frank lloyd wright

Post on 01-Jul-2015

404 Views

Category:

Documents

5 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Frank Lloyd wright

Oleh : Haffidz Irfansyah090406015

Seperti halnya Le Corbusier pada tahun 50-an, Frank Lloyd wright masih produktif menghasilkan karya diantaranya Price Tower (1922-1955)dan D.Wright House(1952).

Pada usia 70 tahun , wright terlibat dalam perancangan dan pembangunan Solomon R. Guggenheim museum di New York . Proses perancangan dimulai sejak 1942 , namun baru dilaksanakan mulai tahun 1957, selesai pada tahun 1960.

Lokasinya pada seberang jalan dari Central Park , sebuah taman sanagt luas di Manhattan , di tengah kota New York. Konsep perancangan museum bertitik tolak pada fungsinya sebagai “pusat seni”, termasuk di dalamnya studio dan sanggar seni.

Wright memandang proyek ini sebagai suatu penangkal dari suasan hiruk pikuk kota dengan penuh pencakar langit. Untuk itu Wright membuatbentuk spiral bagian tengahnya kosong dari sebuah kemiringan ramp makin keatas makin naik, sedikit makin melebar.

Tengahnya kosong

Pada puncak spiral terdapat sebuah kubah kaca bergaris tengah 28 m, sinar matahari menembusnya dan menerangi secara alami seluruh ruangan . Dengan sistem ini , pengunjung dapat melalui dan menikmati semua koleksi yang dipasang pada dinding dan lantai, berurutan tanpa ada yang terlewati.

28 m

Unit utama tersebut berdampingan unit lain untuk kantor dan apartemen direktur , lebih kecil berbentuk silindris berdinding kaca , kontras dengan yang utama . Kedua unit satu besar dan satu kecil tadi , berdiri di atas “landasan” yang denahnya juga kurva mengikuti bentuk diatasnya.

Unit kecilUnit besar

Landasannya sendiri ditumpu oleh dinding-dinding berbentuk silindris. Bentuk-bentuk melingkar tersebut disusun dalam komposisi kontras dengan elemen-elemen berbentuk blok vertikal dibelakangnya. Berbeda dengan kebanyakan rancangan Le Corbusier yang dindingnya selalu kasar , dinding dari guggenheim Museum rata halus tanpa texture dengan ide kelembutan kulit manusia.

Museum Guggenheim , merupakan hasil karya wright diperoleh dari pengalaman berbagai rancangan sebelumnya . Ruang pameran menjorok keluar menggantung seperti pada ruang dalam Unity Wax (sudah dibahas pada bab terdahulu). Ruang-ruang menerus dalam hall berbentuk spiral sama dengan ide prairie house , karya awal wright. Bentuk kurva melingkar seperti rumah siput sudah pernah diterapkan pada D.Wright’s house di Arizona.

Museum Guggenheim merupakan contoh yang sempurna dari filsafat organik Wright dimana denah , potongan dan pandangan dari luar secara bersamaan menyatu secara meyakinkan dalm bentuk tiga dimensional dan ruang diwujudkan dalam konstruksi beton spiral.

Karya Frank Lloyd Wright terakhir , dibangun dan selesai setelah ia meninggal adalah Marine County Civic Center di San Raphael, California (1957-1966). Selain terakhir karya ini juga merupakan salah satu karya Wright terbesar , disetujui melalui proses resmi yang cukup panjang termasuk dengan pendapat masyarakat.

Proyek besar ini dibangun di kaki bukit, terdiri dari dua sayap sangat panjang, pada pertemuan keduanya terdapat sebuah kubah dengan menara di puncaknya. Kedua unit memanjang tersebut menjadi jembatan yang menghubungkan dua kaki bukit. Bentuk bagian bawahnya melengkung-lengkung , di tembus oleh jalan raya , jadi bukan hanya bentuknya seperti jembatan , tetapi juga fungsinya.

Salah satu sayap digunakan untuk kantor-kantor wilayah (county) dengan ruang-ruang administrasi , ruang pengandilan dan lain-lain termasuk ruang tahanan . Ruang-ruang pertemuan dan perpustakaan kota terdapat di pertemuan antara kedua sayap beratap dome tersebut diatas

Di tengah setiap sayap terdapat gang terbuka beratap kaca (skylight). Selain itu ruang-ruang juga dihubungkan dengan gang pada masing-masing sisi . Diatas gang tengah terdapat ventilasi , bekerja secara mekanis dengan cerobong udara mendorong udara segar kedalam ruang-ruang, suatu penyelesaian sangat ekonomis dibanding sistem penghawaan buatan

Di luar , sepanjang jendela pada semua tingkat , dipasang terpisah dari struktur kisi-kisi menghadap ke bawah. Panduan lengkung-lengkung di mana di bawahnya untuk jalan sangat harmonis dengan pemandangan bukit-bukit. Pelenkung-pelengkung berderet memanjang mirip dengan konstruksi jembatan air pada jaman Romawi. Lengkungan-lengkungan jendela , semakin ke atas semakin kecil

Frank Lloyd wright meninggal pada bulan april 1959. Karya- karyanya tampil dalam bentuk yang dihasilkan dari prinsip , bahwa bentuk meskipun bagaimana hanya akan m empunyai arti bila merupakan kejelasan prinsip. Prinsip Wright adalah bahwa arsitektur merupakan penghubung antara manusia dengan lingkungan . Dalam ceramah terakhir di London Wright berkata :” ketahanan dari suatu karya arsitektural , tergantung pada sifat dasar manusia dan keadaanya di mana keduanya berubah “ Inilah pandangan arsitektu organik.

Terima Kasih......

top related