final tiroid ppt

Post on 12-Aug-2015

179 Views

Category:

Documents

15 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

b

TRANSCRIPT

HIPERTIROIDCHAIRUNNISA

HISTOLOGI

FISIOLOGI

Regulasi hormon tiroid

SINTESIS, SEKRESI DAN TRANSPORT HORMON TIROID

TRANSPORT TIROKSIN (T4) DAN TRIIODOTIRONIN (T3 )

Pengangkutan T3 dan T4 ke jaringan Baik tiroksin dan triiodo tironin, hampir seluruhnya segera berikatan dengan protein plasma,yakni:

Tiroksin –banding globulin (TBG) Prealbumin – banding globulin (pABG) Albumin

HIPERTIROID Tirotoksikosis ialah manifestasi klinis kelebihan hormon tiroid

yang beredar dalam sirkulasi. Hipertiroidisme adalah tirotoksikosis yang diakibatkan oleh kelenjar tiroid yang hiperaktif.

Dengan kata lain hipertiroid terjadi karena adanya peningkatan hormon tiroid dalam darah dan biasanya berkaitan dengan keadaan klinis tirotoksikosis

HIPERTIROID

Kelainan glandula tyroid : gangguan fungsi seperti tirotosikosis perubahan susunan kelenjar dan morfologinya, seperti penyakit

tyroid noduler. Berdasarkan patologinya, pembesaran tyroid umumnya disebut

struma. (De Jong & Syamsuhidayat, 1998).

ETIOLOGI Hipertiroidisme primer : penyakit Graves, struma multinodosa

toksik, adenoma toksik, metastasis karsinoma tiroid fungsional, struma ovarii, mutasi reseptor TSH, obat kelebihan yodium (fenomena Jod Basedow).

Tiroiditis silent, destruksi tiroid (tanpa amiodarone, radiasi, infark adenoma), asupan hormon tiroid yang berlebihan (tirotoksikosis factitia)

Hipertiroidisme sekunder: adenoma hipofisis yang mensekresi TSH, sindrom resistensi hormon tiroid, tumor yang mensekresi HCG, tirotoksikosis gestasional

KLASIFIKASI STRUMA

Pembesaran kelenjar tiroid (kecuali keganasan), Menurut American society for Study of Goiter membagi :

Struma Non Toxic Diffusa Struma Non Toxic Nodusa Stuma Toxic Diffusa Struma Toxic Nodusa

PATOGENESIS Hipofisis anterior

Tidak ada TSHTSI

Hormon tiroid

Kelenjar tiroid

DIAGNOSIS :

PEMERIKSAAN FISIK Status Lokalis : Pada pemeriksaan fisik nodul harus

dideskripsikan: lokasi: lobus kanan, lobos kiri, ismus ukuran: dalam sentimeter, diameter panjang jumlah nodul: satu (uninodosa) atau lebih dari

satu (multinodosa) konsistensinya: kistik, lunak, kenyal, keras nyeri: ada nyeri atau tidak pada saat dilakukan

palpasi mobilitas: ada atau tidak perlekatan terhadap

trakea, muskulus sternokleidomastoidea pembesaran KGB di sekitar tiroid: ada atau

tidak.

Status Generalis : (Hipertiroid) Tekanan darah meningkat Nadi meningkat Mata :

Exopthalmus Stelwag Sign : Jarang berkedip Von Graefe Sign : Palpebra superior tidak mengikut

bulbus okuli waktu melihat ke bawah Moebius Sign : Sukar konvergensi Joffroy Sign : Tidak dapat mengerutkan dahi Ressenbach Sign : Tremor palpebra jika mata tertutup

Hipertroni simpatis : Kulit basah dan dingin, tremor halus

Jantung : Takikardi (Adediji., Oluyinka S.,2004)

Eksoftalmus Von Graefe’s Sign

Stelwag’s Sign Moebius’ SignDalrymple's sign

Joffroy’s Sign

PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan untuk mengukur fungsi

tiroid Pemeriksaan antibodi terhadap antigen

tiroid Pemeriksaan Radioactive Iodine Uptake

(RAIU) Pemeriksaan radiologis

Thyroid scanningUSGCT scan

Pemeriksaan histopatologis (FNAB)

PEMERIKSAAN UNTUK MENGUKUR FUNGSI TIROID Thyroid Stimulating Hormone (TSH)

metode IMA (immunometric assay.

Kadar TSH biasanya rendah :

penderita penyakit Graves dan semua bentuk tirotoksikosis.

Tiroksin (T4) Total di kerjakan pada semua penderita penyakit tiroid.

Kadar normal TT4 (5-12 µg/dl),FT4( 2 ng/dl).

Triiodotironin (T3) Kadar T3 serum total normalnya sekitar 80-200 ng/dl dan FT3 normal sebesar 0,4 ng/dl. ((Noer, 1996)

PEMERIKSAAN ANTIBODI TERHADAP ANTIGEN TIROID Antibodi terhadap macam-macam

antigen tiroid ditemukan pada serum penderita dengan penyakit tiroid autoimun :

antibody thyroglobulin (Tg Ab), antibody thyroperoxidase(TPO Ab) TSH receptor antibody, baik yang

stimulating (TSH-R Ab [stim]) atau blocking (TSH-R Ab [block])

PEMERIKSAAN RADIOACTIVE IODINE UPTAKE

Uji ini berdasarkan kemampuan kelenjar tiroid menangkap iodium radioaktif (123I atau 131I). Yang secara tidak langsung menggambarkan pula fungsi kelenjar tiroid.

Thyroid scanning

Indikasi scan tiroid adalah : evaluasi morfologik fungsional nodul tiroid soliter, evaluasi massa di mediastinum bagian atas mendeteksi jaringan fungsional yang tersisa pasca

tiroidektomi mendeteksi sisa jaringan tiroid atau metastase

karsinoma tiroid berdiferensiasi baik, evaluasi penyebab hipertiroidisme neonatal evaluasi massa di daerah leher atau jaringan tiroid

ektopik

USG

untuk menentukan volume, ukuran kelenjar, dan membedakan apakah suatu nodul kistik atau padat

CT SCAN mampu memvisualisasikan dengan baik

hubungan kelenjar tiroid dengan organ sekitar, ukuran kelenjar, volume, serta kepadatan jaringan kelenjar tiroid.

FINE NEEDLE ASPIRATION BIOPSY (FNAB) untuk mengetahui adanya suatu

keganasan pada suatu nodul tiroid

KOMPLIKASI

Hipertiroid menyebabkan komplikasi terhadap jantung, termasuk fibrilasi atrium dan kelainan ventrikel,Hiperkalsemia ,nefrokalsinosis tiroid serta krisis tiroid

PENATALAKSANAAN Sasaran terapi hipertiroidisme adalah : 1. menghambat sintesis hormon tiroid, 2. menghambat sekresi hormon tiroid, 3. menekan konversi T4 menjadi T3 di

perifer 4. mengurangi massa kelenjar tiroid.

Saat ini pilihan terapi: 1. obat antitiroid 2. iodin radioaktif 3. pembedahan.

OBAT ANTITIROID sebagai terapi yang berusaha

memperpanjang remisi atau mendapatkan remisi yang menetap pada penderita muda dengan struma ringan sampai sedang dan tirotoksikosis

sebagai obat untuk kontrol tirotoksikosis pada fase sebelum pengobatan atau sesudah pengobatan pada penderita yang mendapat yodium radioaktif

sebagai persiapan untuk tiroidektomi untuk pengobatan penderita hamil dan

lanjut umur penderita dengan krisis tiroid.

golongan thionamide : bekerja dengan menghambat oksidasi

dan pengikatan iodida sehingga mengakibatkan defisiensi iodin intratiroid.

Propylthiouracil (PTU) : dapat menekan konversi T4 menjadi T3

pada jaringan perifer.

RADIOAKTIF IODIN

penderita usia 35 tahun atau lebih, hipertiroidisme yang kambuh sesudah

dioperasi, gagal mencapai remisi sesudah

pemberian obat antitiroid adenoma toksik dan goiter multinodular

toksik

TINDAKAN PEMBEDAHAN DAPAT DIPILIH APABILA: Struma sangat besar dengan/atau tanpa

tirotoksikosis yang berat menunjukkan gejala penekanan,

terutama struma retrosternal tidak berhasil dengan obat antitiroid penderita tidak kooperatif meminum

obat antitiroid

ada reaksi dengan obat antitiroid karena keadaan geografi dan tidak

memungkinkan dipantau secara teratur oleh dokter

struma nodular toksik terutama pada penderita muda

TERIMA KASIH

top related