hipertensi dalam kehamilan ppt

Post on 29-Oct-2015

1.326 Views

Category:

Documents

61 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Hipertensi dalam kehamilan

Disusun oleh :Riskawati iskandar 1110221011

Pembimbing :Dr.Yuyun lisnawati, SpOG(K)

Ilustrasi kasus

Patient Identity :• Nama :NY. DP• umur : 35 tahun• Alamat : bekasi• pekerjaan :ibu rumah tangga• Status pernikahan : menikah• agama : potestan• Ras : jawa • No. CM : 13778345

Keuhan utama

Rujukan dari bidan karena tekanan darah tinggi sejak 12 jam SMRSRPS

Pasien mengaku hamil 9 bulan. HPHT : 24 desember 2012. TP : 31 september 2012. ANC di bidan sejak 3 bulan kehamilan, teratur, USG (+) 2 hari SMRS dikatakan janin dalam keadaan baik. Gerak janin aktif (+). Mules2(+), keluar air-air (-), lendir darah (-). Riwayat tekanan darah tinggi sebelumnya (-), sakit kepala (-), pandangan kabur (-), nyeri ulu hati (-), mual (+), muntah (-)RPD

Ht (-), dm (-), penyakit jantung (-), asma(-), alergi (-)

Riwayat obstetri

G1POAO

Pemeriksaan fisik

TTV: TD 180/100 mmHg HR 96 x.m R : 18 x/m T 36,7General State: wnl

Status obstetri :TFU 33 cm, presentasi kepala, puki, 0 4/5, TBJ : 3100 gram, HIS (-), DJJ : 136 dpmI : V/U tenangIo : portio licin, ostium terbuka, fl (-), flx (-), ket (+), ps 3, kepala HI-II

US & LabUSG :. JPKTH, puki, gerak janin aktif, BPD : 9.4 cm/ HC 31.27/ AC 35.31/ FL 7.38/ TBJ 3524/ ICA 8 , plasenta corpus posterior.Lab :Leukosit : 12.680 ribu/mm3Hb : 13, 9 g/dlHematokrit : 40Trombosit : 349.000 ribu/mm3BT/CT : 3’/6’AST/ALT : 32/22 U/Lcr : 1,3 mg/dLAsam urat : 8,3 mg/DLLDH : 220 U/LProtein urin : +2

DiagnosisG1 Hamil 38 minggu JPKTH, PEB, belum inpartuPlansDx/ obs TTV, HIS, DJJ/jam, suhu/4 jamObs perburukan PEBCek DPL, UL, GDS, BT/CT, UR/CR, SGOT/SGPT, LDH, albumin, asam uratCTG, USG-rth/ bila CTG reasurring rencana awal terminasi kehamilan dgn partus pervaginamInduksi pematangan serviks dgn misoprostol 25 mcq/6 jamBila perburukan PEB dan CTG non reassuring SC CITO

• Tatalaksana PEB :- MgSO4 (40%) bolus 4 gr (IV) lanjut dengan maintanance 1 gr/jam- Nifedipin 4x 10 mg p.o - natrium diclofenac 3 x 600 mg p.o-Vitamin C 2x 400 mg IV-- elevasi kepala 30˚-Balance seimbang

• Setelah pemberian misoprostol ke IV, tidak terjadi pematangan seviks, tekanan darah pasien masih tinggi 170/80 mmHg, dan pasien merupakan primigravida tua SC CITO

• Lahir bayi perempuan, BL 3700 gram, PB 50 cm, AS 8/9 , air ketuban jernih jumlah cukup.

Hipertensi dalam kehamilan

hipertensi yang dipicu oleh kehamilan (pregnancy induced hypertension),

menekankan hubungan sebab akibat antara kehamilan dan suatu bentuk unik hipertensi yang bermanifestasi

pada wanita hanya selama reproduksi.

Di indonesia eklampsia, di samping perdarahan

dan infeksi, masih merupakan sebab utama kematian ibu, dan sebab kematian perinatal yang

tinggi.

Penting diagnosis dini preeklampsia, serta

penanganannya perlu segera dilaksanakan untuk menurunkan angka kematian ibu

dan anak.

American comunittee on maternal welfare merumuskan batasan hipertensi pada wanita hamil sebagai berikut:

Peningkatan tekanan darah di atas 30/20 mmHg, dari nilai sebelum hamil/nilai trisemester pertama.

Nilai tekanan darah absolut lebih dari 140/90 mmHg pada setiap stadium kehamilan.

Insiden : 146.320 wanita atau 3,7 persen di antara semua kehamilan

yang berakhir dengan kelahiran hidup. Eklampsia didiagnosis pada

12.345 diantaranya.

Faktor resiko : 1. Usia : Hipertensi Gestasional sering terjadi pada pasien nulipara dan usia “tua”2. Kehamilan multipel/kembar 4. Riwayat hipertensi kronik5. Riwayat keluarga pernah preeklampsia/eklampsia.6. Obesitas7. Ras : sering terjadi pada etnis Amerika- Afrika8. Predisposisi genetik 9. Faktor lingkungan : kebiasaan hidup

etiologi

• Mereka yang terpapar pada villi chorialis untuk pertama kalinya ( pada nulipara )

• Mereka yang terpapar dengan villi chorialis yang berlimpah ( pada kehamilan kembar atau mola )

Mereka yang sudah menderita penyakit sebelum kehamilan (Penyakit ginjal menahun, penyakit renovaskular, Penyakit endokrin (tiroid, ovarium, adrenal), Feokromositoma)

• Penderita dengan predisposisi genetik hipertensi .

klasifikasi

Pre Eklampsia

super imposed

pada Hipertensi

Kronis

Hipertensi gestasionalpreeklampsia

eklampsia

Hipertensi gestasional

•TD 140/90 mmHg •Proteinuria (-)•TD normal kembali < 12 mg PP•Diagnosis akhir hanya dpt dibuat PP•Dpt memiliki tanda2 gejala preeklampsia

preeklampsia•Kriteria min•TD 140/90 mmHg , usia kehamilan > 20 mg•Proteinuria 300 mg/24 jam atau +1 dipstick•Preeklampsia berat•TD 160/110 mmH•Proteinuria > +2 dipstick•Serum kreatinin > 1,2 mg/Dl•Trombositopenia < 100.000/mm3•Peningkatan AST – ALT•LDH meningkat•Sakit kepala, pandangan kabur, nyeri epigasrium, •Oliguria < 400 mm/24 jam•sianosis

eklampsia•Kejang yg tdk dpt dikaitkan dengan penyebab lain pd wanita dgn preeklampsia•Gejala PE

Superimposed preeklampsia

•Proteinuria “ new onset” > 300 mg/24 jam dgn hipertensi tp tdk ada/ tanpa proteinuria sblm usia 20 mg kehamilan•Peningkatan mendadak proteinuria dan TD, trombosit < 100.000/mm3 pd wanita dengan hipertensi dan proteinuria sblm usia kehamilan 20 mg

Hipertensi kronik

•TD ≥ 140/90 mmHg sblm kehamilan atau di diagnosis < 20 mg kehamilan, tidak disebebkan o/ penyakit gestasional trofoblas•Hipertensi pertama kali didiagnosis setelah usia kehamilan 20 mg dan persisten setelah 12 mg pp

Derajat preeklampsiakelainan Ringan berat

Tekanan darah diastolik < 110 mmHg ≥ 110 mmHgTekanan darah sistolik < 160 mmHg ≥ 160 mmHgProteinuria ≤ +2 ≥ +3Sakit kepala - +Penglihatan kabur - +Nyeri epigastrium - +Oliguria - +Kejang (eklampsia) - +Serum kreatinin Normal MeningkatTrombositopenia - +Peningkatan serum transaminase

Minimal Jelas meningkat

Fetal-growth restriction - JelasEdema paru - +

patogenesis

• Vasospasme• Aktivasi sel endotel

- perubahan morfologi endotel kapiler glomerulus- peningkatan permeabilitas kapiler- peningkatan kadar bahan bahan yang terkait dgn aktivasi ( trombosit, endothelin)

patofisiologi

• Teori kelainan vaskularisasi plasenta• Teori iskemia plasenta, radikal bebas, dan

disfungsi endotel• Teori intoleransi imunologik antara ibu dan

janin• Teori adaptasi kardiovaskular genetik• Teori defisiensi gizi• Teori inflamasi

INVASI TROFOBLAST ABNORMAL

Perubahan dini pada PE : • Kerusakan endothelium. • Insudasi bahan dalam plasma kedalam dinding

pembuluh darah. • Proliferasi sel miointima dan nekrosis bagian

medial.

patologi

1) Sistem kardiovaskular- peningkatan after load jantung- aktivasi endotel ekstravasasi kedlm ruang ekstraseluler terutama ke dlm paru

• Perubahan hemodinamik - pd HG : curah jantung tetap tinggi- Pd PE : penurunan curah jantung dan kenaikan tahanan

perifer• Volume darah : hemokonsentrasi akibat vasokonstriksi

generalisata, disfungsi endotel dgn meningkatnya permeabilitas kapiler

2. Darah dan pembekuan darah- trombositopenia akibat aktivasi platetlet, agregasi platelet, konsumsi meningkat

3. Volume hemostasis - peningkatan cairan dan elektrolit, manifestasi peningkatan

cairan ekstraselular berupa edema akibat cedera endotel4. Ginjal

- proteinuria- albuminuria

5. Hepar6.Otak7. Kebutaan 8. Perfusi ueroplasenta

penanganan

• Preeklampsia ringan- nilai ulang tekanan darah setiap 15 menit (saat diantara kontraksi atau meneran)- baringkan miring kiri, cukup istirahat- bila gejala bertambah berat tatalaksana PEB

• Preeklampsia berat- Baringkan miring kiri- Pasang infus menggunakan jarum diameter besar (16/18) dan

berikan RL atau NS 125 cc/jam- Berikan MGSO4 (40%) dosis awal 4 g MgSO4 iv selama 15 menit

dengan kecepatan 1 g/mnt dosis pemeliharaan infus 6 gr MgSO4 dalam 500 cc RL 1 g/jam.

- Nifedipin 4x 10 mg p.o - Natrium diclofenac 3 x 600 mg p.o- Vitamin C 2x 400 mg IV- elevasi kepala 30˚-Balance seimbang

• Eklampsia- suportif u/stabilitas fungsi vital CAB- pasang alat penekan lidah- berikan oksigen oksigen- miringkan tubuh ke kiri- injeksi MGSO4- dirawat di kamar isolasi cukup terang, tidak di kamar gelap

MgSO4

• Antikonvulsan yang efektif tanpa penekanan pada SSP ibu dan janin

• Dosis untuk PEB berat sama dengan untuk eklampsia

• Berikan 24 jam pasca persalinan• Tidak di maksudkan untuk menurunkan

tekanan darah• Eksresi melalui ginjal

MgSO4

• Syarat pemberian MgSO4 :- refleks patella positif kuat- respirasi > 16 x/mnt- diuresis > 30 cc/jam

• Antidotum MgSO4 :ca glukonas 10% 10 cc IV ( pemberian dlm 3 menit)

MgSO4Syarat

pemberian MgSo4

• refleks patella positif kuat• respirasi > 16 x/mnt• diuresis > 30 cc/jam• Tersedia antidotum• Hematuria (-)

Antidotum MgSO4

• ca glukonas 10% 10 cc IV ( pemberian dlm 3 menit)

Stop pemberian

MgSO4

•Ada tanda intoksikasi•12-24 jam postpartum•6 jam tensi normal

antihipertensi

• Antihipertensi lini pertama- nifedipin. Dosis 0,25 mg p.o, di ulang setelah 30 mnt, maks 120 mg dlm 24 jam

• Antihipetensi lini kedua- sodium nitroprusside : 0,25 mg µg iv/kg/menit, infus ditingkatkan 0,25 µg iv/kg/5 menit

prognosis

• Bila penderita tidak terlambat dalam pemberian pengobatan, maka prognosis ny baik

• Kematian maternal akibat PE atau E umumnya disebabkan oleh :- cerebral hemorrage- pneumonia aspirasi- hipoksiak enselopati- tromboemboli- ruptura hepar- gagal ginjal

Pembahasan

Pasien datang dirujuk dari bidan karena tekanan darah tinggi (200/110)

HPHT : 24 des 2011. TP : 31 sep 2012. uk : 38 minggu.mules(-), keluar air2(-), lendir darah (-) Pasien mengeluh mual (+)

pemeriksaan fisik. Tekanan darah : 180/100 mmHg. N : 96x/mnt Pasien

tidak pernah mengalami penyakit hipertensi . Edema (+)

Px lab : proteinuria +2

• Dari hasil pemeriksaan pasien mengalami PEB, dan dilakukan tatalaksana PEB :- MgSO4 bolus 4 gr maintanance 1 gr/jam- nifedipine 4 x 10 mg p.o- NAC 3 x 600 mg- Vit C 2 x 400 mg (IV)

• Pasien di dagnosis G1 Hamil 38 minggu, JPKTH,PEB, blm inpartu

top related