ggk
Post on 27-Jan-2016
213 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
1. PENGERTIAN
Batu ginjal adalah suatu keadaan terdapat satu atau lebihbatu di dalam pelvus atau
calyces ginjal atau di saluran kemih. Batu ginjal didalam saluran kemih (kalkulus
uriner) adalah masa keras seperti batu yang terbentuk disepanjang saluran kemih dan
bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi. Batu
ini bisa terbentuk didalam ginjal (batu ginjal) maupun didalam kandung kemih (batu
kandung kemih). Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis (litiasis renalis,
nefrolitilis).
2. Jenis-Jenis Batu Ginjal
Penyakit batu ginjal memiliki beberapa jenis berdasarkan sumber pembentuknya. :
a. Batu kalsium
Banyak batu ginjal adalah batu kalsium yang biasanya berbentuk kalsium
oxalate. Kadar oxalate yang tinggi dapat ditemukan pada beberapa buah dan
sayuran, kacang dan coklat. Hati anda juga menghasilkan oxalate. Makanan,
vitamin D dosis tinggi, operasi saluran pencernaan dan beberapa kelainan
metabolisme dapat meningkatkan konsentrasi kalsium atau oxalate pada urin.
Batu kalsium juga dapat terjadi dalam bentuk kalsium fosfat.
b. Batu struvite
Batu struvite terbentuk sebagai respon terhadap infeksi, seperti infeksi saluran
urin. Batu struvite dapat berkembang dengan cepat dan menjadi cukup besar.
c. Batu uric acid
Ini terbentuk pada mereka yang mengalami dehidrasi, mereka yang makan
makanan tinggi protein dan mereka yang memiliki encok. Faktor genetik tertentu
dan kelainan pada jaringan penghasil darah juga dapat membuat anda cenderung
mengalami batu uric acid.
d. Batu cysteine
Batu ginjal jenis ini memiliki kasus yang sedikit. Batu ini terbentuk pada mereka
yang memiliki kelainan secara turun temurun yang menyebabkan ginjal
menghasilkan asam amino (cystinuria) tertentu dalam jumlah banyak.
e. Batu lainnya
1
Kasus batu ginjal langka lainnya juga dapat terjadi.
Mengetahui jenis batu ginjal yang anda alami dapat membantu anda mengerti apa
yang menyebabkan batu ginjal terbentuk dan dapat memberikan petunjuk apa
yang dapat anda lakukan untuk mengurangi risiko mengalami batu ginjal.
3. TANDA DAN GEJALA
a. Nyeri
Nyeri disebabkan karena batu menyumbat saluran kemih, setelah itu obstruksi
berkembang yang menghasilkan peningkatan tekanan hidrostatik dan pembesaran
pelvis ginjal dan proksimal ureter.
b. Mual dan muntah
Nyeri sangat parah akibat batu ginjal bisa menyebabkan rasa mual bahkan
muntah. Bila nyeri mendadak menjadi akut, disertai nyeri tekan diseluruh area
kostovertebratal juga bisa menyebabkan mual dan muntah. Serta adanya
obstruksi saluran kemih bagian atas (ginjal dan ureter) dapat menyebabkan mual
yang disertai muntah.
c. Hematuria
Adanya gesekan antara batu ginjal dengan saluran kemih yang dilewati akan
menyebabkan darah ikut keluar bersama urin atau sering disebut dengan
hematuria.
d. Sering berkemih
Saluran kemih yang teriritasi membuat penderita merasa ingin berkemih lebih
sering dari biasanya.
e. Demam dan mengigil
Kondisi ini terjadi karena adanya infeksi di saluran kemih yang disebabkan oleh
iritasi batu ginjal.
4. Faktor yang Mempengaruhi
a. Usia
Lebih sering ditemukan pada usia 30-50 tahun
b. Jenis kelamin
Jumlah penderita laki-laki lebih banyak tiga kali dibandingkan dengan
perempuan. Hal ini disebabkan oleh perbedaan struktur anatomi saluran kemih
2
antara laki-laki dan perempuan serta faktor hormone estrogen yang mencegah
terjadinya agregasi garam kalsium.
c. Pekerjaan
Pekerja-pekerja keras yang banyak bergerak, misalnya buruh dan petani akan
mengurangi terjadinya batu ginjal bila dibandingkan dengan pekerja-pekerja yang
lebih banyak duduk.
d. Air minum
Memperbanyak diuresis dengan cara banyak minum akan mengurangi
terbentuknya batu, sedangkan bila kurang minum menyebabkan kadar semua
substansi dalam urin akan meningkat dan akan mempermudah pembentukan batu.
Kejenuhan air yang diminum sesuai dengan kadar mineralnya terutama kalsium
diperkirakan mempengaruhi terbentuknya.
e. Makanan
Konsumsi makanan tinggi protein yang berlebihan dan garam akan meningkatkan
pembentukan Batu ginjal. Diet banyak purin (kerang-kerangan, anggur), oksalat
(teh, kopi, cokelat, minuman soda, bayam), kalsium (daging, susu, kaldu, ikan
asin dan jeroan) mempermudah terjadinya penyakit batu ginjal. Makan-makanan
yang banyak mengandung serat dan protein nabati mengurangi risiko batu ginjal
dan makanan yang mengandung lemak dan protein hewani akan meningkatkan
risiko.3,26
f. Riwayat Keluarga/ keturuna
Riwayat anggota keluarga sebelumnya yang pernah menderita batu ginjal akan
memberikan resiko lebih besar timbulnya gangguan/penyakit batu ginjal pada
anggota keluarga lainnya. Lebih kurang 30-40% penderita kalsium oksalat
mempunyai riwayat keluarga yang positif menderita batu ginjal. Namun sampai
saat ini bagaimana peranan faktor keturunan dalam terjadinya batu ginjal masih
belum diketahui dengan jelas.
g. Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih dapat menyebabkan nekrosis jaringan ginjal dan akan
menjadi inti pembentukan batu ginjal. Infeksi oleh bakteri yang memecah ureum
dan membentuk amonium akan mengubah pH urin menjadi alkali dan akan
3
mengendapkan garam-garam fosfat sehingga akan mempercepat pembentukan
batu yang telah ada.
h. Iklim dan temperatur/suhu
Individu yang menetap di daerah beriklim panas dengan paparan sinar ultraviolet
tinggi akan cenderung mengalami dehidrasi serta peningkatan produksi vitamin D
(memicu peningkatan ekskresi kalsium dan oksalat), sehingga insiden batu ginjal
akan meningkat. Tempat yang bersuhu panas misalnya di daerah tropis, di kamar
mesin, menyebabkan banyak mengeluarkan keringat, akan mengurangi produksi
urin dan mempermudah pembentukan batu ginjal.
i. Geografi
Pada beberapa daerah menunjukkan angka kejadian batu ginjal yang lebih tinggi
daripada daerah lain sehingga dikenal sebagai daerah stone belt (sabuk batu).
5. Komplikasi
a. Komplikasi akut yang sangatdiperhatikan oleh penderita adalah kematian,
kehilangan fungsi ginjal, kebutuhan transfusi dan tambahan intervensi sekunder
yang tidak direncanakan. Data kematian, kehilangan fungsi ginjal dan kebutuhan
transfusi pada tindakan batu ureter memiliki risiko sangat rendah. Komplikasi
akut dapat dibagi menjadi yang signifikan dan kurang signifikan. Yang termasuk
komplikasi signifikan adalah avulsi ureter, trauma organ pencernaan, sepsis,
trauma vaskuler, hidro atau pneumotorak, emboli paru dan urinoma. Sedang yang
termasuk kurang signifikan perforasi ureter, hematom perirenal, ileus, stein
strasse, infeksi luka operasi, ISK dan migrasi stent
b. Komplikasi jangka panjang adalah striktur ureter. Striktur tidak hanya disebabkan
oleh intervensi,tetapi juga dipicu oleh reaksi inflamasi dari batu, terutama yang
melekat. Angka kejadian striktur kemungkinan lebih besar dari yang ditemukan
karena secara klinis tidak tampak dan sebagian besar penderita tidak dilakukan
evaluasi radiografi (IVP) pasca operasi.
4
6. PENCEGAHAN
Adapun beberapa cara untuk mencegah terbentukna batu ginjal, yaitu:
a. Mengurangi minuman yang berkalsium tinggi atau minuman bervitamin C tinggi.
Pengkonsumsian yang terlalu sering akan mengakibatkan infeksi pada ginjal dan
mengakbatkan batu ginjal.
b. Mengurangi makanan dan minuman bersuplemen.
c. Mengurangi makanan yang bisa menyebabkan asam urat seperti jeroan
sapi,kambing dan lain sebagainya.Makanan ini banyak mengandung enzim yang
bisa menimbulkan endapan pada ginjal.
d. Hindari diet ketat. Pada umumnya orang yang menjalani diet ketat supaya
langsing. Masalahnya diet ketat seperti itu bisa menimbulkan kristal pada ginjal.
e. Perbanyak minum air putih minimal 2 liter per hari
f. Hindari menahan kencing terlalu lama.
g. Berolahraga secara teratur.
h. Mengurangi konsumsi vitamin D secara berlebihan.
i. Hindari makanan dengan kadar oksalat (kacang-kacangan, bayam, ubi, cabe,dll) ,
natrium ,kalsium (kol, lobak, brokoli, sarden,dan keju) yang tinggi dan protein
hewan dengan purin tinggi (ikan laut, usus goreng, hati goreng, emping melinjo),
karena dapat memicu terbentuknya batu ginjal /kandung kemih.
5
DAFTAR PUSTAKA
Doenges at al. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan, Ed.3. Jakarta: EGC.
Kuncoro, Sri dan Soenanto, Hardi. (2005). Hancurkan Batu Ginjal dengan Ramuan Herbal. Jakarta: Niaga Swadaya.
Nursalam. (2006). Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem perkemihan. Jakarta: Salemba Medika.
Suddart & Brunner. (2000). Keperawatan Medikal-Bedah. Jakarta: Buku Penerbit Kedokteran EGC.
Tucker, Susan M, dkk. (1998). Standar Perawatan Pasien Proses Keperawatan, Diagnosis, dan Evaluasi Edisi V. Jakarta: Buku Penerbit Kedokteran EGC.
http://ningsih3.blogspot.co.id/2013/05/tugas-gizi-kesehatan-masyarakat.html
6
top related