farmasi lingkungan iv (amdal)

Post on 27-Dec-2015

93 Views

Category:

Documents

6 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

environmental

TRANSCRIPT

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

HIDUP

ANALISIS MENGENAI ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN DAMPAK LINGKUNGAN

HIDUPHIDUPProf. Dr. Prof. Dr. SlametSlamet IbrahimIbrahim S, DEA., Apt.S, DEA., Apt.

SekolahSekolah FarmasiFarmasi ITBITB20092009

1. Pengertian• Analisis mengenai dampak lingkungan hidup (AMDAL)

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dariPengelolaan Lingkungan Hidup.

• UU No 23 th 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan, pasal 15 ayat 1: Setiap rencana usaha/kegiatan yang mungkin dapat menimbulkan dampak besar dan pentingterhadap lingkungan hidup, wajib memiliki AMDAL, yang tata cara penyusunan dan penilaiannya ditetapkanPP no 27/1999.

• PP No 27 tahun 1999, pasal 1 yang dimaksud denganAMDAL adalah kajian mengenai dampak besar danpenting suatu usaha dan atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukanbagi proses pengambilan keputusan tentangpenyelenggaraan usaha dan atau kegiatan.

• Memang setiap usaha atau kegiatan apapunpada dasarnya dapat menimbulkan dampakterhadap lingkungan hidup yang perludiperkirakan sejak perencanaannya sehinggasejak dini dampaknya yang negatif (merusak, merugikan, mencemari,dll) dapat dicegah, ditanggulangi, dikurangi dan kalau bisadihilangkan.

• AMDAL merupakan bagian penting dalampertimbangan pemerintah untuk memberikanperizinan selain kajian kelayakan yang bersifatteknis, dan finansial.

• Yang dimaksud dampak (d’impact) lingkungan adalah perubahanlingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha dan ataukegiatan. Dampak itu bisa positif, jika perubahan itumenguntungkan, dan dampak negatif jika merugikan, mencemari, dan merusak lingkungan hidup.

• Dampak besar dan penting adalah perubahan lingkungan hidupyang sangat mendasar yang diakibatkan oleh suatu usaha danatau kegiatan. Kriteria dampak penting itu antara lain:

1. Jumlah manusia yang akan kena dampak2. Luas wilayah penyebaran dampak3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung4. Banyaknya komponen lingkungan yang terkena dampak5. Sifat kumulatif dampak6. Berbalik (reversible)atau tidak berbaliknya (iireversible)

dampak.

2. Usaha/kegiatan wajibAMDAL

a. Pengubahan bentuk lahan dan bentang alamb. Eksploitasi sumber daya alam baik yang terbaharui maupun

yang tak terbaharuic. Proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan

pemborosan, pencemaran, dan kerusakan lingkungan hidup, serta kemerosotan sumber daya alam dalam pemanfaatannya

d. Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhilingkungan alam, lingkungan buatan, serta lingkungan sosial danbudaya

e. Proses dan kegiatan yang hasilnya akan mempengaruhipelestarian kawasan konservasi sumber daya dan atauperlindungan cagar budaya

f. Introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, khewan, dan jenis renikg. Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non hayatih. Penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi

besar untuk mempengaruhi lingkungan hidupi. Kegiatan yang mempunyai resiko tinggi, dan atau mempengaruhi

pertahanan negara

• Bagi rencana usaha dan atau kegiatan di luar usaha tersebut diatas, wajib melakukan upaya pengelolaan lingkungan hidup danupaya pemantauan lingkungan hidup yang pembinaannya berada dibawah instansi terkait.

• Usaha dan atau kegiatan yang akan dibangun di dalam kawasanyang sudah dibuatkan AMDAL, tidak diwajibkan membuatAMDAL lagi, tetapi diwajibkan melakukan pengendalian dampaklingkungan hidup dan perlindungan fungsi lingkungan hidup sesuaidengan rencana pengelolaan lingkungan hidup dan rencanapemantauan lingkungan hidup kawasan.

• Usaha dan atau kegiatan untuk menanggulangi keadaan darurattidak perlu dibuatkan AMDALnya. Keadaan darurat ini ditentukanoleh pejabat berwenang.

• Usaha atau kegiatan yang wajib AMDAL dijelaskan olehKeputusan Menteri Lingkungan Hidup No 17, tahun 2001 tentangJenis Rencana usaha dan atau kegiatan yang wajib dilengkapiAMDAL.

3. Fungsi AMDAL • AMDAL merupakan syarat yang harus dipenuhi

untuk mendapatkan izin melakukan usaha danatau kegiatan, yang diterbitkan oleh pejabatyang berwenang.

• Keputusan kelayakan lingkungan hidup suatuusaha dan atau kegiatan yang diterbitkanpejabat yang berwenang itu wajib dilampirkanpada permohonan izin melakukan usaha

• Dalam keputusan itu terdapat ketentuan yang wajib dipatuhi oleh pemrakarsa/pemohon yaiturencana pengelolaan lingkungan dan rencanapemantauan lingkungan dari usaha/kegiatanitu.

• Suatu izin melakukan usaha dan atau kegiatanbaru akan diberikan oleh pihak berwenang ( Menteri Negara Lingkungan Hidup atauGubernur), bila hasil kajian AMDAL menyatakan bahwa rencana usaha dan ataukegiatan tersebut layak lingkungan, yang sesuai dengan hasil penilaian Komisi.

• Keputusan itu harus diikuti oleh instansi yang berwenang menerbitkan izin usaha. Bilapejabat itu menerbitkan izin usaha tanpamengikuti keputusan kelayakan lingkungan, maka pejabat tsb dapat menjadi objekgugatan tata usaha negara di PTUN.

4. Tata Laksana AMDAL• Pemrakarsa/pemohon usaha menyusun AMDAL dalam

bentuk 4 dokumen yaitu:1. Kerangka Acuan (KA)2. Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)3. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)4. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)• Pendekatan Studi AMDAL dapat dilakukan melalui:

AMDAL kegiatan tunggal, AMDAL kegiatan Terpadu, dan AMDAL Kegiatan dalam Kawasan.

• Pemrakarsa Usaha dapat meminta jasa Konsultanuntuk menyusun AMDAL. Anggota Penyusun AMDAL harus bersertifikat AMDAL B dan AMDAL A sertatenaga ahli pada bidang terkait usaha atau kegiatan.

5. Peran serta masyarakat• Pemrakarsa usaha wajib mengumumkan

terlebih dahulu usahanya kepada masyarakat, sebelum menyusun AMDAL (KepKa Bapedal No 2/2000, tentang keterlibatan masyarakat danketerbukaan informasi dalam proses AMDAL).

• Dalam kurun waktu 30 hari sejak pengumuman, masyarakat berhak memberikan saran, pendapat, dan tanggapan terhadap rencanausaha yang diusulkan.

• Saran, pendapat, dan tanggapan masyarakatitu akan dijadikan dasar pertimbangan dalampenilaian AMDAL oleh Komisi untuk penetapankelayakan lingkungan hidup dari rencana usahayang diusulkan itu.

DOKUMEN AMDAL• KERANGKA ACUAN (KA)• ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN

(ANDAL)• RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

(RKL)• RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

(RPL)• RINGKASAN EKSEKUTIF

A. KERANGKA ACUAN• Kerangka Acuan (KA) merupakan dasar pembuatan AMDAL

yang disusun oleh pemrakarsa dengan berkonsultasi denganpejabat yang berwenang.

• KA adalah ruang lingkup studi ANDAL yang merupakan hasilpelingkupan yang disepakati oleh Pemrakarsa/Penyusun AMDAL dan Komisi AMDAL.

• Tujuan penyusunan KA adalah:1. Merumuskan ruang lingkup dan kedalaman studi ANDAL2. Mengarahkan studi ANDAL agar berjalan secara efektif dan

efisien sesuai dengan biaya, tenaga, dan waktu yang tersedia.• Fungsi KA:1. Sebagai rujukan penting bagi pemrakarsa, instansi , penyusun

studi AMDAL tentang lingkup dan kedalaman kajian ANDAL2. Sebagai salah satu rujukan bagi penilai dokumen, untuk

mengevaluasi hasil kajian ANDAL

Dasar pertimbangan penyusunanKA

• Keanekaragaman (jenis usaha/kegiatan, dampakusaha, rona lingkungan hidup, bentuk usaha, ukuran, tujuan dan sasaran usaha).

• Keterbatasan sumber daya. KA yang disusun harusmempertimbangkan adanya keterbatasan waktu, dana, tenaga, metode, dsb, tanpa mengurangi mutu kajianANDAL. Dengan adanya keterbatasan ini, perlukiranya menentukan prioritas yang diutamakan, sehingga tujuan ANDAL masih dapat terpenuhi.

• Efisiensi. Dengan melakukan pembatasan pada faktordan ruang lingkup yang berkaitan langsung dengankeperluan ANDAL, maka pelaksanaan ANDAL dapatdilakukan secara efisien

Pihak-pihak yang terlibatdalam penyusunan KA• Pemrakarsa proyek• Instansi yang bertanggungjawab• Penyusun studi ANDAL• Para pakar lingkungan dan masyarakat yang

berkepentingan (Ps 33-35 PP 27/1999 tentangAMDAL

Pemakai dokumen KA• Pemrakarsa dan penyusun studi ANDAL• Perencana dan Pengambil Keputusan studi

kelayakan lingkungan

Diagram Alir Penyusunan KA• Harus mengikuti diagram penyusunan ANDAL

sebagai berikut:1. Pengumpulan data dan informasi: Rencana

usaha/kegiatan dan Rona Lingkungan Hidup(RLH)

2. Proyeksi perubahan RLH awal sebagai akibatrencana usaha/kegiatan

3. Penentuan dampak besar dan penting terhadaplingkungan akibat usaha/kegiatan

4. Evaluasi dampak besar dan penting terhadap LH5. Rekomendasi/saran tindak lanjut untuk

pengambil keputusan, perencana, dan penngelolaLH, berupa: Alternatif usaha/kegiatan, RKL, danRPL

Proses Pelingkupan KA• Pelingkupan merupakan proses terpenting dalam penyusunan

KA, yaitu untuk menentukan lingkup permasalahan danmengidentifikasi dampak besar dan penting dan kedalamanstudi ANDAL. Semakin baik pelingkupan, semakin tegas danjelas arah kajian ANDAL yang dilakukan.

• Pelingkupan KA terdiri dari:

1. Pelingkupan dampak besar dan penting, meliputi identifikasidampak potensial, evaluasi dampak potensial, pemusatan padadampak besar dan penting yang potensial (focussing).

2. Pelingkupan wilayah studi, meliputi batas proyek, batasekologis, batas sosial, dan batas administrasi.

3. Pelingkupan kedalaman kajian ANDAL, mencakup metode yang digunakan, jumlah sampel, tenaga ahli yang diperlukan, danadan waktu kajian.

Sistematika KA• Bab I. Pendahuluan,

mencakup Latar belakang (tujuan dan kegunaan usaha/proyek, Landasan hukum dan kebijaksanaan regional dan lokal tentangpengelolaan lingkungan hidup), Tujuan dan kegunaan Studi ANDAL.

• Bab II. Ruang Lingkup Studi,mencakup lingkup rencana usaha, lingkup rona lingkungan hidupawal, isu-isu pokok, dan lingkup wilayah kajian.

• Bab III. Metodologi, mencakup metode pengumpulan dan analisis data, metodeprakiraan dampak, metode evaluasi dampak.

• Bab IV. Pelaksana Studi, mencakup Pemrakarsa, Penyusun AMDAL, Biaya studi dan WaktuStudi.

• Bab V. Daftar Pustaka• Bab VI. Lampiran

B. ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN (ANDAL)

• ANDAL adalah telaahan/kajian secara cermatdan mendalam tentang dampak besar danpenting suatu rencana usaha dan atau kegiatan(PP No 27/1999, pasal 1).

• ANDAL disusun oleh pemrakarsa usaha ataupenyusun AMDAL (jasa konsultan yang ditunjuk) berdasarkan pada Kerangka Acuan(KA) yang telah ditetapkan.

• Penyusunan ANDAL berpedoman padapenyusunan ANDAL, RKL, dan RPL yang telahditetapkan KepKa Bapedal No 09 Tahun2000, tanggal 17 Februari 2000, tentangpedoman penyusunan AMDAL.

B.1. Tujuan Studi ANDAL• Mengidentifikasi semua rencana usaha yang

akan dilaksanakan terutama yang menimbulkandampak besar dan penting terhadap lingkunganhidup.

• Mengidentifikasi komponen-komponenlingkungan hidup yang akan terkena dampak.

• Memprakirakan dan mengevaluasi rencanausaha yang menimbulkan dampak pada setiaptahapan : prakostruksi, konstruksi, operasi, dan pasca operasi.

• Merumuskan RKL dan RPL

B.2. Kegunaan studi ANDAL• Sebagai bahan/masukan bagi perencana

pembangunan wilayah• Membantu proses pengambilan keputusan

kelayakan lingkungan untuk izin rencana usaha• Memberi masukan untuk penyusunan desain

rinci teknis dari rencana usaha• Memberi masukan untuk penyusunan RKL dan

RPL• Memberi informasi bagi masyarakat atas

dampak yang ditimbulkan oleh rencana usahaatau kegiatan.

B.3. Isi/Sistematika DokumenANDAL

a. Pendahuluanb. Ruang lingkup studic. Metodologid. Rencana usaha dan atau kegiatan Rona

lingkungan awal Prakiraan dampak besar danpenting

e. Evaluasi dampak besar dan pentingf. Daftar pustakag. Lampiran

B.4. Sistematika Dokumen ANDAL• Ringkasan.

Ringkasan ANDAL disusun sedemikian rupa, sehingga dapat:

a. Langsung mengemukakan masukan penting yang bermanfaat bagi pengambil keputusan.

b. Mudah dipahami isinya oleh semua pihak, termasukmasyarakat

c. Memuat uraian singkat tentang :• rencana usaha dengan berbagai dampak besar dan

penting pada tahap prakonstruksi, konstruksi, operasi, dan pasca operasi;

• keterangan kemungkinan adanya kesenjanganinformasi,

• keterbatasan dan kendala yang dihadapi selamapenyusunan ANDAL; dan hal- hal lain yang perludisampaikan.

Bab I. Pendahuluan1.1. Latar belakang

Uraian singkat dan jelas tentang:a. tujuan dan kegunaan usaha, b. peraturan dan perundangan yang berlakuc. kebijaksanaan lokal tentang pengelolaan

lingkungan hidupd.kaitan rencana usaha dengan dampak yang

akan ditimbulkane. isu-isu pokok hasil pelingkupan KA.

1.2. Tujuan Studi ANDAL

Bab II. Ruang Lingkup Studi ANDALMencakup:a. Kajian dampak besar dan penting pada

berbagai tahap, kondisi rona lingkunganhidup yang terkena dampak,. Uraian setiaptahapan kegiatan yang ada di sekitar lokasiusaha beserta dampak-dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan hidup. Aspek yang dikaji sesuai dengan hasilpelingkupan KA.

b. Wilayah kajian yang telah digariskan olehpelingkupan wilayah pada KA .

c. Hasil pengamatan lapangan.

Bab III. Metodologi3.1. Metode Pengumpulan dan Analisis Data3.2. Metode Prakiraan dan Identifikasi

Dampak besar dan penting. 3.3. Metode Evaluasi Dampak

• Metode Identifikasi Dampak dapat dilakukan dengan cara sbb:1. Kajian pustaka2. Analisis isi (content analysis)3. Interaksi kelompok (brainstorming, diskusi, dll)4. Metode adhoc5. Daftar uji (check-list)6. Matriks interaksi7. Flow-chart8. Overlay9. Pengamatan lapangan (observasi)10. Wawancara, kuesioner, dll

Bab IV. Rencana usaha/kegiatan1. Identitas Pemrakarsa dan Penyusun ANDAL

(lengkap)2. Tujuan rencana usaha/kegiatan3. Kegunaan dan keperluan rencana

usaha/kegiatan, meliputi lokasi, hubunganlokasi dengan sumber daya, alternatif usahadan lokasi berdasarkan hasil studi kelayakan, tata letak, tahapan pelaksanaan(prakonstruksi/persiapan, konstruksi, operasi, dan pasca operasi

4. Keterkaitan proyek/usaha dengan kegiatanlain di sekitar lokasi

Bab V. Rona lingkungan hidup• Rona lingkungan hidup (sebelum ada

proyek/usaha) di wilayah studi diungkapdengan jelas dan mendalam, terdiri darikomponen:

a. Fisiko-kimia (iklim, topografi, indikator LH, hidrologi, udara, ruang lahan dan tanah);

b. Biologi ( flora, dan fauna)c. Sosial ( demografi, ekonomi, budaya )d. Kesehatan masyarakat (parameter IPM,

angka kesakitan/kematian, sanitasi, status gizi, sumber daya kesehatan, dll)

Bab VI. Prakiraan dampak besardan penting

• Dalam melakukan analisis prakiraan dampak, hendaknya digunakan metode-metode formal secara matematik. Pengunaan metode non formal dapat digunakan jika tidak ada formula matematiknya.

• Prakiraan dampak dilakukan pada setiaptahapan kegiatan : prakonstruksi, konstruksi, operasi, dan pasca operasi

• Uraian tentang kegiatan yang menimbulkandampak yang langsung maupun tidak langsungterhadap rona lingkungan, dan dampak yang saling berkaitan/berantai di antara komponenlingkungan.

a. Prakiraan dampak padaUdara

• Menguraikan semua polutan udara yang akan dihasilkandan diemisikan oleh proyek yang diusulkan

• Mengukur dan menetapkan tingkat kualitas udara didaerah proyek

• Memprakirakan dispersi/sebaran polutan denganmempertimbangkan arah dan kecepatan angin, tinggicerobong, iklim setempat, ketinggian daerah proyek.

• Menghitung jumlah polutan per tahun yang akandiemisikan proyek dan dampaknya denganmempertimbangkan kondisi iklim daerah proyek

• Prakirakan dampat polutan terhadap kesehatanmanusia, tanaman, khewan, struktur bangunan, danestetika (bau, warna, asap, smog, dll)

b. Prakiraan dampak pada air• Tentukan jenis dan jumlah (harian) polutan air dan air limbah

yang dikeluarkan proyek yang diusulkan• Tentukan kondisi atau kualitas air permukaan ataupun air

tanah di sekitar proyek (karakter fisika, kimia, biologi, danradiokimia air)

• Kumpulkan informasi limnologi badan penerima air (pH, suhu, fitoplankton, zooplankton, ikan, dll)

• Prakirakan titik-titik pembuangan air limbah pada badanpenerima air

• Gunakan standar kualitas air dan air limbah sebagaibandingan dalam memprakirakan dampak

• Prakirakan dampak terhadap: banjir, konsumsi air, dankualitas air permukaan dan air tanah.

c. Prakiraan dampak pada biologilingkungan sekitar• Tentukan jenis dan jumlah populasi atau komunitas flora dan

fauna di sekitar proyek• Identifikasi spesies yang jarang dan dilindungi serta kalau

ada jelaskan sifat khas dari spesies tsb• Tentukan jenis dan kualitas suksesi alami dari komunitas

biologi yang ada (produktivitas, aliran masa dan energi, jumlah dan jenis populasi/spesies)

• Prakirakan dampak proyek terhadap biologi lingkungansekitarnya (sebelum dan sesudah ada proyek)

• Prakiraan dampak terhadap: kehilangan langsung suatuspesies, masuknya spesies dan predator baru, dankesetimbangan ekologi setempat.

d. Prakiraan dampak padasosio-budaya-ekonomilingkungan• Tentukan faktor sosekbud lingkungan di sekitar

proyek• Tentukan adanya tempat cagar/situs budaya,

makam keramat, dan situs penting menurut adatistiadat setempat.

• Prakirakan dampak/perubahan akibat adanyaproyek pada setiap tahapan

• Prakiraan dampak terhadap: populasi, pekerjaan, perumahan, kesehatan, transportasi, layananpublik, bisnis perdagangan, pertanian, dankebudayaan (termasuk perilaku).

Bab VII. Evaluasi dampak besardan penting

• Hasil kajian dampak besar dan penting dari rencanausaha/kegiatan secara holistik/totalitas.

• Hubungan sebab-akibat antara rencanausaha/kegiatan dan rona lingkungan hidup dengandampak positif atau negatif yang mungkin timbul

• Ciri dampak penting (intensitas, lamanya dampak, reversibilitas, dan saling berkaitan satu sama lain)

• Kelompok masyarakat yang kena dampak dankesenjangan yang akan ditimbulkan akibat dampak.

• Seberapa luas dampak yang timbul (lokal, regional, nasional, atau internasional)

• Analisis bencana alam dan analisis risiko bila lokasiproyek berada di wilayah atau dekat sumber bencana.

a. Evaluasi dampak kualitas udara• Evaluasi dampak proyek pada kualitas udara dilakukan

terhadap lingkungan: kesehatan manusia, organismehidup lainnya, struktur bahan dan bangunan, sertaestetika

• Parameter udara yang digunakan sebagai indikatoradalah: CO, NO, SO, Amonia, Hidrokarbon, partikulat, bau, debu, dll.

• Perubahan yang terjadi akibat adanya proyek : meningkatnya konsentrasi polutan, meningkatnyafrekwensi paparan polutan, meningkatnya jumlah orangyang terganggu sistem respirasinya, menurunnyavisibiltas, menurunnya harga properti, menurunnyasumber makanan, meningkatnya kerusakan bangunandan bahan-bahan akibat kotoran dan korosi.

b. Evaluasi dampak pada Air• Evaluasi dampak proyek terhadap air dinyatakan

sebagai: banjir, konsumsi air, dan kualitas air.• Perubahan yang mungkin terjadi akibat adanya proyek

adalah: peningkatan aliran air permukaan (surface runoff), peningkatan risiko bahaya terhadapkesehatan, peningkatan banjir (akibat pemadatantanah, kerusakan tanaman pelindung, kerusakan sistemdrainase, perubahan iklim akibat polusi udara), kehilangan properti, penurunan pasokan air, penurunankualitas air (akibat peningkatan kadar cemaran) danpeningkatan frekwensi paparan polutan.

c. Evaluasi dampak padakomponen biologi lingkungan• Dampak lingkungan oleh proyek pada komponen biologi

dinyatakan terhadap sifat ekosistem: produktivitas, alirandan jumlah masa dan energi, jumlah dan jenispopulasi/spesies.

• Indikator yang digunakan adalah: Produktivitas (jenis danjumlah organisme hidup per satuan luas daerah, ukurandaerah), Aliran bahan dan energi (suhu, kualitas air danudara, pertumbuhan spesies berbahaya: parasit, vektorpenyakit, patogen, beracun), Jenis dan jumlahspesies/populasi ( luas hutan gundul atau yang dibuka, pengaruh adanya manusia dan air, perubahan kualitas air danudara, masuknya predator baru, hilangnya spesies/habitat)

d. Evaluasi dampak sosekbud• Dampak lingkungan akibat adanya proyek yang dirasakan manusia

langsung dinyatakan sebagai dampak sosial, ekonomi, dankebudayaan (sosekbud).

• Dampak ini berkaitan langsung ataupun tidak langsung dengankonsekwensi adanya proyek yang diusulkan. Misalnya kebutuhansumber daya manusia (manager,dan karyawan/pekerja) yang datang dari berbagai tempat), kebutuhan lahan daninfrastruktur akan meningkatkan: jumlah populasi, jumlahpekerjaan, perumahan, transportasi, penghasilan, kesehatan, penghasilan daerah layanan masyarakat, harga tanah, perubahanfungsi lahan, dll.

• Parameter yang diukur: populasi, pekerjaan, perumahan, derajatkesehatan, transportasi, layanan masyarakat, harga tanah, perdagangan/bisnis, pertanian, dll.

Bab VIII. Daftar Pustaka.Rujukan pustaka yang ilmiah dan mutakhirdengan cara penulisan yang baku.

Bab IX. Lampiran. Dokumen yang tidak tercantum dalam uraianhendaknya dilampirkan di sini, misalnya: suratizin atau rekomendasi, surat rujukan, foto-foto, diagram, peta, gambar, grafik, tabel-tabel serta hal-hal lain yang dianggap penting.

C. RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL)

• RKL ini merupakan dokumen yang memuat upayapencegahan, pengendalian, dan penanggulangan dampakbesar dan penting yang bersifat negatif, serta upayapeningkatan dampak positif dari usaha/kegiatan.

• RKL dan RPL merupakan bagian yang tidak terpisahkandari AMDAL.

• RKL merupakan saran tindak lanjut yang menjadipedoman utama bagi pengelola lingkungan diperusahaan tersebut.

• RKL bersifat pokok arahan, prinsip-prinsip ataupersyaratan yang diperlukan dalam rancangan rincirekayasa (DED)

• Dalam implementasinya, RKL dapat dilakukan denganberbagai pendekatan: sains dan teknologi, sosialekonomi, dan kelembagaan. Ketiga cara pendekatan inisaling menyempurnakan RKL dan RPL.

C.1. Sistematika RKL1. Pendahuluan (mencakup pernyataan umum maksud

dan tujuan RKL, kebijakan lingkungan/komitmenpemrakarsa, dan kegunaan RKL)

2. Pendekatan Pengelolaan Lingkungan (meliputipendekatan teknologi (3R, terasering, reklamasilahan), pendekatan sosial-ekonomi, pendekataninstitusional)

3. Rencana Pelaksanaan RKL (meliputi dampak, sumberdampak, tolok ukur dampak, tujuan RKL, pengelolaanLH, lokasi pengelolaan LH, periode KL, pembiayaanRKL, institusi pengelola LH)

4. Daftar Pustaka5. Lampiran (Ringkasan dokumen RKL, Data dan

Informasi penting hasil ANDAL, dll.)

D. RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RPL)

• Pemantauan lingkungan hidup digunakan untukmemahami fenomena yang terjadi di alam akibatadanya usaha/kegiatan.

• Pemantauan berbeda dengan pengamatan, karenakegiatan pemantauan yang dilakukan bersifatsistematis, berulang dan terencana

• RPL memuat komponen/parameter lingkungan hidupyang dipantau, lokasi pemantauan, frekwensi danwaktu pemantauan, metode pengumpulan dan analisisdata, kelayakan secara ekonomis, lembaga yang bertanggung jawab dan penyandang dana, pelaksanapemantauan, pengawas, dll

• Aspek-aspek yang dipantau harus terkait dengandampak yang dinyatakan dalam ANDAL dandirumuskan dalam RKL.

D.1. Sistematika RPL1. Pendahuluan (mencakup latar belakang,

pentingnya, tujuan dan kegunaan pemantauanLH).

2. Rencana Pelaksanaan RPL( meliputi Dampakbesar dan penting, sumber dampak, parameter LH yang dipantau, tempatpemantauan, metode pemantauan, institusipemantaua LH)

3. Daftar Pustaka4. Lampiran (Ringkasan dokumen RPL, data dan

informasi penting yang menunjang RPL)

E. Ringkasan Eksekutif1. PENDAHULUAN ( berisi latar belakang

kegiatan, Rencana Usaha, Waktu pelaksanaankajian: prakonstruksi, konstruksi, operasi, pascaoperasi, Pemrakarsa kegiatan,

2. DAMPAK BESAR DAN PENTING ( mencakupdampak besar dan penting terhadap lingkunganyang harus dikelola sesuai hasil evaluasi dampak)

3. DAMPAK UPAYA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (uraianRKL dan RPL yang dilakukan dalam rangkaantisipasi dampak yang akan ditimbulkan olehrencana usaha/kegiatan)

6. Penilaian DokumenAMDAL

• Penilaian dokumen AMDAL dilakukan oleh Komisi PenilaianAMDAL:

1. Tingkat Pusat, berkedudukan di Jakarta dibentuk olehMNLH/BAPEDAL untuk menilai usaha/kegiatan yang bersifatstrategis, lokasi melebihi satu propinsi, berada di wilayahsengketa, berada di lautan, atau di lintas batas negara RI dengan negara lain.

2. Tingkat Propinsi, berkedudukan di ibu kota Propinsi, dibentukoleh Gubernur atau Ka BAPEDALDA propinsi untuk menilaiusaha/kegiatan yang lokasinya melebihi satu kabupaten/kota.

3. Tingkat Kabupaten/Kota, berkedudukan di kabupaten /kotadibentuk oleh Bupati atau Walikota, dipimpin oleh Ka Bapedalda kabupaten/kota

• Dua aspek penilaian AMDAL:1. Kelengkapan administrasi dan Dokumen AMDAL2. Kualitas Dokumen AMDAL

Komisi Penilai AMDAL• Dapat terdiri dari:1. Unsur pemerintahan2. Unsur/wakil masyarakat yang terkena dampak3. Unsur Perguruan Tinggi4. Unsur Pakar5. Organisasi Masyarakat Lingkungan (LSM Lingkungan)

• Susunan Komisi terdiri dari Ketua (dijabat Kepala Bapedal, Bapedalda), Sekretaris (dijabat oleh pejabat yang menanganiAMDAL), Anggota komisi (unsur-unsur komisi penilai AMDAL)

• Anggota komisi penilai hendaknya telah memiliki sertifikatkursus AMDAL tipe A, B, dan C, atau pernah menyusunAMDAL.

• Penilaian harus didasarkan pada Panduan Penilaian DokumenAMDAL (KepMen MNLH, No 2, tahun 2000)

Hasil Penilaian DokumenAMDAL• Instansi yang bertanggung jawab menerbitkan keputusan

kelayakan LH suatu usaha/kegiatan berdasarkan hasilpenilaian AMDAL, RKL dan RPL.

• Keputusan kelayakan LH diterbitkan dalam jangka waktuselambat-lambatnya 75 hari setelah tanggal diterimanyadokumen AMDAL. Bila tidak diterbitkan dalam waktu itu, maka usaha/kegiatan dianggap layak lingkungan.

• Instansi yang bertanggung jawab dapat mengembalikandokumen AMDAL untuk diperbaiki bila kualitas dokumentidak sesuai dengan pedoman penyusunan AMDAL.

• Komisi Penilai dapat menyimpulkan rencana usaha/kegiatantidak layak lingkungan bila: a) dampak besar dan pentingyang negatif tidak dapat ditanggulangi oleh teknologiyang tersedia, atau b) biaya penanggulangan dampaknegatif lebih besar dari manfaat dampak positif

Upaya pengelolaan danpemantauan Lingkungan

• Upaya pengelolaan lingkungan (UKL) dan Upayapemantauan lingkungan (UPL) bukan bagianAMDAL, oleh karena itu tidak dinilai KomisiAMDAL.

• UKL dan UPL diarahkan langsung oleh instansiteknis, bersifat spesifik bagi masing-masing jenisusaha/kegiatan yang terkait dengan dampak yang ditimbulkan.

• Pemrakarsa terikat oleh UKL/UPL ini dan menjadisyarat pemberian izin usaha.

Kadaluwarsa AMDAL• Keputusan kelayakan LH suatu usaha/ kegiatan

dinyatakan kadaluwarsa atas kekuatan PP no 27/1999, bila rencana usaha/kegiatan tidakdilaksanakan dalam jangka waktu 3 tahun setelahditerbitkannya keputusan kelayakan tsb.

• Jika telah dinyatakan kadaluwarsa, jika usaha tsbakan dilaksanakan kembali maka pemrakarsa wajibmengajukan kembali permohonan persetujuanatas AMDAL kepada instansi yang bertanggungjawab.

• Instansi yang bertanggungjawab dapatmemutuskan, AMDAL yang pernah disetujui dapatsepenuhnya digunakan lagi, atau pemrakarsa wajibmembuat studi AMDAL yang baru.

Batalnya Keputusan KelayakanLH• Apabila terjadi perubahan lingkungan hidup

yang sangat mendasar akibat peristiwaalam atau akibat lain, sebelum dan padawaktu usaha sedang dilaksanakan

• Apabila pemrakarsa mengubah desain, proses, kapasitas, bahan baku dan bahanpenolong yang digunakan.

• Jika pemrakarsa hendak melaksanakanusaha/kegiatan yang telah dibatalkan, makawajib mengajukan studi AMDAL yang baru

Biaya Kajian AMDAL

• Biaya kegiatan Komisi Penilai dan Tim Teknis AMDAL dibebankan padaanggaran instansi (Pusat dan Daerah)

• Biaya penyusunan dan penilaianKerangka Acuan, ANDAL, RKL, danRPL dibebankan kepada Pemrakarsausaha/kegiatan

TERIMA KASIH

top related