faktor–faktor yang mempeng aruhi intensi berwirausaha siswa smk di kabupaten bantul (studi kasus...
Post on 17-Mar-2019
229 Views
Preview:
TRANSCRIPT
FAKBERW
BI
JU
KTOR–FAWIRAUSA
(Studi K
Di
Bida
PROG
IDANG KE
URUSAN P
FAKULT
AKTOR YAHA SISW
Kasus Pada
ajukan untu
Memperole
Program
ang Keahlia
A
GRAM ST
EAHLIAN
PENDIDIK
TAS KEGU
UNIVERS
Y
YANG MEWA SMKa Siswa Ke
SKRIP
uk Memenu
eh Gelar Sa
Studi Pendi
an Khusus P
Oleh
Agustina K
NIM: 1213
TUDI PEND
KHUSUS P
KAN ILMU
URUAN DA
SITAS SAN
YOGYAKA
2016
EMPENGK DI KABelas XI SM
PSI
uhi Salah Sa
arjana Pendi
idikan Ekon
Pendidikan
:
Kristiani
334030
DIDIKAN E
PENDIDIK
U PENGET
AN ILMU
NATA DHA
ARTA
6
GARUHI BUPATENMK di-Ban
atu Syarat
idikan
nomi
Akuntansi
EKONOM
KAN AKUN
TAHUAN S
PENDIDIK
ARMA
INTENSN BANTUntul)
MI
NTANSI
SOSIAL
KAN
SI UL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk:
TUHAN YESUS KRISTUS
Terimakasih Tuhan Yesus Kristus Juru Selamatku atas kelancaran dan
kemudahan yang engkau berikan dalam mengerjakan skripsiku ini.
Orang tuaku tercinta, Bapak Yanorol T dan Ibu Jumiyati Muyo, S.P. dan Orang tua angkatku, Bapak Robby Lasut dan Ibu Tersina Hetty yang selalu memberikanku dukungan, doa, semangat, motivasi, dan
selalu mendengarkan keluh kesahku dalam menyelesaikan skripsiku.
Adik-adikku tersayang, Alberto Faramori dan Feronikha yang selalu memintaku untuk menyelesaikan skripsi ini dan yang selalu
memberikanku dukungan dan semangat.
Keluarga Bentian Besar, yang selalu mengingatkan untuk semangat
dan teruslah berjuang untuk mencapai keberhasilan.
Pacarku, Sonny Farlin terima kasih yang telah menemaniku selama ku mengerjakan skripsi ini, yang selalu mau mendengarkan keluh
kesahku, membantuku dalam membuat abstrak dan selalu
memberikan semangat kepadaku untuk menyelesaikan skripsi ini.
Yuliana Kartika, S.Pd., teman yang membantuku dalam menyelesaikan skripsi ini yang memberikan saran, kritik, masukan
kepadaku.
Teman-teman seperjuanganku, Astry, Tyo, Marsel, Bima, Vero dan Ayu yang menjadi teman diskusi dan berjuang bersama-sama dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Teman-teman Pendidikan Akuntansi seperjuangan selama kuliah Devi, Dita, Epi, Neneng, Desy, Angel, Sella, Sari, Lilis, Vera, Mega,
There, Olive, dll.
Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku:
Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Motto
“Marilah Kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan
memberikan kelegaan kepadamu”
(Matius, 11:28)
“Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan
kaya”
(Amsal, 10:4)
Jangan Takut melangkah, karena jarak 1000 mil tetap dimulai dengan langkah
pertama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSI BERWIRAUSAHA SISWA SMK DI KABUPATEN BANTUL
(Studi Kasus Pada Siswa SMK Kelas XI SMK di-Bantul)
Agustina Kristiani Universitas Sanata Dharma
2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif dan signifikan: (1) kebutuhan akan prestasi terhadap intensi berwirausaha siswa SMK; (2) pendidikan kewirausahaan terhadap intensi berwirausaha siswa SMK; (3) akses terhadap modal terhadap intensi berwirausaha siswa SMK; (4) latar belakang pekerjaan orang tua terhadap intensi berwirausaha siswa SMK; (5) kreatifitas dan inovatif terhadap intensi berwirausaha siswa SMK.
Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2016 – Oktober 2016. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMK di SMK N 1 Bantul, SMK Putra Tama Bantul, dan SMK 17 Bantul dengan jumlah 343 siswa. Jumlah sampel sebanyak 185 siswa diambil dengan teknik Purposive Sampling. Data dikumpulkan dengan teknik kuesioner dan dianalisis dengan teknik Chi-Square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tidak ada pengaruh kebutuhan akan prestasi terhadap intensi berwirausaha siswa SMK (Pearson Chi-Square x2 hitung sebesar 0,149; dengan nilai Asymp. Sig 0,928); (2) ada pengaruh positif dan signifikan pendidikan kewirausahaan terhadap intensi berwirausaha siswa SMK (Pearson Chi-Square x2 hitung sebesar 19,565; dengan nilai Asymp. Sig 0,000); (3) tidak ada pengaruh akses terhadap modal terhadap intensi berwirausaha siswa SMK (Pearson Chi-Square x2 hitung sebesar 1,208; dengan nilai Asymp. Sig 0,272); (4) tidak ada pengaruh latar belakang pekerjaan orang tua (pekerjaan ayah) terhadap intensi berwirausaha siswa SMK (Pearson Chi-Square x2 hitung sebesar 1,985; dengan nilai Asymp. Sig 0,159); tidak ada pengaruh latar belakang pekerjaan orang tua (pekerjaan ibu) terhadap intensi berwirausaha siswa SMK (Pearson Chi-Square x2 hitung sebesar 0,327; dengan nilai Asymp. Sig 0,568); (5) ada pengaruh positif dan signifikan kreatifitas dan inovatif terhadap intensi berwirausaha. siswa SMK (Pearson Chi-Square (x2 hitung) sebesar 17,290; dengan nilai Asymp. Sig 0,000).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
FACTORS THAT AFFECT STUDENTS’ INTENTION IN ENTREPRENEURSHIP OF SMK STUDENTS IN BANTUL REGENCY
(A Case Study on Students of the Eleventh Grade in SMK-Bantul)
Agustina Kristiani Sanata Dharma University
2016
This research aims to find out if there is a positive and significant influence in (1) the needs for achievement toward entrepreneurship intension of vocational students; (2) entrepreneurship education toward entrepreneurship intension of vocational students; (3) the access toward capital intension of entrepreneurship of vocational students; (4) parents employment background toward entrepreneurship intension of vocational students; (5) creativity and innovation toward entrepreneurship intension of vocational students.
This type of research is a case study. The research was carried out from July to October, 2016. The population of this research were 343 students of the eleventh grade students of SMK N 1 Bantul, SMK Putra Tama Bantul, and SMK 17 Bantul. The samples were 185 students. The samples were taken by purposive sampling technique. Data were collected by using a questionnaire and analyzed by Chi – Square technique.
The result shows that: (1) there is not any effect toward the achievement in entrepreneurship intension of vocational students (the Pearson Chi-Squre x2 count of 0,149; Asymp value. SIG 0,928); (2) there is a positive and significant impact of entrepreneurship education on entrepreneurship intension of vocational students (the Pearson Chi-Squre x2 count of 19,565; Asymp value. SIG 0,000); (3) there is no influence access toward capital intension of entrepreneurship vocational students (the Pearson Chi-Squre x2 count of 1,208; Asymp value. SIG 0,272); (4) there is no influence of parents’ employment background (father’s occupation) toward entrepreneurship intension of vocational students (the Pearson Chi-Squre x2 count of 1,985; Asymp value. SIG 0,159); there is no influence of parents’ employment background (mother’s occupation) toward entrepreneurship intension of vocational students (the Pearson Chi-Squre x2 count of 0,327; Asymp value. SIG 0,568); (5) there is a positive and significant influence of creativity and innovation toward entrepreneurship intension of vocational students (the Pearson Chi-Squre x2 count of 17,290; Asymp value. SIG 0,000).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Intensi Berwirausaha Siswa SMK di Kabupaten
bantul” dengan lancar. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Selama menyusun dan
penulisan skripsi ini banyak pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi
ini dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi,
Universitas Sanata Dharma.
4. Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing, terimakasih
untuk doa, bimbingan, serta bantuannya selama ini. Terimakasih pula untuk
motivasi, nasihat, perhatian yang telah Bapak berikan kepada saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi yang
telah membagikan ilmu pengetahuan dan membimbing saya selama proses
perkuliahan.
6. Staf Kesekretariatan Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi yang
telah membantu saya dalam urusan administrasi selama proses perkuliahan.
7. Keempat Orang tuaku tercinta, Bapak Yanorol, Bapak Robby, Ibu Jumiyati,
S.P. dan Ibu Hetty yang selalu memberikan doa, dukungan, semangat,
motivasi dan selalu mendengarkan keluh kesah ku ketika aku merasa lelah dan
bosan dalam mengerjakan skripsiku.
8. Adik-adikku, Albertho dan Feronikha yang selalu memberikan semangat,
dorongan, dan doa dalam mengerjakan skripsi ini.
9. Pacarku, Sonny Farlin, S.Pd. yang selalu memberiku kasih sayang, perhatian,
dukungan, memberikan masukan - masukan, dan menyemangatiku dalam
penyusunan skripsi ini.
10. Yuliana Kartika Tri Utami, S.Pd. yang selalu memberikan semangat,
dukungan, saran, bantuan dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.
11. Sahabat – sahabatku yang selalu bersamaku dan mendampingiku Akwilina
Astry Riani dan Tio Doris Sidauruk.
12. Teman-teman satu bimbingan skripsi: Astry, Tyo, Bima, Marsel, Ayu Puspita,
Vero yang selalu setia menjadi teman diskusi saat mengerjakan skripsi ini.
13. Teman-teman pendidikan akuntansi seperjuangan selama kuliah: Devi, Dita,
Epi, Neneng, Desy, Angel, Sella, Sari, Lilis, Vera, Mega, There, Olive dll.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................ vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT .......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................ x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 8
BAB II: LANDASAN TEORI ............................................................................ 10
A. Kewirausahaan ........................................................................................ 10
B. Intensi Berwirausaha ............................................................................... 14
C. Kebutuhan Akan Prestasi ........................................................................ 19
D. Pendidikan Kewirausahaan ..................................................................... 21
E. Akses Terhadap Modal .......................................................................... 27
F. Pekerjaan Orang Tua ............................................................................... 33
G. Kreativitas dan Inovatif ........................................................................... 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
H. Penelitian yang Relevan .......................................................................... 43
I. Kerangka Berpikir ................................................................................... 46
J. Paradigma Penelitian ............................................................................... 50
K. Hipotesis .................................................................................................. 51
BAB III: METODE PENELITIAN .................................................................... 53
A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 53
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 53
C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................... 54
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ................................... 54
1. Populasi Penelitian ............................................................................ 54
2. Sampel Penelitian .............................................................................. 55
3. Teknik Pengambilan Sampel............................................................. 56
E. Variabel dan Pengukurannya .................................................................. 58
1. Variabel Penelitian ............................................................................ 58
2. Teknik Pengukuran Variabel Penelitian............................................ 60
F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 61
G. Operasionalisasi Variabel ....................................................................... 62
H. Teknik Pengujian Instrumen ................................................................... 65
1. Uji Validitas ...................................................................................... 65
2. Uji Reliabilitas .................................................................................. 72
I. Teknik Analisis Data ............................................................................... 74
1. Analisis Deskripsi ............................................................................. 74
2. Pengujian Prasyarat Analisis ............................................................. 78
3. Pengujian Huipotesis dan Penarikan Kesimpulan............................. 78
BAB IV : PEMBAHASAN ................................................................................. 83
A. Deskripsi Data ......................................................................................... 83
1. Deskripsi Responden Penelitian ........................................................ 83
2. Deskripsi Variabel Penelitian ............................................................ 84
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data .......................................................... 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
C. Pengujian Hipotesis ................................................................................. 93
D. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................. 111
BAB V : KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN .......................... 121
A. Kesimpulan ............................................................................................. 121
B. Keterbatasan ............................................................................................ 122
C. Saran ........................................................................................................ 123
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 126
Lampiran ............................................................................................................. 129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Karakteristik dan Watak Kewirausahaan ...................................... 12
Tabel 3.1 Tempat Penelitian SMK di Kabupaten Bantul .............................. 54
Tabel 3.2 Data SMK Negeri dan Swasta Sebagai Populasi Penelitian ......... 55
Tabel 3.3 Data Siswa Kelas XI SMK Sebagai Sampel Penelitian ................ 57
Tabel 3.4 Skor Skala Likert dalam Kuesioner ............................................... 61
Tabel 3.5 Operasionalisasi Variabel Intensi Berwirausaha ........................... 62
Tabel 3.6 Operasionalisasi Variabel Kebutuhan Akan Prestasi .................... 63
Tabel 3.7 Operasionalisasi Variabel Pendidikan Akuntansi ......................... 63
Tabel 3.8 Operasionalisasi Variabel Akses Terhadap Modal ....................... 64
Tabel 3.9 Operasionalisasi Variabel Pekerjaan Orang Tua ........................... 64
Tabel 3.10 Operasionalisasi Variabel Kreatifitas dan Inovatif ....................... 65
Tabel 3.11 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian
Variabel Intensi Berwirausaha ...................................................... 66
Tabel 3.12 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian
Variabel Intensi Berwirausaha Setelah Diolah Kembali ............... 67
Tabel 3.13 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian
Variabel Kebutuhan Akan Prestasi ............................................... 68
Tabel 3.14 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian
Variabel Kebutuhan Akan Prestasi Setelah Diolah Kembali ........ 69
Tabel 3.15 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian
Variabel Kebutuhan Akan Prestasi Setelah Diolah Kembali ........ 69
Tabel 3.16 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian
Variabel Akses Terhadap Modal ................................................... 70
Tabel 3.17 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian
Variabel Kreatifitas dan Inovatif ................................................... 70
Tabel 3.18 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian
Variabel Kreatifitas dan Inovatif Setelah Diolah Kembali ........... 71
Table 3.19 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian
Variabel Kreatifitas dan Inovatif Setelah Diolah kembali ............ 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Tabel 3.20 Kriteria Koefisien Korelasi Realibilitas ........................................ 73
Table 3.21 Hasil Uji Reabilitas Instrumen ...................................................... 73
Table 3.22 Nilai Presentil PAP Tipe II ........................................................... 75
Tabel 3.23 Kriteria Rasio C/Cmax .................................................................. 82
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Asal Sekolah .... 83
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Status Sekolah . 84
Tabel 4.3 Perhitungan dan Inteprestasi Penilaian Intensi Berwirausaha ....... 85
Tabel 4.4 Perhitungan dan Inteprestasi Penilaian Kebutuhan Akan Prestasi 86
Tabel 4.5 Perhitungan dan Inteprestasi Penilaian Pendidikan Kewirausahaan 87
Tabel 4.6 Perhitungan dan Inteprestasi Penilaian Akses Terhadap Modal ... 88
Tabel 4.7 Perhitungan dan Inteprestasi Penilaian Kreatifitas dan Inovatif ... 89
Tabel 4.8 Uji Normalitas Intensi Berwirausaha ............................................ 90
Tabel 4.9 Uji Normalitas Kebutuhan Akan Prestasi ..................................... 91
Tabel 4.10 Uji Normalitas Pendidikan Kewirausahaan .................................. 91
Tabel 4.11 Uji Normalitas Akses Terhadap Modal ......................................... 92
Tabel 4.12 Uji Normalitas Kreatifitas dan Inovatif ......................................... 92
Tabel 4.13 Tabel Kontigensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh Kebutuhan
Akan Prestasi Terhadap Intensi Berwirausaha .............................. 94
Tabel 4.14 Hasil Analisis Chi – Square Pengaruh Kebutuhan
Akan Prestasi Terhadap Intensi Berwirausaha .............................. 95
Tabel 4.15 Hasil Analisis Koefisien Kontigensi Pengaruh Kebutuhan
Akan Prestasi Terhadap Intensi Berwirausaha .............................. 96
Tabel 4.16 Tabel Kontigensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh
Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Intensi Berwirausaha ........ 97
Tabel 4.17 Hasil Analisis Chi – Square Pengaruh Pendidikan
Kewirausahaan Terhadap Intensi Berwirausaha ........................... 98
Tabel 4.18 Hasil Analisis Koefisien Kontigensi Pengaruh
Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Intensi Berwirausaha ....... 98
Tabel 4.19 Tabel Kontigensi dan Frekuensi Harapan Akses Terhadap
Modal Terhadap Intensi Berwirausaha ........................................ 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Tabel 4.20 Hasil Analisis Chi – Square Pengaruh Akses Terhadap
Modal Terhadap Intensi Berwirausaha ......................................... 102
Tabel 4.21 Hasil Analisis Koefisien Kontigensi Pengaruh Akses Terhadap
Modal Terhadap Intensi Berwirausaha ......................................... 102
Tabel 4.22 Tabel Kontigensi dan Frekuensi Harapan Latar Belakang
Pekerjaan Ayah Terhadap Intensi Berwirausaha .......................... 103
Tabel 4.23 Hasil Analisis Chi – Square Pengaruh Latar Belakang
Pekerjaan Ayah Terhadap Intensi Berwirausaha ......................... 104
Tabel 4.24 Hasil Analisis Koefisien Kontigensi Pengaruh
Latar Belakang Pekerjaan Ayah Terhadap Intensi Berwirausaha . 105
Tabel 4.25 Tabel Kontigensi dan Frekuensi Harapan Latar Belakang
Pekerjaan Ibu Terhadap Intensi Berwirausaha .............................. 105
Tabel 4.26 Hasil Analisis Chi – Square Pengaruh Latar Belakang
Pekerjaan Ibu Terhadap Intensi Berwirausaha ............................. 107
Tabel 4.27 Hasil Analisis Koefisien Kontigensi Pengaruh
Latar Belakang Pekerjaan Ibu Terhadap Intensi Berwirausaha .... 107
Tabel 4.28 Tabel Kontigensi dan Frekuensi Harapan Kreatifitas dan
Inovatif Terhadap Intensi Berwirausaha ....................................... 108
Tabel 4.29 Hasil Analisis Chi – Square Pengaruh Kreatifitas dan
Inovatif Terhadap Intensi Berwirausaha ..................................... 109
Tabel 4.30 Hasil Analisis Koefisien Kontigensi Pengaruh Kreatifitas dan
Inovatif Terhadap Intensi Berwirausaha ...................................... 110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuisioner Penelitian .................................................................. 129
Lampiran 2 Data Induk Responden .............................................................. 137
Lampiran 3 Validitas dan Reliabilitas .......................................................... 145
Lampiran 4 Deskripsi Data ........................................................................... 163
Lampiran 5 Pengujian Normalitas ................................................................ 170
Lampiran 6 Pengujian Hipotesis .................................................................. 173
Lampiran 7 Tabel R ...................................................................................... 181
Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian .................................................................. 184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengangguran di Indonesia saat ini merupakan salah satu permasalah
yang masih menjadi pemikiran pemerintah dalam pembangunan suatu Negara.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat penganguran di Indonesia pada
bulan Agustus 2015 adalah sekitar 6,18 % (www.bps.go.id) hal tersebut
dikarenakan banyaknya lulusan yang menginginkan bekerja pada sebuah
intansi atau perusahaan. Ini selaras dengan pendapat Mulyana dan Puspitasari
(2014) sebagian besar lulusan SMK bekerja sebagai pegawai atau sangat
sedikit yang menjadi pencipta lapangan kerja.
Untuk meminimalkan pengangguran hal yang dapat dilakukan yaitu
menciptakan lapangan pekerjaan. Untuk menciptakan lapangan pekerjaan itu
sendiri diperlukan orang-orang yang mau berwirausaha atau menjadi
wirausahawan. Salah satu cara agar menjadi wirausahawan adalah dengan
mengikuti sekolah formal yaitu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). SMK
memiliki peranan yang besar dan penting dalam menyiapkan siswa-siswinya
untuk menjadi lulusan yang siap kerja dan siap untuk menciptakan lapangan
pekerjaan (berwirausaha), kurikulum dirancang agar siswa dapat memiliki
keahlian sesuai dengan bidang yang diinginkan dan digeluti. Hal tersebut
setara dengan pengertian SMK menurut Direktur Jendral Pendidikan Dasar
dan Menengah adalah pendidikan yang menyiapkan peserta didik menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
manusia yang produktif, yang langsung dapat bekerja di bidangnya setelah
melalui pendidikan.
Siswa SMK mendapatkan keistimewaan dibandingkan dengan siswa
SMA. Di SMK siswa mendapatkan pendidikan kewirausahaan. Menurut
Mulyana dan Puspitasari (2014) pengaruh pendidikan kewirausahaan telah
dipertimbangkan sebagai salah satu faktor penting untuk menumbuhkan dan
mengembangkan hastrat, jiwa dan perilaku berwirausaha di kalangan generasi
muda. Materi kewirausahaan di ajarkan kepada siswa di SMK–SMK dengan
harapan para siswa akan tertarik untuk menjadi wirausaha selama atau setelah
menyelesaikan sekolahnya sehingga mereka bisa menciptakan lapangan
pekerjaan bagi dirinya sendiri dan masyarakat. Selain itu dengan mendapatkan
pendidikan kewirausahaan siswa siswi SMK juga mendapatkan bekal seperti
teori hingga konsep tentang berwirausaha, memiliki keterampilan/skill,
kepercayaan diri ketika memulai usaha dengan optimis, berkomitmen, disiplin
dan bertanggug jawab.
Berdasarkan wawancara yang dilakukkan kepada beberapa siswa SMK
dapat disimpulkan bahwa siswa yang telah mendapatkan pendidikan
kewirausahaan cenderung tidak memiliki intensi berwiausaha. Mereka
beranggapan bahwa mereka belum memiliki bekal untuk bewirausaha, mereka
sadar akan ada sifat seorang wirausaha yang sebaiknya dimiliki namun mereka
beranggapan tidak memilikinya. Selain itu dalam berwirausaha ada resiko
yang mungkin dapat terjadi, tetapi siswa tidak ingin memikirkan resiko ketika
memiliki usaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Pekerjaan orang tua merupakan salah satu faktor yang juga mempunyai
peranan terhadap niat berwirausaha siswa. Menurut Scholatika Dewi Mariani
(2010) dalam profesi orang tua berkaitan erat dengan pola mengasih anak,
sehingga pekerjaan mempengaruhi perkembangan anak dan pemikiran anak.
Dalam hal ini jenis pekerjaan orang tua dibedakan menjadi dua jenis yaitu
wirausah dan bukan wirausaha. Jadi jika orang tuanya bekerja sebagai
wirausahawan maka anak akan mendapat dorongan dari orang tuanya untuk
mengikuti jejak orang tuanya yaitu sebagai wirausaha. Selain itu anak juga
sudah mendapatkan gambaran sebagai wirausaha langsung dari orang tuanya,
sehingga anak mempunyai pandangan untuk berwirausah bahkan memperluas
usaha orang tuanya. Berbeda dengan anak yang orang tuanya bukan
wirausaha, mereka tidak mempunyai gambaran langsung tentang wirausaha,
namun dengan ilmu yang mereka peroleh dapat dijadikan sebagai dasar untuk
berwirausaha, dan beranggapan untuk merubah kehidupannya menjadi lebih
maju dengan berwirausaha.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada beberapa siswa
SMK di Kecamatan Bantul ditemukan kenyataan bahwa para siswa SMK
beranggapan bahwa mereka belum memiliki intensi berwirausaha yang tinggi.
Siswa yang orang tuanya adalah wirausahawan beranggapan bahwa dengan
menjadi seorang wirausaha harus mampu menjadi pemimpin dan dituntut
untuk bertanggung jawab lalu akan ada resiko yang harus siap untuk
ditanggung, semangat untuk berhasil juga sebaiknya dimiliki oleh seorang
wirausaha dan dalam mendirikan suatu usaha diperlukan pemikiran-pemikiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
yang kreatif dan tindakan yang inovatif. Selain itu karena mereka telah
mengetahui apa saja yang mungkin terjadi seperti resiko-resiko dalam usaha
yang diijalankan oleh orang tuanya, tantangan-tantangan yang akan dihadapi
dan bagaimana sulitnya dalam mempertanggung jawabankan persoalan yang
terjadi sehingga keinginan untuk berwirausaha sangat rendah. Mereka berpikir
dengan menjadi seorang pekerja meraka akan terlepas dari semua itu.
Beberapa siswa juga merasa mereka ingin menemukan sesuatu hal yang baru
dengan mencari pekerjaan yang berbeda dengan orang tuanya, mereka merasa
bosan dengan suasana yang ada dalam pekerjaan orang tuanya. Siswa yang
orang tuanya adalah bukan wirausaha seharusnya lebih memikirkan menjadi
seorang wirausaha untuk kehidupann yang lebih baik, namun mereka tidak
memikirkan hal tersebut karena orang tuanya bukan bekerja sebagai
wirausahawan sehingga mereka tidak memiliki contoh langsung.
Kebutuhan akan prestasi juga merupakan faktor yang mempengaruhi
intensi berwirausaha. Kebutuhan akan prestasi diartikan sebagai suatu yang
memotivasi seseorang utuk menghadapi tantangan untuk mencapai kesuksesan
dan keunggulan (Mc Clelland, 1961 dalam Indarti & Rostiani, 2008).
Seseorang yang memiliki kebutuhan akan prestasi memiliki ciri-ciri yang
mendasar seperti berani mengambil resiko atas apa yang dilakukan,
bertanggung jawab dalam membuat keputusan, ketika mengalami masalah
maka tidak membiarkan masalah tersebut berlarut-larut namun mau mengatasi
kesalahan atau kesulitan yang terjadi dan ketika telah menyelesaikan sesuatu
pekerjaan maka secepatnya ingin meminta umpan balik dari hasil yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
dikerjakan tersebut. Jadi dalam berwirausaha juga dibutuhkan seseorang yang
memiliki kebutuhan akan prestasi. Sehingga ketika dalam menjalankan
usahanya ada kebutuhan dalam dirinya untuk berprestasi misalnya dengan
mampu memperluas usahanya atau dengan memperoleh laba yang besar.
Dalam kenyataannya sebagian besar siswa SMK di Kecamatan Bantul
memiliki prestasi yang baik. Hal tersebut terlihat bagaimana siswa SMK
berlomba-lomba mendapatkan nilai yang terbaik bahkan peringkat kelas yang
tinggi. Hal-hal yang mereka lakukan seperti mengerjakan tugas yang
diberikan, ketika tugas tersebut terasa sulit mereka tetap berusaha
mengerjakannya, dan mereka mampu mempertangungjawabkan apa yang
mereka kerjakan. Namun walaupun mereka memiliki kebutuhan akan prestasi,
mereka belum berani untuk berwirausaha. Karena mereka merasa belum
berani untuk membuka usaha. Mereka berangapan bahwa membuka usaha
memerlukan prestasi yang lebih tinggi lagi, dan mereka hanya mampu
berprestasi dan bersaing untuk mendapatkan prestasi disekolah yang teman
bersaingnya mereka tau karakternya sedangkan untuk memiliki usaha harus
bersaing dengan masyarakat luas yang tidak tau sedikitpun karakternya seperti
apa.
Selain itu faktor yang juga mempengaruhi intensi berwirausaha adalah
kreatifitas dan inovatif. Seseorang yang menjalankan suatu usaha diminta
memiliki pikiran yang kreatif sehingga mampu bertindak secara inovatif
dalam memajukan usahanya. Siswa SMK telah mengikuti pembeajaran di
sekolah yang mengajarkan mereka banyak hal, selain itu mereka juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
dihadapkan dengan berbagai kegiatan sekolah. Selain itu siswa SMK
diberikan kesempatan untuk merasakan pengalaman kerja lapangan sehingga
mereka memiliki gambaran dan pengalaman langsung tentang berwirausaha
dan bekerja. Namun pada diri siswa siswi SMK, mereka merasa tidak mampu
memiliki pemikiran kreatif dan inovatif.
Dalam memulai suatu usaha yang tidak kalah pentingnya adalah modal.
Menurut Rahmawati (2013) modal merupakan sejumlah dana yang menjadi
dasar untuk mendidirikan suatu usaha, setiap usaha menggunakan dana ini
untuk membelanjai aktivitas produksi dalam menghasilkan produk barang dan
jasa. Siswa sebenarnya memiliki akses terhadap modal seperti tabungan
pribadinya, teman atau saudara, dan sumber dana lainnya. Namun siswa tidak
menyadari kalau mereka memiliki akses terhadap modal, yang mereka
pikirkan bahwa modal saat membuka usaha sangat besar dan sulit didapatkan.
Daerah yang akan peneliti teliti adalah daerah kecamatan Bantul di
Kabupaten Bantul. Alasan peneliti mengambil lokasi tersebut karena
mayoritas pekerjaan para penduduknya adalah peternak (http://kec.bantul.
bantulkab.go.id). Bagi penulis dengan usaha peternakan siswa bisa mendirikan
berbagai usaha didaerah tersebut.
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka peneliti ingin
mengetahui pengaruh kebutuhan akan prestasi, pendidikan kewirausahaan,
akses terhadap modal, pekerjaan orang tua dan kreativitas dan inovatif
terhadap intensi berwirausaha pada siswa dan siswi SMK di Kabupaten
Bantul. Selanjutnya peneliti mengambil judul Faktor - Faktor yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Mempengaruhi Intensi Berwirausaha Pada Siswa SMK Di Kabupaten
Bantul. Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi kasus pada siswa kelas
XI SMK di Kabupaten Bantul.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh kebutuhan akan prestasi terhadap intensi
berwirausaha siswa SMK di Kabupaten Bantul?
2. Apakah ada pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap intensi
berwirausaha siswa SMK di Kabupaten Bantul?
3. Apakah ada pengaruh akses pada modal terhadap intensi berwirausaha
siswa SMK di Kabupaten Bantul?
4. Apakah ada pengaruh pekerjaan orang tua terhadap intensi berwirausaha
siswa SMK di Kabupaten Bantul?
5. Apakah ada pengaruh kreatifitas dan inovatif terhadap intensi
berwirausaha siswa SMK di Kabupaten Bantul?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh kebutuhan akan prestasi terhadap intensi
berwirausaha siswa SMK di Kabupaten Bantul.
2. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap intensi
berwirausaha siswa SMK di Kabupaten Bantul.
3. Untuk mengetahui pengaruh akses pada modal terhadap intensi
berwirausaha siswa SMK di Kabupaten Bantul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
4. Untuk mengetahui pengaruh pekerjaan orang tua terhadap intensi
berwirausaha siswa SMK di Kabupaten Bantul.
5. Untuk mengetahui pengaruh kreativitas dan inovatif terhadap intensi
berwirausaha siswa SMK di Kabupaten Bantul.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan tambahan informasi bagi
penelitian selanjutnya serta serta menambah kepustakaan yang berguna
bagi mahasiswa atau pihak lain yang membutuhkan.
2. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi sekolah
untuk merumuskan bahan kebijakan sekolah yang berkaitan atau
berhubungan dengan upaya meningkatkan intensi berwirausaha para
siswa.
3. Bagi Penulis
Untuk dapat menambah pengetahuan dan mengetahui secara nyata tentang
pengaruh kebutuhan akan prestasi, pendidikan kewirausahaan, akses pada
modal, pekerjaan orang tua dan kreativitas dan inovatif terhadap intensi
berwirausaha pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan sebagai bekal
dalam memasuki dunia kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi sumber referensi bagi peneliti
selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kewirausahaan
1. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan menurut Basrowi (2011: 1) berasal dari kata wira
dan usaha. Wira, berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan,
berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan
amal, bekerja berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau
pahlawan yang berbuat sesuatu. Menurut Hendro (2011: 29) wirausahaa
adalah pelaku utama dalam pembangunan ekonomi dan fungsinya adalah
melakukan inovasi atau kombinasi-kombinasi yang baru untuk sebuah
inovasi.
Dalam kehidupan sehari-hari, masih banyak yang berpikir bahwa
kewirausahaan itu identik dengan apa yang dimiliki dan dilakukan oleh
usahawan atau wiraswasta. Namun pikiran itu salah, karena jiwa dan sikap
kewirausahaan tidak hanya dimiliki oleh usahawan, namun juga dimiliki
oleh setiap orang yang bisa berpikir kreatif dan mampu bertindak inovatif.
Menurut Suryana (2006: 2) kewirausahaan (entrepreneurship) adalah
kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber
daya untuk mencari peluang menuju sukses. Jadi, dengan memiliki
pemikiran yang kreatif dan didukung dengan tindakan yang inovatif maka
akan terciptanya sesuatu yang baru sebagai sebuah peluang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Menurut Thomas W. Zimmerer dalam Suryana (2013: 11)
mengemukakan “Entrepreneurship is applying creativity and innovation
to solve the problems and to exploit opportunities that people face
everyday”. Kewirausahaan adalah penerapan kreatifitas dan inovasi untuk
memecahkan masalah dan upaya memanfaatkan peluang yang dihadapi
setiap hari. Kewirausahaan merupakan gabungan dari kreatifitas, inovasi,
dan keberanian menghadapi resiko yang dilakukan dengan cara kerja keras
untuk membentuk dan memelihara usaha baru.
Pengertian kewirausahaan menurut Intruksi Presiden RI (dalam
Basrowi, 2002: 2) No. 4 Tahun 1995: “kewirausahaan adalah semangat,
sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan
atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan,
menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau
memperoleh yang lebih besar”.
Sedangkan menurut Sumarsono (2013) entrepreneur (wirausaha)
merupakan seseorang yang mengambil resiko yang diperlukan untuk
mengorganisasi dan mengelola suatu bisnis dan menerima imbalan atau
balas jasa berupa keuntungan (profit) dalam bentuk financial maupun non
financial. Seseorang mampu dan berani menciptakan lapangan kerja bagi
diri sendiri dan orang lain, yang bertujuan mencari penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan hidup sendiri dan masyarakat pada umumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
entrepreneur (wirausaha) adalah orang yang mendirikan, mengembangkan,
dan melembagakan usaha yang dimilikinya. Dalam usaha tersebut
diperlukan sikap mental dalam melaksanakan usaha atau kegiatan dan
proses menciptakan sesuatu yang lain dengan sikap kreatif yang tinggi,
tindakan inovatif dan berani menghadapi risiko dalam rangka penciptaan
tambahan kekayaan dengan memanfaatkan peluang yang ada. Dalam
berwirausaha sikap kreatif dan inovatif dibutuhkan untuk menciptakan
sesuatu karya atau ide-ide yang baru yang berbeda dari yang lain.
2. Karakteristik Kewirausahaan
Seorang wirausahaan itu pasti memiliki karakteristik tertentu yang
dapat kita liat. Menurut Suryana (2013: 22) ada 6 karakteristik dan watak
kewirausahaan yang dapat kita liat sebagai berikut:
Tabel 2.1
Karakteristik dan watak Kewirausahaan
No Karakteristik Watak
a. Percaya diri dan
optimis
Memiliki kepercayaan diri yang kuat,
ketidakbergantungan terhadap orang lain,
individualistis.
b. Berorientasi pada
tugas dan hasil
Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi
laba, mempunyai dorongan kuat, energik,
tekun dan tabah, bertekad kerja keras
serta inisiatif.
c. Berani mengambil
resiko dan menyukai
tantangan
Mampu mengambil resiko yang wajar.
d. Kepemimpinan Berjiwa kepemimpinan, mudah
beradaptasi dengan orang lain, dan
terbuka terhadap saran dan kritik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
No Karakter Watak
e. Keorisinalitasan Inovatif, kreatif dan fleksibel
f. Berorientasi masa
depan
Memiliki visi dan perspektif terhadap
masa depan.
Menurut Suryana (2013: 108) keberhasilan dalam kewirausahaan
ditentukan oleh tiga faktor, yaitu yang mencakup hal-hal berikut:
a. Kemampuan dan kemuan. Orang yang tidak memiliki kemampuan,
tetapi banyak kemauan dan orang yang memiliki kemauan, tetapi tidak
memiliki kemampuan, keduanya tidak akan menjadi wirausahawan
yang sukses. Sebaliknya, orang yang memiliki kemauan dan
dilengkapi dengan kemampuan akan menjadi orang yang sukses.
Kemauan tidak cukup bila tidak dilengkapi dengan kemampuan.
b. Tekat yang kuat dan kerja keras. Orang yang tidak memiliki tekat yang
kuat, tetapi memiliki kemauan untuk berkerja keras dan orang yang
suka bekerja keras, tetapi tidak memiliki tekat yang kuat, keduanya
tidak akan menjadi wirausahawan yang sukses.
c. Kesempatan dan peluang. Ada solusi ada peluang sebaliknya tidak ada
solusi tidak akan ada peluang. Peluang ada jika kita menciptakan
peluang itu sendiri, bukan mencari-cari atau menunggu peluang yang
datang kepada kita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
B. Intensi Berwirausaha
Riyanti (2008) dalam Sumarsono (2013) mengatakan bahwa intensi
merupakan posisi seseorang dalam dimensi probabilitas subjektif yang
melibatkan suatu hubungan antara dirinya dengan beberapa tindakan. Intensi
merupakan faktor motivasional yang mempengaruhi tingkah laku. Intensi
dipandang sebagai ubahan yang paling dekat dari individu untuk melakukan
perilaku, maka dengan demikian intensi dapat dipandang sebagai hal yang
khusus dari keyakinan yang obyeknya selalu individu dan atribusinya selalu
perilaku.
Intensi, menurut Sanjaya (2007) dalam Sumarsono (2013) memainkan
peranan yang khas dalam mengarahkan tindakan, yakni menghubungkan
antara pertimbangan yang mendalam yang diyakini dan diinginkan oleh
seseorang dengan tindakan tertentu. Selanjutnya intensi adalah kesungguhan
niat seseorang untuk melakukan perbuatan atau memunculkan suatu perilaku
tertentu. Maka intensi kewirausahaan dapat diartikan sebagai niat atau
keinginan yang ada pada diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan
wirausaha (Wijaya, 2007 dalam Sumarsono, 2013).
Dari pendapat tentang intensi dan wirausaha yang telah dikemukakan,
intensi wirausaha adalah keinginan/niat yang ada pada diri seseorang (siswa
SMK) untuk melakukan suatu tindakan wirausaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Fishbein dan Ajzen (1975) dalam Tony Wijaya (2007) mengemukakan
bahwa berdasarkan teori tersebut, intensi merefleksikan keinginan individu
untuk mencoba menetapkan perilaku, yang terdiri dari tiga determinan, yaitu:
1. Sikap Terhadap Perilaku
Sikap terhadap perilaku dipengaruhi oleh keyakinan bahwa perilaku
tersebut akan membawa kepada hasil yang diinginkan atau tidak
diinginkan. Individu yang memiliki keyakinan yang positif terhadap suatu
perilaku akan memiliki kecenderungan untuk melakukan tindakan
tersebut. Atau dengan kata lain, sikap yang mengarah pada perilaku
ditentukan oleh konsekuensi yang ditimbulkan oleh perilaku, yang disebut
dengan istilah keyakinan terhadap perilaku.
2. Norma Subjektif
Keyakinan mengenai perilaku apa yang bersifat normatif (yang
diharapkan orang lain) dan motivasi untuk bertindak sesuai dengan
harapan normatif tersebut membentuk norma subjektif dalam individu.
Keyakinan yang mendasari norma subjektif yang dimiliki individu disebut
sebagai keyakinan normatif. Individu memiliki keyakinan bahwa individu
atau kelompok tertentu akan menerima atau tidak menerima tindakan yang
dilakukannya. Apabila individu meyakini apa yang menjadi norma
kelompok, maka ia akan mematuhi dan membentuk perilaku yang sesuai
dengan kelompoknya. Dapat disimpulkan, bahwa norma kelompok inilah
yang membentuk norma subjektif dalam diri individu, yang akhirnya akan
membentuk perilakunya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
3. Kontrol Perilaku Yang Disadari
Kontrol perilaku merupakan keyakinan tentang ada atau tidaknya
faktor-faktor yang memfasilitasi dan menghalangi performansi perilaku
individu. Kontrol perilaku ditentukan oleh pengalaman masa lalu dan
perkiraan individu mengenai seberapa sulit atau mudahnya untuk
melakukan perilaku yang bersangkutan. Keyakinan ini didasari oleh
pengalaman terdahulu tentang perilaku tersebut, yang dipengaruhi oleh
informasi dari orang lain, misalnya dari pengalaman orang-orang yang
dikenal/teman-teman.
Selain itu juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang meningkatkan
atau mengurangi kesulitan yang dirasakan jika melakukan tindakan atau
perilaku tersebut. Kontrol perilaku ini sangat penting artinya ketika rasa
percaya diri seseorang sedang berada dalam kondisi lemah. Van Gelderen, et
al. (2006: 6) intensi diwakili oleh empat faktor, yaitu: desires, preferences,
plans dan behavior expectancies. Desires adalah sesuatu dalam diri seseorang
yang berupa keinginan untuk memulai suatu usaha. Preferences adalah suatu
dalam diri seseorang yang menujukkan bahwa berwirausaha adalah suatu
kebutuhan yang harus dicapai. Plans adalah suatu harapan yang ada dalam
diri seseorang untuk memulai suatu usaha dimasa akan datang. Sedangkan
behavior exspectancies adalah suatu kemungkinan untuk berwirausaha
dengan diikuti oleh target memulai usaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Terdapat beberapa alasan yang dapat dijadikan alasan untuk
mengembangkan intensi berwirausaha yang ada dalam diri individu, yaitu
(Muhammad, 2009, p. 25):
1. Keuangan, berwirausaha dapat dijadikan jalan untuk mencari nafkah,
pendapatan tambahan, menjaga kestabilan keuangan dan menjadi orang
yang kaya.
2. Sosial, memiliki gengsi dan status yang berbeda agar lebih di hargai dan di
hormati, memberikan contoh pada orang lain bahwa menjadi wirausaha
bukanlah pekerjaan yang rendah status sosialnya. Bahkan wirausaha dapat
memiliki status sosial yang jauh lebih tinggi dari seorang karyawan jika ia
berhasil menjadi orang yang sukses dalam menjalankan bisnisnya.
3. Pelayanan, dapat memberikan pelayanan pada masyarakat luas karena
dengan berwirausaha dapat memberikan lapangan pekerjaan, membantu
perekonomian masyarakat, mensejahterakan orang lain, membahagiakan
keluarga dengan keberhasilan yang di raihnya.
4. Memuaskan diri, berwirausaha dapat membentuk diri orang menjadi
mandiri, memenuhi tujuan hidup yang diinginkan, dan menjadi orang yang
lebih produktif.
Berdasarkan penjelasan di atas peneliti menyimpulkan bahwa intensi
berwirausaha adalah keinginan atau niat pada diri seseorang untuk melakukan
tindakan wirausaha yaitu secara mandiri dan bersungguh-sungguh dengan
yakin untuk memulai usaha yang tidak terlepas dengan resiko dan
ketidakpastian, namun dengan adanya ide-ide kreatif dan tindakan inovatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
maka suatu usaha akan berkembang. Dengan mempunyai intensi, seseorang
yang akan memulai usaha akan memiliki kesiapan dan kemajuan yang lebih
baik pada usaha yang dijalaninya.
Kesimpulan tentang intensi berwirausaha yang paling utama dari
pendapat Fishbein dan Ajzen (1975) dalam Tony Wijaya (2007); Van
Gelderen, et al. (2006:6); dan Muhammad, 2009, p. 25: yang pertama adalah
sikap terhadap perilaku, intensi berwirausaha merefleksikan keinginan
seseorang untuk menatap sesuatu yaitu keyakinan yang positif bahwa perilaku
membawa kepada hasil yang diinginkan dan cenderung melakukan tindakan,
sehingga mengarahkan seseorang untuk melakukan tindakan wirausaha. Yang
kedua adalah preferences, suatu dorongan pada diri seseorang yang
menunjukkan bahwa berwirausaha merupakan sesuatu yang hendaknya
dicapai sebagai sebuah kebutuhaan. Yang ketiga adalah plans, dalam
melakukan sesuatu hendaknya dimulai dengan perencanaan yang didasari
dengan harapan untuk memuai suatu usaha di masa yang akan datang. Yang
keempat adalah sosial, keinginan untuk menunjukkan bahwa dengan menjadi
wirausaha bukanlah pekerjaan yang rendah status sosialnya, namun dengan
berwirausaha dapat memiliki status sosial yang jauh lebih tinggi dari
karyawan jika sukses dalam menjalankan bisnisnya. Yang kelima adalah
pelayanan, dengan berwirausaha dapat memberikan lapangan pekerjaan,
membantu perekonomian masyarakat, mensejahterakan orang lain, dan
membahagiakan keluarga atas hasil yang di raih. Dan yang ke enam adalah
memuaskan diri, dengan berwirausaha maka membantu seseorang membentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dirinya menjadi mandiri, memiliki tujuan hidup yang di inginkannya dan
menjadi orang lebih produktif dengan keberhasilan dalam menjalankan
usahanya.
C. Kebutuhan Akan Prestasi
Mc Clelland (1961,1971) dalam Indarti & Rostiani (2008) kebutuhan
akan prestasi dapat diartikan suatu kesatuan watak yang memotivasi seseorang
untuk menghadapi tantangan untuk mencapai kesuksesan dan keunggulan.
Individu yang mempunyai kebutuhan akan prestasi yang tinggi akan terus
berupaya sampai sesuatu yang diinginkan mampu diraih. Sedangkan menurut
Mulyana dan Puspitasari (2014) kebutuhan akan prestasi merujuk pada
keinginan seseorang terhadap prestasi yang tinggi, penguasaan keahlian,
pengendalian atau standart yang tinggi.
Berdasarkan kesimpuan di atas kebutuhan akan prestasi dapat diartikan
sebagai keinginan dari diri seseorang untuk menghadapi tantangan dalam
mencapai kesuksesan dan keunggulan yang merujuk pada keingginan atas
prestasi yang tinggi, penguasaan keahlian, dan pengendalian atau standard
yang tinggi. Dengan memiliki kebutuhann akan prestasi, maka seseorang akan
memiliki dorongan untuk berhasil yang tinggi dalam memulai dan
menjalankan usaha sebagai wirausaha.
Selanjutnya Indarti & Rostiani (2008) menjelaskan bahwa ada tiga
atribut yang melekat pada seseorang yang mempunyai kebutuhan akan prestasi
yang tinggi, yaitu (1) menyukai tanggung jawab pribadi dalam mengambil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
keputusan, (2) mau mengambil resiko sesuatu dengan kemampuannya, dan (3)
memiliki minat untuk selalu belajar dari keputusan yang telah diambil.
Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan untuk
melakukan susuatu yang lebih baik dan lebih efisien dibanding sebelumnya.
Wirausaha yang memiliki motif berprestasi tinggi memiliki ciri-ciri menurut
lerry farel dalam Anwar Muhammad (2014: 24), antara lain:
1. Mengatasi kesulitan yang terjadi pada dirinya.
2. Selalu memerlukan umpan balik yang segera.
3. Memiliki tanggungjawab personal yang tinggi.
4. Berani menghadapi resiko dan penuh perhitungan.
5. Menyukai tantangan.
Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan untuk
melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien dari sebelumnya.
Wirausaha yang memiliki motif berprestasi tinggi pada umumnya memiliki
ciri-ciri menurut Clayton Alderter dalam Anwar Muhammad (2014: 25)
sebagai berikut:
1. Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan yang timbul pada dirinya.
2. Memiliki tanggujawab personal yang tinggi.
3. Berani menanggung resiko dengan penuh perhitungan.
4. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan
dan kegagalan.
Berdasarkan penjelasan menurut Indarti & Rostiani (2008); lerry farel
dalam Anwar Muhammad (2014: 24); dan Clayton Alderter dalam Anwar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Muhammad (2014: 25) dapat disimpulkan bahwa orang yang memiliki
kebutuhan akan prestasi memiliki ciri-ciri yaitu: (1) berani mengambil resiko,
(2) mau mengatasi kesulitan, (3) memiliki tanggung jawab yang tinggi, (4)
menyukai tantangan, dan (5) memerlukan umpan balik.
D. Pendidikan Kewirausahaan
1. Pengertian Pendidikan
Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan masyarakat. Pendidikan merupakan kegiatan yang sangat
kompleks. Hampir seluruh aspek kehidupan manusia berhubungan dengan
proses pendidikan. Pendidikan dapat dimulai dari lingkungan keluarga,
masyarakat dan pemerintah. Hal ini sesuai dengan pernyataan Redja
Mudyaharjo (2012: 11), pendidikan merupakan usaha sadar yang
dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran dan latihan yang berlangsung di sekolah dan di luar
sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat
memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa
yang akan datang.
Pendidikan nantinya akan berguna bagi masyarakat dikemudian hari.
Semakin tinggi pendidikan seseorang akan semakin banyak pula
pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki. Menurut W.J.S.
Poerwadarminta (1985) dalam Tatang (2012: 13) menjelaskan secara
linguistis sebagai kata benda, pendidikan berarti proses perubahan sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Pendidikan akan memberikan pengalaman dan pengetahuan kepada
peserta didik sehingga mereka dapat berfikir ke depan. Hal ini sesuai
dengan pernyataan Wasty Soemanto (1999: 21), pendidikan adalah proses
pengalaman yang menghasilkan pengalaman yang memberikan
kesejahteraan pribadi, baik lahiriah maupun batiniah.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa
pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
proses pembelajaran agar mendewasakan peserta didik dan
mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki pengetahuan dan
pengalaman. Proses pembelajaran dapat terjadi di lingkungan keluarga,
masyarakat, sekolah maupun di luar sekolah.
2. Pendidikan Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang
dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
sukses (Suryana, 2006: 2). Intinya bahwa kewirausahaan merupakan suatu
pemikiran kreatif dan tindakan inovatif yang akan terciptanya peluang.
Kewirausahaan berisi bidang pengetahuan yang utuh dan nyata, yaitu
terdapat teori, konsep, dan metode ilmu yang lengkap.
Dengan menunjuk definisi pendidikan sebagai usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan proses pembelajaran agar mendewasakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
peserta didik dan mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki
pengetahuan dan pengalaman dan definisi kewirausahaan adalah suatu
kemampuan kreatif dan inovatif dalam menciptakan sesuatu yang baru
memiliki manfaat bagi diri sendiri dan orang lain serta mampu
menghadapi masalah dan memanfaatkan peluang. Sehingga pendidikan
kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai usaha yang dilakukan lembaga
pendidikan untuk menanamkan pengetahuan, nilai, jiwa dan sikap
kewirausahaan kepada peserta didik guna membekali diri menjadi manusia
yang mandiri, kreatif dan inovatif. Hal ini juga bertujuan untuk
menciptakan wirausaha-wirausaha baru yang handal dan berkarakter dan
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat (Yunita Widyaning, 2014).
Pendidikan kewirausahaan adalah senjata penghancur pengangguran,
kemiskinan, dan menjadi tangga menuju impian setiap masyarakat untuk
mandiri secara financial, memiliki kemampuan membangun kemakmuran
individu, sekaligus ikut membangun kesejahteraan masyarakat (Jamal
Ma’mur Asmani, 2011 dalam Yunita Widyaning, 2014). Pemerintah telah
mengeluarkan Intruksi Presiden No 4 Tahun 1995 tentang Gerakan
Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan. Instruksi
ini mengamanatkan kepada seluruh masyarakat dan bangsa Indonesia
untuk mengembangkan program-program kewirausahaan. Banyaknya
wirausaha merupakan salah satu penopang perekonomian nasional
sehingga harus diupayakan untuk ditingkatkan terus-menerus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Pendidikan kewirausahaan mengajarkan penanaman nilai-nilai
kewirausahaan yang akan membentuk karakter dan perilaku untuk
berwirausaha agar peserta didik dapat mandiri. Pendidikan kewirausahaan
juga mampu membekali peserta didik dengan berbagai kompetensi
kewirausahaan yang nantinya akan membawa manfaat besar bagi
kehidupannya (Yunita Widyaning, 2014). Kriteria keberhasilan pendidikan
kewirausahaan adalah memiliki kemandirian yang tinggi, memiliki
kreatifitas yang tinggi, berani mengambil resiko, berorientasi pada
tindakan, memiliki karakter kepemimpinan yang tinggi, memiliki
keterampilan/ skill berwirausaha, memahami tentang konsep - konsep
kewirausahaan dan memiliki karakter pekerja keras.
Menurut Buchari Alma (2011) dalam http://www.Pendidikan
ekonomi.com/p/blog-page.html?m=1 nilai - nilai kewirausahaan tersebut
antara lain:
a. Percaya Diri, indikatornya: penuh keyakinan, optimis, berkomitmen,
disiplin dan tanggung jawab.
b. Inisiatif, indikatornya: energik, cekatan dalam bertindak dan aktif.
c. Memiliki Motif Berprestasi, indikatornya: orientasi pada hasil dan
wawasan kedepan.
d. Memiliki Jiwa pemimpin, indikatornya: dapat dipercaya, tangguh
dalam bertindak.
e. Orisinalitas, indikatornya: punya referensi yang cukup, tidak
menyontek atau plagiat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Menurut Churchill dalam Rambat Lupyoadi (2007) dalam (Yunita
Widyaning, 2014), pendidikan sangat penting bagi keberhasilan
wirausaha. Kegagalan pertama dari seorang wirausaha adalah karena lebih
mengandalkan pengalaman daripada pendidikan. Namun, juga tidak
menganggap remeh arti pengalaman bagi seorang wirausaha. Baginya
kegagalan kedua adalah jika seorang wirausaha hanya bermodalkan
pendidikan tapi miskin pengalaman lapangan. Oleh karena itu perpaduan
antara pendidikan dan pengalaman adalah faktor utama yang menentukan
keberhasilan wirausaha.
3. Alasan perlu diajarkan pendidikan kewirausaaan
Menurut Soeharto Prawirokusumo dalam Daryanto (2012: 4),
pendidikan kewirausahaan perlu diajarkan sebagai disiplin ilmu tersendiri
yang independen, karena:
a. Kewirausahaan berisi body of knowledge yang utuh dan nyata, yaitu
ada teori, konsep, dan metode ilmiah yang lengkap.
b. Kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu venture start-up dan
venture-growth, ini jelas tidak masuk dalam kerangka pendidikan
manajemen umum yang memisahkan antara manajemen dan
kepemilikan usaha.
c. Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki obyek
tersendiri, yaitu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
d. Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan
berusaha dan pemerataan pendapatan
Adapun perlunya pendidikan kewirausahaan di Indonesia menurut
R. Djatmiko Danuhadimedjo (1998) dalam http://assetanita.blogspot.co.id/
2012/12/pendidikan-kewirausahaan.html adalah:
a. Untuk mengembangkan, memupuk dan membina bibit atau bakat
pengusaha sehingga bibit tersebut lebih berbobot dan selalu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan yang mutakhir.
b. Untuk memberikan kesempatan kepada setiap manusia supaya sedapat
mungkin dan menumbuhkan kepribadian wirausaha.
c. Pendidikan kewirausahaan menjadi manusia berwatak dan unggul,
memberikan kemampuan untuk membersihkan sikap mental negatif
meningkatkan daya saing dan daya juang.
d. Dengan demikian apabila kepribadiaan kewirausaha kita miliki, maka
negara kita yang sedang berkembang ini akan dapat menyusul
ketinggalan atau menyamai negara yang sudah maju.
e. Untuk menumbuhkan cara berpikir yang rasional dan produktif dalam
memanfaatkan waktu dan faktor-faktor modal yang dimiliki oleh
wirausaha tradisonal pribumi.
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan
pada dasarnya terfokus pada upaya untuk mempelajari tentang nilai,
kemampuan dan perilaku seseorang dalam berkreasi dan inovasi. Oleh
sebab itu, objek studi kewirausahaan adalah nilai-nilai dan kemampuan
seseorang yang diwujudkan dalam bentuk sikap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
E. Akses Terhadap Modal
Modal menurut Kasmir (2009: 91) adalah sesuatu yang diperlukan untuk
membiayai operasi perusahaan mulai dari berdiri sampai beroperasi. Modal
diperlukan untuk membiayai segala keperluan usaha, mulai dari biaya pra
investasi, pengurusan ijin-ijin, biaya investasi untuk membelikan aktiva tetap,
sampai dengan modal kerja. Sedangkan menurut Rahmawati (2013) modal
merupakan sejumlah dana yang menjadi dasar untuk mendidirikan suatu
usaha, setiap usaha menggunakan dana ini untuk membelanjai aktivitas
produksi dalam menghasilkan produk barang dan jasa.
Dalam buku Longenecker dkk (2001: 301-321) dalam Florensius (2007),
pendanaan awal dari bisnis skala kecil sering berpola menurut tipikal
perencanaan pendanaan pribadi. Seorang calon wirausaha, pertama kali akan
menggunakan tabungan pribadi dan kemudian mencoba mendapatkan akses
pada tabungan keluarga dan teman.
1. Investor perorangan
a. Tabungan pribadi
Tabungan pribadi adalah sumber pendanaan ekuitas yang paling sering
digunakan dalam memulai bisnis baru. Sebuah bisnis baru memerlukan
ekuitas untuk memperhitungkan margin atau kesalahan.
b. Teman dan saudara
Kadang-kadang, pinjaman dari teman atau saudara dapat menjadi satu-
satunya sumber yang tersedia bagi pendanaan baru. Jenis pendanaan
ini lebih didasarkan pada hubungan pribadi dari pada analisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
keuangan. Untuk meminimalkan kesempatan terjadinya kehancuran
hubungan pribadi yang penting, wirausaha harus merencanakan
pengembalian pembayaran tanpa banyak menunda.
c. Investor perorangan lain
Sejumlah orang besar secara pribadi berinvestasi dalam kegiatan
kewirausahaan milik orang lain. Mereka terutama adalah orang yang
dengan pengalaman bisnis moderat sampai dengan yang signifikan,
tapi juga profesional dan kaya.
2. Bank
Bank adalah penyedia utang utama bagi perusahaan kecil. Meskipun bank
membatasi pemberian pinjaman mereka untuk menyediakan modal kerja.
3. Program yang didukung pemerintah
Beberapa program pemerintah memberikan pendanaan bagi bisnis berskala
kecil. Pemerintah Negara telah mengalokasikan sejumlah uang yang besar
untuk mendanai bisnis baru. Program pemerintah yang mendukung dengan
didirikan beberapa sarana untuk membangun tempat bisnis baru.
4. Sumber pendanaan lain
a. Lembaga keuangan berdasarkan komunitas
Lembaga keuangan berdasarkan komunitas adalah pemberi pinjaman
yang melayani komunitas yang berpenghasilan rendah dan menerima
dana dari pemerintah. Pemberian pinjaman berdasarkan komunitas ini
memberikan modal pada bisnis yang tidak mempunyai atau bahkan
sedikit akses untuk pendanaan pendirian perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
b. Perusahaan besar
Perusahaan besar memberikan jumlah dana terbatas bagi investasi
dalam perusahaan yang kecil.
Modal dapat berasal dari tabungan pribadi, akses pada teman, investor
atau lainnya menurut Rahmawati (2013).
1. Investor perorangan
a. Tabungan pribadi
Tabungan pribadi merupakan sumber pendanaan yang sering
digunakan dalam menjalankan sebuah bisnis yang baru. Hampir semua
bisnis memerlukan ekuitas pribadi yakni uangnya untuk meramalkan
kerugian dan perhitungan lainnya. Tabungan pribadi wajib dimiliki
oleh orang ataupun lembaga dalam membuka dan menjalankan
usahanya.
b. Keluarga atau teman
Selain pengusaha sendiri, keluarga dan teman merupakan sumber
modal yang biasanya dimanfaatkan untuk memulai usaha. Keluarga
dan teman cenderung mau berinvestasi karena mereka memiliki
hubungan baik dengan pengusaha. Ini akan membantu menangani
suatu ketidakpastian yang dirasakan oleh investor yang tidak memiliki
hubungan pribadi dengan pengusaha. Keluarga dan teman dapat
memberikan sejumlah kecil pembiayaan ekuitas untuk usaha baru
tersebut, sebagian mencerminkan sejumlah kecil modal yang
dibutuhkan untuk memulai hampir semua usaha baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
c. Investor perorangan lain
Sejumlah orang yang ingin menginvestasikan sebagian uangnya untuk
membantu usaha baru yang akan dijalankan oleh suatu badan atau
lembaga atau usaha perorangan. Biasanya orang lain adalah orang
yang moderat atau memiliki sejumlah kekayaan yang besar dan akan
meminjamkannya dengan tujuan membantu dan menyimpan dananya
kepada orang yang hendak membuka usaha tersebut.
2. Bank
Bank adalah penyedia utang utama bagi perusahaan atau usaha kecil dalam
memulai dan melancarkan usahanya meskipun membatasi pemberian
pinjaman mereka untuk menyediakan modal bagi para pengusaha baru.
Terdapat beberapa jenis pinjaman bank yakni, pinjaman piutang, pinjaman
persediaan, pinjaman peralatan, pinjaman real estate.
3. Pembiayaan arus kas
Jenis pembiayaan utang lain yang seringnya dilayani oleh pihak bank
komersial dan badan-badan keuangan lainnya adalah pembiayaan arus kas.
Pinjaman bank konvensional seperti mencakup berbagai jenis kredit,
pinjaman bertahap, pinjaman komersional langsung, pinjaman jangka
panjang, dan pinjaman karakter.
4. Program yang didukung pemerintah
Beberapa program pemerintah juga dapat menjadi sumber pendanaan bagi
suatu usaha yang akan membuka usahanya. Pemerintah telah
mengalokasikan sejumlah uangnya untuk membuka mendanai bisnis baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Sumber-sumber modal ekuitas menurut Zimmerer dalam slamet Franky
dkk (2013: 107) terdiri dari:
1. Tabungan pribadi
Tabungan pribadi merupakan sumber pendanaan yang paling mudah
tersedia untuk memulai suatu bisnis baru.
2. Teman atau anggota keluarga
Investasi dari teman atau keluarga merupakan suatu sumber modal yang
baik dan dapat mengantarkan suatu usaha baru untuk menarik investor luar
atau perusahaan pemberi modal.
3. Malaikat penolong (angel)
Malaikat penolong merupakan orang-orang kaya yang menginvestasikan
uang dalam permulaan usaha sebagai ganti hak kepemilikannya dalam
perusahaan. Para malaikat penolong tersebut cenderung menginvestasikan
uang secara lokal (dekat dengan rumah ataupun dekat dengan tempat
usahanya), pada jenis usaha yang mereka ketahui dan kuasai, serta
mengharap dapat juga menginvestasikan pengetahuan, pengalaman, dan
tenaga mereka dalam perusahaan, selain menginvestasikan uang.
4. Mitra
Sebelum membuat perjanjian kerja sama, wirausaha harus
mempertimbangkan akibat dari memberi sebagian dari kontrol pribadi atas
pengelolaan dan pembagian keuntungan dengan orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
5. Modal ventura korporasi
Banyak perusahaan besar sekarang ini yang ikut membiayai perusahaan
kecil. Dari kerja sama ini perusahaan yang baru berdiri tidak hanya
mendapat tambahan modal, tapi juga mendapat bantuan keahlian teknis,
jalur distribusi, cara pemasaran, dan juga kredibilitas.
6. Perusahaan modal ventura
Perusahaan modal ventura adalah organisasi swasta berorientasi laba yang
memberikan sejumlah modal dan kemudian menggunakannya untuk
membeli posisi ekuitas dalam perusahaan yang baru, yang diyakininya
memiliki potensi pertumbuhan dan laba yang ditinggi.
7. Penjualan saham ke publik
Wirausaha juga dapat memperoleh tambahan modal dengan cara menjual
saham perusahaan kepada masyarakat. Namun setelah melakukan
penjualan sahamnya ke publik tersebut, pasti terjadi perubahan dalam
perusahaan. Oleh karena itu, wirausaha perlu mempertimbangkan akibat
dari keputusan tersebut terhadap perusahaan, karyawan, pemegang saham,
dan harga saham perusahaan.
Jadi menurut pendapat para ahli Longenecker dkk (2001: 301-321)
dalam Florensius (2007), Rahmawati (2013), dan Zimmerer dalam slamet
Franky dkk (2013: 107) akses terhadap modal yang dapat mengarahkan
seorang calon wirausaha untuk mendapatkan modal dapat berasal dari
tabungan pribadi, teman atau saudara, bank, program pemerintah dan sumber
pendanaan lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
F. Pekerjaan Orang Tua
1. Pengertian Jenis Pekerjaan
Definisi jenis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
(2011) adalah yang mempunyai ciri (sifat, keturunan dan sebagainya) yang
khusus, sedangkan pekerjaan adalah hal-hal yang diperbuat, dilakukan,
tugas kewajiban, suatu yang dapat dikerjakan, dilakukan atau dijalankan
untuk mendapatkan nafkah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jenis
pekerjaan adalah segala sesuatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk
mendapatkan penghasilan.
2. Pengertian Orang Tua
Pengertian orang tua menurut KBBI (2011) adalah ayah dan ibu
kandung, orang yang dianggap tua (cerdik, pandai, ahli dan sebagainya),
orang-orang yang dihormati (disegani) dikampung. Jadi orang tua adalah
orang yang bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari yang biasanya
disebut ayah dan ibu. Merekalah yang memegang peranan penting dalam
keberlangsungan kehidupan keluarga suatu rumah tangga. Sedangkan
anggota keluarga adalah semua anak yang berada dalam penguasaan
maupun asuhan orang tua.
Secara umum dapat dikatakan bahwa orang tua adalah kelompok
sosial terkecil yang terdiri dari ayah dan ibu atau salah satu dari keduanya
serta wali yang bertanggung jawab terhadap anak (Suhartin, 1984: 6).
Pekerjaan atau lapangan usaha adalah bidang kegiatan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
usaha/perusahaan/instansi di mana seseorang bekerja atau pernah bekerja
(Riwanto, 1994: 7).
Pekerjaan dibedakan menjadi 2 jenis menurut Kumaladewi (2013:
33), yaitu:
1. Pekerjaan pokok
Pekerjaan pokok adalah jenis pekerjaan yang dimiliki oleh seseorang
sebagai sumber utama dari penghasilan, yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sifat pekerjaan ini adalah
tetap. Apabila penghasilan dari pekerjaan pokok ini tidak atau belum
mencukupi untuk keperluan hidupnya, maka perlu diusahakan adanya
penghasilan lain di luar penghasilan pokok.
2. Pekerjaan sampingan atau tambahan
Pekerjaan sampingan atau tambahan adalah pekerjaan yang dimiliki
atau dilakukan oleh seseorang sebagai pekerjaan sambilan untuk
melengkapi pekerjaan pokok.
Jenis pekerjaan dalam penelitian ini adalah bidang pekerjaan yang
ditekuni orang tua setiap hari. Spillane (1982) dalam Raga (2013: 21),
mengelompokkan pekerjaan atau jabatan dalam 9 golongan sebagai
berikut:
1. Golongan A terdiri dari : mandor, pedagang, pegawai kantor, pegawai
sipil, ABRI, pemilik perusahaan/toko/pabrik/perikanan, pemilik
bus/colt/penggarap tanah, pengawas keamanan, petani pemilik tanah,
peternak, tuan tanah.
2. Golongan B terdiri dari: buruh nelayan, petani kecil, penebang kayu.
3. Golongan C terdiri dari: ABRI (tamtama s.d Bintara), guru SD, kepala
bagan, kepala kantor pos (cabang), manager perusahaan kecil, pamong
praja pegawai badan hukum, pegawai negeri golongan Ia s.d Id,
supervisor/pengawas.
4. Golongan D terdiri dari: meninggal dunia, pensiunan, tak mempunyai
pekerjaan tetap.
5. Golongan E terdiri dari: guru (SMP s.d SMA), juru rawat, pekerja
sosial, kepala sekolah, kontraktor kecil, pegawai negeri golongan IIa
s.d Iid, perwira ABRI (Letnan II, Letnan I dan Kapten), wartawan.
6. Golongan F terdiri dari: buruh tidak tetap, petani, penyewa,
tukang/penarik becak.
7. Golongan G terdiri dari: ahli hukum, ahli ilmu tanah/ahli ukur tanah,
apoteker, arsitek, dokter, dosen/guru besar, gubernur, insinyur, kepala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
kantor pos (pusat), kontraktor besar, manager perusahaan, menteri,
pegawai negeri golongan Ia s.d Id, perwira ABRI (mayor s.d jenderal),
pengarang, peneliti, penerbang, walikota/bupati.
8. Golongan H terdiri dari: pembantu, pedagang keliling, tukang cuci.
9. Golongan I terdiri dari: artis/seniman, buruh tetap, montir, pandai
besi/emas/perak, penjahit, penjaga, supir bus/colt, tukang kayu, tukang
listrik, tukang mesin.
Dengan demikian dapat disimpulkan pekerjaan orang tua yaitu
kegiatan aktif yang dilakukan orang bertanggung jawab (ayah dan ibu)
yang menghasilkan sebuah karya bernilai imbalan dalam bentuk uang
yang kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam
keluarganya (anak-anaknya). Pekerjaan orang tua tersebut menjadi faktor
pendorong anak dalam berfikir dan dalam menekuni suatu pekerjaan yang
kelak diinginkannya.
Untuk penelitian ini pekerjaan dibedakan menjadi 2 macam:
1. Pekerjaan wirausaha
2. Pekerjaan bukan wirausaha
Pengaruh keluarga, pendidikan dan pengalaman kerja pertama
adalah faktor penting dalam pengembangan niat berwirausaha (Krueger &
Brazeal, 1994; Segal, Borgia, & Schoenfeld, 2002 dalam Farzier &
Niehm, 2008). Orang tua memberikan dampak kuat pada pemilihan niat
berwirausaha, penelitian menunjukkan para wirausaha biasanya memiliki
orang tua yang juga seorang wirausaha (Peterman & Kennedy, 2003 dalam
Farzier & Niehm, 2008).
Jenis pekerjaan yang ada dalam keluarga, khususnya orang tua siswa
akan mempengaruhi pola pikir seseorang terhadap dunia berwirausaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Orang tua yang sukses didalam pekerjaanya (berwirausaha), akan
memotivasi anak untuk melakukan hal yang sama dengan orang tuanya.
Dengan begitu tidak menutup kemungkinan bahwa anak tersebut akan
menentukan pilihan untuk berwirausaha sebagai warisan orang tua siswa.
Walaupun anak tersebut juga tertarik untuk mencari pekerjaan di
perusahaan atau instansi lain, kemungkinan mereka untuk berwirausaha
sangat kuat karena mereka telah menyaksikan dan menikmati keberhasilan
orang tuanya dalam berwirausaha. Bagi yang orang tuanya bukan seorang
wirausahawan pun tidak akan menutup kemungkinan bagi anak mereka
nanti untuk berwirausaha. Hal itu dapat terjadi melihat kondisi saat ini
dimana mencari pekerjaan sudah sangat sulit.
G. Kreatifitas dan Inovatif
1. Pengertian Kreatifitas
Kreatif adalah memiliki daya cipta atau memiliki kemampuan untuk
menciptakan (Kurniawan, 2015: 19). Orang berusaha berpikir kreatif
karena adanya keinginan yang kuat pada pribadinya untuk menghasilkan
sesuatu kemajuan, akibat dari adanya dorongan untuk berprestasi tinggi,
serta adanya kesadaran akan pentingnya sesuatu yang baru tersebut. (Riani
Laksmi Asri, dkk, 2014: 55).
Bagi seorang wirausaha, kreatifitas adalah modal penting. Sebagai
wirausaha, setiap saat harus siap menghadapi persaingan. Oleh sebab itu
menjadi seorang wirausaha harus mampu berpikir kreatif. Tanpa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
kreatifitas wirausaha tidak akan mampu berkembang dan mempertahankan
bisnisnya.
2. Pentingnya Kreatifitas
Menurut (Kurniawan, 2015: 18), kreatifitas menjadi penting karena:
a. Wirausaha yang kreatif mampu mengeluarkan produk yang belum
dibuat di pasar. Di sini wirausaha tak harus menjadi penemu, tetapi
menjadi jembatan antara penemuan dengan pasar. Mampu memberikan
arahan pada para penemu, dan mengemasnya sebagai produk
komersial yang harganya terjangkau dan mampu diterima konsumen.
b. Dengan menjadi manusia kreatif menjadikan wirausahawan menjadi
pemimpin bukan peniru. Pemimpin pasar adalah orang yang disegani
dan memiliki citra positif. Wirausahawan menjadi legenda,
kemungkinan produk dapat ditiru, tetapi pengikut tak mampu membuat
yang lebih bagus dari sang pioneer.
c. First mover. Dengan kreatifitas, menjadikan wirausahawan sebagai
market leader, dan siap dengan ide atau gagasan-gagasan baru.
d. Kreatifitas akan mencari cara atau solusi membuka terobosan baru, dan
menciptakan pembeda yang menonjol dan disukai pasar.
e. Kreatifitas bermula dari sebuah ide yang muncul dari pengamatan
terhadap keadaan sehari-hari di sekitar wirausahawan.
3. Ciri-ciri Kreatif
Menurut A. Roe (Kao,1989 dalam Basrowi, 2011: 38-39), manusia
kreatif mempunyai ciri-ciri:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
a. Keterbukaan dalam pengalaman;
b. Melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa;
c. Keingintahuan;
d. Menerima dan menyesuaikan yang kelihatannya berlawanan;
e. Dan menerima perbedaan;
f. Percaya pada diri sendiri;
g. Tekun;
h. Berani mengambil resiko; dan
i. Tidak hanya tunduk pada standar dan pengawasan kelompok.
4. Hambatan-hambatan dalam berpikir kreatif
Menurut (Riani Laksmi Asri, dkk, 2014:67-68), hambatan-hambatan
dalam berpikir kreatif sebagai berikut:
a. Hambatan yang berasal dari dalam diri yaitu:
1) Hambatan emosional (emotional barriers), yaitu ketidak mampuan
berpikir kreatif akibat perasaan-perasaan tertentu yang menganggu,
misalnya adanya perasaan takut berbuat salah, takut dianggap
bodoh, takut gagal, takut ditertawakan orang, takut mendapatkan
kritikan yang berlebihan, takut menghadapi kebingungan, dan takut
berbeda dengan orang lain. Perasaan-perasaan tersebut
menyebabkan individu kurang mampu mengeluarkan ide-ide yang
mungkin sangat baik yang ada dalam pikirannya.
2) Hambatan persepsi (perceptual barries), yaitu hambatan yang
berhubungan dengan kemampuan intelektual, di mana individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
kurang mampu mempersepsikan masalah yang dihadapi secara
jelas dan benar, misalnya dalam memandang masalah dari satu segi
saja, kurang memperhatikan pemecahan masalah dari aspek-aspek
yang lain. Juga karena kebiasaan yang dilakukan individu hanya
memandang masalah dari unsur-unsur yang pokok saja, sehingga
yang lain tidak terjangkau.
3) Hambatan yang dipelajari (learned barries), yaitu hambatan
berpikir kreatif karena terpaku pada apa yang dipelajari.
b. Hambatan yang berasal dari luar diri antara lain:
1) Hambatan karena kebudayaan
Kebudayaan yang dianut oleh anggota masyarakat misalnya aturan-
aturan yang berlaku, pedoman, nilai yang dianut oleh warga sangat
besar pengaruhnya terhadap kemampuan berpikir kreatif warganya.
Pandangan mensyaratkan bahwa berfantasi adalah waktu yang
terbuang, permainan itu hanya bagi anak-anak saja, pendapat yang
diterima adalah yang logis beralasan dan disertai angkat saja,
sedang yang bersifat intuitif, kesenangan, humor adalah masalah
yang tidak perlu mendapat pemecahan merupakan aspek
kebudayaan yang menghambat kreativitas.
2) Hambatan yang berasal dari lingkungan kerja
Kemampuan berpikir kreatif dapat dipengaruhi oleh lingkungan
kerja individu yang bersangkutan, misalnya atasan dan teman-
temannya. Atasan atau pemimpin yang kurang menghargai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
pemikiran bawahan akan mengurangi kreativitas bawahan tersebut
dalam bekerja, misalnya gagasan baru yang dimunculkan selalu
ditolak atau disalahkan. Demikian juga atasan yang bersifat
otoriter, tidak memberi kesempatan kepada bawahan untuk
menciptakan cara kerja baru. Selain atasan teman-teman kerja
karyawan juga berpengaruh terhadap kemunculan ide-ide kreatif
dari seseorang. Ide yang tidak mendapat sambutan, penghargaan,
bahkan ide tersebut ditertawakan atau diejek akan menimbulkan
keengganan bagi seseorang untuk memunculan ide baru.
c. Hambatan yang berasal dari lingkungan keluarga
Keluarga adalah tempat anak-anak mula-mula belajar
mengemukakan pendapat atau ide-ide mulai dari yang paling
sederhana sampai ide yang paling tinggi (kompleks). Bila orang tua
kurang memberikan kesempatan kepada anak untuk berpikir kreatif
maka dorongan anak untuk berpikir kreatif akan hilang karena takut
disalahkan, ditertawakan, atau dianggap aneh-aneh.
5. Sedangkan menurut (Basrowi,2011:42), hambatan dalam berpikir kreatif
adalah adanya pembatasan-pembatasan dalam berpikir. Pembatasan-
pembatasan tersebut adalah pembatasan situasi dan pembatasan mental.
Pembatasan situasi adalah pembatasan yang nyata, misalnya keterbatasan
uang, umur, waktu, fisik, pendidikan, dan norma dalam masyarakat.
Semua itu adalah fakta yang membatasi proses berpikir kreatif seseorang.
Pembatasan mental adalah pikiran-pikiran yang membatasi proses berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
kreatif seseorang. Misalnya kekhawatiran seseorang tentang dana terbatas,
waktu yang tidak cukup, pihak lain yang enggan membantu, dan
sebagainya.
6. Pengertian Inovatif
Inovasi adalah suatu proses mengubah peluang menjadi gagasan atau
ide-ide yang dapat dijual dan merupakan hal atau trobosan baru.
Sedangkan kemampuan inovatif adalah seorang wirausahawan merupakan
proses mengubah peluang atau gagasan dan ide-ide yang dapat dijual.
(Basrowi,2011: 35).
7. Pentingnya Inovatif
Apabila wirausahawan ingin sukses dan terus dapat menjalankan
usahanya, ia harus membuat produk-produk yang dihasilkan dengan
inovasi-inovasi baru sebab dalam dunia bisnis pada zaman sekarang
produk-produk dan pelayanannya tanpa adanya inovasi tidak akan
berkembang dan tidak akan mungkin sukses dalam berwirausaha.
Keterlambatan berinovasi dalam produk dan pelayanan akan
mengakibatkan kegagalan bagi seorang wirausaha. Dengan adanya bisnis,
akan membawa perkembangan dan perubahan dalam otonomi (Joseph
Schumpeter) dalam (Basrowi, 2011: 35).
Menurut basrowi, ada beberapa hal yang harus dijadikan dasar untuk
meningkatkan kemampuan inovatif produk dan pelayanannya, antara lain
sebagai berikut:
a. Berorientasi kepada tindakan untuk selalu berinovasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
b. Membuat produk dengan penuh inovatif dengan proses secara
sederhana dan dapat dipahami serta dikerjakan.
c. Memulai membuat produk dengan inovatif yang terkecil.
d. Menentukan tujuan dalam berinovatif.
e. Menjalankan uji coba dan revisi.
f. Mulailah belajar berinovasi dari pengalaman.
g. Mengikuti jadwal yang sudah ditentukan dalam berinovatif.
h. Menghargai karyawan yang mempunyai gagasan dalam berinovatif.
i. Mempunyai keyakinan dan bekerja dengan penuh inovatif.
8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Inovatif
Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan inovatif seseorang
wirausahawan adalah keinginan untuk berprestasi, pemasaran, resiko,
pendidikan, pengalaman, dan lain sebagainya. Adanya inovasi yang
berasal dari orang lain akan memicu seseorang untuk berusaha agar
bisnisnya berhasil (Basrowi,2011:36).
9. Prinsip-prinsip Inovatif
Prinsip-prinsip keharusan inovatif menurut (Basrowi, 2011: 37),
sebagai berikut:
a. Keharusan menganalisis peluang
Semua sumber peluang inovatif harus dianalisis secara
sistematis, tujuannya adalah mencari peluang yang benar-benar sesuai
dengan inovasi yang akan dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
b. Keharusan memperluas wawasan
Makin banyak hal-hal baru yang kita dapatkan maka makin
mudah bagi kita untuk mencari gagasan yang inovati., Memperluas
wawasan dapat dilakukan dengan cara lebih banyak membaca,
mendengar dan merasakan.
c. Keharusan untuk bertindak efektif
Syarat bagi keefektifan sebuah inovasi adalah kesederhanaan
sehingga timbul pernyataan “hal ini sebetulnya sederhana, mengapa
tidak berpikir sebelumnya”.
d. Keharusan untuk tidak berpikir muluk
Memiliki impian yang besar memang bagus, hal ini merupakan
sumber inspirasi untuk melakukan sebuah inspirasi, tetapi akan lebih
baik jika dari hal-hal yang lebih kecil dahulu.
H. Penelitian Yang Relevan
1. Faktor kebutuhan akan prestasi yang mempengaruhi intensi berwirausaha
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Rustiyaningsih
(2013) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi intense berwirausaha,
penelitian ini didasarkan pada fenomena bahwa pengangguran merupakan
salah satu masalah sosial yang dihadapi suatu Negara. Dan merupakan
upaya awal dalam menciptakan calon wirausaha.
Penelitian yang dilakukan oleh Rustiyaningsih merupakan penelitian
pengujian hipotesis. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
kebutuhan akan prestasi tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi
kewirausahaan (nilai t sebesar 1,752 dengan Sig 0,083 > 0,05).
Hasil penelitian Rustiyaningsih berbeda dengan hasil dari penelitian
Caecilia (2012) tentang pengaruh faktor-faktor intensi berwirausaha siswa
SMK program studi keahlian teknik otomotif di kabupaten Tabalong
Kalimantan Selatan. Perbedaan ini terletak pada hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh kedua peneliti. Penelitian yang dilakukan oleh
Rustiyaningsih menyimpulkan bahwa kebutuhan akan prestasi tidak
berpengaruh signifikan terhadap intensi berwirausaha sedangkan menurut
hasil penelitian Caecilia menunjukkan bahwa kebutuhan akan prestasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi berwirausaha.
Pada penelitian Caecilia dilakukan atas dasar fenomena bahwa masih
besarnya tingkat pengangguran pada lulusan SMA dan SMK dikarenakan
sulitnya mendapat pekerjaan, dan SMK Tabalong merupakan lembaga
pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja teknisi dan wirausahawan
tingkat menengah, dituntut untuk menyiapkan lulusan siap kerja dan
mampu berusaha mandiri dengan tingkat intensi berwirausaha yang tinggi.
Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik regresi linier
berganda. Hasil penelitian Caecilia menunjukkan bahwa kebutuhan akan
prestasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi berwirausaha
(0,299 dengan sig 0,003 <0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
2. Faktor akses terhadap modal yang mempengaruhi intensi berwirausaha
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Mbayak Ginting dan
Eko Yuliawan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi intensi
berwirausaha, penelitian ini didasarkan pada fenomena bahwa
Pertumbuhan penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya akan
menambah jumlah tenaga kerja sehingga jumlah lapangan pekerjaan
yang harus disediakan harus terus ditingkatkan. Masalah utama dalam
dunia ketenagakerjaan yang dihadapi adalah tingginya tingkat
pengangguran karena pertambahan jumlah tenaga kerja.
Penelitian yang dilakukan oleh Mbayak Ginting dan Eko Yuliawan
merupakan penelitian analisis linear berganda. Penelitian ini menghasilkan
kesimpulan bahwa akses terhadap modal tidak berpengaruh dan tidak
signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa (t hitung < t table:
1.204 < 1.650; dan sig 0,230> 0,05).
1. Faktor latar belakang pekerjaan orang tua yang mempengaruhi intensi
berwirausaha
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Rustiyaningsih
(2013) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi intensi berwirausaha,
penelitian ini didasarkan pada fenomena bahwa pengangguran merupakan
salah satu masalah sosial yang dihadapi suatu Negara. Dan merupakan
upaya awal dalam menciptakan calon wirausaha.
Penelitian yang dilakukan oleh Rustiyaningsih merupakan penelitian
Chi - Square. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa latar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
belakang pekerjaan orang tua tidak berpengaruh terhadap intensi
kewirausahaan (sig 0,893> 0,05).
2. Faktor kreatifitas yang mempengaruhi intensi berwirausaha
Pada penelitian Caecilia dilakukan atas dasar fenomena bahwa masih
besarnya tingkat pengangguran pada lulusan SMA dan SMK dikarenakan
sulitnya mendapat pekerjaan, dan SMK Tabalong merupakan lembaga
pendidikan yang mengasilkan tenaga kerja teknisi dan wirausahawan
tingkat menengah, dituntut untuk menyiapkan lulusan siap kerja dan
mampu berusaha mandiri dengan tingkat intensi berwirausaha yang tinggi.
Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik regresi linier
berganda. Hasil penelitian Caecilia menunjukkan bahwa kreatifitas
berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi berwirausaha (0,384
dengan sig 0,000 <0,05)
I. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh kebutuhan akan berprestasi terhadap intensi berwirausaha siswa
SMK.
Kebutuhan akan prestasi merupakan keinginan dari diri seseorang
untuk menghadapi tantangan, dalam mencapai kesuksesan dan keunggulan
yang merujuk pada keinginan atas prestasi yang tinggi, penguasaan
keahlian, dan pengendalian atau standar yang tinggi. Dengan memiliki
kebutuhan akan prestasi maka seseorang memiliki dorongan untuk berhasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
yang tinggi dalam memulai dan mmenjalankan suatu usaha sebagai
wirausaha.
Dari penjelasan di atas, peneliti menduga bahwa ada pengaruh
kebuuhan akan prestasi terhadapintensi kewirausahaan siswa sekolah
menengah kejuruan.
2. Pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap intensi wirausaha siswa
SMK
Pendidikan kewirausahaan mengajarkan penanaman nilai-nilai
kewirausahaan yang akan membentuk karakter dan perilaku untuk
berwirausaha agar peserta didik dapat mandiri. Pendidikan kewirausahaan
juga mampu membekali peserta didik dengan berbagai kompetensi
kewirausahaan yang nantinya akan membawa manfaat besar bagi
kehidupannya (Yunita Widyaning, 2014).
Dengan menerima pendidikan kewirausahaan maka diharapkan
peserta didik mendapatkan pemahaman teori tentang kewirausahaan yang
mengajarkan bahwa seorang wirausaha juga memutuhkan pengalaman
dalam berwirasaha. Kriteria keberhasilan pendidikan kewirausahaan,
adalah memiliki kemandirian yang tinggi, memiliki kreatifitas yang tinggi,
berani mengambil resiko, berorientasi pada tindakan, memiliki karakter
kepemimpinan yang tinggi, memiliki keterampilan/skill berwirausaha,
memahami konsep-konsep kewirausahaan dan memiliki karakter pekerja
keras.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Jadi peserta didik dikenalkan tentang wirausaha guna mereka paham
mengenai teori dasarnya, diharapkan setelah mendapatkan pendidikan
kewirausahaan peserta didik menjadi terdorong untuk dapat berwirausaha
setelah mereka lulus.
Dari penjelasan di atas, peneliti menduga bahwa ada pengaruh
pendidikan kewirausahaan terhadap intensi kewirausahaan siswa sekolah
menengah kejuruan.
3. Pengaruh akses terhadap modal terhadap intensi wirausaha siswa SMK
Modal merupakan salah satu faktor yang penting dalam memulai
suatu usaha. Modal pertama kali dikeluarkan digunakan untuk membiayai
pendirian perusahaan, mulai dari persiapan sampai perusahaan tersebut
berdiri. Dengan demikian dapat dikatakan modal itu sangat berpengaruh
saat akan mendirikan usaha. Namun orang yang tidak memiliki modal
tidak menutup kemungkinan untuk memulai suatu usaha.
Dari penjelasan di atas, peneliti menduga bahwa ada pengaruh akses
terhadap modal terhadap intensi kewirausahaan siswa sekolah menengah
kejuruan.
4. Pengaruh pekerjaan orang tua terhadap intensi wirausaha siswa SMK
Orang tua memiliki peranan penting di dalam keluarga, terutama
dalam memberikan perhatian dan dukungan terhadap anak-anak, selain itu
orang tua memiliki peranan dalam mencukupi kebutuhan mereka, seperti
pendidikan, kesehatan, sandang, pangan, dan papan. Jenis pekerjaan orang
tua yang satu dengan yang lain berbeda. Orang tua yang pekerjaannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
sebagai seorang wirausaha, akan cenderung mendidik anak-anak mereka
untuk dapat hidup mandiri tidak tergantung pada orang lain.
Namun tidak semua wirausahawan dilatar belakangi oleh pekerjaan
orang tua, akan tetapi dengan pekerjaan orang tua sebagai wirausaha
secara tidak langsung dapat menanamkan sedikit intensi berwirausaha
pada anak sejak dini, karena seorang anak dapat melihat langsung atau
mengetahui bagaimana pekerjaan orang tuanya, apa kelebihan dan
kelemahan yang di peroleh dalam wirausaha.
Latar belakang pekerjaan orang tua sangat berpengaruh dalam
menimbulkan intensi anak-anak untuk berwirausaha. Jika latar belakang
orang tuanya sebagai wirausaha sukses, maka tidak menutup kemungkinan
anak akan ikut terlibat di dalam usaha tersebut, bahkan memungkinkan
akan timbul niat yang tinggi pada diri anak tersebut untuk mengikuti jejak
orang tuanya sebagai wirausahawan. Akan tetapi jika jenis pekerjaan
orang tuanya bukan sebagai wirausahawan maka keinginan untuk
berwirausaha akan kecil, walaupun begitu tidak menutup kemungkinan
adanya intensi berwirausaha akan timbul dengan sendirinya. Tetap
diharapkan anak tersebut memiliki intensi untuk berwirausaha dari bekal
serta keterampilan yang telah dipelajari selama bersekolah di SMK,
berdasarkan pengetahuan mereka dari membaca, dan melihat pengalaman
seseorang sukses dalam berwirausaha.
Dari penjelasan di atas, peneliti menduga bahwa ada pengaruh
pekerjaan orang tua terhadap intensi kewirausahaan siswa sekolah
menengah kejuruan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
5. Pengaruh Kreativitas dan Inovatif terhadap intensi wirausaha siswa SMK
Jiwa kewirausahaan sangat dibutuhkan oleh seorang wirausahawan,
karena menjadi seorang wirausahaan dituntut memiliki kreativitas dan
inovatif yang tinggi untuk mengelola usaha agar apa yang dihasilkan dapat
diterima dengan baik oleh masyarakat dan tentunya apa yang di hasilkan
berbeda dengan yang dihasilkan oleh orang lain. Jiwa kewirausahaan perlu
ditanamkan sejak dini kepada siswa SMK guna mempersiapkan siswa
terjun kedunia kerja.
Dari penjelasan di atas, peneliti menduga bahwa ada hubungan
mengembangkan jiwa kreativitas dan inovatif terhadap intensi
kewirausahaan siswa sekolah menengah kejuruan (SMK).
J. Paradigma Penelitian
Kreatifitas dan
Inovatif
Kebutuhan Akan
Prestasi
Pendidikan
Kewirausahaan
Akses Pada Modal
Pekerjaan Orang Tua
Intensi Wirausaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
K. Hipotesis
Menurut Noor (2011:79), hipotesis adalah jawaban sementara atas
pertanyaan penelitian, maka ada keterkaitan antara perumusan masalah dengan
hipotesis, karena perumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian.
Pertanyaan harus dijawab pada hipotesis.Jawaban pada hipotesis ini
didasarkan pada teori. Dalam penelitian ini hipotesis dirumuskan sebagai
berikut :
Dalam penelitan ini penulis mengajuan hipotesis sebagai berikut:
1. Hipotesis 1
H01= Tidak ada pengaruh kebutuhan akan prestasi terhadap intensi
berwirausaha.
Ha1= Ada pengaruh kebutuhan akan prestasi terhadap intensi
berwirausaha.
2. Hipotesis II
H02= Tidak ada pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap intensi
berwirausaha
Ha2= Ada pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap intensi
berwirausaha.
3. Hipotesis III
H03= Tidak ada pengaruh akses terhadap modal terhadap intensi
berwirausaha
Ha3= Ada pengaruh akses terhadap modal terhadap intensi berwirausaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
4. Hipotesis IV
H04= Tidak ada pengaruh pekerjaan orang tua terhadap intensi
berwirausaha
Ha4= Ada pengaruh pekerjaan orang tua terhadap intensi berwirausaha.
5. Hipotesis V
H05= Tidak ada pengaruh kreativitas dan inovatif terhadap intensi
berwirausaha
Ha5= Ada pengaruh kreativitas dan inovatif terhadap intensi
berwirausaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Arikunto (2010: 3) studi kasus
adalah penelitian yang benar-benar hanya memaparkan apa yang terdapat atau
terjadi dalam sebuah lapangan atau wilayah tertentu. Setelah datanya lengkap
kemudian dibuat kesimpulan, sehingga kesimpulan yang diperoleh dari
penelitian ini hanya berlaku pada sekolah yang di teliti tidak berlaku di luar
populasi sasaran. Penelitian studi kasus ini menjelaskan tentang Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Intensi Berwirausaha Siswa SMK di Kabupaten Bantul.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang
diarahkan untuk menjelaskan pengaruh antara dua variabel yaitu variabel
bebas dengan variabel terikat, variabel bebas yaitu kebutuhan akan prestasi,
pendidikan kewirausahaan, akses terhadap modal, latar belakang pekerjaan
orang tua, kreatifitas dan inovatif, variabel terikat yaitu intensi berwirausaha
(Notoatmodjo, 2002).
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Waktu penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juli - Agustus 2016.
2. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di SMK N 1 Bantul, SMK Putra Tama Bantul
dan SMK 17 Bantul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 3.1
Tempat Penelitian SMK di Kabupaten Bantul
No. Nama Sekolah Alamat Sekolah
1. SMK N 1 Bantul Jalan Parangtritis Km 11, RT.1/
RW.0, Sabdodadi, BANTUL, D.I.
YOGYAKARTA
2. SMK Putra Tama Bantul Jl. Mgr. Alb. Sugiyopranoto No.
2
3. SMK Tujuh Belas Bantul Raya Melikan Lor Bantul
Sumber: Data Sekolah Siswa – Siswi Tahun Ajaran 2016/2017
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK N 1 Bantul, SMK
Putra Tama Bantul dan SMK 17 Bantul.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah intensi berwirausaha siswa berdasarkan
kebutuhan akan prestasi, pendidikan kewirausahaan, akses terhadap
modal, pekerjaan orang tua, dan kreatifitas dan inovatif.
D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
1. Populasi penelitian
Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu
atau obyek yang merupakan sifat-sifat umum. Arikunto (2010: 173)
menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.
Sedangkan menurut Sugiyono (2014: 49) populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.
Tabel 3.2
Data SMK Negeri dan Swasta Sebagai Populasi Penelitian
No. Nama Sekolah Alamat Sekolah Status Jumlah
Siswa
1. SMKN 1 Bantul Jalan Parangtritis Km
11, RT.1/ RW.0,
Sabdodadi, BANTUL,
D.I. YOGYAKARTA
Negeri 258
2. SMK Putra
Tama
Jl. Mgr. Alb.
Sugiyopranoto No. 2
Swasta 75
3. SMK Tujuh
Belas Bantul
Raya Melikan Lor
Bantul
Swasta 10
Jumlah 343
Sumber: Data Sekolah Siswa – Siswi Tahun Ajaran 2016/2017
2. Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2014: 49) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel penelitian adalah
sebagian populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili
seluruh populasi. Untuk menentukan jumlah sampel ditentukan
berdasarkan rumus Slovin yaitu sebagai berikut (Siregar, 2014: 61):
Keterangan:
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
e = batas toleransi kesalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Perhitungan Sampel:
Sampel =2%)5(3431
343
Sampel = 184,6567968 atau 185
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik penarikan sampel penelitian dilakukan dengan purposive
sampling. Arikunto (1010: 183) menjelaskan bahwa “Purposive sampling
dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata,
random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu.” Begitu
pula menurut Sugiyono (2014: 53) sampling purposive adalah “teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.” Artinya setiap subjek
yang diambil dari populasi dipilih dengan sengaja berdasarkan tujuan dan
pertimbangan tertentu. Teknik ini digunakan karena beberapa
pertimbangan, yaitu karena keterbatasan waktu, tenaga dan dana sehingga
tidak dapat mengambil sampel yang besar. Teknik ini digunakan karena
digunakan karena beberapa pertimbangan, yaitu:
a. Sekolah yang bersangkutan mengajarkan pelajaran kewirausahaan sejak
kelas X.
b. Peneliti pernah melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di
salah satu sekolah yang menjadi lokasi penelitian yaitu SMK Putra
Tama Bantul.
c. Peneliti merasa bahwa lokasi penelitian tersebut dapat mewakili
sekolah – sekolah lain yang ada di daerah tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
d. Mayoritas mata pencaharian orang tua siswa – siswinya adalah buruh
dan petani.
e. Letak ketiga sekolah berada di 1 kecamatan yaitu di kecamatan Bantul,
dekat dengan kota Bantul.
f. Sekolah tersebut adalah sekolah negeri dan sekolah swasta.
g. Orang tua siswa disekolah tersebut berpenghasilan rendah sehingga
modal modal yang dimiliki kurang untuk berwirausaha.
Berdasarkan pertimbangan syarat-syarat tersebut maka peneliti
memiliki alasan untuk memilih sekolah yang akan digunakan sebagai
sampel penelitian adalah sekolah negeri dan swasta yang sudah
mendapatkan mata pelajaran kewirausahaan. Peneliti tidak mungkin
mengambil seluruh SMK di Kabupaten Bantul karena alasan di
keterbatasan tenaga, biaya dan waktu. Berikut data SMK Bantul yang akan
menjadi subjek penelitian pada table 3.3:
Tabel 3.3
Data Siswa Kelas XI SMK Sebagai Sampel Penelitian
No Nama Sekolah Jumlah Siswa
1. SMK Putra Tama 40
2. SMKN 1 Bantul 135
3. SMK Tujuh Belas Bantul 10
Total 185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
E. Variabel dan Pengukurannya
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 64). Dalam penelitian ini terdapat dua
variabel pokok yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
a. Variabel Bebas atau Independen (X)
Menurut Sugiyono (2008: 4) variabel independen sering disebut
sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa
Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas
merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau terikat. Dalam
penelitian ini terdapat lima variabel yaitu:
1) Kebutuhan Akan Prestasi
Kebutuhan akan prestasi dapat diartikan suatu kesatuan
watak yang memotivasi seseorang untuk menghadapi tantangan
untuk mencapai kesuksesan dan keunggulan. Individu yang
mempunyai kebutuhan akan prestasi yang tinggi akan terus
berupaya sampai sesuatu yang diinginkan mampu diraih.
2) Pendidikan Kewirausahaan
Dengan mempelajari mata pelajaran kewirausahaan siswa
diharapkan sudah mendapatkan teori tentang berwirausaha dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
bagaimana suatu usaha dijalankan. Sehingga ketika siswa SMK
lulus maka mereka sudah mulai langsung berwirausaha dengan
bekal yang mereka miliki. Dengan pembelajaran dari sekolah
tentang kewirausahaan siswa dapat memiliki niat untuk
berwirausaha.
3) Akses Terhadap Modal
Untuk mendirikan atau menjalankan suatu usaha diperlukan
sejumlah modal (uang) dan tenaga (keahlian). Modal dalam bentuk
uang diperlukan untuk membiayai segala keperluan usaha, mulai
dari biaya pra investasi, pengurusan izin-izin, biaya investasi untuk
pembelian aktiva, sampai dengan modal kerja.
4) Pekerjaan Orang Tua
Hubungan orang tua secara umum sangat besar pengaruhnya
terhadap perkembangan anak. Pekerjaan orang tua merupakan
faktor pembentuk kewirausahaan seseorang. Orang tua akan
cenderung menginginkan anaknya lebih sukses dari orang tuanya.
Orang tua akan mengajarkan kepada anak berdasarkan latar
belakang yang dimiliki orang tua. Seorang anak juga akan
cenderung mengikuti jejak orang tuanya.
5) Kreatifitas dan Inovatif
Bagi seorang wirausaha, kreativitas adalah modal penting.
Sebagai wirausaha, setiap saat harus siap menghadapi persaingan.
Oleh sebab itu menjadi seorang wirausaha hrus mampu berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
kreatif. Tanpa kreativitas wirausaha tidak akan mampu
berkembang dan mempertahankan bisnisnya.Inovasi adalah suatu
proses mengubah peluang menjadi gagasan atau ide-ide yang dapat
dijual dan merupakan hal atau trobosan baru.
b. Variabel Terikat atau Dependen (Y)
Menurut Sugiyono (2008:4) variabel dependen sering disebut
sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasan Indonesia
sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan
variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah
intensi berwirausaha.
Intensi berwirausaha merupakan keinginan atau niat yang ada
pada diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan wirausaha.
Kesungguhan niat seseorang untuk melakukan perbuatan atau
memunculkan suatu perilaku tertentu.
2. Teknik Pengukuran Variabel Penelitian
a. Variabel intensi berwirausaha, kebutuhan akan prestasi, pendidikan
kewirausahaan, akses terhadap modan dan kreatifitas dan inovatif
merupakan variabel interval dan di ukur dengan menggunakan skala
likert yang terdapat 5 pilihan yang terdiri dari lima jawaban yaitu
sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju.
Adapun skala pengukuran yang dijabarkan dalam bentuk tabel 3.4
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 3.4
Skor Skala Likert dalam Kuesioner
No Pernyataan Skor Positif Skor Negatif
1 Sangat setuju (SS) 5 1
2 Setuju (S) 4 2
3 Ragu-ragu (RR) 3 3
4 Tidak Setuju (TS) 2 4
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
b. Variabel pekerjaan orang tua merupakan variabel nominal yang
digolongkan ke dalam wirausaha dan bukan wirausaha. Variabel ini
tidak menunjukan tingkatan. Untuk wirausaha diberi kode 2 dan untuk
bukan wirausaha diberi kode 2.
F. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penilitian ini adalah
angket (kuesioner). Dalam kuesioner tersebut terdapat beberapa macam
pertanyaan yang berhubungan erat dengan masalah penelitian yang hendak
dipecahkan, disusun dan disebarkan ke respondenn untuk memperoleh
informasi di lapangan. Pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
jenis pertanyaan berstruktur. Menurut Nazir (2014: 182) pertanyaan
berstruktur adalah pertanyaan yang dibuat sedemikian rupa sehingga
responden dibatasi dalam memberi jawaban kepada beberapa alternatif saja
ataupun kepada satu jawaban saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
G. Operasionalisasi Variabel
Berikut ini sajian tabel operasional variabel-variabel penelitian:
1. Variabel intensi berwirausaha
Tabel operasionalisasi variabel Intensi Berwirausaha menurut
Sanjaya (2007) dalam Sumarsono (2013), Fishbein dan Ajzen (1975)
dalam Tony Wijaya (2007), Van Gelderen, et al. (2006:6) dan
Muhammad, 2009, p. 25:
Tabel 3.5
Operasionalisasi Variabel Intensi Berwirausaha
Variabel No Indikator Item
positif
Item
Negatif
Intensi
Berwirausaha
1 Sikap terhadap perilaku 1,2
2 Preferences 3
3 Plans 4
4 Sosial 5,6
5 Pelayanan 7
6 Memuaskan diri 8
7 Intensi berwirausaha 9
2. Variabel kebutuhan akan prestasi
Tabel operasionalisasi variabel kebutuhan akan prestasi menurut
Indarti & Rostiani (2008); lerry farel dalam Anwar Muhammad (2014:24);
dan Clayton Alderter dalam Anwar Muhammad (2014:25):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 3.6
Operasionalisasi Variabel Kebutuhan Akan Prestasi
Variabel No Indikator Item Positif Item Negatif
Kebutuhan Akan
Prestasi
1 Prestasi yang
tinggi
10,11
2 Berani
mengambil
resiko
12,14 13
3 Mengatasi
kesulitan
15,16
4 Memiliki
tanggung
jawab
personal
17,18
5 Menyukai
tantangan
19
6 Memerlukan
umpan balik
20
3. Variabel pendidikan kewirausahaan
Tabel operasionalisasi variabel pendidikan kewirausahaan menurut
Yunita Widyaning, 2014; Churchill dalam Rambat Lupyoadi (2007) dalam
(Yunita Widyaning, 2014); Soeharto Prawirokusumo alam Daryanto
(2012: 4); dan Danuhadimedjo (1998) :
Tabel 3.7
Operasionalisasi Variabel Pendidikan Kewirausahaan
Variabel No Indikator Item Positif Item Negatif
Pendidikan
Kewirausahaan
1 Keterampilan/Skill 21
2 Percaya diri 22, 23
3 Orisinalitas 24
4 Body of knowledge 25
5 Mengembangkan,
memupuk dan
membina
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
4. Variabel akses terhadap modal
Tabel operasionalisasi variabel akses terhadap modal menurut
Rahmawati (2013); Longenecer dkk (2001: 301-302) dalam Florensius
(2007) dan Zimmerer dalam slamet Franky dkk (2013:107):
Tabel 3.8
Operasionalisasi Variabel Akses Terhadap Modal
Variabel No Indikator Item Positif Item Negatif
Akses
Terhadap
Modal
1 Sumber
modal
27, 28, 29, 30
5. Variabel pekerjaan orang tua
Tabel operasionalisasi variabel pekerjaan orang tua menurut
Kumaladewi (2013:33); Spillane (1982) dalam Raga (2013:21); dan
Krueger & Brazeal, 1994; Segal, Borgia, & Schoenfeld, 2002 dalam
Farzier & Niehm, 2008:
Tabel 3.9
Operasionalisasi Variabel Pekerjaan Orang Tua
Variabel No Indikator Item Positif Item Negatif
Pekerjaan
Orang Tua
1 Jenis
pekerjaan
45, 46
6. Variabel kreatifitas dan inovatif
Tabel operasionalisasi variabel kreatifitas dan inovatif menurut
Kurniawan, 2015:18; Riani Laksmi Asri dkk (2014: 55) ; dan
Basrowi,2011:37:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel 3.10
Operasionalisasi Variabel Kreatifitas dan Inovatif
Variabel No Indikator Item Positif Item Negatif
Kreatifitas
dan Inovatis
1 Mampu
berpikir
kreatif
31
2 Pentingnya
sesuatu yang
baru
32
3 Mampu
memecahkan
masalah
33,34,35 36
4 Tidak terpaku
pada yang
dipelajari
37, 38, 39
5 Menganalisis
peluang
40
6 Mampu
bertindak
inovatif
41,42,43,44
H. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur seberapa besar kecermatan
alat ukur dalam melaksanakan fungsinya sebagai alat ukur. Nilai validitas
dapat dicari dengan rumus koefisien korelasi product moment. Perhitungan
ini dibantu menggunakan aplikasi SPSS versi 17 for windows.
Jika menggunakan rumus, maka rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut (Noor, 2012:169):
rxy = ∑ ∑ ∑
√{ ∑ (∑ { ∑ ∑
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Keterangan:
rxy = koefisien validitas butir
N = banyaknya siswa
X = skor tiap butir
Y = skor total tiap siswa
XY = Hasil perkalian antara X dan Y
Untuk menetapkan apakah intrumen itu valid atau tidak valid maka
ketentuannya sebagai berikut (Wiyono, 2012: 144):
a. Besarnya nilai koefisien r dihitung dengan menggunakan korelasi
dengan signifikansi 5%. Jika rhitung lebih besar dari pada rtabel maka
butir soal tersebut dapat dikatakan valid.
b. Besarnya nilai koefisien r dihitung dengan menggunakan korelasi
dengan signifikan 5%. Jika rhitung lebih kecil dari pada rtabel maka
butir soal tersebut dapat dikatakan valid.
Pengujian validitas pada variabel ini akan menggunakan program
komputer SPSS versi 17.0.
a. Uji Validitas Variabel Intensi Berwirausaha
Tabel 3.11
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Variabel
Intensi Berwirausaha
No Butir rhitung rtabel Keterangan
1 1 .544 0.361 Valid
2 2 .154 0.361 Tidak Valid
3 3 .519 0.361 Valid
4 4 .590 0.361 Valid
5 5 .580 0.361 Valid
6 6 .506 0.361 Valid
7 7 .283 0.361 Tidak Valid
8 8 .500 0.361 Valid
9 9 .458 0.361 Valid
(Lampiran 3; Validitas dan Reliabilitas)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Dari tabel di atas menunjukkan hasil pengukuran validitas
variabel intensi kewirausahaan dengan 9 butir soal dapat diketahui ada
2 butir yang tidak valid yaitu butir 2 dan butir 7 karena r hitung lebih
kecil dari r tablel, sedangkan yang valid ada 7 butir yaitu butir 1, butir 3,
butir 4, butir 5, butir 6, butir 8, dan butir 9 karena r hitung lebih besar
dari r tabel.
Setelah dilakukan pengolahan ternyata corrected item-total
correlation masih ada r hitung yang kurang dari r table. Oleh sebab itu
butir tersebut harus dihilangkan kemudian diolah kembali, berikut
adalah hasil pengolahan kembali:
Tabel 3.12
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Variabel
Intensi Berwirausaha
No Butir r hitung r table Keterangan
1 1 .524 0.361 Valid
2 3 .567 0.361 Valid
3 4 .592 0.361 Valid
4 5 .520 0.361 Valid
5 6 .470 0.361 Valid
6 8 .480 0.361 Valid
7 9 .517 0.361 Valid
(Lampiran 3; Validitas dan Reliabilitas)
Dari tabel di atas menunjukkan hasil pengukuran validitas
variabel intensi kewirausahaan dengan menghilangkan butir yang r
hitung kurang dari r table maka diketahui semua soal valid karena r hitung
lebih besar r tabel. Dari output yang di dapat nilai r yang baru sudah
tidak terdapat r yang kurang dari rtabel. Maka 7 pernyataan tersebut
layak digunakan untuk penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
b. Uji Validitas Variabel Kebutuhan Akan Prestasi
Tabel 3.13
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Variabel
Kebutuhan Akan Prestasi
No Butir rhitung rtabel Keterangan
1. 10 .534 0.361 Valid
2. 11 .339 0.361 Tidak Valid
3. 12 .425 0.361 Valid
4. 13 -.127 0.361 Tidak Valid
5. 14 .561 0.361 Valid
6. 15 .509 0.361 Valid
7. 16 .373 0.361 Valid
8. 17 .494 0.361 Valid
9. 18 .600 0.361 Valid
10. 19 .447 0.361 Valid
11. 20 .435 0.361 Valid
(Lampiran 3; Validitas dan Reliabilitas)
Dari tabel di atas menunjukkan hasil pengukuran validitas
variabel kebutuhan akan prestasi dengan 11 butir soal dapat diketahui
ada 2 butir yang tidak valid yaitu butir 11 dan butir 13 karena r hitung
lebih kecil dari r tablel, sedangkan yang valid ada 9 butir yaitu butir 10,
butir 12, butir 14, butir 15, butir 16, butir 17, butir 18, butir 19 dan
butir 20 karena r hitung lebih besar dari r tabel.
Setelah dilakukan pengolahan ternyata corrected item-total
correlation masih ada r hitung yang kurang dari r table. Oleh sebab itu
butir tersebut harus dihilangkan kemudian diolah kembali, berikut
adalah hasil pengolahan kembali:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel 3.14
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Variabel
Kebutuhan Akan Prestasi
No Butir rhitung rtabel Keterangan
1. 10 .534 0.361 Valid
2. 12 .457 0.361 Valid
3. 14 .671 0.361 Valid
4. 15 .488 0.361 Valid
5. 16 .372 0.361 Valid
6. 17 .442 0.361 Valid
7. 18 .617 0.361 Valid
8. 19 .473 0.361 Valid
9. 20 .464 0.361 Valid
(Lampiran 3; Validitas dan Reliabilitas)
Dari tabel di atas menunjukkan hasil pengukuran validitas
variabel kebutuhan akan prestasi dengan menghilangkan butir yang r
hitung kurang dari r table maka diketahui semua soal valid karena r hitung
lebih besar r tabel. Dari output yang di dapat nilai r yang baru sudah
tidak terdapat r yang kurang dari rtabel. Maka 9 pernyataan tersebut
layak digunakan untuk penelitian.
c. Uji Validitas Variabel Pendidikan Kewirausahaan
Tabel 3.15
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Variabel
Pendidikan Kewirausahaan
No Butir rhitung rtabel Keterangan
1. 21 .484 0.361 Valid
2. 22 .652 0.361 Valid
3. 23 .691 0.361 Valid
4. 24 .712 0.361 Valid
5. 25 .438 0.361 Valid
6. 26 .499 0.361 Valid
(Lampiran 3; Validitas dan Reliabilitas)
Dari tabel di atas menunjukkan hasil pengukuran validitas
variabel Pendidikan Kewirausahaan dengan 6 butir soal dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
diketahui semua soal valid karena r hitung lebih besar r tabel. Maka
6 pernyataan tersebut layak digunakan untuk penelitian.
d. Uji Validitas Variabel Akses Terhadap Modal
Tabel 3.16
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Variabel
Akses Terhadap Modal
No Butir rhitung rtabel Keterangan
1. 27 .450 0.361 Valid
2. 28 .403 0.361 Valid
3. 29 .615 0.361 Valid
4. 30 .403 0.361 Valid
(Lampiran 3; Validitas dan Reliabilitas)
Dari tabel di atas menunjukkan hasil pengukuran validitas
variabel akses terhadap modal dengan 4 butir soal dapat
diketahui semua soal valid karena r hitung lebih besar r tabel.
e. Uji Validitas Variabel Kreatifitas dan Inovatif
Tabel 3.17
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Variabel
Kreatifitas dan Inovatif
No Butir rhitung rtabel Keterangan
1. 31 .448 0.361 Valid
2. 32 .025 0.361 Tidak Valid
3. 33 .301 0.361 Tidak Valid
4. 34 .372 0.361 Valid
5. 35 .497 0.361 Valid
6. 36 .196 0.361 Tidak Valid
7. 37 .219 0.361 Tidak Valid
8. 38 .408 0.361 Valid
9. 39 .465 0.361 Valid
10. 40 .551 0.361 Valid
11. 41 .651 0.361 Valid
12. 42 .649 0.361 Valid
13. 43 .599 0.361 Valid
14. 44 .565 0.361 Valid
(Lampiran 3; Validitas dan Reliabilitas)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Dari tabel di atas menunjukkan hasil pengukuran validitas
variabel kreatfitas dan inovatif dengan 14 butir soal dapat
diketahui ada 4 butir yang tidak valid yaitu butir 32, butir 33,
butir 36 dan butir 37 karena r hitung lebih kecil dari r tablel,
sedangkan yang valid ada 10 butir yaitu butir 31, butir 34, butir
35, butir 38, butir 39, butir 40, butir 41, butir 42, butir 43 dan
butir 44 karena r hitung lebih besar dari r tabel.
Setelah dilakukan pengolahan ternyata corrected item-total
correlation masih ada r hitung yang kurang dari r table. Oleh sebab
itu butir tersebut harus dihilangkan kemudian diolah kembali,
berikut adalah hasil pengolahan kembali:
Tabel 3.18
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Variabel
Kreatifitas dan Inovatif
No Butir rhitung rtabel Keterangan
1. 31 .386 0.361 Valid
2. 34 .293 0.361 Tidak Valid
3. 35 .511 0.361 Valid
4. 38 .454 0.361 Valid
5. 39 .500 0.361 Valid
6. 40 .496 0.361 Valid
7. 41 .652 0.361 Valid
8. 42 .713 0.361 Valid
9. 43 .725 0.361 Valid
10 44 .631 0.361 Valid
(Lampiran 3; Validitas dan Reliabilitas)
Dari tabel di atas menunjukkan hasil pengukuran validitas
variabel kreatfitas dan inovatif dengan menghilangkan butir yang r hitung
kurang dari r table maka diketahui semua soal valid karena r hitung lebih
besar r table dengan 10 butir soal dapat diketahui ada 1 butir yang tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
valid yaitu butir 34 karena r hitung lebih kecil dari r tablel, sedangkan yang
valid ada 9 butir yaitu butir 31, butir 35, butir 38, butir 39, butir 40,
butir 41, butir 42, butir 43 dan butir 44 karena r hitung lebih besar dari r
tabel.
Tabel 3.19
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Variabel
Kreatifitas dan Inovatif
No Butir rhitung rtabel Keterangan
1. 31 .391 0.361 Valid
2. 35 .547 0.361 Valid
3. 38 .422 0.361 Valid
4. 39 .530 0.361 Valid
5. 40 .489 0.361 Valid
6. 41 .595 0.361 Valid
7. 42 .707 0.361 Valid
8. 43 .730 0.361 Valid
9. 44 .682 0.361 Valid
(Lampiran 3; Validitas dan Reliabilitas)
Dari tabel di atas menunjukkan hasil pengukuran validitas
variabel kreatifitas dan inovatif dengan 9 butir soal dapat
diketahui semua soal valid karena r hitung lebih besar r tabel.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Arikunto (2006: 178) reliabilitas merupakan suatu ukuran
yang menunjukan kemampuan suatu instrument dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah
baik. Teknik yang digunakan untuk penguji tingkat reliabilitas instrument
dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus koefisien alpha cronbact
sebagai berikut (Arikunto, 2006: 196):
r11 =[
] [
∑
]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Keterangan:
r11 = koefisien reliabilitas instrumen
k = jumlah butir pertanyaan
∑ = jumlah varians butir
= varians total
Langkah selanjutnya adalah menginterprestasi harga trsebut tersebut
sesuai dengan table berikut:
Tabel 3.20
Kriteria Koefisien Korelasi Realibilitas
Nilai Reliabilitas Kriteria
0,800-1,000 Sangat Tinggi
0,600-0,799 Tinggi
0,400-0,599 Sedang
0,200-0,399 Rendah
<0,200 Sangat Rendah
Ketentuan untuk menilai reliabel atau tidaknya suatu instrumen sebagai
berikut: jika pada α = 5% nilai alpha cronbact lebih besar dari 0,6 maka
kuesioner tersebut reliabel, sebaliknya jika nilai alpha cronbact kurang dari
0,6 maka kuesioner tersebut tidak reliabel (Siregar, 2013: 57). Untuk
melakukan uji reliabilitas instrumen digunakan bantuan program SPSS versi
17.0 for Windows.
Tabel 3.21
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
No. Variabel Cronbach’s Alpha Keputusan
1. Intensi Berwirausaha 0,789 Reliabel
2. Kebutuhan Akan Prestasi 0,800 Reliabel
3. Pendidikan Kewirausahaan 0,813 Reliabel
4. Akses Terhadap Modal 0,678 Reliabel
5. Kreatifitas dan Inovatif 0,848 Reliabel
(Lampiran 3; Validitas dan Reliabilitas)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Suatu variabel dikatakan reliabel jika Cronbach’s Alpha lebih besar dari
0,60 (Ghonzali, 2007: 42). Jadi hasil pengujian dari lima (5) variabel di atas
dinyatakan reliabel (dapat dipercaya) karena nilai Cronbach’s Alpha
masing-masing variabel tersebut lebih besar dari 0,60.
I. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Menurut Purwanto & Sulistyastuti (2007: 94), analisis deskripstif
adalah teknik analisis yang memberikan informasi hanya mengenai data
yang diamati dan tidak bertujuan menguji hipotesis serta menarik
kesimpulan yang digeneralisasikan terhadap populasi, sedangkan menurut
Kountur (2003: 104), penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang
memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin
tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti.
Data yang diperoleh dari hasil kuesioner dianalisis dengan
menggunakan analisis deskriptif atau pemaparan. Data hasil kuesioner
dideskripsikan dengan penilaian Acuan Patokan tipe II (PAP II), karena
jika dibandingkan dengan PAP tipe I, PAP tipe II memiliki passing score
lebih rendah yaitu pada presentil 56. Tuntutan pada presentil 56 sering
disebut sebagai presentil minimal, karena passing score pada presentil 56
dianggap merupakan batas penguasaan kompetensi minimal yang paling
rendah. Perlu kiranya diperhatikan bahwa passing score pada presentil
kurang dari 56 dan lebih dari 65 biasanya tidak disarankan, mengingat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
kedua passing score tersebut telah keluar dari presentil minimal dan
maksimal. Namun terbuka kesempatan untuk menentukan passing score
pada daerah presentil 56 dan 65, asalkan penentuan passing score tertentu
itu masih tetap memperhitungkan keadaan.
Nilai presentil PAP tipe II adalah sebagai berikut (Masidjo, 1995:
157):
Tabel 3.22
Nilai Presentil PAP Tipe II
Nilai Presentil Kategori Kecenderungan Variabel
81%-100% Sanggat Tinggi
66%-80% Tinggi
56%-65% Cukup
46%-55% Rendah
<46% Sangat rendah
PAP tipe II pada umumnya merupakan cara untuk menghitung
prestasi siswa di kelas dengan skor minimal 0 dan skor maksimal 100.
Dalam hal ini data penelitian yang ditetapkan sebelumnya memiliki skor
tertinggi 5 dan skor terendah 1, Maka dari itu untuk mendeskripsikan
kategori kecenderungan variabel yang harus dilakukan adalah menentukan
skor interval dengan memodifikasi rumus PAP tipe II dengan rumus:
Skor terendah yang mungkin dicapai + [nilai presentil x (skor tertinggi
yang mungkin dicapai item – skor rendah yang mungkin dicapai)]
Perhitungan untuk setiap variabel adalah sebagai berikut:
a. Variabel Intensi Berwirausaha
Jumlah pertanyaan/pernyataan = 7; jumlah opsi = 5
Skor tertinggi = 5; skor terendah = 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 7 = 35
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 7 = 7
Perhitungan rentang skor untuk variabel intensi berwirausaha:
Kategori Sangat Tinggi : 7 + 81% (35-7) = 30 - 35
Kategori Tinggi : 7 + 66% (35-7) = 25 - 29
Kategori Sedang : 7 + 56% (35-7) = 23 - 24
Kategori Rendah : 7 + 46% (35-7) = 20 - 21
Kategori Sangat Rendah : 7 + 0% (35-7) = 7 - 19
b. Variabel Kebutuhan Akan Prestasi
Jumlah pertanyaan/pernyataan = 9; jumlah opsi = 5
Skor tertinggi = 5; skor terendah = 1
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 9 = 45
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 9 = 9
Perhitungan rentang skor untuk variabel kebutuhan akan prestasi:
Kategori Sangat Baik : 9 + 81% (45-9) = 38 - 45
Kategori Baik : 9 + 66% (45-9) = 33 - 37
Kategori Sedang : 9 + 56% (45-9) = 29 - 32
Kategori Tidak Baik : 9 + 46% (45-9) = 25 - 28
Kategori Sangat Tidak Baik: 9 + 0% (45-9) = 9 - 24
c. Variabel Pendidikan Kewirausahaan
Jumlah pertanyaan/pernyataan = 6; jumlah opsi = 5
Skor tertinggi = 5; skor terendah = 1
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 6 = 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 6 = 6
Perhitungan rentang skor untuk variabel pendidikan kewirausahaan:
Kategori Sangat baik :6 + 81% (30-6) = 25 - 30
Kategori Baik : 6 + 66% (30-6) = 22 - 24
Kategori Sedang : 6 + 56% (30-6) = 19 - 21
Kategori Tidak Baik : 6 + 46% (30-6) = 17 - 18
Kategori sangat Tidak Baik: 6 + 0% (30-6) = 6 - 16
d. Variabel Akses Terhadap Modal
Jumlah pertanyaan/pernyataan = 4; jumlah opsi = 5
Skor tertinggi = 5; skor terendah = 1
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 4 = 20
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 4 = 4
Skor:
Sangat Mudah : 4 + 81% (20-4) = 17 - 20
Mudah : 4 + 66% (20-4) = 15 - 16
Sedang : 4 + 56% (20-4) = 13 - 14
Sulit : 4 + 46% (20-4) = 11 - 12
Sangat Sulit : 4 + 0% (20-4) = 4 - 10
e. Variabel Kreatifitas dan Inovatif
Jumlah pertanyaan/pernyataan = 9; jumlah opsi = 5
Skor tertinggi = 5; skor terendah = 1
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 9 = 45
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 9 = 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Skor:
Sangat Tinggi : 9 + 81% (45-9) = 38 - 45
Tinggi : 9 + 66% (45-9) = 33 - 37
Sedang :9 + 56% (45-9) = 29 - 32
Rendah : 9 + 46% (45-9) = 25 - 28
Sangat Rendah : 9 + 0% (45-9) = 9 - 24
2. Pengujian Prasyarat Analisis
Pengujian hipotesis menggunakan analisi regresi sederhana. Sebelum
analisis regresi sederhana dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu yang
meliputi uji normalitas. Pengujian normalitas digunakan untuk mengetahui
apakah distribusi data normal atau tidak. Pengujian normalitas
menggunakan Kolomogorov Smirnov Test dengan bantuan program SPSS
versi 17.0 for Windows. Kriteria pengujian data adalah jika nilai
Asymptotic Sig. (2-tailed) > α 0,05 maka data distribusi normal.
3. Pengujian Hipotesis dan Penarikan Kesimpulan
a. Rumusan Hipotesis
Hipotesis I
H01 : Tidak ada pengaruh kebutuhan akan prestasi terhadap
intensi berwirausaha siswa SMK kelas XI di Kabupaten
Bantul.
Ha1 : Ada pengaruh kebutuhan akan prestasi terhadap intensi
berwirausaha siswa SMK kelas XI di Kabupaten Bantul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Hipotesis II
H02 : Tidak ada pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap
intensi berwirausaha siswa SMK kelas XI di Kabupaten
Bantul.
Ha2 : Ada pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap intensi
berwirausaha siswa SMK kelas XI di Kabupaten Bantul.
Hipotesis III
H03 : Tidak ada pengaruh akses terhadap modal terhadap intensi
berwirausaha siswa SMK kelas XI di Kabupaten Sleman.
Ha3 : Ada pengaruh akses terhadap modal terhadap intensi
berwirausaha siswa SMK kelas XI di Kabupaten Bantul.
Hipotesis IV
H04 : Tidak ada pengaruh latar belakang pekerjaan orang tua
terhadap intensi berwirausaha siswa SMK kelas XI di
Kabupaten Bantul.
Ha4 : Ada pengaruh latar belakang pekerjaan orang tua terhadap
intensi berwirausaha siswa SMK kelas XI di Kabupaten
Bantul.
Hipotesis V
H05 : Tidak ada pengaruh kreatifitas dan inovatif terhadap intensi
berwirausaha siswa SMK kelas XI di Kabupaten Bantul.
Ha5 : Ada pengaruh kreatifitas dan inovatif terhadap intensi
berwirausaha siswa SMK kelas XI di Kabupaten Bantul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
b. Pengujian Hipotesis
1) Untuk pengujian hipotesis menggunakan analisis Chi-Square.
Langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai berikut:
a) Mencari Nilai Chi-Square (x2)
Uji Chi-Square (x2) digunakan untuk menguji perbandingan
variabel adapun rumusnya adalah sebagai berikut (Siregar,
2010: 231):
∑
Keterangan:
fo : frekuensi observasi
fe : frekuensi yang diharapkan
x2 : Chi-Square
jika frekuensi harapan (fe) tidak diketahui maka dapat dicari
dengan rumus:
∑
Keterangan:
n : jumlah data
b) Kriteria Pengujian
Jika nilai Asymp.sig > dari 0,05 maka Ho diterima yang
menunjukkan tidak ada pengaruh kebutuhan akan prestasi,
pendidikan kewirausahaan, akses terhadap modal, latar
belakang pekerjaan orang tua, dan kreatifitas dan inovatif
terhadap intensi berwirausaha siswa/i SMK kelas XI di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Kabupaten Bantul maka tidak perlu dilakukan penentuan
besarnya derajat asosiasi. Jika Ha diterima yang menunjukkan
ada pengaruh c maka langkah selanjutnya mencari besarnya
derajat asosiasi.
c) Menentukan Besarnya Derajat Asosiasi
Apabila Ha diterima, selanjutnya untuk mengetahui
derajat hubungan antara variabel bebas mempengaruhi variabel
terikat, maka koefisien kontingensi (C) dibandingkan dengan
koefisien kontingensi maksimum (Cmax), adapun rumusnya
adalah sebagai berikut (Sudjana, 2002: 282):
√
√
Keterangan:
C : Koefisien kontingensi
Cmax : Koefisien kontingensi maksimum
x2
: Koefisien Chi-Square
m : Jumlah minimum antara baris dan kolom
n : Banyaknya sampel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Secara umum kriteria rasio C/Cmax adalah sebagai berikut:
Tabel 3.23
Kriteria Rasio C/Cmax
C/Cmax Interpretasi
0,80 – 1,000 Sangat Tinggi
0,60 – 0,799 Tinggi
0,40 – 0,599 Sedang
0,20 – 0,399 Rendah
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
Untuk mencari Chi-Square hitung dan koefisien
kontingensi dalam penelitian ini menggunakan bantuan
program SPSS versi 17.0 for Windows.
d) Penarikan Kesimpulan Hipotesis
Jika nilai Sig < α = 0,05, maka Ha diterima. Artinya ada
pengaruh kebutuhan akan prestasi, pendidikan kewirausahaan,
akses terhadap modal, latar belakang pekerjaan orang tua, dan
kreatifitas dan inovatif terhadap intensi berwirausaha siswa/i
SMK kelas XI di Kabupaten Bantul. Sebaliknya jika nilai Sig
> α = 0,05 maka H0 diterima. Artinya ada tidak pengaruh
kebutuhan akan prestasi, pendidikan kewirausahaan, akses
terhadap modal, latar belakang pekerjaan orang tua, dan
kreatifitas dan inovatif terhadap intensi berwirausaha siswa/i
SMK kelas XI di Kabupaten Bantul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli – Oktober 2016 dengan
subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMK N 1 Bantul, SMK Putra Tama
Bantul dan SMK 17 Bantul. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan
peneliti berjumlah 6 variabel, yaitu intensi berwirausaha, kebutuhan akan
prestasi, pendidikan kewirausahaan, akses terhadap modal, latar belakang
pekerjaan orang tua dan kreatifitas dan inovatif. Variabel – variabel tersebut
akan dideskripsikan berdasarkan PAP tipe II.
Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 185 siswa SMK kelas
XI. Selanjutnya pada bagian ini akan disajikan data hasil penelitian dalam
bentuk tabel dan perhitungan nilai-nilai statistik dengan menggunakan bantuan
program SPSS versi 17.0 for Windows serta pembahasan hasil penelitian.
1. Deskripsi Responden Penelitian
a. Asal Sekolah
Tabel 4.1.
Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Asal Sekolah
No Asal Sekolah F Frekuensi Relatif
1. SMK N 1 Bantul 135 73,91%
2. SMK Putra Tama Bantul 40 21,62%
3. SMK 17 Bantul 10 5,40%
Jumlah 185 100%
(Lampiran 2; Data Induk Responden)
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menjadi
responden dalam penelitian adalah 185 siswa. Rinciannya sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
berikut: 135 siswa (73,81%) dari SMK N 1 Bantul, 40 siswa (21,62%)
dari SMK Putra Tama Bantul, dan 10 siswa (5,40%) dari SMK 17
Bantul.
b. Status Sekolah
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Status Sekolah
No Asal Sekolah Status F Frekuensi
Relatif
1. SMK N 1 Bantul Negeri 135 73 %
2. SMK Putra Tama
Bantul
Swasta 50 27 %
3. SMK 17 Bantul Swasta
Jumlah 185 100%
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menjadi
responden penelitian ini adalah 185 yang terdiri dari 135 siswa (73%)
dari SMK Negeri dan 50 siswa (27%) dari SMK Swasta. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa sebagaian besar responden berasal
dari SMK Negeri.
2. Deskritif Variabel penelitian
a. Intensi Berwirausaha
Jumlah variabel yang dinyatakan valid sebanyak 7 butir dari 9
butir. Jadi jumlah butir pertanyaan/pernyataan kuesioner yang
dipergunakan dalam penelitian sebanyak 7, jumlah skor maksimum
yang dicapai adalah 7 x 5 = 35, sedangkan untuk skor minimum adalah
7 x 1 = 7.
Berikut tabel perhitungan dan inteprestasi atas data yang diperoleh:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Tabel 4.3
Perhitungan dan Inteprestasi Penilaian Intensi Berwirausaha
No Interval Frekuensi Presentasi
(%) Kategori
1. 30 – 35 64 34,59% Sangat Tinggi
2. 25 – 30 108 58,37% Tinggi
3. 23 – 25 11 5,94% Sedang
4. 20 – 23 1 0,55% Rendah
5. 7 – 20 1 0,55% Sangat Rendah
Jumlah 185 100
(Lampiran 2; Data Induk Responden)
Tabel 4.3 menunjukkan 185 siswa yang menjadi responden.
Adapun gambaran sebenarnya menunjukkan bahwa 64 siswa-siswi
(34,59%) memiliki intensi berwirausaha dengan kategori sangat tinggi,
108 siswa-siswi (58,37%) memiliki intensi berwirausaha dengan
kategori tinggi, 11 siswa-siswi (5,94%) memiliki intensi berwirausaha
dengan kategori rendah, 1 siswa-siswi (0,55%) memiliki intensi
berwirausaha dengan kategori sangat rendah. Hasil perhitungan rata-
rata (mean) = 28,51, nilai tengah (median) = 29, nilai modus = 29, dan
standard deviasi 2,891. Dengan demikian, secara garis besar dapat
disimpulkan bahwa intensi berwirausaha siswa-siswi SMK N 1 Bantul,
SMK Putra Tama Bantul, dan SMK 17 Bantul dapat dikategorikan
Tinggi.
b. Kebutuhan Akan Prestasi
Jumlah variabel yang dinyatakan valid sebanyak 9 butir dari 11
butir. Jadi jumlah butir pertanyaan/pernyataan kuesioner yang
dipergunakan dalam penelitian sebanyak 9, jumlah skor maksimum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
yang dicapai adalah 9 x 5 = 45, sedangkan untuk skor minimum adalah
9 x 1 = 9.
Berikut tabel perhitungan dan inteprestasi atas data yang diperoleh:
Tabel 4.4
Perhitungan dan Inteprestasi Penilaian Kebutuhan Akan Prestasi
No Interval Frekuensi Presentasi
(%) Kategori
1. 38 – 45 89 48,11% Sangat Tinggi
2. 33 – 38 84 45,41% Tinggi
3. 29 – 33 10 5,40% Sedang
4. 25 – 29 1 0,54% Rendah
5. 9 – 25 1 0,54% Sangat Rendah
Jumlah 185 100
(Lampiran 2; Data Induk Responden)
Tabel 4.4 menunjukkan 185 siswa yang menjadi responden.
Adapun gambarannya menunjukkan bahwa 89 siswa (48,11%)
memiliki kebutuhan akan prestasi dengan kategori sangat tinggi, 84
siswa (45,41%) memiliki kebutuhan akan prestasi dengan kategori
tinggi, 19 siswa (5,40%) memiliki kebutuhan akan prestasi dengan
kategori sedang, 1 siswa (0,54%) memiliki kebutuhan akan prestasi
dengan kategori rendah, dan 1 siswa (0,54%) memiliki kebutuhan akan
prestasi dengan kategori sangat rendah. Hasil perhitungan rata-rata
(mean) = 37, nilai tengah (median) = 41, nilai yang sering muncul
(modus) = 40, dan standard deviasi 3,49. Dengan demikian, secara
garis besar dapat disimpulkan bahwa kebutuhan akan prestasi pada
siswa-siswi SMK N 1 Bantul, SMK Putra Tama Bantul, dan SMK 17
Bantul dinilai Tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
c. Pendidikan Kewirausahaan
Jumlah variabel yang dinyatakan valid sebanyak 6 butir dari 6
butir. Jadi jumlah butir pertanyaan/pernyataan kuesioner yang
dipergunakan dalam penelitian sebanyak 6, jumlah skor maksimum
yang dicapai adalah 6 x 5 = 30, sedangkan untuk skor minimum adalah
6 x 1 = 6.
Berikut tabel perhitungan dan inteprestasi atas data yang diperoleh:
Tabel 4.5
Perhitungan dan Inteprestasi Penilaian Pendidikan
Kewirausahaan
No Interval Frekuensi Presentasi
(%) Kategori
1. 25 -30 47 25,40% Sangat Baik
2. 22 – 25 82 44,32% Baik
3. 19 – 22 41 22,16% Cukup
4. 17 – 19 11 5,94% Tidak Baik
5. 6 – 17 4 2,16% Sangat Tidak
Baik
Jumlah 185 100
(Lampiran 2; Data Induk Responden)
Tabel 4.5 menunjukkan 185 siswa-siswi yang menjadi
responden. Adapun gambarannya menunjukkan bahwa 47 siswa
(25,40%) menyatakan pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dengan
kategori sangat baik, 82 siswa (44,32%) menyatakan pelaksanaan
pendidikan kewirausahaan dengan kategori baik, 41 siswa (22,16%)
menyatakan pendidikan kewirausahaan dengan kategori cukup, 11
siswa (5,94%) menyatakan pendidikan kewirausahaan dengan kategori
tidak baik, dan 4 siswa (2,16%) menyatakan pendidikan
kewirausahaan dengan kategori sangat tidak baik. Hasil perhitungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
rata-rata (mean) = 23, nilai tengah (median) = 26, nilai yang sering
muncul (modus) = 25, dan standard deviasi 2,87. Dengan demikian,
secara garis besar dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pendidikan
kewirausahaan siswa-siswi SMK N 1 Bantul, SMK Putra Tama Bantul
dan SMK 17 Bantul dinilai Baik.
d. Akses Terhadap Modal
Jumlah variabel yang dinyatakan valid sebanyak 4 butir dari 4
butir. Jadi jumlah butir pertanyaan/pernyataan kuesioner yang
dipergunakan dalam penelitian sebanyak 4, jumlah skor maksimum
yang dicapai adalah 4 x 5 = 20, sedangkan untuk skor minimum adalah
4 x 1 = 4.
Berikut tabel perhitungan dan inteprestasi atas data yang diperoleh:
Tabel 4.6
Perhitungan dan Inteprestasi Penilaian
Akses Terhadap Modal
No Interval Frekuensi Presentasi
(%) Kategori
1. 17 – 20 28 15,13% Sangat Mudah
2. 15 – 17 55 29,73% Mudah
3. 13 – 15 66 35,67% Sedang
4. 11 – 13 27 14,59% Sulit
5. 4 – 11 9 4,86% Sangat Sulit
Jumlah 185 100
(Lampiran 2; Data Induk Responden)
Tabel 4.6 menunjukkan 185 siswa yang menjadi responden.
Adapun gambarannya menunjukkan bahwa 28 siswa (15,13%)
menyatakan bahwa akses terhadap modal dengan kategori sangat
mudah, 55 siswa (29,73%) menyatakan bahwa akses terhadap modal
dengan kategori mudah, 66 siswa (35,67%) menyatakan bahwa akses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
terhadap modal dengan kategori sedang, 27 siswa (14,59%)
menyatakan bahwa akses terhadap modal dengan kategori sulit, dan 9
siswa (4,86%) menyatakan bahwa akses terhadap modal dengan
kategori sangat sulit. Hasil perhitungan rata-rata (mean) = 14,31, nilai
tengah (median) = 14, nilai yang sering muncul (modus) = 14, dan
standard deviasi 2,286. Dengan demikian, secara garis besar dapat
disimpulkan bahwa akses terhadap modal siswa-siswi SMK N 1
Bantul, SMK Putra Tama Bantul dan SMK 17 Bantul dinilai Sedang.
e. Kreatifitas dan Inovatif
Jumlah variabel yang dinyatakan valid sebanyak 9 butir dari 14
butir. Jadi jumlah butir pertanyaan/pernyataan kuesioner yang
dipergunakan dalam penelitian sebanyak 9, jumlah skor maksimum
yang dicapai adalah 9 x 5 = 45, sedangkan untuk skor minimum adalah
9 x 1 = 9.
Berikut tabel perhitungan dan inteprestasi atas data yang diperoleh:
Tabel 4.7
Perhitungan dan Inteprestasi Penilaian
Kreatifitas dan Inovatif
No Interval Frekuensi Presentasi
(%) Kategori
1. 38 – 45 88 47,57% Sangat Tinggi
2. 33 – 38 82 44,32% Tinggi
3. 29 – 33 15 8,11% Sedang
4. 25 – 29 0 0% Rendah
5. 9 - 25 0 0% Sangat Rendah
Jumlah 185 100
(Lampiran 2; Data Induk Responden)
Tabel 4.7 menunjukkan 185 siswa yang menjadi responden.
Adapun gambarannya menunjukkan bahwa 88 siswa (47,57%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
menyatakan bahwa kreatifitas dan inovatif dengan kategori sangat
tinggi, 82 siswa (44,32%) menyatakan bahwa kreatifitas dan inovatif
dengan kategori tinggi, dan 15 siswa (8,11%) menyatakan bahwa
kreatifitas dan inovatif dengan kategori sedang. Hasil perhitungan rata-
rata (mean) = 37, nilai tengah (median) = 37, nilai yang sering muncul
(modus) = 36, dan standard deviasi 3,202. Dengan demikian, secara
garis besar dapat disimpulkan bahwa kreatifitas dan inovatif siswa-
siswi SMK N 1 Bantul, SMK Putra Tama Bantul dan SMK 17 Bantul
dinilai Tinggi.
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data
Berikut ini adalah hasil uji normalitas pada variabel kebutuhan akan
prestasi, pendidikan kewirausahaan, akses terhadap modal dan kreatifitas dan
inovatif:
1. Normalitas Intensi Berwirausaha
Tabel 4.8
Uji Normalitas Intensi Berwirausaha One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
intensi_berwirausaha
N 185
Normal Parametersa,b
Mean 28.51 Std. Deviation
2.891
Most Extreme Differences Absolute .087 Positive .087 Negative -.086
Kolmogorov-Smirnov Z 1.177 Asymp. Sig. (2-tailed) .125
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
(Lampiran 5; Pengujian Normalitas)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Berdasarkan hasil output di atas, dihasilkan nilai signifikan sebesar
0.125 lebih besar dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data pada
variabel kebutuhan akan prestasi tersebut berdistribusi normal.
2. Normalitas Kebutuhan Akan Prestasi
Tabel 4.9
Uji Normalitas Kebutuhan Akan Prestasi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Prestasi
N 185
Normal Parametersa,b
Mean 37.51 Std. Deviation 3.433
Most Extreme Differences Absolute .097 Positive .095 Negative -.097
Kolmogorov-Smirnov Z 1.322 Asymp. Sig. (2-tailed) .061
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
(Lampiran 5; Pengujian Normalitas)
Berdasarkan hasil output di atas, dihasilkan nilai signifikan sebesar
0.061 lebih besar dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data pada
variabel kebutuhan akan prestasi tersebut berdistribusi normal.
3. Normalitas Pendidikan Kewirausahaan
Tabel 4.10
Uji Normalitas Pendidikan Kewirausahaan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
pendidikan_KWU
N 185
Normal Parametersa,b
Mean 22.92 Std. Deviation 2.822
Most Extreme Differences Absolute .130 Positive .097 Negative -.130
Kolmogorov-Smirnov Z 1.762 Asymp. Sig. (2-tailed) .004
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
(Lampiran 5; Pengujian Normalitas)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Berdasarkan hasil output di atas, dihasilkan nilai signifikan sebesar
0.004 lebih kecil dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data pada
variabel pendidikan kewirausahaan tersebut berdistribusi tidak normal.
4. Normalitas Akses Terhadap Modal
Tabel 4.11
Uji Normalitas Akses Terhadap Modal One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Akses
N 185
Normal Parametersa,b
Mean 14.31 Std. Deviation 2.286
Most Extreme Differences Absolute .127 Positive .105 Negative -.127
Kolmogorov-Smirnov Z 1.734 Asymp. Sig. (2-tailed) .005
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
(Lampiran 5; Pengujian Normalitas)
Berdasarkan hasil output di atas, dihasilkan nilai signifikan sebesar
0.005 lebih kecil dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data pada
variabel akses terhadap modal tersebut berdistribusi tidak normal.
5. Normalitas Kreatifitas dan Inovatif
Tabel 4.12
Uji Normalitas Kreatifitas dan Inovatif One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
kreatif_inovatif
N 185
Normal Parametersa,b
Mean 37.23 Std. Deviation 3.202
Most Extreme Differences Absolute .120 Positive .120 Negative -.087
Kolmogorov-Smirnov Z 1.633 Asymp. Sig. (2-tailed) .010
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
(Lampiran 5; Pengujian Normalitas)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Berdasarkan hasil output di atas, dihasilkan nilai signifikan sebesar
0.010 lebih kecil dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data pada
variabel kreatifitas dan inovatif tersebut berdistribusi tidak normal.
Dengan demikian dapat disimpulkan untuk variabel intensi
berwirausaha dan variabel kebutuhan akan prestasi berdistribusi normal,
sedangkan untuk variabel pendidikan kewirausahaan, variabel akses terhadap
modal, dan kreatifitas dan inovatif berdistribusi tidak normal, dikarenakan
variabel bebas dan variabel terikat ada yang tidak normal maka digunakan uji
nonparametrik yaitu Chi-Square sehingga tidak perlu dilakukan uji linieritas,
dan untuk variabel latar belakang pekerjaan orang tua tidak menggunakan
pengujian normalitas karena variabel tersebut merupakan variabel nominal
sehingga tidak melalui uji normalitas tetapi langsung menggunakan pengujian
Chi-Square.
C. Pengujian Hipotesis
Dari pengujian prasyarat diatas dapat diketahui bahwa variabel intensi
berwirausaha dan variabel kebutuhan akan prestasi berdistribusi normal,
sedangkan untuk variabel pendidikan kewirausahaan, variabel akses terhadap
modal, dan kreatifitas dan inovatif berdistribusi tidak normal. Dengan
demikian pengujian untuk hipotesis menggunakan Chi-Square dengan
bantuan program SPSS versi 17.0 for Windows.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
1. Hipotesis Pertama
a. Rumusan Hipotesis
H01 : Tidak ada pengaruh kebutuhan akan prestasi terhadap intensi
berwirausaha siswa – siswi kelas XI SMK N 1 Bantul, SMK
Putra Tama Bantul dan SMK 17 Bantul..
Ha1 : Ada pengaruh kebutuhan akan prestasi terhadap intensi
berwirausaha siswa – siswi kelas XI SMK N 1 Bantul, SMK
Putra Tama Bantul dan SMK 17 Bantul.
b. Hasil Pengujian Hipotesis
Tabel 4.13
Tabel Kontingensi dan Frekuensi Harapan
Pengaruh Kebutuhan Akan Prestasi
Terhadap Intensi Kewirausahaan Siswa SMK Di Kabupaten Bantul Intensi_Berwirausaha * Kebutuhan_Akan_Prestasi Crosstabulation
Kebutuhan_Akan_Prestasi
Total Rendah Tinggi
Intensi_ Berwirausaha
Rendah Count 1 12 13
Expected Count .8 12.2 13.0
Residual .2 -.2 Tinggi Count 10 161 172
Expected Count 10.2 160.8 172.0
Residual -.2 .2 Total Count 11 173 185
Expected Count 11.0 173.0 185.0
(Lampiran 6; Pengujian Hipotesis)
Pada tabel 4.13 menunjukkan tabel kontingensi dan frekuensi
harapan pengaruh kebutuhan akan prestasi terhadap intensi
berwirausaha siswa kelas XI SMK di Kabupaten Bantul. Sel matrik
frekuensi harapan pada variabel intensi berwirausaha dan variabel
kebutuhan akan prestasi yang semula terdapat kategori sangat rendah,
rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi telah diubah dengan kolom
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
(kategori) yang berdekatan digabungkan. Penggabungan dilakukan pada
variabel intensi berwirausaha dan variabel kebutuhan akan prestasi
sebagai berikut: untuk kategori sangat rendah (kode angka 1) dan
rendah (kode angka 2) digabungkan diberi kode angka 1 dengan
kategori rendah. Untuk kategori sedang (kode angka 3) diubah menjadi
diberi kode angka 2 dengan kategori sedang. Untuk kategori tinggi
(kode angka 4) dan kategori sangat tinggi (kode angka 5) digabungkan
diberi kode angka 3 dengan kategori tinggi. Karena masih belum
memenuhi syarat maka dilakukan penggabungan kembali pada variabel
intensi berwirausaha dan variabel kebutuhan akan prestasi kategori
rendah (kode 1) dan sedang (kode 2) digabungkan menjadi rendah
(kode 1), kategori tinggi (kode 3) tetap dan berubah kode menjadi (kode
2).
Tabel 4.14
Hasil Analisis Chi-Square
Pengaruh Kebutuhan Akan Prestasi
Terhadap Intensi Kewirausahaan Siswa SMK Di Kabupaten Bantul Chi-Square Tests
Value Df Asymptotic
Significance (2-sided)
Pearson Chi-Square .149a 2 .928
Likelihood Ratio .214 2 .899 Linear-by-Linear Association .008 1 .928 N of Valid Cases 185 a. 0 cells (0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .07.
(Lampiran 6; Pengujian Hipotesis)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Tabel 4.15
Hasil Analisis Koefisien Kontingensi
Pengaruh Kebutuhan Akan Prestasi
Terhadap Intensi Kewirausahaan Siswa SMK Di Kabupaten Bantul Symmetric Measures
Value
Asymptotic Standardized
Errora
Approximate T
b
Approximate Significance
Nominal by Nominal Contingency Coefficient
.028 .928
Interval by Interval Pearson's R .007 .071 .090 .929c
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation
.013 .079 .176 .861c
N of Valid Cases 185
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on normal approximation.
(Lampiran 6; Pengujian Hipotesis)
Pada tabel 4.14 diketahui hasil Chi-Square (x2 hitung) sebesar
0,149 (df) = 1 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,928 lebih besar dari
0,05 sehingga H01 diterima dan Ha1 ditolak, yang artinya tidak ada
pengaruh kebutuhan akan prestasi terhadap intensi berwirausaha siswa
kelas XI SMK di Kabupaten Bantul.
2. Hipotesis Kedua
a. Rumusan Hipotesis
H02 : Tidak ada pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap
intensi berwirausaha siswa – siswi kelas XI SMK N 1 Bantul,
SMK Putra Tama Bantul dan SMK 17 Bantul..
Ha2 : Ada pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap intensi
berwirausaha siswa – siswi kelas XI SMK N 1 Bantul, SMK
Putra Tama Bantul dan SMK 17 Bantul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
b. Hasil Pengujian Hipotesis
Tabel 4.16
Tabel Kontingensi dan Frekuensi Harapan
Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan
Terhadap Intensi Kewirausahaan Siswa SMK Di Kabupaten Bantul Intensi_Berwirausaha * Pendidikan_Kewirausahaan Crosstabulation
Pendidikan_Kewirausahaan
Total Rendah Tinggi
Intensi_ Berwirausaha
Rendah Count 11 2 13
Expected Count 3.9 9.1 13.0
Residual 7.1 -7.1 Tinggi Count 45 127 172
Expected Count 52.1 119.9 172.0
Residual -7.1 7.1 Total Count 56 129 185
Expected Count 56.0 129.0 185.0
(Lampiran 6; Pengujian Hipotesis)
Pada tabel 4.16 menunjukkan tabel kontingensi dan frekuensi
harapan pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap intensi
berwirausaha siswa kelas XI SMK di Kabupaten Bantul. Sel matrik
frekuensi harapan pada variabel intensi berwirausaha dan variabel
pendidikan kewirausahaan yang semula terdapat kategori sangat rendah,
rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi telah diubah dengan kolom
(kategori) yang berdekatan digabungkan. Penggabungan dilakukan pada
variabel intensi berwirausaha dan variabel pendidikan kewirausaha
sebagai berikut: untuk kategori sangat rendah (kode angka 1) dan
rendah (kode angka 2) digabungkan diberi kode angka 1 dengan
kategori rendah. Untuk kategori sedang (kode angka 3) diubah menjadi
diberi kode angka 2 dengan kategori sedang. Untuk kategori tinggi
(kode angka 4) dan kategori sangat tinggi (kode angka 5) digabungkan
diberi kode angka 3 dengan kategori tinggi. Karena masih belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
memenuhi syarat maka dilakukan penggabungan kembali pada variabel
intensi berwirausaha dan variabel pendidikan kewirausahaan kategori
rendah (kode 1) dan sedang (kode 2) digabungkan menjadi rendah
(kode 1), kategori tinggi (kode 3) tetap dan berubah kode menjadi (kode
2).
Tabel 4.17
Hasil Analisis Chi-Square
Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan
Terhadap Intensi Kewirausahaan Siswa SMK Di Kabupaten Bantul Chi-Square Tests
Value Df Asymptotic Significance
(2-sided)
Pearson Chi-Square 19.565a 1 .000
Continuity Correctionb 16.893 1 .000
Likelihood Ratio 17.983 1 .000 Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association 19.459 1 .000
N of Valid Cases 185 a. 0 cells (0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 3.94. b. Computed only for a 2x2 table
(Lampiran 6; Pengujian Hipotesis)
Tabel 4.18
Hasil Analisis Koefisien Kontingensi
Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan
Terhadap Intensi Kewirausahaan Siswa SMK Di Kabupaten Bantul Symmetric Measures
Value
Asymptotic Standardized
Errora
Approximate T
b
Approximate Significance
Nominal by Nominal
Contingency Coefficient
.309 .000
Interval by Interval Pearson's R .325 .071 4.652 .000c
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation .325 .071 4.652 .000c
N of Valid Cases 185
(Lampiran 6; Pengujian Hipotesis)
Pada tabel 4.17 diketahui hasil Chi-Square (x2 hitung) sebesar
19,565 (df) = 1 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,000 lebih kecil dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
0,05 sehingga H02 ditolak dan Ha2 diterima, yang artinya ada pengaruh
pendidikan kewirausahaan terhadap intensi berwirausaha siswa kelas XI
SMK di Kabupaten Bantul.
Selanjutnya setelah diketahui ada pengaruh pendidikan
kewirausahaan terhadap intensi berwirausaha adalah mencari derajat
asosiasi. Besar kecilnya derajat asosiasi dapat dihitung dengan rumus
kontingensi C sebagai berikut:
C = = 0,309
Hasil perhitungan tersebut selaras dengan tabel 4.18 Symmetric
Measures pada kolom Contingency Coefficient yaitu sebesar 0,309.
Langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai C dengan nilai Cmax
yang mungkin bisa terjadi. Perhitungan nilai Cmax adalah sebagai
berikut:
= 0,816
Jika koefisien C dibandingkan dengan koefisien Cmax maka hasil
yang diperoleh sebesar 0,37 (0,309/0,816). Maka kriteria rasio C/Cmax,
koefisien 0,37 berada pada rentang 0,20 – 0,399 dengan interpretasi
rendah. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengaruh pendidikan
kewirausahaan terhadap intensi berwirausaha dapat diinterpretasikan
rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
3. Hipotesis Ketiga
a. Rumusan Hipotesis
H03 : Tidak ada akses terhadap modal kewirausahaan terhadap
intensi berwirausaha siswa – siswi kelas XI SMK N 1 Bantul,
SMK Putra Tama Bantul dan SMK 17 Bantul..
Ha3 : Ada pengaruh akses terhadap modal terhadap intensi
berwirausaha siswa – siswi kelas XI SMK N 1 Bantul, SMK
Putra Tama Bantul dan SMK 17 Bantul.
b. Hasil Pengujian Hipotesis
Tabel 4.19
Tabel Kontingensi dan Frekuensi Harapan
Pengaruh Akses Terhadap Modal
Terhadap Intensi Kewirausahaan Siswa SMK Di Kabupaten Bantul Intensi_Berwirausaha * Akses_Terhadap_Modal Crosstabulation
Akses_Terhadap_Modal
Total Sulit Mudah
Intensi_ Berwirausaha
Rendah Count 9 4 13
Expected Count 7.1 5.9 13.0
Residual 1.9 -1.9 Tinggi Count 92 80 172
Expected Count 93.9 78.1 172.0
Residual -1.9 1.9 Total Count 101 84 185
Expected Count 101.0 84.0 185.0
(Lampiran 6; Pengujian Hipotesis)
Pada tabel 4.19 menunjukkan tabel kontingensi dan frekuensi
harapan pengaruh akses terhadap modal terhadap intensi berwirausaha
siswa kelas XI SMK di Kabupaten Bantul. Sel matrik frekuensi harapan
pada variabel intensi berwirausaha yang semula terdapat kategori sangat
rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi telah diubah dengan
kolom (kategori) yang berdekatan digabungkan, sedangkan variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
akses terhadap modal yang semula terdapat kategori sangat sulit, sulit,
sedang, mudah dan sangat mudah telah diubah dalam kolom (kategori)
yang berdekatan digabungkan. Penggabungan dilakukan pada variabel
intensi berwirausaha sebagai berikut: untuk kategori sangat rendah
(kode angka 1) dan rendah (kode angka 2) digabungkan diberi kode
angka 1 dengan kategori rendah. Untuk kategori sedang (kode angka 3)
diubah menjadi diberi kode angka 2 dengan kategori sedang. Untuk
kategori tinggi (kode angka 4) dan kategori sangat tinggi (kode angka
5) digabungkan diberi kode angka 3 dengan kategori tinggi. Karena
masih belum memenuhi syarat maka dilakukan penggabungan kembali
pada variabel intensi kewirausahaan kategori rendah (kode 1) dan
sedang (kode 2) digabungkan menjadi rendah (kode 1), kategori tinggi
(kode 3) tetap dan berubah kode menjadi (kode 2). Sedangkan
penggabungan pada variabel akses terhadap modal sebagai berikut:
untuk kategori sangat sulit (kode angka 1) dan sulit (kode angka 2)
digabungkan diberi kode angka 1 dengan kategori sulit. Untuk kategori
sedang (kode angka 3) diubah menjadi diberi kode angka 2 dengan
kategori sedang. Untuk kategori mudah (kode angka 4) dan kategori
sangat mudah (kode angka 5) digabungkan diberi kode angka 3 dengan
kategori mudah. Karena masih belum memenuhi syarat maka dilakukan
penggabungan kembali pada variabel akses terhadap modal kategori
sulit (kode 1) dan sedang (kode 2) digabungkan menjadi sulit (kode 1),
kategori mudah (kode 3) tetap dan berubah kode menjadi (kode 2).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Tabel 4.20
Hasil Analisis Chi-Square
Pengaruh Akses Terhadap Modal
Terhadap Intensi Kewirausahaan Siswa SMK Di Kabupaten Bantul Chi-Square Tests
Value Df
Asymptotic Significance (2-
sided) Exact Sig. (2-
sided) Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 1.208a 1 .272
Continuity Correctionb .657 1 .418
Likelihood Ratio 1.247 1 .264 Fisher's Exact Test .388 .210
Linear-by-Linear Association 1.202 1 .273 N of Valid Cases 185 a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.90. b. Computed only for a 2x2 table
(Lampiran 6; Pengujian Hipotesis)
Tabel 4.21
Hasil Analisis Koefisien Kontingensi
Pengaruh Akses Terhadap Modal
Terhadap Intensi Kewirausahaan Siswa SMK Di Kabupaten Bantul Symmetric Measures
Value
Asymptotic Standardized
Errora Approximate T
b
Approximate Significance
Nominal by Nominal Contingency Coefficient .081 .272
Interval by Interval Pearson's R .081 .069 1.097 .274c
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation .081 .069 1.097 .274c
N of Valid Cases 185 a. Not assuming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. c. Based on normal approximation.
(Lampiran 6; Pengujian Hipotesis)
Pada tabel 4.20 diketahui hasil Chi-Square (x2 hitung) sebesar
1,208 (df) = 1 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,272 lebih besar dari
0,05 sehingga H03 diterima dan Ha3 ditolak, yang artinya tidak ada
pengaruh akses terhadap modal terhadap intensi berwirausaha siswa
kelas XI SMK di Kabupaten Bantul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
4. Hipotesis Keempat
a. Rumusan Hipotesis
H04 : Tidak ada pengaruh latar belakang pekerjaan orang tua
terhadap intensi berwirausaha siswa – siswi kelas XI SMK N 1
Bantul, SMK Putra Tama Bantul dan SMK 17 Bantul.
Ha4 : Ada pengaruh latar belakang pekerjaan orang tua terhadap
intensi berwirausaha siswa – siswi kelas XI SMK N 1 Bantul,
SMK Putra Tama Bantul dan SMK 17 Bantul.
b. Hasil Pengujian Hipotesis Pertama
Tabel 4.22
Tabel Kontingensi dan Frekuensi Harapan
Pengaruh Latar Belakang Pekerjaan Ayah
Terhadap Intensi Kewirausahaan Siswa SMK Di Kabupaten Bantul Intensi_Berwirausaha * Latar_Belakang_Pekerjaan_Ayah Crosstabulation
Latar_Belakang_Pekerjaan_Ayah
Total Bukan
Wirausaha Wirausaha
Intensi_ Berwirausaha
Rendah Count 13 0 13
Expected Count 11.4 1.6 13.0
Residual 1.6 -1.6 Tinggi Count 149 23 172
Expected Count 150.6 21.4 172.0
Residual -1.6 1.6 Total Count 162 23 185
Expected Count 162.0 23.0 185.0
(Lampiran 6; Pengujian Hipotesis)
Pada tabel 4.22 menunjukkan tabel kontingensi dan frekuensi
harapan pengaruh latar belakang pekerjaan ayah terhadap intensi
kewirausahaan siswa kelas XI SMK di Kabupaten Bantul. Sel matrik
frekuensi harapan pada variabel intensi berwirausaha yang semula
terdapat kategori sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi
telah diubah dengan kolom (kategori) yang berdekatan digabungkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Penggabungan dilakukan pada variabel intensi kewirausahaan sebagai
berikut: untuk kategori sangat rendah (kode angka 1) dan rendah (kode
angka 2) digabungkan diberi kode angka 1 dengan kategori rendah.
Untuk kategori sedang (kode angka 3) diubah menjadi diberi kode
angka 2 dengan kategori sedang. Untuk kategori tinggi (kode angka 4)
dan kategori sangat tinggi (kode angka 5) digabungkan diberi kode
angka 3 dengan kategori tinggi. Karena masih belum memenuhi syarat
maka dilakukan penggabungan kembali pada variabel intensi
bewirausaha kategori rendah (kode 1) dan sedang (kode 2) digabungkan
menjadi rendah (kode 1), kategori tinggi (kode 3) tetap dan berubah
kode menjadi (kode 2).
Tabel 4.23
Hasil Analisis Chi-Square
Pengaruh Latar Belakang Pekerjaan Ayah
Terhadap Intensi Kewirausahaan Siswa SMK Di Kabupaten Bantul Chi-Square Tests
Value Df
Asymptotic Significance
(2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 1.985a 1 .159
Continuity Correctionb .947 1 .331
Likelihood Ratio 3.588 1 .058 Fisher's Exact Test .376 .167
Linear-by-Linear Association 1.974 1 .160 N of Valid Cases 185 a. 0 cells (0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.62. b. Computed only for a 2x2 table
(Lampiran 6; Pengujian Hipotesis)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Tabel 4.24 Hasil Analisis Koefisien Kontingensi
Pengaruh Latar Belakang Pekerjaan Ayah Terhadap Intensi Kewirausahaan Siswa SMK Di Kabupaten Bantul
Symmetric Measures
Value Asymptotic
Standardized Error
a
Approximate Tb
Approximate Significance
Nominal by Nominal Contingency Coefficient .103 .159
Interval by Interval Pearson's R .104 .018 1.409 .161c
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation
.104 .018 1.409 .161c
N of Valid Cases 185
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
(Lampiran 6; Pengujian Hipotesis)
Pada tabel 4.23 diketahui hasil Chi-Square (x2 hitung) sebesar
1,985 (df) = 1 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,159 lebih besar dari
0,05 sehingga H05 ditolak dan Ha5 diterima, yang artinya tidak ada
pengaruh latar belakang pekerjaan ayah terhadap intensi berwirausaha
siswa kelas XI SMK di Kabupaten Bantul.
c. Hasil Pengujian Hipotesis Kedua
Tabel 4.25 Tabel Kontingensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh Latar Belakang Pekerjaan Ibu
Terhadap Intensi Kewirausahaan Siswa SMK Di Kabupaten Bantul Intensi_Berwirausaha * Latar_Belakakng_Pekerjaan_Ibu Crosstabulation
Latar_Belakakng_Pekerjaan_Ibu
Total Bukan
Wirausaha Wirausaha
Intensi Berwirausaha
Rendah Count 10 3 13
Expected Count 10.8 2.2 13.0
Residual -.8 .8 Tinggi Count 143 29 172
Expected Count 142.2 29.8 172.0
Residual .8 -.8 Total Count 153 32 185
Expected Count 153.0 32.0 185.0
(Lampiran 6; Pengujian Hipotesis)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Pada tabel 4.25 menunjukkan tabel kontingensi dan frekuensi
harapan pengaruh latar belakang pekerjaan ibu terhadap intensi
berwirausaha siswa kelas XI SMK di Kabupaten Bantul. Sel matrik
frekuensi harapan pada variabel intensi berwirausaha yang semula
terdapat kategori sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat
tinggi telah diubah dengan kolom (kategori) yang berdekatan
digabungkan. Penggabungan dilakukan pada variabel intensi
berwirausaha sebagai berikut: untuk kategori sangat rendah (kode
angka 1) dan rendah (kode angka 2) digabungkan diberi kode
angka 1 dengan kategori rendah. Untuk kategori sedang (kode
angka 3) diubah menjadi diberi kode angka 2 dengan kategori
sedang. Untuk kategori tinggi (kode angka 4) dan kategori sangat
tinggi (kode angka 5) digabungkan diberi kode angka 3 dengan
kategori tinggi. Karena masih belum memenuhi syarat maka
dilakukan penggabungan kembali pada variabel intensi
berwirausaha kategori rendah (kode 1) dan sedang (kode 2)
digabungkan menjadi rendah (kode 1), kategori tinggi (kode 3)
tetap dan berubah kode menjadi (kode 2).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Tabel 4.26
Hasil Analisis Chi-Square
Pengaruh Latar Belakang Pekerjaan Ibu
Terhadap Intensi Kewirausahaan Siswa SMK Di Kabupaten Bantul Chi-Square Tests
Value Df
Asymptotic Significance
(2-sided) Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square .327a 1 .568
Continuity Correctionb .037 1 .848
Likelihood Ratio .304 1 .581 Fisher's Exact Test .702 .397
Linear-by-Linear Association .325 1 .569 N of Valid Cases 185 a. 0 cells (0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.25. b. Computed only for a 2x2 table
(Lampiran 6; Pengujian Hipotesis)
Tabel 4.27
Hasil Analisis Koefisien Kontingensi
Pengaruh Latar Belakang Pekerjaan Ibu
Terhadap Intensi Kewirausahaan Siswa SMK Di Kabupaten Bantul
Symmetric Measures
Value
Asymptotic Standardize
d Errora
Approximate T
b
Approximate Significance
Nominal by Nominal
Contingency Coefficient .042 .568
Interval by Interval
Pearson's R
-.042 .081 -.569 .570c
Ordinal by Ordinal
Spearman Correlation -.042 .081 -.569 .570
c
N of Valid Cases 185
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on normal approximation.
(Lampiran 6; Pengujian Hipotesis)
Pada tabel 4.26 diketahui hasil Chi-Square (x2 hitung) sebesar
0,327 (df) = 1 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,568 lebih besar dari
0,05 sehingga H05 ditolak dan Ha5 diterima, yang artinya tidak ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
pengaruh latar belakang pekerjaan ibu terhadap intensi berwirausaha
siswa kelas XI SMK di Kabupaten Bantul.
5. Hipotesis Kelima
a. Rumusan Hipotesis
H05 : Tidak ada pengaruh kreatifitas dan inovatif terhadap intensi
berwirausaha siswa – siswi kelas XI SMK N 1 Bantul, SMK
Putra Tama Bantul dan SMK 17 Bantul.
Ha5 : Ada pengaruh kreatifitas dan inovatif terhadap intensi
berwirausaha siswa – siswi kelas XI SMK N 1 Bantul, SMK
Putra Tama Bantul dan SMK 17 Bantul.
b. Hasil Pengujian Hipotesis
Tabel 4.28
Tabel Kontingensi dan Frekuensi Harapan
Pengaruh Kreatifitas dan Inovatif
Terhadap Intensi Kewirausahaan Siswa SMK Di Kabupaten Bantul Intensi_Berwirausaha * Kreatifitas_dan_Inovatif Crosstabulation
Kreatifitas dan Inovatif
Total Rendah Tinggi
Intensi Berwirausaha
Rendah Count 5 8 13
Expected Count 1.1 11.9 13.0
Residual 3.9 -3.9 Tinggi Count 10 162 172
Expected Count 13.9 158.1 172.0
Residual -3.9 3.9 Total Count 15 170 185
Expected Count 15.0 170.0 185.0
(Lampiran 6; Pengujian Hipotesis)
Pada tabel 4.28 menunjukkan tabel kontingensi dan frekuensi
harapan pengaruh kreatifitas dan inovatif terhadap intensi berwirausaha
siswa kelas XI SMK di Kabupaten Bantul. Sel matrik frekuensi harapan
pada variabel intensi berwirausaha dan variabel kreatifitas dan inovatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
yang semula terdapat kategori sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan
sangat tinggi telah diubah dengan kolom (kategori) yang berdekatan
digabungkan. Penggabungan dilakukan pada variabel intensi
berwirausaha dan variabel kreatifitas dan inovatif sebagai berikut:
untuk kategori sangat rendah (kode angka 1) dan rendah (kode angka 2)
digabungkan diberi kode angka 1 dengan kategori rendah. Untuk
kategori sedang (kode angka 3) diubah menjadi diberi kode angka 2
dengan kategori sedang. Untuk kategori tinggi (kode angka 4) dan
kategori sangat tinggi (kode angka 5) digabungkan diberi kode angka 3
dengan kategori tinggi. Karena masih belum memenuhi syarat maka
dilakukan penggabungan kembali pada variabel intensi berwirausaha
dan variabel kreatifitas dan inovatif kategori rendah (kode 1) dan
sedang (kode 2) digabungkan menjadi rendah (kode 1), kategori tinggi
(kode 3) tetap dan berubah kode menjadi (kode 2).
Tabel 4.29
Hasil Analisis Chi-Square
Pengaruh Kreatifitas dan Inovatif
Terhadap Intensi Kewirausahaan Siswa SMK Di Kabupaten Bantul Chi-Square Tests
Value Df
Asymptotic Significance (2-
sided) Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 17.290a 1 .000
Continuity Correctionb 13.186 1 .000
Likelihood Ratio 10.490 1 .001 Fisher's Exact Test .002 .002
Linear-by-Linear Association 17.197 1 .000 N of Valid Cases 185 a. 0 cells (0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.05. b. Computed only for a 2x2 table
(Lampiran 6; Pengujian Hipotesis)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Tabel 4.30
Hasil Analisis Koefisien Kontingensi
Pengaruh Kreatifitas dan Inovatif
Terhadap Intensi Kewirausahaan Siswa SMK Di Kabupaten Bantul Symmetric Measures
Value
Asymptotic Standardized
Errora Approximate T
b
Approximate Significance
Nominal by Nominal
Contingency Coefficient
.292 .000
Interval by Interval
Pearson's R .306 .122 4.344 .000
c
Ordinal by Ordinal
Spearman Correlation .306 .122 4.344 .000
c
N of Valid Cases 185 a. Not assuming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. c. Based on normal approximation.
(Lampiran 6; Pengujian Hipotesis)
Pada tabel 4.29 diketahui hasil Chi-Square (x2 hitung) sebesar
17,290 (df) = 1 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,000 lebih kecil dari
0,05 sehingga H05 dititerima dan Ha5 ditolak, yang artinya ada pengaruh
kreatifitas dan inovatif terhadap intensi berwirausaha siswa kelas XI
SMK di Kabupaten Bantul.
Selanjutnya setelah diketahui ada pengaruh kreatifitas dan
inovatif terhadap intensi berwirausaha adalah mencari derajat asosiasi.
Besar kecilnya derajat asosiasi dapat dihitung dengan rumus
kontingensi C sebagai berikut:
C = = 0,292
Hasil perhitungan tersebut selaras dengan tabel 4.30 Symmetric
Measures pada kolom Contingency Coefficient yaitu sebesar 0,292.
Langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai C dengan nilai Cmax
yang mungkin bisa terjadi. Perhitungan nilai Cmax adalah sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
= 0,816
Jika koefisien C dibandingkan dengan koefisien Cmax maka hasil
yang diperoleh sebesar 0,35 (0,292/0,816). Maka kriteria rasio C/Cmax,
koefisien 0,35 berada pada rentang 0,20 – 0,39 dengan interpretasi
sedang. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengaruh kreatifitas dan inovatif
terhadap intensi berwirausaha dapat diinterpretasikan rendah.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
kebutuhan akan prestasi, pendidikan kewirausahaan, akses terhadap modal,
latar belakang pekerjaan orang tua, kreatifitas dan inovatif siswa kelas XI
SMK di Kabupaten Bantul. Berdasarkan pada hasil penelitian diatas, maka
dilakukan pembahasan sebagai berikut:
1. Pengaruh kebutuhan akan prestasi terhadap intensi berwirausaha siswa
kelas XI SMK di Kabupaten Bantul
Pada tabel 4.14 diketahui hasil Chi-Square (x2 hitung) sebesar
0,149 (df) = 1 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,928 lebih besar dari 0,05
sehingga H01 diterima dan Ha1 ditolak, yang artinya tidak ada pengaruh
kebutuhan akan prestasi terhadap intensi berwirausaha siswa kelas XI
SMK di Kabupaten Bantul. Karena Asymp. Sig lebih besar dari 0,05 ini
berarti tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan kebutuhan akan
prestasi terhadap intensi berwirausaha siswa SMK kelas XI di Kabupaten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Bantul. Hal ini menunjukan tidak ada pengaruh intensi berwirausaha pada
siswa kelas XI SMK berdasarkan kebutuhan akan prestasi.
Ada faktor yang diduga yang menyebabkan tidak ada pengaruh
kebutuhan akan prestasi terhadap intensi berwirausaha siswa kelas XI
SMK di Kabupaten Bantul. Tidak adanya pengaruh tersebut mungkin
dikarenakan siswa belum berani mengambil resiko, belum kuat mengatasi
suatu kesulitas, ketika diberi tanggung jawab yang tinggi belum siap
menerima dan tidak tertarik pada tantangan. Oleh sebab itu pihak sekolah
dapat meningkatkan lagi semangat kepada siswa untuk dapat
menumbuhkan keinginan untuk berprestasi dan menjadikan prestasi
sebagai sebuah kebutuhan didalam diri siswa. Hal yang bisa dilakukan
adalah dengan mendatangkan motivator yang merupakan orang yang
memiliki kebutuhan akan prestasi dan merupakan seorang wirausaha.
Dengan adanya hal tersebut akan memberikan wawasan yang luas kepada
siswa sehingga memungkinkan munculnya keinginan dalam diri siswa.
2. Pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap intensi berwirausaha siswa
kelas XI SMK di Kabupaten bantul
Pada tabel 4.17 diketahui hasil Chi-Square (x2 hitung) sebesar
19,565 (df) = 1 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05
sehingga H02 ditolak dan Ha2 diterima, yang artinya ada pengaruh
pendidikan kewirausahaan terhadap intensi berwirausaha siswa kelas XI
SMK di Kabupaten Bantul. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
criteria raso C/Cmax koefisien 0,37 berada pada rentang 0,20 – 0,39 dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
interpretasi rendah. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengaruh faktor
pendidikan kewirausahaan terhadap intensi berwirausaha dapat
diinterpretasikan rendah. Peneliti melakukan pengkajian terhadap kriteria
rasio yang sebesar 37% bahwa intensi berwirausaha di kalangan siswa
kelas XI SMK di Kabupaten Bantul ditentukan oleh potensi pendidikan
kewirausahaan sebesar 37% dan sebagian yang lain 63% dipengaruhi oleh
variabel yang lain.
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa 47 siswa (25,40%) menyatakan
pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dengan kategori sangat baik, 82
siswa (44,32%) menyatakan dengan kategori baik, 41 siswa (22,16%)
menyatakan dengan kategori cukup, 11 siswa (5,94%) menyatakan dengan
kategori tidak baik, 4 siswa (2,16%) menyatakan dengan kategori sangat
tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa analisis data
menunjukkan bahwa pendidikan kewirausahaan siswa kelas XI SMK dapat
dikategorikan baik. Dalam hal ini pendidikan kewirausahaan dapat
digunakan untuk memprediksi tingkat intensi berwirausaha pada siswa
kelas XI SMK di Kabupaten Bantul. Semakin baik pendidikan
kewirausahaan akan semakin tinggi intensi berwirausaha. Dan sebaliknya,
semakin rendah pendidikan kewirausahaan akan semakin rendah intensi
siswa untuk berwirausaha. Sehingga pendidikan kewirausahaan siswa
sangat diperhatikan untuk meningkatkan intensi berwirausaha.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor pendidikan
kewirausahaan tergolong baik, intensi berwirausaha tergolong tinggi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
namun derajat asosiasi menunjukan rasio 0,37 dan tergolong rendah. Atas
dasar hasil penelitian tersebut maka peneliti memiliki keyakinan bahwa
masih ada indikator faktor pendidikan akuntansi yang lain selain: (1)
keterampilan/Skill, (2) percaya diri, (3) orisinalitas, (4) body of knowledge
dan (5) mengembangkan, memupuk dan membina yang belum terungkap
dan menjadi penentu untuk memberikan porsi pengaruh terhadap intensi
berwirausaha khususnya siswa kelas XI SMK di Kabupaten Bantul.
Pengembangan dan penemuan indikator faktor pendidikan kewirausahaan
yang lain sebagai indikator yang diyakini memiliki peranan besar untuk
meningkatkan intensi berwirausaha dapat dilakukan oleh peneliti
selanjutnya dalam penelitian yang serupa.
Menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa pendidikan
kewirausahaan merupakan usaha sadar dan terencana yang dilakukan
lembaga pendidikan untuk mewujudkan proses pembelajaran agar
mendewasakan peserta didik dan mengembangkan potensi dirinya
sehingga memiliki pengetahuan dan pengalaman. Pendidikan
kewirausahaan memiliki pengaruh yang besar terhadap intensi siswa untuk
berwirausaha, karena dengan adanya pendidikan kewirausahaan
menanamkan nilai-nilai kewirausahaan yang akan membentuk karakter
dan perilaku peserta didik agar dapat mandiri. Pendidikan kewirausahaan
juga mampu membekali peserta didik dengan berbagai kompentensi
kewirausahaan yang nantinya akan membawa manfaat bagi kehidupannya.
Pendidikan kewirausahaan sangat berpengaruh terhadap intensi siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
untuk menjadi seorang wirausaha karena melalui pendidikan
kewirausahaan siswa mendapatkan teori, konsep dan perkembangan ilmu
pengetahuan tentang kewirausahaan. Selain itu siswa juga mendapatkan
berbaai macam strategi - strategi dan pengalaman – pengalaman dalam
berwirausaha melalui pengajaran yang disampaikan oleh guru.
Dengan penelitian ini memiliki derajat hubungan yang rendah sangat
jauh dari kategori tinggi, maka pelaksanaan pendidikan kewirausahaan
pada siswa harus lebih ditingkatkan lagi.
3. Pengaruh akses terhadap modal terhadap intensi berwirausaha siswa kelas
XI SMK di Kabupaten bantul
Pada tabel 4.20 diketahui hasil Chi-Square (x2 hitung) sebesar 1,208
(df) = 1 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,272 lebih besar dari 0,05
sehingga H03 dititerima dan Ha3 ditolak, yang artinya tidak ada pengaruh
akses terhadap modal terhadap intensi kewirausahaan siswa kelas XI SMK
di Kabupaten Bantul.
Hasil penelitian ini menyatakan tidak ada pengaruh akses terhadap
modal terhadap intensi berwirausaha diduga karena siswa memang tidak
menyadari bahwa mereka dekat dengan akses terhadap modal, melalui
keluarga, teman dan bahkan program pemerintah. Sebaiknya siswa
diperkenalkan pada bagaimana siswa mendapatkan modal dengan berbagai
persyaratannya. Sehingga siswa diharapkan dapat memahami bagaimana
akses mereka untuk mendapatkan modal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
5. Pengaruh latar belakang pekerjaan orang tua terhadap intensi berwirausha
siswa kelas XI SMK di Kabupaten Bantul
Pada tabel 4.20 diketahui hasil Chi-Square (x2 hitung) sebesar 1,985
(df) = 1 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,159 lebih besar dari 0,05
sehingga H05 ditolak dan Ha5 diterima, yang artinya tidak ada pengaruh
latar belakang pekerjaan ayah terhadap intensi berwirausaha siswa kelas
XI SMK di Kabupaten Bantul.
Pada tabel 4.20 diketahui hasil Chi-Square (x2 hitung) sebesar 0,327
(df) = 1 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,568 lebih besar dari 0,05
sehingga H05 ditolak dan Ha5 diterima, yang artinya tidak ada pengaruh
latar belakang pekerjaan ibu terhadap intensi berwirausaha siswa kelas XI
SMK di Kabupaten Bantul.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, ternyata sebagaian besar
orang tua (ayah) bekerja bukan sebagai wirausaha yaitu 162 orang dan 23
orang sebagai wirausaha, sedangakan untuk orang tua (ibu) sebagaian
besar juga bukan wirausaha 153 orang dan 32 wirausaha. Tidak ada
pengaruh tersebut diduga karena siswa tidak ingin mengikuti jejak
pekerjaan orang tuanya, walaupun orang tuanya adalah wirausaha dan para
siswa lebih memilih pekerjaan yang berbeda dengan orang tuanya dan
lebih memilih pekerjaan di suatu perusahaan yang sudah lama berdiri.
Keinginan siswa untuk memulai mendirikan suatu usaha sangat rendah
karena berbagai alasan. Siswa yang orang tuanya bekerja bukan wirausaha
maka anak cenderung juga mengikuti pekerjaan orang tuanya atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
sederajat dengan pekerjaan orang tuanya, namun ada pula anak yang tidak
mengikuti pekerjaan orang tuanya karena anak cenderung berpikir tidak
mau memulai usaha dari awal karena membutuhkan waktu yang panjang
sehingga mereka lebih memilih pekerjaan di perusahaan yang sudah
berdiri.
Oleh sebab itu orang tua (ayah dan ibu) hendaknya melakukan
komunikasi yang aktif kepada anaknya untuk memberikan gambaran –
gambaran peluang yang dapat diraih anak sehingga anak dapat
berwirausaha dimasa mendatang dengan bekal yang lebih memadai. Dan
seharusnya orang tua mengajak anak berpikir bahwa dimasa yang akan
datang mendapatkan pekerjaan itu sulit.
6. Pengaruh kreatifitas dan inovatif terhadap intensi berwirausaha siswa kelas
XI SMK di Kabupaten Bantul
Pada tabel 4.20 diketahui hasil Chi-Square (x2 hitung) sebesar
17,290 (df) = 1 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05
sehingga H05 dititerima dan Ha5 ditolak, yang artinya ada pengaruh
kreatifitas dan inovatif terhadap intensi berwirausaha siswa kelas XI SMK
di Kabupaten Bantul. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kriteria raso
C/Cmax koefisien 0,35 berada pada rentang 0,20 – 0,39 dengan interpretasi
rendah. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengaruh faktor kreatifitas dan
inovatif terhadap intensi berwirausaha dapat diinterpretasikan rendah.
Peneliti melakukan pengkajian terhadap kriteria rasio yang sebesar 35%
bahwa intensi berwirausaha di kalangan siswa kelas XI SMK di Kabupaten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Bantul ditentukan oleh potensi kreatifitas dan inovatif sebesar 35% dan
sebagian yang lain 65% dipengaruhi oleh variabel yang lain.
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa 88 siswa (47,57%) menyatakan
sikap kreatifitas dan inovatif dengan kategori sangat baik, 82 siswa
(44,32%) menyatakan dengan kategori baik, 15 siswa (8,11%) menyatakan
dengan kategori cukup, 0 siswa (0%) menyatakan dengan kategori tidak
baik, 0 siswa (0,%) menyatakan dengan kategori sangat tidak baik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sikap kreatifitas dan inovatif
yang dimiliki siswa kelas XI SMK di Kabupaten Bantul tergolong baik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa analisis data menunjukkan
bahwa kreatifitas dan inovatif siswa kelas XI SMK dapat dikategorikan
tinggi. Dalam hal ini kreatifitas dan inovatif dapat digunakan untuk
memprediksi tingkat intensi berwirausaha pada siswa kelas XI SMK di
Kabupaten Bantul. Semakin baik pendidikan kewirausahaan akan semakin
tinggi intensi berwirausaha. Dan sebaliknya, semakin rendah kreatifitas
dan inovatif akan semakin rendah intensi siswa untuk berwirausaha.
Sehingga pendidikan kewirausahaan siswa sangat diperhatikan untuk
meningkatkan intensi berwirausaha.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor kreatifitas dan
inovatif tergolong tinggi, namun derajat asosiasi menunjukan rasio 0,35
dan tergolong rendah. Atas dasar hasil penelitian tersebut maka peneliti
memiliki keyakinan bahwa masih ada indikator faktor krearifitas dan
inovatif yang lain selain: (1) mampu berpikir kreatif, (2) pentingnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
sesuatu yan baru, (3) mampu memecahkan masalah, (4) tidak terpaku pada
yan dipelajari, (5) menganalisis peluang dan (6) mampu bertindak inovatif
yang belum terungkap dan menjadi penentu untuk memberikan porsi
pengaruh terhadap intensi berwirausaha khususnya siswa kelas XI SMK di
Kabupaten Bantul. Pengembangan dan penemuan indikator faktor
kreatifits dan inovatif yang lain sebagai indikator yang diyakini memiliki
peranan besar untuk meningkatkan intensi berwirausaha dapat dilakukan
oleh peneliti selanjutnya dalam penelitian yang serupa.
Menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa kreatifitas dan inovatif
merupakan modal penting yang harus dimiliki calon wirausaha karena
kreatifitas dan inovatif merupakan daya cipta atau kemampuan untuk
menciptakan. Orang berusaha berpikir kreatif karena adanya keinginan
yang kuat pada pribadinya untuk menghasilkan suatu kemajuan, akbiat
dari adanya dorongan untuk berprestasi tinggi, serta adanya kesadaran
akan pentingnya sesuatu yang baru tersebut. Kreatifitas dan inovatif
memiliki pengaruh terhadap intensi siswa untuk berwirausaha, karena bagi
seorang wirausaha setiap saat harus siap menghadapi persaingan.
Dengan penelitian ini memiliki derajat hubungan yang rendah sangat
jauh dari kategori tinggi, maka pelaksanaan kreatifitas dan inovatif pada
siswa harus lebih ditingkatkan lagi karena dengan adanya kreatifitas dan
inovatif sangat baik karena seorang wirausaha harus mampu berpikir
kreatif, tanpa adanya kreatifitas wirausaha tidak akan mampu berkembang
dan mempertahankan bisnisnya. Kreatifitas yang sudah tertanam dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
diri seseorang harus segera dieksekusi agar ide-ide yang sudah tertanam
terealisasi dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
BAB V
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab IV mengenai
pengaruh kebutuhan akan prestasi, pendidikan kewirausahaan, akses terhadap
modal, latar belakang pekerjaan orang tua, dan kreatifitas dan inovatif dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Tidak ada pengaruh kebutuhan akan prestasi terhadap intensi berwirausaha
siswa kelas XI SMK di Kabupaten Bantul diketahui dari hasil Chi-Square
(x2 hitung) sebesar 0,149 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,928 lebih besar
dari 0,05.
2. Ada pengaruh positif dan signifikan pendidikan kewirausahaan terhadap
intensi berwirausaha siswa kelas XI SMK di Kabupaten Bantul. Namun
dengan derajat asosiasi rendah. Pernyataan ini didukung oleh nilai Pearson
Chi-Square (x2
hitung) sebesar 19,565 dan nilai Asymp. Sig 0,000 < 0,05.
Nilai C sebesar 0,309 dan Cmax sebesar 0,816 maka hasil yang diperoleh
sebesar 0,37 (0,309/0,816). Kriteria nilai rasio C/Cmax koefisien 0,46 berada
pada rentang 0,20 – 0,399.
3. Tidak ada pengaruh akses terhadap modal terhadap intensi berwirausaha
siswa kelas XI SMK di Kabupaten Bantul diketahui hasil Chi-Square (x2
hitung) sebesar 1,208 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,272 lebih besar dari
0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
4. Tidak ada pengaruh latar belakang pekerjaan orang tua (pekerjaan ayah)
terhadap intensi berwirausaha siswa kelas XI SMK di Kabupaten Bantul
diketahui hasil Chi-Square (x2 hitung) sebesar 1,985 dan nilai Asymp. Sig
sebesar 0,159 lebih besar dari 0,05.
Tidak ada pengaruh latar belakang pekerjaan orang tua (pekerjaan ibu)
terhadap intensi berwirausaha siswa kelas XI SMK di Kabupaten Bantul
diketahui hasil Chi-Square (x2 hitung) sebesar 0,327 dan nilai Asymp. Sig
sebesar 0,568 lebih besar dari 0,05.
5. Ada pengaruh positif dan signifikan kreatifitas dan inovatif terhadap
intensi berwirausaha siswa SMK kelas XI di Kabupaten Bantul. Namun
dengan derajat asosiasi rendah. Pernyataan ini didukung oleh nilai Pearson
Chi-Square (xx2
hitung) sebesar 17,290 dan nilai Asymp. Sig 0,000 <
0,05. Nilai C sebesar 0,292 dan Cmax sebesar 0,816 maka hasil yang
diperoleh sebesar 0,35 (0,292/0,816). Kriteria nilai rasio C/Cmax koefisien
0,46 berada pada rentang 0,20 – 0,399.
B. Keterbatasan Masalah
Peneliti menyadari dalam melaksanakan penelitian masih banyak
kekurangan dan keterbatasan, adapun keterbatasan peneliti dalam
melaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Peneliti tidak dapat mengendalikan kesungguhan dan kejujuran dari
responden dalam menjawab kuesioner. Apabila ternyata responden tidak
menjawab berdasarkan kondisi yang sebenarnya maka hasil penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
belum memberikan gambaran yang objektif, walaupun diawal peneliti
sudah meminta untuk menjawab sesuai dengan kenyataan yang ada pada
responden.
2. Seluruh data dalam penelitian ini hanya didasarkan pada data yang telah
diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada 185 responden, peneliti tidak
melakukan wawancara dan observasi secara langsung terhadap responden
sehingga penelitian ini belum menggambarkan keseluruhan keinginan dari
responden.
3. Peneliti hanya menemukan beberapa indikator berdasarkan beberapa ahli
saja, sehingga masih ada indikator – indikator lain yang terdapat dalam
setiap variabel yang peneliti tidak temukan.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti mencoba mengajukan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Dari hasil penelitian yang pertama dihasilkan bahwa tidak ada pengaruh
kebutuhan akan prestasi terhadap intensi berwirausaha siswa SMK kelas
XI di Kabupaten Bantul. Maka peneliti memberikan saran agar pihak
sekolah dapat lebih memotivasi siswa untuk memiliki kebutuhan akan
prestasi untuk memiliki intense berwirausaha. Pihak sekolah juga dapat
mendatangkan motivator yang merupakan seorang wirausaha yang selalu
ingin memiliki prestasi dalam menjalankan usahanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
2. Dari hasil penelitian yang kedua dihasilkan bahwa ada pengaruh yang
positif dan signifikan pendidikan kewirausahaan terhadap intensi
berwirausaha siswa SMK kelas XI di Kabupaten Bantul. Pihak sekolah
diharapkan meningkatkan lagi proses pembelajaran kewirausahaan dengan
berbagai metode dan mengadakan praktek nyata yang bisa dilakukan dan
dirasakan langsung oleh siswa, sehingga mereka memiliki gambaran dan
pengalaman bagaimana berwirausaha.
3. Dari hasil penelitian yang ketiga dihasilkan bahwa tidak ada pengaruh
akses terhadap modal terhadap intensi berwirausaha siswa SMK kelas XI
di Kabupaten Bantul. Penulis memberikan saran bahwa pihak sekolah bisa
memperkenalkan kepada siswa bagaimana modal dapat didapatkan
misalnya melalui tabungan sendiri, keluarga, teman bahkan program
pemerintah dan dapat juga meminjam di Bank.
4. Dari hasil penelitian yang keempat dihasilkan bahwa tidak ada pengaruh
latar belakang pekerjaan orang tua terhadap intensi berwirausaha siswa
SMK kelas XI di Kabupaten Bantul. Oleh sebab itu orang tua (ayah dan
ibu) hendaknya melakukan komunikasi yang aktif kepada anaknya untuk
memberikan gambaran – gambaran peluang yang dapat diraih anak
sehingga anak dapat berwirausaha dimasa mendatang dengan bekal yang
lebih memadai. Dan seharusnya orang tua mengajak anak berpikir bahwa
dimasa yang akan datang mendapatkan pekerjaan itu sulit.
5. Dari hasil penelitian yang kelima dihasilkan bahwa ada pengaruh yang
positif dan signifikan kreatifitas dan inovatif terhadap intensi berwirausaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
siswa SMK kelas XI di Kabupaten Bantul. Maka peneliti memberikan
saran pada guru mata pelajaran agar bisa mengikuti pelatihan-pelatihan
agar dapat memberikan materi pelajaran dan metode belajar yang sesuai
untuk meningkatkan kreatifitas dan inovatif agar siswa lebih termotivasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. 2003. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.
Anwar, Muhammad. 2014. Pengantar Kewirausahaan Teori dan Aplikasi. Edisi
ke-1. Jakarta: Prenada
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta
Basrowi. 2011. Kewirausahaan Untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Ghalia
Indonesia.
Caecilia, Vemmy Susanti. (2012). Faktor - faktor yang Mempengaruhi Intensi
Berwirausaha Siswa SMK Program Studi Keahlian Teknik Otomotif di
KabupatenTabalong - Kalimantan Selatan. Jurnal Pendidikan Vokasi
(Vol. 2, No. 2). Hlm. 117-126
Daryanto. 2012. Konsep Pembelajaran Kreatif. Yogyakarta: Gava Media.
Ginting, Mbayak dan Yuliawan, Eko. 2015. Analisis Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Minta Berwirausaha Mahasiswa (Studi Kasus Pada
STIMIK Mikroskill Medan). Vol. 5. Medan.
Hendro. 2011. Dasar-dasar Kewirausahaan Panduan Bagi Mahasiswa Untuk
Mengenal, Memahami, dan Memasuki Dunia Bisnis. Jakarta: Penerbit
Erlangga. Jakarta : Balai Pustaka.
Kasmir. 2009. Kewiausahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Kountur. 2003. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta:
CV. Taruna Grafica.
Kumaladewi, Mega Widia. 2013. Pengaruh Jiwa Kewirausahaan, Latar Belakang
Pekerjaan Orang Tua dan Jenis Kelamin Terhadap Minat Berwirausaha
Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Yogyakarta. Univ. Sanata
Dharma.
Kurniawan, Albert. 2015. Sukses Berwirausaha Dengan Kreatif: Teori dan
Praktek Berwirausaha Mandiri. Bandung: Alfabeta.
Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Muhadi, FX. (2011). Modul Metode Penelitian .Program Studi Pendidikan
Akuntansi FKIP Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.
Mulyana, Mumuh dan Puspitasari, Ratih. 2014. Analisis Faktor-faktor Yang
Membentuk Minat Berwirausaha Siswa SMK di Kota Bogor. Bogor:
Universitas STIEK Bogor.
Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi dan
Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana.
Nurul Indarti dan Rohkima Rostiati. 2008. Intensi Kewirausahaan Mahasiswa:
Studi perbandingan antara Indonesia, Jepang dan Norwegia. Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol.23, No. 4.
Premastuti, Natalina. (2014). Modul Pengolahan Data Elektronik 1 (PDE 1).
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Raga, Yustina Priska. 2013. Pengaruh Pandangan Kesempatan Kerja, Latar
Belakang Pekerjaan Orang Tua dan Program Keahlian Terhadap Minat
Berwirausaha Siswa SMK. Yogyakarta. Univ. Sanata Dharma.
Riani, Asri Laksmi. 2014. Dasar – Dasar Kewirausahaan. Surakarta: Sebelas
Maret University Press.
Rutiganingsih, Sri. 2013. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Intensi
Kewirausahaan. Widya Warta 2 (2). PP: 255-267.
Siregar, Syofian. (2014). Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif.
Jakarta: Bumi Aksara.
Siregar, Syofian. 2010. Statistika Deskripsi Untuk Penelitian. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Bandung: Penerbit Tarsito Bandung.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Manajemen: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, Kombinasi (Mixed Methods), Penelitian Tindak (Action
Research), Penelitian Evaluasi. Bandung: Alfabeta.
Suhartini, Yati. 2011. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat
Mahasiswa dalam Berwiraswasta. Vol. 7. PP: 38-59
Sulistyastuti, Dyah Ratih dan Purwanto, Erwan Agus. 2007. Metode Penelitian
Kualitatif: Untuk Administrasi Publik dan Masalah – Masalah Sosial.
Yogyakarta: Gava Media.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Sumarsono, Hadi. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intensi Wirausaha
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo.Jurnal Ekuilibrium,
Vol 11.
Suryana. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat.
Suryana. 2013. Kewirausahaan: Kiat dan Proses MenujuSukses. Jakarta:
Salemba Empat.
Tantang S. (2012). Ilmu Pendidikan. Bandung : CV PUSTAKA SETIA.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Tirtosudarmo, Riwanto.1994. Dinamika Pendidikan dan Ketenagakerjaan
Pemuda di Perkotaan Indonesia. Jakarta: Gramedia Widiasarana
Indonesia.
Wasty Soemanto. 1999. Pendidikan Wirasaswa: Sekuncup Ide Operasiona.
Jakarta: Bumi Aksara.
Widyaning, Yunita. 2014. Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap
Motivasi Berwirausaha dan Keterampilan Berwirausaha Mahasiswa
Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. eprints.uni.ac.id
Wijaya, Tony. 2007. Hubungan Adversity Intelligence Dengan Intensi
Berwirausaha Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 9.
September 2007: 117-127.
Wijaya, Tony. 2007. Hubungan Adversity Intelligence Dengan Intensi
Berwirausaha. Jurnal Manajemen Kewirausahaan, Jurnal. Vol.9, No. 2.
Yogyakarta: STTI Respati Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN
(Kuesioner dan Lembar Jawab)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(Studi Ka
BIDJU
FAKTINTEN
asus pada: S
PROGDANG KEURUSAN P
FAKULT
INSTRU
TOR–FAKTNSI BERW
SMK DI Siswa-Siswi
dan S
A
GRAM STEAHLIAN KPENDIDIKTAS KEGUUNIVERS
Y
RUMEN PE
TOR YANWIRAUSAH
KABUPATi SMK NegeSMK Neger
DisusunO
Agustina K121334
TUDI PENDKHUSUS
KAN ILMUURUAN DASITAS SANYOGYAKA
2016
ENELITIA
G MEMPEHA SISWATEN BANTeri 1 Bantul
ri 17 Bantul)
Oleh:
Kristiani 030
DIDIKAN EPENDIDIK
U PENGETAN ILMU
NATA DHAARTA
6
AN
ENGARUHA KELAS XTUL l, SMK Putr)
EKONOMKAN AKUN
TAHUAN SPENDIDIK
ARMA
HI XI
ra Tama Ba
MI NTANSI
SOSIAL KAN
130
antul,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Hal : Permohonan kesediaan menjadi responden
KepadaYth:
Siswa/Siswi SMK
Di Tempat
Dengan hormat
Saya mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian
Khusus Pendidikan Akuntansi bermaksud untuk mengadakan penelitian dengan
topik “Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Intensi Berwirausaha Siswa
SMK Di Kabupaten Bantul”. Kegiatan ini disusun dalam rangka persiapan
penyusunan skripsi.
Oleh sebab itu, saya meminta kesediaan dan bantuan saudara untuk
mengisi kuesioner penelitian ini berdasarkan pemikiran dan keadaan yang
sebenarnya. Jawablah semua pertanyaan ini dengan sejujurnya, karena saya sangat
menghargai kejujuran dan keterbukaan saudara.
Semua tanggapan yang saudara berikan hanya digunakan untuk
menunjang penyusunan skripsi dan bukan untuk hal lain. Saya menjamin
kerahasiaan jawaban saudara. Saya berharap penelitian ini dapat bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar intense berwirausaha dan kuesioner ini bukan
merupakan suatu tes dan tidak ada hubungan dengan penilaian guru-guru terhadap
saudara.
Demikian permohonan yang saya sampaikan, atas kesediaan waktu untuk
mengisi kuesioner, saya ucapkan terimakasih.
Yogyakarta, Agustus 2016
Hormat saya,
Agustina Kristiani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
P. Akt12/ USD
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama Sekolah :
2. Jurusan :
3. Alamat :
Petunjuk pengisian dan cara menjawab
Dibawah ini terdapat beberapa pernyataan yang bertujuan untuk
mengungkap tentang Intensi Berwirausaha, Kebutuhan Akan Prestasi, Pendidikan
Kewirausahaan, Akses Pada Modal, Pekerjaan orang Tua, dan Kreatifitas dan
Inovatif. Anda diminta menanggapi pernyataan – pernyataan berikut sesuai
dengan yang anda rasakan atau keadaan yang sebenarnya, dengan cara memberi
cheek list (√) pada alternatif jawaban yang telah tersedia.
Keterangan Pilihan :
• Sangat Setuju
• Setuju
• Ragu-Ragu
• Tidak Setuju
• Sangat Tidak Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
No Pernyataan Obsi Jawaban SS S RR TS STS
Intensi 1. Saya mengembangkan perilaku yang
mengarahkan saya pada wirausaha.
2. Saya dapat membedakan mana sikap yang mendukung perilaku dalam berwirausaha.
3. Saya beranggapan bahwa memiliki suatu usaha (berwirausaha) adalah kebutuhan yang akan saya capai.
4. Setelah lulus SMK saya berharap akan menjadi seorang wirausaha.
5. Saya akan bangga ketika saya bisa menjadi seorang wirausaha.
6. Saya ingin menjadi inspirasi bagi orang lain ketika saya menjadi wirausaha.
7. Dengan berwirausaha berarti membuka peluang usaha bagi saya dan membuka lapangan pekerjaan orang lain.
8. Melalui wirausaha saya merasa puas karena saya merasa lebih produktif.
9. Saya mempunyai niat untuk membuka usaha sendiri.
Kebutuhan Akan Prestasi 10. Keinginan saya sangat besar untuk
mencapai kesuksesan dan keunggulan.
11. Saya puas bila keinginan yang saya inginkan mampu diraih.
12. Saya merupakan orang yang berani mengambil resiko sesuai dengan kemampuan saya.
13. Saya tidak mau mengambil resiko yang menimbulkan kegagalan terhadap usaha dikemudian hari.
14. Saya selalu siap menanggung resiko kegagalan untuk keputusan yang saya ambil.
15. Bila saya mengalami kesulitan dalam melakukan sesuatu, saya lebih suka berusaha keras untuk menyelesaikannya dari pada beralih pada kegiatan lain yang belum tentu baik.
16. Saya tidak pernah bosan melakukan sesuatu yang lain bila gagal untuk meraih sukses.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
17. Saya adalah orang yang bertanggung jawab pada apa yang saya kerjakan.
18. Saya adalah orang yang memiliki tanggung jawab yang tinggi.
19. Saya tertarik pada usaha yang penuh tantangan.
20. Saya memerlukan umpan balik yang sesegera mungkin untuk melihat keberhasilan dan kegagalan.
Pendidikan Kewirausahaan 21. Saya merasa memiliki keterampilan/skill
untuk berwirausaha.
22. Setelah mendapatkan pendidikan kewirausahaan saya memiliki keyakinan untuk mendirikan suatu usaha.
23.
Setelah mendapatkan pendidikan kewirausahaan saya memiliki komitmen untuk mendirikan suatu usaha.
24. Setelah mendapatkan pendidikan kewirausahaan saya memiliki ide-ide baru untuk memulai usaha.
25. Setelah mendapatkan pendidikan kewirausahaan saya merasa memiliki teori, konsep dan metode ilmiah yang lengkap tentang kewirausahaan.
26. Setelah mendapatkan pendidikan kewirausahaan saya merasa menjadi calon pengusaha yang mampu mengembangkan usaha yang akan saya dirikan.
Akses Terhadap Modal 27. Saya menabung tujuannya adalah modal
untuk berwirausaha.
28. Keluarga dan teman saya mau memberikan dukungan kepada saya berupa modal saat saya mendirikan usaha.
29. Saya mengikuti komunitas-komunitas yang mendukung saya untuk mendapatkan modal.
30. Saya mau berusaha mendapatkan modal melalui program pemerintah dengan membuat proposal.
Kreatifitas dan Inovatif 31. Saya sebenarnya orang yang memiliki
potensi untuk menjadi wirausaha yang kreatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
32. Saya tidak tertarik menyangkut sesuatu hal yang baru dalam usaha saya.
33. Saya selalu mengembangkan beberapa alternatif pemecahan dan memilih yang terbaik dari alternatif itu.
34. Saya adlah orang yang selalu memandang kedepan, selalu mencari jawaban, selalu mencari cari baru untuk melakukan segala sesuatu dengan lebih benar dan lebih baik.
35. Saya memiliki kemauan dan semangat yang tinggi untuk memecahakan persoalan-persoalan.
36. Saya terbiasa meminta bantuan orang lain untuk membantu memecahkan persoalan.
37. Saya terbuka untuk menerima pendapat atau masukan orang lain dalam menyelesaikan pekerjaan.
38. Saya terbuka atas berbagai informasi atau pendapat orang lain.
39. Saya suka berdikusi dengan teman yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang lebih banyak.
40. Saya mampu mengidentifikasi jenis usaha yang berpeluang untuk berhasil.
41. Saya selalu ingin tampil beda dalam berwirausaha.
42. Saya menyukai membuka usaha terutama yang belum dilakukan orang lain.
43. Saya selalu ingin tampil menonjol dalam berwirausaha.
44. Saya selalu mencari peluang setiap waktu untuk mempelajari hal-hal yang baru guna mengembangkan potensi diri.
Pekerjaan orang Tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
45. Latar belakang pekerjaan ayah saya
46. Latar belakang pekerjaan ibu saya
a. Wirausaha b. Pegawai Negeri/TNI/Polri c. Karyawan d. Petani / Nelayan
a. Wirausaha b. Pegawai Negeri/TNI/Polri c. Karyawan d. Petani / Nelayan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
LAMPIRAN 2 DATA INDUK PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
No Intensi Berwirausaha Kebutuhan Akan Prestasi Pendidikan Kewirausaha
Akses Terhadap
Modal Kreatifitas
Peker-jaan
Orang Tua
1 3 4 5 6 8 9 10
12
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
35
38
39
40
41
42
43
44
45
46
1 4 3 4 3 5 3 4 5 3 3 4 5 4 4 3 3 3 4 5 5 4 3 4 4 3 3 3 5 4 4 3 4 4 4 5 1 1 2 4 4 3 4 4 3 3 5 4 4 5 5 3 4 3 4 3 3 4 5 4 3 4 5 4 3 3 4 3 5 4 4 4 4 3 1 1 3 4 5 2 2 4 3 5 5 4 3 4 5 4 4 4 4 3 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 3 5 5 1 1 4 3 5 3 4 4 3 3 5 4 2 4 5 3 4 2 2 3 3 4 3 4 3 4 3 5 2 5 2 4 5 3 2 5 4 5 1 1 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 3 2 2 4 4 3 3 4 4 4 5 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 1 1 6 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 3 4 3 5 4 4 3 3 5 5 2 4 5 5 4 4 3 4 5 5 5 1 1 7 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 2 5 4 4 4 4 5 3 3 4 3 4 3 4 4 5 3 4 3 3 4 1 1 8 3 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 1 1 9 3 3 3 5 5 2 3 5 5 4 5 5 4 4 5 5 3 3 3 4 4 3 4 4 3 5 3 5 4 5 4 4 3 5 5 1 1
10 4 3 2 2 1 4 1 5 5 5 4 5 5 5 5 3 3 1 2 3 3 3 3 2 2 4 2 5 4 5 4 2 2 2 4 1 1 11 4 5 3 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 3 2 1 3 1 3 5 3 5 5 5 3 5 5 3 5 1 1 12 3 3 3 5 5 3 4 5 5 5 4 4 3 5 3 5 3 3 3 4 4 3 3 4 2 5 2 4 4 5 3 5 5 3 5 1 1 13 4 4 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 4 3 3 3 1 3 3 3 5 5 5 3 5 5 3 5 1 1 14 3 4 3 5 5 4 3 4 4 4 5 4 5 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 5 3 4 3 5 3 1 1 15 4 5 3 5 5 4 3 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 3 4 3 3 3 5 5 5 4 3 5 3 5 4 1 1 16 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 3 2 1 3 1 3 5 3 5 5 5 3 5 5 3 5 1 1 17 4 5 3 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 3 2 1 3 1 3 5 3 5 5 5 3 5 5 3 5 2 1 18 4 5 4 3 4 3 5 4 5 3 5 5 5 4 5 4 5 5 5 3 5 4 5 4 5 4 5 3 5 5 4 5 5 4 5 1 1 19 4 5 5 4 3 2 5 5 2 3 3 5 3 3 3 4 4 5 3 3 3 2 2 3 3 4 2 3 3 5 5 5 5 4 4 1 1 20 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 4 5 5 3 4 4 4 4 1 2 21 4 5 3 4 5 3 3 5 2 3 3 4 3 3 2 3 3 5 5 4 4 5 3 4 3 3 3 5 5 5 3 5 5 3 5 1 1 22 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 1 1 23 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 3 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 1 1 24 5 5 5 4 3 4 5 5 4 4 5 4 5 4 3 2 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
25 5 5 3 3 5 3 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 3 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 1 1 26 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 1 2 27 4 4 3 4 4 4 3 5 3 2 4 5 5 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 5 3 4 4 4 5 3 3 1 1 28 4 4 3 3 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 3 4 5 5 4 4 3 3 3 4 4 3 5 5 5 4 3 3 4 4 1 1 29 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 2 3 5 4 4 4 4 3 4 3 2 4 3 5 5 5 3 3 3 4 4 1 1 30 4 5 5 5 5 4 5 5 3 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 1 1 31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 1 32 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 5 4 5 5 5 5 1 2 33 4 4 3 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 3 5 4 5 4 5 4 5 5 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 1 1 34 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 1 1 1 5 4 5 5 5 4 5 4 5 1 1 35 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 5 5 4 3 3 5 5 5 4 4 5 5 5 3 3 3 5 5 5 4 5 4 4 1 1 36 4 5 5 5 5 4 5 5 3 5 4 2 5 1 3 4 5 5 4 5 4 4 5 3 1 2 3 4 4 1 5 5 5 4 5 1 1 37 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 1 4 4 5 5 4 4 5 1 1 1 5 4 4 5 5 3 5 4 5 1 1 38 5 5 5 5 2 3 5 5 5 5 5 5 4 2 3 1 1 3 3 5 4 4 5 4 1 2 4 1 4 5 4 4 4 1 5 1 1 39 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 5 4 3 1 3 4 1 5 5 4 4 5 1 2 3 4 1 4 5 4 4 3 4 4 1 1 40 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 41 5 4 2 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 3 5 5 4 5 5 4 5 2 4 3 4 4 5 4 5 4 3 4 1 1 42 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 3 3 3 4 5 4 4 5 5 3 3 4 5 4 5 5 5 3 4 5 4 1 1 43 4 3 3 4 4 4 3 5 3 4 5 5 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 5 3 4 2 3 4 3 4 3 3 4 4 4 1 1 44 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 1 2 45 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 3 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 2 2 46 5 5 5 5 5 5 5 4 5 2 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 1 1 47 5 4 4 5 5 3 3 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 3 4 2 2 5 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 1 1 48 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 5 4 2 2 4 5 3 4 4 4 5 3 4 1 1 49 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 5 5 5 3 5 5 5 3 2 2 50 4 4 4 3 5 4 4 5 3 2 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 5 5 4 5 4 4 5 4 4 3 3 4 5 4 1 1 51 3 3 3 4 4 3 4 5 5 5 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 3 5 5 4 4 4 5 5 5 1 1 52 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 2 2 53 4 4 5 4 5 3 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
54 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 3 3 4 3 4 4 4 5 5 4 3 3 4 3 5 4 5 4 3 5 5 5 5 1 2 55 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 1 1 56 4 3 3 4 5 3 3 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 1 1 57 4 3 3 4 5 3 3 5 4 4 4 5 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 2 1 58 3 3 3 4 4 3 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 1 2 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 1 1 59 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 1 2 60 4 4 3 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 1 1 61 4 4 3 5 5 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 5 3 3 3 4 4 5 3 4 4 5 4 1 1 62 4 5 5 5 4 5 3 5 2 3 5 4 2 3 5 4 2 5 4 5 4 5 3 4 2 5 3 4 5 3 4 3 2 4 5 2 2 63 4 4 5 4 3 5 3 5 3 5 4 5 4 4 5 4 3 5 4 4 5 3 3 4 5 3 4 3 4 5 4 3 4 3 5 2 2 64 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 65 4 4 3 4 5 3 3 5 5 5 3 5 4 5 5 4 5 4 3 4 4 3 3 3 3 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 1 1 66 3 4 5 5 4 4 4 5 3 3 3 5 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 5 3 4 4 4 5 4 5 2 2 67 3 3 3 4 5 4 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 5 4 4 3 4 5 5 4 4 5 4 4 2 2 68 4 4 3 4 4 3 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 1 1 69 4 4 3 4 4 4 3 5 4 4 5 5 4 4 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3 5 1 1 70 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 1 1 71 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 2 72 4 5 4 4 5 4 3 1 3 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 2 73 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 2 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 1 1 74 4 3 4 5 5 4 4 5 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 5 3 5 5 5 4 1 1 75 4 4 4 5 3 4 4 5 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 5 5 5 4 4 1 1 76 3 3 3 4 4 4 5 5 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 5 1 1 77 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 1 1 78 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 5 4 3 3 4 4 4 5 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 5 4 5 5 5 4 1 1 79 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 3 5 3 3 3 3 3 5 5 4 4 5 4 4 3 4 5 3 5 5 4 5 5 5 4 1 1 80 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 3 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 3 3 3 4 5 3 3 4 5 3 5 1 2 81 4 4 4 4 3 3 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 3 3 5 4 5 4 5 5 5 5 5 1 1 82 4 4 3 4 3 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
83 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 5 3 4 3 5 5 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 4 3 4 5 4 4 2 2 84 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 2 4 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 3 4 4 4 3 5 5 5 3 1 1 85 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 1 1 86 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 3 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 1 87 4 3 3 4 4 3 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 1 1 88 4 3 3 3 3 3 4 5 3 4 4 5 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 5 3 3 4 4 4 1 2 89 4 3 3 4 5 3 3 5 4 4 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 2 4 3 3 5 5 4 3 3 4 4 4 4 1 1 90 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 2 2 3 4 5 5 5 3 4 4 4 4 1 1 91 5 4 4 3 3 4 3 3 1 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 5 5 5 5 5 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 92 5 3 5 5 5 4 3 5 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 5 4 4 3 4 4 4 4 1 1 93 3 3 1 4 3 3 3 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 2 2 3 4 4 4 4 5 5 5 4 1 2 94 4 3 3 5 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 3 3 3 4 5 4 3 4 5 5 4 1 1 95 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 5 3 5 5 5 5 1 2 96 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4 3 5 4 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 1 1 97 4 4 4 5 5 4 4 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 1 1 98 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 1 99 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 1 1
100 4 3 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 5 5 5 3 4 4 4 1 1 101 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4 5 4 5 5 5 5 1 1 102 5 4 4 4 3 3 5 4 3 3 4 5 4 4 3 2 4 3 3 3 3 4 4 5 3 2 3 4 5 3 4 3 2 3 4 2 1 103 4 4 3 5 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 5 4 4 5 5 4 1 1 104 4 3 3 4 5 3 3 5 4 4 4 5 5 4 4 5 3 3 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 1 1 105 4 3 3 4 5 3 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 3 3 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 2 1 106 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 1 1 107 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 3 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 1 1 108 4 4 3 5 5 4 3 5 4 4 4 5 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 1 1 109 5 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 110 4 4 3 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 111 4 4 3 5 5 4 3 5 4 4 4 5 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 5 4 5 5 5 4 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
112 4 4 4 5 5 3 4 5 3 3 3 5 4 4 3 4 3 4 4 3 4 5 4 3 3 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 2 2 113 3 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 114 4 4 3 4 5 4 3 5 3 5 5 4 4 4 5 3 4 4 4 5 4 3 5 4 4 4 3 4 5 4 5 4 5 5 5 1 1 115 4 4 4 4 5 4 5 5 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 5 5 4 1 2 116 4 4 2 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 2 4 3 4 4 4 4 5 1 1 117 4 4 3 4 5 4 3 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 3 4 5 4 3 4 4 4 5 1 1 118 4 4 3 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 3 4 3 5 5 5 4 4 3 3 3 4 3 4 3 5 4 3 4 3 4 1 1 119 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 3 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 1 2 120 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 1 1 121 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 3 5 4 4 4 5 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 5 3 4 5 4 4 1 1 122 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 1 1 123 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 124 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 5 5 4 4 5 4 5 1 1 125 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 3 4 3 4 4 5 4 4 5 5 5 4 1 1 126 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 1 1 127 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 1 1 128 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 3 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 1 1 129 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 130 4 4 3 5 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 2 1 131 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 1 1 132 3 3 3 4 5 4 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 1 1 133 3 4 3 4 5 4 4 5 3 5 4 5 4 4 4 5 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 4 1 1 134 4 3 3 4 5 3 3 5 4 4 5 5 5 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 5 5 3 3 4 4 1 1 135 5 5 3 5 5 4 3 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 3 3 3 5 5 4 4 5 5 4 4 3 3 4 1 1 136 4 3 3 4 4 3 5 5 3 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 1 1 137 4 4 4 5 4 3 3 5 3 4 4 4 4 4 3 5 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 5 5 3 5 3 3 4 1 1 138 3 3 3 4 4 4 3 5 3 3 4 5 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 5 3 3 4 4 3 1 1 139 3 4 3 5 4 4 3 5 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 3 4 5 5 4 1 1 140 4 4 3 4 4 4 5 5 3 3 4 5 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
141 3 4 4 5 5 4 5 5 3 2 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 2 2 4 3 4 3 3 5 5 5 4 1 1 142 4 5 4 5 5 4 5 5 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 3 3 4 4 4 4 3 4 5 5 4 2 2 143 3 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 1 1 144 4 3 3 4 4 3 3 5 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 145 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 3 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 146 4 4 5 5 5 4 4 5 4 3 4 5 4 5 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 5 3 4 4 4 3 4 4 4 5 1 1 147 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 1 1 148 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 1 1 149 3 4 4 4 5 3 5 5 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 1 1 150 3 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 1 1 151 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 152 3 3 3 4 5 5 3 5 4 4 4 5 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 4 1 1 153 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 5 5 4 1 2 154 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 155 4 4 3 4 5 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 156 4 4 4 4 4 4 3 5 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 1 1 157 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 1 158 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 2 2 159 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 3 4 5 3 3 5 5 5 4 4 4 5 5 5 1 1 160 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 3 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 1 1 161 4 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 1 162 4 4 5 5 5 4 4 5 5 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 1 2 163 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 1 1 164 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 165 3 3 4 4 4 5 4 5 3 4 4 5 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 1 1 166 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 167 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 1 1 168 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 1 1 169 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
170 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 1 1 171 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 172 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 1 1 173 3 4 3 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 1 1 174 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 175 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 176 3 4 3 5 5 3 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 1 1 177 4 3 4 5 4 3 4 5 3 3 3 5 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 178 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 1 1 179 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 3 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 1 1 180 5 5 5 4 3 4 5 5 4 4 5 4 5 4 3 2 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 1 1 181 3 3 3 4 4 3 4 5 4 4 4 5 5 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 4 1 1 182 5 5 3 3 5 3 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 3 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 1 1 183 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 1 2 184 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 3 4 4 1 2 4 5 4 4 5 5 3 4 3 5 1 1 185 5 4 5 4 4 3 4 5 3 4 4 5 4 4 3 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 5 4 3 5 5 5 4 1 1
Keterangan Pekerjaan Orang Tua 1 = Bukan Wirausaha 2 = Wirausaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
LAMPIRAN 3 UJI VALIDITAS
DAN RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
UJI VALIDITAS
A. Variabel Intensi Berwirausaha
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Variabel
Intensi Berwirausaha No Butir rhitung rtabel Keterangan 1 1 .544 0.361 Valid 2 2 .154 0.361 Tidak Valid 3 3 .519 0.361 Valid 4 4 .590 0.361 Valid 5 5 .580 0.361 Valid 6 6 .506 0.361 Valid 7 7 .283 0.361 Tidak Valid 8 8 .500 0.361 Valid 9 9 .458 0.361 Valid
Dari tabel di atas menunjukkan hasil pengukuran validitas variabel
intensi kewirausahaan dengan 9 butir soal dapat diketahui ada 2 butir yang
tidak valid yaitu butir 2 dan butir 7 karena r hitung lebih kecil dari r tablel,
sedangkan yang valid ada 7 butir yaitu butir 1, butir 3, butir 4, butir 5, butir 6,
butir 8, dan butir 9 karena r hitung lebih besar dari r tabel.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Butir1 4.13 .681 30
Butir2 4.13 .434 30
Butir3 4.10 .845 30
Butir4 3.93 .828 30
Butir5 4.60 .498 30
Butir6 4.57 .504 30
Butir7 4.67 .479 30
Butir8 3.83 .747 30
Butir9 4.23 .774 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Butir1 34.07 9.857 .544 .391 .740
Butir2 34.07 11.995 .154 .351 .785
Butir3 34.10 9.266 .519 .490 .745
Butir4 34.27 9.030 .590 .646 .731
Butir5 33.60 10.524 .580 .561 .742
Butir6 33.63 10.723 .506 .557 .750
Butir7 33.53 11.499 .283 .426 .774
Butir8 34.37 9.757 .500 .443 .747
Butir9 33.97 9.826 .458 .524 .754
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
38.20 12.648 3.556 9
Setelah dilakukan pengolahan ternyata corrected item-total correlation
masih ada r hitung yang kurang dari r table. Oleh sebab itu butir tersebut harus
dihilangkan kemudian diolah kembali, berikut adalah hasil pengolahan
kembali:
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Variabel
Intensi Berwirausaha No Butir r hitung r table Keterangan 1 1 .524 0.361 Valid 2 3 .567 0.361 Valid 3 4 .592 0.361 Valid 4 5 .520 0.361 Valid 5 6 .470 0.361 Valid 6 8 .480 0.361 Valid 7 9 .517 0.361 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Dari tabel di atas menunjukkan hasil pengukuran validitas variabel
intensi kewirausahaan dengan menghilangkan butir yang r hitung kurang dari r
table maka diketahui semua soal valid karena r hitung lebih besar r tabel. Dari
output yang di dapat nilai r yang baru sudah tidak terdapat r yang kurang dari
rtabel.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Butir1 4.13 .681 30
Butir3 4.10 .845 30
Butir4 3.93 .828 30
Butir5 4.60 .498 30
Butir6 4.57 .504 30
Butir8 3.83 .747 30
Butir9 4.23 .774 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Butir1 25.27 8.340 .524 .340 .760
Butir3 25.30 7.528 .567 .366 .752
Butir4 25.47 7.499 .592 .563 .746
Butir5 24.80 9.062 .520 .474 .767
Butir6 24.83 9.178 .470 .442 .773
Butir8 25.57 8.254 .480 .429 .769
Butir9 25.17 8.006 .517 .510 .762
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
29.40 10.869 3.297 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
B. Variabel Kebutuhan Akan Prestasi
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Variabel
Kebutuhan Akan Prestasi
No Butir rhitung rtabel Keterangan 1. 10 .534 0.361 Valid 2. 11 .339 0.361 Tidak Valid 3. 12 .425 0.361 Valid 4. 13 -.127 0.361 Tidak Valid 5. 14 .561 0.361 Valid 6. 15 .509 0.361 Valid 7. 16 .373 0.361 Valid 8. 17 .494 0.361 Valid 9. 18 .600 0.361 Valid 10. 19 .447 0.361 Valid 11. 20 .435 0.361 Valid
Dari tabel di atas menunjukkan hasil pengukuran validitas variabel
kebutuhan akan prestasi dengan 11 butir soal dapat diketahui ada 2 butir yang
tidak valid yaitu butir 11 dan butir 13 karena r hitung lebih kecil dari r tablel,
sedangkan yang valid ada 9 butir yaitu butir 10, butir 12, butir 14, butir 15,
butir 16, butir 17, butir 18, butir 19 dan butir 20 karena r hitung lebih besar dari
r tabel.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Butir10 4.83 .379 30
Butir11 4.80 .407 30
Butir12 3.77 .626 30
Butir13 2.60 .770 30
Butir14 3.90 .548 30
Butir15 4.30 .596 30
Butir16 4.57 .626 30
Butir17 4.30 .535 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Butir18 4.10 .481 30
Butir19 3.73 .640 30
Butir20 4.17 .592 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Butir10 40.23 9.564 .534 .480 .707
Butir11 40.27 9.926 .339 .416 .725
Butir12 41.30 8.976 .425 .296 .712
Butir13 42.47 11.016 -.127 .327 .806
Butir14 41.17 8.833 .561 .665 .694
Butir15 40.77 8.806 .509 .508 .699
Butir16 40.50 9.155 .373 .476 .720
Butir17 40.77 9.082 .494 .537 .703
Butir18 40.97 8.999 .600 .616 .693
Butir19 41.33 8.851 .447 .570 .708
Butir20 40.90 9.059 .435 .440 .710
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
45.07 10.961 3.311 11
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Variabel
Kebutuhan Akan Prestasi
No Butir rhitung rtabel Keterangan 1. 10 .534 0.361 Valid 2. 12 .457 0.361 Valid 3. 14 .671 0.361 Valid 4. 15 .488 0.361 Valid 5. 16 .372 0.361 Valid 6. 17 .442 0.361 Valid 7. 18 .617 0.361 Valid 8. 19 .473 0.361 Valid 9. 20 .464 0.361 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Dari tabel di atas menunjukkan hasil pengukuran validitas variabel
kebutuhan akan prestasi dengan menghilangkan butir yang r hitung kurang dari
r table maka diketahui semua soal valid karena r hitung lebih besar r tabel. Dari
output yang di dapat nilai r yang baru sudah tidak terdapat r yang kurang dari
rtabel.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Butir10 4.83 .379 30
Butir12 3.77 .626 30
Butir14 3.90 .548 30
Butir15 4.30 .596 30
Butir16 4.57 .626 30
Butir17 4.30 .535 30
Butir18 4.10 .481 30
Butir19 3.73 .640 30
Butir20 4.17 .592 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Butir10 32.83 8.557 .534 .465 .780
Butir12 33.90 7.886 .457 .288 .785
Butir14 33.77 7.564 .671 .584 .756
Butir15 33.37 7.895 .488 .425 .780
Butir16 33.10 8.162 .372 .409 .797
Butir17 33.37 8.240 .442 .483 .786
Butir18 33.57 7.978 .617 .612 .766
Butir19 33.93 7.789 .473 .435 .783
Butir20 33.50 7.983 .464 .372 .784
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
37.67 9.885 3.144 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
C. Variabel Pendidikan Kewirausahaan
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Variabel
Kebutuhan Akan Prestasi
No Butir rhitung rtabel Keterangan 1. 21 .484 0.361 Valid 2. 22 .652 0.361 Valid 3. 23 .691 0.361 Valid 4. 24 .712 0.361 Valid 5. 25 .438 0.361 Valid 6. 26 .499 0.361 Valid
Dari tabel di atas menunjukkan hasil pengukuran validitas variabel
Pendidikan Kewirausahaan dengan 6 butir soal dapat diketahui semua soal
valid karena r hitung lebih besar r tabel.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Butir21 3.70 .596 30
Butir22 4.10 .803 30
Butir23 3.97 .669 30
Butir24 4.17 .648 30
Butir25 3.87 .730 30
Butir26 4.00 .643 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Butir21 20.10 6.852 .484 .385 .801
Butir22 19.70 5.597 .652 .599 .766
Butir23 19.83 6.006 .691 .641 .757
Butir24 19.63 6.033 .712 .547 .754
Butir25 19.93 6.547 .438 .299 .815
Butir26 19.80 6.648 .499 .348 .799
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
23.80 8.717 2.952 6
D. Variabel Akses Terhadap Modal
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Variabel
Akses Terhadap Modal
No Butir rhitung rtabel Keterangan 1. 27 .450 0.361 Valid 2. 28 .403 0.361 Valid 3. 29 .615 0.361 Valid 4. 30 .403 0.361 Valid
Dari tabel di atas menunjukkan hasil pengukuran validitas variabel
akses terhadap modal dengan 4 butir soal dapat diketahui semua soal valid
karena r hitung lebih besar r tabel.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Butir27 3.77 .568 30
Butir28 3.63 .765 30
Butir29 3.27 .740 30
Butir30 3.63 .765 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Butir27 10.53 2.947 .450 .222 .626
Butir28 10.67 2.575 .403 .314 .652
Butir29 11.03 2.240 .615 .419 .500
Butir30 10.67 2.575 .403 .314 .652
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
14.30 4.148 2.037 4
E. Variabel Kreatifitas dan inovatif
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Variabel
Kreatifitas dan Inovatif
No Butir rhitung rtabel Keterangan 1. 31 .448 0.361 Valid 2. 32 .025 0.361 Tidak Valid 3. 33 .301 0.361 Tidak Valid 4. 34 .372 0.361 Valid 5. 35 .497 0.361 Valid 6. 36 .196 0.361 Tidak Valid 7. 37 .219 0.361 Tidak Valid 8. 38 .408 0.361 Valid 9. 39 .465 0.361 Valid 10. 40 .551 0.361 Valid 11. 41 .651 0.361 Valid 12. 42 .649 0.361 Valid 13. 43 .599 0.361 Valid 14. 44 .565 0.361 Valid
Dari tabel di atas menunjukkan hasil pengukuran validitas variabel
kreatfitas dan inovatif dengan 14 butir soal dapat diketahui ada 4 butir yang
tidak valid yaitu butir 32, butir 33, butir 36 dan butir 37 karena r hitung lebih
kecil dari r tablel, sedangkan yang valid ada 10 butir yaitu butir 31, butir 34,
butir 35, butir 38, butir 39, butir 40, butir 41, butir 42, butir 43 dan butir 44
karena r hitung lebih besar dari r tabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Butir31 3.83 .747 30
Butir32 3.30 .837 30
Butir33 4.00 .587 30
Butir34 3.97 .718 30
Butir35 4.23 .626 30
Butir36 2.37 .928 30
Butir37 4.37 .556 30
Butir38 4.33 .479 30
Butir39 4.47 .571 30
Butir40 3.87 .629 30
Butir41 4.30 .702 30
Butir42 4.47 .730 30
Butir43 4.27 .828 30
Butir44 4.20 .714 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Butir31 52.13 22.189 .448 .637 .776
Butir32 52.67 24.989 .025 .548 .817
Butir33 51.97 23.826 .301 .337 .787
Butir34 52.00 22.828 .372 .710 .783
Butir35 51.73 22.547 .497 .533 .773
Butir36 53.60 23.283 .196 .583 .804
Butir37 51.60 24.386 .219 .575 .793
Butir38 51.63 23.757 .408 .575 .781
Butir39 51.50 23.017 .465 .734 .776
Butir40 52.10 22.231 .551 .653 .769
Butir41 51.67 21.195 .651 .745 .758
Butir42 51.50 21.017 .649 .777 .758
Butir43 51.70 20.700 .599 .858 .760
Butir44 51.77 21.633 .565 .805 .766
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
55.97 25.895 5.089 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Variabel
Kreatifitas dan Inovatif
No Butir rhitung rtabel Keterangan 1. 31 .386 0.361 Valid 2. 34 .293 0.361 Tidak Valid 3. 35 .511 0.361 Valid 4. 38 .454 0.361 Valid 5. 39 .500 0.361 Valid 6. 40 .496 0.361 Valid 7. 41 .652 0.361 Valid 8. 42 .713 0.361 Valid 9. 43 .725 0.361 Valid 10 44 .631 0.361 Valid
Dari tabel di atas menunjukkan hasil pengukuran validitas variabel
kreatfitas dan inovatif dengan menghilangkan butir yang r hitung kurang dari r
table maka diketahui semua soal valid karena r hitung lebih besar r table dengan 10
butir soal dapat diketahui ada 1 butir yang tidak valid yaitu butir 34 karena r
hitung lebih kecil dari r tablel, sedangkan yang valid ada 9 butir yaitu butir 31,
butir 35, butir 38, butir 39, butir 40, butir 41, butir 42, butir 43 dan butir 44
karena r hitung lebih besar dari r tabel.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Butir31 3.83 .747 30
Butir34 3.97 .718 30
Butir35 4.23 .626 30
Butir38 4.33 .479 30
Butir39 4.47 .571 30
Butir40 3.87 .629 30
Butir41 4.30 .702 30
Butir42 4.47 .730 30
Butir43 4.27 .828 30
Butir44 4.20 .714 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Butir31 38.10 16.093 .386 .465 .840
Butir34 37.97 16.723 .293 .446 .848
Butir35 37.70 16.010 .511 .460 .827
Butir38 37.60 16.938 .454 .434 .832
Butir39 37.47 16.326 .500 .580 .828
Butir40 38.07 16.064 .496 .559 .828
Butir41 37.63 14.930 .652 .692 .813
Butir42 37.47 14.464 .713 .746 .806
Butir43 37.67 13.816 .725 .737 .803
Butir44 37.73 14.961 .631 .657 .815
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
41.93 18.961 4.354 10
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Variabel
Kreatifitas dan Inovatif
No Butir rhitung rtabel Keterangan 1. 31 0.361 Valid 2. 35 0.361 Valid 3. 38 0.361 Valid 4. 39 0.361 Valid 5. 40 0.361 Valid 6. 41 0.361 Valid 7. 42 0.361 Valid 8. 43 0.361 Valid 9. 44 0.361 Valid
Dari tabel di atas menunjukkan hasil pengukuran validitas variabel
kreatifitas dan inovatif dengan menghilangkan butir yang r hitung kurang dari r
table maka diketahui semua soal valid karena r hitung lebih besar r tabel. Dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
output yang di dapat nilai r yang baru sudah tidak terdapat r yang kurang dari
rtabel.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Butir31 3.83 .747 30
Butir35 4.23 .626 30
Butir38 4.33 .479 30
Butir39 4.47 .571 30
Butir40 3.87 .629 30
Butir41 4.30 .702 30
Butir42 4.47 .730 30
Butir43 4.27 .828 30
Butir44 4.20 .714 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Butir31 34.13 13.982 .391 .465 .851
Butir35 33.73 13.789 .547 .446 .834
Butir38 33.63 14.930 .422 .340 .845
Butir39 33.50 14.121 .530 .563 .836
Butir40 34.10 14.024 .489 .543 .839
Butir41 33.67 13.195 .595 .655 .828
Butir42 33.50 12.534 .707 .746 .816
Butir43 33.70 11.872 .730 .723 .812
Butir44 33.77 12.737 .682 .612 .819
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
37.97 16.723 4.089 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
UJI RELIABILITAS
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Koefisien Korelasi Interpretasi 0,800 – 1,000 Sangat Tinggi 0,600 – 0,799 Tinggi 0,400 – 0,599 Cukup 0,200 – 0,399 Rendah 0,000 – 0,199 Sangat Rendah
(Sugiyono, 2011:242)
Ketentuan untuk menilai reliabel atau tidaknya suatu instrumen sebagai
berikut: jika pada α = 5% koefisien reliabilitas (r11) lebih besar dari 0,6 maka
kuesioner tersebut reliabel, sebaliknya jika koefisien reliabilitas (r11) kurang
dari 0,6 maka kuesioner tersebut tidak reliabel (Siregar, 2013:57). Untuk
melakukan uji reliabilitas instrumen digunakan bantuan program SPSS versi
17.0 for Windows.
1. Variabel Intensi Berwirausaha
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.789 .795 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa variabel intensi kewirausahaan
adalah reliabel dimana koefisien Cronbach's Alpha yaitu 0,789 lebih besar
dari 0,600 dengan tingkat reliabilitasnya tinggi.
2. Variabel Kebutuhan Akan Prestasi
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.800 .810 9
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa variabel intensi kewirausahaan
adalah reliabel dimana koefisien Cronbach's Alpha yaitu 0,800 lebih besar
dari 0,600 dengan tingkat reliabilitasnya sangat tinggi.
3. Variabel Pendidikan Kewirausahaan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.813 .814 6
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa variabel intensi kewirausahaan
adalah reliabel dimana koefisien Cronbach's Alpha yaitu 0,813 lebih besar
dari 0,600 dengan tingkat reliabilitasnya sangat tinggi.
4. Variabel Akses Terhadap Modal Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.678 .683 4
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa variabel intensi kewirausahaan
adalah reliabel dimana koefisien Cronbach's Alpha yaitu 0,678 lebih besar
dari 0,600 dengan tingkat reliabilitasnya tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
5. Variabel Kreatif dan Inovatif
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.848 .847 9
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa variabel intensi kewirausahaan
adalah reliabel dimana koefisien Cronbach's Alpha yaitu 0,848 lebih besar
dari 0,600 dengan tingkat reliabilitasnya sangat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
LAMPIRAN 4 DESKRIPSI DATA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
A. Intensi Berwirausaha
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
intensi 185 17 35 28.51 2.891
Valid N (listwise) 185
Statistica
intensi
N Valid 185
Missing 0
Mean 28.51
Median 29.00
Mode 29
B. Kebutuhan Akan Prestasi
1. Diketahui : Jumlah data : 185
Nilai Terbesar : 45
Nilai Terkecil : 20
2. Rentang nilai = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah
= 45 – 20
= 25
3. Jumlah Kelas
Rumus : 1 + 3,3 log n
: 1 + 3,3 log 185
: 1 + 7,48
: 8,48 dibulatkan menjadi 9
4. Panjang Kelas Interval
Rumus = rentang / jumlah kelas
= 25 / 9
= 2,78 dibulatkan menjadi 3 kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
5. Tabel Persiapan Perhitungan
Interval Frekuensi
(f)
Nilai
Tengah
(x)
fx x2
f (x2)
Tepi
kelas
Frek.
Kum
20 – 22 1 21 21 441 441 22.5 1
23 – 25 0 24 0 576 0 25.5 2
26 – 28 1 27 27 729 729 28.5 2
29 – 31 2 30 60 900 1.800 31.5 4
32 – 34 25 33 825 1.089 27.225 34.5 29
35 – 37 66 36 2.376 1.296 85.536 37.5 95
38 – 40 54 38 2.052 1.444 77.976 40.5 149
41 – 43 26 42 1.092 1.764 45.864 43.5 175
44 – 46 10 45 450 2.025 20.250 46.5 185
185 6.903 10.234 259.821
Mean = x = 6.903 / 185
= 37,31 dibulatkan menjadi 37
Median = Me = 37,5 + (
) x 3
= 41,02 dibulatkan menjadi 41
Modus = Mo = 37,5 +
x 3
= 39,82 dibulatkan menjadi 40
Standar Deviasi = S = √( ) ( )
( )
=√
=√
=√ = 3,49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
C. Pendidikan Kewirausahaan
1. Diketahui : Jumlah data : 185
Nilai Terbesar : 30
Nilai Terkecil : 15
2. Rentang nilai = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah
= 30 – 15
= 15
3. Jumlah Kelas
Rumus : 1 + 3,3 log n
: 1 + 3,3 log 185
: 1 + 7,48
: 8,48 dibulatkan menjadi 8
4. Panjang Kelas Interval
Rumus = rentang / jumlah kelas
= 15 / 8
= 1,87 dibulatkan menjadi 2 kelas
5. Tabel Persiapan Perhitungan
Interval Frekuensi
(f)
Nilai
Tengah
(x)
Fx x2
f (x2)
Tepi
kelas
Frek.
Kum
15 – 16 4 15,5 62 240,25 961 16,5 4
17 – 18 11 17,5 192,5 306,25 3.368,75 18,5 15
19 – 20 23 19,5 448,5 380,25 8.745,75 20,5 38
21 – 22 33 21,5 709,5 462,25 15.254,25 22,5 71
23 – 24 67 23,5 1.574,5 552,25 37.000,75 24,5 138
25 – 26 32 25,5 816 650,25 20.808 26,5 170
27 – 28 11 27,5 302,5 756,25 8.318,75 28,5 181
29 – 30 4 29,5 118 870,25 3.481 30,5 185
185 4.223,5 4.218 97.938,25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Mean = x = 4.223,5 / 185
= 22,829 dibulatkan menjadi 23
Median = Me = 24,5 + (
) x 2
= 25,84 dibulatkan menjadi 26
Modus = Mo = 24,5 +
x 2
= 25,48 dibulatkan menjadi 25
Standar Deviasi = S = √( ) ( )
( )
=√
=√
=√ = 2,87
D. Akses Terhadap Modal
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
akses_modal 185 8 20 14.31 2.286
Valid N (listwise) 185
Statistica
akses_modal
N Valid 185
Missing 0
Mean 14.31
Median 14.00
Mode 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
E. Latar Belakang Pekerjaan Orang Tua
F. Kreatifitas dan Inovatif
1. Diketahui : Jumlah data : 185
Nilai Terbesar : 45
Nilai Terkecil : 29
2. Rentang nilai = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah
= 45 – 29
= 16
3. Jumlah Kelas
Rumus : 1 + 3,3 log n
: 1 + 3,3 log 185
: 1 + 7,48
: 8,48 dibulatkan menjadi 9
4. Panjang Kelas Interval
Rumus = rentang / jumlah kelas
= 16 / 9
= 1,78 dibulatkan menjadi 2 kelas
5. Tabel Persiapan Perhitungan
Interval Frekuensi
(f)
Nilai
Tengah
(x)
Fx x2
f (x2)
Tepi
kelas
Frek.
Kum
29 – 30 4 29,5 118 870,25 3.481 30,5 5
31 – 32 11 31,5 346,5 992,25 10.914,75 32,5 15
33 – 34 19 33,5 636,5 1.122,25 21.322,75 34,5 34
35 – 36 53 35,5 1.881,5 1.260,25 66.793,25 36,5 87
37 – 38 29 37,5 1.087,5 1.406,25 40.781,25 38,5 116
39 – 40 38 39,5 1.501 1.560,25 59.289,5 40,5 154
41 – 42 25 41,5 1.037,5 1.722,25 43.056,25 42,5 179
43 – 44 5 43,5 217,5 1.892,25 9.461,25 44,5 184
45 – 46 1 45,5 45,5 2.070,25 2.070,25 46,5 185
185 6.871,5 12.896,25 257.110,25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Mean = x = 6.871,5 / 185
= 37,1432 dibulatkan menjadi 37
Median = Me = 37,5 + (
) x 2
= 37,23 dibulatkan menjadi 37
Modus = Mo = 37,5 +
x 3
= 36
Standar Deviasi = S = √( ) ( )
( )
=√
=√
=√ = 3,202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
LAMPIRAN 5 PENGUJIAN NORMALITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
1. Normalitas Kebutuhan Akan Prestasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Prestasi
N 185
Normal Parametersa,b Mean 37.51
Std. Deviation 3.433
Most Extreme Differences
Absolute .097
Positive .095
Negative -.097
Kolmogorov-Smirnov Z 1.322
Asymp. Sig. (2-tailed) .061
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
2. Normalitas Pendidikan Kewirausahaan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
pendidikan_KW
U
N 185
Normal Parametersa,b Mean 22.92
Std. Deviation 2.822
Most Extreme Differences
Absolute .130
Positive .097
Negative -.130
Kolmogorov-Smirnov Z 1.762
Asymp. Sig. (2-tailed) .004
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
3. Normalitas Akses Terhadap Modal
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
akses
N 185
Normal Parametersa,b Mean 14.31
Std. Deviation 2.286
Most Extreme Differences
Absolute .127
Positive .105
Negative -.127
Kolmogorov-Smirnov Z 1.734
Asymp. Sig. (2-tailed) .005
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
4. Normalitas Kreatif dan Inovatif
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
kreatif_inovatif
N 185
Normal Parametersa,b Mean 37.23
Std. Deviation 3.202
Most Extreme Differences
Absolute .120
Positive .120
Negative -.087
Kolmogorov-Smirnov Z 1.633
Asymp. Sig. (2-tailed) .010
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
LAMPIRAN 6
PENGUJIAN HIPOTESIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Analisis Chi-Square
Persyaratan perhitungan yang harus dipenuhi pada tabel kontingensi
menurut Siregar (2004: 296) adalah frekuensi yang diharapkan dibawah H0, untuk
tiap sel tidak boleh kurang dari 1. Tidak boleh lebih dari 20%, sel-sel matriks
berfrekuensi harapan kurang dari 5. Bila terjadi hal yang demikian dianjurkan
agar baris atau kolom (kategori) yang berdekatan digabungkan, sehingga
frekuensi harapan pada sel-sel gabungan lebih besar dari 5.
Berikut akan disajikan perubahan kategori:
a. Untuk variabel Intensi Berwirausaha, Kebutuhan Akan Prestasi,
Pendidikan Kewirausahaan, Akses Terhadap Modal dan Kreatifitas
dan Inovatif.
Kode Deskriptif Skala
1 1
2 1
3 2
4 3
5 3
1. Uji Chi-Square Kebutuhan Akan Prestasi Terhadap Intensi
Berwirausaha Siswa Kelas XI SMK di Kabupaten Bantul
Intensi_Berwirausaha * Kebutuhan_Akan_Prestasi Crosstabulation
Kebutuhan_Akan_Prestasi
Total 0 Rendah Tinggi
Intensi_ Berwirausaha
Rendah Count 0 1 12 13
Expected Count .1 .8 12.2 13.0
Residual -.1 .2 -.2 Tinggi Count 1 10 161 172
Expected Count .9 10.2 160.8 172.0
Residual .1 -.2 .2 Total Count 1 11 173 185
Expected Count 1.0 11.0 173.0 185.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Chi-Square Tests
Value df
Asymptotic Significance (2-
sided)
Pearson Chi-Square .149a 2 .928
Likelihood Ratio .214 2 .899 Linear-by-Linear Association .008 1 .928 N of Valid Cases 185 a. 0 cells (0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .07.
Symmetric Measures
Value
Asymptotic Standardized
Errora
Approximate T
b
Approximate Significance
Nominal by Nominal
Contingency Coefficient
.028 .928
Interval by Interval Pearson's R .007 .071 .090 .929c
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation
.013 .079 .176 .861c
N of Valid Cases 185 a. Not assuming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. c. Based on normal approximation.
2. Uji Chi-Square Pendidikan Kewirausaha Terhadap Intensi
Berwirausaha Siswa Kelas XI SMK di Kabupaten Bantul
Intensi_Berwirausaha * Pendidikan_Kewirausahaan Crosstabulation
Pendidikan_Kewirausahaan
Total Rendah Tinggi
Intensi_ Berwirausaha
Rendah Count 11 2 13
Expected Count 3.9 9.1 13.0
Residual 7.1 -7.1 Tinggi Count 45 127 172
Expected Count 52.1 119.9 172.0
Residual -7.1 7.1 Total Count 56 129 185
Expected Count 56.0 129.0 185.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Chi-Square Tests
Value Df
Asymptotic Significance (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 19.565a 1 .000
Continuity Correctionb 16.893 1 .000
Likelihood Ratio 17.983 1 .000 Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association
19.459 1 .000
N of Valid Cases 185 a. 0 cells (0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.94. b. Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measures
Value
Asymptotic Standardized Error
a
Approximate T
b
Approximate Significance
Nominal by Nominal
Contingency Coefficient
.309 .000
Interval by Interval Pearson's R .325 .071 4.652 .000c
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation
.325 .071 4.652 .000c
N of Valid Cases 185 a. Not assuming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. c. Based on normal approximation.
3. Uji Chi-Square Akses Terhadap Modal Terhadap Intensi
Berwirausaha Siswa Kelas XI SMK di Kabupaten Bantul
Intensi_Berwirausaha * Akses_Terhadap_Modal Crosstabulation
Akses_Terhadap_Modal
Total Sulit Mudah
Intensi_ Berwirausaha
Rendah Count 9 4 13
Expected Count 7.1 5.9 13.0
Residual 1.9 -1.9 Tinggi Count 92 80 172
Expected Count 93.9 78.1 172.0
Residual -1.9 1.9 Total Count 101 84 185
Expected Count 101.0 84.0 185.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Chi-Square Tests
Value Df
Asymptotic Significance
(2-sided) Exact Sig. (2-
sided) Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 1.208a 1 .272
Continuity Correctionb .657 1 .418
Likelihood Ratio 1.247 1 .264 Fisher's Exact Test .388 .210
Linear-by-Linear Association
1.202 1 .273
N of Valid Cases 185 a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.90. b. Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measures
Value
Asymptotic Standardized
Errora
Approximate T
b
Approximate Significance
Nominal by Nominal
Contingency Coefficient
.081 .272
Interval by Interval Pearson's R .081 .069 1.097 .274c
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation
.081 .069 1.097 .274c
N of Valid Cases 185 a. Not assuming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. c. Based on normal approximation.
4. Uji Chi-Square Latar Belakang Pekerjaan Orang Tua Terhadap
Intensi Berwirausaha Siswa Kelas XI SMK di Kabupaten Bantul
a. Latar Belakang Pekerjaan Ayah
Intensi_Berwirausaha * Latar_Belakang_Pekerjaan_Ayah Crosstabulation
Latar_Belakang_Pekerjaan_Ayah
Total Bukan Wirausaha Wirausaha
Intensi_Berwirausaha Rendah Count 13 0 13
Expected Count
11.4 1.6 13.0
Residual 1.6 -1.6 Tinggi Count 149 23 172
Expected Count
150.6 21.4 172.0
Residual -1.6 1.6 Total Count 162 23 185
Expected Count
162.0 23.0 185.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
Chi-Square Tests
Value Df
Asymptotic Significance (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 1.985a 1 .159
Continuity Correctionb .947 1 .331
Likelihood Ratio 3.588 1 .058 Fisher's Exact Test .376 .167
Linear-by-Linear Association
1.974 1 .160
N of Valid Cases 185 a. 0 cells (0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.62. b. Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measures
Value
Asymptotic Standardized Error
a
Approximate T
b
Approximate Significance
Nominal by Nominal
Contingency Coefficient
.103 .159
Interval by Interval Pearson's R .104 .018 1.409 .161c
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation
.104 .018 1.409 .161c
N of Valid Cases 185 a. Not assuming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. c. Based on normal approximation.
b. Latar Belakang Pekerjaan Ibu
Intensi_Berwirausaha * Latar_Belakakng_Pekerjaan_Ibu Crosstabulation
Latar_Belakakng_Pekerjaan_Ibu
Total Bukan Wirausaha Wirausaha
Intensi_Berwirausaha Rendah Count 10 3 13
Expected Count
10.8 2.2 13.0
Residual -.8 .8 Tinggi Count 143 29 172
Expected Count
142.2 29.8 172.0
Residual .8 -.8 Total Count 153 32 185
Expected Count
153.0 32.0 185.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
Chi-Square Tests
Value df
Asymptotic Significance (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square .327a 1 .568
Continuity Correctionb .037 1 .848
Likelihood Ratio .304 1 .581 Fisher's Exact Test .702 .397
Linear-by-Linear Association
.325 1 .569
N of Valid Cases 185 a. 0 cells (0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.25. b. Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measures
Value
Asymptotic Standardized Error
a
Approximate T
b
Approximate Significance
Nominal by Nominal
Contingency Coefficient
.042 .568
Interval by Interval Pearson's R -.042 .081 -.569 .570c
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation
-.042 .081 -.569 .570c
N of Valid Cases 185 a. Not assuming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. c. Based on normal approximation.
5. Uji Chi-Square Kreatifitas dan Inovatif Terhadap Intensi
Berwirausaha Siswa Kelas XI SMK di Kabupaten Bantul
Intensi_Berwirausaha * Kreatifitas_dan_Inovatif Crosstabulation
Kreatifitas_dan_Inovatif
Total Rendah Tinggi
Intensi_ Berwirausaha
Rendah Count 5 8 13
Expected Count 1.1 11.9 13.0
Residual 3.9 -3.9 Tinggi Count 10 162 172
Expected Count 13.9 158.1 172.0
Residual -3.9 3.9 Total Count 15 170 185
Expected Count 15.0 170.0 185.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
Chi-Square Tests
Value Df
Asymptotic Significance (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 17.290a 1 .000
Continuity Correctionb 13.186 1 .000
Likelihood Ratio 10.490 1 .001 Fisher's Exact Test .002 .002
Linear-by-Linear Association
17.197 1 .000
N of Valid Cases 185 a. 0 cells (0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.05. b. Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measures
Value
Asymptotic Standardized
Errora
Approximate T
b
Approximate Significance
Nominal by Nominal
Contingency Coefficient
.292 .000
Interval by Interval Pearson's R .306 .122 4.344 .000c
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation
.306 .122 4.344 .000c
N of Valid Cases 185 a. Not assuming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. c. Based on normal approximation.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
LAMPIRAN 7 TABEL r
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
TABEL R STATISTIKA
rumus hitung.com
http://rumushitung.com
DF=n-2 0,1 0,05 0,02 0,01 0,001
1 0,9877 0,9969 0,9995 0,9999 1,0000
2 0,9000 0,9500 0,9800 0,9900 0,9990
3 0,8054 0,8783 0,9343 0,9587 0,9911
4 0,7293 0,8114 0,8822 0,9172 0,9741
5 0,6694 0,7545 0,8329 0,8745 0,9509
6 0,6215 0,7067 0,7887 0,8343 0,9249
7 0,5822 0,6664 0,7498 0,7977 0,8983
8 0,5494 0,6319 0,7155 0,7646 0,8721
9 0,5214 0,6021 0,6851 0,7348 0,8470
10 0,4973 0,5760 0,6581 0,7079 0,8233
11 0,4762 0,5529 0,6339 0,6835 0,8010
12 0,4575 0,5324 0,6120 0,6614 0,7800
13 0,4409 0,5140 0,5923 0,6411 0,7604
14 0,4259 0,4973 0,5742 0,6226 0,7419
15 0,4124 0,4821 0,5577 0,6055 0,7247
16 0,4000 0,4683 0,5425 0,5897 0,7084
17 0,3887 0,4555 0,5285 0,5751 0,6932
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
18 0,3783 0,4438 0,5155 0,5614 0,6788
19 0,3687 0,4329 0,5034 0,5487 0,6652
20 0,3598 0,4227 0,4921 0,5368 0,6524
21 0,3515 0,4132 0,4815 0,5256 0,6402
22 0,3438 0,4044 0,4716 0,5151 0,6287
23 0,3365 0,3961 0,4622 0,5052 0,6178
24 0,3297 0,3882 0,4534 0,4958 0,6074
25 0,3233 0,3809 0,4451 0,4869 0,5974
26 0,3172 0,3739 0,4372 0,4785 0,5880
27 0,3115 0,3673 0,4297 0,4705 0,5790
28 0,3061 0,3610 0,4226 0,4629 0,5703
29 0,3009 0,3550 0,4158 0,4556 0,5620
30 0,2960 0,3494 0,4093 0,4487 0,5541
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
LAMPIRAN 8 Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related