helicobacter pylori
Post on 06-Dec-2015
219 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
NAMA : NOVITA DIAN SYAFITRI
NIM : G1A113028
1. Gambar Helicobacter Pylori
Gastritis kronis dan ulkus peptikum sering disertai dengan infeksi Helicobacter pylori.
Lengkungan kecil berbentuk spiral ditemukan bakteri berbentuk batang yang terdapat
pada permukaan epitel mucus pada kebanyakan pasien dengan gastritis aktif. Bakteri
berbentuk batang yang terlihat di sini dengan pewarnaan biru metilen.
2. Gejala klinis yang ditimbulkan pada penderita yang terkena H.Pylori
Nyeri : biasanya pasien dengan ulkus mengeluh nyeri tumpul, seperti tertusuk atau
sensasi terbakar di epigastrium tengah atau di punggung. Hal ini diyakini bahwa
nyeri terjadi bila kandungan asam lambung dan duodenum meningkat menimbulkan
erosi dan merangsang ujung saraf yang terpajan.
Pirosis (nyeri uluhati): beberapa pasien mengalami sensasi luka bakar pada
esophagus dan lambung, yang naik ke mulut, kadang-kadang disertai eruktasi asam.
Eruktasi atau sendawa umum terjadi bila lambung pasien kosong.
Muntah : meskipun jarang pada ulkus duodenal tak terkomplikasi, muntah dapat
menjadi gejala ulkus peptikum. Hal ini dihubungkan dengan pembentukan jaringan
parut atau pembengkakan akut dari membran mukosa yang mengalami inflamasi di
sekitarnya pada ulkus akut. Muntah dapat terjadi atau tanpa didahului oleh mual,
biasanya setelah nyeri berat yang dihilangkan dengan ejeksi kandungan asam
lambung.
Konstipasi dan perdarahan : konstipasi dapat terjadi pada pasien ulkus, kemungkinan
sebagai akibat dari diet dan obat-obatan. Pasien dapat juga datang dengan
perdarahan gastrointestinal sebagian kecil pasien yang mengalami akibat ulkus akut
sebelumnya tidak mengalami keluhan, tetapi mereka menunjukkan gejala setelahnya.
3. Faktor kontribusi/predisposisi antara lain
1. letak geografis, jenis kelamin, faktor psikosomatik, herediter, merokok, obat dan faktor
lainnya.
2. Letak geografis mempengaruhi adanya tukak peptik dan mengenai jenis kelamin
didapatkan pria lebih banyak pada tukak peptik.
3. Faktor psikosomatik sangat mempengaruhi timbulnya suatu tukak peptik dan secara
umum dipercaya bahwa konflik dapat memegang peranan untuk timbulnya tukak peptik
pada penderita yang mempunyai faktor predisposisi.
4. Faktor herediter: tukak peptik lebih sering terjadi 2–3 kali dari keluarganya yang
mendapat tukak peptik dibanding dari populasi normal. Pada golongan darah O
didapatkan 30–40% lebih sering dari golongan darah lainnya dan tukak peptiknya lebih
sering di duodenum.
5. Pengaruh merokok terlihat pada penelitian epidemiologik; perokok lebih sering
menderita tukak peptik (pria : wanita berbanding 2,6 : 1,6) dan juga memperpendek
residif.
6. Obat-obat yang mempengaruhi timbulnya tukak peptik antara lain aspirin yang diketahui
menghambat sintesis prostaglandin. Selain itu obat anti inflamasi non-steroid juga dapat
merusak mukosa dan menghambat sekresi prostaglandin.
7. Sekarang tidak terbukti bahwa terdapat hubungan antara infeksi Campylobacter
(Helicobacter pylori) dengan gastritis dan ulkus peptikum.
4. Jelaskan tes darah untuk pasien terinfeksi bakteri helicobacter Pylori?
Pemeriksaan darah. Tes ini digunakan untuk mendeteksi IgG untuk bakteri Helicobacter
pylori. Bila hasil tes menunjukkan IgG positif artinya seseorang pernah terinfeksi, namun
tidak dapat menerangkan apakah infeksi lama ataukah saat ini masih terinfeksi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Abdullah, Murdani.2010. BUKU AJAR ILMU PENYAKIT DALAM. Jakarta :
EGC
2. Price. A sylvia, dkk. 2012. PATOFISIOLOGI. Jakarta : EGC
3. Waleleng,BJ, dkk. 2011. Buku Ajar Gastroenterologi. Jakarta : Interna
Publishing
4. http://library.med.utah.edu
top related