formula add

Post on 11-Feb-2017

234 Views

Category:

Government & Nonprofit

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Luas Wilayah (LW)

Jumlah Penduduk Miskin (PM)

Jumlah Penduduk (JP)

Realisasi PBB terhadap Target PBB (RPBB)

Potensi Desa (PD)

Kebutuhan Fasilitas Umum (KFU)

Keterjangkauan (KJ)

Indeks Luas Wilayah (ILW)

Indeks Jumlah Penduduk Miskin (IPM)

Indeks Jumlah Penduduk (IJP)

Indeks Realisasi PBB terhadap Target PBB (IRPBB)

Indeks Potensi Desa (IPOT)

Indeks Kebutuhan Fasilitas Umum (IKFU)

Indeks Keterjangkauan (IKJ)

SKEN

ARIO

BOB

OT P

ER V

ARIA

BEL

INSENTIF

POTENSI

KEBUTUHAN

INDEKS KEBUTUHAN

INDEKS POTENSI

INDEKS INSENTIF PR

OPOR

SI N

ILAI

TER

HADA

P TO

TAL

NILA

I SE

KABU

PATE

N

KARAKTERISTIK DESA

BOBOT DESA

Oleh:MARYUNANI

LEMBAGA PENELITIAN EKONOMI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT(LPEM) FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

FORMULAALOKASI DANA DESA (ADD)

• Otonomi daerah akan berjalan dengan baik jika setiap strata pemerintahan (kabupaten dan desa) mampu mengelola pembangunan secara sistematis dan berkelanjutan, termasuk di dalamnya adalah menyusun perencanaan anggaran secara baik.

• Proses ini tentunya akan melibatkan peran Pemerintah dan DPRD di tingkat kabupaten, maupun Kepala Desa & LPMD, serta BPD di tingkat desa, baik dalam proses perencanaan, pelaksanaan, maupun pengawasan pembangunan.

Dasar Pemahaman

• Konsekuensi logis dari adanya transfer dana dari pemerintah pusat kepada pemerintah propinsi dan pemerintah Kabupaten, maka perlu ada transfer dana dari pemerintah kabupaten ke pemerintah desa.

• Diketahui bahwa salah satu sumber keuangan desa, berupa Bantuan dari Pemerintah Kabupaten, antara lain berupa:

bagian dari dana perimbangan keuangan Pusat dan Daerah yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten.

Dasar Pemahaman

DESA (UU 22/1999)

PENGELOLAANKEWENANGAN

DESA

KEBERDAYAAN DESA

KEUANGAN DESA

[Desentralisasi fiskal]

SUMBER-SUMBER(antara lain dari

DAU)

PRINSIP-PRINSIP

PENGELOLAAN

FORMULA ALOKASI DANA

DESA

KETERBATASAN

ETIKA PEMBANGUNA

N DESA

PRINSIP-PRINSIP

PENYUSUNAN

adalah:• bagian dari dana perimbangan keuangan

Pusat dan Daerah yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten kepada Pemerintah Desa,

• pendistribusiannya didasarkan pada prinsip pemerataan atau keadilan secara horizontal, sehingga mencerminkan pemerataan pelayanan maupun kesejahteraan.

Alokasi Dana Desa [ADD]

• Alasan kesenjangan fiskal secara vertikal kurang relevan bila dikaitkan dengan hubungan antara pemerintah Kabupaten/Kota dan pemerintah desa;

• Alasan eksternalitas juga kurang relevan karena minimnya eksternalitas yang diciptakan oleh pemerintah desa;

• Alasan menciptakan pemerataan atau keadilan secara horizontal lebih tepat, baik pemerataan pelayanan maupun kesejahteraan;

• Agar konsisten dengan jenjang pemerintahan di atasnya, maka formula alokasinya secara teoritis dimaksudkan untuk menciptakan pemerataan.

Alokasi Dana Desa [ADD]Alasan dan Tujuan

A. Mendorong semangat desentralisasi

B. Adil dan TransparanC. SederhanaD. Pasti dan dapat diprediksiE. Netral danF. Memberikan insentif bagi desa

penerima

Prinsip-prinsip penyusunan Formula ADD, meliputi:

ADV = TADD - TADMADDi = Alokasi dana desa untuk desa ke iADM = Alokasi Dana Minimum (dibagi sama rata untuk

seluruh desa)BDi = Bobot desa ke iADV = Total alokasi dana desa yang bersifat variabelTADD = Total alokasi dana desa yang akan disalurkan

oleh kabupatenTADM = Total alokasi dana Minimum yang akan disalurkan

oleh kabupaten

ADDi = ADM + (BDi x ADV)di mana:

Formula “ADD” Kabupaten-Desa

• Komponen Tetap: Alokasi Dana Minimal (ADM)• Komponen Variabel: Alokasi yang ditentukan

berdasarkan bobot desa (BD) dari:(a) Indeks Kebutuhan Desa;(b) Indeks Potensi; dan(c) Indeks Insentif.

Luas Wilayah (LW)

Jumlah Penduduk Miskin (PM)

Jumlah Penduduk (JP)

Realisasi PBB terhadap Target PBB (RPBB)

Potensi Desa (PD)

Kebutuhan Fasilitas Umum (KFU)

Keterjangkauan (KJ)

Indeks Luas Wilayah (ILW)

Indeks Jumlah Penduduk Miskin (IPM)

Indeks Jumlah Penduduk (IJP)

Indeks Realisasi PBB terhadap Target PBB (IRPBB)

Indeks Potensi Desa (IPOT)

Indeks Kebutuhan Fasilitas Umum (IKFU)

Indeks Keterjangkauan (IKJ)

SKEN

ARIO

BOB

OT P

ER V

ARIA

BEL

INSENTIF

POTENSI

KEBUTUHAN

INDEKS KEBUTUHAN

INDEKS POTENSI

INDEKS INSENTIF PR

OPOR

SI N

ILAI

TER

HADA

P TO

TAL

NILA

I SE

KABU

PATE

N

KARAKTERISTIK DESA

BOBOT DESA

KRONOLOGI PERHITUNGAN BOBOT DESA

ILWi = Indeks luas wilayah desa iIJPi = Indeks jumlah penduduk desa iIJPMi = Indeks jumlah penduduk miskin desa iIKLPi = Indeks ketersediaan layanan publik di desa iIKTJi = Indeks keterjangkauan desa I1-5= Koefisien masing-masing variabel kebutuhan

beradasarkan alternatif skenario

IKDi= 1ILWi + 2IJPi + 3IJPMi + 4IKLPi+ 5IKTJidi mana:

BDi = Bobot desa iIKDi = Indeks kebutuhan desa iIPDi = Indeks potensi desa iIIDi = Indeks insentif desa i1-3 = Koefisien masing-masing indeks berdasarkan alternatif skenario

BDi= 1IKDi + 2IPDi + 3IIDi ; 1 2 3di mana:

Formula Bobot Desa

Formula Indeks Kebutuhan Desa

CARA PERHITUNGANIndeks Luas Wilayah (ILW), Indeks Jumlah Penduduk (IJP),

Indeks Proporsi Jumlah Rumah Tangga Miskin (IPJRTM), dan Indeks Kebutuhan (IK)

Penduduk JumlahTotalPenduduk Jumlah IJP

Tangga Rumah JumlahMiskin Tangga Rumah Jumlah PJRTM

PJRTM TotalPJRTM IPJRTM

IK 1 = (0,3 x ILW) + (0,4 x IJP) + (0,3 x IPJRTM)

IK 2 = (0,3 x ILW) + (0,4 x IPJRTM) + (0,3 x IJP)

31) IK IPJRTM (IJP 3 IK

Tiga versi menghitung Indeks Kebutuhan (IK):

Wilayah Luas Total

2Km Wilayah Luas ILW

CARA PERHITUNGANIndeks Potensi Desa (PD) dan Indeks Insentif

100 x (PD) Desa PotensiProxy Total

(PD) Desa PotensiProxy PD Indeks

)2(Km Wilayah Luas

2003 Pajak Tahun PBB PenerimaanTarget (PD) Desa PotensiProxy

2003 Tahun PBB Penerimaan Realisasi % Total2003 Tahun PBB Penerimaan Realisasi % Indeks Insentif

Menghitung ADD denganBobot Desa (BD) dengan Skenario :

BD 1 = (0,7 x IK 1) + (0,2 x Indeks SumPropPD-PropPD) + (0,1 x IRPBB)

Skenario I = ADM Per Desa + (BD 1 x Dengan Formula)

BD 2 = (0,6 x IK 1) + (0,3 x Indeks SumPropPD-PropPD) + (0,1 x IRPBB)

Skenario II = ADM Per Desa + (BD 2 x Dengan Formula)

BD 3 = (0,5 x IK 1) + (0,3 x Indeks SumPropPD-PropPD) + (0,2 x IRPBB)

Skenario III = ADM Per Desa + (BD 3 x Dengan Formula)

BD 4 = (0,7 x IK 2) + (0,2 x Indeks SumPropPD-PropPD) + (0,1 x IRPBB)

Skenario IV = ADM Per Desa + (BD 4 x Dengan Formula)

BD 5 = (0,6 x IK 2) + (0,3 x Indeks SumPropPD-PropPD) + (0,1 x IRPBB)

Skenario V = ADM Per Desa + (BD 5 x Dengan Formula)

BD 6 = (0,5 x IK 2) + (0,3 x Indeks SumPropPD-PropPD) + (0,2 x IRPBB)

Skenario VI = ADM Per Desa + (BD 6 x Dengan Formula)

BD 7 = (0,7 x IK 3) + (0,2 x Indeks SumPropPD-PropPD) + (0,1 x IRPBB)

Skenario VII = ADM Per Desa + (BD 7 x Dengan Formula)

BD 8 = (0,6 x IK 3) + (0,3 x Indeks SumPropPD-PropPD) + (0,1 x IRPBB)

Skenario VIII = ADM Per Desa + (BD 8 x Dengan Formula)

BD 9 = (0,5 x IK 3) + (0,3 x Indeks SumPropPD-PropPD) + (0,2 x IRPBB)

Skenario VIII = ADM Per Desa + (BD 9 x Dengan Formula)

Komposisi Bobot Desa (BD) DESA X Berdasaran Simulasi I Hingga IX – [HIPOTESIS]

UraianSkenario

1 2 3 4 5 6 7 8 9Komponen ADD                  a. Alokasi Dana Minimal (ADM/tetap) (%) 50 50 50 60 60 60 70 70 70b. Alokasi Dana Variabel (ADV/variabel) (%) 50 50 50 40 40 40 30 30 30

Total (%) 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Bobot Desa:                  

a. Indeks Kebutuhan Desa (IKD) 0,7 0,6 0,5 0,7 0,6 0,5 0,7 0,6 0,5a.1. Indeks Luas Wilayah (ILW) (0.007) (0.006) (0.005) (0.007) (0.09) (0.005) (0.105) (0.12) (0.005)a.2. Indeks Jumlah Penduduk (IJP) (0.175) (0.180) (0.150) (0.245) (0.180) (0.175) (0.245) (0.180) (0.150)a.3. Indeks Rumah Tangga Miskin (IRTM) (0.245) (0.210) (0.150) (0.280) (0.180) (0.175) (0.210) (0.180) (0.150)a.4. Indeks Keterjangkauan (IKJT) (0.210) (0.150) (0.100) (0.105) (0.150) (0.100) (0.140) (0.120) (0.150)

b. Indeks Potensi Desa (IPD) 0,2 0,3 0,3 0,2 0,3 0,3 0,2 0,3 0,3c. Indeks Insentif Desa (IID) 0,1 0,1 0,2 0,1 0,1 0,2 0,1 0,1 0,2

Alokasi Dana Desa (ADD) Terendah dan Tertinggi Berdasarkan Bobot Desa (BD) Tahun 2004, Skenario I - IX

Uraian Terendah Tertinggi PerbedaanNama Desa Volume Nama Desa Volume

Skenario I Gondang 33.203.671 Suruh Wadang 118.765.881 85.562.210

Skenario II Sumberarum 33.528.775 Jegu 137.680.988 104.152.213

Skenario III Sumberarum 31.415.422 Jegu 138.338.018 106.922.596

Skenario IV Sumberarum 36.534.953 Suruh Wadang 104.233.717 67.698.764

Skenario V Sumberarum 35.892.239 Jegu 120.149.427 84.257.188

Skenario VI Sumberarum 35.023.501 Jegu 120.674.279 85.650.778

Skenario VII Sumberarum 39.337.241 Jegu 82.200.063 42.862.822

Skenario VIII Sumberarum 39.517.250 Jegu 102.608.593 63.091.343

Skenario IX Sumberarum 38.849.253 Jegu 103.002.811 64.153.558Sumber : Hasil Perhitungan, 2003

• Diawali dengan upaya mengimplementasikan formula ADD dalam konteks memahami peningkatan kemampuan pemerintahan desa mengelola pembangunan, selanjutnya dapat dibangun penguatan pemerintah desa menyuarakan aspirasi masyarakat dalam konstalasi pengelolaan pembangunan Kabupaten.

• Ini dimaksudkan untuk menambah muatan baru bagi stakeholders di tingkat kabupaten dan desa denganterlebih dahulu memahami berbagai keragamannya yang sarat dengan kekayaan sumberdaya (SDA, SDM, dan SDS) lokal.

Perspektif ADD Kabupaten X

• Temuan penelitian tentang Formulasi Alokasi Dana Desa Dalam Rangka Implementasi Otonomi Daerah antara lain menyimpulkan bahwa:

“ADD tidak sekedar merupakan bentuk bantuan pemerintahan kabupaten kepada pemerintahan

desa, lebih dari itu bahkan merupakan salah satu peluang untuk menciptakan perekat pola

hubungan antara pemerintahan kabupaten dan desa (Gambar 1)”.

Perspektif ADD Kabupaten X

PemerintahanKabupaten

PemerintahanDesaBPD

Sosialisasi :1. Plafon ADD tahun

yang bersangkutan2. Bobot Desa

Diinformasikan

Pengucuran Dana Desa

Pengajuan ADD

Menghitung

ADDMenyusun

Rencana

Implementasi Pemanfaatan

ADDPertanggung Jawaban ADD

dalam APBDesa

Penyerahan Laporan

Pertanggung jawaban Dana

Desa

Pertanggung jawaban APBDesa diterima/ditolak

Diterima terus ke-8

Ditolak kembali ke-6

Kembali ke Urutan 1 untuk

tahun berikutnya

Mekanisme Penyusunan &

Pertanggungjawaban ADD

1

2

3

4

5

6

7

8

9

• “Perekat” dapat diwujudkan jika tercipta hubungan timbal balik yang harmonis melalui umpan balik dari pengelolaan dan pemanfaatan laporan tahunan ADD disertakan dalam APBDesa setiap pemerintahan desa oleh pemerintah kabupaten.

• Akumulasi pelaporan setiap desa yang mengandung informasi tentang potensi dan kebutuhan tersebut, jika dicermati, bermanfaat besar sebagai: data dasar dan masukan (acuan) evaluasi pelaksanaan pembangunan setiap desa dan pembangunan kabupaten maupun penyusunan rencana pembangunan tingkat kabupaten yang sinergis dengan pembangunan tingkat desa pada tahun berikutnya (masukan lain RAKORBANG), Gambar 2.

Perspektif ADD Kabupaten X

PENGADMINISTRASIANPEMBANGUNAN

SEKTORAL

Rencana Pembangunan DINAS-DINAS (SEKTORAL)

Rencana PembangunanKabupaten

Rencana Pembangunan DI TINGKAT DESA

BPD

DPRD KABUPATENSETUJU/TIDAK

PELAKSANAAN PEMBANGUNAN

DI TINGKAT DESA

Pertanggung jawaban diterima/

ditolak

Mekanisme Penyusunan Program & Pertanggungjawaban

Pelaksanaan Pembangunan

12

AKUMULASI Laporan

Pertanggung jawaban Dana Desa

RAKORBANG KABUPATEN

3

5

7

8

9

STAKEHOLDERS

KABUPATEN

BUPATI

Penyerahan Laporan

Pertanggung jawaban Dana

Desa

11

PENGADMINIS- TRASIAN

PEMBANGUNAN DI TINGKAT

DESA4

6

10

9

6

PELAKSANAAN PEMBANGUNAN

DINAS-DINAS3

4

KEPALA DESAINSPIRASI

MASYARAKAT

!!!

Thank’s Copyright by @

Basecamp 2004

Terima kasiHAtas

perhatiannya

top related