grace - tatalaksana kejang pada anak
Post on 10-Mar-2016
239 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
-
GRACE IRENE L. TORUAN11-2014-215
PEMBIMBING:DR EDI PASARIBU SP.ATatalaksana Kejang Pada Anak
-
PendahuluanKejang adalah gangguan neurologis yang sering pada anak-anakBukan diagnosisi tep gejala suatu gangguan sistem saraf sentral (SSS)Perlu dipastikan apakah itu kejang atau bukan kejang
-
DefinisiKejang adalah manifestasi klinis intermiten yang khas :Gangguan atau kehilangan kesadaranAktivitasa motorik abnormalKelainan perilakuGangguan sensorisDisfungsi autonomBeberapa kejang ditandai geraka abnormal tanpa kehilangan / gangguan kesadaranEpilepsi didefinisikan sbg kejang berulang yg tdk terkait dengan demam / dgn serangan otak akutKejang fokal dan umum, konvulsiv atau nonkonvulUmumnya kejang berlangsung < 5 menit, berhenti sendiri
-
Kejang atau bukan kejang
KeadaanKejangBukan kejangOnsettiba-tibagradualKesadaranterganggutidak tergangguGerakan ekstresinkronasinkronSianosisseringjarangGer abn mataselalujarangSerangan khasseringjarangLamadetik-menitbeberapa menitDapat diprovokasijaranghampir selaluIctal EEG abnselalutidak pernah
-
Klasifikasi kejang
Setelah diyakini kejang Diskripsi akurat jenis kejangJenis kejang pemilihan OAECBZ kejang fokal, AVP absens
Klasifikasi kejang (ILAE, 1981)I. Kejang parsial (fokal, lokal)- sederhana - parsial kompleks - parsial umumII. Kejang umum-. Absens - Mioklonik- Klonik- Tonik- Tonik-klonik- AtonikIII. Tidak dapat diklasifikasi
-
EtiologiPENTING!
Kejang demam sederhana infeksi:Inf. IntrakranialShigellosis
Keracunan:Alkohol, teofilin, kokain
Ggn. Metabolik:Hipoglikemia, hiponatremia, hipoksemia, hipokalsemia, ggn elektrolit / dehidrasi, def. piridoksin, gagal ginjal, gagal hati, kel. Metabolik bawaan
Penghentian OAE
Trauma kepala
Lain-lain:Ensefalopati HT, tumor otak, pendarahan intrakranial, idiopatik.
-
Diagnosis - AnamnesaAnamnesis:Riwayat perjalana penyakit sampai terjadinya kejangFaktor pencetusRiwayat kejang sebelumnyaObat-obatanTraumaGejala infeksiGangguan neurolgis umum maupun fokalNyeri atau cedera akibat kejang
-
Diagnosis Pemeriksaan fisikTTVTanda trauma kepalaAda atau tidak kelainan sistemikPaparan zat toksikInfeksiKelainan neurologis fokal (contoh Paralisis Todds)Edema papil & tanda rangsang meningeal
-
Diagnosis - Pemeriksaan Pemeriksaan PenunjangLab (GDS, elektrolit, hdarah lengkap, masa PT)Pungsi lumbalElektroensefalografiNeuroradiologi
-
Tatalaksana Fase Akut0-5 menitYakinkan bahwa aliran udara pernapasan baikMonitor tanda vital, berikan oksgen, pertahankan perfusi oksigen ke jaringanBila keadaan pasien stabil, lakukan anamnesis terarah, pemeriksaan umum dan neurologis secara cepatCari tanda-tanda trauma, kelumpuhan fokal, dan infeksi
-
Tatalaksana Fase Akut5-10 menitPemasangan akses intravenaPengambilan darah untuk pemeriksaanL darah perifer lengkap, glukosa, dan elektrolitPemberian diazepam 0,2-0,5 mg/kgBB secara intravena (kecepatan 5 mg/menit), atau dapat diberikan diazepam rektal 0,5 mg/kgBB (untuk berat badan 10 kg diberikan 10 mg, dosis maksimal 10 mg/kali)
-
Tatalaksana Fase Akut5-10 menitAtau dapat diberikan diazepam 0,05-0,1 mg/kgBB intravena (maksimum 4 mg). Alternatif lain adalah midazolam 0,05-0,1 mg/kgBB intravena.pemberian diazepam intravena atau rektal dapat diulang 1-2 kali setelah 5-10 menit, lorazepam 0,1 mg/kgBB dapat diulang sekali setelah 10 menit.Jika didapakan hipoglikemia, berikan berikan cairan dekstrosa 25% 2 ml/kgBB
-
Tatalaksana Fase Akut10-15 menitCenderung menjadi status konvulsivusBerikan fenitoin 15-20 mg/kgBB intravena diencerkan dengan NaCl 0,9% diberikan dengan kecepatan 25-50 mg/menitDapat diberikan dosis ulangan fenitoin 5-10 mg/kgBB, sampai maksimum dosis 30 mg/kgBB
-
Tatalaksana Fase Akut> 30 menitPemberian antikonvulsan masa kerja panjang (long acting)Fenobarbital 10 mg/kgBB intravena bolus perlahan-lahan dengan kecepatan 100 mg/menit. Dapat diberikan dosis tambahan 5-10 mg/kgBB dengan interval 10-15 menit
-
Tatalaksana Fase Akut> 30 menitPemeriksaan laboratorium sesuai kebutuhan meliputi AGD, elektrolit, gula darah. Koreksi kelainan yang ada. Awasi tanda-tanda depresi pernapasanBila kejang masih berlangsung siapkan intubasi dan kirim ke Unit Perawatan Intensif. Berikan fenobarbbital 5-8 mg/kgBB secara bolus intravena, diikuti rumatan fenobarbital drip dengan dosis 3-5 mg/kgBB/jam
-
Apapun penyebabnya atasi kejangPrinsip :Manajemen jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi yang adekuatPenghentian kejang dan mencegah kejang berulang
-
ALGORITME PENANGANAN KEJANG AKUT & STATUS KONVULSIF3
Diazepam 5-10mg/rekt max 2x jarak 5 menit
Prehospital
Monitor
Airway
Breathing, O2
Circulation
Diazepam 0,25-0,5mg/kg/iv/io (kec 2mg/mnt, max dosis 20mg)
Midazolam 0,2mg/kg/iv bolus
atau
atau
10-20 mnt
Tanda vital
Koreksi kelainan
EKG
Gula darah
Elektrolit serum
(Na, K, Ca, Mg, Cl)
Analisa Gas Darah
Fenitoin 20mg/kg/iv (20mnt /50ml NS)Max 1000mg
Phenobarbitone
30-60 mnt
Kadar obat darah
20mg/kg/iv(rate >5-10min; max 1g)
Hospital/ED
Lorazepam 0,05-0,1mg/kg/iv (rate
-
Tatalaksana kejang umum yang lebih dari 5 menit adalah menghentikan kejang dan mencegah status epileptikusBerikan diazepam rectal0,5mg/kgBB ( bila BB10=10mg). Dapat diulang 2 kaliBila kejang masih ada, berikan 0,25-0,5 mg/kgBB secara IV ( kecepatan 2mg/menit), dosis diazepam IV atau rectal dapat diulang 2 kali setelah 5-10 menitBerikan fenitoin 20 mg/kgBB IV diencerkan dengan NaCL 0,9% (10 mg Fenitoin / 1mlNacl 0,9%)Fenobarbital 20 mg/kg IV bolus pelan-pelan dengankecepatn 100 mg/menit. Dapat diberikan dosis tambahan 5-10 mg/kg dengan interval 10-15menit.
-
*******
top related