herman prasetyo laporan
Post on 25-Oct-2015
118 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Klimatologi Ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk atau perilaku cuaca serta
unsur-unsur atmosfer baik dalam jangka panjang. Iklim dan cuaca juga memiliki unsur –
unsur yaitu ( radiasi surya,suhu udara, kelembaban udara, tekanan udara, kecepatan dan arah
angin, awan, presipitasi, evaporasi / evapotranspirasi ) unsur – unsur tersebut dapat di ukur
atau di tentukan nilainya dengan menggunakan alat – alat yang khusus.
Alat pengukur radias surya, suhu udara, kelembaban udara, tekanan udara, kecepatan dan
arah angin, awan, presipitasi, evaporasi / evapotranspirasi tidak boleh digunakan secara
sembarang, Penggunaan alat-alat tersebut harus sesuai dengan aturan yang telah dituangkan
kedalam buku petunjuk demi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Serta dapat
mempermudah kita untuk mengetahui perbedaan-perbedaan yang ada pada tiap tahunnya dan
dapat mempermudah untuk melakukan suatu kegiatan seperti menanam suatu tanaman.
Pentingnya untuk kita mengetahui cara menggunakan alat-alat untuk mengukur curah
hujan, lamanya penyinaran, kecepatan dan arah angin, kelembaban nisbi udara, radiasi
matahari yang berupa unsur dalam klimatologi adalah untuk mendapatkan ke akuratan data
yang akan di gunakan dalam menentukan iklim di sebuah kawasan hal itu dapat mengurangi
kekeliruan dalam pengambilan data untuk menentukan dan mengklasifikasikan iklim di suatu
daerah sehingga mendapatkan hasil yang baik.
Hasil yang diperoleh tersebut dicatat dan dihitung dengan menggunakan rumus-
rumus yang telah ada. Karena itu rumus juga sangat berperan penting dalam menentukan hasil
yang lebih baik. Dengan adanya peratikum ini kita dilatih untuk mempraktikan penggunaan
alat-alat dengan baik dan benar serta cara perhitungan data-data agar dapat langsung
dimanfaatkan di lapangan untuk mendapatkan kesimpulan tentang tanaman yang dapat
tumbuh.
2
1.2 Tujuan praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Untuk mengetahui alat-alat yang digunakan untuk mengukur lamanya penyinaran
matahari, suhu udara, kelembaban nisbi, curah hujan dan arah angin kecepatan angin.
2. Untuk mengetahui bagian-bagian alat yang digunakan untuk mengukur lamanya
penyinaran matahari, suhu udara, kelembaban nisbi, curah hujan dan arah angin.
3. Untuk mengetahui fungsi masing-masing alat pengukuran lamanya penyinaran
matahari, suhu udara, kelembaban nisbi, curah hujan dan arah angin.
3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Meteorology merupakan ilmu yang mempelajari atmosfer, khususnya bagian bawah
yang mana gejala cuaca dan iklim terjadi (prawirowardoyo, 1996).
Menurut petterssen (1958) meteorology merupakan studi tentang proses dan keadaan
atmosfer.
Klimatlogi seperti halnya meteorologi, lebih menitik beratkan pada proses atmosfer,
sedangkan klimatologi lebih memusatkan pada hasil proses atmosfer (tjasjono, 1999).
Ada beberapa unsur yang mempengaruhi iklim.
Pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat rentan terhadap perubahan iklim
yang berdampak pada produktivitas tanaman dan pendapatan petani. Menyikapi terhadap
situasi perubahan cuaca dan iklim yang sekarang terjadi, perlu kiranya kita mengenal dan
memahami beberapa nama alat yang berfungsi sebagai alat deteksi unsur-unsur cuaca dan
iklim. Iklim adalah sintesis, kesimpulan atau statistik cuaca jangka panjang. Menurut
Organisasi Meteorologi Sedunia (World Meteorogical Organization/WMO) waktu yang ideal
untuk pengumpulan data iklim dari data cuaca adalah 30 tahun atau lebih. Cuaca adalah
kondisi sesaat dari fisika amosfer. Jadi, unsur-unsur iklim dan cuaca adalah sama. Unsur‐
unsur iklim dan satuannya adalah sebagai berikut:
1. Radiasi surya meliputi:
• intensitas radiasi (kal/cm2/menit , W/m2)
• intensitas cahaya/PAR (foot candle, lux, lumen)
• lama penyinaran (jam/hari, %)
• panjang hari (jam/hari).
2. Suhu udara dan suhu tanah (°C) : maksimum, minimum dan rata‐rata.
3. Kelembapan udara nisbi (%) : maksimum, minimum, rata‐rata.
4. Tekanan udara (mb) : maksimum, minimum, rata‐rata.
5. Angin :
4
• kecepatan angin (knot atau mil laut/jam, km/jam, m/detik)
• arah angin (derajat arah)
6. Presipitasi :
• curah hujan (mm)
• hari hujan (hari)
• salju (mm)
• embun (mm)
7. Penguapan (mm) :
• Evaporasi permukaan air (Eo)
• Evapotranspirasi (ET)
• Evapotranspirasi Potensial (ETP)
Di antara unsur iklim tersebut, tekanan udara dan arah angin kurang erat hubungannya
dengan tanaman. Berikut nama dan fungsi alat deteksi unsur‐unsur cuaca dan iklim
5
BAB III. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari minggu tanggal 9 juni 2013 di
laboratorium ilmu tanah dan hari kamis tanggal 13 juni 2013 di BMKG Kediri,
Lombok Barat.
3.2 Alat dan Bahan
Alat
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain: Termometer
Bola Basah dan Bola Kering thermometer max-min, dan Termohigrograf mini, sunshine
recorder tipe Jordan dan tipe Campbell stokes, penakar hujan tipe hellman, penakar
hujan observasi, open pen evaporimeter, anemometer, open pan evaporimeter,
thermometer apung, sangkar meteorologi, cup counter, anemometer, thermometer tanah.
3.3 Prosedur Kerja
1. Diperlihatkan alat-alat praktikum.
2. Dijelaskan bagian-bagian nya.
3. Dijelaskan cara pemasangannya.
4. Dijelaskan pula fungsi dari alat-alat tersebut.
5. Dipotret alat-alat praktikum
6
BAB IV. HASIL DAN PENGAMATAN
4.1 Gambar dan keterangan alat
4.1.1 Alat penakar hujan
4.1.1.1 Tipe observatorium
keterangan gambar:
1. corong
2. Bak penampungan air hujan
3. Keran
4. Kaki yang berbentuk tabung silinder
Cara kerja: Berfungsi untuk mengukur jumlah curah hujan. Alat ini dipasang diatas tonggak
kayu yang dibeton dengan ketinggian 120 cm dari permukaan tanah sampai mulut corong
penaka r, luas penampang corong yaitu 100 cm2 dengan kapasitas menampung curah hujan ±
5 liter, dan ditengah corong penakar dipasang kran. Jumlah curah hujan yang tertampung akan
dituangkan melalui kran dan ditakar dengan gelas ukur yang berskala sampai dengan 20 mm.
Waktu pengamatan :pengamatan dilakukan jam 07.00 WS dengan membukakran dan
menampung air hujan dalam gelas penakar kemudian dibaca skala yang menunjukkan jumlah
curah hujan yang terjadi selama 24 jam.
1
2
3
4
7
4.1.1.2 Gambar alat penakar hujan Tipe hellman
Keterangan gambar:
Penakar hujan hellman
1. Bibir corong
2. Lebar corong
3. Atap
4. Silinder jam tempat meletakan kertas pias
5. Pembuangan air
6. Tangki pelampung
7. Pintu penakar hujan
8. Selang gelas
9. Tempat kunci atau gembok
10. Panic pengumpul air bervolume
11. Kaki
Cara Kerja Alat
1
7
3
2
9
4
5
6
8
10
11
8
Jika hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian terkumpul dalam tabung
tempat pelampung. Air hujan ini menyebabkan pelampung serta tangkainya terangkat atau
naik keatas. Pada tangkai pelampung terdapat tongkat pena yang gerakannya selalu
mengikuti tangkai pelampung gerakan pena di catat pada pias yang ditakkan/di gulung pada
silinder jam yang dapat berputar dengan bantuan tenaga per.
Jika air dalam tabung hampir penuh (dapat dilihat pada lengkugan selang gelas), Pena
akan mencapai tempat teratas pada pias. Setelah air mencapai atau melewati puncak
lengkungan selang gelas, maka berdasarkan system siphon otomatis (system selang air),
airtalam tabung akan keluar sampai ketinggian ujung selang dalam tabung. Bersamaan dengan
keluarnya air, tangki pelampung dan pena turun dan pencatatanya pada pias merupakan garis
lurus vertical. Jika hujan masih terus- menerus turun , maka pelampung akan naik kembali
seperti di atas. Dengan demikian jumlah curah hujan dapat dihitung atau di tentukan dengan
menghitung garis-garis vertical
4.1.1.3 Gambar Automatic rain gauge, penakar hujan otomatis
2
1
3
4
5
9
Keterangan gambar:
Penakar hujan otomatis (automatic rain gauge)
1. Saringan
2. Mulut
3. Wadah
4. Cok
5. Kaki
Fungsi dan Cara Pemasangan Alat Penangkar Hujan Otomatis
Penangkar hujan tidak boleh di pasang pada tempat/tanah yang miring (lereng
bukit), di atas dinding atau atap.
Penangkar hujan tidak boleh di pasang di puncak bukit, di mana tanah
disekitarnya turun dengan curam.
Pilih tempat/tanah yang datar, bebas dari benda-benda disekitarnya seperti
pohon-pohon atau gedung-gedung.
Jika di sekitar tempat pemasangan terdapat benda-benda, usahakan agar jarak
benda terhadap penangkar hujan paling sedikit satu kali lebih tinggi benda
tersebut (di hitung dari bagian atas/corong penangkar hujan).
Penangkar hujan di pasang dengan jalan menyekrupnya pada sebuah balok bulat
yang sudah di cat putih, dan yang di tanam pada fondasi beton. Tinggi corong
sampai tanah di atur sehingga mencapai 120cm, letak penampang corong harus
datar (horizontal).
10
4.1.2 Alat pengukur lamanya penyinaran
4.1.2.1 gambar alat ukur lama penyinaran matahari tipe jordan
4.1.2.2 kertas pias tipe jordan
Keterangan gambar :
1. Tutup Silinder Jordan
Berfungsi untuk membuka dan menutup tabung silinder sehingga dapat
mengganti kertas grafik atau pias yang ada di dalam silinder.
2. Celah Sinar
Sebagai tempat masuknya sinar matahari yang akan membakar kertas pias
sehingga dapat diukur lamanya penyinaran. Celah sinar ini berjumlah 2 buah.
3. Silinder Jordan
Sebagai tempat meletakkan kertas pias dan juga sebagai penangkap sinar.
4. Dasar Alat
Fungsi dasar alat ini yaitu agar alat bisa duduk pada temapt dimana diletakkan.
5. Pengatur Inklinasi
1
2
3
4
5
11
Sebagai pengatur dan penunjuk arah sinar matahari yang datang sehingga sinar
matahari dapat masuk dalam silinder melalui celah silinder.
6. Lubang Skrup Penguat
Digunakan untuk menguatkan sehingga alat ini kalau dipasang pada tempat yang
lain dapat didudukkan dan kuat untuk beberapa waktu lamanya.
7. Kaki Peyangga
Berfungsi untuk penyangga komponen-komponen didasar alat.
Fungsi alat ukur lama penyinaran matahari
Sebagai pengukur lamanya matahari menyinari bumi selama satu hari
Cara Pemasangannya sebagai berikut :
Carilah tempat yang terbuka matahari secara sempurna sepanjang hari
Pasanglah alat ditempat yang cukup tinggi
Letakkan dasar alat dengan posisi mendatar
Atur kedudukan alat sedemikian rupa, agar sumbu tengah silinder Jordan sejajar
dengan bidang tengah bumi dan tutp silinder harus dihadapkan kearah bidang
ekuator
Atur sudut silinder Jordan sesuai sudut inklanasi
Buka silinder Jordan dan dibersihkan agar dinding silinder bagian dalam tetap
kering
Pasangkan tutup silinder dengan menekan bagian tutup sedemikian rupa agar
terpasang kuat
Gantilah kertas pias setelah matahari terbenam guna pengamatan berikutnya
Tentukan lama penyinaran matahari yang terukur dengan cara menghitung bagian
skala pada kertas pias yang terbakar
12
4.1.2.3 Gambar sun shine recorder tipe Campbell stokes
Keterangan:
1. Busus sumbu pemegang bola dapat di atur kemiringanya.
2. Lensa bola untuk memusatkan sinar matahari
3. Busur meridian pengatur sudut kemiringan lensa
4. Jarum penahan pias
5. Sekrup pengunci setelah kemirinan lensa diatur menrut lintang bumi setempat
6. Paku sekrup sebagai penatur kedudukan horizontal bagi tubuh alat
7. Dasar alat
8. Cekungan tepat pada titik api, tempat meletakan kertas pias
9. Kertas pias
Cara kerja alat:
Prinsip alat adalah pembakaran pias. Panjang pias terbakar dinyatakan dalam jam. Alat ini
mengukr lamanya penyinaran surya. Hanya pada keadaan matahari terang saja pias terbakar,
sehingga yang terukur adalah lama penyinaran surya terang. Pias di taruh pada titik api bola
lensa. Pembakaran pias terlihat seperti garis lurus di bawah bola lensa. Kertas pias adalah
kertas khusus yang tak mudah terbakar kecuali pada titik api lensa. Alat di pasang di tempat
terbuka, tak ada halangan kearah timur matahari terbit dan kearat matahari terbenam.
Kemiringan sumbu bola lensa disesuaikan dengan letak lintang setempat. Posisi alat tak
berubah sepanjang waktu hanya saja pemakaian kertas pias dapt diganti-ganti setiap hari.
Ada tiga tipe pias yaitu, pias waktu matahairi di ekuator, pias waktu matahairi di utara, pias
waktu matahairi di selatan
1
2
3 8
7
6
4
5
9
13
4.1.3 Alat Pengukur Evaporasi
4.1.3.1 Gambar panci penguapan (evaporation pan)
A. Open Pan Evaporimeter dan Hook Gauge
Berfungsi untuk mengukur evaporasi/penguapan pada periode waktu tertentu. Alat ini
berupa sebuah panci bundar besar terbuat dari besi yang dilapisi bahan anti karat dengan garis
tengah/diameter 122 cm dan tinggi 25.4 cm.
Panci ini ditempatkan diatas tanah gundul, dimana alat tersebut diletakkan diatas pondasi
terbuat dari kayu yang dicat warna putih gunanya untuk mengurangi penyerapan radiasi.
Tinggi air dari bibir panci ± 5 cm, bila air berkurang harus segera ditambah agar besarnya
penguapan sesuai. Waktu pengamatan : pengamatan I, II, III ( Jam 07.30, 13.30, 17.30 WIB).
Penguapan Panci Terbuka pada tanah berumput pendek dilengkapi dengan alat Hook Gauge,
Still Well dan Thermometer Air. dibaca dari mur yang mengelilingi batang mikrometer.
Perhitungan dilakukan dengan rumus :
dimana :
Eo = Jumlah air yang dievaporasikan
Po = Pembacaan awal dari permukaan air yang ditunjukkan oleh mikrometer
P1 = Pembacaan akhir setelah terjadi evaporasi
CH = Curah Hujan
Eo = (Po – P1) + CH
14
b. Still Well
Berupa bejana yang terbuat dari logam (kuningan) yang berbentuk silinder dan
mempunyai 3 buah kaki, dimana tiap kaki terdapat sebuah skrup untuk menyetel/ mengatur
kedudukan bejana agar letaknya horizontal. Pada dasar bejana terdapat sebuah lubang,
sehingga permukaan air dalam bejana sama tinggi dengan permukaan air dalam panci. Bejana
digunakan selain untuk tempat meletakkan hook gauge, juga membuat air dalam bejana
menjadi tenang dibandingkan dengan air pada panci, sehingga penyetelan ujung pancing
dapat lebih mudah dilakukan.
c. Thermometer Air
Thermometer air ini adalah thermometer air raksa yang dipasang tegak lurus dengan
menggunakan klem, letak bola thermometer dibawah permukaan air, sehingga suhu air dapat
dibaca pada saat dilakukan pengamatan.
d. Floating Thermometer Maksimum dan Minimum
Digunakan untuk mencatat suhu maksimum dan minimum air yang terjadi selama 24
jam. Pada umumnya alat ini terdiri dari sebuah pipa gelas yang berbentuk U dengan dua buah
bola pada ujungnya. Thermometer dipasang pada rangka baja non magnetis yang terapung
sedikit dibawah permukaan air oleh pelampung panci. Bejana digunakan selain untuk tempat
meletakkan hook gauge, juga membuat air dalam bejana menjadi tenang dibandingkan dengan
air pada panci, sehingga penyetelan ujung pancing dapat lebih mudah dilakukan.
15
e. Cup Counter Anemometer.
Berfungsi untuk mengukur kecepatan angin selama periode waktu tertentu. Alat ini
dipasang disebelah selatan dekat pusat panci, dengan ketinggian 0,5 meter dari permukaan
tanah. Alat ini terdiri dari 3 buah mangkok yang akan berputar bila tertiup angin, dimana
bagian bawah mangkok terdapat angka counter yang mencatat perputaran mangkok tersebut.
Untuk mengetahui kecepatan angin pada periode waktu tertentu dilakukan dengan
mengurangi hasil pembacaan pada angka counter saat pengamatan dengan hasil pembacaan
sebelumnya, kemudian dibagi dengan periode waktu pengamatan.
4.1.4 Alat pengukur radiasi surya
4.1.4.1 Aktinograf
Keterangan:
Berfungsi untuk mengukur radiasi matahari dalam waktu satu hari, dipasang pada
tempat terbuka diatas pondasi beton setinggi 120 cm. Alat ini dinamakan bimetal karena
prinsip kerja alat terdiri dari dua buah lempengan logam yang berbeda warna sebagai sensor,
yaitu lempengan berwarna putih mengkilat dan warna hitam gelap. Perbedaan selisih nilai
pemuaian kedua lempengan tersebut dipakai sebagai dasar pengukuran dan perbedaan ini
akan mengakibatkan beda pemuaian pada kedua lempengan tersebut, sehingga menimbulkan
gerak pada pena dan akan melukis pada kertas pias yang dipasang pada silinder jam. Arah
16
lempeng logam dipasang searah dengan peredaran matahari yaitu arah Timur – Barat. Pias
dipasang pada jam 07.00 dan diangkat jam 18.00 WIB. Besarnya total radiasi matahari dapat
diketahui dengan menghitung luas lukisan pada kertas pias dengan menggunakan alat
Planimeter. Kemudian dilanjutkan dengan menggunakan rumus :
4.1.5 Alat Pengukur Suhu Tanah
4.1.5.1 Thermometer Tanah.
Berfungsi untuk mengukur suhu tanah dengan kedalaman yang berbeda, yaitu : 0 cm
(permukaan tanah), 2 cm, 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm dan 100 cm. Thermometer ini
menggunakan cairan air raksa dan diletakkan di tanah yang permukaan tanahnya berumput
pendek, dan tanah gundul. Untuk thermometer dengan kedalaman 0 cm, 2 cm, 5 cm, 10 cm,
dan 20 cm dipasang dengan sudut kemiringan 60º dan dipasang pada penahan besi untuk
memudahkan pembacaan. Untuk thermometer dengan kedalaman 50 cm dan 100 cm
digunakan thermometer berselubung/ tabung logam tembaga/kuningan. Bagian bawah bola
thermometer diisi dengan parafin/lilin, hal ini dimaksudkan untuk memperlambat perubahan
suhu ketika diangkat saat pengamatan/ pembacaan. Waktu pengamatan : pengamatan I, II, III
(Jam 07.30, 13.30, 17.30 WIB)
4.1.5.2 Thermometer Minimum Rumput
Berfungsi untuk mengukur suhu terendah/ minimum rumput pada suatu periode
pengamatan. Cairan yang digunakan pada thermometer ini adalah alkohol. Pada pipa kapiler
berisikan indeks (batang kaca kecil). Thermometer ini dipasang dengan posisi horizontal di
17
permukaan tanah berumput pendek dan dijepit pada tempat khusus yang terbuat dari
alumunium yang
4.1.6 Alat pengukur kecepatan dan arah angin
4.1.6.1 Wind Vane Anemometer
keterangan:
Berfungsi untuk mengukur arah dan kecepatan angin. Alat ini dipasang pada pipa besi
dengan ketinggian 10 meter, dimana alat ini terdiri dari sensor dan alat penunjuk yang
dihubungkan melalui kabel.
Cara kerja alat tersebut diatas, adalah sebagai berikut :
• Vane (baling‐baling) yang berbentuk anak panah mempunyai tahanan yang melingkar
merupakan lingkaran, tahanan tersebut dihubungkan dengan 3 buah saluran ke alat penunjuk,
pada tiap titik yang satu sama lain berjarak sama. Arus rata dialirkan tahanan tersebut pada 2
titik, dan jika vane berputar maka kedua kotak tersebut ikut berputar, kumparan penunjuk arah
angin dibuat sedemikian rupa sehingga putaran sama dengan putaran vane. Tahanan pada
vane ini dihubungkan dengan 3 buah kawat pada kumparan penunjuk, ditengah dipasang
sebuah magnit yang mempunyai jarum penunjuk, dan alat ini memerlukan arus DC 12 Volt.
18
• Cup anemometer terdiri dari 3 buah mangkok yang dipasang simetris pada sumbu
vertical, dimana pada bagian bawah sumbu vertikal dipasang sebuah generator, dan jika
tertiup angin ketiga mangkok tersebut akan berputar. Tegangan dari generator sebanding
dengan kecepatan putaran ketiga mangkok, yang kemudian diteruskan ke jarum penunjuk.
Pengamatan dilakukan dengan cara :
untuk menentukan kecepatan angin, dapat dibaca langsung pada alat penunjuk, dan
satuan kecepatan angin yaitu dalam knot ( 1 knot = 1,8 km/jam).
untuk menentukan arah angin, yaitu menekan tombol yang ada pada alat penunjuk dan
kemudian membaca jarum penunjuk yang menunjukkan arah berapa derajat. (Arah
angin 90º = arah timur, 180º = arah selatan, 270º = arah barat, dan 360º = arah utara).
Waktu pengamatan: pengamatan I, II, III (Jam 07.00,14.00,18.00 WIB).
4.1.6.2 Cup Counter Anemometer.
Keterangan:
Berfungsi untuk mengukur kecepatan angin rata-rata selama periode tertentu. Alat ini
terdiri dari 3 buah mangkok yang akan berputar bila tertiup angin , pada bagian bawah
mangkok terdapat angka counter yang mencatat perputaran mangkok tersebut, dan alat ini
dipasang diatas tiang pipa besi setinggi ( ½ m, 2 m, 10 m) dari permukaan tanah. Untuk
mengetahui kecepatan rata-rata angin pada periode waktu tertentu dilakukan dengan
mengurangi hasil pembacaan pada angka counter saat pengamatan dengan hasil pembacaan
sebelumnya, kemudian dibagi dengan periode waktu pengamatan. Waktu pengamatan :
pengamatan I, II, III (Jam 07.00, 14.00, 18.00 WIB).
19
4.1.7 Alat Pengukur Kelembaban Dan Suhu Udara
4.1.7.1 Sangkar Meteorology
Keterangan:
Sangkar meteorologi ini berfungsi sebagai tempat alat-alat pengukur cuaca tertentu,
agar tehindar dari sinar matahari langsung dan pengaruh lingkungan. Sangkar ini terbuat dari
kayu jati yang dicat warna putih, bentuknya segi 4 , dengan setiap dinding diberi jalusi
berlapis dua, dan juga atapnya terbuat dari papan kayu , semua itu maksudnya agar didalam
sangkar ada sirkulasi udara.
Psychrometer Standard
Psychrometer standard ini ditempatkan didalam sangkar meteorologi dengan
ketinggian berbeda seperti yang tersebut diatas, yaitu terdiri dari :
4.1.7.2 Thermometer Bola Basah dan Bola Kering.
Thermometer maximum
Thermometer minimum
20
keterangan:
Themometer bola basah dan bola kering ini berfungsi untuk menentukan kelembaban
udara, suhu udara, dan titik embun embun. Alat ini terdiri dari 2 buah thermometer air raksa
yang dipasang berdampingan secara vertikal. Bola dari salah satu thermometer dibungkus
dengan kain kasa/ muslin yang tergantung pada bejana kecil berisi air murni, sehingga bola
thermometer selalu basah dan disebut sebagai bola basah, sedangkan yang lain tidak
dibungkus disebut sebagai bola kering. Suhu udara dapat dibaca pada thermometer bola
kering, penguapan air dari kain kasa basah menyebabkan suhu bola basah lebih rendah dari
pada suhu bola kering. Dari hasil pembacaan bola basah dan bola kering akan dapat diketahui
kelembaban udara dan titik embun. Waktu pengamatan : dilakukan sesuai dengan pengamatan
AgM 1-a dan AgM 1-b.
Thermometer Maksimum.
Berfungsi untuk mengukur suhu udara maksimum. Cairan yang digunakan pada
thermometer maksimum ini adalah air raksa, adanya penyempitan pada pipa kapiler yang
berdekatan dengan reservoir merupakan ciri thermometer maksimum. Thermometer ini
dipasang dengan kemiringan 2º secara horizontal didalam sangkar meteorologi. Prinsip kerja
thermometer ini, yaitu jika suhu udara naik , maka air raksa dalam bola akan memuai
mendorong cairan air raksa keluar melalui pipa yang menyempit, suhu udara terus naik
sampai mencapai nilai
maksimum. Jika suhu udara turun, cairan air raksa dalam bola akan menyusut
sehingga alur air raksa dalam pipa kapiler terputus, namun ujung air raksa tetap menunjukkan
nilai skala yang maksimum. Waktu pengamatan : dilakukan pada jam 18.00 WIB Setelah
dilakukan pengamatan/ pembacaan, posisi air raksa harus dikembalikan ke posisi suhu pada
waktu itu dengan cara diayun sedikit hentakan sebanyak tiga kali.
Thermometer Minimum.
Berfungsi untuk mengukur suhu terendah/ minimum pada suatu periode
pengamatan.Cairan yang digunakan pada thermometer ini adalah alkohol. Pada pipa kapiler
berisikan indeks (batang kaca kecil). Thermometer ini dipasang secara horizontal didalam
sangkar meteorogi.
21
Prinsip kerja thermometer ini, yaitu jika suhu turun, alkohol akan menyusut dan
permukaan alkohol akan menarik indeks ke arah skala lebih kecil,. Waktu pengamatan :
dilakukan pada jam 14.00 WIB. Setelah dilakukan pengamatan/ pembacaan skala, posisi
indeks harus dikembalikan ke posisi suhu pada waktu itu.
4.1.7.3 Termohigrograf
Alat ini digunakan untuk mengukur suhu dan kelembaban. Pengukuran dilakukan
selama 7 hari, bagian atas berguna untuk megukur suhu, sedangkan bagian bawah untuk
mengukur kelembaban udara. Alat ini menggunakan seberkas rambut yang peka sebagai
sensor. Rambut akan memanjang jika sel-selnya terisi dengan air, begitu juga sebaliknya jika
jika jumlah uap air berkurang rambut akan menyusut. Alat ini di letakan di dalam sangkar
meteorologi. Pias dipasangng selama satu minggu, pias diletakan pada silinder yang berputar.
Pengamatan dilakukan pada pukul 07.00 , 13.00 dan 18.00 waktu setempat, embacaan nilai
suhu dan kelembaban dapat dibaca pada pias dengan skala yang berbeda antara suhu dan
kelembaban.
1
2
3
4
5
keterangan
1. Rambut sensor2. Kertas pias3. Pena4. Silinder5. Lengkungan
sensor suhu
22
BAB V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan tersebut
adalah:
1. Termometer bola basah digunakan untuk mengukur suhu minimum dan bola
kering untuk mengukur suhu maksimum.
2. Alat pengukuran lamanya penyinaran sinar matahari tipe Campbell stokes harus
dipasang menghadap utara dan kertas harus di ganti jika posisi matahar di ekuator,
diselata, di utara.
3. Ada tiga alat yang ditemui untuk mengukur presipitasi hujan yaitu penakar hujan
otomatis, tipe hellman, tipe observation.
4. Dengan mengetahui alat-alat maka mengetahui juga cara untuk mendapatkan data
yang benar.
5.2 Saran
1. Sya mengharapka agar co. as lebih tegas supaya kegiatan praktikum bisa berjalan
dengan lancer.
2. Untuk semua co.asisten agar lebih memperhatikan praktikan dalm brejalannya
kegitan praktikum, sehingga pratikan dapat menangkap dengan baik apa yang
dijelaskan.
3. Kemudian bagi para Laborat agar melengkapi alat-alat yang masih kurang dan tidak
lengkap serta rusak.
4. Sebaiknya setiap selelai peraktikum co. As memnerikan respon akhir untuk
meninjau sejauh mana pemahaman peserta praktikum.
23
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1999. Kapita Selekta Agroklimatologi. Jurusan Geofisika dan Meteorologi Fakultas MIPA IPB. Bogor.
Statsiun Klimatologi Bogor.BMKG.2007. Panduan Praktis Mengenai Alat‐alat Klimatologi.Bogor.
Anonim, 2008. Buku petunjuk peratikum Agroklimatologi. Fakultas Pertanian Universitas
Mataram. Mataram.
top related