoman Transisi ;
9.2. Kaidah Pelaksanaan ;
LAMPIRAN: 1. Matrik RPJMD 2. Matrik Sasaran dan Target Kinerja RPJMD 3. Rincian Pagu Anggaran Indikatif per Urusan 4. Rincian Pagu Anggaran Belanja Indikatif
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab I/12-13
1.5. Maksud dan Tujuan
1.5.1 MAKSUD
RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018 ini disusun dengan
maksud sebagai berikut :
1. Sebagai penjabaran visi, misi dan program kepala daerah dan
wakil kepala daerah terpilih dengan tetap memperhatikan RPJPD
Kabupaten Nganjuk, RPJMD Provinsi Jawa Timur dan RPJM
Nasional ;
2. Sebagai pedoman atau acuan dalam menetapkan arah kebijakan
pembangunan dan strategi pembangunan daerah dalam kurun
waktu 2014-2018 serta dalam rangka menjamin keberlanjutan
pembangunan jangka panjang dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pada
setiap tahun anggaran selama lima tahun yang akan datang,
sehingga secara bertahap dapat mewujudkan cita - cita
masyarakat Kabupaten Nganjuk ;
3. Menjamin terciptanya integrasi, singkronisasi dan sinergi antar
pelaku pembangunan di Kabupaten Nganjuk serta menjamin
tercapainya penggunaan sumber daya secara efektif, efisien,
berkeadilan dan berkelanjutan ;
4. Menciptakan sinergitas pelaksanaan pembangunan daerah
antar wilayah, antar sektor pembangunan dan antar tingkat
pemerintahan ;
5. Sebagai dasar komitmen bersama antara eksekutif, legislatif dan
pemangku kepentingan pembangunan daerah yang dilaksanakan
dalam kurun waktu lima tahun dalam rangka pencapaian visi dan
misi kepala daerah.
1.5.2 TUJUAN
RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018 ini disusun dengan
tujuan :
1. Tersedianya dokumen RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-
2018 yang menjadi pedoman dalam penyusunan rencana
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab I/13-13
strategis (Renstra) SKPD dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) serta sebagai indikator evaluasi kinerja lima tahunan
pemerintah daerah ;
2. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan melalui
penyusunan rencana kerja dalam rangka mengisi kerangka
regulasi dan kerangka anggaran yang bersifat indikatif ;
3. Menjamin terciptanya integrasi, singkronisasi dan sinergi baik
antar daerah, antar fungsi pemerintah maupun antara pusat dan
daerah ;
4. Menjamin keterkaitan serta konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan ;
5. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat dan pelaku usaha ;
6. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien,
efektif berkeadilan dan berkelanjutan ;
7. Menjaga kesinambungan pembangunan yang dilaksanakan secara
tahunan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/1-72
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1. Aspek Geografis dan Demografis Kabupaten Nganjuk
2.1.1. Kondisi Geografis
Kabupaten Nganjuk merupakan salah satu kabupaten di Provinsi
Jawa Timur yang terletak di bagian barat dari wilayah Provinsi Jawa
Timur pada koordinat 111° 50’ – 112° 13’ Bujur Timur dan 7° 20’ – 7°
50’ Lintang Selatan dengan luas wilayah seluas 122.433,1 ha dengan
batas-batas wilayah administrasi :
• Sebelah utara : Kabupaten Bojonegoro,
• Sebelah selatan : Kabupaten Kediri dan Tulungagung.
• Sebelah timur : Kabupaten Jombang dan Kediri.
• Sebelah barat : Kabupaten Ponorogo dan Madiun.
Secara geografis, wilayah Kabupaten Nganjuk tersebar ke dalam 3
wilayah dataran yaitu 91.144,5 ha (74,44%) terletak di dataran rendah,
25.267,4 ha (20,64%) di dataran sedang dan 6.021,2 ha (4,92%)
merupakan dataran tinggi. Wilayah tersebut tersebar dari selatan
yaitu Gunung Wilis bagian utara hingga kaki gunung Kendeng bagian
selatan. Wilayah Kecamatan di kaki Gunung Wilis diantaranya
Kecamatan Ngetos, Sawahan, Wilangan, Sebagian Kecamatan
Loceret dan Pace Sedangkan di bagian utara yaitu kaki Gunung
Kendeng adalah Kecamatan Ngluyu.
Secara rinci luas wilayah Kabupaten Nganjuk perkecamatan dapat
dilihat pada tabel 2.1 sebagai berikut :
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/2-72
Tabel : 2.1 Ketinggian dan Luas Wilayah Kabupaten Nganjuk Perkecamatan
(Berdasarkan Podes 2008)
Kecamatan
Tinggi dari Permukaan
Laut
Jenis Tanah
Sawah
(Ha )
Kering
(Ha)
Hutan *)
(Ha)
Jumlah Total (Ha)
(1) (2) (3) (4) (5) 1. Sawahan 2. Ngetos 3. Berbek 4. Loceret 5. P a c e 6. Tanjunganom 7. Prambon 8. Ngronggot 9. Kertosono 10. Patianrowo 11. Baron 12. Gondang 13. Sukomoro 14. Nganjuk 15. Bagor 16. Wilangan 17. Rejoso 18. Ngluyu 19. Lengkong 20. Jatikalen
750**) 500**)
85 63 60 47 56 45 40
46**) 46**)
60 54**)
56 70
103 62
155 40 52
1 117.0 1 586.0 2 005.9 2 766.5 2 794.7 4 028.8 2 442.2 1 979.2 1 194.6 1 929.5 2 115.3 3 544.4 2 742.1 1 194.4 2 355.4 1 132.5 4 310.6 1 036.5 1 604.8 1 106.0
2 554.9 1 822.8 1 173.6 1 968.9 1 884.4 3 055.4 1 673.6 3 319.3 1 072.9 1 629.8 1 564.9 2 176.2
796.7 1 064.2 1 155.6
598.5 1 489.2
929.1 1 156.2 1 353.5
7 916.7 2 612.4 1 650.2 2 134.1
166.6 0 0 0 0 0 0
3 873.7 0 0
1 604.3 3 332.9 9 366.5 6 649.3 5 956.3 1 744.0
11 588.6 6 021.2 4 830.0 6 869.2 4 845.7 7 084.2 4 115.8 5 298.5 2 267.5 3 559.3 3 680.2 9 594.3 3 538.8 2 258.6 5 115.3 5 063.9
15 166.3 8 614.9 8 717.3 4 203.5
Jumlah / Total 42 986.4 32 439.7 47 007.0 122 433.1
Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka Tahun 2013 **) sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka 2002
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/3-72
Gambar 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Nganjuk
Tabel 2.2.
Statistik Geografis Kabupaten Nganjuk Tahun 2011-2012
Uraian
Satuan 2011 2012
Luas Tinggi dari Permukaan Air Laut Curah Hujan Tertinggi Hari Hujan Terlama Desa di Pegunungan Desa/kel di Dataran Rendah
Km2 M
MM Hari Desa
Desa/kel
1224,33 39-2300
3669 182 41
243
1 224,33 39-2300
2264 115 41
243 Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka Tahun 2013 2. Topografi dan Geologi
Topografi Kabupaten Nganjuk meliputi, sebelah barat daya merupakan
daerah pegunungan (Gunung Wilis) dengan ketinggian 1.000 sampai
dengan 2.300 m DPL, potensial untuk tanaman perkebunan dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/4-72
holtikultura. Bagian tengah merupakan dataran rendah dengan
ketinggian 39-140 m DPL, merupakan daerah pertanian tanaman pangan
dan holtikultura. Bagian utara merupakan daerah pegunungan
(Pegunungan Kendeng) dengan ketinggian 60-300 m DPL, yang
merupakan daerah hutan jati, lahan potensial untuk tanaman tembakau
dan bahan galian kapur.
Sebagian besar kecamatan berada pada dataran rendah dengan
ketinggian antara 46 meter sampai dengan 95 meter di atas permukaan
laut. Sedangkan 4 (empat) kecamatan berada pada daerah pegunungan
dengan ketinggian 150 meter sampai 750 meter di atas permukaan laut.
Daerah tertinggi terletak di Desa Ngliman Kecamatan Sawahan.
Bila di lihat dari tipe sebaran tanah yang ada, maka wilayah Kabupaten
Nganjuk terbagi ke dalam 3 asal jenis tanah berdasarkan
pembentukannya, yaitu berasal dari Jenis tanah yang pembentukannya
berasal dari material gunung berapi seperti tanah andosol, latosol,
grumosol dan regosol tersebar hampir di seluruh kecamatan-kecamatan,
jenis tanah yang berasal dari endapan aliran sungai yang sering disebut
dengan tanah alluvial di dataran rendah dan tanah yang berasal dari
pelapukan bebatuan besar dengan jenis tanah litosol. Wilayah yang
memiliki jenis tanah tersebut adalah Rejoso dan Ngluyu.
Sebaran jenis tanah ini dapat dilihat pada tabel 2.3.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/5-72
Tabel : 2.3 Jenis Tanah Menurut Kecamatan
Kecamatan Sub Regencies
Jenis Tanah Soil’s Type
(1) (2) 1. Sawahan 2. Ngetos 3. Berbek 4. Loceret 5. P a c e 6. Tanjunganom 7. Prambon 8. Ngronggot 9. Kertosono 10. Patianrowo 11. Baron 12. Gondang 13. Sukomoro 14. Nganjuk 15. Bagor 16. Wilangan 17. Rejoso 18. Ngluyu 19. Lengkong 20. Jatikalen
Andosol, Latosol Andosol, Latosol
Latosol, Gromosol Andosol, Latosol, Gromosol, Aluvial
Latosol, Gromosol, Aluvial Gromosol, Aluvial
Aluvial Aluvial Aluvial
Aluvial, Regosol Aluvial
Aluvial, Regosol Aluvial, Regosol
Gromosol, Aluvial, Regosol Gromosol, Regosol
Latosol, Gromosol, Regosol Latosol, Regosol, Litosol Latosol, Regosol, Litosol
Regosol Aluvial, Regosol
Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka Tahun 2013
3. Hidrologi dan Klimatologi
Secara umum, curah hujan di Kabupaten Nganjuk dibandingkan dengan
wilayah lain di Provinsi Jawa Timur tidak terlalu jauh berbeda. Kabupaten
Nganjuk pada bulan Juni sampai dengan September/Oktober terjadi
musim kemarau dan pada bulan Nopember/Desember sampai bulan Mei
mengalami musim penghujan. Pada bulan-bulan tertentu pada musim
kemarau yaitu bulan Juli - September berhembus angin kencang dari
Gunung Wilis menuju kota Nganjuk, karena itu pula kota Nganjuk
dikenal dengan sebutan kota angin.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/6-72
Tabel : 2.4 Lokasi dan Banyaknya Hari Hujan Per Kecamatan
2012
Kecamatan Banyaknya Curah Hujan (Number of Rain Fall) (MM)
Dpl 2009 2010 2011 2012
1. Sawahan 2. Ngetos 3. Berbek 4. Loceret 5. P a c e 6. Tanjunganom 7. Prambon 8. Ngronggot 9. Kertosono 10. Patianrowo 11. Baron 12. Gondang 13. Sukomoro 14. Nganjuk 15. Bagor 16. Wilangan 17. Rejoso 18. Ngluyu 19. Lengkong 20. Jatikalen
750*) 500*)
85 63 60 47 56 45 40
46*) 46*)
60 54*)
56 100 123 62
155 40 39
1413 1805 1459 1182 1470 1636 1501 1639 2099
- -
1025 -
1091 1223 1081 1674 1837 1492 1821
3 669 3 563 2 772 2 180 2 846 2 752 2 643 2 522 2 702
- -
3 008 -
2 656 2 273 2 388 2 586
780 2 621 2 078
2421 2056 1569 1419 1666 1866 1490 1299 1609
- -
2114 -
1508 928
1240 1869 709
1678 1856
1868 1946 2256 2264 2183 1352 1373 1087 963
- -
1215 -
1687 -
1323 1430 1500 1223 1600
Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka Tahun 2013
*)Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka 2002 S**umber : Dinas PU Pengairan
4. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan merupakan informasi yang menggambarkan sebaran
pemanfaatan lahan. Luas wilayah administrasi Kabupaten Nganjuk
adalah 122.433,1 ha yang terbagi menjadi 20 kecamatan dan 264 desa
20 kelurahan. Tata guna tanah awal tahun 2012 wilayah Kabupaten
Nganjuk meliputi daerah kering 32 439.7 ha meliputi pemukiman seluas
15.344 ha (12,53%), tegal seluas 14.432 ha (11,79%); perkebunan
seluas 260 ha (0,21%); lahan sawah seluas 43.000 ha (35,2%); hutan
seluas 47.007 ha (38,39%); dan lainnya seluas 2.395 ha (1,96%).
Penggunaan lahan di Kabupaten Nganjuk dapat diklasifikasikan menjadi
kampung/permukiman, kebun campur, sawah, tegalan, hutan, tanah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/7-72
tandus, dan lain-lain penggunaan lahan. Dalam kurun waktu lima tahun
terakhir penggunaan lahan tersebut mengalami perubahan. Perubahan
penggunaan lahan yang cukup signifikan terjadi pada jenis tanah sawah.
Alih fungsi lahan sawah tidak hanya pada daerah sub urban, akan tetapi
telah masuk ke daerah pedesaan. Jika ditinjau dari aspek pertanian,
meskipun terjadi perubahan penggunaan lahan sawah namun luas lahan
pertanian yang ada masih mampu untuk mencukupi kebutuhan dan
ketersediaan pangan bagi masyarakat. Namun demikian alih fungsi
lahan tersebut harus dikendalikan secara ketat agar tidak mengancam
potensi pertanian dan ketersediaan bahan pangan.
Selain itu wilayah Kabupaten Nganjuk yang berupa Hutan merupakan
daerah yang berfungsi sebagai daerah penyimpan air dan daerah
penyangga untuk keseimbangan alam. Disamping itu hutan juga dapat
dieksploitasi sehingga memberi manfaat ekonomi, sebagai hutan
produksi.
Luas lahan kritis tahun 2012 sebesar 7.670 ha. Lahan kritis tersebut
dikelompokkan dalam empat tingkat kekritisan, yaitu potensial kritis, agak
kritis, kritis dan sangat kritis.
Lahan kritis di Kabupaten Nganjuk tahun 2012 tersebar di 12 kecamatan,
terdiri dari lahan berpotensi kritis seluas 152 ha, lahan agak kritis seluas
1.281 ha, lahan kritis seluas 5.572 ha dan berkriteria sangat kritis seluas
665 ha.
Lahan kritis terluas berada di Kecamatan Sawahan dengan luas 1.314
ha yang berada pada ketinggian rata-rata 750 m DPL. Luas lahan kritis di
Kecamatan Ngetos mencapai 926 ha yang berada pada ketinggian rata-
rata 550 m DPL dan di Kecamatan lain hanya pada rentang 200-400 ha
dengan rata-rata 60 m DPL. Dibandingkan dengan data tahun 2010,
terjadi penurunan lahan kritis yang cukup signifikan yaitu dari 9105 ha
menjadi 7670 ha. Hal ini menunjukkan lahan kritis sudah dapat
difungsikan menjadi lahan yang potensial untuk lebih produktif dengan
usaha diversifikasi lahan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/8-72
Tabel 2.5 Luas Lahan Kritis Tahun 2012
Kecamatan
Jumlah Total
Critical Land (Ha)
Tingkat Kekritisan (Ha)
Sangat Kritis (Ha)
Agak Kritis (Ha)
Kritis (Ha)
Potensial Kritis (Ha)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Sawahan 2. Ngetos 3. Berbek 4. Loceret 5. P a c e 6. Tanjunganom 7. Prambon 8. Ngronggot 9. Kertosono 10. Patianrowo 11. Baron 12. Gondang 13. Sukomoro 14. Nganjuk 15. Bagor 16. Wilangan 17. Rejoso 18. Ngluyu 19. Lengkong 20. Jatikalen
2536 1335 382 554 598
- - - - - -
265 - -
240 195 285 485 375 420
152 - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
814 324
- 143
- - - - - - - - - - - - - - - -
1314 926 328 351 528
- - - - - -
125 - -
240 195 285 485 375 420
256 85 54 60 70 - - - - - -
140 - - - - - - - -
Jumlah 2012 7670 152 1281 5572 665
Jumlah 2011 9105 920 6552 1481 152
Jumlah 2010 9195 920 6642 1481 152
Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka Tahun 2010-2012
Berdasarkan analisis pemanfaatan lahan di atas, nampak bahwa
sebagian besar wilayah Kabupaten Nganjuk adalah Hutan yaitu sebesar
38,39 persen, kemudian sawah sebesar 35,12 persen dan juga tegal
sebesar 11,79 persen. Meskipun tidak mendominasi pada seluruh
wilayah Kabupaten Nganjuk, tetapi pemanfaatan sebagai sawah
mendominasi 11 kecamatan dari 20 kecamatan di Kabupaten Nganjuk.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/9-72
Wilayah kecamatan yang didominasi pemanfaatan lahannya oleh hutan
ada 8 wilayah kecamatan, dan satu-satu kecamatan yang didominasi
penggunaan lahan kering adalah Kecamatan Ngronggot.
Pemanfaatan hutan yang mencapai 38,39 persen dari seluruh luas
wilayah Kabupaten Nganjuk ini sebagian besar merupakan hutan
produksi yaitu mencapai 97,40 persen dan sisanya sebesar 2,60 persen
merupakan hutan lindung. Maka dengan analisis pemanfaatan lahan di
Kabupaten Nganjuk sebagaimana diuraikan di atas dapat disimpulkan
bahwa berdasarkan pemanfaatan lahan Kabupaten Nganjuk memiliki
core competance (unggulan) daerah sebagai daerah Pertanian dalam
arti luas.
2.1.2. Demografi
1. Penduduk;
Penduduk Kabupaten Nganjuk pada tahun 2012 sebesar 1,025,513
jiwa, dengan perincian 508,456 jiwa penduduk laki - laki dan 516,946
jiwa penduduk perempuan. Dalam lima tahun terakhir ini, jumlah
penduduk Kabupaten Nganjuk bertambah terus, dari 1,000,132 jiwa
pada tahun 2008 menjadi 1,025,513 pada tahun 2012, yang berarti
pertumbuhan Penduduk selama 5 tahun rata-rata sebesar 0.56 persen
(lihat tabel 2.6).
Tabel 2.6 Jumlah Penduduk Kabupaten Nganjuk
Tahun Laki-Laki Perempuan Jumlah Penduduk Tingkat
Pertumbuhan Penduduk (%)
Kepadatan Penduduk (jiwa/km2)
2008 501.688 498.444 1.000.132 0,27% 817
2009 496.351 506.179 1.002.530 0,24% 819
2010 505.265 511.128 1.017.030 1,45% 831
2011 508.923 513.829 1.022.752 0,56% 835
2012 508.567 516.946 1.025.513 0,27% 837
Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka Tahun 2013
Dilihat dari data sebaran penduduk di 20 Kecamatan menunjukkan
bahwa secara jumlah maka penduduk terbesar berada di Kecamatan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/10-72
Tanjunganom, Ngronggot dan Prambon, sedangkan yang terkecil
dimiliki kecamatan Ngluyu, Jatikalen dan Wilangan. Bila dilihat dari
kepadatan penduduk yang ada maka Kecamatan Nganjuk sebagai
pusat kecamatan kota menjadi kecamatan terpadat, disusul
Kecamatan Kertosono dan Prambon.
Tabel 2.7 Jumlah Penyebaran Penduduk per Kecamatan
Kecamatan
Luas wilayah (km2)
Jumlah penduduk tahun
2010 2011 2012
1. Sawahan 11 588.6 36.015 36.218 36.315
2. Ngetos 6 021.2 34.112 34.304 34.396
3. Berbek 4 830.0 53.732 54.035 54.179
4. Loceret 6 869.2 68.909 69.296 69.484
5. P a c e 4 845.7 58.983 59.314 59.476
6. Tanjunganom 7 084.2 108.631 109.242 109.538
7. Prambon 4 115.8 68.524 68.909 69.095
8. Ngronggot 5 298.5 75.084 75.507 75.708
9. Kertosono 2 267.5 52.405 52.700 52.843
10. Patianrowo 3 559.3 40.890 41.120 41.231
11. Baron 3 680.2 48.069 48.340 48.469
12. Gondang 9 594.3 50.027 50.309 50.444
13. Sukomoro 3 538.8 41.566 41.800 41.912
14. Nganjuk 2 258.6 65.917 66.287 66.470
15. Bagor 5 115.3 56.753 57.072 57.227
16. Wilangan 5 063.9 26.910 27.061 27.135
17. Rejoso 15 166.3 66.167 66.539 66.720
18. Ngluyu 8 614.9 13.688 13.765 13.801
19. Lengkong 8 717.3 31.212 31.388 31.472
20. Jatikalen 4 203.5 19.436 19.546 19.598
Jumlah 122 433,1 1.017.030 1.022.752 1.025.513
Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka Tahun 2013
Data kepadatan penduduk dapat dilihat di tabel 2.8 yang menerangkan
kepadatan seluruh wilayah Kecamatan di Nganjuk.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/11-72
Tabel 2.8
Kepadatan penduduk per kecamatan
Kecamatan
Luas
wilayah
Jumlah penduduk per wilayah tahun
2010 2011 2012
1. Sawahan 11 588.6 311 313 313 2. Ngetos 6 021.2 567 570 571 3. Berbek 4 830.0 1.112 1.119 1122 4. Loceret 6 869.2 1.003 1.009 1012 5. P a c e 4 845.7 1.217 1.224 1227 6. Tanjunganom 7 084.2 1.533 1.542 1546 7. Prambon 4 115.8 1.665 1.674 1679 8. Ngronggot 5 298.5 1.417 1.425 1429 9. Kertosono 2 267.5 2.311 2.324 2330 10. Patianrowo 3 559.3 1.149 1.155 1158 11. Baron 3 680.2 1.306 1.314 1317 12. Gondang 9 594.3 521 524 526 13. Sukomoro 3 538.8 1.175 1.181 1184 14. Nganjuk 2 258.6 2.918 2.935 2943 15. Bagor 5 115.3 1.109 1.116 1119 16. Wilangan 5 063.9 531 534 536 17. Rejoso 15 166.3 436 439 437 18. Ngluyu 8 614.9 159 160 160 19. Lengkong 8 717.3 358 360 361
20. Jatikalen 4 203.5 462 465 466 Jumlah 122 433,1 831 835 837
Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka tahun 2013
Dari sisi keagamaan, penduduk di Kabupaten Nganjuk mayoritas (99,14%)
memeluk agama Islam. Penduduk beragama Kristen Katolik sebesar 0,55%,
beragama Kristen Protestan 0,204%, Beragama Hindu 0,039% dan Lain-lain
kepercayaan sebesar 0,063%.
Tabel 2.9 Jumlah Pemeluk Agama Kabupaten Nganjuk Tahun 2012
Pemeluk Agama (jiwa) 2012 %
1. Islam 1.017.190 99,14
2. Katholik 5.786 0,554
3. Protestan 2.125 0,204
4. Hindhu 412 0,039
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/12-72
Pemeluk Agama (jiwa) 2012 %
5. Budha 356 0,034
6. Khong Hu Cu 10 0,001
7. Lain-lain 655 0,063
Jumlah 1.025.513 100,00
Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka tahun 2013
Hasil Sensus Penduduk tahun 2012 menunjukkan bahwa komposisi
penduduk di Kabupaten Nganjuk didominasi oleh penduduk muda dan
dewasa. Namun demikian komposisi penduduk anak-anak dibawah 14 tahun
masih cukup tinggi yaitu 24.62 persen. Sedangkan penduduk pada
kelompok umur 20–24 tahun mengalami penurunan, hal ini bisa dijelaskan
karena sebagian penduduk pada kelompok umur tersebut tinggal diluar
wilayah Kabupaten Nganjuk baik untuk bekerja maupun melanjutkan sekolah
ke Perguruan Tinggi.
Grafik 2.1 Grafik Struktur Penduduk Kabupaten Nganjuk
Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tahun 2012
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/13-72
Tabel 2.10 Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur
Hasil Olah Susenas Tahun 2012
Jenis Pekerjaan dan Pendidikan berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi
Nasional (Susenas) Kabupaten Nganjuk Tahun 2011, persentase jenis
pekerjaan penduduk Kabupaten Nganjuk adalah sebagai beikut : pertanian
sebesar 51,73%, pertambangan dan penggalian 1,54%, industri sebesar
8,14%, listrik gas dan air minum 0,07%, konstruksi 4,52%, perdagangan,
rumah tangga dan jasa akomodasi sebesar 20,98%, transportasi,
pergudangan dan komunikasi 2,49%, lembaga keuangan, real estate, usaha
persewaan dan jasa perusahaan 0,57%, jasa kemasyarakatan, sosial dan
perseorangan 9,95%.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/14-72
Berdasarkan hasil survei susenas Tahun 2012 pendidikan sebagian besar
penduduk Kabupaten Nganjuk 33,46% berijasah SD/SDLB/MI, berijasah
SMP/MPLB ada 19,05%, berijasah SMU/SMULB ada 11,24%, dan ijasah
SMK ada 6,54%, Penduduk yang berijasah Perguruan Tinggi (D.1 samapai
S.3) hanya 5,32%. Sementara 24,39% penduduk tidak memiliki ijasah.
2.1.3. Potensi Pengembangan Wilayah
Berdasarkan kondisi geografis Kabupaten Nganjuk dikenal sebagai
daerah yang mengandalkan sektor pertanian (Agraris). Lahan yang
digunakan sebagai areal persawahan ini mencapai 19.9 persen dari
luas wilayah, belum termasuk untuk sektor perikanan, peternakan,
kehutanan dan perkebunan. Sehingga kawasan strategis di wilayah
kabupaten ditentukan berdasarkan sudut kepentingan yang meliputi :
a. pertumbuhan ekonomi;
b. sosial dan budaya;
c. fungsi dan daya dukung lingkungan hidup; dan
a. Kawasan strategis pertumbuhan ekonomi meliputi :
− kawasan strategis agropolitan lingkar wilis ditetapkan di
kawasan Kecamatan Sawahan, Kecamatan Ngetos dan
kawasan Loceret;
− Kawasan strategis perbatasan Jombang-Nganjuk-Kediri;
− Kawasan jalur jalan Jembatan Kelutan (Nganjuk)-Papar
(Kediri);
− kawasan agropolitan Sukomoro dan sekitarnya;dan
− kawasan strategis sepanjang koridor jalan arteri.
b. Kawasan strategis dari sudut sosial budaya di wilayah
kabupaten, meliputi :
− Candi Lor di Desa Candirejo Kecamatan Loceret;
− Candi Ngetos di Desa Ngetos Kecamatan Ngetos;
− Masjid Al Mubarok dan Makam Kanjeng Jimat berada di
Desa Kacangan Kecamatan Berbek;
− Makam Syekh Suluki berada di Desa Wilangan Kecamatan
Wilangan;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/15-72
− Monumen Jenderal Sudirman berada di Desa Bajulan
Kecamatan Loceret;
− Monumen dan Museum Dr. Sutomo berada di Desa
Ngepeh Kecamatan Loceret;
− Museum Anjuk Ladang berada di Kota Nganjuk;
− Pura Kerta Bhuwana Giri Wilis berada di Desa Bajulan
Kecamatan Loceret.
c. Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya
dukung lingkungan hidup, meliputi Daerah Aliran Sungai (DAS)
Brantas dan sub DAS Widas, kawasan rawan bencana alam
dan bencana gunung berapi berada di Kecamatan Sawahan,
Kecamatan Ngetos, Kecamatan Loceret dan sebagian di
Kecamatan Rejoso.
2.1.4. Wilayah Rawan Bencana
Dengan kondisi topografis Kabupaten Nganjuk yang sepanjang sisi
selatannya berada di lereng gunung wilis, serta di sisi utara
merupakan pegunungan kendeng serta dilalui oleh sungai Brantas
dan Widas. Hal tersebut merupakan potensi yang sangat menjanjikan
namun juga memiliki potensi bencana alam yang cukup beragam,
antara lain :
a. Kawasan rawan longsor dan gerakan tanah, meliputi kawasan
Kecamatan Sawahan, Kecamatan Ngetos dan Kecamatan
Loceret;
b. Kawasan rawan banjir, meliputi wilayah Kecamatan Prambon,
Kecamatan Kertosono, Kecamatan Patianrowo, Kecamatan
Tanjunganom, Kecamatan Pace, Kecamatan Nganjuk,
Kecamatan Lengkong, Kecamatan Gondang, Kecamatan
Sukomoro dan Kecamatan Jatikalen.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/16-72
2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.2.1 Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
Kebijakan otonomi daerah memberikan tanggung jawab Pemerintah
Daerah sebagaimana termaktub dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 dengan mengoptimalkan sumberdaya yang dimiliki di daerah untuk
tujuan otonomi daerah dimaksud yaitu meliputi:
(i) peningkatan kesejahteraan masyarakat,
(ii) peningkatan pelayanan umum (public service), dan
(iii) peningkatan daya saing daerah.
Dalam rangka melaksanakan tanggungjawab itu Pemerintah Daerah
menyelenggarakan urusan pemerintahan dengan prinsip otonomi seluas-
luasnya, baik urusan yang bersifat wajib maupun urusan pilihan. Pemerintah
daerah memiliki local discretion (keleluasaan bertindak) yang lebih besar
untuk menyusun kebijakan daerah guna memberikan pelayanan,
meningkatkan peran serta, prakarsa dan memberdayakan masyarakat agar
tujuan peningkatan kesejahteraan dapat diwujudkan.
Keberhasilan penyelenggaraan pembangunan di daerah dapat diukur
antara lain dengan dua indikator penting, yaitu:
(i) Indikator Makro Ekonomi Regional, yang antara lain meliputi Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) baik Atas Dasar Harga Berlaku
(ADHB) maupun Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) tahun tertentu, laju
pertumbuhan ekonomi, tingkat perkembangan harga (inflasi), tingkat
pendapatan perkapita (PDRB Perkapita), tingkat pengangguran, tingkat
kemiskinan, tingkat ketimpangan pendapatan dan lain sebagainya;
(ii) Indikator Makro Sosial Regional, antara lain berupa indikator Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI),
tingkat pendidikan, derajat kesehatan masyarakat dan kemampuan daya
beli masyarakat.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/17-72
Secara makro ekonomi dapat dilihat dari:
1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menggambarkan jumlah
seluruh nilai produk barang dan jasa yang diproduksi di wilayah
Kabupaten Nganjuk dalam waktu satu tahun. Apabila ditinjau dari segi
pendapatan, merupakan jumlah dari semua pendapatan yang timbul
karena ikut sertanya faktor-faktor produksi dalam proses produksi.
Selama 5 tahun, yaitu dari tahun 2009 - 2013.
Tabel 2.11 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nganjuk
Atas Dasar Harga Berlaku (Juta Rupiah)
No. Sektor / Sub Sektor 2008 2009 2010 2011 2012 (1) (2) (4) (5) (6) (7) (8) 1 PERTANIAN 3.019.270,77 3.240.671,61 3.426.703,13 3.633.471,76 3.908.566,83
2 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 121.731,74 131.734,64 137.221,88 157.835,62 183.023,90
3 INDUSTRI PENGOLAHAN 729.429,66 814.551,33 903.121,48 999.809,59 1.115.851,27 4 LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 54.731,43 61.673,62 68.480,86 74.843,89 82.406,39 5 BANGUNAN 44.465,47 51.312,30 62.854,89 72.304,16 84.705,95
6 PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 2.831.366,13 3.228.752,05 3.834.570,59 4.476.572,43 5.255.795,72
7 ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 197.584,93 216.470,88 243.287,27 266.812,86 294.506,11 8 KEUANGAN 324.894,11 362.633,20 411.130,33 463.023,64 523.582,40 9 JASA-JASA 1.536.789,17 1.725.765,46 1.914.628,07 2.160.779,51 2.440.362,22 JUMLAH PDRB 8.860.263,41 9.833.565,09 11.001.998,50 12.305.453,46 13.888.800,78
Sumber : PDRB Kabupaten Nganjuk, 2013.
Tabel 2.12 Kontribusi per sektor Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Kabupaten Nganjuk Menurut Harga Berlaku Tahun 2000
No Sektor / Sub Sektor 2008 2009 2010 2011 2012 1 Pertanian 34,08% 32,96% 31,15% 29,53% 28,14%
2 Pertambangan dan Penggalian 1,37% 1,34% 1,25% 1,28% 1,32%
3 Insdustri Pengolahan 8,23% 8,28% 8,21% 8,12% 8,03%
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 0,62% 0,63% 0,62% 0,61% 0,59% 5 Bangunan 0,50% 0,52% 0,57% 0,59% 0,61% 6 Perdagangan, Hotel dan
Restoran 31,96% 32,83% 34,85% 36,38% 37,84%
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/18-72
No Sektor / Sub Sektor 2008 2009 2010 2011 2012 7 Angkutan dan Komunikasi 2,23% 2,20% 2,21% 2,17% 2,12%
8 Keuangan 3,67% 3,69% 3,74% 3,76% 3,77% 9 Jasa-Jasa 17,34% 17,55% 17,40% 17,56% 17,57%
Sumber : PDRB Kabupaten Nganjuk, 2013.
Tahun 2010 merupakan tahun penting dari perkembangan PDRB
khususnya dan perekonomian Kabupaten Nganjuk pada umumnya.
Pada tahun 2010, pertama kali selama kurun waktu 2008- 2010 sektor
Perdagangan, Hotel dan Restoran memiliki nilai paling tinggi, bahkan
melebihi sektor Pertanian yang selama bertahun-tahun mulai 2008
sampai dengan 2010 mendominasi angka PDRB ADHB Kabupaten
Nganjuk.
Tabel 2.13 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nganjuk
Menurut Harga Konstan Tahun 2000 (Juta Rupiah)
No. Sektor / Sub Sektor 2008 2009 2010 2011 2012 (1) (2) (4) (5) (6) (7) (8) 1 PERTANIAN 1.757.633,74 1.815.295,30 1.849.841,35 1.905.687,79 1.964.770,03
2 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 63.348,15 64.139,82 66.202,56 71.882,08 782.07,55
3 INDUSTRI PENGOLAHAN 399.322,51 416.521,00 436.272,23 459.160,03 486.968,90 4 LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 24.432,53 26.918,05 28.549,06 30.061,00 31.731,10 5 BANGUNAN 27.121,12 28.722,98 32.087,64 34.210,50 36.587,70
6 PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 1.364.090,44 1.495.327,09 1.665.360,42 1.824.249,77 2.010.092,87
7 ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 97.380,43 102.310,41 109.103,86 114.470,48 123.728,45 8 KEUANGAN 179.950,99 187.420,62 197.954,10 215.304,45 234.992,74 9 JASA-JASA 783.047,59 842.665,31 906.423,57 976.738,66 1.040.972,89 JUMLAH PDRB 4.696.327,50 4.979.320,58 5.291.794,79 5.631.764,76 6.008.052,22
Sumber : PDRB Kabupaten Nganjuk 2013.
Tabel 2.14 Kontribusi per sektor Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Kabupaten Nganjuk Menurut Harga Konstan Tahun 2000
No. Sektor / Sub Sektor 2008 2009 2010 2011 2012 1 PERTANIAN 37,43% 36,46% 34,96% 33,84% 32,70%
2 PERTAMBANGAN PENGGALIAN 1,35% 1,29% 1,25% 1,28% 1,30%
3 INDUSTRI PENGOLAHAN 8,50% 8,37% 8,24% 8,15% 8,11%
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/19-72
No. Sektor / Sub Sektor 2008 2009 2010 2011 2012
4 LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 0,52% 0,54% 0,54% 0,53% 0,53%
5 BANGUNAN 0,58% 0,58% 0,61% 0,61% 0,61%
6 PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORANT 29,05% 30,03% 31,47% 32,39% 33,46%
7 ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 2,07% 2,05% 2,06% 2,03% 2,06%
8 KEUANGAN 3,83% 3,76% 3,74% 3,82% 3,91% 9 JASA-JASA 16,67% 16,92% 17,13% 17,34% 17,33%
Sumber : PDRB Kabupaten Nganjuk, 2013.
Sektor dominan pada PDRB ADHK tahun 2000 adalah Sektor Pertanian,
pada tahun 2008 sampai dengan 2012 terjadi pergeseran sektor
dominan dari pertanian sebesar Rp. 1.964.770,03 juta digeser oleh
sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan nilai mencapai Rp.
2.010.092,87 juta. Sementara itu sektor Jasa-jasa terhadap PDRB 2012
ADHK tahun 2000 mencapai Rp. 1.040.972,89 juta.
Bidang pertanian sebagai mata pencaharian terbesar masyarakat
Kabupaten Nganjuk memiliki kontribusi yang makin kecil baik
berdasarkan harga berlaku maupun harga konstan tahun 2000. Peran
ini diambil alih oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran.
Grafik 2.2 Perkembangan Kontribusi 4 Sektor Terbesar PDRB
ADHB Kabupaten Nganjuk (Persen)
37,43 36,46 34,96 33,84
32,70 29,05 30,03
31,47 32,39
33,46
16,67 16,92 17,13 17,34 17,33
8,50 8,37 8,24 8,15 8,11
2008 2009 2010 2011 2012
Pertanian Perdagangan Jasa-jasa Industri
Sumber : PDRB Kabupaten Nganjuk, 2013.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/20-72
Sementara perkembangan kontribusi sektor Jasa-jasa cenderung
meningkat, dan untuk sektor Industri perkembangan kontribusinya terus
menerus turun. Berdasarkan analisis dominasi sektoral PDRB
Kabupaten Nganjuk baik ADHB maupun ADHK dapat disimpulkan bahwa
Kabupaten Nganjuk memiliki core competance/ unggulan daerah bidang
perdagangan, jasa, industri yang berbasis pada potensi sektor pertanian
dalam arti luas.
Grafik 2.3
Pertumbuhan PDRB ADHB dan ADHK tahun 2008-2012
PERKEMBANGAN PDRB KABUPATEN NGANJUK
0
2000000
4000000
6000000
8000000
10000000
12000000
14000000
TAHUN
JUTA
RU
PIA
H
BERLAKU (Juta Rp) 8860263,4 9833565,09 11001998,5 12305453,47 13888800,82
KONSTAN (Juta Rp) 4646327,5 4979320,58 5291794,8 5631764,77 6017840,05
2008 2009 2010 2011 2012 (*)
2. Pertumbuhan Ekonomi
Laju pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Nganjuk dihitung
dari perkembangan PDRB menurut harga konstan. Selama tahun 2008 -
2012, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nganjuk rata-rata per tahun
adalah sebesar 6,18 persen. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Nganjuk tahun 2008-2012 tersebut per tahun masing-masing adalah 5,99
persen, 6,03 persen, 6,28 persen 6,42 persen, dan 6,68 persen.
Pertumbuhan sektoral paling tinggi adalah sektor Perdagangan, Hotel
dan Restoran dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 9,62 persen per
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/21-72
tahun, kemudian sektor Jasa-jasa dengan pertumbuhan rata-rata
sebesar 7,93 persen per tahun, dan sektor Bangunan yaitu rata-rata 7,46
persen per tahun.
Tabel 2.15 Pertumbuhan Sektoral PDRB Kabupaten Nganjuk
Menurut Harga Konstan Tahun 2000 ( % )
No. Sektor / Sub Sektor 2008 2009 2010 2011 2012 Rata-Rata
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 Pertanian 3,89 3,28 1,90 3,02 3,10 3,04
2 Pertambangan dan penggalian 1,85 1,25 3,22 8,58 8,80 4,74
3 Industri pengolahan 4,70 4,31 4,74 5,25 6,06 5,01
4 Listrik, gas dan air bersih 5,05 10,17 6,06 5,30 5,56 6,43
5 Bangunan 5,62 5,91 11,71 6,62 6,95 7,36
6 Perdagangan, hotel & restoran 7,96 9,62 11,37 9,54 10,19 9,74
7 Angkutan dan komunikasi 5,92 5,06 6,64 4,92 8,08 6,12
8 Keuangan 4,91 4,15 5,62 8,76 9,14 6,52 9 Jasa-jasa 8,80 7,61 7,57 7,76 6,58 7,66
Jumlah PDRB 5,99 6,03 6,28 6,42 6,68 6,28 Sumber : PDRB Kabupaten Nganjuk, 2013.
Sektor Pertanian yang merupakan sebagian besar mata pencaharian
masyarakat Kabupaten Nganjuk, mengalami pertumbuhan yang paling
rendah dibandingkan semua sektor yang ada, yaitu rata-rata sebesar
sebesar 3,04 persen per tahun. Pertumbuhan sektor Pertanian terjadi
penurunan dari tahun 2008 sebesar 3,89 persen menjadi 3,10 persen di
tahun 2012. Kondisi ini disebabkan berkurangnya areal sawah produktif
menjadi kurang produktif dan berkurangnya daya dukung lahan sawah.
Oleh karena itu perlu langkah-langkah nyata untuk mempertahankan
ketahanan pangan di wilayah Kabupaten Nganjuk. Sektor Industri pada
kurun waktu yang sama meningkat rata-rata 5,01 persen per tahun,
dengan pertumbuhan masing-masing tahun sebesar 4,70 persen; 4,31
persen; 4,74 persen; 5,25 persen, dan 6,06. Secara agregat
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nganjuk tahun 2008 hingga tahun
2010 lebih tinggi dari Pertumbuhan ekonomi Propinsi dan nasional,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/22-72
namun semenjak tahun 2010 pertumbuhan ekonomi keduanya berada di
atas pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nganjuk (lihat grafik 2.2);
Grafik 2.4 Perbandingan pertumbuhan ekonomi Kab. Nganjuk, Nasional dan
Propinsi Jawa Timur Tahun 2008 - 2012
Data dari berbagai sumber
3. Inflasi (Tingkat Perkembangan Harga)
Kenaikan bahan bakar minyak pada Tahun 2008 sebagai dampak
kebijakan pemerintah pusat di Kabupaten Nganjuk mengakibatkan inflasi
mencapai 9,30 % dan menurun 4,68% di tahun 2009. Inflasi kembali
naik turun di tahun 2010 - 2012 ke angka 5,28 %; 5,10 % dan 5,68%.
Tingkat inflasi ini tidak lepas dari pengaruh eksternal yang berpengaruh
pada tingkat harga di Jawa Timur selama tahun yang sama yaitu di tahun
2008-2012 (lihat grafik 2.3).
Hal ini menunjukkan perekonomian di Kabupaten Nganjuk masih cukup
baik dalam lima tahun terakhir walaupun inflasi naik turun tetapi tidak
sampai mengurangi kemampuan daya beli masyarakat karena nilai
pertumbuhan masih lebih tinggi dari inflasi. Tingkat inflasi di Kabupaten
Nganjuk Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2012 sebagai berikut:
0
2
4
6
8
10
Nasional
Prop.Jatim
Kab.Nganjuk
Nasional 3,9 4,63 6,2 6,46 6,23
Prop. Jatim 5,94 5,01 6,68 7,22 7,27
Kab. Nganjuk 5,99 6,03 6,28 6,42 6,68
2008 2009 2010 2011 2012
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/23-72
Grafik 2.5
Perbandingan Besar Inflasi Kabupaten Nganjuk dan Propinsi
4. Pendapatan Perkapita Pendapatan perkapita dihitung dengan cara membagi nilai total
pendapatan regional dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.
Tinggi rendahnya perkapita merupakan gambaran kasar tingkat
perekonomian daerah dan tingkat kemakmuran masyarakatnya. Nilai
pendapatan perkapita ini pada umumnya didasarkan atas pendapatan
regional atas dasar harga berlaku. Kabupaten Nganjuk pada Tahun 2008
pendapatan perkapitanya atas dasar harga berlaku adalah Rp. 6.941.100
dan angka sementara pada akhir tahun 2012 menjadi Rp. 10.113.717,30.
Tabel berikut menggambarkan perkembangan pendapatan perkapita
penduduk kabupaten Nganjuk Mulai Tahun 2008 -2012.
Propinsi
0
2
4
6
8
10
Kab. Nganjuk 9,3 4,68 5,28 5,1 5,68
Propinsi 9,66 3,62 6,96 4,09 4,5
2008 2009 2010 2011 2012
infla
si
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/24-72
Grafik 2.6 Perkembangan pendapatan Perkapita Penduduk Kabupaten
Nganjuk Tahun 2008 - 2012
PERKEMBANGAN PENDAPATAN PERKAPITA KABUPATEN NGANJUK
0
2000000
4000000
6000000
8000000
10000000
12000000
TAHUN
JUTA
RU
PIA
H
BERLAKU (Juta Rp) 6941100 7593933,44 8264545,17 9103190,31 10141300
KONSTAN (Juta Rp) 3679087 3845261,48 3975121,17 4166203,76 4394095,8
2008 2009 2010 2011 2012 (*)
2.2.2. KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Indikator kesejahteraan rakyat antara lain diukur dengan dengan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ayang mencerminkan capaian
kemajuan di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Selain dari itu
kesejahteraan masyarakat juga dapat tercermin dari faktor ketenagakerjaan,
Pengangguran dan Kemiskinan.
Angka IPM Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 terus mengalami
kenaikan. IPM Kabupaten Nganjuk Tahun 2008 dengan nilai 69,73 pada
Tahun 2012 IPM Kabupaten Nganjuk sebesar 72,02. Peningkatan IPM yang
konsisten tersebut menunjukkan bahwa program pembangunan yang
dilaksanakan berdampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/25-72
Grafik 2.7
Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2008-2012
69,7370,27
70,7671,43
72,02
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
TAHUN
PER
SEN
IPM NganjukIPM Nganjuk 69,73 70,27 70,76 71,43 72,02
2008 2009 2010 2011 2012 (*)
Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur
Komponen IPM yaitu angka harapan hidup, angka melek huruf, rata-rata
lama sekolah dan pengeluaran perkapita dapat dilihat pada tabel berikut:.
Tabel 2.16 Data komponen IPM
Komponen IPM TAHUN 2008 2009 2010 2011
Angka Harapan Hidup 68,44 68,67 68,89 69,14
Angka Melek Huruf 90,44 90,46 90,48 91,58
Rata-Rata Lama Sekolah 6,83 7,11 7,19 7,29
Pengeluaran Perkapita 625,24 628,01 631,90 634,65
Sumber data BPS Jatim
2.2.2.1 Pendidikan
Selama lima tahun periode implementasi RPJMD Tahun 2009 – 2013,
capaian bidang pendidikan dapat dilihat dari indikator-indikator makin
meningkatnya angka kelulusan di tiap jenjang pendidikan dari SD hingga
SMA, angka putus sekolah dan capaian angka nilai ujian di seluruh jenjang.
Selain itu angka IPM sebagai salah satu tolok ukur keberhasilan ditahun
2008 hingga tahun 2011 mengalami peningkatan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/26-72
Capaian kinerja selama lima tahun terhadap indikator Capaian
pembangunan di bidang pendidikan dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :
Tabel. 2.17 Tingkat keberhasilan bidang pendidikan tahun 2008 -2012
Indikator Satuan 2008 2009 2010 2011 2012
1 Angka Partisipasi Murni
- SD/MI % 98,6 98,7 98,55 99,25 99,25 - SMP/MTs % 80,2 80,41 80,41 82,31 82,41 - SMA/MA/SMK % 42,84 42,85 49,88 54,09 54,19 2 Angka Partisipasi
Kasar
- SD/MI % 109,06 121,9 121,68 123,44 123,54 - SMP/MTs % 84,33 104 104,63 106,56 106,66 - SMA/MA/SMK % 47,5 66,9 65,82 70,16 70,26 3 Angka Putus
Sekolah
- SD/MI % 0,07 0,05 0,04 0,04 0,04 - SMP/MTs % 0,47 0,55 0,04 0,3 0,03 - SMA/MA/SMK % 0,76 0,84 0,9 0,6 0,06 4 Rata - Rata Nilai
UN dan UASB - SD/MI Nilai 7,41 7,35 7,17 6,42 6,86 - SMP/MTs Nilai 6,3 6,45 6,61 6,3 6,74 - SMA/MA/SMK Nilai 4,67 4,67 4 4,63 4,18
2.2.2.2 Kesehatan
Pembangunan bidang kesehatan meliputi seluruh siklus atau tahapan
kehidupan manusia. Bila pembangunan kesehatan berhasil dengan
baik maka secara langsung atau tidak langsung akan terjadi
peningkatan kesejahteraan rakyat. Mempertimbangkan bahwa
pembangunan bidang kesehatan merupakan bagian yang sangat
penting bagi peningkatan SDM, pada calon generasi penerus, sejak
dari kandungan dan balita. Indikator bidang kesehatan selama kurun
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/27-72
waktu tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 adalah sebagaimana
disajikan dalam Tabel 2.18
Tabel 2.18 Indikator Bidang Kesehatan
Indikator Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
Angka kematian bayi 7,91 9,38 12,65 15,57 15,16
Angka kematian ibu melahirkan 155,77 101,59 101,47 132,79 123,44
Persentase Balita Gizi Buruk 0,95 0,88 0,17 0,13 0,08
Persentase Penduduk yang memanfaatkan Puskesmas
45,76 66,58 94,47 71,54 80,21
Persentase Rumah Sehat 43,13 43,13 46,93 46,93 46,93
Angka kematian bayi menunjukkan trend peningkatan bila dibandingkan
dengan tahun 2008. Hal ini terjadi karena proses perhitungan angka
kematian bayi yang mengalami perubahan parameter sehingga rentang
perhitungan menjadi lebih luas. Namun bila dibandingkan dengan
capaian MDGs (23 per 1000 kelahiran hidup) maka angka tersebut
masih lebih kecil. Namun demikian di tahun 2011 hingga 2012 angka
kematian bayi mulai menurun.
Demikian pula angka kematian ibu melahirkan yang standard capaian
MDGs pada angka < 166, maka angka kematian ibu melahirkan berada
di bawah angka tersebut.
Capaian bidang kesehatan yang paling tampak adalah pada penurunan
angka balita gizi buruk, penduduk yang memanfaatkan puskesmas, dan
peningkatan rumah sehat.
Tabel 2.19 Jumlah Balita Gizi Buruk Tahun 2008 – 2012
Balita Gizi
Buruk 2008 2009 2010 2011 2012
Balita Gizi buruk
715 670 550 289 216
Balita Gizi Buruk yang ditangani
650 625 550 289 216
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/28-72
2.2.2.3 Ketenagakerjaan
Peningkatan kesejahteraan di bidang ketenagakerjaan yang dilaksanakan pada 5 tahun yang lalu difokuskan pada peningkatan kepatuhan perusahaan terhadap ketentuan-ketentuan di bidang ketenagakerjaan. Langkah ini dilakukan untuk memberikan kepastian terhadap hak-hak buruh agar dapat diperoleh sebagaimana mestinya. Kebijakan yang diambil diantaranya : a. Meningkatkan kepatuhan perusahaan terhadap Norma Jamsostek;
dan b. Meningkatkan jumlah perusahaan yang menerapkan Norma
keselamatan dan kesehatan kerja; Kedua hal tersebut menjadi sangat penting untuk lebih meningkatkan kepedulian perusahaan terkait dengan jaminan kesehatan pekerja dan pengurangan kecelakaan kerja. Untuk diketahui jumlah perusahaan yang ada di Kabupaten Nganjuk mengalami kenaikan pada tahun 2009 sejumlah 914 menjadi 922 di tahun 2013 (data tabel 2.20).
Tabel 2.20 Jumlah realisasi perusahaan berjamsostek dan yang menerapkan
K3 tahun 2009 -2012
No Perusahaan 2009 2010 2011 2012
Jml % Jml % Jml % Jml %
1 Seluruh perusahaan di Nganjuk
914 919 914 922
2 Perusahaan yang menerapkan Jamsostek
76 8,32% 92 10,0% 108 11,8% 125 13,6%
3 Perusahaan yang menerapkan K3
186 20,4% 214 23,3% 228 24,9% 230 24,9%
Masih tingginya tingkat pengangguran disebabkan karena pertambahan angkatan kerja lebih besar dari pada lapangan kerja, rendahnya kualitas dan ketrampilan tenaga kerja, serta adanya PHK disamping itu juga kurangnya minat pencari kerja untuk berkerja keluar daerah (Batam) maupun keluar negeri. Tingginya Pencari kerja (15.318 orang) dibandingkan dengan lowongan yang ada (443) ditambah dengan lowongan kerja baru (903) akan meningkatkan jumlah pencari kerja di semua sektor. Dari semua sektor
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/29-72
ini, kesempatan kerja di level memengah yang dapat terdeteksi dan di kalangan lulusan pendidikan tinggi tidak terdeteksi dengan baik. Asumsinya bahwa sebagian besar angkatan kerja yang memiliki keahlian pendidikan tinggi terserap oleh kesempatan kerja. Pencari kerja terdaftar kondisinya sangat fluktuatif, paling tinggi pada tahun 2008 (3.597) dan 2009 (3.017), 2010 (1.359), 2011 (1.989) dan pada tahun 2012 sejumlah 1.904 orang . Menurunnya pencari kerja Tahun 2012 memberikan gambaran bahwa semakin banyak angkatan kerja yang mencari peluang sebagai wirausaha atau membuka lapangan usaha mandiri.
Tabel 2.21 Ketenagakerjaan sampai Tahun 2012
(Pencari Kerja yang Ditempatkan Menurut Tingkat Pendidikan)
Pendidikan
Pencari Kerja Yang Ditempatkan ( % )
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
Persentase
(1) (2) (3) (4) (5) 01. Tidak Tamat SD 02. SD/ Elementary School 03. SMP/ Junior High School 04. SMA /Senior High School
a. SMA b. STM c. SMEA
05. Sarjana Muda / Academician 06. Sarjana/ Scholar 07. S-2
0 4
90
81 66
0 0 0 0
0
19 432
79 10
120 1 0 0
0
23 512
160 76
120 1
0 0
0
2.58 57.4
17.94
8.52 13.45
0,11 0 0
Jumlah /Total 2012 2011 2010 2009 2008
241 258 406
2 249 1 575
651 574 953 768
2 022
892 832
1 359 3 017 3 597
100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka Tahun 2013
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/30-72
Tabel 2.22 Pencari Kerja dan Lowongan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012
U r a i a n
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
(1) (2) (3) (4)
A. Pencari Kerja
1.Belum Ditempatkan pada 2011
2.Yang Terdaftar TA 2012
3.Yang Ditempatkan
4. Dihapus
5. Yang Belum Ditempatkan
Pada Akhir TA Ini
B. Lowongan Kerja
1.Belum Terpenuhi Pada
Akhir TA Yang Lalu
2.Yang Terdaftar Pada T A Ini
3.Yang Terpenuhi
4.Yang Dihapus
5.Yang Belum Terpenuhi Pada Akhir
TA Ini
8264
803
219
1018
7246
206
243
241
127
79
7054
1101
651
1110
5944
237
660
651
120
117
15318
1984
870
2128
13190
443
903
892
247
196
Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka Tahun 2013
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/31-72
Tabel 2.23 Jumlah Lowongan Baru Yang Terdaftar Menurut Lapangan Usaha
Tahun 2012
Sektor Lapangan Usaha
Jumlah Lowongan
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
Persentase ( % )
(1) (2) (3) (4) (5)
01. Pertanian, Perkebunan,
Kehutanan dan Perikanan
02. Pertambangan,
Penggalian
03. Industri Pengolahan
04. Listrik, Gas dan Air
05. Bangunan/Konstruksi
06. Perdagangan, Rumah
Makan dan Hotel
07. Angkutan, Perdagangan
dan Komunikasi
08. Keuangan , Asuransi dan
Persewaan
09. Jasa Kemasyarakatan
Sosial dan Perorangan
0
0
167
0
30
0
45
0
1
0
0
358
0
0
0
80
0
262
0
0
512
0
30
0
85
0
263
0
0
58,14
0
3.32
0
9.41
0
29.13
Jumlah Total 2012 2011 2010 2009 2008 2007
243 361 607
2 251 1 585 1 441
660 673
1 243 1 058 1 925 1 925
903 1 034 1 850 3 309 3 510 3 366
100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka Tahun 2013
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/32-72
2.2.2.4. Pengangguran dan Kemiskinan
Dari total penduduk usia kerja (15 tahun keatas), lebih dari dua pertiga
penduduk Kabupaten Nganjuk termasuk dalam angkatan kerja. Tingkat
partisipasi angkatan kerja mengalami fluktuasi selama periode 2009-
2011, yaitu dari 69.27 persen pada tahun 2009, 65.66 % pada tahun
2010, dan 70.48 % pada tahun 2011.
Tingkat pengangguran disebabkan karena pertambahan angkatan kerja
lebih besar dari pada lapangan kerja, masih relative rendahnya kualitas
dan ketrampilan tenaga kerja. Disamping itu faktor alam terutama
anomali musim sering menjadi masalah untuk daerah pertanian seperti
Nganjuk. Jumlah kesempatan kerja Tahun 2008-2012 juga berfluktuatif.
Jumlah kesempatan kerja Tahun 2009 sebanyak 94,77%, tahun 2010
(93,42%), tahun 2011 (95,27%) sedangkan tahun 2012 (95,78%).
Upah Minimum Kabupaten di Nganjuk terus mengalami peningkatan.
Selama periode 2009-2011 UMK Kabupaten Nganjuk meningkat dari Rp
510 ribu menjadi Rp 710 ribu, dan pada Tahun 2012 menjadi Rp
785.000,00/bulan. Upah minimum selama Tahun 2008-2012 mengalami
kenaikan sebesar 6,15%-16,39%, dengan kenaikan tertinggi pada Tahun
2009, yaitu sebesar 16,39% atau Rp 100.000,00.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/33-72
Tabel 2.24 Ketenagakerjaan Tahun 2008-2012
Jenis Data Satuan Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
Ketenagakerjaan a. Angkatan Kerja Orang 560.440 539.091 550.412 582.225 523.702 b. Kesempatan Kerja % 93,38 94,77 93,42 95,27 95,78 c. Penganggur
Terbuka/Pencari Kerja Orang 37.101 40.278 35.980 27.540 22.114
d. Penempatan TKI ke Luar Negeri Orang 1,091 282 512 537 510
e. PHK pada tahun yang bersangkutan Kasus 9 9 8 4 2
f. Jumlah TK di-PHK Orang 10 9 8 7 2 g. Rata-rata Kebutuhan
Hidup Minimum Rupiah 661.689 686.523 749.156 824.703 865,210
h. Rata-rata Upah Minimum Rupiah 510.000 610.000 650.000 710.000 785,000
i. Pencari Kerja Terdaftar Orang 11.179 5.699 4.240 1.989 1.904
Sumber : Dinas Sosial Tenagakerja dan Transmigrasi Kabupaten Nganjuk
Berdasarkan data pendataan oleh BPS melalui Pendataan Program
Perlindungan Sosial Tahun 2008 (PPLS 08) keadaan 30 Oktober 2009,
jumlah keluarga miskin Kabupaten Nganjuk 94,561 Keluarga atau 34,00
%, sedangkan pada Tahun 2009/2010 berdasarkan data Non
Gremakertasusila Tahun 2010 oleh BPS Provinsi Jawa Timur jumlah
keluarga miskin Kabupaten Nganjuk sejumlah 92.188 Keluarga atau
32,56 % dari jumlah rumah tangga, sehingga dibanding tahun 2008
telah terjadi penurunan prosentase jumlah keluarga miskin sebesar 2,51
%. Hasil Pendataan BPS melalui program PPLS Tahun 2011 data
finalnya tidak dipublikasikan secara luas tetapi diserahkan kepada Tim
Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. Dalam PPLS 2011
data yang diperoleh disusun/diurutkan menurut pengeluaran setiap
rumah tangga, dengan demikian tidak menggunakan lagi kategori :
hampir miskin, miskin atau sangat miskin.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/34-72
2.2.3. SENI BUDAYA DAN OLAH RAGA Seni budaya dan olahraga terdiri atas dua aspek yaitu : seni dan
budaya serta pemuda dan olahraga.
2.2.3.1 Seni Budaya Pada dasarnya kebudayaan di Kabupaten Nganjuk adalah
kebudayaan jawa. Meskipun dalam perkembangannya
dipengaruhi oleh kebudayaan dari luar daerah maupun dari luar
negeri. Kebudayaan yang berkembang saat ini merupakan warisan
yang pada jamanya merupakan identitas daerah yang sangat
berkembang sebagai bagian dari budaya agraris sehingga
memunculkan sistem sosial seperti gotong royong dan toleransi
terhadap adanya perbedaan.
Kegiatan budaya dan kesenian masyarakat yang saat ini masih
menjadi tradisi diantaranya adalah :
- Upacara/ prosesi siraman sedudo yang dilaksanakan pada
awal bulan syuro ;
- Tradisi bersih desa/ nyadranan.
Tabel 2.25
Organisasi Kesenian Menurut jenis Kesenian tahun 2009 - 2012
No Jenis Kesenian Jumlah kesenian
2009 2010 2011 2012
1 Dalang 59 58 58 57 2 Pesinden 18 21 21 27 3 Waranggono tayub 64 50 50 44 4 Wayang orang 1 - - - 5 Ludruk 4 4 4 5 6 Ketoprak 4 2 2 2 7 Reok - - - - 8 Jaranan 58 88 88 116 9 Kentrung - - - - 10 Karawitan 48 50 50 56 11 Drama - 5 5 - 12 Band 2 - - - 13 Samproh 36 40 40 42 14 Orkes 123 161 161 215
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/35-72
No Jenis Kesenian Jumlah kesenian
2009 2010 2011 2012
gambus/melayu 15 Orkes keroncong - - - - 16 Pramugari tayub 42 33 33 -
Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka tahun 2013
2.2.3.2 Pemuda dan Olah Raga Tahun 2008-2012 penyelenggaraan Pekan Olahraga Pelajar SD, SMP,
SMA/SMK yang terdiri dari beberapa cabang olahraga, penyelenggaraan
gerak jalan, penyelenggaraan bantuan sarana dan prasarana, kegiatan
Porseni SD, SMP/SMA/SMK, penyelenggaraan Tes Kesegaran Jasmani
Guru Olahraga.
Pembinaan keolahragaan diarahkan pada pengembangan olahraga dengan
berbagai cabang olahraga yang sudah tumbuh dan berkembang di
masyarakat. Sasaran pengembangan tersebut adalah untuk membentuk
manusia yang sportif, tangguh dan sehat disamping juga untuk
pengembangan prestasi.
2.3. Aspek Pelayanan Umum Pelayanan publik atau pelayanan umum Kabupaten Nganjuk merupakan
segala bentuk jasa pelayanan baik dalam bentuk barang publik maupun jasa
publik yang menjadi tanggungjawab Pemerintah Kabupaten Nganjuk dalam
upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan. Capaian kinerja aspek pelayanan umum terdiri atas
Fokus Urusan Wajib dan Fokus Urusan Pilihan.
2.3.1. Layanan Umum Urusan Wajib Kinerja atas layanan urusan wajib dilakukan terhadap indikator-indikator
kinerja penyelenggaraan urusan wajib pemerintahan daerah, yaitu bidang
urusan pendidikan; kesehatan; pekerjaan umum; perumahana; penataan
ruang; perencanaan pembangunan; perhubungan; lingkungan hidup;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/36-72
pertanahan; kependudukan dan catatan sipil; pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak; keluarga berencana dan keluarga sejahtera; sosial;
ketenagakerjaan; koperasi dan usaha kecil menengah; penanaman modal;
kebudayaan; kepemudaan dan olahraga; kesatuan bangsa dan politik dalam
negeri; otonomi daerah, pemerinntahan umum, administrsioasi keuangan
daerah perangkat daerah, kepegawaian dan persandian; ketahanan pangan;
pemberdayaan masyarakat dan desa; statistik; kearsipan; komunikasi dan
informatika dan perpustkaan.
2.3.1.1. Urusan Pendidikan a. Angka Partisipasi Sekolah
Faktor yang berpengaruh terhadap kualitas pendidikan adalah rasio
siswa terhadap daya tampung sekolah. Pencermatan atas dasar sebaran
Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) dan Angka Melek Huruf (AMH) menunjukkan
bahwa ketersediaan sarana prasarana, aksesbilitas, serta kondisi sosial
ekonomi, berpengaruh pada peningkatan Rata-Rata Lama Sekolah (RLS)
dan Angka Melek Huruf (AMH).
Salah satu indikator yang sering digunakan untuk mengukur capaian kinerja
bidang pendidikan adalah Angka Partisipasi Sekolah (APS). Indikator ini
menunjukkan seberapa besar anak usia sekolah menurut tingkat pendidikan
tertentu berada dalam lingkup pendidikan dan penyerapan dunia pendidikan
formal terhadap penduduk usia sekolah. APS dihitung berdasarkan jumlah
murid kelompok pendidikan yang masih menempuh pendidikan dasar per
1.000 jumlah penduduk usia pendidikan mendasar.
Tabel 2.26 Angka Putus Sekolah SD/MI dan SMP/MTs di Kabupaten Nganjuk Tahun
2008-2012
No. Uraian Satuan Eksisting 2008 2009 2010 2011 2012
1. Sekolah Dasar/MI (%) 0,07 0,05 0,04 0,04 0,04
2. SLTP/MTs % 0,47 0,55 0,04 0,3 0,3 3. SMA/MA % 0,76 0,84 0,9 0,6 0,6 Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab. Nganjuk
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/37-72
b. Rata - Rata Nilai UN dan UASB selain angka putus sekolah indikator capaian kinerja bidang pendidikan
adalah rata - rata nilai UN dan UASB di masing - masing tingkatan sekolah.
Lebih jelasnya ketersediaan fasilitas pendidikan di Kabupaten Nganjuk dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 2.27 Rata - Rata Nilai UN dan UASB di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
No. Uraian Satuan Eksisting 2008 2009 2010 2011 2012
1 Sekolah Dasar/MI
Nilai 7,41 7,35 7,17 6,42 6,86
2 SLTP/MTs Nilai 6,3 6,45 6,61 6,3 6,74 3 SMA/MA/SMK Nilai 4,67 4,67 4 4,63 4,18 Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab. Nganjuk c. Rasio Guru/Murid Rasio Guru/Murid dalam hal ini adalah perbandingan jumlah guru dengan
jumlah murid untuk masing-masing tingkat pendidikan di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2008-2012
Tabel 2.28 Rasio Murid terhadap Guru dalam 5 tahun terakhir
Jenjang Negeri Swasta
SD SMP SLTA SD SMP SLTA
2008 16.8 16.6 12,3 6,1 4,2 12,1
2009 11.1 14.9 12,6 6,5 4,7 12,3
2010 10.4 14.3 10,0 4,4 4,5 11,7
2011 14,49 14.5 16,6 4,5 6,1 12,9
2012 14,6 15,78 17,4 5,4 4,9 13,1 Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab. Nganjuk
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/38-72
2.3.1.2. Urusan Kesehatan Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan kesehatan salah
usatunya dapat dilihat dari indikator sebagai berikut :
a. Jumlah Rumah Sakit rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang berfungsi
menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan, asuhan keperawatan
secara berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang
diderita oleh pasien. Semakin banyak jumlah ketersediaan rumah sakit, akan
semakin mudah bagi masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan.
Jumlah rumah sakit di Kabupaten Nganjuk dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :
Tabel 2.29 Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kab. Nganjuk 2008 - 2012
Tahun
Fasilitas Kesehatan
RSU
Puskesmas
Puskesmas
Pembantu
Tempat Tidur
Balai Pengobatan
Rumah Bersalin
Klinik
2008 5 20 83 131 7
8 -
2009 5 20 83 161 7
8 -
2010 5 20 83 126 7
8 4
2011 6 20 83 148 7
2 4
2012 6 20 83 148 7
2 4
Sumber : Dinas Kesehatan Daerah b. Jumlah tenaga medis Tenaga medis di di rumah sakit yang dimiliki pemerintah daerah Kabupaten
nganjuk sangat menentukan pelayanan terhadap masyarakat sesuai dengan
perkembangan jumlah penduduk . Dimana tenaga medis merupakan salah
satu sarana penunjang kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Semakin banyak jumlah ketersediaannya, maka
semakin memudahkan masyarakat menerima pelayanan kesehatan. Berikut
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/39-72
adalah data secara lengkap mengenai jumlah tenaga medis pada tahun
2012. :
Tabel 2.30 Jumlah Tenaga Medis Tahun 2012
No
Tenaga Kesehatan Dinkes RSU Nganjuk RSU Kertosono
1 Dokter Spesialis - 12 6 2 Dokter Umum 54 21 13 3 Dokter Gigi 18 3 2 4 Apoteker 5 5 2 5 Ahli Gizi 8 6 5 6 Pembantu Ahli Gizi 13 - - 7 Bidan 295 22 21 8 Perawat 169 174 84 9 Asisten Apoteker/SMF/Ak.F 29 - 4 10 Asisten Rontgen /APRO - - 2 11 Perawat Gigi 24 3 3 12 SPPH ( Hygiene ) 40 - 2 13 Kesehatan Masyarakat (SKM) 75 7 3 14 ATEM - - 2 15 Analisis kesehatan/pranata
laboratorium kesehatan - - 7
16 Fisioterapis - - 1 Sumber: Dinas Kesehatan Daerah Kab. Nganjuk 2.3.1.3. Urusan Panjang Jaringan Jalan Dengan Kondisi Baik Sarana dan prasarana wilayah yang meliputi infrastruktur transportasi,
sumber daya air dan irigasi, telekomunikasi, listrik dan energi serta sarana
dan prasarana dasar permukiman merupakan aspek utama dalam
pembangunan suatu daerah serta memiliki peran yang penting bagi
peningkatan perekonomian dan kehidupan sosial masyarakat.
Prasarana transportasi merupakan tulang punggung pengembangan wilayah
sehingga sangat penting untuk menunjang kelancaran aktivitas sosial dan
ekonomi. Jaringan jalan yang baik, memiliki keterkaitan yang sangat kuat
dengan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah maupun terhadap kondisi sosial
budaya kehidupan masyarakat. Infrastruktur jalan yang baik adalah modal
sosial masyarakat dalam menjalani roda perekonomian, sehingga
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/40-72
pertumbuhan ekonomi yang tingi tidak mungkin dicapai tanpa ketersediaan
infrastruktur jalan yang baik dan memadai.
Pada saat ini prasarana transportasi masih belum maksimal dalam
memfasilitasi tingginya pergerakan masyarakat yang ditunjukkan oleh masih
terdapat jalan dalam kondisi yang rusak. Belum maksimalnya infrastruktur
transportasi dalam memfasilitasi pergerakan masyarakat disebabkan
rendahnya jumlah jalan dalam kondisi baik dan pembangunan jalan-jalan
baru, serta belum maksimalnya struktur konstruksi jalan. Kondisi tersebut
diperburuk dengan tingginya bebab lalu lintas yang sering melampaui
kapasitas. Namun demikian dari data yang dihimpun, selai peningkatan
panjang jalan, dapat dilihat proporsi kondisi jalan yang baik tiap tahun
mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Tabel 2.31 Prasarana jalan dan jembatan Kondisi Tahun 2008-2012
No Uraian Panjang (Km) 2008 2009 2010 2011 2012
I Jalan Berdasarkan Kelas 1 Nasional 35,90 35,90 35,90 35,90 35,90 2 Provinsi 34,14 34,14 34,14 34,14 34,14 3 Kab/Kota 1.577,63 1.577,63 1.577,63 1.577,63 1.577,63 4 Desa/Lokal - - - - -
5 Tol - - - - -
Kondisi Jalan 1 Aspal 926,30 930,51 931,66 935,33 947,93 2 Berbatu 183,26 180,26 179,33 180,92 180,00 3 Hotmix 359,44 361,00 364,00 366,96 378,64 4 Beton - 3,00 6,21 6,21 6.21 5 Tanah 108,63 102,86 96,43 88,21 64,85
Kondisi 1 Baik 260,66 481,90 571,62 611,10 684,20 2 Sedang 654,71 345,30 345,30 345,30 330,30 3 Rusak 367,36 522,84 433,12 393,63 378,63 4 Rusak berat 294,90 227,60 227,60 227,60 184,18
II Jembatan 1 Panjang 5.569,00 5.617,00 5.662,00 5.717,00 5.735,00 2 Jumlah (Buah) 629,00 637,00 646,00 648,00 652,00
Data akhir Triwulan III 2012 Sumber : Dinas PU Bina Marga Tahun 2012
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/41-72
b. Kondisi Jembatan Perkembangan kondisi jembatan di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.32 Jumlah Jembatan di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
No. Indikator Tahun 2008 2009 2010 2011 2012
1 Panjang ( m) 5.569,00 5.617,00 5.662,00 5.717,00 5.735,00
2 Jumlah 629,00 637,00 646,00 648,00 652,00
Sumber Data : Dinas PU Bina Marga Kabupaten Nganjuk c. Perkembangan Jaringan Irigasi salah satu infrastruktur yang sangat diperlukan untuk peningkatan produksi
pertanian khususnya produksi beras adalah jaringan irigasi. Jaringan irigasi
diperlukan untuk pengaturan air, mulai dari penyediaan, pengambilan,
pembagian, pemberian dan penggunaanya. Secara operasional jaringan
irigasi dibedakan ke dalam tiga kategori yaitu jaringan irigasi primer,
sekunder dan tersier. Berikut secara lengkap disajikan data mengenai
gambaran jaringan irigasi di Kabupaten Nganjuk Tahun 2009-2012.
Tabel 2.33 Perkembangan Jaringan Irigasi di Kabupaten Nganjuk Tahun 2009-2012
No. Jenis Data Satuan 2009 2010 2011 2012 1. Luas Irigasi Ha 39.955 39.949 39.938 39.936 2. Volume Jaringan
Irigasi Rusak % 30 28 26 22
3. Panjang Jaringan Irigasi
M 628.197 628.197 628.797 628.797
4. Panjang Jaringan Irigasi Permanen
% 65 68 72 75
5. Panjang Jalan Inspeksi
m 22.099 22.099 22.099 22.099
6. Jumlah Bangunan Air
buah 582 582 582 582
7. Jumlah Bangunan Air berfungsi dalam daerah irigasi
buah 407 436 465 494
8. Jumlah Juru/PPA/Pekarya
orang 59/77/21 59/77/21 59/77/21 59/90/21
Sumber Data : Dinas PU Pengairan Kabupaten Nganjuk
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/42-72
2.3.1.4. Urusan Perumahan Pembangunan prasarana dasar permukiman pada hakikatnya untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat secara merata dan menyediakan
pelayanan dasar. Pembangunan prasarana dasar permukiman meliputi
penyediaan prasarana air minum, sanitasi, drainase, perumahan dan
permukiman serta penataan dan pengendalian pemanfaatan ruang. Berbagai
isu strategis yang dihadapi di bidang keciptakaryaan antara lain : masih
rendahnya tingkat pelayanan prasarana air minum, sebagian masyarakat
tingkat kemampuannya masih ada yang relatif rendah untuk memiliki rumah
layak huni serta belum mantapnya dukungan aspek pembiayaan dan sumber
daya lainnya.
Kebutuhan perumahan diperkirakan akan terus bertambah dari tahun ke
tahun diakibatkan sebagai konsekuensi pertumbuhan penduduk dan seiring
dengan perkembangan kemajuan Kabupaten Nganjuk. Capaian kinerja
urusan perumahan dapat dilihat dari perkembangan penyediaan prasarana
air bersih perpipaan, dan lantainisasi/pemugaran rumah tidak layak huni
yang dijelasakan pada tabel berikut :
Tabel 2.34
Prasarana Air Bersih Perpipaan dan Pemugaran Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
No. Indikator Tahun 2008 2009 2010 2011 2012
1. Prasarana air bersih perpipaan (m)
37.534 34.945 9.017 27.584 30.249
2. Pemugaran rumah tidak layak huni keluarga tidak mampu
100 120 210 550 2579
Sumber Data : Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Kab. Nganjuk 2.3.1.5. Urusan Penataan Ruang Dengan tersusunnya Perda Nomor 2 Tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten
Nganjuk Tahun 2010-2030 yang mengacu pada Undang-Undang Nomor 27
Tahun 2007 tentang Penataan Ruang secara otomatis semua peraturan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/43-72
tentang tata ruang harus mengacu pada Perda tersebut. Capaian kinerja
urusan tata ruang dapat dilihat di tabel berikut :
Tabel 2.35 Capaian Kinerja Urusan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk
tahun 2008-2012 No. Uraian Satuan 2008 2009 2010 2011 2012 1. Revisi RTRW
Kabupaten Buah - RTRW
Kab. Nganjuk
RTRW Kab. Nganjuk
RTRW Kab. Nganjuk
-
2. RTRW Kabupaten Nganjuk yang telah berkekuatan hukum (Perda)
Buah - - - Perda 2 Th 2011
-
3. RTRK/RDTRK IKK
Buah
- Yang telah ada Buah - - - - - - Yang telah ada
dan berkekuatan hukum (Perda)
Buah 18 IKK sudah ada tetepi habis masa berlakunya
- - - -
- Yang belum berkekuatan hukum
Buah - - - - RDTRK Perkotaan Tanjunganom, Ngronggot, dan Prambon RDTRK Perkotaan Bebrbek,Loceret dan Pace
- Yang belum ada
Buah Semua belum ada
Semua belum ada
Semua belum ada
Semua belum ada
Semua belum ada
- Yang telah ada tapi perlu dilakukan revisi
Buah - RDTR Perkotaan Nganjuk
- RDTR Perkotaan Kertosono
-
4. RDTRK kawasan khususu
Buah - - - - -
Sumber : Bappeda Kabupaten Nganjuk 2.3.1.6. Urusan Perencanaan Pembangunan
Kondisi daerah Kabupaten Nganjuk terkait dengan urusan
perencanaan pembangunan salah satu indikatornya adalah
ketersediaan dokumen perencanaan. Ketersediaan dokumen
perencanaan sangat diperlukan untuk menjamin agar
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/44-72
program/kegiatan pembangunan yang dilaksanakan dapat berjalan
secara efektif, efisien dan tepat sasaran.
Dokumen perencanaan daerah diantaraannya terdiri dari:
1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
3. Rencana Strategis SKPD
4. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
5. Rencana Kerja SKPD
Lebih jelasnya ketersediaan dokumen perencanaan di Kabupaten Nganjuk
dapat dilihat pada tabel 2.34 sebagai berikut :
Tabel 2.36 Ketersediaan Dokumen Perencanaan di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2008-2012 No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
Ada Tidak ada
Ada Tidak ada
Ada Tidak ada
Ada Tidak ada
Ada Tidak ada
1. Dokumen RPJPD yang telah ditetapkan dengan Perda
v v V v v
2. Dokumen RPJMD yang telah ditetapkan dengan Perda atau Perbup
v v v v v
3. Dokumen Renstra SKPD yang telah ditetapkan dengan Keputusan Bupati
v v v v v
4. Dokumen RKPD yang telah ditetapkan dengan Peraturan Bupati
v v v v v
5. Dokumen Renja
v v v v v
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/45-72
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012 Ada Tidak
ada Ada Tidak
ada Ada Tidak
ada Ada Tidak
ada Ada Tidak
ada SKPD yang telah ditetapkan dengan Keputusan Bupati
Sumber Data : Bappeda Kabupaten Nganjuk 2.3.1.7. Urusan Perhubungan
Pembangunan perhubungan diarahkan untuk mewujudkan
pembangunan transportasi terpadu berbasis pengembangan
wilayah, meningkatkan keselamatan transportasi secara terpadu,
serta mendorong pengembangan industri jasa transportasi yang
bersifat komersial di daerah yang telah berkembang dengan
melibatkan peran serta swasta dan masyarakat. Beberapa indikator
kinerja terkait dengan pembangunan bidang perhubungan antara
lain sebagai berikut :
a. Jumlah Izin Trayek yang dikeluarkan (Izin Trayek) izin trayek diwajibkan bagi seluruh angkutan umum. Hal ini
dimaksudkan untuk memudahkan penataan, pengaturan dan
pengendalian trayek angkutan umum, sehingga ini dapat
meminimalisir trayek ilegal yang dilakukan para pengendara
angkutan umum.
Tabel 2.37 Jumlah Izin Trayek yang Dikeluarkan Kabupaten Nganjuk
Tahun 2008-2012
No Uraian Satuan 2008 2009 2010 2011 2012 1. Antar Propinsi (ditangani Pemerintah Pusat) - Bus buah 154 2. Antar Kota Dalam Prop (ditangani Pemerintah Propinsi) - Bus Buah 114 - MPU Buah 0 0 0 0 0 3. Antar Kec. Dalam Kab. - Bus Buah 0 0 0 0 0 - MPU Buah 236 205 170 155 143 - Angkutan Kota dan
Angkutan Desa Buah 0 0 0 0 0
- Lain-lain (kendaraan plat hitam)
Buah 0 0 0 0 0
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/46-72
Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nganjuk
b. Perkembangan Angkutan Umum seluruh angkutan umum yang masuk di Kabupaten Nganjuk baik
yang akan dioperasikan di jalan wajib memiliki pengujian agar
memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan. Hal ini dimaksudkan
menjamin keselamatan penumpang angkutan umum dan menjaga
keseimbangan ekosistem lingkungan.
Tabel 2.38 Perkembangan Transportasi Darat (Trayek Angkutan Umum)
Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
No. Uraian Satuan 2008 2009 2010 2011 2012 1. Antar Propinsi (ditangani Pemerintah Pusat) - Bus Buah 174 174 174 174 174 2. Antar Kota Dalam Prop (ditangani Pemerintah Propinsi) - Bus Buah 131 131 131 131 131 - MPU Buah 0 0 0 0 0 3. Antar Kec. Dalam Kab. - Bus Buah 0 0 0 0 0 - MPU Buah 0 0 0 0 0 - Angkutan Kota dan
Angkutan Desa Buah 55 55 55 55 55
Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nganjuk
c. Pemasangan Rambu-Rambu Lalu Lintas Pemasangan rambu-rambu lalu lintas bertujuan untuk mengatur lalu
lintas kendaraan bermotor, sehingga hal ini dapat meminimalisir
jumlah kecelakaan yang terjadi di wilayah Kabupaten Nganjuk.
Sarana yang untuk meningkatkan kelancaran lalu lintas
sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.39 Peningkatan Pelayanan Prasarana Jalan Untuk Kelancaran Dan Keselamatan Lalu Lintas Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
No Uraian Satuan 2009 2010 2011 2012 1 Jumlah APILL buah 19 20 22 23 2 Jumlah APILL yang
dibangun buah 1 1 2 1
3 Jumlah kebutuhan APILL buah 3 2 2 1 4 Jumlah lampu isyarat (Flash
Light) buah 68 71 73 77
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/47-72
Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Nganjuk 2.3.1.8. Urusan Lingkungan Hidup
Dalam rangka mendayagunakan sumber daya alam untuk
kesejahteraan masyarakat harus memperhatikan aspek
keselarasan, keserasian dan keseimbangan dengan fungsi
lingkungan, yang dapat menjamin pembangunan daerah
berkelanjutan dengan tujuan meningkatkan mutu lingkungan
dengan pemanfaatan sumber daya alam secara maksimal.
a. Penanganan Sampah. Salah satu masalah yang dihadapi Kabupaten Nganjuk seperti
halnya permasalahan kota-kota di Indonesia adalah masalah
persampahan. Salah satu masalah persampahan yang cukup
rumit dalam penyelesaiannya adalah pengadaan dan
pengelolaan fasilitas tempat pembuangan akhir (TPA) yang
layak, baik secara teknis maupun non teknis. Keberadaan TPA
selain dapat menampung timbunan sampah yang dihasilkan juga
harus dapat meminimalisasi bahaya yang mungkin timbul akibat
penimbunan sampah tersebut.
Berikut disajikan data tentang kondisi persampahan di
Kabupaten Nganjuk secara lengkap pada tahun 2008-2012.
5 Jumlah lampu isyarat (Flash Light) yang terpasang di ruas jalan
buah 12 3 2 4
6 Jumlah lampu isyarat (Flash Light) yang seharusnya terpasang di ruas jalan
buah 7 7 6 6
7 Jumlah Guardrail yang ada m 41 41 - 100 8 Jumlah kebutuhan Guardrail m 250 200 200 200 9 Jumlah ruas jalan dengan
marka LL cukup m 1000 - - 1400
10 Jumlah ruas jalan yang seharusnya dilengkapi marka
m 3500 3500 3500 3500
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/48-72
Tabel 2.40 Volume Sampah Yang Tertangani di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-
2012.
No Indikator Tahun 2008 2009 2010 2011 2012
1 Jumlah Volume Sampah Yang Tertangani (ton)
170.916,9
176.210,2
180.124,17
186.683,8
164.606
2 Jumlah Volume Sampah Yang Dihasilkan (ton)
239.513,59
239.513,7
237.505,49
237.511,2
195.749,8
3 Presentase 71,36
73,57
75,84
78,60
84,09
Sumber Data : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Nganjuk.
b. Rasio Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) per Satuan Penduduk. Sebelum sampah diangkut/dibuang ke Tempat Pembuangan
Akhir (TPA), terlebih dahulu sampah dikumpulkan di beberapa
lokasi TPS yang sudah ditentukan. Jumlah TPS di Kabupaten
Nganjuk pada tahun 2012 sebanyak 27 buah.
Dengan kondisi tersebut dapat diketahui bahwa sampah yang
dihasilkan oleh 1.000 orang jumlah penduduk Kabupaten
Nganjuk hanya dapat ditampung pada lokasi TPS.
Tabel 2.41 Rasio TPS Terhadap Jumlah Penduduk di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2008-2012.
No Indikator Tahun 2008 2009 2010 1011 2012
1 Jumlah TPS (Unit) 23 23 24 25 27 2 Jumlah Daya
Tampung TPS (m3) 115 115 120 125 135
3 Jumlah Penduduk (Jiwa)
100.013 100.253 101.660 102.275 104.609
4 Rasio Daya Tampung TPS
870 872 847 818 774
Sumber Data : Dinas PU Cipta Karya dan tata Ruang Kabupaten Nganjuk. 2.3.1.9. Urusan Pertanahan
Kondisi daerah Kabupaten Nganjuk terkait dengan urusan
pertanahan salah satunya dapat dilihat dari presentase luas lahan
bersertifikat. Indikator ini bertujuan untuk menggambarkan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/49-72
/mengetahui tertib administrasi sebagai kepastian didalam
kepemilikan lahan. Semakin besar tingkat ketertiban administrasi
aset tanah Pemda dan desa. Jumlah aset tanah Pemda dan desa
yang sudah tersertifikasi dapat dilihat pada tabel sebagai berkut :
Tabel 2.42 Jumlah Aset Tanah Pemda Yang Sudah Bersertifikat
Tahun 2008-2012.
No. Uraian Satuan 2008 2009 2010 2011 2012 1 Jumlah aset tanah
Pemda Bidang 1.185 1.185 1.225 1.272 1.354
2 Jumlah Aset Tanah Pemda Yang Sudah Bersertifikat
Bidang 765 765 805 867 960
3 Persentase Jumlah Aset Tanah Pemda Yang Sudah Bersertifikat
%
65 65 66 68 71
Sumber Data : DPPKAD Kabupaten Nganjuk. 2.3.1.10. Urusan Catatan Sipil dan Kependudukan
Pembangunan Catatan Sipil dan Kependudukan diarahkan untuk
meningkatkan pelayanan dan memberikan kepastian hukum pada
masyarakat dengan menertibkan akta-akta kependudukan sebagai
pendataan diri dan status seseorang.
Indikator yang digunakan adalah jumlah penduduk yang sudah
terdaftar dalam catatan sipil. Hal ini dapat menggambarkan tertib
administrasi kependudukan. Salah satu bentuk tertib administrasi
kependudukan dapat dilihat dari jumlah penduduk yang telah
memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Akte Kelahiran. Bila
dilihat selama kurun waktu 5 tahun terakhir (tahun 2008-2012),
Jumlah penduduk yang telah memiliki KTP, dan Akte kelahiran rata-
rata mengalami peningkatan, peningkatan ini menggambarkan
bahwa telah meningkat pula kesadaran masyarakat akan
pentingnya indentitas diri/administrasi kependudukan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/50-72
Tabel 2.43 Kepemilikan KTP dan Akte Kelahiran di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012.
No. Jenis Dokumen 2008 2009 2010 2011 2012
1 Kepemilikan KTP 863.341 943.624 605.966 889.037 927.871 2 Kepemilikan KK 379.114 398.033 353.255 372.632 390.806 3 Penerbitan KTP 49.663 82.539 68.174 195.276 112.117 4 Penerbitan KK 29.111 45.710 36.647 43.555 62.297 3 Penerbitan Akta
Kelahiran 34.225 24.839 28.450 33.380 12.450
Sumber Data : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Nganjuk
2.3.1.11. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pemberdayaan Perempuan dalam pembangunan di Kabupaten
Nganjuk dilakukan dengan peningkatan peran perempuan dalam
pengambilan keputusan. Selain itu perlu fasilitasi pemberdayaan
perempuan menuju keluarga sehat dan sejahtera dengan
meningkatkan ketrampilan perempuan dan kualitas hidup
perempuan di bidang pendidikan, kesehatan, hukum, ketenaga
kerjaan, sosial dan pemberdayaan ekonomi.
2.3.1.12. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Salah satu indikator kinerja untuk urusan keluarga berencana dan
sejahtera di Kabupaten Nganjuk adalah perkembangan rasio
akseptor KB. Tingkat fertilitas pasangan usia subur (PUS) di
Kabupaten Nganjuk cukup Baik. Masyarakat Kabupaten
Nganjuksaat ini sudah memandang bahwa kualitas anak lebih
penting dari pada kuantitasnya. Berkaitan dengan dengan itu dapat
diketahui bahwa jumlah peserta KB di Kabupaten Nganjuk pada
tahun 2012 sebanyak 180.206 peserta dari 223.764 pasangan usia
subur. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.44 berikut :
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/51-72
Tabel : 2.44 Persentase Peserta KB Aktif
Tahun Pasangan Usia
Subur
Peserta KB Aktif
( % )
(1) (2) (3) (4)
2012 2011 2010 2009 2008
223.764
219.959
216.752
217.076
207.530
180.206
176.536
174. 909
175.239
171.953
80.53
80.26
80.70
80.73
82.86
Sumber : Badan PPKB 2.3.1.13. Urusan Sosial Kondisi masyarakat Kabupaten Nganjuk yang sebagian besar
bermata pencaharian petani masih banyak yang tergolong sebagai
masyarakat miskin. Untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya
komitmen pemerintah untuk membantu memberdayakan secara
ekonomi masyarakat miskin, penyendang cacat, fakir miskin, anak
terlantar, anak jalanan dan kelompok rentan sosial lainnya dan
meningkatkan prakarsa dan peran aktif masyarakat termasuk
masyarakat mampu, dunia usaha, perguruan tinggi dan organisasi
Sosial/LSM dengan memberikan bantuan sosial, bantuan
permodalan dan bantuan pendidikan dan pelatihan ketrampilan
agar mampu dan mandiri. Indikator yang dapat digunakan untuk
melihat kondisi sosial masyarakat salah satunya adalah
keberadaan sarana sosial dan PMKS (Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial) Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.45
berikut :
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/52-72
Tabel 2.45 Persentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
No Indikator Tahun 2008 2009 2010 2011 2012
1 Persentase Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
3.8 3.80 5.35 5.99 6.20
2 Persentase peningkatan jumlah penanganan PMKS)
7.55 11.98 29.06 36.31 36.54
Sumber Data : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Nganjuk. 2.3.1.14 Urusan Ketenagakerjaan
Masih tingginya tingkat pengangguran yang disebabkan oleh tidak seimbangnya pertambahan angkatan kerja dibanding jumlah ketersediaan lapangan kerja yang ada menyebabkan makin tingginya angka pencari kerja yang tidak tersalurkan. Tingginya lulusan baik sekolah menengah maupun perguruan tinggi tiap tahun merupakan potensi pencari kerja yang akan menambah jumlah makin besar rasio pencari kerja bila dibandingkan dengan jumlah lowongan yang tersedia. Data di bawah menggambarkan tingkat kemampuan lowongan kerja yang disediakan tiap tahun terhadap jumlah pencari kerja yang makin bertambah.
Tabel 2.46 Ketenagakerjaan sampai Tahun 2012
(Jumlah Pencari Kerja dan Lowongan Kerja)
Tahun Jumlah Pencari Kerja Jumlah Lowongan Kerja Laki-laki Perempuan Total
2009
7.178
7.297
14.475 3.309
2010
8.466
7.911
16.377 1.850
2011
8.264
7.054
15.318 1.034
2012
7.246
5.944
13.190 903
Data di atas memperlihatkan data lowongan kerja menurun secara
signifikan. Jumlah lowongan pekerjaan yang menampung para
pencari kerja sebagian besar berasal dari sektor lapangan usaha
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/53-72
bidang industri pengolahan, yang disusul oleh sektor bangunan /
konstruksi (data tabel 2.47).
Tabel 2.47 Jumlah Lowongan Yang Terdaftar Per Sektor Lapangan Kerja
Tahun 2009-2013
Sektor Lapangan Usaha Tahun 2009 2010 2011 2012
Pertanian, Perkebunan, Kehutanan dan Perikanan 11 57 54 0 Pertambangan, Penggalian 0 0 23 0 Industri Pengolahan 613 660 231 525 Listrik, Gas dan Air 0 3 0 0 Bangunan/Konstruksi 1901 34 38 30 Perdagangan, Rumah Makan dan Hotel 21 134 245 0 Angkutan, Perdagangan dan Komunikasi 30 63 147 85 Keuangan , Asuransi dan Persewaan 24 103 17 0 Jasa Kemasyarakatan Sosial dan Perorangan 709 796 279 263
Berdasarkan penyebarannya maka pencari kerja di Kabupaten Nganjuk dalam kurun waktu 4 tahun yaitu tahun 2009-2012 masih didominasi oleh lulusan sekolah menengah tingakat pertama yang disusul dengan sekolah menengah tingkat atas (tabel 2.48)
Tabel. 2.48 Pencari Pekerjaan Berdasarkan Pendidikan
Tahun 2009-2012 PENDIDIKAN TAHUN
2009 2010 2011 2012 Tidak Tamat SD - - 1 0 SD/ Elementary School 902 31 72 23 SMTP/ Junior High School 1.222 152 358 512 SMTA /Senior High School
a. SMA 804 500 562 160
b.STM 550 119 400 76 c. SMEA 204 260 227 120 d. SPG / PGA 7 12 0 0 e. SPP / SPMA DSJ 59 - 24 f. SKKA, SGO DSJ 1 - 0
g.Lain–Lain / KEJURUAN 6 7 31
Sarjana Muda / Academician 715 120 113 1 Sarjana / Scholar 1.205 158 199 0 S-2 6 0 2 0
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/54-72
Dengan tingginya jumlah pencari kerja yang masih berpendidikan
menengah maka perlu peningkatan daya saing agar dapat
mengisi persaingan dalam memperebutkan lowongan-lowongan
pekerjaan di luar wilayah Kabupaten Nganjuk. Upaya peningkatan
daya saing ketenagakerjaan dimaksudkan juga untuk
memunculkan kemandirian (kewiraswastaan) yang
pelaksanaannya dicapai dengan program peningkatan kualitas
dan produktifitas tenaga kerja. Kegiatan yang dilaksanakan
selama 5 tahun dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :
Tabel. 2.49 Jumlah Peserta Kegiatan Pengembangan Kualitas sumber
Daya Tenaga Kerja
No JENIS PELATIHAN TAHUN 2011 2012
1 2 5 6 1 Pemanduan terapan prosesing
teknologi padat karya 80 orang 60 orang
2 Pelatihan pengembangan produktifitas tenaga kerja
3 Pelatihan menjahit 40 orang 60 orang 4 Pelatihan menjahit sepeda
motor 20 orang 40 orang
5 Pelatihan tata rambut 20 orang 40 orang Sumber data Dinsosnakertrans Kab. Nganjuk.
mber/Source : Dinsosnakertrans Kab. Nganjuk 2.3.1.15 Urusan Koperasi dan UKM
a. Jumlah Koperasi Aktif Koperasi merupakan salah satu usaha dalam rangka
pemberdayaan ekonomi rakyat, menurunkan kemiskinan dan
memperluas lapangan pekerjaa. Semakin banyaknya koperasi
yang aktif, maka diharapkan semakin berdayanya ekonomi
berbasis kerakyatan, menurunnya kemiskinan dan menurunnya
jumlah pengangguran.
Jumlah Koperasi aktif pada tahun 2012 di Kabupaten Nganjuk
sebanyak 534 Unit. Bila dibandingkan dengan tahun 2011,
jumlah koperasi ini meningkat cukup pesat, dimana pada tahun
2011 menjadi hanya 529 unit.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/55-72
b. Usaha Kecil dan Menengah Usaha kecil dan Menengah ( UMKM ) merupakan suatu
peluang usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha dalam rangka meningkatkan
pendapatan, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
sangat berperan mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan
menyerap tenaga kerja, kinerja usaha kecil dan menengah di
Kabupaten Nganjuk terus mengalami peningkatan baik secara
kualitas maupun kuantitas. Semakin banyak jumlah UKM non
BPR/LKM akan menunjukan semakin besar kapasitas
pelayanan pendukung yang dimiliki daerah dalam
meningkatkan ekonomi daerah melalui UKM. Pada tahun 2012,
jumlah UKM di Kabupaten Nganjuk mencapai 57.651
2.3.1.16. Urusan Penanaman Modal Suasana yang kondusif mutlak di perlukan bagi suatu daerah
guna keutuhan dan menjaring penanaman modal. Untuk
mewujudkannya dengan memberikan kontribusi dan pelayanan
yang prima melalui :
- Pengembangan dan promosi potensi sumber daya di segala
bidang
- Mengoptimalkan dan pemberdayaan masyarakat sekitar
potensi dan produk unggulan
- Pengawasan Penanaman Modal di daerah Nganjuk
- Peningkatan profesional aparat penanaman modal
- Peningkatan kerjasama baik dengan instansi terkait maupun
pihak swasta.
Dari beberapa hal tersebut diatas, indikator kinerjaterkait dengan
penanaman modal dapat dilihat dari perkembangan jumlah
investor (PMA/PMDN) di Kabupaten Nganjuk dan perkembangan
nilai investasinya.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/56-72
2.3.1.17. Urusan Kebudayaan Kondisi daerah Kabupaten Nganjuk terkait dengan urusan
kebudayaan salah satunya dapat dilihat dari indikator kinerja
jumlah sarana dan penyelenggaraan seni dan budaya serta jumlah
benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan. Urusan
Kebudayaan diarahkan untuk menggali, mengembangkan,
menanamkan dan melestarikan budaya daerah untuk mendukung
pelaksaan pembangunan.
Tabel 2.50 Jumlah Grup Kesenian di Kabupaten Nganjuk tahun 2008-2012
No Indikator Tahun 2008 2009 2010 2011 2012
1 Jumlah grup kesenian
- 123 161 161 215
Sumber Data : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Nganjuk
2.3.1.18 Urusan Kepemudaan dan Olahraga Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan
kepemudaan dan olahraga di Kabupaten Nganjuk salah satunya
dapat dilihat dari jumlah cabang olahraga yang berprestasi
ditingkat provinsi maupun nasional yang membawa nama baik
Kabupaten Nganjuk.
Tabel 2.51 Jumlah Cabang Olah Raga berprestasi di
Kabupaten Nganjuk tahun 2008 – 2012
NO Indikator Tahun 2008 2009 2010 2011 2012
1 Jumlah pemuda berprestasi
5 5 5 5 5
2 Jumlah cabang olah raga berprestasi
- 2 3 2 2
Sumber Data : Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk 2.3.1.19 Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Dalam rangka mensukseskan pembangunan yang dilaksanakan
secara berkesinambungan semakin dirasakan perlunya
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/57-72
meningkatkan keamanan, ketentraman dan ketertiban di
Kabupaten Nganjuk terutama upaya menciptakan kondisi
ketentraman dan ketertiban di Kabupaten Nganjuk terutama upaya
menciptakan kondisi ketentraman dan ketertiban yang mantap,
suatu kondisi diman pemerintah dan masyarakat dapat melakukan
kegiatan secara aman, tertib, tentram dan teratur.
2.3.1.20 Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persendian
Kondisi daerah Kabupaten Nganjuk terkait dengan urusan Otonomi
Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah, Kepegawaian daerah Persandian salah satunya
dapat dilihat dari Indikator Kinerja sebagai berikut :
Tabel 2.52
Data Pegawai yang telah mengikuti diklat di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
NO Uraian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 1 Persentase Pejabat
Struktural yang mengikuti pendidikan dan latihan struktural
70,38 72,99 93,25 79,86 81,37
2 Jumlah Pejabat Fungsional yang mengikuti diklat teknis fungsional
- 3,00 1,13 1,14 0.85
Sumber Data : BKD Kabupaten Nganjuk 2.3.1.21 Urusan Ketahanan Pangan
Mengacu pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang
pangan mengamatkan bahwa pemerintah bersama masyarakat
bertanggung jawab mewujudkan ketahanan pangan, dalam kaitan
ini pemerintah melakukan :pengamatan, pembinaan, pengendalian
dan pengamanan terhadap ketersediaan pangan cukup, baik
jumlah dan mutunya, aman, bergizi, beragam, merata dan
terjangkau oleh daya beli masyarakat.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/58-72
Ketahanan pangan juga menyangkut lembaga/instansi, dalam
menyelenggarakan operasional yang sesuai dengan potensi dan
budaya setempat, menginggat cakupan yang multi sektor dan
multi wilayah dalam peragaman kegiatan ketahanan pangan
sangat membutuhkan adanya koordinasi lintas sektoral yang
mantap dan dukungan yang penuh dari Pemerintah Kabupaten
Nganjuk, guna mewujudkan ketahanan pangan daerah maupun
local wilayah. Indikator Kinerja Urusan Ketahanan Pangan dapat
dilihat dari tingkat ketersediaan konsumsi pangan dan penyaluran
raskin.
Tabel 2.53 Ketersediaan Bahan Pangan Nganjuk Tahun 2008-2012
N0 Indikator Tahun
2009 2010 2011 2012 1 Ketersediaan beras (Ton) 225.024 259.708 273.628 287.548 2 Konsumsi beras (Ton) 93.680 95.052 95.570 95.829 3 Persentase pemenuhan
konsumsi beras 240,20 273,23 286,31 300,06
Sumber Data : Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Nganjuk
2.3.1.22 Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Urusan Pemberdayaan masyarakat dan desa diarahkan untuk
meningkatkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat di daerah
yang diwujudkan melalui pembangunan perdesaan yang
berkelanjutan yang menitikberatkan ada penguatan kelembagaan
baik di bidang ekonomi, politik maupun sosial budaya.
Pemberdayaan masyarakat juga diwujudkan dengan memperkuat
peran dan partisipasi para stakeholder di daerah melalaui
kelembagaan-kelembagaan yang ada. Salah satu Indikator untuk
melihat pembangunan urusan Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa adalah jumlah pengurus yang telah pelatihan BUMDES.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/59-72
Tabel 2.54 Jumlah Pengurus yang telah mengikuti Pelatihan BUMDES di
Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012.
No Indikator Tahun 2008 2009 2010 2011 2012
1 Jumlah Pengurus Bumdes yang mengikuti pelatihan ketrampilan manajemen
240 150 80 200 200
Sumber Data : BPMD Kabupaten Nganjuk
2.3.1.23 Urusan Statistik Salah satu instrumen analisis sebagai bahan evaluasi pelaksanaan
perencanaan pembangunan daerah dan sebagai bahan
penentuan/perumusan kebijakan dan perencanaan pembangunan
daerah adalah data/informasi statistik ( dokumen statistik ).
Ketersediaan dokumen statistik memudahkan pemerintah dalam
mendapatkan data potensi daerah secara umum sebagai bahan
evaluasi atas kinerja/pelaksanaan pembangunan daerah dan
sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka
peningkatan kesjahteraan masyarakat secara berkesinambungan.
Dokumen statistik sebagaimana dimaksud adalah Kabupaten Dalam
Angka, PDRB dan IKM.
Tabel 2.55 Tersediaan Dokumen Statistik di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
No Indikator 2008 2009 2010 2011 2012
Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak 1 Kabupaten
Dalam Angka
v v v v v
2 PDBR Kabupaten
v v v v v
3 IKM v v v v v Sumber Data : BAPPEDA Kabupaten Nganjuk
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/60-72
2.3.1.24 Urusan Kearsipan Dalam urusan kearsipan ditunjukan pada peningkatan pengelolaan
kearsipan dengan melakukan pembinaan kearsipan dan
melaksanakan akuisisi arsip dari instansi-instansi lingkup
pemerintah Kabupaten Nganjuk. Dengan melakukan manajemen
kearsipan yang baik akan lebih memudahkan dalam menyimpan
maupun pengambilan data sehingga lebih efisin dan aman.
Tabel 2.56 Pengelolaan Arsip SKPD Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
No Indikator Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 1 Persentase SKPD
yang memiliki tata kearsipan baik
- 40,34 44,23 48,08 51,92
Sumber Data : Kantor Arsip Kabupaten Nganjuk
2.3.1.25 Urusan Komunikasi dan Informatika Dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik, peranan Teknologi Informasi sangat
penting dalam mengimplementasikan Undang-undang dimaksud. Melalui
website www.nganjukkab.go.id dapat diinformasikan kebijakan
Pemerintah Daerah dan kegiatan pembangunan, termasuk perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, dan pelaporan khususnya Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada masyarakat. Saat ini,
www.nganjukkab.go.id telah cukup aktif menyampaikan informasi
tersebut meskipun perlu peningkatan pengelolaan khususnya update
data dan informasi secara kontinyu. Peranan komunikasi dan informatika
juga sangat penting di dalam mengkomunikasikan dan mengakomodir
aspirasi masyarakat sehingga dapat dihindari kerawanan atau konflik
antar kelompok maupun kesalahpahaman terhadap Pemerintah Daerah.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/61-72
Tabel 2.57 Capaian Kinerja Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nganjuk
Tahun 2008-2012
No Indikator Tahun 2008 2009 2010 2011 2012
1 Persentase kecukupan sarana dan prasarana komunikasi
- 100 100 100 100
2 Persentase penyebaran informasi, komunikasi, dan media massa
- 100 90,83 8,70 67.5
3 SKPD yang terhubung dengan jaringan internet
- 95.64 100 100 100
Sumber Data : DISHUBKOMINFO Kabupaten Nganjuk
2.3.1.26 Urusan Perpustakaan Gambaran Umum kondisi daerah terkait dengan urusan
perpustakaan salah satunya dapat dilihat dari indikator kinerja
sebagai berikut :
a. Jumlah perpustakaan Perpustakaan merupakan wadah dimana didalamnya terdapat
bahan pustaka untuk masyarakat, yang disusun menurut sistem
tertentu dan bertujuan untuk meningkatkan mutu kehidupan
masyarakat serta sebagai penunjang kelangsungan pendidikan.
Banyaknya jumlah perpustakaan dapat menggambarkan
kapasitas yang dimiliki oleh daerah untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat umum dalam memberikan bahan
pustaka kepada masyarakat pengguna perpustakaan, juga
menunjukan ketersediaan fasilitas penunjang penyelenggaraan
pemerintah daerah untuk meningkatkan mutu kehidupan
masyarakat serta sebagai penunjang kelangsungan pelayanan
pendidikan. Selama kurun waktu tahun 2008-2012, Kabupaten
Nganjuk hanya memiliki 1 buah perpustakaan milik pemerintah
Daerah.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/62-72
b. Penunjang Perpustakaan Indikator efektifitas penyediaan pelayanan perpustakaan di
daerah dapat dilihat dari banyaknya jumlah penunjang
perpustakaan.Banyaknya jumlah pengunjung perpustakaan
dapat menggambarkan tingginya budaya baca di daerah.
Jumlah pengunjung ke perpustakaan milik Pemda Kabupaten
Nganjuk tahun 2012 adalah sebanyak 23.672 orang. Jumlah ini
mengalami kenaikan bila dibandingkan dari tahun-tahun
sebelumnya selama 5 tahun terakhir.
Tabel 2.58 Jumlah Pengunjung dan Buku Perpustakaan Tahun 2008-2012
Jenis data Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
Jumlah Pengunjung perpustakaan
17 542 17.542 18 765 22.929 23.128
Jumlah Pengunjung perpustakaan keliling
12 717 12.717 20 751 23.048 26.218
Jumlah buku 30.475 30.475 37.455 39.566 40.490
Sumber Data : Kantor Arsip Kabupaten Nganjuk
2.3.2 Pelayanan Umum Urusan Pilihan 2.3.2.1 Urusan Pertanian
Urusan Pertanian ( dalam arti mencakup pertanian, perkebunan dan
perikanan) di Kabupaten Nganjuk dihadapkan pada tantangan dan
persaingan yang semakin kuat, sehingga usaha tani diarahkan agar
dapat menghasilkan produk bermutu, berdaya saing dan memenuhi
kebutuhan pasar baik domestikmaupun luar negeri. Salah satu
indikator kinerja untuk melihat ganbaran kondisi Kabupaten Nganjuk
di Sektor Pertanian adalah Produktivitas komoditi pertanian yang
akan disajikan tabel 2.59 sebagai berikut :
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/63-72
Tabel 2.59 Produktivitas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan, Ternak dan
Perikanan di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
Indikator Tahun 2008 2009 2010 2011 2012
Produksi Tanaman Pangan ( ton) Padi 414.098,12 463.465,85 488.574,10 540.155,70 5.442.640,72 Jagung 204.309,75 235.372,44 240.914,78 226.565,80 2.249.972c,12 Kedelai 17.635,27 17.707,48 18.944,54 23.346,88 217.324,88
Hortikultura : Bawang Merah 80.346,30 129.866,80 109.590,90 114.461,00 123462,5
Cabe 992,67 1.451,94 1.300,80 548,10 2664,6 Mangga 12.307,30 23.304,00 1.103,00 48.446,30 18.316,3 Rambutan 246,90 2.261,80 1.213,10 6.851,90 1.377,0 Jeruk 43,07 411,50 46,90 2,05 - Durian - - 1.473,4 631,88 19,4
Produktivitas tanaman pangan dan hortikultura : Tanaman Pangan :
Padi 57,53 58,87 61,14 65,83 68,85 Jagung 58,12 58,20 68,77 65,75 67,65 Kedelai 17,48 17,86 17,33 19,04 18,54 Hortikultura : Bawang Merah 120,00 146,08 105,36 122,81 -
Cabe 10,00 15,96 8,31 99,10 - Mangga 60,83 62,30 17,42 111,00 18 Rambutan 28,20 51,20 58,29 157,00 - Jeruk 6,85 48,93 4,98 1,70 - Durian 95,78 60,00 78,07 85,00 -
Sumber Data : Dinas Pertanian, Dinas Hutbun dan Dinas Peternakan Kabupaten Nganjuk
2.3.2.2 Urusan Kehutanan
Sebagai bentuk untuk mengatasi berbagai permasalahan dalam
urusan kehutanan kegiatan usaha tani hutan rakyat mulai
dibudayakan dengan memanfaatkan lahan yang ada. Gambaran
umum kondisi daerah terkait dengan urusan kehutanan salah
satunya dapat dilihat dari luas lahan hutan di Kabupaten Nganjuk.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/64-72
Tabel : 2.60 Luas Hutan Menurut Kecamatan dan Fungsinya
2012
Fungsi Hutan Kecamatan Lindung Produksi Wisata Lainnya Jumlah Reboisasi
Hutan ( Ha ) ( Ha ) ( Ha ) ( Ha ) ( Ha ) ( Ha )
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 01. Sawahan 8.4 7908,3 - - 7.916,7 63.1 02. Ngetos - 2612,4 - - 2.612,4 11 03. Berbek - 1.650,2 - - 1.650,2 61.2 04. Loceret - 2.134,1 - - 2.134,1 - 05. Pace - 166,6 - - 166,6 - 06. Tanjunganom - - - - - - 07. Prambon - - - - - - 08. Ngronggot - - - - - - 09. Kertosono - - - - - - 10. Patianrowo - - - - - - 11. Baron - - - - - - 12. Gondang - 3.873,7 - - 3.873,7 15.9 13. Sukomoro - - - - - - 14. Nganjuk - - - - - 15. Bagor 476.3 1.127,9 - - 1.604,3 28.7 16. Wilangan - 3.332,9 - - 3.332,9 26.3 17. Rejoso 662.7 8.703,8 - - 8 864.0 252.3 18. Ngluyu 77.1 6.572,2 - - 6.649,3 36.2 19. Lengkong - 5.956,3 - - 5.956,3 - 20. Jatikalen
- 1.744 - - 1.744 -
Jumlah
1 224.5 45.782,5 - - 47.007,0 494.7
Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka Tahun 2013
2.3.2.3 Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral
Urusan energi dan sumber daya mineral hingga saat ini Kabupaten
Nganjuk masih belum memiliki potensi energi dan sumber daya
alam yang dapat diandalkan. Pertambangan yang ada saat ini
masih berupa pertambangan galian c, sehingga ke depan perlu
dilakukan identifikasi potensi yang ada di wilayah Kabupaten
Nganjuk.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/65-72
2.3.2.4. Urusan Pariwisata Periwisata merupakan suatu alat strategi untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi wilayah. Dengan pariwisata suatu daerah
akan mudah dikenal sekaligus potensi-potensi unggulannya
sehingga secara tidak langsung pariwisata merupakan alat promosi
bagi daerah untuk menarik minat investasi. Pada grafik 2.5 dan 2.6
dapat dilihat gambaran capaian kinerja urusan pariwisata.
Grafik 2.8 Jumlah pengunjung Obyek Wisata 2008-2012
JUMLAH PENGUNJUNG OBYEK WISATA 2008-2012
020.00040.00060.00080.000
100.000120.000140.000160.000180.000
TAHUN
ORA
NG
Sedudo TRAL Goa MT Roro Kuning
Sedudo 59066 69917 82533 53507 69296
TRAL 118392 150564 153289 166240 135940
Goa MT 36796 35757 34552 30615 25504
Roro Kuning 43653 65808 60814 22745 46030
2008 2009 2010 2011 2012
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/66-72
Grafik 2.9 Pendapatan Asli Daerah Dari obyek wisata
PENDAPATAN ASLI DAERAH OBYEK WISATA 2008-2012
0
50.000.000
100.000.000
150.000.000
200.000.000
250.000.000
300.000.000
TAHUN
Rupi
ah
Sedudo TRAL Goa MT Roro Kuning OW. Pemandian Sumber Karya
Sedudo 131207000 157143000 201005000 110000000 274606000
TRAL 112543000 149614000 176129500 207250000 285230000
Goa MT 35861500 50060000 52172000 58000000 67536000
Roro Kuning 105617000 141672000 160969000 38700000 180159000
OW. Pemandian Sumber Karya 10100000 10100000 10100000 10100000 10100000
2008 2009 2010 2011 2012
2.3.2.5. Urusan Perdagangan Pemerintah dituntut mengambil langkah strategis/kebijakan
pembangunan yang utamanya adalah pembangunan ekonomi yang
diarahkkan pada pemulihan ekonomi kerakyatan melalui
pembangunan Usaha Ekonomi Produktif bagi Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah yang dirasahkan bisa mempertahankan kondisi ekonomi
nasional.
Sektor Perdagangan di Kabupaten Nganjuk saat ini memiliki
kontribusi yang cukup signifikan dalam pertumbuhan ekonomi. Untuk
itu perlu difasilitasi dengan mewujudkan kebijakan public yang
menyederhanakan regulasi untuk menarik investor dan untuk
pengembangan dan perluasan perdagangan guna akselerasi
perdagangan serta memperkuat dan memperbaiki struktur
perdagangan baik dalam hal konsentrasi penguasaan pasar maupun
dalam hal kedalaman jaringan pemasok bahan baku dan bahan
pendukung Tabel 2.61. merupakan gambaran capaian kinerja urusan
perdagangan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/67-72
Tabel 2.61 Perkembangan Unit Usaha di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012.
Jenis Usaha Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 Usaha Besar 13 21 28 1 2 Usaha Menengah 36 46 93 32 31
Usaha Kecil 432 494 596 531 474 Sumber Data : Disperindakoptamben Kabupaten Nganjuk. 2.3.2.6. Urusan Perindustrian
Sektor Perindustrian merupakan salah satu sektor utama dalam
perekonomian daerah mengingat pentingnya kontribusi sektor ini
terhadap pembentukan PDRB dan penciptaan lapangan kerja.
Dibawah ini tabel 2.62. merupakan capaian kinerja urusan
perindustrian.
Tabel 2.62
Perkembangan Usaha Sektor Industri dan Kontribusinya terhadap PDRB Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012.
No Indikator Tahun
2008 2009 2010 1011 2012 1 Unit
Usaha Sektor Industri (Unit)
14.760 14.914 15.109 15.520 15.983
2 Nilai Investasi sektor Industri
50.960.793.200 56.947.704.815 77.072.960.115 77.303.572.500 81.168.751.125
3 Kontribusi Sektor Industri terhadap PDRB (ADHB)
654.539,71 654.539,71 706.442,22 903.121,48 999.809.59
4 Kontribusi Sektor Industri terhadap PDRB (ADHK)
375.239,10 375.239,10 383.705,09 436.272,23 459.160,03
Sumber Data : Diperindagkoptamben Kabupaten Nganjuk.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/68-72
2.3.2.7. Urusan Transmigrasi
Kebijakan transmigrasi mempunyai perananpenting dalam
mengatasi komposisi penduduk di Indonesia. Kebijakan
transmigrasi diarahkan pada orientasi kepentingan daerah dan
bukan semata-mata berdasarkan pemerintah yang bersifat top
down. Tabel 2.63 merupakan capaian kinerja Transmigrasi.
Tabel 2.63 Jumlah Transmigran Umum yang diberangkatkan di Kabupaten
Nganjuk Tahun 2008-2012.
No Indikator Tahun 2008 2009 2010 2011 2012
1 Jumlah KK transmigran umum yang diberangkatkan.
40 30
10 30
30
Sumber Data : Dinsosnakertrans Kabupaten Nganjuk.
2.4. Aspek Daya Saing Aspek daya saing daerah merupakan kemampuan perekonomian
daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang
tinggi dan berkelanjutan. Aspek daya saing daerah terdiri dari
kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah atau infrastruktur, iklim
berinvestasi dan sumberdaya manusia. Kondisi daerah Kabupaten
Nganjuk terkait aspek daya saing daerah dapat dilihat dari :
Kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah/infrastruktur, iklim
berinvestasi dan sumberdaya manusia.
2.4.1. Kemampuan Ekonomi Daerah. Kemampuan ekonomi daerah dalam kaitannya dengan daya saing
daerah adalah bahwa ekonomi daerah harus memiliki daya tarik
(attractiveness) bagi pelaku ekonomi yang telah berada dan akan
masuk ke suatu daerah untuk menciptakan multiflier effect
peningkatan daya saing daerah.
Kondisi daerah Kabupaten Nganjuk terkait dengan kemampuan
ekonomi daerah beberapa diantaranya dapat dilihat dari :
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/69-72
pertumbuhan PDRB lapangan usaha, PDRB Perkapita, Pertumbuhan
Ekonomi dengan migas dan tanpa migas, laju inflasi, nilai tukar
petani (NTP), pendapatan asli daerah (PAD).
Tabel 2.64 Perkembangan Ekonomi Makro Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
Sumber Data : PDRB Kabupaten Nganjuk 2013.
2.4.2. Fasilitas Wilayah/Infrastruktur Analisis kinerja atas fasilitas wilayah/infrastruktur dilakukan terhadap
indikator rasio panjang jalan per jumlah kendaraan, jumlah
orang/barang yang terangkut angkutan umum, jumlah orang/barang
melalui dermaga/bandara/terminal per tahun, ketaatan terhadap
RTRW, luas wilayah produktif, luas wilayah industri, luas wilayah
kebanjiran, luas wilayah kekeringan, luas wilayah perkotaan , jenis
dan jumlah bank dan cabang, jenis dan jumlah perusahaan asuransi
dan cabang, jenis kelas, dan jumlah restoran, jenis dan jumlah
penginapan/hotel, persentase rumah tangga (RT) yang menggunakan
air bersih, rasio ketersediaan daya listrik, presentase rumah tangga
JENIS DATA Satuan TAHUN 2008 2009 2010 2011 2012
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
1. PDRB atas dasar harga berlaku
Juta Rp 8.860.263,40 9.833.565,09 11.001.998,50 12.305.453,00 13.888.800,78
2. PDRB per kapita atas dasar harga berlaku
Rp 8.859.094,00 9.808.748,96 10.824.551,63 12.031.708,05 13.544.522,44
3. PDRB atas dasar harga konstan
Juta Rp 4.696.327,50 4.979.320,58
5.291.794,80 5.631.764,80 6.008.052,22
4. PDRB per kapita atas dasar harga konstan
Rp
4.695.707,67 4.966.754,69 5.206.445,54 5.506481,31 5.859.136,41
5. Laju pertumbuhan PDRB atas dasar konstan
% 5,98 6,02 6,28 6,42 6,68
Distribusi persentase PDRB atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha a. Pertanian,peternakan,
kehutanan, perikanan % 34,08 32,96 31,15 29,53 28,14
b. Pertambangan & penggalian % 1,37 1,34 1,25 1,28 1,32
c. Industri pengolahan % 8,23 8,28 8,21 8,12 8,03 d. Listrik, gas, air bersih % 0,62 0,63 0,62 0,61 0,59 e. Bangunan % 0,50 0,52 0,57 0,59 0,61 f. Perdagangan, hotel &
restoran % 31,96 32,83 34,85 36,38 37,84
g. Angkutan & komunikasi % 2,23 2,20 2,21 2,17 2,12 h. Keuangan, persewaan,
jasa perusahaan % 3,67 3,69 3,74 3,76 3,77
i. Jasa-jasa % 17,34 17,55 17,40 17,56 17,57
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/70-72
yang menggunakan listrik dan presentase penduduk yang
menggunakan HP/telepon.
Tabel 2.65 Fasilitas Wilayah/Infrastruktur Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012.
No Indikator Tahun
2008 2009 2010 1011 2012 1 Kondisi jalan Kabupaten
(Km) 1.907,55 1.907,55 1.907,55 1.907,55 1.907,55
- Baik 881,00 1.102,24 1.191,96 1.231,44 1.238,34 - Sedang 885,65 576,25 576,25 576,25 576,25 - Rusak berat 73,59 229,06 139,34 99,86 92,96 2 Kondisi Jembatan (M) - - - 5.769,59 5.825,10 - Baik - - - - - - Rusak Ringan - - - 525,2 525,2 - Rusak Berat - - - - - 3 Waduk Besar (Jumlah) 10 10 10 12 14 -Bendung/Dam (Jumlah) 76 80 81 85 96 - Embung (Jumlah) 4 4 4 4 5
Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Nganjuk. 2.4.3. Iklim Berinvestasi
Investasi merupakan salah satu indikator penting dalam meningkatkan
pembangunan perekonomian. Investasi akan mendorong
pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja baru sehingga
diharapkan akan mengurangi beban pengangguran dan kemiskinan.
Masuknya investor asing ke suatu wilayah, sangat tergantung dari
kondisi keamanan dan politik dalam negeri suatu wilayah. Kondisi
keamanan dan politik dalam negeri yang stabil merupakan modal
penting dalam menarik minat investasi asing di Indonesia pada
umumnya, khususnya di Kabupaten Nganjuk. Indikator yang
digunakan untuk melihat perkembangan iklim berinvestasi yang baik
salah satunya minimnya jumlah kriminalitas yang terjadi di suatu
wilayah.
2.4.4. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas merupakan kunci
keberhasilan pembangunan daerah dan nasional. Manusia
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/71-72
merupakan subyek dan obyek dalam pembangunan. Oleh karenanya
pembangunan SDM harus benar-benar diarahkan dan ditingkatkan
agar mampu dan memiliki etos kerja yang produktif, terampil, kreatif,
disiplin, professional dan mampu memanfaatkan, mengembangkan
serta menguasai ilmu dan tehnologi yang inovatif dalam rangka
memacu pelaksanaan pembangunan nasional.
Kondisi aspek daya saing daerah Kabupaten Nganjuk terkait
dengan sumber daya manusia salah satunya dapat dilihat dari
jumlah Penduduk, Tingkat Pengangguran Terbuka dan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) yang dapat dilihat di Tabel 2.66 dan
data ketenagakerjaan kabupaten nganjuk 2008-2012 pada tabel
2.67 sebagai berikut :
Tabel 2.66
Sumber Daya Manusia Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
No Indikator Tahun 2008 2009 2010 2011 2012
1 Jumlah Penduduk
1.000.132 1.002.530 1.017.030 1.022.752 1.025.513
2 Tingkat Pengangguran Terbuka (%)
6,62
7,57 6,54 4,73 4,22
3 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
69,73 70,27 70,76 71,43 72,02
Sumber Data : BPS Kabupaten Nganjuk.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/72-72
Tabel 2.67 DATA KETENAGAKERJAAN KABUPATEN NGANJUK 2008-2012
No Uraian Satuan TAHUN
2008 2009 2010 2011 2012
A Jumlah Angkatan Kerja Orang 550.654 539.091 567.161 582.225 532.702
Jumlah Angkatan Kerja yang bekerja
Orang 526.842 502.232 531.460 546.249 501.588
% Angkatan Kerja yang bekerja
% 95.68 93.16 93.71 93.82 95,78
B Jumlah tenaga kerja mengikuti pelatihan
Orang 340 360 360 320 200
Jumlah tenaga kerja mengikuti pelatihan yang diterima bekerja
Orang 166 196 200 305 191
% Jumlah tenaga kerja mengikuti pelatihan yang diterima bekerja
% 48.82 54.44 55.56 95.31 95,5
C Meningkatnya perlindungan terhadap tenaga kerja
Kepatuhan perusahaan terhadap Norma Jamsostek
Perusahaan 82 76 92 108 125
Perusahaan yang menerapkan Norma keselamatan dan kesehatan
Perusahaan 89 186 214 228 230
Penurunan angka kecelakaan kerja
Kasus 53 9 2 0 0
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab III/1-20
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA
PENDANAAN
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan amanat
Undang-Undang adalah menyelenggarakan otonomi daerah dalam wujud
otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab, serta azas tugas
pembantuan yang merupakan penugasan daerah untuk melaksanakan
sebagian urusan pemerintahan. Otonomi daerah yang diwujudkan dalam
bentuk desentralisasi, diharapkan akan menghasilkan dua manfaat nyata,
yaitu :
1. Mendorong peningkatan partisipasi, prakarsa, dan kreativitas
masyarakat dalam pembangunan, serta mendorong pemerataan
hasil–hasil pembangunan (keadilan) di seluruh daerah dengan
memanfaatkan sumber daya dan potensi yang tersedia di masing –
masing daerah.
2. Memperbaiki alokasi sumber daya produktif melalui pergeseran
peran pengambilan keputusan publik ke tingkat pemerintah yang
paling rendah yang memiliki informasi yang paling lengkap.
Pelaksanaan otonomi daerah secara langsung akan berpengaruh terhadap
sistem pembiayaan, pengelolaan, dan pengawasan keuangan daerah.
Daerah diharapkan dapat meningkatkan kapasitas fiskal (fiscal capacity) agar
mampu mencukupi kebutuhan fiskalnya (fiscal need) sehingga tidak
mengalami defisit fiskal (fiscal gap), oleh sebab itu pengelolaan keuangan
daerah yang efektif menjadi sangat penting.
Pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Nganjuk berpedoman pada
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara , Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan, Undang-Undang
Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab III/2-20
Pusat dan Pemerintah Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,
sebagaimana telah diubah beberapa kali dan terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah serta Peraturan Daerah yang mengatur
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
Sejalan dengan pedoman di atas, pengelolaan keuangan daerah merupakan
keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan
daerah.
Dalam rangka menjamin konsistensi tersebut, maka penyusunan RPJMD
Kabupaten Nganjuk periode tahun 2014 – 2018 harus menerapkan
penganggaran berbasis kinerja (Performance Based Budgeting), berjangka
menengah (Medium Term Expenditure Framework) dan terpadu (Unified
Budgeting).
3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu
1. PENDAPATAN DAERAH
Pendapatan daerah merupakan elemen yang penting dalam
mendukung penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik. Sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan, sumber pendapatan daerah yang
dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Nganjuk meliputi Pendapatan Asli
Daerah (PAD), Dana Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang
Sah.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Nganjuk terdiri dari pajak
daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan,
dan lain-lain PAD yang sah. Dana Perimbangan terdiri dari Dana Bagi Hasil
Pajak dan Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, serta
Bagi Hasil Pajak Provinsi dan Bantuan Keuangan Provinsi. Kebijakan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab III/3-20
mengenai pendapatan daerah (Revenue Policy) diharapkan dapat mendukung
berbagai kebijakan pemerintah, atau membiayai belanja daerah.
Selama kurun waktu 5 tahun, yaitu tahun 2008-2012 pendapatan
daerah Kabupaten Nganjuk mengalami peningkatan dengan kisaran rata-rata
tiap tahun sebesar 15,52% yaitu dari Rp. 782.779.569.018,84 di tahun 2008
menjadi Rp. 1.388.143.832.751,54 di tahun 2012.
Kebijakan pendapatan daerah yang telah diimplementasikan dalam
periode 5 (lima) tahun sebelumnya yaitu periode 2008 sampai dengan 2012,
tergambarkan dalam komposisi struktur pendapatan daerah Kabupaten
Nganjuk sebagaimana tersaji di dalam tabel 3.1. Tabel 3.1
Perkembangan pendapatan Daerah Tahun 2008 - 2012
Sumber : DPPKAD Kabupaten Nganjuk
Dari data tersebut terlihat bahwa tingkat kemandirian Kabupaten
Nganjuk masih rendah hal tersebut dari pendapatan daerah selama tahun
2008 sampai dengan 2012 masih tergantung dari pendapatan dana
No. Uraian Realisasi
2008 2009 2010 2011 2012 1 Pendapatan Asli
Daerah 59.023.147.001 72.274.642.864,63 79.507.391.611,49 94.553.242.448,99 125.173.397.246,54
1.1 Pajak Daerah 8.351.985.594,86 10.062.661.242,34 11.592.119.855,06 15.125.249.895,14 17.129.110.068,28 1.2 Retribusi Daerah 38.101.751.482,44 51.873.544.356,25 8.740.102.803,77 12.290.949.560,08 16.484.188.496,95
1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
1.737.779.253,09 2.209.560.999,17 2.743.934.041,60 4.176.120.616,76 4.180.046.168,91
1.4 Lain – Lain PAD Yang Sah
10.831.630.671,45 8.128.876.266,87 56.431.234.911,06 62.960.922.377,01 87.380.052.512,40
2 Dana Perimbangan
722.537.922.017 815.906.598.064 861.182.235.164 1.039.824.556.733 1.262.970.435.505
2.1 Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak (Sumber Daya Alam)
45.258.622.228 53.323.656.301 67.498.083.214 69.695.021.809 85.905.532.376
2.2 Dana Alokasi Umum
580.060.073.000 590.834.933.000 598.046.354.000 669.591.985.000 827.298.802.000
2.3 Dana Alokasi Khusus
60.359.000.000 71.311.000.000 58.462.400.000 46.303.650.000 58.366.860.000
2.4 Transfer Pemerintah Pusat – Lainnya
7.757.771.800 63.164.593.500 90.106.624.800 191.403.545.440 208.437.498.000
2.5 Transfer Pemerintah Provinsi
29.102.454.989 37.272.415.263 47.068.773.150 53.929.637.834 51.335.449.779
3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah
1.218.500.000 13.795.640.000 29.400.985.500 8.900.716.650 31.626.293.350
JUMLAH PENDAPATAN 782.779.569.018,84 901.976.880.928,63 970.090.612.275,49 1.134.377.799.181,99 1.388.143.832.751,54
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab III/4-20
perimbangan, yang meliputi Dana Alokasi Umum (DAU) dari pemerintah yang
mencapai rata-rata 90,84%, sedangkan kontribusi pendapatan asli daerah
(PAD) masih rendah rata-rata 8,22% dari total pendapatan daerah. PAD
selama periode 2008 – 2012 memang mengalami peningkatan, yaitu dari Rp
59.023.147.001,84 pada tahun 2008, menjadi 125.173.397.317 pada tahun
2012. Namun kenaikan tersebut tidak terlalu berarti jika dibandingkan dengan
peningkatan belanja yang harus dibiayai, pada tahun 2008 sebesar Rp
794.269.647.364,00 , menjadi Rp 1.348.823.759.624,08 pada tahun 2012.
Selama tahun 2008 sampai dengan 2012 pendapatan daerah dalam
kondisi stabil, karena ditunjang oleh alokasi dana perimbangan dari
Pemerintah Pusat. Kontribusi dana perimbangan pemerintah pusat terhadap
pendapatan daerah selama lima tahun rata-rata mencapai 85,17 %, sisanya
diperoleh dari PAD dan lain-lain pendapatan daerah yang sah.
Kontribusi PAD terhadap pendapatan daerah mulai tahun 2008 sebesar
7,52 % secara bertahap naik perlahan hingga tahun 2012 sebesar 9,02 %
dengan rata-rata PAD mencapai 8,22 % per tahun. Secara rinci realisasi PAD
selama lima tahun dapat dilihat pada tabel berikut 3.2 berikut : Tabel 3.2
Tren Perkembangan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2008 – 2012
No. Tahun Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Daerah
Kontribusi PAD terhadap
Pendapatan Daerah
(%)
1 2008 59.023.147.001,84
782.779.569.018,84 7,52
2 2009 72.274.642.864,63
901.976.880.928,63 8,01
3 2010 79.507.391.611,49
970.090.617.275,49 8,20
4 2011 94.553.242.448,99
1.134.377.799.181,99 8,34
5 2012 125.173.397.316,54
1.388.143.832.821,54 9,02
Realisasi pendapatan asli daerah tahun 2008 sebesar Rp
59,023.147.001,84 dan pada tahun 2012 mencapai Rp 125.173.397.316,54.
Secara kumulatif realisasi PAD selama lima tahun sebesar Rp
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab III/5-20
430.355.128.558,49. Bila digambarkan secara grafis, target dan realisasi
pendapatan asli daerah selama lima tahun adalah sebagai berikut :
Grafik 3.1
Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2008 – 2012
Realisasi pencapaian PAD diperoleh dari penerimaan pajak daerah,
retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan
lain- lain Pendapatan Asli Daerah yang sah. Secara rata-rata komposisi
penerimaan PAD terdiri dari pajak daerah sebesar 18,08%, retribusi daerah
sebesar 40,41%, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
sebesar 4,11%, dan lain-lain PAD yang sah sebesar 57,52%.
Tabel 3.3 Komposisi Realisasi Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Nganjuk Tahun 2008 – 2012
No. Tahun Realisasi
Distribusi PAD (%)
Pajak Daerah Retribusi Daerah
Hasil Kekayaan
Daerah Yang
Dipisahkan
Lain-lain PAD yang
Sah
1 2008 59.023.147.001,84 14,15 52,72 2,81 11,45
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab III/6-20
2 2009 72.274.642.864,63 13,92 71,77 3,06 11,25 3 2010 79.507.391.611,49 14,58 10,99 3,45 70,98 4 2011 94.553.242.448,99 16,00 13,00 4,42 66,59 5 2012 125.173.397.246,54 13,68 13,17 3,34 69,81
Rata-rata 18,08 40,41 4,11 57,52 2. BELANJA DAERAH
Dalam kepentingan yang lebih strategis, penganggaran belanja daerah
terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk program dan
kegiatan yang menjadi prioritas daerah. Alokasi belanja daerah semaksimal
mungkin diupayakan keberpihakan kepada pemberdayaan potensi ekonomi
lokal, pengembangan ekonomi kerakyatan, perluasan kesempatan berusaha
dan penanggulangan kemiskinan.
Pengelolaan belanja daerah merupakan bagian dari pelaksanaan
program pembangunan untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran
pembangunan daerah. Oleh karenanya, pengelolaan belanja daerah
Kabupaten Nganjuk didasarkan pada anggaran berbasis kinerja dengan
orientasi pada pencapaian hasil sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
masing-masing unit kerja berdasarkan prinsip tertib, efektif, efisien,
ekonomis,transparansi, dan akuntabilitas.
Belanja daerah diarahkan/difokuskan pada pelaksanaan program-
program dan kegiatan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Selain itu,
pemenuhan kebutuhan infrastruktur daerah secara bertahap mulai
dilaksanakan.
Dalam pelaksanaannya, anggaran belanja diklasifikasikan menurut
belanja tidak langsung dan belanja langsung. Pengelolaan belanja yang
utama adalah mengedepankan alokasi belanja yang ideal antara belanja tidak
langsung dengan belanja langsung.
Belanja langsung diarahkan untuk meningkatkan aksesibilitas dan
kualitas kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program kependidikan
dan kesehatan, penyediaan infrastruktur dasar, serta menggiatkan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab III/7-20
pembangunan seperti penciptaan lapangan kerja, penanggulangan
pengangguran dan kemiskinan.
Seiring dengan tuntutan pembangunan, belanja daerah Kabupaten
Nganjuk dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Selama tahun 2008-
2012, belanja daerah meningkat rata-rata sebesar 14,35% per tahun. Pada
tahun 2008 belanja daerah sebesar Rp 794.269.647.355,00 meningkat
sebesar 69,82 % pada tahun 2012 menjadi sebesar Rp 1.348.823.759.624,08
komponen yang menjadi penyumbang terbesar adalah peningkatan belanja
pegawai yang signifikan dari tahun 2008 sebesar Rp 489.127.068.691,00
menjadi sebesar Rp 811.284.984.637,00 atau naik 65,86 % di tahun 2012
Di bawah ini disajikan data perkembangan Belanja Daerah selama lima
tahun terakhir sebagai berikut : Tabel 3.4
Perkembangan Belanja Daerah Tahun 2008 - 2012
No. Uraian REALISASI BELANJA DAERAH
2008 2009 2010 2011 2012
2 Belanja 2.1 Belanja Tidak
Langsung 535.327.687.740 545.080.557.936 711.291.692.194 771.220.094.852 905.074.987.123 2.1.1 Belanja Pegawai 489.127.068.691 492.327.590.058 645.886.218.791 703.276.200.734 811.284.984.637 2.1.2 Belanja Hibah 7.568.539.000 12.410.000.000 21.251.146.000 18.061.274.500 45.012.208.830 2.1.3 Belanja Bansos 6.547.784.000 6.368.962.000 5.883.541.000 6.462.036.000 0 2.1.4 Belanja Bantuan
Keuangan 31.257.627.219 32.996.570.137 36.996.410.869 42.306.162.894 46.752.325.800 2.1.5 Belanja Tidak
Terduga 0 0 157.900.000 109.232.500 496.674.100 2.1.7 Belanja Bagi Hasil 826.668.830 977.435.741 1.116.475.534 1.005.188.224 1.528.793.756 2.2 Belanja Langsung 258.941.959.624 362.395.564.362 230.004.197.530 356.001.896.021 443.748.772.501
2.2.1 Belanja Pegawai 0 35.948.200.941 31.179.284.375 28.771.338.325 36.391.320.750 2.2.2 Belanja Barang dan
Jasa 95.015.895.402 119.290.266.076 123.325.259.549 213.266.634.758 223.253.576.095 2.2.3 Belanja Modal 163.926.064.222 207.157.097.345 75.499.653.606 113.963.922.938 184.103.875.656
JUMLAH BELANJA 794.269.647.364 907.476.122.298 941.295.889.724 1.127.221.990.873 1.348.823.759.624
Belanja pegawai dari Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2012 terus
mengalami kenaikan, dikarenakan adanya kenaikan gaji pokok dan tunjangan
pegawai serta adanya penambahan jumlah CPNS.
Anggaran untuk Belanja Pegawai dari tahun ke tahun, dibandingkan
dengan total Belanja Daerah dalam APBD Kabupaten Nganjuk adalah
sebagaimana digambarkan dalam grafik berikut.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab III/8-20
Gambar 3.2 Tren Perkembangan Belanja Pegawai dibandingkan dengan total Belanja Daerah
Dalam APBD Kabupaten Nganjuk Tahun 2008 – 2012
Selain kenaikan belanja tidak langsung, proporsi belanja langsung terhadap
total belanja juga mengalami kenaikan. Pada tahun anggaran 2008 belanja
langsung sebesar Rp 258.941.959.624,00 naik sebesar 24,65 % dibanding
tahun 2012 yang sebesar Rp 443.748.772.501,00, atau dengan kenaikan rata-
rata sebesar 20,71%.
3. PEMBIAYAAN DAERAH
Pembiayaan daerah dibutuhkan untuk mengatasi kondisi dimana terjadi
ketidakseimbangan/ketidaksesuaian antara pendapatan daerah dan belanja
daerah. Artinya, defisit anggaran daerah, maka pembiayaan dapat menutup
terjadinya defisit tersebut dengan memanfaatkan SILPA, pencairan dana
cadangan hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan
pinjaman, penerimaan kembali pemberian pinjaman dan penerimaan piutang
daerah. Sebaliknya apabila terjadi surplus maka kelebihan anggaran tersebut
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab III/9-20
dapat dimanfaatkan untuk pembentukan dana cadangan dalam rangka
membiayai kegiatan yang membutuhkan dana yang besar yang tidak cukup
dibiayai selama satu tahun anggaran; dapat digunakan untuk penyertaan
modal (investasi) pemerintah daerah; pembayaran hutang pokok maupun
untuk pemberian pinjaman daerah
Berikut tabel perkembangan pembiayaan Kabupaten Nganjuk tahun 2008
sampai dengan tahun 2012 Tabel 3.5
Pembiayaan Daerah Kabupaten Nganjuk tahun 2008-2012
Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
1 2 3 4 5 6
Pendapatan Daerah
782.602.876.334 901.976.880.929 970.090.617.275 1.134.377.799.182 1.388.143.832.822
Belanja Daerah 794.269.647.364 907.476.122.298 941.295.889.724 1.127.221.990.873 1.348.823.759.624
Surplus/defisit -11.666.771.030 -5.499.241.369 28.794.727.552 7.155.808.309 39.320.073.197
Pembiayaan Daerah
Penerimaan Pembiayaan
107.647.870.041 94.661.293.811 92.166.041.763 122.218.123.479 107.647.870.041
Pengeluaran Pembiayaan
3.057.425.000 5.861.152.214 5.315.529.000 12.473.333.818 4.692.500.000
Pembiayaan Netto
104.590.445.041 88.800.141.597 86.850.512.763 109.744.789.661 116.969.691.394
SiLPA Tahun Anggaran Berjalan
92.923.674.011 83.300.900.228 115.645.240.315 116.900.597.970 156.289.764.591
3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu 3.2.1 Kebijakan Umum Pendapatan Daerah
Perubahan paradigma sistem pemerintahan dari sentralistik ke
desentralistik (otonomi daerah) membawa konsekuensi terjadinya perubahan
paradigma perencanaan pembangunan dari pendekatan pembangunan
sektoral ke pendekatan regional (kewilayahan), sehingga terjadi perubahan
sistem proses perencanaan dari top-down blueprint menjadi bottom-up
learning.
Otonomi daerah bukan semata-mata proses administrasi politik, berupa
pelimpahan wewenang pembangunan dan pemerintahan kepada pemerintah
daerah, melainkan lebih merupakan suatu proses pembangunan daerah
sendiri dengan segala rangkaian komitmen dan tanggung jawab yang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab III/10-20
mengiringinya, yang menuntut kemampuan seluruh aparatur pemerintah
daerah dalam penguasaan substansi dan manajemen pembangunan.
Sejalan dengan hal tersebut, otonomi daerah menimbulkan
konsekuensi terhadap Pemerintah Daerah untuk menyelenggarakan segala
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan dalam rangka mencapai
kemakmuran, kesejahteraan, dan memberikan pelayanan kepada masyarakat
yang mampu memberikan kepuasan. Untuk dapat mencapai maksud tersebut,
dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan diperlukan kemampuan
pendanaan dari pemerintah daerah berkaitan dengan upaya melakukan
optimalisasi sumber-sumber pendapatan daerah. Pendapatan Daerah
merupakan seluruh penerimaan yang berasal dari daerah itu sendiri maupun
alokasi dari Pemerintah Pusat sebagai hak pemerintah daerah yang tidak
perlu dibayar kembali oleh daerah. Sumber-sumber pendapatan daerah yang
berasal dari Pemerintah Pusat selanjutnya diatur melalui Undang-Undang
Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah.
1). Pendapatan Asli Daerah. Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan pendapatan yang
diperoleh dari sumber-sumber yang digali dari potensi yang ada di daerah
seperti pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan perusahaan
daerah dan lain-lain PAD yang sah. PAD dapat dijadikan sebagai tolok
ukur untuk mengetahui seberapa besar tingkat kemandirian daerah.
Semakin tinggi perolehan PAD maka semakin tinggi pula tingkat
kemandirian daerah, yang berarti pula berkurangnya tingkat
ketergantungan pemerintah daerah terhadap dana perimbangan yang
selama ini diperoleh dari Pemerintah Pusat.
PAD merupakan jenis pendapatan daerah yang secara langsung
dapat dikendalikan dan dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan yang
ditetapkan oleh Pemerintah Daerah. Oleh sebab itu dalam rangka
meningkatkan tingkat kemandirian daerah perlu ditetapkan rumusan
tentang kebijakan-kebijakan apa yang akan ditempuh sehingga PAD
dapat memberikan konstribusi yang signifikan terhadap kemampuan
pemerintah daerah untuk memenuhi pendanaannya dalam rangka
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab III/11-20
memberikan pelayanan kepada masyarakat (public) serta melaksanakan
pembangunan di berbagai bidang.
Kebijakan-kebijakan yang perlu dirumuskan dalam rangka
peningkatan kemandirian daerah melalui upaya peningkatan PAD adalah
sebagai berikut :
a) Melakukan intensifikasi terhadap sumber-sumber PAD yang sudah
ada melalui peningkatan kualitas kemampuan sumber daya aparatur
dalam mengoptimalkan pemungutan sumber-sumber PAD serta
perbaikan manajemen, dengan menggunakan sistem informasi
penerimaan daerah yang lebih dapat diandalkan. Sistem informasi
diharapkan dapat menyediakan data menyeluruh yang mencakup
jumlah dan potensi terhadap data obyek PAD.
b) Optimalisasi pemanfaatan aset daerah dan sumber daya alam dalam
rangka meningkatkan daya dukung pembiayaan daerah dan
pertumbuhan ekonomi.
c) Penyesuaian tarif baru dengan didasarkan pada tingkat perekonomian
masyarakat, diikuti dengan meningkatkan kualitas pelayanan baik
dalam pemungutan maupun pengelolaannya.
d) Melakukan ekstensifikasi dengan mencari dan menggali potensi
sumber-sumber PAD yang baru dalam batas ketentuan perundang-
undangan dengan tidak menghambat kinerja perekonomian yang ada.
e) Meningkatkan peran Perusahaan Daerah melalui perbaikan dan
peningkatan manajemen agar Perusahaan Daerah dapat dikelola
secara profesional, efektif dan efisien serta dikelola berdasarkan
prinsip-prinsip ekonomi perusahaan yang sehat sehingga mampu
memberikan kontribusi PAD dalam bentuk bagian laba kepada
Pemerintah Daerah.
2). Dana Perimbangan. Sebagaimana diamanatkan Undang-undang Nomor 33 tahun 2004
tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah, bahwa dalam rangka menciptakan keseimbangan
keuangan antara pemerintah pusat dan daerah dan antar pemerintah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab III/12-20
daerah, maka pemerintah mengalokasikan dana perimbangan yang
bersumber dari pendapatan APBN terdiri dari dana bagi hasil pajak dan
bukan pajak (Sumber Daya Alam/SDA), dana alokasi umum (DAU) dan
dana alokasi khusus (DAK). Dana perimbangan merupakan sumber
pendapatan bagi pemerintah daerah dalam rangka melaksanakan
desentralisasi yang alokasinya ditetapkan setiap tahun melalui APBN.
Tidak seperti Pendapatan Asli Daerah, dana perimbangan
merupakan jenis pendapatan daerah yang tidak dapat dikendalikan dan
tidak dapat dipengaruhi secara langsung oleh kebijakan-kebijakan
pemerintah daerah. Hal ini dikarenakan semua kebijakan yang
berhubungan dengan dana perimbangan ditentukan oleh pemerintah.
Namun demikian, terhadap komponen dana perimbangan tertentu seperti
dana bagi hasil pajak dan bukan pajak serta DAK, pemerintah daerah
membuat kebijakan-kebijakan tertentu dalam upaya peningkatan dana
perimbangan. Adapun kebijakan pemerintah daerah dalam upaya
peningkatan dana perimbangan adalah dengan menyampaikan laporan
keuangan dan menyediakan data dasar untuk kebutuhan perhitungan
dana perimbangan secara tepat waktu serta melakukan analisis untuk
menilai akurasi perhitungan terhadap formula dana perimbangan dan
melakukan peran aktif berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat, sehingga
alokasi dana perimbangan yang diterima sesuai dengan kontribusi yang
diberikan atau sesuai dengan kebutuhan yang akan direncanakan.
3). Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah merupakan pendapatan
daerah yang bersumber dari selain PAD dan dana perimbangan seperti
pendapatan hibah, dana darurat, dana bagi hasil pajak dari provinsi dan
pemerintah daerah lainnya, dana penyesuaian serta bantuan keuangan
dari pemerintah provinsi dan pemerintah daerah lainnya.
Seperti halnya komponen dana perimbangan, lain-lain pendapatan
daerah yang sah, juga tidak dapat dipengaruhi secara langsung oleh
kebijakan-kebijakan pemerintah daerah. Hal ini dikarenakan semua
kebijakan yang berhubungan dengan lain-lain pendapatan yang sah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab III/13-20
sebagian ditentukan oleh kebijakan pemerintah pusat/provinsi serta pihak
lainnya seperti pendapatan hibah, dana darurat, dana penyesuaian dan
bantuan keuangan.
Dalam rangka meningkatkan dana bagi hasil pajak dari pemerintah
provinsi seperti bagi hasil pajak kendaraan bermotor, bea balik nama
kendaraan bermotor, pajak bahan bakar kendaraan bermotor, pajak
pemanfaatan air bawah tanah/air permukaan dan bagi hasil lainnya,
kebijakan yang dapat dilakukan pemerintah daerah adalah senantiasa
meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi
dengan harapan dana bagi hasil pajak maupun bantuan keuangan dari
Pemerintah Provinsi dapat meningkat sesuai dengan yang direncanakan.
3.2.2 Kebijakan Umum Belanja Daerah Kebijakan umum belanja daerah tidak dapat dilepaskan dari
kewenangan yang dimiliki pemerintah daerah dalam rangka pelaksanaan
urusan daerah sebagaimana diatur di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38
Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.
Dengan demikian belanja daerah diarahkan untuk terwujudnya pelaksanaan
urusan wajib dan urusan pilihan yang ada di Kabupaten Nganjuk. Dalam
rangka pelaksanaan urusan wajib, kebijakan belanja diarahkan memuat
komponen pelayanan dan tingkat pencapaian yang dilaksanakan dalam 1
(satu) tahun anggaran. Komponen dan kinerja pelayanan disusun
berdasarkan aspirasi masyarakat dengan mempertimbangkan kondisi dan
kemampuan daerah yang berpedoman pada :
a. Belanja daerah diprioritaskan dalam rangka pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten yang terdiri dari
urusan wajib dan urusan pilihan yang ditetapkan berdasarkan ketentuan
perundang-undangan.
b. Belanja daerah dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib digunakan
untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam
upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab III/14-20
peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial, dan
fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial.
c. Belanja daerah disusun berdasarkan pendekatan prestasi kerja yang
berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Hal
tersebut bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan
anggaran serta memperjelas efektivitas dan efisiensi penggunaan
anggaran.
d. Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, pemerintah
daerah supaya memberikan perhatian yang maksimal terhadap upaya
peningkatan investasi di daerah, termasuk investasi bidang pendidikan.
e. Belanja daerah diprioritaskan untuk menunjang efektivitas pelaksanaan
tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam rangka
melaksanakan urusan pemerintah daerah yang menjadi tanggungjawabnya.
Peningkatan alokasi anggaran belanja yang direncanakan oleh setiap
Satuan Kerja Perangkat Daerah harus terukur yang diikuti dengan
peningkatan kerja pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
3.2.3 Kebijakan Umum Pembiayaan Daerah
Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah daerah,
baik penerimaan pembiayaan maupun pengeluaran pembiayaan, yang perlu
dibayar atau akan diterima kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima
kembali, yang dalam penganggaran pemerintah daerah terutama
dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.
Kebijakan pemerintah daerah terkait dengan pembiayaan sebagai
berikut :
1) Apabila APBD diperkirakan surplus, maka kebijakan pembiayaan dalam
rangka pemanfaatan surplus anggaran diarahkan untuk:
a. Pembentukan dana cadangan;
b. Pembayaran pokok utang;
c. Penyertaan modal (investasi) daerah dengan memilih instrumen
investasi yang bebas resiko dan menguntungkan secara ekonomi dan
sosial;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab III/15-20
d. Pemberian pinjaman kepada pihak lain maupun kepada masyarakat
dalam bentuk dana bergulir.
2) Apabila APBD diperkirkan defisit, maka kebijakan pembiayaan untuk
menutup defisit anggaran antara lain:
a. Penggunaan SILPA tahun anggaran yang lalu;
b. Pencairan dana cadangan;
c. Divestasi, yaitu menjual kembali investasi pemerintah daerah/kekayaan
daerah yang dipisahkan;
d. Melakukan pinjaman kepada pemerintah/lembaga keuangan bank /
bukan bank maupun pihak lainnya;
e. Penerimaan kembali pemberian pinjaman dari pihak lain/ masyarakat.
3.3 Kerangka Pendanaan
Anggaran merupakan rencana keuangan yang memuat rencana
pemerintah daerah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat yang
diwujudkan dalam bentuk program dan kegiatan yang disertai dengan estimasi
besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk merealisasikan rencana
tersebut serta perkiraan sumber-sumber mana saja yang akan menghasilkan
pemasukan guna mendanai rencana pemerintah daerah.
Kerangka pendanaan pemerintah daerah untuk kurun waktu 5 (lima)
tahun ke depan yaitu periode 2014 sampai 2018 tidak dapat dipisahkan dari
data historis yaitu perkembangan anggaran pemerintah daerah selama 5
(lima) tahun sebelumnya.
3.3.1 Estimasi Pendapatan Daerah Tahun 2014 – 2018
Kebijakan pendapatan daerah dalam lima tahun kedepan didasarkan
pada penerimaan pendapatan daerah selama lima tahun pelaksanaan periode
lalu. Estimasi pendapatan daerah tahun 2014 – 2018, dititik beratkan pada
peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dengan rata-rata peningkatan
sebesar 12,5%. Komponen pendapatan daerah yaitu Dana Perimbangan dan
Lain-lain pendapatan daerah yang sah diproyeksikan dengan rata-rata 10 %.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab III/16-20
Sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran berjalan diproyeksikan
sebesar 10%. Hal ini dimungkinkan sebagai bentuk efisiensi dalam
penggunaan anggaran seperti dalam proses pengadaan barang/jasa.
Selanjutnya, dengan mencermati trend pendapatan daerah dan variabel-
variabel statistik lainnya, maka estimasi pendapatan daerah dalam kurun
waktu tahun 2014 - 2018 adalah sebagaimana dalam tabel berikut ini. Tabel 3.6
Proyeksi/Target Pendapatan Kabupaten Nganjuk Tahun 2014 s.d tahun 2018
No. Uraian Proyeksi/Target
2014 2015 2016 2017 2018 1 Pendapatan Asli
Daerah
166.841.803.538
184.360.192.909
205.561.615.094
229.201.200.829
257.507.549.132 1.1 Pajak Daerah
22.646.396.421
25.024.268.046
27.902.058.871
31.110.795.641
34.952.978.903 1.2 Retribusi
Daerah
23.143.800.650
25.573.899.718
28.514.898.186
31.794.111.477
35.720.684.244 1.3 Hasil
Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
5.526.439.040
6.106.715.139
6.808.987.380
7.592.020.929
8.529.635.514
1.4 Lain – Lain PAD Yang Sah
115.525.167.427
127.655.310.006
142.335.670.657
158.704.272.783
178.304.250.471
2 Dana Perimbangan
1.545.028.892.350
1.699.531.781.585
1.869.484.959.743
2.084.475.730.114
2.292.923.303.125
2.1 Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak (Sumber Daya Alam)
81.675.016.875
89.842.518.563
98.826.770.419
110.191.849.017
121.211.033.919
2.2 Dana Alokasi Umum
1.021.092.172.100
1.123.201.389.310
1.235.521.528.241
1.377.606.503.989
1.515.367.154.388
2.3 Dana Alokasi Khusus
87.169.753.000
95.886.728.300
105.475.401.130
117.605.072.260
129.365.579.486
2.4 Transfer Pemerintah Pusat – Lainnya
280.976.815.900
309.074.497.490
339.981.947.239
379.079.871.171
416.987.858.289
2.5 Transfer Pemerintah Provinsi
74.115.134.475
81.526.647.922
89.679.312.714
99.992.433.677
109.991.677.044
3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah
12.317.332.500
13.549.065.750
14.903.972.325
16.394.369.558
18.033.806.513
JUMLAH
PENDAPATAN
1.724.188.028.387
1.897.441.040.244
2.089.950.547.162
2.330.071.300.501
2.568.464.658.770
SILPA tahun Berjalan 172.418.802.839
189.744.104.024
208.995.054.716
233.007.130.050
256.846.465.877
3.3.2 Estimasi Belanja Daerah Untuk memproyeksikan belanja yang terdiri dari belanja langsung, dan
belanja tidak langsung periode 2014 - 2018 menggunakan asumsi-asumsi
yang didasarkan pada kondisi pada periode 2008 - 2012. Proporsi Belanja
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab III/17-20
pegawai yang merupakan bagian dari belanja tidak langsung ditetapkan
maksimal rata-rata lima tahun sebesar 57,22% dengan rincian rata-rata
belanja pegawai 51,29%, rata-rata belanja hibah 1,88%, rata-rata bantuan
sosial 0,49 %, rata-rata belanja bantuan keuangan 3,46% dan rata-rata
belanja bagi hasil adalah 0,10%.
Selanjutnya, dengan mencermati trend belanja daerah dan variabel-
variabel statistik lainnya, maka estimasi belanja daerah dalam kurun waktu
tahun 2014 – 2018 adalah sebagaimana dalam tabel berikut ini.
Tabel 3.7
Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014 s.d Tahun 2018
No. Uraian REALISASI BELANJA DAERAH
2014 2015 2016 2017 2018
2 Belanja 2.1 Belanja Tidak
Langsung 1.155.205.979.020 1.271.285.496.963 1.400.266.866.598 1.561.147.771.335 1.720.871.321.376 2.1.1 Belanja Pegawai 1.069.686.252.812 1.120.249.190.160 1.171.208.286.629 1.305.771.956.800 1.439.367.594.775 2.1.2 Belanja Hibah 965.545.295.897 1.005.643.751.329 1.044.975.273.581 1.165.035.650.250 1.284.232.329.385 2.1.3 Belanja Bansos
8.620.940.142
9.487.205.201 10.449.752.736 11.650.356.503 12.842.323.294 2.1.4 Belanja Bantuan
Keuangan 60.346.580.994 66.410.436.409 73.148.269.151 81.552.495.518 89.896.263.057 2.1.5 Belanja Tidak
Terduga 172.418.803
189.744.104
208.995.055
233.007.130
256.846.466 2.1.6 Belanja Bagi
Hasil 1.724.188.028
1.897.441.040
2.089.950.547
2.330.071.301
2.568.464.659
2.2 Belanja Langsung 672.260.912.268
796.735.492.798
940.268.751.168 1.048.299.078.095 1.155.552.249.980
2.2.1 Belanja Pegawai 43.104.700.710 47.436.026.006 52.248.763.679 58.251.782.513 64.211.616.469 2.2.2 Belanja Barang
dan Jasa 250.007.264.116
275.128.950.835
303.042.829.338
337.860.338.573
372.427.375.522 2.2.3 Belanja Modal 379.148.947.442 474.170.515.956 584.977.158.150 652.186.957.010 718.913.257.989
Total Jumlah
Belanja 1.741.429.908.671 1.916.415.450.646 2.110.850.052.633 2.353.372.013.506 2.594.149.305.358
SURPLUS (DEFISIT) (17.759.136.692) (19.543.642.714) (21.526.490.636) (23.999.734.395) (26.455.185.985)
Dengan demikian, kerangka pendanaan pembangunan dalam APBD
Kabupaten Nganjuk yang mencakup pendapatan daerah dan belanja daerah
secara keseluruhan menunjukkan trend kenaikan selama tahun 2014-2018,
dengan tetap mengupayakan pembiayaan netto yang semakin menurun dari
tahun ke tahun. Sedangkan untuk rincian Pagu Indikatif Per Program Per
Urusan dan Per SKPD lihat Lampiran III
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab III/18-20
3.1.2. Analisa Neraca Daerah
Analisa Neraca Daerah ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan
keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Nganjuk.
Dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir Neraca Daerah secara umum
menunjukan pertumbuhan yang positif, walaupun terdapat beberapa
komponen yang mengalami penurunan negatif antara lain adalah kontruksi
yang sedang dalam pengerjaan, kewajiban jangka pendek dan jangka
panjang, serta ekuitas dana yang dicadangkan untuk pembayaran utang
jangka pendek. Rata-rata pertumbuhan neraca dari Tahun 2010 sampai
dengan Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.2. Neraca Kabupaten Nganjuk per 31 Desember 2012 dan 2011
ASET ASET LANCAR Kas di Kas Daerah 142.349.526.821,55 107.842.654.726,45 Kas di Bendahara Penerimaan 0,00 0,00 Kas di Bendahara Pengeluaran 14.646.000,00 9.871.477,00 Kas di Badan Layanan Umum
Daerah 13.976.712.631,97 9.056.823.733,55
Piutang Pajak 26.039.336,00 51.589.852,29 Piutang Retribusi 279.052.150,00 55.182.995,00 Bagian Lancar Tuntutan Ganti
Rugi 1.000.000,00 2.500.000,00
Piutang Piutang BLUD 3.639.475.620,00 11.275.041.105,00 Piutang Dana Bagi Hasil Provinsi 8.786.795.398,00 2.338.025.923,00 Piutang Lainnya 2.157.545.857,00 2.215.825.684,84 Penyisihan Piutang (348.788.625,45) (143.430.519,09) Persediaan 26.158.124.794,36 12.191.940.985,20 Jumlah Aset Lancar 197.040.129.983,43 144.896.025.963,24 INVESTASI JANGKA PANJANG Investasi Non Permanen Investasi Non Permanen lainnya 9.566.065.233,78 12.465.564.350,00 Jumlah Investasi Non Permanen 9.566.065.233,78 12.465.564.350,00 Investasi Permanen Penyertaan Modal Pemerin-tah
Daerah 22.673.047.514,75 11.377.184.333,43
Jumlah Investasi Permanen 22.673.047.514,75 11.377.184.333,43 Jumlah Investasi Jangka Panjang 32.239.112.748,53 23.842.748.683,43 ASET TETAP Tanah 267.570.934.882,80 266.184.886.082,80 Peralatan dan Mesin 220.129.595.657,89 194.861.770.602,10 Gedung dan Bangunan 482.366.666.362,32 400.415.253.737,32
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab III/19-20
Jalan, Jaringan dan Instalasi 2.022.519.621.180,00 1.958.506.795.477,00 Aset Tetap Lainnya 28.219.793.050,00 24.156.265.100,00 Konstruksi dalam Pengerjaan 4.057.926.000,00 144.077.200,00 Jumlah Aset Tetap 3.024.864.537.133,01 2.844.269.048.199,22 DANA CADANGAN Dana Cadangan 0,00 0,00 Jumlah Dana Cadangan 0,00 0,00 ASET LAINNYA Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian
Daerah 0,00 0,00
Kemitraan pada pihak ketiga 0,00 0,00 Aset Tak Berwujud 0,00 0,00 Aset Lain-lain 0,00 0,00 JUMLAH ASET 3.258.648.117.406,18 3.016.096.120.045,89 KEWAJIBAN Kewajiban Jangka Pendek Utang Perhitungan Fihak Ketiga
(PFK) 51.120.932,00 8.832.967,00
Utang Bunga 0,00 0,00 Utang Pajak 0,00 0,00 Utang kepada pegawai 43.917.680,00 1.816.714.213,00 Utang kepada pihak ketiga 2.425.620.853,00 2.279.537.032,00 Utang Transfer 353.313.003,50 249.616.635,40 Bagian Lancar Utang Jangka
Panjang 0,00 0,00
Pendapatan Diterima Dimuka 0,00 0,00 Utang Jangka Pendek Lainnya 38.927.800,00 47.932.425,00 Jumlah Kewajiban Jangka
Pendek 2.912.900.268,50 4.402.633.272,40
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Utang Dalam Negeri 0,00 0,00 Utang Luar Negeri 0,00 0,00 Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 0,00 0,00 JUMLAH KEWAJIBAN 2.912.900.268,50 4.402.633.272,40 EKUITAS DANA EKUITAS DANA LANCAR Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran
(SILPA) 156.289.764.521,52 116.900.516.970,00
Cadangan untuk Piutang 14.541.119.735,55 15.794.735.041,04 Cadangan untuk Persediaan 26.158.124.794,36 12.191.940.985,20 Dana yang harus disediakan untuk
pembayaran Utang Jangka Pendek (2.861.779.336,50) (4.393.800.305,40)
Pendapatan yang ditangguhkan 0,00 0,00 Jumlah ekuitas dana lancar 194.127.229.714,93 140.493.392.690,84
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab III/20-20
EKUITAS DANA INVESTASI Diinvestasikan dalam Investasi
Jangka Panjang 32.239.112.748,53 23.842.748.683,43
Diinvestasikan dalam aset tetap 3.024.864.537.133,01 2.844.269.048.199,22 Diinvestasikan dalam aset lainnya 4.504.337.541,21 3.088.297.200,00 Dana yang harus disediakan untuk
pembayaran hutang jangka panjang
0,00 0,00
Jumlah Ekuitas Dana Investasi 3.061.607.987.422,75 2.871.200.094.082,65 EKUITAS DANA CADANGAN Diinvestasikan dalam Dana
Cadangan 0,00 0,00
Jumlah Ekuitas Dana Cadangan 0,00 0,00 JUMLAH EKUITAS DANA 3.255.735.217.137,68 3.011.693.486.773,49 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 3.258.648.117.406,18 3.016.096.120.045,89
Sumber : DPPKAD Kab. Nganjuk, 2013
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/1-36
BAB IV
ANALISIS ISU – ISU STRATEGIS
Perencanaan pembangunan daerah dilaksanakan dalam kerangka
keterpaduan perencanaan pembangunan nasional maupun regional. Oleh
karena itu tahap awal dari perencanaan pembangunan daerah dimulai
dengan melakukan analisis terhadap hasil pembangunan dan
permasalahannya. Tujuannya adalah agar perencanaan pembangunan
daerah dapat bersinergi dan memberikan kontribusi dalam pemecahan
permasalahan pembangunan baik di daerah, regional maupun tingkat
nasional.
Selanjutnya secara rinci permasalahan pembangunan menurut fungsi dan
urusan pemerintahan daerah sebagai perumusan kebijakan umum dan
program-program pembangunan untuk lima tahun ke depan adalah sebagai
berikut:
4.1. PERMASALAHAN PEMBANGUNAN
4.1.1 URUSAN WAJIB 4.1.1.1. Pendidikan Pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia dalam upaya
meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Tanggung jawab
penyelenggaraan pendidikan berada pada pemerintah, masyarakat dan
orang tua. Dalam rangka mewujudkan pendidikan yang berkualitas, merata
dan relevan berdasarkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pemerintah berkewajiban meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pendidikan
yang dapat diartikan kemampuan masyarakat dalam menjangkau kebutuhan
terhadap penyediaan pendidikan oleh Pemerintah yang memadai dan
berkualitas.
a. Permasalahan:
1) Masih terbatasnya sarana, prasarana dan SDM pengelola Pendidikan
Anak usia Dini (PAUD);
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/2-36
2) Masih belum optimalnya penataan pengelolaan pendidikan dasar;
3) Masih rendahnya Angka Partipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi
Murni (APM) jenjang SMA/SMK/MA;
4) Masih rendahnya Profesionalisme guru dan distribusinya belum merata;
5) Masih tingginya kesejangan pemerataan sarana dan prasarana serta
kualitas pendidikan antara daerah perkotaan dan perdesaan;
6) Masih kurangnya akses pendidikan bagi keluarga miskin dan daerah
perdesaan yang jauh dari pusat pemerintahan;
7) Kompetensi lulusan siswa SMA/SMK belum sesuai dengan pasar kerja.
8) Masih belum terpenuhinya rasio jumlah murid SMK : SMA sebesar 45% :
55%;
9) Partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan masih
kurang;
10) Sarana prasarana minimal pada jenjang TK dan SD terutama
perpustakaan dan laboratorium serta mebelair masih kurang;
11) Masih belum optimalnya pemetaan kompetensi dan distribusi guru;
b. Isu Strategis pada urusan pendidikan adalah belum optimalnya
aksesibilitas pendidikan, sarana dan prasarana dan peran serta masyarakat
dalam penyelenggaraan pendidikan.
4.1.1.2. Kesehatan Dalam rangka memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu akses atas
kebutuhan pelayanan kesehatan telah dicapai kemajuan penting berupa
peningkatan sarana prasarana dan peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan. Namun demikian aksesibilitas dan kuailtas pelayanan kesehatan
perlu terus ditingkatkan seiring dengan perkembangan jumlah penduduk dan
peningkatan permasalahan kesehatan.
a. Permasalahan:
1) Masih kurangnya aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan
2) Ketersediaan sumberdaya kesehatan yang belum memadai khususnya
dokter spesialis dan dokter ahli;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/3-36
3) Kasus balita gizi buruk masih ada;
4) Meningkatnya angka kematian bayi dan ibu melahirkan;
5) Ancaman penyakit menular maupun penyakit yang tidak menular masih
terjadi;
6) Masih kurangnya kemandirian masyarakat untuk melaksanakan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS);
7) Kurangnya Fasilitas pelayanan kesehatan lanjutan bagi penyandang
cacat dan lansia;
8) Masih banyaknya sarana dan prasarana kesehatan dalam rangka
mewujudkan peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang
belum memadai dan perlu dikembangkan seperti puskesmas-puskesmas
dan Rumah Sakit Umum Daerah Kertosono;
b. Isu Strategis pada urusan kesehatan adalah terbatasnya sumberdaya
kesehatan dokter spesialis dan dokter ahli, belum optimalnya kualitas
pelayanan kesehatan, dan masih belum akuratnya data keluarga miskin
untuk mendapat jaminan kesehatan.
4.1.1.3. Pekerjaan Umum Keberadaan sarana dan prasarana infrastruktur yang baik mutlak sangat
diperlukan dalam pembangunan daerah, sehingga akses informasi dan
komunikasi serta distribusi barang dan jasa dapat dirasakan secara lebih
merata oleh masyarakat karena semua masyarakat mempunyai kesempatan
untuk tumbuh dan berkembang serta maju bersama sehingga dapat
mengurangi tingkat kesenjangan antar wilayah. Pelaksanaan urusan
pekerjaan umum meliputi pengelolaan jalan, jembatan, dan pengairan.
Peningkatan kualitas dan kapasitas jalan dan jembatan terus diupayakan
untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas dan perkembangan
perekonomian daerah. Peningkatan ketersediaan air baik bagi kebutuhan
baku air minum, air irigasi bagi pertanian maupun air industri menjadi salah
satu target utama di bidang pengairan.
a. Permasalahan :
a.1. Kebinamargaan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/4-36
1) Tingkat kerusakan jalan dan jembatan kabupaten lebih cepat dibanding
laju pembangunan jalan;
2) Kelebihan tonase angkutan barang mempercepat kerusakan jalan dan
jembatan;
3) Pelanggaran pemanfaatan ruang tepi jalan masih banyak terjadi;
4) Kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan sarana dan prasarana
pekerjaan umum masih kurang;
5) Peralatan penunjang pelaksanaan urusan pekerjaan umum masih
belum optimal;
6) Masih kurangnya tenaga teknis bidang pekerjaan umum;
7) Masih belum diselesaikannya pembangunan jembatan Kelutan–Papar;
8) Masih kurangnya aksesibilitas jalan pada jalur Berbek-Sawahan-
Sedudo, Loceret-Tanjunganom-Prambon-kelutan- Ke Papar (Kediri);
9) Masih belum memadainya akses Jalan untuk rencana pengembangan
Kawasan Industri Nganjuk (Nganjuk-Ngangkatan-Gondang-lengkong-
Jatikalen- ke Ploso (Jombang).
10) Masih belum tuntasnya penyelesaian ganti rugi tanah untuk
pembangunan jalan tol;
11) Masih belum terealisirnya pengembangan Jalan Lingkar Wilis
12) Rendahnya akses jalan dan jembatan serta penyediaan infrastruktur
penunjang pada wilayah perbatasan
a.2. Pengairan
1) Tingkat kerusakan sarana dan prasarana irigasi masih cukup tinggi;
2) Masih terjadi di setiap tahun peristiwa kekurangan air baku untuk air
minum dan air irigasi di beberapa lokasi di musim kemarau dan
sebaliknya kejadian banjir dimusim hujan terutama di wilayah
Kabupaten Nganjuk bagian utara;
3) Di bagian utara tidak adanya satu bangunan wadukpun yang masih
digenangi air di musim kemarau;
4) Perlu dipersiapkannya ketersediaan air untuk industri dalam menunjang
wilayah bagian utara yang telah ditetapkan sebagai kawasan industri.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/5-36
5) Masih minimnya upaya konservasi sumberdaya air khususnya
rehabilitasi/pembangunan bendungan, waduk dan embung.
b. Isu strategis pada urusan pekerjaan umum adalah :
• Tingkat kerusakan jalan, jembatan, dan irigasi tidak sebanding dengan
pembangunannya;
• Peningkatan pengembangan dan pembangunan infrastruktur jalan dan
jembatan antar daerah perbatasan dan pelebaran jalan jalur Berbek-
Sawahan-Sedudo, Loceret-Tanjunganom-Prambon-kelutan- Ke Papar
(Kediri) serta jalur rencana pengembangan Kawasan Industri Nganjuk
(Nganjuk-Ngangkatan-Gondang-lengkong-Jatikalen-ke Ploso (Jombang);
• Peningkatan pegelolaan sumber daya air baik untuk kepentingan
konservasi maupun penyediaan air baku, air irigasi bagi pertanian dan air
industri melalui pembangunan bendungan, waduk, embung dan
bangunan- bangunan konservasi lainnya yang salah satunya adalah
dengan segera merealisasikan pembangunan Bendungan Semantok yang
berada di Desa Sambikerep Kecamatan Rejoso.
4.1.1.4. Perumahan Permukiman akan terus tumbuh dan berkembang seiring dengan
meningkatnya jumlah penduduk. Pelaksanaan urusan perumahan meliputi
penataan perumahan; prasarana dan sarana lingkungan perumahan: air
bersih, drainase, jalan lingkungan, sanitasi, persampahan, permakaman.
a. Permasalahan:
a.1 Permasalahan Perumahan dan Permukiman
1) Kurangnya nya tingkat pemenuhan kebutuhan perumahan yang layak
dan terjangkau;
2) Kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan dan pendayagunaan sarana
dan prasarana permukiman masih kurang;
3) Masih terbatasnya penyediaan prasarana dan sarana dasar permukiman
dikawasan tertinggal, dan dikawasan pinggiran hutan di perdesaan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/6-36
4) Pelayanan air bersih belum menjangkau seluruh wilayah Kabupaten
Nganjuk;
5) Pelayanan sanitasi belum menjangkau seluruh masyarakat;
6) Rumah tidak layak huni masih cukup banyak;
7) Penyediaan tempat pemakaman umum bagi perumahan masih kurang;
8) Pengelolaan sistem drainase belum memadai;
9) Rumah yang belum ber- IMB masih cukup banyak.
10) Masih belum efektifnya penerapan konsep pengendalian permukiman
melalui dukungan prasarana dan sarana dasar permukiman Kawasan
Siap Bangun (Kasiba) / Lingkungan Siap Bangun (Lisiba);
11) Masih kurangnya upaya peningkatan kualitas kawasan Tradisional/
Bersejarah;
12) Masih kurangnya pemeliharaan dan rehabilitasi bangunan gedung
pemerintah daerah.
a.2 Permasalahan Air Bersih dan Air Limbah
1) Kurangnya peningkatan pelayanan air bersih di perkotaan dan
perdesaan;
2) Masih adanya desa rawan air / kekeringan bila musim kemarau;
3) Rendahnya kualitas penyediaan air minum yang dilakukan oleh PDAM;
4) Permasalahan tarif air minum yang tidak mampu mengimbangi biaya
produksi;
5) Pada beberapa daerah terjadi konflik kepentingan dalam pemanfaatan
sumber air baku;
6) Pelayanan air bersih perpipaan di perdesaan belum terkelola dan
teridentifikasi dengan baik dan mandiri;
7) Masih terbatasnya pelayanan pengolahan sistem air limbah Rumah
Tangga, pasar hewan, industri Rumah Tangga dan industri besar dan
di perkotaan dan perdesaan;
8) Belum memadainya pelayanan sanitasi yang menyebabkan pencemaran
terhadap air permukaan dan air tanah.
a.3 Permasalahan Sampah
1) Masih belum efektifnya penerapan 3R (Reduce, Reuse, Recycle);
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/7-36
2) Masih rendahnya kualitas pengelolaan manajemen dan teknis TPA yang
menimbulkan memburuknya kualitas lingkungan disekitarnya
(pencemaran udara, tanah, dan air tanah serta air permukaan);
3) Belum mantapnya sistem pembiayaan dan pengelolaan retribusi
sampah, serta belum optimalnya upaya pengelolaan sampah yang dapat
menghasilkan cost recovery;
4) Masih belum optimalnya kelembagaan institusi pengelola sampah;
5) Masih belum optimalnya kerjasama antar pihak terkait dalam
pengelolaan sampah terpadu;
6) Luas wilayah cakupan sampah, TPS dan TPA tidak sebanding dengan
jumlah SDM dan sarana prasarana persampahan;
7) Belum adanya Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST).
8) perlu upaya untuk relokasi TPA Kedungdowo sebagai langkah antisipasi
penetapan wilayah tersebut sebagai kawasan industri.
a.4 Permasalahan Drainase
1) Belum adanya dokumen perencanaan induk dan perencanaan detail
drainase yang dapat dipakai sebagai acuan dalam menyusun rencana
tindak;
2) Tidak berfungsinya saluran drainase sebagai pematus air hujan, hal ini
disebabkan antara lain karena masyarakat membuang sampah ke
saluran drainase, akibat dari rendahnya penegakan hukum khususnya
dalam pemanfaatan badan air.
3) Masih belum optimalnya penanganan banjir di perkotaan Nganjuk.
4) Belum mantapnya peraturan dan standar pengelolaan drainase
a.5 Permasalahan Pengembangan Kawasan Perkotaan
1) Pesatnya perkembangan sektor informal di perkotaan, namun kurang
terkendali dalam hal pemanfaatan ruang terbuka hijau dan fasilitas
umum;
2) Perkembangan kawasan perkotaan yang tidak seimbang, dan belum
sesuai dengan pemanfaatannya;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/8-36
3) Kurang memadainya penataan kawasan ruang terbuka hijau dan sarana
prasarana di kawasan perkotaan di Kabupaten Nganjuk;
4) Belum adanya dokumen perencanaan sebagai pedoman dalam rencana
tindak pemenuhan Ruang Terbuka Hijau (RTH) perkotaan;
5) Belum efektifnya penerapan konsep keterkaitan desa kota (Urban-Rural-
Linkage) dalam upaya pengembangan agropolitan.
b. Isu Strategis pada urusan perumahan adalah belum memadainya
penyediaan sarana dan prasarana dasar permukiman dan masih banyaknya
rumah yang tidak layak huni.
4.1.1.5. Penataan Ruang Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang diarahkan
untuk mewujudkan visi penataan ruang: yaitu ruang yang aman, nyaman,
produktif, dan berkelanjutan. Aman bagi masyarakat dalam menjalankan
aktivitas kehidupannya, nyaman untuk menjalankan aktivitas dalam suasana
yang tenang dan damai, produktif sehingga proses produksi dan distribusi
berjalan secara efisien, dan berkelanjutan dalam mempertahankan kualitas
lingkungan fisik untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang.
a. Permasalahan:
1) Belum tersusunnya rencana rinci berupa rencana detail tata ruang kota
dan kawasan strategis menjadi Perda.
2) Belum efektifnya penerapan regulasi maupun dokumen perencanaan
tata ruang dalam pengendalian pemanfaatan ruang.
3) Masih tingginya kesenjangan pembangunan antar kawasan.
Pertumbuhan ekonomi masih terpusat pada titik-titik tertentu saja, yang
pada akhirnya menimbulkan kesenjangan antar kawasan;
4) Masih adanya kawasan tertinggal, yaitu masyarakatnya memiliki
keterbatasan akses kepada pelayanan sosial, ekonomi dan politik serta
terisolir dari wilayah sekitarnya;
5) Belum dikembangkannya Kawasan Strategis Cepat Tumbuh, hal ini
disebabkan oleh belum berkembangnya sinergitas serta kerjasama antar
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/9-36
pelaku-pelaku pengembangan kawasan (pemerintah, swasta,
masyarakat);
6) Masih belum disusunya perencanaan penataan dan pengembangan
kawasan strategis sekitar jalan tol;
7) Masih belum efektifnya peran dan fungsi Tim Badan Koordinasi
Penataan Ruang Daerah dalam perencanaan ruang, Pemanfaatan
ruang, serta Pemanfaatan dan pengendalian ruang;
8) Masih lemahnya pengelolaan dan optimalisasi pengendalian izin
pembangunan dan pemanfaatan ruang;
9) Lemahnya pengawasan dan pengendalian alih fungsi lahan untuk
pembangunan perumahan dan permukiman.
b. Isu Strategis pada urusan penataan ruang adalah belum semua wilayah di
Kabupaten Nganjuk mempunyai RDTR, belum optimalnya peran BKPRD dan
kurangnya kesadaran masyarakat dalam tertib penataan ruang.
4.1.1.6 Perencanaan Pembangunan Perencanaan pembangunan adalah suatu proses untuk menentukan tujuan,
sasaran serta kebijakan dan strategi pembangunan, melalui urutan pilihan,
dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan
pembangunan daerah dimaksudkan untuk menghasilkan pembangunan yang
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Proses penyusunan perencanaan
pembangunan di Kabupaten Nganjuk secara teknokratik, partisipatif, top
down dan bottom up masih menghadapi berbagai kendala.
a. Permasalahan :
1) Perhatian SKPD terhadap pentingnya dokumen perencanaan masih
kurang;
2) Kemampuan keuangan daerah dalam pembiayaan program
pembangunan masih terbatas;
3) Data pendukung perencanaan pembangunan kurang akurat;
4) Belum sinerginya proses perencanaan pembangunan dari pendekatan
politik (proses politik) ke pendekatan teknokratik;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/10-36
5) Dokumen perencanaan yang disusun belum menekankan pada
perencanaan yang terfokus dan belum disusun berdasarkan pada
ketersediaan anggaran;
6) Adanya ego atau kepentingan antar sektor, sehingga persoalan yang
bersifat lintas sektor seringkali ditangani secara parsial.
7) Semakin menurunnya tingkat partisipasi masyarakat dalam musyawarah
perencanaan pembangunan, khususnya di tingkat desa/kelurahan dan
kecamatan karena kurangnya konsistensi antara perencanaan
(program/kegiatan) pembangunan yang dihasilkan melalui proses
Musrenbang dengan alokasi penganggarannya;
8) Belum optimalnya sistem pengendalian dan evaluasinya pembangunan.
b. Isu strategis pada urusan perencanaan pembangunan adalah belum
optimalnya kualitas perencanaan pembangunan serta Semakin menurunnya
tingkat partisipasi masyarakat dalam musyawarah perencanaan
pembangunan, khususnya di tingkat desa/kelurahan dan kecamatan karena
kurangnya konsistensi antara perencanaan pembangunan yang dihasilkan
melalui proses Musrenbang dengan alokasi penganggaran di APBD;
4.1.1.7. Perhubungan Sistem dan manajemen transportasi yang baik merupakan faktor pendukung
utama untuk mengembangkan kegiatan ekonomi, sosial budaya, politik,
keamanan dan ketertiban serta sarana meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Oleh karena itu memelihara dan meningkatkan kualitas
prasarana transportasi agar tetap dalam kondisi mantap serta
mengembangkan sarana transportasi perdesaan dan perkotaan secara
terpadu menjadi penting.
a. Permasalahan:
1) Masih kurangnya sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan;
2) Semakin menurunnya peranan angkutan umum sebagai sarana
pergerakan/angkutan orang, barang dan jasa;
4) Pelayanan angkutan umum belum memadai;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/11-36
5) Pengelolaan parkir belum berjalan secara optimal;
6)Pemilik kendaraan wajib uji belum semua melakukan pengujian
kendaraannya secara berkala.
b. Isu strategis pada urusan perhubungan adalah kurangnya sarana dan
prasarana lalu lintas dan angkutan jalan, serta kurangnya kesadaran
masyarakat dalam berlalu lintas.
4.1.1.8. Lingkungan Hidup Sumber daya alam dan lingkungan harus tetap dijaga kelestariannya karena
kerusakan keseimbangan alam pada akhirnya akan merugikan manusia itu
sendiri. Oleh sebab itu, pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan sumber
daya alam harus berjalan dengan seimbang, guna mewujudkan
pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan.
a. Permasalahan:
1) Belum optimalnya pengendalian terhadap pencemaran dan kerusakan
lingkungan;
2) Belum efektifnya pengelolaan dan konservasi sumber daya alam dan
lingkungan hidup dalam mengatasi degradasi lingkungan;
3) Meningkatnya kerusakan lingungan akibat penambanagan liar;
4) Masih kurangnya pemahaman masyarakat dan dunia usaha dalam
implementasi pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan;
5) Masih lemahnya penegakan hukum lingkungan;
6) Masih lemahnya koordinasi kebijakan dalam pengelolaan lingkungan.
7) Semakin berkurangnya Keanekaragaman hayati baik flora maupun
fauna;
8) Pelayanan persampahan belum menjangkau pada semua masyarakat
perkotaan;
9) Penanganan air limbah rumah tangga /domestik belum dilakukan secara
terpadu;
10) Kesadaran masyarakat dan swasta dalam pengelolaan lingkungan hidup
masih kurang;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/12-36
b. Isu strategis pada urusan lingkungan hidup adalah Belum efektifnya
pengelolaan dan konservasi sumber daya alam dan lingkungan hidup dalam
mengatasi degradasi lingkungan; belum optimalnya pengendalian terhadap
pencemaran dan kerusakan lingkungan serta penambangan liar;
4.1.1.9. Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil yang tertib sangat penting
dalam perumusan dan implementasi kebijakan dan program pembangunan.
Tertib administrasi kependudukan dan pencatatan sipil diwujudkan dengan
kondisi yang teratur, terencana, sistematis, bahwa seluruh penduduk di
Nganjuk terdaftar dengan pasti, jelas, dan mempunyai identitas, baik
kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, KTP, NIK dan KK.
a. Permasalahan:
1) Validitas data penduduk masih rendah;
2) Migrasi penduduk antar wilayah cukup tinggi;
3) Sistem administrasi kependudukan di tingkat desa/kelurahan belum
optimal;
4) Sarana dan prasarana pendukung sistem informasi administrasi
kependudukan masih sangat terbatas;
5) Petugas khusus yang menangani administrasi kependudukan di tingkat
desa belum tersedia;
6) Kesadaran masyarakat terhadap tertib administrasi kependudukan masih
kurang;
7) Belum optimalnya pengelolaan kependudukan dan pencatatan sipil
b. Isu Strategis pada urusan kependudukan dan pencatatan sipil adalah
rendahnya kesadaran masyarakat terhadap tertib administrasi
kependudukan dan) Belum optimalnya pengelolaan kependudukan dan
pencatatan sipil .
4.1.1.10. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pembangunan manusia ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya
manusia tanpa membedakan jenis kelamin (laki-laki dan perempuan).
Sebagai sumberdaya insani, sebenarnya potensi yang dimiliki perempuan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/13-36
dan laki-laki seimbang. Namun demikian masih terdapat kesenjangan
gender. Anak sebagai generasi penerus bangsa harus mendapat
perlindungan untuk memperoleh haknya untuk menjaga keberlanjutan
generasi yang berkualitas.
a. Permasalahan:
1) Partisipasi perempuan dalam pembangunan masih kurang;
2) Tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak masih terjadi;
3) Kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan anak masih
lemah;
4) Belum optimalnya penanganan anak jalanan, anak korban narkoba, nak
terlantar dan anak putus sekolah masih ada;
5) Perlindungan anak terhadap pengaruh negatif media masih kurang.
b. Isu Strategis pada urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan
anak adalah kurangnya partisipasi perempuan dalam pembangunan,
terdapatnya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak, tingginya
pengaruh negatif media terhadap pembentukan kepribadian anak, dan
lemahnya kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan
perlindungan anak.
4.1.1.11. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Perkembangan program keluarga berencana di Kabupaten Nganjuk cukup
baik. Salah satu keberhasilan program KB ditandai dengan meningkatnya
prevalensi peserta KB (peserta aktif/pasangan usia subur). Pembangunan
kependudukan dan keluarga kecil berkualitas merupakan langkah penting
dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Hal ini diselenggarakan
melalui pengendalian kuantitas penduduk dan peningkatan kualitas
penduduk.
a. Permasalahan:
1) Pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan reproduksi belum merata;
2) Tingkat partisipasi KB pria masih rendah;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/14-36
3) Petugas Keluarga Berencana (KB) masih kurang;
4) Pengembangan advokasi dan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
belum menyentuh dan masyarakat pedesaan;
5) Pasangan usia subur tidak ber KB yang tidak ingin anak lagi dan ingin
anak ditunda perlu pembinaan menjadi peserta KB;
6) Pemberdayaan ekonomi keluarga, khususnya melalui kelompok Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) belum optimal;
7) Pengembangan ketahanan dan peningkatan kualitas lingkungan keluarga,
masih perlu peningkatan peran kelompok dalam masyarakat.
b. Isu Strategis pada urusan keluarga berencana dan keluarga sejahtera
adalah belum meratanya pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan
reproduksi, belum optimalnya pengembangan advokasi dan Komunikasi,
Informasi dan Edukasi (KIE), cukup tingginya kepesertaan pasangan usia
subur tidak ber-KB.
4.1.1.12. Sosial Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) adalah seseorang,
keluarga atau kelompok masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan
atau gangguan tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya dan karenanya
tidak dapat menjalin hubungan yang serasi dan kreatif dengan
lingkungannya sehingga tidak dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya (jasmani,
rohani dan sosial) secara memadai dan wajar. Hambatan, kesulitan dan
gangguan tersebut dapat berupa kemiskinan, keterlantaran, kecacatan,
ketunasosialan, keterbelakangan/keterasingan dan kondisi atau perubahan
lingkungan yang kurang mendukung.
a. Permasalahan:
1) Prosentase keluarga miskin masih cukup tinggi;
2) Masih kurang optimalnya penanggulangan kemiskinan;
3) Masih adanya gelandangan, pengemis, anak jalanan dan wanita rawan
sosial ekonomi;
4) Kemandirian dan produktivitas penyandang cacat masih rendah;
5) Aksesibilitas fasilitas umum bagi difabel belum memadai;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/15-36
6) Peran kelembagaan kesejahteraan sosial belum optimal;
7) Kualitas manajemen dan profesionalisme pelayanan kesejahteraan
sosial belum optimal;
8) Jumlah dan kualitas tenaga pelayanan sosial masih terbatas.
9) Belum tersedianya data PMKS yang akurat.
b. Isu Strategis pada urusan sosial adalah masih cukup tingginya angka
kemiskinan dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
4.1.1.13. Ketenagakerjaan Ketenagakerjaan merupakan aspek yang mendasar dalam kehidupan
masyarakat dan pembangunan karena meliputi dimensi ekonomi dan sosial
yang luas. Urusan ketenagakerjaan berkaitan dengan kondisi penduduk usia
kerja, angkatan kerja, dan ketersediaan lapangan kerja.
a. Permasalahan:
1) Perluasan lapangan kerja belum sebanding dengan pertumbuhan
angkatan kerja;
2) Tingginya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) usia muda dan masih
besarnya angkatan kerja yang berpendidikan rendah;
3) Kualitas dan daya saing calon tenaga kerja masih rendah dan belum
sesuai kebutuhan pasar;
4) Sarana prasarana penyelenggaraan pelatihan kerja belum sesuai
dengan perkembangan kebutuhan pasar kerja;
5) Sistem informasi ketenagakerjaan belum memadai;
b. Isu Strategis pada urusan ketenagakerjaan adalah kualitas dan daya saing
calon tenaga kerja masih rendah dan tidak sesuai kebutuhan pasar
4.1.1.14. Usaha Kecil Menengah dan Koperasi Pembangunan ekonomi masyarakat terkait erat dengan pembangunan
sektor usaha kecil, menengah dan koperasi. Pembangunan usaha kecil
menengah dan koperasi memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/16-36
taraf hidup masyarakat. Peranan koperasi sebagai sokoguru perekonomian
dan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah terbukti lebih mampu
bertahan dalam menghadapi krisis ekonomi.
a. Permasalahan:
1) Kualitas SDM pengelola koperasi/UMKM masih rendah;
2) Inovasi dan adopsi teknologi, pengembangan disain produk, yang
berdampak pada kualitas, produktifitas dan diversifikasi produk masih
rendah;
3) Jaringan pasar industri kecil dan kemitraan dalam usaha pemasaran
masih terbatas;
4) Akses modal bagi UMKM masih terbatas.
5) Masih rendahnya daya saing produk UMKM dan koperasi
b. Isu strategis pada urusan koperasi dan usaha kecil menengah adalah
terbatasnya akses modal, pasar dan adopsi teknologi.
4.1.1.15 Penanaman Modal Peningkatan perekonomian daerah terkait erat dengan peningkatan
investasi. Investasi di daerah perlu lebih didorong dan difasilitasi karena akan
meningkatkan faktor-faktor produksi dan dapat menyerap tenaga kerja.
Keberhasilan investasi/penanaman modal juga akan memberikan kontribusi
padakegiatan ekonomi riil dan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan
ekonomi selama ini sebagian besar ditopang dari besarnya konsumsi dalam
negeri atau regional bukan dari pertumbuhan investasi maupun ekspor.
a. Permasalahan:
1) Masih rendahnya investasi;
2) Pengelolaan promosi investasi belum optimal;
3) Iklim investasi belum kondusif, khususnya dalam hal pelayanan
perijinan;
4) Masih rendahnya daya beli masyarakat sehingga kurang menarik
investor;
5) Masih terbatasnya infrastruktur pendukung investasi.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/17-36
6) Belum tersedianya sistem informasi pelayanan perizinan secara online.
b. Isu strategis pada urusan penanaman modal adalah belum optimalnya
pengelolaan investasi dan pelayanan perijinan.
4.1.1.16. Kebudayaan Pengembangan dan pembinaan kebudayaan daerah yang bersumber dari
warisan budaya leluhur yang mengandung nilai-nilai universal, diharapkan
mampu menanamkan nilai-nilai moral yang mendukung pembangunan
daerah. Pembangunan kebudayaan di Kabupaten Nganjuk bertujuan untuk
mengembangkan penanganan kawasan cagar budaya dan,meningkatkan
kualitas seni dan budaya, meningkatkan kesadaran budaya dan sejarah
bangsa, melestarikan warisan budaya daerah/nasional, inovasi dan
kreativitas dalam mengelola museum, serta penempatan bahasa dan sastra
jawa sebagai aset dan kekayaan daerah yang bernilai tinggi.
a. Permasalahan:
1) Penerapan nilai-nilai luhur budaya dalam kehidupan sehari-hari masih
rendah;
2) Pengelolaan kekayaan budaya yang belum optimal;
3) Partisipasi generasi muda dalam seni dan budaya masih kurang;
5) Menurunnya minat dan apresiasi generasi muda terhadap seni dan
budaya tradisional;
6) Semakin menurunya penggunaan dan kemampuan berbahasa jawa bagi
generasi muda;
4) Masuknya nilai dan budaya asing yang berpengaruh negatif cukup
banyak;
5) Kualitas sumberdaya manusia pelaku budaya masih terbatas;
6) Menurunnya kepedulian masyarakat terhadap kepedulian sosial.
b. Isu strategis pada urusan kebudayaan adalah masih rendahnya
penerapan nilai-nilai luhur budaya dalam kehidupan sehari-hari, belum
optimalnya pengelolaan kekayaan budaya, dan masih terbatasnya kualitas
sumberdaya manusia pelaku budaya.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/18-36
4.1.1.17. Kepemudaan dan Olahraga Potensi, peran pemuda serta prestasi olahraga yang telah dicapai dalam
pembangunan sumberdaya manusia selama ini sangatlah besar bagi
kemajuan pembangunan di Kabupaten Nganjuk.
a. Permasalahan:
1) Akses dan kesempatan bagi pemuda yang tergolong tidak mampu untuk
memperoleh pendidikan dan keterampilan masih rendah;
2) Meningkatnya masalah sosial di kalangan pemuda seperti miras,
narkotika, psikotropika, zat adiktif (NAPZA);
3) Sarana dan prasarana pengembangan pemuda dan olah raga belum
mencukupi;
4) Jiwa kewirausahaan di kalangan pemuda masih rendah;
5) Pemuda belum sebagai “agent of change”;
6) Pembinaan olah raga belum optimal;
7) Pembentukan karakter kepribadian pemuda belum optimal.
b. Isu Strategis pada urusan kepemudaan dan olah raga adalah banyaknya
masalah sosial di kalangan pemuda, terbatasnya sarana dan prasarana
pengembangan pemuda dan olah raga, dan kurangnya pembinaan pemuda
dan olah raga.
4.1.1.18. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Kondisi daerah yang aman dan kondusif menjadi prasyarat utama
pelaksanaan pembangunan daerah. Penciptaaan kondisi daerah yang
aman, tertib, dan tenteram menjadi isu utama pelaksanaan urusan kesatuan
bangsa dan politik dalam negeri.
a. Permasalahan:
1) Penegakan Perda belum optimal;
2) Masih kurangnya kesadaran masyarakat dan dunia usaha untuk
mematuhi peraturan;
3) Sarana dan prasarana keamanan dan ketertiban belum memadai;
4) Kesadaran masyarakat dalam berdemokrasi masih kurang;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/19-36
5) Menurunnya partisipasi masyarakat dalam bidang politik;
6) semakin menurunnya jiwa nasionalisme dan patriotisme;
7) Kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia masih kurang.
b. Isu strategis pada urusan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri
adalah masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk mematuhi peraturan
dan menurunnya jiwa nasionalisme dan patriotisme;
4.1.1.19. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, dan Kepegawaian Reformasi birokrasi dimaksudkan untuk lebih meningkatkan efektifitas dan
efisiensi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan
publik.
Namun demikian reformasi birokrasi sejak pelaksanaan otonomi daerah
Tahun 2001 hasilnya belum seperti yang diharapkan. Reformasi birokrasi
dan pelayanan publik sangat diperlukan untuk dapat mengantisipasi
perubahan lingkungan, paradigma dan kemajuan teknologi. Salah satu
tugas pemerintah daerah di bidang pemerintahan umum adalah secara dini
mampu mencegah bencana dan menanggulanginya.
a. Permasalahan
1) Potensi keuangan daerah belum tergali secara optimal;
2) Pengadaan pegawai belum sesuai antara formasi riil dengan formasi
pegawai yang ditetapkan Pemerintah;
3) Masih kurangnya profesionalisme aparatur;
4) Belum optimalnya penerapan Reward and punisment bagi aparatur.
5) Penegakan hukum belum efektif;
6) Produk hukum daerah masih banyak yang belum sesuai dengan
perkembangan keadaan;
7) Belum semua SKPD memiliki dan menerapkan Standar Pelayanan
Minimal dan Standar Operasional Prosedur;
8) Belum optimalnya pelayanan perijinan;
9) Belum optimalnya pengelolaan aset daerah;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/20-36
10) Hasil pengawasan belum sepenuhnya menjadi input perencanaan
pembangunan;
11) Masih belum berkembangnya kelembagaan dan peningkatan kapasitas
pemerintahan dan masyarakat dalam rangka penanggulangan bencana,
pengurangan resiko bencana dan pemberantasan penyakit menular
maupun Kejadian Luar Biasa (KLB) wabah penyakit;
12) Masih lebarnya kesenjangan antara pelaksanaan agama secara
seremonial dengan perilaku dalam kehidupan.
b. Isu strategis pada urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan
Persandian adalah belum optimalnya pelayanan kepada masyarakat
disebabkan masih kurangnya profesionalisme aparatur dan terbatasnya
kemampuan keuangan daerah serta Masih belum berkembangnya
kelembagaan dan peningkatan kapasitas pemerintahan dan masyarakat
dalam rangka penanggulangan bencana, pengurangan resiko bencana dan
pemberantasan penyakit menular maupun Kejadian Luar Biasa (KLB) wabah
penyakit serta Masih lebarnya kesenjangan antara pelaksanaan agama
secara seremonial dengan pengamalan dalam kehidupan.
4.1.1.20. Ketahanan Pangan Ketahanan pangan merupakan upaya pemberdayaan masyarakat agar
mampu memaksimalkan pemanfaatan sumberdaya ketahanan pangan serta
mampu mengatasi kendala dalam mewujudkan ketahanan pangan.
Ketahanan pangan merupakan suatu sistem pangan yang terdiri atas tiga
subsistem yaitu ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup di tingkat
rumah tangga, distribusi pangan yang lancar dan konsumsi pangan yang
bermutu dan aman.
a. Permasalahan:
1) Diversifikasi produk pangan lokal hasil pertanian belum optimal;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/21-36
2) Kurangnya pola pengelolaan pengembangan produk olahan jagung
sebagai salah satu komoditi utama pertanian dalam mendukung
kebijakan CORN TO CARE
3) Masih tingginya penggunaan bahan kimia berbahaya untuk bahan
tambahan pangan;
4) Penegakan hukum distribusi pangan masih belum optimal;
5) Kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi produk pangan lokal
cenderung menurun;
6) Pengelolaan lumbung pangan lokal belum optimal.
b. Isu Strategis pada urusan ketahanan pangan adalah belum optimalnya
diversifikasi produk pangan lokal terutama jagung dalam menunjang
ketahanan pangan daerah dan masih banyaknya penggunaan bahan adiktif
yang berpengaruh pada keamanan pangan
4.1.1.21. Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa Pemberdayaan Masyarakat dimaksudkan guna dapat mengembangkan
kemampuan dan kemandirian masyarakat untuk berperan aktif dalam
pembangunan, agar secara bertahap masyarakat mampu membangun diri
dan lingkungannya secara mandiri.
a. Permasalahan
1) Teknologi Tepat Guna yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
belum dimanfaatkan secara optimal;
2) Peran dan fungsi pemerintahan desa kelembagaan masyarakat belum
optimal;
3) Peran serta partisipasi masyarakat dalam pembangunan di kawasan
perkotaan cenderung menurun;
4) Pelayanan pemerintahan desa kepada masyarakat belum optimal;
5) Kemampuan keuangan desa dalam pembangunan masih terbatas;
7) Pengelolaan administrasi pemerintahan desa kurang tertib.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/22-36
b. Isu strategis pada urusan pemberdayaan masyarakat dan desa adalah
belum optimalnya peran dan fungsi kelembagaan masyarakat desa, dan tata
kelola pemerintahan desa.
4.1.1.22. Statistik Perencanaan pembangunan daerah harus didasarkan pada data yang akurat
dan memadai. Kewenangan daerah dalam urusan statistik meliputi
pengumpulan dan pemanfaatan data dan statistik daerah.
a. Permasalahan
1) Kurangnya konsistensi data sektoral dari SKPD;
2) Masih kurangnya kesadaran dan komitmen aparatur terhadap
pentingnya data;
3) Masih kurangnya kemampuan analisis data statistik;
b. Isu strategis pada urusan statistik adalah kurang konsistennya data
sektoral dari SKPD masih kurangnya kemampuan analisis terhadap data
statistik.
4.1.1.23. Kearsipan Penyelengaraan urusan kearsipan mempunyai fungsi strategis bagi
perkembangan daerah karena menangani arsip aktif, arsip inaktif, dan
dokumentasi daerah.
a. Permasalahan:
1) Sarana dan prasarana kearsipan belum memadai;
2) Kualitas dan kuantitas SDM belum memadai;
3) Manajemen arsip belum dilaksanakan secara menyeluruh;
4) Pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan arsip belum optimal.
b. Isu-isu strategis pada urusan kearsipan adalah belum memadainya sarana
dan prasarana kearsipan dan pemanfaatan teknologi pengelolaan arsip.
4.1.1.24. Komunikasi dan Informatika Kemajuan dibidang komunikasi dan informatika telah mendorong munculnya
globalisasi dengan berbagai perspektifnya. Beberapa peraturan
perundangan yang terkait dengan urusan komunikasi dan informatika adalah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/23-36
Undang-undang nomor 11 Tahun 2008 tentang Transaksi Elektronik dan
Undang-undang nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik.
a. Permasalahan:
1) Sarana dan prasarana teknologi informasi belum memadai;
2) Sistem informasi manajemen yang tersedia belum dimanfaatkan secara
optimal;
3) E-government belum diimplementasikan secara optimal;
4) Kualitas sumberdaya manusia di bidang Teknologi Informasi belum
memadai ;
5) Belum optimalnya peranan Website Nganjukkab.go.id sebagai media
informasi kebijakan pemerintah daerah dan pelaksanaan pembangunan;
6) Belum optimalnya penyampaian informasi kepada masyarakat tentang
perencanaan pembangunan, penganggaran serta laporan
penyelenggaraan pemerintahan daerah.
b. Isu strategis pada urusan komunikasi dan informatika adalah belum
optimalnya implementasi e-government.
4.1.1.25. Perpustakaan Perpustakaan merupakan sumber informasi dan sarana strategis
peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Pelaksanaan urusan
perpustakaan mengacu pada Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007
tentang Perpustakaan, yang antara lain mengatur kewajiban Pemerintah
Daerah dalam pengelolaan perpustakaan.
a. Permasalahan
1) Sarana dan prasarana pengelolan perpustakaan belum memadai;
2) Kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia belum memadai;
3) Belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi untuk perpustakaan.
4) Masih kurangnya minat baca masyarakat.
b. Isu Strategis pada urusan perpustakaan adalah belum memadainya
sarana dan prasarana perpustakaan dan pemanfaatan teknologi informasi
untuk pengelolaan perpustakaan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/24-36
4.1.2. URUSAN PILIHAN 4.1.2.1. Pertanian Kabupaten Nganjuk termasuk daerah agraris sehingga mayoritas
masyarakat bermata pencaharian sebagai petani atau bekerja di bidang
pertanian. Sektor pertanian masih menjadi sumber pertumbuhan ekonomi
utama di Kabupaten Nganjuk. Namun demikian, pertumbuhan sektor
pertanian relatif kecil dan mulai Tahun 2010 peranannya sebagai
penyumbang pertumbuhan ekonomi yang utama telah digeser oleh sektor
perdagangan hotel dan restoran. Dengan demikian untuk meningkatkan
perekonomian masyarakat, bidang urusan pertanian yang meliputi pertanian
tanaman pangan, peternakan dan perkebunan perlu mendapatkan perhatian
khusus dalam rangka memberdayakan potensi dan sumberdaya daerah.
Produktivitas pertanian di Kabupaten Nganjuk sudah cukup tinggi, akan
tetapi daya saing produk pertanian yang masih rendah berdampak pada
rendahnya pendapatan petani.
a. Permasalahan :
1) Keterbatasan dan penurunan kapasitas sumberdaya pertanian;
2) Alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian masih cukup tinggi;
3) Usaha agribisnis untuk meningkatkan nilai tambah (agriculture value
added) belum maksimal;
4) Masih belum adanya dukungan idustri pengolahan hasil
pertanian/peternakan/perkebunan.
5) Rantai tata niaga pertanian yang panjang dan belum adil;
6) Adanya liberalisasi perdagangan, sehingga sebagian hasil pertanian
tidak mampu bersaing dengan komoditi impor;
7) Kemampuan dalam pengolahan pasca panen dan pemasaran hasil
produk pertanian masih rendah;
8) Pengelolaan lahan tegalan dan pekarangan belum optimal;
9) Kualitas sumberdaya petani dan kelembagaan pertanian belum memadai
dalam persaingan pertanian modern.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/25-36
b. Isu Strategis pada urusan pertanian adalah masih cukup tingginya alih
fungsi lahan, biaya produksi tidak sebanding dengan harga jual, belum
optimalnya manajemen agribisnis, dan akses permodalan yang belum
merata.
4.1.2.2. Kehutanan Pembangunan urusan kehutanan di Kabupaten Nganjuk sesuai dengan
potensinya seharusnya lebih diarahkan untuk konservasi, bukan produksi.
Disamping kawasan hutan yang dikelola Perum Perhutani, sebagian
masyarakat di kabupaten Nganjuk juga membudidayakan beberapa jenis
tanaman kayu sebagai kawasan konservasi dan hutan tanaman industri.
a. Permasalahan
1) Ancaman kerusakan hutan oleh penjarahan dan kebakaran;
2) Fungsi kelembagaan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) belum
optimal;
3) Akses petani kehutanan terhadap sumber permodalan masih kurang;
4) Luas hutan rakyat semakin berkurang akibat dari kegiatan penambangan
maupun alih fungsi lahan;
5) Masih tingginya luas lahan kritis.
b. Isu strategis pada urusan kehutanan adalah semakin berkurangnya luas
hutan rakyat dan masih cukup luasnya lahan kritis.
4.1.2.3. Energi dan Sumber Daya Mineral Di bidang energi, semua desa di Kabupaten Nganjuk sudah terdapat jaringan
listrik dari PLN, tetapi masih terdapat beberapa dusun yang belum
terjangkau, terutama pada daerah terpencil. Sumberdaya mineral yang
terdapat di Kabupaten Nganjuk semua masuk kategori bahan galian bukan
logam dan batuan. Potensi yang paling besar adalah tanah urug, pasir dan
batu.
a. Permasalahan:
1) Potensi energi terbarukan seperti energi matahari dan mikrohidro belum
dimanfaatkan secara optimal;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/26-36
2) Perubahan pola penggunaan energi fosil dan kayu bakar ke gas LPG
belum dilakukan oleh seluruh masyarakat;
3) Banyaknya kegiatan penambangan liar;
4) Kegiatan penambangan rakyat pada lahan produktif masih cukup
banyak;
5) Kegiatan penambangan banyak tidak menggunakan kaidah teknis yang
benar;
6) Kerusakan lahan akibat penambangan yang tidak diikuti dengan
reklamasi masih cukup banyak.
b. Isu strategis pada urusan energi dan sumberdaya mineral adalah
meningkatnya penambangan liar dan penambangan yang tidak ramah
lingkungan.
4.1.2.4. Pariwisata Pariwisata merupakan bagian dari gaya hidup memiliki dampak yang cukup
signifikan terhadap kunjungan wisatawan. Data statistik angka kunjungan
wisatawan ke obyek-obyek wisata di Nganjuk menunjukkan peningkatan.
Dengan potensi pariwisata yang terbatas, perlu dikembangkan destinasi
pariwisata baik potensi alam khususnya agrowisata maupun seni dan
budaya. Meningkatnya obyek dan daya tarik wisata (ODTW) akan
berpengaruh pada angka kunjungan dan lama tinggal wisatawan.
a. Permasalahan
1) Partisipasi mayarakat dalam pengembangan pariwisata masih kurang;
2) Kreativitas, inovasi dan kompetensi daya saing ODTW masih kurang;
3) Kualitas SDM petugas dan pelaku usaha pariwisata belum optimal;
4) Pengembangan manajemen pariwisata yang mendukung keberlajutan
pengembangan ekonomi lokal belum optimal;
5) Keterpaduan dan sinergi antar pelaku wisata dalam pengembangan
pariwisata dan infrastruktur masih rendah.
b. Isu Strategis pada urusan pariwisata adalah masih kurangnya partisipasi
mayarakat dalam pengembangan pariwisata, kreativitas, inovasi dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/27-36
kompetensi daya saing ODTW, dan belum optimalnya kualitas SDM
petugasdan pelaku usaha pariwisata.
4.1.2.5 Kelautan dan Perikanan Secara geografis Kabupaten Nganjuk tidak mempunyai wilayah perairan laut.
Upaya peningkatan produksi perikanan budidaya tetap menjadi perhatian
baik pada kolam budidaya, maupun waduk. Pasar komoditas perikanan
khususnya ikan konsumsi untuk wilayah dalam dan luar Kabupaten Nganjuk
masih terbuka lebar.
a. Permasalahan:
1) Tata guna dan tata kelola air belum optimal;
2) Fungsi kelembagaan petani pembudidaya perikanan belum optimal;
3) Produksi ikan konsumsi belum mampu mencukupi kebutuhan konsumen;
4) Akses permodalan petani perikanan masih kurang;
5) Kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan ekosistem perairan
umum masih kurang.
b. Isu strategis pada urusan perikanan adalah belum optimalnya tataguna
dan tata kelola air serta fungsi kelembagaan petani pembudidaya perikanan,
serta masih kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan
ekosistem perairan.
4.1.2.6. Perdagangan Dalam rangka usaha pengembangan urusan perdagangan, maka harus
terdapat kesesuaian antara produk, kelancaran distribusi, sarana prasarana,
informasi pasar dan pengembangan perdagangan daerah. Disamping
menangani perdagangan antar wilayah regional maupun internasional, juga
dituntut mampu menyediakan pasar tradisional yang mempunyai daya saing
dan berkualitas.
a. Permasalahan:
1) Daya saing produk Nganjuk di pasar nasional maupun global masih
rendah;
2) Kelancaran distribusi bahan pokok / barang strategis belum optimal;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/28-36
3) Pelaku usaha dalam membaca peluang pasar kurang optimal;
4) Perlindungan konsumen belum optimal;
5) Kondisi sarana prasarana pasar tradisional kurang memadai.
b. Isu strategis pada urusan perdagangan adalah masih rendahnya daya
saing produk Nganjuk di pasar nasional maupun global, belum lancarnya
distribusi bahan pokok/barang strategis, dan kurang memadainya kondisi
sarana-prasarana pasar tradisional.
4.1.2.7 Perindustrian Kabupaten Nganjuk belum mempunyai kawasan industri yang sangat
diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan investasi dan penyerapan
tenaga kerja. Disamping mengupayakan areal kawasan industri pembinaan
industri di Kabupaten Nganjuk diutamakan bagi industri yang ramah
lingkungan dan padat karya.
a. Permasalahan:
1) Penguasaan dan penerapan teknologi bagi UMKM masih kurang;
2) Kualitas manajemen pengelolaan usaha bagi UMKM masih rendah;
3) Inovasi produk belum mampu mengimbangi kebutuhan pasar;
4) Akses permodalan bagi UMKM masih rendah;
5) Ketersediaan bahan baku industri masih terbatas;
6) Kemitraan antar pelaku usaha belum optimal.
7) Belum tersedianya lahan untuk kawasan industri.
b. Isu Strategis pada urusan industri belum tersedianya kawasan idustri,
inovasi produk belum mampu mengimbangi kebutuhan pasar, dan belum
optimalnya kemitraan antar pelaku usaha.
4.1.2.8. Ketransmigrasian Pelaksanaan transmigrasi di Kabupaten Nganjuk selama ini mendasarkan
pada kerjasama antara pemerintah daerah (baik pengirim maupun penerima)
dan pemerintah pusat sebagai fasilitator, sedangkan pola transmigrasi yang
dilaksanakan adalah melalui Transmigrasi Umum dan Transmigrasi
Swakarya Mandiri (TSM).
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/29-36
a. Permasalahan
1) Program transmigrasi masih sepenuhnya tergantung dari kebijakan
pemerintah pusat;
2) Relatif tingginya animo masyarakat untuk bertransmigrasi yang tidak
sebanding dengan jumlah kuota dari pemerintah pusat;
3) Lokasi tujuan transmigrasi seringkali belum siap, baik sarana
danprasarana dan administrasi pertanahan.
b. Isu strategis pada urusan transmigrasi adalah animo masyarakat untuk
bertransmigrasi relative tinggi tidak sebanding dengan kuota pemerintah
pusat dan ketidaksiapan daerah penerima/lokasi transmigrasi.
4.2. ISU-ISU STRATEGIS
Isu strategis memberikan gambaran tentang hal-hal yang menjadi fokus dan
prioritas penanganan karena pengaruhnya yang besar, luas dan signifikan
terhadap perbaikan kondisi masyarakat pada 5 (lima) tahun mendatang.
Berdasarkan permasalahan pembangunan yang dihadapi, tantangan dan
potensi daerah yang telah disinergikan dengan telaahan isu strategis
internasional, nasional maupun regional akan dirumuskan isu-isu strategis
Kabupaten Nganjuk 5 tahun kedepan.
4.2.1 Penelaahan Isu Strategis Internasional / Milenium Development Goals (MDGs)
Salah satu isu strategis di tingkat internasional yang relevan bagi
perencanaan pembangunan antara lain : pencapaian tujuan pembangunan
milenium ( Milenium Development Goals / MDGs. Indonesia sebagai salah
satu negara yang meratifikasi pencapaian tujuan pembangunan milenium (
Milenium Development Goals / MDGs) berkewajiban untuk mendukung
pencapaian target MDGs. Konsep MDGs pada intinya bertujuab untuk
membawa pembangunan kearah yang lebih adil bagi semua pihak, baik
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/30-36
untuk manusia dan lingkungan hidup, bagi laki-laki dan perempuan, bagi
orang tua dan anak-anak, serta bagi generasi sekarang dan generasi yang
akan datang. Program MDGs, secara lengkap adalah :
1. Menghilangkan angka kemiskinan absolut;
2. Memberlakukan pendidikan dasar yang universal;
3. Mengembangkan kesetaraan dan pemberdayaan perempuan;
4. Menurunkan angka kematian anak;
5. Memperbaiki kesehatan maternal;
6. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainya;
7. Menjamin kesinambungan lingkungan hisdup; dan
8. Membangun kemitraan global untuk pembangunan
Pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Nganjuk juga harus mendukung
pencapaian target MDGs, yang juga merupakan cerminan pelayanan kepada
masyarakat dan penyelenggaraaan pembangunan di Kabupaten Nganjuk.
Dibidang perdagangan internasional, Indonesia telah meratifikasi dalam
rangka meningkatkan kerja sama ekonomi antar negara ASEAN juga telah
ditanda tangani ASEAN Free Trade Area (AFTA) atau area perdagangan
bebas ASEAN. Pencapaian tujuan afta dicapai melalui penghapusan
hambatan tarif dan non tarif dengan target penurunan mencapai 0-5% yang
memiliki muatan ASEAn sebesar 40% dalam kurun waktu 10 tahun sejak
Tahun 1993. Selain dari itu juga telah ditandatangan Perjanjian antara 10
negara ASEAN dengan Cina yang disebut China- ASEAN Free Trade Area
(C-AFTA) atau area perdagangan bebas ASEAN-Cina yang akan berlaku
mulai Tahun 2010 . Melalui kerjasama tersebut produk Cina akan mudah
masuk ke negara-negara ASEAN dan lebih murah karena adanya
pengurangan dan penghapusan tarif menjadi 0% dalam jangka waktu 3
tahun.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/31-36
Berkaitan hal tersebut bagi produk dalam negeri khususnya UMKM perlu
diberikan fasilitasi dan pembinaan dalam rangka meningkatkan daya saing
menghadapi pasar bebas regional AFTA (ASEAN Free Trade Area), ACFTA
(ASEAN-China Free Trade Area).
4.2.2 Penelaahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014
Sebagai bagian dari sistem perencanaan pembangunan nasional maka
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang
merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah,
penyusunannya harus berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) dan memperhatikan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Telaahan RPJMN Tahun 2010-2014
dimaksudkan agar selaras dengan cita-cita bersama seluruh rakyat
Indonesia.
Visi RPJMN Tahun 2010-2014 adalah :”Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur” yang akan dicapai dengan tiga agenda pembangunan sebagai
berikut:
1. Pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat;
2. Perbaikan tata kelola pemerintahan;
3. Penegakan pilar demokrasi.
Pembangunan jangka menengah nasional selama 2010-2014 diarahkan
pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, daya saing perekonomian,
dan pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Pelayanan
Publik (SPP). Dengan demikian upaya pelayanan yang memenuhi SPM dan
SPP menjadi prioritas pembangunan Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2015,
dan akan terus ditingkatkan untuk pencapaian SPM pada tahun-tahun
berikutnya.
4.2.3. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/32-36
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 menyebutkan bahwa RPJMD
Kabupaten/Kota harus mengacu pada RPJMD Provinsi. Amanah ini agar
terjadi sinkronisasi sehingga perencanaan pembangunan di tingkat bawah
dan yang lebih tinggi saling melengkapi satu sama lain agar ketercapaian visi
dan misi yang diemban dua dokumen perencanaan tersebut dapat
menunjang satu sama lain. Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 merupakan salah satu acuan dalam
penyusunan RPJMD Kabupaten Nganjuk tahun 2013-2018, memiliki visi :
”Terwujudnya Jawab Timur yang makmur dan berakhlak dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Untuk mewujudkan visi
tersebut, misi pembangunan yang diusung adalah Mewujudkan Makmur
Bersama Wong Cilik Melalui APBD Untuk Rakyat dengan tujuan
meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Jawa Timur, bukan untuk orang
tertentu melalui empat strategi pokok pembangunan yaitu :
1. Pembangunan berkelanjutan berpusat pada rakyat (people centered
development) yang mengedepankan partisipasi rakyat (participatory
based development) dalam merencanakan, melaksanakan dan
mengawasi program pembangunan yang menyangkut hajat hidup mereka
sendiri.
2. Keberpihakan pada masyarakat miskin (pro-poor)
3. Pengarusutamaan Gender;
4. Keseimbangan pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
melalui terutama pengembangan agroindustri/agrobisnis.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Nganjuk Tahun 2014-2018 mendukung pencapaian visi, misi, tujan dan
sasaran yang telah ditetapkan RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-
2014 dengan lebih menekankan pada pemberdayaan masyarakat sebagai
sumber kekuatan ekonomi yang berbasis potensi daerah.
4.2.4 Penelaahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Nganjuk Tahun 2005-2025.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/33-36
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Nganjuk Tahun 2005-2025 adalah dokumen perencanaan pembangunan
untuk masa 20 tahun ke depan mulai dari Tahun 2005 hingga Tahun 2025.
RPJPD Kabupaten Nganjuk Tahun 2005-2025 yang disusun mengacu pada
dikumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-
2020, dimaksudkan untuk memberikan arah bagi seluruh pelaku
pembangunan di Kabupaten Nganjuk (pemerintah, masyarakat dan dunia
usaha) dalam penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan
dan pelayanan kepada masyarakat.
Tujuannya adalah agar dapat diwujudkan gambaran masa depan yang
diinginkan untuk setiap tahapan pembangunan secara berkesinambungan
dan berkelanjutan serta masa depan 20 tahun yang akan datang sehingga
secara bertahap dapat terwujud tujuan pembangunan daerah.
Visi yang ingin dicapai dalam masa 20 tahun mendatang dengan
memperhitungkan modal dasar yang dimiliki Kabupaten Nganjuk, adalah : “ NGANJUK YANG MAJU, ADIL, DAN SEJAHTERA”. Pencapaian Visi ini
ditempuh melalui 6 (enam) misi pembangunan sebagai berikut :
1. Mewujudkan masyarakat Nganjuk yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, beretika dan berbudaya;
2. Mewujudkan Nganjuk yang berdaya saing
3. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan pemerataan pembangunan
yang berkeadilan;
4. Mewujudkan masyarakat yang demokratis, berlandaskan hukum yang
didukung oleh profesionalisme aparatur
5. Mewujudkan Nganjuk yang aman, tentram, tertib, dan damai,
6. Mewujudkan Nganjuk yang asri, nyaman dan lestari;
RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018 merupakan tahap kedua
pencapaian RPJPD Kabupaten Ngajuk Tahun 2005-2025. Ditahap pertama
pelaksanaan RPJMD Tahun 2009-2013 fokus pembangunan diarahkan pada
meningkatnya kualitas hidup masyarakat dengan meningkatnya
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/34-36
perekonomian daerah melalui terselenggaranya pelayanan prima kepada
masyarakat yang dilandasi moral agama. Fokus pembangunan tahap yang
termuat dalam RPJMD Tahun 2014-2018 lebih diarahkan pada penguatan
capaian hasil yang telah dicapai dengan menitik beratkan pada :
1. Terselenggaranya pemerintahan dan pelayanan publik yang prima
berlandasakan Iman dan Taqwa
2. Meningkatkan daya saing produk sektor pertanian unggulan Kabupaten
Nganjuk;
3. Meningkatkan pelayanan bidang kesehatan dan pendidikan;
4. Memacu pertumbuhan ekonom melalui pembinaan ekonomi kerakyatan
dan perluasan kesempatan berusaha;
5. Meningkatkan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu penopang
pertumbuhan ekonomi dan pemerataan hasil-hasil pembangunan.
4.2.5. Rencana Tata Ruang Wilayah (Nasional, Provinsi dan Kabupaten).
Penataan ruang sebagai suatu sistem perencanaan tata ruang, pemanfaatan
ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan antara yang satu dan yang lain dan harus dilakukan sesuai
dengan kaidah penataan ruang sehingga diharapkan (i) dapat mewujudkan
pemanfaatan ruang yang berhasil guna dan berdaya guna serta mampu
mendukung pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan; (ii) tidak
terjadi pemborosan pemanfaatan ruang; dan (iii) tidak menyebabkan
terjadinya penurunan kualitas ruang.
Peraturan Pemerintah Nomor 08 tahun 2008 tentang Tahapan, tata cara,
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah menyebutkan salah satu prinsip dalam penyusunan
RPJMD adalah bahwa RPJMD harus merupakan Integrasi dari rencana tata
ruang dengan rencana pembangunan daerah. Hal ini akan mendukung
terciptanya koordinasi antar pelaku pembangunan agar terjadi integrasi dan
sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu dan antar fungsi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/35-36
pemerintahan sehingga mampu menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan serta
optimalisasi partisipasi masyarakat dan akan menjamin tercapainya
penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan
berkelanjutan.
Rencana Tata Ruang Kabupaten Nganjuk Tahun 2010-2030 yang telah
ditetapkan melalui Peraturan Daerah Nomor : 02 tahun 2011, menjadi salah
satu acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Tahun 2014-2018. Sesuai ketentuan yang berlaku, penyusunan
dokumen ini telah mengacu pada ketentuan pasal 25 Undang-undang nomor
26 Tahun 2007 yaitu tentang Penataan Ruang, yang menyatakan bahwa
Penyusunan rencana tata ruang wilayah kabupaten mengacu pada :
a. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan rencana tata ruang wilayah
provinsi;
b. Pedoman dan petunjuk pelaksanaan bidang penataan ruang; dan
c. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Secara implisit menerangkan bahwa dokumen RPJMD yang mengacu pada
RTRW Kabupaten yang telah secara signifikan menjadikan RTRW provinsi
dan Nasional juga sebagai acuan penyusunan rencana pembangunan
jangka menengah tersebut.
Dengan memperhatikan ketentuan penyusunan pola ruang, kebijakan pola
ruang nasional dan provinsi, kebijakan pembangunan daerah, kondisi objektif
wilayah, daya tampung dan kebutuhan ruang untuk masa mendatang,
maka dapat dirumuskan Kebijakan dan Strategi serta rencana pola ruang
untuk Kabupaten Nganjuk.
4.3 ISU-ISU STRATEGIS KABUPATEN NGANJUK
Dari permasalahan dan isu-isu strategis pada masing-masing dan
disinergikan dengan hasil penelaahan isu strategis internasional, nasional
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/36-36
maupun regional akan dirumuskan dan disarikan isu-isu strategis utama
Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018, sebagai berikut:
1. Masih kurang representatifnya sarana dan prasarana kesehatan yang
berpengaruh pada kurangnya aksesibilitas dan kualitas pelayanan
bidang kesehatan;
2. Masih kurangnya aksesibilitas dan mutu pendidikan.
3. Masih kurangnya pendapatan petani/peternak dan daya saing produk
pertanian dalam arti luas;
4. Masih kurangnya sarana dan prasarana konservasi sumber daya air
untuk mengatasi permasalahan kelebihan dan kekurangan air baik air
baku, air irigasi dan air industri.
5. Kurang memadainya pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana
dasar permukiman serta belum terkelolanya sumber daya alam secara
optimal;
6. Masih kurang optimalnya pembinaan terhadap sektor usaha kecil,
menengah dan koperasi serta produk unggulan daerah;
7. Masih kurangnya investasi dan masih tingginya jumlah pengangguran
terbuka;
8. Masih lebarnya kesenjangan antara pelaksanaan agama secara
seremonial dengan perilaku dalam kehidupan serta semakin lunturnya
penerapan nilai-nilai luhur budaya dalam kehidupan ;
9. Belum optimalnya pelaksanaan reformasi birokrasi dan peningkatan
pelayanan publik;
10. Masih kurang efektifnya penanggulangan kemiskinan dalam arti luas;
11. Masih kurangnya kemampuan dan kesiapan aparatur dan masyarakat
dalam penanganan bencana, pengurangan risiko bencana dan
pemberantasan penyakit menular;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/37-36
12. Belum optimalnya upaya penanggulangan kerusakan lingkungan;
13. Masih minimnya kontribusi PAD terhadap APBD.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab V/1-7
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
1 Visi
Visi merupakan pandangan jauh ke depan, ke arah mana dan
bagaimana Kabupaten Nganjuk akan dibawa dan berkarya agar konsisten
dan eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi adalah suatu gambaran
yang menantang tentang keadaan masa depan, berisikan cita dan citra yang
ingin diwujudkan, dibangun melalui proses refleksi dan proyeksi yang digali
dari nilai-nilai luhur yang dianut oleh seluruh komponen dan pemangku
kepentingan. Pernyataan Visi Kabupaten Nganjuk adalah :
“TERWUJUDNYA KEJAYAAN NGANJUK BERLANDASKAN IMAN DAN
TAQWA, DENGAN PRIORITAS SEKTOR UTAMA PEMBANGUNAN YANG BERTUMPU PADA PENGEMBANGAN PERDAGANGAN DAN INDUSTRI
BERBASIS POTENSI PERTANIAN UNTUK KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT”
Pernyataan visi tersebut dilandasi pada nilai-nilai yang melekat didalam
perilaku kehidupan keseharian masyarakat Kabupaten Nganjuk. Secara
filosofis visi tersebut dapat dijelaskan melalui makna yang terkandung di
dalamnya, di mana nilai-nilai yang terkandung dalam visi tersebut saling
berkait satu sama lain. Secara filosofis visi tersebut dapat dijelaskan melalui
makna yang terkandung di dalamnya, yaitu :
• Terwujudnya, terkandung upaya dan peran Pemerintah Daerah dalam
mewujudkan Kejayaan Kabupaten Nganjuk yang berlandaskan iman dan
taqwa.
• Kejayaan, suatu keadaan/kondisi masyarakat yang memiliki nilai lebih
serta mempunyai daya saing yang tinggi sehingga menjadikan Kabupaten
Nganjuk besar dan unggul.
• Iman dan taqwa, bahwa masyarakat Kabupaten Nganjuk merupakan
masyarakat yang agamis. Senantiasa mendasari perikehidupan sehari-
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab V/2-7
hari dengan tuntunan agama untuk meningkatkan kualitas keimanan dan
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berkembangnya akhlak
mulia untuk mengukuhkan landasan spiritual, moral dan etika yang
berdampak terhadap etos kerja.
• Keadilan, yaitu bahwa upaya untuk pencapaian kesejahteraan
masyarakat Nganjuk dan mengurangi kesenjangan sosial harus dilakukan
secara menyeluruh, dengan dilandasi keberpihakan kepada masyarakat,
kelompok dan kelompok/wilayah yang masih lemah, dengan komitmen
yang sungguh-sungguh untuk menanggulangi kemiskinan dan
pengangguran secara drastis, dan menyediakan akses yang sama bagi
masyarakat terhadap berbagai pelayanan sosial, sarana dan prasarana
ekonomi; serta menghilangkan diskriminasi dalam berbagai aspek
termasuk gender
• Kesejahteraan, yang bermakna bahwa pencapaian kesejahteraan
masyarakat sebagai sebuah keniscayaan akan kehilangan makna tatkala
tidak diikuti oleh nilai-nilai luhur keagamaan yang menjadi landasan.
Rakyat Nganjuk sebagai masyarakat yang agamis, maka untuk
mewujudkan masyarakat Nganjuk yang sejahtera yaitu kondisi kehidupan
individu dan masyarakat yang terpenuhi kebutuhan lahir dan batin, harus
dibarengi dengan penumbuhan kreatifitas masyarakat, dan peningkatan
ke-shaleh-an sosial masyarakat, dalam pengertian ada keseimbangan
dengan peningkatan kualitas pemahaman agama dan kehidupan
beragama. Kesejahteraan yang dilandasi dengan nilai-nilai keagamaan ini,
pada gilirannya akan mengarah pada kondisi masyarakat sejahtera yang
bermartabat.
2 Misi
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi berfungsi sebagai pemersatu
gerak, langkah dan tindakan nyata bagi segenap komponen penyelenggara
pemerintahan tanpa mengabaikan mandat yang diberikannya.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab V/3-7
Misi yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten Nganjuk untuk mencapai
Visi adalah sebagai berikut :
1. Terus mengembangkan penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik
dan pelayanan prima dengan nuansa kehidupan yang religius.
2. Meningkatnya pelayanan bidang kesehatan dan pendidikan bagi seluruh
lapisan masyarakat Kabupaten Nganjuk untuk peningkatan kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM) di Masa Depan.
3. Memacu pertumbuhan ekonomi melalui pembinaan ekonomi kerakyatan
yang bertumpu pada perdagangan dan industri yang berbasis potensi
pertanian.
4. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam dengan tetap
mengedepankan aspek pelestarian lingkungan hidup.
5. Meningkatkan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu penopang
pertumbuhan ekonomi dan pemerataan hasil-hasil pembangunan.
6. Mengembangkan pola kehidupan dan hubungan masyarakat yang adil,
berartabat, tertib dan tentram.
Misi pertama ditujukan untuk terselenggaranya pemerintahan dan
pelayanan publik yang prima berlandasakan Iman dan Taqwa.
Misi kedua ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia melalui peningkatan pelayanan kesehatan dan pendidikan. Misi ketiga ditujukan untuk terwujudnya peningkatan perekonomian
daerah melalui pembinaan ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada
perdagangan dan industri berbasis potensi pertanian dalam rangka
mendukung penciptaan dan perluasan kesempatan kerja dan berusaha.
Misi keempat ditujukan untuk Meningkatnya Meningkatnya
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk pembangunan
berkelanjutan.
Misi kelima ditujukan untuk Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
melalui pembangunan infrastruktur berkelanjutan.
Misi keenam ditujukan untuk terwujudnya rasa aman dan nyaman
dalam kehidupan bermasyarakat.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab V/4-7
3 Tujuan dan Sasaran
Untuk merealisasikan pelaksanaan Misi Pemerintah Kabupaten
Nganjuk perlu ditetapkan Tujuan pembangunan daerah (goal) yang akan
dicapai dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Tujuan pembangunan
daerah ini ditetapkan untuk memberikan arah terhadap program
pembangunan kabupaten secara umum. Di samping itu juga dalam rangka
memberikan kepastian operasionalisasi dan keterkaitan terhadap misi serta
program yang telah ditetapkan. Adapun Sasaran (objective) pembangunan
daerah merupakan suatu kondisi yang ingin dicapai dalam jangka waktu
pendek biasanya satu tahun. Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan
(goal) yang telah ditetapkan.
1. Misi 1, “Terus mengembangkan penyelenggaraan tata pemerintahan
yang baik dan pelayanan prima dengan nuansa kehidupan yang religius” bertujuan untuk Terselenggaranya pemerintahan dan pelayanan publik
yang prima berlandasakan Iman dan Taqwa.
Sasaran yang akan dicapai :
1.1. Meningkatnya perencanaan tata ruang, pemanfaatan dan
pengendalian pemanfaatan ruang sesuai dengan RTRW.
1.2. Terwujudnya perencanaan pembangunan yang aspiratif,
partisipatif dan efektit.
1.3. Meningkatnya Kualitas Penelitian dan Pengembangan, untuk
menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur dengan
indikator Prosentase rekomendasi penelitian yang ditindak lanjuti.
1.4. Meningkatnya kualitas layanan administrasi kependudukan.
1.5. Meningkatnya kualitas layanan kepada legislatif
1.6. Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab V/5-7
1.7. Meningkatnya Pengawasan dan Akuntabilitas Penyelenggaraan
Pemerintahan yang Baik dan Bersih;
1.8. Meningkatnya kompetensi dan kapasitas pegawai serta layanan
kepegawaian
1.9. Meningkatnya fungsi kesekretariatan dan pengembangan
lembaga pemerintahan yang profesional, efektif dan efisien.
1.10. Terpenuhinya kebutuhan data statistik untuk penyusunan
dokumen perencanaan.
1.11. Meningkatnya tertib administrasi dan pengelolaan arsip
pemerintah daerah.
1.12. Meningkatnya sistem komunikasi, informasi dan media masa;
1.13. Meningkatnya keberdayaan masyarakat dan desa.
1.14. Meningkatnya Perlindungan Perempuan dan Anak.
1.15. Meningkatnya Kualitas dan Jangkauan Pelayanan Sosial.
1.16. Terpeliharanya seni dan kebudayaan daerah.
2. Misi 2, “Meningkatnya pelayanan bidang kesehatan dan pendidikan bagi
seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Nganjuk untuk peningkatan
kualitas Sumber Daya alam (SDM) di masa depan” bertujuan untuk
Meningkatnya kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan
pelayanan kesehatan dan pendidikan.
Sasaran yang ingin dicapai :
2.1. Meningkatnya pemerataan dan kualitas pendidikan
2.2. Meningkatnya Prestasi olah raga dan pemuda
2.3. Meningkatnya minat baca masyarakat
2.4. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
2.5. Terselenggaranya pelayanan keluarga berencana dan keluarga
sejahtera.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab V/6-7
3. Misi 3, “Memacu pertumbuhan ekonomi melalui pembinaan ekonomi
kerakyatan yang bertumpu pada perdagangan dan industri yang
berbasis potensi pertanian” bertujuan untuk terwujudnya peningkatan
perekonomian daerah melalui pembinaan ekonomi kerakyatan yang
bertumpu pada perdagangan dan industri berbasis potensi pertanian
dalam rangka mendukung penciptaan dan perluasan kesempatan kerja
dan berusaha.
Sasaran yang ingin dicapai :
3.1. Peningkatan produksi, produktivitas dan kualitas produk pertanian
dan perkebunan. 3.2. Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Hasil Peternakan. 3.3. Meningkatnya ketersediaan pangan daerah.
3.4. Meningkatnya produksi dan produktivitas perikanan.
3.5. Meningkatnya kualitas tenaga kerja, kesempatan kerja dan
perlindungan tenaga kerja.
3.6. Meningkatnya kualitas koperasi dan usaha kecil dan menengah
(UMKM).
3.7. Meningkatnya kualitas pelayanan perijinan dan investasi di
daerah.
3.8. Meningkatnya jumlah kunjungan wisata.
3.9. Meningkatnya volume perdagangan barang-barang sektor
unggulan.
3.10. Meningkatnya produksi sektor industri.
3.11. Tersedianya calon transmigran yang siap diberangkatkan ke
tempat tujuan.
4. Misi 4, “Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam dengan tetap
mengedepankan aspek pelestarian lingkungan hidup” bertujuan untuk
Meningkatnya pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
untuk pembangunan berkelanjutan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab V/7-7
Sasaran yang ingin dicapai :
4.1. Meningkatnya kualitas SDA dan lingkungan hidup.
4.2. Meningkatnya produksi hasil hutan dan perkebunan dengan
memperhatikan fungsi pelestarian hutan.
4.3. Meningkatnya ketaatan penggunaan air bawah tanah (ABT) dan
pengurangan jumlah pelanggaran penambangan liar.
5. Misi 5, “Meningkatkan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu
penopang pertumbuhan ekonomi dan pemerataan hasil-hasil
pembangunan” bertujuan untuk Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
melalui pembangunan infrastruktur berkelanjutan.
Sasaran yang ingin dicapai :
5.1. Meningkatnya pemenuhan kebutuhan infrastruktur jalan dan
jembatan, gedung, pemerintah daerah, fasilitas umum dan
prasarana lingkungan.
5.2. Tercapainya pemenuhan kebutuhan pelayanan irigasi.
5.3. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana permukiman.
5.4. Meningkatnya Pelayanan Transportasi Daerah yang Aman,
Lancar, dan Terjangkau.
6. Misi 6, “Mengembangkan pola kehidupan dan hubungan masyarakat
yang adil, bermartabat, tertib dan tentram” bertujuan demi terwujudnya
rasa aman dan nyaman dalam kehidupan bermasyarakat.
Sasaran yang ingin dicapai :
6.1. Meningkatnya suasana yang aman, tertib dan tentram dalam
kehidupan bermasyarakat, bernegara dan kerukunan
kehidupan beragama.
6.2. Terlaksananya penyelenggaraan penanggulangan bencana
alam.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VI/1-11
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif
tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran
RPJMD dengan efektif dan efisien. Perencanaan strategik tidak saja
mengagendakan aktivitas pembangunan, tetapi juga segala program yang
mendukung dan menciptakan layanan masyarakat dapat dilakukan dengan
baik.
Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program
indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi dijadikan salah satu
rujukan penting dalam perencanaan pembangunan daerah. Rumusan
strategi menunjukkan keinginan yang kuat bagaimana pemerintah daerah
menciptakan nilai tambah bagi stakeholder pembangunan daerah. Disini
penting untuk mendapatkan parameter utama yang menunjukkan bagaimana
strategi tersebut menciptakan nilai (strategy objective). Melalui parameter
tersebut, dapat dikenali indikasi keberhasilan atau kegagalan suatu strategi
sekaligus untuk menciptakan budaya “berpikir strategik” dalam menjamin
bahwa transformasi menuju pengelolaan pembangunan daerah yang lebih
baik, transparan, akuntabel, dan berkomitmen terhadap kinerja; strategi
harus dikendalikan dan dievaluasi (learning process).
Kebijakan adalah arah/tindakan yang ditetapkan oleh Instansi Pemerintah
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Kebijakan pada dasarnya
merupakan ketentuan-ketentuan yang dipergunakan untuk dijadikan
pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan program/kegiatan
guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam mewujudkan tujuan.
Strategi disajikan pada masing-masing misi dan arah kebijakan disajikan
untuk setiap sasaran. Strategi dan arah kebijakan pembangunan jangka
menengah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018, adalah sebagai berikut :
Seperti diuraikan pada Bab sebelumnya bahwa terdapat 5 (lima) misi utama
yang harus dijalankan untuk mencapai visi pembangunan Kabupaten
Nganjuk, yaitu “Terwujudnya Kejayaan Nganjuk Berlandaskan Iman Dan
Taqwa, Dengan Prioritas Sektor Utama Pembangunan Yang Bertumpu Pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VI/2-11
Pengembangan Perdagangan Dan Industri Berbasis Potensi Pertanian Untuk
Keadilan Dan Kesejahteraan Masyarakat”.
Strategi dan arah kebijakan pembangunan Kabupaten Nganjuk yang selaras
dengan misi pembangunan daerah dapat diuraikan sebagai berikut :
Misi pertama Terus Mengembangkan Penyelenggaraan Tata Pemerintahan Yang Baik Dan Pelayanan Prima Dengan Nuansa Kehidupan Yang Religius, dijabarkan dengan serangkaian strategi sebagai berikut : 1) Menjadikan RTRW sebagai dasar dalam perencanaan, pemanfaatan dan
pengendalian pemanfaatan ruang;
2) Meningkatkan kualitas partisipasi masyarakat dalam berdemokrasi serta
dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan
3) Meningkatkan peran litbang dalam pelaksanaan perencanaan
pembangunan
4) Meningkatkan reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan untuk
memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat
5) Meningkatkan layanan prima pada tugas dan fungsi DPRD sebagai
saluran aspirasi masyarakat.
6) Meningkatkan kapasitas pengelolaan keuangan daerah untuk
mendorong terwujudnya pelaksanaan pembangunan yang lebih efisien
dan efektif;
7) Meningkatkan jumlah dan kemampuan aparatur pengawasan.
8) Meningkatkan kapasitas aparatur dan manajemen kepemerintahan
9) Meningkatkan pemantapan dan ketatalaksanaan;
10) Meningkatkan pembinaan keimanan dan ketakwaan;
11) Menyusun database di seluruh bidang perencanaan;
12) Meningkatkan kualitas pengelolaan arsip daerah;
13) Memasyarakatkan teknologi informasi dan komunikasi;
14) Meningkatkan kreatifitas dan kemandirian masyarakat dan desa
15) Meningkatkan peran serta masyarakat dan penguatan kelembagaan
pengarusutamaan gender dan anak dalam perlindungan perempuan dan
anak;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VI/3-11
16) meningkatkan pelayanan penanganan dan rehabilitasi masalah-masalah
sosial;
17) terus memasyarakatkan seni dan budaya daerah
Serangkaian Strategi tersebut di atas dilaksanakan dengan arah kebijakan sebagai berikut : 1) Peningkatan kinerja perencanaan tata ruang, pemanfaatan dan
pengendalian pemanfaatan ruang.
2) Pengalokasian anggaran Pagu Indikatif Kewilayahan (PIK) untuk masing-
masing kecamatan untuk mewujudkan keadilan dan pemerataan
pembangunan serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan dan konsistensi antara hasil prioritas Musrenbang dengan
alokasi APBD,
3) Peningkatan penelitian atas isu-isu strategis, mengembangkan
perencanaan pembangunan yang partisipatif serta pengendalian dan
evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan daerah;
4) Pelayanan dokumen kependudukan secara masal meliputi KTP, KK dan
akte catatan sipil;
5) Pendekatan pelayanan kependudukan kepada masyarakat
6) Peningkatan fungsi legislatif melalui pemberdayaan dan penampungan
aspirasi masyarakat;
7) Peningkatan pengelolaan keuangan daerah melalui penyempurnaan
sistem dan prosedur manajemen keuangan.
8) Peningkatan pengelolaan inventaris daerah melalui pengembangan
sistem informasi manajemen barang daerah.
9) Peningkatan penerimaan daerah melalui intensifikasi, ekstensifikasi dan
peningkatan sumberdaya penerimaan daerah antara lain dengan
memperluas dan memperkuat kemitraan, mengoptimalkan peran
coorporate social responsibility (CSR) pendanaan pembangunan dengan
cost sharing antara pemerintah, pemerintah propinsi dan pemerintah
Kabupaten;
10) Optimalisasi melalui kerjasama pemerintah daerah dengan swasta;
11) Peningkatan efisiensi dan efektifitas belanja APBD.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VI/4-11
12) Peningkatan rasio belanja modal terhadap belanja langsung setiap
tahun;
13) Peningkatan mutu dan hasil pengawasan melalui peningkatan
profesionalisme aparatur pengawasan dan monitoring tindak lanjut.;
14) Peningkatan profesionalisme aparat melalui kediklatan dan memberikan
hak-hak pegawai sesuai ketentuan..
15) Peningkatkan efektifitas kelembagaan melalui pengembangan sistem
manajemen yang professional;
16) Mendorong percepatan pencapaian good governance melalui
pengembangan produk hukum;
17) Meningkatkan pembinaan keimanan dan ketakwaan;
18) pemberdayaan instansi terkait dalam memenuhi kebutuhan data statistik;
19) Pengembangan sistem administrasi pemerintahan dan pengelolaan arsip
daerah;
20) Peningkatan pemberdayaan insan kominfo dan masyarakat melalui
kecukupan sarana dan prasarana komunikasi, pelatihan, pembinaan dan
dialog interaktif;
21) Meningkatkan pengelolaan informasi berbasis Teknologi Informasi (TI).
22) Meningkatkan usaha ekonomi masyarakat perdesaan yang didukung
dengan Teknologi Tepat Guna (TTG)
23) Mengoptimalkan fungsi aparatur pemerintahan desa
24) Memberdayakan pemerintahan desa dan kelurahan untuk mandiri;
25) Peningkatan peran serta ormas dan LSM pemerhati perempuan secara
optimal dalam pengambilan kebijakan terkait dengan peranan
perempuan
26) Peningkatan Kualitas SDM perempuan sehingga menjadi insan yang
mandiri
27) Perlindungan perempuan dan anak korban tindak kekerasan;
28) Meningkatkan penanganan tindak kekerasan terhadap perempuan dan
anak;
29) Meningkatkan kuantitas dan kualitas keterlibatan organisasi perempuan
dalam perlindungan perempuan dan anak;
30) Mengembangkan Nganjuk menjadi Kota Layak Anak (KLA).
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VI/5-11
31) Pembinaan partisipasi sosial masyarakat;
32) Peningkatkan kualitas hidup bagi PMKS dengan peningkatan pelayanan
dan bantuan dasar kesejahteraan sosial melalui peningkatan PSKS
(Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial).
33) Penyediaan rumah singgah bagi anak jalanan dan lansia terlantar;
34) pelestarian dan pengembangan keragaman kekayaan budaya dengan
meningkatkan apresiasi dan peran serta komunitas budaya lokal;
35) Menyediakan sarana prasarana dan fasilitasi kegiatan seni dan budaya
MISI KEDUA
Meningkatnya pelayanan bidang kesehatan dan pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Nganjuk untuk peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Masa Depan, dijabarkan dengan
Strategi pembangunan sebagai berikut :
1) Meningkatkan alokasi pembiayaan sesuai dengan kemampuan daerah
dalam rangka peningkatan akses dan mutu layanan;
2) Memasyarakatkan olahraga dan meningkatkan peran pemuda dalam
pembangunan;
3) Menjadikan perpustakaan sebagai sarana penambah pengetahuan
berbasis teknologi informasi;
4) meningkatkan manajemen mutu pelayanan kesehatan secara merata
dan terjangkau serta peningkatan kesadaran masyarakat berperilaku
hidup bersih dan sehat;
5) Meningkatkan kemudahan dan kulitas akses layanan KB kepada
masyarakat.
Serangkaian Strategi tersebut di atas dilaksanakan dengan arah kebijakan sebagai berikut : 1) Peningkatan dan pengembangan infrastruktur pendidikan
2) Perluasan dan pemberian kesempatan memperoleh pendidikan yang
murah
3) Peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VI/6-11
4) Pemerataan pendidikan dan peningkatan kesejahteraan guru
5) Meningkatkan kualitas pendidikan dengan melibatkan Perguruan Tinggi,
LSM dan Masyarakat
6) Pengembangan lembaga pendidikan usia dini
7) Meningkatkan prestasi olah raga melalui pembinaan melalui induk
organisasi dan komite olah raga
8) Peningkatan peran serta pemuda, ormas dan LSM yang peduli pemuda
dalam kebijakan yang berkaitan dengan peranan pemuda
9) Peningkatan dan pengembangan saarana dan prasarana perpustakaan
10) Peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui
pemberdayaan unit pelayanan kesehatan
11) Peningkatan kompetensi tenaga pelayanan kesehatan minimal sesuai
standar.
12) Mendorong pemberdayaan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat
13) Peningkatan kualitas penggunaan bantuan sehingga lebih tepat sasaran
dan tindakan
14) Menyediakan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai
15) Pengembangan pelayanan pada akseptor KB dan pasangan usia subur
16) Peningkatan mutu petugas penyuluh keluarga berencana.
MISI KETIGA
Memacu Pertumbuhan Ekonomi Melalui Pembinaan Ekonomi Kerakyatan Yang Bertumpu Pada Perdagangan Dan Industri Yang Berbasis Potensi Pertanian, dijabarkan dengan Strategi Pembangunan :
1) Membangun sektor pertanian yang berorientasi pasar dan berwawasan
lingkungan melalui peningkatan produktivitas dan pengembangan sentra-
sentra komoditas unggulan;
2) mengembangkan populasi ternak sebagai salah satu sumber
pendapatan masyarakat;
3) Menjaga dan meningkatkan ketersediaan pangan melalui peningkatan
mutu diversifikasi potensi pangan local;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VI/7-11
4) Menjadikan sektor perikanan sebagai salah satu sumber pendapatan
masyarakat.
5) menyiapkan tenaga kerja yang berkualitas yang mempunyai daya saing
tinggi;
6) Memberikan kemudahan atas akses permodalan, bahan baku dan pasar
bagi koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah;
7) Menciptakan iklim usaha yang kondusif
8) Meningkatkan dan mengembangkan obyek daya tarik wisata;
9) Meningkatkan kualitas produk-produk unggulan dan pemasarannya;
10) Optimalisasi produksi industri kecil sektor unggulan;
11) Meningkatkan jaminan kesejahteraan di lokasi tujuan
Serangkaian Strategi tersebut di atas dilaksanakan dengan arah kebijakan sebagai berikut : 1) Mengembangkan usaha pertanian dengan pendekatan kewilayahan
terpadu dan pendekatan konsep pengembangan agribisnis
2) Meningkatkan pengembangan komoditas unggulan daerah melalui
bantuan saprodi kepada petani, penerapan teknologi pasca panen dan
pengolahan hasil pertanian
3) Tempat pemasaran hasil pertanian secara terpadu berupa sentra
pengembangan agribisnis, kawasan terpadu agropolitan dan agrowisata
4) Mengembangkan komoditas perkebunan, melalui kimbun (kawasan
industri masyarakat perkebunan)
5) Meningkatkan wilayah pengembangan sentra-sentra produksi dan
populasi peternakan serta didukung oleh peningkatan sarana dan
prasarana produksi peternakan.
6) Meningkatkan produksi dan ketersediaan pangan secara berkelanjutan
serta meningkatkan produksi, ketersediaan dan konsumsi pangan
sumber karbohidrat non beras dan pangan sumber protein.
7) Peningkatan produksi perikanan melalui intensifikasi dan ektensifikasi
perairan budidaya dan perairan umum, serta penyediaan sarana dan
prasarana produksi;
8) Peningkatan pangsa pasar hasil produksi perikanan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VI/8-11
9) Meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui perbaikan sistem pelatihan
tenaga kerja
10) Meningkatkan peran lembaga penempatan kerja dan penciptaan
kegiatan produktif.
11) Peningkatan kesejahteraan tenaga kerja melalui perbaikan syarat-syarat
kerja.
12) Mengembangkan UMKM yang dapat memberikan kontribusi terhadap
pertumbuhan ekonomi dan perluasan lapangan kerja.
13) Membangun koperasi dengan membenahi dan memperkuat tatanan
kelembagaan dan organisasi koperasi.
14) Meningkatkan investasi di daerah melalui promosi dan kemudahan
perijinan serta perbaikan infrastuktur ekonomi.
15) Mengembangkan jenis dan kualitas produk-produk wisata khususnya
wisata alam dengan meningkatkan efektivitas kelembagaan promosi
pariwisata.
16) Mengembangkan jaringan informasi produksi dan pasar serta perluasan
pasar lokal dan regional.
17) Mengembangkan industri kecil dan menengah dengan pembentukan
klaster-klaster industri pengolahan hasil pertanian dan perkebunan.
18) Meningkatkan kerjasama antar daerah tujuan transmigrasi dan
pemberangkatan calon transmigran yang sudah dilatih.
MISI KEEMPAT
Misi ke empat Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumberdaya Alam Dengan Tetap Mengedepankan Aspek Pelestarian Lingkungan Hidup, dijabarkan
dengan Strategi Pembangunan yang ditempuh sebagai berikut :
1) Meningkatkan daya dukung lingkungan melalui peningkatan
pembangunan infrastruktur lingkungan dan konservasi dengan
mengedepankan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat.
2) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan hutan.
3) meningkatkan efektivitas pengelolaan sumber daya alam.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VI/9-11
Serangkaian Strategi tersebut di atas dilaksanakan dengan arah kebijakan sebagai berikut : 1) Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas fasilitas umum dan sistem
pengelolaan sampah;
2) Optimalisasi manfaat lahan sesuai dengan kaidah tata ruang wilayah
beserta konservasinya;
3) Pelaksanaan reboisasi, penghijauan, dan pengelolaan hutan bersama
masyarakat;
4) Pelaksanaan pembangunan daerah yang berwawasan lingkungan;
5) Penguatan institusi penegakan hukum lingkungan;
6) Meningkatkan kapasitas lembaga pengelolaan SDA dan lingkungan
hidup;
7) Meningkatkan upaya pengendalian dampak lingkungan akibat kegiatan
pembangunan;
8) Peningkatan jumlah dan kualitas RTH.
9) Optimalisasi pemanfaatan hutan dan lahan serta pengembangan hutan
tanaman secara berkelanjutan.
10) Peningkatan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat dalam
pengelolaan hutan dan lahan secara lestari;
11) Meningkatkan pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
MISI KELIMA
Meningkatkan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu penopang pertumbuhan ekonomi dan pemerataan hasil-hasil pembangunan,
dijabarkan dengan Strategi Percepatan pembangunan sebagai berikut :
1) Meningkatkan proporsi belanja modal sesuai dengan kemampuan
anggaran;
2) Pengembangan dan peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan
sumber daya air;
3) Mengembangkan penyediaan sarana dan prasarana dasar permukiman;
4) mewujudkan keterpaduan pelayanan sarana dan prasarana transportasi;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VI/10-11
Serangkaian Strategi tersebut di atas dilaksanakan dengan arah kebijakan sebagai berikut : 1) Peningkatan pembangunan jalan dan jembatan antar daerah, antar
kecamatan, antar desa, sentra-sentra produksi pertanian dan wilayah
tujuan wisata;
2) Meningkatkan kerjasama antar daerah dalam rangka pengembangan
wilayah perbatasan dan potensi ekonomi daerah; 3) Peningkatan fasilitasi pembangunan gedung pemerintah daerah dan
fasilitas umum dan prasarana lingkungan;
4) Pengembangan bangunan pengelolaan sumber daya air dan optimalisasi
serta pemeliharaan jaringan irigasi dan pengendalian banjir.
5) Meningkatkan sarana dan parasarana dasar pemukiman yang layak dan
sehat dengan mendorong swadaya masyarakat
6) Meningkatkan pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
MISI KEENAM
Mengembangkan Pola Kehidupan Dan Hubungan Masyarakat Yang Adil, Bermartabat, Tertib Dan Tentram, dijabarkan dengan Strategi
Percepatan pembangunan sebagai berikut :
1) menciptakan iklim kondusif dan komunikasi yang harmonis sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila;
2) Mengurangi dan meminimalisasi jumlah korban bencana alam.
Serangkaian Strategi tersebut di atas dilaksanakan dengan arah kebijakan sebagai berikut : 1) Mengembangkan budaya masyarakat yang tertib dan patuh terhadap
peraturan.
2) Meningkatkan rasa aman dan nyaman dalam kehidupan bermasyarakat;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VI/11-11
3) Meningkatkan perlindungan masyarakat dan kerukunan hidup antar umat
beragama.
4) Peningkatan tindakan pencegahan mitigasi dan kesiapsiagaan,
kedaruratan dan logistik serta rehabilitasi dan rekonstruksi dalam
menghadapi bencana alam.
Rincian tujuan, sasaran strategi dan kebijakan pembangunan daerah
Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018 sebagaimana pada Lampiran 1.1
sampai dengan Lampiran 1.6.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VII/1-23
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Strategi merupakan upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Nganjuk
untuk mewujudkan keberhasilan Visi dan Misi yang hendak dicapai, yang
dijabarkan lebih lanjut ke dalam tujuan dan sasaran Pemerintah Kabupaten
Nganjuk selama 5 (lima) tahun periode RPJMD 2013-2018. Strategi
pencapaian Tujuan dan sasaran tersebut diwujudkan dalam bentuk
kebijakan dan program, yaitu sebagai berikut :
Kebijakan adalah arah/tindakan yang ditetapkan oleh Instansi Pemerintah
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Kebijakan pada dasarnya
merupakan ketentuan-ketentuan yang dipergunakan untuk dijadikan
pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan program/kegiatan
guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam mewujudkan tujuan.
Kebijakan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Nganjuk untuk
mewujudkan tujuan yang hendak dicapai lima tahun kedepan adalah:
URUSAN WAJIB
7.1. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib
Pendidikan.
Kebijakan Umum urusan pendidikan difokuskan pada :
a. Peningkatan dan pengembangan infrastruktur pendidikan
b. Perluasan dan pemberian kesempatan memperoleh pendidikan
yang murah
c. Peningkatan mutu tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
d. Pemerataan pendidikan dan peningkatan kesejahteraan guru
e. Meningkatkan kualitas pendidikan dengan melibatkan Perguruan
Tinggi, LSM dan Masyarakat;
f. Pengembangan lembaga pendidikan usia dini
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VII/2-23
Kebijakan umum urusan pendidikan dilaksanakan dengan program-
program pembangunan :
a. Program Pendidikan Anak Usia Dini
b. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
c. Program Pendidikan Menengah
d. Program Pendidikan Non Formal
e. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
f. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
7.2. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib
Kesehatan.
Sebagai kebutuhan dasar, urusan kesehatan menetapkan kebijakan
Umum dengan menitik beratkan pada :
a. Peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui
pemberdayaan unit pelayanan kesehatan
b. Peningkatan kompetensi tenaga pelayanan kesehatan minimal
sesuai standar.
c. Mendorong pemberdayaan masyarakat untuk berperilaku hidup
sehat
d. Peningkatan kualitas penggunaan bantuan sehingga lebih tepat
sasaran dan tindakan
e. Menyediakan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai
Implementasi kebijakan umum urusan kesehatan tersebut
dilaksanakan melalui program Program Pembangunan :
a. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan;
b. Program Upaya Kesehatan Masyarakat;
c. Program Pengawasan Obat dan Makanan;
d. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat;
e. Program Perbaikan Gizi Masyarakat;
f. Program Pengembangan Lingkungan Sehat;
g. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular;
h. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VII/3-23
i. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan
prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya;
j. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah
sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata;
k. Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah
sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata;
l. Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia;
m. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak;
n. Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHC-HT);
o. Program Peningkatan Sistem Informasi Manajemen Kesehatan
dan Penelitian Kesehatan;
p. Peningkatan Pelayanan Kesehatan BLUD;
q. Program Peningkatan Pelayanan Anak Balita;
r. Program pemberantasan penyakit tidak menular.
7.3. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib
Pekerjaan Umum.
Urusan pekerjaan umum meliputi bidang kebinamargaan dan
pengairan. Kebijakan Umum urusan ini selama 5 tahun ke depan
dititikberatkan pada :
a. Meningkatkan pembangunan jalan dan jembatan antar daerah,
antar kecamatan antar desa, sentra-sentra produksi pertanian
dan wilayah tujuan wisata;
b. Meningkatkan kerjasama antar daerah dalam rangka
pengembangan wilayah perbatasan dan potensi ekonomi daerah
c. peningkatan fasilitasi pembangunan gedung pemerintah daerah,
fasilitas umum dan prasarana lingkungan;
d. Meningkatkan operasional dan pemeliharaan jaringan irigasi,
pengendalian banjir dan pengembangan konservasi air tanah.
Implementasi kebijakan umum pada urusan pekerjaan umum ini
dilaksanakan melalui program-program pembangunan prioritas :
a. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VII/4-23
b. Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan
c. Program inspeksi kondisi Jalan dan Jembatan
d. Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan
e. Program pembangunan turap/talud/bronjong
f. Program rehabilitasi turap/talud/bronjong
g. Rehabilitasi, revitalisasi dan refungsionalisasi bangunan dan
gedung pemerintah
h. Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHC-HT)
i. Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai,
bendungan, danau dan sumber daya air lainnya
j. Program pengendalian banjir
7.4. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib
Perumahan.
Kebijakan Umum urusan perumahan adalah peningkatkan sarana dan
parasarana dasar pemukiman yang layak dan sehat dengan
mendorong swadaya masyarakat dengan program- pembangunan
a. Program Lingkungan Sehat Perumahan
b. Program Pemberdayaan komunitas Perumahan
c. Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya
kebakaran
d. Program pembangunan infrastruktur perdesaaan
e. Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP)
7.5. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib Penataan
Ruang.
Kebijakan umum urusan penataan ruang difokuskan pada
peningkatan kinerja perencanaan tata ruang, pemanfaatan dan
pengendalian pemanfaatan ruang. Kebijakan ini mengarah pada
keinginan untuk mendasarkan urusan ruang sesuai dengan ketentuan
rencana tata ruang yang telah ditetapkan. Kebijakan umum ini
diimplementasikan ke dalam program-program :
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VII/5-23
a. Program Perencanaan Tata Ruang;
b. Program Pemanfaatan Ruang;
c. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang;
7.6. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib
Perencanaan Pembangunan.
Kebijakan umum perencanaan pembangunan diprioritaskan pada :
a. Pengalokasian anggaran Pagu Indikatif Kewilayahan (PIK) untuk
masing-masing kecamatan untuk mewujudkan keadilan dan
pemerataan pembangunan serta meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam pembangunan dan konsistensi antara hasil
prioritas Musrenbang dengan alokasi APBD,
b. Peningkatan penelitian atas isu-isu strategis, mengembangkan
perencanaan pembangunan yang partisipatif serta pengendalian
dan evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan daerah
Kebijakan umum urusan Perencanaan Pembangunan ini
diimplementasikan ke dalam program-program prioritas :
a. Program kerjasama pembangunan.
b. Program perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat
tumbuh
c. Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan
pembangunan daerah
d. Program perencanaan pembangunan daerah
e. Program perencanaan pembangunan ekonomi
f. Program perencanaan Sosial Budaya
g. Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam.
h. Program penelitian dan pengembangan
7.7. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib
Perhubungan.
Kebijakan umum urusan wajib perhubungan diprioritaskan pada
meningkatkan kondisi pelayanan prasarana jalan untuk kelancaran
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VII/6-23
pelayanan angkutan orang, barang dan jasa serta peningkatan
keselamatan lalu lintas jalan. Kebijakan umum bidang perhubungan
diimplementasikan kedalam program prioritas :
a. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas
Lalu Lintas Angkutan Jalan.
b. Program peningkatan pelayanan angkutan
c. Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas
d. Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan
bermotor
e. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas
7.8. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib
Lingkungan Hidup.
Penurunan daya dukung lingkungan merupakan fokus utama yang
harus diperhatikan sehingga wawasan pembangunan berkelanjutan
dalam setiap perencanaan pembangunan harus menjadi salah satu
dasar pertimbangan. Kebijakan umum urusan lingkungan hidup
diprioritaskan pada meningkatkan daya dukung lingkungan melalui
peningkatan pembangunan infrastruktur lingkungan dan konservasi
dengan mengedepankan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat.
Kebijakan ini diimplementasikan kedalam program-program
pembangunan prioritas yaitu :
a. Program pengembangan Kinerja pengelolaan persampahan
b. Program pembangunan dan pemeliharaan fasilitas umum
c. Program pengingkatan SDM dan peran serta masyarakat dalam
pengelolaan SDA dan lingkungan hidup
d. Program percepatan pemulihan penanganan sumber daya air,
kawasan kritis dan rawan bencana
e. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Hidup
f. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VII/7-23
g. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya
Alam dan Lingkungan Hidup
h. Program peningkatan sarana dan prasarana kebersihan
i. Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHC-HT)
j. Program pengelolaan Ruang Terbuka Hijau perkotaan
7.9. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib
kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Kebijakan umum dalam menyediakan layanan umum urusan
kependudukan dan pencatatan sipil yaitu :
a. Pelayanan dokumen kependudukan secara masal meliputi KTP,
KK dan akte catatan sipil;
b. Pendekatan pelayanan kependudukan kepada masyarakat
Pelaksanaan kebijakan umum tersebut dilaksanakan melalui program-
program prioritas di bidang kependudukan dan pencatatan sipil
Program Penataan Administrasi Kependudukan
7.10. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Kebijakan umum pada urusan pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak ini diprioritaskan pada :
a. Peningkatan peran serta ormas dan LSM pemerhati perempuan
secara optimal dalam pengambilan kebijakan terkait dengan
peranan perempuan;
b. Peningkatan Kualitas SDM perempuan sehingga menjadi insan
yang mandiri;
c. Perlindungan perempuan dan anak korban tindak kekerasan;
d. Meningkatkan penanganan tindak kekerasan terhadap perempuan
dan anak;
e. Meningkatkan penanganan tindak kekerasan terhadap perempuan
dan anak;
f. Mengembangkan Nganjuk menjadi Kota Layak Anak (KLA)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VII/8-23
Kebijakan-kebijakan umum tersebut akan diimplementasikan ke dalam
program-program pembangunan :
a. Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas Anak dan
Perempuan
b. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan
Anak
c. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan
Perempuan
d. Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam
pembangunan
7.11. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib Keluarga
Berencana dan Keluarga Sejahtera.
Kebijakan umum prioritas urusan wajib keluarga berencana dan
keluarga sejahtera ditetapkan :
a. Pengembangan pelayanan pada akseptor KB dan Pasangan Usia
subur;
b. Peningkatan mutu petugas penyuluh Keluarga Berencana;
Kebijakan umum ini diimplementasikan ke dalam program-program :
a. Program Keluarga Berencana
b. Program Kesehatan Reproduksi Remaja
c. Program pelayanan kontrasepsi
d. Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan
KB/KR yang madiri
e. Program promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok
kegiatan di masyarakat
f. Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling
KRR
g. Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan
dan pembinaan tumbuh kembang anak
h. Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VII/9-23
i. Program pengembangan model operasional BKB-Posyandu-
PADU
j. Program pendukung operasional KB
k. Program penguatan kelembagaan kemitraan kependudukan dan
KB
l. Program Kependudukan dan Keluarga Berencana
7.12 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib Sosial.
Kebijakan umum prioritas urusan wajib sosial ditetapkan :
a. Pembinaan partisipasi sosial masyarakat
b. Peningkatkan kualitas hidup bagi PMKS dengan peningkatan
pelayanan dan bantuan dasar kesejahteraan sosial melalui
peningkatan PSKS (Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial)
c. Penyediaan rumah singgah bagi anak jalanan dan lansia terlantar
Implementasi kebijakan umum ini dilaksanakan melalui program-
program :
a. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil
(KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Lainnya
b. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
c. Program pembinaan anak terlantar dan anak jalanan.
d. Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma
e. Program pembinaan panti asuhan/ panti jompo
f. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
g. Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHC-HT)
7.13. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib
Ketenagakerjaan;
Kebijakan umum urusan ketenagakerjaan diprioritaskan pada :
a. Peningkatan kualitas tenaga kerja melalui perbaikan sistem
pelatihan tenaga kerja
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VII/10-23
b. Peningkatan peran lembaga penempatan kerja dan penciptaan
kegiatan produktif.
c. Peningkatan kesejahteraan tenaga kerja melalui perbaikan syarat-
syarat kerja.
Kebijakan tersebut ditindaklanjuti melalui program-program :
a. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
b. Program Peningkatan Kesempatan Kerja
c. Program Perlindungan Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan
d. Program informasi, monitoring, perencanaan ketenagakerjaan.
e. Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHC-HT)
7.14. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib Koperasi
dan Usaha Kecil Menengah;
Kebijakan umum untuk meningkatkan kinerja koperasi dan usaha kecil
menengah :
a. Pengembangan UMKM yang dapat memberikan kontribusi
terhadap pertumbuhan ekonomi dan perluasan lapangan kerja
b. Membangun koperasi dengan membenahi dan memperkuat
tatanan kelembagaan dan organisasi koperasi
Implementasi kebijakan urusan wajib Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah dilaksanakan dengan program-program :
a. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan
Kompetitif Usaha Kecil Menengah
b. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha
Mikro Kecil Menengah
c. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
d. Program Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
e. Program Pengembangan Pembinaan Perkoperasian
f. Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHC-HT);
g. Program Pembinaan Industri (DBHC-HT)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VII/11-23
7.15. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib
Penenaman Modal;
Kebijakan umum di bidang penanaman modal diharapkan dapat
meningkatkan kinerja perekonomian daerah di lima tahun ke depan.
Kebijakan tersebut berupa peningkatan investasi di daerah melalui
promosi dan kemudahan perijinan serta perbaikan infrastuktur
ekonomi.
Implementasi kebijakan urusan wajib penanaman modal dilaksanakan
dengan program-program :
a. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
b. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
c. Program penyediaan layanan perijinan
d. Program peningkatan pembinaan dan sosialisasi perijinan
e. Peningkatan kualitas SDM guna peningkatan pelayanan investasi
f. Peningkatan terwujudnya strategi antara usaha besar, usaha
menengah dan usaha kecil
7.16. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib
Kebudayaan;
Budaya lokal sebagai cermin suatu bangsa yang menjadi entitas
wilayah harus digali dan dikembangkan. Kebijakan umum yang
diambil di bidang kebudayaan :
a. Pelestarian dan pengembangan keragaman kekayaan budaya
dengan meningkatkan apresiasi dan peran serta komunitas
budaya lokal
b. Menyediakan sarana prasarana dan fasilitasi kegiatan seni dan
budaya
Implementasi kebijakan urusan wajib kebudayaan dilaksanakan
dengan program-program :
a. Program Pengembangan Nilai Budaya
b. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
c. Program Pengelolaan Keragaman Budaya.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VII/12-23
7.17. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib
Kepemudaan dan Olah Raga;
Kebijakan umum untuk meningkatkan peran pemuda dan peningkatan
prestasi keolahragaan ditetapkan :
a. Peningkatan peran serta pemuda, ormas dan LSM yang peduli
pemuda dalam kebijakan yang berkaitan dengan peranan pemuda
b. Peningkatan prestasi olah raga melalui pembinaan melalui induk
organisasi dan komite olah raga
Implementasi kebijakan urusan wajib kepemudaan dan olehraga
dilaksanakan dengan program-program :
a. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda
b. Program peningkatan peran serta kepemudaan
c. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
7.18. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib Kesatuan
Bangsa dan Politik Dalam Negeri;
Kondisi wilayah yang kondusif perlu diciptakan dan dijaga
stabilitasnya. Kesadaran berbagsa dan terciptanya komunikasi yang
harmonis merupakan kunci utama. Urusan wajib kesatuan bangsa
dan politik dalam negeri memiliki kebijakan umum prioritas :
a. Mengembangkan budaya masyarakat yang tertib dan patuh
terhadap peraturan
b. Meningkatkan rasa aman dan nyaman dalam kehidupan
bermasyarakat
c. Meningkatkan kerukunan hidup antar umat beragama melalui
fasilitasi kegiatan keagamaan;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VII/13-23
d. Peningkatan tindakan pencegahan mitigasi dan kesiapsiagaan,
kedaruratan dan logistik serta rehabilitasi dan rekonstruksi dalam
menghadapi bencana alam.
Implementasi kebijakan urusan wajib Kesatuan Bangsa dan Politik
Dalam Negeri dilaksanakan dengan program-program :
a. Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
b. Program pemeliharaan kamtramtibmas dan pencegahan tindak
kriminal
c. Program pemeliharaan keamanan dan ketertiban umum.
d. Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat
(pekat).
e. Program pengembangan wawasan kebangsaan
f. Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban
dan keamanan
g. Program pendidikan politik masyarakat
h. Program pembinaan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa
i. Program fasilitasi kegiatan keagamaan dan peningkatan sarana
dan prasarana ibadah
j. Program pelayanan bantuan keagamaan dan pendidikan
keagamaan non formal
k. Program peningkatan pelayanan bagi calon jamaah haji
l. Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana
alam;
m. Program kesiapsiagaan dan pencegahan bencana alam
n. Program Penanganan Pasca Bencana.
7.19. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib Otonomi
Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VII/14-23
Urusan ini menjadi tulangpunggung pelayanan bagi masyarakat
karena bersinggungan dengan sumber daya pelaksananya yaitu
perangkat daerah. Kebijakan umum yang diambil :
a. Peningkatan profesionalisme aparat melalui kediklatan dan
memberikan hak-hak pegawai sesuai ketentuan.
b. Peningkatkan efektifitas kelembagaan melalui pengembangan
sistem manajemen yang profesional
c. Mendorong percepatan pencapaian good governance melalui
pengembangan produk hukum;
d. Meningkatkan pembinaan keimanan dan ketakwaan;
e. Peningkatan mutu dan hasil pengawasan melalui peningkatan
profesionalisme aparatur pengawasan dan monitoring tindak
lanjut.
f. Peningkatan fungsi legislatif melalui pemberdayaan dan
penampungan aspirasi masyarakat;
g. Peningkatan pengelolaan keuangan daerah melalui
penyempurnaan sistem dan prosedur manajemen keuangan.
h. Peningkatan pengelolaan inventaris daerah melalui
pengembangan sistem informasi manajemen barang daerah.
i. Peningkatan penerimaan daerah melalui intensifikasi,
ekstensifikasi dan peningkatan sumberdaya penerimaan daerah
antara lain dengan memperluas dan memperkuat kemitraan,
mengoptimalkan peran coorporate social responsibility (CSR)
pendanaan pembangunan dengan cost sharing antara
pemerintah, pemerintah propinsi dan pemerintah Kabupaten;
j. Optimalisasi melalui kerjasama pemerintah daerah dengan
swasta;
k. Peningkatan efisiensi dan efektifitas belanja APBD
l. Peningkatan penerimaan daerah melalui intensifikasi,
ekstensifikasi dan peningkatan sumberdaya penerimaan daerah
m. Peningkatan rasio belanja modal terhadap belanja langsung setiap
tahun
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VII/15-23
Implementasi kebijakan urusan wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan
Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan Persandian dilaksanakan dengan program-
program prioritas :
a. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
b. Program pembinaan dan pengembangan aparatur
c. Program peningkatan kapasitas kelembagaan Pemerintah
Kabupaten
d. Program peningkatan kualitas pelayanan masyarakat
e. Program peningkatan SDM bidang teknologi informasi dan sandi
f. Program pelayanan peningkatan data dan informasi kepada
masyarakat
g. Program pembinaan penyelenggaraan pemerintahan umum
h. Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat
daerah
i. Program peningkatan komunikasi dan informasi lembaga legislatif
dengan masyarakat.
j. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan
daerah
k. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pasar
l. Program Penyusunan dan Pendokumentasian Wajib Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah
m. Program Pembinaan Penagihan Pajak dan Retribusi Daerah
n. Peningkatan Pengelolaan Asset Daerah
o. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan
pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
p. Program Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan
aparatur pengawasan
q. Program Penataan dan Penyempurnaan kebijakan sistem dan
prosedur pengawasan
r. Program Pendidikan Kedinasan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VII/16-23
s. Program pembinaan keimanan dan ketakwaan;
t. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
u. Program pembinaan/penyuluhan hukum
v. Program penyusunan dan penelitian produk hukum
w. Program Produk penerapan/penegakan hukum
x. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah
Daerah
7.20. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib
Ketahanan Pangan;
Kebijakan umum ketahanan pangan lebih menekankan pada
Peningkatan produksi dan ketersediaan pangan secara berkelanjutan
serta meningkatkan produksi, ketersediaan dan konsumsi pangan
sumber karbohidrat non beras dan pangan sumber protein.
Implementasi kebijakan urusan wajib Ketahanan Pangan dilaksanakan
dengan program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian dan
Perkebunan.
7.21. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib
Pemberdayaan Masyarakat Desa;
Pemberdayaan masyarakat desa sebagai kunci peningkatan
kesejahteraan dan keikutsertaan masyarakat dalam pembangunan,
memiliki kebijakan umum :
a. Mengoptimalkan fungsi aparatur pemerintahan desa
b. Memberdayakan pemerintahan desa dan kelurahan untuk mandiri
c. Meningkatkan usaha ekonomi masyarakat perdesaan yang
didukung dengan Teknologi Tepat Guna (TTG)
Implementasi kebijakan urusan wajib Pemberdayaan Masyarakat
Desa dilaksanakan dengan program-program :
a. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan
b. Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VII/17-23
c. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun
desa
d. Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa
e. Program Pembinaan Pemerintahan, Kelembagaan dan
Masyarakat Desa
7.22. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib Statistik;
Kebijakan umum urusan wajib statistik menekankan pada
pemberdayaan instansi terkait dalam memenuhi kebutuhan data
statistik.
Implementasi/penjabarannya dalam program Satuan Kerja Perangkat
Daerah, adalah Program pengembangan data/informasi/statistik
daerah.
7.23 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib
Kearsipan;
Kebijakan umum urusan kearsipan diarahkan pada pengembangan
sistem administrasi pemerintahan dan pengelolaan arsip daerah
Implementasi kebijakan urusan wajib kearsipan dilaksanakan dengan
program-program :
a. Program perbaikan sistem administrasi kearsipan
b. Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah
c. Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana
kerasipan
d. Program peningkatan kualitas pelayanan informasi
e. Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana
kearsipan;
7.24. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib
Komunikasi dan Informatika;
Kebijakan umum urusan komunikasi dan informatika menitik beratkan
pada pelaku dan sistem. Kebijakan umum tersebut :
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VII/18-23
a. Peningkatan pemberdayaan insan kominfo dan masyarakat
melalui kecukupan sarana dan prasarana komunikasi, pelatihan,
pembinaan dan dialog interaktif.
b. Meningkatkan pengelolaan informasi berbasis Teknologi Informasi
(TI).
Implementasi kebijakan urusan wajib Komunikasi dan Informatika
dilaksanakan dengan program-program :
a. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
b. Program pengkajian dan penelitian bidang komunikasi dan
informasi
c. Program fasilitasi Peningkatan SDM bidang komunikasi dan
informasi
d. Program kerjasama informsi dan media massa
e. Program penyebarluasan informasi
7.25. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib
Perpustakaan;
Sebagai salah satu sarana dalam meningkatkan kecerdasan
masyarakat maka strategi yang diambil menjadikan perpustakaan
sebagai sarana penambah pengetahuan berbasis teknologi informasi
dengan fokus kebijakan umum urusan perpustakaan pada
Peningkatan dan Pengembangan sarana dan prasarana
perpustakaan
Implementasi kebijakan urusan wajib Komunikasi dan Informatika
dilaksanakan dengan program Program Pengembangan Budaya Baca
dan Pembinaan Perpustakaan.
URUSAN PILIHAN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VII/19-23
7.26. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Pilihan
Pertanian;
Pemerintah Propinsi Jawa Timur telah menetapkan bahwa Kabupaten
Nganjuk sebagai kawasan penyangga pangan, sejalan dengan
sebagian besar masyarakat hidupnya bergantung di bidang ini. Dalam
mendukung kebijakan ini maka kebijakan umum Pemerintah
Kabupaten Nganjuk di bidang pertanian yang meliputi urusan
peternakan yaitu :
a. Pengembangan usaha pertanian dengan pendekatan kewilayahan
terpadu dan pendekatan konsep pengembangan agribisnis.
b. Peningkatan pengembangan komoditas unggulan daerah melalui
bantuan saprodi kepada petani, penerapan teknologi pasca panen
dan pengolahan hasil pertanian.
c. Tempat pemasaran hasil pertanian secara terpadu berupa sentra
pengembangan agribisnis, kawasan terpadu agropolitan dan
agrowisata
d. Pengembangan komoditas perkebunan, melalui kimbun (kawasan
industri masyarakat perkebunan)
e. Peningkatan wilayah pengembangan sentra-sentra produksi dan
populasi peternakan serta didukung oleh peningkatan sarana dan
prasarana produksi peternakan
Implementasi kebijakan urusan pilihan pertanian dilaksanakan melalui
program-program pembangunan :
a. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
b. Program peningkatan pemasaran hasil produksi
pertanian/perkebunan
c. Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
d. Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
e. Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan
f. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
g. Program peningkatan produksi hasil peternakan
h. Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VII/20-23
i. Program peningkatan penerapan teknologi petemakan
j. Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku (DBHC-HT)
7.27. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Pilihan
Kehutanan
Dalam mempertahankan fungsi hutan yang sangat penting bagi
lingkungan, kebijakan umum kehutanan yang diambil :
a. Optimalisasi pemanfaatan hutan dan lahan serta pengembangan
hutan tanaman secara berkelanjutan
b. Peningkatan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat dalam
pengelolaan hutan dan lahan secara lestari
Implementasi kebijakan urusan pilihan Kehutanan dilaksanakan
melalui program-program pembangunan :
a. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
b. Program rehabilitasi hutan dan lahan (RHL)
c. Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan
d. Program pembinaan dan penertiban industri hasil hutan
e. Program perencanaan dan pengembangan hutan
f. Program peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya
alam dan lingkungan hidup
g. Program peningkatan kualitas SDM dan peran serta masyarakat
dalam pengelolaan sumber daya alam
h. Program pengelolaan Ruang Terbuka Hijau perkotaan
7.28. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Pilihan
Pariwisata;
Penggalian potensi pariwisata sangatlah penting dalam memberikan
sumbangan pendapatan asli daerah, sehingga kebijakan umum yang
diambil di bidang ini difokuskan pada pengembangan jenis dan
kualitas produk-produk wisata khususnya wisata alam dengan
meningkatkan efektivitas kelembagaan promosi pariwisata
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VII/21-23
Implementasi kebijakan urusan pilihan pariwisata dilaksanakan melalui
program-program pembangunan :
a. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
b. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
c. Program Pengembangan Kemitraan
7.29. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Pilihan
Kelautan dan Perikanan;
Tingginya keinginan masyarakat dalam kegiatan budidaya perikanan
untuk meningkatkan penghasilan keluarga, kebikan umum di bidang
perikanan difokuskan pada :
a. Peningkatan produksi perikanan melalui intensifikasi dan
ektensifikasi perairan budidaya dan perairan umum, serta
penyediaan sarana dan prasarana produksi
b. Peningkatan pangsa pasar hasil produksi perikanan
Implementasi kebijakan urusan pilihan kelautan dan perikanan
dilaksanakan melalui program-program pembangunan :
a. Program pengembangan budidaya perikanan
b. Program pengembangan sistem penyuluhan perikanan
c. Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi
perikanan
7.30. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Pilihan Energi
dan Sumber Daya Mineral;
Di bidang Energi dan Sumber Daya Mineral, perlu digali potensi-
potensi yang ada di perut bumi anjuk ladang. Maraknya galian c yang
cenderung merusak lingkungan, fokus kebijakan umum bidang Energi
dan Sumber Daya Mineral diarahkan pada Meningkatkan pembinaan
dan pengawasan bidang pertambangan.
Implementasi kebijakan urusan pilihan Energi dan Sumber Daya
Mineral dilaksanakan melalui program-program pembangunan :
a. Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VII/22-23
b. Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan
7.31. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Pilihan
Perdagangan;
Kebijakan umum urusan perdagangan dititik beratkan pada
pengembangan jaringan informasi produksi dan pasar serta perluasan
pasar lokal dan regional.
Implementasi kebijakan urusan pilihan perdagangan dilaksanakan
melalui program-program pembangunan :
a. Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan
b. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
c. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negri
d. Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan
e. Program pengembangan pemasaran
7.32. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Pilihan Industri;
Industri kecil dan menengah sebagai salah satu penggerak ekonomi
dan sumber penyerapan tenaga kerja terbesar, kebijakan umum
sektor industri yang diambil difokuskan pada pengembangan industri
kecil dan menengah dengan pembentukan klaster-klaster industri
pengolahan hasil pertanian dan perkebunan
Implementasi kebijakan urusan pilihan industri dilaksanakan melalui
program-program pembangunan :
a. Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi
b. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
c. Program Penataan Struktur Industri
d. Program Pengembangan sentra-sentra industri potensial
e. Program Pembinaan Industri (DBHC-HT)
7.33. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Pilihan
Ketransmigrasian.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VII/23-23
Kebijakan di bidang transmigrasi sebagai salah satu upaya
pemerataan penduduk untuk meningkatkan kesejahteraan. Kebijakan
umum yang diambil dibidang ketransmigrasian adalah Meningkatkan
kerjasama antar daerah tujuan transmigrasi dan pemberangkatan
calon transmigran yang sudah dilatih
Implementasi kebijakan urusan pilihan ketransmigrasian dilaksanakan
melalui program-program pembangunan :
a. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi
b. Program Transmigrasi Lokal
Rincian kebijakan umum dan program pembangunan daerah Tahun 2014-
2018 sebagaimana pada Lampiran 2.1 sampai dengan Lampiran 2.6.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
BAB VIII-1-1
BAB VIII
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Rencana program prioritas RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-
2018 disusun berdasarkan misi dan urusan pemerintah daerah, yang
disertai penetapan indikator kinerja daerah yang disajikan dari kondisi awal
RPJMD Tahun 2013 dan target kinerja kondisi akhir RPJMD Tahun 2018
serta Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menangani. Hal tersebut untuk
yang memberi gambaran ukuran keberhasilan pencapaian Visi dan Misi,
tujuan dan sasaran pembangunan Tahun 2014-2018. Program prioritas,
indikator kinerja kondisi awal RPJMD Tahun 2013 dan target kinerja kondisi
akhir RPJMD Tahun 2018 selengkapnya disajikan pada Lampiran 2.1
sampai dengan Lampiran 2.6. Sedangkan target capaian kinerja RPJMD
setiap tahun untjk masing-masing misi dan urusan disajikan pada Lampiran
3.1 sampai dengan Lampiran 3.6.
Dalam rangka pelaksanaan program dan pencapaian target indikator
kinerja tersebut diatas telah direncanakan pagu indikatif anggaran untuk
masing-masing program Tahun 2014-2018. Pagu indikatif masing-masing
program Tahun 2014-2018, disajikan pada Lampiran 4.1 sampai dengan
Lampiran 4.6.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IX/1-15
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Indikator kinerja daerah mencerminkan keberhasilan penyelenggaraan suatu
urusan Pemerintahan. Dalam hal ini, indikator kinerja daerah adalah lebih
menggambarkan tujuan akhir dari pelaksanaan Pemerintahan yang ditunjukkan
dengan beberapa parameter antara lain Indeks Pembangunan Manusia (IPM),
pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita, dan lain – lain.
Kesejahteraan masyarakat sebagaimana menjadi sasaran pembangunan
secara umum terkait erat dengan peningkatan perekonomian masyarakat. Kinerja
pembangunan ekonomi masyarakat Kabupaten Nganjuk nampak jelas dalam data-
data Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nganjuk. Hal ini
karena data PDRB memuat seluruh variabel dan indikator terkait dengan
produktifitas masyarakat, baik berupa barang maupun jasa.
Kinerja pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nganjuk pada akhir Tahun 2012
atau awal periode RPJMD ini adalah sebesar 6.68 %, diharapkan dengan berbagai
instrumen kebijakan daerah yang dilaksanakan selama periode RPJMD dapat
tercapai pertumbuhan ekonomi sebesar 7,41% pada tahun 2018 atau akhir periode
RPJMD. Secara garis besar pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nganjuk didorong
oleh pesatnya pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor jasa-
jasa, serta sektor industri. Tingginya pertumbuhan ekonomi sektor sekunder dan
tersier mengindikasikan bahwa Kabupaten Nganjuk telah bergerak menuju suatu
daerah yang berkembang kearah modernisasi. Dinamika budaya dan pola hidup
masyarakat yang menempatkan barang dan jasa pada kelompok kebutuhan
sekunder dan tersier sebagai kebutuhan yang vital, menunjukkan bahwa
penempatan standar kebutuhan hidup minimal semakin naik. Kondisi ini tentu tidak
terlepas dari keberhasilan pembangunan di segala sektor.
Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita Kabupaten Nganjuk
berdasarkan atas harga berlaku pada tahun 2013 atau awal periode RPJMD adalah
sebesar Rp. 15.036.353,82 juta. Hal itu mengandung arti bahwa angka tersebut
adalah nilai atas barang dan jasa yang diproduksi oleh setiap individu masyarakat
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IX/2-15
Kabupaten Nganjuk pada tahun yang bersangkutan. Diharapkan melalui kebijakan
pembangunan yang dilaksanakan selama lima tahun dapat mendorong produktifitas
masyarakat ini menuju angka Rp. 26.735.277,04 pada tahun 2018 atau akhir periode
RPJMD.
Prioritas Pembangunan pendidikan diarahkan antara lain pada Program
Wajib Belajar Pendidikan Dua Belas Tahun serta Program Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Indikator kinerja pada program dimaksud
ditujukan untuk pencapaian indikator makro pendidikan antara lain : Rata-rata lama
sekolah, dan Angka Melek Huruf.
Prioritas Pembangunan Kesehatan diarahkan antara lain pada Program
Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin, Program peningkatan keselamatan ibu
melahirkan dan anak, Program Perbaikan Gizi Masyarakat, Program peningkatan
pelayanan kesehatan anak balita. Indikator kinerja pada program dimaksud ditujukan
untuk pencapaian indikator makro kesehatan yaitu Angka Harapan Hidup
Prioritas Pembangunan ketenagakerjaan diarahkan antara lain pada
Program Perluasan Kesempatan Kerja, Program Perlindungan Pengembangan
Lembaga Ketenagakerjaan. Indikator kinerja pada program dimaksud ditujukan untuk
pencapaian indikator makro ketenagakerjaan yaitu Tingkat Pengangguran Terbuka.
Pencapaian target kinerja bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi pada
dasarnya diarahkan untuk peningkatan kualitas pembangunan manusia yang
ditandai dengan peningkatan IPM. Hal ini perlu didukung dengan ketersediaan
infrastruktur yang berkualitas. Selanjutnya penetapan target indikator kinerja untuk
lima tahun kedepan dapat disajikan sebagaimana tabel dibawah.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IX/3-15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IX/4-15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IX/5-15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IX/6-15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IX/7-15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IX/8-15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IX/9-15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IX/10-15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IX/11-15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IX/12-15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IX/13-15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IX/14-15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IX/15-15
2014 2015 2016 2017 2018
A ASPEK KESEJAHTERAAN SOSIAL1
1.1 Indeks Pembangunan Manusia Poin 72,18 72,67 73,16 73,65 74,15 74,65 74,651.2 Pertumbuhan Ekonomi % 6,6 6,75 6,91 7,07 7,24 7,41 7,411.3 PDRB ADHB Juta Rp 15.036.353,82 16.870.617,03 18.928.639,38 21.237.716,92 23.828.475,52 26.735.277,04 26735277,041.4 PDRB ADHK Juta Rp 6.145.741,89 6.570.522,01 6.995.009,10 7.446.920,08 7.928.026,65 8.440.215,02 8440215,021.5 Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun Jiwa 1.033.171 1.040.985 1.048.858 1.056.790 1.064.783 1.072.836 10728361.6 PDRB per Kapita (ADHB) Rp 14.553.596,47 16.206.397,82 18.046.903,76 20.096.440,09 22.378.715,21 24.920.190,07 24920190,071.7 PDRB per Kapita (ADHK) Rp 5.948.426,63 6.311.831,59 6.669.166,94 7.046.735,94 7.445.673,57 7.867.199,66 7867199,66
Angka Harapan Hidup (Tahun) Tahun 69,61 69,85 70,09 70,32 70,56 70,65 70,65
22.1.
2.1.1. Angka Melek Huruf % 91,67 91,72 91,76 91,81 91,86 91,67 91,67 2.1.2. Angka rata-rata lama sekolah Tahun 7,44 7,51 7,59 7,66 7,74 7,89 7,89 2.1.3. Angka Harapan Hidup (Tahun) Tahun 69,61 69,85 70,09 70,32 70,56 70,65 70,65 2.1.4.
SD/MI % 99,35 99,35 99,38 99,40 99,45 99,50 99,50 SMP/MTs % 82,51 82,60 82,80 83,00 83,50 84,00 84,00 SMA/MA/SMK % 59,60 60,00 63,79 67,98 72,17 76,36 76,36
2.1.5SD/MI % 123,64 127,06 130,48 133,90 137,32 140,74 140,74 SMP/MTs % 106,76 112,37 117,98 123,58 129,19 134,80 134,80 SMA/MA/SMK % 73,76 80,33 86,89 93,46 100,02 106,59 106,59
2.1.6SD/MI % 0,04 0,04 0,04 0,03 0,03 0,02 0,02 SMP/MTs % 0,05 0,03 0,02 0,01 0,00 0,00 - SMA/MA/SMK % 0,21 0,21 0,20 0,15 0,15 0,10 0,10
2.2 Kesehatan2.2.1. % < 9 < 24 < 23 < 22 < 21 < 20 < 20 2.2.2 % < 166 < 160 <155 <150 <145 <140 <140
Angka Putus Sekolah
Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup
Fokus Kesejahteraan Sosial
Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup
Angka Partisipasi Murni
Angka Partisipasi Kasar
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH Pada Awal
Periode RPJMDSatuan
Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
Tabel. 9.1 Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah
Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Nganjuk
Target Capaian Setiap TahunNo
Pendidikan
2014 2015 2016 2017 2018
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH Pada Awal
Periode RPJMDSatuan Target Capaian Setiap TahunNo
2.2.3 % < 0.7 < 0,5 < 0,5 < 0,5 < 0,5 < 0,5 < 0,5 2.2.4 % 49,5 48,61 47,09 45,57 44,05 42,3 42,30
2.3 Ketenagakerjaan2.3.1 % 100 100 100 100 100 100
2.3.2 % 100 100 100 100 100 100
3 Fokus Seni, Budaya dan Olahraga3.1 org 4 5 5 5 5 53.2 jenis 2 2 2 2 2 23.3 kali 8 8 8 8 8 83.4 % 76,8 78,95 84,21 89,47 94,74 100
B ASPEK PELAYANAN UMUM1
1..11.1.1
angka 6,90 7,61 7,62 7,64 7,66 7,68SMP/MTs angka 6,69 7,70 7,72 7,74 7,76 7,78SMA/MA/SMK angka 5,30 6,00 6,30 6,40 6,50 6,60
1.1.2SD/MI % 38,04 38,04 38,82 39,60 40,38 41,16SMP/MTs % 23,93 23,93 24,71 25,49 26,27 27,05SMA/MA/SMK % 18,54 18,54 19,32 20,10 20,88 21,66
1.1.3 Angka Kelulusan (AL)SD/MI % 99,95 99,95 99,96 99,97 99,98 100,00SMP/MTs % 99,50 99,50 99,65 99,75 99,90 100,00SMA/MA/SMK % 99,65 99,65 99,75 99,85 99,95 100,00
1.1.4 % 32,81 32,81 33,56 34,31 35,06 35,81
1.21.2.1 % 93 94 95 96 97 981.2.2 % 15 15 15 15 15 15
Cakupan kunjungan ibu hamil K4
% penduduk miskin yang yang dilayani di Puskesmas
Rata - Rata Nilai UN dan UASBSD/MI
Persentase guru sesuai kualifikasi:
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Urusan Kesehatan
Pelayanan Urusan WajibUrusan Pendidikan
Persentase perusahaan yang menerapkan normakeselamatan dan kesehatan kerjaPersentase kepatuhan perusahaan terhadap normajamsostek
Jumlah pemuda berprestasiJumlah cabang olah raga berprestasiPenyelenggaraan even seni dan budaya daerahPersen Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan
% balita dengan gizi burukAngka kematian balita per 1.000 kelahiran hidup
2014 2015 2016 2017 2018
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH Pada Awal
Periode RPJMDSatuan Target Capaian Setiap TahunNo
1.2.3 % 40 60 65 70 75 851.2.4
a. Prevalensi HIV % <0,5 <0,5 <0,5 <0,5 <0,5 <0,5b % 85 85 85 85 85 85
c Prevalensi Pene-muan Penderita Kusta (PB+MB) % <1 <1 <1 <1 <1 <11.2.5
RSUD Nganjuk orang 102.652 105.732 108.904 112.171 115.536 119.002 RSUD Kertosono orang 45.041 46.000 46.250 46.500 46.750 47.000
1.2.6RSUD Nganjuk (%) % 91,2 92,00 92,50 93,00 93,50 94,00RSUD Kertosono % 82 72,50 73,00 73,50 74,00 74,50
1.2.7RSUD Nganjuk hari 0,36 0,24 0,13 0,03 -0,09 -0,09RSUD Kertosono hari 1 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00
1.2.8 Nett Dead RateRSUD Nganjuk ‰ 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4RSUD Kertosono ‰ 19 11,50 11,00 10,50 10,00 9,50
1.3.1.3.1 % 81,30 81,61 81,86 82,11 82,35 82,59 1.3.2 % 64,99 65,67 66,54 67,41 68,27 69,12 1.3.3 % 35,29 29,41 29,41 29,41 29,41 29,41
1.3.4 % 70,00 56,00 58,00 60,00 63,00 65,00 1.3.5 % 70,00 74,00 75,00 76,00 77,00 78,001.3.6 % 70,00 72,00 74,00 76,00 78,00 80,00
1.41.4.1 % 10,87 11,68 12,57 13,45 14,32 15,19
1.4.2 % 66,12 69,01 71,87 74,69 77,48 80,24 1.4.3 % 21,44 21,60 21,77 21,93 22,09 22,25 1.4.4 % 71,18 72,24 73,63 74,85 76,08 77,30
Persentase panjang jaringan irigasi kondisi baik Persentase kelompok HIPPA yang aktif Rasio ketersediaan air irigasi
Urusan Perumahan
Turnover Interval (TOI)
Pekerjaan Umum
Persentase penduduk perkotaan dan pede-saan mendapatkan pe-layanan air bersih dengan sistem perpipaan
Persentase jembatan dalam kondisi baikPersentase pemenuhan kebutuhan jembatan
Persentase tercapainya pengelolaan dan pembangunan Bangunan Gedung Negara
Persentase ketersediaan drainase lingkunganPersentase rumah layak huniPersentase pemenuhan kebutuhan jalan lingkungan
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Cakupan penemuan dan penanganan penderita
% penderita TBC BTA (+) yang sembuh setelahselesai pengobatan (CR)
Jumlah penduduk yang memanfaatkan Rumah sakit :
Bed Occupancy Rate (BOR)
2014 2015 2016 2017 2018
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH Pada Awal
Periode RPJMDSatuan Target Capaian Setiap TahunNo
1.51.5.1 % 100 100 100 100 100 100
1.61.6.1 % 100 100 100 100 100 1001.6.2 % 100 100 100 100 100 100
1.6.3 % 100 100 100 100 100 100
1.6.4 % 80 100 100 100 100 100
1.7.1.7.1 % 100 100 100 100 100 1001.7.2
a. APILL % 0 11,11 33,33 55,55 77,77 100,00b. Flash Light % 17,39 39,13 60,87 82,61 100,00c. Rambu % 15,15 36,36 57,57 78,78 100,00
1.7.3d. Halte % 0 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00e Guardrail % 0 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00f. Marka jalan % 0 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00g. Delineator % 0 17,24 37,93 58,62 79,31 100,00h. Paku jalan % 0 11,11 33,33 55,55 77,77 100,00i. Terminal % 0 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00j. Cermin tikungan % 0 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00
1.8.1.8.1 % 59,18 65,58 72,00 72,00 72,00 72,00
1.8.2 % 65,75 72,87 80,00 80,00 80,00 80,00
1.8.3 % 15,00 17,00 19,00 21,00 23,00 25
Persentase sampah perkotaan yang terangkut ke TPACakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal.
Persentase luas cakupan pemukiman perkotaan yang dilayani pengangkutan sampah
Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPDPersentase Indikator Kinerja RPJMD yang mencapaitargetPersentase Program/Kegiatan Pembangunan dalamdokumen Perencanaan Hasil Musrenbang RKPDyang teranggarakan dalam APBDPersentase rekomendasi penelitian yang ditindaklanjuti
Persentase rekomendasi ijin pemanfaatan ruangsesuai Perda RTRW
Urusan Perencanaan Pembangunan
Persentase sarana angkutan yang laik jalan Persentase Pemasangan Rambu-rambu
Persentase pemenuhan prasarana lalu lintas
Urusan Perhubungan
Urusan Penataan Ruang
Urusan Lingkungan Hidup
2014 2015 2016 2017 2018
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH Pada Awal
Periode RPJMDSatuan Target Capaian Setiap TahunNo
1.8.4% 2,50 3,00 4,00 5,00 6,00 7
1.8.5 % 7,05 12,00 19,00 27,00 36,00 41
1.8.6 % 45,45 45,52 45,59 45,66 45,73 45,8
1.91.9.1 % 98,38 98,5 100 100 100 1001.9.2 % 75,00 79,00 81,50 84,00 86,50 89,00 1.9.3 % 92,00 92,50 100 100 100 100
1.10
1.10.1 % 3,2 3,45 3,50 3,60 3,63 3,65
1.10.2 Persentase KDRT yang difasilitasi % 100 100 100 100 100 100 1.10.3 % 100 100 100 100 100 100
1.11
1.11.1 % 100,00 100 100 100 100 1001.11.2 % 80,26 80,28 80,3 80,32 80,34 80,361.11.3
% 58,09 58,07 58,05 58,03 58,01 57,991.11.4 % 0,438 0,434 0,429 0,426 0,422 0,422
1.121.12.1 unit 16,00 16,00 16,00 16,00 16,00 16,00
1.12.2 % 5,80 5,88 5,80 5,73 5,65 5,57
1.12.3 % 38,00 40,00 45,00 50,00 55,00 60,00
Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
persentase Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
Urusan Sosial
persen Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I
Cakupan kepemilikan akta kelahiran
Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil
Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan Sumber Mata Air
Terkendalinya pertumbuhan penduduk dan meningkatnya kesejahteraan keluarga
Persen capaian peserta KB baruCakupan peserta KB aktif
Cakupan kepemilikan KTP
Prosen jumlah pe-nyandang masalah kesejahteraan SosialPenanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial
Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Cakupan Penerbitan Kartu Keluarga
Persentase Ruang Terbuka Hijau Perkotaan
Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi
Persentase peningkatan usaha/kegiatan yangmenggunakan IPAL
2014 2015 2016 2017 2018
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH Pada Awal
Periode RPJMDSatuan Target Capaian Setiap TahunNo
1.13.1.13.1 % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
1.13.2 % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
1.141.14.1 % 32,39 45,96 47,09 48,00 49,05 50,10 1.14.2 % 96,5 98,26 98,18 98,1 98,02 97,941.14.3 % 1,73 1,81 1,89 1,98 2,06 2,14
1.151.15.1 138,56 140,66 143,48 146,35 149,27 152,27
1.161.16.1
* Nganjuk Dalam Angka buku 1 1 1 1 1 1* Dokumen PDRB buku 1 1 1 1 1 1
1.17
1.17.1 % 100 100 100 100 100 100 100,00
1.17.2 % 70 70 70 70 70 70 70,00
1.17.3 % 100 100 100 100 100 100 100,00
1.17.4 % 100 100 100 100 100 100 100,00
1.17.5 % 100 100 100 100 100 100 100,00
Persentase pemenuhan kebutuhan data statistik daerah :
Urusan Koperasi dan UKM
Kenaikan Nilai Realisasi PMDN (milyar rupiah)
Persentase kelengkapan sarana dan prasarana penaggulangan bencana alam
Urusan Statistik
Urusan Penanaman Modal
Persentase Usaha menengahPersentase Usaha Mikro Kecil
Urusan Ketenagakerjaan
Persentase forum antar umat beragama yang difasilitasi
Persentase kepatuhan perusahaan terhadap normajamsostek
Persentase Koperasi aktif
Cakupan pelayanan penanggulangan bencana alam
Persentase perusahaan yang menerapkan norma keselamatan dan kesehatan kerja
Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ke-tertiban, ketentraman, keindahan) di KabupatenCakupan Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten Nganjuk
Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
2014 2015 2016 2017 2018
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH Pada Awal
Periode RPJMDSatuan Target Capaian Setiap TahunNo
1.18
1.18.1 % 100 100 100 100 100 100 100,00
1.18.2 % 100 100 100 100 100 100 100,00 1.18.3 bulan Maret Maret Maret Maret Maret Maret Maret
1.18.4 % 100 100 100 100 100 100 100,00
1.18.5 WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
1.18.6 % 7 7,82 7,86 7,90 7,93 7,97 7,97 1.18.7 % 100 100 100 100 100 100 100,00
1.18.8 % 100 100 100 100 100 100 100,00
1.18.9 % 70,00 70,00 70,00 75,00 75,00 75,00 75,00 1.18.10 % 71,53 78,22 90,02 90,02 90,02 100 100,00
1.18.11 % 24,00 33,00 49 66,00 83,00 100,00 100,00
1.18.12 % 72,00 100 100 100 100 100 100,00 1.18.13 unit 13 13 13 15 15 15 15,00
1.18.14 unit 10 10 12 14 18 20 20,00
1.18.15 Persentase kasus hukum yang diselesaikan % 100 100 100 100 100 100 100,00
1.19 Ketahanan Pangan1.19.1 % 3,28 3,37 3,51 3,66 3,69 3,70 3,70
1.201.20.1 % 100 100 100 100 100 100 100,00 1.20.2 % 82,5 84,15 85,83 87,55 89,30 91,09 91,09 1.20.3 % 100 100 100 100 100 100 100,00
Jumlah Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang diterapkan
Persentase kasus pengaduan di lingkungan pemerintah daerah yang ditangani
Jenis Opini
Opini Laporan keuangan pemerinbtah daerah dengan predikat WTPPersentase kontrbusi PAD terhadap belanja Persentase temuan hasil pengawasan yang ditindak lanjuti
Persentase SKPD yang melaksanakan administrasi BMD (inventaris daerah) dengan baik
Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan DesaPersentase BUM Desa AktifPersentase Lembaga Ekonomi Desa AktifPersen Posyandu Aktif
Persentase Pegawai yang mengikuti pendi-dikan dan latihan tek-nis dan fungsionalProsentase jabatan struktural yang terisi
Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
Jumlah unit kerja yang mendapatkan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) kategori baik
Persentase PKPT yang dilaksanakan.Persentase Pegawai yang mengikuti pendidikan dan latihan struktural
Penerbitan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tepat waktu
Persentase Raperda yang ditetapkan menjadi perda
Ketersediaan pangan utama
Rasio publikasi kegiatan legeslatif
2014 2015 2016 2017 2018
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH Pada Awal
Periode RPJMDSatuan Target Capaian Setiap TahunNo
1.20.4 % 100 100 100 100 100 100 100,00
1.20.5 % 100 100 100 100 100 100 100,00
1.211.21.1 % 8,95 14,92 20,89 26,86 32,83 38,80 38,80
1.21.2% 26,17 34,90 43,63 52,35 61,08 69,80 69,80
1.221.22.1 kali 1,00 2,00 2,00 3,00 3,00 4,00 4,00 1.22.2 kali 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00
- Majalah- Radio- Pemutaran Film
1.22.3 kelompok 25,00 25,00 25,00 25,00 25,00 25,00 25,00
1.231.23.1 % 58.409,00 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 1.23.2 % 35.737,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00
22.1.
2.1.1
a Tanaman Pangan :- padi ton 575.065 578.241 580.163 581.167 582.420 582.838 582.838,00 - jagung ton 239.718 243.578 244.795 246.012 247.229 248.481 248.481,00 - kedelai ton 22.522 24.761 25.257 25.765 26.286 26.806 26.806,00 b Hortikultura : - - Bawang merah kw 1.226.100 1.234.625 1.290.140 1.305.560 1.320.980 1.336.400 1.336.400,00 - Cabe merah kw 53.550 68.750 74.250 81.925 87.575 94.875 94.875,00
Rata-rata publikasi kegiatan Pemerintah Kabupaten
Urusan KearsipanPersentase SKPD dan Desa yang memiliki tata kearsipan baku
Meningkatnya pengembangan dan pemberdayaan kelompok informasi masyarakat
Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaanPersen jumlah desa yang telah melaksanakan Tata Kelola peme-rintahan yang baik ( Good Goverment) di bidang Admi-nistrasi,Keuangan dan per tanggung-jawaban
Urusan Komunikasi dan InformatikaIntensitas update website Pemkab Nganjuk per
Persentase SDM pengelola kearsipan yang telah mengikuti pelatihan kearsipan
Urusan Perpustakaan
Pelayanan Urusan Kewenangan PilihanUrusan PertanianPeningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura :
persentase peningkatan pengunjung per tahunKoleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH Pada Awal
Periode RPJMDSatuan Target Capaian Setiap TahunNo
- Cabe rawit kw 38.500 46.000 48.300 51.750 54.625 57.500 57.500,00 - Melon kw 56.420 59.400 60.500 61.600 62.700 63.800 63.800,00 - Garbis kw 27.200 28.000 28.800 32.000 35.200 40.000 40.000,00 - Durian buah 14.535 17.255 19.720 22.568 25.500 32.640 32.640,00 - Alpukat kw 6.371 7.281 9.900 11.500 13.200 15.000 15.000,00 - Jeruk kw 4.585 4.950 5.130 5.400 5.880 6.300 6.300,00 - Mangga kw 181.316 197.799 214.500 232.400 250.500 268.000 268.000,00 - Rambutan kw 11.501 12.938 13.226 14.250 15.520 17.500 17.500,00
2.1.2
a Tanaman Pangan- padi Kw/ha 68,8 69,18 69,41 69,53 69,68 69,73 69,73 - jagung Kw/ha 68,94 70,05 70,4 70,75 71,1 71,46 71,46 - kedelai Kw/ha 18,61 20,46 20,87 21,29 21,72 22,15 22,15 b Hortikultura - - Bawang merah Kw / Ha 122 124 125,5 127 128,5 130 130,00 - Cabe Merah Kw / Ha 105 125 135 145 155 165 165,00 - Cabe Rawit Kw / Ha 35 40 42 45 47,5 50 50,00 - Melon Kw / Ha 260 270 275 280 285 290 290,00 - Garbis Kw / Ha 170 175 180 200 220 250 250,00 - Durian kg/pohon 51 59,5 68 76,5 85 102 102,00 - Alpukat kg/pohon 35 40 45 50 55 60 60,00 - Jeruk kg/pohon 35 37,5 38 40 42 45 45,00 - Mangga kg/pohon 55 60 65 70 75 80 80,00 - Rambutan kg/pohon 40 45 46 47,5 48,5 50 50,00 c Produksi perkebunan : - - Kakao Ton 975 1127 1.239,70 1.363,67 1.500,04 1.650,04 1.650,04 - Cengkeh Ton 856 987 1.085,70 1.194,27 1.313,70 1.445,07 1.445,07 - Kopi ton 39 64 96 133 162 194 194,00 - Kelapa ton 857 876 888 974 1.049 1.076 1.076,00 - Tebu ton 28.606 29.250 29.956 30.520 31.555 31.780 31.780,00 - Tembakau ton 719 737 808 826 846 868 868,00 - Nilam ton 3.311 2743,5 28143,75 2.893 2.990 3.033 3.033,00 - Wijen ton 126 136 150 165 182 198 198,00 d Peningkatan produktivitas tanaman perkebunan - - Kakao Kg/Ha 806,05 814,98 752,65 768,36 806,05 814,98 814,98
Peningkatan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura :
2014 2015 2016 2017 2018
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH Pada Awal
Periode RPJMDSatuan Target Capaian Setiap TahunNo
- Cengkeh kg/ha 227,76 243,12 249,14 283,45 323,15 340,58 340,58 - Kopi kg/ha 702,14 708,12 713,7 717,03 721,07 734,19 734,19 - Kelapa kg/ha 1.292,33 1.297,26 1.295,88 1.298,43 1.310,75 1.132,24 1.132,24 - Tebu kg/ha 7.466,35 7.536,83 7.661,26 7.906,83 8.070,40 8.107,14 8.107,14 - Tembakau kg/ha 789,67 800,92 850,14 864,59 876,62 890,51 890,51 - Nilam kg/ha 5.880,00 5.900,00 5.925,00 5.965,00 5.980,00 5.946,35 5.946,35 - Wijen kg/ha 1.235,29 1.216,52 1.231,56 1.252,88 1.284,15 1.300,00 1.300,00
- 2.1.3 -
- Daging ton 2.155,00 2.198 2.198 2.242 2.286 2.332 2.331,72 - Telur ton 3.736,27 7.258,00 7.367,00 7.478,00 7.590,00 7.704,00 7.704,00 - Susu ton 9,44 5,20 5,20 5,20 5,20 5,20 5,20
- 2.1.4 -
a Ternak besar dan kecil - - sapi potong ekor 169.539 172.930 176.389 176.469 179.917 183.515 183.515,00 - kambing ekor 187.726 194.858 202.262 209.952 217.934 226.222 226.222,00
b Ternak unggas ekor 1.332.692 1.358.431 1.359.355 1.385.609 1.412.378 1.439.673 1.439.673,00 - ayam petelur- ayam pedaging- itik- angsa/entok
2.1.5- service per conception kali 1,04 1,04 1,04 1,04 1,04 1,04 1,04 - calving interval bulan 14 14 14 14 14 14 14,00 - conception rate % 94,95 96,03 96,33 96,63 96,93 97,23 97,23
2.2. Urusan Kehutanan2.2.1 % 7,92 9,2391 10,3508 11,4771 12,6687 13,732 13,73 2.2.2
- Hutan Rakyat (m3) 3000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000,00 - Lahan Kering (m3) 0 1.000 1.000 1.000 1.500 1.500 1.500,00
2.2.3%
1.323 1.723 2.123 2.523 2.923 3.323 3.323,00
Peningkatan populasi ternak :
Peningkatan produksi peternakan :
Produktivitas peternakan program IB :
Persentase luas hutan yang direboisasiJumlah Produksi Kayu
Persentase Luas Lahan Kritis yang Direhabilitasi
2014 2015 2016 2017 2018
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH Pada Awal
Periode RPJMDSatuan Target Capaian Setiap TahunNo
2.2.4
- Di dalam Kawasan % 2,49 5,55 10,99 14,79 15,54 16,1 16,10 - Di luar Kawasan % 2,75 2,95 3,4 3,86 4,31 4,76 4,76
2.3.2.3.1 86 87 90 94 97 100 100,00 2.3.2 48,20 40,30 33.33 23,81 19,05 14,28 14,28
2.4.2.4.1 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00
2.4.2 37,91 41,70 45,87 50,46 55,50 61,05 61,05
2.52.5.1
- Hasil perikanan budidaya 9.650 10.945 11.821 12.531 13.158 13.812 13.812,00 - hasil perikanan non budidaya 655,76 678,31 712,20 747,80 785,10 824,30 824,30
2.5.2 75 80 85 90 95 100 100,00
2.6.2.6.1 USD 1.128.013,14 1.184.413,80 1.243.634,49 1.305.816,21 1.371.107,02 1.439.662,37 1.439.662,37 2.6.2 % 38,60 42,25 45,91 49,56 53,22 56,87 56,87
2.6.3 % 81,78 83,82 85,92 88,06 90,27 92,52 92,52
2.72.7.1
- jumlah unit unit 16.267 16.161 16.363 16.575 16.773 16.941 16.941,00 - tenaga kerja org 59.800 61.594 63.442 65.345 67.305 69.324 69.324,00 - nilai investasi milyar 85,23 89,44 93,96 97,72 101,63 105,69 105,69 - nilai produksi milyar 4.461,72 4.873,81 5.117,50 5.322,20 5.535,09 5.756,49 5.756,49
2.7.2 % 25,42 30,51 35,59 38,98 44,07 49,15 49,15
Persentase pertambangan tanpa ijinRasio penggunaan AT yang berijinUrusan Energi dan Sumber Daya Mineral
Urusan IndustriPerkembangan IKM :
Persentase Peningkatan Jumlah Kunjungan WisatawanJumlah peningkatan PAD dari sektor pariwisata
Urusan Pariwisata
Poduksi perikanan :Urusan Kelautan dan Perikanan
Urusan PerdaganganJumlah Nilai ekspor daerahCakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
Persentase penggunaan uji ukur timbangan dan perlengka-pannya (UTTP) yang memenuhi ketentuan Tera
Persentase Luas Budidaya Tanaman di Bawah Tegakan
Cakupan bina kelompok budidaya perikanan
Cakupan bina kelompok pengrajin
2014 2015 2016 2017 2018
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH Pada Awal
Periode RPJMDSatuan Target Capaian Setiap TahunNo
2.8.2.81 % 100 100 100 100 100 100 100,00
2.8.2 % 100 100 100 100 100 100 100,00
C1
1.1. PDRB ADHB Juta Rp 15.036.353,82 16.870.617,03 18.928.639,38 21.237.716,92 23.828.475,52 26.735.277,04 26.735.277,04 1.2 PDRB ADHK Juta Rp 6.145.741,89 6.570.522,01 6.995.009,10 7.446.920,08 7.928.026,65 8.440.215,02 8.440.215,02 1.3 % 9,20 17,00 10,50 11,15 11,50 12,35 12,35
2
2.1 % 47,38 47,92 48,60 49,29 49,97 50,65 50,652.2 % 81,41 81,61 81,86 82,11 82,35 82,59 82,58730212
33.1. Jumlah raperda yang disusun raperda 10 10 10 10 10 10 103.2. kali 46 57 60 60 60 62 62
3.3 % 25 50 75 100 100 100 100
3.4 ada ada ada ada ada ada ada ada
3.5 Tersedia Belum Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia
3.6 kali 46 57 60 60 60 62 62
44.1 Tingkat Pengangguran Terbuka % 4,15 4,05 3,95 3,75 3,55 3,35 3,35
Pelaksanaan operasi penegakan peraturan daerah
Persentase peningkatan PAD
Tersedianya Sistem informasi Pelayanan Perijinan online
Persentase tersusunnya RDTR Perkotaan / Pedesaan
Tersedianya informasi mengenai Rencana TataRuang (RTR) wilayah kabupaten/kota besertarencana rincinya melalui peta analog dan petadigital.
Pelaksanaan operasi penegakan peraturan daerah
ASPEK DAYA SAING
Persentase pemenuhan kebutuhan jalan
Fokus Infrastruktur
Fokus Investasi
Fokus Sumber Daya Manusia
Persentase Kerjasama antar daerah kawasan transmigrasiPersentase Calon transmigran yang diberangkatkan
Urusan Ketransmigrasian
Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah
Persentase Jaringan Jalan dalam kondisi baik
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab X/1-2
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
10.1. Pedoman Transisi
Pedoman transisi dimaksudkan untuk menjembatani kekosongan dokumen
perencanaan pada Tahun 2019, sehingga Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) maupun Rencana Kerja SKPD Tahun 2019 yang harus
segera disusun pada Tahun 2018 mempunyai dasar acuan.
Program–program pembangunan pada masa transisi diarahkan untuk
menjaga kesinambungan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan,
maka program pembangunan pada Tahun 2019 tetap melanjutkan program–
program yang telah dilaksanakan pada tahun–tahun sebelumnya. Oleh
karena itu setiap SKPD dalam menyusun perencanaan pembangunan pada
Tahun 2019 tetap mengacu kepada program-program Kabupaten yang telah
ditetapkan dalam dokumen ini.
1 0 . 2 . Kaidah Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Nganjuk Tahun 2014-2018 merupakan penjabaran dari visi, misi dan
program Bupati Nganjuk selama 5 (lima) tahun mendatang sampai
berakhirnya masa jabatan Bupati, dengan memperhatikan RPJM Provinsi
Jawa Timur serta RPJM Nasional dalam kerangka sinkronisasi
pembangunan regional dan nasional.
Dengan adanya Dokumen RPJM ini, maka ditetapkan kaidah – kaidah
pelaksanaan sebagai berikut :
1. SKPD Pemerintah Kabupaten Nganjuk berkewajiban menyusun Renstra
SKPD Tahun 2014-2018 dengan berpedoman kepada RPJM Kabupaten
Nganjuk Tahun 2014-2018.
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab X/2-2
2. Renstra SKPD sebagai pedoman dalam menyusun rencana kerja
tahunan (RKT) yang selanjutnya dilaksanakan melalui program dan
kegiatan.
3. Program yang tercantum dalam dokumen ini adalah merupakan program
Kabupaten, sedangkan bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam
menyusun Renstra SKPD menetapkan program tersendiri dengan
mengacu kepada program berdasarkan PerMendagri nomor 13 tahun
2006 yang telah diubah untuk kedua kalinya dengan Peraturan Mendagri
nomor 21 Tahun 2011.
4. Sasaran dan indikator kinerja yang tercantum dalam Dokumen RPJM
Kabupaten Nganjuk adalah merupakan sasaran dan indikator kinerja
Kabupaten, Satuan Kerja Perangkat Daerah sebagai instansi pelaksana
wajib mendukung tercapainya sasaran yang telah ditetapkan dalam
dokumen tersebut, disamping merumuskan sasaran dan indikator kinerja
bagi kepentingan masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah.
Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018,
Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Nganjuk berkewajiban untuk
melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penjabaran RPJM beserta
indikatornya ke dalam Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah.
Lampiran 1.1
V I S I :
M I S I 1 :
Urusan Penataan Ruang
1.1.1 1
1.1.2 1Terwujudnya perencana-an pembangunan yang aspiratif, partisipatif dan efektif
Pengalokasian anggaran Pagu IndikatifKewilayahan (PIK) untuk masing-masingkecamatan untuk mewujudkan keadilan danpemerataan pembangunan serta meningkatkanpartisipasi masyarakat dalam pembangunan dankonsistensi antara hasil prioritas Musrenbang
Meningkatkan kualitas partisipasi masyarakat dalam berdemokrasi serta dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan
Peningkatan kinerja perencanaan tata ruang, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang
Urusan Perencanaan Pembangunan
Menjadikan RTRW sebagai dasar dalam perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang
TERUS MENGEMBANGKAN PENYELENGGARAAN TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN PELAYANAN PRIMA DENGAN NUANSAKEHIDUPAN YANG RELIGIUS”.
Strategi Arah Kebijakan
Meningkatnya perenca-naan tata ruang, peman-faatan dan pengendalian pemanfaatan ruang se-suai dengan RTRW
PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK
Tujuan
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAHTAHUN 2014 - 2018
Terselenggaranya pemerintahan danpelayanan publik yangprima berlandasakanIman dan Taqwa
TERWUJUDNYA KEJAYAAN NGANJUK BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA, DENGAN PRIORITAS SEKTOR UTAMAPEMBANGUNAN YANG BERTUMPU PADA PENGEMBANGAN PERDAGANGAN DAN INDUSTRI BERBASIS POTENSI PERTANIANUNTUK KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Sasaran
Lampiran 1.1
Strategi Arah KebijakanTujuan Sasaran
1.1.3 2
1.1.5 1
2
1.1.6 1
1.1.7 2
Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
Peningkatan fungsi legislatif melalui pemberdayaan dan penampungan aspirasi masyarakat
Peningkatan pengelolaan keuangan daerah melalui penyempurnaan sistem dan prosedur manajemen keuangan.
Meningkatnya kualitas layanan kepada legislatif.
Meningkatkan reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat
Meningkatkan kapasitas pengelolaan keuangan daerah untuk mendorong terwujudnya pelaksanaan pemba-ngunan yang lebih efisien dan efektif
Peningkatan penelitian atas isu-isu strategis, mengembangkan perencanaan pembangunan yang partisipatif serta pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan daerah
Meningkatkan peran litbang dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan
dengan alokasi APBD,
Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil
Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah
Pendekatan pelayanan kependudukan kepada masyarakat
Meningkatnya kualitas layanan administrasi kependudukan
Pelayanan dokumen kependudukan secara masal meliputi KTP, KK dan akte catatan sipil
Meningkatnya Kua-litas Penelitian dan Pengembangan
Meningkatkan layanan prima pada tugas dan fungsi DPRD sebagai saluran aspirasi masyarakat
Lampiran 1.1
Strategi Arah KebijakanTujuan Sasaran
3
4
5
6
7
Peningkatan pengelolaan inventaris daerah melalui pengembangan sistem informasi manajemen barang daerah.
Peningkatan rasio belanja modal terhadap belanja langsung setiap tahun
Peningkatan penerimaan daerah melalui intensifikasi, ekstensifikasi dan peningkatan sumberdaya penerimaan daerah antara lain dengan memperluas dan memperkuat kemitraan, mengoptimalkan peran coorporate social responsibility (CSR) pendanaan pembangunan dengan cost sharing antara pemerintah, pemerintah propinsi dan pemerintah Kabupaten;
dan efektif
Peningkatan penerimaan daerah melalui intensifikasi, ekstensifikasi dan peningkatan sumberdaya penerimaan daerah
Optimalisasi melalui kerjasama pemerintah daerah dengan swasta;
Peningkatan efisiensi dan efektifitas belanja APBD
Lampiran 1.1
Strategi Arah KebijakanTujuan Sasaran
1.1.8 1
1.1.9 1
1.1.10 1
2
3
1.1.13 1
1.1.14 1
Terpenuhinya kebutuhan data statistik untuk penyusunan dokumen perencanaan
Meningkatnya fungsi kesekre-tariatan dan pengem-bangan lembaga pemerintahan yang profesional, efektif dan efisien
Meningkatnya tertib administrasi dan pengelolaan arsip pemerintah daerah
Peningkatan mutu dan hasil pengawasan melalui peningkatan profesionalisme aparatur pengawasan dan monitoring tindak lanjut.
Meningkatnya kompetensi dan kapasitas pegawai serta layanan kepegawaian.
Meningkatkan kapasitas aparatur dan manajemen kepemerintahan
Meningkatkan jumlah dan kemampuan aparatur pengawasan
Meningkatkan pembinaan keimanan dan ketakwaan
Peningkatan profesionalisme aparat melalui kediklatan dan memberikan hak-hak pegawai sesuai ketentuan.
Urusan Kearsipan
Meningkatkan kualitas pengelolaan arsip daerah
Menyusun database di seluruh bidang perencanaan
Urusan Statistik
Pengembangan sistem administrasi pemerintahan dan pengelolaan arsip daerah
pemberdayaan instansi terkait dalam memenuhi kebutuhan data statistik
Meningkatkan pemantapan dan ketatalaksanaan
Meningkatnya Pengawasan dan Akuntabilitas Penyeleng-garaan Pemerintahan yang Baik dan Bersih
Peningkatkan efektifitas kelembagaan melalui pengembangan sistem manajemen yang profesional
Mendorong percepatan pencapaian good governance melalui pengembangan produk hukum
Meningkatkan pembinaan keimanan danketakwaan
Lampiran 1.1
Strategi Arah KebijakanTujuan Sasaran
1.1.15 1
2
1.1.17 1
2
3
1.1.18 1
Meningkatnya sistem komunikasi, informasi dan media masa
Peningkatan peran serta ormas dan LSM pemerhati perempuan secara optimal dalam pengambilan kebijakan terkait dengan peranan perempuan
Urusan Komunikasi dan Informatika
Mengoptimalkan fungsi aparatur pemerintahan desa
Meningkatnya Perlindungan Perempuan dan Anak
Meningkatkan kreatifitas dan kemandirian masyarakat dan desa
Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Meningkatnya keberdayaan masyarakat dan desa
Peningkatan pemberdayaan insan kominfo dan masyarakat melalui kecukupan sarana dan prasarana komunikasi, pelatihan, pembinaan dan dialog interaktif.
Meningkatkan pengelolaan informasi berbasis Teknologi Informasi (TI).
Memasyarakatkan teknologi informasi dan komunikasi
Meningkatkan peran serta masyarakat dan penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak dalam perlindungan perempuan dan anak
Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Memberdayakan pemerintahan desa dan kelurahan untuk mandiri
Meningkatkan usaha ekonomi masyarakat perdesaan yang didukung dengan Teknologi Tepat Guna (TTG)
Lampiran 1.1
Strategi Arah KebijakanTujuan Sasaran
2
3
4
5
6
1.1.19 1
2
3
Peningkatkan kualitas hidup bagi PMKS dengan peningkatan pelayanan dan bantuan dasar kesejahteraan sosial melalui peningkatan PSKS (Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial)
Meningkatnya Kualitas dan Jangkauan Pela-yanan Sosial
Peningkatan Kualitas SDM perempuan sehingga menjadi insan yang mandiri
Penyediaan rumah singgah bagi anak jalanan dan lansia terlantar
Urusan Sosial
Pembinaan partisipasi sosial masyarakat
Perlindungan perempuan dan anak korban tindak kekerasan
Meningkatkan penanganan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak
Mengembangkan Nganjuk menjadi Kota Layak Anak (KLA)
meningkatkan pelayanan penanganan dan rehabilitasi masalah-masalah sosial
Meningkatkan kuantitas dan kualitas keterlibatan organisasi perempuan dalam perlindungan perempuan dan anak
Lampiran 1.1
Strategi Arah KebijakanTujuan Sasaran
1.1.20 1
2 Menyediakan sarana prasarana dan fasilitasi kegiatan seni dan budaya
Urusan Kebudayaan
Terpeliharanya seni dan kebudayaan daerah
pelestarian dan pengembangan keragaman kekayaan budaya dengan meningkatkan apresiasi dan peran serta komunitas budaya lokal
terus memasyarakatkan seni dan budaya daerah
Lampiran 1.2
M I S I 2 :
3.1.1 1
2
3
4
5
6
3.1.2 1
Urusan Pendidikan
Peningkatan dan pengemba-ngan infrastruktur pendidikan
Meningkatnya Pemerataan dan Kualitas Pendidikan
Pemerataan pendidikan dan peningkatan kesejahteraan guru
Urusan Kepemudaan dan Olah Raga
Memasyarakatkan olahraga dan meningkatkan peran pemuda dalam pembangunan
Peningkatan mutu tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
Pengembangan lembaga pendidikan usia dini
Meningkatnya prestasi olah raga dan pemuda
Tujuan
MENINGKATNYA PELAYANAN BIDANG KESEHATAN DAN PENDIDIKAN BAGI SELURUH LAPISAN MASYARAKATKABUPATEN NGANJUK UNTUK PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DI MASA DEPAN
Meningkatnya kualitassumber daya manusiamelalui peningkatanpelayanan kesehatan danpendidikan
Peningkatan prestasi olah raga melalui pembinaan melalui induk organisasi dan komite olah raga
Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Meningkatkan alokasi pembiayaan sesuai dengan kemampuan daerah dalam rangka peningkatan akses dan mutu layanan
Perluasan dan pem-berian kesempatan memperoleh pendi-dikan yang murah
Meningkatkan kualitas pendidikan dengan melibatkan Perguruan Tinggi, LSM dan Masyarakat
Lampiran 1.2
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
2
3.1.3 1
3.1.4 1
2
3
4
Peningkatan peran serta pemuda, ormas dan LSM yang peduli pemuda dalam kebijakan yang berkaitan dengan peranan pemuda
Peningkatan dan Pengembangan sarana dan prasarana perpustakaan
Mendorong pemberdayaan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat
Peningkatan kualitas penggunaan bantuan sehingga lebih tepat sasaran dan tindakan
Urusan Perpustakaan
Menjadikan perpustakaan sebagai sarana penambah pengetahuan berbasis teknologi informasi
meningkatkan manajemen mutu pelayanan kesehatan secara merata dan terjangkau serta peningkatan kesadaran masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat
Urusan Kesehatan
Meningkatnya minat baca masyarakat
Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat
Peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui pemberdayaan unit pelayanan kesehatan
Peningkatan kompetensi tenaga pelayanan kesehatan minimal sesuai standar.
Lampiran 1.2
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
5
3.1.5 1
2
Terselenggaranya pelayanan keluarga berencana dan keluarga sejahtera
Peningkatan mutu petugas penyuluh KeluargaBerencana
Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Meningkatkan kemudahan dan kulitas akses layanan KB kepada masyarakat
Pengembangan pelayanan pada akseptor KB dan Pasangan Usia subur
Menyediakan sarana dan prasarana kesehatanyang memadai
Lampiran 1.3
M I S I 3 :
2.1.1 1
2
3
4
2.1.3 1Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Hasil Peternakan
Pengembangan komoditas perkebunan, melalui kimbun (kawasan industri masyarakat perkebunan)
mengembangkan populasi ternak sebagai salah satu sumber pendapatan masyarakat
Peningkatan pengembangan komoditas unggulan daerah melalui bantuan saprodi kepada petani, penerapan teknologi pasca panen dan pengolahan hasil pertanian
Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Membangun sektor pertanian yang berorientasi pasar dan berwawasan lingkungan melalui peningkatan produktivitas dan pengembangan sentra-sentra komoditas unggulan
Peningkatan produksi, produktivitas dan kualitas produk pertanian dan perkebunan
Terwujudnya peningkatan perekonomian daerah melalui pembinaan ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada perdagangan dan industri berbasis potensi pertanian dalam rangka mendukung penciptaan dan perluasan kesempatan kerja dan berusaha
MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI MELALUI PEMBINAAN EKONOMI KERAKYATAN YANGBERTUMPU PADA PERDAGANGAN DAN INDUSTRI YANG BERBASIS POTENSI PERTANIAN
Tujuan
Pengembangan usaha pertanian dengan pendekatan kewilayahan terpadu dan pendekatan konsep pengembangan agribisnis
Tempat pemasaran hasil pertanian secara terpadu berupa sentra pengembangan agribisnis, kawasan terpadu agropolitan dan agrowisata
Peningkatan wilayah pengembangan sentra-sentra produksi dan populasi peternakan serta didukung oleh peningkatan sarana dan prasarana produksi peternakan
Urusan Pertanian
Lampiran 1.3
Sasaran Strategi Arah KebijakanTujuan
2.1.6 1
2.1.7 1
2
4.1.1 1
2
3 Peningkatan kesejahteraan tenaga kerja melalui perbaikan syarat-syarat kerja
Peningkatan peran lembaga penempatan kerja dan penciptaan kegiatan produktif.
Urusan Kelautan dan Perikanan
Urusan Ketahanan Pangan
Urusan Ketenagakerjaan
Meningkatnya kualitas tenaga kerja, kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja
menyiapkan tenaga kerja yang berkualitas yang mempunyai daya saing tinggi
Peningkatan kualitas tenaga kerja melalui perbaikan sistem pelatihan tenaga kerja
Meningkatnya ketersediaan pangan daerah
Meningkatnya produksi dan produktivitas perikanan
Menjaga dan meningkatkan ketersediaan pangan melalui peningkatan mutu diversifikasi potensi pangan lokal
Menjadikan sektor perikanan sebagai salah satu sumber pendapatan masyarakat
Peningkatan produksi perikanan melalui intensifikasi dan ektensifikasi perairan budidaya dan perairan umum, serta penyediaan sarana dan prasarana produksi
Peningkatan produksi dan ketersediaan pangan secara berkelanjutan serta meningkatkan produksi, ketersediaan dan konsumsi pangan sumber karbohidrat non beras dan pangan sumber protein.
Peningkatan pangsa pasar hasil produksi perikanan
Lampiran 1.3
Sasaran Strategi Arah KebijakanTujuan
4.1.2 1
2
4.1.3 1
4.1.5 1
4.1.6 1
Urusan Industri
Pengembangan jenis dan kualitas produk-produk wisata khususnya wisata alam dengan meningkatkan efektivitas kelembagaan promosi pariwisata
Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisatawan
Urusan Perdagangan
Meningkatnya volume perdagangan barang-barang sektor unggulan
Meningkatkan kualitas produk-produk unggulan dan pemasarannya
pengembangan jaringan informasi produksi dan pasar serta perluasan pasar lokal dan regional
Urusan Penanaman Modal
Meningkatnya kualitas pelayanan perijinan dan investasi di daerah
Menciptakan iklim usaha yang kondusif
Peningkatan investasi di daerah melalui promosi dan kemudahan perijinan serta perbaikan infrastuktur ekonomi
Urusan Pariwisata
Meningkatkan dan mengembangkani obyek daya tarik wisata
Urusan Koperasi dan UKM
Meningkatnya Kualitas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
Memberikan kemudahan atas akses permodalan, bahan baku dan pasar bagi koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Pengembangan UMKM yang dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan perluasan lapangan kerja
Membangun koperasi dengan membenahi dan memperkuat tatanan kelembagaan dan organisasi koperasi
Lampiran 1.3
Sasaran Strategi Arah KebijakanTujuan
4.1.7 1
4.1.8 1
Urusan Ketransmigrasian
Tersedianya calon transmigran yang siap diberangkatkan ke tempat tujuan
Meningkat kan jaminan kesejahteraan di lokasi tujuan
Meningkatkan kerjasama antar daerah tujuan transmigrasi dan pemberangkatan calon transmigran yang sudah dilatih
Meningkatnya Produksi Sektor Industri
optimalisasi produksi industri kecil sektor unggulan
pengembangan industri kecil dan menengah dengan pembentukan klaster-klaster industri pengolahan hasil pertanian dan perkebunan
Lampiran 1.4
M I S I 4 :
4.1.4 1
2
3 Pelaksanaan reboisasi, penghijauan, dan pengelolaan hutan bersama masyarakat
5
6 Meningkatkan kapasitas lembaga pengelolaan SDA dan lingkungan hidup
7 Meningkatkan upaya pengendalian dampaklingkungan akibat kegiatan pembangunan
8 Peningkatan jumlah dan kualitas RTH
2.1.4 1
Meningkatnya pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk pembangunan berkelanjutan
MENGOPTIMALKAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA ALAM DENGAN TETAP MENGEDEPANKAN ASPEK PELESTARIANLINGKUNGAN HIDUP
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Meningkatkan daya dukung lingkungan melalui peningkatan pembangunan infrastruktur lingkungan dan konservasi dengan mengedepankan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat
Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitasfasilitas umum dan sistem pengelolaan sampah
Urusan Lingkungan Hidup
Meningkatnya Kualitas SDA dan Lingkungan Hidup
Optimalisasi manfaat lahan sesuai dengan kaidah tata ruang wilayah beserta konservasinya
4 Pelaksanaan pembangunan daerah yang berwawasan lingkunganPenguatan institusi penegakan hukum lingkungan
Urusan Kehutanan
Optimalisasi pemanfaatan hutan dan lahan serta pengembangan hutan tanaman secara berkelanjutan
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan hutan
Meningkatnya Produksi Hasil Hutan dan Perkebunan dengan Memperhatikan Fungsi Pelestarian Hutan
Lampiran 1.4
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
2
5.1.5 1 Meningkatkan pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
Meningkatnya ketaatan penggunaan air bawah tanah (ABT) dan pengurangan jumlah pelanggaran penambangan liar
meningkatkan efektivitas pengelolaan sumber daya alam
Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral
Peningkatan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan hutan dan lahan secara lestari
Lampiran 1.5
M I S I 5 :
5.1.1 1
2
3
5.1.2 1pengembangan dan peningka-tan sarana dan prasaranapengelolaan sumber daya air
Tercapainya pemenuhan kebutuhan air baku, air irigasi dan air industri
Pengembangan bangunan pengelolaan sumber daya air dan optimalisasi serta pemeliharaan jaringan irigasi dan pengendalian banjir
Meningkatnya pertumbuhanekonomi melaluipembangunan infrastrukturberkelanjutan
Peningkatan pembangunan jalan dan jembatan antar daerah, antar kecamatan, antar desa, sentra-sentra produksi pertanian dan wilayah tujuan wisata;
Meningkatkan kerjasama antar daerah dalam rangka pengembangan wilayah perbatasan dan potensi ekonomi daerah
MENINGKATKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SEBAGAI SALAH SATU PENOPANG PERTUMBUHAN EKONOMI DANPEMERATAAN HASIL-HASIL PEMBANGUNAN.MASYARAKAT
StrategiStrategi Sasaran
peningkatan fasilitasi pembangunan gedungpemerintah daerah, fasilitas umum danprasarana lingkungan
Arah Kebijakan
Meningkatnya Pemenuhan kebutuhan Infrastruktur jalan dan Jembatan, gedung pemerintah daerah, fasilitas umum dan prasarana lingkungan
Urusan Pekerjaan Umum
Meningkatkan proporsi belanja modal sesuai dengan kemampuan anggaran
Lampiran 1.5
StrategiStrategi Sasaran Arah Kebijakan
5.1.3 1
5.1.4 1Meningkatnya Pelayanan Transportasi Daerah yang Aman, Lancar, dan Terjangkau
Mengembangkan penyediaan sarana dan prasarana dasar permukiman
Urusan Perumahan
Meningkatkan kondisi pelayanan prasarana jalan untuk kelancaran pelayanan angkutan orang, barang dan jasa serta peningkatan keselamatan lalu lintas jalan
Urusan Perhubungan
mewujudkan keterpaduan pelayanan sarana dan prasarana transportasi
Peningkatkan sarana dan parasarana dasar pemukiman yang layak dan sehat dengan mendorong swadaya masyarakat
Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana permukiman
Lampiran 1.6
M I S I 6 :
1
2
3
4
Tujuan
MENGEMBANGKAN POLA KEHIDUPAN DAN HUBUNGAN MASYARAKAT YANG ADIL, BERMARTABAT, TERTIB DANTENTRAM
Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Terwujudnya rasa aman dannyaman dalam kehidupanbermasyarakat Meningkatnya suasana yang
aman, tertib dan tentram dalamkehidupan berma-syarakat,bernegara dan kerukunankehidupan beragama
Mengembangkan budaya masyarakat yang tertib dan patuh terhadap peraturan.
Meningkatkan kerukunan hidup antar umat beragama melalui fasilitasi kegiatan keagamaan
Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Meningkatkan pemahaman wawasan kebangsaan masyarakat
Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan
Terlaksananya penyeleng-garaan penanggulanganbencana alam
Mengurangi dan meminimalisirjumlah korban bencana alam
Peningkatan tindakan pencegahan mitigasi dan kesiapsiagaan, kedaruratan dan logistik serta rehabilitasi dan rekonstruksi dalam menghadapi bencana alam
menciptakan iklim kondusif dan komunikasi yang harmonis sesuai dengan prinsip demokrasi Pancasila
lampiran 2.1
V I S I :
M I S I 1 :
Urusan Penataan Ruang
1.1.1 1 1 25% 100% 1
2 ada ada
2 BAPPEDA
3 100% 100%
Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan
Menjadikan RTRW sebagai dasar dalam perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang
Program pemanfaatanRuang
Tersedianya informasimengenai Rencana TataRuang (RTR) wilayahkabupaten/kota besertarencana rincinya melaluipeta analog dan peta digital.
PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUKRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
TAHUN 2014 - 2018
Persentase rekomendasi ijinpemanfaatan ruang sesuaiPerda RTRW
Satuan Kerja Pelaksana
Persentase tersusunnya RDTR Perkotaan/Pedesaan
Arah Kebijakan Kondisi Akhir 2018
Program Perencanaan Tata Ruang
Peningkatan kinerja perencanaan tata ruang, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang
Sasaran Strategi
Meningkatnya perencanaan tata ruang, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang sesuai dengan RTRW
TERWUJUDNYA KEJAYAAN NGANJUK BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA, DENGANPRIORITAS SEKTOR UTAMA PEMBANGUNAN YANG BERTUMPU PADAPENGEMBANGAN PERDAGANGAN DAN INDUSTRI BERBASIS POTENSI PERTANIAN
TERUS MENGEMBANGKAN PENYELENGGARAAN TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK DANPELAYANAN PRIMA DENGAN NUANSA KEHIDUPAN YANG RELIGIUS
Program PengendalianPemanfaatan Ruang
Program Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
lampiran 2.1
Satuan Kerja PelaksanaArah Kebijakan Kondisi
Akhir 2018Sasaran Strategi Program Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
1.1.2 1 1 Program kerjasamapembangunan
Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD 100% 100%
1
2 Program Perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
Persentase Indikator Kinerja RPJMD yang mencapai target
100% 100%
3 Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah
100% 100%4 Program perencanaan
pembangunan daerah
5 Program perencanaan pembangunan ekonomi
6 Program Perencanaan Sosial budaya
7 Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam
1.1.3 2 8 80% 100%
Persentase program kegiatan pembangunan daerah dalam dokumen perencanaan hasil musrenbang RKPD yang teranggarkan dalam APBD
Meningkatkan kualitas partisipasi masyarakat dalam berdemokrasi serta dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan
Persentase rekomendasi penelitian yang ditindak lanjuti
Pengalokasian anggaran PaguIndikatif Kewilayahan(PIK) untuk masing-masing kecamatanuntuk mewujudkankeadilan danpemerataan pembangunan sertameningkatkan partisipasi masyarakat dalampembangunan dankonsistensi antarahasil prioritasMusrenbang denganalokasi APBD,
Urusan Perencanaan Pembangunan
Meningkatnya Kualitas Penelitian dan Pengembangan
Peningkatan penelitian atas isu-isu strategis, mengembangkan perencanaan pembangunan yang partisipatif serta pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan daerah
Terwujudnya perencanaan pembangunan yang aspiratif, partisipatif dan efektif
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Program penelitian dan pengembangan
Meningkatkan peran litbang dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan
lampiran 2.1
Satuan Kerja PelaksanaArah Kebijakan Kondisi
Akhir 2018Sasaran Strategi Program Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
1.1.4. 1 1 Cakupan kepemilikan KTP 98,38% 100% 1
Cakupan kepemilikan akta kelahiran
75% 89%
92% 100%2
1.1.5. 1 1 100% 100% 1
2 100% 100%
1.1.6. 1 3 Maret Maret 1 Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Penerbitan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tepat waktu
Meningkatkan layanan prima pada tugas dan fungsi DPRD sebagai saluran aspirasi masyarakat
Peningkatan fungsi legislatif melalui pemberdayaan dan penampungan aspirasi masyarakat
Persentase raperda yang ditetapkan menjadi perda
Program peningkatan komunikasi dan informasi lembaga legislatif dengan masyarakat
Sekretariat DPRD
Pelayanan dokumen kependudukan secara masal meliputi KTP, KK dan akte catatan sipil
Peningkatan penge-lolaan keuangan daerah melalui pe-nyempurnaan sistem dan prosedur manajemen keuangan.
Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah
Meningkatkan kapasitas pengelolaan keuangan daerah untuk mendorong terwujudnya pelaksanaan pemba-ngunan yang lebih efisien dan efektif
Rasio publikasi kegiatan legeslatif
Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah
Meningkatnya kualitas layanan kepada legislatif.
Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
Meningkatnya kualitas layanan administrasi kependudukan
Meningkatkan reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat
Pendekatan pelayanan kependudukan kepada masyarakat
Cakupan Penerbitan KartuKeluarga
Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil
Program Penataan Administrasi Kependudukan
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
lampiran 2.1
Satuan Kerja PelaksanaArah Kebijakan Kondisi
Akhir 2018Sasaran Strategi Program Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
2 4 12,00% 12,35%
3 5WTP WTP
6 100% 100%
7 7,00% 7,97%
4
5 Peningkatan efisiensidan efektifitasbelanja APBD
Persentase SKPD yangmelaksanakan administrasiBMD (inventaris daerah)dengan baik
Persentase kenaikan kontribusi PAD terhadap Belanja
Opini Laporan keuangan pemerinbtah daerah dengan predikat WTP
Peningkatan penerimaan daerahmelalui intensifikasi,ekstensifikasi danpeningkatan sumberdaya penerimaan daerahantara lain denganmemperluas danmemperkuat kemitraan, mengoptimalkan peran coorporatesocial responsibility(CSR) pendanaanpembangunan dengan cost sharingantara pemerintah,pemerintah propinsidan pemerintahKabupaten;
Program Penyusunan dan Pendokumentasian Wajib Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
Optimalisasi melaluikerjasama pemerintah daerahdengan swasta;
Program Pembinaan Penagihan Pajak dan Retribusi Daerah
Persentase peningkatan PAD
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Peningkatan Pengelolaan Asset Daerah
Persentase kenaikan kontribusi PAD terhadap Belanja
Peningkatan pengelolaan inventaris daerah melalui pengembangan sistem informasi manajemen barang daerah.
lampiran 2.1
Satuan Kerja PelaksanaArah Kebijakan Kondisi
Akhir 2018Sasaran Strategi Program Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
6
7
1.1.7. 1 8 100% 100% 1 Inspektorat
9 100% 100%
10 60% 75%
1.1.8. 1 11 71,35% 100,00% 1
12 24,00% 100,00%
13 72,00% 100,00%
Peningkatan rasio belanja modal terhadap belanja
Peningkatan mutu dan hasil pengawasan melalui peningkatan profesionalisme aparatur pengawasan dan monitoring tindak lanjut.
Peningkatan profesionalisme aparat melalui kediklatan dan memberikan hak-hak pegawai sesuai ketentuan.
% kasus pengaduan di lingkungan pemerintah daerah yang ditangani
Program PeningkatanProfesionalisme tenagapemeriksa dan aparaturpengawasan
Program peningkatansistem pengawasaninternal danpengendalian pelaksanaan kebijakanKDH
Program Penataan danPenyempurnaan kebijakan sistem danprosedur pengawasan
Peningkatan penerimaan daerah melalui intensifikasi, ekstensifikasi dan
Persentase temuan hasil pengawasan yang ditindak lanjuti
Meningkatkan kapasitas aparatur dan manajemen kepemerintahan
Badan Kepegawaian Daerah
Persentase Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) yang dilaksanakan.
Persentase Pegawai yang mengikuti pendidikan dan latihan strukturalPersentase Pegawai yang mengikuti pendi-dikan dan latihan teknis dan fungsional
Persentase jabatan struktural yang terisi
Meningkatnya kompetensi dan kapasitas pegawai serta layanan kepegawaian.
Program Pendidikan Kedinasan
Program pembinaan dan pengembangan aparatur
Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
Meningkatkan jumlah dan kemampuan aparatur pengawasan
Meningkatnya Pengawasan dan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan yang Baik dan Bersih
lampiran 2.1
Satuan Kerja PelaksanaArah Kebijakan Kondisi
Akhir 2018Sasaran Strategi Program Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
1.1.9. 1 14 Program peningkatan kapasitas kelembagaan Pemerintah Kabupaten
Jumlah Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang diterapkan
13 SPM 15 SPM 1
10 unit 20 unit
Meningkatkan pembinaan keimanan dan ketakwaan;
2 15 Program peningkatan kualitas pelayanan masyarakat
10 raperda 10 raperda
16100,00% 100,00%
17100,00% 100,00%
18 Program peningkatan SDM bidang teknologi informasi dan sandi
19 Program pelayanan peningkatan data dan informasi kepada masyarakat
20 Program pembinaan penye-lenggaraan pemerintahan umum
21 Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/ wakil kepala daerah
22 Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
Sekretariat Daerah
Kegiatan keagamaan yang difasilitasi
Program Pemberantasan Barang Kena Cukai Ilegal (DBHC-HT)
Meningkatnya fungsi kesekretariatan dan pengembangan lembaga pemerintahan yang profesional, efektif dan efisien
Persentase kasus hukum yang diselesaikan
Jumlah raperda yang disusun
Jumlah unit kerja yang mendapatkan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) kategori baik
Peningkatkan efektifitas kelembagaan melalui pengembangan sistem manajemen yang profesional
Mendorong percepatan pencapaian good governance melalui pengembangan produk hukum
Program Sosialisasi Ketentuan di Bidang Cukai (DBHC-HT)
Meningkatkan pemantapan dan ketatalaksanaan
lampiran 2.1
Satuan Kerja PelaksanaArah Kebijakan Kondisi
Akhir 2018Sasaran Strategi Program Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
23 Program pembinaan/penyuluhan hukum
24 Program penyusunan dan penelitian produk hukum
25 Program Produk penerapan/penegakan hukum
26 Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah
27 Program Koordinasi Pelaksanaan Tugas Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah
28 Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi
29 Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana Telekomunikasi
1.1.10 1 1 1 Bappeda
Nganjuk Dalam Angka 1 buku 1 bukuDokumen PDRB 1 buku 1 buku
1.1.11 1 1 8,95% 38,80% 1
Menyusun database di seluruh bidang perencanaan
pemberdayaan instansi terkait dalam memenuhi kebutuhan data statistik
Meningkatkan kualitas pengelolaan arsip daerah
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
Urusan Statistik
Urusan Kearsipan
Terpenuhinya kebutuhan data statistik untuk penyusunan dokumen perencanaan
Persentase SKPD dan Desa yang memiliki tata kearsipan baku
Persentase pemenuhan kebutuhan data statistik daerah :
Pengembangan sistem administrasi pemerintahan dan pengelolaan arsip daerah
Meningkatnya tertib administrasi dan pengelolaan arsip pemerintah daerah
Program pemeliharaan sarana dan prasarana kearsipan.
Program pengembangandata/informasi/statistik daerah
lampiran 2.1
Satuan Kerja PelaksanaArah Kebijakan Kondisi
Akhir 2018Sasaran Strategi Program Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
2 26,17% 69,80%
3 Program penyelamatan dan pelestarian dokumen dan arsip daerah
4 Program peningkatan kualitas pelayanan informasi
5 Program pemeliharaanrutin/berkala sarana danprasarana kearsipan
1.1.12 1 1 1 kali 4 kali 1
2 12 kali 12 kali
2 3 225 kali 25 kali
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Program perbaikan sistem administrasi kearsipan
Persentase SDM pengelolakearsipan yang telahmengikuti pelatihankearsipan
Memasyarakatkan teknologi informasi dan komunikasi
Peningkatan pemberdayaan insan kominfo dan masyarakat melalui kecukupan sarana dan prasarana komunikasi, pelatihan, pembinaan dan dialog interaktif.
Meningkatkan pengelolaan informasi berbasis Teknologi Informasi (TI).
Sekretariat Daerah
Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
Program kerjasama informasi dan media massa
Rata-rata publikasi kegiatan Pemerintah Kabupaten
Program pengkajian dan penelitian bidang komunikasi dan informasi
Meningkatnya pengembangan dan pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat
Intensitas update website Pemkab Nganjuk per
Urusan Komunikasi dan Informatika
Meningkatnya sistem komunikasi, informasi dan media masa
lampiran 2.1
Satuan Kerja PelaksanaArah Kebijakan Kondisi
Akhir 2018Sasaran Strategi Program Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
4
5 Program penyebarluasan informasi
1.1.13. 1 1 Persentase BUM Des Aktif 100% 100% 1
2 2 82.50% 91.09%
33 Persen Posyandu Aktif 100% 100%
4 100% 100%
5 100% 100%
Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan
Jumlah desa yang telah melaksanakan Tata Kelola pemerintahan yang baik ( Good Goverment) di bidang Admi-nistrasi,Keuangan dan per tanggungjawaban
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
Meningkatkan kreatifitas dan kemandirian masyarakat dan desa
Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
Meningkatkan usaha ekonomi masyarakat perdesaan yang didukung dengan Teknologi Tepat Guna (TTG)
Meningkatnya keberdayaan masyarakat dan desa
Program fasilitasi Peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi
Mengoptimalkan fungsi aparatur pemerintahan desa
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan
Persentase Lembaga Ekonomi Desa Aktif
Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
Memberdayakan pemerintahan desa
Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa
Program Pembinaan Pemerintahan, Kelembagaan dan Masyarakat Desa
Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
lampiran 2.1
Satuan Kerja PelaksanaArah Kebijakan Kondisi
Akhir 2018Sasaran Strategi Program Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
1.1.14 1 1 3,20% 3,65% 1
2 2 100% 100%
3 3
4 4 100% 100%
5
6
Program keserasian kebija-kan peningkatan kualitas Anak dan Perempuan
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
Program Penguatan Kelem-bagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
Meningkatnya Perlindungan Perempuan dan Anak
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
Meningkatkan penanganan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak
Mengembangkan Nganjuk menjadi Kota Layak Anak (KLA)
Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan
Persentase Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
Badan Pemberdayaan Perempuan
Peningkatan peran serta ormas dan LSM pemerhati perempuan secara optimal dalam pengambilan kebijakan terkait dengan peranan perempuan
Peningkatan Kualitas SDM perempuan sehingga menjadi insan yang mandiri
Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Persentase KDRT yang difasilitasi
Perlindungan perempuan dan anak korban tindak kekerasan
Meningkatkan peran serta masyarakat dan penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak dalam perlindungan perempuan dan anak
Meningkatkan kuantitas dan kualitas keterlibatan organisasi perempuan dalam perlindungan perempuan dan anak
lampiran 2.1
Satuan Kerja PelaksanaArah Kebijakan Kondisi
Akhir 2018Sasaran Strategi Program Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
1.1.15 1 1 16 unit 16 unit 1.
2 2 5,80% 5,57%
3 38,00% 60,00%
4
35
6
7
Jumlah sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi
Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial
Program pembinaan panti asuhan/ panti jompo
Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHC-HT)
Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma
Program Pemberdayaan Fa-kir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyan-dang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Program pembinaan anak terlantar dan anak jalanan
Persen jumlah pe-nyandang masalah kesejahteraan Sosial
Pembinaan partisipasi sosial masyarakat
Peningkatkan kualitas hidup bagi PMKS dengan peningkatan pelayanan dan bantuan dasar kesejahteraan sosial melalui peningkatan PSKS (Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial)
Urusan Sosial
Meningkatnya Kualitas dan Jangkauan Pela-yanan Sosial
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah
meningkatkan pelayanan penanganan dan rehabilitasi masalah-masalah sosial
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
Penyediaan rumah singgah bagi anak jalanan dan lansia terlantar
lampiran 2.1
Satuan Kerja PelaksanaArah Kebijakan Kondisi
Akhir 2018Sasaran Strategi Program Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
1.1.16 1 1 8 8 1
2 76,80% 100,00%
32
Penyelenggaraan even seni dan budaya daerah
Persen Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah
Menyediakan sarana prasarana dan fasilitasi kegiatan seni dan budaya
Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
Program Pengelolaan Keragaman Budaya
pelestarian dan pengembangan keragaman kekayaan budaya dengan meningkatkan apresiasi dan peran serta komunitas budaya lokal
Urusan Kebudayaan
Terpeliharanya seni dan kebudayaan daerah
terus memasyarakatkan seni dan budaya daerah
Program Pengembangan Nilai Budaya
lampiran 2.2
M I S I 2 :
2.1.1 1 1 Angka Partisipasi Murni % % 1SD/MI 99,35 99,50SMP/MTs 82,51 84,00
2 2 SMA/MA/SMK 59,60 76,36
Angka Partisipasi Kasar % %SD/MI 123,64 140,74
3 3 SMP/MTs 106,76 134,8SMA/MA/SMK 73,76 106,59
4 Angka Putus Sekolah % %4 SD/MI 0,04 0,02
SMP/MTs 0,05 05 SMA/MA/SMK 0,21 0,1
5
6 SD/MI 6,9 7,68SMP/MTs 6,69 7,78SMA/MA/SMK 5,3 6,6
6 7% %
SD/MI 38,82 41,16SMP/MTs 23,93 27,05SMA/MA/SMK 18,54 21,66
Angka Kelulusan (AL) % %SD/MI 99,95 100SMP/MTs 99,50 100SMA/MA/SMK 99,65 100
32,81% 35,81%
Pengembangan lembaga pendidikan usia dini
Persentase guru sesuai kualifikasi:
Program Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Satuan Kerja Pelaksana
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
MENINGKATNYA PELAYANAN BIDANG KESEHATAN DAN PENDIDIKAN BAGI SELURUH LAPISANMASYARAKAT KABUPATEN NGANJUK UNTUK PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)DI MASA DEPAN
Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
Perluasan dan pemberian kesempatan memperoleh pendidikan yang murah
Peningkatan dan pengemba-ngan infrastruktur pendidikan
Urusan Pendidikan
Sasaran Strategi
Meningkatkan alokasi pembiayaan sesuai dengan kemampuan daerah dalam rangka peningkatan akses dan mutu layanan
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Daerah
Peningkatan mutu tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
Rata - Rata Nilai UN dan UASB
Meningkatnya Pemerataan dan Kualitas Pendidikan
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
Program Pendidikan Non Formal
Meningkatkan kualitas pendidikan dengan melibatkan Perguruan Tinggi, LSM dan Masyarakat
Pemerataan pendidikan dan peningkatan kesejahteraan guru
Program Pendidikan Anak Usia Dini
Program Pendidikan Menengah
Kondisi Akhir 2018Arah Kebijakan Program
lampiran 2.2
Satuan Kerja Pelaksana
Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013Sasaran Strategi Kondisi
Akhir 2018Arah Kebijakan Program
2.1.2 1 1 4 5 1
2 Program peningkatan peran serta kepemudaan
Jumlah cabang olah raga berprestasi
2 2
2 3
4
2.1.3 1 1 35.737 4% 1
58.409 10%
2.1.4 1 1 < 9 < 20 1.
2
3 % balita dengan gizi buruk < 0.7 < 0,5
2 Peningkatan kompetensi tenaga pelayanan kesehatan minimal sesuai standar.
4 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat
Angka kematian balita per 1.000 kelahiran hidup
49,50% 42,30% 2
3 5 Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Cakupan kunjungan ibu hamil K4
15,00% 15,00%
6 Program Pengembangan Lingkungan Sehat
% penduduk miskin yang yang dilayani di Puskesmas
93,00% 98,00%
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Daerah
< 166 < 140
Dinas Kesehatan Daerah
Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup
Menjadikan perpustakaan sebagai sarana penambah pengetahuan berbasis teknologi informasi
Urusan Kepemudaan dan Olah Raga
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
Urusan Perpustakaan
Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat
Meningkatnya minat baca masyarakat
RSUD Nganjuk
meningkatkan manajemen mutu pelayanan kesehatan secara merata dan terjangkau serta peningkatan kesadaran masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat
Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup
Persentase peningkatan pengunjung per tahun
Urusan Kesehatan
Memasyarakatkan olahraga dan meningkatkan peran pemuda dalam pembangunan
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
Jumlah pemuda berprestasi
prosen peningkatan Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah
Peningkatan dan Pengembangan sarana dan prasarana perpustakaan
Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda
Peningkatan peran serta pemuda, ormas dan LSM yang peduli pemuda dalam kebijakan yang berkaitan dengan peranan pemuda
Mendorong pemberdayaan masyarakat untuk berrilaku hidup sehat
Peningkatan prestasi olah raga melalui pembinaan melalui induk organisasi dan komite olah raga
Meningkatnya prestasi olah raga dan pemuda
Program Pengawasan Obat dan Makanan
Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
Program Obat dan Perbekalan KesehatanProgram Upaya Kesehatan Masyarakat
Peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui pemberdayaan unit pelayanan kesehatan
lampiran 2.2
Satuan Kerja Pelaksana
Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013Sasaran Strategi Kondisi
Akhir 2018Arah Kebijakan Program
4 7 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
95,00% 85,00%
8 3
5 9 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
< 0,5 % < 0,5 %
10 Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya
b. % penderita TBC BTA (+)yang sembuh setelah selesaipengobatan (CR)
85,00% 85,00%
11 < 1 % < 1 %
12
13 orang orangRSUD Nganjuk 102.652 119.002
14 RSUD Kertosono 45.041 47.000
Bed Occupancy Rate (BOR)RSUD Nganjuk 91,62% 105,52%
15 RSUD Kertosono 82,00% 74,50%
16 Turnover Interval (TOI)RSUD Nganjuk 0,36 hari - 0,09 hariRSUD Kertosono 1 hari 2,00 hari
Nett Dead Rate17 RSUD Nganjuk 2,90 ‰ 2,19 ‰
RSUD Kertosono 19 ‰ 9,50 ‰
18
2.1.5 1 1 Program Kependudukan dan Keluarga Berencana
Persen capaian peserta KB baru
100,00% 100,00%
2 Program Kesehatan Reproduksi Remaja
Cakupan peserta KB aktif 80,26% 80,36%
3 58,09% 57,99%
Jumlah penduduk yangmemanfaatkan Rumah sakit :
Persen Keluarga Pra Sejah-tera dan Keluarga Sejahtera I
Program Peningkatan Pelayanan Anak Balita
Meningkatkan kemudahan dan kulitas akses layanan KB kepada masyarakat
Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
Program pelayanan kontrasepsi
Terselenggaranya pelayanan keluarga berencana dan keluarga sejahtera
Program pemberantasan penyakit tidak menular
Cakupan penemuan danpenanganan penderita penyakit:a. Prevalensi HIV
RSUD Kertosono
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah.
Pengembangan pelayanan pada akseptor KB dan Pasangan Usia subur
Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mataProgram pemeliharaan saranadan prasarana rumahsakit/rumah sakit jiwa/rumahsakit paru-paru/rumah sakitmataPeningkatan Pelayanan Kesehatan RSUD
Program Peningkatan Sistem Informasi Manajemen Kesehatan dan Penelitian Kesehatan
Menyediakan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai
Peningkatan kualitas penggunaan bantuan sehingga lebih tepat sasaran dan tindakan
Program Pembinaan Lingku-ngan Sosial (DBHC-HT)
Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan
c. Prevalensi Pene-muanPenderita Kusta (PB+MB)
lampiran 2.2
Satuan Kerja Pelaksana
Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013Sasaran Strategi Kondisi
Akhir 2018Arah Kebijakan Program
4 0,438% 0,422%
2 5
6
7
8
9
10
11
Terkendalinya pertumbuhan penduduk dan meningkatnya kesejahteraan keluarga
Peningkatan mutu petugaspenyuluh Keluarga Berencana
Program promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok kegiatan di masyarakat
Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri
Program penguatan kelembagaan kemitraan kependudukan dan KB
Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRRProgram pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anakProgram penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluargaProgram pengembangan model operasional BKB-Posyandu-PADUProgram pendukung operasional KB
Lampiran 2.3
M I S I 3 :
3.1.1 1 1 1.
2 Tanaman Pangan : ton tonpadi 575.065 582.838
2 jagung 239.718 248.481kedelai 22.522 26.806
3 Hortikultura : kw kwBawang merah 1.226,10 1.336,40Cabe merah 53,55 94,875Cabe rawit 38.500 57.500
3 4 Melon 56.420 63.800Garbis 27.200 40.000Durian 14.535 32.640
5 Alpukat 6.371 15.000Jeruk 4.585 6.300
4 Mangga 181.316 268.000
6 Rambutan 11.501 17.500
Tanaman Pangan kw/ha kw/hapadi 68,8 69,73jagung 68,94 71,46kedelai 18,61 22,15Hortikultura kw/ha kw/haBawang merah 122 130Cabe Merah 105 165Cabe Rawit 35 50Melon 260 290
Dinas Pertanian Daerah
Pengembangan komoditas perkebunan, melalui kimbun (kawasan industri masyarakat perkebunan)
Peningkatan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura :
Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku (DBHC-HT)
Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan
Satuan Kerja Pelaksana
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan
Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
Peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura :
Urusan Pertanian
Peningkatan pengembangan komoditas unggulan daerah melalui bantuan saprodi kepada petani, penerapan teknologi pasca panen dan pengolahan hasil pertanian
Membangun sektor pertanian yang berorientasi pasar dan berwawasan lingkungan melalui peningkatan produktivitas dan pengembangan sentra-sentra komoditas unggulan
Peningkatan produksi, produktivitas dan kualitas produk pertanian dan perkebunan
Dinas Pertanian Daerah
MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI MELALUI PEMBINAAN EKONOMI KERAKYATANYANG BERTUMPU PADA PERDAGANGAN DAN INDUSTRI YANG BERBASIS POTENSIPERTANIAN
Pengembangan usaha pertanian dengan pendekatan kewilayahan terpadu dan pendekatan konsep pengembangan agribisnis
Program Kondisi Akhir 2018
Indikator Kinerja
Kondisi Awal 2013Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Tempat pemasaran hasil pertanian secara terpadu berupa sentra pengembangan agribisnis, kawasan terpadu agropolitan dan agrowisata
Lampiran 2.3
Satuan Kerja PelaksanaProgram Kondisi
Akhir 2018Indikator Kinerja
Kondisi Awal 2013Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Garbis 170 250Durian 51 102Alpukat 35 60Jeruk 35 45Mangga 55 80Rambutan 40 50
ton tonKakao 975 1.650,04Cengkeh 856 1.445,07Kopi 39 194Kelapa 857 1.076Tebu 28.606 31.780Tembakau 719 868Nilam 3.311 3.033Wijen 126 198
Peningkatan produktivitas tanaman perkebunan kg/ha kg/haKakao 806,05 814,98Cengkeh 227,76 340,58Kopi 702,14 734,19Kelapa 1.292,33 1.132,24Tebu 7.466,35 8.107,14Tembakau 789,67 890,51Nilam 5.880,00 5.946,35Wijen 1.235,29 1.300,00
3.1.2 1 1 1.ton ton
Daging 2.155 2.3322 Telur 3.736,27 7.704,00
Susu 9,44 5,23
ekor ekor4 Ternak besar dan kecil
- sapi potong 169.539 183.515- kambing 187.762 226.222Ternak unggas 1.332.692 1.439.673
Program peningkatan pene-rapan teknologi petemakan
Dinas Peternakan dan Perikanan Daerah
Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Hasil Peternakan
Peningkatan populasi ternak :
Peningkatan wilayah pengembangan sentra-sentra produksi dan populasi peternakan serta didukung oleh peningkatan sarana dan prasarana produksi peternakan
Program peningkatan produksi hasil peternakan
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
Produksi perkebunan :
Peningkatan produksi peternakan :
mengembangkan populasi ternak sebagai salah satu sumber pendapatan masyarakat
Lampiran 2.3
Satuan Kerja PelaksanaProgram Kondisi
Akhir 2018Indikator Kinerja
Kondisi Awal 2013Sasaran Strategi Arah Kebijakan
- service per conception 1,04 kali 1,04- calving interval 14 kali 14- conception rate 95,95% 97,32%
3.1.3 1 1 3,28% 3,70% 1
3.1.4 1 1 ton ton 1.
2 9.650,00 13.812,00
655,76 824,30
2 3 75% 100%
3.1.5 1 1 32,39% 50,10% 1
2 2
Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
Cakupan bina kelompok budidaya perikanan
Meningkatnya produksi dan produktivitas perikanan
Ketersediaan pangan utama
Program pengembangan sistem Penyuluhan perikanan
Poduksi perikanan :
Peningkatan pangsa pasar hasil produksi perikanan
Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan
Peningkatan produksi dan ketersediaan pangan secara berkelanjutan serta meningkatkan produksi, ketersediaan dan konsumsi pangan sumber karbohidrat non beras dan pangan sumber protein.
Hasil perikanan budidaya
hasil perikanan non budidaya
Program pengembangan budidaya perikanan
Urusan Kelautan dan Perikanan
Meningkatnya ketersediaan pangan daerah
Menjaga dan meningkatkan ketersediaan pangan melalui peningkatan mutu diversifikasi potensi pangan lokal
Kantor Ketahanan Pangan Daerah
Dinas Peternakan dan Perikanan Daerah
Produktivitas peternakan program IB :
Menjadikan sektor perikanan sebagai salah satu sumber pendapatan masyarakat
Urusan Ketahanan Pangan
Meningkatnya kualitas tenaga kerja, kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja
menyiapkan tenaga kerja yang berkualitas yang mempunyai daya saing tinggi
Peningkatan peran lembaga penempatan kerja dan penciptaan kegiatan produktif.
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
Persentase peru-sahaan yang mene-rapkan norma kese-lamatan dan kesehatan kerja
Urusan Ketenagakerjaan
Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Peningkatan kualitas tenaga kerja melalui perbaikan sistem pelatihan tenaga kerja
Peningkatan produksi perikanan melalui intensifikasi dan ektensifikasi perairan budidaya dan perairan umum, serta penyediaan sarana dan prasarana produksi
Lampiran 2.3
Satuan Kerja PelaksanaProgram Kondisi
Akhir 2018Indikator Kinerja
Kondisi Awal 2013Sasaran Strategi Arah Kebijakan
3 3 96,50% 97,94%
4
5
3.1.6 1 1 Persentase Koperasi aktif 32,39% 50,10% 1
2 96,50% 97,94%
2 3 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
1,73% 2,14%
4
5
6
7
3.1.7 1 1 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
Kenaikan Nilai Realisasi PMDN (milyar rupiah)
138,56 Milyar 152,27 milyar 1
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Pertambangan dan Energi Daerah;Persentase Usaha Mikro
Kecil
Meningkatnya kualitas pelayanan perijinan dan investasi di daerah
Peningkatan investasi di daerah melalui promosi dan kemudahan perijinan serta perbaikan infrastuktur ekonomi
Membangun koperasi dengan membenahi dan memperkuat tatanan kelembagaan dan organisasi koperasi
Pengembangan UMKM yang dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan perluasan lapangan kerja
Menciptakan iklim usaha yang kondusif
Persentase kepatuhan perusahaan terhadap norma jamsostek
Persentase Usaha menengah
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
Program Pembinaan Ling-kungan Sosial (DBHC-HT)
Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
Program Informasi, monitoring, perencanaan tenaga kerja.
Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHC-HT)
Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah
Memberikan kemudahan atas akses permodalan, bahan baku dan pasar bagi koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Meningkatnya Kualitas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
Program Pembinaan Industri (DBHC-HT)
Urusan Penanaman Modal
Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Daerah
Program Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Urusan Koperasi dan UKM
Peningkatan kesejahteraan tenaga kerja melalui perbaikan syarat-syarat kerja
Program PengembanganPembinaan Perkoperasian
Lampiran 2.3
Satuan Kerja PelaksanaProgram Kondisi
Akhir 2018Indikator Kinerja
Kondisi Awal 2013Sasaran Strategi Arah Kebijakan
2 Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
Tersedianya Sistem informasi Pelayanan Perijinan
Belum tersedia tersedia
3 Program penyediaan layanan perijinan
4 Program peningkatan pembinaan dan sosialisasi perijinan
5 Program Penyiapan potensi sumberdaya, sarana dan prasarana daerah
6 Peningkatan terwujudnya strategi antara usaha besar, usaha menengah dan usaha kecil
3.1.8 1 1 5,00% 5,00% 1
2 Jumlah peningkatan PAD dari sektor pariwisata
37,91% 61,05%
3
3.1.9 1 1 Meningkatnya Nilai ekspor daerah
US.D. 1.128.013,14
US.D. 1.439.662,37
1
2 Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
38,60% 56,87%
Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Program Pengembangan Kemitraan
Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah
Persentase Peningkatan Jumlah Kunjungan
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Pertambangan dan Energi Daerah;
Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisatawan
Meningkatnya volume perdagangan barang-barang sektor unggulan
Pengembangan jenis dan kualitas produk-produk wisata khususnya wisata alam dengan meningkatkan efektivitas kelembagaan promosi pariwisata
Urusan Perdagangan
Urusan Pariwisata
pengembangan jaringan informasi produksi dan pasar serta perluasan pasar lokal dan regional
Meningkatkan dan mengembangkani obyek daya tarik wisata
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
Meningkatkan kualitas produk-produk unggulan dan pemasarannya
Lampiran 2.3
Satuan Kerja PelaksanaProgram Kondisi
Akhir 2018Indikator Kinerja
Kondisi Awal 2013Sasaran Strategi Arah Kebijakan
3 81,78% 92,52%
4
5
3.2.1 1 1 Perkembangan IKM : 1jumlah unit 16.267 16.941tenaga kerja 59.800 69.324
2 nilai investasi 85,23 105,69nilai produksi 4.461,72 5.756,49
3
4 25,42% 49,15%
5
3.2.2 1 1 100,00% 100,00% 1
2 Program Transmigrasi Lokal 100,00% 100,00%
Program Pembinaan Industri (DBHC-HT)
Program Pengembangan sentra-sentra industri potensial
Program Penataan Struktur Industri
Cakupan bina kelompok pengrajin
Meningkatkan kerjasama antar daerah tujuan transmigrasi dan pemberangkatan calon transmigran yang sudah dilatih
Tersedianya calon transmigran yang siap diberangkatkan ke tempat tujuan
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah
Urusan Ketransmigrasian
Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi
Meningkat kan jaminan kesejahteraan di lokasi tujuan
Persentase Calon transmigran yang diberangkatkan
Persentase Kerjasama antar daerah kawasan transmigrasi
optimalisasi produksi industri kecil sektor unggulan
Program Pengembangan Pemasaran
pengembangan industri kecil dan menengah dengan pembentukan klaster-klaster industri pengolahan hasil pertanian dan perkebunan
Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi
Urusan Industri
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Pertambangan dan Energi Daerah;
Meningkatnya Produksi Sektor Industri
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan
Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
Persentase penggu-naan uji ukur tim-bangan dan perleng-kapannya (UTTP) yang memenuhi ketentuan Tera
Lampiran 2.4
M I S I 4 :
4.1.1 1 1 59,18% 72,00% 1
2 2 65,75% 80,00%
3 Pelaksanaan reboisasi, penghijauan, dan pengelolaan hutan bersama masyarakat
3 Program peningkatan SDM dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan SDA dan lingkungan hidup
Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal.
15,00% 25,00% 3 Dinas Kehutanan Daerah
4 Program percepatan pemulihanpenanganan sumber daya air,kawasan kritis dan rawanbencana
Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan Sumber Mata Air
2,50% 7,00%
5 Penguatan institusi penegakan hukum lingkungan
5 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Persentase peningkatan usaha/kegiatan yang menggunakan IPAL
7,05% 41,00%
6 Meningkatkan kapasitas lembaga pengelolaan SDA dan lingkungan hidup
6 Program Perlindungan dan
Konservasi Sumber Daya Alam
Persentase Ruang Terbuka Hijau Perkotaan
45,45% 45,80%
7 Meningkatkan upayapengendalian dampaklingkungan akibat kegiatanpembangunan
7 Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
8 8
9Program Pembinaan LingkunganSosial (DBHC-HT)
10 Program pengelolaan dan Pengembangan Ruang Terbuka Hijau perkotaan
4
Optimalisasi manfaat lahan sesuai dengan kaidah tata ruang wilayah beserta konservasinya
Pelaksanaan pembangunan daerah yang berwawasan lingkungan
Program Pembangunan, Pemeliharaan Fasilitas Umum
Peningkatan jumlah dan kualitas RTH
Program peningkatan sarana dan prasarana kebersihan
Meningkatnya Kualitas SDA dan Lingkungan Hidup
Urusan Lingkungan Hidup
2
PU Cipta Karya dan Tata Ruang Daerah
Kantor Lingkungan Hidup Daerah
Persentase sampah perkotaan yang terangkut ke TPA
Persentase luas cakupan pemukiman perkotaan yang dila-yani pengangkutan sampah
Meningkatkan daya dukung lingkungan melalui peningkatan pembangunan infrastruktur lingkungan dan konservasi dengan mengedepankan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat
Program pengembangan Kinerja pengelolaan persampahan
Peningkatan cakupanpelayanan dan kualitasfasilitas umum dan sistempengelolaan sampah
Arah Kebijakan
MENGOPTIMALKAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA ALAM DENGAN TETAP MENGEDEPANKAN ASPEKPELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
Urusan Kehutanan
Satuan Kerja Pelaksana
Sasaran Strategi Program Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
Kondisi Akhir 2018
Lampiran 2.4
Arah Kebijakan Satuan Kerja Pelaksana
Sasaran Strategi Program Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
Kondisi Akhir 2018
4.1.2 1 1 Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
Persentase luas hutan yang direboisasi
1.
2m3 m3
* Hutan Rakyat 3.000 5.000 3 * Lahan Kering - 1.500
11,44% 25,70%4
5
6Di dalam Kawasan 2,49% 16,10%Di luar Kawasan 2,75% 4,76%
2
7
8
4.1.3 1 1 86,00% 100,00% 1
2 48,20% 14,29%
Program perencanaan dan pengembangan hutan
Program pembinaan dan penertiban industri hasil hutan
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan hutan
Dinas Kehutanan Daerah
Jumlah produksi
Optimalisasi pemanfaatan hutan dan lahan serta pengembangan hutan tanaman secara
Program peningkatan kualitas SDM dan peran serta masya-rakat dalam pengelolaan sumber daya alam
Program pengelolaan Ruang Terbuka Hijau perkotaan
Peningkatan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan hutan dan lahan secara lestari
Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan
Persentase Luas Lahan Kritisyang Direhabilitasi
Persentase Luas Budidaya Tanaman di Bawah
Meningkatnya Produksi Hasil Hutan dan Perkebunan dengan Memperhatikan Fungsi Pelestarian Hutan
Program peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup
Program rehabilitasi hutan dan lahan (RHL)
Urusan Energi dan Sumber Daya MineralMeningkatnya ketaatan penggunaan air bawah tanah (ABT) dan pengurangan jumlah pelanggaran penambangan liar
meningkatkan efektivitas pengelolaan sumber daya alam
Meningkatkan pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
Peningkatan penggunaan AT yang berijin
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Pertambangan dan Energi Program pembinaan dan
pengembangan bidang ketenagalistrikan
Menurunnya pertam-bangan tanpa ijin
Lampiran 2.5
M I S I 5 :
5.1.1 1 1 47,38% 50,65% 1
2 81,41% 82,59%
23 81,30% 82,59%
4 64,99% 69,12%3
5
6
7 35,29% 29,41% 1
8
Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan
Program pembangunanturap/talud/bronjong
Program rehabilitasi turap/talud/bronjong
Meningkatkan kerjasama antar daerah dalam rangka pengembangan wilayah perbatasan dan potensi ekonomi daerah
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
Program rehabilitasi / pemeliharaan Jalan dan Jembatan
Program inspeksi kondisi Jalan dan Jembatan
Peningkatan pembangun-an jalan dan jembatan antar daerah, antar kecamatan, antar desa, sentra-sentra produksi pertanian dan wilayah tujuan wisata;
Persentase pemenuhan kebutuhan jalanPersentase Jaringan Jalan dalam kondisi baik
Persentase pemenuhan kebutuhan jembatan
Persentase jembatan dalam kondisi baik
Persentase tercapainya pengelolaan danpembangunan Bangunan Gedung Negara
Rehabilitasi, revitalisasi dan refungsionalisasi bangunan dan gedung pemerintah
Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHC-HT)
peningkatan fasilitasipembangunan gedungpemerintah daerah, fasilitasumum dan prasaranalingkungan
Sasaran Strategi
Meningkatnya Pemenuhan kebutuhan Infrastruktur jalan dan Jembatan, gedung pemerintah daerah, fasilitas umum dan prasarana lingkungan
Urusan Pekerjaan Umum
Meningkatkan proporsi belanja modal sesuai dengan kemampuan anggaran
Dinas PU Bina Marga Daerah
Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Daerah
MENINGKATKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SEBAGAI SALAH SATU PENOPANGPERTUMBUHAN EKONOMI DAN PEMERATAAN HASIL-HASIL PEMBANGUNAN
Program Kondisi awal 2013
Satuan Kerja PelaksanaArah Kebijakan Indikator
KinerjaKondisi
Akhir 2018
Lampiran 2.5
Sasaran Strategi Program Kondisi awal 2013
Satuan Kerja PelaksanaArah Kebijakan Indikator
KinerjaKondisi
Akhir 2018
5.1.2 1 9 70,00% 65,00% 1
10 70,00% 78,00%
70,00% 80,00%
11
5.1.3 1 1 10,87% 15,19% 1
2
3
4 66,12% 80,24%
Tercapainya pemenuhan kebutuhan air baku, air irigasi dan air industri
Persentase penduduk perkotaan dan pedesaan mendapatkan pelayanan air bersih dengan sistem perpipaan
Persentase ketersediaan drainase lingkungan
Mengembangkan penyediaan sarana dan prasarana dasar permukiman Program Pemberdayaan
komunitas Perumahan
Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran
Program pembangunan infrastruktur perdesaaan
Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang
Urusan Perumahan
Rasio ketersediaan airirigasi
Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya
Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau dan sumber daya air lainnya
pengembangan danpeningkatan sarana danprasarana pengelolaansumber daya air
Pembangunan bangunan pengelolaan sumber daya air dan optimalisasi serta pemeliharaan jaringan irigasi dan pengendalian banjir
Persentase kelompok HIPPAyang aktif
Peningkatkan sarana dan parasarana dasar pemukiman yang layak dan sehat dengan mendorong swadaya masyarakat
Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana permukiman
Persentase panjang jaringanirigasi yangberfungsi denganbaik
Dinas PU Pengairan Daerah
Program pengendalian banjir
Program Lingkungan Sehat Perumahan
Lampiran 2.5
Sasaran Strategi Program Kondisi awal 2013
Satuan Kerja PelaksanaArah Kebijakan Indikator
KinerjaKondisi
Akhir 20185 21,44% 22,25%
71,18% 77,30%
5.1.4 1 1 100,00% 100,00% 1
2 Program peningkatan pelayanan angkutan
Persentase Pemasangan Rambu-rambua. APILL 100,00%
3 b. Flash Light 100,00%c. Rambu 100,00%
4 Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor
Persentase pemenuhan prasarana lalu lintasd. Halte 100,00%
5 e Guardrail 100,00%f. Marka jalan 100,00%g. Delineator 100,00%h. Paku jalan 100,00%i. Terminal 100,00%j. Cermin tikungan
100,00%
Persentase sarana angkutan yang laik jalan
Persentase rumah layak huni
Persentase pemenuhan kebutuhan jalan lingkungan
Meningkatnya Pelayanan Transportasi Daerah yang Aman, Lancar, dan Terjangkau
mewujudkan keterpaduan pelayanan sarana dan prasarana transportasi
Program Penanggu-langan Kemiskinan Perkotaan (P2KP)
Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas
Meningkatkan kondisi pelayanan prasarana jalan untuk kelancaran pelayanan angkutan orang, barang dan jasa serta peningkatan keselamatan lalu lintas jalan
Urusan Perhubungan
Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas
Dinas Perhu-bungan, Komu-nikasi dan In-formatika Daerah
Lampiran 2.6
M I S I 6 :
6.1.1 1 1 46 kali 62 kali 1
2 2 100% 100%
3
4
3 5 70% 70%
6
100% 100%
7 100% 100%
8
Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Meningkatkan rasa aman dan nyaman dalam kehidupan bermasyarakat
Mengembangkan budaya masyarakat yang tertib dan patuh terhadap peraturan.
Meningkatnya suasana yang aman dan tertib dalam kehidupan berma-syarakat, bernegara dan kerukunan kehidupan beragama
Sasaran ProgramStrategi Arah Kebijakan Kondisi Akhir 2018
Satuan Kerja Pelaksana
Kantor Kesbangpolinmas Daerah
Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindakan kriminal
program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
Program pemeliharaan keamanan dan ketertiban umum
Pelaksanaan operasi penegakan peraturan daerah
Persentase forum antar umat beragama yang difasilitasi
MENGEMBANGKAN POLA KEHIDUPAN DAN HUBUNGAN MASYARAKAT YANG ADIL,BERMARTABAT, TERTIB DAN TENTRAM
Kondisi awal 2013
Indikator Kinerja
Kantor Satpol PP
Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan
Program pendidikanpolitik masyarakat
Program fasilitasi kegiatankeagamaan danpeningkatan sarana danprasarana ibadah
Prosentase pelaksanaan pendidikan wawasan kebangsaan danpendidikan politik
menciptakan iklim kondusif dan komunikasi yang harmonis sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten
Cakupan Potensi Perlindungan Masyarakat (Linmas) di
Program pengembanganwawasan kebangsaan
Program peningkatanpemberantasan penyakitmasyarakat (Pekat)
Meningkatkan perlindungan masyarakat dan kerukunan hidup antar umat beragama melalui fasilitasi kegiatan keagamaan
Lampiran 2.6
Sasaran ProgramStrategi Arah Kebijakan Kondisi Akhir 2018
Satuan Kerja Pelaksana
Kondisi awal 2013
Indikator Kinerja
9 100% 100%
10
6.1.2 1 1 100,00% 100,00%
2 100,00% 100,00%
3
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Mengurangi danmeminimalisasi jumlahkorban bencana alam
Program pelayananbantuan kegiatankeagamaan danpendidikan keagamaannon formal
Cakupan pelayanan penang-gulangan bencana alam
Kegiatan keagamaan yang difasilitasi
Peningkatan tindakan pencegahan mitigasi dan kesiapsiagaan, kedaruratan dan logistik serta rehabilitasi dan rekonstruksi dalam menghadapi bencana alam
Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
Persentase kelengkapan sarana dan prasarana penaggulangan bencana alam
Program Penanganan Pasca Bencana alam
Terwujudnya pelaksanaan penyelenggaraan penanggulangan bencana alam
Program kesiapsiagaan dan pencegahan bencana alam
Program peningkatanpelayanan bagi calonjamaah haji
Lampiran 3.1
V I S I :
M I S I 1 :
2014 2015 2016 2017 2018
1.1.1 1 Jumlah Rencana Detail % 25 50 75 100 100 100 1
2 ada ada ada ada ada ada ada
3 jml ijin sesuai RTRW % 100 100 100 100 100 100 BappedaJml ijin yang masuk ke BKPRD dalam tahun n
1.1.2 1 Jumlah program RPJMD dalam RKPD tahun n % 100 100 100 100 100 100 1Jumlah program RPJMD
2 Jml indikator kinerja RPJMD yang mencapai target % 100 100 100 100 100 100
Jumlah indikator RPJMD3 Jml program kegiatan pembangunan RKPD yang teranggarkan di
APBD% 100 100 100 100 100 100
Jml program pembangunan dalam RKPD
1.1.3 1 Jumlah rekomendasi penelitian yang ditindaklanjuti tahun n % 80 100 100 100 100 100
Jumlah Rekomendasi penelitian Tahun n
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
100
Persentase tersusunnya RDTR Perkotaan/Pedesaan
Persentase Indikator Kinerja RPJMD yang mencapai target
Persentase Program/Kegiatan Pembangunan dalam dokumen Perencanaan Hasil Musrenbang RKPD yang teranggarakan dalam APBD
Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Daerah
Uraian
Urusan Perencanaan Pembangunan
Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPDTerwujudnya perencanaan pembangunan yang aspiratif, partisipatif dan efektif
Meningkatnya perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang sesuai dengan RTRW
Urusan Penataan Ruang
Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital.
Persentase rekomendasi ijin pemanfaatanruang sesuai Perda RTRW
Jumlah Rencana Detail yang harus ada100
100
Keberadaan data
Th Dasar 2013Formula Indikator
PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUKRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
TAHUN 2014 - 2018
TERUS MENGEMBANGKAN PENYELENGGARAAN TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN PELAYANAN PRIMA DENGAN NUANSA KEHIDUPAN YANG RELIGIUS”.
TERWUJUDNYA KEJAYAAN NGANJUK BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA, DENGAN PRIORITAS SEKTOR UTAMA PEMBANGUNAN YANG BERTUMPU PADA PENGEMBANGAN PERDAGANGAN DAN INDUSTRI BERBASIS POTENSI PERTANIAN UNTUK KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Satuan Kerja Pelaksana
TargetIndikator Kinerja
SatuanSasaran
Meningkatnya Kualitas Penelitian dan Pengembangan
Persentase rekomendasi penelitian yangditindak lanjuti
Lampiran 3.1
2014 2015 2016 2017 2018UraianTh Dasar
2013Formula Indikator Satuan Kerja Pelaksana
TargetIndikator Kinerja
SatuanSasaran
Urusan Kependudukan dan Catatan SipilJml KTP yg diterbitkan s/d tahun x
1.1.5 1 Cakupan kepemilikan KTP Jml Penduduk wajib KTP s/d tahun x % 98,38 98,5 100 100 100 100
2 Cakupan kepemilikan akta kelahiran Jml aklta kelahiran yg diterbitkan s/d tahun x % 75,00 79,00 81,50 84,00 86,50 89,00 Jml kelahiran yang terjadi s/d tahun x
3 Cakupan Penerbitan Kartu Keluarga Jml yang memiliki KK s/d tahun x % 92,00 92,50 100 100 100 100Jml wajib KK s/d tahun x
Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
1.1.6 1 Jumlah raoerda yang ditetapkan pada Tahun n % 100 100 100 100 100 100 1Jumlah Raperda yang masuk pada tahun n
2 Rasio publikasi kegiatan legeslatif Jumlah publikasi kegiatan tahun n % 100 100 100 100 100 100Jumlah semua kegiatan tahun n
1.1.7 1 Bulan LKPD diterbitkan bulan Maret Maret Maret Maret Maret Maret 1
2 Jumlah SKPD yang melaksanakan % 100 100 100 100 100 100administrasi inventaris daerah dengan baik
Jumlah SKPD yang ada
3 Opini yang diberikan BPK terhadap LKPD WTP WTP WTP WTP WTP WTP
4 Persentase peningkatan PAD Jumlah PAD tahun berjalan-PAD tahun lalu % 9,20 17,00 10,50 11,15 11,50 12,35Jumlah PAD tahun lalu
5 Jumlah PAD tahun berjalan % 7 7,82 7,86 7,90 7,93 7,97Jumlah belanja tahun berjalan
1.1.8 1 % 100 100 100 100 100 100 1 Inspektorat
Jumlah Rekomendasi
2 Jumlah kasus pengaduan yang ditangani % 100 100 100 100 100 100
3 Persentase PKPT yang dilaksanakan. % 70,00 70,00 70,00 75,00 75,00 75,00
Jumlah obyek pemeriksaan yang ada
1.1.9 1. % 71,53 78,22 90,02 90,02 90,02 100 1
Jumlah pejabat eselon II, III, dan IV yang ada
Jenis Opini
100
Sekretariat DPRD100
Jumlah obyek pemeriksaan yang diperiksa dalam 1 tahun.
100
100
Jumlah pegawai yang telah mengikuti diklat PIM II, II, dan IV
100
Badan Kepegawaian Daerah
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
100
100
100
Opini Laporan keuangan pemerinbtah daerah dengan predikat WTP
Persentase Raperda yang ditetapkan menjadi perda
Persentase kontrbusi PAD terhadap belanja
Jumlah kasus pengaduan yang diterima dalam 1 tahun100
100
100
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Meningkatnya kualitas layanan administrasi kependudukan
Meningkatnya kompetensi dan kapasitas pegawai serta layanan kepegawaian.
Meningkatnya Pengawasan dan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan yang Baik dan Bersih
Persentase SKPD yang melaksanakan administrasi BMD (inventaris daerah) dengan baik
Persentase temuan hasil pengawasan yang ditindak lanjuti
Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah
Penerbitan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tepat waktu
100
Persentase kasus pengaduan di lingkungan pemerintah daerah yang ditangani
Persentase Pegawai yang mengikuti pendidikan dan latihan struktural
Jumlah Tindak Lanjut Temuan Hasil Pengawasan yang selesai
Meningkatnya kualitas layanan kepada legislatif.
Lampiran 3.1
2014 2015 2016 2017 2018UraianTh Dasar
2013Formula Indikator Satuan Kerja Pelaksana
TargetIndikator Kinerja
SatuanSasaran
2. Jumlah Pegawai yang telah mengikuti diklat Jabatan % 24,00 33,00 49 66,00 83,00 100,00Teknis dan Fungsional
Jumlah Pegawai yang seharusnya mengikuti diklatTeknis dan Fungsional
3. Jumlah pejabat struktural yang ada % 72,00 100 100 100 100 100Jumlah jabatan struktural yang ada
1.1.10 1 unit 13 13 13 15 15 15 1
2 unit 10 10 12 14 18 20
3 Jumlah raperda yang disusun raperda 10 10 10 10 10 10
4 Persentase kasus hukum yang diselesaikan Jml Kasus Hukum yang terselesaikan tahun n % 100 100 100 100 100 100Jumlah kasus yang ada tahun n
Urusan Statistik
1.1.13 1 1 Bappeda
- Nganjuk Dalam Angka Data statistik daerah yang disusun buku 1 1 1 1 1 1- Dokumen PDRB buku 1 1 1 1 1 1
1.1.14 1 % 8,95 14,92 20,89 26,86 32,83 38,80 1
Jumlah SKPD yang ada
2 % 26,17 34,90 43,63 52,35 61,08 69,80
1.1.15 1. Intensitas update website Pemkab Nganjuk per minggu
Jml update perminggu kali 1 2 2 3 3 4 1 Sekretariat Daerah
22. Publikasi kegiatan kali 12 12 12 12 12 12
MajalahRadioPemutaran Film
3 jumlah KIM aktif kelompok 25 25 25 25 25 25Meningkatnya pengembangan dan pemberdayaan kelompok informasi masyarakat
100
Jml personil yang mengikuti pelatihan kearsipan secara baku
Jumlah personil yang seharusnya mengikuti pelatihan kearsipan
Jumlah Raperda yang disusun minimal per tahun
Unit kerja dengan Nilai IKM "BAIK"
100
Jml SKPD yang menerapkan sistem kearsipan secara baku
100
100
Unit Kerja yang menerapkan SPM Sekretariat Daerah
100
Persentase Pegawai yang mengikuti pendi-dikan dan latihan tek-nis dan fungsional
Prosentase jabatan struktural yang terisi
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
Persentase pemenuhan kebutuhan data statistik daerah :
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Urusan Kearsipan
Rata-rata publikasi kegiatan Pemerintah Kabupaten
Jumlah Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang diterapkan
Persentase SKPD dan Desa yang memiliki tata kearsipan baku
Meningkatnya sistem komunikasi,
Jumlah unit kerja yang mendapatkan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) kategori baik
Terpenuhinya kebutuhan data statistik untuk penyusunan dokumen perencanaan
Persentase SDM pengelola kearsipan yang telah mengikuti pelatihan kearsipan
Meningkatnya tertib administrasi dan pengelolaan arsip pemerintah daerah
Meningkatnya fungsi kesekret-ariatan dan pe-ngembangan lem-baga pemerinta-han yang profe-sional, efektif dan efisien
Urusan Komunikasi dan Informatika
Lampiran 3.1
2014 2015 2016 2017 2018UraianTh Dasar
2013Formula Indikator Satuan Kerja Pelaksana
TargetIndikator Kinerja
SatuanSasaran
1.1.17 1 Jumlah BUM Desa aktif % 100 100 100 100 100 100 1Jumlah seluruh BUM Desa
2 Persentase Lembaga Ekonomi Desa Aktif Jumlah Lembaga Ekonomi Desa Aktif % 82,5 84,15 85,83 87,55 89,30 91,09Jumlah Seluruh Lembaga Desa
3 Persen Posyandu Aktif Jumlah Posyandu Aktif % 100 100 100 100 100 100
Jumlah seluruh posyandu
4 % 100 100 100 100 100 100
5 % 100 100 100 100 100 100
Jumlah seluruh desa
1.1.18 1 Pekerjaan perempuan di lembaga pemerintah % 3,2 3,45 3,50 3,60 3,63 3,65 1Jumlah pekerja perempuan
2 Persentase KDRT yang difasilitasi Jumlah KDRT yang difasilitasi % 100 100 100 100 100 100 Jumlah kasus KDRT yang dilaporkan
3% 100 100 100 100 100 100
1.1.19 1 unit 16,00 16,00 16,00 16,00 16,00 16,00 1.
2 Jumlah PMKS tahun n % 5,80 5,88 5,80 5,73 5,65 5,57Jumlah penduduk tahun n
3 Jumlah PMKS yang ditangani % 38,00 40,00 45,00 50,00 55,00 60,00Jumlah PMKS yang ada
Urusan Kebudayaan
1.1.20 1 Kali kegiatan kali 8 8 8 8 8 8 1 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
jumlah sarana sosial
100
100
Jumlah desa yang telah melaksanakan tata kelola pemerintah baik
100
Jumlah Pengaduan perlindungan perempuan dan anak yangterselesaikan
Terpeliharanya seni dan kebudayaan daerah
100
100
Persen jumlah desa yang telah melaksanakan Tata Kelola peme-rintahan yang baik ( Good Goverment) di bidang Admi-nistrasi,Keuangan dan per tanggung-jawaban
Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial
persentase Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
Penyelenggaraan even seni dan budaya daerah
100
100
Persentase BUM Desa Aktif
Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Meningkatnya Perlindungan Perempuan dan Anak
Meningkatnya Kualitas dan Jangkauan Pelayanan Sosial
Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi
Urusan Sosial
Meningkatnya keberdayaan masyarakat dan
Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan
Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Prosen jumlah pe-nyandang masalah kesejahteraan Sosial
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
100
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Daerah.
Jumlah Pengaduan perlindungan perempuan dan anak100
Lampiran 3.1
2014 2015 2016 2017 2018UraianTh Dasar
2013Formula Indikator Satuan Kerja Pelaksana
TargetIndikator Kinerja
SatuanSasaran
2 % 76,8 78,95 84,21 89,47 94,74 100
Seluruh situs dan cagar budaya
Persen Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan
100
Jumlah situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan
Lampiran 3.2
M I S I 2 :
2014 2015 2016 2017 2018
Urusan Pendidikan
3.1.1 1 Angka Partisipasi Murni 1
- SD/MI % 99,35 99,35 99,38 99,40 99,45 99,50- SMP/MTs Jumlah anak usia (7-12/ 13-15 / 16-18) % 82,51 82,60 82,80 83,00 83,50 84,00- SMA/MA/SMK % 59,60 60,00 63,79 67,98 72,17 76,36
2 Angka Partisipasi Kasar Jumlah anak sekolah SD/SMP/SMA - SD/MI Jumlah anak usia (7-12/ 13-15 / 16-18) % 123,64 127,06 130,48 133,90 137,32 140,74- SMP/MTs % 106,76 112,37 117,98 123,58 129,19 134,80- SMA/MA/SMK % 73,76 80,33 86,89 93,46 100,02 106,59
3 Angka Putus Sekolah- SD/MI % 0,04 0,04 0,04 0,03 0,03 0,02- SMP/MTs Jumlah anak sekolah SD/SMP/SMA % 0,05 0,03 0,02 0,01 0,00 0,00- SMA/MA/SMK % 0,21 0,21 0,20 0,15 0,15 0,10
4
- SD/MI Jumlah peserta Ujian SD/SMP/SMA angka 6,90 7,61 7,62 7,64 7,66 7,68- SMP/MTs angka 6,69 7,70 7,72 7,74 7,76 7,78- SMA/MA/SMK angka 5,30 6,00 6,30 6,40 6,50 6,60
5 Jumlah guru berijasah kualifikasi S1/D-IV
- SD/MI % 38,04 38,04 38,82 39,60 40,38 41,16- SMP/MTs % 23,93 23,93 24,71 25,49 26,27 27,05- SMA/MA/SMK % 18,54 18,54 19,32 20,10 20,88 21,66
6 Angka Kelulusan (AL) Jumlah lulusan pada jenjang SD/SMP/SMA- SD/MI % 99,95 99,95 99,96 99,97 99,98 100,00- SMP/MTs % 99,50 99,50 99,65 99,75 99,90 100,00- SMA/MA/SMK % 99,65 99,65 99,75 99,85 99,95 100,00
7 Jumlah Siswa jenjang TK/RA/Penitipan anak % 32,81 32,81 33,56 34,31 35,06 35,81Jumlah anak usia 4 - 6
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Daerah
100
100
Jumlah anak SD/SMP/SMA yang putus sekolah
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
100
Jumlah siswa tingkat tertinggi pada jenjangSD/SMP/SMA
Meningkatnya Pemerataan dan Kualitas Pendidikan
Jumlah anak sekolah SD/SMP/SMA usia (7-12 / 13-15 / 16-18 )
100
Rata - Rata Nilai UN dan UASB
100
MENINGKATNYA PELAYANAN BIDANG KESEHATAN DAN PENDIDIKAN BAGI SELURUH LAPISAN MASYARAKAT KABUPATENNGANJUK UNTUK PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DI MASA DEPAN
Persentase guru sesuai kualifikasi:
Jumlah nilai X jumlah peserta ujian SD/SMP/SMA
100
Satuan Kerja PelaksanaSatuan Target
UraianFormula indikator
100Jumlah guru SD/MI SMP/MTs, SMA/SMK/MA
Indikator KinerjaTh Dasar
2013Sasaran
Lampiran 3.2
2014 2015 2016 2017 2018Satuan Kerja
PelaksanaSatuan TargetUraian
Formula indikatorIndikator Kinerja
Th Dasar 2013
Sasaran
Urusan Kepemudaan dan Olah Raga
3.1.2 1 org 4 5 5 5 5 5 1
2 jenis 2 2 2 2 2 2
Urusan Perpustakaan
3.1.3 1 % 58.409 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 1
2 % 35.737 4 4 4 4 4
Urusan Kesehatan
3.1.4 1 % < 9 < 24 < 23 < 22 < 21 < 20 1.
2 % < 166 < 160 <155 <150 <145 <140
3 Jumlah balita dengan gizi buruk % < 0.7 < 0,5 < 0,5 < 0,5 < 0,5 < 0,5Jumlah balita
4 %
Banyaknya kelahiran hidup pada periode yang sama
5 Jumlah Kunjungan Ibu Hamil K4 x 100 % %Jumlah Sasaran Ibu Hamil
6 2 RSUD Nganjuk
%
100
95
100
15 1515 15 15 15
48,61 47,09 45,57 44,05 42,3
Jumlah kelahiran hidup
% penduduk miskin yang yang dilayani di Puskesmas
Jumlah kunjungan baru rawat jalan penduduk miskin dan hampir miskin ke pelayanan kesehatan di satu wilayah pada kurun waktu
tertentu x 100 %
Cakupan kunjungan ibu hamil K4
100
Jumlah penduduk miskin dan hampir miskin di wilayah dan pada kurun waktu yang sama
100
Jumlah bayi yang lahir meninggal x 1.000Jumlah kelahiran hidup
Dinas Kesehatan Daerah
96
Jumlah buku tahun n - jumlah buku tahun n-1Jumlah seluruh buku tahun n-1
94 97
Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup
Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup
% balita dengan gizi buruk
93
Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat
Jumlah cabang olah raga berprestasi
Angka kematian balita per 1.000 kelahiran hidup
Banyaknya penduduk yang meninggal pada usia kurang dari 5 tahun dalam tahun tertentu x 1.000
Jumlah ibu meninggal karena kehamilan, persalinan dan nifas x 100.000
Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
Jumlah pengunjung tahun n - jumlah pengunjung tahun n-1Jumlah pengunjung tahun n-1
Meningkatnya prestasi olah raga dan pemuda
Meningkatnya minat baca masyarakat
Jumlah pemuda berprestasi tahun n
Jumlah cabang olah raga berprestasi tahun n
Jumlah pemuda berprestasi
persentase peningkatan pengunjung per tahun
49,5
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Daerah
98
Lampiran 3.2
2014 2015 2016 2017 2018Satuan Kerja
PelaksanaSatuan TargetUraian
Formula indikatorIndikator Kinerja
Th Dasar 2013
Sasaran
7 Jumlah desa dengan cakupan UCI %Jumlah desa yang ada
8 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit :
%
a. Prevalensi HIV
Jumlah penderita baru BTA (+) yang sembuh %Perkiraan jumlah penderita baru BTA (+)
Jumlah Penemuan penderita PB +MB x10.000 %Jumlah penduduk
%
9
- RSUD Nganjuk orang 102.652 105.732 108.904 112.171 115.536 119.002 - RSUD Kertosono orang 45.041 46.000 46.250 46.500 46.750 47.000
10 Bed Occupancy Rate (BOR)
Jumlah hari perawatan x 100%
- RSUD Nganjuk (%) Jumlah tempat tidur x 365 % 91,2 92,00 92,50 93,00 93,50 94,00- RSUD Kertosono % 82 72,50 73,00 73,50 74,00 74,50
11 Turnover Interval (TOI) (Jumlah tempat tidur x 365) - Hari perawatan- RSUD Nganjuk Jumlah pasien keluar hidup dan mati hari 0,36 0,24 0,13 0,03 -0,09 -0,09- RSUD Kertosono hari 1 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00
12 Nett Dead Rate Jumlah pasien mati < 48 jam dalam satu tahun- RSUD Nganjuk Jumlah pasien keluar dalam satu tahun ‰ 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4- RSUD Kertosono ‰ 19 11,50 11,00 10,50 10,00 9,50
Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
3.1.5 1 Jumlah peserta KB baru 100,00 100 100 100 100 100 1Jumlah perencanaan peserta KB baru
100
85 85 85
Jumlah kunjungan pasien ke RSUD
100
x 1000‰
x 100
<0,5 <0,5
85
<1 <1 <1 <1
85
<1 <1
40 70
b. % penderita TBC BTA(+) yang sembuh setelahselesai pengobatan (CR)
100
85
<0,5 <0,5Jumlah orang dengan HIV + x 100.000Jumlah penduduk
<0,5
100 75Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
60
Terselenggaranya pelayanan keluarga
Persen capaian peserta KB baru
100
85
c. Prevalensi Pene-muanPenderita Kusta (PB+MB)
%
Jumlah penduduk yang memanfaatkan Rumah sakit :
65
<0,5
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Lampiran 3.2
2014 2015 2016 2017 2018Satuan Kerja
PelaksanaSatuan TargetUraian
Formula indikatorIndikator Kinerja
Th Dasar 2013
Sasaran
2 Jumlah peserta program KB aktif % 80,26 80,28 80,3 80,32 80,34 80,36Jumlah pasangan usia subur
3 Jumlah Keluarga pra sejahtera dan sejahtera IJumlah Keluarga % 58,09 58,07 58,05 58,03 58,01 57,99
4 Jumlah penduduk tahun n - tahun n-1 % 0,438 0,434 0,429 0,426 0,422 0,422 Jumlah penduduk n-1
Terkendalinya pertumbuhan penduduk dan meningkatnya kesejahteraan keluarga
Cakupan peserta KB aktif
persen Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I
x 100
x 100
Berencana
Lampiran 3.3
M I S I 3 :
Realisasi2013 2014 2015 2016 2017 2018
2.1.1 1 1.
a Tanaman Pangan :- padi ton 582.384,74 575.065 578.241 580.163 581.167 582.420 582.838- jagung ton 225.759,50 239.718 243.578 244.795 246.012 247.229 248.481- kedelai ton 16.849,41 22.522 24.761 25.257 25.765 26.286 26.806b Hortikultura :- Bawang merah kw 1.196.605 1.226.100 1.234.625 1.290.140 1.305.560 1.320.980 1.336.400- Cabe merah kw 51,342 53.550 68.750 74.250 81.925 87.575 94.875- Cabe rawit kw 38.500 46.000 48.300 51.750 54.625 57.500- Melon kw 56.420 59.400 60.500 61.600 62.700 63.800- Garbis kw 27.200 28.000 28.800 32.000 35.200 40.000- Durian buah 2.231.941 14.535 17.255 19.720 22.568 25.500 32.640- Alpukat kw 6.371 7.281 9.900 11.500 13.200 15.000- Jeruk kw 8.016 4.585 4.950 5.130 5.400 5.880 6.300- Mangga kw 167.614 181.316 197.799 214.500 232.400 250.500 268.000- Rambutan kw 13.130 11.501 12.938 13.226 14.250 15.520 17.500
2
a Tanaman Pangan- padi Kw/ha 68,8 69,18 69,41 69,53 69,68 69,73- jagung Kw/ha 67,60 67,62 67,81 67,98 68,05 68,15 - kedelai Kw/ha 18,61 18,84 19,26 19,68 20,11 20,54 b Hortikultura- Bawang merah Kw / Ha 122 124 125,5 127 128,5 130- Cabe Merah Kw / Ha 105 125 135 145 155 165- Cabe Rawit Kw / Ha 35 40 42 45 47,5 50- Melon Kw / Ha 260 270 275 280 285 290- Garbis Kw / Ha 170 175 180 200 220 250- Durian kg/pohon 51 59,5 68 76,5 85 102- Alpukat kg/pohon 35 40 45 50 55 60- Jeruk kg/pohon 35 37,5 38 40 42 45- Mangga kg/pohon 55 60 65 70 75 80- Rambutan kg/pohon 40 45 46 47,5 48,5 50
2.1.2 1 Produksi perkebunan :- Kakao Ton 975 1127 1.239,70 1.363,67 1.500,04 1.650,04 - Cengkeh Ton 856 987 1.085,70 1.194,27 1.313,70 1.445,07 - Kopi ton 39 64 96 133 162 194- Kelapa ton 857 876 888 974 1.049 1.076- Tebu ton 28.606 29.250 29.956 30.520 31.555 31.780- Tembakau ton 719 737 808 826 846 868- Nilam ton 3.311 2743,5 28143,75 2.893 2.990 3.033- Wijen ton 126 136 150 165 182 198
Jumlah ProduksiJumlah ProduksiJumlah ProduksiJumlah ProduksiJumlah Produksi
Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Perkebunan
Jumlah ProduksiJumlah ProduksiJumlah Produksi
Jumlah ProduksiJumlah ProduksiJumlah ProduksiJumlah ProduksiJumlah Produksi
Peningkatan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura :
Jumlah produksiLuas Lahan
Jumlah Produksi
Jumlah ProduksiJumlah ProduksiJumlah ProduksiJumlah ProduksiJumlah Produksi
Satuan Kerja PelaksanaUraian Indikator Kinerja
Urusan Pertanian
Peningkatan produksi, produktivitas dan kualitas produk tanaman pangan dan hortikultura
Peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura :
Dinas Pertanian Daerah
Jumlah ProduksiJumlah Produksi
MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI MELALUI PEMBINAAN EKONOMI KERAKYATAN YANG BERTUMPU PADA PERDAGANGAN DAN INDUSTRI YANG BERBASIS POTENSIPERTANIAN
SasaranFormula Indikator Satuan Th Dasar 2013 Target
Lampiran 3.3
Realisasi2013 2014 2015 2016 2017 2018
Satuan Kerja PelaksanaUraian Indikator Kinerja
SasaranFormula Indikator Satuan Th Dasar 2013 Target
2
- Kakao Kg/Ha 850,00 875,00 895,00 900,00 925,00 950,00- Cengkeh kg/ha 580,00 625,00 645,00 685,00 765,00 800,00 - Kopi kg/ha 752,50 765,32 776,34 780,35 812,65 865,23 - Kelapa kg/ha 1.292,33 1.297,26 1.295,88 1.298,43 1.310,75 1.132,24 - Tebu kg/ha 6.346,00 6.375,00 6.536,00 6.747,00 6.873,00 7.040,00 - Tembakau kg/ha 789,67 800,92 850,14 864,59 876,62 890,51 - Nilam kg/ha 5.600,00 5.700,00 5.925,00 5.965,00 5.980,00 5.946,35 - Wijen kg/ha 900,00 950,00 975,00 985,00 995,00 1.000,00
2.1.3 1 1.
a Daging ton 2.155,00 2.198 2.198 2.242 2.286 2.332 Pdt = Produksi Daging waktu ke-tKo = Karkas plus (dengan edibel offal)St = Pemotongan ternak pada tahun yang bersangkutan
b Telur ton 3.736,27 7.258,00 7.367,00 7.478,00 7.590,00 7.704,00 Ptt = Produksi Telur waktu ke-tPo = Populasi Ternak Unggas dewasa p = Parameter produktifitas telur unggas (kg/ekor/th)Bp = Prosentase Betina Produktif
c Susu ton 9,44 5,20 5,20 5,20 5,20 5,20 Pst = Produksi susu waktu ke-tm = Parameter produksi susu (kg/laktasi)Ps = Populasi Betina Perah Bp = Prosentase Betina Produktif dalam populasi1 liter = 1.028 kg
2
a Ternak besar dan kecil- sapi potong ekor 169.539 172.930 176.389 176.469 179.917 183.515 - kambing ekor 187.726 194.858 202.262 209.952 217.934 226.222
b Ternak unggas ekor 1.332.692 1.358.431 1.359.355 1.385.609 1.412.378 1.439.673- ayam petelur- ayam pedaging- itik- angsa/entok
3
- service per conception kali 1,04 1,04 1,04 1,04 1,04 1,04
- calving interval bulan 14 14 14 14 14 14
Produktivitas peternakan program IB : Jumlah IB yang diberikan
Jumlah IB yang berhasil
Jarak kelahiran Pedet
Jumlah ternak sapi potong tahun nJumlah ternak kambing tahun n
Jumlah ternak unggas tahun n
Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Hasil Peternakan
Peningkatan produksi peternakan :
Dinas Peternakan dan Perikanan Daerah
Peningkatan populasi ternak :
Peningkatan produktivitas tanaman perkebunan
Jumlah produksiLuas Lahan
Lampiran 3.3
Realisasi2013 2014 2015 2016 2017 2018
Satuan Kerja PelaksanaUraian Indikator Kinerja
SasaranFormula Indikator Satuan Th Dasar 2013 Target
- conception rate C/R dimana, % 94,95 96,03 96,33 96,63 96,93 97,23
2.1.6 1 Jumlah produksi beras tahun n % 3,28 3,37 3,51 3,66 3,69 3,70 1Jumlah konsumsi beras tahun n
Urusan Perikanan dan Kelautan
2.1.7 1 Poduksi perikanan : 1.
a Hasil perikanan budidaya Produksi ton 9.650 10.945 11.821 12.531 13.158 13.812 b Tangkapan ton 655,76 678,31 712,20 747,80 785,10 824,30
2 Jumlah pembinaan kelompok tahun n % 75 80 85 90 95 100Jumlah seluruh kelompok
Urusan Ketenagakerjaan
4.1.1 1 Jumlah perusahaan yang menerapkan K3 % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 1Jumlah Perusahaan yang wajib
Jumlah perusahaan yang menerapkan K3 % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00Jumlah Perusahaan yang wajib
2
Urusan Koperasi dan UKM
4.1.2 1 Persentase Koperasi aktif Persentase koperasi yang melaksanakan RAT
100 % 32,39 45,96 47,09 48,00 49,05 50,10 1
Jumlah seluruh koperasi
2 jumlah usaha mikro dan kecil % 96,5 98,26 98,18 98,1 98,02 97,94jumlah UMKM
3 jumlah usaha menengah % 1,73 1,81 1,89 1,98 2,06 2,14jumlah UMKM
Urusan Penanaman Modal
4.1.3 1 Kenaikan Nilai Realisasi PMDN (milyar rupiah)
Jumlah realisasi penanaman modal tahun n
milyar 138,56 140,66 143,48 146,35 149,27 152,27
1 Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Daerah
2 ada / tidak Tersedia Belum Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia
Meningkatnya kualitas pelayanan perijinan dan investasi di daerah
Tersedianya Sistem informasi Pelayanan
Meningkatnya Kualitas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Pertambangan dan Energi Daerah;
Persentase Usaha Mikro Kecil
x 100
Persentase Usaha menengah
x 100
Meningkatnya kualitas tenaga kerja, kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja
Persentase perusahaan yang menerapkan norma keselamatan dan kesehatan kerja
100 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi100
Persentase kepatuhanperusahaan terhadap normajamsostek
Kantor Ketahanan Pangan Daerah
Meningkatnya produksi dan produktivitas perikanan dan kelautan
Dinas Peternakan dan Perikanan Daerah hasil perikanan non
budidaya
Cakupan bina kelompok budidaya perikanan
100
C = conception, IB pertama buntingR = Rate, angka kebuntingan
Urusan Ketahanan Pangan
Meningkatnya ketersediaan
Ketersediaan pangan utama 100
Lampiran 3.3
Realisasi2013 2014 2015 2016 2017 2018
Satuan Kerja PelaksanaUraian Indikator Kinerja
SasaranFormula Indikator Satuan Th Dasar 2013 Target
Urusan Pariwisata
4.1.5 1 Jumlah kunjungan tahun n - tahun (n-i) % 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 1Jumlah seluruh pengunjung (n-1)
2 % 37,91 41,70 45,87 50,46 55,50 61,05
Jumlah penerimaan PAD tahun (n-i)
Urusan Perdagangan
4.1.6 1 jumlah nilai ekspor USD 1.128.013,14 1.184.413,80 1.243.634,49 1.305.816,21 1.371.107,02 1.439.662,37
2 jumlah kelompok pedagang/usahainformal yg dibina tahun n
%38,60 42,25 45,91 49,56 53,22 56,87
jumlah kelompok pedagang/usaha informal
3 % 81,78 83,82 85,92 88,06 90,27 92,52
jumlah seluruh UTTP yang ada
Urusan Industri
4.1.7 1 Perkembangan IKM : 1a jumlah unit Jumlah dalam tahun n unit 16.267 16.161 16.363 16.575 16.773 16.941 b tenaga kerja Jumlah dalam tahun n org 59.800 61.594 63.442 65.345 67.305 69.324 c nilai investasi Jumlah dalam tahun n milyar 85,23 89,44 93,96 97,72 101,63 105,69 d nilai produksi Jumlah dalam tahun n milyar 4.461,72 4.873,81 5.117,50 5.322,20 5.535,09 5.756,49
2 jumlah kelompok pengrajin yang dibina % 25,42 30,51 35,59 38,98 44,07 49,15jumlah kelompok pengrajin
Urusan Ketransmigrasian
4.1.8 1. Jumlah kerja sama yang dilakukan tahun n
%100 100 100 100 100 100
1
Jumlah rencana kerjasama yang dilakukan
2 Jumlah Calon transmigrasi yang diberangkatkan
%100 100 100 100 100 100
Jumlah calon transmigrasi
Tersedianya calon transmigran yang siap diberangkatkan ke tempat tujuan
Persentase Kerjasama antar daerah kawasan transmigrasi
x 100
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah
Persentase Calon transmigran yang diberangkatkan
x 100
Persentase penggunaan uji ukur timbangan dan perlengka-pannya (UTTP) yang memenuhi ketentuan Tera
jumlah alat ukur, takaran, timbangan, dan perlengkapannya(UUTP) yang ditera
ulang x 100
Meningkatnya Produksi Sektor Industri
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Pertambangan
Cakupan bina kelompok pengrajin
x 100
Jumlah peningkatan PAD dari sektor pariwisata
Jumlah penerimaan PAD tahun n - Jumlah penerimaan PAD tahun (n-i)
100
Peningkatan perlindungan konsumen dan pelayanan
Jumlah Nilai ekspor daerah Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Pertambangan dan Energi Daerah;
Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
Meningkatnya Jumlah
Persentase Peningkatan Jumlah Kunjungan Wisatawan
100 Dinas Kebudayaan
Lampiran 3.4
M I S I 4 :
2014 2015 2016 2017 2018
Urusan Lingkungan Hidup
4.1.4 1 luas wilayah perkotaan yang dilayani angkutan sampah % 59,18 65,58 72,00 72,00 72,00 72,00luas wilayah perkotaan
2 Jumlah sampah perkotaan yang terangkut % 65,75 72,87 80,00 80,00 80,00 80,00jumlah sampah perkotaan yang dihasilkan
3 Jumlah usaha/kegiatan wajib AMDAL/UKL-UPL yang diawasi % 15,00 17,00 19,00 21,00 23,00 25 Kantor LHJumlah seluruh usaha/kegiatan wajib AMDAL/UKL-UPL
4% 2,50 3,00 4,00 5,00 6,00 7 Kantor LH
5 Jumlah usaha/kegiatan yang telah menggunakan IPAL % 7,05 12,00 19,00 27,00 36,00 41 Kantor LHJumlah usaha/kegiatan wajib IPAL
6 Jumlah luas RTH saat ini % 45,45 45,52 45,59 45,66 45,73 45,8Luas seluruh wilayah perkotaan
Dinas KehutananKantor LH
Urusan Pariwisata
4.1.5 1 Jumlah kunjungan tahun n - tahun (n-i) % 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 1Jumlah seluruh pengunjung (n-1)
2 % 37,91 41,70 45,87 50,46 55,50 61,05
Jumlah penerimaan PAD tahun (n-i)
2.1.4 1 Luas hutan yang direboisasi % 7,92 9,2391 10,3508 11,4771 12,6687 13,732 1.Luas hutan Kabupaten Nganjuk 4.043 4.717 5.284 5.859 6.467 7.010
51.049,7 51.049,7 51.049,7 51.049,7 51.049,7 51.049,7 2
(m3) 3000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 * Lahan Kering (m3) 0 1.000 1.000 1.000 1.500 1.500
Jumlah seluruh wilayah rawan longsor dan sumber mata airyang perlu penghijauan
100
MENGOPTIMALKAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA ALAM DENGAN TETAP MENGEDEPANKAN ASPEK PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan Sumber Mata Air
100
Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal.
Persentase luas cakupan pemukiman perkotaan yang dilayani pengangkutan sampah
DPU Ciptakarya dan Tata Ruang
Indikator Kinerja
100
100
Persentase peningkatanusaha/kegiatan yangmenggunakan IPAL
Persentase Peningkatan Jumlah Kunjungan Wisatawan
DPU Ciptakarya dan Tata Ruang
Jumlah penerimaan PAD tahun n - Jumlah penerimaan PAD tahun (n-i)
Jumlah produksi kayu
Meningkatnya Produksi Hasil Hutan dan Perkebunan dengan Memperhatikan Fungsi Pelestarian Hutan
SasaranUraian
Meningkatnya Jumlah
Meningkatnya Kualitas SDA dan Lingkungan Hidup
Persentase sampah perkotaan yang terangkut ke TPA
Jumlah penghijauan wilayah rawan longsor dan sumbermata air
100
Persentase Ruang TerbukaHijau Perkotaan
100Dinas Kehutanan Daerah
Jumlah peningkatan PAD dari sektor pariwisata
Jumlah produksi Kayu • Hutan rakyat
Jumlah produksi kayu
Urusan Kehutanan
Persentase luas hutan yang direboisasi
100
Target
Dinas Kebudayaan dan
100
Satuan Th Dasar 2013Formula Indikator
Satuan Kerja Pelaksana
100
Lampiran 3.4
2014 2015 2016 2017 2018Indikator KinerjaSasaran
UraianTargetSatuan Th Dasar 2013
Formula IndikatorSatuan Kerja
Pelaksana3
% 1.323 1.723 2.123 2.523 2.923 3.323 Luas Lahan Kritis
2.1.5 1
a Di dalam Kawasan % 2,49 5,55 10,99 14,79 15,54 16,1
Luas Kawasan Hutan Produksi
b Di luar Kawasan % 2,75 2,95 3,4 3,86 4,31 4,76
Luas Kawasan Hutan rakyat
Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral
5.1.5 1. x 100 % 86 87 90 94 97 100 1
Jml pengguna air tanah
2 x 100 % 48,20 40,30 33.33 23,81 19,05 14,28
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Pertambangan dan Energi Daerah
Meningkatnya ketaatan penggunaan air bawah tanah (ABT) dan pengurangan jumlah pelanggaran penambangan liar
Persentase pertambangan tanpa ijin
rasio penggunaan AT yang berijin
Jumlah pertambangan tanpa ijin tahun n jumlah pertambangan tanpa ijin tahun n-1
jml pengguna AT berijin tahun n
100
Persentase Luas Lahan Kritis yang Direhabilitasi
Luas Lahan yang Direhabilitasi sampai th ke-n
Persentase Luas Budidaya Tanaman di Bawah Tegakan
Luas Lahan dlm kawasan yang dibudidayakan
100
Meningkatnya partisipasi dan pemberdayaan masyarakat da-lam pengelolaan hutan dan lahan secara lestari
Luas Lahan dlm kawasan yang dibudidayakan
100
Lampiran 3.5
M I S I 5 :
2014 2015 2016 2017 2018
5.1.1 1 Panjang jalan aspal yang ada hingga tahun n % 47,38 47,92 48,60 49,29 49,97 50,65 Panjang kebutuhan jalan aspal
2 jalan kondisi baik % 81,41 81,61 81,86 82,11 82,35 82,59 panjang jalan yang ada
3 Jumlah jembatan yang ada % 81,30 81,61 81,86 82,11 82,35 82,59 Jumlah Kebutuhan jembatan
4 jembatan kondisi baik % 64,99 65,67 66,54 67,41 68,27 69,12 jumlah jembatan yang ada
5 Jumlah pengelolaan dan pembangunan gedung % 35,29 29,41 29,41 29,41 29,41 29,41 Jumlah bangunan gedung daerah
5.1.2 1 Panjang jaringan irigasi dalam kondisi baik % 70,00 56,00 58,00 60,00 63,00 65,00 Panjang jaringan irigasi yang ada
2 kelompok HIPPA aktif % 70,00 74,00 75,00 76,00 77,00 78,00Jumlah kelompok HIPPA yang ada
Th Dasar 2013Satuan
Indikator KinerjaSasaran
Tercapainya pemenuhan kebutuhan pelayanan irigasi
Persentase pemenuhan kebutuhan jalan
Uraian
Persentase pemenuhan kebutuhan jembatan
Persentase panjang jaringan irigasi kondisi baik
Persentase kelompok HIPPA yang aktif
Dinas PU Pengairan Daerah
100
Dinas PU Ciptakarya dan Tata Ruang
100
Urusan Pekerjaan Umum
Dinas PU Bina Marga Daerah
Meningkatnya Pemenuhan kebutuhan Infrastruktur jalan dan Jembatan, gedung pemerintah daerah, fasilitas umum dan prasarana lingkungan
100
100
100
Satuan Kerja Pelaksana
MENINGKATKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SEBAGAI SALAH SATU PENOPANG PERTUMBUHAN EKONOMI DANPEMERATAAN HASIL-HASIL PEMBANGUNAN.MASYARAKAT
Target
Persentase Jaringan Jalan dalam kondisi baik
100
Formula
100
Persentase jembatan dalam kondisi baik
Persentase tercapainya pengelolaan dan pembangunan Bangunan Gedung Negara
Lampiran 3.5
2014 2015 2016 2017 2018Th Dasar
2013SatuanIndikator Kinerja
SasaranUraian
Satuan Kerja Pelaksana
TargetFormula
3 % 70,00 72,00 74,00 76,00 78,00 80,00
Urusan Perumahan
5.1.3 1 Jumlah Rumah Tangga dg akses air bersih % 10,87 11,68 12,57 13,45 14,32 15,19 1Jumlah Rumah Tangga
2 panjang drainase yang ada % 66,12 69,01 71,87 74,69 77,48 80,24 panjang drainase yang dibutuhkan
3 Jumlah rumah layak huni % 21,44 21,60 21,77 21,93 22,09 22,25 Jumlah rumah
4 Jumlah jalan lingkungan yang ada % 71,18 72,24 73,63 74,85 76,08 77,30 panjang jalan lingkungan yang dibutuhkan
Urusan Perhubungan
5.1.4 1 % 100 100 100 100 100 100
2 Jumlah rambu yang dibangun pada tahun nJumlah kebutuhan rambu dalam 5 tahun
a. APILL % 0 11,11 33,33 55,55 77,77 100,00b. Flash Light % 17,39 39,13 60,87 82,61 100,00
100
Meningkatnya Pelayanan Transportasi Daerah yang Aman, Lancar, dan Terjangkau
Persentase sarana angkutan yang laik jalan
Persentase rumah layak huni
Persentase pemenuhan kebutuhan jalan lingkungan
Persentase ketersediaan drainase lingkungan
Persentase penduduk perkotaan dan pede-saan mendapatkan pe-layanan air bersih dengan sistem perpipaan
Kebutuhan air irigasi pada setiap musim tanam berdasarkan rencana tata tanam yang ditetapkan
Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana permukiman
100 Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang
Persentase Pemasangan Rambu-rambu
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Jumlah angkutan umum yang wajib uji kir tahun n
Jumlah angkutan umum yang lulus uji kir tahun n
100
100
100
Rasio ketersediaan
air irigasi
ketersediaan air irigasi pada setiap musim tanam
berdasarkan rencana tata tanam yang ditetapkan
Lampiran 3.5
2014 2015 2016 2017 2018Th Dasar
2013SatuanIndikator Kinerja
SasaranUraian
Satuan Kerja Pelaksana
TargetFormula
c. Rambu % 15,15 36,36 57,57 78,78 100,00
3 Persentase pemenuhan prasarana lalu lintas
Jumlah prasarana lalu lintas Jumlah kebutuhan Prasarana lalu lintas
x 100
d. Halte % 0 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00e Guardrail % 0 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00f. Marka jalan % 0 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00g. Delineator % 0 17,24 37,93 58,62 79,31 100,00h. Paku jalan % 0 11,11 33,33 55,55 77,77 100,00i. Terminal % 0 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00j. Cermin tikungan % 0 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00
Lampiran 3.6
M I S I 6 :
Formula2014 2015 2016 2017 2018
1.1.16 1. Kali kegiatan kali 46 57 60 60 60 62 1
2 Jml Pelanggaran K3 yang diselesaikan tahun n % 100 100 100 100 100 100 2Jml seluruh pelanggaran K3 tahun n
3 % 70 70 70 70 70 70
4 % 100 100 100 100 100 100
1.1.11 1 Jumlah kasus kebakaran yang tertangani thn n % 100 100 100 100 100 100Jumlah seluruh kasus kebakaran tahun n
2 % 100 100 100 100 100 100
Satuan Kerja PelaksanaUraian Indikator Kinerja
Cakupan Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten Nganjuk
Sasaran Satuan Th Dasar 2013
Target
Persentase kelengkapan sarana dan prasarana penaggulangan bencana alam
MENGEMBANGKAN POLA KEHIDUPAN DAN HUBUNGAN MASYARAKAT YANG ADIL, BERMARTABAT, TERTIB DAN TENTRAM
100
100
Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Kantor Satpol PP
Pelaksanaan operasi penegakan peraturan daerahTingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ke-tertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten
100
Jumlah tenaga pengendali keamanan dan kenyamananlingkungan yang dibutuhkan
Jumlah sarana dan prasarana penanggulanganbencana tahun n
Jumlah tenaga pengendali keamanan dan kenyamananlingkungan yang dibutuhkan
Jumlah kebutuhan sarana dan prasaranapenanggulangan bencana hingga tahun n
Terwujudnya Mitigasi bencana alam
Badan Penanggulanga
Kantor Kesbangpolinmas Daerah
Jumlah Forum Antar Umat Beragama (FAUB) yang difasilitasi
Meningkatnya suasana yang aman dan tertib dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara dan kerukunan kehidupan beragama
Persentase forum antar umat beragama yang difasilitasi
Cakupan pelayanan penanggulangan bencana alam
Lampiran 4.1
V I S I :
M I S I 1 :
Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta)
Urusan Penataan Ruang
1 Program Perencanaan Tata Ruang
25% 50% 531,97 75% 558,57 100% 726,14 100% 943,98 100% 1.227,18 100%
2 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital.
ada ada 479,21 ada 503,17 ada 528,33 ada 554,75 ada 582,48 ada
1 Program Pemanfaatanruang
Persentase rekomendasi ijin pemanfaatan ruang sesuai Perda RTRW
100% 100% 217,19 100% 236,35 100% 257,64 100% 281,32 100% 305,26 100% Bappeda
1 Program kerjasama pembangunan
Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD
100% 100% 86,88 100% 94,54 100% 103,06 100% 112,53 100% 122,10 100%
2 Program Perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
Persentase Indikator Kinerja RPJMD yang mencapai target
100% 100% 304,07 100% 330,90 100% 360,70 100% 393,85 100% 427,37 100%
3 Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah
130,31 141,81 154,58 168,79 183,16 100%
4 Program perencanaan pembangunan daerah
100% 100% 999,07 100% 1.087,23 100% 1.185,15 100% 1.294,09 100% 1.404,20 100%
5 Program perencanaan pembangunan ekonomi
477,82 519,98 566,81 618,91 671,58
6 Program Perencanaan Sosial budaya
521,26 567,25 618,34 675,18 732,63
7 Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam
608,13 661,79 721,40 787,71 854,73
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
KONDISI AKHIR 20182014 2015
Persentase tersusunnya RDTR Perkotaan/Pedesaan
SKPD PENANGGUNGJ
AWAB2018
Urusan Perencanaan Pembangunan
PROGRAM INDIKATOR KINERJAKONDISI
AWAL 2013
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN
Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Daerah
PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUKRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
TAHUN 2014 - 2018
2016 2017
TERWUJUDNYA KEJAYAAN NGANJUK BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA, DENGAN PRIORITAS SEKTOR UTAMA PEMBANGUNAN YANG BERTUMPU PADA PENGEMBANGAN PERDAGANGAN DAN INDUSTRI BERBASIS POTENSI PERTANIAN UNTUK KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
TERUS MENGEMBANGKAN PENYELENGGARAAN TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN PELAYANAN PRIMA DENGAN NUANSA KEHIDUPAN YANG RELIGIUS”.
Persentase Program/Kegiatan Pembangunan dalam dokumen Perencanaan Hasil Musrenbang RKPD yang teranggarakan dalam APBD
Lampiran 4.1
Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta)
KONDISI AKHIR 20182014 2015
SKPD PENANGGUNGJ
AWAB2018PROGRAM INDIKATOR KINERJA
KONDISI AWAL 2013
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN2016 2017
8 Program penelitian danpengembangan
Persentase rekomendasipenelitian yang ditindak lanjuti
80% 100% 600,00 100% 720,00 100% 864,00 100% 1.036,80 100% 1.244,16 100%
Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil
1 Cakupan kepemilikan KTP 98,38% 98,50% 472,27 100% 495,88 100% 644,65 100% 838,04 100% 1.089,45 100%
Cakupan kepemilikan akta kelahiran
75,00% 79,00% 81,50% 84,00% 87%
Cakupan Penerbitan Kartu Keluarga
92% 92% 100% 100% 100% 100% 100%
Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
1 100% 100% 9.831,08 100% 10.814,19 100% 11.895,61 100% 13.085,17 100% 13.739,43 100%
100% 100% 76,68 100% 80,51 100% 84,54 100% 88,77 100% 93,20 100%2 Program peningkatan
komunikasi dan informasi lembaga legislatif dengan masyarakat
3 Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
Penerbitan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tepat waktu
Maret Maret 1.735,33 Maret 1.822,10 Maret 1.913,21 Maret 2.008,87 Maret 2.109,31 Maret
4 Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Pasar
Persentase SKPD yang melaksanakan administrasi BMD (inventaris daerah) dengan baik
100% 100% 5.000,00 100% 1.038,52 100% 10.000,00 100% 15.000,00 100% 22.500,00 100%
5 Program Penyusunan danPendokumentasian WajibPajak Daerah dan RetribusiDaerah
Opini Laporan keuangan pemerinbtah daerah dengan predikat WTP
WTP WTP 63,94 WTP 70,33 WTP 77,36 WTP 85,10 WTP 93,61 WTP
6 Program PembinaanPenagihan Pajak danRetribusi Daerah
Persentase peningkatan PAD 9,20% 17,00% 1.051,93 10,50% 1.104,53 11,50% 1.159,75 11,50% 1.217,74 12,35% 1.278,63 0,12
7 Peningkatan PengelolaanAsset Daerah
Persentase kenaikan kontribusi PAD terhadap Belanja Daerah
7,00% 7,82% 478,25 7,86% 502,17 7,90% 527,28 7,93% 553,64 7,97% 581,32
8 Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
Persentase temuan hasil pengawasan yang ditindak lanjuti
100,00% 100,00% 445,83 100,00% 512,70 100,00% 589,61 100,00% 678,05 100,00% 779,76 100,00% Inspektorat
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Program Penataan Administrasi Kependudukan
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Sekretariat DPRDProgram peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah
Rasio publikasi kegiatan legislatif
Persentase raperda yang ditetapkan menjadi perda
Lampiran 4.1
Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta)
KONDISI AKHIR 20182014 2015
SKPD PENANGGUNGJ
AWAB2018PROGRAM INDIKATOR KINERJA
KONDISI AWAL 2013
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN2016 2017
9 Program Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
% kasus pengaduan di lingkungan pemerintah daerah yang ditangani
100,00% 100,00% 156,18 100,00% 171,80 100,00% 188,98 100,00% 207,88 100,00% 228,66 100,00%
10 Program Penataan dan Penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan
Prosentase Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) yang dilaksanakan.
70,00% 70,00% 24,44 70,00% 25,66 75,00% 26,95 75,00% 28,30 75,00% 29,71 75,00%
11 Program Pendidikan Kedinasan
78,22% 90,02% 1.542,34 90,02% 1.696,58 90,02% 1.866,23 100,00% 2.052,86 100,00% 2.258,14 100,00% Badan Kepegawaian Daerah
12 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Persentase Pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional
33,00% 49,00% 669,50 66,00% 736,45 83,00% 810,09 100,00% 891,10 100,00% 980,21 100,00%
13 Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
Prosentase jabatan struktural yang terisi
100,00% 100,00% 1.566,47 100,00% 2.170,13 100,00% 2.148,73 100,00% 2.256,17 100,00% 2.368,98 100,00%
14 13 13 301,21 15 316,27 15 332,09 15 348,69 15 366,13 15
15 Program pembinaan iman dan Takwa
Kegiatan keagamaan yang difasilitasi
100,00% 100,00% 15,00 100,00% 18,00 100,00% 21,60 100,00% 25,92 100,00% 31,10 100,00%
16 Program peningkatan kualitas pelayanan masyarakat
17Program peningkatan SDM bidang teknologi informasi dan sandi
Jumlah unit kerja yang mendapatkan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) kategori baik
10 10 8,86 12 9,30 14 9,77 18 10,25 20 10,77 20
18 Program pelayanan peningkatan data dan informasi kepada masyarakat
Jumlah raperda yang disusun 10 10 536,69 10 563,52 10 591,70 10 621,28 10 652,35 10
19 Program pembinaan penyelenggaraan pemerintahan umum
Prosentase kasus hukum yang diselesaikan
100,00% 100,00% 90,59 100,00% 95,12 100,00% 99,87 100,00% 104,87 100,00% 110,11 100,00%
20 Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/ wakil kepala daerah
150,00 180,00 216,00 259,20 311,04
22 Program pembinaan/penyuluhan hukum
88,70 93,13 97,79 102,68 107,81
23 Program penyusunan dan penelitian produk hukum
249,54 262,02 275,12 288,87 303,32
Jumlah Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang diterapkan
Program peningkatan kapasitas kelembagaan Pemerintah Kabupaten
Persentase Pegawai yang mengikuti pendidikan dan latihan struktural
Sekretariat Daerah
Lampiran 4.1
Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta)
KONDISI AKHIR 20182014 2015
SKPD PENANGGUNGJ
AWAB2018PROGRAM INDIKATOR KINERJA
KONDISI AWAL 2013
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN2016 2017
24 Program Produk penerapan/penegakan hukum
428,55 449,98 472,48 496,10 520,91
25 Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah
594,67 624,41 655,63 688,41 722,83
26 Program Koordinasi Pelaksanaan Tugas Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah
929,37 975,84 1.024,63 1.075,86 1.129,66
27 Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi
76,68 80,51 84,54 88,77 93,20
28 Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana Telekomunikasi
64,69 67,93 71,33 74,89 78,64
29 Program Sosialisasi Ketentuan di Bidang Cukai (DBHC-HT)
305,00 325,00 450,00 325,00 325,00
Urusan Statistik1 1.000,00 551,94 1.000,00 1.200,00 1.440,00 Bappeda
Nganjuk Dalam Angka
Dokumen PDRB
Urusan Kearsipan
1. 8,95% 14,92% 41,67 20,89% 43,75 26,86% 45,94 32,28% 48,24 38,80% 50,65 38,80%
2 Program penyelamatan dan pelestarian dokumen dan arsip daerah
Persentase SDM pengelola kearsipan yang telah mengikuti pelatihan kearsipan
26,17% 34,90% 123,12 43,63% 132,49 142,66 153,69 165,66
1. 1,00 2,00 10,93 2,00 11,48 3,00 12,05 3,00 12,66 4,00 13,29 4,00 Sekretariat Daerah
Program penyebarluasan informasi
Rata-rata publikasi kegiatan Pemerintah Kabupaten
12,00 12,00 35,89 12,00 37,68 12,00 39,56 12,00 41,54 12,00 43,62 12,00
4. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
Meningkatnya pengembangan dan pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat
25,00 25,00 30,00 25,00 31,50 25,00 33,07 25,00 34,73 25,00 36,46 25,00
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Daerah
Program pengembangan data/informasi/statistik daerah
2.
Urusan Komunikasi dan Informatika
1 Jenis buku
Program pengkajian dan penelitian bidang komunikasi dan informasi
Intensitas update website Pemkab Nganjuk per minggu
Program perbaikan sistem administrasi kearsipan
Persentase SKPD dan Desa yang memiliki tata kearsipan baku
1 Jenis buku
1 Jenis buku 1 Jenis buku
1 Jenis buku
1 Jenis buku
Persentase pemenuhan kebutuhan data statistik daerah :
1 Jenis buku 1 Jenis buku
1 Jenis buku
1 Jenis buku
1 Jenis buku
1 Jenis buku
1 Jenis buku
1 Jenis buku
Lampiran 4.1
Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta)
KONDISI AKHIR 20182014 2015
SKPD PENANGGUNGJ
AWAB2018PROGRAM INDIKATOR KINERJA
KONDISI AWAL 2013
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN2016 2017
4 Program fasilitasi Peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi
166,49 174,82 183,56 192,74 202,37
1 100,00% 100,00% 536,43 100,00% 563,25 100,00% 591,41 100,00% 620,98 100,00% 652,03 100,00%
2 Persentase Lembaga Ekonomi Desa Aktif
82,50% 84,15% 83,04 85,83% 87,19 87,55% 91,55 89,30% 96,13 91,09% 100,94 91,09%
- - - - - 3 Posyandu Aktif 100,00% 100,00% 443,35 100,00% 465,51 100,00% 488,79 100,00% 513,23 100,00% 538,89 100,00%
4 Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa
Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan
100,00% 100,00% 471,14 100,00% 247,35 100,00% 612,48 100,00% 796,23 100,00% 1.035,09 100,00%
5 Program Pembinaan Pemerintahan, Kelembagaan dan Masyarakat Desa
Jumlah desa yang telah melaksanakan Tata Kelola pemerintahan yang baik ( Good Goverment) di bidang Administrasi,Keuangan dan per tanggung-jawaban
100,00% 100,00% 1.948,96 100,00% 2.046,41 100,00% 2.148,73 100,00% 2.256,17 100,00% 2.368,98 100,00%
1 Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas perempuan dan Anak
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
3,20% 3,45% 140,40 3,50% 147,42 3,60% 154,79 3,63% 162,53 3,65% 170,66 3,65%
2 Persentase KDRT yang difasilitasi
100,00% 100,00% 49,61 100,00% 52,09 100,00% 54,70 100,00% 49,61 100,00% 52,09 100,00%
3 Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
100,00% 100,00% 200,77 100,00% 210,80 100,00% 221,34 100,00% 232,41 100,00% 244,03 100,00%
4 Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan
184,19 193,40 203,07 213,22 223,88
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat PedesaanProgram pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah
Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
Persentase BUM Des Aktif Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Daerah.
Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Lampiran 4.1
Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta)
KONDISI AKHIR 20182014 2015
SKPD PENANGGUNGJ
AWAB2018PROGRAM INDIKATOR KINERJA
KONDISI AWAL 2013
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN2016 2017
1 Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi
16 unit 16 Unit 500,00 16 unit 186,89 16 unit 650,00 16 unit 845,00 16 unit 1.098,50 16 unit Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah
2 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
% jumlah penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
5,80% 5,88% 900,00 5,80% 751,18 5,73% 1.170,00 5,65% 1.521,00 5,57% 1.977,30 5,57%
3 Program pembinaan anak terlantar dan anak jalanan
38,52 40,44 42,47 44,59 46,82
4 Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma
Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial
38,00% 40,00% 27,56 45,00% 28,94 50,00% 30,39 55,00% 31,91 60,00% 33,50 60,00%
5 Program pembinaan panti asuhan/ panti jompo
72,05 75,65 79,43 83,41 87,58
6 Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
206,31 216,62 227,45 238,82 250,77
Urusan Kebudayaan
1 8 kali 8 kali 223,81 8 kali 235,00 8 kali 246,75 8 kali 259,09 8 kali 272,04 8 kali
2 76,80% 78,95% 73,87 84,21% 77,56 84,21% 81,44 85,51 89,79
3 Program Pengelolaan Keragaman Budaya
Program Pengembangan Nilai Budaya
Urusan Sosial
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah
Peningkatan even seni budaya daerah
Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan
Lampiran 4.2
M I S I 2 :
Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta)1 2 3 4 5 7 9 11 13 15 16
Urusan Pendidikan1 Program Wajib Belajar
Pendidikan Dasar Angka Partisipasi Murni 90.000,00 79.067,71 90.000,00 117.000,00 152.100,00
SD/MI 99,35 99,35 99,38 99,40 99,45 99,50 99,50 SMP/MTs 82,51 82,60 82,80 83,00 83,50 84,00 84,00 SMA/MA/SMK 59,60 60,00 63,79 67,98 72,17 76,36 76,36
2 15.000,00 9.103,55 17.523,71 22.780,82 29.615,07
SD/MI 123,64 127,06 130,48 133,90 137,32 140,74 140,74 SMP/MTs 106,76 112,37 117,98 123,58 129,19 134,80 134,80 SMA/MA/SMK 73,76 80,33 86,89 93,46 100,02 106,59 106,59
200,00 46,18 200,00 260,00 338,00
6 SD/MI 0,04 0,04 0,04 0,03 0,03 0,02 0,02 SMP/MTs 0,05 0,03 0,02 0,01 0,00 0,00 0,00 SMA/MA/SMK 0,21 0,21 0,20 0,15 0,15 0,10 0,10
3.000,00 1.444,54 3.000,00 3.900,00 5.070,00
SD/MI 6,90 7,61 7,62 7,64 7,66 7,68SMP/MTs 6,69 7,70 7,72 7,74 7,76 7,78SMA/MA/SMK 5,30 6,00 6,30 6,40 6,50 6,60
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
Persentase guru sesuai kualifikasi:
190,15 199,66 209,64 220,12 231,13
SD/MI 38,04 38,04 38,82 39,60 40,38 41,16 41,16SMP/MTs 23,93 23,93 24,71 25,49 26,27 27,05 27,05SMA/MA/SMK 18,54 18,54 19,32 20,10 20,88 21,66 21,66
Angka Kelulusan (AL)SD/MI 99,95 99,95 99,96 99,97 99,98 100,00 100,00SMP/MTs 99,50 99,50 99,65 99,75 99,90 100,00 100,00SMA/MA/SMK 99,65 99,65 99,75 99,85 99,95 100,00 100,00
618,99 680,89 748,98 823,88 881,55
Program Pendidikan Menengah
Program Pendidikan Non Formal
Angka Partisipasi Kasar (%)
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
SKPD PENANGGUNG
JAWAB
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Daerah
Angka Putus Sekolah
Program PendidikanAnak Usia Dini
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN KONDISI AKHIR 2018
20182017
Rata - Rata Nilai UN dan UASB
MENINGKATNYA PELAYANAN BIDANG KESEHATAN DAN PENDIDIKAN BAGI SELURUH LAPISAN MASYARAKAT KABUPATEN NGANJUK UNTUKPENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DI MASA DEPAN
2015 2016No PROGRAMINDIKATOR
KINERJA2014
KONDISI AWAL
2013
Lampiran 4.2
Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta)
SKPD PENANGGUNG
JAWAB
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN KONDISI AKHIR 2018
201820172015 2016No PROGRAMINDIKATOR
KINERJA2014
KONDISI AWAL
2013
Urusan Kepemudaan dan Olah Raga
1 Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda
Jumlah pemuda berprestasi
4 orang 5 orang 7,14 5 orang 7,85 5 orang 21,42 5 orang 27,84 5 orang 36,19 5 orang
2 Program peningkatan peran serta kepemudaan
345,01 362,26 380,37 399,39 419,36
3 Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
Jumlah cabang olah raga
2 jenis 2 jenis 670,94 2 jenis 902,31 2 jenis 738,03 2 jenis 992,54 2 jenis 811,83 2 jenis
4 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
2.000,00 499,88 2.000,00 2.600,00 3.380,00
Urusan Perpustakaan
1 Program PengembanganBudaya Baca danPembinaan Perpustakaan
Jumlah pengunjung perpustakaan per Tahun
58.409 orang
10,00% 150,00 10,00% 195,00 10,00% 253,50 10,00% 329,55 10,00% 428,42 10,00%
4,00% 4,00% 4,00% 4,00% 4,00% 4,00%
Urusan Kesehatan
1 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup
< 9 % < 24 % 1.000,00 < 23 % 1.000,00 < 22 % 1.300,00 < 21 % 1.690,00 < 20 % 2.197,00 < 20 %
Angka kematian balita per 1.000 kelahiran hidup
< 166 < 160 <155 <150 <145 <140
Cakupan Desa/Kelu-rahan Universal ChildImmunization (UCI) (%)
60 65
2 Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup (%)
< 166 < 160 18.000,00 <155 18.000,00 <150 21.600,00 <145 25.920,00 <140 31.104,00 <140
35.737buku
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Daerah
Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah
Dinas Kesehatan Daerah
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
Lampiran 4.2
Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta)
SKPD PENANGGUNG
JAWAB
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN KONDISI AKHIR 2018
201820172015 2016No PROGRAMINDIKATOR
KINERJA2014
KONDISI AWAL
2013
Cakupan kunjungan ibu hamil K4 (%)
93 94 95 96 97 98 98
3 Program Peningkatan Pelayanan Anak Balita
% balita dengan giziburuk (%)
< 0.7 < 0.5 2.000,00 < 0.5 2.000,00 < 0.5 2.400,00 < 0.5 2.880,00 < 0.5 3.456,00 < 0.5
4 Program Perbaikan Gizi Masyarakat
1.900,00 2.130,00 2.556,00 3.067,20 3.680,64
5 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
% penduduk miskinyang yang dilayani diPuskesmas (%)
15 15 769,72 15,00 810,96 15,00 854,53 15,00 1.025,43 15,00 1.230,52 15,00
6 Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
250,00 250,00 300,00 360,00 432,00
7 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
8.000,00 8.000,00 12.000,00 14.400,00 17.280,00
8 Program Pengawasan Obat dan Makanan
150,00 150,00 180,00 216,00 259,20
9 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat
1.066,25 1.172,88 1.290,17 1.419,18 1.561,10
10 Program Peningkatan Sistem Informasi Manajemen Kesehatan dan Penelitian Kesehatan
19,08 20,03 21,04 22,09 23,19
11 Program Pengembangan Lingkungan Sehat
1.198,71 1.258,65 2.397,43 3.116,66 4.051,65
12 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
670,46 737,50 1.340,91 1.743,19 2.266,14
13 Cakupan penemuandan penangananpenderita penyakit :a. Prevalensi HIV (%)
<0,5 <0,5
19.164,80
<0,5
20.123,04
<0,5
38.329,60
<0,5
49.828,48
<0,5
64.777,02
<0,5
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya
Lampiran 4.2
Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta)
SKPD PENANGGUNG
JAWAB
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN KONDISI AKHIR 2018
201820172015 2016No PROGRAMINDIKATOR
KINERJA2014
KONDISI AWAL
2013
b. % penderita TBCBTA (+) yang sembuhsetelah selesaipengobatan (CR)
85 85 85 85 85 85 85
c. Prevalensi Pene-muan Penderita Kusta(PB+MB)
<1 <1 <1 <1 <1 <1 <1
14 Program Pemberantasan Penyakit Tidak Menular
500,00 525,00 1.000,00 1.300,00 1.690,00
Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHC HT)
97,76 100,00 125,00 150,00 175,00
15 Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
95.000 150.000 50.000 50.000 50.000
16 Program pemeliharaansarana dan prasaranarumah sakit/rumah sakitjiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
9.229,41 9.690,88 10.175,43 10.684,20 11.218,41
17 Peningkatan Pelayanan Kesehatan RSUD
Jumlah penduduk yangmemanfaatkan Rumahsakit :
66.722,69 70.058,82 105.088,23 115.597,05 115.597,05
RSUD Nganjuk 102.652 105.732 108.904 112.171 115.536 119.002 119.002 RSUD Kerosono 45.041 46.000 46.250 46.500 46.750 47.000 47.000 Bed Occupancy Rate (BOR)RSUD Nganjuk 91,2 92,00 92,50 93,00 93,50 94,00 94 RSUD KertosonoRSUD Kertosono 82 72,50 73,00 73,50 74,00 74,50 75 Turnover Interval (TOI) RSUD Kertosono
RSUD Nganjuk 0,36 0,24 0,13 0,03 -0,09 -0,09 (0,09) RSUD NganjukRSUD Kertosono 1 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 Nett Dead RateRSUD Nganjuk (‰) 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,40 RSUD Kertosono (‰) 19 11,50 11,00 10,50 10,00 9,50 9,50
Lampiran 4.2
Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta)
SKPD PENANGGUNG
JAWAB
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN KONDISI AKHIR 2018
201820172015 2016No PROGRAMINDIKATOR
KINERJA2014
KONDISI AWAL
2013
Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
1 Program Kependudukan dan Keluarga Berencana
Persen capaian peserta KB baru (%)
100,00 100,00 1.722,13 100,00 1.894,34 100,00 2.083,78 100,00 2.292,16 100,00 2.521,37 100,00
2 Program Kesehatan Reproduksi Remaja
Cakupan peserta KB aktif (%)
80,26 80,28 277,94 80,30 291,84 80,32 306,43 80,34 321,75 80,36 337,84 80,36
3 58,09 58,07 864,15 58,05 950,56 58,03 1.045,62 58,01 1.150,18 57,99 1.265,20 57,99
4 Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri
0,438 0,434 66,37 0,429 69,69 0,426 73,17 0,422 76,83 0,422 80,67 0,42
5 18,06 19,87 135,00 175,50 228,15
6 Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR
16,54 17,36 18,23 19,14 20,10
7 Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak
121,48 133,63 242,96 315,85 410,61
8 Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga
182,27 191,38 200,95 211,00 221,55
9 Program pengembangan model operasional BKB-Posyandu-PADU
32,47 34,09 97,41 126,63 164,62
10 Program pendukung operasional KB
1.328,90 1.395,34 1.465,11 1.538,37 1.615,29
11
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah.persen Keluarga Pra
Sejahtera dan Keluar-ga Sejahtera I (%)Terkendalinya pertumbuhan penduduk dan mening-katnya kesejahteraan keluarga (%)
Program pelayanan kontrasepsi
Program penguatan kelembagaan kemitraan kependudukan dan KB
Program promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok kegiatan di masyarakat
Lampiran 4.3
M I S I 3 :
Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta)1 2 3 4 5 6 8 10 12 15 16
1 Peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura :
5.438,52 5.982,37 10.877,04 14.140,15 18.382,20
Tanaman pangan (ton)padi 575.065 578.241 580.163 581.167 582.420 582.838 582.838,00 jagung 239.718 243.578 244.795 246.012 247.229 248.481 248.481,00 kedelai 22.522 24.761 25.257 25.765 26.286 26.806 26.806,00
3.331,05 3.497,60 6.662,10 8.660,73 11.258,95 HortikulturaBawang merah 1.226.100 1.234.625 1.290.140 1.305.560 1.320.980 1.336.400Cabe Merah 53.550 68.750 74.250 81.925 87.575 94.875Cabe Rawit 38.500 46.000 48.300 51.750 54.625 57.500Melon 56.420 59.400 60.500 61.600 62.700 63.800Garbis 27.200 28.000 28.800 32.000 35.200 40.000Durian 14.535 17.255 19.720 22.568 25.500 32.640Alpukat 6.371 7.281 9.900 11.500 13.200 15.000Jeruk 4.585 4.950 5.130 5.400 5.880 6.300Mangga 181.316 197.799 214.500 232.400 250.500 268.000Rambutan 11.501 12.938 13.226 14.250 15.520 17.500
2 3.331,05 3.497,60 6.662,10 8.660,73 11.258,95
Tanaman Panganpadi (kw/ha) 68,8 69,18 69,41 69,53 69,68 69,73 69,73 jagung (kw/ha) 68,94 70,05 70,4 70,75 71,1 71,46 71,46 kedelai (kw/ha) 18,61 20,46 20,87 21,29 21,72 22,15 22,15
Hortikultura :Bawang merah (kw/ha) 122 124 125,5 127 128,5 130 130,00 Cabe merah (kw/ha) 105 125 135 145 155 165 165,00 Cabe rawit (kw/ha) 35 40 42 45 47,5 50 50,00 Melon (kw/ha) 260 270 275 280 285 290 290,00 Garbis (kw/ha) 170 175 180 200 220 250 250,00 Durian (kg/pohon) 51 59,5 68 76,5 85 102 102,00 Alpukat (kg/pohon) 35 40 45 50 55 60 60,00 Jeruk (kg/pohon) 35 37,5 38 40 42 45 45,00 Mangga (kg/pohon) 55 60 65 70 75 80 80,00 Rambutan (kg/pohon) 40 45 46 47,5 48,5 50 50,00
3 Produksi perkebunan : (ton) 2.363,87 2.482,06 2.606,17 2.736,48 2.873,30 Kakao 975 1127 1.239,70 1.363,67 1.500,04 1.650,04 1.650,04 Cengkeh 856 987 1.085,70 1.194,27 1.313,70 1.445,07 1.445,07 Kopi 39 64 96 133 162 194 194,00 Kelapa 857 876 888 974 1.049 1.076 1.076,00 Tebu 28.606 29.250 29.956 30.520 31.555 31.780 31.780,00
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN2014
INDIKATOR KINERJA KONDISI AWAL 2013
2015 2016 2017 2018
Urusan Pertanian
No PROGRAM
MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI MELALUI PEMBINAAN EKONOMI KERAKYATAN YANG BERTUMPU PADA PERDAGANGAN DAN INDUSTRI YANG BERBASIS POTENSI PERTANIAN
KONDISI AKHIR 2018
SKPD PENANGGUNG
JAWAB
Dinas Pertanian Daerah
Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan
Peningkatan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura :
Lampiran 4.3
Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta)1 2 3 4 5 6 8 10 12 15 16
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN2014
INDIKATOR KINERJA KONDISI AWAL 2013
2015 2016 2017 2018
No PROGRAM KONDISI AKHIR 2018
SKPD PENANGGUNG
JAWAB
Tembakau 719 737 808 826 846 868 868,00 Nilam 3.311 2743,5 28143,75 2.893 2.990 3.033 3.033,00 Wijen 126 136 150 165 182 198 198,00
Kakao 806,05 814,98 752,65 768,36 806,05 814,98 814,98 Cengkeh 227,76 243,12 249,14 283,45 323,15 340,58 340,58 Kopi 702,14 708,12 713,7 717,03 721,07 734,19 734,19 Kelapa 1.292,33 1.297,26 1.295,88 1.298,43 1.310,75 1.132,24 1.132,24 Tebu 7.466,35 7.536,83 7.661,26 7.906,83 8.070,40 8.107,14 8.107,14 Tembakau 789,67 800,92 850,14 864,59 876,62 890,51 890,51 Nilam 5.880,00 5.900,00 5.925,00 5.965,00 5.980,00 5.946,35 5.946,35 Wijen 1.235,29 1.216,52 1.231,56 1.252,88 1.284,15 1.300,00 1.300,00
4 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
116,14 127,75 232,27 301,95 392,54
5 Peningkatan produksi peternakan (ton) 851,80 894,40 3.407,22 4.429,39 5.758,20
Daging 2.155,00 2.198 2.198 2.242 2.286 2.286 2.285,75 Telur 3.736,27 7.258 7.367 7.478 7.590 7.590 7.590,00 Susu 9,44 5,20 5,20 5,20 5,20 5,20 5,20
4 117,84 123,73 494,91 643,38 836,39
Ternak besar dan kecil (ekor)- sapi potong 169.539 172.930 176.389 176.469 179.917 183.515 183.515,00 - kambing 187.726 194.858 202.262 209.952 217.934 226.222 226.222,00 Ternak unggas 1.332.692 1.358.431 1.359.355 1.385.609 1.412.378 1.439.673 1.439.673,00
5 Produktivitas peternakan program IB : 622,16 653,27 1.244,32 1.617,62 2.102,90 - service per conception 1,04 kali 1,04 kali 1,04 kali 1,04 kali 1,04 kali 1,04 kali 1,04 kali - calving interval 1,4 bulan 1,4 bulan 1,4 bulan 1,4 bulan 1,4 bulan 1,4 bulan 1,4 bulan - conception rate (%) 94,95 96,03 96,33 96,63 96,93 97,23 1,4 bulan
6 234,60 246,33 469,19 609,95 792,93
1 Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan
Ketersediaan pangan utama (%) 3,28 3,37 254,18 3,51 266,89 3,66 508,36 3,69 660,87 3,70 859,13 3,70 Kantor Ketahanan Pangan Daerah
Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
Dinas Peternakan dan Perikanan Daerah
Urusan Ketahanan Pangan
Peningkatan produktivitas tanaman perkebunan (kg/ha)
Peningkatan populasi ternak :
Program peningkatan produksi hasil peternakan
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
Program peningkatan penerapan teknologi petemakan
Lampiran 4.3
Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta)1 2 3 4 5 6 8 10 12 15 16
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN2014
INDIKATOR KINERJA KONDISI AWAL 2013
2015 2016 2017 2018
No PROGRAM KONDISI AKHIR 2018
SKPD PENANGGUNG
JAWAB
Urusan Perikanan dan Kelautan
1 Program pengembangan budidaya perikanan
Produksi perikanan : 1.705,69 1.790,98 3.411,39 3.752,53 4.127,78 -
Hasil perikanan budidaya (ton) 9.650 10.945 11.821 12.531 13.158 13.812 13.812,00 2 Program pengembangan
sistem Penyuluhan perikananhasil perikanan non budidaya (ton)
655,76 678,31 126,33
712,20 145,28
747,80 252,66
785,10 277,93
824,30 305,72 824,30
3 Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
Cakupan bina kelompok budidaya perikanan (%)
75,00 80,00 111,45 85,00 128,17 90,00 222,90 95,00 245,19 100,00 269,71 100,00
Urusan Ketenagakerjaan
1. 497,33 522,19 994,65 1.094,12 1.203,53
2. 100,00% 100,00% 1.490,43 100,00% 1.564,95 100,00% 3.129,91 100,00% 3.442,90 100,00% 3.787,19 100,00%
3. 65,92 69,21 72,68 76,31 80,12
4. 100,00% 100,00% 46,55 100,00% 48,88 100,00% 51,32 100,00% 53,89 100,00% 56,59 100,00%
Urusan Koperasi dan UKM
1 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
Prosentase Koperasi aktif 32,39 45,96 53,22 47,09 55,88 48,00 58,67 49,05 61,60 97,94 64,69 97,94
2 Program Pengembangan Pembinaan Perkoperasian
205,59 215,87 226,66 238,00 249,90
3 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
Persentase Usaha Mikro Kecil 96,5 98,26 378,37 98,18 397,29 98,1 417,16 98,02 438,01 97,94 459,91 97,94
Program Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
159,60 167,58 175,96 184,76 194,00
4 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah
Persentase Usaha menengah 1,73 1,81 185,44 1,89 194,71 1,98 204,44 2,06 214,67 2,14 225,40 2,14
Persentase perusahaan yang menerapkan norma keselamatan dan kesehatan kerja
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Pertambangan dan Energi Daerah;
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
Dinas Peternakan dan Perikanan Daerah
Program Informasi, monitoring, perencanaan tenaga kerja.
Program Peningkatan Kesempatan KerjaProgram Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
Persentase kepatuhan perusahaanterhadap norma jamsostek
Lampiran 4.3
Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta)1 2 3 4 5 6 8 10 12 15 16
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN2014
INDIKATOR KINERJA KONDISI AWAL 2013
2015 2016 2017 2018
No PROGRAM KONDISI AKHIR 2018
SKPD PENANGGUNG
JAWAB
5 825,00 500,00 500,00 500,00 500,00
Urusan Penanaman Modal
1 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi PMDN (milyar rupiah)
138,56 140,66 84,88 143,48 89,13 146,35 93,58 149,27 98,26 152,27 103,17 152,27
2 Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
192,52 202,14 212,25 222,86 234,01
3 Program penyediaan layanan perijinan
Belum Tersedia
Belum Tersedia
100,24 tersedia 105,26 tersedia 110,52 tersedia 116,05 tersedia 121,85 tersedia
4 Program peningkatan pembinaan dan sosialisasi perijinan
44,00 44,00 46,20 46,20 48,51
5 Peningkatan kualitas SDM guna peningkatan pelayanan investasi
29,24 29,24 30,71 30,71 32,24
6 Peningkatan terwujudnya strategi antara usaha besar, usaha menengah dan usaha kecil
42,61 42,61 44,74 44,74 46,98
Urusan Pariwisata
1 Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
5,00 5,00 369,93 5,00 406,93 5,00 447,62 5,00 492,38 5,00 541,62 5,00
2 Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
1.202,44 1.322,69 1.454,96 1.600,45 1.760,50
3 Program Pengembangan Kemitraan
Jumlah peningkatan PAD dari sektor pariwisata (%)
37,91 41,70 35,57 45,87 39,13 50,46 43,04 55,50 47,35 61,05 52,08 61,05
Urusan Perdagangan
1 Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
1.128.013,14 1.184.413,80 13,92 1.243.634,49 15,31 1.305.816,21 16,84 1.371.107,02 18,53 1.439.662,37 20,38 1.439.662,37
2 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
33.466,51 22.713,16 32.984,47 33.282,92 33.610,98
3 Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan
Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal (%)
38,60 42,25 310,39 45,91 341,42 49,56 375,57 53,22 413,12 56,87 454,44 56,87
4 Program pengembangan pemasaran
42,43 46,67 51,34 56,48 62,12
5 Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan
81,78 83,82 352,54 85,92 387,79 88,06 426,57 90,27 469,22 92,52 516,15 92,52
Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Prosentase Peningkatan Jumlah Kunjungan Wisatawan (%)
meningkatnya Nilai ekspor daerah (USD)
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah
Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Daerah
Sistem informasi Pelayanan Perijinan Online
Program Pembinaan Ling-kungan Sosial (DBHC-HT)
Persentase penggu-naan uji ukur tim-bangan dan perleng-kapannya (UTTP) yang memenuhi ketentuan Tera (%)
Lampiran 4.3
Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta)1 2 3 4 5 6 8 10 12 15 16
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN2014
INDIKATOR KINERJA KONDISI AWAL 2013
2015 2016 2017 2018
No PROGRAM KONDISI AKHIR 2018
SKPD PENANGGUNG
JAWAB
Urusan Industri
1 Perkembangan IKM : 51,53 56,68 62,35 68,59 75,45 Jumlah unit 16.267 16.161 16.363 16.575 16.773 16.941 16.941 Tenaga kerja (orang) 59.800 61.594 63.442 65.345 67.305 69.324 69.324 Nilai investasi (Milyar) 85,23 89,44 93,96 97,72 101,63 105,69 106 nilai produksi (milyar) 4.461,72 4.873,81 5.117,50 5.322,20 5.535,09 5.756,49 5.756
2 21,76 23,93 26,33 28,96 31,86
3 Program Penataan Struktur Industri
70,50 77,55 85,31 93,84 103,22
4 Program Pengembangan sentra-sentra industri potensial
25,12 27,63 30,40 33,44 36,78
5 825,00 500,00 500,00 500,00 500,00
Urusan Ketransmigrasian
1. 100,00% 100,00% 230,60 100,00% 253,66 100,00% 279,03 100,00% 306,93 100,00% 337,62 100,00%
2. Program Transmigrasi Lokal 100,00% 100,00% 24,20 100,00% 26,62 100,00% 29,28 100,00% 32,21 100,00% 35,43 100,00%
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
Program Pembinaan Industri (DBHC-HT)
Persentase kerjasama antar daerah kawasan transmigrasi
Persentase calon transmigran yang diberangkatkan
Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Pertambangan dan Energi
Lampiran 4.4
M I S I 4
Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta)1 2 3 4 5 6 8 10 12 15 16
1 59,18 65,58 2.730,00 72,00 2.866,50 72,00 13.809,83 72,00 25.096,48 72,00 18.870,33 72,00
Kantor Lingkungan Hidup
2 Program Pembangunan,
Pemeliharaan Fasilitas
Umum
Persentase sampah perkotaan yang terangkut ke TPA (%)
65,75 72,87
178,69
80,00
196,56
80,00
216,22
80,00
237,84
80,00
261,63
80,00 Dinas Kehutanan
3 Program peningkatan SDM dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan SDA dan lingkungan hidup
Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal.(%)
15,00 17,00
397,38
19,00
437,11
21,00
480,83
23,00
528,91
25,00
555,35
25,00
4 Program percepatan pemulihan penanganan sumber daya air, kawasan kritis dan rawan bencana
Cakupan peng-hijauan wilayah rawan longsor dan Sumber Mata Air (%)
2,50 3,00
448,82
4,00
471,26
5,00
494,82
6,00
519,56
7,00
545,54
7,00
0,00 0,00 0,00 0,00 0,005 Program Pengendalian
Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Persentase peningkatan usaha/kegiatan yang menggunakan IPAL
7,05 12,00
503,86
19,00
554,25
27,00
609,67
36,00
670,64
41,00
737,70
41,00
6 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Persentase Ruang Terbuka Hijau Perkotaan
45,45 45,52 519,08
45,59 570,98
45,66 628,08
45,73 690,89
45,8759,98
45,80
7 Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
336,79 370,46 407,51 448,26 493,09
8 Program peningkatan sarana dan prasarana kebersihan
1.277,04 1.340,89 1.407,94 1478,34 1552,25
9 Pembinaan lingkungan sosial (DBHC HT) 151,84 170,00 175,00 185,00 200,00
10 Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Perkotaan
2014
DPU Cipta Karya dan Tata Ruang
2016
MENGOPTIMALKAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA ALAM DENGAN TETAP MENGEDEPANKAN ASPEK PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
Persentase luas cakupan pemuki-man perkotaan yang dilayani pe-ngangkutan sampah (%)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAANKONDISI
AKHIR 2018
SKPD PENANGGUNG
JAWABNo 2015
KONDISI AWAL 2013 2017 2018
INDIKATOR KINERJAPROGRAM
Program pengembangan
kinerja pengelolaan
persampahan
Lampiran 4.4
Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta)1 2 3 4 5 6 8 10 12 15 16
2014 2016CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN
KONDISI AKHIR 2018
SKPD PENANGGUNG
JAWABNo 2015
KONDISI AWAL 2013 2017 2018
INDIKATOR KINERJAPROGRAM
1 336,22 353,03 370,69 389,22 408,68
• Hutan rakyat 3000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 • Lahan Kering 0 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 Prosentase Luas Budidaya Tanaman di Bawah Tegakan
Di dalam Kawasan 2,49 5,55 10,99 14,79 15,54 16,11.000
Di luar Kawasan 2,75 2,95 3,4 3,86 4,31 4,76 1.000
2 7,92 9,2391 2072,12 10,3508 2175,72 11,4771 2284,51 12,6687 2398,74 13,732 2518,67
3 1.323 1.723 48,98 2.123 51,43 2.523 54,00 2.923 56,70 3.323 59,54 3.323,00
4 Program pembinaan dan penertiban industri hasil hutan
46,36 48,68 51,11 53,67 56,35
5 Program perencanaan dan pengembangan hutan
5,98 6,28 6,59 6,92 7,27
6
59,56 62,54 65,67 68,95 72,40
7 Program peningkatan kualitas SDM dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam
326,52 342,84 359,99 377,99 396,89
8 334,65 351,38 368,95 387,39 406,76
Program peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup
Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan
Program rehabilitasi hutan dan lahan (RHL)
Prosentase luas hutan yang direboisasi (%)
Prosentase LuasLahan Kritis yangDirehabilitasi
Dinas Kehutanan Daerah
Program pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
Urusan Kehutanan
Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
Jumlah produksi Kayu
Lampiran 4.4
Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta)1 2 3 4 5 6 8 10 12 15 16
2014 2016CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN
KONDISI AKHIR 2018
SKPD PENANGGUNG
JAWABNo 2015
KONDISI AWAL 2013 2017 2018
INDIKATOR KINERJAPROGRAM
1 86 87 43,84 90,00 46,04 94,00 48,34 97,00 50,76 100,00 53,29 100,00
2 48,20 40,30 157,76 33.33 165,65 23,81 173,93 19,05 182,63 14,28 191,76
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Pertambangan dan Energi DaerahMenurunnya
pertambangan tanpa ijin
Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan
Peningkatan penggunaan AT yang berijin
Lampiran 4.5
M I S I 5
Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta)
Urusan Pekerjaan Umum
1 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
Persentase pemenuhan kebutuhan jalan
47,38 47,92 60.000 47,92 70.000 48,60 80.000 49,29 98.000 49,97 97.038 49,97 Dinas PU Bina Marga Daerah
2 Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan
Persentase Jaringan Jalan dalam kondisi baik
81,41 81,61 24.000 81,61 24.000 81,86 34.000 82,11 49.800 82,35 53.495 82,35
3 Program inspeksi kondisi Jalan dan Jembatan
200 260 338 439 571
4 Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan
Persentase pemenuhan kebutuhan jembatan
81,3 81,61 1.000 81,61 1.200 81,86 1.440 82,11 1.728 2.074
5 Program pembangunan Talud, Turap, Bronjong
Persentase jembatan dalam kondisi baik
64,99 65,67 1.500 67,41 1.600 67,41 1.700 68,27 1.800 69,12 1.900 69,12
6 Program Rehabilitasi Talud, Turap, Bronjong 1.000 1.100 1.200 1.300 1.400
1 Persentase panjang jaringan irigasi kondisi baik
70,00 56,00 20.000 58,00 20.000 60,00 24.000 63,00 28.800 65,00 34.560 65,00 Dinas PU Pengairan Daerah
2 Persentase kelompok HIPPA yang aktif
70,00 74,00 1.310 75,00 1.376 76,00 1.444 77,00 1.517 78,00 1.593 78,00
3 Rasio ketersediaan air irigasi 70,00 72,00 20.000 74,00 100.000 76,00 150.000 78,00 100.000 80,00 100.000 80,00
URUSAN PERUMAHAN1 Program Lingkungan Sehat
PerumahanPersentase penduduk perkotaan dan pede-saan mendapatkan pe-layanan air bersih dengan sistem perpipaan
10,87 11,68 30.000 12,57 30.000 13,45 36.000 14,32 43.200 15,19 51.840 15,19 Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang
2 Program Pemberdayaan komunitas Perumahan
Persentase rumah layak huni 21,44 21,60 1.056 21,77 1.109 21,93 1.165 22,09 1.223 22,25 1.284 22,25
3 Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran
304 319 335 352 370
4 Program pembangunan infrastruktur perdesaaan
5.616 5.897 6.192 6.501 6.826
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN
Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Program pengembangan, pengelolaan dan konservasi sungai, danau dan sumber daya air lainnyaProgram pengendalian banjir
PROGRAM INDIKATOR KINERJAKONDISI
AWAL 2013NO
MENINGKATKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SEBAGAI SALAH SATU PENOPANG PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PEMERATAAN HASIL-HASIL PEMBANGUNAN.MASYARAKAT
SKPD PENANGGUNGJA
WAB2014 2015 2016 2017 2018
KONDISI AKHIR
2018
Lampiran 4.5
Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAANPROGRAM INDIKATOR KINERJA
KONDISI AWAL 2013
NOSKPD
PENANGGUNGJAWAB
2014 2015 2016 2017 2018KONDISI AKHIR
2018
5 Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP)
Persentase ketersediaan drainase lingkungan
66,12 69,01 268 71,87 281 74,69 295 77,48 310 80,24 326 80,24
6 Program Pembangunan, Pemeliharaan Fasilitas Umum
Persentase pemenuhan kebutuhan jalan lingkungan
71,18 72,24 2.760 73,63 2.775 74,85 7.500 76,08 9.750 77,30 12.675 77,30
7 Program Rehabilitasi, Revitalisasi dan Refungsionalisasi Bangunan dan Gedung Pemerintah
Persentase tercapainya pengelolaan dan pembangunan Bangunan Gedung Negara
35,29 29,41 2.196 29,41 2.305 29,41 11.527 29,41 14.985 29,41 2.592 29,41
8 Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHC-HT)
URUSAN PERHUBUNGAN
1 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
Persentase Pemasangan Rambu-rambu
486 510 535 562 1 590 Dinas Perhubun
gan, K ika. APILL 0 11,11 33,33 55,55 77,77 100,00 100,00
b. Flash Light 17,39 39,13 60,87 82,61 100,00 100,00c. Rambu 15,15 36,36 57,57 78,78 100,00 100,00
Persentase pemenuhan prasarana lalu lintasd. Halte 0 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00e Guardrail 0 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 100,00f. Marka jalan 0 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 100,00g. Delineator 0 17,24 37,93 58,62 79,31 100,00 100,00h. Paku jalan 0 11,11 33,33 55,55 77,77 100,00 100,00i. Terminal 0 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00j. Cermin tikungan 0 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 100,00
2 Program peningkatan pelayanan angkutan
Persentase sarana angkutan yang laik jalan
100 100 524 100 550 100 577 100 606 100 636 100
3 Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas
886 930 977 1.025 1.077
4 Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor
208 218 229 241 253
5 Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas
64 68 71 74 78
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Daerah
Lampiran 4.6
M I S I 6 :
Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta)
Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
1. 46 57 110,01 60 115,51 60 121,28 60 127,34 62 133,71 62
2 100 100 15,68 100 16,46 100 17,28 100 18,15 100 19,06 100
3 Program pemeliharaan keamanan dan ketertiban umum
Cakupan Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten Nganjuk
70 70 139,62 70 146,60 70 153,93 70 161,62 70 169,70 70
4 Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat)
50,26 100 52,77 55,41 58,18 61,09
5 Program pengembangan wawasan kebangsaan
Persentase forum antar umat beragama yang difasilitasi
100 100 96,29 100 101,10 100 106,16 100 111,47 100 117,04 100 Kantor Kesbangpolinmas Daerah
6 280,41 294,43 309,15 324,61 340,84
7 574,96 78,71 82,64 86,77 91,11
8 Kegiatan keagamaan yang difasilitasi
100 100 407,47 100 427,85 100 449,24 100 471,70 100 495,28 100
9 Program fasilitasi kegiatan keagamaan dan peningkatan sarana dan prasarana ibadah
6,77 7,11 7,46 7,84 8,23
10 Program pelayanan bantuan kegiatan keagamaan dan pendidikan keagamaan non formal
1.161,53 1.219,61 1.280,59 1.344,62 1.411,85
MENGEMBANGKAN POLA KEHIDUPAN DAN HUBUNGAN MASYARAKAT YANG ADIL, BERMARTABAT, TERTIB DAN TENTRAM
PROGRAM INDIKATOR KINERJAKONDISI
AWAL 2013
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAANKONDISI
AKHIR 2018
Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
Operasi penegakan peraturan daerah
Program pemeliharaan kantramtibmas dan pencegahan tindak kriminal
Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten
SKPD PENANGGUNGJAWAB
2014 2015 2016 2017 2018NO
Kantor Satpol PP
Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan
Program pendidikan politik masyarakat
Program Pembinaan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
Lampiran 4.6
Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta)
PROGRAM INDIKATOR KINERJAKONDISI
AWAL 2013
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAANKONDISI
AKHIR 2018
SKPD PENANGGUNGJAWAB
2014 2015 2016 2017 2018NO
11 Program peningkatan pelayanan bagi calon jamaah haji
183,86 193,05 202,70 212,84 223,48
100 100 221,31 100 232,38 100 244,00 100 256,20 100 269,01 10012
13 100 100 500,00 100 100,00 100 500,00 100 650,00 100 845,00 100
14 Program Penanganan Pasca Bencana Alam
38,05 39,95 41,95 44,05 46,25
Cakupan pelayanan penanggulangan bencana alam
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Program Kesiapsiagaan dan Pencegahan Bencana Alam
Persentase kelengkapan sarana dan prasarana penaggulangan bencana alam dan kebakaran
Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
top related