hubungan hukum termodinamika 1 dengan global warming
Post on 10-Jun-2015
2.203 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
ANTARA HUKUM I TERMODINAMIKA DAN GLOBAL WARMING
Climate change dan global warming adalah dua hal yang seringkali kita dengar
akhir-akhir ini baik di televise, surat kabar, majalah, radio, bahkan dalam percakapan
sehari-hari. Apa sih sebenarnya Global Warming??? Dan apa juga yang dimaksud dengan
climate change atau perubahan iklim ? Lalu bagaimana kaitannya dengan hukum I
termodinamika ? Simaklah artikel berikut.
Seperti yang kita ketahui bahwa hukum I termodinamika adalah bentuk lain dari
hukum kekekalan energi yang menyatakan bahwa untuk setiap proses jika kalor / energi(Q)
diberikan kepada sistem dan sistem melakukan usaha (W) maka akan terjadi perubahan
energi dalam.
Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :
U = Q – W
Atau dalam kaitannyadapat dinyatakan bahwa :
1. manusia yang hidup di bumi berperan sebagai sistem.
2. faktor-faktor yang meyebabkan terjadinya global warming berperan sebagai kalor
yang diterima ( Q )
3. kegiatan atau usaha manusia yang turut mempercepat terjadinya global warming
berperan sebagai usaha atau kerja ( W )
4. dampak atau hasil yang dirasakan akibat global warming bagi manusia berperan
sebagai perubahan energi dalam ( U )
Global warming ( pemanasan global ) adalah meningkatnya suhu rata-rata
permukaan bumi akibat peningkatan jumlah emisi gas rumah kaca di atmosfer. Jenis gas
rumah kaca yang memberikan sumbangan besar bagi emisi gas rumah kaca adalah CO2
( karbon dioksida ), CH4 ( metana ), dan dinitro oksida ( N2O ) yang sebagian besar
dihasilkan dari hasil pembakaran bahan bakar fosil ( minyak bumi dan batu bara ) di sector
energi dan transportasi, penggundulan hutan dan pertanian. Sejak manusia menciptakan
Revolusi Industri di tahun 1750 sudah mulai terjadi perubahan. Gas CO2 menjadi sebanyak
379 ppm pada tahun 2005. Padahal sejak zaman es sampai Revolusi Industri ( kira-kira
sekitar 10.000 tahun ) gas CO2 di bumi hanya 280 ppm. Gas itu bertambah sangat cepat
hanya dalam waktu 250 tahun. Kelebihan CO2 menyebabkan meningkatnya efek rumah
kaca sehingga atmosfer bumi menyerap banyak energi infa merah dan bumi menjadi panas.
Usaha atau kegiatan kita yang tidak ramah lingkungan membuat karbon dioksida
makin menumpuk di udara, seperti :
1. menebang pohon-pohon dengan alasan yang tidak jelas lalu membakarnya.
2. pergi ke tempat yang dekat dengan mengendarai mobil atau motor. Padahal,
kendaraan adalah penyumbang terbesar CO2. knalpotnya menyemburkan berton-ton
CO2 ke udara dan separuhnya menagndung racun yang membahayakan tubuh kita.
3. pemakaian listrik yang berlebihan. Semakin banyak orang memakai listrik,
pembangkit listrik akan bekerja semakin keras sehingga memerlukan banyak bahan
baker pula. Akibatnya, polusi yang dihasilkan pembangkit listrik semakin besar.
4. membuang sampah semabarangan.
5. tidak menyiapkan tas belanjaan dari rumah dan menerima bila belanjaan kita
ditaruh dalam plastic.
6. menolak tugas menyiram dan memberi pupuk tanaman di kebun.
Dan masih banyak lagi aktivitas kita yang dapat membantu mempercepat terjadinya Global
warming.
Apabila banyak orang yang tidak peduli dengan Global Warming dan masih
banyak orang-orang yang masih banyak melakukan aktivitas-aktivitas yang
membahayakan bumi, akan banyak terjaid akibat seperti berikut :
1. melelehnya es di kutub
Pada tahun 2000, luas es masih 7 juta km2. namun pada saat ini, luasnya hanya
tinggal 5,3 juta km2. akhir maret lalu, gunung es Antartika di kutub selatan retak sampai
lepas dan jatuh. Ini terjadi karena es tak kuat menahan suhu bumi yang semakin panas.
Pegunungan Alpens yang tadinya sebagian besar diselubungi salju mengalami
kemerosotan deposit salju yang parah. Masih banyak lagi gunung-gunung yang harus rela
ditinggalkan oleh salju yang telah lama dimiliki, seperti gunung tertinggi di Afrika,
Kilimanjaro, Pegunungan Andes yang dikenal sebagai salah satu surga salju di dunia, dan
Puncak Jaya di Papua.
2. permukaan laut tambah tinggi
akibat selanjutnya, es yang mencair akan mengalir ke laut sehingga air laut makin
banyak. Dalam 100 tahun ini saja, tinggi air laut di seluruh dunia naik 10 sampai 25 cm.
kalau global warming terus beralngsung, permukaan laut akan semakin tinggi. Jika
permukaan laut semakin tinggi, akibatnya pelabuhan, tambak ikan, dan tempat wisata
sekitar pantai bisa hancur.
3. suhu semakin panas
selama global warming terjadi kenaikan suhu. Kenaikan sebesar 1o C dalam waktu
100 atau 200 tahun sudah termasuk pemanasan global. Ilmuwan mencatat hanya dalam
waktu 100 tahun ( tahun 1906-2006), suhu planet bumi sudah naik 0,74o C . padahal,
selama zaman es sampai Revolusi Industri, suhu planet bumi hanya naik 5o C dalam waktu
10.000 tahun.
4. sering terjadi hujan dan badai
karena suhu meningkat, air tanah akan lebih cepat menguap. Akibatnya, banyak
daerah kekeringan, angina bertiup lebih kencang, badai pun lebih kencang apalagi topan
badai akan makin kuat. Kalau sudah begitu, perubahan cuaca dan musim akan sangat tidak
terduga.
5. padang gurun akan makin luas
tanah-tanah menjadi kering bahkan tumbuhan pun tak bisa hidup lagi. Perlahan-
lahan padang gurun pun makin bertambah luasnya.
6. penyakit berjangkit
udara panas dan kotor pasti akan meningkatkan polusi udara. Polusi udara juga
akan membuat kualitas air, makanan, minuman, dan udara buruk sehingga kita bisa kurang
gizi dan gampang terkena penyakit.
Sinar matahari yang terik membuat kulit kita menjadi rentan terhadap kanker dan nyamuk-
nyamuk malaria lebih mudah berkembang biak pada suhu lembap dan panas.
Kalau semua itu terjadi, artinya bumi benar-benar gawat. Wah…kita sebagai
makhluk Tuhan harus benar-benar aktif untuk mengobati penyakit parah ini dengan cara :
1. meminimalisir penggunaan plastic.
2. hemat listrik.
3. memilih produk yang ramah lingkungan.
4. meminimalisir penggunaan kendaraan.
5. menanam pohon dan memeliharanya.
6. melakukan daur ulang.
7. jangan membuang sampah sembarangan.
Dan masih banyak lagi cara-cara yang lain yang harus kita ketahui dan kita terapkan…
So…..
Keep Our Earth….
Okay ^-^…..
top related