green management
Post on 25-Jan-2015
447 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
“Green
Management”
Fahmi Perwira
Titis Anisa
Owen Vinson
Reny Suliana
Pemakaian energi
berlebihan
Keinginan untuk
membuat standar
pemakaian energi
ISO 50001
ISO 50001
Tujuan
Mendukung organisasi dalam upayanya menyusun dan mengimplementasikan suatu sistem manajemen energi yang komprehensif serta terus menerus meningkatkan kinerja energi mereka berorientasi pada tujuan dan sasaran yang berkelanjutan.
Basic principles
of ISO 50001
CONSISTENCY
NON BUREAUCRACY
INTEGRATED
ISO 50001:2011
MODULE
GENERAL
ISO 50001
Manfaat dari ISO 50001 :
1.Membantu organisasi untuk mengefisiensi penggunaan energi yang ada
2.Aliran energi yang transparan
3.Stimulus untuk modernisasi
4.Perbaikan kesinambungan manajemen energi
5.Evaluasi desain kinerja energi
6.Identifikasi potensi penghematan energi melalui analisa data
Struktur ISO 50001
ISO 14001
Suatu standar internasional untuk Sistem Manajemen Lingkungan (SML) yang pada saat ini secara luas menggunakan SML di dunia, dengan lebih dari 6.000 sertifikasi di Inggris dan 111.000 sertifikasi di 138 negara seluruh dunia. Tiga komitmen fundamental mendukung kebijakan lingkungan untuk pemenuhan persyaratan ISO 14001, termasuk :
•pencegahan polusi •kesesuaian dengan undang-undang yang ada •perbaikan berkesinambungan SML
Organisasi-organisasi dari berbagai jenis, sektor usaha dan ukuran dapat
meningkatkan kinerja lingkungan mereka melalui implementasi standar ini.
SIAPA SAJA YG MENGGUNAKAN ?
•Meningkatkan kinerja lingkungan sesuai komitmen manajemen puncak
•Penghematan ongkos dapat dicapai melalui peningkatan efisiensi energi dan penggunaan air dan minimalisasi buangan
•Mengurangi resiko dari terjadinya polusi dan kondisikondisi lainnya yang berkenaan dengan lingkungan, dan oleh karena itu penghindaran dari ongkos pembersihan yang tidak perlu dan/atau pelaksanaan tindakan dari lembaga-lembaga hukum
•Memberikan kesan mendalam pada suatu merek dimana para pelanggan akan memandang organisasi tersebut telah melakukan pengendalian dampak lingkungan yang baik
MANFAAT ISO 14001
•PT Timah Tbk. yang telah memberikan perhatian khusus bagi reklamasi kualitas lingkungan pada masa pascatambang hingga kondisi lingkungan bisa kembali seperti sediakala.
•Melakukan reklamasi lokasi penambangan seluas 552 hektare dengan melakukan program penghijauan di daerah Bangka Belitung. PT Timah juga melakukan uji emisi dan perbaikan secara berkala untuk mengurangi produksi emisi gas rumah kaca.
COMPANY WITH ISO 14001
•Pertamina menciptakan sistem Eco Office dalam setiap kegiatannya. Mulai dari sistem surat menyurat dengan e-correspondence, menyeting pendingin ruangan, penggunaan MUSIcool yang ramah lingkungan sebagai refrigerant, dan lain-lain. •Pelaksanaan sistem pengelolaan lingkungan, pemanfaatan sumber daya secara efisien melalui upaya 4R (Reduce, Reuse, Recycle dan Recovery) dan melakukan upaya tanggung jawab sosial yaitu CSR dengan baik.
COMPANY WITH ISO 14001
Gerakan-gerakan apa saja yang dibutuhkan agar perusahaan bisa menjadi green business?
Green Management Global Trends
Transparansi
Pelaporan dan pengukuran riwayat penggunaan energi
Konsistensi
Secara
Global
Metode agar bisnis yang dijalankan sektor publik dan privat bisa memiliki satu parameter khusus untuk mengukur efektifitas green management
Kolaborasi
Publik / Privat
Bekerjasama mencapai satu tujuan yaitu melestarikan lingkungan hidup
Green Supply Chain Management
Proses penggunaan input yang ramah lingkungan, kemudian input-input tersebut dirubah sesuai kebutuhan produksi, dan sisa hasil produksi bisa didaur ulang atau dipakai kembali di akhir siklus pakainya, sehingga menghasilkan rantai suplai yang ramah lingkungan.
Kecepatan dan Inovasi
Perhatian Lebih
terhahap
PLC
Didesain untuk Meminimalisir
& Mengidentifikasi
Resiko
Dasar-dasar Operasional
Transparansi
Optimisasi Sumber
Daya
Otomasi
Didesain untuk Waktu
yang Lama
Green Management
• Product Development Dalam merancang produk, perusahaan harus
mempertimbangkan beberapa hal yaitu : 1. Rancangan harus sesuai dengan keinginan pelanggan 2. Produk yang dirancang harus mencerminkan
ketersediaan, Dalam praktek SCM modern, melibatkan supplier kunci dalam perancangan produk sangatlah penting
3. Rancangan harus dibuat secara ekonomis 4. Produk dirancang sedemikian rupa agar kegiatan
pengiriman mudah dilakukan
Konsep Green Management (Operasional)
Green Management
• Pengadaan (Procurement)
Mempunyai potensi untuk menciptakan daya saing perusahaan bukan hanya perannya dalam mendapatkan bahan baku dengan harga yang lebih murah, tetapi juga dalam meningkatkan time to market, meningkatkan responsiveness, dan meningkatkan kualitas produk
Konsep Green Management (Operasional)
• Planning & Control
Pada bagian ini, perusahaan dituntut untuk menentukan dimana persediaan harus disimpan, dalam bentuk apa sebaiknya disimpan, siapa yang bertanggung jawab dalam pengelolaan persediaan, berapa tingkat safety stock dan reorder point untuk setiap jenis item
Konsep Green Management (Operasional)
• Operasi / produksi
Dalam mengelola sistem produksi, harus menggunakan sistem lean manufacturing yang mementingkan efisiensi serta agile manufacturing yang menekankan pada fleksibilitas dan ketangkasan dalam merespon perubahan
Konsep Green Management (Operasional)
• Pengiriman / Distribusi
Perusahaan harus bisa merancang jaringan distribusi yang tepat. Keputusan tentang perancangan jaringan distribusi harus mempertimbangkan trade off antara aspek biaya, aspek fleksibilitas, dan aspek respon terhadap pelanggan
Konsep Green Management (Operasional)
INBOUND
6 faktor yang dapat digunakan untuk mengadopsi green supply chain management pada fase inbound : 1. mengadakan seminar untuk suplier dan kontraktor mengenai kewaspadaan terhadap lingkungan. 2. memandu suplier untuk menyiapkan program enviromental. 3. mengundang seluruh suplier di industri yang sama untuk berbagi pengetahuan dan permasalahan. 4. memberikan informasi pada supplier untuk mengenai keuntungan dari produksi dan teknologi yang lebih bersih. 5. menekankan suplier untuk mengambil tindakan yang berbasiskan lingkungan. 6. memilih suplier berdasarkan kriteria yang berbasis ling- kungan.
Produksi /
Supply Chain
Internal
8 variabel yang dapat digunakan untuk green supply chain pada proses produksi : 1. bahan baku yang ramah lingkungan. 2. penggantian bahan baku yang pengaruh terhadap lingkungan masih dipertanyakan. 3. memasukkan kriteria yang berbasis lingkungan dalam pertimbangan. 4. mempertimbangkan desain terhadap lingkungan. 5. optimasi proses untuk mereduksi waste dan emisi. 6. penggunaan teknologi yang lebih bersih sehingga dapat menghemat energi, air dan waste. 7. daur ulang bahan baku secara internal ketika proses produksi berlansung. 8. menerapkan prinsip total quality management(TQM).
OUTBOUND
Komponen – komponen yang terdapat pada green supply chain digunakan untuk mengidentifikasi pe- ngemasan, pengolahan limbah dan pengirimannya, dan strategi green marketingnya, komponen – komponen tersebut melibatkan variabel: 1. manajemen waste yang ramah lingkungan. 2. peningkatan pada pengemasan yang berbasis lingkungan. 3. pengambilan kembali kemasan. 4. eco-labeling. 5. penarikan produk perusahaan yang sudah rusak. 6. menyediakan informasi bahwa produk dan proses pro- duksinya ramah lingkungan. 7. penggunaan transportasi yang ramah lingkungan.
WASTE
Waste Types Contoh
Emission waste Polusi CO2 dan CO
Waste of resources Energi, bahan baku ( ex. tekstil), manusia
Waste in activities Administrasi dan produksi
Use of toxic Proses dan produk
Waste in product life-cycle Transportasi, botol plastik (max. 2x pakai)
Contoh Waste..
top related