hadist atau sunnah ppt

Post on 17-Jan-2017

1.913 Views

Category:

Education

148 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Hadits atau Sunnah- Kelompok 3 -

Ustadz wa UstadzahDanang Bagus Prayoga

(9)Gughy Mintorogo Pradana

(16)Kamila Rizqina (19)

M. Masykuri Zain (22)Regita Aulia Permadani

(27)Salma Ulya Salsabila (31)Savira Dwi Oktavia (33)

Pengertian HaditsBahasa:

“Perkataan atau ucapan”Istilah:

“Segala perkataan, perbuatan dan ketetapan (taqrir) yang dilakukan

oleh Nabi Muhammad saw.”

Namun,menurut ulama adalah sebagai berikut

Hadist adalah ucapan tau perkataan Rasulullah saw

Sunnah adalah segala apa yang dilakukan oleh Rasulullh saw yang

menjadi sumber hukum islam.

Bagian-bagian Haditsa)Sanad

Bahasa : Almu’tamadu (sandaran, tempat bersandar, yang menjadi sandaran)Istilah : Sekelompok orang atau seseorang yang menyampaikan hadist dari Rasulullah sampai kepada kita sekarang

b)Matan (Matnul hadits)Bahasa : Punggung jalan (muka jalan) atau tanah yang keras dan tinggi.

Istilah : Materi berita yang berupa sabda, perbuatan / taqrir nabi SAW yang terletak setelah sanad yang terakhir.

c) RawiOrang yang menyampaikan / menuliskan dalam suatu kitab apa yang pernah di dengar / di terimanya dari seseorang (gurunya).

Artinya: "Dikabarkan kepada kami oleh Malik yang menerimanya dari Nafi, yang menerimanya dari Abdullah ibnu Umar bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah sebagian dari antara kamu membeli barang yang sedang dibeli oleh sebagian yang lainnya. " (Al-Hadis)

Kedudukan Hadits / Sunnah

Hadits (Sunnah) adalah sumber hukum islam yang berada satu tingkat di bawah Al-Quran. Artinya, jika hukum tidak terdapat pada Al-Quran sumber berikutnya adalah hadits.Kita yang beriman terhadap Al-Qur’an, otomatis harus percaya bahwa Sunnah sebagai sumber hukum Islam. Jika menolak kebenaran Sunnah, bukan saja memperoleh dosa, tetapi juga murtad hukumnya. Ayat-ayat Al-Qur’an menjadi alasan yang pasti tentang kebenaran Al-Hadits.

Fungsi Hadits terhadap Al Quran

1. Menjelaskan ayat al Qur’an yang masih bersifat umumContoh : ayat al-Quran yang memerintahkan sholat.Perintah sholat dalam al-Quran masih bersifat umum,sehingga diperjelas dengan hadist-hadist Rasulullah SAW,baik tentang tata cara sholat,jumlah bilangan rakaatnya.Salah satu hadistnya adalah sebagai berikut “Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat”(H.R.Bukhari)

2. Memperkuat pernyataan yang ada dalam al-QuranSeperti dalam al-Quran terdapat ayat yang menyatakan,”Barangsiapa di antara kalian melihat bulan,maka berpuasalah!” Maka ayat tersebut diperkuat oleh sebuah hadist yang berbunyi,”…berpuasalah karena melihat bulan dan berbukalah karena melihatnya…”(H.R.Bukhari dan Muslim)

3. Menerangkan maksud dan tujuan ayatMisal dalam Q.S. at-taubah/9:34 dikatakan,”Orang-orang yang menyimpan emas dan perak,kemudian tidak membelanjakannya di jalan ALLAH SWT.,gembirakanlah mereka dengan azab yang pedih!”Ayat ini dijelaskan oleh hadist yang berbunyi,”ALLAH SWT. tidak mewajibkan zakat kecuali supaya menjadi baik harta-hartamu yang sudah dizakati (H.R.Baihaqi)

4. Menetapkan hukum baru yang tidak terdapat dalam al-QuranMaksudnya,jika suatu masalah tidak terdapat hukumnya dalam al-Quran,diambil hadist yang sesuai.Seperti,bagaimana hukumnya seorang laki-laki yang menikahi saudara perempuan istrinya.Maka hal tersebut dijelaskan dalam sebuah hadist Rasulullah SAW :Dari Abi Hurairah ra.Rasulullah SAW.bersabda : “Dilarang seseorang mengumpulkan (mengawini secara bersama) seorang perempuan dengan saudara dari ayahnya serta seorang perempuan dengan saudara perempuan dari ibunya”(H.R.Bukhari)

Macam-macam HaditsA.Dari Segi Jumlah Perawinya1. Hadits Mutawattir

adalah Hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah orang dalam setiap sanadnya dan mustahil para perawinya berdusta. Dalam hal keotentikannya, Hadits Mutawatir sama dengan Al-Qur’an, karena keduanya merupakan sesuatu yang pasti adanya. Oleh sebab itu para ‘Ulama sepakat bahwa hadits mutawattir wajib diamalkan.

Contoh Hadits Mutawatir : Muhammad rasulullah SAW., bersabda : “Barang siapa berdusta atas namaku dengan sengaja, maka tempat (kembali)nya dalam neraka.” (HR. Bukhori, Muslim, Darimi, Abu Dawud, Ibnu Majah, Tirmidzi, Thobroni, dan Hakim )

hadits mutawatir terbagi dua :1. Mutawatir lafzi, yakni perkataan

Nabi Muhammad SAW.2. Mutawatir ‘amali, yakni perbuatan

Nabi Muhammad SAW.

2. Hadits Ahad Hadits Ahad adalah hadits yang

periwayatnya tidak mencapai jumlah banyak orang, hingga tidak mencapai mutawatir.

3. Hadits MasyurHadis yang sudah popular dan

sudah tersebar. Menurut sebagian ulama’, hadis masyhur adalah hadis yang pada thabaqah perawi pertama dan kedua, terdiri dari seorang kemudian pada thobaqoh berikutnya barulah tersebar luas, yang disampaikan oleh orang banyak yang mustahil berdusta.

B. Dari Segi Kualitas Perawinya1. Hadits Sahih

Hadits yang diriwyatkan oleh perawi yang adil, kuat hafalannya, tajam penelitiannya, sanadnya bersambung kepada Rasulullah saw., tidak tercela, dan tidak bertentangan dengan orang yang lebih terpercaya.

Hadits ini dijadikan sebagai sumber hukum dalam beribadah (hujjah)

2. Hadits HasanHadits yang diriwayatkan oleh

perawi yang adil, tetapi kurang hafalannya, sanadnya bersambung, tidak cacat, tidak bertentangan.

Hadits ini juga dijadikan landasan mengerjakan amal ibadah.

3. Hadits Da’ifHadits yang tidak memenuhi

kualitas hadits sahih dan hadits hasan. Para ulama mengatakan, hadits ini tidak bisa dijadikan sebagai hujjah, tetapi dapat dijadikan sebagai motivasi dalam beribadah.

4. Hadits Maudu’Hadits yang bukan bersumber

kepada Rasulullah saw. Atau hadits palsu. Hadits ini jelas tidak dapat dijadikan sebagai landasan hukum.

Mau tanya apa hayoo?

ArigatouTerimakasih

Danke

Khamsamnida

Thank You

SYUKRONMerci

top related