“gambaran karakteristik keberhasilan program asi …
Post on 21-Oct-2021
12 Views
Preview:
TRANSCRIPT
“GAMBARAN KARAKTERISTIK KEBERHASILAN PROGRAM
ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI
PUSKESMAS TURI SLEMAN”
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya
Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Disusun Oleh :
SEPTIYANI ISTINGANAH
1114043
PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3)
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2017
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,
taufik, dah hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah yang berjudul: “Gambaran Karakteristik Keberhasilan Program ASI
Eksklusif pada Ibu Menyusui di Puskesmas Turi Sleman” yang disusun untuk
memenuhi salah satu tugas akhir Program Studi Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal
Achmad Yani Yogyakarta.
Karya Tulis Ilmiah ini tidak mungkin terselesaikan tanpa ada bantuan dari
berbagai pihak berupa bimbingan, pengarahan, maupun pemberian kemudahan
dalam pengumpulan data serta dukungan moril. Oleh karena itu penulis
sampaikan rasa terimaksih kepada:
1. Bapak Kuswanto Hardjo, dr., M.Kes selaku Ketua Stikes Jenderal Achmad
Yani Yogyakarta.
2. Ibu Reni Merta Kusuma, M.Keb selaku Ketua Program Studi Kebidanan
(D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
3. Ibu Elvika Fit Ari Shanti, S.ST., M.Kes selaku dosen penguji Karya Tulis
Ilmiah yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menguji, mengoreksi,
dan memberikan masukan, serta saran terhadap Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Ibu Nendhi Wahyunia Utami, M.Keb selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan arahan dan bimbingan selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah
ini.
5. Seluruh staf pengajar Program Studi Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal
Achmad Yani Yogyakarta.
6. Bapak, Ibu tercinta yang telah banyak memberikan dukungan moril dan
materil selama penulis menyelesaikan pendidikan serta memberikan teladan
dalam segi kehidupan.
7. Semua responden yang bersedia membantu dalam jalannya penelitian ini.
8. Teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Sepenuhnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah
ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan sebagai perbaikan penulis dan modal di
masa yang akan datang.
Semoga Allah SWT senantiasa memberi perlindungan dan limpahan karunia
kepada kita sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya
besar harapan penulis semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan manfaat
dan berguna bagi semua.
Yogyakarta, Mei 2017
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii
PERNYATAAN ................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... viii
INTISARI .......................................................................................................... ix
ABSTRACT .......................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 4
E. Keaslian Penelitian ................................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ........................................................................................ 6
B. Kerangka Teori ..................................................................................... 25
C. Kerangka Konsep ................................................................................. 26
D. Pertanyaan Penelitian ........................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ........................................................................... 28
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 28
C. Populasi dan Sampel ............................................................................ 28
D. Variabel Penelitian ............................................................................... 31
E. Definisi Operasional ............................................................................. 31
F. Alat dan Pengumpulan Data ................................................................ 33
G. Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................................ 34
H. Etika Penelitian .................................................................................... 36
I. Pelaksanaan Penelitian ......................................................................... 37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .................................................................................... 40
B. Pembahasan .......................................................................................... 43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 48
B. Saran ..................................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian ................................................................... 5
Tabel 2.1 Komposisi Kandungan ASI ...................................................... 24
Tabel 3.1 Jumlah Sampel Berdasarkan Kelurahan ................................... 31
Tabel 3.2 Definisi Operasional ................................................................. 32
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibudalam
Keberhasilan ASI Eksklusif di Puskesmas Turi Sleman ........... 42
vii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1 Kerangka Teori Karakteristik Keberhasilan Program ASI
Eksklusi (Priyoto, 2014) ........................................................... 25
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian Gambaran Karakteristik
Keberhasilan Program ASI Eksklusif pada Ibu Menyusui di
Puskesmas Turi Sleman ............................................................. 26
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 2 Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 3 Lembar Check List
Lampiran 4 Lembar Rekap Check List
Lampiran 5 Surat Izin Studi Pendahuluan Stikes Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta
Lampiran 6 Surat Izin Studi Pendahuluan BAPPEDA
Lampiran 7 Surat Izin Studi Pendahuluan Puskesmas Turi Sleman
Lampiran 8 Surat Izin Penelitian Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Lampiran 9 Surat Izin Penelitian BAPPEDA
Lampiran 10 Surat Izin Penelitian Puskesmas Turi
Lampiran 11 Lembar Konsultasi
Lampiran 12 Hasil Olah Data
ix
GAMBARAN KARAKTERISTIK KEBERHASILAN PROGRAM
ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI
PUSKESMAS TURI SLEMAN
Septiyani Istinganah1, Nendhi Wahyunia Utami2
INTISARI
Latar Belakang: Pemberian ASI eksklusif di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
masih di bawah rata-rata nasional sebesar 71,6%, sedangkan cakupan nasional
menargetkan sebesar 80% (Profil Kesehatan Indonesia, 2015). Cakupan
pemberian ASI eksklusif berdasarkan data Dinas Kesehatan DIY pada tahun 2015
tertinggi di Kabupaten Sleman sebesar 81,6%. Puskesmas daerah Sleman dengan
persentase tertinggi yaitu berada di wilayah kerja Puskesmas Turi sebesar 93,3%.
Hasil wawancara dengan bidan desa mengenai keberhasilan pemberian ASI
eksklusif rata-rata ibu yang berhasil memberikan ASI eksklusif karena tidak
bekerja atau bekerja di rumah sehingga tidak meninggalkan bayinya dalam waktu
yang lama.
Tujuan: Diketahui gambaran karakteristik keberhasilan ASI eksklusif pada ibu
menyusui di Puskesmas Turi Sleman.
Metode Penelitian: Jenis penelitian survey deskriptif. Cara pengambilan sampel
menggunakan probability sampling dengan teknik sampling stratified random
sampling dengan jumlah responden sebanyak 68 ibu menyusui secara eksklusif
yang sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data menggunakan analisis
univariat.
Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan ibu sebagian besar adalah
SMA/Sederajat sebanyak 53 responden (77,9%), umur ibu sebagian besar umur
20-35 tahun sebanyak 53 responden (77,9%), paritas ibu sebagian besar yang
mempunyai 2-4 anak sebanyak 49 responden (72,1%), pekerjaan ibu sebagian
besar IRT tanpa bekerja sambilan sebanyak 59 responden (86,8%), pendapatan
keluarga sebagian besar adalah <Rp. 1.449.000,00 sebanyak 59 responden
(86,8%).
Kesimpulan: Karakteristik ibu menyusui yang paling memengaruuhi pemberian
ASI eksklusif adalah IRT tanpa bekera sambilan 86,8%.
Kata Kunci: Keberhasilan, Ibu Menyusui, ASI eksklusif
1Mahasiswa Program Studi Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2Dosen Pembimbing Jurusan Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
x
THE CHARACTERISTICS OVERVIEW THE SUCCESS OF EXCLUSIVE
BREASTFEEDING PROGRAM ON BREASTFEEDING MOTHERS
IN COMMUNITY HEALTH CENTER OF TURI SLEMAN
Septiyani Istinganah1, Nendhi Wahyunia Utami2
ABSTRACT
Background: The exclusive breastfeeding in Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
is currently below the national rate, that is 71.6%, while in the national scale it is
targetted for 80% (Profil Kesehatan Indonesia, 2015). The highest rate of
exclusive breastfeeding according to the data of Health Office of DIY in 2015
goes to Sleman District by 81.6%. The Community Health Center of Sleman with
the highest percentage is located in the working area of Community Health Center
of Turi with 93.3%. The result of the interview with the village midwife regarding
the success of exclusive breastfeeding is that on average, mothers succeeded in
exclusive breastfeeding due to the fact that they do not work or just work at home
therefore they stay with the baby most of the time.
Objective: To acknowledge the characteristics overview of the success of
exclusive breastfeeding program on breastfeeding mother in Community Health
Center of Turi Sleman.
Research Methods: The research is a descriptive survey research. The method of
collecting data used in this research is probability sampling with sampling
approach of stratified random sampling with 68 exclusive breastfeeding mothers
who are matched with the criteria of inclusion and exclusion, as the respondents.
The method of data analysis used in this research is univariate analysis.
Findings: This research shows that education background of the mothers are high
school graduates as many as 53 respondents (77.9%), the mothers are in age of
20-35 years old as many as 53 respondents (77.9%), the parity of the mothers
have 2-4 children as many as 49 respondents (72.1%), the mothers’ occupation
mostly is housewife without any side job as many as 59 respondents (86.8%), the
family income mostly is <Rp. 1,449,999.00 as many as 59 respondents (86.8%).
Conclusion: The characteristics of breastfeeding mothers that influence the
exclusive breastfeeding program the most is the housewives who do not have side
job 86.8%.
Keywords: Success, Breastfeeding Mother, Exclusive Breastfeeding
1Student of Midwifery Study Program (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2Advisor/Lecturer of the Midwifery Department (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ASI eksklusif (menurut WHO) adalah pemberian air susu ibu (ASI) saja
pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain
kecuali obat. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dianjurkan oleh pedoman
internasional yang didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI baik bagi
bayi, ibu, keluarga, maupun negara (Dewi dan Sunarsih, 2011).
Cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan cenderung fluktuatif
setiap tahunnya. Secara nasional rata-rata cakupan pemberian ASI eksklusif 0-6
bulan yang telah tercapai di Indonesia pada tahun 2015 sebanyak 55,7%.
Persentase pemberian ASI eksklusif di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih
di bawah rata-rata nasional sebesar 71,6%, sedangkan cakupan nasional
menargetkan sebesar 80% (Profil Kesehatan Indonesia, 2015).
Salah satu target Millenium Development Goals (MDGs) bidang kesehatan
yang berakhir pada tahun 2015 yaitu menurunkan angka kematian bayi, saat ini
dilanjutkan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) dengan target 25 per
1.000 kelahiran hidup (Kemenkes, 2015). Pemberian ASI Eksklusif dapat
mengurangi tingkat kematian bayi di Indonesia (Prasetyono, 2012). Indonesia
sudah memiliki komitmen untuk melaksanakan “Deklarasi Innocent” tahun 1990
dalam rangka meningkatkan pemberian ASI, serta Konverensi ILO No. 183 tahun
2000 tentang perlindungan maternitas di tempat kerja, yang menyatakan bahwa
setiap negara diharuskan memberikan ASI secara eksklusif kepada bayinya (Dewi
dan Sunarsih, 2011).
Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional) menyebutkan sasaran program Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJMN) tahun 2015-2019 yaitu terbentuknya masyarakat
yang mampu meningkatkan derajat kesehatan, status gizi serta mendapatkan ASI
eksklusif dari 41,5% menjadi 60% (Bappenas, 2016).
2
Pemerintah kota Yogyakarta telah meresmikan Peraturan Daerah No 1 tahun
2014 tentang pemberian air susu ibu eksklusif yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas kesehatan ibu dan anak di kota Yogyakarta melalui program ASI
eksklusif. Kajian global “The Lancet Breastfeeding Series 2016” telah
membuktikan: 1) Menyusui eksklusif menurunkan angka kematian akibat infeksi
sebanyak 88% pada bayi usia kurang dari 3 bulan. 2) Sebanyak 31,36% (82%)
dari 37,94% anak sakit karena tidak menerima ASI eksklusif (Pedoman PAS,
2016).
Cakupan pemberian ASI eksklusif berdasarkan data Dinas Kesehatan
(Dinkes) DIY pada tahun 2015 dari 4 Kabupaten dan 1 Kotamadya menunjukkan
angka tertinggi di Kabupaten Sleman sebesar 81,6% dan sudah mencapai target
nasional. Puskesmas daerah Sleman dengan persentase tertinggi yaitu berada di
wilayah kerja Puskesmas Turi sebesar 93,3% dan terendah yaitu Puskesmas
Prambanan dengan persentase 68,7%. Cakupan DIY terendah di Kabupaten
Gunung Kidul sebesar 58,5%, sedangkan di 3 daerah lainnya yaitu Kulon Progo
(75%), Bantul (74,7%) menunjukkan persentase yang belum mencapai target
nasional.
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 22 April 2017 terdapat
4 desa dalam wilayah kerja Puskesmas Turi Sleman yaitu Donokerto,
Bangunkerto, Wonokerto, dan Girikerto. Di wilayah kerja Puskesmas Turi Sleman
berdasarkan data balita terdapat 91 ibu menyusui 6-12 bulan. Cakupan pemberian
ASI eksklusif bayi (6-12 bulan) pada bulan Februari 2017 dari jumlah 23 bayi
yang diberikan ASI eksklusif sebanyak 21 bayi (91,30%) dan yang tidak diberikan
ASI sebanyak 2 bayi. Hasil wawancara dengan bidan desa mengenai keberhasilan
pemberian ASI eksklusif rata-rata ibu yang berhasil memberikan ASI eksklusif
karena tidak bekerja atau bekerja di rumah sehingga tidak meninggalkan bayinya
dalam waktu yang lama. Hasil wawancara dengan 2 ibu yang memiliki balita usia
6-12 bulan serta menyusui secara eksklusif mereka tidak bekerja. Berdasarkan
data dan studi pendahuluan di Puskesmas Turi Sleman, maka penulis tertarik
untuk mengetahui gambaran karakteristik program ASI eksklusif pada ibu
menyusui di Puskesmas Turi Sleman. Penulis ingin mengetahui bagaimana
3
karakteristik ibu menyusui yang memengaruhi keberhasilan program ASI
eksklusif di Puskesmas Turi Sleman sehingga cakupan di Puskesmas Turi Sleman
paling tinggi diantara daerah lainnya.
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah gambaran karakteristik keberhasilan program ASI eksklusif
pada ibu menyusui di Puskesmas Turi Sleman?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran karakteristik keberhasilan ASI eksklusif pada ibu
menyusui di Puskesmas Turi Sleman.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran karakteristik pendidikan ibu yang
memengaruhi keberhasilan program ASI eksklusif di Puskesmas Turi
Sleman.
b. Untuk mengetahui gambaran karakteristik umur ibu yang memengaruhi
keberhasilan program ASI eksklusif di Puskesmas Turi Sleman.
c. Untuk mengetahui gambaran karakteristik paritas ibu yang memengaruhi
keberhasilan program ASI eksklusif di Puskesmas Turi Sleman.
d. Untuk mengetahui gambaran karakteristik pekerjaan ibu yang
memengaruhi keberhasilan program ASI eksklusif di Puskesmas Turi
Sleman.
e. Untuk mengetahui gambaran karakteristik sosial ekonomi ibu yang
memengaruhi keberhasilan program ASI eksklusif di Puskesmas Turi
Sleman.
4
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini untuk menambah referensi teori tentang gambaran
karakteristik keberhasilan program ASI eksklusif pada ibu menyusui di
Puskesmas Turi Sleman.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Puskesmas Turi Sleman
Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi Puskesmas Turi Sleman
untuk mempertahankan keberhasilan program ASI eksklusif ditinjau dari
karakteristiknya dan lebih menggiatkan kegiatan yang dapat menunjang
keberhasilan program ASI eksklusif.
b. Bagi Mahasiswa Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah sumber
bacaan/referensi untuk peningkatan kegiatan mahasiswa dan kegiatan
pengabdian masyarakat.
c. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi
untuk penelitan selanjutnya.
5
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
No Nama, Tahun dan
Judul
Metode Hasil Perbedaan dan
Persamaan
1 Nugraheni, Enny, dkk
(2012) dengan judul
Pengaruh
Karakteristik Ibu dan
Sosial Budaya
terhadap Pemberian
ASI Eksklusif pada
Bayi Usia 0-6 Bulan
Di Desa Pekik
Nyaring Kecamatan
Pondok Kelapa
Kabupaten Bengkulu
Tengah.
Studi
observasional
analitik
dengan
rancangan
cross sectional
menggunakan
uji Chi
Square.
Diantara beberapa
karakteristik responden
yang menunjukkan
hubungan adalah
karakteristik responden
bekerja atau tidak
bekerja terhadap
pemberian ASI
eksklusfif (p<0,05)
sedangkan untuk
karakteristik demografi
yang lain tidak terdapat
pengaruh karakteristik
responden (p>0,05).
Persamaannya
adalah pada
variabel
karakteristik ibu
dalam pemberian
ASI eksklusif.
Perbedaannya
adalah metode judul
dan tempat
penelitian.
2 Gunasegaran,
Jeevrita, dkk(2015)
dengan judul
Karakteristik Sosio-
Demografi Ibu
terhadap Proporsi
Pemberian ASI
Eksklusif pada Balita
Usia Diatas 6 Bulan
hingga 24 Bulan Di
Desa Pekutatan,
Kecamatan
Pekutatan, Kabupaten
Jembrana Bali Tahun
2015.
Metode cross
sectional
deskriptif.
Proporsi pemberian
ASI eksklusif sebesar
30,8%. Proporsi
pemberian ASI
eksklusif pada balita
usia 6-24 bulan di
berdasarkan tingkat
pengetahuan yaitu
sebesar 80,2%
termasuk kategori baik,
umur terbanyak
pemberian ASI
eksklusif yaitu diatas
18-30 tahun (76,9%),
paritas terbanyak yaitu
kategori kurang dari 2
(63,5%), dukungan
suami terbanyak yaitu
kategori baik (53,8%),
dan dukungan petugas
kesehatan terbanyak
yaitu kategori baik
(78,8%).
Persamaannya yaitu
variabel
karakteristik.
Perbedaannya yaitu
metode, judul dan
tempat penelitian.
3 Zakiah, dkk(2015)
dengan judul
Hubungan antara
Tingkat Pendidikan
dan Pengetahuan Ibu
tentang ASI Eksklusif
dengan Pemberian
MP-ASI pada Bayi 0-
6Bulan Di Wilayah
Kerja Puskesmas
Cukir.
Penelitian
analitik
dengan
metodecross-
sectional.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
didapatkan p-value
0,577 dan p>α (0,577 >
0,05), artinya tidak ada
hubungan antara
frekuensi mendapat
informasi tentang ASI
eksklusif dengan
pemberian MP-ASI
pada bayi 0-6 bulan.
Persamaanya
variabel
karakteristik
pendidikan.
Perbedaannya
metode, judul,
tempat penelitian.
40
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Turi yang merupakan salah 1 dari 25
Puskesmas yang terletak di Kabupaten Sleman dengan luas bangunan
880 m2. Puskesmas Turi terletak di jalan Pakem-Turi, Randusongo,
Donokerto, Turi, Sleman. Puskesmas Turi secara geografis berada di
Kecamatan Turi, bagian paling utara Kabupaten Sleman, dengan luas
wilayah 4.309 ha dan berada di ketinggian 500-600 meter di atas
permukaan air laut dengan suhu udara maksimum/minimum 24 ° C s /
21.80 °C. Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Turi:
a. Utara : Hutan Gunung Merapi
b. Timur : Kecamatan Pakem
c. Selatan : Kecamatan Sleman
d. Barat : Kecamatan Tempel
Tempat pendaftaran berada dekat pintu masuk utama Puskesmas dan
merupakan tempat pertama yang dituju oleh pasien. Pasien yang datang
mengambil nomor antrian pendaftaran yang disediakan di pendaftaran
untuk dipanggil dan diganti dengan nomor pelayanan. Untuk pasien yang
sudah pernah memeriksakan diri ke Puskesmas Turi akan langsung
mengumpulkan kartu tanda pasien (KTP)atau kartu jaminan yang
dimiliki.
Kartu tandapasien Turi berisi nomor rekam medis (RM), nama KK,
dan alamat. Jika pasien belum pernah memeriksakan diri ke Puskesmas
Turi maka akan diminta mengisi blangko untuk pasien baru.Data yang
terdapat pada blangko kemudian dicatat dalam aplikasi Sistem Informasi
Manajemen Puskesmas TURI (SISFOMAS Turi),blangko yang berisi
nama pasien, umur pasien, nama KK, alamat, poli yang dituju, serta cara
41
pembayaran. Informasi yang diperlukan untuk mengisi blangko kecil
tersebut diperoleh dengan cara menanyakan langsung kepada pasien yang
bersangkutan.Selanjutnya nama pasien dan poli yang dituju ditulis pada
tracer, kemudian tracer digunakan untuk mengambil RM. Setelah itu
petugas menanyakan kepada pasien pelayanan yang dituju dan memberi
cap tanggal pada lembaryang sesuai dengan bagian pelayanan yang dituju
dalam RM.
Lembar tindakan tiap bagian pelayanan berbeda, Balai Pengobatan
(BP) Umum berwarna merah muda, BP Gigi berwarna hijau, KIA-KB
berwarna putih. Dalam pencatatan rekam medis mengenai karakteristik
pasien kurang lengkap, tidak semua karakeristik tercantum dalam rekam
medis.
42
2. Analisa Hasil Penelitian
Karakteristik ibu meliputi pendidikan, umur, paritas, pekerjaan dan
pendapatan keluarga dalam keberhasilan ASI eksklusif di Puskesmas Turi,
Sleman.
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu dalam Keberhasilan
ASI Eksklusif di Puskesmas Turi Sleman
Karakteristik Jumlah
F %
Pendidikan
Tidak sekolah 0 0
SD 2 2,9
SMP/Sederajat 5 7,4
SMA/Sederajat 53 77,9
Perguruan Tinggi 8 11,8
Total 68 100
Umur
<20 tahun 3 4,4
20-35 tahun 53 77,9
>35 tahun 12 17,6
Total 68 100
Paritas
1 anak 18 26,5
2-4 anak 49 72,1
>5 anak 1 1,5
Total 68 100
Pekerjaan
IRT tanpa bekerja sambilan 59 86,8
IRT dengan bekerja sambilan 1 1,5
PNS 3 4,4
Swasta 0 0
Pedagang 0 0
Petani 2 2,9
Lain-lain 3 4,4
Total 68 100
Pendapatan keluarga
< Rp. 1.449.000,00 59 86,8
Rp. 1.449.000,00 – Rp. 2.500.000,00 6 8,8
>Rp. 2.500.000,00 3 4,4
Total 68 100
Sumber: Data Primer diolah 2017
43
Berdasarkan hasil diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar
pendidikan ibu yang memengaruhi keberhasilan ASI eksklusif di
wilayah kerja Puskesmas Turi Sleman adalah SMA/Sederajat sebanyak
53 responden (77,9%). Sebagian besar umur ibu yang memengaruhi
keberhasilan ASI eksklusif adalah umur 20-35 tahun sebanyak 53
responden (77,9%). Sebagian besar paritas ibu yang memengaruhi
keberhasilan ASI eksklusif adalah yang mempunyai 2-4 anak sebanyak
49 responden (72,1%). Sebagian besar pekerjaan ibu yang memengaruhi
keberhasilan ASI eksklusif adalah IRT tanpa bekerja sambilan sebanyak
59 responden (86,8%). Sebagian besar pendapatan keluarga yang
memengaruhi keberhasilan ASI eksklusif adalah <Rp. 1.449.000,00
sebanyak 59 responden (86,8%).
B. Pembahasan
1. Karakteristik pendidikan ibu dalam keberhasilan ASI eksklusif di
Puskesmas Turi, Sleman.
Hasil penelitian berdasarkan tingkat pendidikanibu sebagian besar
adalah SMA/Sederajat sebanyak 53 responden dari 68 ibu (77,9%).
Penelitian ini sejalan dengan teori Priyoto (2014) bahwa semakin tinggi
pendidikan seseorang, maka makin mudah untuk menerima informasi
sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya, sebaliknya
pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang
terhadap nilai-nilai yang diperkenalkan.
Penelitian ini sejalan dengan teori Roesli (2009) bahwa pendidikan
membuat seseorang terdorong untuk ingin tahu, untuk mencari pengalaman
sehingga informasi yang diterima akan menjadi pengetahuan. Dengan
pendidikan yang tinggi, maka seseorang cenderung mendapatkan informasi
yang baik dari orang lain maupun media massa. Tingkat pendidikan ibu
berpengaruh terhadap praktik menyusui, semakin tinggi tingkat pendidikan
ibu, pengetahuan semakin baik dan lebih mudah menerima suatu ide baru.
44
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Susilaningsih (2013) yaitu
mayoritas ibu bayi telah tamat pendidikan SMA (66,7%), sedangkan yang
lainnya telah menyelesaikan pendidikan 9 tahun atau SMP (25%) dan hanya
sebagian kecil yang masih tamat SD (8,3%). Hal ini dapat dijelaskan bahwa
ibu dengan tingkat pendidikan tinggi terpapar berbagai sumber informasi
dan pengetahuan yang lebih baik tentang pola makan bayi. Sedangkan ibu
dengan pendidikan yang lebih rendah memungkinkan ia lambat dalam
mengadopsi pengetahuan baru, khususnya tentang hal-hal yang
berhubungan dengan pola pemberian ASI.
2. Karakteristik umuribu dalam keberhasilan ASI eksklusif di Puskesmas
Turi, Sleman.
Hasil penelitian berdasarkan umur ibu sebagian besar adalah 20-35
tahun sebanyak 53 responden dari 68 ibu (77,9%). Ibu dalam umur 20-35
tahun dengan pendidikan yang tinggi akan memengaruhi keberhasilan
pemberian ASI eksklusif, selain itu ibu berada dalam masa reproduksi sehat
yaitu umur terbaik wanita untuk hamil dan melahirkan.
Penelitian ini sejalan dengan teori Notoatmodjo (2007) yang
menjelaskan umur merupakan lama hidup seseorang yang dihitung dari
jumlah ulang tahun mulai saat dilahirkan sampai saat dilakukan penelitian.
Semakin tua umur seseorang, maka pengalaman akan bertambah sehingga
akan meningkatkan pengetahuannya akan suatu objek. Seseorang yang
berumur 20-35 tahun memiliki masa reproduksi sehat yaitu umur terbaik
wanita untuk hamil dan melahirkan.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Sulistiyowati dan Siswatara
(2014) yaitu berdasarkan hasil penelitiandidapatkan golongan umur
respondensebagian besar adalah umur 20-35 tahun.Umur dapat melatar
belakangi penentuan perilaku ibu dalam pemberian ASI eksklusif pada bayi.
Setiap kelompok usiaakan mempunyai pandangan dan sikapyang berbeda
dalam memberikan ASI eksklusif pada bayi.
45
3. Karakteristik paritasibu dalam keberhasilan ASI eksklusif di
Puskesmas Turi, Sleman.
Hasil penelitian berdasarkan paritas ibusebagian besar adalah yang
mempunyai 2-4 anak sebanyak 49 responden dari 68 ibu (72,1%). Ibu yang
pertama kali menyusui belum memiliki pengalaman dibandingkan dengan
ibu yang sudah memiliki pengalaman menyusui anak sebelumnya sehingga
ibu dengan lebih dari 1 anak akan memiliki pengalaman dalam pemberian
ASI dari anak yang sebelumnya. Penelitian ini sejalan dengan teori Roesli
(2009) yaitu semakin banyak anak yang dilahirkan akan memengaruhi
produktivitas ASI karena hubungan dengan status kesehatan ibu dan
kelelahan ibu. Pikiran, perasaan, dan sensasi seorang ibu memengaruhi
peningkatan atau menghambat pengeluaran oksitosin yang sangat berperan
dalam pengeluaran ASI. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Hidajati
(2012) mengatakan bahwa seorang ibu dengan anak pertamanya mungkin
akan mengalami masalah saat menyusui hanya kurangnya pengetahuan cara
menyusui yang benar. Hal ini dapat menyebabkan ibu ragu untuk
memberikan ASI eksklusif pada bayinya.
Penelitianini sesuai dengan yang dijelaskan Arintasari (2015), ibu
multipara mempunyai proporsi 45.3% melakukan pemberian ASI eksklusif,
sedangkan ibu primipara mempunyai proporsi 36.6% melakukan pemberian
ASI eksklusif. Dalam pemberian ASI eksklusif, ibu yang pertama kali
menyusui belum memiliki pengalaman dibandingkan dengan ibu yang
sudah memiliki pengalaman menyusui anak sebelumnya. Pengalaman ibu
dapat dilihat dari jumlah anak yang dilahirkan. Ibu yang melahirkan anak
lebih dari satu kali (multipara) cenderung untuk memberikan ASI pada
bayinya.
46
4. Karakteristik pekerjaanibu dalam keberhasilan ASI eksklusif di
Puskesmas Turi, Sleman.
Hasil penelitian berdasarkan pekerjaan ibu sebagian besar adalah IRT
tanpa bekerja sambilan sebanyak 59 responden dari 68 ibu (86,8%). IRT
tanpa bekerja sambilan akan mempunyai waktu lebih banyak di rumah
sehingga ibu dapat lebih fokus dalam merawat bayinya, selain itu waktu ibu
dalam memberikan ASI tidak terganggu pekerjaan ibu yang menyita
waktu.Penelitian ini sesuai dengan penelitian Anggraeni (2016), hasil
penelitian menunjukkan 27 (62,8%) ibu tidak bekerja.Pekerjaan seseorang
akan memengaruhi perilaku ibu dalam memberikan ASI eksklusif pada
bayinya. Semakin padat kegiatan ibu maka semakin kecil kemungkinan
untuk memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Seseorang yang bekerja
mempunya aktivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan seorang yang
tidak bekerja dan pekerjaan seseoran dapat menjadi penggambaran
kedudukan sosial dan kemampuan ekonomi yang dimiliki oleh seseorang.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Arintasari (2015) yaitu hasil
penelitian diketahui bahwa sebagian besar ibu 57,1% tidak bekerja. Ibu
yang tidak bekerja berpeluang 2 kali lebih tinggi melakukan pemberian ASI
eksklusif dibandingkan dengan ibu yang bekerja. Aktifitas ibu selama
menyusui berpengaruh terhadap intensitas pertemuan ibu dan bayinya. Ibu
yang bekerja cenderung memiliki waktu yang sedikit untuk menyusui
bayinya akibat kesibukan kerja, keadaan ini menyebabkan ibu
menghentikan pemberian ASI. sedangkan ibu yang tidak bekerja memiliki
waktu yang banyak untuk menyusui anaknya.
47
5. Karakteristik pendapatan keluarga dalam keberhasilan ASI eksklusif
di Puskesmas Turi, Sleman.
Hasil penelitian berdasarkan pendapatan keluarga sebagian besar
adalah yang berpenghasilan <Rp. 1.449.000,00 sebanyak 59 responden dari
68 ibu (86,8%). Ibu dengan penghasilan rendah akan lebih berhemat dalam
pembelian susu formula sehingga ibu akan memberikan ASI eksklusif yang
secara gratis. Penelitian ini sesuai denga teori Pitriyani dan Andriyani
(2014) yaitu salah satu manfaat ASI sebagai penghematan karena tidak
perlu membeli susu formula.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Gunasegaran, dkk (2015)
bahwa dari seluruh ibu yang keluarganya memiliki penghasilan rendah yang
memberikan ASI eksklusif sebanyak 66,7%, sedangkan pada ibu yang
penghasilan keluarganya tinggi hanya 28,5% yang memberikan ASI
eksklusif. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa proporsi pemberian ASI
eksklusif lebih besar pada ibu-ibu yang memiliki penghasilan keluarga yang
rendah.
C. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah:
1. Data dalam rekam medis mengenai karakteristik tidak lengkap sehingga
harus menemui responden untuk mengetahui karakteristik responden
secara lengkap.
2. Suasana saat dilakukan penelitian tidak kondusif dikarenakan ramai dan
anak yang cenderung rewel. Peneliti sudah mengajak anak responden
untuk bermain sehingga responden tetap fokus dalam mengisi kuisioner
yang diberikan.
48
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai gambaran
karakteristik ibu dalam pemberian ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas
Turi, Kabupaten Sleman dapat disimpulkan:
1. Karakteristik pendidikan ibu yang memengaruhi keberhasilan ASI eksklusif di
wilayah kerja Puskesmas Turi Sleman adalah SMA/Sederajat sebanyak 53
responden (77,9%).
2. Karakteristik umur ibu yang memengaruhi keberhasilan ASI eksklusif di
wilayah kerja Puskesmas Turi Sleman adalah umur 20-35 tahun sebanyak 53
responden (77,9%).
3. Karakteristik paritas ibu yang memengaruhi keberhasilan ASI eksklusif di
wilayah kerja Puskesmas Turi Sleman adalah yang mempunyai 2-4 anak
sebanyak 49 responden (72,1%).
4. Karakteristik pekerjaan ibu yang memengaruhi keberhasilan ASI eksklusif di
wilayah kerja Puskesmas Turi Sleman adalah IRT tanpa bekerja sambilan
sebanyak 59 responden (86,8%).
5. Karakteristik pendapatan keluarga yang memengaruhi keberhasilan ASI
eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Turi Sleman adalah <Rp. 1.449.000,00
sebanyak 59 responden (86,8%).
49
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai gambaran karakteristik ibu dalam
pemberian ASI ekskulisif di Wilayah Kerja Puskesmas Turi, Kabupaten Sleman,
maka saran yang dapat peneliti sampaikan adalah:
1. Bagi Puskesmas Turi Sleman
Penelitian ini dapat dijadikan masukan Puskesmas Turi Sleman untuk
lebih menggiatkan kegiatan yang dapat menunjang keberhasilan program
ASI eksklusif sehingga ibu yang bekerja, ibu dengan pendidikan rendah
tetap memberikan ASI eksklusif bagi bayinya. Bidan dapat meminta
bantuan kader dan memberikan penyuluhan tentang cara penyimpanan ASI
kepada ibu bekerja sehingga pengetahuan ibu lebih meningkat.
2. Bagi ibu menyusui
Hasil penelitian ini dapat dijadikan panduan kader-kader untuk
menyampaikan informasi kepada ibu menyusui agar menyusui eksklusif
untuk kehamilan berikutnya atau bisa memberikan informasi kepada ibu
yang baru pertama kali hamil dan belum mengetahui tentang pentingnya
pemberian ASI secara eksklusif.
3. Bagi Mahasiswa Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Hasil penelitian ini hendaknya digunakan sebagai menambah bahan
bacaan dan referensi perpustakaan dalam pengembangan ilmu pengetahuan
dan dapat dijadikan penduan bagi mahasiswa yang melakukan penelitian.
Mahasiswa dapat berkolaborasi dengan petugas puskesmas untuk ikut terjun
ke masyarakat dan memotivasi ibu menyusui untuk memberikan ASI
eksklusif kepada bayinya.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian hendaknya dapat dijadikan bahan masukan bagi proses
penelitian selanjutnya dan dapat dijadikan perbandingan keaslian. Peneliti
selanjutnya dapat memasukkan alasan-alasan ibu tidak memberikan ASI
secara eksklusif untuk di teliti lebih lanjut. Peneliti selanjutnya dapat
meneliti variabel lain, menentukan jumlah sampel sesuai dengan variabel
yang diteliti dan mengunakan metode atau analisis yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, Titik. 2016. Hubungan Pengetahuan dan Pekerjaan Ibu dengan
Pemberian ASI Eksklusif di Posyandu Lestari Handayani Desa Jembungan
Kabupaten Boyolali. Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika
Kesehatan No 1 (6): Juli 2016.
http://www.apikescm.ac.id/ejurnalinfokes/index.php/infokes/article/downlo
ad/104/100. (Diakses tanggal 13 Januari 2017)
Arif, Nurhaeni. 2009. Panduan Ibu Cerdas (ASI dan Tumbuh Kembang Bayi).
Yogyakarta: MedPress (Anggota IKAPI)
Arintasari, Farida. 2015.Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI
Eksklusif di Puskesmas Tegalrejo Yogyakarta Tahun 2015. Jurnal Medika
Respati, No 2 (IX): April 2016.
http://journal.respati.ac.id/index.php/medika/article/download/491/422.
(Diakses tanggal 11 November 2016).
Astuti, Sri, dkk. 2015. Asuhan Kebidanan Nifas & Menyusui. Jakarta: Erlangga
Dewi, Vivian Nanny Lia dan Sunarsih, Tri. 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu
Nifas. Jakarta: Salemba Medika
Dinas Kesehatan Yogyakarta. 2016. Profil Kesehatan Dinkes Yogyakarta (Data
2015). Dinkes Yogyakarta
Dinas Kesehatan Sleman. 2016. Profil Kesehatan Dinkes Sleman (Data 2015).
Dinkes Sleman
Estuti, Any. 2012. Karakteristik Ibu Yang Berhubungan dengan Pemberian Air
Susu Ibu (ASI) Eksklusif pada Anak Usia 7-24 Bulan di Wilayah Kerja
Puskesmas Liwa Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat Tahun
2012. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia 2012.
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354731-S-Any%20Estuti.pdf. (Diakses
tanggal 31 Januari 2017)
Gunasegaran, Jeevrita, dkk. 2015. Karakteristik Sosio-Demografi Ibu terhadap
Proporsi Pemberian ASI Eksklusif pada Balita Usia Diatas 6 Bulan hingga
24 Bulan Di Desa Pekutatan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana
Bali Tahun 2015. Jurnal ISM, No 1 (5): Januari-
April.https://wisuda.unud.ac.id/pdf/1002006189-1-
Jurnal%20Yantra%20.pdf. (Diakses tanggal 05 Januari 2017 pukul 20.00
WIB).
Hidajati, A. 2012. Mengapa Seorang Ibu Harus Menyusui. Yogyakarta:
Flashbook
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2014. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis
Data: Contoh Aplikasi Studi Kasus. Jakarta: Salemba Medika
Kodrat, Ny. Laksono. 2010. Dahsyatnya ASI & Laktasi Untuk Kecerdasan Buah
Hati Anda. Yogyakarta: Media Baca
Kristiyanasari, Weni. 2009. ASI, Menyusui & Sadari. Yogyakarta: Nuha Medika
Kusumawardhani. 2010. ASI Bikin Anak Cerdas. Jakarta: Djambatan
Nugraheni, Enny, dkk. 2012. Pengaruh Karakteristik Ibu dan Sosial Budaya
terhadap Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Desa Pekik
Nyaring Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah. Jurnal
Universitas Bengkulu. http://repository.unib.ac.id/pdf. (Diakses tanggal 31
Januari 2017 pukul 17.00 WIB)
Nugroho, Taufan. 2011. ASI dan Tumor Payudara. Yogyakarta: Nuha Medika
Noor, Juliansyah. 2010. Metode Penelitian. Jakarta: Kencana
Noorkasiani, dkk. 2009. Sosiologi Keperawatan. Jakarta: EGC
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta
Nursalam. 2013. Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Oktavia, Nova. 2015. Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Yogyakarta:
Deepublish
Pitriyani, Risa dan Andriyani, Rika. 2014. Panduan Lengkap Asuhan Kebidanan
Ibu Nifas Normal (Askeb III). Yogyakarta: Deepublish
Prasetyono, Dwi Sunar. 2012. Buku Pintar ASI Eksklusif. Yogyakarta: Diva Press
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakata: PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
Priyoto. 2014. Teori Sikap dan Perilaku Dalam Kesehatan. Yogyakarta: Nuha
Medika
Pusdatin Kemenkes RI. 2014. Situasi dan Analisis ASI Eksklusif. Jakarta:
Kemenkes RI
Riksani, Ria. 2012. Keajaiban ASI. Jakarta: Dunia Sehat
Roesli, Utami. 2009. Mengenal ASI eksklusif. Jakarta: Trubus Agriwidya
Rumiasari, Yuyum. 2012. Gambaran Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Jati
Rahayu Bekasi. Skripsi Fakultas Imlu Keperawatan Universitas Indonesia
2012. http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/123429-S-5452-
Hubungan%20karakteristik-Analisis.pdf. (Diakses tanggal 31 Januari 2017)
Salam, dkk. 2013. Hubungan antara Karakteristik Ibu, Peran Petugas Kesehatan
dan Dukungan Keluarga dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja
Puskesmas Bonto Cani Kabupaten Bone. Jurnal Ilmu Gizi Fakultas
Kesehatan Masyarakat. http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-
Undergraduate-7618-JURNAL%20PENELITIAN.pdf. (Diakses tanggal 13
Februari 2017)
Sani K, Fathnur. 2016. Metodologi Penelitian Farmasi Komunitas dan
Eksperimental. Yogyakarta: Deepublish
Simamora, Roymond H. 2009. Buku Ajar Pendidikan Dalam Keperawatan.
Jakarta: EGC
Sopiyudin, M. 2013. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel. Jakarta:
Salemba Medika
Sugiyono, 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC
Sulistiyowati, Tutuk dan Siswantara, Pulung. 2014. Perilaku Ibu Bekerja dalam
Memberikan ASI Eksklusif di Kelurahan Japanan Wilayah Kerja Puskesmas
Kemlagimojokerto. Jurnal Promkes No 1 (2): Juli 2014 hal 89-100.
http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-
jupromkesd6de2ea109full.pdf. (Diakses tanggal 7 November 2016)
Sulistyaningsih. 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan: Kuantitatif-Kualitatif.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Susilaningsih, Tunik Inayah. 2013. Gambaran Pemberian ASI Eksklusif Bayi 0-6
Bulan di Wilayah Puskesmas Samigaluh II Tahun 2013. Jurnal Kesehatan
Reproduksi, No 2 (4): Agustus 2013 hal 81-89.
http://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/37147448/jurnal_ASI_E
ksklusif.pdf. (Diakses tanggal 7 November 2016)
Swarjana, I Ketut. 2016. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: CV Andi Offset
WHO. 2016. Infant and Young Child Feeding. Jurnal WHO. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs342/en/. (Diakses tanggal 20
Desember 2016 pukul 13.00 WIB)
Widoyoko, Eko Putro. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Yuliarti, Nurheti. 2010. Keajaiban ASI-Makanan Terbaik untuk Kesehatan,
Kecerdasan, dan Kelincahan Si Kecil. Yogyakarta: Andi Offset
Zakiah, dkk. 2015. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Ibu
Tentang ASI Eksklusif dengan Pemberian MP-ASI pada Bayi 0-6Bulan Di
Wilayah Kerja Puskesmas Cukir. Jurnal Edu Health, No 1 (5): 7-65.
http://journal.unipdu.ac.id/index.php/eduhealth/article/download/490/437.
(Diakses tanggal 05 Januari 2017 pukul 19.00 WIB)
top related