haji dan umroh
Post on 14-Dec-2015
12 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
HAJI
1) Pengertian
Secara lughawi, haji berarti menyengaja atau menuju dan
mengunjungi. Menurut etimologi bahasa Arab, kata haji mempunyai arti
qashd, yakni tujuan, maksud, dan menyengaja. Menurut istilah syara', haji
ialah menuju ke Baitullah dan tempat-tempat tertentu untuk melaksanakan
amalan-amalan ibadah tertentu pula. Yang dimaksud dengan temat-tempat
tertentu dalam definisi diatas, selain Ka'bah dan Mas'a(tempat sa'i), juga
Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Yang dimaksud dengan waktu tertentu ialah
bulan-bulan haji yang dimulai dari Syawal sampai sepuluh hari pertama bulan
Zulhijah. Adapun amal ibadah tertentu ialah thawaf, sa'i, wukuf, mazbit di
Muzdalifah, melontar jumrah, mabit di Mina, dan lain-lain.
2) Latar Belakan Ibadah Haji
Setiap jamaah bebas untuk memilih jenis ibadah haji yang ingin
dilaksanakannya. Rasulullah SAW memberi kebebasan dalam hal itu,
sebagaimana terlihat dalam hadis berikut :
Aisyah RA berkata : “Kami berangkat beribadah bersama Rasulullah
SAW dalam tahun hajjatul wada. Di antara kami ada yang berihram, untuk
haji dan umrah dan ada pula yang berihram untuk haji. Orang yang berihram
untuk umrah ber-tahallul ketika telah berada di Baitullah. Sedang orang yang
berihram untuk haji jika ia mengumpulkan haji dan umrah. Maka ia tidak
melakukan tahallul sampai dengan selesai dari nahar”
Berikut adalah jenis dan pengertian haji yang dimaksud :
a Haji Irafad berarti menyendiri. Pelaksanaan ibadah haji disebut ifrad bila
sesorang bermaksud menyendirikan, baik menyendirikan haji maupun
menyendirikan umrah Dalam hal ini, yang didahulukan adalah ibadah haji.
Artinya, ketika mengenakan pakaian ihram di miqat-nya, orang tersebut
berniat melaksanakan ibadah haji dahulu. Apabila ibadah haji sudah
selesai, maka orang tersebut mengenakan ihram kembali untuk
melaksanakan umrah.
b Haji tamattu', mempunyai arti bersenang-senang atau bersantai-santai
dengan melakukan umrah terlebih dahulu di bulan-bulah haji, lain
bertahallul. Kemudian mengenakan pakaian ihram lagi untuk
melaksanakan ibadah haji, ditahun yang sama. Tamattu' dapat juga berarti
melaksanakan ibadah di dalam bulan-bulan serta di dalam tahun yang
sama, tanpa terlebih dahulu pulang ke negeri asal.
c Haji qiran, mengandung arti menggabungkan, menyatukan atau
menyekaliguskan. Yang dimaksud disini adalah menyatukan atau
menyekaliguskan berihram untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah.
Haji qiran dilakukan dengan tetap berpakaian ihram sejak miqat makani
dan melaksanakan semua rukun dan wajib haji sampai selesai, meskipun
mungkin akan memakan waktu lama. Menurut Abu Hanifah, melaksanakan
haji qiran, berarti melakukan dua thawaf dan dua sa'i.
3) Kegiatan Ibadah Haji
Berikut adalah kegiatan utama dalam ibadah haji berdasarkan urutan waktu:
a Sebelum 8 Zulhijah, umat Islam dari seluruh dunia mulai berbondong
untuk melaksanakan Tawaf Haji di Masjid Al Haram, Makkah.
b Zulhijah, jamaah haji bermalam di Mina. Pada pagi 8 Zulhijah, semua umat
Islam memakai pakaian Ihram (dua lembar kain tanpa jahitan sebagai
pakaian haji), kemudian berniat haji, dan membaca bacaan Talbiyah.
Jamaah kemudian berangkat menuju Mina, sehingga malam harinya
semua jamaah haji harus bermalam di Mina.
c 9 Zulhijah, pagi harinya semua jamaah haji pergi ke Arafah. Kemudian
jamaah melaksanakan ibadah Wukuf, yaitu berdiam diri dan berdoa di
padang luas ini hingga Maghrib datang. Ketika malam datang, jamaah
segera menuju dan bermalam Muzdalifah.
d 10 Zulhijah, setelah pagi di Muzdalifah, jamaah segera menuju Mina untuk
melaksanakan ibadah Jumrah Aqabah, yaitu melempar batu sebanyak
tujuh kali ke tugu pertama sebagai simbolisasi mengusir setan. Setelah
mencukur rambut atau sebagian rambut, jamaah bisa Tawaf Haji
(menyelesaikan Haji), atau bermalam di Mina dan melaksanakan jumrah
sambungan (Ula dan Wustha).
e 11 Zulhijah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu
kedua, dan tugu ketiga.
f 12 Zulhijah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu
kedua, dan tugu ketiga.
g Sebelum pulang ke negara masing-masing, jamaah melaksanakan Thawaf
Wada' (Tawaf perpisahan)
4) Syarat Wajib Haji
Syarat wajib melaksanakan ibadah haji.
a. Islam
b. Berakal Sehat
c. Baligh
d. Mampu (Istitha’ah) yaitu :
Sehat Jasmani
Ada bekal untuk biaya perjalanan dan untuk orang yang ditinggalkan
Ada kendaraan
Aman di perjalanannya.
Bagi Wanita harus ada muhrim
5) Rukun dan Wajib Haji
Rukun Haji adalah : Segala sesuatu yang harus dikerjakan dalam ibadah Haji jika
tidak dilaksanakan maka ibadah Hajinya tidak syah.
Oleh karena itu harus mengulang lagi pada waktuYang lain. Adapun yang termasuk rukun
Haji adalah :
1. Ihram, yaitu yaitu mengerjakan ibadah haji dengan memakai pakaian Ihram
2. Wukuf, Yaitu berhenti di Arafah dimulai dari tergelincirnya mata hari tanggal 9 Zulhijjah
sampai terbenam matahari
3. Thawaf, Yaitu mengelilingi Ka’bah tuju kali putaran dimulai dari hajar Aswat dengan
posisi Ka’bah selalu berada di sebelah Kiri yang berthawaf.
4. Sa’I, Yaitu berlari-lari kecil dari Bukit Safa ke bukit Marwah sebanyak tuju kali.
5. Tahallul (memotong rambut) Yaitu melepaskan diri dari Ihram haji sesudah
selesaimengerjakan seluruh rangkaian ibadah Haji dengan cara mencukur rambut
sekurang-kurangnya tiga helai rambut.
6. Tertib, artinya rukun haji secara berurutan dari awal sampai akhir
Wajib haji adalah : segala sesuatu yang harus dikerjakan dalam ibadah Haji, apabila
tidak dilakukan atau tertinggal salah satu diantaranya, boleh diganti dengan Dam (denda)
dan ibadah Hajinya sah.
Adapun termasuk wajib haji adalah :
1. Ihram dari Miqat. Miqat adalah batas waktu dan tempat yang sudah ditentukan
untuk berihram dengan niat ihram Haji.
2. Mabit di Muzdalifah,
3. Melempar tiga Jumrah yaitu jumrah Ula, Wustha dan Aqabah.
4. Mabit ( bermalam) di Mina.
5. Meninggalkan larangan-larangan Haji
6. Thawaf wada’(thawaf perpisahan)Selain Rukun dan Wajib haji,
6) Hal-hal yang disunahkan dalam ibadah Haji
1. Membaca talbiyah
2. Berdoa setelah membaca talbiyah
3. Berdzikir setelah thawaf
4. Masuk ke Ka’bah
5. Melaksanakan haji ifrad
7) Larangan dalam ibadah Haji
Larangan jama’ah haji laki-laki :
a. Memakai pakaian yang berjahit
b. Memakai tutup kepala.
Larangan Jama’ah Haji perempuan :
a.Memakai tutup wajah
b. Memakai sarung tangan, jika larangan dilanggar ia wajib membayar dam (denda)
Larangan jama’ah laki-laki maupun perempuan
a.Memakai wangi-wangian
b. Mencukur rambut atau bulu dada
c. Memotong kuku
d. Menikah atau menikahkan atau menjadi wali nikah
e. Bersetubuh
f. Berburu atau membunuh Binatang liar dan halal dimakan
8) Dam
Dam adalah denda atau fidyah yang wajib dibayarkan karena beberapa sebab di
dalammenunaikan haji dan umrah.
Beberapa jenis dam (denda) :
1. Dam tamatu dan qiran, yaitu dengan cara menyembelih seekor kambing yang syah
untuk Qurban atau berpuasa sepuluh hari (tiga hari dilakukan sewaktu ihram dan tujuh
haridilakukan setelah sampai di tanah air.
2. Dam karena mengerjakan salahsatu dari beberapa larangan haji, yaitu dengan cara
melakukansalah satu dari tiga pilihan (menyembelih seekor kambing yang syah untuk
Qurban, puasa tiga hari, atau bersedekah dengan 9,3 liter makanan).
3. Dam karena bersetubuh, yaitu dengan cara menyembelih seekor unta, atau sapi, atau
tujuhekor kambing, atau memberi makanan seharga unta kepada fakir miskin di tanah
haram,kalau tidak sanggup juga maka diwajibkan berpuasa untuk setiap 1 mud
makanan dari hargaunta itu berpuasa 1 hari.
4. Dam karena membunuh hewan buruan di tanah haram, yaitu dengan cara
menyembelihhewan jinak yang setara dengan hewan yang dibunuh, jika tidak mungkin
boleh bersedekahdengan makanan seharga hewan yang dibunuh, jika tidak mungkin
juga boleh denganberpuasa dengan perhitungan tiap mud satu hari puasa
9) Lokasi Utama Pada Ibadah Haji
a. Makkah Al Mukaromah
Di kota inilah berdiri pusat ibadah umat Islam sedunia, Ka'bah, yang
berada di pusat Masjidil Haram. Dalam ritual haji, Makkah menjadi tempat
pembuka dan penutup ibadah ini ketika jamaah diwajibkan melaksanakan niat
dan thawaf haji.
b. Arafah
Kota di sebelah timur Makkah ini juga dikenal sebagai tempat pusatnya
haji, yiatu tempat wukuf dilaksanakan, yakni pada tanggal 9 Zulhijah tiap
tahunnya. Daerah berbentuk padang luas ini adalah tempat berkumpulnya
sekitar dua juta jamaah haji dari seluruh dunia. Di luar musim haji, daerah ini
tidak dipakai.
c. Muzdalifah
Tempat di dekat Mina dan Arafah, dikenal sebagai tempat jamaah haji
melakukan Mabit (Bermalam) dan mengumpulkan bebatuan untuk
melaksanakan ibadah jumrah di Mina.
d. Mina
Tempat berdirinya tugu jumrah, yaitu tempat pelaksanaan kegiatan
melontarkan batu ke tugu jumrah sebagai simbolisasi tindakan nabi Ibrahim
ketika mengusir setan. Dimasing-maising tempat itu berdiri tugu yang digunakan
untuk pelaksanaan: Jumrah Aqabah, Jumrah Ula, dan Jumrah Wustha. Di
tempat ini jamaah juga diwajibkan untuk menginap satu malam.
e. Madinah
Adalah kota suci kedua umat Islam. Di tempat inilah panutan umat Islam,
Nabi Muhammad SAW dimakamkan di Masjid Nabawi. Tempat ini sebenarnya
tidak masuk ke dalam ritual ibadah haji, namun jamaah haji dari seluruh dunia
biasanya menyempatkan diri berkunjung ke kota yang letaknya kurang lebih 330
km (450 km melalui transportasi darat) utara Makkah ini untuk berziarah dan
melaksanakan salat di masjidnya Nabi.
UMROH
1). Pengertian
Umrah adalah salah satu kegiatan ibadah dalam agama Islam. Hampir
mirip dengan ibadah haji, ibadah ini dilaksanakan dengan cara melakukan
beberapa ritual ibadah di kota suci Mekkah, khususnya di Masjidil Haram.
Pada istilah teknis syari'ah, Umrah berarti melaksanakan Tawaf di Ka'bah dan
Sa'i antara Shofa dan Marwah, setelah memakai ihram yang diambil dari
Miqat. Sering disebut pula dengan haji kecil. Perbedaan umrah dengan haji
adalah pada waktu dan tempat. Umrah dapat dilaksanakan sewaktu-waktu
(setiap hari, setiap bulan, setiap tahun) dan hanya di Mekkah, sedangkan haji
hanya dapat dilaksanakan pada beberapa waktu antara tanggal 8 Dzulhijjah
hingga 12 Dzulhijjah serta dilaksanakan sampai ke luar kota Mekkah
2). Syarat Wajib Umrah
Syarat untuk mengerjakan umrah sama dengan syarat untuk mengerjakan
haji.Sedangkan rukun umrah adalah :
1. Ihram
2. Tawaf
3. Sai
4. Mencukur rambut kepala atau memotong sebagian(tahalul)
5. Tertib
Adapun wajib umrah hanya satu, yaitu memulai ihram dari miqat.
3). Tipe - Tipe Umrah
Terdapat beberapa tipe umrah, yang umum adalah umrah yang
digabungkan dengan pelaksanaan haji seperti pada haji tamattu, adapula umrah
yang tidak terkait dengan haji.:
1. Umrah Mufradah
2. Umrah Tamattu'
3. Umrah Sunah
4) Macam-macam miqat
Dalam pelaksanaan ibadah haji dan umrah ada yang disebut miqat artinya batas atau
ketentuan,miqat ada dua yaitu :
1. Miqat Zamani (ketentuan waktu), untuk ibadah haji miqat zamaninya adalah awal
bulansyawal sampai dengan tanggal 10 Dzulhijjah. Sedangkan untuk umrah miqat
zamaninya sepanjang tahun.
2. Miqat makani (ketentuan tempat), yaitu tempat dimana para jemaah melakukan ihram.
Miqatmakani untuk haji sama dengan maiqat makani untuk umrah
5). Tata Cara Umrah
Untuk tata cara pelaksanaan umrah, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut ini :
1. Disunnahkan mandi besar (janabah) sebelum ihram untuk umrah.
2. Memakai pakaian ihram. Untuk lelaki 2 kain yang dijadikan sarung dan
selendang, sedangkan untuk wanita memakai pakaian apa saja yang
menutup aurat tanpa ada hiasannya dan tidak memakai cadar atau sarung
tangan.
3. Niat umrah dalam hati dan mengucapkan Labbaika 'umrotan atau
Labbaikallahumma bi'umrotin. Kemudian bertalbiyah dengan dikeraskan
suaranya bagi laki-laki dan cukup dengan suara yang didengar orang yang
ada di sampingnya bagi wanita, yaitu mengucapkan Labbaikallahumma
labbaik labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni'mata laka wal
mulk laa syarika laka.
4. Jika sudah sampai kota Makkah, disunnahkan mandi terlebih dahulu
sebelum memasukinya.
5. Sesampai di ka'bah, talbiyah berhenti sebelum thawaf. Kemudian menuju
hajar aswad sambil menyentuhnya dengan tangan kanan dan menciumnya
jika mampu dan mengucapkan Bismillahi wallahu akbar. Jika tidak bisa
menyentuh dan menciumya, maka cukup memberi isyarat dan berkata
Allahu akbar.
6. Thawaf sebanyak 7 kali putaran. 3 putaran pertama jalan cepat dan sisanya
jalan biasa. Thowaf diawali dan diakhiri di hajar aswad dan ka'bah dijadikan
berada di sebelah kiri.
7. Salat 2 raka'at di belakang maqam Ibrahim jika bisa atau di tempat lainnya
di masjidil haram dengan membaca surah Al-Kafirun pada raka'at pertama
dan Al-Ikhlas pada raka'at kedua.
8. Sa'i dengan naik ke bukit Shofa dan menghadap kiblat sambil mengangkat
kedua tangan dan mengucapkan Innash shofa wal marwata min
sya'aairillah. Abda'u bima bada'allahu bihi (Aku memulai dengan apa yang
Allah memulainya). Kemudian bertakbir 3 kali tanpa memberi isyarat dan
mengucapkan Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu. Lahul mulku wa
lahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syai'in qodiir. Laa ilaha illallahu wahdahu
anjaza wa'dahu wa shodaqo 'abdahu wa hazamal ahzaaba wahdahu 3x.
Kemudian berdoa sekehendaknya.
9. Amalan pada poin 8 diulangi setiap putaran di sisi bukit Shofa dan Marwah
disertai dengan doa.
10. Sa'i dilakukan sebanyak 7 kali dengan hitungan berangkat satu kali dan
kembalinya dihitung satu kali, diawali di bukit Shofa dan diakhiri di bukit
Marwah.
11. Mencukur seluruh atau sebagian rambut kepala bagi lelaki dan
memotongnya sebatas ujung jari bagi wanita.
12. Dengan demikian selesai sudah amalan umrah
Hikmah Haji dan Umrah
1. Menciptakan persatuan dan kesatuan
2. Menanamkan kesadaran untuk senantiasa ikhlas dalam memenuhi perintah Allah
3. Mengambil teladan dari pengalaman Adam, Hawa, Ibrahim, hajar, Ismail, dan
perjuanganNabi SAW.
4. Mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan
5. Memahami dan mempelajari ibadah haji dan umrah
6. Mengerjakan segala kebajikan dengan kerelaan hati dengan rasa ikhlas
7. Rajin menabung, bekerja, dan mempersiapkan diri menunaikan ibadah haji
8. Melatih kesabaran dalam berbuat baik
9. Memahami doa-doa yang berkaitan dengan ibadah haji dan umrah
10.Memelihara ketakwaan dan mengamalkan perintah Allah
WAWANCARA
Saya melakukan wawancara dengan tetangga saya Pak Joko yang pada tahun 2008 beliau melakukan ibadah yang diwajibkan bagi yang mampu atau ibadah haji. Beliau melakukan ibadah haji dengan istri nya. Berangkat dari kota yogyakarta menuju kota solo. Pemberangkatan melalui bandara Solo. Karena memang bandara di Solo luas. Saat di Muzdalifah kira-kira jam 8 malam. Pak Joko sangat terkesan karena suatu suasana yang sangat luar biasa, suasana yang rasanya tidak pernah beliau dapatkan sebelumnya dalam 60 tahun kehidupanya. Beliau termasuk beruntung karena hadir sangat awal saat belum begitu banyak bis datang. Saat-saat yang paling beliau ingat saat beliau ingin menyentuh ka’bah beliau sempat digendong oleh orang afrika yang tinggi besar dan berkulit hitam. Beliau merasa bersyukur karena saat itu beliau diantara orang-orang afrika yang berbadan tinggi ada yang menggendongnya untuk mencapai ka’bah. Pengalaman yang pak joko tidak pernah terlupakan saat beliau tersesat dan berpisah dari rombongan saat di Arafah. Pak Joko sempat panik dan kebingungan. Untungnya dia bertemu dengan orang indonesia lain. Bernama Pak Ratno yang berasal dari Jakarta. Pak Ratno pun membantu untuk menemukan rombongan dari pak Joko. Berawal dari ibadah Haji pak joko merasa mendapatkan pengalaman yang baru dan mendapatkan sedulur/teman.
top related