harga pokok pesanan

Post on 26-May-2015

3.722 Views

Category:

Documents

5 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Harga pokok pesanan

• Pembahasan metode harga pokok pesanan diawali dengan uraian prosedur pencatatan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik, dan pencatatan harga pokok produk jadi yang ditransfer ke bagian gudang dari bagian produksi.

Aliran biaya produksiPersediaan bahan baku BDP Pers Produk jadi

Gaji & upah

Biaya overhead pabrik yg dibebankan

contoh

• PT Eliona berusaha dalam bidang percetakan. Semua pesanan diproduksi berdasarkan spesifikasi dari pesanan, dan biaya produksi dikumpulkan menurut pesanan yang diterima. Pendekatan yang digunakan perusahaan dalam penentuan harga pokok produksi dengan full costing

1. Pembelian bahan baku dan bahan penolong• Pada tanggal 3 Nov perusahaan membeli bahan baku dan bahan

penolong berikut ini:bahan baku:kertas jenis X 85 rem @Rp. 10.000 Rp. 850.000kertas jenis Y 10 Rol @ Rp.350.000 Rp. 3.500.000Tinta Jenis A 5 kg @ Rp. 100.000 Rp. 500.000Tinta Jenis B 25kg @Rp. 25.000 Rp. 625.000

Bahan penolong:Bahan penolong P 17kg @ Rp. 10.000 Rp. 170.000Bahan penolong Q 60 ltr @ Rp. 5.000 Rp. 300.000

2. Pemakaian bahan baku dan bahan penolong dalam produksi

• Untuk dapat mencatat bahan baku yang digunakan dalam pesanan, perusahaan menggunakan dokumen yang disebut bukti permintaan dan pengeluaran barang di gudang. Dokumen ini diisi oleh bagian produksi dan diserahkan kepada bagian gudang untuk meminta bahan yang diperlukan

• Perlakuan biaya bahan penolong1. dalam metode harga pokok pesanan biaya

produksi langsung dipisahkan dengan biaya produksi tidak langsung

2. Bahan penolong yang merupakan unsur biaya produksi tidak langsung dicatat pemakaiannya dengan mendebet (D) biaya overhead pabrik sesungguhnya. Sedangkan BDP didebet utk mencatat pembebanan BOP berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka

3. pencatatan biaya tenaga kerja

• Dalam metode harga pokok pesanan BTK harus dipisahkan antara BTKL dengan BTKTL

• BTKL dicatat dengan mendebet (D) rekening Barang dalam proses dan dicatat dalam kartu harga pokok pesanan

• BTKTL dicatat dengan mendebet (D) rekening biaya overhead pabrik yang sesungguhnya.

• Upah langsung pesanan 1 Rp. 900.000upah langsung pesanan 2 Rp. 5000.000upah tidak langsung Rp. 3000.000Gaji karyawan adm & umum Rp. 4000.000gaji karyawan bag pemasaran Rp. 7500.000

4. Pencatatan biaya overhead

Pencatatan biaya overhead dibagi menjadi 2 yaitu: biaya overhead pabrik sesungguhnya dan biaya overhead pabrik yang dibebankan

Misal pada Pada pesanan 1 dan 2, biaya overhead pabrik dibebankan masing-masing 150% dari BTKL

• Misal biaya overhead pabrik sesungguhnya (selain bahan penolong dan BTKTL) adalah:biaya depresiasi mesin Rp. 1.500.000biaya depresiasi gedung Rp. 2.000.000biaya asuransi Rp. 700.000biaya pemeliharaan mesin Rp. 1.000.000biaya pemeliharaan gedungRp. 500.000

5. Pencatatan harga pokok jadi

• Pencatatan harga pokok produk jadi dengan metode full costing adalah dengan menjumlah seluruh biaya produksi yang telah dikeluarkan

Latihan soal

• PT A adalah sebuah perusahaan yang memproduksi stick drum berdasarkan spesifikasi yang dibutuhkan oleh pelanggan. Selama bulan okt 2013 perusahaan A mengerjakan 3 pesanan : 101, 102, 103 dengan informasi kartu harga pokok sebagai berikut:

Kartu harga pokok101 102 103

Bahan Baku 20 unit 15 unit 12 unit

Tenaga kerja 65 jam 80 jam 112 jam

status selesai selesai Dlm proses

Informasi lainnya:1. Harga bahan baku 120.000/ unit, total pembelian 50 unit2. Upah tenaga kerja 15.000/ jam3. Pembebanan BOP 175% dari Tenaga Kerja4. Pesanan 101 telah diserahkan kepada pelanggan dengan margin 25%

Diminta: 5. Hitunglah harga pokok produksi untuk tiap-tiap pesanan6. Saldo perkiraan barang dalam proses7. Saldo perkiraan produk jadi8. Laba kotor bulan oktober

penyelesaian

1. Harga pokok produksi masing-masing pesanan:

pesanan 101BBB = 20 unit x Rp. 120.000Rp. 2.400.000BTK = 65 jam x Rp. 15.000 Rp. 975.000BOP = 175% x Rp. 975.000 Rp. 1.706.250Hp. Produksi pesanan 101 Rp. 5.081.250

• pesanan 102BBB = 15 unit x Rp. 120.000 Rp. 1.800.000BTK = 80 jam x Rp. 15.000 Rp. 1.200.000BOP = 175% x Rp. 1.200.000 Rp. 2.100.000Hp. Produksi pesanan 102 Rp. 5.100.000

• pesanan 103BBB = 12 unit x Rp. 120.000 Rp. 1.440.000BTK = 112 jam x Rp. 15.000 Rp. 1.680.000BOP = 175% x Rp. 1.680.000 Rp. 2.940.000Hp. Produksi pesanan 102 Rp. 6.060.000

2. Saldo prkiraan dalam proses yaitu pesanan no 103 dengan hp produksi Rp. 6.060.000

3. Saldo prkiraan barang jadi yaitu pesanan no 102 dengan hp produksi Rp. 5.100.000

4. Laba kotor bulan oktober yaitu pesanan no 101 yang telah diserahkan oleh pelanggan dengan margin 25% Hp 101 = Rp. 5.081.250laba = 25% x Rp. 5.081.250

= Rp. 1.270.312,5

top related